BAHASA
SUSASTRA DALAM GUNTINGAN DAN
"
NOMOR 1
FEBRUARI 1996
PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA Jalan Daksinapati Barat IV Jakarta 13220. Telepon 4896558. 4706287. 4706288
DAFTAR ISI
BAHASA
BAHASA INDONESIA-ISTILAH
Kamus Akomodasi
- 1
Kamus Boga
1
Kamus Perjalanan
2
Kamus Akomodasi
v.
2
Kamus Transportasi
3
Kamus Transportasi
3
Kamus Selera
4
Kamus Perjalanan
5
Kosa Kata Hari Ini ,,..,V,
.
5
Bahasa Kita-Bahasa Indonesia: Pelajaran k^-1663 ..........
6
Bahasa Kita-Bahasa Indonesia: Pelajaran ke-1664 ..........
9
Bahasa Kita-Bahasa Indonesia:- Pelajaran ke-1666
12
BAHASA INDONESIA-PELAJARAN- •
BAHASA INDONESIA-PENGAJARAN
Pengajaran Bahasa Indonesia: Metode Komunikatif Sering Disalahtafsirkan
15
BAHASA INDONESIA-ULASAN
Bahasa Kita* Singkatan dan Akronim
17
Sanggar Bahasa
18
Kalau Ditunggu Batas Waktu
Pemantapan Bahasa Indonesia Melalui EYD
19
Bahasa Kita: Minal Aidin V'al Faizin atau Minal Aidin
Alfaizin?
22
Bina Bahasa: Kaidah Pemenggalan dal^ Bahasa Indonesia ...
23
Bahasa Indonesia Percintaan: Aku Suka Kamu Punya
24
Bina Bahasa: 'Jadual' ataukah 'Jadwal'?
26
Bahasa Kita: Pemakaian Tanda Koma
27
Sanggar Bahasa: Lagi Ditangkap Lagi
28
Kata "Mudik" Yang Menohjol Sekitar Lebaran
29
BAHASA JAWA-ULASAN
^
Berbincang-bincang Dengan Dra Astuti Hendarto; Aksafa Jawa, Batak, Bali, Madura Diprogram- Lewat Koraputer
31
BAHASA JAV/A UNTUK PENUTUR ASING
*
Bahasa Jawa Diajarkan di Berlin
33
BAHASA TOPxAJA-ULASAN '
Bahasa Toraja Meraasuki Era Baru
,..^
,
34
SUSASTRA
CERPEN-UIASAN
,
.
.
. ".
Populisme Cerpen Indonesia Mutakhir *
^
■
Anekdot-anekdot Intelek Tentang Kemiskinan Wawasan Budaya: Kumpulan Cerpen "Protes'' Putu VJijaya
,
37
KESUSASTPxAAN INDONESIA-ULASAN
.Berbincang-bincang dengan Saini KM: "Saya Bukan Peramal ♦
yang Baik"
40
Bilik Sastra, Kapitalisme dan Sastra Iklan
42
Sastra Sufistik dalara Bingkai Tasauf-Kebudayaan Islam Nilai Nilai Islam dalam Novel Indonesia (1) Sepenggal Sastra
44 45 43
Estetika Jeprut
49
t #.. %.t
Independensi Sastra dalam Kurikulum Sekolah
50
V/anita, Sastra, dan Massa Berkelamin Tunggal
52
'Bor* Putu VJijaya: Teror di Depan Penonton yang VJaspada
53
Resensir Kritik Sastra Faxuk da)i Fesimisme Sastra Kita di Antara Jepitan Mekanisme Pasar: "Di Sudut Terpencil Masih Ada Kehia.ngatan" 11 ,
56
58
Nilai Nilai Islami dalam Novel Indonesia (II-Habis) Ramadhan dan Proses Kreatif Sastra Ilusi Sastra Pedalaman 1 • 111 11 n 1
60 63 64
.
X
.:
Rosili'ta.s Kerclasian Sastra dalani" Sastra Indonesia $ i «»t r t.i
68
111 .t.•
70
Sastra Tahuh 2000 dan Relijiusitas
Karya Sastra dalam Visionari Seraiotika
t
Josep Brodsky, Puisi dan'Pengasingan.: Perginya si Penyair Peraih Nobel
11 • 11 •• t < 1 1. i « <«•« t« i. i« i
Sastra, Imajinasi, dan Moral
t
^3
f
•
74
i..
75
Untuk Mendukung Kurikulum: Hadirkan Jaringan Apresiasi Sastra Sekolah
Ketika Penyair Kehilangan Bahasa Episode sang Penyair' i
77 79
Kritik Sastra: Di Antara Tolak-menolak Kritikus dan Sastrawan
^
t
Sastra Sebagai Pembaca Realitas ?
•«
83
'Sastra Indonesia Alami Kemunduran Besar'
85
Wanita Novelis Indonesia
88
Pesan Moral Islami Novel dan Cerpen Ahmad Tohari
90
NOVEL . SUNDA-ULASAir
Novel Sunda Sepuluh Tahun Terakhir
93
PUISI SUNDA-ULASAN
Pengaruh Pantun pada Perkembangan Puisi Sunda
95
PUISI-ULASAN
Sajak-sajak Seamus Heaney, Peraih Nobel Kesusastraan 1995
97
Esei: Dunia Puisi Kita Hari Ini
100
Afrizal Malna
102
Sajak Ketuhanan, Kritik Sosial dan Cinta
105
Mencari Wacana Baru Puisi Sunda Mutahir:
108
Josep Brodsky, Puisi dan Pengasingan: Perginya si Penyaix Kelam
109
Pertemuan Kecil: Puisi dan Kemanusian
*
Adat dan Dampak Pariwisata Banyak Ditulis Sastrawan Bali Esei; Puisi dalam Otoritas Makna yang Terpecah
111
113 .
114
SASTRA-FILSAFAT
Sastra dan Filsafat; Perpisahan yang Dirujukkan Kembali ,,
116
SASTRA JAWA-ULASAN
Kidung Terjemahan Alquran: Sastra dan Budaya Jawa Mutakhir
118
SASTRA-ULASAN
Pesona dan Kekuatan Sastra dalam Alquran
120
£.
BAHASA IHDONESIA- ISTILAH
Kamus:Akbmodasi . syef dapur
,: hotel resor pantai,
beach resort hotel
handukpant^
beach towel.
beach'volley ball
:Tjola vbli pantai
bed lamp
; lampu ranjang .
syefjuru masak
1 ^
kelderbir
beer cellai;-
.. .
unitama masak,
chief cook
• hotel resor ria
city hotel cleaning service
:hotel kota,hotel band^
closet
: lemari dinding
layanan pembersihan . -
beer fparn'
iniapbir .
ciub
^perkiimpulan, klub'
bellboy • . bell captain
•: pramutamu,belboi •
clubhouse ' coffee house,
iwismaklub
: kedai kopi
coffee shop cold storage
; gudang pendingin
commercial hotel* commercial rates
: tarif bisnis(JK)'
;; pramutama.tariiu
beverage'
. : mlnuman
bill
: bon tagihan .
,. .
billiard -
cashier
: biliar
'-
.
. ; ; v: : kasir .
; hotel bisnis
; :kasino/ /
' casino ,
.:jasaboga . , : layanan jasa boga
catering',
ciatering'service .chef ■ . V
:
chefd^cuisihe.
^ .:. syef,jurutama masak : pr^ti^a dapm.
.\Sut^er:_Pedon\an PerigindqnesiaanNania dan Katd Asing, Pusat Pembinaan dan PengembdngadBahasa, Departemeh Pendidikan dan '\KebUd^dan) :'
Media Indonesia, 6 Pebiniari 1996
Kanius Boga catering- ^ ^ r catering service cauliflower . cereal
■
Jasaboga > , layanan jasa boga kolkembang serpih jagung,
!chain restaurant
champinon charlotte Cheddar cheese
cheese burger chef
chef de cuisine cherimova
cherry chick peas
chocolate
.
pemanas sajian restoran berangkai, rumahmakan
citron
berangkai jamur padi kuesyarlot keju cedar burger keju syef, jurutama masak pramutama dapur, syefdapur srikaya
citrus cinehsis
ceri
kac^gspanyol
roti ay^'
^
./ •jurutaniia masak, v syefjuru masak
chief cook
chopping board chop-stick chopsu-ey
sereal
'chafing-dish
chicken roll
citrus hystrix citrus juicer citrus mandarin citrus medica
cokelat talenan
sumpit capcai jeruk asam jeruk manis jeruk purut . a pemerasjeruk ^ jeruk,keprok jeruk kates, sukade
(JK)
(Sumber: Pedoman'Pengindonesidan Nama dan KataAsing,PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
Media Indonesia, 6 Pebruari 1996
■ Kamus Perjalanan garden
:taman, bustan, kima, talun
gardening
middle class tourist: wisatawan kelas .menengah
': bert^an,perta
rtiountain climbing : mendaki guiiung
group rate
:tarif rombongan rtariflawatanrom
official pasport * :paspor ^nas " • optimal tour : wisata optimal '
bongan ;pandu, pemandu
out bound tbiir; : wisata luar kbta. • outgoing tourism '; wisataluar negeri
group travel fare
guide guided tour handicraft
. : wisata berpandu
overseas promotion': promosi di luar negeri ' .
ikerajinantangah,
t.
individual tourism : ; wisata perseora-
pilgrimage tourism :: wisata ziarah political tourism
ngan
international travel agent:ageh pelawatm. :wisata loktJ
lodging- .;
:penginapan,'ako-
:waktu setempat
pusat rekfeasi .pasar sewa-me-
'
nyewa
(Sumber: Pedoman Pengindonesictan
modaisi : -
Nama dan'Kuta Asing, Pusat Pembi- • man dan Perigembangan Bahgsa,De-
:jalanraya,jalqp. utama
mass tourism
•
wisatapolitik- . .
fecreation center, rental market .
intemasibnal localtime . local tourism
: wisata p^et .^
package tour
basil kria
main street
:tarif musini sepi
off-season rate .
manan
: wisata masa
pariemen P dan K)
■
•<
Media Indonesia, 6 Pebruari 1996 iCamus AkomodasS . complaint
:aduan,keluhan,komplain double room . ' duty manager
conference facility
:fasilitas konferensi conference room.
conference hall
:ruang konferensi, ruang
convention hall
: balai sidang, balai ^n-
rapat, balairung ^ ' vensi cook '. corridor
:koridor
country club
:klubjanapada
de luxe room deluxe hotel decorator
:kamar mewah : hotel mewah
:juru masak, koki
dinner .
:pemajang,juru dekorasi :santap malam, makan
discotheque
malarn : diskotek
dust cloth escalator
kamar(rartjang) ganda :manajerjaga . :lap debu :tangga(ber)jalan,eskalator
executive housekeeper :penata graha eksekutif execudve suite
exit
■
extra bed
:suit eksekutif
:(pintu) keluar '
: ; ranjang ekstra, ranjang tambahan : ,
face towel '. facsimile and telex
: ;handuk muka
service
:layanan faksimili^teleks
fitness centre
: piisat kebugaran : hotel apung. Hotel kam
floating hotel
bang.(JK) •
.
discount card
:kartu pdtongan,kartu dis- (Sumber:Pedqmah Pengindonesiadn Nama dan kon Kata Asing, Pusat Pembinaan dan Pengemba-
doorman
: pramupintu
double-bedded room.
ngan Bahasa,Departemen Pendidikdn dan Kebudayaan)
Media Indonesia, 13 Pebruari 1996
la kamus IVansportasi skybus :busaudara standby passenger: penumpang ea• ■ ■ ■\. dangan starting station : bandar udara awal, bandar awal
ticket counter
ticketing
antiket
ticketing service : layanan tiket timetable rjadwal
steamer ship '
: kapal uap
toll road
stem
: buritan
steward,,
: pramugara
touring car towing light trading port
: pramugari stewarding : kepramugaraan stopover : singgah tehgah jalan stopaway ■ :penumpanggelap . submarine : kapal selam < subway, underjground railway: kere stewardess
,
take-off ^
■
■
rlamputunda : pelabuhan dagahg
: armada pelayar-. an rakyat, armada tradisional traditional fleet
; trailer
■;
:kereta gandeng, trailer
training ship
: kapal latih .
tabawahtanah
: agen tiket ^ j:.;'
ticket booth
ijalaii tol . . ' . : mobil wisata
> lepas landas, ■; • ' berlepas ■ /.
ticket agent
: geim tiket : layanan tempah
' : loket kairis •
(JK)
'{sitter:PedommPetigindom^ Nairn dan KataAsmg, PusMP^
na^ dan Pengemba' ngan Bahasa,
, Uepajiemm.P dan "K)
Media Indonesia, 6 Pebruari 1996
iCamus Transportasi sales on board
penjuaian di pesawat
salvage vessel :• kapal penolong sea anchor : kala-kala,sauhapung : sabuk kursi
seat belt
;seaeaptain seagoing tug seaport
. (perigaman)
: nahkoda kapal laut. : kapal tunda : bandar,- kota pelabu-
han.. sea route
sea scout
seatpockets seaworthiness
layar seaworthy
service port r
shipbuilder shipload shipping
rute pelayaran paridu laut kantong kursi kelaikan/kelayakan laik/layak layar bandar layanan swakelola
pembuat kapal muatan kapal pengapalan
•ra xi < „.
ship's boat ship's bull • ship's derk .• ship's course ■
ship's crew
ship's crew list ship's engineer ship's number, ship's papers shuttle (flight).
sekoci
badan kapal kerani
arah kapd awak kapal • ^
daftar pelaut
ahli mesin kapal nama sandi kapal . dokumen kapal (penerbangan) ulang-alik
skybus sleeping car standby
kereta tidur penumpang
passenger
cadangan (JK/W-1)
bus udara . '.
{Sumber: Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing, Pusat PembinaandanPengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
Mediq Indonesia, 13 Pebruari 1996
B Kamus Selera citrus mandarin
.•jerukkeprok
clarified butter
: mentega swalemak
clottedmilk
:dadih
club sandwich club steak
<
, cockle-shell
: roti apit lapis tiga :steiklulurbawah,bistiklulurbawah :kerang (kardium)
cocktail
:koktail
cocktail shaker cocoa-butter
r.pengbcok koktail : lemak cokelat ^
coconut
: keiapa.
coffee break
:rehat minum kopi .
coffee cream tart
:kue(t^)krim kopi'
coffeehouse,
:Redai kopi
. coffee shop coffee morning
';
J pagi minum kopi • =
colby cheese
: k^u kopi .
cold storage
: giidang pendingin
cold milk condiment
: susu dingin
i •-
^
rempah penyedap,jantu
continental breakfast
sarapan kontinental
cook
jum ma^ak, koki
com,grain . com-bread com'-cob
gandum. : rotijagung
com salad crab roll
:salad jagung' : roti'kepiting
.
jagung bonggol .
crab stuffing :kepiting isi crab meat and eggs with tomato sauce : pufonghai
(JK)
{Sumber: Pedoman Pengindqnesiaan Nama dan Kata
Ming, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahdsa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan)
Media Bidonesia, 13 Pebruari 1996
Kamus Perjalanan ecotourism
. excursion fare
: wisata lingkuhghn
luxury tours
: wisata mewah.
:tarif Tombongan •
main street mass tourism
:jalan'raya/utama
family passport
: pekM raya : paspor keluarga
group rate .
:tarif rombongan
fair
'
group travel fare " :tarif lawatan rom bongan :pandu; pemandti guide :wisata beipandu guided tour ; bagasi jihjing hand baggage handicraft
: wisata massa
iptiiddle class tourist :; wisatawan kelas
meneng^ : mini wisata .
mini tour:
motor r^ly
; kerajinah tangan;
:;reli motor mountain climbing : : mendaki gunung non schedulejd flight: penerbangan tak terjadual one stop shopping l^elanja sekali ja- .
hasilkria ; wisata bebas
optirnaltour
independent tour indiviidiial tourism :vdsata perseorruigan
intemationai travel agent: agen lawatan
Ian
wisata optimal'
oirt-Jjond tour
outgoing tourism package tour
, wisata luar kota wisata luar negeri
paket wisata (JK/W-1)
intemasional
itinerary localtime local tourism
lodging
:rute perjalanan : :waktu s6tempat _
(Sumber: Pedomah Fengindonesiqan
wi^ta lokal, .' : penginapan; ako
Namd dan Kata Asihg,PusaiPembinaah dan PeHgembanganBahiuai D'epartemeri
modasi ■
. >
Pendidikqn dan Kebud^adh) -}:; >■
Media Indonesia, 13 Pebruari 1996
rambu: tan^-tada lalu lintas . — '' - it Contoh: Melihat peinakaian rdmbu ke kiri jalan terus belum
teipasang di serhua wrsimpangan jalan, pemakm lalu lintaa ragu-
ragu (dalam Pildran Peinbaca.halaman 4).•
k^lian: hasil menyeliditi, memeriksa atau mempelcyari . CQntoh: Universitas Princeton terkenal dengan kajian sejarah
dan peradaban Islainnya dengan ProfBemhard Lewis... dst(dalam
aitikel Faisal Ismail, hdanian 4).
- akurat: teliti, cenimt,.sek6ama, tapat benar.
perisepsi': tanggapan langsung dari sesuatu atau serapan Contoh 'Akurat tidaknyapersepsi Dunia Islam ini tentu saja
dapat kita diskusikan bersama (dalam artikel Roeslan Abdulgani,
halaman4) •
.
" .
res^nsifj cepat merespon, tidak masa bodoh aiilisipatif: bersifat tanggap terhadap sesuatu yang'sedang
teijadi
Contoh rJika seniua departemen yang ada juga responsif dan
antisipatif mengkiyi beragam pungutan ... dst (dalam artikel Edy Suandi Hamid, Halaman 4)
.
(KR)-r
Kedaulatan Rakyat, 16 Pebruari 1996
bahasa indohesia-pelajaeak.
y>' >•' f- >v y,,., ,., .M,
^ ..raSBOBH< BAHASA KITA-BAHASA INDONESIA :!
; En it m ^ ^ m- x m
i
jr
i
OLEH : DRS. FARID HAni
■PELAJARAN EE'- 1663 vV TES BAHASA n^OI^SIA
■
; . ■ ,■ • ■ I'iliJi dun lingkurilah sahili siitii hurui'a, b, catau
b.keponak^. '
,*
c.kemenyan. '
,
.
d.keiemu.
il >ang merlipakanjawabaji yang benar lerhadap , 4, Yang penuiisannya bcnardi tintara kata-kata di
pertujiyaan atau pemyaiaan cii bawali ini.
ba\vah ini adulaJi
1. Penulisan kata ulung yang beinu' adalah
b. mensirukturkan.
a. inenyeteruklLirkaii.
a. inelempaSlemparkan. ' ■
c.meslRiklurkan. .
d. men.sctnikturkun.
b. melemparlepa^an. i;.me-lempaa-2-kan.
5. Yang penu]i,sannya bijnar di antara-kala-kala di bawah ini adalah j a.prakwaiirikasi. - ' j
d. meJempar leinparkan.
2. Di antaru katti-kala di bawuli ini. yang benipa kuta dasar adalah
b.pra-kmlUika.si. c-prakualillkasi.
a. kemeja.
b. kemarahan.
c. keiiieralian. . . d. keinajuun.' .
■
•
'
3. Yang sekaligiu; mendapatawalan dan akhiran di antara kata-kata di bawah ini adalali a. keinenangan.
'j
• ■
•
'
c3. prakiialifika.si.
6. Peta kemiskinanyan^ dihmt Bappenasma.sih . menipakan halyany ... hayi helwrapa pihak.
kata' ""^
di ata.s adaluli
""Hik mciengkapi
! j
a. koritin. ; ,b. kontraA'crsi.,
Kata yang paling tepat untuk melerigkapi
V>
kalimat di atas adalah
c. kontroveh?ial.
.
; a. sewenang-wenang. b. semena-mcna. c. semata-mata. .
". "
d. kaunten'ersi; . '
memhantu mereka. ■
'
;
■
.
a. percuma.
:
b. cuma-cumal : c. cunia.
(i. sia-sia.
•
\2. Pembangunan gcdung sekolah iiu siidah sampaipadq...p6nyelesaian. ' .
Kata yaiig paling t'cpa t unliik niclcngkapi kaliinal d i alas itda 1ah
.
d. sewenangnya.
7.Lemhaga Bqniuan Ifuhim secara... akan
'
Kata yang paling tepat untuk melengkapi kaiiniat di atas adalah
. ' ''
a. tahap.
'
;V- •
b.tin^at.
'
c. taratV
8. A'/7n haivx...tmdakannw yang pentih perikemanusiaem ftu.
.
d.kurun.
.
'
•
^
•
.
Kata yang paling tepat unluk'iiiclcngkapl,
13.X//a hojus hertapdng;.. didalam menghadapi
kaluTiat di atas adalah . "
cobaanini.
a. mcntauladani. .
•
"•
. •
b. mentoiad^ii. ■
•
"
' • '\
• c. menteladimiv ,, d.rneneladani. ; ■'. .
Kaia yarig paling tepa t untuk melengkapi kalimat di at^ adalah
. a.lapang. b.dada.-
.
C..rasa. • " '
9.Pqhriky'anghaiiijtuJiliih^ipickrigan: •'. ■ pemlatan...dan modein:' ' ''. ■' , . Kalayaiigpalingtepatiihlukihclcngkapi kalimat di.atas? adalah.. \. aicanggih. b.gigili. ■•c..^gkil. ■ d.niasykil.
« :
•
•.
'
'
Kata yangpaling tcpot untuk melengkapi kalimat di atas adalah
. .
•
•i .
,
.
'
14. Memang ia keras..:, meskipuh sudah soya
larang, iapergijuga.
. Kata yang paling tepat untuk melengkapi a. kepala.
,
c. jiwa. d.ltaki.
15. Si/at ...tangan, yaitu kehiasaan mengamhil
barang orang, nipanya akthoit kelainanjiwa. Kata yang paling tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah
c.wewenang.
d. kemasan. ;
•
b. otak.
' terletak di sebelah timur kota ini.
b.wawasan.'
d.kepala.
1 'i-.
kalimat di atas adalah
.
10. Pentsahaah itu dibangun di ...■ industriyang
a. kawa^. ^
••
.
.
•
11. Jangan... terhadap seja^vat kerja yang menjadi bawahanIdta.
a. ringan. b. cepat. c.panjang. d. lepas.
■
'
.■ , •
..
.
.
&. Bukiiyting imiuiyang kciinn heti keniariny
16.Di mam acla... di.situ adajalan.
hzBukuyangimnadi dalamnya hdnyak
Kalimatyapg paling tepatunluk melengkapi peribahpsa di alas aclailah a. hasrdt: ' . ' .
gambantyalahyangdisulcainyo. c.Bukuriyayang tiuuta di dalamnya ada tanda
b.cita-cita. c. kemaiian.
d. Buldmyadidalamnyayangiiuuta ada tanda
tangannyayang dibarinya.
tangannyadicarinya.'
.
22. Di antara kalimat-kajimat di bawah ini, yang
17.Sekali... dayimg,diia tiga pulou terlampajii. Kato yang paling tepat untuk inelengjkapi peribahaSa di alas ad^lah ■.a.merangkUl.
b. nierangkuh. •
secara benar menggunakan kata dim ana adalah
a.Harusdisimpan dimana Ixa•arigzhafringini? ■ h.Oiidangdimanabarang-harangilu ■ I
''
,^
'
c.meraih.
d. melepas.
■ Kjiuriuk; •;
c/punggiing. . . .
'
bqrangitu disimpan altan dihongkar.. -
23. Di antanl kalimat-kaliinat dibawah ihi,"yang
■
"
19. Esa hilang, dua...
Kiite yang paling tepat untuk melengkapi
: peribahasa di alas adalah. ' a.silang; " b"; 'sinia.. • ; .• c. terbilang. d. teitialang. . • '
;
. ,
24. Di antara kalimat-kalimat di bawah'uii, yarig
b.terpasang. . /
.
.
'
\
..
balaipertemuan.
b. Kami sedang memhahaspumbuatan balai
.
pertemuan.
•
peribahasa di alas adalah
.
a. Kami sedangmemhaha.K mengenaipehiiatah
F^ta yang paling tepat untuk melengkapi
. a. terpanggang.
.susunahriya benar adalah V ^ • :;. ^ : ^• .d-Bitmahitusudahdijiialbfeb^.saya. lh,I^{mdhihfmfdah.\dya'p c. Rumjah itu dijudt,giebsaya .uidah. diRumahitttdijitdlsitddfi'oliih.sayd. \ su^nanniya benar adalah
2D. Bagqi ...di bara hartgat, rera.id parias
e.teq'erang. d.terpegang.
j
d..Gudangyangdidalamnya dimana barang-
penbahasa di alas ad^ah , . a.j[)inggul'>: ;; ' . ■/
dilepaskan.
•' i- '
c.<jiiddngyangdinMnadidalamnydhat-ang-'
bdrangitudmmpankotor.slikali.
\^ Datdngiampakmuka,pulangtampqk... ' I«^ta yang paling tepat.vmtuk melengkapi
d. pundak.
disimpankotor.sekali.
-
'
c.Kami sedangmemhahas tentangpenibuatan
balaipertemuan.
d. Kamisedang memhahas tentang mengenai
pembuatan balaipertempan ..
, ■ . •
■
(BE^AMBUNG)
21. Di antara kalimat-kaliinat di bawah ini, yang secara benar menggunakan yang mana adalah
Hftpian Indonesia, 3 Pebruari 1996
!i
I
yt yc yi
yi y
I BAHASA KITA-BAHASA INDONESIA, ; « En It E m ^ m sn m m \ k
DIASUH OLEH: DRS, FARID HADI -,
V
.
i
^
3*r '♦*"
/jfv
>!<■
?«
'
>«r "^ir •
'
•
PELAJARAN KE - 1664 25. Di aitara kaliiiiat-kuliinal cli bawah iiii, yang susunannya benar adalali
a. Dqri hasilpetielUkm imnunjuklam Jia tidak bersalah,
'
c. Darihahlpenelitian, numimjuklcan hahwa
• diatidakbefsalah.
'
. . .
(1. Ha-silnyapenelitian niennnjukkan hahwh . dianya tiddk bersalah. TES BAHASA INDONESIA
■ (5).
.
Pilihlah di anlara a, b, c aiau d sebagai jawab yang Saudara anggap bunur. •• 1. Bahasa Indonesia sccara resmi menjadi bahasa
per§atuan Indonesia scjak a. berdlrinya Budi Ulonio lahun 1908 b. proklamasi kcmcrdckaan 17 Aguslus 1945 c. Sumpah Pcinuda 28 Oktober 1928 d. Kongrcs Bahasa Indonesia 1 lahun 1938 .
I
karena
,
a. dicantumkan di dalam Sumpah Pemuda b. diajarkan di sekolah-sekolali " c. dicantumkan di dalahi UUD 1945"
h. Doripenelitian meminjrtkhon Hdhwa did lidak bersalah.
2. Bahasa Indonesia,menjadi baliasa negara
d. dicantumkan di dalam keputusan KongresBahasa Indonesia
•
3. Setelah Ejaan Republik tidak digunakah lagi, bahasa'Indonesia menggunakan
a. Ejaan Suwandi b. Ejaan Bahasa Indonesia"yang Diseihpumakan
c. Ejaan Melindo
d. Ejaan van Ophuyscn
, .
4. Di antara kata-kala di bawah ini. yang penuilsannya benar adaiah a. panca lomba b. panca-iomba c. pancalomba • d. Pancalomba
5. Di antara kata-kala di bawah ini, yang penulisannya benar adaiah a. variolas
10
b. varitas
c. parita^ d parietas
b. keberhasilah
c. hasilnya
6. Di antara kata-kala di bawah iiii, yang penuIiMnhya benar adalah
a. ekjusip b. cksklusif .
\^'Sampaif^tini..,medalikontingen Kata yang paling tepat untuk melengkapi kalimatdi atas adaiah
"
.
Indonesia belumbetdcmbak
c. exklusif
a beroleh
'd. esklusif
7. Di antara kata-kata di bawah ini, yang
b.perolehan c. memperoleh ■ i
mprupakan kala berimbuHan udalah
d. pl^-oleh
a. kelola
b. kelalawar
.
."
•
wnlrf^fr' wahu kami tiba, pesawatmenjurnpainyakarena sudah.. Inndnj
■ c. keleluasaan • ■
. Kate yang paling tepat untuk melengkapi '
d. kelopak
8.Kita hgnis.... daerali itu sebab biasanya
kalimat di atas adaiah
jalanhya digenangiqirsetelah Imjansepertiini
'•alepas, b. turun .
Kata yang paling tepat untuk mciengkapi kalimat di atas adaiah amenghindari
'
•
^
^
"
O'./'-;;.*
' ;'
anaik,0
' ' . T • ;•
' d.-pacu
.
V .0
.U.^Kitaberfliong... kejcyaannusadaribangsa
b. menghindarkan ■
, ' ^' V • / .. . Katpyang p^ing tepat untuk melengkapi •
. C. menghindar ; d. menghindarinya.'
f
.
d. dihasilkannya
"v
/
masiit beriisdha... keterdngan .
;ikalimat di atasadalah . :a.demi'i^tuk
. '
•
^
b.demL
lebihlengkdp darisaksi maid.
• ■
c.demisupaya
Kata yang paling tepat untuk melengkapi •
^.
kalimattadi adaiah
• .
" ^
^ Kenienangdn Dcarmawan mmberi... bdei
"a mencari
• b. mencarikan. c.cari
•
d. pencarian
10 Kedua bersaudara itu tnemong biasa sating...memberi kabar.
Kata yang paling tepat untuk mciengkapi
kalimat di atas adalali
.
■
-Kate yang paling tepat untuk melengkapi kalimatdi atas adaiah
apecundang . b..peluang
' j
c. pengulang
d-pengambang
a menelepon b. teleponan
16. Sudab beberapa hari inipermaisiwl.
c. berteleponan
bermuram durja.
d. telepon-tclcponan
11. Mereka hidup dari... ytmg tidak besar itu.
a wajah
kalimatdi atas adaiah
•b. sukma
a. penghasllan
,
^
:s .
^uiJSah^''"® tepat'untuk menggiiti kata .
Kato yang paling tepat untuk melengkapi
c. hati d. citra
; • '
I
.
\
b. ranah
17. Sebagai generasi mudd kita bertanggung jawabjuga di dalam pcmbangiinan bangsa.
c. bumi
.
Kata yang paling tcpat untuk mengganti kata geherasi adalah
Kata yang paling tepat uiituk melengkapi
18. Menurut berita, makin...saja pertempuran di.
b. sungai • c. rantaii "
daerah itii.
d.daerah" -
, ,
^
J
, ,
'.
7
; • "
'
^
•
peribahasa di atas adaiph
/ .
-
:
- 24. Besar pdsdk, ddnpadd.:. . •; Kata yang paling tepat untuk melengkapi ;
Kata yang paling tepat untuk melengkapi ■ kalimat di atas adalah V , .
. "i ^
a. tepian / ^ 'v
: .
^
23.. Sekdli dir pasdng, sekaii... berubdh. peribahasa,di atas adalah :
b. organisasi c. angkatan • d.Tombongan
a. kritis : b. kritik
V: ;
d. dunia
'
a. federasi
.
a. paku b.Jubang"
■
c. praktis
. . ■ •. v '
:•
•.
. cLtaktis: : . .'V • ' • r r : c. tiang - ■: ^ ■ . : v ;v' ^ I \9. Berdasarkan hasil..., menurunnya hasil. .. .;.d.palu , , ■ 'j... . A ■ prodUksi pdbrik itu karena mereka kekurangdn 25. Di antara kaliniat-kalimat di bawah ii^i, yang tenagaahli: • ■
,„V-
Katayang paling tepat untuk melengkapi ^kalimat di atas ^alah a.eksekusi • b.evalifasi
>
d. evakuasi
' .1 •
,.memasuki'ruahgsiddng:%f
; ^
kairt
I Kata yang p^ing tepat untuk mele:ngkapi ■ ' peribahasa di atas adalah
"'
c. segulung . 7 V
•
. * . ' >
medw.suki ruangsiddngy.
.
' , '
sura}pendaftaran sa\'a.
"
:.
■ c.'Dlanyalabyangmenerima suratpendqftaran • sc^a kalau saya tiddk salali d. Dianyalahyangmenerima.wratpendqftaran saya, kalau saya tidak sqlah. - ' "
b. kering.
*
; 22, Di mana... dipijak. di
•
.
. a; Kalau saya iidak saidh, dialph yang mehe-
. :v rima surqipendqftaran s' ciyq. :^ ^ ' ' r ■ h. Kalau tidak ^Iqh dialah yang menerima
. a. tumbuh c. masak
~
,
. susunannya benar adalah
Kata yang paling tepat untuk inelengkapi
• peribahasa di atas adalah
•:
d. Para-peserta'seicdliannya dipersHakan
26. Di antara jkalimat-kalimat di bawah.ini, yang
.'
* ■" V'^ . " / ^ * ' ' /: . ^
d. sebungkal; : " . ' 21. Setelah ... 'makadisiang.
•
c. Bdgl para pesmf^s^qlidn
•
20. Sebariselembar benang, seiahu/i
d. ranum.
a. Kepada^ardpesertd disildh^^^^ ~ rudngsidadgM.:}0^0%.4.t'i^^ '7: , b. Pard pesertd. djsilakph memasuki rudn jidang::.
■ c. ekstehsi.'
■ a. sepotqng b.sehelai
- susunaihnya,beiiar adalah
hngit dijunjung.
Kata yang paling tepat untuk melengkapi peribahasa di atas adalah '' ,
a. kampung '
Hferian Indonesia, 7 Fcbruari 1996
y yit-ytyg
^
^
^
-*>'>< •^** •*** >'* ■>*'
M
j BAHASA KITA-BAHASA INDONESIA J
r En ® Ig ffi S IS ^ B its { 5V ^ ^ >,r ^ ^
PIASUH ^^ ^ ^OLEH ^ ^ ^ ^;^DRS. FARID HAni ^ 't
PELAJARAN KE - 1666 ^^■Besarpasakdaripada
SSSfdS*
^-f^o^us^andaksaldh-dia/ahyangmemrimd
suratpendaftaransaya.
c.tiang. d.palu.
■ b.Kalau ddaksalahdialahynngmcnenmasural pendaftaransaya. * ' ■■ ■ '. c. Dianyalahyangmenenmasuratpendaftaran \ saya kalau saya lidak salah. d. B>ianyalahyangmenehmasuraipendaftaran '
20.Diantarakalimat-kalimatdibawahini vans
22. Di antarakalimat-kailmatdi bawah ini yane
a.paku.
b.Iubang.
susunannyabenaradalah
^•^^''^^^erladisilakanmemasukiniangsidane
saya. kalau saya tidak salah.
'
; '
susunannyabenaradalah
^^j^^la^kamuingmberhasilkanuiharusbelajar g^iai^'^" kamunya hams belajar
f
23 pianlarakalimat-kalimatdi bawah ini,yang'
susunannyabenaradalah
a. Saya yakin. bahwa pekerjaannya tidaklah
d,Kerjaannyaselesaikan olehdia dengan baik
\sia-sia.
b. Saya yakih. pekerjaannya tidaklah siq-sia.
|c. Sayaydkin pekerjaannya t'ulaklahsia-sia.
25.Diantarakalimat-kalimatdi bawiahini,yaing*
!d. ^ayayakin, bahwa pekerjaannya, tidaklah
susunannyabenaradalah
"■
•
*.
sta-stq.
a.Semuapiirapetugasmenjalankankewajibannya 24. la meriyelesaikan pekerjaannya dengan baik. ^ '-.'i '-'v
dengan baik
Kalimat itu dapat diubqh menjadt kaiiniat
jibannya dengan baik
pasif, sebagai berikut
.
.
b.r
'•
c.Semuapetugasmenjalankankewajibdnnyade-
1 /V -v. a. Pekerjaannya diselesaikann'ya dengan baik b. Pekerjaannya selesaikan dengan baik; "> c. Kerjaannya diselesaikan dengan baik
nganbaik
d. Semuanya para petugas nienjalankan kewajibannyadengan baik
..
TESBAHASA INDONESIA
Pilihan dan Ungk^ilah pada salah
Kuruf a^;'
b, c, yang" merupakan JaWaban yang beriar terhadap pertanyaan atau pemyataan di bawah inii'; 1. Beberapa istilah yang sama lafalnya tetapi ejaannya berbeda, dan niaknanyapun berlainan,
4. Bentufc berimbuhan -wan yang salah tertera
dalam " pemyataan
\
a. Para pus^awari harus mampu meningkatkan
minat baca para siswa
v :, • .
b. Para iimiiwan dan p^ rohaniawan merighadiri simposium tentang b^amaian dunia.
c. Para cendekiawan dan para usahawan bahu
a. Homofon^-
b. Hbnograf ,
, memb^u melaksanakan pembangunan negara,
^
, c. Homonim
•
- -Vi
5. Makna kata eradikasi adalah; '
J2. Akhiran - is dalam kaia realis, ekonomis,--.; a. Menyiangi tanaman padi uriggul tahan wereng b. Menanam pohch nangka
jCgois berasal.dari bahasa aslngr> --a:' a Sansekerta , ■ b. Inggrii^'t:' . ■ c. Belanda. ;
: / V'
.v ' •
;
c. Memusnahkan semua tanaman yang terserang
^ • '-r : ■ •
• •'
hama . \
.
6. Pernya^an yang tidak mengandung frase
. • 3. Penalaran dengan membandingkan dua Ijal ■" idiomatikal yaltu . a. isapan.jempoi i yang memiliki banyak persamaan lalu mengamb. hidung belang . — : bil kesimpulan disebut: . ,, c. kaki besar ' a Generalisasi b. Analog! , /. 7. Deretan katarkatayang merupakan unsur drama c. Hubungan sebab.akibat
14
iaJah: . , : a protogonis, trigonis
b; 18 Agustus.1995 c. 28 Oktober 1945
b. l^on,teater c. plot, korakterisasi <:•
8. Kata sinomim untuk kata diversiflkasi iaiah: a hambatan
akatabenda
b. kata keija c. katatugas
: b. penganekaragariian c. kehadiiari
9. Kata yang berasal dari bahasa sansekerta iaiaji a tuna(artinya kurang/cacat)
b. nara(artinya orang) c. wira(artinya berani)
^
15. Kata-kata manayang menyalahi hukum DM? a minum air
b. ketua sidang c. aggotaMPR
..
16. Kepada para hadirin sekalian ffisilaifan
10. Gontoh kallmat majemuk sfetara gabungan jaiaK.........
a Aku belajar'dikamar, Sedang adik bertamasya bersama kawan^kawannyja
b.latidsikhahyamemberi petunjuk bahkan iapuri
ikut menjgeg^smnya
14. Kopflks per-an dalam persatuan dan peijanjian beriungsi sebagai pembentuk:
'•
'U-.
c. Keterangan itu mudah, tetapi orang-orarig tidak mengerti juga
^uduk.
^ /•
.Kalimat diat^ rancu (kontaminiisi). Kalimat itu • akan lebih baik bila: .a kata kepada dihilangkan b. kata para dihilangkan . ,
j
c.lc^kepada,para,dariSekalian dihilangkan 17.- Jjka sesebrang heridak mclukiskan siiatu
peristiwaatau kejadi^ dengan cara yang berjebjh
11. Contoh anak kalimat penggund subjek:........„
lebihan, dari yang sesungguhnya, beraiti. ia
a Polisi mjaaangkap pencuri ketika'penghuni itu
memakai ^ya bahasa: a hipiaibbla ' .'
ddur '
;
b. Pak Lurah adalah orang yang membahagia** kan wargahya
-
b. klimaks . c. eufemisme
c. Orang yang membaca buku diperpustakaan itu adalah warga desa Kanonang
18. Personifikasi adalah:
12. Undarig-Undang Dasar 1945(UUD 1945)
a. Gaya bahasa yang mempersamakan bendabenda mati dengan manusia
Pasal 36 menyatakan:
a. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan
b. Gaya bahasa yang membandingkan manusia
dengan benda-benda mati
v*
bwgsa Indonesia
c. Bahasa kiasan yang memberikan sifat maipisia
b. Bahasa negara adalah bahasa Indonesia
pada benda-benda mati
c. Bangsa Indonesia hanis menggunakan bahasa Indonesia
"
13. Bahasa Indonesia diresmikan sebagiai bahasa negara pada tanggal;
(BERSAMBUNG)
a 17 Agustus 1945
Hiarian Indonesia^ 14 Pebruari 1996
"'
i
4 3AHASA IHDOMESIA-PEHSAJARAN ?
,
[Pengajaran Bahasa Indonesia
Metode Komunikatif Disalahtafsirkan Jakarta, Kompas
/-w'
Pengajaran bahasa Indonesia melalui metode komunikatif masih se-
ring disalahtafsirkan. Atas nama metode komunikatif pengajaran lebih ditujukan kepada fungsi dan pengertian bahasa,sementara strukturnya terabaikan.Padahal,landasan pendekatan komunikatif tetap menuntut keseimbangan antara keduanya.
* ,•
Demikian pendapat ahli bahasa Prof yang diajarkan kepada murid, maka ke• Soenjono Dardjowidjojo PhD terhadap pe- mampuan berbahasa anak nantinya akan laksanaan KurikuJum 1994 yang lebih me- kacau balau," kata Soenjono.". nekankan pendekatan komunikatif dalam Namun.kenyataan di lapangan menunpengajaran bahasa Indonesia. Masalah lain jukkan,pengajaran bahasa yang berlandas-
yang juga kerap disalahtafsirkan adalah kan metodologi komunikati saat ini cendemenyangkut konsep pragmatik dalam ma- rung berorientasi pada fungsi dan pengerti teri pengajaran pada setiap pokok bahasan. an bahasa.-Inisudah menyalahi konsep pen
Dalam percakapan dengan Kompas pe- dekatan komunikatif itu sendiri yang me kan lalu, mantan Ketua Masyarakat Li- nuntut keseimbangan antara struktur ba : nguistik Indonesia (MLI)dan bekas Kepala hasa di satu pihak dengan fungsi dan pe Lembaga Bahasa Universitas Katolik Indo ngertian bahasa di lain pihak. Dengan kata nesia (Unika) Alma Java Jakarta ini meli-
lain, pengajaran bahasa menuntut hasil agar anak bisa menguasi kedua-duanya. ru bahasa ini sudah merupakan kecendeSoenjono Dardjowdjojo menduga,situa• rungan umum. Artinya, kata Soenjono, ini si yang ada sekarang ada kaitan dengan pehat,salah tafsir yang terjadi di kalangan gu
bukan saja menimpa pengajaran bahas di laksanaan pengajaran bahasa sebelum poIndonesia, tetapi juga terjadi di Barat(baca: Amerika dan Eropa).
pulemya pendekatan komunikatif. "Sewaktu digunakan pendekatan audiolingnal "Dalam pandangan yang keliru ini seo- misalnya, tekanannya terlalu banyak pada lah-olah metode komunikatif itu asal bisa struktur, sementara fimgsi dan pengertian komunikasi sudah cukup," katanya.la lalu sangat kurang. Kekeliruan yang terjadi di mencontohkan bagaimana ketimpangan itu masa lalu itu kini terulang, tetapi dalam terjadi dalam bahasa Inggris. "Pada kali- bentuk yang sebaliknya." mat:'Saya pergi ke Glodok kemarin',dalam Pragmatik bahasa Inggris yang betul mestinya I went to Glodok. Tetapi kalimat: I go to Glodok Salah tafsir dalam pengajaran bahasa ju ■ yesterday juga pasti dimengerti oleh orang ga terjadi pada upaya pemasyarakatan kon 'Inggris, karena meski bentuknya go tetapi sep pragmatik. Sebagai suatu cabang li'kan ada kata ye-Uerday-nya.. Tetapi jika ini nguistik, pragmatik lebih menekankan pa-
da pemakaian bahasa dalam konteks hubungan .kesosialannya. Dalam kaitan ini, bahasa dilihat dari syarat-syarat yang
mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi..'
"Sdama ini bany^ (guru) yang keliru memahgimi mengenai konsep pragmatik,"
kata Direkturl^gramPascasaijana Unika Atma Jaya hii.Pada satu seminar Ma^ara-
kat Lmgnistik Indone^ di Semarang
,
salriya, seorang gum bertanya tentimg pragmatik yang ada dalam bab-bab terten-]
tu bukupegahg^ mengajar."Inisaja siidah keliru.Pragmatik buk^ matm atau pokok bahasan,ia adalah suatu konsep berbahasa.
bab teirtehtu,kairbnaiint^d£un atau-terda-;
pat dalam miai^gj^ masing. bab," tambahnya.
Dicontohkan^ bila seorang" ibu berkata
pada anaknya^."Toni,sudah berapa kali sih mama bilang kalau handuk tidak boleh ditaruh di kamar tamuT'^^Jika dilihat dari
bentuknya ini adedah kalimat tanya. Dan kalau kita hanya berpegang pada struktur kalimat, maka Toni akart menjawab:"Bam tiga kali, Ma."j Padahal, lanjut Soenjono, maksud sang ibu bukan begitu, melainkan
uhgkapan rasa jen^el kepada anaknya. Ddam kalimat itu si ibu sebetulhya memberi perintah agar Toni mengambil handuk itu dan perbuatan tadi jangan lagi diulang. "Hal-hal seperti ini yang hams tersirat,
yang tidak muiicul, tetapi harus jliga diketdhui oleh para siswa.Disini siswa dituhtut imtuk mengetahui dan memahamiapa yang
tersirat di dalam kalimat yang se^amya. Itulah pragmatik."(ken)
Kompas, 5 Pebruari 1996
TWnQNESIA-ULA.aAN
Diasuh oleh Lukman All dan Yayah B. Luminta;ntang „
Singkatan dan Akronim T*X alam sebuah harian ibu kota ada nibiik letap
kebutuhan yang haras dipenuhi. Karena itu, dari haii
: I J yang diberi nama JMP. Rubrik ini berisi
ke harijumliih singkatan itu menjadi semakin tak ter-
kecelakaanyang leijadi di sekiiar Jakarta. Ter-
Di kalangan para ahli bahasa singkatan seperti dlL
• I J berita ringan, khususnya p«rkara kriminal
bendung laiknya.
inyata, JMP itu adalali singkatan daii *'Jabotabek itu dibedakan dari singkatan sejenis Jabotabek. Yang
menjelang pa^".Hurufy ini adalah singkatan dan pertama dlsebut dengan nama sin^tan,sedan^sm jenis kedua disebutnya dengan istilah ekronim.Jadi, singkatan dari "Jakaita-Bogor-Tangerang-Bekasi". singkatan yang bentuknya mirip sebagai kata atau Yang dimasalahkan di sini adalah soal unsur/huruf svkxi kata teimasuk kelompok ^cronim.Oleh kare^
Jabotahek. Kata JabotalKk itu sendiri adalah sebuah
IJ dari singkatan JMP itu.Tamj^ya memang aneh; na itu, tidak mengherankan kalau akronim(yang se Isebuah singkatan kok masih disingkat lagi? Bagai- benamya adalah singkatanjuga)pada akhimyajuga iinanaini?
'
•
,
'_ .
diperMukan seperti kata penuh dan disingkat lagi.
t Singkatan dalamkehidupan beibahasakita meiu- Ada beberapa contoh yang d^at dikemukakan di !pakan gejala yang biasa. tidak aneh. Singkatan itu sini. •
awalnya dipetlukan sdsagai upaya imiuk maighemat tenaga, waktu,dan tempts Kita tidak usah beipayah-payah mcngixapkan aiau nienuliskan kata yang panjang itu, menumt hemat kita, dengan lengkap. Sebagai gtmtinya kita,memakai singkatannya
saja. Daripada kita terpay^-payah menulis
Ebtanas adalah akronim dari "evaluasi lahap
akhir". Akronim ini kedudukannya sudah mirip de
ngan sebuah kata penuh,.sehingga inengalami nasib penyingkatan seperti yang terlihat dalam akronim NEM."niiat'btoraymumi".DemikianjugaAMD, "ABRI incmik desa IDT,''Inpres desa terringgal;
; lisalja milik negara,lebih baik kita menyingk^ya \TI,"Yayasan-Pendidikan/A7P";dan DRG,"daf-
imenjadi SL'M/V;daripada kita berietih-1^ menulis 'acqiiirj^ bmiuniiy d^ckncy syndrome,lebih mudah
tar" rekanan golmalj(= golongan ckonomi lemah)". Sebenamya pemakaan akronim dan singkatan se-
baai kita untuk menidis sin^c^annya saja, aids aEiu maCam itu tidak perlu merisaukan kita, asal kita aiif
AIDS.
•
'
memaktunya. Artinya, kita memakainya sebatas ke-
Sebenamya, pada masa awalnya singkatan kata adaan dan kesempatan yang sesuai. Dalam pemakai-
itu dalam bahasakita diterapkan sebatas kata-kata an resmi, misalnya, dalam pembacaan siaran warta ; tertentu saja yang dirasa pertu, khusaspya yang me- berita. peinakaian akronim seperti menhi, mendagri,
: nyangkut niuna Kidan huiaim aiau lemtoga lain seje'nisnya. KomiieNasioiiallndonesiaPusat, misalnya, disingkat menjadi KNIP;negara kita, Republik Indone sTa, disingkat menjadi RI; Tentara Nasional Indonesia menjadi TNI.
dirjen. dll. sebaiknya dihindarkan. Kita mempunyai sopan-santun berbahasa sendiri yang perlu kita cermati. Kalau bukan kita sendiri yang berdisiplin diri
dan awas dalam pemakaian bt^asa kita, siapa lagj yang bisa dan patut kita harapkan?
Dalam hubungan ini, beberapa tahun yang lalu, Demikianjugaungkapan-ungkt^xin tertentu sepCTti dan seieiumyii dun lam-kibi dan sebagabrya ma- . Prof. Dr. Slamet Imam Santoso, seorang pelopor stu-
.sing-masing disingkat menjadi d
di psikologi di Indonesia, pemah mengatak^ bah-
wa oranc yang .suka memakai akronim dalam berba hasa menunjukkan gejala penyakit skizofrenia yailu semacam gangguanjiwa yang terbelah. Mudah-mudahan kita tidak termasuk di dalamnya ■ b. suhardi
Republika, 4 Febuari 1996
'Kalau Ditunggu Batas Waktu
S ampai sekitar tahun enampuluh,di Bandun'g
terbit harian Sipatahoeruiii yang mcmbanggakan dirinya sebagai "satu - satiuiya koran
mahkan lagi ke dalam bahasa Indonesia tanpa lupa mcncijemahkon satu ka(a pun, akan muncu] kalimat,
berbahasa Sunda di kolong langit". Hal itu tidak salah, mengjngat koran yang jxjrtama kali terbil
, {\h) Karena tentara,makin lamq.doyan kdclawar, gerombolan makin lama doyaii nanas'
lahun 1923 Itu memang masih dapat berlalian ter bit., Pcmah di Jakarta ada tisnha mcnerbitkan
arti
koran Siliwangi, namun temyata banya "muncul sclama empat biilan.
^ Selamn tahun limapuluhan sampai awal tahun cnampuluhan, Sipatahoenan sangat bcrjisa dalam menyampaikan fwfcorti/i (- ifil'ormasi) balk'yan'g
lingbipnya Jawa Barat mnupun yang na.sional atau balikan inicmasional, Untuk berita - berita
"lokal", berita blasanya berasai dari para wartawan koran itu scndiri, sedangkan yang liugkupnya tiasional atau intcmasional yang dijatukan sumber berita tcrutama Buletin Aiifara. Mengingat bahwa
buleiin itu berbahasa Indonesia, sedangkan J>ipa-
tahqenan berbahasa Sunda, kewajiban redaktur pertima - tama adalah rnencrjcmahkan berita itu ke dalam bahasa Sunda.
Nah, Itulah sbalnya. Lalai Indonesia yang ber'alpa',
karena
lupa
dittjrjcmahkan,
dialihtuliskan menjadi lalay Sunda yang berarti 'kelalawar'. Demikian juga halnyn dcngari ganas Indonesia yang berarti 'garang, galak", karena di-
diamkan mal^ berubah menjadi buah: ganas Sunda berarti 'ncnas*. Dalam pada itu, beuki Sunda selain berarti 'makin, kian', juga berarti 'doyan, suka'. * • (2) Aku bangga menjadi orang Indonesia. •Karena "terlupa" meneijetnahkan kata bangga yang dalam bahasa Sunda memiliki makita.litin,
kalimat ihi dalam bahasa Sunda menjadi, • . (2a) Kiiring bangga Jadi urang Indonesia. , Jlka kalimat itu diindbnesiakan lag!, tanpa lupa meneijetnahkan kata hcnggn Sunda, akan muncul kalimat,
(2b) Aku sukar menjadi oratig Indonesia.
Jika mereku terdesuk oleh batas waktu, kadang:
■ kadang muncul berita yang betiil - betul mempa-;
kan b/g news: Sesuatu.y^g mengherankan karena! beriia aslinya dari Anutra sebciiamya berita biasa saja. Usut punya usut, temyata hal itu terjadi ka
rena "kelupaaii" menerjemalikari kata - katn tcrtentii. "Kelupaan" itu pun temyata dlscbabkani
oleh terdapntnya kata yang sarna dalam kctlua ba-j hasa (Indonesia dan Sunda), padahal maknnnya^ samasekali , berbeda. Akhimya, muncullah big'
news itu, yang barangkali tcrjemahannya bukan 'berita besar", mclalnkan 'berita menggcllkan'. Inilah .sekadar contoh hasil "kelupaan" menor-
jcmalikan itu, baik yang pemuli muncul di koran maiipun dalam pcrcakapan sehari - hari: (1) Karena lenlara makin lama niakin lalai, gerombolan makin lama makdn gancis.
Amanat kalimat itu jelas, memperlihatkan hubungan sebab akibat: keganasan gcrombolan mcninakan hasil atau akibat dari kelalaian tentara.
Namun, kalimat itu dalam ketcrgantungan diterjemahkan menjadi,
Masalahnya, kata bangga Indonesia dalam ba
hasa Sunda seharusnya menjadi reueMj atau agul; sedangkan kata bangga Sunda berarti 'sukar, susah'.
Hal demikian mungkin juga terjadi pada oraiig' Jawa. Kalau kita mendengar seorang kawan dari; Jawa yang bertanya,
(3) Kama mengerii tldak ke mana ia pergi? Kita tidak usah mengbmyitkan dalii, karena kawan itu sebenamya hanya bertanya kepada kita
apakah kita tahu ke mana orang yang dimaksudIrannya itu pergi. Kalimat itu sebenamya terjemahan dari kalimat Jaw,a.
•(3a) Kowe ngerti ora nyang ngetuH lungnne^ (wong iku)?
,
'.
Ya, harap maklum saja, ngerti Jawa memang berarti 'lahu' sementara mengerti Indonesia ber arti 'mafhum'.
Jadj, jika suatu kctika kita mendengar scsuatu
yang "aneh" dalam tuturan scseorang, hnrap maWum saja; ia (atau mcreka) tanpa sengaja 'tvrlupa' menerjemahkan bagian tertentu dari tuturnn-
(laj Lantaran tentara heukl lila beukilalay, geromhoian beuki lila beuki ganas. Dua kata terscbut pcnting yang "tcrlupa"
nya karena kebetulan yang "terlupa" itu sebagai
diicrjcmahkan itvilah yang menycbabknn hal itu
(Ayatrohaedl)
bentuk atau sebagai kata dlkenal baik dalam baha.sa ibunya maupun dalam bahasa Indonesia...
menjadi "berita besar". Jika kalimat itu diterjc-
S^ara Karya, 7 Februari 1996
ly
f Atas dasar|i3endapat Prof. Aihran'Haliirfdi'atas,
Oleh SOEHENDAISKAR
ijaudah-kaidah EYD dijadikan ciri yang pokok un-
j NISCAYAktta.bangsa Indonesia,sepakat bah-; luk penanda^ ragam^bahasa baku/stand^ dalam wa bahasa Indonesia dewasa ini niaju p^at Akan, bahasa Indonesia tenitama untuk ragam bahasa Iteiapi.kemajuannyainibeluraseimbangderiganpe--iulisnya. L makaiannya karena kesenjangan antara kemajuan Kaidah-kiudah EYD yang therupakan hasil kodi:dan pemakaian oleh para penuturnya masih keli- fikasi atau pembakuan secara resnu,digunakan bara sahih untuk semua keperluan dalam situasi
hatan secara nyata.
Diialisme antara pemakaian yang benar dan salah yang sifatnya resmi/formal. Misalnya waktu giini
akan selalu tampak baik dalam ragam bahasa tulis.' ^engajarkaji pelajaran kepada siswa, dosen memmaupun dalam ragam lisan terutamk mengenai pe- ber^an kuli^ kepada mahasiswa,gunj atau^dosen [herapanatuian-aturan EjaanBah^a Indonesia Yang^V 4ituntut untuk menggunakan ragain b^^a inT, jDisenVptirhakan, diakronimkan E\^ v ^ ^esia y^g standan ' ^ ^ ^ ^ .. Kaidahrkaidah EYD adalah sistem;onogr^ J > l>ernikianpula waktu berpidato.penjrelmggziiaah liMambah^Indonesia ytuig td^dibakuj^ atau ikieminar, diskusi atau berldiotbah ataii penu^^ 'distahdarkan secara lesnu sehiii^^mak^^ jtikel dal^j^uiatkabar P/Airan Rdk^i,^ggdh^n iywg^benarjdm^n^ oleh^ti^icf^j^em^^ pgam bali^ baku diwajibkan;.
|iatu^^i^^t^akan^ereaUsan£^^!^ii,ba^.!^L.Konsd4ibnsmya.parapenutucr^ta^^ 'hi^yang^bal^standvr -- W
Apakah'tag^ baha^ baku itu? Piof.Dn Ainrah, EYD secara konsisten dan behar. Mak^dnya ragam
Halinf, mantan Kepala Pusat Pembinaw d^ Pe- jbahasa Indonesia yang standar terwujud secara ngembangan Bahasa,/telah merumuskan deB-. kongkret dan pem^iannya mantap d^ani upaya
misinya:^ga^'baku adalah ragam yang dilemba- • ^engembahgan dan pembinaan bahasa Indonesia I gakah dan diakui oleh sebagian bes^ warga s^bagai bahasa negara(UUD 1945,pasal 36, bab
jma^atakatpemakainya sebagai ftfl/iaMneswi dan
|sebagai kerangka rujukan norma bahasa dan peng- gunaaimya;'
Ragam tidak b^u adalah ragam yang tidak
Y)dah'sebagai bahasa nasional.' Dalam pada itu untuk menghindari salah pegertiantelah ditegaskan dalam buku^ta Bahasa akiiBahama Indonesia, Ep. pendidikan dan Ke-
dilemba^Stah dan yang ditandai oleh ciri-cici yang udayaah,Balai Pustak^ Jakarta. 1988: 19-20... menyimpang dari norma bahasa baku. Sebagai. beibahasa Indonesia dengah baik dan benar" dakerm^ca irujiikan,ragam baku dit^dai oleh nom^ it diartikah pemakaian ragam bahasa yang serasi
dan I^dah yang digunakan sebagai pengukuf be dengan sasarannya dan yang di samping itu nar atau tidaknya pengj^riaah bahasa(BaAara Iri-. men^kuti kaidah bahasa j^g betul.' donesia Baku, Piisat B^asa, 1981:4)
Pernyataan yang dikutip ini dapat dijelaskan lOasifikasi dikotomi dengan ragam bah^ baku demikian. Apabila seorahg penuttir bahasa Inttone-
ataii'standar dan fagam bahasa tidak baku meru sia menggiiiiakan ragam baiiasa.baku dalam ntuapakan sandaran ba^kita. Sebab ragam standar se si'resmi. ia telah berbahasa Indonesia dengan'baik bagai bahasa resmi,beriiingsi menj^ kerangka lu dan benar,! * ■ jul^ atau pedoman untuk menentukan pemakman Sebaliloiya pemakaian ragam bahasa tidak baku bahasa Indonesia itu tepat atau tidak. '-
'
Selanjutnya ragain bahasa Indonesia bakii itu khususnya terdapat dalam ragam bahasa tulis.
Ragam'tuiis yang baku adalah hasil pembakuan.re:
dalam situasiresmi, akibatnya pemakaian ini tidak baik dan tidak benar./
.
•
Jika ia memakai ragam bahasa standar dalam si tuasi yang n'dak foimal,ia berbahasa Indonesia de-
mi dengiwnprma dan kaidah yang dinyatakan se|'ngan tidak baik dan tidak benar. Deniikian pula cara tertulis dalam bentuk pedoman, kamus, dari ragam bahasa.tidak baku digunakan dalam situasi buku tata bahasa. Misalnya,Ejaan Bahasa Indone yang tidak formal, penjakaiannya ini baik dan be sia yang Disempumakan.... adalah kodifika^ ata' i nar. • : pernyataan tertulis yang resmi mengenai norma da i . Menurut pendapat penulis ini, secara umum kaidah tata ejaan bahasa Indonesia(Anuan Halin!, penutur bahasa Indonesia sesungguhnya mampuBahasa rndonesia Baku, Pusat Bahasa, 1981:4). f: menggunakan rasam bahasa stands asalkan selalu
90
mgafdan secara sadar menaati aturan-aturan EYD penulis Alquran yang sering terdapat dalam tuiisan dengan konsisten dan menggunakannya dengan be- atau xarangan,tergolong salah. Alasannyariinyatanar serta tepat, tcnitama d^am ragam bahasa tuliskan^lam pedoman uraum Ejaan Bahasa Indonenya a.l. dalampenulisan karangan. Untuk kepentingan itu dalam tuiisan ini akan di- s/o Kmg Disimpumakan. Pusat Bahasa,Dep.Penp^^kan secara ringkas mengenai kaidah-kaidah didi^ dan Kebudayaan,Jakarta,.1977;13,kaidah
no,3 bahwa kitab suci umat Islam ditulis dengan
mungkin bermanfaat bagi pembaca huruf besar Q yaitu Quran bukan A1 sebagai kata
PR",pada umumn^a.
sandangnya dalam kata Alquran. Tanda baca
'Modemisasi dalam baliasa Indonesia bercirikan hamzah tidak diambil.dalam bahaisa Ihdonesia dengan penyerapan unsur-unsur dari bahasa Iain se^m kata asUnya al Qurian. Oleh karenaitu,boleh
yaitu dari bahasa asing serta bahasa serumpun. ',. . Dari bahasa asing telah diserap sejumlahfonem al Quran atauqQuran. dari b^asa Bdanda atau bahasa ingk^onan yang sdcarang ini telah disahkan atau di- gnsKonsonan disesuaikan ke bahasa Indonesia menjadi kon akui sebagai koasonan bahasa Indonesia. Konsonan y^g dimaksud iaiah f, kh,q,sy, v, x, dan z.
sonan k kecuali nama dan keperluan ilmu. Contoh
ialah kualitas, kuota, kuitansi, kuiz Konsonan ini dipakai untuk kata serapan dari ba- tota serapannya . • • hasa Jising dsm difungsikan pemakaiannya.Konso- dil.Jika.dulu ditulis Kwitansi, hvalifikasf,frekwenioan.t dip'akai,ui)tu.k.kai&^efapan dari^baiuisa Arab si sekarang dibakukan menjadiIwitansiiJaialifidan bahasa Belanda atau Inggris. *Misalnya, kasi,frekuensidsb. or penulisM yang baku dan benar ialah fitnah,fatwa, ■ Kata serapan dari bahasa Arab sepertijj„n zakat,zakaflr, lafal.maaf, tawaf dil. Yang salah penulisan- man, bazar, wazir. izin ditulis dengan benar karena nya ialah pitenah, kapir, maap. konsonan z difungsikan. Penuiisan yatig salah Jq bahasa Belanda atau Inggris diserap kata man,ijm atau idin atau idzin, dipahdang tiddkbe fmqr.i^lm,febniiari, prpfesi, prbfan, tartf, staf. Pe-
makaiw konsonan fdiiungsikan secara behar,tetapi Begitujuga hiperkorek atasqzas,harus dilu}rekImta pilem,Pebruari ditulis secara salah,jadi noh- SI karena yang benar asas. Juga kata seb^,Demikianjugalcata pasip, ^sitip tergolong ^ rap^ daripenuiisan bahasa Belanda benar penulisannya yaitu
salan, yang benar ialah pasif, positif. zeni dsb. . Sehubungan dengan.konsonan f kita temukan ak- zemt,zodiak, kata serapan dari b^asa Belanda atau Ing tifltas dari aktivitas, penulisari yang betul aktivitas grisHahya pemakaiM konsonan v.dan x digunakan. Misebagaikata benda,dan aktifsebagai Jcata sifat. salnya kata-kata vakum,valuta, ventilasi, televisi Diberlakukan l^dah bahwa akhiran - teit dari ba akuvitas dll.
hasa Belanda dan - ty dari bahasa Inggris.diin-
Konsonan x di depan katatetap tidak berubah,di
donesiakan.menjadi kata benda tas kecuali komoditi, sekuriti. Kata serapan faculteit, faculty, fa- tengah dan di akhir kata dijadikan ks. Misalnya
sinar X,.xenon, xantat tetapi dilambangkan ks pada
ciliteit, facility, stabiliteit, stability sebagai contoh, kata-kata taksi, tekstil, lel«em, aksioma, dan kondimdonesiakan menjadi fakultas, fasilitas. stabilitas •teks, teks, latek, kompleks. Serrng ditemukan dsb. Untuk konsonan kh dan sy umumnya digunakao kata serapan dari bahasa Arab secara fungsional seperti khusus,khawatir,akhir, khatib, tarikh,syariat,sy^t» syukur, insya Allah, masyarakat,arasy, S^^lah jika ditulis kuatir, ahir atau masar^at. KonsOnan q dan z digunakan untuk kata serapan dan bahasa Arab dan bahasa Belanda atau Inggris.
betul iSik'"'''^
termasuksalahsebabyang
Selain dari uraian berd^arkan fonem serapan un-'
tuk penuiisan kata serapan di atas, masih terdapat penuiisan kata yarig sifatnya dualisme contohnya jadual dan jadwal. Yang benar untuk Indonesia ialah
jadwal sesuai dengM Imta aslinyadari bahasa Arab. Mta jadual dipakai di negerijiran, Malaysia, yang Hanya disebutkan dalam pedoman EYD konso tidak benar untuk EYD.Sinonim untuk kata jadnan q dipakai untuk nama dan keperluan ilmu wm lalah kata tabel serapan dari bahasa Belanda. seperti quantum status quo.' Sementara itu kafa serapan yang berasal dari ba Kata serapan dari bahasa Arab yaitu Quran, hasa Belanda dan bahasa Inggris yang ^iterima qadim,qori-qoriah ditulis dengan benar. Sebaliknva bersamaan dalam bahasa Indonesia, telah
..r. :. -..v....
'y..
- -5-1
dibakukan secara sahih yailu kata Inggris yang di-
jadikan modelacuan. Misal kata system (Belanda) system (Inggris) diindonesiakan sistem; analyse,
hypothese, synthese(Belanda), analysis, hypothe sis, synthesis(Inggris)diindonesiakan menjadi analisis, hipotesis, sihtesis.
'
•
Ddmikian pula katastructiireel, ratibneel,formeel
,(Belanda),'stiucttu^, rational, fprmal diindonesi-
^an menjadi stniktiiral, rasional,formal sebagai
•kata yang baku/standar. Kecuali methode(Belan da) method (Inggris) yang diadaptasikan kata metode bukan metoda sei)erti banyak teitulis dalam
jkarangan atau tulisan.. I Berdasarkan analogi adanya vokal pepet /e/pajda suku kata akhir yaitu metode,kode, mode dan
ikata serapah dari bahasa daerah (Jawa),sumber, angker,luwes,ruyvet(pelil: b^asa.Melayu),Icaita
iser^ari akte,zone dipandang benaripenulisannya. iJadi, bukan oAziza^u zomz sebabihenyalahi kaidw :eyd.
-v
I Jika akm,zona dianggap benar berarti kata-kata
ilainnya pim hams mengi^tinya sehihgga ditulis jmoda,koda,metoda,sumbar,angkar,.luwas,mw^
Hal ini tid^ mungkin teijadi kareha tidak ada da^ ktud^ya;/ _ : • ^ ; ..vr j' v I : Ada'kecendeiungan ^ kalangtm ahli bahasa In donesia yang beraliran purisme yaitu memperta-
iha^an kbdrat bahasa Alelayu secara tulen, yang tidak mengizinkan adanya vokal pepet/e/ pada suku kata akhir. Hanya mereka tidak menyadari atau mengihgkari fakta bahasa bahwa bahasa Melayu
itidak identik dengan bahasa Indonesia. 'Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menyerap,. unsur-unsur bahasa dari bahasa
semmptin/bahasa daerah untuk mempzerkaya kbsa kata Indbnesia'a.l. kata serapan dari bahasa Jawa
yang menggunakan vokal pepet /e/ d^juga dmi
[bahasa asing.
■ . '
; Oleh karena itu, sekarang kehadiran? vokal
,pepet/e/sud^ diterima dalam bahasa Indonesia.Ja-; di, penulisah akte,zone mencontoh pembakuan ka ta sumbei;luwes,angker, metode, model,kode. Ka ta-kata serapan ini spdah diteritha sebagai kata yang
baku/stand^.**"^ . ...
' r'h'K
- Penulis mantan dosen Fak. Sastra Unpad,
sekarang dosen Program Diploma /// FISIP Utipad Bandung.
Pikiran Rakyat, 7 Februari 1996
Diasuh dieh Lukman Ali dan Yayah B. Lumintaintang
Minal Aidin wal Faizin atau Minal Aidin Alfaizin?
Sebentarlaa aiau mungkin sebagian di antara
Arti harfiah idulj?/7f berarti hari raya(id)filrah kita sudah mulai menulis pengungkap n>sa (firn'), yakni hari setiap muslim kembali ke fitrah-
silaturahmi kepiida orang Oia,sanak sauckira, nya sebagai manusia, suci tanpa dosan seusai ber-
dan haindaitojan, yakni ucapan seiamat hari raya puasa selama satu bulan. Dan,untuk menyempur-
ininal 'aidin walfaizin. Agar kiia mengucapkan nakan diri betsih dari dosa sesudah bersih dari dosa atau menuliskannya dengan lebih mantap dan terhadap Tuhan, maka perlu juga membersihkan benar, ada baiknya kita ulas kemball makna dosa dan sesama manusia: dari orangtua sanak sauungkapan itu hari ini. dara,dan para sahabaL Itulah alasannya maka"sesu Dari bunyinyajelas ungkapan itu mumi bahasa dah mengucapkan selamal berhari raya, dilanjutkan Arab, namun konon ucapan itu hanya lerdapat di dengan meminta maaf. kalangan muslim di Indonesia. Di tempat lain di Selanjutnya tentang makna ungkapan minal dunia Islam di luar Indonesia, ucapan yang lebih 'aidin walfaizin, dapat dijelaskan sebagai berikuL' umum adalah doa,juga dalam bahasa.Arab yang Kaia pertama inin (a)berarti 'dari (golongan)', kata maknanya,agar salat dan puasa mereka dlterima kedua aidin adalah d^ kata 'L-d (tanda: untuk me-1
Allah, yaitu taqabbalallalni(salatana tvn siya-' nunjukkan hams diucapkan panjang) yaitu bentuk ^ ma/ia)mimiira mmkum. Di antara kiiiman yang kata benda yang ditumnkan dari kata keija 'a:da pemah penulis terima terdapat kedua-dua ucapan (kembali). Kata keija itu juga dapat menumnkan itu bersama-sama dalam satu kaitu. '
kata benda pelaku menjadi 'a:id(un)'orang yang
Melihat artinya, yang pertama yang berlaku di kembali, orang yang merayakan'. Kata im dapat Indonesia itu lebih menekankan doa kebahaglaan diberi bentuk jamak dengan menambahkan una yang sedang berlaku di antara mereka yang terli- atau ina menjadi 'aidima atau 'aid'uia. Kata Arab
bat, sementara yang kedua lebih bersifat keaga- 'azidina itulah yang dalam bahasa Indonesia di maan. Sama-sama selesai menjalankan kewajiban ucapkan aidin (a) yang kemudian menjadi aidin, puasa lalu saling mendoakan agar ibaiih puasanya dan beraiti 'mereka yang berhari raya' atau 'mere
ka yang kembali'(ke fitrah manusia). Sementara!
diterima Allah.
Baiklah kita tidak nielanjutkan masalah tersebut, al-faizin adalah bentuk kata benda yang sama de
kita anggap saja keduanya dapai diucapkan sendiri- ngan aidm yang berarti 'yang beibahagiti, yang mesendiri atau bersama-.siima Marilah kita bicarakan
nang'T Jadi arti seluruhnya adalah '(semoga)Anda
saja makna yang umum dipakai di Indonesia, mu\al tergoloiig mereka berhari raya yang berbahagia'. 'aidin walfaizin yang kita pakai tiap tahun di Jadi berdasarkan maknanya maka bentuk negara kita. un^Tpan yang benar adalah ininal 'aidin walfaizin Bagi umat Islam ada dua hari raya setiap tahun, bukan wal-faizin .seperti banyak ditulis orang. Al hari laya Haji, atau hari raya Besar, atau Idul Adha faizin merupakan kata sifat yang memberikan kedan haii raya Idul Fltri. Ungkapan yang sedang kita terangan tambalitm kepada al-aidin. Lengkapnya bahas hanya unnik htiri raya Idul Fitri. Pada hari ucap^ atau oilisan yang benar adalah Sekum Idul
raya Idul Adha,selain yang .sedang meniinaikan Fitri. minal aidin al-faizin. Bukan Seiamat hari tugas naik haji, para miuslim lain mengadakan pe- raya Idul Fitii, minal 'aidin walfaizin. Jadi, tanpa nyembelihan hewan qurtxinnya untuk dibagi kepa- kata han raya, karena id sudah berarti hari raya; cto da mereka yang beilitik. tanpa ucapan seiamat, tan- tidak memerlukan wa(dan)pada alfaizin, karena pa upacara meminia maaf.
alfaizin memberi sifat kepada aidin. ■ nuhadjir
Republika, 11 Pebruari 1996
23 If-"
BINABAHASA Diasuh. Himpunan.Pembina Bahasa IndonesiajHP^j
Vogyakartadan Balai Penelitian Bahasa Ypgyakarta
|i
daliim Bahasa Indon^ia
|;
jl ij il i|
I PEMENGGALAN diartikan sebagai. upaya memisahkan penulisan suatu kata karena keterbatasan baris. Di dalam sistem ejaan, pemenggalan diatur ke dalam tiga kaidah beserta butir-butimya. Kaidah pertama menrahir pemenggalan kata dasar;kaidcih kedua mengatur pemenggalan kata berimbiihan; kaidah ketiga
i[ !'
i! j| ;j
sur. , ■' Kaidah pemenggalan atas kata dasar dirincike dalam empataturan sesuai dengan faktakeberagamankonstruksifonem kata dasar
;■
|i
j;
'■ p
!i
|i i!
|| j!
I!
mengatur pemen^alan l^ta yang terdiri atas lebih dari satu un-
ij
dalam bahasa Indonesia. Kata dasar yang di tengahnya terdapat dua vokal berurutan dipengg^ di antara dua vokal itu. Pehgecualian atas aturan itu
jj i
diberlakiikan-untuk vokal rangkap (diilong) ai, au, dan oi. Terkenai
;oleh aturan ini ialah kata-kata dasar seperti maaf, kait, soal, kuat,
dan biola sehingga pemenggalahnya menjadi ma-af, ka-it, so-£d, ku-
at, dan bi-olsu . .
,
' .
: Berbeda dengan deret vokal pada contoh-contoh itu ialah deret
]'•
ii
|i
ji
)'
vokal ai, au,.dan 6i yang terdapat pada kata seperti pantai,
|j
jl ' |! Ij I ij jj II jl ^ jl
atas Imta-kata itu menjadi pan-tai, walau-pun, dan se-poi. Sekadar pegahgan dasar, deret voKal yang merupakan diftong dan non: diftong dapatdibedakanberdasarbatashembvisannapas. I • Jika deret vokal berada ddam satu hembusan napas, deret itu merupak^ diftong dan bukan diftong jika sebaliknya. I Aturannomor dua, tiga, dan empat mengatur pemenggalan kata ! dasar yang ditengahnya l»runsur konsonan yang terapit oleh dua i vokal. Konsonan itu dapat bersifat tunggal maupun jamak. Jika ! konsonan tunggal, pemenggalan dilakul^ sebeliun konsonan itu. Jika konsonan lebih dari satu (jamak), pemenggalan dilakukan jsesudah konsonan yang pertama. Contoh penerapan aturan nomor dua, tiga, dan empat dapat dili-
ji jj jl || j| jl j! ij 'i |i jj ''
.!
' galan atsis kata-kata itu menjadi ga-dis, lu-nas, per-gi, som-bong,
jj 11 [!
Ij j)
walaupun, sepoi. Karena deret vokal pada contoh terakhir merupakan diftong, deret vokal itu tidak bol^ dipenggaL Pemenggalan
hat pada pemenggalan terhadap kata-kata seperti gadis, lunas, ! jelek, ^igi, sombong, masj'hur, instruksi, bangkrut, ultra. Pemengma^-hur, in-struksi, bang-krut. dan ul-tra.
Kaidah kedua ialah kaidaliy^g'mehgatur pemenggalan pada
i,
ji
ii
pun). Pada prinsipnya, kata berimbuhan sebaiknya dipenggal pada
ii
kata yang tel^ memperoleh imbuhan atau partikel (lak, kah, tab,
I i jf ;!
batas awalan, akhiran, atau partikel yang ditambahkan. Karena kaidah itu, kata-kata seperti melunasi, menyombong, terbangkrutkan, penginstruksian, pei^lah dipen^al meixjadi (tanda (_) menandai titik-titik kemimgfcinan pemenggalan) me-lunasi, menyombong, ter-bangkrut-kan, peng-instruksi-an, dan pergi-lah.
ji
berimbuhan sebaiknya tidak dipenggal dan (2) pemenggalan jan-
j!
jl ij
kata berimbuhan. Yang dimaksud dengan kata berimbuhan ialah
{'
|j
.j '•
. Perlu diperhatik^ dalam hal ini adalah (1) kata dasar dari kata huruf yang mengalami peluluhan. Dengan
demikian, pemenggalan kata mengaji dan mengilhami menjadi berbed^ yaitu me-kaji dan meng-ilhami.
ii 'i
ji
,
Kaidah ketiga ialah kaidah yang mengatur pemenggalan pada kata yang terdm atas lebih dari satu unsur.Pemenggalan pada kata yang berupa gabungan unsur dilakukan dengan(1)memenggal di antara uhsur-unsur itu atau(2)memenmal salah satu unsur itu
berdasarkan kaid£^ pemen|®alan satu.S^edar contoh dapat dise-
butkan pemenggalan ^ta.fotografi,kilogram, pascap^en yang pemenggalannya menjadi foto-grafi atau fo-to-gra-fi, kilo-gram atau
W-lo-gram,pasca-panen atau pas-ca-pa-nen.
Menyinggung kembali hubungan di antara pemenggalan dan
penjrukuan dapat dikatakan bahwa pada kata tertentu bates
penyuiman dapatjuga berarti titik pemenggalan. Pada kata yang
titik penyukuan dan pemenggalannya tidak sama,pemenggalan
tidak mengikuti titik penyukuan,tetapi meneikutd kaidah pemeng galan ^perti telaJh diuraikan. □ -m (Edi Setiyanto)
Kedaulatan Rakyat, 11 Pebruari 1996
Bahasa Indonesia Percintaaii
TANGGAL 14 Pebruari diingat dan dirayakan seba-
Gleh Lie Charlie ;
nanya di sini a^alah cinta as-
Anda. Pada saat-saat sepe^ ini,
gai hari cinta. Tentu ^ak-
mara muda-mudi. Bukan cinta
orangtua terhadap anaknya, atau cinta sesame satu jenis ke-
wama lain, seperti ungu atau coklat susu, menjadi tidak populer, bahkan orang tidak lagi dapat beipikir tentang alter-
lamin. Bukan pula cinta negara atau cinta sesaudara. Pokoknya,
natif wama lain imtuk kekasih-
daripada cinta monyet. . Banyak cara dan gaya orang
Bagaimana dengan bahasa? Selain dengan hadiah-hadiah
cinta yang setingkat lebihintehs nya kecuali merah jambu.
menyatakan cinta. Di Jepang, pada beberapa tahun belakangan ini muda-mudi suka saling menghadiahi cokelat derigan kekasih masing-masing. Mengapa cokelat? Tidak tahulah. Pa ling tidak ituberkesan lebihma ms daripada saling bertukar bak-pao, misalnya. Lalu di mana-mana barang
yang mahal harganya, mengucapk^ sebaris kalimat yang romantis tentu bisa lebih mu-
rah, meskipun tidak selalu mudah. Bahasa, bagaimanapun ju
ga terpakai dalam setiap ke-
sempatan, termasuk . ketika merayakan Hari Valentine ini. Anda toh tidak cuma mem-
bxmgj^ hadi^ lalu menyoberwama merah jambu menjadi dorkarinya. Setidak-tidaknya,
superiaku. Konon, selain wama ada sehdai kartu ucapan yarig biru muda, wama merah jambu disertakan, atau paling enggak
ini mewakili rasa cinta yangj
pun harus ada apa-apa yang
amat, menggelora. Bila Anda' mesti Anda ucapkan saat bxmgmasih muda dan sedang jatuh. kusan diberikan. Atau, apabila.
cinta, belilah sesuatu dan bung- mau yang paling sederhana, kuslah dengan sesuatu yang kasih saja bunga. Karena pada berwama merah jambu, lalu benda bvmga tidak pemah meberikanlah kepada buah hati lekat siasat lain kecuali cinta dan cinta, ledu cinta.
KONON pvda, setiap bahasa dipelajm mulai dari kalimat
"aku cinta kau". Sampai-sampai kita sebel mendengar /c/i liebe dich dalam setiap jam pelajaran b^asa Jerman. Sampai kita mau mimtah setiap kali ada aktor atau aktris yang mengucapkan Ilove you (kadang-kadang pakai tambahan
darling atau sweetheart segala dan sebangsanya).
Bahasa cinta, dalam bahasa
Indonesia, cukup beragam. Mu lai dari yang paling samar, agak terus terang, sampai kepada kalimat-kalimat yang paling no-, rak sekalipim, ada perbendaha-
raan katanya, J care atau aku
peduli adalah ungkapan rasa cinta yangpalinghambar, tetapi tetap beraroma cinta. "Aim cin ta padamu" adalah kedimat
yang paling umum dan karenanya sering terdengar lanjutan gaungnya yang berbimyi gom-
balrgombal-gombal (sampai tiga
kali). Kemudian "aku suka kamu punya" adalah kalimat cin ta mutakhir dalam bahasa- In
donesia yang meskipun bemada nakal dan tidak gramatikal, na-
25 :
::::ss;
:r;;
;;;;
'.f.', ::r
em'i peluk, cium, rembulan, deai mun merangsang.(Maaf, tolbhg sudah ditinggalkan, dan digan- kata-kata harum lain yangtid^ tikan dengan pembanding baru. dibedakan dengan pomo). yang dianggap leb^ s^uai, kurang imut-imuf.
Cinta , p^^l^ana sihir. yaitu(sekali lagi, maai)'fai kucchained Melody dinyanyikan ing' dan 'coklat'itu tadi. Tentu daii desa tertinggal sampai ke banyak lagi analog yang bakal
Bahasa cinta" dalam la^ Un
Tidi^selamanya benar,bali-
wa cinta tidak perlu diucapkan, melainkan hanya pellu
Idta peroleh apabUa mau lebih ditunjukkan dengan perlifubergaul dengan anak- atan. Setidak-tidaknya lebih dahal, seperti apa.kata pientilis sering anak remaja.Terus terang,pada ipantas dan aman menyatakan
seantero kota kosmopolitan.Pa-
pada paragraf sebdum ini, isi-
nya cuma kata-kata dangkal masa itulah cinta memang yang terdiri atas lone, darling, masih berwama merah jambu. touch, dan kembali lagi ke love, CINTA rupanya dalam badan setenosnya. Kita ^ tidak peduli. Kita tidak- mesti pxising ihasa Indonesia juga bi?a berdengan makna-kata-kata lagu ubah menjadi"tanda merah di itu, yang penting pada saat me- pipi bekas gambar tangan",se
rasa sayang dengan kata-kata
daripada dengan laba-ralaia!
Ent^ah, kalau ada* juga orang yang mampu meng^i dan ineniianati cinta hanya de
ngan berpandangan. Paimg tidak penulis p^mah tabu ada
lagukan bayangkan saja Demi perti lantun Betharia Sonata. jsutvai yang mfehgungkapkan, lebih dari lima puluh pei-sen Moore sedang membuat kera- Atau"akubegini,engkaubegi-^ responden mengaku ingin d^ tu, sama saja", kata Broery. Im mik lalu dipdiik dari belakang .siilm mendengarkan ucapM
i tentu bukjin lagi cinta maiis
oleh kekasihnya:. Itu sudah
secara eksplisit dengan galanya,dan itulali artinya.Dan jyang bersemu merah-merah cinta kata-kata dari pasangannya.
■ jlagi itu sudah" cukup menggai- isusu. Pepatah mengatakan, "Mern- Pembaca, momentum ini, perahkan. Tidak banyak orang yang me- buni^ raja, sudahlah. Merusak rayaaii Hari Cinta Kasih ini, ka-
Ilau mau dapatkita manfaatkan
karya seni, biarlah. Asalkan jangan menghalangi cinta sepd- untiik sekali_^agi_menyatakan sang anak muda." "Tentu mak- cinta kita kepada mieraka y^g bahasa Indonesia belakemgan |kite ^"yangi. Bila hendak, ini ini pun banyak yang mengaget- sudnya sekadar membela cmta •iada sedikit sari-sari kata cinta nyadari bahwa kata-kata ungkapan cinta dalam Idoasanah
belaka. Pepatah ini diper^-
kan. Contohnya; "Kalau dnta 'yang dapat Anda kutip untuk. sudah melekat, (maaif) tai ku- nakah banyak anak muda\mt^ diifcapkan kepada kekasih An kabur dari rumah. Cinta yang cing pun serasa coklat". Di sini terjadi pengalihan metafora. Idta rayaljan dengan kalinat da: "Aku mendntaimu sedikit
\demi sedikit, supaya. dntaku Coba bandingkan dengan peri- ; Will you by my Vahmtine ini'ntig- \tidakl^as habis..." , mang tiada sejengkal jauhnjra bahasa seperti: "Cinta ibu sedsui cinta meMui smrat, pu^, panjangjalan,cinta anaksepan♦' Ue CharUe, sarjana tata ba jahg galah". Pembanding dntia, dan.sajak. Di sana bertebaf^ !hasa Indonesia lulusan Fakultas lama, yaitu 'jalan'. dan 'galah' kata cinta, rindu, sayang;'da- Sastra,' Universitas Padjadjaran, Bandung.
Kompas, 14 ^ebruari 1996
,
26
■'ifi^a^jaiBs^iiiii'^^ytMiiife
Ee
>&iSiv»iSiMii^
Diasiih oleh Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBIj
Cabang Yogya danBalai Penelitian -Bahasa Yogyakartai
Jadual' ataukah 'Jadw^^ ? BENTUKja^ua/ teijadi karena analog! yang keliru. Di dalam
pembentukan kata bani dalam bahasa Indonesia, terdapat pem-
bentukan kata berdasarkan analog! dengan bentukrbentuk yang
telah ada. Misalnya, dari bentukpesuruh yang mengandung makha
orang yang ngdisunth, disutith, lalu mvmcul bentuk petatar dan pesumh;yang orangyane disuluh.
menc
ndu makDaril)entukpeton4 pedag^, danpelqjar, yang mengandung
na orang yang profesinya bertani, berdagang, dan oelqjar memunculkan bentuk petembdk, pebulu tangkis, dan Msepak bola yang mengandung makna orang yang berprofesi olanraga nienembak, bdu.tsmgkis, dan bersepak pola. ■. i'
Benti&jadual muncul berdasarkan analog! dengan bentuk^ua-l
Utas, kuantitas,'dan kuitansL Kata kualitas.dan kuantitas berasal
dari bfdiasa Inggris quality dan Quantity. Semula, sebeliun ^oan Bahasa Indonesia yangDi^mpurnakanrdanPedoTnan UniumPem bentukan Istilah diresmikan pemakcdannya, kata kualitas, kuanti tas, kuitansi, akuarium dan yang sejenis, ditulis kwcditcis, kwanti-
tds, Aiwltonsi yang diserap dari bahasa Belahda kwaliteiif kwan-
titeit,ku>itahtie. \
^
r
: •
Pada waktu Ejaan Bahasa Indonesia yangDisempurnakah dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah diresmikan i^mt^annya, kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, kata-kata
bahasa fopri^w ;^^ig£prioritaskan. Hal itu disebabkanbleh be2! Bahksa
ditgaScan di semua sekolah, diari jenjang seWo-l
lah dasar sampai dengan perguruan tmg^; sedahgkan banasa:JtSe-; landa dan bahasa asinglainnya tidak, kecuali pada sekolah-sekolah!
khusus. '
>
' : . :
/
-
3. Pemakai bahasa Belanda, pada umumnya orang-brang tua'
yang mendapatkan pendidikan Belanda pada waktii itu, semakin
berkurangjumlahnya.
.
^
Berdasarkan hal tersebut, maka penyerapan kata-kata asing
'
yang semula berasal dari bahasa Belanda diganti dengan kata-kata asing yang berasal dari bahasa ^ggris. Di dalam Pedoman takan bahwa kata-'
mula ditulis dengan ua dan ui setelah diserap ke dalam kgsa!
bahasa Indonesia, penulisannya tetap ua dan ui, bukan w seperti
kata:
.
.
>
quality—kualitas; quantity—kuantitas, quantitative—kuantitatif, aquarium—akuariurn.
, .. . , . '
- . ,: > ' ^
Berdasarkan analom bentuk-bentuk itu, katayadiaa/ yang be rasal dari bahasa Arab, diperlakukan sepefrti kata-kata yang be
rasal dari bahasa Inggris itu, sehingga ^^jadwal di^isjadual. Karena katajoduim berasal daribahasa Arab, maka katajiotfu/al
jangan diprlakukan seperti kata kualitas, kuantitas, dan akuari
um yang berasal dari bahasa Ingms. Oleh karena itu, yang benar idual. ntvkjadwal, hdkanjadii
(SukardiMp)-k.
Kedaulatan Rakyat, 25 Pebruari 1996
. Diasuh oleh Lukman Ali dan Yayah B. Lumintaintang
Pemakaian Tanda Koma diir tata iiubungan ontamegara hams melalui perwakila/i negara ywig bersangkutan.
1' mempunyai empal belas fungsi di dalam membantu mengungkapkaji jalan pikiran kita ketika kita menggunakan ragam bahasa Indonesia tulis. Ke'nyalaannya pemakaian keempat betas fungsi tersebut belum secara mantap diterapkan oleh para penuiis kita. Ada yang sudah mengikuti kaidali-kaidah EYD itu, ada ; pula yang belum mengikutinya, di samping ada yang ' kadang-kadang saja.
Kedua kalimat di atas harus disunting agar meng-
indahkan cara penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada Kalimat 3, tanda koma sebelum kata
hubung karma kita buang. Pada Kalimat 4,bagian'anak kalimat yang mulai dengan kata Sebab dap setemsnya' itu adalah anak kalimatnya, Menurut tata bahasa kita, anak kalimat majemuk bertingkat harus selalu terikat
kepada induk kalimatnya. Penulisannya harus dise-
Salah satu di antara keempat belas fiin^i tanda koma rangkaikan dengan induk kalimatnya; huiuf5pada kata
yang belum sejalan dengan kaidah EYD itu ialah pema Sebdy(yang dituliskan dengan huruf kapital) harus di
kaian tanda koma dalam kalimat majemuk bertmgkaL sunting moijadi humfs kecil, dan tanda titiknya dibuang Menunit kaidah EYD,tanda koma dipakai memisahkan sehingga kalimat itu menjadi sebagai berikut
anak kalimat yang mendahului induk kalimaL Sebalik- (3a)Tidak tercapahiya simpulan atas pennasalahan , nya, tanda koma itu tidak dipakai jika induk kalimat tersebut karena baik BPKP maupun Komisi APBN tak mendahului anak kalimaL Berikut ini adalah contohnya. 'inencapai titik temu. ■
(1)Jika hart hujm, Yan-Yan tidak berlari laim (jogging).
•
■
(2) Ydh-Yan tidak berlari lamJika nan hujan.
(4a)Putusan ini agak mengherankan sebab prose-
dur tata hubungan antamegara harus melalui perwafdlan negara yang bersangkutan.
Kalimat berikutjuga merupakan salah satu contoh Kedua kalimat di atas adalah kalimat majemuk bertingkk yang telah mengndahkan sistem penulisan yang pemakaian kalimat majemuk bertingkat yang belum
baku. Pemakaian tanda koma pada contoh Kalimat 1 mengindahkan kaidah EYD., sesuai dengan kaidah EYD.Kalimat 2 tidak mem- (5)Karena centeng-centeng ikut mengambil keunbubuhkan tanda koma sebeluni anak kalimatnya. Ini
tungan dari setiap kilogranmyajelas harga menjadi
berarti menerapkan kaidah ejaan (tanda koma). Demi- tuiggi.
kianjugajika Hta memerluk^ strukiur kalimat sejenis
Dalam kalimat di atas tidak terdapat-tanda koma dt
kalimat di atas; pola kalimat majemuk yang induk kali antara anak kalimat yang mendahului induk kalimat matnya diikuti'anak kalimat, yang dihubungkan oleh nya, ysYixx Karena centeng-centeng ikut mengambil kata-kata hubung sepeiti selxib, karena, bahwa, agar, keuntimgan dari setiap kilogrcvmya. Ini berarti bahwa
sitpaya, selunggOi sebelwn, sesidah, ketika, apabila/bHa, kalimat itu belum menerapkan kaidah EYD.Seha-
sewaktu, setelah,Jika, kalau, walaupim, meskipun, rusnya,setelah kata Idlogranuiya, terdapM tanda koma biaipun, atau sekalipnn, tidak didahidui tanda koma. seperti tampak pada kalimat petbaikan berikuL Di dalam kenyataan pemakaian, penerapan kaidah '(5a)Karena denteng-centeng ikut mengambil keun
tersebutjustru terbalik: orang/para pem^ai bahasa timgan dari setiap kilogranuxya,Jelas harga inenjadi
Indonesia tulis cenderung membubuhkan tanda koma ringgi.
Seperti telah dikemukakan, pemakaian kalimat maje itu pada pola urutan induk kalimat yang mendahului anak kalimatnya Oihat Kalimat 3). Bahkan,ada kecen- muk yang berpola umtan sep^ pada contoh-contoh di
demngan para penuiis memeng^ anak kalimat maje alas belum sepenuhnya mengindahkan Ejaan Bahasa muk beitingkat itu dan memperiakukannya sebagai k^- Indonesia yang Disempumakan.Jika salah satu fungsi mat tunggal yang berdiri sendiri (lihat Kalimat 4). Ini tanda koma ini diindahkan oleh semua ^makai ragam teiitu saja tidak benar dari segi tata bahasa kita. Berikut baliasa Indonesia tulis, itu berarti masih tiga belas fungsi
tanda koma yang perlu dimantapkan pemakaiannya. (3)Tidak tercapamya simpukvi atas pepnasalaban Marilah kita terapkan kaidali penulisan bahasa kita, teisebut, kaieiui baik BPKP maupwi Komisi APBN tak .seperti kita tnenerapkan kaidah ejaan bahasa asing,
ini coiuohnya
. '. • . seperti bahasa Inggris, sewaktu kita menulis bahasa .. (4)Putusaji ini agak mengherankaii Sebab prose-. 'Inggris. ■ yayah b. lurri
inencapai titik tenni. .
Republika, 26 Pebruari 1996
Lagi Ditangkap Lagi
Beberapa bulan yang lalu, Perdana Menteri Israel Yitsak Rabin dibunuh orang. Peris-
tiwa itu disusul dengan operasi penangkapan para tersangka pelaku pembunuhan itu. Setelah beberapa berlangsung, muncullah sebuah judul berita di salah sebuah surat kabar besar
di Indonesia, Tersangka Pembunuh Yitsak Rabin Ditangkap Lagi.
dibicarakan (ia) mengulang apa yang ia lakukan sebelumnya-(tidur).
4. 'dan; serta...', dengan contoh (Tempatnya jaah lagi sukar didatangi yang berarti bahwa yang
dibicarakan itu (tempatnya)jauh dan suk^ di datangi. 5. '(dipakaijuga untuk menekankan kata atau ka
Terns terang saja, membaca judul itu saya tersenlak, seraata-mata karena digunakannya kata
limat yang mendahuluinya)'. Contohnya, Kama lagi, ribut saja!yang berarti bahwa kamu itu memperoleh tekan^ (sebagai brang
lagi. Saya terus mengingat-ingat berita sebelum-
yang ribut).
mereka (tersangka pembunuh), kemudian'setelah
Dari kelima makna itu, kata lagi pada judul berita itu paling sesuai dengan makna yang ke- -
memperoleh ^tunjuk baru, melakukan penangkapan kembali. Sepanjang yang saya ingat, tid^'
seperti semua'. Judul itu dapat diub^ menjadi ■
nya, apakah Pemerint^ Israel pemah melepaskan
ada peristiwa pelepasan yang demikian itu. Kalau
demikian, kemungkinan teijadi salah paham itu sebagai akibat kesalahan memakai kata dalam kalimat. Dalam hubimgan ini, kata itu a'dalah kata
lagi yang memang mempunyai beberapa makna. Dalam
/Camus
Umum
Bahasa
Indonesia
(KUBI)(1985 : 550) Jejar lagi tercantum dengan makna sebagai beiilwt:
1. 'sedang (dalam keadaan melakukan), masih'.: Contoh untuk arti ini misalnya kalimat la lagi makan yang berarti bahwa yang dibicarakm itu (ia) sedang atau masih makan.
2. 'lambah sekian atau sedemikian pula*. Contoh-
tiga, yaitu 'kembali seperti,semula; berulang
Tersangka Pembunuh Yitsak Rabin Ditangkap .:
Kembali. Itu berarti bahwa si tersangka itu j "seharusnya" sudah pemah dilepaskan sebe- 1
lumnya. ; Jika berita itu dibaca lebih lanjut, temyata i dugaan itu tidak tepat: Pemerintah Israel tidak i pemah melepaskan para tersangka pembu- i
nuhan yang sudah ditangkapnya. Bahkan ope rasi yang dilakukan itu berhasil menangkap tersangka baru sehingga Jumlah mereka yang ditangkap bertambah.
Jika demikian haluya,judul itu (kalau ingin menggunakan kata-kata yang sama), seharus
nya berbunyi Lagi, Teisangl^ Pembunuh Yit
nya, Saya minta lima lagi yang artinya pembicara (saya) minta tambahan lima'. Atau, Lagi,
sak Rabin Ditangkap, Kata lagi yang ditem-
nanti kuganti yang dapat diartikan pembicara minta tambahan (dari apa yang sudah diterima
bahan tersangka pembunuh yang ditangkap'.
patkan pada awal kalimat itu, berarti 'ada tam
Dalam pada itu, judul tulisan ini dapat di-
atau dimintanya).
3. 'kembali (berbuat dsb) seperti semula; berulang seperti semula; pula'. Sebagai contoh, AJchimya la tidurlagi yang berarti bahwa yang
ganli (dengan makna yang tetap sambll menghilangkan kata lagi), menjadi Sedang Ditang kap Kembali...
SAiara Karya, 28 Februari 1996
(Ayatrohaedi)
O ^
Lebaran akan meng-
gota masyarakat kita dari
1/ATfl ."^fll inil^" ixMIrt " •IVIUL/liX
tempat demikian ke tempatdinayang lain menjadi
VAlMPi H/IFWnW ini berartl. Namun, di TnlMU IVlLljyliJVl" sini kita tidak akan berbicara ITAR FRARAN - tentang masalah mudik itu Jtl\l ini\ IULunivrvm lihat dan membahqsnya dari segi bahasa.
Kata ■mudjJc merupakan kata turunan yang kata dasarnya_ udik. Lalu, mengapa menjadi mudik? Tambahan bunyi /m/ di, depan kata udik itu menunjukkan unsur tambahan dalam pro ses apa? Awalan atau prefikskah itu? Jawabnya boieh ya boleh juga bukan. Orang akan mengatakan bukam awalan karena tahu bahwa dalam bahasa Indonesia hanya ada awalan
me-, mem-, men-, meng-, atau meny- yang ada bunyi /m/ di" depannya, tetapi m- saja tidak ada. Di dalam bahasa Jawa ada. Kata pancar bila dijadikan mancar menjadi bentuk kata kerja aktif yang sarha arlinya dengan 'memancar' dalam ba
hasa Indonesia. Penasalan dengan m-, n-, ng-, dan ny- dalam
bahasa Jawa merupakan proses afiksasi sehingga bunyi-bunyi -nasal itu' sekaligus menduduki fungsi prefiks atau av/alan
yang memiliki makna gramatikal 'subjek aktif seperti alomorf
me- dan Iain-lain dalam bahasa Indonesia yang sudah disebutkan di atas ini.
Jawaban bahwa m- bukan prefiks pada kata mudik itu ti dak seratus persen merupakan jawqban yang benar. Supoya. lebih jelas mari kita bahas bentukan itu. Kata mudik berasal dari kata udik sebagai kata benda •
(nomina) yang berarti 'bagian atas sungai dekat mata air'. Mata air sebagai sumber air sungai itu biasanya ada di gunung atau di lereng gunung.' llu sebabnya kalau dikatakan
' orang udik, maka yang dimaksud ialah orang yang tinggal di
gunung crtau di daerah pedalaman, lawan daerah pantai.
Bagian bawah sungai dekat ke lout disebut hilir sebagcd lawan kcta udik tadi. Kata udik bersinonim d©ngan kata hulu; di udik sungai samd dengan di hulu sungai.
Kqta-kata benda atau. nomina yang menunjukkan tempat
I ■
itu dalam bahasa Indonesia dapat diberi awalan me- yang mengandung arti 'menuju'. Mobil itu menepi berarti 'mobil
bergerak menuju ke tepi'; perahu itu menanjung artinya 'perahu itu meluncur menuju ke tanjung'. Kalau kata udik diberi
i^
Hilir diberi meng- menjadi menghilir berarti 'menuju ke hilir' Bentuk mengudik dan menghilir ini dalam proses peng- .
awalan meng- menjadi mengudik berarti 'menuju ke udik'.
ji ij
dur diberi meng- menjadi mehgundur. lalu berubah menjadi
:i
menjadi maju. Dalam perkembangan bahasa Indonesia, krta mengajukan dan memajukan dipakai dalam kalimat ddam
H i;
'■
gunaannya mengalami pelesapan bunyi -eng sehingga ydng tersisa ialah mudik dan milir. Bdndingkan dengan bentuk un-
!i ji
mundur, aju diberi meng- menjadi mengaju, lalu berubah
arti yang berbeda: mengajukan usul dan memajukan perusa- 1
haan.
'
Kata pinta diberi awalan mem- menjadi meminta, kemudian
\
menjadi mmfa; inum diberi meng- menjadi menginum, lalu
berubah menjadi minurh. Beranalogikan bentuk-bentuk mohon ■
dan mungkir berkata dasar pohon dan pungkir, lalu muncul- ' lah bentukan dengan awalan di-: dipohonkan dan dipungkiri j
bersaing pemakaiannya dengan bentuk dimohonkan dan di- j
mungkiri.
j!
j";
f.
;
i '•
'
Kata mudik mengalami perluasan arti, bukan saja berarti 'menuju ke udik (sungai)', melainkah juga berarti 'pergi ke
udik, pergi ke pedalaman' dan sekarang ini diartikan 'pulang
kampung' korena kampung-kampung kita biasanya ada di
pedalaman; kota ada di pesisir, di tepi pantai. Itulah penjelgsan saya mengenai
kata udikj mudik dengan arti, dan pe-
makaiannya. Semoga dapat menamlxih
^4'h
pengetahuan Anda. □
Intisari, Februari 1996
'• !•
i.
31
BiHASA JAWA-ULASAN
Batak,Bali^ Madujra ; BAGI seorang mahasisw^ saat menentukanjurusan fakultenya,biasanya ^dah meireka persiapkan dan perhitungkan jauh sebelumnya. N^un hal itu iakan.lain, jika kita berdialog dengan mahasiswa fakultas sastta yang merijgambiljurusan BahasaJawa,saat ink. " * Vv:-i " AH: umum, saya juga kurang menge^ Jelasnya saya ti lebih menyukai berkomunikasi dak bisa memahfmi.;arti pilihan dengan menggunakan. bahasat- m^asiswa saat menentukan pili•. ' Indonesi^ Padabal idealnya,kedua hannya.Mereka c^nderung tidak berbahcsa Jawa/.naroun mereka
bahasa hams sama-sama ditekuni
; ^iamun berdasarkan penga-
;AH:Untuk bisa merabuat aksara-aksara itu^ masuk dalam kom-
puter yang dibuat oleh perusahaan' Inggris {monotype composing), saya ditunjuk sebagai tim ahli un tuk mengkomputerkan aksara-aksara itu. Saya hams ke daerah-da-
j serta layak digunai^.dalam per-
laman selama mengajar di fakultas tersebut, mahasiswa yang nie-
;cakapmsebari-haii ■ _ . •Hd im lumrah saja, pasadnya d
nyukai juriisah ini ya^i ant^a
dan beniiskusi denjgan para ahli ak
laim sulm Jawa dan ihdreka yang
sara didaerah asal./-
dan dipelajari dengan baik, tepat
lembaga pendidUcan b^iasa .dw ^tra Jawa sudah selayalmya
p^ inahasiswa juga ditiintut imtuk menguasai bahasa JawaL Se-
bagai contoh, mahasiswa yang mepgambil Jurusan Bahasa Inggiis
dM Perancis, iimuminya menguasm.bahasa tersebut
inl, berbe-
di.deiigan mahasiswa yang meng-. ambil Bahasa Jawa.
."Kami merasa sedih dan ham,
jika melihat mahasiswa jumsan B^asa Jawa. Sebab mahasiswa ter^but, seakan-akan hanya membiasakan dan mengaitikan Bahasa Jawa itu, sebagai bahan pelengkap
I^nelitian saja. Ini 'kan aneh. Kuliahnya.saja,jumsan Bahasa Jawa, justm merely tidak mau mendala-
mi secara total," demikian penuturan Dra Ny Astuti Hendarto(AH)
saat bincang-bincang di kantomya yang berdampingan dengan kantor Bea & Cukai Indonesia di Jakarta
Timur dengan Pembaruan,(P)belum lama ini.
•P ; Mengapa mahasiswa pemi-
riatjurusan bahasa Jawa semakin kurang seiiap tahunnya?
benar-benar warga yatig ingin .mendalami budaya Jawa secara
mmyeluruh. _ . 1 • .• P:Ada kencenderimgan kqltmgan mahasiswa Jurusan Bahasa Jawajustru enggdn menggunakan
erah meng^'ati aksara-aksara itu
~ Saya t^eli^ untuk n^gicomputerkan;pks^a-aksaria Bahasa Jawajtu,^sietelah dalam suatu pameran saya melihat komputer de ngan .tulisan Thailand dm tulisan
bahasa Jawa. Kenapa hal ini terjd-
alu^ Jawa dari timah.Saya menanyakan smpa yang memproduksi
dit
aksprp,Jfa>ya,.d.^i, iiipah,i|u„fer-
.
AH:Itu benar. Narnuh kebena-
nyata sebUah pabrik bemama Tette
ran tersebut, masih belum kami
Rode di Negeri Belanda, yang me-
bisai ut^akap secara gamblang,
ngecor satu per satu aksara Jawa.
tepitamg.jpalaoi; penye]babpyp,hingfi
Sebab itu, mesin cor dan penc-
g^iJB^asa jawa hanya dipelajari inti mata kuliajmya. Padahaljika
etak humf-humfnya akan dibeli
ditelusuri lebih jauh, Bahasa Jawa usianya sudah sangat tua. Alasan
seberapa waktu ibi, hanya 10.000 gulden atau sekitar Rp 13 juta,-.
maiiasiswa jumsan Bahasa Jawa
Menteri Pendidikan dan Kebuda-
sekarang ini, tidak bisa berbahasa Jawa tetapi hanya berbahasa Indo-
yaan waktu itu, juga menyetujui metnbeli mesin cor dengan alat ce-
oleh Balai Pustak^ Haiganya tidak
n^ia saja karena mahasiswa men-
tak ^sara Jawa itu. Tbtapi yang
gatakan bahasa Jawa hanya lirituk bahw penelitian saja. . -Padahal kalau para mahasiswa jurusan bahasa Inggris atau Pe-
sangat mahal adalah biap meng-
rapcis, mereka biasanya hanya }xx-cas-cis-cus dalam bahasa yarig
terbeliitu.
mereka pelajari. P:Bisa diceritakan bagaimana proses memindahkan bahasa dacr-
Untunglah saya ketemu dengan pengusaha pelayaran, Soedarpo
Sastrosatomo, yang dulu pernah mcnjadi kakak kelas di Yogya dan
ah dan aksara tradisionai int ke-
zjdakoLkmmiterZ
angkutnya ke Indonesia, Jika dithtung-hitung jauh lebih mah^ daripada harga pembelian mesin cor dan alat pencetak humf yang telah
^
composing monotype beraksara
wa Presiden Suharto sudah berpe-
Jawa ini.
san agar pencetakan huruf Bali
sama-sama berjuang sejak zaman penjajahan Jepang sampai agresi Belanda II di Yogya (1948-1949). Kapil saama-sama menjadi tentara pelajar. Saya mengeluhkan segala ke-
P:Bagaimana tanggapan dan kesiapan SDM? AH: Keuletan itu diuji, ketika s^a harus mengkomputerkan ak-
sulitan pihak Balai Pusta^ untuk
sara-aksra Jawa. Tahun 1980 se-
mengangkut peralatan itu. Berkat bujukan, ia bermurah hati mau
mengangkut secara gratis mesin
waktu menjadi direktur produksi (1979-1986) percetakan Balai Pustaka yang BUMN dibawah
cetak itu dari Negeri Belwda sam
Departemen P&K,ada buWbuku
pai di percetakan Balai Pustaka di kawasan industri Pulo Gadung Jakarta. Maka selesial^ satu per-.
pelajaran bahasa Jawa yang harus dicetak lagi.
sQ4an,^V;s?^:{ijAiyaiirta§iij.>js9,
Solo sudah habis huruf-hurufoya. Juga pen^takan Kraton Solo yang membuat sertifikat penghargaan dari Sinitmm Sunan PaJ^uwono Xllysaig selalu ditulis dengan huruf
dilestarikan untuk mencetak biiku-
buku yang berhuruf Jawa bagi pelajaran sekolah dan naskahnask^ lain.
Pada h^ percetakan Tuind set di
.Pada waktu HUT ke-65 Balai
JaWa,habis pula aksara-aksaranya.
Pustaka, untuk pertama kalinya
Untunglah pada 3 Mei 1984, saya ketemu dengan Ir Suhartoyo yang waktu itu Ketua.BRPM (B adan Koordinasi Perianaman
Piesiden RI Soeharto hadir di Balai
Pustaka pada 29/9-1982 untuk
menyerali^ 21 unit Toko Buku KeliUng Ice seluiuh pibvinsi di In donesia. Piesiden setelah raelihat
Modal) y^ng.^an mehgadakan pagelaran wayang kulit oleh perkumpulan dalang Senawangi. Maka dibujuklah Ketua BKPM itu
bisa direalisasikan. Apakah >saya harus mengemis ke UISnESCO un tuk membiayai ini?. Im 'kan tidak
etis, saru", Akhimya saya menghadap ke Jendral (pum) Surono dan membuat proposalnyl Malah ia yang Ketua Persatuan
Da^ng Senawangi yang mem-
baWa proposal Ny Astuti kepada Sampumo (wakni Kepala Rumah
Tanpa Presiden/pengelola Tamtm Mini Indonesia Indah).Selang diia. minggu, saya dipanggil ke SekietariatNegara.
Dan p^a waktu itu saya diberitahu babwa sudah disiapkan Siuat Kepres (Keputusan Presiden) un- * tuk Piuvinsi Bali, agar bisa menc-, etak buku-buku pelajarmi berak
sara B^.^Pada pertemuan seniman seniwati'se-Indonesia, 12 Maret 1987>yang dibuka Presiden Suharto dan kebetulan saya juga,
diundaiig. Presiden bertanya,:
wa, malah. menganjurkan agar aksaia Jawa kalau bisa dikomputerkan. Tentu saja. ini merupakan tan-
"Aksara-aksara daerah.lainnya bagaimana?". Ini,tantangan lagi untuk memberikan bebas bea mabagi dirinya yang siidah tidak punsuk mesin tersebuL Ketua BKPM: ya jabatan apa-apa, kmena kini
tangan.
setiyu.
Di percetakan Brimingham di Inggris, saya mdihat ada huruf Thail^d yang dikomputerisasikan. Maka Ny Astuti yang pada Desember 1948 s^pai Maret 1949
Dalam waktu ykng tidak terlalu lama datanglah mesin-mesin tersebut ke'percetakan unit! Balai Pustaka,yang dibeli dengan cara utang dengan bank. Pada waktti ada pameran PPI (Pameran Pembangunan Indone-i
buku-buku cet^an beraksara Ja
ditahan penjajah Belanda di penjara Bulu Semarang, beipikir pasti huruf Jawa juga bisa dikomputerisasi.
Namun saya haius belajar aksara apa yang paling banyak keluar di
halaman. Selama hampir dua tahun, meneliti dan menghitung serta membaca naskah berak-
sarakan Jawa, macam aksara apa saja yang paling banyak munculdi setiap halam^. KemucUan merekayasa hurufnya ditaruh pada deretan mana dal^ susunan key board
dan seterusriya. Setelah*ketemu
ikyt:tan)pil pada pameran tersebut. I
sukan programnya. Saya sendiri
iuh naskahnya.Justru masa menyi-
da saya, huruf Bali kapan diikom-
suIiL
puterkan? Ini tantangan berat bagi saya. Saat itu saya sedang menyiap-; kan dan meneliti aksara Biigis/Ma-i kassar. Maka saya beipikir untuk mengejar penelitian huruf Bali, hiarus ditekuni dan "ditongkrongi"di daerah asalnya. Bali terkenal
lontar.
atkan uang untuk membeli mesin
sisi mesin tik atau keyboard yang
sendiri mesin composing monotype aksara Jawa. Tampaknya presiden puas. Malah langsung bertanya pa
dengan masyarakatnya yang
donesia, aStaga... mahalnya. Darimiuia B.alai Pustaka mendap-
aksiara dan menpmpatkw p^a po-
Presiden Suharto meiiyaksikan' kurang mengusai bahasa kompu-
malah.direktumya menantang, In donesia mau beU mesin monotype rapa bu^?. Tentu harganya mahal sekali dan.biaya masuknya ke In
ga sulit dilaksanakan? ■ AH:Proses lainnya, sebenamya tidak terlalu sulit. "Yang perlu dipersiapkan adalah mengumpulkan
sia) pertama (1985), Balai Pustaka | sudah ada. Dari situ tinggal dimn-
maka desain key board aksara Jawa rekayasanya itu dibawa ke Brimingham Inggris. Tlba.di sana dengan composing aksara Jawa be-
s.aya hanya sebagai dosen saja.
. . P:Adakah proses lain yang ju
masih bericebiasaan menulis(h atas ^
P: Apakah Anda tidak memanfaatkan rekan dan sumber dana
ter. Saya hanya menyiapkam selu
apkan nask^ dan tulismi itu yang . Sebagai contoh huruf Batak itu ,dpakai oleh lima sub-etnik seperti Bat^ Toba; Mandailing, Samosir
dan seterusnya. Ada bel^rapa hu ruf yang berlainan antara para subetnik itu. Akhimya malah saya se bagai orang Jawa mengusulkan bagaimana kalau aksara Batak itu dinamakan "Suiat Pustaha" saja. Sebab selama di Inggris saya masuk sebuah museum yang me-
yang Iain agar penelitian itu tetap\
nyimpan naskah-naskah berbagai aksara dari seluruh dunia. Saya melihat seorang Afrika Selatan se
jalan?
dang membaca naskah beraksara
AH: Tpntu saja ini tantangan yang sangat sulit, mengingat bah-
Bats^. Di Afrika Selatan mengatakan
33
BAHASA JAWA UNTUK PENOTUR ASINS
Bahasa Jawa diajarkan diBeriin ti
Jakarta,(Buana Ming^)*
kontak^ehgan pihak Depdik-
PALAJARAN Bahasa Ja
bud, mihat mahasiswa Jermah terhadap niata kuliah Bahasa
wa idiajaik^ pada mata kuliah jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Humboldt, Berlin,
Jermah, mulai tahun ajaran 19W/1996:-;;, ,7V/ Halimdikatakwolehdo^
Ijurusan Indonesia pada Uni
,Indonesia cukup besar dengan .meningkatnyapehdaftar dari 20-an setiap tahuii pada tahun 80-ahmenjadiS0^ahpadatahun I ajaran 1995-1996. . Besamya minat tefsebut,
versitasitu Ir.Dr.Indaijp Gasch
katanya tel^ pula menggugah
di Berlih.baru-bahi ini.
Depdikbud tahun ini untuk
Dosen asal Bandung, ymg menjadi.w^ga negara Jemm itu mengemukakan, dalam pe-
memberikah bcasiswh kepada
dua mahasiswa Jeimah belaj^
ngajaranb^asa Jawa diajarkan
telah dikirim.
diIndonesiadon saatimsebrahg
pula^^Jawa"Hanacaraka."
Dalamjurusansosi^seperti
j ... Aksara Jawa itu, katahya ]tel^ dikeiiiais dalain program
BahasaIndonesia,ihehurutdia, tidak hanya bahasa ymg.dia jarkan tetapi termasuk pula
i koinputer yang hasilnya dapat
j memb^tUjpara mahasiswa, bajk r^iiyw^ut laf^',fon^
I h^upun^i^gkd^iiu^(^ jl^ta dii^pratoriuni bahasalv
sejarah biidaya dan. perkembangaiiekpiiqnu maupunpolitik ,Indonesia. .. ,"' ;' \ Bi^an-bahahkuliah,menu-
' Pengajai^B^^aln^^ fut Ind^o yang beristri prang siadi Universitaste^adibekas i Jennaniui,,daiiihildrui analisis Berlin Tuniir itu ^tangani oleh tiga dosen7 m^mg-masing Dr
; tenhuig ladohesia danjuga dari
Elke Slomma,Dr Elke-Vda dan
perkembangan akhir di dalam
Indaijo di, bawah pengawasaai P-offogrid Wessel yang membawahi bidwgstudi AsiaTeng-
inaapimpiedia massa. .
keadaan oleh parapakarJerman negeriymg disadur dari buku
dan doktorbidaiig Sejarah Indo
«Pemah akan dlhapus. Pengajaran Bahasalndonesia di Universitas Humboldt, yangsebelumnya bemama Uni.versitasBerlin,memilikisejarah khususkarenasalahseorang dari
nesia di Universitas Htimboldt,
duakakak beradik Wilhelm dan
setel^ ia meninggalkan Indo
Alexander Humboldt, pendiri Universitas itu tahun 1810^ pemah mengadakan penelitian di Indonesia dengan hasil kar-
g::ra; ■ ;
/•./. ; /_7'- i
Sedangkan^araJawadiajark^ Indarjo yang mendapat gelarinsinyurinesin^Moskow
nesiadikirimPresidenSoekamo tahun 1962.
MehurutIndaqo,yMgakhir tahun lalumeihberi ceramah di
UI dan mengadakan berbagai
yanya yang terkenal "Bahasa Kawi di Pulau Jawa,"
Atas bantuan bukukarya Wilhelm, yang namanya pada tahun 1946 dinobatkan sebagai nama universitas itu,kemudian
banyak meneliti Indonesia. Salah satunya dilakukan Kurt Huber yang mendapat
gelar doktor atas disertasinya mengenai Bahasa Iridonesia tahun 1958 ,.
: Huber,sepulahg dari Indo nesia, tahun 1961 rhembuka
jurusan Bahasa Indonesia di Universitas yang namanya di-
gaiiti dari Universitas Berliti menjadi Universitas Humbplt
akibatdibagihyaBerimmenjadi duadan dipisahkan oleh tembok
Perang Dunia Ke dua:' "' Setelah i^hyatuankembali Jennan tahun 1989,pemerintah Jerman mengadakan res^ukhirisasi terhadap berbagu lemr
baga pendidikan ting^ dengm
pertimbangan krisis kenangan necara daniurusap Bahasa Indonesiadi Umversitas Humboit
bersamabeberapajurusan sbsial lainnya dinyatakan akan dihapus. «
Namuh perkembangan terakhir, menurut Indarjo, diputuskan bahwa jurusan Bahasa
Indonesia tidaic akan dihapus, tetapj metode pengaj^^ya
diubah dari sistem pen^dikan Timur menjadi sistem pen didikan Barat.
Cirinya,.antara lain dosennya harus berganti setiap tiga
t^un. dengan demikian sel^du terjadi dinamikadanperhbaruan serta perbaikan terhadap satu mata kuliah.(so)***
Berita Buana, 4 Februari 1996
BVHASA TORAJA- ULASAN
BAHASA TORAJA MEMASUKI ERA BARU? RedaksiYth.,
Dalam bahasa Toraja selanui ini biuiyi yaiig membedakannya dengem bahasa lain lalah adanya" (koma atas)yang berbeda bmyinya den-, gan huruf "k" dan huruf Vq". Hal ini sudah mendarah thging dan cukup dapat dikatakanbaku dalam bahasa Toraja sehingga nama-nama orang, tempat, dan sebagainya menggunakan" ' "dan membedakan nya dengah huruf "q" dan huruf "k". Hal ini disebabkan dalam pelafalannya sangat berbeda. Dan bila dipertui^rkan ataukah saling digaiiti akan sangatjanggal di dalam mengucapkannya teristirnewa dqlqm p^tigertiannya. Berangkat dari hal tersebut maka soya selaku generasi muda asal.
daerah Tandtoraja sangat sedih dan beriahya,kepada para iokoh masyarakat asal Toraja, cerdik pandai Toraja bahkan kepada seluruh masydrakat Toraja dan orang yang mempunyai sifat ketorajqan bahwa
sesuqi dengan informasi yang soya dengar bahwa ada beberdpa sekolah di Tqnatoraja khususnyaSD dalam mengajarkan bahasa- Daerah (Toraja) sudah menggunakan "q" untuk menggantikan koma atas (')
yang menurut kami tidaklah terlalu tepat. Bunyi "q" dan" ' "(koma j
atas)dalam bahasa Toraja tidqklahsama. •
j
Bahluin ada berbagai kqbar ^-jong menyatakan bahwa ^lam waktu dekat Kanwil Depdikbud Sulawesi Selatan dalam proyek penulisan pela-
jaran BahaSa Daerah maka pelajaran Bahasa Toraja akdn ditulis de ngan menggunakan "q"untuk menggantikan seluruh"'"(koma atas) yang selama ini dipergunakan secara resmi oleh masyarakat Toraja baUc itu dalam menuliskan nama orang, tempat, d<m berbagai: hal yang menyangkutketorajaan(konteks Toraja). Masalah tersebut di atas merupakan perdebatan yang lagi hangat di kalangan masyarakat Toraja terutama dengan adanya kabar bahwa Depdikbud akan mencetak buku pelajaran Bahasa Toraja dan menggu nakan "q"untuk menggantikan" ' "(koma atas)setelah mendapatkan Perda dari pemerintah daerah tingkat II Tanatoraja. Supa'ya kamigenerasi muda tidak dibingungkan mengenai hal ini ma ka diharapkan masukan dan pendapat dari seluruh masyarakat Toraja
mengenai hal ini dan jangan pihak pemerintah membuat sesuatutanpa diketahui oleh masyarakat umuni di luar dan di Tanatoraja.
Atas bantuan dan perhatian serta kerja sama yang diberikan redaksi harian' 'Suara Fembaruan''soya ucapkm banyak terima kasih.
Aleksander Mangoting' Vjungpandang —
P.O.Box 1274,SulawesiSelatan
S^ara Fembaruan, 25 Pebruari 1996
35
GERPEN-ULASAN
Populisme Cerpen Indonesia Mutakhir dan nlencari keiluhuiten dari sini. Tokoh-
bicara terialu cerdas dan kritis. Adakalanya
tokoh cerpennya bisa saja orang kebanya- mereka bisa memadukan secara pekat
SeniMgatkerakyatan penuliscerpen kan semacam pelacur.I^)elacuran itu bu- rutkm d^am sebuah cerita ymg memikat,
antara realitas sosial, fiksionalitas, dm ke-: kan merusak tata nilai, norma,dan keter- kuatm gaya ucap. Ketigmya dapat dila-
Indonesia mutakhir,sejak awal de- atuian sosial, melainkan malah meluruskan menyentuh empati pembaca,dm membekade 90-an,terasa menyentakjag^ penyimpangan-penyimpiangan. " Keberpihakan pengarang kesusastraan kite. Ada kesadaran para cer. . _ . _ terhadap kaskm kesm mendalam,tmpa kehendak
penis kite untuk mengangkatlealites sosial,'masyarakat kebanyak^ memarig terka untuk bmyak bicara. Kemerdekam penaf terutama yang bersentuhan deiigan kehi- dang jmengejutkan. Cerpen tak 1^ beto siran pembaca tak terampas;tak terenggut dupan lakyat kebanyakan.Inilah semangat dan beban sosial, budaya,dan politik. Ada ide-ide cerpenis.
populisme dalam ceipen-capen Indonesia kemajemukan tema,yang bersentuhan de- • Semm^kaalq'atmcerpm-cerpen In ngan peigulatan nasib orang kebanyakan. donesia mutakhir temyata bisa digarap de mutakhir. •Menajamnya obsesi ceipenis kite untuk 'Tak semua cerpenis kite—meski yang ngan sentuhm dunia mitos.Ini berkemungmenguak pergqlakan hidup orang-orang kawiakan-^ merniliki kem^puan untuk l^m memberi bobot tematik, bila cerpebaw^—rakyr^kdianyak^—mengui- menyajikan temakeralQtetah dengan kein- nis'tak sekadar mengungkap mitos lama dung makna sua^ pencarian teihadap keb^ dahan,perehungste,dan bobot sastia yang mengenai ketokohm ra^atjelata. Mitos jaksan^n,kearifah,.ketulis;w, dari se- • sepadan. Miincid kecenderyngan penga pewaymgm yang memunculkm tokdi pomangat pergulatatL Boldijadi,pay cape-. rang unt^ menghadirkan tokoh-tokoh pulis semacam &mar,Gareng,dm ormg
nis kita rnulai menemukan suatu bentu^ yang tetkesan(hp^at tpehyuaiakan id^ kebmyakan,dalam cerpen-cerpen Ymusa
keaiifan yang berfconbiaTg dalapi peigu^ .i
cerpen-cerpemya. Nugrx^o muncul ddami benti^ baru. Kita
an na«ah orang kebaiiyak^ I^n^ tata nilai •^0Sasbawan sdcalib^ Ahrnad Tohanju^ orang kebmyakan biasahya tak dilethb^/!^Jl^.__naOTijlis cerpen yang bersentuhan de^
tak bisa mengenali lagi, rpakah itu mitos niasa silam atau tokoh ymg dimuncull^
gakan Ceipeti miiteldiirpun Kadirdkrhati iTiigm duriia orahg-orang kecil,rakyat dari maisyarakat masa1^^
atau manusia pinggjran yang ter- ■ Kerinduan Yanusa Nugroho untuk %bagai penafsiran atas kehidu^ otmgorang kd^yakan hit Meskifiktif,osdfa sin^.Obsesinya pada orang-orang ymg menghadirkm cerita rhengenai ormg ke mengalir bersentuhan dengan,nurarii tertindas tel^. mernbawa Ahniad Tohari bmyakan dengmpergulatan nasibnya, masyarakatnya V . , 'untuk teriibat pada kohflik sosial budaya telah mendorqngnya untuk rhengmj^at < Adakalanyasecxmgcerpmismeiasakan yang berkembang pada masyarakatnya. . mitos masa silam. Lenyaplahjarakkultural jpentingnya kontrol sosial melalui cerpen. Sayangnya,tema-tema yang bergelimang ant^ dua dunia ymg digarapnya: mitos Muncul hasrait yang topendam pada diri- dengan kehidupan orang kebanyakan itu masa silam dm re^tas masa kini. Kita di!nya untuk mmyusupkm visi yang mem- membawa suatu kelemahan.Terutama buat ambigu: apakah tokoh ymg hadir itu 'pqjuangkan nurani keral^atan itu, atau via pada pengekangan diri cerpenisnya agar Semar atau orang serupa Semar;tokoh; 'yang rhengontrol perilaku politik. Akaii tak lamt^am penbkohan.Terkesan tokoh Gareng atau ormg serupa dengm Gareng., Nasib ormg-ormg kecil dal^ cerpen-' imenjadi suatu karya yang mengagumkan, orang pinggiran bisa bicara dengan cerdas, jbila para cerperus itu memp^'uangkan bo- kritis, dan berani. Almarhum Subagio cerpen Ymusa Nugroho {Cerita di DaUn^
jbot sastra yang sepadaabagi tema-tema Sastrowardoyo,dalam kumpulan Kado Ted)dihadirkm unl^ menemukm kebaji-| Istimewa, melihat kelemahan penokohan km,keluhutm,dm kemuliam. Rupmyaj jyang diangkatnya j IGta mengenal cerpenis ka\vakan se- Ahmad Tohari. Ada simboluasi yang tak Ymusa Nugroho telah mengambiljalm j
.macam Satyagraha Hoerip yang mencip- tertangkap,tak tertafsirkan oleh sastrawan ymg berbeda dengm ymg ditempuh cer ;takan cerpen-cerpen yang kent^ sebagai sekaliber Sul^o Sastrowardoyo. Apalagi penis lain. Dia beg'umg untuk menemukm bentuk pengucapm ymg sepadm dengm ikontrol sosial politik pada konstelasi ke- pemaharnan pembaca aiVam.. Tapi,tak semua cerpenis kite yang terli- obsesi populismenya,agar dipahami ma Ikuasaan. Dia dekat dengan penderitaan dan
|)ergolakan hidup masyaral^kebanyakan,
bat p^masalah keralQtetan terjebak untuk
syarakat luas.
a
Ahmad Toharijuga ikut menulis ceipen yang bersentuhan dengan dunia orang-orang kecil, rakyat pedesaan atau nianusia
pinggiran yaiig tersingkir, Obsesiaya pada orangorang yang tertindas telah membawanya untuk terlibat pada konflik sosial budaya y^gberkembangpada , masyarakatnya.; Dengan jiwa populismenya itu, Yanusa cerpen-cerpennya yang menawan.SeperNugroho telah manbentuk mitos tersendiri. tinya, dia sadar benar, eksperimentasi saja
Juga cerpenis-ceqjenis lain yang gemar tak cukup. Mesti disertai dengan keterli-'
mengan^cat kehidupan orang kebanyakan,
batan sosial.
'
pada gilkannya membentuk ams paxnptaCer^n-cerpen yang bagus tak harus la-' an tersendiri. Ini sebuah mitos yang ber- hlr dari tekanan kekuasaan. Seno Gumira' beda dengan cerita-cerita melodrama; ber- Ajidarma sadar benar hal im.Tapi, uiituk i
beda dengan cerita-cerita eksperimentasi situasi kita sekarang ini, trunpaknya kebe-' yang beigelimang absurditas.
saran ceipen mulakhircendemng ^pettim- i
Sudut pandang yang lebih tajam me- bangkan dari pembelaannya terhadap' ngenai populisme itu, untuk menyuarakan orang-orang tertindas. Bahkan kemudiani kebenaran sejarah, telah dilakukan Seno muncul pula tokoh-tokoh yang meng-Gumira Ajidarma. Terutama dalam kum- atasnamakan dirinya sebagai sastrawanj pulan cerpennya Saksi Mata, dia telah 'arus.bawah'. ' memuncuDcan kelincahan sebuah dongeng Tak semua di antara kita sepaham, bah-' modem,yang di dalamnya tersimpan suaiu wa cerpen-cerpen yang mengangkat tema-' kesaksian atas nasib manusia-manusia tema kehidupan rakyat kebanyakan itu
membentuk mitosnya sendiri .sebagai karya
teitindas.
Pembelaan Seni Gumira Ajidarma pada yang baik. Yang menentukan kclayakan orang-orang pinggiran, manusia yang ter sebuah cerpen, tentu, tetap gaya beitutur-
singkir, telah melawan kemapanan mitos, nya, kematangan visi, penguasaan media dan ini terpancar sejak awal kemunculan bahasa,dan kedalaman komlemplasinya. cerpen-cerpennya. Bersamaan dengan itu,
■ Penulis adalah cerpenis dan peminat sastra.
mengucur pula eksperimentasi gaya ucap
Tlnggaldi Semarang,.
Rfepublika, 11 Pebruari 1996
37 ,
r;;::z
p I^urnpulhri Ce^e^ ' 'Prqt^'[Pzitu Wijaya
M anusia memang makh-
habis membaca ceipen r <%Tpcn iuk ehomikus . sejati. Putu Wijaya ini. Putu, dalam Demi haita ia bisd kebal
kumpulan cerpennya yang sese-
kali mencuatk^i kritik sosial ini, ngan protes, misalnya — namun adil dl. lingkuhganir^a, bahkan tainpak kptisisten dengan konsc^ apa yang dilakukiannya sama se-
terhadap peristiwa.- peristiwa tak
terhadap^udaranya^seodbi. Aii- "teror mential"-nya yang meng- kali tak betul (nitungkin sebab
daikan.||ndia y^un l^a^b da-
gemaskah. Tak pelak, Protes kian
jam Gerakah Pmakawaii Ahwa: .mempertegi^
pengertiannya tentmig demokrasi
sosok. penulisnya itu ^ahjvLewat.ceipen beijudul
Arus Bawah (1994) mengatakan ~ sebagai.-senin\an garda dcpan Gado i- gado (hal.-SO 82) Piitu bahwa orang sudab b'ahyak yang' yang serba bisa, energik, dan.sa- mencoba' -mehggali sisi unik I kebal, sebingga^ada ■la^ pcf:: ; ngat pibduktif." ■ ( kaum yang sulm protes. Tokoh
j istiwa sedafeyat apff pun yaiig ,l-t Bagmmahakah isi buku im' se^ Bang Dul, j^rijiial gado - gado, > bi^;'mengherankaii^' selmligus bwarnya ? Jawaban a'tas perta- dikisahkan tiba - tiba menaikkan menghsbukan,^in^ nyaian' itii tak akan memuaskan! barga jualahiiya karena tak tneceipen. ceipen^liSita. Wijaya* Menurut.kalim Binstcnian daya nyetujui adanya ketidakberesan
yang tergabtmg^am kum
apesiasi setiap orang itu berbeda. yng teijadi di sebu^ LBH. Ia tahun 1994, > Setiap'Oiahg akan m^perolch -tahu hal itii setelah m'emt^ca t 5jl4, halaimn) ini mempakan sa-.. kesan yang berbeda'terhadap koran. Hal menaikkan harga, ;l^.'»tu langk^ (us^) untuk buku kumpulan cerpen Putu Wi adalah simbol protes para pengcerpetf
I mcngiUs kekebalan itu. Apakali jaya ini. Saya sendin menangkap usaha .yang dianglcat pengarang.
'penilaian iiu tak berlebil^ ? I Mungkin termasuk berleb
fenomena menarik darinya. Saya Lantas apa yang; teijadi ?
nyatakah bahwa Putu lewat cer-
Namun,begitiilah adanya. H Su- j^n - ceipennya sedang menyajn
Para langganan Bang Dul jelas
jiwp Tejo pun tidak menblak hal kan serangkaian anekdot - anek- protes, terutama ibu-ibu rumah iiii.{Kqmpas, Rabu 21 Desember dot kemiskinan. Kemiskinan da tangga. Apa argumentasi Bang Dul ? *'saya tidak setuju kalau 1994 halam^ 16). Menurut Tejo,. lam kontcks ini . adalah cerpen - cei^n l^tu leihbersifat kemiskinan budaya yang kita nii- orang - orang besar, orang sketsa. Dan jika tidak juga bisa liki. Untuk lebih jelasnya, mari orang atasan, para pemimpin dan mengikis kekebdan masyarakat kita perhatikan beberapa cerpen penegak hukum kita pada beranteriiadap beiita sadis, setidaknya nya - dalam buku ini — yaiig di- tem r anteniah' satu sama lain Karena akhimya ywg akan rugi ia.bisa menggelitik mercka yang anggap bisa mewakili hal itu.
juga kitai Kalau mereka saja su
sel^u teipekung oleh berita - bcrita'tentang omong besar. Dalam kumpulan cprpen inl Putu, bicara
Pseudedomokrasi
it^ pcrang - perangan, apalagi
Putu mengatakan dalam kita.' Mereka tidak boleh cekcok tentang hal yang kecil - kecil(bu- ceipennya bahwa isu "demo- mereka tidak boleh marali - makan omong be^). krasi" pada hakikatnya hahyalah rah, mereka tidak bpleh memberi Sementara itu penerbit Oraflti niilik segolongan elite manusia. cdntoh yang buruk, mereka tidak menilai buku kumpulan cerpen Banyak orang bisa berbicara ten Iwlch leng^, mereka hams seini sebagm kaya imaji dan simr, tang demokrasi, tapi sedikit yang lalu waspada, sabar, dan tawakal. bol,sugestif dan dinamis, dan ke- mengerti demok^i. Banyak Hari ini bati saya sebel. Saya pro^ rap seperti protes pada bentuk orang yang mencoba melakukan tes dengan menaikkan. harga penguapan lilerer yang konvcn- tindakan tertentu untuk mendu- gado-gado, sebab apalagi senjata slonal. Begitii kesan pertama se- kung tegaknya demokrasi de saya kalau bukan gado - gado ?
z::r-:
Tapi besok pagi, harga sudah tunm lagi, sebab yang penting saya sudah unjuk perasaan saya." Siapa yang niengei:ti uraian Bang Du]? Para konsumen gado - gadonya ? Berapa banyak ? Yang jelas hari itu Bang Dul untung tesar. Lantas, ia menyisihkan Rp 5.000 dari keuntungannya untuk disumbangkan ke LBH. Tapi hal itu diprotes istrinya. Esoknya para tetangga menunggu. Tapi Bang Dul tak ke liiar nimah. Ke LBH juga tidak. Bang Dill temyata sakit. Lusanya. Bang Dul sembuh, dan da-. gang gado - gado lagi. Kail ini
harganya justni diturunkan Rp 50 dari. biasanya. Mengapa ? *Tni juga proles," jawab Bang Dul tanpa ditanya. "Saya protes kepada diri saya sencUri. Sebab tukang gadcHgado hafus; tetap tukang gado-gado,jangan ikut-ikut memikirkan urusan kepala. Kalau kepala' bertengkar, kaki akan ikut-ikut, bila badan ikut campur menyambung rasa sakit. Kepala
boleh panas tapi kaki hams tetap dingin."
Tapi,siapa yang mau mengerti protes.Bang Dul ? Konsumen itu
%-z t.*:
z::;r;
;'4;:
Anda mengecewakan seorang gado,jangan mencampmdukknn
pembeli,
maka
saksikanlah inacam - macam urusari. Akibat-
bahwa esok, lusa, dan seterusnya / nya jadi sepcrti ini." Gado - gado ia tak akan meinbell lagi apa-apa memang lasus sepele. Taipi ba-
yang dibutuhkannya di tempat Anda", begitu salah satu dalil bisnis perdagangan. Maka, apa yang dialami Bang Dul ? Putu sebagai pengarang juga mcng-
gaimana kalau kita analogikan
dengan para pengusaha be^r yang mengunis perdagangan se men ? Bagaimaha kalau Idta ana
logikan . dengan'para penguasa enakan dalil ini. Hari itu jualiui; politik atau paia penguasa negeri gado-gado. Bang Dul tak laku. dan pejabat - pejabat tinggi mili''Pukul 10 malara, Bang Dul ter yang mengtuusi nyawa manu-
i . barU pulang, mendorong gero- sia ? • Untuk semua itu mesti ada ikbaknya dengan lesu dan saiat," tulis Putu. "Istri dan aiiak - anak-
lim demokratisasi. Naktin karcna
nya menunggu. Mereka melihat kemiskinan budayav. di- manadengan pierasaan'hancur da- mana sering seseorang menyaksigangan Dul yang masOi utuh. Ru- kan sesuatu yang berlaku bukan panya tak ada ykug man beli lajgi. secant demok^i melainkan Istri Bang Dul lalu membagil^ pseudodemokraa. Ini, rnuiigkin, gratis gado - gado kepath te behtuk ketidakadilan. Maka si>,i liisi yang baik demi keseiamaUmtangga - tetangga dekat" dan mendekati l^dilan adahih-
Jadi apa artinya demokrasi.'? ■menempatkan diii dan mempcr-'
Apa pula artinya demokradsasi 7 lakukan diri sesuai dengan pwisi Mungkin lebih tepat bila ia kita yang sewajamya. beri jawaban sebagai menempatkan kekuasaan pada proporsi yang selayaknya. Demokrasi itu keseimbangan. Sesuatu yang tak
.^ekdot-anekdot Intelek
Kita sering dibuat tersehyvm s^imbang, yang malah membut suasana makin kenih bkannya kecut atau sinis, malah sesekali menyelesaikan masdah, tapi jUis- bcrkemt dahi setiap usai tncin-
mengtnginl^n adanya stabililas tru memperbumk ihasalah. jadi, baik dalam kehidupan seni, so- dalam kasus Bang Dul yang pensial, budaya, politik, keamanan, jual gado-gado, misalnya. Putu dan entah apa lagi namanya, tcr- memberikan solusi tentang ada Icbih ekonomi. Bila stabilitas di- nya p^udodemokrasi lewat muganggu, maka konsumen bisa lut istri Bang Dul: Katanya: menghukum dengan tragis. "Bila "Meskipun kita tukang gado-
baca cerpen demi cerpen yang terkumpul dalam Protes irii. Se bab banyak anekdot yang lucu, tapi selalu memberikan kcsan
kritis dan intelek. Ia bukan anek dot murahan melainkan anekdot
yang perlu dipikirkan.
39 ir;;x
tr::i*;
ir~
r
Mr;; ..Z-. -a
:.v.*:
;
guru juga mengalami hal kontradiktif. Di'.salah sebuah desa di Bali, cerita Putu,seoiang ahli kediklif dengan l^dDan umum. r rajinan janur dibawa oleh seoSctelah menjadi.kepala'^koIab« rang pelancong ke Jakarta. Ia Arif .metasa dirinya direnggut' mendad^ terkenal. Pulang ke
jing(2)di halaman 233- 237 huA
dari kecintaan dan l^ekatan d^ desanya.dengan segudang cerita
suatu wai^ tak skda^ ia,meng;
Tokoh bernama Arif dalam!
cejrpen Guni*("O Chalamw 37 44), misalnya, dilukiskan kontra-
^Inya, menegaskah ^tahg itu) Seekor anjing menghdyal bebtpa nikmatnya
menjadi^ mahusia'.
Hayalannya melambiing hingga ke' berbagai' soal. Hbigga pada
ngan siswa - siswanya. la ihcrasa' besar tentang Jakarta. Tapi nggak akui' bahwa ■' *betapa niknutnya j tcrlalu jdipojokkan untuk menjadi - bawa apa-apa.-la memang dipera- racpjadi anjing' Jadi maha yang
jmesin,- mengurusi .administi^i,t lat oleh i^lancong itu. hfoka,
lebih enak menjadi. ianjihg tau
i menguiusi keuahgw,dan uriis^ sang tokoh guru memborinya na- menjadi maiiusia 7. Relatif. .KaV *• uiusan non kepen^'dikan (da sihat agar pasang trif dan minta daiig - kadang, dalam sisi panlam arti teknis mengajv latmiya).. bonorarium yang jelas. ■ Ketika dang terteiltu, manusia puh ^ah la merasa terasing dw para sisr. pelancong itu datang lagi ke Bali beipikir betapa nikmatnya; menr
wanya. Sebaliknya, para gniii dan meng^'ak.sang ahli janur, jadiNanjing: diberi makui enal^ yang menjadi bawahan jus- nlaka (sesuai hasihat tokiph ^ru) dibcri roinum . susu,'>: dilindungf, tru melihat bahwa Arif- sedwg: ia pasang tarif dmi menuntiit ho-. tak usah kerja idah s<^againya se^ menunjukkan'[ , k^intaw , nor. A;^ boleh: buat sang.pelan- bagainiaha laUcnya anjtng.dl ruyang besar kepada jpara siswwya coi^ tneni^g^pi. Maka jadilah mah orang kaya. Tapi bila mef dengan bukti - bukti adanya per-, aUijantu.itu sebagai tokoh:be£^ mand^g, dari sisi lainnya; niaka hatian Arif yang.be^ teihadap -' y^g terkend hln^a kepulang-- biiajanJuti jadi be»balik: 'betapa' paia siswa. Sebagu-Kepala^ Se'.annya k^bali ke desanya; Lucu-i nite^ya.^; inen^^ mamisi^
j kolah Arif meniang puriya ku^.
nya sang
janur pun menuntdt -
M^,v bila' ahjiiig j atau roani^m
jMaka ia usul untuk meojadi gupi; honor yang besar kepada tok^. sewal^ - wal^ {uoteis, 4ung^I kcmbali agar bisa dekat'dengw '.■ guru ketika ^ak Fak Guru yang .lah kita akan teilawa setdahia ti |Sisw^. Tapi apa; ykng< teijad. tingg^;diJak^'pulang dan be- dak protes lagi. ; V ; /• ';>^V :Belum -lama mmgajar.V baru' lajar,kerajinan tangan • menjanur,' satu tahiin aktif mengajar keixH ■ — mengisi waktu luang jibuian-.^ S^ua kehidupan iiu, pendek bali — Arif imdah-mraghajar se-;- nya. hfeka sang tokoh g^ pimi kata, samar •;; samar. Tak,);.ada
luruh sis^. Selunih siswa kena v marah.'-"Bangsat, tid^ tahu diri. yang jelas. pan Putu mengmcui tempelqig [^^Arif dengan'ala^' Memangnya semua orahg sudah itu. Hingga di awal dan-akhir
jcinta dan masa d^ani Ma^ ke- . ru^k 'sekaiang. Bali su^ jadi'
kumpulan qerpen ini iai me^
ipala sekplab.yang b^,yang k^' raaniak uaiigj Ini akibatnya ka-' nyimpan cerpen Maya (I) di awal
d^ h&ya (2) di akhir. Alhasil, |dudukannya sebenaraya basil lau. semua didagangkan'T* tor-' Putu kita "tertawa" 'promosi Arif sradiri, m'eminta;iaknya sepf^ orang kemasukan sambilmengajak memprotes keadaan yang ^ 'Arif imtuk mei^datangahi surat^ setan. (Hakunan 50). v" pcmyataaii berhenti sebagai giiru.' ■ . Mak^' semua peisoalan men secara "maya,*Vkita lihat layak Sebab, ya dinilai tidak mcncihtai' jadi transparan. Kebenran, kea- ■diprotes. Bukti kumpulan cerpoi dilan, kenilanatan hidup, dan se- ini pirn akhimya menjadf sebuah muanya menjadi serba relatif. wacana besar yang menyajikan kukan karena desdkan i^tes ma- Tcrgantung dari mana kita me- kegelisahan kita: nianusla lewat syarakat (orangbia sisvra).' mandang. Cerpen Anjing (i) di hal-hal kecil. ^Supriyanto F Zu-
siswa lagi. Tindakan itii pun dila-
Dalam cerpen Guru (2) tokoh
halaman 33 - 36 dan cerpen An- prellln)
Sdara Karya, 11 Februari 1996
=3 KESUSASTRAAN INDONESIA-ULASAN
Berbincang-bincanpengan SainTKM
V
P®nya'^ penulis drama,sebagal mantari DirekWrekSTIP Bandung(kmi STS(eseis/ BancJung) dannaskah saat inlduduk
.turpada Direktorat Kesenian niVpWnraj lonHc^roi
-.a.
iNouuuc»yrtrt(j..DBoerapanasKandramanyamendajpatkan hapliah danwall DlO dan bukt|-bdku teptang teatefi^ng^'dibuatnya'^ki-
;r)lrijenjad! bacaan w^ajib rpahasiswa jurusah.teater dHtieberapa perquru«^an-jinaai kesenlan. Di hawah ini afraiah*nonWor,««r>''.,;;«jjr«r__'L.„ x-_
SAATini perkentbangan teknologi begitu cepat dan serbiian media elektronik terutama lewat video, terns
mengge'mpurkita'jSerbagai kejadian di luar negeri dengan cepat bisa kita ketahuipada saat itujuga. Nah, bagaimana bapak melihatposisi pergunian tinggi kesenian dalam
beberapa waktu lalu yang mengatakan justru pada negara-negara yang""
teknologinya tangguh,seninyajuga tangguh. Nah dalam keadqan sains dan
i
telcnologisuddh begitu menguasai kita, kira-kira pergunian tinggi kesenian. yang ideal itu yang seperti apa?
zdmanyangsepertiitii?
Pada saat sains dan teknologi mencuat melebihi yang lain, tentu saja ada reaksi dari bidang-bidang lain
Perguman tinggi kesenian yang ideal itu, pertama setia kepada tujuan utama dap kesenian yaitu membuka kepekaan jiwa manusia kepada nilai estetik.
'tidak dari kesenian saja. Tapi pasti dari
Maksud saya begini, nilai estetik itu
filsafatjuga. Karena sebetulnya sains dan telcnologi itu - katakanlah - hanya
sebemlnya hanya perangkat. Kepekaan estetik adalah hanya salah satu cara
sepertiga dari potensi manusia di dalam
manusia menanggapi dunia. Dengan
mengendalikan lingkungannya. Dan sains dan teknologi itu hanya
mempergunakan perangkat estetik,
lingkungan jasmaninya saja. Sedangkan manusia itu punya lingkungan Jain yaitu lingkungan
gelap menjadi terang..Yang tadinya
maka^masalah-masalah yang tadinya
hanya terlihat permukaannya saja, dapat diselami sampai ke dalam."V^ang
rohani. Dan lingkungan rohani itu,'
tadinya sederhana,dengan pandaugan
hams dikendalikan oleh
estetik jadi lebihmmit,lebih complicated.Salah satu hal dari seni
perangkat-perangkat lain. Sebetulnya perangkat Iain itu yang sekular: seni
dan filsafat. Tetapi yang paling biasa dan paling tua adalah dgama.Jadi pada saat yang satu muncul, yang lain akan
ialah tidak simplistis. Berbeda dengan sains. Jadi sebetulnya fungsi pertama perguman tinggi yang ideal(dalam hal
ini perguman kesenian)memelihara
mengimbangi.Jadi dapat dipahami
kepekaan estetis. Sehingga dia punya
kalau bukan hanya pergumanpei^guman tinggi kesenian,tapi
perangkat untuk mendekati dunia .
kesenian itu bangkit di tengah-tengah kegiatan sains dan teknologi. Seperti pidato Bapak Menteri di STSI Bandung
secara lebih utuh. Bukanjasmani saja seperti dalam sains dan teknologi. Tetapi,jangan sekali-sekali kita membuat dikotomi antara sains.
41
tei^ologi dengan seiii dan fflsafat. • . j; Karena
yang saya katakan "
bahwamanusiaitu seharusnyapunya • tiga perangkat sains-teteologi,seni dan filsafaLv
iMliibagaitn^iuber
J
.m'eriurut saya dalani waktii
j 15 tahun-1^ mereka akan mehjadi • 'yang paling depan seperti yang kita:'lihat di negara-negara yang sudah maju7 dalaih hal ini Eropa Barat.Jangan lupa ,•< di s^a itu seseprang tidak mungidh jadi *
sarjana-sdfjanq dtauseniman-seninum
yang di^ilkahnya,jiiqadikditkidn
dengan kenyaidm kehidupan kesenian.
seniman yangmendapat"pasaran", tanpa sehtuhan pendidUcan.Jangankan
yangadasekarang?
seniman,seorang tukang cukur-pun,dii Sana tidak'murigkihjadi tukang cukur'
iel^ beiuni ideal. Dalam^ti bahwa' perguruan tinggi kesenian adalah yang-
jika tidak menuliki lisensi. Dan bahkan
p^ing bam,bungsu.'Malahfsemboyan
tuk^g cukur yang sudah profesional, secaia periodikjuga mehdapat
salns-teknolpgi dan seni, menempatkari"
pendidikan kembdi.Seniman-seniman
seni itu paling belakang. Jadi, kita " di Indonesia sedang mencari. Kita haras meihantau bagaimana kineija baik v ■ :
aiam'di Paris misalnya,di musim libur^
senimaniriaupuni^aijanalulusan • perguraan tinggi kesenian. Akan tetafii. adalah kenyataan bahwa walaupun masih minimallulusan-lulusan
^
peiguraan tinggi itu, mulai ■ ; - ." '. mempierlihatkan giginya. Banyakyang '
unggul. Garin Nugroho,apak^ •
di maha tidak ada pertunjukah oleh
peiherintah ditatar. Ditmbah ilmunya, sosiologinya. Jadi - nantinya - seniman alam itii akan hilang,yang ada hanya' j bakat alaih.Bakat alam yang disentuh; dengan berbagai: ada kursus,ada. .
peiiataran.Tapi yarig p^ing berb^at ' , akan adadi perguraan tiiiggi...
•~
mungkin deihikian tanpa pehdidikan ^ akademis? Jiiga'seperti kritikus Sal •, (
Murgianto,Sanento.Yuliman aim,laiu<' J sbniman-seniman - ■ misialhya Sapardi • • Djoko Damono,tidak akan ihenjadiv;^ y penyair besar tanpa pehdidil^ tihgg}. Malah nantijustra dalatn kesehjannya miupun dalam kritik dan HWu/i;' ^
keseniaimya^ lulusan^-li^asah^igura^ ; tinggi ^an hienj
V,
i Senim^rsenimm al^^
■
I nienjadi hdmbr^^
I Lalu apa^h sentmdn-seninuin : •
Bagaimana mehanggd^
rasa sqsialnya kuradg d^l^jdt dalam .
■menanggapikenyatdari^kenym^
akademisihi siiddh bisdmwicUl ^'•
I kemajuan dah perkembdngan kesenian
I Jangan lupa Rendra itu seoraipg • ;" • • ' akademis.Ihitu' Wijaya itu seorang • ^demis; RiantTariip itu seoraiig • ; ! ^ademiS/Merelca lewat akadPmis/- •
I Bagaimana kita bisa mengatakan • bahwa mereka kakih Arifin itu. ; ; (maksudhyaArifinCNoeralm). '
V'
adalah seniman-seniman yang tidak
Indonesia? Ataumereka itu'bisa
diharapkm menjadipenentu kesenian • dimasaddtdng?
: tersentuh oleh pendidikan. Karena : mereka tidak bisa bergaul dengan birokrat, politikus, tidak duduk sama
fendah beidiri sama tinggi dengan kelompok-keIompok"sosial lainnya.'
Saya kira, kita tidak bisa mengatakan muUak mereka itu menentukan di dalam kemajuant Ilmu keseniah dapat diajarkan'di perguraan tinggi. Jadi ilmuwan,kritikus, ahli sejarah seni,ahli
Merasa lendah diri lalu jadi galak.
nisafat seni dll. Tetapijadi seniman tidak,karena tidak cukup di sekblahan
Hhggi Kesfinian dilndonesiauhtuk kehidupan kesenian itu senditi?'
saja. Jadi haras berpijak di dua tempat. Nah,saya kira saya bukah peramal . yang baik,tetapi dalanr lS tahun yang";^w akan datang, mereka itu akan menJadi -V ' yang terdepan. Karena generasi
;
seorang Saijan'a Ekohomi. Semua; seniman yang menbnjol itu, lewat • akademil Jadi, saya tidak melihat mereka kaku. Justra yang suka kaku itu
\sebdgaibaris<mteMepdn(^am • •
seniman alam sudah habis. Jadi
,
tuduhan-tuduhdn ycmg medgqtqJ^n^ bahwa ind^mrqkdtseni ajdidemis itu
V
Apa yang diharapkan dariPerguruan
Bahwa kesenian itu didiikung oleh
apa yang disebut masyarakat s^hi. Art . cdmhiihity yingterdiri dm Spbnspr,.' senimannya sendiri,'kritikus dtm v'^ . ilmuwan. Lalu agen-agen seperti
T-^
dramaturg, kuratprdsb. Jadi, menurut
pendapatsaya, yang harus dih^ilkan
dramaturg dan kurator ini adalah tiga unsur yang muncul sebagai sebuah
oleh sebuah peiguruan ting^i kesenian
gejala masyarakat industri. Jadi bagi
itu, bukan hanya seniman,bukan hanya kritikus. Bukan ilmuwan atau guru seni saja.Juga orang-orang yang nantinya terjun ke duhJa indiistri dan menjadi
saya,pergiiruan tinggi kesenian itu, di satu pihak harus menghasilkan
pendukung bagi unsur-unsur
apresiasi masyarakat awam.Mereka
masyarakat seniman lainnya. yang paling penJing menurut saya: sponsor, dramatyg dan kurator. Karena sponsor.
yang merasa bukan masyarakat seni, tapi nonton terus., '(Eddy Purnawadi).*"'*
masyakat kesenian dan terus menerus
memperluas dan meningkatkan mutu
Pikiran Rakyat, 2 Pebruari 1996
BiJik Sastra, Kapitalisme dan Sastra Iklan menghadapi masalah cukup runuL Tapi, ruang sbsialisaa yang sesuai deng^ nilai meteka tidak periu bingung,agar kaiyanya yang teikandung dalam karya sastranya. tetap dibaca, dinikmali,dan dibahas orang, Mereka hams men>iasati agar puisi yang riel Haiyanto menyaksikari kehimereka harus memanfaatkan bilik-bilik dupan sastra kita saat ini sedang atau luang-iuang komunikasi yang sering digunakan sebagai iklan mi^y^ ya tetap dianggap sebagai sastra. Dalam artian, dilanda kebingungan. Menurut- dipidcai dalaih kehiduj^ sehari-hanj imajinasi para peiidengar dan^honton nya,sastra.Indonesia di masa mendatang Beibicara peiihal bilik-bilik sosialisasi. Ddan tidak teigiiing dan didomlnasi oleh. mungkin nama dan coraknya tidak seper- kaiya sastra sama halnya membicaiakan ti sastra masa kini. Itiilah sebabnya Aiiel lah^ tempat tumbuhnya tanaman. Kalau amanat iklan saja,tetapi merekajuga menilonati kaiya sastra. Barangkali/kalau Haiyanto,dalam memprediksi k^a sas tanaman bisa tumbuh dan beikembang di cara naenikmali kaiya sastra di inasa men tra yang dibutuhkan pada abad mendatang, berbagaijenis tanah, maka karya sastra datang ddaklagi melalui bukur^caia ti(M ^kadar kaiya yang memberikan ke- pun bisa ditumbuhkembangkan melalui sepeiti inilsh altematif yang paling efektif nikmatan estetika, tetapijuga memberikan beibagai fasilitas. Kaiya tersebut bisa did^ eiisien untuk ihelibatl^ masyarakat
Oleh.Srwan^^yv^
A
nilai edukatifsekali^ komersial.
j tumbuhsuburkan meldui barang-barang
Karya sastra kita, menurut Ariel Har- kerajinan yang berkaitan dengah dunia
yahto {Repitblika,27 Agustus 1995),akan; bisnis dan pariwisata. menyu^p lewat disket, video, atau media: Persoalannya adalah,sebagian orang i elektronik,lainnya. Bahkan kaiya sastra men^aim bahwa sastra yang digunakan
^mbaca.
. Jika sosialisasi ka^a sastra sudah'melibatkan masyarakat pembaca secara langsung, malra kaiya sastra itu akan menye-
nangjcan dan bermanfaat. Sastra itu me-
j itu akan berkembang dan memasyarakat sebagai iklan,souvenir,k^ ucapan dan nyenangkan,karena dengan melihat iklan 1 melalui iklan,souvenir, kaituucapan,kata- sebagainya itu, akan diahggap sebagai televisi miisalnya, mereka ihemperqleh
log pameran lukisan dan sebagdnya. Ka- kaiya sastra yang kurang beib^XDL Namun bentuk hiburan yang menawaikan barang lau begitu, kaiya sastra yang diharapkan demikian,dalam peifaincangan semacam produksi,tetapijuga memperoleh nilaidi ma.sa datang - kaiya sastra yang me- ini, kita hams menyadari b^wa kreativi- nilai edukatifteiitang renungan kehidupan ngandung keniicmatan estetika, nilai edu tas seorang penulis sastra berkembang yang terselubung dalam iklan tersebut. katif, dan komersial — akan diperiakukan melalui proSes yartg begitujanjang. Jadi, I Jadi, melalui iklan yang memfiingsikan sebagai komoditi atau pnxluk dagang. wajarlah bila seorang penulis sastra, untuk i kaiya sastra sebagai sarana menawaikan Jika karya sastra kita sudah berlaku se menjaga idealisme d^ eksisteiisi diri, ia | barang produksi; berarti para pemt^ang bagai produk dagang, berarti benarlah du- memupuk dengan senantiasa menyebar- iklan maupun pihak yang teikait tumt sergaan Ariel Haiyanto bahwa duiiia sastra luaskan hasil k^anya melaluijalur-jalur ta mengadakan pembinaan kepribadian, kita lebih disahkan oleh kapitalisme. Ken- tersebut. Sed^gkan k^a-kaiya ^tra yang pedati demikian, muncul kekhawatiran {tr Melaluijalur dan niang-ruang semacam masyaralratannya melalui barang-barang ibal merosotnya nilai-nilai kaiya sastra. itu sastra kita akan mempresentasikan diri souvenir, di satu sisi kaiya tersebut akan I BiMja^,para penulis sastra dituduh teba-: dan mempioyeksikan dalam corak kaiya menjadi daya taiik teisendiri. Sedangkan gai seniman yang motivasi penaptaannya sastra yang beragam.Ruang-iuang sosial di sisi lain,souvenir itu berperan sebagai
I berdasarkan keteipepetan ekpnomis.Lha,• isasi tersebut sdbagai.altemadfdalam rang-
ajang promosi kaiya saistra. Dim kaiya sas- i|
j kalau produk peradaban masyarakat mo- ka memenuhi kdxituhan masyarakat tra yang digunakan bi^ bempa puisi-pui.si I dem sudah seperti itu, apidrah para penulLs kenikmatan membikin dan mendengaikan pendek atau cerita prbsa secara singkat. jl I yang memberlakukan khiyanya sebagai dongeng. , Dengan demikian s peneiima tanda mata !|
j komoditi bisa disalahkan? Dalam pro.ses Dalam kondisi semacam itu, para penihi akan ikut menikmati karya sastra. Bisa || i seperti ini, para penulis sastra Indonesia lis sastra memang dituntut untidc memilih, jadi, piiisi atau kaiya sastra yang dipromo- |l
siican melalui souvenir itu akan beredar
isampai ke luar negeri, sesuai asal negara 'paia turis yang membawa barang
Apalagi, bentuk dan hiasan itu sangat indah.
'
^
i Nilai estelik karya sastra yang dipadu deng^ keindahan dndenmiaia,tentu saja ;akan menambah daya tank ba^ pemakai baiang tersebut. Misalnya,kaitu ucapan
yang dibuat swrang'pelukis terkenal; ke-
■' karya sastra akan menyusup''^i^f
; lewat disket, video, atau televisi..;i.,,:| I Bahkari: akan berkernbang daii^ .:
i • mema^arakat melahji iklarl,
V. '|
■ s6uvenir,;kartu"ucapaa kataiog'. - '1
. pameran iukisan dan •;v
|
sebagainya. Karya Sastra
!
yang diharapkan;
j;
; . di masa datang, katya s^a
~ j",
= .estetika,'nilai edukatif, dan
^ ]
mudian kartu ucapan itu dihiasi dengan -
V; "yang meiiganduhg.kenikmatan: 1'
sy^at^ puisi kaiya penyair temama, tu nilai kaitu ucapan itii semakin tinggj.'Bahkan,bilaapresiasi masyarakatteibad^'
' komersral. (Ariel Heryanto)
sastra sudah cukupjnaju. tentu mereka
;
3
- f.
! leblh senang memilih katu ucapan yang
Imeskrpun dugaan ini sangat teniaiif--
berisi puia ka^a peny^ teikenal,sekali-
I sangat bennanfaat bagi seniman kita. Dan I apabila kita mengamini dug^ Arid Hari yanto, beraiti corak karya sastra kita nan-
pun haiganya cul^ mahal."Proses sosial" 1 isasi ini rnerupakan suam l^gk^ yang rriemhika peluang para penyair, sastrawan, maupun pelukis untuk maijalin
keija sanrn dalam rangka mema^arakatkan hasilkaiyanya."^-:' "" V, ' Kegiatari sosialisasi kafya seni yang !diJakuk^ para perupa dki'penyair sfiper^:
li itu rnerupakan bentuk keija sam^ dan solidaritas yang periu dikembangkan dan dilestarikan. Yogyakaita misalnya, beber-
apa Ixilan
lalujuga men^dakan f«-
bilik-bilik sosialisasi sa.stra semacam itu
ti, mungkin akan berupa sastra ikiari, sas
tra kaitu ucapan, sa^saivenir, sastra luk! isan dan sebagainya Mungkin jiiga b^tti
kalau di masa-masa yang akan datang memang sudah tidak ada sastra dalam berh
tuk novel, cerpen, puisi daii sebag^ya .
: Jadi, para penulis sastra Indonesia tidak
iperlu bingung dalam menghadapi perubahan jaman seperti ini. Sebab, dalam
meran luldsan yang melibatkan para pe
:rangka memenuhi kcbutiihan masyarak^
nyair. Sekaiipun puisi mereka — Otto
akan kenikmatan membildn dan mende-'
Sukatno dan Mathari A.Elwa — hanya
dipajang dalam ixiku katalog pameran
Id^ tersebut, tapi upaya semacam itu sa-; ngat meodukung
mereka.Paling,
ngar dongeng itu yang berperan penting
adalah bahasa sastra. Karena itu, tidak mustahil kalau Gunawan Muhammad,
Sapardi Djpko Damono, Emha Ainun
tidak, nama penyair yang puisinya terda-
iNadjib, unt^ menyebut beberapa nama
pat dalam buku katalog itu, akan dikenalpara penggemar dan pemeihati sati rupa." Nah,kalau puisinya memang menaiik dan berbobot,siapa lahu para perupa saling
icerpen, ataupun novel Namun demikian,[mereka dalam menulis masalah sosial, ipolitik, ekonomi, agama dan sebagainya;
menawarto agar lukisan 5^g akan dipa! merkan minia dikomentari dalam bentuk.
I puisi atau cerita yang berkaitan dengan esensi lukisan tersebut
! Daii ilustrasi di atas, saya menduga—
jpada saat ini sudah jarang mencipta
ttoh tetap dalam bahasa sastra. Apakah
:tulisan nieieka sudah tidak bisa diangg^
sebagai sastra?
•
■ Penulis adalah alumnus Fak. Sastra UGM.
, -.i
Tlnggal di Yogyaka^^
fftepubllka, 4 Februari 1996
■'M
'LAILAMAJNUN'
LAD^ Majnun sebagai se- Namun yang lebih'mendasar, pa jawab; "Benari^ Baginda tidak buaK kisah legehdd inasyarakat da kisah Laila M£ynun banyak melUvit sesudtu yang menarik pa Islam, dalaih berbagai babak se- menyiratkan ' makna-makna da di^ saya,^kare(ia mata Bagin jarah perkembahgan peradaban filosofi vang tid^ dimiliki dalam da bukanjniUa Majnun. Kplau
manusia memang tidak pernah
kisah Urfah dan Ufaraa'.
Ufiuipil'Ulya nuiiysud^ ifc^ngjtentu.,^. Tertariknya Mtgnun pada jugdakan tertarikpada idya'' s^tra tu'tur.ini,.sel€una ihi sering Laila telah membuat sikapnya sememang seal ma diartikan sebagai suatu.kisah ro- hari-hari bagaikan orang gila te Masalahnya ad^ya, ada jawaban Laila ini man peij^anan cinta yang be- yang menjadikan efeka.n orang jika dikaji lebih mendalam, me rakhir dengan kepedihan. Pada- banyak. Suatu kali tampak Maj mang tepat dan layak'di dekati. hal-jika dikaji lebih dalam lagi, nun melihat-lihat ke jEurah langit. kalangan'tasauf, lalu (hjabarkansesung^hnya kisah tersebut la merenungi bulan waktu nya dengan pengertiah yang san
berhenti begitu'.scga. Kisah yang
■nierupakan bagian'dali 'proiduk'
.men^mpan berbagai penafsiran
malam atau matahari waktu
gat luas. Yaitu kalau seorang be-
beragam yang tidak saja s^edar siang, awam berarak kejar- ragama mempunyai mate iman, terhenti pada nilai-nilai sastraiwi men^jar. Ada yang berkata sinis maka dengan segda apa yang ter
^ang terkandung di dalamnya.- | sekali. kepadanya; untuk apa jadi di dunia ini akan tampak . Sjebeluih roman Laila Majnun mereka melihat kesana-kemari, olehhya kebesaran Tuhan. Na-
lahir,.ada kisah lain'yang men- karena Laila bukan di sdna, tap' miin kalau lidahnya iman, se-. dahuluinya— yang juga-tidak ber^a . dalam rumahnya. mentara matanya.seller, mfika kalah menarik dengan isi dari Mendeng^ ejekan tersebut Maj dia tidak akan pernah bisa'melikisah Laila Majmm. Yaitu, kisah nun meaiawab, Laila bukan m hat kebesar£Qi "iSihannya. &buah 'Urfnh danUfaraa'. Sebagaimana rumahnya, tetapi ada di dalam contoh . kasiis, kalau seorang ditulis.oleh pengararig Paid el hatinya, malah .ada di'mana- bermata sekuler ketika melihat Amrusy, bahwa cerita Urfah dan mana, kemana jua ia meihandang bulam malain' hari, maka yang i tampak'dan terasa baginya Ufaraa' tejjadi di suatu desa di tanrn^ Laila ada di Sana.
datarw Huaz daldih'abad pe^- I^ta-kata Majnun tersebut di- adalah siniar rembulan yang lemtba Hyriyan.Menumtnya,kisah ambil oleh kalangan tasauf xmtuk! but dan menyejukkan. Dengan Urfah" danUfaraa' "ini mula kali mendekatkan hati manusia, lalu mata-.-begitu, ia 'tidak dapat' air mata dnta k^ih yang bercp- membawanya terbang tinggi merasakan . betapa besamya curah dalam daerah.Islam, sam- sampm ke ufuqul 'ulya (ufiik yang k^uasaan Tuhan. Dcmikian juga pai Umar bin Khatabj Ibnu Abbas tinggi}. Yaitu kalau seorang be- dengan hal lain dari berbagai diEm masyarakat Islam kala itu. ragama dengan iman ysmg l^nar i ragam perkembangan alam raya. ikut merasakannva. II dan bergerak baik, maka cin-t Berlatar belak^g dari thesis tanya kepada Tuhannya akan Nainun, jika ^banding"kisidf sangat mendalhm. Kecintaan diatas, maka sesungguhnya kisah Ixu^ Majnun, agaknya kisaii Ur yang sangat mendalam kepada. Laila Majnun tersebut menifah dan Ufatad' kiirang begitu melegenda di ^kalangan Tuhan itu yang akan menghan-' pakan gema sastra sufistik, yang masyarakatluas—terutama masyarakat Islam. Kisah Laila -
Majnun, nampakhya memiliki tempat yang sangat istimeWa dalam sanubari masyarakat Is lam. Kenyataan^tersebut lebih disebsibkan lantaran kisah Laila
tarkah manusia nyelihat'keBe-, pada era peradaban modemisme , s^an dan kekuatan Tuhan se-, mi sering didengungkan sebagai-
hingga iman di dada niendapat sebuah ba^andari kaiya sastra j
rahmat yang tidak perhah kun-
junghenti.^
yang berisikan nilai-nilai moral] dengan pendekatan diri pada, kekuasaan T^an. DisampingI
TiPeijalanah kisah kasih Laila Majnun yangbanyak mengalami itu, kisah ini tidak saja bermankendala. Ini • sempat faat bagi .kehidupan rohani Majnvm, bentuk dan sifatnya mehgg^erkan . masyarakat manusia, tetapi yang lebih termemiliki spesifikasi khususyang Tiraur Tengah kala itu, sehingga penting adalah mampu merombak kehidupan khalifah yang meinpunyai yapg juga dapat keberadaannya djjadikan liter.manusia, sehingga kalangan kekuasaan di daerah itu tertarik atur bagi-kebudayaan Islam seta^uf meriasapenu untuk memuntuk menghadapkan Laila di de- cara. global. S^ab selama. ini
pelmarinya dan mempopulerkan bannya. Dan di hadapan sang' kisah itu untuk menjadi /'iihar khalifah terjadi perbincangan (contoh) dalam mencapai derajat yang menyimpan nilai-nilai yang.tinggi di sisi" Tuhannya. hlosoh. Bertanya sang khalifah; Walau kisah Laila Majnun, dan "Laila„^aya lihat engkau seperti 'Urfah-Ufaraa' pada h^ekatnya wanita-wanita biasa, tetapi men'adalah sama/yakni inehcerital^ gapa Majnun begitu tergila-gila t'ehtahg• ■ ! ^ keti'dakbefhasilan hubungan percintaan dua sejoli. kepadamu ?" Mendenear pertanyaan tersebut. Laila
yang-seringkita jumpai adanya kekeliruan umum pandangan
masyarakat tentang apa itu Is lam dipandang seba^ suatu aga-1 ma, dalam pengertian r^iigii lam. ^ring terdengar, bahwa Is
(yakni tete hubungan manusia 1
dengan Tuhan) sjga, karena ituI soal-soal masyarakat dengan ke-'
45 ■ Dengan demikian dapat dika- j hikmah, bahwa di dalam diihia budayaannya (tata hubungan .manusia dengan manusia)tidak takan bahwa kebudayaan Islam I yang penuh dengan arogan, keyaitu inanifestasi keimanan dan !con^akan dan kesombongan ini, ditimbulkan d^am pandangan. Padahal menurut pengertian kebaktian dari penganut Islam se- maka kemampuan melihat dan Islam,, kebudayaan ialah cara jati, di mapa dengan kecintaan- f merasakan kekuasaan serta berfikir dan cara merasa, yang nya itu, mereka dapat melihat I kebesarw Tuhan, akan selalu .menyatakan diri dalam selunih bahwa THihan sesungguhnya ada 'memilild Izzatun Nafs,jiwa besar jsegi kehidupan sekelomi)ok ,di dalam hatinya, bukan di lanmt ; baik dia hidup dalam masyarakat manusia yang membentuk kesat- (ataupun di rumah-rumah ibadan, I materialistis, mendewa-dewakan man sosial (masyarakat) dalam Isehingga ddpat merasakan'beta- jharta-benda maupun ilmu dan
isuatu ruang dan waktu. Kara- ;pa besar kekuasaan Tuhan dan j tehpologi. Atau di tengah-tengah
.nanya dalam kpnteks in! IslaiA
menegaskan
■
menumbuhkan kecintaan yang ■ bangsa dan negara yang masih pandangan sangat mendalam bagi diri manu- terbelakang dan berki^bang.
^troTOlb^ babwa agama terma- jsia. kepada Tuhannya, sebasuk bagian dan kebudayemn, {gaimana yang dirasakan oleh Ma-
adalah pandangan yang keliru. l/nun yang senantiasa melihat Sebab kebudayaan adalah produk \Laila ada di.mana-mana,karena
manusia,sed^gkan agama }rahg •rasa dntanya yang begitu meh-^ datang dari Tuhan bul^ dptaan idalami f
(Dra.En<^ng Sukesi;seorang penulis lepas dan peminat mnsalnh IfeDudayaan.Aluin. nus Dak.Tarbiyah IAIN
Dari situlah dapat ditarik
Sunan I^diiaga YK).
Kedaulatan_Rakyat, 4 Pebruari 1996
MINGGU WAGE 4 FEBRUARI 1996(14 PASA 1928)
OLEHrSUJARWANTO LPendahuIuan '
f
' Pembicaraan.masalah "nilai" di dalam kaiya sastra biasanya
dikaitkan kepada dua hal.Pertama,dalam hal sastia sebagai kaiya
kein^diaii.Kedua, d^amhal sastrasebagmfa£a^storis/keinanii.ciiaan,peisoalan nilai dihubun^mn dengan norma,ajai;^,todisi dalaTn kehidupan sosial masyarakat:'
Nilai-nilai agama,termasiik di.dalamnya Islam, adalah i^ai-nilai yang secara lahgsung atau tidak Imigsung berpengaruh terhadap ma syarakat. Bahkan pada awalnya,sejarah estetika sastra barat, menunjukkan kuatnya pengahih agama dalam seni sastra.Pelacakan
T^w terhadap Jausz melalui bukunya Aesthetische Erfahrimg und Ijterarische Hermeuneutik(1977)mehemukan bahwa Tuhaq sebagai ^kholik yang maha esa dalam dptaannya meletakkah dasar dan norma iyang mutlak'b^ manusia. Lewat alam den firman Tuhan.manusia diberi kemampuan untuk mengetahvii norma kebaikan,kebenaran dan keindahan yang pada prinsipnya bertepatan, dan lewat seni 'manusia diberi pula kesanggupan untuk meneladani dptaan dan wahjoiTuhan.(Teeuw,1984:348).
Delain uraiannya lebihdanjut Teeuw menjelaskan bahwa pemanyang hakiki: pertama, persatuan mutlak dari yang baik, yang benar
dan yang indah sangat lama men^asai estetik dunia Barat,dengan konsekuensi pengabdian seni pada fUsafat(teolom)dan eti^ hanya yahg baik dan benar dapat bersifat indah,ka^na itu karya sein yang melanggar liorma teolom atau etik(nonpa kebenaran dan kebaikan) I tidak mungkin indah.Pada sisi lain seni sebagai imitation natural; peneladanan alam sebagai dptaan Tuhan.(Teeuw;1984:399). .X...t:.
I x •
Meskipun dalam pcrkembangan lebih lanjut(terutama mulai abad
18).ketifa pendekatan Mands Barat mulai berkembang,malta hnhnn.
.;i
gan norma agama sebagai dasar pandangan filsafat dengan estetika seni (sastra) mulai berubah. Seni menjadi karya yang menafikan segala kenyataan yang ada dengan demitaan menafikan segda ikatan
| i< |i
malah dinilai positif karena teori estetik dalam masyarakat Barat
i!
modem di mana penafikan masyarakat dikuasai oleh nilai-nilai keben-
i;
daan^dimanamanusiamakinterasing dan dimana seni terancampu-
I'
sosial termasuk agama. Menurut Teeuw, haf ini dapat dipahami,
"
la oleh produksi yang ditentukan oleh nilai-nilai konsumsi(1984:352). Dalam sejarah mrkembangan sastra Indonesia,sudah ^'ak awal-
nyanilai estetik tidakbersifatotomatis.Bahkan dalam pendekatan es-
['
fimgsi agama(Teeuw;1984:356).
tetik Jawa Kuno maupun sastra Melayu,fimgsi seni diabadikan pada
^hubungan dengan uraian di atas, maka.pembahasan masalflh ni-
lai agama dalam sastra,baik dalam konteks nilai est^as maupun nilai
j>
dalam arti konsep absti^tentang norma atau ajaran dalam hal ini Is-
il
lammerupakanydlayahyan^tidakasingl^dimamstudisast^Be-
'
. n.Islam dan Sastra Kftngnmaan!Bebgrapa
;•
rangkat diuri keranglm berfikir ini maka tuli^ ini disajikan.
Membicarakan persoalan agama dalam sastra, tidak dapat dip-
isahkan dengah.pembicaraan persoalan ^ama sebagai sistem nilai dan mstem religi.serta sastra seoagai hasil cipta yang otonom.Seba^
ira'telah cukui^ama men1 sejak awalperkemban-
;•
B™*
|i ii j; j| (}
Kuno(Suluk);. ' . . .. . ^ Dalam.Mrkembangan sastra Indonesia modem,HB,.Yassin tel'ah mengemukakan keprihatinannya bah^a agamh Islam yang dianut o'eh sebagian terbesar pendudpk Indonesia rupanya"tfd^ memberikan cukup dorongan uhtuk menciptakan keseriian(HB.Yassin,
i'l 11 jl Si
Keprihatihan yang sama juga pemah disampaikan oleh Ayip Rosidi(1973:129) yang menyatakan bahwa hasil-hasil sastra yang mempersoalkan Islam rasanya sangat kurang sekali, meskipun
j;
sastra keagamaan sangat dominan dalam kaiya-kaiya sasto Indone-
;!
siasetelah 1966.
i; ji ii
Persoalan-persoalan teraebut sebenamya kita cenhati lebih lai\jut, karena karya sastra sebagai fakta kemanusiaan yang sekaligus merupakan fakta historis tak dapat lepas dari pengarangnya hailf sebagai individu manusia maupun sebagai makhluk sosial yang hidup dalam
ii
•>
a Aimuucoia iiiuuBi11 uoiuuui pBTKembangan sebelumnya pada
penpde Sastra Indbnesia Lama(Syair dan Hikayat)dan Sastra.fewa
pada perkembangan lebih lanjut Ayip(1977:14) menyatakan bahwi
masyarakat dan lingkungaimya.
Si karya seni(sastra)perlu dipahami tidak saja dari se^ nilai-nilai dan peranungan religius yang ada di dalamnya tetapijuga didalam kon teks sosial budaya dan masyarakat tempat di maina sastra itu dilahirkan.
Kejayaan Islam dl Indonesia telah melahirkan ekspresi sastra mistik dan sufisUk yang cukup.substansial sekitar abad l8 baik dalam syair-syair maupun hikayat dan sastra suluk dalam'tradisi sastra kenamaan seperti Hamzah Fansuri, Numdin Ar-
ramiri, Ronggo Warsito dan beberapa tokoh lainnya,tak dapat begitu
saja diingkari dalam masalah pembicaraan nilai-nilai Islam dafnm sastra Indonesia.
ID.Pemm^ahan Islam dalam.Novel Indonesia SuWudul di atas sengaja menggunakan istilah "permasalahan"Is lam,dan bel^ secara el^plisit menyebut."nilai". ini perlu dijelasl^ terlebih dahulu,sebab ada beberapa terminologi 1*>in yang seiama ini lebih sering digunakan meskipim belum mengacu kepada kon-
s6p yang kita kehendaki.
.
.
dimaksud, antara lain istilah "rona keislaman" (M.Suratno, 1982:1). Istilah dimaksud temyata dimalfgmllf^n untuk
menyebut manusia Islam yang terdapat dalam cerita rekaan haiif dari
segi pemahaman akidah maupun ibadat Konsep lain yang sebenamya
•>
! t;
47 ;
iebih^eluasa dipak^M
'Onsur Islam', ataupun|unsur keaga-
maan'(Spjahvantb, Horison, 1980:379). Kedua,istilah tersebut lebih membawa konsekuensi analisis yang relatiflebih mudah daripada kita
menggunakan istilah 'nilai'. Karena istilah "nilai'lebA memberi kita kepada konsep yang abstrak yang berhubungan dengan nonna,ajaran dan mungkin juga ^dah-kaidah tertentu yang bCThubiingan dengan ftgaypa IsiBin.
Dalam konteks itu, maka pelacakannya di dalam khasanah sastra
Indonesia yang beEituluasnyaitu,menjadi lebih sulit.
.
Untuk memudsmkan anahsis,saj^ mencoba meinbuatkerang^ mlai itu mooiftdi emnathalnokok.Kesatu.nilai I^ain sebagai lata^atau
landas tumpu cerita.Pada tataran mi ni^ ^lam"meropakan.nuansa-
liuansa }ceislanian yang secara subtansimaiipim isi tid^ mempen-
•i^uruhijalan c^ta maupun konflik sentral toKoh-tokoh(^td.Kraua,
Ipemahaman nilai Isl^m
"^aran"yang memberi a<^uan kepada
konsepsi aqidah, muamalat dan ibadah. Dalam kerangka iniHslkm
ma^lm'£ilam no^l foddnesia, bisa'benipa unsur,coiak atau war-
na. Bahkan mun^rin propaganda.Ketiga, yaitu pemahamannilai Isr-
lam sebagai"peng^yatan".Dalam konsep ini Islain masukfkedal^
:sastra bisa merupakan determinan bam periubahan tokoh-tokoh cerit^-
:hwik Halftm k(gi^ batin ataupim prpmematik ceri^ secara lebihiuas
berlslam yang otentak V Secara lebih rind,keempat keran^sa acuan tersebut akan dicoba diterapkan sebagai dasaranalisis.. . ' . > .• - -!•
"
. -VU-Cjil '
^ - . ..
.
••
•*
A.Islam seha^gidlAtai^jmdasTumpu CeHjta : Islam sebagai landas tumpu cerita,'-sahgat banyak Idta jumpai
tlnltiTTi novel-novel Indonesia.Bahkan sejak sastra BaltU Pustaha war^ na sebagailatarcukup dominan... T - f' Medhriit Dunawan Muhanunad(Horison; 1966:4)sampai tahtm 19^ agaiha latdr belakang belakm i_. tehidupan 1...--i— rt... miasih merupakan apabilakita cermati, lebihMes^ lan:ta geheralisasikan kepada semua nov-
tetapi secara kualitatif banyak.benamya.
I Kaiya-kaiya HAMKA,misalnys^yang secara acak sering disebut^sebut sebagai roman awal perkembangan sastia Indonesia yang sarat
dengan persdalan agama,ap^alebm-kitacermati,temyata nmsalah
agama lebih dominan seba^latarsqja,Bahkan dalam Tenggelamnya
iSmal Vjan Der WqX masaiah agama tak cukup muncuL Studi yangcukup menarik untuk kerangka acuan ini,dilakukan aJ.
oleh M.Suratno,dengan tbpik liona Keislaman dalam ceikan Sitti Nurlmya'(1982)sedikit anausis,dan kutipan,sekedar sebagai contdi
dikutip berikutdi bawah ini: (78) Di belakang jenazah ini, kelihatan k^ji.kqji, ^ekhsyekU, nlama-ulama, yang tidiJc putus-putixsnya ztkir dan wiamlMrji dna„.Tmnmh mnpnimli ito?ifadflh jenazah Syamsul 'Bahri!. - • •
I (79)Setelahjenazah Sjyamsnlhahri di bawa ke meqid dan di wAmhaliyftiigkaw di Sana barulah di bawa ke Gunung Podang,
tempat makam yang diminta oleh yang meninggal. ^telan sampai di sana ditemiikanlah jenazah Syamsulbahri ke dsilam kubur lain dibon^iar dan ditimbunlah liang kubur itu. Kemudian di bacakan talhin. "
J
Menurut Suratno,kata-kata "driku","doa-doa","Sembahyang Je-
'nazah"kutipan-kutipan di atasjelasmemmjuk kepada sumber-sumber dan kebiasaan dalam tradisi ma^fsrakatIslam(hal 7).
Terlepas dari analisis tersebut,dm kutipan di atas dapat kita-kej tahui bmwa masaiah tersebut lebih sebagai yang hanya menempati sebagai latmr dsn bukan sebagai nilai-nilai ajaran,pemikirsm ataupun' I penmilaman.
Kedaulatan Rakyat, 4 Pebpuari 1996
;;;;
x',
:
/' p -I -
Sepenggal S^stra SASTRA di Indonesia adalah
sesuatu yang nraau dan harus dinikmati bersama. Membaca^berarti membacabersama,membacakan,
ada kalanya memainkan,melagukari, menarikan serta, dari pihak audience,mendengarkan,menon-
pai karya hiburan(pembedaah mi dianggap paling penting: misalnsebenamya tidak begitu tepat un-
tulo sastra Jawa!) Selaiu ditulis dalam bentuk puisi yang diperuntukkan untuk dilagukan, ditemr
bang. Menurut tolok ukur Jawa bahkan tidak ada puisi, lain dari-
pada puis'i yang dapat dan harus
ya baihasa yang dipakai sebagai
wahana sastra bam itu, yakni bahasa,Iridohesia, bahasa persatuan
sebagai perke'mbangari bam Melayu lama atau hubungan sastra bam ini dengan perkeinbangan nasionalisme Indonesia sebagai ungkapan kesadaran politik; atau hubungannya yang juga tak dapat disangkal dengan munculnyapendidikan bam yang diilhami oleh
ton. Semua bentuk seni itu tid^ lerpisahkan satu dengan yang lain dilagukan. Dalam hal sastra Mesecara tegas.Puisi harus berbunyi, layu situasi tidak berbeda: baik otentisitasnya muncul dari suara hikayat, cerita epis dalam bentuk manusia yang menghubungkan, prbsa, niaupun syair, piuisi Me- dunia Barat. Naniun bamngkali mengiimpulkan, mempersatukan, layu tradisional dengari atur^ sa- sebriiknya semua anasir dan ciri. bertentangan dengan tulisan yang jakdan'struktur baris daui bait yang sastraIndonesia bam disimpulkan' memisahkan, membagi-bagikan, cukup ketat, dari dahulu sampai dengan mengatakan,dengan timmengindividualisasikan. Juga; sekarang dibacakan dan didengar- bulnya sastra bam itu, literacy, dalam hal teks tertulis suara, pe-
nyajian lisan, penghayatan bermasalah yang dominan dalam pelaksanaannya.
Hal itu sudah terlaku berabad-
abad lamanya;sastrasebagai paduan antara orality ■ dan literacy, kelisanah dan kebe^saraan,de
kan..bersama, seperti sekali lagi
terbukti dari isi teks itu sendiri.j keberaksaraan,tampaknya definiTentu ada budaya tulisan: naskah. tifihasuk sastra Indonesia berten tulisan tah^ditdis dandituninlqui;' tangan dengari kelisanan tradi
tetapibudayanaslbihitumenimjuklatn!
bahv^^keUsanantet^donunandalami
sional. Atau lain lagi, dan secara
lebih tepat(dengari.mefujuk lagi;
penuninannasktd. / . •! pada Walter Ong):biiku,bukari P.ara penurun, copiist, tidak se lagi naskah,• m'ehjadi wahana; sastra,.''dan karya sasbra dise--
nganjUdul buku Walter Ong yang"' cara otomatis itienurunkan cpnr barluaskari lewat teldiik perce-;.| terkenal. Sebab, kita tabu b^wa tohnya secara identik. Mereka takan, dalam JumlaH * ratusan, | m^ytisun kembali ^snya, sesudah sejak abad kesehibilan(mu-
ngkin sudah lebih awal'lagi) di Indonesia ada penyair yang me-
ngarang karya -sastia. Kakawin Jawa kuno yang sampai sekarang dibacakan bersama dan dinikmati
su^dehgah Icebiiiithan untiik iheii-
bahkan ribiian:
. :
}.
teks harus cocok dan nyaman un*
ulang tidak diadakan periibahan
cocokkan tekshya dengari furigsi ■ Karya sastra tidak lagi anonirr^ yang dean dimilikinya untuk pem- tetapi nani'a penciptanya:tercan-j baca, tepatnya pendengar baru:, tiini.Pada prinsipnya dalam cetak^j
(namun dalam praktek awal, mi- j olehorang Bali bahkan yang"buta} tuk "kuping" mereka, Konsep salnyadiBalaiPustakakenyataan-1 teks sebagai milik pencipta perta-: hurufpada zaftian itu mulai di-| nya sering lain, itradisi penumn • tulis; cara kerja seorang penulis manya, yang harus dihormati dan' yang leluasa mengubah naskah-j diabadikan dalam bentuk aslinya,
dijelaskan dalam puisi itu sehdiri, nya masih'bertahan dalam kegia^j lagi pula nienilik luasnya teks itu, pada umumnya tidak diketahui di tan tukang zetl), dan buku itu di^j Indonesia. Teks adalah milik ber kecanggihan gubahanriya, kommaksudkan untuk dibaca dalani ^ pleksitas matranya, kesubtilan sama, bebas untuk dimanipulasi, kesunyiari, oleh individu. Hal itii j dicocokkan, diciptakan kembali,! diksinya,mustahillah ka^asemajuga sehamsriya diusahakan oleh',, cam itu disusun secara lisan tanpa sesuai keperluan dan kemampuan pendidikan ■ sekolah: stillezenj^ pemakaian tulisan. Namun demi- para penurun yang menganggap membaca dalam hati,mungkinlah^i kian,teks itu berfungsi dibacakan diri pencipta (sering juga sekali- mata pelajaran yang paling inovarj! atau dilagukan,kalau tidak untuk gus menjadi penyanyidan pengge- tif dan revolusioner dalam pen^j lamya), dan dengan minat pen digeiarkan djui ditankan. didikan Indonesia, sebab berlat^! dan penontonnya. Pola yang sama terdapat di dengar Sudah tentu pada abad ini di ka- wanan mutlak dengan tradisi In-'; mana-mana di Indonesia dalam
donesiai Dengan ungkapan Marr; golongan etnis yang mulai me- langan tertentu berangsur-angsur shall McLuhan: Indonesia lewat { ' teijadi perubahan. Yang disebut nguasai abjad, baik India tnaupun teknik percetakan diantar- masuk,
Arab-Parsi dan mengabadikan sas- sastra Indonesia modem mulai galaksi Gutenberg(nama penemu tra dalam bentuk tulisan.Di Jawa, muncul.Istilah "modem" dalam. seni cetak) (dari teeuw, Indo ini diberi berbagai baik babad-babad, maupun karya hubungan nesia antara kelisanan dan ke etis,didaktis atau keagamaansam macam definisi, sesuai ciri yanjg beraksaraan)
Jawa Pos, 4 Pebruari 1996
*
Oleh Beni Setia A,' cara pelepasan enam
/V kumpulan puisi.-yaDg I. 'X. ditcrbitkan FT Rekame^ dia Multiprakatsa Bandung unluk Forum Sastra Bandung yakni Dan Kota Hujan (Acep Zamzam Noor),• Harendong (Beni Setia); Akar Ruwpuian •(Diro Aiitonang),: Tanah. Tct■ luka (Juniarso Ridwan) Fancy
■rama Kegelapan (Soni Farid
Maulana) dan' Sesa<Mi- Celas.
P&caA (Wahyu Prasep'a)
iberupa pembacaan puisi. olehmasing - m^ing penyair, orasii
sastra d^gan obyek kajian kee^'
p.' Malara - Itu ' ' ' Minggu' !(7/1.1995) dan udara buruk
mgan hujan yang mradadafc d&: ras. Orang — tak seperti biasa-
! nya " banyak datang dan beijc:
jjalan di lobby sebelum masuk
Ike ruang - ada" dua kereia d(x
^Hujan tunin dan orang bertahan-
siapk^ dan tergsmtung pada-
Idengan acara. Menyimak mu[sik, memperhatikan dekbrasi; iyang . dibuBt - tak . mbnoidimen^onal karena diisi oleh
[resppOf; instalasi Isa Pcrkasa; iyang menggeliat - gelial bagai
acara bc^MS ipusikali^l pulsi'
morposa di tengah juluran.- juluran kepompong lainnya, dan
.karta),. Kaiau.direfleksi.dari sekaligiis dir^psi acara itu biasa •- biasa saja. Penyair baca sajak. 'ya va begitulah, becitulah, sajak saiak - wjak dide-^ :kati"dan ditelaah secant kriti^
;dan ya begitulah — dengan tari-^
[kan pad^ kecenderungan tema-
; tik ptiisi yang menunjuk -fakta
^karenanya, bcrsifat. Imtis dan
'incnging^kan sehingga sccara; abstrakbisa disebut sebagai di-^
itu adalah sebuah dadakan bap-:
pening, sebuah pcrfomfng
iulat yaiiR mau lepas. daii, ke-
oleh Sanggar Maiahari (Ja-.
kata jeprut itu mengganggu,
saya'~ me.ski mungkin semual
.rong jajMan Sunda di -7o6by^!
nam' kumpulan puia itu oleh.
Sapardi .'Bjoko Damono;, dan
j pfu yahg^ltiiftl^disidpK^at'^
isponlanitas - yaiig'vMp^hnyft
•pompong dalam Kbuah meta-. llaiu sesebrang melesak ke
■dcpan dan.berjoget dengan riikr
miat — tahu beat dan rilme ~
yang dirancang tapi tid^ di-^
m<^ dan spODtanitas.-Mcski!
"mungkin sponlanitas yang setc-;;
-ngah ^fislal karena suntDcan
d^ manipulasi tranced yang;
, amat bersifat cbcrois ataO biofi-i;
;sis. Alias, seperti yang telah di
sebut di alas, bersifat ter^nat
jeprut dan bcrtumpu pada ke:^
kentalan jepruf sehingga wtiap! eksprcsi dan pengentalan kreasi;
mcnjclana.:aktuaiis^' faktu^"
sebagai eksprcsi membutuhlcaj^
pengkondisian dan pengcntalatd
.'mengisi musikalisasi puisi'yang
Jeprut, .Kesenian,- setidakhy4
{tekanan - lekanan perktisi yang
dan aitifi.sial. Seseorang - nua-l ;.sikus"rckarnan yang haius ber-l
lamat cenderung akustik dengsm.
jterkadang amat kekerasan. Seo-;
,rang teman bilang; "(menyebut: nama) jeprut ?" Saya lak tahu.
.Teman yang lain menggcleng.'
t/ep/ur. adal^ kata basa Sunda. yang identik dengan putus, lapl
kmadviias, menjadi sangat anem
jam - jam di studio dan harus tenis; bcrkonstrasi — metnbu-
tuhkan ge/cA:, ganja. untuk teiap
.inlens dan konsisteh. Seseorang
dakiik meski dengan eksplorasl ' ungkap^- d^n estetik yang kc-
-dipakai sebagai idiom di maoa kcsadaran tak bcrhasil metigon-
sebrang ccrpenis" yang memaink^Makon di awang a\vang dan niempertemukan to-
(AZN dan BS).mendekati segalanya dengan moral konscrvatif
.dunia jiwa mode Freudian dan
. waktu ^ konteksnya -^.mera-
;dan iustinkarcbaik setengah saiidar. Mcnari yang enak itu. Gor 'fakan yang - secara Pciiome-'
letap intcns dan bisa memangigU-.imajinaa liar yang tak bisa dipanggil dalam sadar. Seseo rang ~ aklor yarig noemburuh-
dodoran, "sedangkan yang dua
dan dengan inti plasma kesa-; daran macam . begitu maka
puisinya jadi bcrsifat liris meski: ada perbedaan dalam penjela-.
jahan idiom dan rekonieks seting idiom dan imaji —, dan mu-
sil^lisad puisi yang begitulah.
:Tapi ada "sesuatu yang aneh da lam momen musikalis^i puisi, itu, yakni .respon pda . musik: yang melatari, memuarai dan-
menayang puisi - puisi.
trol daya bawah sadar dalarn
"kcrcnanya merebaklah impuls
nologik — diakibatkan jiwa mu-
Tsik memakai badan dan bukan
^badiin' yang mcngisi musik.;
;kQh - tbkoh -yang berlainan
butubkan gc/cA; ganja, luituk
;kan konscntrasi ^ meniada-
iEiiak sekali ~ dan Isa Perkasa
kan kesadaran ada penonton dan jadi tonionan -r'mcmbutuh-
Jknn metamorposanya ■ dengan
jnuman koras agar bisa inelupa-
• pun hangkit dan mcnycinpuma-
I gerakan yang lebih lamban dan jbcTtenaga. Tapi apakah itii rae-
[mang sengaja, sebuah. unpfbinr%
kan scgelas atau diu gelas mi-
; kan kesadaran ditonton dan me-;
' nonton. (Sedangkan pelawald
menenggttk dulu.agar bisa,.Ianri
"0
t!tiral2"s»ral poighadi^
;;;:;.':;;-;:-;i.'i.v.'-.~ —:x:.;;- -.:■ ■■ •■■'. -ti.-. t:
csa bicara^^^;Kbnybl tSini-' provi^i
SGBJtCbSnabuk't^
cehkai^'Memaif^^^^
^emuab^'amat artifif ■
bellcai^^a^^
„
ituifeKjdiahiK®?
huxiuu&i^barlrau^i^m
F€
t'loai> ba?^
<»>■«
a^^tin
jaoi^^i)/o-dan ybi^. jnoo^^
c1>ilradal
^tM'bir
ij^gv ,.
..
_.
m
t^adi^Mgai^ila^ ktefehbmlini
ai«B^5|«K!i{p»8^
f,•^5.&V^W5
baruMiiaii
m
Siiara Karya, 4 Pebruari 1996
dalam Kurikulum Sekolah DALAM Kongres Kesenian beberapa waktu
lalu, ada rumusan yang sangat menarik tentang
keberadaan sastra saat ini. Sastra yang dalam pelajaran di SMTP dan SMUP masih menipakan tempelan, sudah saatnya dipisahkan. Tujuan independensi sastra ini adalah agar pengajaran. sastra roemperoleh penekandn dan alokasi tersendiri. Dengan demikian sastra akan
mempunyai alokasi w^ctu tersendiri, kiuikulum tersendiri dan dipegang oleh guru sastra yang
mempuhyai kualifikasi sastra yang meniadai. Perdebatan sastra yang memerlukan inde-1 pendensi dan mata pelajaran Bahasa Indone-'
sia sebenamyabukan hal b^. Sudah lama para praksisi sastra mengingihkan hal serupa, namun
hingga kini, pemerintah cq. Depdikbud yang menangani permasalahan ini belum' mem-
berikan al^ematif dan jawaban yang memuaskan
para praktisi sastra. Puluhan artikel hasil amatan yang menunjukkan sastra kian hari kian tidak diminati siswa. Banyak persoalan yang
nieliputinya, satii sama lain saling berkaitan.
Bagaikan lingkaran setan sastra yang tetap di-
belenggu, dan mungkin membelenggu.' . ^ MliiatsisH^
^^at siswa terhadap sastra sangat dipengaruhi alokasi waktu yang dibeiikan kepada sastta, guru yang mengajarkan sastra, buku pela
jaran, dan bulm-buku sastra yang tersedia di per-
pustakaan. Semuanya akan memberikan kon-
tribusi yarig besar terhadap tumbuhnya dan berkurangnya minat siswa terhadap sastra. Dalam kurikulum bahasa Indonesia untuk
SMP, setiap pokok bahasannya terkandung sub pokok bahasan tentang sastra, yang meliputi tentang menikmati/membaca cerpen; sekilas tentang cerpen, membaca drama,' membaca
puisi dan seputar puisi, dan.sedikit penget^uan j sastra. Sementara dalam kurikulum untuk SMU
sebenamya tidak jauh berbeda. Hanya berktir-
tat tentang teo'ri saStra, dan sedikit membaca hasil karya sastra.
-i
lama-lama, padahal perkembangan novel, cer pen dan puisi semakin hari semjikin banyak.: Tidak tahu apa yang menjadi awal permasalaf!
Di sekolah, siswa hanya mendapatkan teori seputar materi, contoh membaca cerpen atau
puisi,dan jarang sekali melakukan demdnstrasi
ban ini.Piiisidan cerpen-cerpen hanya menghi-
membaca puisi,.cerpen atau drama dengan se-
asi kofap-koran saja,jarang yang dibukukan."
mua siswa mencobanya untuk tanipil. Dengan telah diberikan tugas sebelumnya pun, sangat-
lah sulit untuk membagi waktu yang sedikit se-
Maka d^am kongres keseniah ada harapan Bar lai Pustaka untuk dijachktmpenerbit sastra, sa-
bab materi ajar yang lain juga memerlukan
j ngailah tepat. Barangkali saja dapat menin^t-
penekanan yang sama. Tetapi saya mencdba
•kanjumlah bukti sastra. .. /-v'riT Apabila bukii-buku sastra telah beredar dad
idalam satu semester untuk melaksanakan demopstrasi drama, atau mendramatisasikan
dicetak banyak, hal yang sia-sia bila perpiis-
Siswa nidriyambut deng^ sangat ahtiisias dan
;takaan sekolah tidak melengkapi peipustak^^ i nya.Dengan demikian hasil o^akan sastra terser i but perlu jdibeli sekolah agar ^iieibit memp^r
' QleiK ASEP p. DARMA^N -f
akan tenis mau untuk menerbitkan sastia.
cerpen;.Ini dengan tujuan uptuk menambah gairah siswa pada sasU'a. Dan terbukd berbasil.
mereka sangat tertmiL,! ^:j ^
oleh untung: Yang ujung-ujungnya penerbit Sekarang ini.disinyalir penerbit eriggan untuk
-
menerbitkan buku-buku sastra karena tidak
' Bila tems-meiierus dilakiik^ s^rtiit^ pakriya tak mungkm.;Sebab pelajaranmehulis juga memerlukan penekwan;sdain membaca
:memberikan keuntungan. Bisa dilihat majalah
I sastra Horison saja hainpir tidak kedengaran gaungnya. Coba saja tany^an ke siswa SMP
dan berbicara, serta pengetahuan kebab^ann yang lainhya. Pelajaian's^tra kondisinya ham-
pir saiiia dengan {^aj^aii tnpnulis.ba^ siswa:
; Persoalan buku ajar atau buku paket yang
K^uanya memiliki dpkasi yabg^seinpit; tetapi" memerlukan pei^lamw -yang xukup:agar
I tidak cukiip dalam memuat tentang sastra men jadi kendala pula dalam penuranan minatsas-^
j tra. Bi^-buku paket atau buku ajar hanya se-'
siswa memiliK minat difii kemam^
I atau SMU.
I dikit sdkali memiiattentang^tra,kalaupun i basil kaiya sastra,saslranyamasih banyak yang
' AlblSsi wa]^ dan sastra ke dalamb'.bahasa;>Indop^^f^ mungkin unbikmehidn^u]^^ terhadap sast^B^dahd^benalbtya,siswa memK
I meng^nakan hasil k^a sastra lama.Dengan
liki mii^ yang be^teiiiad^ sastra. Asd pemberipn miateriiiyayangctikup inemikat tidak
{
membqsankan siswar. I^au saja hanya berbicara.tehtang Sid Nurbaya,'nama-nama ngarang angkatattlama, Uihi» menyentuh esen-
sf sastra yang sebenamyijelas siswa akah bosan. Dan pkan semaldn membosankan bila
guru yang mepgajarkw'bhhasa dan Sastm In
donesia ddak n»ngi^^'^tra. Celakalahsas^;
tra, isemtdcin lmnaiali^!semakin terasing;:^^^ Persdd^ mi,juga dikarenakart bleh tidak siapnya ^ru-gpru bahasd uPtuk mengajarkan
sastia. Banyak luiusan sastra dan bahasa DOP atau FKIP yang.hanya sedilat penguasaan sas-
demikian minat siswa berhuim^k^na siswa
yang beiplikir kekiniam sement^a buku ajar berlmtatseputarkekunoaxi.
r.
.
V;- i ' ' '
Syarat mutlak
I Jika mengingnkan minatsiswa terhadap sas
tra meningkat, independensi sastra daii bahasa
Indonesia adatah syarat mutlak. Tanpa dir pisahkah, pelajai^ sastra h^ya akan seputar I yang sudah-sudahi Tidak akam berkembang. :Kasihan para praktisi sastra,saat ini basil kaiya 'sastra hanya sebagai pemanis surat kabar saja. Itupun tak.lebiK sebabjarang sekali brang yaiig :suka meinbaca hasil kaiya 'sastira. Orang sekarang ingin serba ihudah,seinuanya telah dikemas dan dikondisikan budaya insmnr. Jadl manakala dihadapkan dengan sastra,sulitlah un tuk tertarik,lebih dalam. Sebab kbtertarikan tov
tranya. Ini berawal pula ddri kurikulum IKIP tidak meraberikan kesempatan kepada cdon gu-^ ru untuk mendalami sasti^ Materi perkuliahan
lah;
sastra hanya sedikit sekalil Itu pun sama seperti di SMP dan SMU yang berkutat dari itu ke ini. Tidak akan berkerabang, memang. Makajika mengharapkan guru SMP dan SMU yang mampu mengajarkan dan mengkondisikan sas
jaran yang lain. Gum-gum yang dikeluarkan
tra agar diminati siswa SMP d^ SMU hams dimulai dari cara pehdidikan calon giim tersebut. Kembali aldiimya ke HOP dan FKIP yang me-
pgeluarkan calon guni. Semuanya akan saling lerkaiu.-
■
.
_
y
.•
Hal lain yang tak kalah kontribusinya dalam^
penumnah minat siswa teihadap sastra adalali tidak dan kLrang tersedianya^huku-buku sastra diperpustakaan. Buku-buku sastra yang ada hanya beberapa gelintir saja. Impun hanya yang
hadap sastra tidak peroah ditumbuhkan di seko
■
• •;
■
Selain perlunya independensi,hal yang perlu dibenahi adalah kurikulum yang memungkin-
kan sastra bisa berkembang seperti mata pelaiIKIP dan FKIP hams mampu menguasai sas tra yang memadai.Tampaknyainemerlukan ser dikit perubahah pula pada kuiikuluih IKIP dan FKIP. Juga penerbitan buku-buku sastra serta
tersedianya buku-buku ajar yang memadai dalam arti memberikan penekanan terhadap sas-:
Ura, akan memberikan masukan yang besai
j dalam peningkatan minat siswa terfaadap sastra. Dengan demikian, diharapkan hasil Kongres
Kesenian dan harapan pr^tisi sastra terkajbulkan dan memberikan manfaat yang besar khususnya bagi dunia'sastra.*** ■ J
P ikiran Rakyat, 4 Pebruari 199.6
Wanita,Sastra, dan Massa
Berkelamin MWA/TD A/-•A" SiTdnggal 1 ...
Contoh lain, pada hail sepele, soal kakus yang bisa menghambat produktiwtas wanita. Untuk
buang air pun wanita perlu
EMBACA.posisi wanita lu dihapuskan dalam dunia sastra,-meJika pengarang yang sering l miliki kemenarikan ter- menggambarkan "kehancuran" sendiri. Banyak terlontar pildr- wanita dianggap anti femi-
an beragam,yang tentu saja da- nisme, itu juga berlaku pada pat memperkaya khasanah ga- Ratna IndraWari Ibrahim yang gasan kesusastraan dan keseni- banyak menulis cerita pendek an kita. Salah satimya adalah dengan tema "kehancuran" wa perlxmya melakukan dekon-
menghabiskan waktu mencari
wc umum,ditambah lagi ada bia^ .ya yang hams dikeluarkan. Se-
mentara bagi pria tidak masalah,
bisa mengambil jalan pintas ke
teinpat yang agak riiribun, perkaranya langsungberes.Ini gambarmi bahwa kehidupan masya rakat kita berkelamin txmggal.
nita. Kaiyanya, Rambutny'a Justruksi kekaiyaan dan kenya- minten {Kompas, 18/7/1993) {Masyarakat Berjenis Kelamin tan. Artinya,masalah penindas- yang terpilih sebagai cerpen ter- Satu,Lea Pamungkas,1995). an kaiim wanita hanya bisa di- baik Kompas, menceritakan ♦♦♦
pecahkan melalui sebuah de- tertindasnya Juminten. Betulkah pemahaman demi-
konstriiksi kekaryaan macam
yang dilakukan ^air kaiya Saleha, Dul Muluk, yang menempatkan tokoh Siti Rofea yang tidak hanya ber^gsisebagai pelengkap" hiasah rumah dan penung^ dapur, tapi sebagai anak negeri yang perkasa {De-
PADA sastra pemahaman masyarakat pun cendenmg im-
"tuk berkelamin tuiiggal. Ang-
Idan yang kita tangkap dan di- gapan'bahwa amat sedikit karinginkan Ratna? Saya kira ti- ya sastra yang beijuang bagi dak. Ratna justru tengah mem- wamta,seperti tulisan EnyFaribangun sosok kewanitaan Ju
hatin, adalah salah satu sikap
minten yang "lemah" menjadi • y^mg :ikut mendidntng pema sangat kuat. Sikap penurut Ju haman di atas. Demikian piUa minten temyata menjehnakan dengan tuduhan bahwa"hanya ; konstruksi Perempuan ,atas "perlawanan" pcii«wanan oan dan posisi .Ju- sedikit pengarang wanita seba
Kekaryaan dan Kenyataan,Eny . minten menjadi kuat. Farhatin,JCompos 28/1). Gagasan Eny tampak mena-
gai wujud pemahaman ketung- j
galan laki-kali. Hihingan yang I
PERKARAsebenamya bukan rik meski terasa otoriter dan melulu pada kekaiyaan dan ke bersifat kuantitatif tersebut je-! teniatis. Sehingga beberapa to nyataan, tapi bagaimana mela-: las-jelas sebuah "negasi" bagi koh dalam novel, seperti Siti kukan dekonstruksi pemaham-" wamta.Sebab dengan demikian kita tak pemah secara serius Nurbaya, Layar Terkenibang, an sastra dan wanita. Mengapa. "menghitimg" wanita dan keBelenggu,Roriggeng Dukuh Pa- hal ihi perlu dilakukan?Saya ki rukyLintang Kemukus Dini Ha- ra dalam dunia yang menurut susastraannya dari sisi kualitas, ri,dan Jentera,Bianglala,diang cerpenis Lea Pamungkas seba dinilai secara-kualitafif. • Dekonstruksi- pemahaman gap memiliki gambaran wanita
yang buruk.Para pengarang no
gai berkelamin tuniggal,seluruh
macam apa yang dibutuhkan
pemahaman kehidupan kita vel tersebut seeara tersirat me-^ berjenis kelamin lakl-laki. Si d^am kaitan sastra dengan wa nita,. kiranya pada kesadaran lakukan "negasi" pada kaum
kap ini tampak dalam setiap ke wanita. Pendapat itu sah saja. hidupan yang cenderung me- akan kualitas karya.Biarkanlah tema kewanitaan terus berkemTapi kalau kita mendudukkan makai wacana kelaki-lakian. bang,ditulis pengarang apapun. sastra itu "bisa dimulti-intreSebagai misal, dapat kita li- Hanya saja masyarakat kita per pretasikan" menganggap pe hat bagaimana percepatan eko- lu pemahaman dan kesadaran
ngarang itu"negasi" pada posisi nomi menuntut masyarakat kita wanita,tidak adiljadinya. Ka untuk bergerak cepat dan molau kita jeli,semua novel di atas bil. Tak ada hari yang mesti dibermakna peijuangan feminis- biarkan kosong. Apakah hal itu me. Gambaran tokoh wanita di mungkin bagi waiiita, yang da Sana merupakan sosok pejuang lam kodratnya hams'ada waktu
dengan ketertindasannya. Dan
pengarang mengajak pembaca
untuk berhenti dan tidak mela
untuk mendudukkan perkara
kodrat dan kultur. Dengan bisa membedakan mana kodrat dan
mana kultur, maka kaiya seper ti Belenggu, Layar Terkembang dan sebagainya itu tidak diang gap anti feminis. Bahkan justm
kukan aktivitas produksi.,Mi- kaiya feminis, meski pencipmelihat realitas wanita yang salnya ketika wanita hamil,*me- tanya laki-laki. "buruk" agar tak melembaga lahirk^h, atau hmd, mereka (Beni R Budiman, penyair dan dan citra yang demikian itu per- hams banyak beristirahat. eseis tinggal di Bandung).
Kompas, 4 Pebruari 1996
55-
Bor' Putii wijaya: Teror di I3epan yang bariyak simbol-di dalamnya. Sebagai sebuah pertunjukan, sebenamya pementasan-Bor itu berhagai keadaan. Pementas'ari ini, sendiri merupakan sebuah pertun
Oleh AGUS R SARJONO
[ KiiBE'iOLAN atau tidak,peser-
Kpngres.I^esenian Indonesia I, : bisa diasalkaii pada konsepsi visui twgga]3r 7Desember 1995 lalu di 'al wayang kulit dengan layar dan i Hotel I^rtika Candra, bertepatan sosok-sosok serta gambar-gambar : dengan masa tayang dua kelotnpok, yang hidup di belakang layar de-. • teater yang menarik: Teater Koma ngan pancaran lampu.
Dunia simbolis di balik layar mementaskan Senior Gugat karya putih itu, kadang-kadang melesak
dan Teater Mandiri. Tebter Koma
jukan y^^sugestifdan metiarik,sejauh ia tidak dipandang^ dengan cakraw^a harapan teater bercenta dan ditanggap sebagai sebuah teater. tak cerita. Plastisitas gambar-gam bar dalam sapuan cahaya dan deru musik serta semburan asap membawa penonton pada dunia puisi dan dongeng;serta boleh jadi upacaraupacaia ritual silam. Ada gambaiangambaran keahgkaramurkaan dan bayang-bayang peijalanan maniisia
'Riantiamo di Graha Bakti Budaya; ke luar ke hadiipt penonton,'seperti ;dan Teater Mandiri mementaskan melesaknya dunia dongeng ke dunia Bor karya Putu Wijaya di Teater kenyataan. Berhagai gambaryang Arena, keduaiiya di T^,Jakarta. silih beiganti beiebut ru^g di layar J. Bor diraulm dengan kehadiran dan atw bers^a-saina hadir di la Putu Wijaya membacakan cerpen- yar; segera bisa dikenali beberapa serta berhagai gamb^n yang makjcerpennya dengan latar belakang daripad^ya karena niempakan sim-: na dan rasanya bahi membentuk jkain pfutilrdan tata cabaya yang se- bol-simbol yang cukup akrab de ^telah melakukan perjumpaan de IdUdt-^pi efektif. Pembacaan ceipen ^ ngan cakrawala harapan(skemata)■ ngan khasanah pengalamaiv penge■ Putu sefcaligus radngobati kekange- • penonton; dan beberapa merupakan tahuan dan harapan penonton jnan penonton pada pembacaan- simbolrsimbol dan gambar-gambar sendiri, y^g tentu saja berbeda-be-* :pembacaan Putu Wijaya,sementara • yang tak kelewat akrab namun da. ' ■ «( jbagi mereka yang belum pernah membuka kesempatan untuk dibaca Dengan demikian,secara keseluI menonton pembacaan Putu. mereka dan ditafsirkan cukup luas dan be- ruhan, pementasan Bor jika okan berkenalan dengan gaya baca ragam oleh penonton., dilepaskan dari pembacaan cerpencerpien Putu Wijaya yang enak itu. Silih bergantinya gambar-gambar cerpen Putu Wijaya,bisa disebut seBegitu cerpen habis dibaca di balik layar dengan penataan lam ,bagai teater tak cerita. Pementasan ivussh, dimulailah kegaduhan itu. pu dan skenografi bersahaja dan Bor tidak dibangun d^ sebuah plot I Asap berjela-jela menghantam ru- efektif serta musik yang menderu,' dengan sosok-.sosok karakter yang ang penonton. Lampu mulai menerpa para penonton dengan jelas dan Ipsa dikenali. Sia-sia bagi "hidup" dan mu.sik mulai menderu; keras. Penonton tidak diberi kesem- penonton untuk menangkap satuan Di layar putih itu, kemudian pat^ untuk merekonstruksi "cerita" cerita dari pergelaran tersebut. Dan
bermunculan gambar-gambar yang .dari pertunjukan Bor ini, namun di- memang, bukan itulah yang dikemenawarkan sinibolisasi bagi am-diam diajak terlibat memaknai hendaki Putu Wijaya dengan pe-
mentasannya. Dengan pementasan- mi tahap dengan akhir sebuah ke-
nya, Putu Wijaya memang tidak bennaksud untuk menjawab pertanyaan "ceritanya apa?" Putu Wijaya sendiri memaksudkan pementasan Bor-nya sebagai sebuah teror mental, sebagaimana dikemukakan Putu Wijaya dalam tulisannya berjudul "Teror mental" dan "Teater Eksperimental" yang termuat di katalog pementasannya yang berbentuk tabloid. Sebenamya, konsep teror mentalitu sendiri su-
Namun,bagi saya konsepsi teror
simpulan.Penalaran vertikal pulal^ mental yang dijadikah label pemen yang umumnya membangun struk- tasan Putu Wijaya dan dike tur cerita, di mana alur(plot) diba- mukakan secara gamblang pada pe ngun tahap demi tahap, menuju se mentasannya justru „ membawa buah akhir. Hal ini berbeda dengan banyak persoalan. Hakikat sebuah
penalaran lateral yang tidak harus teror ad^aha kekagetan atau>keterdibangun ' secara ! bertahap, henyakan yang selanjutnya bisa melainkan bisa dimulai dari hiana
membuat orang kalut, termenung,
saja, dan tidak harus mencapai se
geram,tertawa, merasa dibohongi,
buah kesimpulan. Penalaran lateral sakit hati,surprise d^ Iain-lain. Se dimaksudkan untuk meretakkan ke- bagaimana dikemukakan sendiri
bakuan (kebekuan) informasi di oleh Putu Wijaya, teror mental
dah berkali-kali dikemukakan Putu .batin kita sehinggh terbuka peluang adalah '|gangguan kepada irama ke
Wijaya dalam berbagai kesempatan bagi masuknya informasi dan cara hidupan yang mondton, betotan di' berbagai media dengan cara pandang lain pada batin kita, karena kepada keseimbangan, gebrakan berbeda-beda. Bahkan, dalam se- sebuah kebakuan penalaran vertikal kepada keadaan.yang diams..", penbuah penelitian yang dil^ukan cenderung menolak informasi dan dekiiya gempuran terhadap stagnaYoyo C. Durahman dan kawan-ka-. cara pandang baru karena tidak bisa si. Teror inental, dengan deniikian wan di ASTI(kini STSI)Bandung, lagi masuk dalam susunan.sistem mengandaikan sebuah upaya untuk konsep teror mental bisa dianggap informasi yang telah membaku dan menarik seseorang atau sekelpmpok sebagai konsepsi estetik berteater membeku.Penalaran lateral mem- orang dari.dunia yang biasa, yang bu'ka peluang bagi masuknya infor rutin. la meiupakan sebuah keija dePutu Wijaya. Teror mental dimaksudkan seba masi dan cara pandang baru untuk familiarisasi.
gai sergapan mendadak, sebuah . membentuk keseimbangan baru ba gangguan kepada irama kehidupan gi susunan pikiran yang sudah yang monoton. Teror mental yang beku. Dengan 3emikian, apa yang menjadi konsepsi estetik Putu Wi dimaksud teror mental oleh Putu jaya, bisa dias^kan pada penalaran Wijaya bukan terqr dalam pengertilateral yang dikemukakan Edward an anarkhis sebagaimana lazithnya
Yang menjadi m^alah adalah,
'manakala teror mental telah men
jadi sebuah konsepsi, dim selanjut nya ia menjadi konvensi, maka pa da saat itulah ia berhenti sebagai se
buah aparat teror. Publik teater Putu
de Bono sebagai altefnatifbagi pe dipahami drang. la lebih berupa Wijaya sudah barang tentu lewat nalaran vertikal yang telah menjadi penggunaan penalaran lateral seba seWan kali pepumpaannya dengan konsepsi berpikir yang lazim'. Pe nalaran vertikal ditandai oleh cara
gai teror bagi penalaran vertikal teater Piitu Wijaya diam-diam sudah yang menghuni dan dikukuhi ruti- sama-sama membangun silaturahmi
penalaran yang dilakukan tahap de- nitas.pikiran kita..
tekstual.Sebagai penonlon Putu Wi-
ZT,:"-:r.i:7r.z
jaya, misalnya, saya (dan banyak hadirkan ke hadapan publik yang goki kunci-kuncinya Hingga tak la ■ publik PutuJainnya)sudah menge- sudah marfhun bahwa(m^mang bi- gi meneror. Ttunbahan lagi, l^jUi-
nal dengan cukup al^b estetika dan konsepsi teater Aitu Wijaya,tenna-, 'suk kohsepsi terornya. Sebagai'
asanya) macan Putu itu lucu, gori- nan lagu Hariy Roesly "Jan^ lanya baik had dan p^kututnya ser- Menangis Indonesia" di akhir'^£d£. Di Sana, tak ada lagi keter- tunjukan. Bor. r justru meoraci
. penontony tentu saja publik Putu henyakan yang dimunculkan oleh Wijaya sudah mempersiapkan teror menml. Mungkin publik jenis ■ I cal^wala harapan (skemata)-ny& ini, yakni publik yang sudah akrab , deng^ ttik-trik teror Putu Wijayaa, dengan teror Putu memang ddk bisa
dampak dari semua niat "terortriv ial", karena lagu indah dengw
k^ntaan yang saldt pada tahah air itu dibangun dengan struktur
I sehingga ketika teror itu tiba, kruni lagi diteror. Mereka akan menonton rausikal yang lazim dan jaultdari binatang-binatang itu sebagaimana airoma teror (baik inental maiipuh semua tak lagi terhenyak. ' .f-fjMereka yang sudah mengenal cakrawiUa harapan seorang penon- bukan).
kohvensi teater Putu Wijaya akan ton sirkus dengan hiburan tanpa . Saya Idra. inasalah senda^caii^i bukan melulu persoalan Piitn Wi< menonton teror Putu Wijaya tidak teror. Sekali lagi, pertunjukan Bpr jaya. Sebuah kesenian dengan kresebagai sebuah teror, karena ia teror yatng dikenal. Ini identik dengan, 5endiri, lepas dari niat teiromya dp melawan keniapanan daniutiiun
anggapan unium bahwa macan itu merupakan sebuah pertunjukan tas memang serin^cali dilematis.l^^ gal^'goiila itu buas dan b^wa yang meii^k dan ^ak ditontpn. reha pada iri^anya ia pun(akm) perkutut itu bersuara merdu yang di- Mungkin ia nienjadi tontonan yang; menjadi rutin dan mapan dan kc^
dobrak Piitu dengan ihenampilkan enak jika Piitti Wijaya tak terlalu .vensional. Di harapw keniapa^, macaii yang lucu, gorila yang baik ngotot mengibarkim bendera teror yang tinggal meniang bukiw kredo, hati peii^tut yang bersuara ^r^ mentalnya. Pengibaran bendera;'bul^ ketidakbiasaan, irielainkan
teror mental yang menggebu itu;. :kt-empu-a.n. Dalam pa^ itt^ %Wijaya justru bisa mengganggu, karena orang seniman yang telali meno^ menghenyakkan dan menggugat publik yang menunggu untuk tahap empu dengan sendirinya tidak (pendekhya menteror) pemahaman diterof temyata kemudian justru lagi membimihkM kredo. Mtmgidn yang selama ini berdiain beku di berhadapan dengan suguhah per . itu s^abnya mengapa saya roerasa tunjukan yang sudah dikenal bahasa'janggal badiadapan lagi deii^ kie-, pikiran penontoni Ma^ahhya akan mehjadi berbe- dan kode-kodenya seliingga ia pu- do teror ment^ yang secara begi^ da jika macan luctCgo^a baik hati lang sambil . tereeyum-senyum meniggebu m^ih kp luar deng^; dan perlditbt. serak di- meneritna teror yang stidah diper- iantang c^^^g^^tu Wijaya.^*;
ak.Pen^i^diran macan,gorila dan perkiitut".
Putu
Plkiran Rakyat, 5 ^ebruari 1996
RESENSI
.
..
! »
Kritik Sastra Faruk dan Pesimisme DALAM dunia kesusastraan. khusus-
nya dalam proses kreatifsastra,pemitosan dan pemberhalaan teijadi. Pemitosan itu antara lain disebabkan oleh pemahaman bahwa karya sastra lahir dari proses intuitif, menyerupai ilham, irrasional, dan memungkinkan hal ini tak dapat dijelaskan sastriawannya. Mitos ini telah sedemikian kuatnya, sehingga perdiskusian antara pembaca dan kreatomya sering terputus. Sebab, ada anggapanjika karya sastra diceritakan ulang oleh sastrawannya berarti karya tersebuttak dianggap sebagai karya yang berhasil. Dengan demikian karya sastra
menjadi tidak bisa didiskusikan dehgan sastrawannya, dan proses pehciptaannya dipandang luhur. Adapun kebenarannya menjadi milik mutlak sastrawan, tapi celakanya,sastrawannya sendiri banyak yang tidak bisa menjelaskan kebe-. naran tersebut.
Karena mitos tersebut, tak heran Jikaj karya sastra benar-benar telah menjel-j ma kata benda yang sudah selesai, tak bisa dikutak-katik kecuali oleh Tuhan
melalui sastrawannya.Sedang pembaca lewat pemitosan itu didudukan sebagai mahluk inferior, rendah, dangkal, tak beradab, yang tak akan dapat sampai pada puncak kebenaran.Di hadapan sas trawannya, pembaca merupakan makhluk yang tak akan mampu berbuat lebih banyak dari dirinya. Namun, mitos semua itu kini bergeser'pada mitos lain yang baru. Karya sastra dalam anggapan sastrawannya, tak lagi dianggap barang
suci dan keramat,tapi kebalikannya sebagai sampah yan^ tidak berharga. Karena posisi sampah dan ketidakbergunaan, sastra kembali memunculkan mitos baru, yakni tak layak untuk didis-1
kuSikan. Dan.itu berarti menghadirkan implikasi politis yangj sama dengan mitos pertama, yakni sastra tetap milik sastrawan nya. Yang bukan sastrawan, tak bisa ambil bagian. Demikianlah keadaan sastra kita dalam pandangan Dr Faruk dalam bukuhya Perlawanan tak Kimjung Usqi: Sastra Politik
'^ekonstruksi. Buku kumpulan tulisan yang boleh disebut 'apa saja' oleh Faruk ini, memang berbeda dengan tulisan-tulisan' sastra yang ada di tengah-tengah kita. Paling tidak, perbedaan tersebut dalam hal penyajian dan penyampaian gagasan.yang cendening bebas. urakan,bahkan liar,tapi tetap dalam kerangka Mlsalnya, hal itu ukan tampak dalam'""""""""
;7 tulisan lain dalam buku ini: "Kalau'
Bulan Bisa Ngomong(Bahasa,Sastra,
dan Sumber (per-)Daya Manusia", "Sastra, Media, Buah Dada,"- dan ''Sastra dan Koran dalam Misteri Kota
Hantu". Di Ke-tiga tulisan ini, Faruk
hadir sebagai penulis yang prolifik,bshkan tanipak Mifce/wg, Buku ini hanya memuat enam buah tulisan'saja, yang semuanya berbicara dalam bingkai sastra.Di sini Faruk tak hanyai bicara tentaiig tnitos sastra, tapi
juga tentang liasionalisme dalam sastra
j dan keteijeratan sastra kita.dalam ro'mantisme. Dan judul buku Perlawanan takKunjung Usai diambildari salah
satu tvAisonnyaRomantisme:Perlawahan tak Kunjung Usai.Tulisan akhir ini ^angat ihenarik, sebab di sini Faruk bercerita tentang bagaimana romantis-
jme cukup kuat masuk dalam sastra I kita. Dan perlawanan terhadapnya t^ Ikunjung bisa usai.. I Mimciilnya fehomena Revitalisasi Sastra Pedaldman(RSP)yang provo-
katif pun tak lepas dari telaah Faruk. Sikap penqlakah terhadap pusat dan media yang dilakukan RSP,bagiFaruk, 'lebih dianggap sebagaijcetakberdayi^ ; dalam perebutan media.Dan lebihjauh ilagi, Fartik piin bicara ^tentang gegap gempitahya media dalam sastra (hal., :117-135).DalampandanganFaru^ me
dia massa cetak ialah mitos laiii yang hadir dalam sastra kita sekarang.
'
Munculnya epigon-epigon Afrizal
Malha, bagi Faruk^erupakan hal yang tak mau,dilewatkan :begitu saja. Meskipun tidak cukup dalam kajian tentang itu,tapi hal itu bisa memberi tanda bahwa Faruk cukup intens mengikuti ■perkembangan sastra. Dan akhimya, ke-enam tulisan Faruk dalam buku b^nya mampu memberi gambaran keadaan sastra Indonesia,
I Sekalipun jika kita telaah dari semua tulisan itu, tampak
lakan sikap pesimistik Faruk terhadap kesustraan. Pesimisme
iFaruk bisa jadi bukan tanpa alasan, apalagi kebenciannya terhadap kondisi sastra kita. la adalah sikap kecintaan yang disajikan secara berbeda. Tampaknya pesimisme Faruk adaladi optimisrqe yaiig tidak dikatakan, tapi disimpan dalamjdalam. • ' . I Beni R Budiman, penyair dan alumni Jurusan Bahama dan
\Sastra Perancis.IKIP Bandung, tinggal di Bandung
Media Indonesia^ 7 Pebruari 1996
:)c
Sastra Kita di Antara Jepitan Mekanisme Pasar
Mal-mal makin banyak berdiri. Proyek-proyek "kapitalisme"juga meruyak ke segala bidang. Orang-orang pun semakin sibiik memikirkan' 'kehidupan''pribadinya,individunya. Splidaritas at}tamianusia makin berkurang. Kehidupan rohahijiiga makin hampa. Sastra dan kebudayaan pun mengdlami pembahan orientasi. Lain, ke mana sebenarhya arah kebudayaan mamisia itu? Bagaimana manusia Indone sia? Betulkah sastra bisa ''menghaluskan" kdpitalis. Atau
sastra jusiru akan lenyap ditelan kapitalisme? Bagaimana situasi sastra di era kapitalistis ini? App perspektif yang ditawarkan Dr AriefBudimdn? BAGAIMANA kapitalisme
Ada dua jenis sastra dalam
memandang saistra?;>Per1ukah
sial, suasana kemasyarakatah,
kaitan itu.Pertama,yang dispon-
danjaiinan antarindividu.^a-
sastra bagi kapitalisme?
sori modal karenamengikutisele tivitas.bukan persoalan indiyidu ra masyarakat. Kedua,sastra al-| semata: Kreatif dalam konteks
Harus dipahami, biaigi kapita lisme, semua hal yang mendatangkan profit tidak masalah. Memang tidak ^da hubungan normatif yang bisa tnenjelaskan antara saStra dan kapitalisme. Tapi,buat kapitalisme, yang terpenting adalah profit. Sastra pun kalau mendatangkan keuntungan
tematif yaiig berada di pinggi-
ya mereka prbduksi. Pqkoknya
tergantung selera masyar^at.Selama masyarakat membutuhkan sastra, mereka memproduksi. Misalnya,masyarakat butuh sas tra porno, ya mereka menciptakan sastra porno itu.
ran,kecil,dan tidak dikasih m^al karena tidak laku di pasar. Yang pertama itu seperti sastra-sastra pop —^kaiya Marga T. dan sejenisnya— yang sentimentil,romantis,daii diterbitkan
Gramedia itu. Yang kedua, sas tra versi Horison. Kecil modal-
nya karena tidak ada sponsor dan senimannya pun kadang aneh,
mekanisme pasar?
Seniman yang kreatiftetap saja mau niemproduksi sastra sesuai selera pasar. Hanya saja, kreativitasnya yang baik. Kalau pasar membutuhkan sastra pomografl, mereka pun menciptakan sastra pomografi, tapi kreatif. Artinya, seniman tidak me-
lulu ikut pasar?
bagai akibat ekispansi kapitalis me. Ini teijadi temtarna di kota-
kota bes^ Kota-kota metropo
lis. Jakarta, MedanrSurabaya. Tapi, semua itu, jika dikaitkan dengan kreativitas seni yangsifatnya kritis,penuh perenungan,kontemplatifjelassulitdihubungkan. Di kota-kota besar tersebut, me
eksentrik, dan melawan piasar.
mang nilai kritis inasyarakat se-
Model yang mengikuti pasar pun duajenis.Pertama mengiku ti pasar tapi tetap kreatifdan bernilai. Seperti teatemya N. Rian-
makin terkikis. Mereka tidak
tiarito. Meski menggunakanj Berarti ide seniman didikte
sosial: Nah, sekar^g ini, kita makin menjadi.materialises se-
idiom-idiom pop,tapi kreatif.Itu i kelas A.Sedangkan yang kelas B
menyukai hal-hal jang bersifat kontemplatif. Yang merenung tidak laku. , Berbeda dengan di desa-desa,
ya sekadar mehgikiiti selera pa-!
tempat yang Jauh dari metropoli tan. pi Sana seni yang, begitu (penuh perenungan)masih ramai.,
sar; kalau porno, ya pomo betul.
Tapi,halsepe^ teijadi sejak dulu.|
Setujukah Anda,dalam situ
Maksudnya?
asi serba kapitalistis ini, kreativitas budaya manusia.cenderung makin tumpul?
yang bersifat perenungan,"'yang
Kreativitas, terutama me-
kontemplatif,hanya diminati oleh sedikit kalangan. Lihat saja, ma-
nyangkut kreasi kebudayaan,me mang menyangkut konteks so-
Sejak-dulu, selalCI saja hal-hal
jalah sastra yang beiat-berat itu hanya diminati oleh sedikit kala-
j
5"9 ngan. Sejak saya dulu, majalah kuait, tapi liecil juga peminatnya. Tidak semua iklan jelek. Ada :sastra Kisah peminatnya hanya ka- Millieu atau lingkungan memang langan terbatas. Para mahasiswa sangat berpengaruh terhadap ke- iklan yang kreatif. Lihat saja iklan 'mungkinan perkembangan kondi- Sampoemayang ''tanpabasa-ba: di kampus-kampus tertentu. si" atau bukan sembarang King, ' Sebaliknya,seni-seni yan'g tidak si serpacam itu. banyak memberikan perenungan 1 Sel^u saja ada satu peluang un- Idenya kreatif dan tidak menggi; atau refleksi sangatdiminati.San-, |tuk menikrn'ati karya-karya seper- ring konsumen. Juga iklan Marl
jgat nTasiik. Tapi, bukan tidak be- |ti itii di tengahgemurub kiapitalis- boro.Tapi,sering,ildan-iklan yang rartivsehi mereka itu miskin krea-
jme. Di sudut-sudut "terpencil"
kreatif, cerdas tertahan oleh biro
si. Lihat saja Julio Iglesias,s^gat masih ada kehangatan yang iklan atau pemesan. menawarkanrefleksi,'perenungan. Iklan Sampoerna itu bagus kreatif dan bagus. Dan laku. v Dunia sinetron juga begitu. Sir ; ]&eativitasberubah konteksnya mungkinkarenapemiliknya,Poeinetron yarig laku di pasar, y^g jSaat jni, rnungkiri karya-karya tera Sampoerna, pemah sekolah sesuai dengan selera yang dimaui; j"pemberontakan", sajaic-sajak di Jermain dan tahu soal-soal sepasar. Sinetron yang "begitu-be- ipblitik, sangat diminati oleh ka- perti itu. Tapi, yang lain, banyak gitu"...Yang berisi perenungan, ,liuigan: muda., Karya-karya Wiji yang vulgar.Padahal,sesungguh; yang sering pencemaannya sangat [Thukul, misalnya; sangat "diha- nya, banyak iklan dari biro iklan yang kreatif dan reflektif. I berat,terp^saminggir,tidaklajb.-
|fal'%kal^ngan aktivis niuda.. ■
i Jadi,soal kreativitas tidak adape^
i
, ■
..
■ .
,,
.•
rubahan. Yang teijadi hanyal^, { Tampaknya, kapitallsme sa- : Di banyak negara maju yarig r jmenganut kapitalisme, karyakreativitas.. berkembanjg menye- jngatjago.
suaikan tunttitan pas^-M
[.Sistem sosial kapitalisme,saat
jk^ya perenunganjuga banyak I peminatnya. '■ ^
-
slikar dilawan. Tapi.mungkin, I Konteksnya ykng^beru.bah; jini sua^ s^t, kapitalisme akan han-
i Mereka naprriang kapitalisme cur oleh krisis-krisis kapitalism^ ikaya. Mereka;naenjadi kapifalis ! Konsumen atau fpitis^,.sitiiasir sendiiijSebab, bagaimana• pun,, k^ena memthig konsumsi da-^ telah topenuhi. K^italis'nya telah berub^^Konsumen keiinggiilan jiwa. lebiH unggul samya mekita,kapitalisme primitif, masih \ kelas menengah saait ini memang ketirabMg keunggulan materi. makan sesahia teman.Mun^n ini lebih menyiikai hal-hal yang tidak masa peralihan. Kal^ penumbubutuh^renungah itu.Sajak-sajak ; Mampuka^ nllai-nilai agama jI h^tinggidanpemerataanjugatingI mengerem keeenderungan kapiGoenawwMohan^atau Soe^a; begitu?,'.
;
'gk);jddaki^r^ ininati.^Tapji, Italistlk tersebut? ;tid^ blrattilcatya-kaiya kontem-
.
!gi, mungkin nanti nilai-nilai luhur |akanberkembang. .'
I platifitu dd^diminati.laidimina: I 'Agama selalu raempunyai temlel^p^srmaterialisme yang teriis j Terutamamanusia yang ddak ber- persoalan kebudiayaan saatini? ■
'ti.Tetapkpeniinadiyatertutup oleh ipat khusiis daiam diri manusia. I MeniuiitAnda,sebenamyaapa ; berlangsung ihi. Karya yang jdayaj biaganya selalu mencari ^memberikan" pehgayaain rd^iii, 1 kekuatan llalii,keriridiian pada satu i Masyarakat kehilangan keperkekuatan untuk bebas dan kesuli-
jcayaan pada hal-hal yang luhur.
iyamg koraersial dan laku di pasar tan selalu muhcul. Tapi, sayang-
I Nilai-nilai, sopan santun, tidak
jaudiehi-nya kecil. Seineritaraj;
begitu-besar berupa karyarkarya ,hya,sering,nilai keagamaan diek- i 1agi disukai.Ini karena kita mem-
; J iJ jsploitasi untuk atau oleh kepent- punyai penyakit kebudayaan ; PenerbitanidealissepertiKalam, 'ingan pasar. Padahal,religi^Jjutuh ;berupa MEP,materialisme-egoJsme-persaingan. Mknusia cen■ bobbmyadnggi,tapi peminatkecil. energi dan perenungan. Hanya sebatas anak-anak muda di { Sedangkan saat ini, terus ber derung berebut bersaing, bere; but materi, menonjolkan egois"sudut" kampus tertentu. Cerpen langsung nilai-nilai atau hal-hal Putu Wijaya selalu menarik dan yang materialistis mendapatduku- : me.Nilai-nilai solidaritas diangngan uang. Lihat saja iklan-iklan igap kuno. Mereka bersemangat
^yang k^itailisti^ .
imelakukankorupsi.Yangberseimangat tidak korup dianggap
Jawa Pos, 11 Februari 1996
iketinggalan zaman..Dominasi budaya MEP ini akibat dari me-
luasnya kapitalisme. (erwan widyarto) .
Nilai Nilai Islam] dalarti
Novel Indonesia (ll-HABIS) OLEHiSUJARWANTO B.Nilai Islam-sebagai Ajaran
.
Seperti diuraitcah (U atas, altematifkedua masuknya nilai-nilai Is lam ke dalam novel Indonesia antara lain, bukan sebagar latar, tetapi masuk secara utuh sebagai yang memberi aaian kepada konsepsi-konsepsi aqidah, muamalat dan ibadah.
i-
Model ini antara lain dapat kita temui dalam kapra Motinggo Busye "iPerempuan-Perempuan Impian"(1983) yang diungkapkan secara sangat berhasil dan memikat. Untuk mempeijelas, berikut kita paha-
mi beber^a kutipan dari no^el tersebut:
**0011 Fsdar, mengulangi lagi apa yang ditulis almarhum
ii
Dchwan:-Malam itu aku membaca dua Sui^ tapi aku tertegun ketika sampai pada aya't 155:Demi,sesungguhnya akan kami
i;gi kamu dengan suatu cbbaan, yaitu ketc^tan,kelaparani,
ji
dan kekurangan harta,jiwa dan buab-buahan. Dan berilah
kaba^ gembira orang-orang ;i^ang sabar atas cobaan itu 156: yaitu orang-orang yang apabila utimpa niusibah atau mala-.
*;
petaka,mereka b^kata:inna lillahi waihna
;;
roji'un.Aku:
tertegun pada dua ayat ini, dan jika aku mati, mampulah Tifa'
mengatasi cobaan itu?(PPl,1983:431). '
I •
Kbmudian pada bagian lain, Motinggo menulis:.
I
'
1'
'1
'Van Tifa melihiE(tF£uar membaca lagi:'^arusansqjakubaca kura At Taubah,sampai ayat 40:aku tertegun...Janganlah kamu berduka cita. Karena Tuban bersama Idta... Ku kira ayat
j!
m tepat untuk isteriku Latifa apabila akii mati Dan kukira aku
perlu meninggalkan amanab sekarang inijuga.(baL 592).
I Bolebkab aku meninggalkan wasiat atau amanab bagi istnku? Aku kuatir ia tenalu muda untuk menjanda... Maka,
j;
daripada Tifa tergelincir dalam Dibitsetan dan maksia^ bagusnya la kawin ssya setelab setabun bari kematianku.Sebaiknya
dengan sababatku terpercaya,... Yaitu F^jar Kalawa anak Elndeb itu.Ia punya orangtua yang soleb.Ia sendiri sboleb dan
mencintai kedua orangtuanya sesuai dengan perintab A1 Qur'an.Semoga ia mamj>u lebib dariku dalam mencintai Tifa, tapi lebib kubarap lagi ia mencintai si yatim Dbang anakku
yang akan jadi yatim bila; aku wafat, dan bukanl^ Tuban
\[
dalam AI Qur'an menvuruh mencintai anak yatim dnn tidak menyia-nyiakan mereka,apabila memakan barta benda tnlHk mereka?(PPI:932). • !
Kutipan-kutipan di atas tampak den^jel^.menupjukkan kepada
!,'
i'
kita banwa nilai-nilai Islam itu masuk secara utuh, bukan sekedar
latar,tetapi hidup ber^ma konflik batin tokohnya. Tetapi dapatnuga dilihat dengan kelas dalam kutipan itu dan pada halaman-halsutnan lain dari buku PPI ini, bahwa nilai itu masih dalam bentuk utuh,
masih dari sumbemya yang asli dan belum sebagai intemalisasi yang terungkap dalam pola tin^ahlaku tokohnya. Sehingga apabila penprangnya tidak cukup berpenplaman, pemasiikan unsur-unsur
keagamaan semacam itu tidak l^ih sebagai sebuah khotbah agama atau propaganda ssga. Tetapi, menurut saya Motinggo Busye lain,ia telah berhafeilmemasukl^ nilai-nilai Islam ini tanpa teijebak menjadi sebuah novel yang bersifat propaganda. Hal ini tentu berhubungan dengan pengalaman
.i
[[ |: , Ii j; H
dan keahliannya menulis berbagai novel sebeluranya.(jobalah kita
j.
simak bagian berikut:
'!
61 "Mama.J* kata Ikhwan dengah suara mengadu.
"Apa orimg sakitjuga diwqjibkan sembahyang,ma t%enapa
'
' "Tadisubuh si Tifa masih memaksa saya sholat."' "Ai\juran yang bedk"kata Nyonya CiptadL
"Apa tidak ada dim^nsasi dj^Tuhan bagiorang sakit \
"Hmmm.Semua dispezisasi bisa,kecumijika oirang sudahmatL Tapi kau belum apa-apa nak. dr^g lumpuh pun di' Jianiskan sholat,Tarohlah seluruh badaiamu lumouh samnai leher. Tetapi kepala masih bisa berfikir, lidah masih bisa
bicara« kau tetapj harus sholat Penyakit itu mempunyai dosadosaimanusia kariena ketika itulah diberi kesempatan imtuk lebilVljertaubat la|i.Apa beratnya sepuluh menit untuk sholat ■
'ihw beritu baik membqrikan waktu 24jam untuk kehiduii mta,5k^i 10ihenit scd& memberati manusia mau mihta dispensasi?^ ' • , : . ; . - . • Ikhwan jadl tertawa.Kalau."Mama memang orang tepat un tuk menghiuii surga(PPI,308),
C.NilaiIslam sebagm"Pen^iayatan'* '
Di baman d^an telw diuraikan bahwa agama sebagai suatu pandangan nidpp dan dstem nilai menipakan sal^ satu sistem yang ikut [. Hal itu tentonya „— _—1 sikap hidup pen-
^ •.1'Semakin tin^ danluas penr— d^penCTlamtonyatohadap agama,sepiakin mendalam intemalij^i nilai-mlai dalam kaiyanya. Seperti telah disinggung di depw,b^wa pada tetaran ini nilai-imai Islam yang masuk
ke dalam novel ataii kai^ Sasfia lainnya, dapat merupakan detiermi-
jnan bagi perub^an,tokoh=tokoh cerita bdik dalam konflik batin
.maupim.problematikacerite:'s^tl;^^'
r: .
j!; Untuk lebih membenkan gambaran-kita'ciapat melihat tataran ini,
jmismayapada 'Keluarga Pe/^ha*ka^a Ramadhan la,(Pustaka kTava.. 197Ai
' Inunra AA~ Maine
Te..e mrrm J_'-1 •
Pada'Kduarga Permana',Idta melihat bagaimana konflik Permaria
jateu'qarm'seperti diungkapkan di depan,tetepi'masuk sebagai konjflik ceijta karena kesadarah tokob-;tokohnya di dalam mengbayati
jmaian agmna.Dengan kata lain masuk di dalam praktek pengalaman jdan pajghayatan keKidupan beragama. Beberapa kutipan berikut imen^askanuraiantersebUt: ; \ ij.Saleha tetap - diahf merasa terhimpit, ia tidak setuju mgugurkan.Tapi tentu s^ja iapun malu,amat malu,anakhya hamil,sebelum dikawinkan. Satu-satunya jalan ialah cepat mengdwinkanny^ pikimya.Tapi untuk mengusulkan hul itu iapunibeifikir Is^;Sumarto agamanya lain.Sekalipun ia tidak punyaIwdasan agama yang kukuh,tapi hati kecilnya meniggugatsoal inL la ingat pada konflik batin itu. Ida):
Permana menambahkan kemudian: .
Agamanya pun lain. Kami sUndiri tahu apa yangi akan dikatakan familimu,macam MangIbrahim^jika kita kawinkan anakkita yang beragama lain.
Mendengar itii niat Saleha mepjadi cair ia pim ingat betapa akan marahnya Mang Ibrahim kalau ia sampai mengawinkan Si Ida dengan seorangymig bukan Islam(KP,hal:84).
Demikianlah, pengarang menjalin cerita ini dengan menyodorkan sua^ pngalamap hidup keagamaan yang altematif sifatnya. Manakah di antara dua altematifitu yang harus dipilih ? Digugurkan ? Temyata tidak juga menyelesaikan masalah. Altematifitu memahg ,konflik itu dijalin oleh pengarang orang yang beriman. Kita libalt bagaimana terhadap Saleha (ibil Ida)ketika anaknya terpaksa harus kawin,dan membiarkan dirinya di baptis se-" cara I&tolik'serta kemudim murtad dari Islam, t'."?; rt.'
.'r t TZizx :z-'. tzxxz
zx".•
Saleha keluar dari kamar itu,ia piin beri^nang menahan sedihnya. Dirasakannya seperti anaknya itii sudah
idcan meninggalkan rumah ketil^ itujuga.Di ruangan tengah
ia sempat duduk di sudut, meinikirkan anaknya dan dirinya sendiri. Dia akan kawin,pikiniya. Dia akan jadi Katolik.Apa yang akan dikatakan orang lain ? Apa yang akan dikatakw Bi
Tati? Mang Ibrahim.Apa akan di^takan keluai^ Kang Ns^. ? Tak ubahnya yang diingathya itu mehudmg teluiguk padanya,menyalahkannya(HP,139). Dalam kutipan tersebut di atas tampak bagaimana beratnya batin, ^ Saleha untuk melepas anaknya dari agama I^am.Hal ini disebabkan kesadaran 'penghayatan'agama yang tinggi bahwa Islam adalah aga
ma yang paliiig benar di hadapan Allah. Dalam.Kemamunya Navis,Sutan Duamo mengalami konflik yang berat ketika harus menemui realitas bahwa Nasir anaknya telah mengawini adik kandungnya sendiri.
Nilai-nilai agama masuk bvikan lagi sebagai ajaran ataupun latar, tetapi jelas merupakan intemalisasi nilai yang menjadi altematif kepastianjalan keluar,kita kutip bagian ini: < "Walau apa katamu terhadapku walau kau hina,kau cacimaid aku,kau kutuki idni,aku terima.Tapi untuk memblarkan
Nasir dan Ami hidup sebagai suami istri, padahal Tuhan telah melarangnya,ooo,itu telah melanggar prinsip hiidup setiap orang yang percaya padanya.Kau inemang telah berbuat sesuatu yang benarsebagaiibu yang mau memelihara kebahagiaan anaknya.Tapi ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak
bisa djtawar-tawarkan lagi, Ijan, yakni kebenaran ^ang dikatakan Tuhan dnlnin kitab-Nya.Prinsip hidup manuinalan
menjucjung keljenai^ Tuhan".(Kemarau;112). D.NilaiIslam sebagai Paradigma''Pemikiran*' Seperti telah dipraikan di depankahwa pada tataran ini, hilai Islam masuk dalam novel tidak lam hersifat eksplisit, akan tetapi sub-
stansinya dapat dirunut kepada sumber-sumber Islam yang otentik. Meskipun jika kita teliti lebin lanjut,beberapa kasus menunjuk bahwa
paradi^a pemikiran Islam yang muncul m'asih pemildran Islam tra-' msionm dan sedikit dari pemil^mi Islam modem. Pada kesempatan ini saya ingin mengutip pent^pat Umar Kayam bahwa ada dua variabel penting yang mendorong lahimya kesusas-
traan modem Indonesia. Menurat Kayam,yang pertama yaitu paradigma politik yang menghendaki satu negara ke^tuah-kebangsaan Indonesia. Dain yang kedua,ialah proses pergulatan kaum cendeki-
awan Indonesia memahami pikiran dan pandahgan dunia tradisi lingkimgannya serta pandangan dunia modem serta dampaknya pada kemdupan kita(Umar Kayam,1988:118).
Saya in^n menghubiingkan bahwa kerangka acuan saya yang keempat ini, sesuai dengan paradigms kedua Umar Kayam.TOberapa nilai islam yang masuk dalam novel Indonesia,salah satunya meru
pakan bagian dari proses pei]^atan pemikiran kaum cendekiawan In donesia dalam memahami pikiran dan pandangan dengan paiidangan dunia modem',serpti SosiaIisme|Kapitmisme, atdu panam-pahaih filsafat modem dari dunia BaratIsdnnya.
Contoh yangjelas pada kasus ini misalnya pada Atheis(Achdiat K. Mihardjo, 1949)pada Kubah(Ahmad Tohari, 1980)dan juga tnlogi NovelnyaRonggengDukuh Paruh,LintangKemukitsDininairidan
Jentam Bianghla yang oleh Faruk(1988:1^)trilogi terakhir itii disebut sebagai'Novel Terintegrasi deng^ Dasar Agama'. IV.Penutup
Ada terasa bahwa selbenamya tulisan ini belum selesai. Hal ini dise-habkan oleh karena penulis menyadan hahwai pembahasan secara
lebih luas diperlukan peneli|dan dw analisis ]rahg mendalam. Namun setidaknya penulis ingin mengakhiri luraian ini dengan menyati^an bahwa empat kerangka aciianyang kami tawarkan dapat ^'adikan dasar dan langkah awal hagi mereka yang berminat menulih persoalan Islam dalam Sastra Indonesia,khususnya novel. .
,
Persoalan-persp^an di atas ykng agaknya pada waktu-waktu yan^
akan datang m^nipakan bidang studi sastra yang menantang dai^, demikian ak^ luta pahami lebih jelas, apakah oenar sinyalemen HB. Jassin selama iniyang meiiybtakan Islam tidak memberikan dorongan apa-apa bagi penciptaan Sastra Indpnesia? Sinyalemen ini menumt'
mnulis perlu ditiiyau kembali. \ I SiiUarwanto, dosen Jurusan Pepdidikan Bahasa dan Sastra ~Indonesia,Univ.Ahmad Dahlan Toi!yakarta.-k'
K'edaulatan Rakyat, 11 Februari 1996
-
Ramadl^ll dian Proses Kreatif Sastra I DALAM dunia k^usastraari kita, ternya^a'
^Oleh MOHAMAD RAHRIAT
[bulan Ramadban,khususnya bag!sastrawan kreatiftimbul.Deng^ demildanpulapu^a tak •yang beragama Islam,-ttiei^iki makna yang banya menikmati rasa lapar saja,tap!lebibjaub jlebih bila dibandin;^n dengan bulan-biilan dm itii mengajak kita untuk memast^ penlainny^ Ridan.ini mei^j^'makna khtisus baderitaan brang lain.Di bulan Ramaidhanirtipu-
gi be^^iungiiyapic^kb^^ SebabVp^a^Jjulan-
a^bermuncul^misabiyaniangreflektif,kbn^
ImelakukanpeimenuaganJ^;^ terasa.
i Ada beberapa alasan mengapa bulan Ra- templatif,komparatir, d^ komprebensif ^ara madbanbegitu bany^memb^andil bagijalan-. sosiologis dan transendental.
.Kbndisi ini sangat diyakini para sastrawan
nya proses kreatifsas^?Pe;tama. badimya ■ yang beragainaIslam, seperti Sutardji Cal:keyaldnan yang ^rsifat tir^sendensi.Keyaki- . kita jnan inii^t meii^ehgbr^ banyak,karena pa-; zoumBaclui,Hanud Jabaar,Rendra, Tau^Is-
Abmad Tohmi Acep ZamzamNopr, Ab-
i mad SyubbMuddih'Aiwy, dan Imii-Jain. Bi-
asanya bUlan Ramadban merupakan bulaii yang sifatriya subuf bagi proseskii^tifk^usastraan'. ' •
!ma&bihlmy^:;j':Xey^i^^ Iti^enden$iliiu melii^j^da^
jiamj^mi^il^bulm^ tufimnysTK^bS^
inaJam. " ;^APlJNk^nderangankafya-Icaiya';^ 3t dan peristiwa- dib^ilkan pada bulm'im pun ag^beibeda dedalam niene-
'.SeliuuH nilml^^
'difiati setiapj^usiA^^^ j para siastiwab!
yaiiglabir dibiilw suci inibiasanyalebibb^ir
■ ■ inibegihi me^ekat fat reHgius. Ataii beisifat ketabanan; penyei^ dtflamnya badir ban diri, dm sastra yang lebib mengkamar., ; begitu baiiyak Kon^iini san^jelastumbuh,ji&kitameli-
hat beberapa bal yang mdab diuraikan di at^:
I tersebut,n^j^^a^wanIsl^ce^^
I untuk melaloikan l^jet^lconj^r^iasi yang da- Bet^a tid^ kondisi Ramadban ^gitumelekat dengm segala nilai yang bersifait penyei^an. Ipat melabifkanlc^£i^^^^r»ni para sas- Di sini tercipta dekat wilayab antaraH^ba dan ;trawan seol^-pl^ dib^ij^tkw Jlwa kesas-
;traanhyauntiJc^^
yang langsung seperti yang di&mankan segalanilai ke- Kbalik Allab dalam Alqurah, siirat A1Badiaralf dyat
|hidupa£i^i^bia^yap^I^;^^ I'ngat mehyu^tendisi y^gpenuhk^^
sa-
183-lM.'-'-V'■■V
Selain bernada penyer^an, proses,i^eatif
• Dm'sifatnya yang ti^sradensi,fuang pema- sastira di bulan Rarnadban ini pun ceiiiderung ibamw sebrang sastrawan meluas pada v^ayab 'lain,.yakni^ay^ kedttai'Wil^y^ kedua ini dal^, meskipun tidak'semua. Tapi jika kita melibait sajak Sutardji Galzoum Bacbri yang ■sastrawan dibangkitkm' kejiwaannyai untuk berjudul "Idul Fitri", nilai penyeraban, perImemkmati segala "penderitaan" sbsiblbgis is- juangan, dan pertempuran diri penyaimya sa ilaimi, yakni meiasakan penderitaan berpuasa. ngat terasa. Namim selurub nilai-nilai tersebut Pengertian berpiiasa ini bak bahya terbatas pa-, secara otomatis akan ditujukan kepada Allab
jbersifat Sbsiblbgis. Pada'Mlay^ ini sebrang
jda' per^aan..lapar dirii'send^i, tapi lebib imenyelimib yakni selurufi uinat Islam. Di sini .Dari salab satu.^jak Sutardji CalzouinBacbri tersebut kita jadi tabu bagmrnana Sutardji imiinpid i«rasaah kblefaif para sastrawan bab- beijuang sebulm penub untuk mendapatkanridr jwar^ lajpfar fersebut tel^ kejbersainaan.:r;'"J. • ■ ' ' la Allab, yakni "ngebut di jalan luhis" atau jalan Lebib jaub 1agi peras^ "menderita" akibat siratulmustaqim. Bentuk pengakuah bamda Yang Maba Kuasa. v.-" ^
lapar ini akan menjadi semacambermin ybng yang kecil dan kotor ini tergambar pula ddam berefleksi ke wilayab kemanusiaan yang lebib sajaknya dengan ungkapan "Si Tardji ymgbe-
jjaub^ yaldii.dapat merasakan pehderitaaii limat
msmusia yang miskin dan kurang makan. Dari isisi inilab proses-proses pikiran dan k^adaran
m
u".;v.
ngal", yang sering "menegak anggurdi warung dunia".
•Sajak "Idul Fitri" k^a Sutmdji Calzouin
Bachii ini bisamenjadi salab satucontohjenis
ir.;.
3 rtt;.v.: cr
;;;; t.
sastra yang keluar atau muncul dan tercipta di bulan Ramadhan. Dchwal sastra dan proses kreatifsastra di bulan Ramadhan sebetulnya banyak sekali.Jikapun bukan tercipta bulan Ramadhan, biasanya bulan ini pun memberi rangsangan lain/Atau sejenis masukan bagi proses kreatif. Kondisi ini, misalnya dapat kita amati pada no vel Tahar Ben Jelloun yang berjudul La Nuit Sacree. Novel yang pemah diterjemahkan se cant bagus dari bahasa Francis oleh Adi Wicaksono dan Nasrul dengan judul "Malam Suci" yang dimuat bersambung di H.U. Jawa Pos. Novel ini diterjemahkan pula oleh Amir Sutaarga dari versi Inggris dengan judul"Malam yang Keramat",dan dibukukan oleh Yayasan
vel yang memenangkan hadiah Prix Goncour,
sebab penghargaan tertinggi di bidang sastra berbahasa Prartcis ini di bulan Ramadhan.Tapi melihatjudul yang diberikannya,ide dasar no vel ini bermula dari sebuah kejadian di bulan Ramadhan, yakni pada malam qadar(Lailatul Qadar).Dan novel ini sangat puitis dan menarik, sebuah novel yang bicara tentang perjuangan seorang perempuan yang hilang keperempuan-
nya oleh karena ayahnya dan tradisi Arab yang lebih mementingkan anak laki-laki. Sehingga anak perempuan ini dibentuk menjadi(pura-pura)laki-laki. Puhcak penemuan kembali kesadaran dan pemberontakan itu terjadi bulan Ramadhati.
Lewat dua contoh, puisi dan novel ini, kita Dari novel karya novelis Francis kelahiran bisa mengetahui bahwa Ramadhan ternyata Marokoyang diterjemahkan dua kali ini, kita banyak memberi "ilham" atau "inspirasi" bagi dapat mengetahui jika ternyata Ramadhan proses penciptaan karya sastra yang bagus.Dan memiliki nilai yang lebih. Paling tidak, bulart, ini banyak diakui oleh para sastrawan'sendiri, Ramadhan dengan Lailatul Qadar-nya memberi ^ serta banyak karya sastra yang lahir di bulan
Obor Indonesia(1995).
semacam ruang kreatif yang dalam bagi Tahar j Ramadhan atau diilhami oleh kondisi Rama Ben Jelloun. Sebab novel ini bermula dari ke- dhan,khususnya sastrawan muslim.Dan bulan
jadian malam Lailatul Qadar,yang disebuiTahar suci yang penuh rahraat ini kini kembali tiba di hadapan kita sethua. Marhaban ya Ramad-
sebagai Malam Suci.
Bisajadi Tahar Ben Jelloun-tak menulis no
han!»»* -
.
Pikiran Rakyat, 11 Febmiari 1996
Ilusi Sastra Pedalaman Oleh; AHMAD SYIIBBANUDDIN ALWY DALAM sejarah sastra Indone sia, wilayah geografi yang mem-
kepulauan ini — tempat kesusastraan
dan metodologi kritik sastra telah mewamai simbol perjalanan ke susatraan Indonesia yang melangkah sejak pergumulan masa
beserta karya sastra dituliskan,
generasi Poedjangga Baroe,di tahun
berpijak, dan bergerak membentuk lapisan masyarakat pembacanya ~ senantiasa "terlupakan". Kesusas
1920-an. •
behtang di berbagai gugusan negeri
traan kemudian berperan dan memposisikati dirinya menjadi serangka-
ian ofientasi-orientasi, sekaligus paradigma, dari wacana pemikiran (telrebih lagi dalam konteks makro keseniqn kita), terlepas demikian saJa meninggalkan busur proses-kre-
atifdan setting penciptaannya dalam mencari land^an mtba depan. Sampai kini, deskripsi mengenai kesusatraan yang mengacu kepada titik seiituh dari gulungan komunitas wilayah geografis (kehidupan) pengarang,tidak pernah terungkapkan secara maksimal. Padahal
dalam banyak literatur kesusatraan modem Indonesia, kita menemukan
beberapa pemikiran dari mulai tema-tema, periodesasi penciptaan.
jumlah media-massa, dibahas dan ditulis sastrawan Indonesia generasi mutakhir adalah munculnya gerakan (mungkin lebih tepat: pertumbuhan) kesusastraan "pe-
hasan secara baik. Dan,dalam per-
dalaman": suatu gagasan yang tidak begitu teguh dan utuh argumentasinya yang,saya kira, bermula dari patahan-patahan kesadaran sekaligus kebimbangan yang bertolak se bagai ilusi dari wilayah geografi ke susastraan itu sendjri, yang luput dalam jangkauan pemikiran para kritikus sejak awal masa pertumbuhan hingga sekarang. Tetapi yang lebih penting dicatat lagi agaknya,
kembangan berikut ^ konstmksi
indikasi dari kecemasan-kecemasan
Perbincangan bahkan gemuruh polemik yang berkepanjangan dalam lembaran album kesusastraan Indonesia selama ini selalu berkisar
pada aktualitas tema yang ditulis, sementaraupefbincangan ke arah wilayah geografi dari mana tematema tersebut digagas, hampir-ham-
pir tidak pemah mehgalami pembagagasan pemikiran kesusatraan In donesia, seringkali diperdebatkan
dengan cara membosankan dan bemlang-ulang, meski pada kenyataannya tidak cukup memberikan kontribusi dan kesimpulan-kesimpulan yang "berarti". Salah satu perbincangan dari sekian tcma kesusatraan yang belum
lama ramai diperdebatkan dalam se-
dalam proses kreatif dan ketegangan-ketegangan sesudah memahami betapa sulit meraih pengakuan-pengakuan.
Dan melalui argumentasinya yang rapuh, perdebatan mengenai sastra pedalaman "semakin" tidak jelas orientasi-orientasi yang ingin dikedepankannya. Temtama .sekali ketika gugatan-gugatan terhadap
^5i
rrr;
H'.:
sasira yang berkembang pada' Jakarta; pusat yang bagi gerakan dataran pedalaman ini pun diperjuangkan para penggagasnya
,tampak sekadar untuk membentuk komunitas, menghindari pemusatan
pubjikasi,
dan
menci ptakan
janngan-jaringan informasi bagi kelangsungan obsesi-obsesi yang bergolak di dalam wacana komunikasi yang ada. SASTRA Pedalaman dengan
fokus utamanya mencoba inembangun korounikasi antareeniman yang beraegrak di wilayah daerah-
daerah yang tak terpetakan dalam literatuc kesusastraan Indonesia,se-
bagaimana dipresentasikan Kusprihyanto Namma(Kompas, 18 Sep
tember 19^4). Atau seperti dikemukakan Beno Siahg Pamungkas dalam sebuah wawancara(Repul> lika, 27 November 1994), baiiwa
kualitas maupun ku^titas karya ter man-teman daerah — ini tentu mak-
sudnya kaiya-karya sastrawan dari kalangan Revitalisasi Sastra Ped alaman r- banyak'yaiig mdlebihi
Sastra
Pedalaman
mesti
"di-
ipatahkan" itu — mcndapat sambutan yang tidak proporsional. Dari tulisan-tulisan yang dimuat
: r.;::itu i-r,:izi
rs ux: tu-i lUi ttti 2
puisi dan dinamika kepenyairannya,; .sungguh semuanya itu sangat mengr gugidikita.
• Seluruh fenomena yang-diperr,; Juangkan ketiga sastrawan tersebut media-massa, terkesan isu Sastra' tentu .saja menjadi cita-cita kita ju
Pedalaman dicetuskan masih se-
batas retorika yang pada dasarnya tidak diikuti' kekuatan-kekuatan
ga, bahwa pilihan menjadi sas-.
jtrawan itu membutuhkan peijuang-.
jati yang panjang dan, tidak berhenr
pemikiran yang menyertainya. ti denganhanya meminta-minta perDalam kapasitas tertentu meng- hatian. j ingatkan kita pada perdebatan puisi I TIDAK ada yang membenarkan gelap, migrasi bahasa, atau yang Tola-pola pemikiran tanpa argu-
lebih dulu mencuat, sastra sufi. imentasi d^ refetensi yangjelas, ter-
.Meski dari beberapa segi,kualitas lebih untuk seb'uah fencana yang pemikiran yang dipresentasikannya, memuat "gagasan besar". Dan ge gagasan Sastra Pedalaman'sama sekali tidak menjadikan masyarakat sastra bersikap dewasa. Untuk itu, ada yang perlu direnungkan kembali
oleh" sastrawan-sastrawan yang menamakan aktivitasnya dengan Sastra
Pedalaman.
Yaitu,
bagaimana mereka mampu memaharai kesusastraan (juga karya sas
tra) yang digagasanya tidak cukiip
hanya memperlihatkan kegigihan;
j teriakan-teriakan, atau pun pem°-
kaiya teman-teraah Jaka)^ Dengan iberontakan-pemberontalcan yang melihatkbndisi inilah, mehumt ke- ! bersifatartifisial belaka. Akan lebih
dua "pendekar."'SastraPedal^an iberahi lagi jika mau menghayatl
itu; menjadi pertanyaah tersendiri; i "keind^han" proses-kreatif dalam
rakan Sastra Pedalaman — yang terlanjut diperdebatkan bersama ~ se-: bagaimana ditiilis Nirwan E>ewanto, Afrizal Malna, Beni Setia; Radhac
Panca Dahana, Sitok Srengenge,. Nor Pud Binarto, dan FarulrHt:-
menampakkan struktur pemikiranyang kurang repiresentatif sebagalL ide yang akan melengkapi khazanah. kesusastraan Indonesia..
!
Maka jika ada di antara kita yang
berusaha ingin mendapalkaii komp>i
likasi peinikiran di sekitargerakam
Sastra Pedalaman, bersiap-siaplah'
untuk kecewa. Dalam perspektif yang luas, gagasan Sastra Pedald^. man semata-mata bermuara pada
:kenapa karya-karya mereka justru .kesusastraan, yangjerjal danj)enuh jtak tercover media massa -yang liku-liku itu, dengan terus menerus, kebenaran intuisi yang dalam wak. .r, tu .sekejap juga sima. Ini tidak lain, I memiliki skala publikasi nasional? belajar.. Dan teihan-teman d^i gerakapi karena sejak semula, perdebatan I Demikian]ah,diantarabimyigu-
!gatan yang menjadi pertanyaan dan
Sastra Pedalaman sebaiknya merr, mengenai Sastra Pedalaman tidak
;kemai^an-kemarahan dalam pros- mang tidak usah mengel^ atau- menawarkan konsep yang kokoh les pertumbiihan Sastra Pedalaman, malu-malu untulc mempe}ajari biwj yang bisa dirunut jejaknya oleh sia-, ■yang pada • puncak ■ gradasinya
ografi sastrawan-sastrawan laitu\
pa pun. Atau mungkin merupakanr
Indonesia" yang terpolamelalui hiiarki daerah pusat - :
I misalnya, pada (biografi) Moham-j
kepenyairannya. Kita bisa meliht^-j
donesia selama ini; yaiig dipenuhir suasana perdebatan demi perde
menydkb^ kukuhhya kecuiigaan para pendahuldnya, dalam meneiUr. gambaran daii kegagapan-kegaga-terhadap kfaiin "politik kesusatraan puh perjalanan proses-kreatif; pan perkembangan kesusastraan Ini;
: Namun ji]4i(ut9itTt9JQ^lni diskusi
I mad Iqbal yang sangat fasih menye-
dengaii berangkaf dan statemen-. ilami dunia filsafat, yang padaj
statemen Kusprihyanto.dan Beno di atas, hanya akan merumuskan ideide sastra menjadi sia^sia. Juga niI lai-nilai yang hendak diperjjuangkannya berakhip,, sebagai : ungkapan-ungkapan klise yang tidak memerlukan penjelasan-penjelasan. Apalagi dengan, semacam, konsep yang sesungguhnya seder-
hana, tetapi dijelaskan secara
angkuh dan keras kepala, Sehingga . . respons.yangjauh lebihkritisdan
batan; '
i
Dan polemik Sastra Pedalaman,
akhifnya kita tahu, merup^ait- yang sampai kini masih sayup-bagian dari visi kepenyairan yangi sayup kita dengar geman>^ sekadar' dibangunhya. atau Octavio Paz,^ menandai betapa di dalam wacana ■ yang dengan intens menjelajahi re^, kesusastraan im sendiri telah tumst ialitas kehidiipan dengant idak meliH] buh gap. Yaitu, patahan-patahan*. pakaii proses intelektualitas dirinya kesadar^ dari konteks historis yang,'selama 25 tahun setia mengkaji^ akan membentuk ilusi geografis se-' iberbagai buku di ruang perpus-:. ibagai klaim yang menghadirkan
itakaan, sebagai duaalam(intelektu-; sikap politis para penggagasnya.'
'alitas) yang tak terpisahkan dari ke-; j Dari sini jugalah keihudi^ (hahis)-
;susastraan. Demikian juga Chairul. • kita lihat persepsi Sastra Ped^aman jAnwar, yang tidak mudah menye-', itu bermula. ***
konseptu^l ~ kebetulan dilakukan jrah dalam mencari akar kata untuk' Ahmad Syiibbanuddin Alwy; sastrawan-sas^wan yqng tinggal di .membentuk harmonisasi bahas^.: penyair':^ dan Ketita Kelompok ■ Pemilis LDK (Lingkaran Dialog
Plkiran Rakyat, 12 Pebruari 1996
9
I Kebudayaan) Cirebon,
;; ■'
Realitas Kerelasian Sastra Oleh Kamajaya A1 Katuuk
Sastra Indonesia, seperti
dikatakan HB Jassin, adalah warga sastra dunia.
Tetapi sejaxih manakah pemyataan tersebut nyata di dalam re
darikenyataan sastra.dunia,dan kedua, perlu upaya percobaan interpretatif yang menjelaskan kenyataan tersebut.
.Kedua hal tersebut, sayang-
alitas kesastraan Indonesia?Bila
nya dalam pengkajian kesas
diukur dari acuan geografis, dengan sendirinya tidak ada ma^lah. Indonesia, dan karenanya
traan di sini mas& teirbilang ter-
peare dalam Romeo and Juliet,
dapat saja muncul dalam SitH Niirbaya. Atau apa yang di^irap Achmad Tohari, yaitu tema-te ma tergusiimya masyarakat ke-
cil pinggiran, juga pemah digeluti Steinbeck. Pandangan se-
dalam banyak k^ein^tan sas-;
acuannya dari segi kont^ dan
tra Indone^-tertern^tim;^^^ laifh dunia yiang tidak'^ppsi^
n^cam inilah yang sesungguhnya diinginkan para kritikus sastra Indonesia. Puncaloiya teigadi pada semin^ tentangpe
relasi yang dimiliki karya sastra
wilayah dimianya^
indon^ia, yang diadakan Uni-
karya sastranya pun,adalah ba-
gian. dari dunia. Tetapi bila
itu, ma^ permasalahannya
abaikan baik dalam format esei,
kritik,maupun tepri AMbatnya,
■
♦**
BANYAK yang menyangka
menjadi lain.
jagap sastra manca negara,jelas
belakangari, katakanlah scjak pasca periode '66, ada kesadarau
dari waktu ke waktu berubah
sastra Indonesia harus betul-be-
. R^asi kastra Indonesia desecara bervariasi,%jak dari pe-
riode pra-BalaiPustaka,periode pasca-Balai Pustaka, ,periode pra-kemerdekaan, sampai pada
tul "mengindoiiesia"; Dengan sendirmya ia juga hams menja di bersih dari pengaruh asing. Itu pula sebabnya, kemudian
periode, pasca-kem^ekaan. kritik yang mencari rels^ sastra Dalam konteks ihi, sastra sebagai bagian dari gerak kebudayaan suatu bangsa.memperlihatkan keserempakannya dan 'sekaligus keterkaitaimya dengan
Indonesia dengan sastra-sastra
asp^ realitas kehidupap lain-
kritik sastra harus mencirlkah kritik khas Indonesia.
n^,politik terutama. Gerak politik memang mempengaruhi oiientasi kesastraan. Realitas ini menunjukkan sa-
ngat mungkin,secara sosiologis, sastrawan adalah oi^g-orang yang hidup dengmi menempat-
kan.apuan
ba-
asing dianggap sebagai tindakan mencari-cari dan percuma. Dari kalangan para kritikus, santer terdengar kampanye agar
Impian seperti itu, bukannya
tertolak. Hanya, secara sosiolo
gis perumusan khas Indonesia' tersebut, tidak harus berarti ter-
putus garis relasinya dari reali tas sastra dan suasana budaya manca negara. Sebab, bagaima-
rumusan kritik dan teori sastra
versitas Btmg Hatta tahuh 1988. Kini terbukti kritik dan teori
yangrelevan adsdahbukan yang
tak berela^ • dengan kecende-
rungsm yang t^adi di luar. T^-
titainayang prok^inutas politik
(km budayanya signiSkan dan ber^asi Jahgsung dengan Indo-
n^aVBiuat t^tama. Namun deihikian, kenyataan tersebut tidak dengan sendiri
nya mengisyaratkan bahwa sas-!
tra di sini tidak memiliki kepri-j
badian atau identitas. Masalah-j riya, justm Indonesia harus ine-!
hyadari bahwa dalam ihwal ke-j pribadian, temtama di dalam
karya-karya kebudayaah, justm menjadi dewasa atau kuat karena tumbuh dalam cara dan ke-
mampuan mengelola berbagai
peiigaruh dari luar. Amerika menjadi kuat, justm karena me-
reka memanfaatkan Eropa.Me-
gian;•'^ay^^ Orient^k^astradi^^
Indonesia addah justm marm-
tidak hai^ scdalu s'emata bergerak linier, searus'dehgan kecen-
manfaatkan t^sini, dapat juga dirumuskan sebagai cara iheng-
n^apkan dirlnya untuk mema-
yang lemah. Dfdam kasus Ame
derungan budaya atau politik. Orientasi kes^traan justru ma-
lah dapat bersifat penoleikan, atau dalam formulasi lain dapat
menjadi sebuah "pelurusan". Tuhsan ini, semata hendak menguraikah — dalam pemyataan — bahwa sastra Indonesia
adalah waiga sastra dunia. Rea litas sastra Indonesia adalah
pertama, tak dapat dipisahkan
na pim pengarang-pengarang
siam^utia yang berusaha me-
hami.^^tas dunia sebanyak-
baiiya^ya. Sdain itu, bukankah dunia kesastraan juga ba
gian yang senantiasa memiliki kemimgldnan . "pdigulangan", betapa pun justm disemangati kehendak kreatif, ataurekreatif. Biikankah ini yang ditemukan dalam rumusan tema-tema uni•vasal?
Apa yang disajikan Shakes
ambil yang kuat dan membuang
rika, mereka mengambil inte-
lektualitas dan etos agresivitas <Etika Protestan), tetapi mem
buang feodalisme dan aristokrasi Eropa. Hal seperti demikian, juga terjadi di Jepang, bahkan
India.
- Maka, dalam konteks sastra,
tidak mengherankan bila negara-negara tersebut maju. Kalau setuju indikatomya hadiah, sas-
67
trawan negara-negara tersebut sudah ada yang memperoleh Hadiah Nobel.,
Lebih dari segalanya, kritik
ataupun teori adalah gejala kedua. Dia hams tunduk pada kehendak gejala pertama, yaitu kaiya sastra itu sendiri. Kritik dan teori sastra adalah juntrunp
kecendemhgan tersebut. Baik
Anak Tanah Air, karya Ajip Ro-
pun novel BuruTig-burung-jiya Mangunvyijaya, jelas, temtama
sidi, Ronggeng Dukuh Paruk, serinya yang terakhir Burung karya Achmad Tohari, atau ter- Burdng Rantau, memerikah ba
:utama serial Bumng Mangun-, gaimana persoalan manusia sekarang,ymtumanusiaIndonesia, ■wijaya, teristimewa BurungBu- sebagai sb^k yaiig tidak lag^ rung Rantau, memperlihatkan bergerakdalam mang dan wakgejala dimia yang kuat. Bahwa tu.lokal. la menuturk^ dinami-
apa yang teijadi di dalam dunia
ka manusia Indonesia faktual:,
yang hams menjadi pelayan se- , novel-novel tersebut, adalah du- brang Indonesia yang tinggal di' tia daii pertnmbuhan karya sas-: • nia yang juga teijadi dalam rea- luar negeri; sebagai "burung"
tra. Sebagai pelayan dia hams litasaktuaL Anak Tanah Air, adalah novel "mengikuti" ke mana pun sastrd berangkat. Walaupun seseksili, ;yahg berlatar peristiwa muncul tentu l^tik hams menjalankan dan hilangnya gerakan komunis funga;^"pembimbingan," , me- di TanahAir. Pada dasamya Ajip j nunjuldcalijalsm yang ben^i pa- memerik'ah'kelemahan manusia 1 da saistrawan yang tampak men- dalam menghadapi situasi sulit.
yang hidup di negeri rantam Dengan demikian dari segi in-, terpretasi, jelas kritik dan teori
Isastra Indonesia hams juga
.memperhatikan gejala mendunia seperti. demikian. Kajian-
par^ dan dxukturaldalempuh jalan "salah". Tetapi 'Dalamnovditu ada sesuatuyang j kajian :sekali lagi,kritik dan teori hams lain, yaitu bagaimana mianusia pat saja bermanfaatL tetapi juga^
j memerlukah deskripsi interpre-^ kaiya sastra yang dapat bertindak berangasan. tasi yang komprehensif. Ini se ■■ "r,,.: ,/ Sebagaimana diketahui, fmome■na. komunisme bukanlah paham buah usbha memahami sastra' jdari kerdasiannya. Sebab bu. KARYA sastra &doh^a mu- •yang berdiri sendiri, khas ^do^ 1 kankah sastrawah juga n^iisia bertolak
:adaL^r..,-.v.''
jtiddik,t^yata juga inemp^hr nesia. la adal^ sebuah ideologl I yang terikat kibstand eksistdi|hatk&'kecend(@nmgan semakiii yang datang dariluar. v j sialnya, yakni sebagai Homd sapmembesar", mehduina:Redasi-. Trilbgi Ronggeng Achmad To jpiens? Kontekstualisasi dengw !nya d^gan kecendenrnjEl^du- hari, bisa jadi tampak seperti bemelihat rdasi . sastra Indonesia ,nia jiiga besar. Ukuran meshdu- tul-betul novel yang bertutur dari atau dengan sastrainanca nia di sini jelas bukan keciend^ tentang dimia masyai^at desa negara, yang di kalangan akadeIndonesia. Tetapi bila diformat rungan verbal dan teknis.Bukahmis dikenal sebagai bidang Sas masalah latar atau tokoh-tokoh^ dalam konteks sosiologis, novd
nya, yang misjilkan ada yang tersebut juga dinuansai suasana bemama dan dididik oleh didik- , global, yakni ekses yang dilahir-
,an Baratsema^ Tetapi lebih ke^ rkan dari suatu developrnenta-
tra Bandingan, justm bisa dipakai sebagai upaya jujur mdi! hat posisi dunia sastra Indone-
i sia.*'?*
niasalah substcuia, yaitu seina- | Ztsm, ekses pembangunah. Di } *) Karnqfcya Al Katuuk, Ketua .ngat zaman. Dalam hal ini^ no-' I Amerika, dulu hal ini dikenal se- : Yayasan Serdt Manado, lulusan ivel Indonesia, xnutakhir-'yang !bagai kbnflik antara agrarian' ikuat, sangat memperlihatkan • ismeyersas kapitalisme, Ada IFPS UGM Bidang Kajian Ame rika.
KbmpaSp 11 P3bruari 1996
,
Sastra Tahun 2000
dan Relijiusitas Oleh: Juftan^ni *)
JOHN Naisbit dan Patricia
Bila ditelusuii lebih jauh, kesa daran relijiusitas publik itu mempu-
;akan
ramalannya tentang masa depan nyai tingkatan-tingkatan di mana (tahim 2000) mempremksi tentang mereka dapat mengekspresikan men^tnya per^ agama di tengah penghayatanmerekasesuaikduasan ma^arakat dunia. Ibpi kita belum wawasan pengetahuan agama, ke mengetahui seperti apak^ bentuk dalam renungan, keinginan imtuk relijiusitas masyarakat depan konsisten mdaksanakan tuntutan itu, kecenderungan-kecenderungan agama yang mereka anut.Pada wakapa.saja y^g'lebih dominan pada tu lampau, ketika masya-rakat bebentuk kehidupan bam masyarakat rada dalam peralihan d^zaman kewaktuitu. gelapan {dark age)ke zaman penceSelain itu, sikap relijius masya rahan (renaessance)rasa relijiusitas rakatbelum tentuseient^diselu^ ma^arakat sedang beibadapan de-
annya mengai^ ke hulu pelecehan
Aburdene dalam salah satu
I ahr-
kaiya sastra,agama,dan filsafat be sar yang idealistik. Bankan,di Piands muncul arus
filsafat yang berkesadaranrdijius di abad 18 dan 19,namimituhanyale-
tupan kecil di antara letupan besar filsafat dialektika histoiisnya Hegel (yang mengagungkan bangsa Jerman).sampai Eksistensialinya Hei degger,Camus,Kafka,Sartre,danla
in sebagainya.Di antara perjalanan bagian dunia,mung^ peitama se- ngantekanan rasionalisme}^g me- dua filfflfat Dilaketika Historis dan kaB sikap relijiusitasitu^'a^dine- nggebu-gebu untukliielabi^domi- -Eksistensialis,munculfilsafatFIqbal gara pertama(maju)yangpalingme- nasi kaum agama di benua Eropa.• yai^ raen^agas "optimisme.terhar rasal^betapa pahitnya pengalamAnehnya, walaupun kehidupan dap kekuatan Hikan" di tengah p&an masyarakat yang semakin jauh masyarakat sedang menuju arah se- simisme Nietsdie^ Namim,Iqbaltak kularisasi besar-besaran muncul se- 'dapat mempengaruhi pandangan tuitu moajadidunia kedua,kemung- buahkaiya sastra relijius yang ditulis masyarakat duniai ymig inasih saja kinan belum masuk dalam kesadar-
Dante Allghiery(1265-1321)dariIta larut dalam roda b^ar sekularisasi,
an bam tersebut. Meieka bam Saja lia. Mas^^urakatsangatteipukau oleh terlepas dari atuaa masyarakat ru kaiya besar yang sampai sekarang ral ^ertanian)dan sepenuhnya me- masih tetap menjadisastra dunia pa nikmatisituasi kehidupan masyara ling relijius itu. Namun, La Divina kat indui^ yang tentu saja sibuk Ccmrnei^kaiya Danteitu bukanlah mengl^dapi masalahnya tersendiri, ditujukan untuk melawan kecende sep^ sikap individualis, rasipnali- rungan sekularitas masyarakatmasa sasi berlebinan,serba pasar,kejahat- itu, tapi memban^tkw semahgat anteiorganisasi,danlainsebagainya. Kristiani yang sedang berhadapan Di sisi lain, tantangan bagi dengan Islara. Dante sendiri dengan seniman dan budayawan Wta seriia- kaiya besamya itu tak dapat mengIdn rumit.Mereka bisa-bisa lamtda hambatkecenderungan dikotoniisasi lam kehidupan masyarakat dunia antar ilmu dan agama yang tengah kedua yang belum menyadari betul berlangsung. makna relijiusitas 3rang sangat menPada masa-masa selanjutnya, desak publik dinegara pertama yang perkembangan sekularisasi dan dimen^ginkan kesadaran relijiusitas. kotomisasi ihnu pengetahuan plus
didmam kehidupan pribadi dan ma
hedonisme,rasionalisme berlebihan,
dan pragmatisme.'Kini muncul beberapa filsufBrands yang mencoba membangldtkan kesadaran rdijius ^perti Ir>uis Beahy,Savard,LV Thomas dan lain sebagainya. • DiIndonesia,ketika kondisi ma
syarakat menuju kehidupan sekula risasi dan banyak efek negatif yang dirasakan,munculgagasan sastra rehgius yang dilontarkan Dr. Kimtowjoyo.Bersaraa-sama pula kemudi-
an AbdulHadi menggaundpihya di Jakarta sehingga sastra relijius men jadiisu nasional,sastra relijius menjjadi trend yang dikup kuat. Namun pada masa itu kehidupan sosial-re-
tdoiologi versus r^jiusitas semakin lijius masydrakat beliim menyadari
syarakat umum. Namun bagi seni mencemaskan para cendekiawan man kita muncul patanyaan, kesa- baik di Eropa, Amerika, maupun da^relijius macam apa yang hams Asia.Namun arusbesarroda ralsasa ditawaikaikepada masyarakat?Ka sekularisasi itu sangat terlalu kuat
sepenuhnya betapa pentingnya sas tra relijius mengnaaapai tantangan sekularisasi yang efek-efeknyaseper
ti pijaran caihaya yang meracuni kerena tidak jelas dain spesi^, maka ketika dibendung oleh Gtothe, Leo hidupzm sosial dan beipikir publik., larutnya para seniman kita dalam Tolstoy,Eainer Maria RUke,William ,
Beberapalama kemudian isu sas
ruang publik menjadisangatberalas- Blake, Mohammad Iqbal, para pe- tra relijius menjadisurut,digantikan an.H^ya sedikitseniman Mta yang imkir kritis seperti J Toynbee dan , oleh isu-isu sastra yang lebih baru,
mampurpembaca kecenderunganre Will Durant dan banyak lagi. Para seperti puisi gelap, pascamodernislijiusitas masyarakat kita yang per- seniman dan kaiya-k^a berar ke- ■ me,serta sastra pedakunan.Baru-balahan-lahan pasti mengarah ke arah senian selalu saja collaps(gagal)ke ru ini terlihat bahwa sastra relijius relijiusitas itu.
tika berhadapan dengan ilmu dan kembali menjadi- topik polemik di
hidupan sosial publik, dan bamyak di negara-negara pertama yangbakal Apakah ini sebuah pemaksaan aiau kebutuhan lain yang tak teipenuhi. menjadi-negara superma^. Hal ini .memang kondisi sosial relijfusitas Di anlaranya yang jraling penting telali terbukti di ntana cerita pendek. masyai^at sudah slap menyambut adalah kekosongan spiritual yang Danarlo yang dikonsumsi publik di ide dan gagasan sastra reliji^ kem- sangat dibutuhkan manusia-manu- Eropa,Amerika,dan Jepang.Kondisi sia Barat untuk mencari pegangan ini sungguh sangat menguntimgkan bali? Nampaknya sastra relijius di ne- yang sangat kuat gruia kenyamanan bangsa dan seniman-seniman Indo geri kita masiK akan menjadi suatu dan ketenangan hidup mereka. Ka- nesia di masa depan.Uhluk melahiiT mode,kai-ena suprastruktui-serta in- lena itulah,seperti saya paparkan di kankatya-kaiya relijius yangmemir [frastruktur untuk menegakkan sas- alas, kesadaran rebjius yang dira- liki fencmena yang dinamik, justm salah satu media massa di Jakarta.
|ti-a'relijius belum terbangun dengan
malkan John Naisbit dan Patricia
seniman dunia ketiga(khususnya In-
jkokoh. Sastra relijius masih menjadi atau AI\dn Tbffler lebih dulu nienge- donesia)-lah yang mampu mengha-
jisu beb^pa kalangan yang sangat
muka di dunia peitama yang maju, dapi dan menjawab laiitangan itu.
ipercaya terhadap kekuatan ini. Ka- tetapi di dunia kedua — belum me-
Neg^ tetan^a kita (Malaysia) be
rena itu kalangan ini terns menghi-" nyadari sepenuhnya tentang hal itu. dupkan isu sastra relijius dan sedikit Dengan kata lain, mereka di dunia seniman yang konsisten melalurkan kedua belum sangat mendesak makaiya bempapuisi,cerpen,esai atau salah reUjiusitasyang menggejala se-
lum menaruh irepercayaanyang kuat
no\'el yang bemapask^ r^jiusitas.
cara intemasional itu.
terhadap sastra relijius, seperti wawancara seorang wartawan budaya" Indonesia dengan seoi"ang seniman • besar di negeri ini.
Untuk masalah kedalaman reli Walau demikdan,bagi seniman di Selain itu masyarakat sendiii sebenamya sepertisaya tuturkan di awal dunia kedua nantinya sepertiIndone jius,Indon^ia juga memiliki keuniktulisan ini, sedang berguiat menuju sia,sikap menunggu bulbnlah suatu an. Berbagai agama hidup berdam-' sasb-a kehidiipan sekulai'dan indus- sikap yang aiif. Para seniman atau pingah secara penuh damaidan toletriaiisasL Adanya relijiusitas masya- budayawan harus memimpin di de- ransi. Masing-masingpenganut reliji mampu melahirkan sastra relijiusnya. Sebagai conloh,JE Ihtengkeng
adalah penyair Kristen relijius pada masa Pdjangga Lama. Didampin^ oleh Amir Hamzah dari pihak Islam.'
Di zaman Orde Baru,&iaipur me^-' niinjukkan bakat kuat sebagai pe-. nyairrelijiusKristiani.sayangumur-
nya terlalu sinekat. Unti^ kSangan Islam,banyak Mimunculan penyair ■
dan sastrawan relijius.sepertlDanar-
-
to, Abdul Hadi
Sutardji CB,
Kuntownjoyo,Fudoli Zaini, d^i lain sebagainya.
Menurut saya, Indonesia bakal menjadi gudang sastra relijius'di ta
hun 2000 ke atas. Namun,karya se niman Indonesia yang behnuatan relijius yang terns berkembang di masa depan,akan menjadi komsumsi
publik sastra mancanegara;N^ara-
negara maju boleh un^ul dalam ha-. sil-hasil iptek, namun sangat keku-
rangan kar^'a-kan-a sast^ relijius yang mengisi kekosongan spiritual ma&a. Konsekue.nsi lanjut adalah 'derasnyapenerjeiriahan kaiya-karya sastra relijiusseniman kita;dan yang imtung t^tu penyair dan seniman kita. Negara pim diuntungkan b^ibang" yang beliim menemukan akar sia di tahun 2000 belum sepenuhnya pa mengalimya devisa negara dari
irakat merupakan masa mengam- pan. Walaupun masyarakat Indone
Ikebudayaannya secara lebih jelas menyadari tentang pentingnya reli
nak cipta penerjemahan itu. Ini tan-
dan lebih pas dan kuat' jiusitas,baik dalam kehidupan sosial tangan be^bagiseniman sastra kita Untuk perbandingan. cli negeri maupun sastra,mereka(seniman)ha un^ melahirl^ kai>*a sastra rdii maju seperti Ameiika.Eropa.dan Je^ ms tetap konsisten melakukan eks- jius yang universal.unik,kontekstual pang—kebutuhan relijiusitas dalara plorasiterhadap relijiusitas guna me- dengan zamannya. sehingga suatu kehidupan publik dan indindu sa lahirkan k^'a-kai^'a sastra relijius saat nanti sastra Indonesia menjadi ngat mendesak. Terbukti dari ba- yangtinggi. case spiritual yang menyejukkan 'nyaknya muncul sekte-sekte relijius Bila seniman kita tetap melahir- kondisi dunia yang semakin pahas. 'di Amerika seperti David Koresh, kan kaiya relijius yang bexmutu dan Jepang (Aum Sirin Kyo) yang eks- sarat momentum,maka kemungkin^ Irem. Mereka sedang mencari jalan an besar para seniman dunia ketiga •)Pemerhati masalah sastra, :;keluar dari kemelut dan ketakutan saat ini akan menjadi kiblat sastra budaya, serta agama, tinggal di, ; terhadap perkembangan Iptek, ke- atau publik sastra juga publik umum Ciputat-J^arta.
Media Indonesia, 11 Februari 1996
'0
Karya Sastra dalam Visionari Semiotika BACON dalam sebuah simu-
lasinya mengenai;relasi bahasa dan teks, mencapai satu tahap.ekspldrasi; tak pemah ada apalagia(keba-
telah dikonstmksikan secara spekuOleh NOR PUD BINARTO T latif (namun bertujuan homogen):
mengenai sesuatu'yang'beibeda(di- " harga BBM naik. Kalangan banding orang". yang tidak ek
hasaan), yang di dalamnya tak menggambarkan apa-apa. Bahasa,
sklusif). Lebih teg^ lagi, provokasi
bagi Bacon (se^alu) memberi kemungkinan (Idta)untuk ke luar, ser-
"bukan tempat orang kebany^an"
ta menjadikannya sebuah kemungkinan penjelajahan negasi-negasi. Dengan pengertian, bahasa mem-
daan kelompok sosial atau memberi
butuhl^ kepada kita, kemungkinan-kemungkinan cercapan, yang diuraikan oleh Roland Barthes seba-
gai; upaya 'menlnjau kembali lapisan-lapisan yang ada dan bera-
da dalam beibahi^ Qleh sebab itu, Barthes menempatkan sebuah ge-
jala ke;})ah^aan menipakan pautan
dua kemuhgkinan pelapisan; pertama, bahasa membawa aspek
petwda;kedua,bahasa selalu mem beri kemungldnan pada kita kemungldnan melakukan penjelaja-
kode kebahasaan yang dinyatakan menunjukkan mata rantai pembe-
arti penting pada pembelinya,tetapi di sisi lain,juga nrtenjadikan orang kebanyakan menjadi tidak berarti, bila ddak mampu membeli vila itu. Mungkin, bagi pembuat materi. jkalinjat, makna yang dimaksud
diahggap kosong saja. Tetapi, keti-
ka memasuki mediasi juraalistik, asuimi pemaknaan netrd - menumt
Ferdinand de Saussure- mempunym potensi atau motivasi relatif. Dalani
pemaknaan kebahasaan simioHk, iklan yang provokatif tadi, sudah menempatkan pembaca ke dalam
hana meta-bahasa(Roland Barthes, perbincangan tanpa pilihan. Para pembuat iklan, tanpa menyadari, The Pleasure ofThe Text,Translat memperlakukan bahasa sebagai geed by Richard Miller, 1973). Metoda yang ditawarkan qleh jala yang homogen. Namun
demikian, bahasa dalam iklan yang terbuka pada umum(media-massa), gilirannya memberi kemun^nan tidak lagi bermakna tunggal. Lebih kepada khalayak pengguna bahasa,
kaum pasca-strukturalis itu, pada
utituk memasuki suatu zona^yang
dari itu, penggunaan bahasa iklan
sudah memasuki wacana publik, gai bagian berpikir yang tak ter- yang terbebani pergeseran hubungsadari. Wilayah yang tak tersadari,! an signifiant dan signifie yang didikatakan oleh Levi - Strauss seba-
menunit penulis mempakan wacana akibatkan pembahan analogi pepenting, m engingat dalam berbagai nafsiran. Sifat bawaan penafsiran yang kesempatan; saya sering mendapati, tidak sedikit para pengguna ba siklis tersebut, dalam berbagai se-
hasa kurang menyadari, aldbat yang gi menunjukkan pembahan penandaan dan pertanda di antara peneriditimbulkan oleh sistem bahasa. Agar lebih jelasnya,saya memberi contoh mencolok dalam bahasa ik-
ma p^an dan penyampai pesan.Pa
ling tidak, proses penggunaan ba
lan. Sebuah iklan mmah menyam- hasa mempunyai potensi "mang paikan' keinginannya sebagai yang tak disadari". Artinya, terdapat bahyak unsur kenyataan yang berikut;
Vila... mempakan tempat yang eksklusif bagi kalangan profesional, bukan bagi mereka orang kebanyakan. Contoh iklan seperti ini, mengandung argumen kebahasaan asosiatif, artinya teidapat kode yang tersembunyi untuk mengatakan
tak teijelaskan, ketika bahasa dilun-
curkan dan disampaikan kepada publik. Terdapat pengertian serta penandaan(yang betpotensi)kabur. akibat proses penafsiran bahasa.
pengambil keputusan politik dalam
menggunakan kalimat "disesuaikan" telah membuat aksioma: kalau
kalimat dinaikan dipergunakan, dianggap menctmng kekuasaana atau
menunjukkan ketidakmampuan lembaga kekuasaan. Jadi, pengguna bahasa men-
jadaik^ komunikasi sebagai sistem kode yang diperhitungkan atau
tidak dif^rhitungkan.Dalam hal ini, motivasi emotatifmencari sifat ke-
bermaknaannya ag^ memiliki
bidang pengucapan.. Sehingga, acuan pengucapan itu meihpunyai
fiingsi tanda(qualisign) yang be^i-| jak pada sistem keb^asaan sosial.! Atau dalam pengertian lain,bahasai mencari kohkretisasi tahdal j. Leon Agusta dalam kumpulan' puisinya "Hukla" mencari pijakan
sajaknya dalam kalimat "saj^-saJak kamar dan sajak-sajak audito rium."-Di situ, sajak. dibangun melalui kepemilikan meta-bahasa yang homogen,atau secara sadar penyair: Leon Agusta mencot^a" menjelaskan fangsi kode kepada
pembacanya. Tet^i yang menjadi. persbalan, apakah posisi sajak ka mar tidak dengan sendiiinya,justm melahirkan posisi di luar pengertian "sajak karatu"? Maksudnya,apakah tidak muqgkin, sajaknya Leon Agusta,juga mempakan kodefikasi yang dibocorkan, karena sudah
dipublisir kepada miang-ruang yang lainjuga? Untuk lebih jelasnya saya ambil kutipan sajak Leon Agusta "Soneta Perpisahan": Kupagut rem-
bang,km pahat kenangcu^u.Pada bulan laut berhenti berktica. Dalam anginpisah menderu,Potongan sa
jak ini, mempakan potongan kode bahasa subyektif bagi penyaimya. Tetapi, kita dapat menangkap atau meipberi makna yang disembunyikan ke dalam sistem kode; rindu, r^a cihtgi, kekosongan,atau kesia-
Semisal, seorang pejabat memakai istilah "penyesuaian harga" dalam sesuatu yang konstmktif sekaligus usahanya "menjelaskan" kenaikan
siaan juga.Dengan demikian,sajak kamar yang ditawarkan oleh sang
memberi zona kepada pembacanya
penyair, dapat menjadi sajak sembarang orang. Lebih tepatnya men-
divergensial. Kata "eksklusif' telah haraga BBM.Pengertian yang di-' maksud pejabat itu, secara sadar
jjadi milik bersama dalam aspek pemaknaan kode yang diberikan;^ Dalam berbagai segi, sangat boleh jadi,sebuah s^ak merupakan pemyataan individu dalam proses .berbahasa, .iiamun demikian
pembocoran
k^a
melaiui
jperangkat media-massa,posbi sajak tidak lagl bennakna tunggal atau menurut tinjauan simiotika
penghancur%; subyek. menjadi
I qualisi^ M^udoya,Jbatu^ yaiig
Iditampilkanoleh seorwg pehyair,
I merupakan wacana ywg terbuka
untuk dicerap dan dioposisi oleh pembacanyaf ^ Dengan begitii, wacana kesusastraan selalu mengandung pengert-
ian denotatum,karena dalam Imiya sastra
selalu
memungkinkan
perubahan makna siklis menurut
: himpunan b^ikir dan den^ata
pembacahy^ Kita meinb^ karya
yang dikatakan oleh Christoper
mengharapkan kata "batii" sebagm
Norris sebagai keterbatasan seoran
iwujud untuk menggambaj^:hn kek-
kritisi memahami "reason itself dalam memasuki wacana metaba-
jBarthes, tidak selalu dijabarkan
joleh pembacanya sebagai "batu" dirinya mampu membuka tabir 'bagai sistem simbol "batu,yang imumi hasil ka^a sastra,di sisi laih^ jkerw_, hati"; Batu;dapat memilib hasa. Hal itu mengakibatkan.situr
!asi; di satu sisi kritisi menghehd^ lyang obsesiv mampu beroper^i;se:dalam dirinya telah memiliki pbten; [frame kebahasdan dengaii'gamsi indeksial, yang tidak diakui be-
baran nyata sendiri, dan dil^irkan
rada dan hidup sebagm sistem.per.
sebagai batu dengan patahan-pata-l
nilaian b£^rsifat inter-siibyek(a^:r hah penwdaan y^g berbeda pula; isa inten-telu). Dengaii dein^ari^' Oleh s^^ihjjidta tak dapat meng-^ 1 menuriifpandah'gan Defrid^isut^ harapk^ kode-kode d^am sebuab yel^^^ nielakukan pemakhaah karya(baha^ pen)sqierti sebuah ;(ka^a~sastfa) tidak mungkin ada inesinv fbtd-fopy yang mampu jpenilaian b^ersifat absolut. Karen^ melahirkan kaum "copier".Tak ada Isetiap subyek melakukah'penilaian mesln; fpto-cbpy' seperti para jterhadap sesuatu. akan selalu pelulds, mehgharapkan lukisannya [nielahirkan koteks bahi- yang tid^' I sebagai liealistik Wcaia kasat'mata. jmemilild.limit mutlak(Jabque pep- j Penafsir selalu mempunyai potenridai. Signature Event.Context." si'untuk.."escape" dari kaum-noime:Glypl,1977).^ 7 |sis yang mep^arapkaiihdam^m : Saya.tidal^mungkih memberi I foto-copy dalain pikir^seprwg'
I sastra, sel^u ditentukah a^k1^ makan hing^^uga,ketikainengyahg lazra di^ut dalam tinjau^ lamatipuisi Goenawan Moh^ad j"Untuk.Frida]^ahlQ4 Kare^ Car^implisi^Goenaw^ Moh^&d telah memb^ kepad^taVuntuk: Menir^ Apal^yangJdta mehgerti sebe-^ pek nbn-b^n^'d^t sebagai a^^iituiaa ba^^iqteroi^ narnya,tadi: kesederhana^!;lagu; tentang p'asi^, atau afiis sadar taiinyal S^aglfira^ saya mena^jri^'^gc^^l^^ pada.j^ta,;^da^ dalam/dawati jderetw Imt^kata yang murung? dari cei^nf^^s^anji^Siji^ Apak^/^^bnwda,.^ a^ ketanda (Goenawan MohamadC Un^i^4 da KahlbV Kalam Edisi 2,a?94j, GoenaWa^^ara sadar,.menein-
gan individual;!Xywg di^
j oleh
lem'eksistepat'di saat/^^jl^
ierasan hati, menurut Poland
patkan srarrag pembaca sajak's^
"pembaca"ij(Roland
Si^
An Essay;.Tiai^ated by Kchard
MilIef,-JPr^cet7:lU(±a:d 54r55i
itu^ pembac^'bat^^^
prosesl^^rat^i dan mt^
bhrdasarkajr^auig lingbip^^^ terpaharai/;f AtauL\mdaiui^;4
sendiri,p^da^ig^pahdmi^ yw^ menetap pada diri'seora^petnbagasnya,
meta-bahasa^ang mung^fri^^ direncanal^^oli^.seoran^p^u^' kastiai:-7j^e^^7r7
bagai,:^bye^ yang men^Mji^i^ fv Pernb^^^ pmbatas^^^ sugeiitihyasendiri, aCadime^l^ buaH teksy^ teri)uka mierupak^ ! pami aanT' ptori^,upmk melakul^ pehan^ jsuahi caia b^'ddaim rhendudukati' ; berikut Secaia^ntii^''|ebi^^ daah dan j^tandaah terb'adap ke kehaidiiat^^'ha'di ten^ftengaih^ : pen biasatiya sud^ daj^'d^atakw persoalm^poblik yangs^akomf jbermiitu, bila ia'mam|?^Hem4 plhks inil^ehiuhgkinah-kemUng4 berikan senantiasa gugahmpilduaiii' menyelesaikan sendiri" amuj^ih- kinah itu;^rapak^ denota^ yan^ sis
;rangsangan kesenangah dan niam^ pu mempeirkaya hidup kita
atau
puhyai'sbIf-pie%ntatioh'^^l^ehg4.
hidup seci^'irrianen dalarn diti'sbr
^hadapi larik demi larik kebahasaani
orang idterpretant,Pembaca,adalah
mehgat^an sftuasi drhotatumn^ |Terdapatjsenjahg (gap): antara
passum (identitas) y^g hidup
'sebagai berikut: Kesadarahnya j keloiatan rialam yang dibnat bleh bergelimangan irasionalisme, ke--' jkqh^^kebahiasaan(thbji^i^^)
{menurut kesesuaian'dirinya, dan
gannya" hidup ini, tak ^elaskw.
diiahya dapat.bersifat paradoksal!
mana makha dan realit^ya y^g
Semisal,fsaya dapat ineniafsirkan
itotalitas bah^a dam totalitas makjsud dari pembuat karya kd>ahasaan,
kat^^.^njihg" sebagai cara untuk
Sehingga,kedka saya membaca sa[-
jbukan* merupakan
kesatuan
sadaran terhadap nilai"^ahi^- I daii desiij^i(signirier)T-yaiig kef menyeluruh sep^ tanda tunggal,
jelas,sehihgga terbiaslah nmusia-
manusia kd^ ddam usaha inema-
mem^i orang, juga menjadlkan kata "anjing" sebagai bunyryahg
iketerbat^an prajeJaj^dian
releyah,.artinya sebmng,ptayair
pak dari seo;^g penyairterkemuka thami apa sebenaraya hakikat hidup dari New Yoik b^ama Jim Carrol,' iinil, _ .'.77;^'^ mengacu pada kontekS umum'me-" pertma-taihaisaya memaharhi teks' i Dalaih beibaj^ segi,cara ^huij ngenai anjing. sebagai ,binatang di luar sajakhya. Saya nrelakukw turan DamiN Toda terhad^ karya pelih£uaariv;\ . 4 7^[7 7.7 identirikasi subyek;karena Jim Car; .Iw^ Simatdpang, menuiqukkan ; Cara inemasukan uhsur yang(U- rol adalah pemu4k.rixk,se]canguS keteibaiasahnya untuk mCTa^afj^- maksudl^ oleh sebrianig penidri Sprang asing" yahg oleh kalangm argupsenj^i'Mdup denotrmi^p^ tid^ Selaltt menjanjikad kepada ihapan disebiitSiebagai"penyair^ dirinya^ada tujuan-tujuaniyahg la". Namiin demikian,^rakah Jirn [penis IwM Sim^pMg.IHi^ Carrol, memang benar"orang4?11
:t.-:v;
la"? Saya tidak yakin itu. Dramawan penting Antonin Artaud, menganggap tuduhan kegilaan itu,
dikaren^an para penafsir telah lebih dulu memaksakan sistem
berpikimya kepada sistem konvensi yang lain. Dengan pengertian
lain, tidak melihat kegilaw sebagai
.'c
vensi, menipakan metafor yang
berhenti. Meminjam pemikiran Ni.etzsche, bahwa keberhentian dari
konVensi menipakan; pemberhent-
iM dari proses yang m^ngakhiri sifat ketidakpastian. Pengakhiran proses, dengdn model pemastian penandaan dan pertanda, bersifat menghukum pencarian manusia
cara lain, untuk menjajaki meta-bahasa yang disembunyikan oleh kekerasan konvensi! Hal ini dapat dil-
dalam^ upaya mengupas misteri beipikir. Manusia,yang hidup pada
ihat dalam sajak Jim Carrol dengan judul: Post-Modemism, begini pan-
h^ya mengakhiri investigasi yang
dangannya: Igather up the giant holes Why should I bother with the rock
and sand whichfills them Why should I bother with dis tracting weights
Without elegance, or allow my selfto be taken
hostage, leaving only through back doors,
a gun raised to the pulse my lu cid shadow ?
(Jim Carrol, Fear ofDreaming, Author of The Basketball Diaries, Penguins Book, 1993).
Carrol, menurut pendapat saya tidak sendinan dalam melihat red-
kepastian-kepastian bahasa,sama
dilakukan oleh pola beipikir yang sudah dikaruniakan..Upaya-upaya memasuki kembali ruang meta-ba-
hasa naerupakan sdah satu cara, yang dikatakan dramawan Eugene lonesco sebagai langkah pember-
sihan diri dari idiom yang streo^pe, usMg dan tanpa esensi(Notes and
Counter Notes, Eugene lonesco, transleted by Donald Watson, 1964),
Namun seperti yang sering saya dapati, kita sudah terlalu banyak
inemilih keiisangan,dengan anggapan kebermaknaan. Siapa yang mengawali aspek kebermaknaan
itu? Anda dapat melakukan penan daan dan pertanda bam lagi,
itas itu (post-modernisme), tetapi
walaupun tulisan ini telah dibaca
kita dapat memahami, bahwa ke-
sambil lalu saja. Karena saya tidak perlu konvensi, apalagi konvensi
hampaan menipakan gejala penandaan yang umum. Leaving only trough back doors, bukanjagi mi-
lik subyek penyair ini, tetapi ijjenipakan wacana yang mau tidak ihau
sebagai titik awal kebuntuan.Saya tidak mempercayai, karena yang
pasti itu, menurat^nyair Jim Car rol hanyalah mimpi. Karenanya,
telah memposisikan pandangan
kita tidak perlu menyepakati ese[ini
lain, sebagai oposisi dari konvensi
pemah ada.***
yang dianggap waras. Karena apa yang disebut kewarasan atau kon-
Penulis, Kepala Studi Simiotika "Berempat"Jakarta.
Pikiran Rakyat, 12 Febiniari 1996
.::::
73
tJoseph Brodsky,Puisi dan Pengasingan
JOSEPH Brodsisy. Sang keras oleh sebuah nyair telah pergi. Di tengah be- koran^ningrad.Puia-pilismya
trawan famu.(poet-in-residence) di University of Michigan. Pada
1 lantara beton New York,28 Ja- dikatakan pomodansangatanti-' 1977jiar^mimenjadi waiga AS. Sementara ituj saj^-sajak, i nuarilalu.Meskisyair-syaimya SoAdefltubeltim seberapa KGB sering disebut sebagai puisi menyeretnya ke kamar intero- drama,esei,dwkiitilmya mulai kelam dan suram, kita tentu gasi.Seinentara,naskah-naskah menghiasi bahyak forum.Mulai yakin dia pergi menujii dunia puisinya disita. Atas "dosa'-nya dari The New Yorkerf The New terang. Kematiannya mening- itu, Brodsky harus rela dididik .York Review of Booksi dan galkan bekas panjang dalam ulang disebuah lembaga mental sejumliah penerbitah sastralain. Selain itu,kaiya-kaiyanya beladunia puiSi modem."IQlazanah saihpai dua kali selama 1963. Namimisemiiaitutidakmam- kanganjuga diantologik^ Dari puisidvmiatelah kehilangan saiah satu tokoh besamya," ko^ pitmengubahnalurisastraBrod- situ, ia meraih sejuinlah pengmentar Alice Quinn, redaktur sky!la terus menulis dart menu-: hargaan'. Di antaranya Mac lis menuruti kata hatinya.Pada Arthur Award (1981), National puisi The New Yorker. Joseph Brodsky bukanlah n- tahiin berikutnya, ia kembali Book CriticsCircleAwardXldSB).
ama baru di pentas puisi RuMa , dijebloskari ke tahanan dan . Lebih daiiitu,iajr^a menerima dan diinia ^ad kedua piiluh. tdiadili.S^tdiihteingasitentang sanjungan prestisius kalangan Nama besdmya bisa disej^ar-. . asal mida ide puisi-puisi yang akademik dengan menerima kan dengan pujangga Rusia se- ditulienya,ia menjawabi"Saya gelar doktor kehqrmatan dari Chdbrd University. kelas Osip Mandelstam dan An ° rasa semua itu daii Tuhan." na Akhmatova.fMatahari puisi .Jawaban itu hanya membuat Penghaigaan dunia untuknya
Rusm telahteiiggel^,"uj^seo- ^. berangrezim komuh^.Brodsky' • belum
berakhir. Pada 1977/
irang kntdkus sastra Rusia ine- /yang saat itu berusia 23 tahun Brodsky dinobatkan sebqgai
ingomenteri kepergiahBro^ky. dinyatakan bersalah karena •
pemenang hadiah Nobel untuk
Selama karirkesastrkwanah^; menulis puisi tanpa kualifikasi bidangsastra."laberhakmeheri:
nya,Br^ky yang lahir 24 Mei akademik.Sebagaihukuhian,ia ma penghormatan atas krnnpu-
1940itudik^ial^bagaiseorahg hanis rela bekepa paksa di Ar-
lankaiyadanatasnalurikepenu-
penulis puisi yang sangat;pro- tika.Namun,vomsitutidakber- lisaimya yang bertatahkan ke-
duktif. Kaiya-kaiy^ya dimlai^lan^img.lama. Sebab, masya- jernihan-pikii^ danintensitas-
I sanigatmenc^'olk^enamampu rkkat penulis di dalam dan luar
puitis," koniientar Akaidemi"
menamRakan;^£gi-imajijyang V negeriramai-ramaimempro^s.; KerajasmSwe^a;-;.^^^^^-^.;/^^^ . kelam dah!ser^j,;Selain itu,' . Delapan belas.bulan kemudiari' Menurii^t-cataiah sejarah,
kemampiumhyaii^^
mdib^baskandandikembalikan ' Brodsky yangsaatitu berUsia47
rakah jeiitanTbai^h^ Leningrad. , ; , :tahun mqmpakah. sastrawan tehgahKehilangan'd^mencari^^ menghabiskan tujiih terinuda kedua yang mehyah'' ' « tahim berikiitnya untiik menu (Jang hadiah Nobel; Yang terlis. Sebagian bessir puisinya di- 'mudaadalah AlbertCaniusyahg
jter puisinya..
I Namun, itu biikan.iberarti teijeinahkankebahasaJerman,. meraihNobelpadausia44t^un.
|.Brbdskybisa bebas mengehyam Prancis, dgrt: Inggris.. Untuk Namun,reaksinya tetap biasaI tepuktangahataud^akkagum : nienghindaii kesiditan, kum- ■ bi^ ^ja. "Ini langkah be^ : ma^arakatsastraRusia.Sebab, pulankaiyanyaditeibitkan diluar negeri saja. Mulai saat itulah,' j nis Rusia selalu mengintainya. namanya mulai dikenal di lingTerpaksalah,.puisi-puisinya kunganm^arakatsastraBarat. diterbitkan dan diedarkan di • Namun,'pelecehan terhadap bawah tanah,. sastrawaninitetapberlanjiitKeMenariknya,penulisywgsatu ; nyataanbahwadiamenuikpuisi ini miskin pendidikan'formal. danketurunanYahudimembuat Bayangkan,pada usia 15tahun, penguasa selalu mengusiknya. ia stidah berhenti bersekolah. Dasar keras kepala, Brodsky Namuii,pada saat itulah,ia m- seperti tidak terpengaruh dan tilai meiyalani qddissey pendi- tetap menulis: Mungkin karena
|organ-o^an keamanan komn-
dikaim^denganbelajarsendiri.
sudah kehabisan akal untuk
Selain itu,iajuga harus bekega menaklukkannya,Moskowmem-: keras unttik menghidupi diri. befinya visa pada 1972 dengan Pekeijaan pelaut, fotogragfer, tujuan Wina.
buhih pabi^, penjaga kamar
Atas bantuan W.H. Auden,
bagi saya,namun langkah kedl bagi umat manusia," ujarhya.
^yoritaskaiyaBiod^ditulis dalam bahasa Rusia. Kendati ia
tidak pemah kembali ke taiiiah
kelahiinnnya; sas^wan jenius ini mengwgigkp idenya paling
tspatdiuhglmpkian(^aml^asa ibunyal "Bahasa itu jsiuh lebih kuno dan ku-at daripada sebuah negara.SayamilikbahasaRusia," tuUsnya suatu ketika. . Namun,adajuga ddam baha sa: Inggris. Biasanya itu dilakukan dengan menulisnya terlebih dahuludalambahasaibunyadan meneijemahkannya ke bahasa
mayat,sampai geologis pemah Brodsl^ bisa bermukim di Ame- Inggris.Tigabukiiterpentingnya ia rasakan. "Untuk melarikan rika. Di negeri bam ini,ia mea- adalah kimpulah puisiA Partof diri dari kesulitan hidup, saya dapatkan segala fasilitas untw Speech (1977), kumpulan esei ^.memilih sastra," papamya. mengembangkan diii. Di anta- I^T7mnOneilS86),kumpulan , Pada 1963, sastrawan botdk ranya ia diangkat menjadi sas- puisi 7b Urania(1988).(MZ) .
Merdeka, 12 Pebruari 1996
i
Sastra,Imajiii^i, dan Moral Oleh Asep D.Daimawan
TEMAsastraitu biasanya selalu berkutat pada tiga tema. atau masalah, yakni tentang ketuhanan, kritik sosial
dan cinta. Penyair besar seperti Shakespeare saja terkenal dan
.melegenda dengan tema cintanya;Romeo and Juliet.Tema da-
sar itu telah menjadi universal dw abadi.
Ada penilaian bahwa ketiga tema sastra itu dapat meiielan-
remaja sekarang mulai menurun seiring dengan. merebak dan menggejalanya budaya menonton di kalangan mereka dan ma^arakat Mta secara keseluruhan.
Juga disinyalir bahwa moral
bangsa sudah semakin tururi.Itu s^ua berawal dan berakhir dari sastra.
Imajinasi Dalam tulisaimya di h^an
jangi keadaan sosial masyarakat. la juga yang mampu memberikan pengalaman religius dan mereligiUskan pengalaman
Kompos(21/1)St.Karton6mensinyalir bahwa anak-anak In
dalam sebuah sastra^
nasi riiareka. bai diasrumsikani
Tema-ten^ itu juga mampu menMjemahkan bahasa .dnta
nftuiusia. Tanpa tema tersebut,
sastra mustahil al^ hadir. Dan ,tanpa kehadiran sastra^ kere-
donesia tdah kehilangw imaji
manife^ikan dalam bentuk urutan bahasa yang" indah. Maka terlahirlah sastra. Melalui
p^gumulan imajinasi, dari se-
bu^ realitas kereligiusan, kri tik sastra, dan cinta yang indah, atau bahkan yang tidak indah sama sekali, muncuUah sebuah
kaiya sastra. Dengan demikian maka sastra
itu pada dasarniya adalah potret keMdup^ manusia dalam ben
tuk bahasa. Maka apabila sese orang membaca sebuah kaiya sastra,. secara otomatis ia akan
berha(^pan dengan realitas ke-
hidupian."Semakin sering orang
kar^a timbuIiQra budaya non-' membaca kaiya sastra,seihakin ton dan mendengarkan yang kaya pengetahuannya metel^ merasuk anak-anak kita. ngenaipula re^tas sosial^ Bukan Sementara itu budaya baca se
makin tertinggjdkmi. Ini .terliligiusan, kritik sosial dan dnta, hat pula dari. semakin tidak seolah tak bernuansa, Hap tak diminatinya dongeng^ongeng akan memiliki makna.
hanya sebatas pengetahuan,taptf
lebih dari itu, karena dalam se
buah kaiya sastra banyak nuiansa makiia yang diberikan.Kaiya sastra memiliki manfaat biagi
l^engan demikian sesimgguh-
dan cerita sebelum tidm:. Pa-
liya sastra tak dapat dipisahkan dahal sebelun^ eranya audio-
manusia secara meriyeluruh.
dan ketiga tema terseblit. Kare-
video tradisi orangtua mendo-
na itu bila sebuah karya sastra
ngeng kepada anatoya sebelum
Namun ada satu hal yang patut diperhatikan.Untuk mengetahui sebu^ kaiya sastra, sese
tidur menja^ suatu keharusan. mulai terekdn.Rekaman ini pu- Selain a^ anak cepat tidur,i lalah yang memberikan peng dongeng 'dapat pvQa niengeni-' alaman dem pengetahuan ber- bangkan imajinasi anak. ■ Dalam Kamus Besar Bahasa haiga berkenaan dengan kehiterdpta, maka realitas sosial
dupan sosial.
Sastra yang terdpta itu mem
orang tidak hanya cukup mengahdalkan "melek-huruf Ia me-
merlukan daya imajjnasi yang kuat,sebab tanpa imajinasi,nu-
Indonesia, imajinasi adalah da
ansa dan nilai sastra tak akan
ya pikir untuk membayangkan
diperolehnya. Itu sama saja de
berikan daya imajinasi, bagi dalam angan-^gan atau men-
ngan mqinbaca sebuah koran
yang mendalami dan menyelami
kuning.
^stra dalam tahap awal. Dan ini akan memberikan pelajaran berharga tentang moral pada tahap lebih lanjut Banyak hal yang diberikan
sastra ^hadap peningkatan imajinasi, maupun peningkatan kualitas moral. Inilah yang justm menarik imtuk dikaji dan direnungpikirkan.
ciptakan gambar-gamb^ keja?lian berdasarkan kenyataan
atau pengalaman seseorang. Di-. dasarkw pada definisi ini, maka
■ Dengan kekuatan imajinasi, orang akan mampu bukan hanya
memaknai dan menyelami kaiya
hubimgan.antara sastra dengan
saste yang merupakan potret
imajinasi sangatlah erat.'.
kehidupan, melainkan miemnngkinkan untuk dapat berpikir logis dan rasional dalam bidang
Sastra t^lahir dan tercipta berkat adanya imajinasi. Proses kelahiran sastra diinulai dari re
alitas kehidupan seputar kereligiusan, kritik sosial dan cinta
Hal ini terutama karena si-
yang diendapkan dalam pergu-
nyalemen bahwa daya imajinasi
mulan batin yang dalam dan di-
lain. Inilah yang kemudian men jadi persoalan utama, karena
sesun^uhnya imajinasi itu justru lahir dan ditumbuhkan de-
Pg^ membaca sebuah kaiya sastra.Sementara kenyataannya.
75 tema tosebut. Bi&an mustahil
rari bila seorang ^ak sekarang
rang,ap^giiintuk membaca se- .etika dan'moral akan- tiimbuh
ini ^dah,tidak lagi menghor-ri
bu^ kaiya sastra. Maka bila- i^bur: .' \Sebuah -cerpen '.yang mengbukan miistaM bang^ Indpneri gainb^kari realitas pehggt^ur-
anak yaiig sulm menyebut Bapateyaelu,kaniu,dana^ub^-
°btidaya..membaca semal^ ku-
fenomena uu, tetap berlahjut; sia akan makin lama nialsm
tumpulpemildranhya. I.
^
Moral
mail . orangtuanya. . Semis^il,
'an pammahan raliyiait yahg tidak
sikapyarig tidak wajarmenuriit
, manipu,^an memberikan rasa
adat ketimtu^, yang.sebenar-
:iba, rasa sedih,'d^ rasa in^ raenqlong orahg yang tidak me-
nya'dipegaing teguh oleh bahgsa Indonesia^
.! . V \
miliki' kemampuan. M adalah
Dalani- kerangka pemikiran
dari sasixa adalah ^ajaran me- saiah satu pelajaran moral yang ngehai'moral. Moral dan etika dapatdiberikan ^ kar^'sastira. itu ju^^berikan oleh hilai-ni- Banyak hal lain yang dapat.
I mo^' bang^ Indonesia se-
Hal lain yang dapat dipProleh
lai kesastmaii. Ini artinya, bila seseoraiig lebih banyak memba
berikan sastra yaing tak ipuhg-
kin dijd^k^ satu per satu da
lam tulisansiiigkat ini. ■
ca kaiya sastra,etika dan mordl-
ini, maka wajarlah bila kualitas
maidn hari semaikin m^urun.
Ini.sangat s^asib dengan,ke mampuan imajinasinya. Maiir lah'Hta memikirkan penerus
nya jiiga a^an ikut l^t.Heya-
Tetapipersoalannya sekarang
kinan ini muiii^ terutama bila sastra yang dibaca dan,diimaji-
adalah minat- anak-ainak. kita
n^ikan dalam pikiidnnya.ada lah berki^aan dengan ketiga
lah kurang. Maka janganiah" he-
membaca kai^rai sastra ^gat-
ban^ini^(Asep D.Darmdwan,aktivis sas tra yang.Hyiggal dt Baridurig)
Korapas, 18 Pebiniari 1996
dbne^ia^ buktd seba^salah sebkhagian bdisarnya teri^tlhig' ratu dari'rab'ang kesenian,eksis-^ kepkda siapa yang menjadi'ot-
kmrikulim^^
tehsi'l^tra beluitf'sepenuhtiya rhnya. Sedangkan dua'pendekar dimandirikan seperti halnya ca-" yang siap berantem saja biasanya'
kurikuluin^;TObduihny4^
pengqjar^f^i^is^^ sekol{m:i^iw dan^y^ menitikj^rS^^-^pa^^
sali^tanya:Siapa gunimu? \
ata rantai'^lapjutnya ialah
atamNan^^f^d^ di^dEenia^^
seputar p^^'a^sastra diseko-''
lah
Kenyataan lain - yang cukup
kurang mantaphya kompetensi• memprihatinkah! ialah kurang guru pengampu pengajaran sas populeniya kegiatan' ektra kutra. Mereka memang tide pemah; riloiler sastra, kalau tidak bbleh
disiapkan'secara sungguh-sung- dikatakan ekstra kunkuler sastra
masalahnmasalah Idasild. Yakhi,'- guh untuk menjadi guru sastra,' di sekolah merupakan hal yang kenyataan'^ penggjaran siastra > berbeda misalnya dengan guru asing. Banding^canjuga misalnya
mengg^baf di sekolah. Bisa di-. dengan ekstra kurik^er musik,
masdi .sekadmr mendpmpleng pen^jardn Bahasa Indonesia dehgan alokasijatah waktu yang sangat terbatas,kompetensi guni
sastra benar-benar menyukai dan mendntai.sastra itu .sendiri.
popurer
Diperparah dehgan masih ada-. da pUM guru. Kalau ada- satu nya w^ah kekeliruan anggapan i dua sekolah punya klub ^hgge-
kurikulir sastra'df'sekolah.dan sebagainya
pahami pula bila tak semua guru atau melukis, atau menari. As-
Cg menganggap karya sastra
^a ekstra kurikuler.sastra di
berhmara.kepamar sastra;bisa ditebak'Tdi situ
yalah hasil lamunan yang tak, ada guru yang nyambi-ja^ sas-
Bmeh jadi perubahan kunku- berinakna apapun ba^ hidUp dan'' trawan. Bolen jadi pula,'guru bersangkutan' malah tidak lum'.'dimalfflud hanya'sekadar kehidup^ Sesuai pepatah 'guru kendng mengampu pelajaran Bahasa dan berdimpak kongkiit . pada p&r^ rubaban bahan pehgi^aran sas-. berdiri, murid kehcing berlari, Sastra Indonesia,ironisnya. ■
tra,satu-satmya'obat mujarab', bisa dimengerti kalau sastra tak yang diharapkan'mampu mehimg'. 4iakrabi siswia. Guruhya spja tak gulaiigi/kegagalain','pengaiarah; suka, apalagi muHdnya.' Ini sastra yiahgjienis digerundelkan., hahy^.;!menguatkanpendapat Sedangkan pendpmplengaih ^'as- ara ^akar pendidikan; bahwa tra paoa pengajaran.""
'
"
"
siswa,
Sementara itu,teknologi audio visual yang hadir tanpa antanantan bagi warga negara berkembang seperti kita, telah menjadi pisaii ' pemotong
keruiiutan urut-urutah perilaku
OSIS
budaya. Mestinya, dari perilaku
tersendiri.
budaya lisan, berlanjut ke budaya
Lanfas, hikmah apa kiranya yang bisa dipetik d^JASAS? . Pertama,JASAS bisa mepjadi
tulisan, barulah mengenyam bu
daya pandang den^.Yang teijadi pada kita ialah, oelum lagi tradisi
membaca
benar-benar
dipuaskan, ujug-ujug
bisa
dibuat
forum
salah satu altematif bentuk ek-
stra kurikuler sastra di selolah, yang sekaligus melibatkan beber
sudah
apa sekolah (sekup kabupaten,
Dampak paling nyata dan
atau malah propinsi). Hal itujuga merangsang terbentuknya Idtm-
diteror kehadiran televisi.
parah ialah berkenaan dengan
apresiasiaastra yang dalam al^ modern sebahagian terbesamya memanfaatkan piranti tulisan. Dalam mengantisipasi persoalan-persoalan di atas, berbagai altematif solutif bisa dikemukakan. Salah satu di an-
taranya ialah perlunya kehadiran jaringan apresiasi sastra antar sekolah, Selanjutnya disingkat JASAS. Modus JASAS itu bisa dibuat
sesederhana mungkin tanpa kehilangan efektifitasnya dalam
klub penggemar sastra m setiap sekolah, malah mungkin terben tuknya ekstra kurikmer sastra di setiap sekolah.
Kedua, JASAS bisa mepjadi motivator antar guru dan antar siswa. Motivasi itu bisa ber-
dampak pada menin^atnya kegemaran terhadap luuya.sas tra,juga peningkatan daya apre-i siasi.mereka. mkmah kedua dan'
pert^a dL atas, nyata sangati memberi kontribusi bagi keber-, harilan pengajaran sastra jaluri kuiikuder.
. !
gajaran sastra ^sekolah^da jalur kurikiiler. JASAS ini jug4
-pie^adi'ihema sosialisad.. Balk
bisa melibatkan berbagai pihak
isasi pekaiyiai\ya..^malis^ ini
dengan berbagai interes positif^ dalamnya,. seperid Depdikbud, redaktUr sastea media massa
(cetak dan atau elektronik),sanggar-sanggar SE^tra dan atau sas?
trawan secara. perbrangah dan tentu saja beberapa sekolah sekaligus. •
Bentuk kegiataimya bisa sederhana saja. Beberapa.sekolah dengan koordinator guru Bahasa
dan Sastra Indonesia plus pengu ins OSIS masing-masing bertindak selaku penitia pelaksana.
Seminggu atau dua mi'nggu
sek^,secara bergiliran masingmasing sekolah mengundsmg sastrawan(penyair; rorpenis, novelis,
kritikus
sastra) • untuk
. Ketim,bad sastrawan,JASAS
sosiwsasi^kuya maupuii'soaalbukan :melulu^pri$inosi,''melain
itas diri.^ilau sang'p^yair disu-
ruh jmembaca.j^pi^ ^di';^r^ JASAiS,dia ^stihya.berlatih supaya tampil prima,imsalnya.
Keempat, JASAS bi^ pula menjadi sgahg pembibitan sastrawah muda, yakni dari para siSwa yang terlibai soal pemhibitan sastrawan ini semeiyak Ragil. Suwamo Pragolapati *raib'mepja-
di kurang tei^erhatikan. JASAS bisa mepjadi ajang pembibitan kalau suasananya diciptakan sekondusif muneMn sebagai ajang beleyar bagi siapa saja yang
berbicara mehgenai proises kreatif,membaca kaiya sastra (puisi,
terliDat_ _
cerpen, petikan novel), dan membahas atau mendiskusikan bersamapara siswa yang hadir. Ko-
ing berwenang. Media massa mestinya bersedia pula menye-
ordinasi imtar guru'bisa dibicaridcan pada pertemuan (Mu^awarah Guru Mata Pela-
jaran),sedan^can antar pengurus
Depdikbud bisa menjadi spon-
^rJASAS selaku mhak yang pal
ponsorinya. Sebab, dari JASAS media massa bisa memunodkan
isu-isu sastra yang bermutu,
tidak asal bunyi (asbun) s^'a
seperti akhir-aklw ini sering Idta jumpai. D-k
-
.
Muhanunad Fuad RiyadiSJPd.
Kedaulatan Rakyat, 25 Februari 1996
Ketika Pehydir .
•'->' . r '• • n.-q
_2~
Peny^Indonesia akan eksis dan establish keti ka ia menguasai bahasa nasionalnya. Seorang pe nyair mernahg hams menguasai sarana relorika berupa baha.sa di dalam berkarya. Tanpa menguasai kepenyairan Indonesia ialah sejauh mana sarana retorika seperti diksi, imajinasi,J?gwrc of . penyair Indonesia mampu menggunakan speech,ritma dan rima — mi^nya — dapat dika-
^^leh Sudaryono,
Diskursus y^g tetap aktual dalam konteks
j bahasanya untuk mengungkapkan nilai-nilai barii, ! cita rasa estetis, dan jiwa mdnusia kini yang diiDng-
ta ^r^g penyair akan gagal mernbahasakan cita rasanya,jiwanya dan obsesiny^ Baha^ bag p^yair
I long oleh kegelisahan, alienasi, obsesi dan harapan- ibaratjendela kaca; melaluinya ia dapat melihk r^har^an baru yang selalu menggodanya? Penyair tas, tet^i ia dalam hal tertentu dibatasi oleh keter-
kini yang hidup di dua laitub berbeda; tradisi-mcK batasan bahasa. Jadi, ungkapan bahasa penyair terdemisasi, Barat-Timur, Utara-Seiatan, nasional-glo- kadang kandas(gagal) memotret realitas, fenome-
bal niscaya mengalaini dainpak keterpecahan buda: na-fenomena,dan Realitas HakUd yang transendenya Niiai-nilai budaya yang beibeda bericonfrontasi, talsifalnya ' . 1
berinteraksi,dan terakumulasi dalam wacana yang
Bahasa Indonesia meiriang sederhana^'tetapi
sulit terbaca. Kegagapan budaya,geger budaya,dan sesungguhnya memiliki kemampuan menyimpan . trauma acap menggodadunia kepenyairaa ; kekayaan budaya, alam pildran, dan memahtulkan-. Penyair,sebagai pejdan ulang-al^ budaya, ter- nya melalui wacana-wacana susastra. Persoal^ paksateiperangah di tengab-tengah lalu lintas buda-, menjadi knisial ketika penyair Indonesia raenyang--. , ya.di hadapannya PenyairIndoneaa mulakhir lan- "sikan kemampuan baha$a nasionalnya sebagai tas tf^oda untuk inenyahgsikan keommpujui bahasa wahana ekspHesi kaiya kreaiiftiya. Penyair haruslah nasionalnya, bahasa Indonesia,sebagai wahana krealif mengolah, meramu, dan paBa,akhimya mene-.
ungkap yarig rhantap. Migr^ bah^ akhimj^"men-' mukah bahasa yang paling tepi bagi ekspresijiwa jadi agetida dalam benak kepeiiymr^ Indonesia, nya. Masalah lainnya yarig tidak kalah rrienaiiknya (ingatlah ^lemik lentMg ira bebei^a bulan lalu). ialah bahwa,dewasa ini sulit menemukan penyair
KetiIra penyair Singapura, Filipina, dan Malaysia: j^g berkelas empa Isdlah pujang^ kapujangg^an,. gelisah dki ifnerasa tercerabut d^ akar budayanya, seperti melekat pada Ronggowarsito,Josodipuro, dapal dimaklumi kaiena merdca memang bermasa- CTipu Kanwa dan lainnya sulit ditemukan. Fteisjalan
lah dalam seal bahasa. Tetapi, ketika penyairIndo
olah bahasa,dengan demikian, menjadi agenda uta
nesia ketularan ikut gelisah, apakah menjadi agen
ma bagi penyair Indonesia la, bahasa, menjadi pe^ da utama dalam konteks berbahasa-bemegara- kegaan mmah yang tak liabis-habisnya :, bersusastra?
'
Penyair Indonesia kini, pinjam istilah Djoko S^-
Penyair dan bahasa ibarat sekcping uang'logam yono,sedang niembangun kampung halaman baru. yang antara sisi yang satu dan sisi lainnya saling Penyair dewasa ini mengalami apa yang disebut
mendukung maloia, nilai, dan eksistensi. Menghi-- ketapecahan budaya Penyair yang berlatar budaya langkan atau meniadakan salah satu sisi dapat ber-, Jawa tidak lagi bisa menikmali kejawaan secara kenakibat Ishilan^jati diri dan akan t^adi kii^ nilai-. tal {era uj\'ani). Begitu pula penyair yang bedmar nilai,Be^tu ada penyair Indonesia mCTcdsa bermi- Minangl^bau, Makasar,Bugis, dan Melayu lain grasi bahasa, dengan harapan akan raemperoleh nya, tidak lagi dapat hidup dalam atmo.sfir budai^'a hadiah nobelmisalnya, saat im juga akan kehilan-- inasing-masinjg. gan bahasa. Penyair Indonesia boleh saja menulis Mitologi dan kosmologi budaya Indonesia belum sajak dengan bahasa Inggris, Jepang, Jerman, sqjenuhnya menjadi agenda sdiari-iiari dalam kqjePrancis,dan sebagainya, tetapi percayalah bahwa nyairan Indonesia. Demikian pula'mitologi dan kos
kary^ya akan dipandang sebel^ mata oleh kritisi
mologi dunia Bajat belum sepenuhnya menjadi ba-
dan bodayawan Indonesia. Masalahnya tidaklah gian dalam kehidupan kepenyairan, Akibatnya,
sedert^i Kerumitan, dengan demikian, akan ter-;
penyair Indonesia kini tampaknya mengalami tai-
wujud dalam konslelasi nilai-nilai yang gonjang- sis acuan,gamang,dan terbata-bata membaca gejoganjing, asing, dan dianggap sinting.
lak zamannya. Penyair Indonesia kini agaknva
1 Penyiry^rigberlM'budaya Jawa^tidalr" .lagi bisa menikmati kejawaan secara kental . I ■ (ora njawani). Begitu pula penyair ■ 1 '■ yang beriatar Minangkabau, Makasar, Bugis, dan Melayu lainnya,, tidak iagi dapat hidup dalam atmosfir - ■ . budaya masing-masing.
teitepung oleh beibagai ams yang basilangaa Anis
alnya sebagai wahana ekspresi jiwanya. Penyair!
itu bemama budaya global, yang jika tidak peka ti(M perlu merasa kehilangan bahasa bagi kaiya-| mengantisipasinya, dapat menjegal olah bahasa-olah kaiya kreatifhya. I sastra-olah budaya. Penyair hidonesia pada akhimya hams segera me^
Keiika penyair kehilangan bahasa apa yang da nyadari bahwa dunia sastra memang disesaki oleh pat diharapkan darinya? Pertanm, penyair hen- kata-kata. Tetapi, itu tidak berarti bahwa kita dapat daknya cerdik dalam merekayasa bahasa seperti berbicara sesuka hati. Pembicaraan kita akan lebili
Sulardji Calzoom Bachri yang meniup-niupkan rcrfi dewasa apabila tidak sekadar mempermasalahkan' mantra daiam sajak-sajak 0 Amuk Kapak atau wacana-wacana yang tak teibaca. Banyak pembica Afrizal yang mengusung idiom benda-ben- raan kita melayang-Iayang di angkasa, tanpa acuan
da. Kecbi^, penyair Indonesia hendaknya lebih dulu makna yang jelas, d^ pada akhimya kita hanya
maiguasai akar budaya Indonesia sebelum berkarya. mendiskusikan kosa budaya tanpa makna. Dunia Konsekuensinya kita harus sabar menunggu lahimya kepenyairari Indonesia pada ^mya bermuara pada' pu-jangga baru (baca: empu baru) yang mampu konteks wacana yang sama: menemukan bahasa menawarkan lanskap batinnya. Ketiga, gejolak yang mampu mewadahi segala visi, misi, obsesi, zaman baru dengan tatanari nilai baru bukan alang- dan cita-cita bersama. an ba^ penyair unmk berkontemplasi menemukan Penyair Indonesia harus meyakini kemampuan jaii diri dalam penciptaan puisi. F^i-puisi baru de bahasanya: bahasa Indonesia. Tanpa meyakini ke ngan idiom-idiom baru dapat didptal^ ketlka pe mampuan bahasanya, niscaya dunia kepenyairan
nyair dapat mengakumulasikan tata nilai bam ^ terbeUt pada masalah yang selalu menggelis^kanmerefleliikannya di dalam sajak-sajak yang ditulis. nya: kehilangan bahasa,"kehilangan wilayah buda Repiblika mempakan koran yang di^ dijadikan ya, dan pada akhimya tercerabut dari ak^ budaya
lahan pendebatan, polemik, dan diskusi unmk memahami tiga persoalan tersebut. Sebagai koran terkemuka, ia dapat diharapkan menyediakan wacanawacmia pemikiran di sekitar budaya yang amai diperlukan bagi terbenmknya tatanan dunia puisi yang
yang menafasi, menghidupi, dan mengabadikan
warisan kultural bangsanya. Inilah agaknya yang
menjadi agenda utama bagi dunia kepenyairan Indo nesia memasuki tbad 21, yang menumt John Naisbitt menjadi agenda 'Megatrends Asia'. Kita berusa-
bam, segar, dan menawarkan kilatan-kilatan renun- ha membuktikannya.
gan penyaimya. Penyair Indonesia kini tidak perlu
merasa ngeri mengha^i beibagai konflik kep^dn-
gan. Yang paling mendasar adalah bagaimana penyair Indonesia menyadari potensi bahasa nasion-
■Penufis adalah penyair, Direkfijr Sengkel Piisi Swadaya Mandri, staf pengajar FKIP Ur^ tian kirit s&xi di pascasajana IKIPMalar^g.
Republika, 25 Februari 1996
Episode sang Penyair kundera h EPISODE adalah pengenian yang tidak pen-
ling." Episode hanyalah sebuah rangkaian. Itu menurufPuirik-nyaAristoteles. Aristoteles tidak
menyukai episode. Menurut pendapatnya, dari semua kejadian —dari segi puisi— yang paling
buruk adalah kejadian episodik.Bukan menipakan konsekuensi dari segala yang mendahuluinya dan tidak mengakibatkan efek apa-apa. Episode berada di luar rangkaian sebab akibatsebuah kisah.Sebagai kebetulan semata,ia bisadike.sampingkan tanpacerita menjadi sulit
dipahami. Dalam kehidupan tokoh-tokoh utama cerita,-ia tidak meninggalkan bekas satu pun. Anda naik metro untuk menemui wanita pujaan Anda, sebelum
sampai di stasiun yang Anda tuju seorang gadis yang berdiri di samping Anda mendadak terserang sakit, pirigsan, dan.jatuH. Tidak sedikit pun —sebelum itu— Anda memperhatikannya(karena bagi ;Anda yang paling penling adalah rendezvous dengan pujaan hati Anda,selain itu tak ada yang menarik minat anda!). Tapi,sekarang
Anda te^aksa"'mengangkat dan meridekapnya. Anda langsung mele'takkalnnya di bangku yang baru saja kosong.begitu kereta menguraiigi kecepatannya, Stasiun tujuari!-Menihggalkan-gadis tersebut begitu saja, Anda menghambur memeluk wanita pujaan Anda. Kalau sudah begitu, gadis yang beberapa saat sebelumnya
Anda"peluk, l^gsung terlupakan. Seperti itulah contoh episode. ' Hidupjugapenuh dengan episode,persisseperti kasur yang penuh berisi serabut, tetapi penyair (demikian Aristoteles) bukan lukang
kasur.M^a,penyair harus memilah baik-baik ceritanya dari pengisian seperti mengisi kasur, meskipun hidup sebenamya —mungkin saja-7 cuma seperti pengisian itu.
Bagi Goethe, raisalnya, pertemuannya dengan Bettina (sang kekasih) hanyalah episode tidak panting. Bukan hanya karena
dalam hidiipnya pertemuan itu kecil secara kuantitatif, Goethe bahkan berusaha agar episode itu tidak berperan sebagai sebab dan
mencegahnya masuk dalam biografinya. Padahal, di situlah tampak relativitas pengertian episode, relativitas yang tak teriangkap Aristoteles:
paHa akhimya tak seorang pun bisa menjamin bahwa kejadian episodik tidak mengandungsebab potensial yang mungkin bisa bangkitsuatu ketika dan secara tiba-tiba menggerakkan sebuah iring-iringan konsekuensi. Suatu saat, menurutku, saat iring-iringan itu akan tiba, sementara tokoh-tokoh sudah mati, saat di mana Bettina berhasil menjadi
bagian tak terpisahkan dari kehidupan Goethe,Goethe sendiri sudah tidak ada di dunia ini.
Jadi, definisi Aristoteles bisa kita lengkapi dengan tambahan
seperti berikut: tidak satu pun episode yang secara apriori bisa dikurung dalam kategori episodik selamanya. Sebab, setiap keja dian, yang paling sepele sekalipun, punya kemungkinan di kemudi-
an hari menjadi sebab dari kejadian lain, sekaligus bertransformasi menjadi satu kisah, satu petualangan.
Episode bisa disamakan dengan ranjau. Sebagiap
memang tidak meledak, tetapi yang paling kecil sekalipun suatu saat bisa saja berakibat fatal. Di jalanan,seorang gadis bergegas menghampiri Anda, sambil memangamati Anda seakan-akan Anda adalah halusinasi. la memperlambat langkah, kemudi^n berhenti, "Benarkah inr Anda? Bertahun-tahun saya mencari-cari Anda!" Gadis itu langsung meme luk Anda. Dialah gadis yang terkulai di
dekapan Anda ketika Anda naik kereta dalam peijalanan menemui wanita pujaan Anda, yang menjadi istri dan ibu anak Anda. Tapi, gadis yang tidak sengaja bertemu Anda di jalan itu rupanya telah bertekad untuk mencintai penyelainatnya, dan pertemuan tak ter-
duga itu ia anggap sebagai pertanda nasibnya. la akan menelepon Andalima kali sehari, menyurati Anda.Ia nekat menemui istri Anda
guna menje laskan bahwa ia sangat mencintai Anda dan tentu saja berhak atas diri Anda. Istri Anda pasti akan kehilangan kesabarari.
akan n^amiik karena temyata Anda bercinta dengan tukang sampafi dan meninggalkan Anda dengan membawa serta anak Anda. | Nah, demi menghindari gadis mabuk cinta yang akan mem^
bongkar isi lemarinya di flat Anda, Anda akan kabur ke seberan^ lautan dan mati di sana dalam penyesalan dan penderitaan. Andai-
kan hidup kita adalah abadi seperti kehidupan dewa-dewa Yunani, pengertian episode tidak ada maknanya lagi.Sebab,dalam ketidakterbatasan semua kejadian, yang paling sepele sekalipun,suatu saat akan menjadi sebab dari akibat dan mengembangkan diri menjadi satu riwayat.
• Seorang yang berdansa dengan kita ketika kita masih berusia dua puluh tujuh tahun, mungkin hanyalah sebuah episode, sampai ketika kita beijumpa dengan istri kita. Seketika itu juga sebuah episode yang terlupakan melahirkan kisah kecil.Kendatipun,dalam kehidupan kita kisah tersebut tetap episodik sifamya,tanpa pemah punya kesempatan menjadi bagian apa yang disebut biograri.
Biografi adalah rangkaian kejadian yang kita anggap pentirig bagji hidup kita. Tapi, mana yang penting dan mana y^g tidak? Karena kurang mengetahuinya(dan pikiran tidak juga muncul untuk me^ ngajukan pertanyaan sesederhana itu) kita menganggap apa yang tampak, dengan sendirinya penting begitu saja, misalnya atasan yang menyuruh kita mengisi kuisioner yang berisi tanggal lahir, pekerjaan orang tua, pendidikan terakhir,jabatan, tempat tinggal (mungkin bisa ditambahkan keanggotaan partai), status perkawinan, perceraian, tanggal kelahiran anak,sukses, kegagalan. Mengerikan sekali, tetapi begitulah. Kita memandang hidup kita sendiri dengan kaca mata petugas administrasi atau polisi. Sudah merupakan pemberontakan kecil jika kita memasukkan dalarn biografi kita wanita lain yang bukan istri kita, tambahan lagi perkecua lian semacam itu hanya akan dihargai, jika si wanita memainkan peranan dramatis dalam hidup kita.
Jawa Pos, 25 Pebruari 1996
;:r.-
•.
r.v;
c;;
u:.-rz
t
81
EMQKB^I tidaik mmgr
Oleh Iwan Gunadi
j.kin ^pa''fetik; Tanpa l^tik;d^okiasl gera berakhur.-Itul^ y^g di^-^ i tal^ oleh
tapi ju|^ dipahaifiii dan kerapr tra yar^-berbunyi minor. Kiitik • Tetapij ketika pembaca ^per-. kali. dilimcurl^; mata penia sastra cendeimrighanyajmenjadi..ti TommyE.Awuy pun md^cupaia sastrawan. Lewat pelbagai. medan pembantaian setiap kJir- 'kah-.negasi-yang- sarim. reperti
ya 'sastra; Di" saiia, kiucya sastira yang ^dndEan Rendm,(km dapat seemdm^^; moigkritik srolah-oidi menjadi produk ke-/^ Ikranagara,-, apakiah -.pnent^ s. kiitik * hanis, menjadi^;, sep<^^: apa saja.Tetapi,iapaja^ya bit- bodohab sastrawan. j\.> ditSng- katdc daiam tempiirung?. •: » .. ;ia ; kmudian mer^\^diri. • ■" LnpieSi sema^^ puisi,cerpen,d^ novd^, mereka
ywg inengatak^ ''Sa3r^ iidak; kapoldibeberajpasastrawankir
but^kriffic".
" ■ v;" " ;
ta
Tidaic he^ tdla lP^mudian >
Mkigapa mereka tidak mem- meieka secafa'^erahg-
butuhkan loitik?.tJntu^'menf^jbdteriak, jay^abpmi^yaaht^ebut,mia-\
'm'pmhnnHing," fSeirinK
kritik punmengmami
bs^^m
kata/'
' ■■
;•
'
mi^irnVia^g>V\'a'£'d^
,
\^
tujl^&CT
di vE^lraa saktianrada^'loitikuautcr •
Ii^tal^1^ ^astoyir^^dak-
'anmaldia. Ia:tidafe^^fen5^:iyET^^i^^^^w^apaa^L^rca.^4vma^
■ '^^m^genMg^aitoarfium Suba^aTTtda^Ikt^^
iridcm .pqile^^'J^
ItT. mengemukakan , ^tu)^gsalto^'v
ti2iWM^;(^ebu&
kita hampir tidak per produk^: Ma^a karya sastra,
lantaran sas- > ' :,Didog seperii itu teiitu tidak
kiir .nah menanggapi kritik sastra aktiiitiya) cendepui^ hatiyp berhenti pada .malisud pengarang ytoi^}^|uga/;b6^^ sebagdi yaiig ditujiikan kepadanya. penc^ kesalahdni,Vpengd:am, ... Kalau demikian keadaanhya, ataii pemahaman seP^g. kri
lain/'^pagai-'pen^^
dan .pencda.' Rahkanj^: Samtid imtuk selnditara, peniyatam tikus: Wilayabtafdr'pim kemu-
John^n, ketika membicarakan Henry ..Wells bahwa beberapa dian menjadi .sempit lBahkw,
Paradise, Lost kaiya Milton, kritik menjadi kebiituhw bagi
^enjadi tyuiggal: K&iena ambi-
mdigatakan bjdiwa tugas kri- sang . seniman sendiri, hariu ^tas tidPk lagi dihaiigai, karya tikus adal^ 'inenemukan ke^ dilupakan. Dengan demikian, sastra, ' tanpa disadari, tdah
Inuangan ataij'kesalahan ^^ing : fuhgsikntiksebagaipelayanke^ dibaca sebagai matematika. jtenlapat^ padk setiap k^aya biit^an sastrawan sebagaima- Dialog inemang diperli^an
: na dipercaya banyak pihak, pun sdama tidak imtuk mencari ke• , Dengah tugas s
^saStra. :
;tiinis," cerideni^ hahyai akan Imenghasilkan ^tik-lqi^ sas-
kritik tinggaUahkepada pemba- mang diperlukan selama tidak ca dan kritikus sendiri.
mengklaim sebagai kebenaran
.
tunggal. Tanggapan sastrawan cism there can be no assured
atas kritik memang dibutuhkan progress masih relevan.' Dengan bertanya, sastrawan ang penafsiran. Inilah bedanya tidak menjadi pihak yang lebih dialog sastra dengan dialog se- bodoh dan berposisi lebih ren-
sel^a tidak mempersempit ru-
hari-hari yang cenderung di- dah. Begitu pula, dengan menpaksa unbik membentuk kesepakatan dan kemufakatan.
jawab, kritil^ tidak menjadi pihak yang lebih pintar dan
Kalau kon^i demikian da- berposisi lebih tinggi. Sastrawan bertanya bukan akan dibaca sebagai matema- karena tidak rhampu menjawab tika. Makna.kaiya sastra pun dan kritikus menjawab bukan tidak sama atau berhenti pada karena tidak mampu bertanya. maksud pengarang sebagai- Im hwyalah konsekuensi pilihmana ditulis Rene.Wi^ek dan an ekspresi. Meskiprm; sastra patterwujud,karya sastra tidak
Austin
pada;^.eo7y of wan dapait thenjawai), pada
Ligature. Tetapi, jii^, tidak
saat-saat tertentu yang tidak
sastra; ;; ; .'''
tetap lebih baik memilih ber
sd^sai pada;satu-dud' kritik sesuai d^gan fimgsinya, .■ ia '
^pSnjya sasbra teiaplah suatu tanya,bukaninenjawab. Begitu ^brt^yaan b^ar yang tidak pula kriljkus, rheskipun dapat peniah selesai dengan satu ja- bertanya, pada saatrsaat ter
waban dan kritik sastra ^^teplah tentu yang tidak sesuai dengaii
jawaban^cuig tidak akdi per-
n^'sungguh-sungguih memuas-
fung^ya, ia tetap lebih baik
memilih menjav/ab, biikari ber
kan.Kalau sastra^yan tidak per-^ tanya.
nah m^atok meilmianya, karya • Syukurlah,meskipunadasatu
sastra.dapat dipwdazig sebagai duk sastrawan kita senangm^-;
lautan luas dengan ikan-ikan jawab, tetapi kesenangan terse-' yang menggiurkan untuk di- but tetap tidak mengatasi kese-.
panciiig. Kalqu kritikus tidak nangan mereka dalambdlainya.
pemah mengklaim kebenaran. .Satu dua sastrawan yang men
txmggal, kritik sastra dapat di- jawab -secara implirtt itupandang sebagai kail untuk me- pun, sesimgguhnya, tidak dalam mancing ikan dan setelah men- kapasitas ^ sastrawan, • tetapi
dapatkdinya, ikan itu'dilepas. lebih d^am kapasit^ kritikus. kembali ke lautan lua^.
Di luaf mereka, sastrawan kita
Karya sastra adal^ stimulus tetap*lebih senang bertanya tindan kiitik sastra adalah respons imbang menjawab. Kalau bai^ yang seyo^anya ihenjadi sti Faruk H.T. kenyataan demikiaii mulus bagi stimulus yang lain adalah mengecewakan, maka dan stimulus bagi respons yang bagi Saya, ia justru menggembilain. Pada titik ini, kritik sastra
d^an turut memajukan karya
rakan.
(Iwan Gunadi, pemerhati sastra
sastra. Pada titik ini pula per- dari Kelompok Tikar Pandan nyataan Vincil, "without criti Jakarta). ' .
Kompas, 25 Februari 1996
Pembaca Realitas? SUDAH,sekian lamadisinyalir sandar pa6aVacana Uter^sastraf bahwa dunia sastra kita mengala- pada kurun sebelumnya.
mi krisisril^tapi, tak ada yang
Dalam konteks ini bisa dikata-
bisa membeti argumen yang me- kan bahwa wacana literal sastra
yakinkan bahwa krisis tersebiit kita kurun sepuluh tahun terakhir
memang benar benar terjadi. Dan pada dasamya merupakan kela- si estetis lalu dikerjakanke dalam yang berkembang kemudian ada- njutan dari sistem pengetahuan. aktivitas tekstual. Dia tidak berulah semacam keprihatinan,mung- yang direproduksi dari teks''sas saha, aiau bahkan tidak memiliki kin juga kekecewaan yang men- tra Indonesia modem",yakni sas kesanggupan untuk menghubungdalam terhadap kondisisastra kita tra yang ditulis dalam bahasa In kan kineija abstraksi estetis tersebut sekarahg, tefmasuk juga pada donesia yang dimulai pada awal untuk membaca "realitas". iwilayah kritiknya. Ada yang abad ini. Para penulis membaca Sastra sebagai pembaca reali'-
|mensinyalir bahwa kritik sastra teks literal yang telah ada yang tas tampak semakin lem^. Se,kita tidak lagi sanggup memain- ditulis dalam bahasa Indonesia, kan fungsihya dehgan baik. Kri lalu menulis untuk kembali pada tik sastra kita tidak bisa me- diri personalnya,bukan membaca ngaitkan sastra dengan wacana- hubungan teks literal tersebut
baliknya, sebagai pembaca waca
na literal dari tradisi sebelumnya
tampak semakin canggih. Inilah barangkali yang disebul sebagai
wacan^yang hidup di sekitamya. berdasarkan sistem pengetahuan involusi..Sebuah perkembangan Ada yang mengatakan,kritik sas dan si|tem kesadaran organis ak- ke dalam, ketika suatu ruang dan tra kita sekarang lebih merupa- tual yang berlangsung ketika teks dimensi dimensi representatif
kan upa^a untuk merumuskan tersebut direproduksi.
sudah semakin terbatas, maka
pertanyaan pertanyaan sosiblo- Maka tidak terlalu mengheran- pemerkayaan sama dengan pengis daripada spekulasi-spekulasi kan jika diskursus sastra yang canggihan dalam ruang terbatas
teoritis' y-ang nielibatkan serang- . berbiak dalam sistem kesadaran tersebut. Tetapi, involusi pada kaian analisis terhadap karya sas ■para sastrawan generasi terakhir saat tertentu justru mencennin-
tra sebagai wacana literal-estetis. lebih merupakan upaya mencari Hal yang terakhir ini setidakn- kemungkinan k'emungkinan es
kan sebuah kemandekan.
Maka, tentu saja pertanyaan-
ya' didasari oleh perkembangan tetis untuk mengatasi kebuntuan nya, pertama-tama, kenapa sas: kesusasteraan kita bahwa sebagai yang ditinggalkan oleh teks lite tra kita tidak sampai pada suatu wacana literal, ternyata tidak ral sebelumnya. Dan, karena dia strategi membaca yang lebih memperlihatkan perkembangan berangkat dari lingkungan ke.sa- kaya, atau paling tidak mencoba yang berarti. Lalu, sastra kita se daran yang sama, maka penca- kemungkinan kemu^ngkinan stra
bagai wacana sosial,sebagai bagian dari problem sosio-kulturyang sedang membentuk perspektifnya, agaknya justru meninggal-
paian estetisnya bergerak dalam tegi membaca yang kemudian paradigma yang tidak jauh ber- bisa menghubungkan dirinya beda, sementara teks literal yang dengan realitas sosiologis aktual
telah ada kian terasa jauh dari untuk kemudian bisa sedikit bekan kemungkinan-kemungkinan situasi kesadaran aktual kekinian ringsut dari ruang involutif terse intelektual yang lebih luas. Se- sekaligus sebagai kemungkinan but. Apakah memang strategi lain itu. wacana literal sastra kita estetis semakin tampak terbatas. pembacaan semacam itu lanta
tampak tidak memiliki' kesang- Selain persoalan paradigma tek- ran akibat teks yang dikeijakan gupan buat menjadikan dirinya stual tersebut barangkali ini juga lebihbanyak menawarkan prosesebagai bagian organis dari ko- lantaran faktor bahasa Indonesia dur prosedur estetis, ataukah re mpleksitas sosiologis masyarakat yang tanpa disadari juga sedang alitas yang hidup di sekeliling-
nya berkembang sedemikian koyang melingkupinya. Puisi, ceri- mengalami pemiskinan. ta pendek atau novel memang Dengan kata lain, sastra kita mpleks dan fragmentatif sehingmasih dilulis. Tetapi, itu lebih tidak melakukan perluasan pem- ga prosedur prosedur pembacaan lebih tampak sebagai konsinyasi bacaan terhadap lingkungan non- . atas hubungan hubungan "sasekspresifsebagai bagian dari kon- literal yang terjadi di dalam ma tra-realitas" memerlukan para linyuitas estetis kehidupan sim- syarakat. Dia menerima wacana digma yang .sama sekali bam. bolik'yang sedikit banyak b^- tekstual sebagai abstraksi abstrak- Lalu jika yang terakhir ini yang
teijadi, apa paradigma itu dan bagaimana prosedur prosedur diskursif yang bisa dicoba agar terlibat di dalamnya. Lalu ba gaimana posisi kritik dalam situ-
tidak terlalu melesetjika dikata-
an dari dinamika sastra itU sendi-
wajar karena dalam tradisi sastra yang ada di wilayah nusantara,
kan bahwa sastra Indonesia mo
dem tumbuh bersama dengan interaksinya paradigmatik dengan tradisi pemikiran yang tumbuh di asi semacam itu? Jika kita masih Eropa, temtama pada wilayah percaya bahwa kritik adalah bagi- kritiknya. Ini memang sangat ri, maka diajuga tidak lepas dari kondisi yang sama. Maka, bagaimana dia mencoba mengatasi "pemiskinan" atau involusi tersebut?
Di lain sisi perkembangan kri tik sastra seiama ini merupakan bagian dari perkembangan karya sastra, sehingga dia hanya berfungsi sebagai wacana pendukung, di lain pihak dia dituntut untuk menjangkau wacana yang lebih luas agar bisa mengikatkan diri dengan wacanadiskursifyang ada di sekelilingnya, termasuk menjadi partner bermain dari karya sastra itu sendiri atau de ngan masyarakat pembaca.Di sinilah peisoalan itu beinmula. Persoalan teoritis seperti yang terungkap dari istilah perlunya membangun apa yang disebut sebagaisastra yang"membumi",
sebelumnya tidak pemah mengenal disiplin kritik sastra. Sastra
sebagai aspek formatif tak pernah menemukan dirinya dalam prosedur prosedur "diskursif.
Lalu apa yang bisa dibayangkan jika muncul ungkapan bahwa hams dicoba dibangun tradisi kritik yang tidak semaca mata fnencangkok dari Barat sebab
bagaimanapunjuga,kitaberhadapan dengan karya karya sastra yang tumbuh di bumi Indonesia,
lengkap dengan paradigmanya sendiri, sehingga kita tak bisa memaksakan teori teori yang berasal dari paradigma lain. Agak-
nya sampai sekarang kita belum melihat suatu titi terang atas persoalan ini: Palihg tidak, kita belum memperoleh gambaran yang lebih jemih baik dari yaitu semacam teori sastra yang kalangan sastrawan maupun berpijak pada bumi Indone- kritikusnya. sia.Sebab dalam sejarahnya sas Tetapi jika di atas dikatakan tra Indonesia modem tak pelak bahwa sastra mulai lemah memlagi adalah anak kandung dari baca realitas,agaknya pemyataan "sastra Barat". Kita tahu bahwa itu tidak sepenuhnya tenar,kare
di awal abad ini dimana kesusasteraan Indonesia modem bisa
na akhir al^r ini, ketika t^ntuk
bentuk atau cara cara representaditandai sosoknya dengan me- si realitas seperti media massa, lakukan interaksi terhadap tra- cetak maupun elektronik, mulai disi sastra Eropa.Para sastrawan kehilangan kepercayaan umum, adalah mereka yang sempat sastra dianggap mempakan almehgenyam pendidikan kolonial. tematiflain,seperti yang diyaki-. Bahkan banyak yangsempat ber- ni oleh Seno Gumira Ajidarma,( sekolah di negeri Belanda. denganlaedo"ketika persbungMereka jugalah yang mem- kam, maka sastra akan bicara". perkenalkan berbagai pemikiran Dan ini memang ditunjukkan yang berkembang di Eropa, ter dengan kumpulan cerpennya masuk dalam bidang sastra.Maka yang beijudulSaksiMata itp.*** j
Jawa Pos, 25 Pebruari 1996
85
keiiiunduran besar' gi, ^iSlastfa Indonesia sedang mengalami balikl dimana^pada.situasi ini,
^(^^lydngs^idrtisi^a^duringi^d^gan
p.pd^^ba^a^w^^^jwstmtefKhat
^*^y^^Jlc0adim b^wq'saspra Indone^s^t^^igaJ^mfKamiia^ maju. i^Mi^ba%ai^^masatqh Jhi;^ wartawan ^"Bisms.vTambramj;'ni«tyotoancarai Dr.
:«^aV,.T6^aHm^aeUA;aoseB as
X-'
Apa pendapat Anda mengenai kondisi dimia sastra kita ini?.
Nah, kaTaii' memirut saya, tapisayangnya saya tidak bisa menunjukkari
kepada Anda,
bukti-bukti yang berdasarkanpenelitian, sebab saya. tidak sariggup. Inipun kelemahan setiap nrang menuriit saya. Anda kan* tadi menyebut masalah teknologi. Saya kira justru karena datangnya teknologi, maka kondisi ini tercipta.
dalam dunia sastra Idta?'
Perkembangan teknolbgi yang ada saat
Sebenamya kita jangan dulu berbicara ini, iherupakan gejala positif, yang tehmengenai masalah budaya ini/karena pa- timya tidakbisakita tunda lagi.Kalaupun da dasamya hal tersebut cakupannya kitaberusahanienghambat kehadirahnya,
sangat luas! Kita perhatikan dulu pada itu hanya sekedar'pelambatah, namUn
"hal-hal yang kecil namun mendasar, se- tidak berarti akanmenghalan^ derashya pertitidak berkembangnya budaya mem- arus perkembangan teknologi merasidd :baca, di kalainganmasyarakat kita. I setiap sendi kehidiipari kita. . >
; Serta rendahnya" budaya menulis — . Hanya sayangnya, lata semua ini tidak
jmenulis di sini dalam artian berkontem- ! memiliki sebuah landasan buadaya yang
■plaslc dehgah satu ma ituangkan dia|lam :^r bentuk kairyatulisberinaknai yang betul-betul
mbrupakankarya.pergu-
mul^darijiwa se^eorang, atau
betul-betul
yang di- jkuat,
belum mempuhyai budaya: yang
j demikian kental. Sehingga. kita inenja(h
1 korban dimakan oleh tetoologi ini. '
I Jadidismikekuatantelaiologiyangbert
peranataumenjadipenyebabmenuriinnya apresiasi sastra kita? . ;
Saya kira-iya. Coba saja Anda lihat, sekarangini setiap orangihengejarmateri, siapapuii dia. Malahan kalau bisa saya katakan, ini bukan sekedar perubahan mendasar, tetapi sebuah revolusi ke-
karya sastra. Perludiingat
pentingan.
sastrawan —
keberhasilan, yang kesemuanya biasnya
b^wa seorang yangbenar-be^
,nar sastrawan
atau dia yang
berkontem-.
plasi dengan dirinya dan
perso^an-persoalan di seki-
tar dirinya— adalah mereka
yangbisa melihat ke masa
depan.
'
Dimana setiap orang,baik dia wartawan ataupun sastrawan, terpacumeraih suatu
mengarah kepada materi ini. Itu pendapat saya, tetapi saya tidak bisa membuktikan dengan fakta. Yah,
tetapi hal ini sebenamya sudah kelihaUn darigelagatsetiap orang,untuklebihmen-
dahulukan materi ketimbang idealisme
diiihya. ' " " ,' Sayapikir kalaukitakembalimereflekisi
kepada kongres keseni^ y^g baru lalu, kita akan teringat bagaimana teknologi tersebut menjadi satu momok yang menakutkan bagi kreatifitas seorang sastrawan. Terutama hal-hal yang ber-
hubungan dengan adanya globalisasi dalam dunia informasi, yang memakan semua bentuk-bentuk kontemplasi. Dan pada akhirnya saya melihat dunia sastra
kita mengalami kemunduran yangsangat besar sekali.
Disinijelassekali terbuka,bahwa tidak
ada lagi waktu untuk berkontemplasi,ti dak ada waktu lagi untuk merenung, semua beijalan dengan begitu cepat,setiap orang harus berkejaran dengan dengan dirinya, -dan kondisi yang ada saat ini,
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Nah, mengapa sebenarnya bisa teijadi, halini sebenarnya yangsgya ingin katakari kepada Anda Sedari tadi, bahwa kita ini
tidak kuat landasan budayanya. Begitu pula dengan kebudayaan kita, saya rasa pengertian masyarakat mengenai arti
budaya ini, hanya pada permukaan saja
dan tidak mendalam.
Itu mungkin saya agak sinis
yang memang menghendaki kejadian se-
dan agak jahat,»
perti itu.
bila berbic^ra
BagUimana dengan sastrawan?
masalah kebu
Namun sebagai seorang sastrawan, ti dak demikian caranj'a. Segala sesuatu yang'terjadi di hadapannya,seperti perkembangan teknologi atau yang lainnya, seharusnyatidak digambarkansecara tipis dalam kaiyarkarya mereka.
dayaan ini. Te tapi, kedirian
kita itu sepertinya, masih se perti anak mu-
da sekali,seper-
Justru dia haruslebih memiliki visi dan
tinya ada sesu atu yang tidak matang. Hal ini jelas
pandangantehtang masalah tersebut,yang jelas-jelasmenunjukkansebagaisatu basil perenungan yang dalam, suatu kon templasi.
sekali memperlihatkanadany-
Seperti juga seorang nabi yang bernubuat,yang tentunya melihat padafakta
a rasa memiliki
yang akan teijadi di masa mendatang.
dan kepedulian
Maka itulah sebenamya tugas seorang
masyarakatter-
sastrawan dengan karya-karyanya. Tetapi, apa pendapat Anda mengenai pengaruh teknologi ini? Menurut saya sebenarnya kehadiran
hadap negara, itu sudah se-
makin tipis.Hal inilah yang se
teknologi yang seperti terja^saatini ada-
benarnya yang
lah hal yang patut kita syukuri, tetapi yang justru menjadi sebuah pertanyaan dan harus kita jawab, adalah .mengapa
rkan bersama.
hal tersebut justru mematikan kar-
satu hal yang
perlu kita pikiNamun, ada
ya-karya kita. Dan seakan-akan kita
sampai saat ini
menjadi mahluk-mahluk apatis.Dan me terus menggelimatikan semua kegairahan untuk me sahkan saya, dalam pikiran saya seperrenung, tidak ada lagi kegairahan untuk tinya ada salah dengan kebudayaan kita. menulis, dan tidak ada lagi kegairahan Maksud Anda? untuk meneliti.
Begini,saat ini kita punya kebanggaan
Saya selalu mengatakan semua ini dia- kepada budaya kita.yang katanya adi
kibatkan oleh teknologi. Namun, karena luhung.Tetapi,ini lucunya,kalau budaya saya bukan seorang aMi politik atau ahli kita adi luhung, kok ditinggal! Lantas pemerintahan, tapi berasal dari kebo- mana adi luhung-nya?
dohan saya ini, saya melihat bahwa
Jadi itu kembali kepada diri kita
keadaan dan kondisi negara kita saat ini, masing-masing? juga turut menjadi penyebab dari masalya, menurut saya itu yang sebenarnya lah-masalah di bidang kesusateraan ini. i terjadi. Sebab, begini kan semua Sehingga orang tidak lagi ada waktu orang-orangpintarini,juga termasuksas
untuk merenung dan berpikir, sehingga trawan dan para kritikus, mereka itukan mengkuti saja arus kemajuan yang juga membaca kritik-kritik dari luar dan membawa mereka kepada kondisi yang memperbandingkannya. Namun pada terjadi saat ini. kenyataannya mereka itu tidak hanya di-
G7
am taripa berbuatapa-apa.Tetapi mereka
nya kecendrungan bahwa perkembangan.
juga melontarkan pertanyaan-pertanyan yang semuanya mengarah -kepada satu titik,yaitu mempertanyakan mauke mana ,dan akan dikemanakan sebenamya sastra
sastra Indonesia saat ini,tergantung atau;
jindonesia ini.
menghamba kepada media massa?
Anda benar dalam hal ini,sekarang ini saya melihat ada kecendrungan ke arah itu, bahwa perkembangan dunia sastra kita
Tetapi pun mereka tldak memilii power untuk itu,lalu^emuamenjadiapatis. Apa benarkesusateraan kita mengalami stagnasi?
saya,tidak memiliki rasa percaya kepada
Sebetiilnya kalau menurut saya,sastra
dirisendiri,sehingga memerlukan bantuan
itu tldak sekedarstagnan,tetapi sebenamya ada juga pergerakan ke depan, hanya saja gerak maju ini tidak terlihat sama sekali, karena begitu lambat danpelan. Nab,sebenamya kita usah terlalu sedih dengan kondisi dunia sastra kita, karena sebetulnya secara pelan dan pasti dunia
media —baik itu media cetak maupun elektronik— untuk mengangkat dirinya dan sekaligus berusaha menjadi sorotan masyarakat.Sehingga ada kecendrungan paham bahwa kita yang tidak pemah ter lihat kaiyanya atau diri munciJ di media,
sastra kita ini juga bergerak menuju kemajuan.
tergantung kepada peran media massa.
Hal ini bisa dimaklumi, karena pelaku-pelakudalam dunia sastra ini,menurut
■belum dianggap sastrawan.
Ini benar-benar berjalan di luar jalur
pengertian sastrawan itu sendiri. Kan,
.
Kaiau begitu bagaiinana solusinya? Untuk karya sastra Indonesia ini,kalau
betulitu mau hidup,harus negara ini mau merelakannya atau mengalokasi dana, sehingga seorang kritikus sastra ataupun sastrawan bisa hidup dari basil karya-karyanya. Sehingga mereka bisa hidup hanya dengan bekerja sebagai kritikus maupim sastrawan. Saya pikir adalah suatu hal
yang tidak muskil kalau sastra kita akan menjgalami kemajuan yang pesat, tidak sekedar merayap pelan, sampai tidak (hketahui(ierap nafasnya. Apa pendapat Anda mengenai isu ada-
sastrawanitubagaikanseorangpengcunat keWdupan, yang berkontemplasi dengan pikiran-pikirannya,yangmemilikiide dari peristiwa kehidupan; yang kemudian diejawantahkannya dalam bentuk karya-karya.
Peduli, apakah orang akan tabu" siapa
dia.Tetapihalpokok yangharus diketahui secara mendasar mengenai hakikat sastrawan,biarlah orang tabukarya saya, tanpa perlu tabu siapa saya sebenamya.
Ini sebenamya yang j^enting diingat. Bukannya kita mencoba memperalat media massa, agar masyarakat tahu jiwa
dan karya kesusastera'an kita, bukari
begitu caranya.
-
Bisnis Indonesia, 25 Februari 1995
Oleh Korrie Layun Rampan l^'ALAU tak Untung adalah tC adalah novel pertama f V yang ditulls wanita novelis Indonesia. Terbit tahun 1953, novel itu dikarang oleh Selasih.
NOVELIS yang tidak menonjol, akan tetapi menarik uhtuk melihatpola tradisi di dalam
si ialah ArtiPurbani (Ny.Husein
la adalah wanita penyair perta
Djajadiniiigrat), yang menulis
ma yang menulis puisi dan novel dalam bahasa Indonesia. Novel
cara menarik melukisksm suasa-
irii menyajikan romantik percintaan dengan meramunya dengan persoalan adat. Selasih
(1908-1995) masih menulis Pe-
ngaruh Keadaan (1937), yang
■memperlihatkan ketabahan se-
orang wanita di bawah tekanan
ibu till. Novel laiimya, Kembali ke Pangknan Ayah (1986) merupakan antipoda dari dua novelnya yang terdahulu yang mem-
perhhatkan detenmnisme h£isib.
Widyawati (1949). Novel ini se-
na ma^arakat Jawa. Arti masih
ia justru lebih menekankan ke
imtuk remaja. Noy^s lainnya Nursiah Dahlan, yiang menulis Ami (1953), Zunmd^ Subro,
sional dan supranatural ini inembuat karya-karya novelis
lebih berkesan sebagai bacaan
yang menulis Paiah Tumbuh
Hilang Berganti (1953), Ny..Johanisun Iljas {Anggia Mumi, 1956),yangtidaklebihmajudari
kai^ Selasih dan Hamidah. >
■ Namun Waluyati Supangat (1924) V menulis Pujani
. nerbitkan K^atvhan dan Hati
menulis Kehilangan Mestika (1935). Sebagaimana judulnovel ihi, kisahnya bertumpupada ke-
bdum perang. Pujani membawa renungan tentang peniatangan
malangan nasib dw penderitaan karena salah membrna perkawinan. Tanpa keagungan cinta, dan'pernikahan twpa anaki akan'dapaf meretakkan rumah
tangga. Novel ini ditulis meng-
gunakan nama Hamidah, nama tokoh novel tersebut. •
Suwarsih Djojopuspito (1912-
1977) menulis Buiten het Gareel
(1940), yang diterbitkan di Belanda, dan baru tahim 1975 di terbitkan dalam bahasa Indo
nesia menjadi Manv^ Bebas. Beda dengan karya Selasih dan
Hamidah, Suwarsih-tidak lagi melihat atmosfer lokal, tetapi
melihat dunia. Pengarang mem-
persoalkan kemerdekaan bagi
tanah aimya dan kehidupan baru di seberang jembatan emas kemerdekaan itu. Suwarsih ma
sih menulis tiga novel lagi, Arlinah, Maryati dan Kawannya, serta Maryanah. Namun ketiga
novel itu masih di bawah kualitas Manusia Bebas. :
ansa yangirasional. Novel-novel
A^anti tidak. berhenti pada kisah kehidupan biasa, namun
menulis Tunjung Biry yang
Selasihmenulis penuhkeharuan romwtik yang mengarah pada siiasana sentimental. ; Novelis kedua ialali Fatimah
Hasal Delais (1914-1953) yang
dayaan di sini tidak lagi diteropong lewat lensa orang asing, akan tetapilangsungoleh tradisi Timur yang ^gius dalam nu-
(1951) d^ S. Rukiah yang^ me-
(1950) mehampakkan kemajuan
yang ber^ jika dibandingkan dengan karya waidta novelis se^
hidupan di balik realitas yang tampak olehmaia. Segi-segiira
ini menarik dan unilc, .
.Luwarsih , Prin^oadisuryo
(1930) menampilkan cerita-ceri-
ta didaktik optimistik tentang persoalan wanita. Menyong^mg Badai adalah model cerita yang demikian, seperti juga cerita lainnya, Tati Takkan Pious^ Asa (1957),Ldm SekardngLainEisok (1973), dan YangMuda yangMenentvkan (1989)', • semtianya
niemperlihatkan tema-tema ha-
rapan dan penjtmjungan ke-
mainpuanmandirikaum wanita.
dirilewat penderitaan. Kisahnya tentang kemelut batin seorang
• Tema>-tema ini tampeik juga pada Noema Sidharta (1932),
matang dan kreatif. Kejatuhan
dari didiia penerbangan, seperti
pelukis yang m^buat ia lebih
dan Hati menampilkan berbagai tragedi dan renungan metafisik, serta pertanyaan-pertanyaan
tentang ; eksistensi
manusia.
Novelinipadat danproblematik. Sementara Nursjamsu Nasution (1921-1995) melahirkan Lembah
Hijau dan Roslina. .
Aiyanti (1928) termasuk no
velis yang lambat muiricul tetapi
hadir dengan mantap. Tahun
1978 terbit novelnya Selembut Bunga yapg mempersoalkan masalah kebudayaan. Nova ini
disusul oleh Hviup Perlu Akar
(1981), Dunia tak Berhenti Berputar (1982), dan Getardngetaran {1990), yang mencirikan
fiksi yang khas dalam p^alan-
an sastra Indonesia. Novelriya
yang terakhir memperlihatkan segi-segi xmik dari kisah misteri
yang dihubungkan dengan kerahasiaah rumah kuno. Kebu
yang banyak mehggali kisah
novelnya Sebebas Unggas Uda-
ra, yang berkisah tentang pengalaman unik pramugari. Novel-
novel lainnya berki^ tentang
pilot,pramugari, danpengalaman-pengalaman'yang khas dari
dunia kedirgantaraah,' segi-segi
yang jarang disin^imgdidalam fiksi hidonesia.
HANNA Rambe (1940) mieru-
pakan liovelis y£mg menggali
misteri sejarah dan menghubungkannya dengan persoalan
n^b. Nov^ya'Afirah dari Banda (1983) menunjukkan hal
tersebut. Novelis ini seperti Ramadhan K.H. — banyak me nulis biografi dengan cara penu-
lisan sastra. Mustika Hdiati
(lp51) juga menulis novel-novel mist^ Rantai Putus dan Orang
Tide Said (1935) menggarap dfiiubung-
89 'kw dengan kehidupan kelu^- ~
tiang cinta,dunia niagajhubuhg-
ga, sejai^K dan,' mitos.- Model, an. antar' mahusia, pi^Palan seperti baiiyak digaiap! pleh* mor)^,.dan berbagai,ihtr& ke;noyelis Isdiinya seperti,tistai 'kua^ .$ementara Maria SiiFardani'(i94l),Yati MaQratiWi- ^Imip. (1938). mmampilkan haija.(1943-1985), Titiefe W'S.- '^j^galaman-jumalis dan diplo(1938), Sn Bekti Subakir, Ike
masi-^dalm Sang Diplomat
i Supomo,La Rose,Mar^T,MaIria ArSaijono,NaniHei^,Nina
(1994), Npvd ini.meinp^lihat-
jPane, Titik Viva, Saii.Nai^ta, jTuti Nonka,dan Iain-lain.- .,
ti yang' dUakukan Ijlimunir. I Novelis yang jUga pimdatahg [biiru: ialaH. Marthfi- Hadimiilyantp ywg m^ulis' GoZau di hgiit Selatan (1993). Novelis mi
.Para liovelis im mehunjtikkan tingkat produktivitas yangting^ gi. Variasi-variasi y^g menarik
kw kelua^ pandahgan seper
seperti yang dik^akan Maiga
memperlihatk^ pers^bimgan
T. dan Mira W., yang diahgkat
tema ysrig pdiiah digarap Haryadi S;.Hartpwardojo dalam
dari dunla kedokteran, V.^Lestari dari duhia misteri danpembauran, serta dunia keakuan
yang ditulis Enny; Suinargo (1943) dalam Sekeping Hati
Perempuan (1969), Pipiet $^ja"
noiyd yang memikat PeT^'anjiah
d^dnMaut. ♦♦♦
'
NH Dini (1936) m^pakan wahitai novelis Indonesia yang paling i^ur.Produktivitas hb^'
Bharata dalam Duri-duri diHati
gb Bu^i. Ajip Rosidi, person
yelis ini sejajar deng^ Motihg-
but' aSvalnya pada;'pdvikisan batin rhanusia. Pada Sebuah
Itotolik: adsfliah apa,^£mg^^, d^^
jFCcpoZ (1973) mempak^ novel
lakiikan oleh' Th. Sri; R^ayu iyang membawa p^cerdhan kaMaria i^tpnm Sri Retno,:^
rena pQigejawantiahan'emansipasisa:ta.p^uangan pengalaman intemasional yang diimgkap-
prang'siister^^
kan secara p!^a. Novel-ini juga
Puing-puihg -(1978), dan
menulis cmta. peiid^. Temia
iau
ini memb^ kesegaran kan^
yang dikeijak^ k^im no^^ menghubungkan p^oalim cin-
dari spgi.bentuk, karena menggunakanv alur gahda. Keter-
ta^rumah tangga, penyelewehg-r
hya- menunjukkan revoluri terhadap novel-novel awalyang di-;
an, dehgan latar belakang aga-
ma.yang tidak membowk^ perceraian
dan r perkavdnan
ulang. .
'• . '
Scmentara Iskariah Sumariq
(1948-1981) menyajikan novel yang mengisahkah ipmantika dunia. kampus dehgan aneka. persoalannya. dalam Astiti Ra-
hayu (1976). Kaj^ ini lebih delmt dengan sejumlah novel Maiga.T., Ashadi Siregar, dan
Mira W.yang menggarap dimia mahasiswa. •
- .
bukaan yang m\mcul di dalam-
mengfaadapi persbalan kdiiar^' yangrumit.
^
Titis.Basino (1959) telah me-
heibitkan empat novd: Pelabuhan Hati (1978), Bukan Rii-
mahku (1986), Di Bumi AJcu
Bersua, di Langit Aku Beriemu (1983), dan Datargn Terjal (1988). Tokoh-tbkoh Ti^ adalah w^ta "akuan" yemg berjiiahg.l.daliam . kemdut nunah tangga,; Wanita dalam lipyd
■taban.dim gi^ mempeijuang-
kipvm pernah terjatuh ke dalam
jurang kenistaan. Pengalaman^
yangpahit getir danpehderitaan tdah menempa merekamenjadi
Wanita yang tatiah, matang, dan
' vd - pertamanya'
Raunionen
(1977)' mempdrliha&anV penu-
yang cerdas dmganmeng-
gali p^oalan kegiwaan.' dan
pahdmgah Mdup p^ tokoh-
ihya. T^angnya Pgnai (1978)
I menunjukl^ lainbang kemer-
; dekaan dengan kisah dhta antarbangsa.. Apsfrefc -tok Peryiah
Berdusta ({1979) menimjukkm
penggalianh^ pada segi suara
hati, dan Dunia tak Behnusim
(1984) mehgaiigkat pengalaman pribadi saat dibukanya hubung-
daktik-mpralistis, namun ia ti-. an diplomatik antara RI dehgan dak teijatuli dalam verbalisme Korea Sdatan.' Npvd-novd ini.
dan pomografi. Novd-novel lainnya,- La Barka(1975), Keberangkatan (1977), Namalm HiTt>fco.(1977), Orang-orang Tran
mengan^at nainanya imtuk dipilih meiijadi piemdiang SEA
(l986), Periemuan Dua Hati (1986),Jalan Bandungan il9S9), Tirgi Meniirun (1994), serte sejumlah cerita kenangah yang memperlihatkfm latar bdakang
yang maraih hadiah tersehut.
kehidupan novelis ini. Dengan penuturan keakuah yang kuat
Lilimuiiir C(1939)inerupakan pendatang bam,namun muncul dengan novd yang tebal,\AnaA;
dan lancar;novelisim selalu me-
Rantau •;(1992)^,(^, tiga .jilid
Pertemuan Dua Hati, yang ke-
nyajikian . pergolakan
batin
wanita,bahl^hihgga novelnya
Rumah B^gr (1994)y^gm^-
luar dari tema-tema yang umum
bagai novelis beriiaf^ panjang. K^ua novel ini berbicara ten-
dilakukannya di dalam novdliovd tddahulu. Novd ini secara. mengesankan m^gambil
perlihatk^ kemampu^
tanya tetap'nxehtuijukkan per golakan batin..karena .hsuus
bijaksana. ' ; / . Poyk,Phtii Wijaya,dan ArswenMarianne Katoppo (1943) medo. AtmoVnlotp. Dimiilai dari Irupakan wanita novelis Ridodari novelnya Hori yang Damai inesm yang banyak menimba (1961)yang memp^lihatkan der ' pengalaman internasionaL Nb-
tetapi disorot. dari segi'ii^an Frihatmi(1944)*dehgannpvd Di
temianya, namUn- tokoh wani-
kan hiak sebagai wanita, ' mes-
■
dalam Sepotorig Hati di SiidM Kamar (1981) dan Sayitri Sri Rani. M^alah • yang digarap parariovelis ini meriipakah perr soalaii sehari-hari yaiig ditiilis sec^a kontekstuiaL .: Masih denga;ii;tema kekuirga
segi pendidikan sebagai pusat
Writer Award 1982, sebagai wa
nita novelis Indonesia potama '. ♦♦♦ ' ■ ' ■" , DALAM sejarah panjang sas-
tra Indonesia, penigarahg wanita memang lebih sedikit diari pe-
ngarangpria. Tertinggal tiga belas tahun — jika patokmmya tahun 1929 — dari novelis pria. Bam tahim 1933. terbit novd
Kalau tak Untung dari Sdasih.
Sampai tahun 1995 hanya di-
juippai 45 nama wanita novdis Indonesia. Jika diumt dari segi bentuk dan isinya, maka Nh.
Diiu menduduki tempat teratas dengan novel-novel yang menyuarakan hati wanita yang peka, lembut, dan sederhana, tetapi didasari oleh kepribadian
ngan anyamanya dari dunia
psikologi secara menyakinkan.
Disusul oleh Th. Sri Rahayu Prihatmi yang menggarap pem-
Suwarsih Djojopuspito dan S.
I^ukiah, semeritara .ungkapan pemikuan di dalam perkawin-
an,-rumah t^gga,persoalan naberontakan terhadap dogma, sib,dan lukisan sosialzamannya
dan harga diri yang kuat. Lalu disusul oleh Aryanti de
dan peijuangan hidup kaum
secara umum dikemukakan oleh
Avanita untuk menemukmikeba-
ngan kisah-kisah unik dari
Selasih,Title Said,Lilimunis C.,
hagiaannya sendiri. Titis Basino
Maria Sugiharto,Hanna Rambe, Waluyati Supangat, Hamidah,
dunia kepurbakalaan dan alam misteri yang dijalin di dalam ba-
hasa
yang
Intelektuallstik.
menunjuJ^an bahwa penderi-
taan selaiu raembuahkan kekuatan dan kebajikan jika disi-
Selanjutnya Mjirianne Katoppo
kapi dengan kesabaran d^rasa
yang mencerminkan sifat dan
percaya diri. Selanjutnya lukis-
sikap hidup kosmopolitan de^
an zaman ditemui dal^ novel
Zunaidah Subro, dan Martha I^dimulyanto.
(Korrie Layun Rampan, pengaTnat sastra, tinggal di Jafcarta).
Kompas, 25 Pebruari 1996
Pesan Moral Islami
Novel Dan Cerpen Ahmad Tbharii! Adadiungkap satu hal.paiayaogpengamat jarang
sastra tentang laryakaiya Ahmad Tohari bahwa se-
sungguhnya hampir semua kaiya fiksi Tohari juga menyiiarakan nilai-nllai atau pesan-pesan mo ral dan pandangan hidup Islatni, yakni suatu nllai-nilai relijiusitas yang bersumber dari latar ^lakang . kehidupan pengarang. Pesan-pesan moral Islami dalam
novel-novel Tohari sering ditampilkan secara implisit. Hal ini
berbeda dengan kccendcrungan kepeng^gan Hamka, AA Na-
vis> dan Jamil Suherman yang pengungkapan nilai-hilai Islami
seringkali terasa formal, eksplisil, bahkan seringkali berkesan verbal. Ungkapmi,. nuansa keis-
laman itu ^salnya tanipak dari penamaan tokoh yiang Arab sen-
tris, la^ ccrita dunia pesantr<m dan sejenisnya, banyak kutipan ayat-ayat A1 (^'an dan Hadi'st dll. Sebaliknya, Tohari mengimplementasikan nilai-nilai kcts-
laman itu mclalui simbol'-simbol yang halus sebingga terasa lebih subliraatis.
Novel Ahmad Tohari kedua yang berjudul Kubah secara tematis mehyiratkan moral Islami
melalui perjalanan hidup tokoh
utama Karman.Sebagai bekas la- ■
Oleh Nur Sahid
noima. Rasus telah bergeser.wawasan relijiusitasnya
pol. yang mendekam di Pulau hyu, yaitu.Islam. Ini ditunjukkan Bi^ 12 tahun, Karman nyarls pengarang melalui adegan sholat kehilangan gairah hidup, k^na' shubuh yang dilakul^ Rasus sesemua orang. di kampungnya
mengejek dan mengacuhkannya. Karman'bisa menemukan jati dirinya kembali tatkala dapat nie-
pulang menengok Srintil (Jantera
Bianglala, hliri 152). Adegan sembahyang Rasus tcrsebut jelas
ny^bangkan keahliannya membuat kubah masjid di k^pung-
.scsuatu yang asing bagi Dukuh
nya. Upaya Karman membuat
Hainfca, AA Navis maupun Djamil Suherman yang dalain menuangkan p^n-pesan relijiusitas Islaminya selalu secara eksplisit,
kubah jelas bermakna simlxjlik,
yakni sebagai pei^da kerabalinya Karman ke ajaran-ajjuun Is
lam yang telah lama ditinggal-. kannya semenjak tCTlibai partai terlarang(PKI)dan selama di Pu lau Buru.
Dalam trilogi Ronggeng Dukuh Paruk komihlitas yang diki-
sahkan pengarang adalah warga Dukuh Pamk yang primitif, ku-
muh, dan menganut kepercayaan lokal bersifat animistis berupa pcmujaan arwah nenek moyang (Ki Secamenggala). Adalah to
koh sentral bemama Rasus yang sejak kepergiannya dari Dukuh
Paruk telah mengalami pergeseran pandangan hidup, dari pola masyarakat tertutup ke arah mas>'arakat terbuka, atau, dari nilai-
lulai budaya bersifat homogen ke arah suatu. pluralitas nilai dan
Paruk,
Hal ini berbeda dengan cara
bahkan sering berkesah verbal.
Misainya, nama tokoh selalu bernafas Islam (Arab), latar cerita dari komunitas Islam atau dunia pesantren, banyak mencantum-
kan kutipan Al Quran dsb. Seba liknya, Tohari memasUkkan pesan-pesan Islami dalam novel-
novelnya melalui simbol-simbol
yang hialus.
'■
Adegan kecil yang dilakukart; Rasus merupakan klimaks dari waWasan relijiusitas warga Du
kuh. Paruk. Adegan ini menjadi
penting kareha merupakan sim-
boiisasi dari pesan be^ yang di-
sampaikan pengar^g ' kepada
perobaca bahwa ronggeng dan ar-
yah Ki Si^camenggala txdak menjawab persoalan yang dihadapi
91 . . V »
" buatah!.yang VtidA •SBser&i niaf 1 Rum^ Yang Terang secara te- ikhlas Sebagai bagian dari ibadah 'matis bersifat dpilal.- Bukait •tidak pahala dari i Pola;bidup merelm sdain d^k 'inusdthil cerpen ini lalm sebagai Allah SWT.mendapat . ; v v Itanggapan; pragarang atas projscsuai nuuttabat keinan^ Tuntuhan . demikiah ; sesungUiann jiigfl ddak selaiBs'" igram listrikniasuk desa. Kcen^- guhnya, termasuk 'pengetahuan selera 11^. Dalain konteks ini* anan tokoh Bakir mcmasang lis- elementer' yimg sudah j^ti dik^ bul^ karena tak bisa methTohan in^warkan- Islam yang setiap uitaat Islam. Naihuh 'dimahifestasikan; melaliii .sosok bayar. ia punya • alasan yang tahui demikian. tidak jaiang dalani masysurakat ,E>ukiih.Paruk :yang miskin,
daii teibelakang.
iRa^ seba^ satana mdi^I^
ikeadaan Dukuh Paiuk Kebi^--
rnendasar,.yalqii dengan listrik akan - mehgundang peihborosan
praktik-k^dupan ^sdiari - hari
Idriya V sekaligus mei^tdakan
i hal tersebut tidak diamalkan. Dacahayh,karena apabila cahaya dl- jlam cerpra ter^ut-tokoh aku habtri^ semasa hidup ia khawa- bersedel^ kepatk.pragemis bu-. tir tak ada lagi c^aya di al^
bahwa ^hasib Dukuh.Paruk~
kubur. : . '
^nya.Rasus ke DukuH faruk d^ ngm vrawasan baiu.yaiigdimilir
Alasan -Baldr yang terkwan
ak^ b^bah - kecuad mereka sendin yang.benisaha ihau-meru-
komferyatif.dan kolot itu Mbenar-
sampaikan;Ahmad Toluri.
baca, vakhi bahwa dalam mcng-
b^ sdx^gaimana dilakukanT Ra- nya m^pakan penjelmaan sus. hulah sesuogguhnya pesan ;pesai) mond Islami sebagai pcrkcislaman yang seem tei^t di- jingatan pengarang kerada pem'Laih'la^ dengan niiai-^ai Is- 'hadapi sctiap pembanian hendak:
l^rdalam hovel Beki^ Metab. nya kita harus bersikap kiitis dan
Pesan-pe^.klami dahun karya jhati-hati.; ^rbagai . kenyataan ipi mragalir .dari nasihat-nasihat lyang ada'htenunjukkan tak seditokoh .EyMg Mus k^da waga kit produk kebudayaan mod^
kan untuk mehbaii' rid]a:.^ah,
tapi j\utru agar disanjung <^g lain dari sejenisnya..01eh karena hal tersebut nierupakani'^'pesan jtcririgatah yang . hendak disampaikw pengarang laspada pembaca,
Ahmad. Tohari Se-
ngaja menjadikan tokoh aku ^ Iragai tokoh yang .rnengalaiui malapetaka dalam peristiwa kehelakaan bus; Hal ini dimiaksudkan urituk ineinbuat kontras de
semacam TV, vicleo, laser disk, radio dll bisa membuat mahusia
ngan pengemis yang ^lamat dari k^lakaan. . - ^ '
Isumber'mlai-hflai keanfa^^ dan :urangi peitautah batinnya dengan
kaum dhuafa sdptid halnya da
Kaiangswga .'semacam\ Daisa* Lia, dU. Eyang Miis yang di halamanfv. nnnahnya • memMgku
'Cerpeh Wangcm Jati Lawahg seripgkali te^u asyik dengan 'juga masih menunjuiton kebcrmeiupa^' nara dirioya sendiri sehipgga meng- pihakah Ahmad Tptmri' kepada
imushola Iked^aiaii;,Wgi n^a^al^t Kairangsoga. Sebagai peihduklsl^
,konservhdf, •Eyang ^ M^sitelah
|beihasil%)ehjiwai keislanit^ya
niahi. Cetpm ini merupiakan sin-
lam Pengemis^Sbolawat BaIdari Cerpen Wan^h Jati Lawang yang cenderung akompdatif ter^^ imasih menyoroti seWtar keikhr
diran bagi; manusia n^sa kini
hadap segria macam kemud^an
inimusia.dalam menyedayang ditawarkan teknoiogi'mo jlasan seliras^.^gw petr^adoi^ kahi kaum feinahi; Ada]^ Sulam dem tanpa meniikirkan ^mpak seorang 'lelaki keidil dan seleseip^'siM^rdadhapggUa-dsh^^ neg^:yang ditimbulkaimya. V ngah waias yang setiap ^at singTidalri;;ihenghcrhnkim' p^ihat^
,' Ajdalah
paikanlnilai-iulai.Islatni melald|' sebagai sarana mengerols cU atas tokoh.5Eyahg •' MusCsehinggh ..bus/ Apabila sudah tegini meajaran;moral, yang iun^pkah: mahg/menjadi tak jelas siapa
tCTaia'mcngguiui,^a^g i yang haihs dipersalahkah, yaitu bagi ih^aiakat pedalahiaA ywg - I si pengemis yang..aqidah Islain-
gah di rumah tokoh aku'dari pepjalanan rutin.Wahgoii — Jati ,Lawang. pulang peirgi'setiap hari. Keti]^'seinua orarig. mengacuh-' kan nasib Sulam, tokqh aku ma-
lahari membcri periiatian khiisus dengan cafa sering meinberi makau dan pakaian. Aldiimya tokoh
biasanya masih akihb,dengan.dii; nya lemah atau'umat Islmn yang nia.taidiayul; misdk sema- inenutup-mata atas kemiskman-
lama ini tak bcrarti ai>a-apa,-ka
'camnya/-- r;-':'
rainiaw terakhir Sulara bcnipa
i
!Apabib dalara uralan di alas
nya. Pada akhimya, • memang keil^aSan dalam berbuat sesua-
rena ia tak inau iheraenuhi pcrbaju untuk lebaran lantanm aim
dikatakah bahwa pesan moral Is-
tiilah yang membawa kemas/a-
lami dalam novel-novel Tohari
>/ia(an bagi manusia yang melakukannya.Ini teibukti ketika'bus im kecelakaan. P^gemis yang akibat keboddiannya teltdi dengan tulus menjajakan sholawat badar
lebaran tiba. Padahal taripa scpe-
selamat d^ ro'alapetaka, sedang-
inenyadari, sebcnamya ia tak le
disampaikan secara inplisit, maka sebalfknya ' dalam 4:erpen-r ccrpcnnya masalah Itu disahapaikah secara lebih eksplisit Hal ini
sepcrti lampak dalam ceipeh Rumah Yang Tenmg,Pengemis dan
Shoiawat Badar, WangOn Jatila-
laii tokoh aku yang sempat mem-
beri uang kepada dengan t^ ikh-
wangydan Oiang-oiang Seberang
ilasVtertimpa luka parah di.sam-
Kali. Kiiempat cerpen ini teihimputr' dalam Senyum Kaiyamin.
"ping mayat - mayat .lainnya. Menurut ajaran,Islam,setiap per-
khawatir akan kotor sebelum hari
ngetahuan aku, hari itu adaiah hari'terakhir kehidupan" Sulam sebelum akhjrriya terlindas truk. Setelah peristiwa itu, si. aku bam
bih baik darinada S^am. Melalui Pengenus dan Sbola wat Badar dan Wangoii Jati la wang pengarang ^ mengajak kepada pembalra perlunya mere-nungkan kembali tmitang makna
keikliiasan dalam bersedekah da-
lam keliidupan schari - hari. Di zaman modem yang segala sestiatunya sering (Mlal dengan kekuatan rasio seperti sekaiang ini, kenyataannya tidak jarang manusia dalam berbuat sesuatu
kebaikao teihadap sesamseringkali telah ditumpangi padirih pamrih pribadi yang menjunis kepada kepentingan duniawi, bukan ukhtawi.
Lain lagi persbalaiinyajdengan
rena memang termasuk perbuatan yang dikharamkan. Kalau
saja pada akhir hayatnya Madra
kum bcrperilaku seperti ayam
jago, maka ini merup^an bagian. d^ pcringatan AIlah'SWT. • Berdasaikan' analtsis karya kaiya di atas dapat diambil suatu kcjelasan bahwa nilai - nUai Is
land yang terkandung dalam ka rya - karya di atas cuimp substan-
sial, sckalipun tidak disajikan da lam bentuk, cerita yang verbal
ceipen Orang-Orang Seberang seperti halnya karya Hai^ dkk. Kali. Ceipen ini lebih menipakan Ini sehanisnya bisa dianggap sesindiran pengaiang terfaadap mebagai kejcHan Tohari dibalik kereka yang gemar judi, Idmsusnya sederhanaan bahasa yang diiingsabung ayam..Madrakum sangat kaipkannya. tersik^ di - hari teiali^ menjelang ajalnya. Bam mening- '-Fenomena di atas bisa mengindikasikan bahwa karya gal dengan tenang setelah dibacakan Surah Yassin. Entah karena
fiksi bemafas Islam tidak mutlak
sugesti.atau karma Allaii, yang
hams mcnggunakan idiom-idiom
jelaa dedk - detik terakhir menje lang kematiannya Madrakum sempat berdiri gagah dan membuat gerakan - geiakan seperti ayam jantan sedang birahi de
klam yaiig verbal. Melalui karya
ngan I^tinanya.' Sering kita deorang yang suka judi sambung ayam kelak di akherat juga akan diadu seperti ayam, orang yang suka rilra atau membungakan uang akan selalu menghitung -
ras diiihat dari label f(^rraalnya yang serba eksplisit dan Verbd. Namun yang lebih penting adalah
hitung jarinya tatkala menjelwg
kqidalaman
ajal d^ masih banyak lagi versi -
roakna kcislaman itu dan^subli-
veisi kisah laionya. Cerita para Igrai'itu ^benamya sekaidaT per-
masiriya dalam menuangkan nilai
atas. Dalam konteks ini-, Tohari
scbagai pengarang mengingatkqh kcpada pembaca bahwa judi da lam bentuk apapuh sesungguhnya tidak diridlai Allah SWT ka
dung misi dakwah, tetapi tokoh Karman, Rasus, dan Eyang Mus tidak bersikap berdiri dan tems berkhotbah. Rasus bergeiak befsama - sama warga Dukuh Parak
dalam mencari Imiinanan, begitu pula Karman, dan Eyang Mus. Menjadi jel^ bahwa nilai - ni lai Islami dalam novel - novel
yang dibicarakan ini sebenamya
cuki^ esensial, sekalipun tak d-
sebagai kejelian* Ahmad Tohari
bisa disisipi pesan - pesan keislaman yang cukup mendasar. Jadi, karya sastra Islam tidak ha
Begitu pula'esehsi cerpen di
novel di atas sek^pun mengan-
lukiskap dalam bahasa yang for
ngaji kita di kampung bj^wa
peibuat^ya ketika masih hidup.
ryanya. Misalnya,- dalam novd'-
- kaiyanya Tohari telah membuk-
Hadisl Rasiilullah namim jiiga
tentang siksaan - siksaan yang dihadapi manusia sesuai dengan
paknya cara seperti jtu pula yang diterapkan Tohari menyampaikan pesan Islami dalam karya - ka-
tikan bahwa cerita yang tanpa tokoh berbau Islam, setting non ko;, munila.s miLslim dan tanpa kutipan ayat-ayat A1 Quran dan
ngar dari Pak Kyai atau gum
lambang bagi para santri untuk mempermutbh gambaran angan
baca hendaknya kita hanya inembimbing sehingga tak boleh berkhotbah dan menggumi (Maso Kini, 18 April 1988). Menumtnya. cara - cara seperti itulaJi sesungguhnya yang dahulu dilakukan para wali sanga. Dan tam-
pengitogkapan
- nilai Ilahiah itu soidiri.
Pada karya yang demikiaii pengarang bisa mempengamhi
pembaca secara intern^ atau ke dalam jiwa si pembaca yung isi tangkap melalui tindakan - tinda- .
mal dan ek^lisit. Langl^ demikian seharu^ya bi^ dianggap dibalik kesederhanaian . b^wa yarig diun^pkannya. Dragsm dmnildan tidak benar apiabila ada yrnig mengata^n To
hari yang laimr dan b^r di lingkun^n pesantren daerah Banyumas itu tidak komitmen dengan keislamannya dalam bersastra. Ahmad Tohari sendiri pemah mengatakan banyak cara untuk
berdakyrah, s^lah satu cara yang ditempuhnya adalah menulis ka rya sastra yang' menyuarakan p^an niahi. Karya - karya di atas seddaknya mcncerminkan kekaffahan pengarang dsilam menyuntuki Islam;' iselraligus mcnunjukkan komitmen Tohari terhadap
kan dan peristiwa - peristiwa
masalah'- masalah sosial yang di-
yang dialami tokoh cerita. Ah
hadapi ma.syarakatnya. (Pcnulis
mad Tohari pemah mengatakan bahwa dalam menyampaikan pesan - pesan Islami kepada pem
adalah dosen Jimisan Tcatcr, F,ir
kulta$ Kesenian, lostitut Seni In-,
donesia, Yogyakarta).
Suara Karya, 25 Pebiniari 1996
93
r
HOVEL SUTOA-OLASAN
Novel Simda pun(ada tigajudul, masing-masing
. 6leh TATANG stlM^(lNo/^
tulis oleh R^,Yoseph Mandar,dan
APA saja yang bisa dikaji dari nov menyentuh bidang itu. Makanya ke saya sendiri),dua di antaranya ponnah el Sunda yang teibit sqniluh tahun ter- hidupan sastra Sunda boleh dibilang dimuat sebagai cerita bersambung.
akhir ini? Rasa-fasanya saya belum sepi-sepi saja Dw di lain pih^ para'Karena itu, tidaklah berlebihanji^ menemukan sesuatu yang "sudah tiba kreatomya sendiii.ielatiftidak pwya ■ ada yang berpendapat bahwa sastra
saatnya" untuk dikemuk^can. Lebih-
dayasumve.
^ .Sunda'masa. kini (kalaulah mau
Daltuh kurun sepuluh Mhun t^r ■:dikatakan kaiyas^t^ menurut ilmu tlutkan dengw perkembangan teiha akhir ini,jika setiap tahuniiyd t^it . dari takaran tertentu yang lebih y^g merefleksikan realitas sosial. dua buah novel Sunda,itu sudah tef- ' bmyak didasaikan kepada pendapat lebih jika objek kajiannya diper-
Barangkali yang dapat kita temukan raasuk lumayan. Ada kalanya cuma ' Barat) adaiah sastra niajalah.Ya, ine^bahkan nihill. Saya bisa menye- mang k^d^nya begitu. Hd ini ' Di lain pihak,ada pula rasa rikuh biit beberapa nama pehulisii^ A^ bukari l^ya imtuk novel, namun jutedka saya dinlmta menuUs seal ini.. Amilia, R. Ading Affandie(JIAF), , ga puisi dM cerita pendek;.- . ..
l^yased^ kekecewaw.
saya sendiri teima^S£^ se- Mh. Rustandi Kartakiis'uina^ Usep
]^ngdikenyataansq)eitiituika]au
c^g pengarahg noVel. Jangan-jan- Romli HM, Yospeh;Iskand^, dan kita mau men^ji novel Sundd ihau jgan ^ya "te^erumus" roehceiital^ ApipMustopa.
tak mail kita hams melink majalah.
Sebab, justm yang bempa cerita '^ C^sguinlah novel yang Sudah toi bersambung itulah yang jumlahnya n^aur < ^Setteret kek^Waanyang sa}^'se-', bit iui,kdianyakan ha^ 'ulang". Maksud saya,novd tos^ut . rdatif bany^ Di majalahMangle sar dalam ktinm sepuluh tahun teraUiir te^ai,sepinya novel Siihda daii. pemah dimiiatseb^ai cmk-beR^m- .. ja, pbiii£inl^^ tana,naniwju^jtmi-- bung pada media ma^ khususnya ini, terdapat 40 judul cerita bersam1^ novel yang teftit pun jauh daii. niaj^ah Mangle: BahkMi, ada juga ^ bungPuMrata, sethqi tahunnya lahir
ffei si^ seraiii;; ■ ■
v
ni^uaskah.Terialu sediklt;sehihgga . yang dimuat pada edisi tahuh 60-an; empat novel bam, yang antara lain di-
Mia dqiat menghitungnya denganjari xp^inyzMerceies7901a^Ru^- tulis oleh AnnaMusti^ti,Min Res-
di Kaitakusuma yang kemudian dita- mana, Dana Imasik, Sukaesih Sastrini, Suci D. V^haija, Sulaenlan Be S, Akub Sumama, Yahya Sudarya, Adang S. Hana Rohana, Hidayat Soesanto, Dyah Padmini, Budi Rahayu I ^tia daerah lainhya. Malah menuiut rankan si pengarangnya enggan mm^- ^ Pipiet Senja. Jadi, kalau Idta akan beibicara nov !dua orang pakar sastra yang bisa di- rimkan kqiada peneibit,ataujustiu ter 1 ahjggap inewakili Jawa dan Minang, ialu lama mengendap di 1^ peneibit el Sunda, periiatian kita jangan hanya
j t^gan saja,tanpa haiw ineniintal:^-
I tijlan kalldilator.Agaknya hal ini bukan' bitkan dalam bentuk buku oleh GiriI nilnya tojadi pada kehidupan novel mukti Pusaka,dua tahun yang lalu.Sa [ ld)ihjauhnya lagi sastra-Sun- ya tidak tahu persis, apakahjauhnya j saja, namun juga pada kehidupan tenggang waMu semacam itu dilanta-
k^dupan sastra Sunda bisa dibilang
^ih h^yan;baik yang meny^gloit
Novel Sun^ yang teibit menjadi topusat kq)^ yangbempa buku, na buku agaknya masih benipa "barang mun juga cerita-cerita bersambung.
:dengan jumlah dan macam, maupun langka". Apaiagi yang merupakan kaiya bam,bukan hasil daur ulang. Iffiadaan fisik bukunya 1:' Jika yang kita maioud novel Sunda..Rasa-rasanya(maaf!)cuma tulisan itii adalah karya yang terbit sebagai saya sendiri,Demmg Janggala, yang biiku,sudah saya sampaikan barusan, langsung diterbitkan menjadi buku jiunlahnya sangat sedikit. Ukuran oleh VC Geger Sunten,tahun 1993. sedikit inijika dikaitkan dengan orang Saya bukannya tidak bemiat mengeSiinda yangjumlahnya di atas 30ju- cerkannyaa menjadi cerita bersamtaan. Apal^ artinya satu-dua buku bung,tapi pihak redaktur menolaknya, dengan junilah eksemplar dua ribuan sebab dianggap terialu panjang,setahunnya,jika dibandingkan den- hingga pemuatannya akan melanq)aui gw jumlah penduduk di atas. Sisi-sisi 20 edisi. Novel Sunda yang berhasil oembaneunan kita belum (banyak) memperoleh Hadiah Sastra Rancage
Jumlah keselumhannya ^saya yakin
- tak akan Id^ih dari ^ judul, dengan "kualitas" ydig sahgat beragam; mu-
lai dari yang ^anggap pantas untuk diberi hadi^ sastra, sampai kepada
karya yang sebetulnya lebih mirip disebut penggalan dari perjalanan (pengalaman) hidp si pengarwgnya
K^a sastra sering pula dianggap
sebagia refleksi dari jamannya (atau
lebih tepat 1^: leflelbi dari pengala
man batin si pengaraing). Karya sas
tra lahir dari renungan-renungan si
pengarang,setelah ia bergesekan dengan sesuatu di luar dirinya.Sudah ada kesepakatan bahwa sekarang kita hidup padajaman globalisasi. Tidak perlu dipeisoalkan terlalu jauh,qjakah kesepakatan tersebut lahir karena memang mengerti,atau karena latah saja. Padajaman yang kata banyak orang serba canggih ini. beibagai fenomena sosial muncul ke permukaan.Umumnya yang kita rasakan dan kita temui
jikan hal-hal aktiial tidak berarti akan
adalah benturan-benturan nilai dan ke-
jadikan tema pada karya-kaiyanya.
pentingan. Sebetulnya hal ini merupakan "daerah yang menarik" untuk dijadikan lahan garapan pengarang dtdam melahirkan karyanya Namun,novel Sunda lebh dibilang luput dari hal-hal yang saya ke-
Bukan itu.Cuma masalahnya,realitas seosial tersebut merupakan sebuah tantangan untuk menguji kepekaan
langsung dianggap sebagai kaiya yang bemilai. Tokh penilaian bemas tidaknya sebuah karya tagantungjuga kepada pendalaman si pengarangnya.
Tema-tema cinta,lum^ tangga,atau nostalgia tidak beraiti sudah dianggap usang dan kehilangan bobot. Kalaulah saya menyebut-nyebut re
alitas sosial, ddak berarti semua pen garang mesti memilihnya untuk di
imajinasi si pengarang; ap^cah ia tersentuh sehingga menimbulkan perenungan-perenungan,atau-kane-
mukakan banisaa A^knya,imajinasi na beibt^faktor dan alasan-hanya si pengarang kurang (atau tidak) dianggap angin lalu saja! Namun,saya kira,s^aa pun tak ada terangs^g oieh sebagian besar dari realitas sosial yang dihadapi yang beifaak memalba^ngarang unmasyarakat kita(dalam lingkup yang tuk'mencoba menggarap tema terse
Idjih sennit lagi: masyaial^ Sunda). but Sebuah karya, tol^ lahir dari Padahal,dalam kurun sepuluh tahun teiakhir ini,banyak kejadian yang dapat kita simak(atau justni kita alami sendiri), mulai dari soai penggusuran tanah garapan rakyat sampm kepada pemogokan kaiyawan pabrik. Dari sejumlah novel yang telah di-
sanubari si pengarangnya sendiri.
Masyarakat penikmat k^a sastra Sunda(mun^n hanya sebagian kecil saja dari seluruh orang Sunda) tidak mungkin menuntut terlalu
banyak kep^si pengarang.Tak ada hak untuk itu. Lebih-lebih lagi para
tulis, kecuali satu: "Mona Martha" pengarang Sunda (kalaupun tidak
kaiya Hidayat Soesanto,tak ada yang selimihnya)dalam membuatkaiyanya bes^ menyentuh realitas sosial yang hanya betupa kegiatan sambilan sa saya sebutkan itu. Pengarang novel ja.Pada saat ini,saya belum mendenSunda tetap saja berkutat(»da tema- gaf ada pengarang yang melulu hidup tema seperti yang pemah ditulis oleh dari piofesi kepengarangannya. Nah, itulah sederet kekecewaan para pendahidunya Kalaabukan umsan dnta dan run^ tangga,ya,paling yang saya temukan, yang tentu saja
nostalgia. Dalam urusan men^gkat seb^an dialamatkan kq^da diri saya tema yang akmal.justra sedildt lebih
sendM.***
Tatang Sumarsbm kini bekeijq se' Mungkin juga dilantarankan pri)ses bagai wartawari pada MUigguan
bany^kita dapati pada cerita pendek.
untuk menufis sebuah cerita pendek Galura. Karya novelnya yang
iidak memerlukan waktu yang realtif beijudul Si Baser mendapat HadU^ lama,setta koniemplasinya pun hanya Sahra Samsudi{1993), dan Demung Janggala mendapat Hadiah Sastra berlangsung sekilas. Memang betul, kaiya yang menya- Rancage(1994).
Pikiran Rakyat, 20 Pebpuari 1996
95
SIJND4.ULASAN
Oleh EDDY D ISKANDAR PANTIJN adalah sal^ satii ben-
tuk ke^nian buhuh yaxig(tianggap memPd
keorsinil^
waiis^
kanihuiL-Menunit Ajip Rosi^ pw-
tun meiupakah kesenian Sunda aisli. yang usianya sud^;ratusan tahuii!
Bubinya d^am naskah kuno
puisinya terkesan bebas.Setidaknya bila mehyimak bentuk pengucapan atau penulisan kata dan Imliroat yang berulang-ulang untuk memberi penekanan,bahkanjugn banyaknya kalimat dap bait Sebagai contoh iingkapan dalam
kata pantun dan Ki Juru Pantun su-^. dah (fi$ebut. Baiak rumpaka atau
Urdng m ngawih oniun , ^ - .
liriknya maupua'cara pintonannya
kamhwpngkeulinan^r:^ ^.
memahg sangaV mandiri..Ki Juru Pantun tegitu fasih'.dalain beitutur,
kamh^su^rbemgbaUkan kawifisehm pada.mme:
ngan\my& diirin^ instiumm musik
kec^i yang berben^ ptE^u yang
tenis dipetik.at^ dijentrmg Ki Juru Pantun seUum ia /igoAoJauang^^ ngagabmtangk^Tm^s^^
:
ateu nyahd di witjud dunyd
-
i Sedangkan dalam salah satu b^t
mdngkat Ratn Pasir Batahg Umbul kapkad seperti ini;. . ■ .
TengdhjBaduy).
mengunglrapkan\ kembali:,;iakon.
hirupnahyampakdibcpa ceurik uhtr ku pamenta. : ;;
salah .satu bait RaJ^ jeung Pa- pantun.teisebut, antara lain diiing-
Sangbyang Si^ kandang Karesi^'
klasik'yang aa di.Tanah Sunda, de:
Ondt bulu tdnewi urang dayiuh keur leutik mongmongaheina '
1.. ,
numten wilis Wi^qngsari' ;/- y aisna Prebu Tajimalela
'
mojdng tiSiimedanglarang keur meujeuh nu sugihmulcti j,
i• I ; ' beurdt beunghar. waya/itqpa," 7,-
kawihtwnpangParmjgkuJahg .
Tentu saja puisi dengan daya ungkap alau daya bertutur -yang ' Bait tersebut justru sering kita senafas dengan bait pantun seperti temukan dalam sekian bahyak ben- itu, bisa dirasak^ pula'dal^ puisi I bik piiisi Sunda bah^ puisi In- Ajip Rosidi JanteArladcahSLtaa|Miisi Yus Rusyana Turunha Ahmad Ajo.
I kaH tuhgjmgatieun la^ih' v
sekaiang,, yaj^fdengM Pac^ Sayudi bahkan r&a pantun Dal^ men^gkapkanvlakon [donesia! adanykpe/TnmVtoR.kat^'JizM^A.y^^ dan rasa teinbang itu mencapai Sill' j terUs dudang-ulang. r \ punc^ya,dengari dua biiah puisi wangi dan ketimirun^^^^ Keiajaan.Pajajar^), Juru Pantun ' ' Gambaran sebuah perkein- panjahg yang dian^ap puncak dari
(uniunmya menderittdc^
• '.
.
.
bangtm
memiliki aturan yang t^ku,y'aksi diPuisidalam Pantun Sundasesungmulai dengan Rajt^ l^u manglMt ' guhnya terasa kpntekstual,sebab senaSaan nagara^ nmam ««.
geuUs, naieuoi m l^ep,'natgah m.
dangdan,ndtaan m in^ngumbani,' natam perang, nataan nu geidis tu-
ntdt, nataan kadyaah di leimeung, nataan Si Lengser nakol Bende
Kabuyutan, Mtaan Lengser darigdan, nataan'Mgara pesta, dan (Uakhiri dengan Rajah Pamimdh '
^DenganaendinnyCliHk dalam
cara menyeluruh bisa merupakan gambatan perkembangan puisi Simda mod^.Dalam puisi Soni Farid
Maulana yang beijudul Kembang Kembangning Simpe, begitu dominan sebiitan 1^Allah dalam format seperti sebuah dgura lukisan. Se-
dangkah dalam naskah Rajah Budak Manjof(Sumedang),dengan bentuk peneinpatan susunan yang berbeda
pantun memiliki kekayaah daya
ada tujuh pengulangan kata Akung.
ungkap, yang meliputi;kekayaan perbendahara^ bahasa Sunda dan ketajaman rasa bahasa.Bahkan de ngan munculnya Ki Juru Panbn daii
ucapkan Ki Juru Pantun secara
beibagai daerah di tatar Sund^ membuat Udupnya variasi pengungkapan
puisi. Daya ungkap dan rasa bahasa
yang sesuai dengan kanakteristik
daei^ya. Meskipun dalam'pertunjukannya
lagu papantunan, yakni lag'u yang berasal dari pantun. Beberapa lagu dajam pantun memang digunakan
daiam temb^g Sunda. Termasuk Rajah yarig senng dihaleuangkeun dalam acara pembukaw P^anggin Teinbang Sunda Urik dalain pantun memang ada yrmg bunyinya terasa musikal dan sesuai dengan ugeran tembang. Meskipun secara menyelu
Bahkan kata dangdmiuge sering <§- ruh terdapat perbedaan yang menberuntun dan berulang-ulang dalam ritme seperti sebuah pembacaan puisi Sayudi yang beijudul DmA,ju-
dasar antara pantun dan tembang Sunda. Menurut pa^ar karawitan
Sunda Atik Sopandi S.kar., lirik dalam pantun terkesan bebas dan variatif, sedangkan lirik dalam tem bang Sunda kauger oleh piipuh se
ga bisa ditemukan dalain naskah
bagai tiiincakan. Artinya lir^ tem
pantun Pamangkat Lutung Leutik, Dalam puisinya tersebut Sayudi mengungkapkan sisi kehidupan Onih
bang Simda memang beigantung pa-
memiliki aturan, namuh-bila menyimak bait demi bait cerita pantun seperti yang ditranskiipsi oleh Ajip
dengan gaya beitutur. Mis^nya bait
Rosidi dalam buku PuisiSunda Ixer-
pertamanya;
bitan Geger Sunten, maka puisi-
kreatiyitas Sayudi, yaitu LaUdd di Tegal PatidanMadraJi. Puid yangjnusikal Dalam temb^g Sunda ada wanda
da bentuk pupuh (asmarandana, kinand^sinom,dangdanggula, dll). Sehingga yang diperlukan bukan kebutithan akan kreasi daya ungkap kalimat melainkan kemampuan
membuat ungkapan kalimat atau ka- bangkeun karya akbar H. Hasan Suwama,Juniarso Ridwan,Acep Zata yang sesuai dengan kebutuhan Mustapa, maka Enip Sukanda dan mzam Npor, Nita Widiati Efsa, DeUbun Kubarsah hams selektif me-
den A. Azis, lyas Heriyana, Ano
Meskipun begitu suasana roman- milih naskah Hasan Mustapa tik dan religius dalam tembang Sun- berdasarkan buku Ajip Rosidi, yang da, temyata banyak mempenganihi serasi untuk kebutuhan tembang. kreativitas penyair yang memiliki Salah satu puisi Hasan Mustapa wawasan atau rasa tembang Sunda. yang musikal, kaya dengan makna
Karsana, Rosyid E. Abby,dll. Salah satu- contoh adalah puisi Godi
musikal tembang Sunda.
Dengan sehdirianya puisi-puisi mereka terasa musikd. Bahkan puisi tersebut akan dengan mudah bila di-
jadikan rampaka tembang. Puisi yang memiliki rasa musikal
Suwama yang beijudul Grand Prix,
meskipun menggunakan judul asing yang populer di kalangan pembalap, tapi menggunakan kata yang basajan, tapi jiwa dari puisi tersebut memili adalah dalam pupuh kinanti yang ki kekuatan rasa basa Sunda. Katabersahaja. kata sepertijorelat, kasusud, mangprung, nyemprung, terasa memiliki Sapanjang neangan kidul' kekuatan rasa bahasa Sunda sebab
(tembang),terutama bisa kita nikmati kaler deui kaler deui melalui puisi-puisinya Wahyu sapanjang neangan wetan
Wibisana, Dedy Windyagiri, Etti RS, kulon deui kulon deui 011a S. Stimarnaputra, Winaiya Ar- sapanjang neangan aya tadinata, bahkan puisi-puisi Godi euwetdi deui euweuh deui Suwarna dalam buku Siirat Surat Kaliwat.
penempatan emosinya yang pas,be
gitu juga idiom Godi yang bam tapi jelas pijakannya, seperti dungus mangsa, nyasaak langit, mecut niat, jorelat wcdau, ngeputjagat, memberi tekanan kedalaman makna. Dalam
Tentu saja pengamh rasa musikal pantun kekayaan simbol bahasa Salah satu contoh puisi 011a yang dalam'puisi Sunda itu akan selalu puitis itu memang terasa getarannya, terasa musikal, misalnya puisi yang hadir,jika menyin^ per kalimat dan termasiik bahasa atau kata yang kibeijudul Embat Embat. tidak per bait. Setidaknya untuk me- ni tidak digunakan lagi. Tentang pennunjukkan bahwaxasa basa dalam Jabaran rasa basa, menumt W^yu Rek ngeumbing-ngeim^ing ka metidi puisi Sunda memang memiliki ke- Wibisana agak sulit untuk didefinrek mmtang-mmtang ka mana mandirian dalam pengucapan idiom. isikan, sebab kekuatan seperti itu rek nete da sieiin semplek Identitas Kasundaan muncul dari dalam, dengan tidak rek nincak da sieun semplak Membicarakan pengamh link dan mengenyampingkan penguasaan mundurjurang majitjmgkrang bentuk naskah pantun dan tembang perbendaharaan kata dan bahasa sagala lampah l^pahung Sunda pada puisi Sunda Modem, (Sunda), wawasan,serta pengamh kathieung sdinar kasorang tentu saja bukan berarti mem- lingkungan. Bagi pengarang yang Hayang nyorang nyanding peuting persempit kreativitas penyair Sunda. memiliki kekuatan rasa basa, maka Bahkan kalau pun ada persamaan ia bisa mengendalikan kata-kata kalugina ngawasa beiirang bentuk atau daya ungkap,semata- rena ia t^ akan kehabisan perben sitgema hima ceuk hate mata lahir dalam suasana rasa memi daharaan kata sehingga daya ada hate tara kabandang liki. baik secara langsung atau pun ungkapnya akan lebih tajam. Kenynajan raga di panjara tidak langsung. Di lain pihak ataan itu pula yang membuat Wahyu dike'rem tur ditalikung kekayaan bentuk bait, daya ucap, Wibisana termasuk salah seorang mo kahalang kitmelendang Berbicara mengenai perkembangan lirik tembang Sunda, yang tak bisa dilupakan adalah jasa H.Hasan Mustapa, yang menulis puisi dalam bentuk pupuh dengan sikap lebih mementingkan isi daripada ke-
atau idiom-idiom simbolik dalam
pengarang Sunda yang sangat kuat
pantun sendiri memang kontekstual. Dalam perkembangan puisi Sunda sekarang, terlepas dari adanya pe ngamh pantun atau tidak, memang tetap dalam identitas kesundaannya,
identitas kesundaannya.
Perkembangan puisi Sunda mo dem,setidaknya masih berlangsung secara kreadf. Meskipun tidak selalu muncul pembaham-pembaham
apa^ itu puisi-puisinya Surachman seperti Kis. WS.,Surachman RM,
RM,Rachmat M.Sas. Karana,Usep Rachmat M.Sas. Karana hingga Go-^ musikal. Sehingga ketika Daya Ma- Roinli HM,Yous Hamdan, Yoseph di Suwama,yang sepenuhnya bergehasiswa Sunda mementaskan Nem- Iskandar,Taufik Faturochman,Godi lut dalam dunia sastra Sunda.***
serasian atau harmonisasi secara
Plkiran Rakyat, 5 Februari 1996
PUISI-ULASAN
Sajak-s^jak Seam^ Peraih Nobel Kesusastraan 1995: y- SEAMUSHeaneylahirtahun 1939diCountyDerTy,IrlandiaUtara,tumbuh
b'esar di daerah penanian dan menyelesaikan pendidikan tingginya di Queen's University,Belfast; tempat dia mengajar sastra Inggris di kemudian hari • Pada lahuri 1972 ia Mjtah ke Republik Irlandia,dan setelah menghabiskan waktu yang
cukup lama sebagai penulis lepas, ia diangkat sebagai ketua Jurusan Sastra 'inggrispadaC^sfordCollegeof Education, Dublin. - . .. , • Bukukunipulan sajaknyayangpertamakali diterb.itkan adalzWEIeyJen P.oeins , (1965)disusul Death ofa Naturalist(1966), dua kumpulan sajak dengan latar' ' kehidupan'masyarakat Irlandia sehari-hari. Setelah itu berturut-turut terbit: Door
into the Dark
Wintering Out{1912)d^nNorth ()975).Buku kumpulan
sajaknya yang disebutterakhir pada tahun 1976 memenangkan - .
: W.H.Smith Literary Award. Menyambiit penghargaari ini Stephen Spender ! fnenulisdalamSM^ifoy Telegraph, 24/8/1975,"Heaney adalah penyair yanc sangat berbakat yang pemah dilahirkan Irlandia setelah mendiang Patrick
; Kavanagh. V Sebagai informasi,Patrick Kavanagh(1905-67)yang lahir : di Inishkeen,County Monaghan,Irlandia,"adalah seorangpenyair yang sajak• sajaknya seringdis^ut- sebut berakardaricahaya,api suci purbayang bersumbef padaesensi.dan aktivitas RohKtidusatau;t/i^//b/)'.SptF/7(icsbihjauh lihat: Peter • iKita begitu dalam dan dekat •
BERANG-BERANG
iSeperti udgra di atas air
Saat kau meloinpat - * • '
.''
[insan cahaya berpendaran • "
-'-'
iBere^m-ayim dalam kolam . .
pfunculdantehggeldm'''~y
.
. .' .
^
pengdn kepala kUyup bergerak lamban ', ■Baku danpiinggungperenang tangguh Naikturunkolam-'-^ -
Sejakdiciptakan
'
Diataspunggungbatuyanghangat. . Aku suntuk memandangmit
Kebeningan yang hatus, napas buah anggur fersinggung dan kecewa
i-
:-
t r - ^ .
Kembali bercnang dengaripunggungmu Paha bergelinjang, masing-masing diam
Menahgkap cahaya Hawa sejuk lehermu metnbakar ' Lama kau menghilang
fThk btter'\T979
•.Kavanagh, SacredKeeper, A Biography ofPatrick Kavanagh, 1980) ' .' Membaca tiga terjem^an sajak Heaney di bawahdan apabila kitamembaca .Jebihjauhsajak-sajaknyadalambuku-biikukumpulan.sajakRya'yang'te]ah ' disebutkan, kita akan sanipai pada satu kesimpulan bahwa sajak-sajaknya saneat bersah^a namun mengkristal danjemih, kata-katanya dipilih dan disuntins dengan argumentasi luru.s dan kuat (di Indonesia hal tersebui dapat kita temukan idalam ?ajak-sajakSapardrDjokoDamono)seperti terlihat pula dari petikan sajaknya yang berjuduI''Wmrever row .5flyA'qf/j/ng''>berikut ini: f It said, "Lie down,
in the word-hoard, burrow
the coil and gleam
ofyourforrowed brain
"
"
'i
Daiang tak terduga, bagimasa sllam Tubuhmu yang basah padat dan lincah ^ Melukis batu-batu
KaurhenggeTtat. ^Saat kutangkap ' "
/■ .
iSepasang^anganku menduga kedataman Tubuhmu, kau-telanjang - '.-. I': Kenanghn berang-berang . • - • - ! Didasarkolani • • ■ , ^
Pada tahun 1979 Heaney menerbitkan Field Workyang barangkali dapat dipandang sebagai puncak pencapaian estelis dan elis sajak-sajaknya. Setahun kemudian ia menerbitkan csai-esainya dalam Preoccupations, Selected Prose 1968-1978. ***
SiGUNG
kelam dan beiang layoknyo pemburu ■ Di petnakaman umuni, ekor sigiiiig' Pamersongsigung.DarirnaUmikemalam
Aku mehunggunya bagai tdmu
T
Lemari esmendengimg ke dalam pusaran diam -
Calujya lampu meja lembut di seberang beranda ■ Jeruk-jeruk muda menggantung dipohonnya Aku mulai merasa sebagai pengembara Lewatsebelas tahun aku rnenyiisuri
.
Kembalisurat-suratcinia, menuliskatakckasih ' •
Seperlivdkal lanipai, sebuab long sampah-
'
Berubah bentuk dalam udara dan malam
California. Si nipoiiipn. takberguna Bau eucalyptus mengingatkan kau padamu Sebab muluimu penuh anggur .Kau bernapas di bawah banial
Dandisilulahia.tegakmempesona
Sigungyanggaib.bersahaja
,
Menjadimitosatautidak
. ■
, '- ' "
Mengendur panggung lima kaki di depanku ia kembalipadoku malam tadi. berkobar Sebabjelagajatuh dari tubuhmu yang terbakar
Kepalamu pienunduk', di dasar lad ekonrtu meregang Melihatgaun malam warnaliitam "TheSkunk". 1979
.
HOLLY
Hujanpaddmii,wnsa)ju Waktukitamemetikholly ■
■■-" * ,
,Berjalapdalamparit, kakikita basah ■ ■^ ■^.
Hinggdlutut.fangankltapenuh
"T*
5.^
V
Airmerayap di lengan baju Mestihya buah berry ada di situ
>
Nqmun ranting yangkilabawapulang
Memancarkan cahaya bagai botol kaca •
-T 1
'
«!4
■-' '
lAku terkurmgdi sim, kpmaryang terbungkus Berry merdh, daun-daunnya bagai lilin - ' . -
r
■ Nyaris lupa rupanya •
Lembab b'agai kiilif atau lembut bagai salju
Merath buku seperti seorang perdgu. ■ •... Mencoba membakarnyadengantanganku
'^ SepucuK^ura1ydngpilu,sebuahdindingyangangki4h ^
iSepetii insan hoUy dan salju - ■ ■ ■ ■■ " a
!; ■
-
i-
. ■■ .I. 1
-
<- ^
- v>- ■' -l
a \ .rt--
t.
tv*
Wollyituntbuhonberdaunhijaudan runcing, buahnya benvarndmerah, bergugtis
fgugus
:. Sajak-saJak Seamus Heaney di atas diterjemahkan secara bebas oleh
Cecep^amsulHaridariNeilMcEwan (ed.),"MacmillanAnthologie ofEnglish'
Literature, Volume 5: The Tweniieth Century"; London: MacMillan EducationLtd.,
1989. Halamah: 602-604.***
.
\
Pikiran Rakyat, 2 Februari 1996
/
Esei
Dunia Puisi Qleh Oyo Saroso H.N.*)
DISKUSI puisi-puisi Aiii zal Malna dari kiimpiilan
puisi terakhirnva Arsi-
tjjktur Hujiin,cli Studio Oncor.20
nyairannya setelah lahirnya ditawarkan Alton C Morris, Kegagalan Sapaidi Djoko Damelontai-kan suatu ki-edo, bah- mono dalam memahami puisiwa kata bukanlah satu-satunya puisi penyair generasi 1990-an, alat pengucapan yang tepat unAbad yang Berlari(1984). Afiizal
Januari 1996, melahii'kan apa lora bersumber dari sini. yhng disebut sebagai "aku- •tuk melakukan perlawanan ter- sayaApa yang disinyalii- Ahmaideologis terbelah". Hal ini tidak hadap i-ejim kata yang beriebaj*- dun Y Herfanda, baliwa puisisemata-mata bersumber dari an di wilayah sosio-poiitik kul- puisi penyaii- generasi 1990-an pliisi-puisi Afii:ial Malna.tetapi tural yangmelingkupnya.Rejim lebih merupakan karya sastra lebih beisumber dari akar kepe- kata dan bahasa yang telah kolektif dan bersumber dari nvairan Afiizal seita relasi dan m'engalami depolitisasi itu,didoteks-teks di sekitamya,memang korespondensi puisi-puisi Afri- bral^ya dengan bahasa diam, benar. Eksistensi kepenyairan zal dengan masyarakatnya. yakni bahasa ya'ng dibangun sebagai eksisten.si individual ; "Aku-ideoiogis terbelah" dari presentasi benda-benda. telah lebur menjadi eksistensi dapat diidentifikasikan begini: Kai-ena basis penciptaan puisi- kolektif, sehingga sulit menepenyair tidak lagi pei-caya pada puisi Afiizal adalah b-ansendensi mukan penyair dan generasi kini kbkuatan kata,- penyair lebih benda-benda yang menciptakan yangmemiiiki orisinalitas peng
percaya kekuatan bahasa ben-
loiang dan setting, maka puisi- ucapan. Namun,halinihendakd^-benda di sekitamya untuk puisi itu pun menjadi berkesan nya tidak menjadisumber skepdikonstruksikan inenjadi peng- prosaik, nonlinear, dan secara I tisitas kita.Sebab,masih mungucapan puitiknya.Benda-benda konvensionalcendeninggelap. ! kin lahir penyair yang tidak y^ng dikonstruksikan penyaiiIbtapi, anehnya, gaya AJii- I dibesai-kan media,yang barangtersebut mempakan teks-teks zal akhimya menjadfstream kali saat sekarang masih "bery^gtelahpula membangun bio- yang banyak diikuti para penya sembunyi". Itu artinva. peta grafinya sendiri, bahkan men- ' ir sesudahnya. Itulah sebabriya, kepenyauran Indonesia sekai-ang cgjtakan magifikasi sedemikian membicarakan peta puisi Indo- ini bukanlah gambai-an realitas rypa, sehingga dari arah mana
pirn teks dapat dimasuki. Puisi
hesia sepanjang dekade 1980-an
hingga 1990-an tidak bisa lepas akhimya menjadi ideologi vang dari pembicaraan tentang Afii bisa melakukan pembelahan ke zal. Bahkan,bersamaan dengan mana-rnana.
yangsebenamya dari dunia puisi Indonesia.
Puisi taiipa Kritik
•
gencamya pemuatan puisi-puisi
Ketika berbicara. tentang
kah masyarakat itu? Apakah
dengan fiekuensinya yang lum.a-
masyarakat adalah basis massa yang mampu "melihat bahasa
isasi telah melanda dunia kepe-
kini,di TIM 18 Januari 1996,Fanik HT mengatakan bahwa me dia massa telah mengambil
nyaii-an Indonesia.
pei-an yang cukup besar sebagai
Masalahnya adalah. siapa- dan esai-esainya di media massa,
gambar"yangdiciptakan Afiizal
yan tinggi, seolah-olah i^izal-
situasi kiitik sastra Indonesia
tcinpa ada suatu penjelasan daUntuk memahami peta ke- media komunikasi sastrawan lam bentuk apa pun? Nyatanya, penyairan Indonesia sepanjang (penyair) dengan masyarakat rrienumt Afrizal, seorang Ma dekade80-an hin^a 90-an,tam- nya. Menuiut Famk,ketika sasrianne Koming dapat mema-
hami puisi-pui.si Afiizal keiika
paknya kita haius melihat teks-
trawan_telah bisa berbicara
teks di luanxya. Sebab dari wi
iangsung dengan "bahasa ma-'
ia membacanya sebagai gambar. layah itulah teks puisi dipro-
sebagai bahasa visual. Hal seiu-
pa tex-nj-ata juga dilakukan Din-
wan selama ini berbicara dengan
dalkan metode kritik pseudo-
bahasa Hihah — maka kritikus
birit memahami satu puisi. Be-
ini, tentu saja; menimbulkan
gitu juga puisi, ia tidak lagi dt-
konsekuensi-konsekuensi.
don WS,Malhamang Zam-zam. ilmiah, kiitikus akan terbiiit-
Boy G Sakti,dan Bc^i S Otong kelika menggarap teater/koreo-
grafi yang bersiunber dari puisi dan esai-^ai Afiizal. i
.•
Teka-teki di Luar Sastra
: Dalam perjalanan kepe-
husia'" — sebab konon, sastra
duksi. Hanya dengan mengan-
pahami sebagai sejumlah ram-
bu-rambu seperti diksi, peng-
tidak dibutuhkan lagi. Premis Pertama, hanya penyair
musikalitas, keutuhan. dan
yang mampu ."merebut" media massa yang akan bisa hidup dan dapat mempublikasikan kaiyar
pei-sajakan, sebagaimana yang
karyan}'a. Sebab penyair yang
imajian,tipogiafi, majas,irama,
bisa "mex'ebut" media massa se-
101
cara Iduasa dapat in^gkomu- menjadi nonsens. Puisi menjadi bam bahwasetiap piiis^'apa pU^^^ nikasikari puisi-i)ui^ya, bah- bersifat Apollinis, kerajinan behtuloiya dan siapa pun pekan"d^gan penjdasan lewat tangan yang bisa dibuat siapa nyaimya, selalu m^warkan esai^^ihvas^^anrKedti^ Saja dan di.mana saja, dan di- banyak pinhi untuk menafsir"akan t^adipengtdahgah-penjg- ^kuat'oleh kebudayaanindus- kannya!Yarig ditimtut pleh maulaiigah konsep estetik puitik tri yang menawarkan ^ar^t dari sebuah puisi adaj peh^capanpeny^sebab tidak hai^.Jika b^^puiakalkulasi tdahsa- lah peran profetis yang dimilild
ada dpkumentasi yang repre- ma nilainya dengan bahasa ma- puisi itu sendiii. Apal^ ket^ sentatif yang nienggambarkan syar^t ^banyak^untuk apa menidis puisi pienyair sekadar wawBsaih estetik penyair Indo- puisi."diproduksi" dan penyair ingin "membangun dunianya ; nesia^wjangsejar^ya.ApA
sendM" tianpa p^uli terhadap reahtas sosial m^arakatnya? Apakah penyair sekadar menPeranProfetik Puisi nya b^upilah -mewakili gamjciptakan dunia -katarkata de Penyair, bagaimana pun bsqan komprenHensif kekuatan yang dilal^an l^us Siuyadi
mestihadir?
AG d(mgari antologi Tonggak"
juga, tidak bisa terbebas dari ngan keindahan diksi tanpa
peta puisiIndonesia kini.Begitu bebansbsio-politis-kulturalnya. mempertirnbangkam muatan in jugafcuimpulan LoutBiru Umgit iAda penyair jTOg kuat pmce- dan kemUngkmah kbresponBiru ymg disusuh Ajip Rosidi. rapw ak^ budayanya,sehing- densi puisitosebut dengan maBuku ini masih bisa d^gukaii ga meitnpaigaruhi e^etika pu- syaiakat? V ' z, ^b^^dolomientasisastiayang isinya. Dalam zaman;yang tidak Aia penyair yang lemah
ciikup.yalid;-'
• .7 mengajarkain kebijaksanaan,' Di^gah--teng^ mihinmya peiicerapan akar budayanya, yang dalam termhiologi Jawa tidak mampu'menruang ^as&a di media massa — sdiingga.ia disebut sebagai zdmart Kala-, sebab sering teigusur oleh ildan dayagimakan akar kebudaya-
bcndui.Ronggowpireito lewat pmyiair annya dalampuisi.Ada pula pe- seratsuZidc-nya telah menawar nj^yang teLah tercerabut dari hanJS berjua^ untuk mem^kan kesadarah trahs^ensi bagi. tahankai)diri dari leprea.idee-, akarbudayanya,s^bab mungkin manusia. Tbiitii saja^ dalam za mem^tidak memiliki akar lo^ yangmewujud sebagaiin- ia man kini, yang;kita ih^pkiw dustnalisihe. Banyak peiwair budaya yang jel^. dan berita olahraga
lahir,.'."banyak piiisi diciptal^
Afri^ Malna, seperti dia- bukanlah s^dar lahirh^ pe
nyair yang memiliki wahyii dan.dibacakan, tetapi durda kuinya,adalah penyairjenis ke- kapujdnggan seperti Ronggotiga itu. la hidup dalam dunid puisi itu isendiri t^p berjalan cn^-industri yang dibesarkah warsito. Ibtapi, setidak-tidakdeh^kesendiriannya. oleh kota, gedung bertingkat, nya, penyair mesti tanggap l2^]5\"kemUdiaiifm^ b mally i^dio, kondom, televisi, terhadapsasmita,re£lektifte^unl^ mati karem ,ti^k;ada komputer; dan'realitas hiper- dap manusia d^ dunia.sekitai; ladang uhtdk ^dup-d^ j^dak realis lain. Jadi, pada das^ya, berani men^ugat utilitariahismendapatki^^piik y^
parapmy^yangmeinilikialb^ kualitas". Dunia ke^^yairah budaya daii tradisi y^g masih menjadi dunia tersendiii yang kuat seharusnya mesti memiliki
diMdupioldi orang "itii-ihi ju Icelebifaan lain" dibandk^an ga". Tidakadaduniatawar-me- AfrizaL Dan ini pun tampaknya nawaryang manun^ankan pe terlihat dalam puisi-puisi pe
nyair untuk tails bi^ beijalah nyair dan Yogya,Ball, dan Su
me dan n'afsu-hedoms-eudaimo-
nisme yang mewabah. ' Upayateihadaplahimya pe nyair semacam itu hanya bisa dimungkinkan oleh adanya mang dialog 3^ng juga mengajarkan kebijaksanaan. Jadi, se-
lunis pada^Iorbng gelap per- matra. Beberapa penyair Bali, kali lagi, puisi-puisi itu biarlah adabahatauidkeretayaiagmes- bahkan memiliki pengimajian hadirdaiganb^sanya sendin. ti dilewatuiya. Yang ada adalah yang kuat dengan akar tradisi Sebab re^tas yang ada dalam pasai;indidbi,iklanjpomainan puisitidaklahbisa diterangjelasdiinilikinya. an^ca-angka,"bisikrbisiftmai-' jang kandengansdmuh kemungkin. Puisi-puisi Afri^l Malna jaiSi", dan mqiara gad^ yang yang telah maiciptakan ruang- annya.Bahkan oleh p^yairhya dihuni ol^ merekdyang memisendiri sekalipun. liki tingkat keinapanan yang nya itu mestilah kita pahami sebagm salah satu boitiik pengmemadm: • 'v *)PengrajinpuisidanKoorKetika dunia puisitidaklagi ucapannya saja, tahpa harus dinator Dialog Budaya Atas menjadikannya aliran yar^ ha melahirkan "bahasa msdlanut.Justm daiititikinilah Angin, Jakarta. sebagaiidealisasi-idealisiasi Dio-
Media Ilhdonesia, 4 Pebruari 1996
Afrizal Malha Lelald y^g Menjadi Seekor Bmomg
; "Tuan Horensma yang baik, Tuan mxingldn sudah mendengar
i
penangkapan atas diii saya. Haii Selasa lalu, Preanger Bode siida^i memberikan kejadian itu panjanglebar... hari'ini atau esok,saya -J =■ harus berdm di depaii pengadilan." {Surat Tan Malaka kepadaGH-^ Horensma, Semarang, Penjara Pmat, 16 Februari 1Q22)
Seorang lelaM telah menjadi seekor burung dalam iisia 90 tahun. la tak terbang lagi. Tapi matanya masih menyimpan sebuah kota di Den^ Haag, beigerak ke kiri-, ke kanan. Tak ada lagi pidato. Dixie SoUeveld =
. telahmeiTibuat Ahisterdarasebagai 'Shii City, dalamsebuahkartupos:j Bendera nasional dalam turiapukan tai anjing. Aku texingat senyumj seorang lelaM lain di Jawa, manis, terasa licik. Lalu dua omhg anak? main sepeda di atas kolam membeku," dihalaman Haags Gomeente] Museum.Bux^g-bunmg terb^gmerhbuat sayap-sayapmusim dingin
di situ:ihpi mereka
ken^ lagi: pemah ada anak-anak muda, ingin!
membuat sebuah bangsa dan bahasa Melayu.
-
.•
•
Kemudiah aku kembali ke dalam bahasaku sendiri, puisi yang tak,^
■punya pemerintah. Thpi di sini pim masih aku temukanlukisan Jaines:
Enspr, tentanglntiigue: peipmpuan-perempuan gemuk dengan topi-
bunga-bunga, mantel merah-hijau; laki-laki dengan topi tinggl hitam. kuning. Semua bibir , mereka penyok dalam wama merah, dagihg" berkapur. Seperti ada tikus dalam leher mereka.
•
HianHorensma yang baik, sudah beberapa Minggu aku dirawat di! Rumah sakitSemai'ang-Saya diseranginfluenza, bronkitis,pleuritis, ' ■ demam ... radang pani. Batuk saya parah..." {5urat Thn Mi/a/ca r^ .kepada GHHoreiisman,'Semarang 30 Maret 1921) J
Pagi ini, di sebuah hotel di Den Haag, aim tatap potret seorang lelakl deng^ b^bajuMelayu: gagah, sepertipdayan.Diluan buning-burung
kembali terbang, membuat sayap-sayap musim dingin. 1996 ■ ' ■!'
•- ■
Pelaj^*anBahasaInggnstentangBeratBdaan, ,
I
'Maaf;berat badianmu? Sebentar saja; kepalaku satu :.Tangaidai 60 cm/Pemusii b'erapa jam.ber^^ Tentii, kakiku cokiat seperti bangunan pemerihtah. Berat badanrnuj
'bagaiiiiana, please: N^aku Ahmad; tolol! No\ kepalaku satu kubiki 'pasir- Ada saluran got;Tangisan: di washtafel. Hujan dal^ emba"! tun^u; Kenapa tanganmu keras? Seperti kekuasaan; Kamu puny^
%ebudayaan/ya? Wajahmumerah.Anda sukajwice toinat?Maaf.Bera| ^adanmu siapa?'Kakiku ada di situ, tolol! >Pl:ease ..,pZea^e;:T^^^
"badanku.Janganbegita Satukaru2igpasu:untukapa? So^iy...diman£| -berat badanmu? Maaf,jangan pegang hidungku. Kekasihinu mana?^
;Wprtel dan buncis sud^ dixebus.Permisi,sudah mendidihkah air
Bulu kucing di mataniu lucu, ya. Beautiful. Vakai saja baju batik inij i Nanti p'acarku curiga.Janganlupa,naniaku Ahmad!Idiiiih,masatid^ rp^ai'sabuft:^aaa,kbk ktipin^iya sepertiitu? Maaf,perhalimffiia| |berat:b|d&ku? Mau menrb.pab'e^,yalTentang kebudayaan?Anal^ poh&dan-ekonorrli,ya.Sakit,-dongtanganmu. -■ , ^ ^ ■JamalMenari. :
^ Jamal menari. Tangannya geniulai; seperti bunga diiangl&ieb^g
■gadis,beibauselimut. Tfetapimatanya penuh cairantoinat dahpe^ar| "Inland^ dilarang masoek/' katanya. Ada yang.bergerombol,di
duar sai^:Koh^
lUbuhnya cairano1^ dalambqtbl, dansemacani
pphyalc toah, b^ampu^^^
orang-orang asing datang|
linehgaj'ar, menari, memasang pengeras suara di gedung^edung Ipem^erintah. Tetapi ketika aim miilai menati, menabrak-nabrakan
:tubuhpada tembok, akuHhat pengeras suarapecah di atas kepaiamu: aku putus asa untuk jadi orang asing, juga putus asa imtuk jadi hilander. -
.
-
ijamal, temanku dari Maduraitu,kemudian berdoa dengan bajutebal
fyang gemetar, seperti Abu.Nawas menghadap raja: "Yang mulia, aku telatu lemah untuk jadi orang asing, tetapi juga terlMu lemah untuk,
'ij^(h'JnZander."
"
.
^
|
' Di tengah pesta, dari orang-orang yang merasa dinnya pemberontakj
:■ akukena diare/Tbrlanku jadiImcau, seperti pengeras suara y^gpecak ;di atas kepaiamu itu: "/nlander ddarang m^oek". Aku bersumpahtrDunia konservatif sedangmemak^jantimgmu! ' ^-X"! i:-
\
\\%iter Festival
Pegawai bank menari. Tukar uang lagi, tukar uang lagi. Mana sarung'
tanganku? Cuuus.Oi'ang-orang berganti. Mati.KepalSoi terasa.botak dalam bangunan Romawi. Pergi. Hendra menemiikan kuping Picasso yang bengkak dimnseum Ludwig. Makan. Pelarian politik Nigeria. Hitam. Seperti langit dalam mulutku. Sepeiii langit dalam mulutku.
Selamatt^im baru.Edith membeli topi untiik analdat Mantel.OrangT orang merribuat ruang.tamu ,di kafe-kafe, kartu lelpon dan tulangmandi. Winter.Daunnya tertinggal dalam sepatuku.Koeln.Apa kabar. Lena man ke Amsterdam bemama Susan. Man belanja di toko Asia Baru. Taucho. Cabe. Tbu-ibu yang sedang puber kedua. Di nianakah Anj'ielir Straat? Hallo. Salju m^igubah jalan jadi genangan.bulu-bulu angsa.'Berapa sewa apartemenmu? Azuzan membeli roti dan kopi. Dingin. Seperti ada pecahan tabung termometer'dalam jaii-jari ;tanganku. Besok demonsti^asi lagi. Oi-ang-orang berganti. Kartu pos rnienyimpan berita dirimu. Semoga kamu baik.Semoga kamu selamat.'
Hallo: Sikat ^gi 4 DM.-Diimi tobacco 4,50 DM.Tiket Opera 80 DM: Mama,aku titip cpklat, seperti natal tahun baru.
Afrizal Mabia, penyair dan eseis ini baru saja menerbitkan kumpulan puisinya
{Arsitektur Hujan dan Biography ofReading. la juga baru melakukan peijalanan baca puisi dan diskusi di Den Haag,serta beberapa universitas di beberapa kota di Jennan. Bulan Juni tahun ini Afnzal juga diundang panitia Poetry International Rotterdam untuk pertemuan penyair Intemasional di di Antnveipen dan Rotter
dam yang akan dihadiri para penyair dari 25 negara. Di antaranya Derek Waicott, Allen Ginsbei'g,Ihher Ben JeLloun, tennasuk Niyi Osundara.
Hbdia Indonesia, 4 Februari 1996
105
K^tMixnwn TEMA piim daifzamah kczaman aihatlafi luas dan beragam.SdcaUpunbe^tu,ada tema-
teipay^g awet dan ten^ digarap dari zaman ke zamah oleh banyakperiyakdantanyakne^ ;gara. Tema abadi dan awetitu sekurang-kurangnya ada tiga. Pertam^ tema percintaan,
ya]mi berbagai segi hubungan cinta kasfli Tindu(tendam asmara an^Idaki dan peiempuan: Kedua,tema keripduan dan hubimgan
eksistehsM manusia deiigan Tuhannya.Dan
ketiga; sajak-sajak b^ema keadilan sosial membela kaum tertindas dan dimiskinkah.
Tema ihi/di antaranya dicirikan oleh protes sosial.
.
V
Kedga tema tdrsebut mempakan tema dasar
yang universal dan ^adi.Nyaris sebagiah be^
Sodatdati untuk doa.•
Dalam pada itu,rasa ketelilan,rasa trenjoih pada serarha manusia yaiig tertindaS mem pakan sdah satu pilar penting dalPm kehidupan sastra dari zaman ke zaman.Uncle Tom's Cabin karya Stowe penuh dengan keprihati-
nan tdted^ ketertindasan kaum negro. Dan kquteatinan h^dap keteidndasam kemi^r n^iuka dan derita manusia,mempakan tema yang juga universal dan tahan lama.Tafnbahaii lagi, dari zaman ke zaman luka derita manusia akPn selalu karena ia mempakan bagiaii pentiiig d^ hak manusia untuk beibar
Ketiga tema utama ini; memil^ godaaii
dan Kl^igus tantangaii d^jebakw yang be-
sar karya-kaiya »stra yang b^ar dan agung
sar ba^ para calon peny^,bahkanjuga i»da
merup^n karya-karya yang menggarap
sosial dan cinta, m^pal^.tema-tema yang
tema-tema seputar dga M utanu di atas..
pafa.penyair. Ketiga teiiia itu: Ketuhiman,
.Romeo dan Juliet Shakespeare yang abadi
l»l^ menyentuh dan tneroancing emosi para
dan awet itu, kihi telah menjadi legehda mcK ^ngenai ^ tragik cinta: asmara dua sejoli.
t^pa teraebitt, penyair cendemngmenjt^fJi sen
Ctemikian pula dengan Divina Comedia E^te : Alighieri dan Javid Namah Mohammad Iqbal,
I mempakan contoh dua karya bertema ke^ j: tuhanan yang abadi dan agung. Dr.Zhivagp
PaA&i^dSnDavid'i^perfield kaiya
Oiad« Didcens, misalnya; meni{»Idah ka^karya atedi beiteniakhriso^.
* .,
Peik^-peikara sepptar'cinta asmara, mscaya mempakan jsesuatu yang teriis ditemui
dm dthadapi umai map^^ Pembutiuhaii pd:-
tama d mmra^unii;kdndni^ebabkhn oleh faal ini. Dengan dCii^^ tema cinte jheriipakan teiha sastra -teimaimk puiisi-yteig aba
di dan akan Selalu adaseita dunin^ pemi^ca dan zanm ke zaman; V, -. ..
'"
Hal yang samaju^tdjadi pada temalce-
tuhanan.Risa relijiusitas manusia mempakan rasa yang azali.^rinduan,!dan rasa tiiarap penuh harap antafa manusia deiigan pendptanya,senantiasa mempakan tema yang tidak membosankan dan abadi. Senantiasa ada
masa-inara impasse eksistensial yang dialanii
manusia yang meihpeihadapkannya pada ke-
hyataan adanya yang Maha Melih^pi,'Mahp Pengatur sdunih na^ pemntungan manu
sia, M^Pendptal-Se^a^tuk ungkapan
manusia dalam hubunganiiya dengan Sang
Khalik; niscaya selalu menar^ dan awet dari masa
masa,kden'a pada dasamya manusia
memiliki keinginan(d^ inungkin kehanisan)
praul^.Jilra tidak hati-hati menangani tema-;
timental dan emosional.
.
■ *
. Tergetaiiiya seseorteig pada rasa k^gamaan,pengalaman lelijius dan/atau pengaku-
ah terhadap'segalai dbsa pada Tuhan, cen-^ deiuhg membuat-seo^g peny^'menjadi emc^onaltlan seotimrataL .
Demikian pula doi^sajak cint^ Seormg yang jatidi cinta, merasa semua hal yang di.aiaitehya'dalam hubungahnya dengan sahg kekasih sebagai sesuatu yang maha penting
tidak hanya t^'dirinya melainkan bagi seluriihciunia. Padahal,btmyakhal dalam hubun-
g^ya dengan pen^an^ cintayteig diala-r mi seorahg penyair,sehenamya inempakan ihasalah remeh-temeh dmi saiiia sekali tidak
pehtirig, bukan hanya'bagi orang lain
melaiii^juga bagi dirinya seandainya inara cinta itu telah berlalu.
Dalam pada itu,orang tering salah duga de
ngan mengangga^ saj^ protes sosial adalah sajak yang ismya mp^-marah,serba'menghojat Sajak rosialsenantiasa terancam men
jadi famplet dan cehderung mengemiikakan persoalan dengan cara yang sebenamya tak periu diungkapkan dengan sajak... Semua tema tersebut,menoilild godaah dan jebakaii-jebakiainnya miasihg-masing, karena cenderung membuat penyair tidak mampu
membeii mang Cukup luas bagi batinnya uni-
tuk menjmling semua pemo^an itu hingga menghasilkan puisi yang benar-berhar berkualitas dan mempeikaya pembacanyd.*** ARS
Eriyanti Nintnala Dewi '
PINTA •
kukalungkah isiiqamah pada leher
-
lambai lagii liigu
esokbariinatahariniembakarkii .
^ , , ' ,
imtt
,
Hat
'
lahat
/
\
*~
lihut
*
htka
'
'
abadi meiiuju ketiadaan -
iSeptember 1995 • •
y ^
'1- ,
-
^ nienuju keleluasuan awan yang tak pemahdiam
.
-
'
Septiawan . .
,' - '
lari
.
■
lainbang
Umbung _ latah letih '
•
'
r-
, . ■
,
Sukabumi, 1985
'
'
/-5•
tusukilalang/ .
.■■ .
-■
■"■ i
■Ldlu kau garami lagi tanah-tanah pertaman subur tapv mencekik busung buruhtani dengan riiinuman merek Rusia yang panas mengajak meninju segala apa menghadang ke-
.
hendak mencari nunpiit dan langit biru di nunah-ruinah nyd-
,V
/^Jaiom mtfn€ngge/am/:fl7i/e/fliv f/j ^emiiru/j 5e/0//ii>ang . . pam istn kehilangcm pagi - • " ; • , dan atidk-anak menitipkan halamamya pada kapal-kapal lihatlah'
..
su gelinjang.ihlis-iblis mencer^acau igauaii pedUi bulan dt~i
♦
DOAPANTAI
.
tandus geogrdfi ke skala semesta dengan sengai ajakan ko/i-i seryatif yang meminta tanah hacienda dibajak kel'edai-'
'
•• • .■
-y-jw.'
\ ^
^
.
t •-
AMERIKA LATIN . ;, ' ' Telah kati garami negeri lenguh pelddang di terrk berdebp'
., .
Hku
lara ■
.
>'
•
sejarah punah daiam siniesanya dan Catalan kemarin tinggal kristal-kiisial
- ' '
.. .
•,■
seraya meninggolkan muara duka menyambut segara
"
.. ' . ■
'
, seperti keharu'san air inelayarkaii kapal
,
Chita flu lembut.
limih llrih
.sepertikenyataan merebutketaicberdayaanku
•
'
hian dengan peniak-pcniik gelang-gelang di sekiijur tiibuh sensual melepas dengus birahi tuan-tudij tanah berjas dasi kupu-kupuAmerika . ■ Lalu kau taburl lagi garam ke sekujitr tubuh lukdcanibuk de
ngan perihopium bubuk-bubiik merjdn yang mimpi itu iiti-
ombakmengginngkesemesiiaii : nienggemulungkan istirah pada lautan _
"•
-
tukkesekignsarapanak-anakmuda dan orangtua yang ge...
: lisah ingin berbagi, takmengerti kemana arakklblat
mengembunkan tangis pada wajdn-'wajan dingin yang_ htrasakan kau mengigau pardn, anibigu, menceracau busuk,
kosongO..: kitingin rtianeSik marahari ' • '/ niembingkainya menjadi dian di nieja makan . ■
•nafsii hujan susah datang bagai ratapan menyayat childdii^-
Asah tempat. '-
dan sardpdn pagiku tak lagi dingm . - :
bapi ' . lihatlah!
pantai tak lagi kotor
'
,
ditnanakalijejakparolekaki. '-:.
_di manakah kata hanisdisimpah'lyr
•1995
•
'
menghinmg burirbiitir langkah pada lasbih siinyi lautmakinmendekatpadaku
"•?
berhimyi hidup kemerdekaan sarikal dagang islam v
.•■J
vj
'
■; ...
mengg' erakkan petani bundt diisun gelap menjadi hmgar teriak pajak mencekik
dan ditarik seorang dokter jawa mengajak sareh, sareh
merigiicap persatuan kesaluan di gelis^ abad 18 berakiur .; Lewat waktu orang bemycuryi lagi teringat nasib sitdah'" ;f
KASIDAHHUJANPADA LAUT,'" '■ meiigerat-ngerathya menjadi kepingan-kepingah
.
setelah gefnuruh ntang perieniuan diaplaiis tepuk'
,- •
deras hujan pada jeram. nincing memkam-nikdm ' 'seperti masalalumenaniparkii'
-
KEBANGSAAN ',- : . :
.
selain pada Idhaola walaa qinvwata Utah billah .September-1995 •
denganpayufig sabar.kuteduhkan diri ■
;•
bambduled hingardi telinga siang televisi iklan . ■
"
'ietnhang gugak mentyak
i'
lupiajaib, suaramii segar kemarin saatkudengarnvanyi\
depas dqri kepalan ianganbiasa memmjuk kepqdq buku-b'uku_
■
cetakaii iiegara : :
.V;
dan se/nenjak itu orang mencari di mana peiaproklamasi t
' meneriakfuin'dirinya sendiridari kepingan logam recehan^^
kembalian kios pinggirJqlan tanpa trotoar
- jC
V
'A'
ft or'ang bunih bicara bebds mencaci menepiJcdada(E -v ^• tadapan tumg betidera berselendang betidera
>
metiyatakan kemerdekaan hak segala apa kemginan
-
^neniddakxin kekangan urituk teriak meloncat-hncat \bermain-maih denganWaktu kpsong nisbi tak punya gelow untiik seia-sekata sebafas apa adanya 1 •
}dan menelikimg mortcpng senjdta di mului-mulut berbusa pnengiakan terus dpa-apa saja yangjadi pikiran kepala mmpekberperusgembunganginduduk-senap.hari
jnencangkung menunggu ndsib ka\a memegang lengdn piemencet-
'. ' ,
--
jnencet kebijakan daulat hamba tak ingin bertekuk lutut •- . '^Jangan,jahgon ibu lagijadi sandaran kepala menidurknn 'ielah berpikir'kerakyatan di saat-saat genling xiada du'kungan i ' ■dan menyalahkan anak kemarin bermimpi dunia diajak
bercakap handpone ke sepuiar angkasamengangkut suara)
•penempuran, bung, memang awaibanyakperjuangon pekadar.kehendakbemtid^dua^ ' tpada raiydfhums kepala tak bergki
padi cordng matbersehitu hj\2J95: '■ %
. ■
« ' ' ■ 'V ? ■
pyO^GUA Wikardgua. adalah ibu dengan empat pufra: ' . dua Marxis. satud^apitalis, dan satu moderat- y ' ■ *
^ang berkaia, "di rumah soya ada kemerdekaan berpildr" I' • ■ . ' ^ \idari ideologi dan kepeniingan membelah negeri kecil
laiwk-beraii^Spmoza
'
. •
fpat. :
huangan San Cados }dan xempcaperlawanan KostaRika]
. -
dan di sudut-suduijalan Ibu Kota Managua,^
herdengar berondongari peluru ,
ilian rakyatyang nienghamhur kejalanan\-iberteriak; MueralMali ■5/1/96
•
-
.
^ ; Eri^anti Nunnala Dewi
'*' >
, v-
dilahirkan dTSukabumi, 20Maretl966.MenuI]spuia !sejak di Sekolah Menengah Pertama. Akhir tahun lalu:
bersama Diah Hadaning, Nenden Lilis A,
Yani, mera-
bacakan {^lisi-puisinya pada acara "Pembacaan Puisi WaniT
ta" dalain rangka' memperingati Hari Rumentabg Siang, Bandung. Scptiawan
■
1995 di GK; •
<■
.adalah penyair yang peniah'dimuat puisi-puisinya<M
"Perterauan KedT* ini. la kini tinggal di Bandung.***'
Hlkiran Rakyat, 4 Pebruari 1996
n.P 10
Mencari Wacana Oleh JUNIARSO RIDWAN
muda tersebut muricul? ■ **
Cinaon(Wahyu Wibisana),Buanh
nu Pinuh ku Mega(Yus Riisyana),
BAGAIMANA pandangan pihak PERNAH muncul penilaian, un Di Lembur Bulan Dikubur(Dehy pengelola media massa terhadap tuk merangsang lahimya karya sas Windyagiri), Kasidah Langit(Edldy aibrik puisi? Pertanyaan itu.sengaja tra bermutij perlu digalakkan pem-' D.Iskandar),B/wej/(rereZ.aMJt(Cio-;
dijadik^ pembuka tulisan inl, meng-
berian hadiah. Pemberian hadiaih
di Siiwarna), Kd/fltey Mega (Soni,
ingat begitu menentukan dalam tersebut diselenggarakan secara peri- Farid Maulana),Lan0KatigdiJumewujudkan kebijaksanaan penerbi- odik. Memang pemah dikeluhkan, niarso Ridwan), Kalakay Budgh tan, apakah rubrik puisi tersebut dis- banyak karya sasha yang membuat (Yous Hamdan),Dayenk Matapoe\ ajikan atau tidak. Pandangan pihak kecewa para kritisi. Kemudian dihu-, (Acep Zamz^ Noor), Maiing
pengdola media massa tentu saja be-' bung-hubungkan antara nilai sastra' Bayangari(Etti RS)dd^ Nu Lunta: nanjak dari pengamatan,bahwa pada dengan imbalan (honorarium) yang Jaiih(Usep Ronili HM),di sampihg'
umumnya konsumen .kurang diterima pengarang, UntuJc mem- itu Sardtiis Sajak Sun^(editor Ab-' menyukd rubrik puisi. Tapi kendati berikan penghargaaii yang dinilai . dullah Mustappa),Puisi Sunda Jilik\ demiki^, ihunculnya rubrik puisi layak, maka perlu diberikan hadiahi I(lencana 3jflid, editor Ajip Rosidi). j pada media massa berbahasa Sundd bagi pengarang yang karyanya diBebe.rapa penyair pdtensial yahg 1
tanipaknya merupakan 'kemurahan anggap bermutu.- JLalu -muncul dhwasa inijarang terlmt meihpubUhati' pihak • pengelolanya, tanpa prakarsa Lembaga Basa & Sastra kasikah puisinya bisa disebutApip, mempedulikan sikap konsumen. Sunda .(LBSS), hadiah sastra . Mustopa,Agus Sur, hfita Widiati EfTokh,rubrik puisi hanya dijadikan' Rancage-nya AjipRdsidi.dan secara sa,Tatang Siimarsono dan Yosejh sebagai pelenkap saja, atau paling berkala Mangle ineinberikan bonus Iskandar..Dua naina terakhir leb'ih. tidak sebagai selingan'mana suka'. kepada'pengarang carpon (c^ta naenekuri caipoh dan nbvd.SedangRubrik puisi belum menjadi'tuntiitan pondok) terpilih. Demikian juga kan beberapa haina yahg muncul Paguyuban P^undan tak inau ke-: kemudian serta iii^ih sering.memkonsiime^sidang pembaca. Belakanjgan majalah Mangle tingg^an membenkan hadiah Daeng publikasikan k^anya antara lain
menghapus rubrik puisi sebagai Kanduruan Ai^diwinata pada karya- iyas'Hepana, Hadi AJCS^ Rosyidi. mbrik tetap. Penyajian piiisi tidak di-; ■ ka^a yahg disayemba^ah. Ajip Abby dan D^h A. Aas. . \ 1
j^ikan daya tarik pada setiap pener-
Rosidi secara kbnsisteamelakukan
bitan. Jadi,sewaktu-waktu saja, bOa penilaian terhadap karya-k^a sas^
• DIBANDING dengan pertum-
kondisi halaman memiingkinkan dan tra dalam bentuk.bulm dan mem- buhah'puisi Indon^a ihbdem,jelas naskah yahg memenuhi syarat terse- berikan.penghargaan kepada.pen situasinya sangat beibeda.Kaiena nidia. Berbeda dengah tabloid Galura, - garang yangttelah - meniinjukkan- ang gerak yang.lebih terbuka, yang rubrik sastra bisa'secara tetap dapat. dedikasi tingjgi terhadap.dunia yang - di^abkan sebaran-metha miassa dan dipertahankari muncul. Me.<;kipun digelutinya. , • . ' ''.v . kdsempatan yang lebih luas untiik acapkdi karya puisi tak tersajikan. Harus diakui, dari sisi kepenting- mempUblikasikan Ijaryaniyai Jadi, situasi itulah yang dialami an pengarang,pemberian,hadiah atau.Jbefderet-deretngiija saatinijSehinggadengandemikian,• I.bonus tersebut:•memberil^[jahf1'.yMg Muncul ke^muk^5^^^1je-
tempat peisemaian para calbn penya- tersehdiri. Naihuh b^ perkerali^'g- ..berapa penertait yang beianj^piei^riar boleh dikatakan sangat terbatas. an dunia sastra .pada umumnya: bitjkan buku-buku kuihpulan.pujsi Dalam pertumbuhan puisi Sunda muncul pengarang b^ merangsang penyair terhama,disathp.ing atas
mutakhir, sangat dirasak'an kurang r miinat masyarakat untuk mengkon- prakarsa para penyair untuk,men?rdidukung oleh kondisi yang menyer- sumsi karya sastra dan merebaknya bitkan kumpulan puisinya secara tainya. Terbatasnya media massa penerbitan sash^ baik dalam media swadaya. Situasinya lebih gegap-. yang mengangkat karya-karya puisi, massa maupun buku,untuk semen- gempita. Grup-grup. diskusi jarangnya dilakukan diskusi sastra tara belum inemberikan pengaruh benhuncul^,yang kerap membtd^ Sunda yang secara khusus memba- yang cukup besar. Keciiali untuk ba- karya puisi, acara pembacaan puisi has perkembangaii puisi dari.para . han catatan ^jarah dan objek pene-. puh menjainurdi daerah^aeraL.: penyair muda,^erta kurangnya per- litian. '. - • • Untuk m'ehunjang pertumbuhan hatian dunia akademis(Fakultas Sas-.• Saat ini, perhatian konsumen se- puisi Sunda, ,tampaknya . tidak | tra Jurusan ..Sastra Sunda) untuk olaholah disedot gleh membanjimya berharap.banyak pada wujud wacapa memperbincangkan perkembangan bacaan terjemahan, baik kornik yang ada dewasa ini. Perlu ditempuh puissi Sundan dewasa ini. Belum la- maupun hovel, yang memenuhi sel- semacam terobosan untuk mencari gi ditambah dengan kenyataan,bah- era anak-anak dan remaja. wacana barn. Apakah dengan mengwa penguasaan bahasa Sunda di ka- " Posisi puisi Sunda memang bera- galakkan acara pembacaan puisi jdi langan generasi muda dinilai sangat da di tengah hamparan medan yang sekolah-sekolah dan di l^pus-kampar^. tengah gencar diseibu oleh pengaruh pus(khususnya yang dipelopori oleh Apabila dari kondisi"yang saya pa- . sette aneka bahan bacaan asing. Ke- jurusan Sastra Sundia). Apr^iasi sas parkan .'di atas, kemudian bisa sanjalan di iempat,seharusnya tidak tra keliling, yahg bertujuari-untuk muncul penyair-penyair muda boleh ditolak. Dalam lima tahun be- memasyar^atkan k^a-kaiya puisi .berb^t,sungguhitu bisa dikatakan'lakangan, dapat dicatat beberapa "Sunda bisajuga dicobal'''** . ij ^ sebagai anugrah yang tak temilai.. buku kumpulah puisi Sunda yanig *)Juniarso Ridwan penyair, A^-; DariTin^ungan yang mana penyair terbit; antara lain: Vrang Naon di tua Forum Sastra Bandung j• j
P^ikiran Rakyat, 5 Pebruari 1996
109
,Puisi dain Pengasmgan
JOSEPH BRODSKY. Sang
deistam dan'Anna Akhmatova.
penyair telah pergt Di tengah
*!Matahari puisi Rusia telah
belantara beton New Yoric,28 Ja-
tenggelam," ujar seorang kritikus
nuari jalu. Meski syair-.syaimya seriiig disebutsebagai puisi kelain
'^tra Rusia inehgonientari keper-
dan suram, kita tentu yakin dia pergi menujuduniaterang.Kematiannya meninggalkah bekas panjang dalam dunia piiisi modern.,
Brodsky yang lahir 24 Mei 1940
i'idiazanah puisi diinia telah kehilangansal^satu tokoh besamya,''
koment^ Alice Quinn, r^akto
gian'Bixxlsky. Selama karir kesastrawanannya,
itu dikeh^ sebagai seoraiig penulis puisi yang sahgat produktif.. Karya-kaiyanya dinilai sangat menonjol karena mampu menampilkan imajirimaji yang kelam dan
\p\x\s\ TheNew Yorker.
seram.Seiain itu, kemainpuannya
! Joseph Brodsky bukanlah hama
untuk menyuarakan jeritan batihnya yang tengah kehilangan dan mencari kebebasan memperkuat
-foaru di pentas puisi Rusia dan dunialabad k^ua puluh. Nama
sarayai bisa disejajarkan dengiah
karakter puisinya.
pujwggaRusiasekiel^OsipMahr
.Naiiiun. itu biikan beiaiti Brodsky biisa bebas mengenyam tepuk Jtan^gan atau decakkagiim masyarakatsastraRuisia.Sebab,organ-organ ;keamanaa komunis Rusia selalu mengintainya. Terpaksalah, Ipuisi-puisinya diterbitkw dan diedarkan di bawah tanah.
Menar^ya;ipenulis yang satu iiii miskih penthdiHan formal. £fa-
ymigkw,p^a iisia IS tahuiii ia sudah berhenti bersekolah. Namun, pada saat itulah; ia mulai menjalani oddif^fypend^dikannya dengan
belajar KiidiriJ Seiain itu,iaju^harus bekeijakeras unbikinen^idupi(Un. Pekeijaw pelaut, fotbgragfer, buruh pabnk,'penjaga kamar
ihayat,sainpai gieologis pemah ia rasakan.'''Untuk ihelarikan diri dari keshlitan hidup, saya memiliti sastra," papamy^.'
: Pada 1963, sastrawan. botak ini dikecam k^ oleh sebuah kotan
Lenii^rad. Puisi-piu^ya dikaiakan "pomb d^ san^ anti-Soviet" Itii beliim.seb^pa. KGB mei^oetnya ke kam^ interogasi. Sementaia, naskah-naskah puisinya.disha Atas "dosa"-nya itu, Brodslgr hams rda dididik ulang di sd)uah lembaga mental sanq)ai dua kali selama 1%3.
Namun,seiiiua itu tidak mampu mengub^ naluri sastfa Brodsky.Ia terusmenulis dan menulis inenuruti kata hatihyaL.Pada tahun,berikut-
nya, ia kembali dijebloskan ke tahanan dain diadlli. Saat diinterogasi tentahg asal jiiulaidepuisi-puisi yang ditulisnya,ia menjawab:"Saya rasa'semuaitudaH Tuhan." ' .
Jawaban itu hanya membuat berang rezim komunis. Brodsky yang saat itu berusia 23 tahun dinyatakan bersalah karena menulis puisi
tanpa kualifikasi'akademik. Sebagai hukuman,ia hams rela bekeija
110 .
.■zt
;tu;
.2^
paksa di Artika. Namun, vonis itu
■.u:
tidak berlangsung lama". Sebab,
masyarakat penulis di dalam dan
iuar riegeri ramai-ramai memprotes. Delapan betas bulan kemudian la dibebaskandan dikembali-
kan ke Leningrad.
Brodsky menghabiskan tujuh
tahun berikutnya untuk menulis.
Sebagian besar puisinya diteije-
malikan ke bi^asa Jerman, Fran
cis, dan Inggris. Untufc menghindari kesulitan, kumpulan karyanya diterbitkan di luar negeri saja.
Miilai saat itulah, namanya mulai dikenal di lingkungan masyarakat sastra Barat.
Namun,^lecehanterhadap sas-
trawan ini tetap berlanjut. Kenyataan bahwa dia menulis pui- i
si dan keturunan Yahudi membuat I
penguasa; seltdu men^siknya. ' Dasar keras kep^, Bi^sky seperti tid^ tej^pengarul^ dan tetap menulis. Muhgkiu karena sudah
kehabisan akal untulc menaklulc-
kannyaf,Moskow memberinya visa
pada 1972 dengaii tujuw Wina.
Atasbantumi W.K. Aiiden,Brod sky bisa beimukim dj Amerika.Di
negeri baru ini, la meiidapatkan
segala .fasilitas untuk. mengerhr ' bangkan diri. Di antarahya ia di-. angkat nienjadi sastrawan tamu
(poet-in-residence) ^ University
of Michigan. Pada 1977, ia r^inrmenjadrwargia AS.
Semehtara itu, sajak-sajak,!drama, esei, dan kritiknya mulai meng-
Hiasi banyak forum.Mulai dari TheNew Yorker, The New York Review
ofBooks, dan sejumlahpenerbitan sastra lain. Selainitu,karya-karyanya belakangan juga diantblogikan.Daii situ,iaineraihsejumlahpenghar^ gaan. Di antaranya MacAithur Award (1981), National Book Critics
Circle Award (1986). Lebih dari itu, ia juga menerima sanjungan
prestisius kalangan a^ademik dengan menerima gelar doktor kehormatan dari Oxford University.
. .
Penghargaan dunia untukriya belum berakhir. Pada 1977, Brodsky dinobatkan sebagai pemenaiig hadiah Nobel untuk bidang sastra. "Ia
berhak inenerima penghormatan atas kumpulan karya dan at.as naluri
kepenulisannya yang bertatahkah kejeniihan pikiran dan intensitas puitis," komentar AJcademi Kerajaan Swedia. Mayoritas karya Brodsky ditulis dalam bahasa Rusia. Kenclati ia
tidak. pernah kembali ke. tanah kelahrrannya, sastrawan jenius ini mehganggap idenyapaling tepat diungkapkan dalam bahasa ibunya, "Bahasa itu jauh lebih kuno dan kuat daripada sebuah negaia. Saya
milik bahasa Rusia," tulishya.suatu ketikal • Namun, ada juga dal,am bahasa Inggris. Biasanya itu dilakukan
dengan menulisnya terlebih dahulu dal^ bahasa ibunya dan mener-
jemahkannya ke bahasa Inggris. Tiga buku terpentingnya adalah
kumpulan puisi A Part of Speech (1977), kumpulan esei Less Than
One (1986), kumpulan puisi To Urama (1988). (mz/dik) .
Jawa Pbs, 11 Pebinaari 1996
V-
'ERTEMtUAN
■'>'1
Puisi dan Kemanusiaan . PUISI nampaknya hingga kini masih dianggap 'agar tidak ntenj.saknilai-nilai puisi itu makhluk yang paling aneh. Maka berani-beraninya se- sendiri. Maka tak aneh jika mantan
orang semacam John F. Kennedy Presiden Amerika Menteri Pertahanan Israel Moshe Serikat yang terbunuh itu mengatakan, "Jikapolitik ko- Dayan, seielah membaca sebuah sajor, puisi yang membersihkannya." Lagi-lagi Presiden jak penyair wanita dari Nablus, Fad-
Amerika Serikat lainnya Jimmy Carter mengatakan, wa Touqan, mengatakan bahwa "Sa-
'"Jika anda ingin tahu Amerika. jangan baca buku se- jak itu sama kuatnya dengan duapu-
luh pasukan komando." Oleh sebab larah Amerika, tapi baca puisi-puisi Bob Dylan. " Kemudian seorang presiden lain di negara Prancis itu polisi Israel, demi "keamanan" sesepcrti Georges Pompidou menguraikan betapa pen- ring membubarkan pertemuan desa tingnya antara puisi dan politik, jika penyair memper- yang acaranya antara lain memba-
gunakan kata-kata, sedangkan politikus mempergu- cakan sajak-sajak seperti itu.
.nukan manusia, dan temulah kedua-duanya memiliki
tujuan yang ingin dicapai, tetapi baik penyair maupun politikus mestilah dibimbing oleh suatu konsep tujuan hidup, atau kebutuhan ideal. Tetapi keduanya mesti pula memiliki pengetahuan yang mendalam dan intuitif teniang manusia serta perasaannya, kebutuhannya, aspirasinya, dan seterusnya. (Wing Karjo, Sajak-sajak Prancis). Nampak perhatian Pompidou terhadap puisi satha pentingnya dengan politik, demikian juga Kennedy, atau perhatian Presiden Republik Senegal, Leopold Sengor, menjadi penyair karena kecintaannya pada puisi. Kebesarap Octavio Paz yangpemah menerima hadiah Nobel, merupakan penyair yang dijuluki "Hati nurani politik masyarakat." Penyair yang terkenal dengan bukunya "The Labyrinth ofSolitude" ini menganggap puisi itu tidak berbeda dengan politik, sebab puisi dan politik memiliki sikap yang sama yaitu moral. Demikian pula perhatian penyair Chili yang ju ga memperoleh hadiah Nobel, Pablo Neruda, perha-
Komunikasi antara penyair (seniman) dengan polisi,politisi, serta khalayak, bisa saja dibina secara baik,
k^ena memang sudah selayaknya se-
bagai anggota masyarakat, namun lain halnyajika sudah bicara menyangkut karya seninya. Sebuah piiisi memili ki konvensi distansi, jadi tidak selalu setiap puisi yang menampilkan seo rang 'Aku' dengan begitu saja kita anggap sebagai sosok pribadi si ' penyaimya. Penyair melahukan karya puisi karena dorongan kemanusiawiannya, kefitriannya dan karya yang
dicipt^annya bersifat otonom serta bercirikan kohereny. Untuk itu harus
dibedakan
komunikasi. dengan
penyaimya dan komunikasi dengan puisinya. Nampaknya yang paling uta-
tiannya terhadap politik sama intcns dengan puisinya. raa dalam memahami sebuah karya
Dan masih banyak lagi jika kita rentetkan kisah makhluk penyair adalah bagaimana menjalin
yang bemamapuisi ini, aneh. misterius, laten, tetapi ia selalu tampak. Bahkan puisi menjadi waham yang merasuk seperti yang digambarkan dalam film Dead Poets Society, tidak sampai di situ keperkasaan puisi mampu mengubah moral manusia, puisi pun mampu menjadi perjalanan spiritual manusia, menjadi wujud iman manusia di tangan penyair-penyair sufi. Ilustrasi di atas merupakan gambaran betapa puisi menjadi penting ketika kita melecehkannya, melarangnya, dan membungkamnya. Puisi akan semakin bicara lantang jika diperlakukan sewenang-wenang. Untuk itu perlu pemahaman terhadap makhluk yang bernama puisi, terutama bagi kita semua. Hal ini
komunikasi dengan puisinya. Langkah-langkah itu tentunya harus lewat apresiasi dan mempelajari ilmu sastra. Demikianlah, karya sastra
hanya akan berkomunikasi-dengan pembaca yang membuka dirinya kepa-
da perso^an kemanusiaan, dan kese-
diaannya guna menerima pemba-
haruan, seperti yang dikatakan Umar Yunus. Tetapi jika penilaian .sudah didahului dengan keinginan preventif, dianggap sesuatu yang laten, maka pu-
tuslalTkomunikasi.dR/Fsb)***
mULF^Rlii \eperUlauldenganbirunyamadudengan ntanisnya.
- C'^' y*jid
maiiusia Uikbtsalepas(farihaJinya
'
Kesunyiiinkitasejakberabad-abadlain
v,, .
adaUih airmata dmi mataair keasingan Kesunyian kila adalali ketifui hati ,
ditumbnlkan untuk duniawi kedka'luka
diwnjudkan dengaiflcrtawa ketika laui
>
' . :" ' ' * ' ; ,1' , .^ ■
■ ■ '■■'
dictiribirunyadan iiiadndibuangmanisnya Karenaitu, Tuhan,sejadahknmemanjang
- -
., -C;.
mcnjadilikar bd^ setiap alas tidur
Sujudkn menjadiperih dan gelisah orang-orang
Pengakuanku yangpaling dalam tidak hanya
. menempeldimesjid-mesjid, tapijugd
'■
,, :v,;
menggigUditrdioar-troloar dan gelisah
• • >'
i. -".-;:
-
didiskotik dan terbungkamdiforum-forum
"'
.
fTuhan, dihariyangfUriini, akit hanya bisa menagis • . •'
kkarenasegalalukaadalahpengkbianatankami ' Msepertilautyangdicuribirunya dan madu
^hangdiasingl^nnianisnya
-
.•
?5:Febnj^I995,Rancak^ong-'
'
.
r-m -
i
v\. •. •
•
|;!^i
^
Yui-RIsmaiL lahirdiDesa Raticakalong. Sumedang. Puismyasudah tersebafdiberbakaime-]
dla mdssa. Kumpulgnpidsinya yang telah terbit 'Skcisa Kembara". {1994)■ Kin: ia nldsift BW' ah diUniyersitas Islam Bandung
- •
•■--.v,-
l^fZamurey.Muhammad Zhert
§BURUNG-^URmG TELAHURBAN : Burung-burunglelahurban'darikoiainijkckasih
. •.-..v- 'I
.rentahkemana. Jiigapohdn-pohon telah berangkat
• tnenjadinisan. Sungai-siingai menjelma selokanpanjang- ' :• mcmbenamk'ahharapankita.Maiaharitaklagiraniah
cuaca yang tuninmenyerupai gas sarin.Mengerikan!
.
Entahapayangbakalterjadidengananak-anakkita.r ' :.yangakanlahirdahtumbuhditengahgelombangzaman ■. serba takmenentuinu Begitnbanyakyangbenibah . menjadi bencana,:Sampai kiio-pernah berpikir, mungkin ! KTuhansudahbosanmengaturdunia,AstaghJiruUahI Cu^bon, 1995 .
■■
•
•
- r -
-: =v ..
f.^^^ffp^kiuhanvnadZhen, lahit dtCireoon, 5 JuU 1972, Puisinvasiidahlersebardtherba^JhiJa^ifdj UngkaraiiDiglogKehudayaqn (LDK) Cirebon.--~-'i^- -->■
Plkipan Rakyat, 11 Februari 1996
113
.? j.v;
:r.:t.'..:r.*:
.. r,M i:':.•.*?
:i:
i*: ••Jr. rir.
s
-?*. —*
:r.i:.;:r r^;;:
Adat dan Dampalc Pariwi^^j, BMyak Ditulis Sastrdwaii bIIi Dehpasar, Konipas.: .*'> '■ v ■'"v^ -Menuiiit'dosen aliimni saisih
• Masalah adat dan -dampak satu universitas di Australia itu, pariwisata banyak muncul scr ,_sukses para pengai^g Bali-di bagai t^a sastra modem yang jtingkaf nasibhai, jiistru tterj'adi ditulis para pen^r^g Bali,, karena mereka.meng^;^^;f^
baik dalam bentuk sastra Zhdo-^ nomena kiiltur daerahnya. iSenesia maupim sastra Bali mb-^ lain Aiyantoa, ia memberi conderri. Ilema-tema yarig bertum- tohPanji Tikna, Nyqmah-R^tha' Sindhii, danPutu Wijayai(iiht^
pu pada adat, temtama ma'salab
kaste sudah muncul s^a^ tahun • beberapa karyanya).
;1930-an. Sedang masalah data- .
"Ketika memimculkah tema-'
pak pariwisata diangkat penga-, tema lunuik di tahun- 1980ian, rang Bali sebagai tema. cerita ' kaiya-karya .Aiyantha 5',tid^ taulai.aldiir 196q-an hin^a de- • laku.Begitume^ kade 199prari;, , cerpeh bertema3ali,''karyanya > Demikian DrsINyoman Dar-'v disambut' berbhgM'''^^itdii^ mal^ixa M litt-dalam sdi^iar'-dan ditbijemahkan ke dalam bahasil-hasil penelitum di Faktd- hara Inggris di Australia;" katatas Sastra Universitas UdayMa ■ ,nyal Kaiya-kaiya Aiyentha tber
" (Uhud),'Jumat;:(16/2),' diJDeh^ ;;."mang • termasUk • "Halam^.^ybqab !pasai^ Dalam^ setain^-;t^ebut antolo^ b'erjudul
'blca, Dr J'Gede Pisudmtaiha. Drj- Um
Rydnay ^ ..
^B^^Riitaa/ r;; ' -A i ; Menjawab'Kbn^/Dar^I^' Dialataniakalahyangb^udul tra nlengatakan, k^us serupa ter^Dialog^YadisibnaldanModem- jadi. juga dalam jienyair, kbn
; dalam C^en-cerpen Gde Ar- temporer yangberdomisili diBali
' yantha Soethama" itu, Darma
"Sajak penyair Bali " yang
mengungkapkan sejak beberapa muncul di Horison, beberapa
dekadb terakhir ini,- masalah waktu terakhir banyak yang adat dan dampak pariwisata se- bertema fenomena kultur .Baii, ring muncul secara serentak se 'seperti pada karya Landras bagai tema utama atau subtema Syaelehdra dan Arthawa,"
prosa-prosa cerpenis Bali, ' : ■
katanya, (can)
^mpaSf 17 Pebruari 1996
r..
-1-'-
Esei
Puisi dalam Otoritas OlebFadliliah*)
P^MIKIRAN Jacqu^ Der
perjalanan peradaban,ia hanya
lida dan Michel Fouc'ault berada ddara tatanan komuniada kemungkinan akan kasi yang sepi dari rriasyara-
selalu dihubungKan dengan katnya.
peiigguga^ otoritas ma&ia
Memang akan terhbatseba-
teks yang sentralistis. Peng-
gairealitasyangtidak an^bila
gugat^fc^watekstidakhai^ satu makna puisi dihadirkan monosemi, tetapi sebaliknya kepada sdtu^ khalayak de
akw selalu memberikan prisma ngan'otoritas ydig monosemisaltmiatif makna yang baru dan tik Kenyataan d^nikian mengbukw tidak jtnungkin beibeda akibatkan orang tidak pem^
d^gap apa yang ada sebdum-
dapa:t mengung^pkan dehgari
hya; Seaangkan pada pihak , bebas secara pribadi sd^ daysuigsam^perbedaantid^lagi ripada dihadirkan satu-satunya :dil^ikkah,^bagaisesuatuyang makna yang dilegalisir Kuatnya
diharamk^- . ,. • ■ kekuasaan ydig menjgiiasai nae. 1 ■ 'Alten^tifperb^an(dij5fer- dan makna dalam ^Stem yang
dtce) yai^ menghadirkan ang- monopolistis disebabkan oleh gapan tehtang realitas makna tigafaktoE Pertama,ia berkuasa sebuah puisi tidak hams dido- ,tshadap siston akademis. Keinmasi oldi suatu sidem peim- dua,iamempun[^kdcuatdipokirw secara otpriten.'Anggapah litis. Ketiga, didukung oleh sisiiutidakhgise^dar^bi^pd'- . tem penguasa dan khaydak insepsi biasa,tetapi ia sudah ber- tdektuaidalam keadaanlemah. Oleh sebab itu, tidak heran ubah menjadi asumsi dan bahkansampaihariini menjaditer- dunia monosemistik'dalani puisi kukuhkah, hadir dalam logika sdalu hadir di negara-hegara dasarsastra:Namun bukan ber- otorit^ yang mempunyai ketaartiia eksisb^tu saja,sebab da budi untuk berbeda pendapat lam hakekatnya ia hanya me- dan interpretasi. Sebaliknya nj^pumto pemikiran-pe- duniaralisemistik dan arhbiguiti miM]^sebelumnya: (taksa) hany^ hidup dan ber > ■ Dalam perjalanan* sejarah kembangsubur di negara-n^asetiap sistem pemikiran mem-
ra demokrat, di n^ara-n^ara
beriKan kemungkinan besar yang men^ormati perbedaan untuk berkembang dan bukan pendapat dan interpretasi,serta tidak muhgkin tidak terpekira- ideologi. kan sebdumnya. Ekstremnya Didunia monosemistik,pui
bahkan ada yang mengingkari si bahkan harus mempunyai makna yar^sesuai denganideo
hakdcat sistem itu sendirl. Di
lain pihak ada penganutfamatis dansatusistem berpikirtersebut tanpa disadari menutup segalakemungkinan perkembangan pemikiran.Sehingga puisi men jadi bdcu dan "mati di tengah
logi pemsintah,bila tidak puisi tersebut akan dilarahg. Dalam bejana demikian aroma iaroga-
nistik s^at menyengat, m^a
bukan tid^mun^ldn akan ditemukan ungkapan-un^pan po-
115 *
^ r;.:
iz:zzrz:
i litislebih"puitis"dsffi puisi para
periyair yang dihidupi. Memang pada khcQayak yang lain, me-: mungkinkan untuk dilihat ker kongkretan .pplitik sebagai
zz;r.::
z:. zr zzzzzs
v .v.;
:iz:
ibijaksanaan Belarida 'dengan imendirikan Commissie voo^ de VqUcstuur, semua adalah bulir-
bii^sejai^yangmenimjukkan
bahwa sejak dahulu dunia poli-" ;tik dan pemerintah sudah meI . Katakanlah l?ahwa setiap.: ;mahami kekuatan yang teiisem-
Ipan^^a.
puisi menicerininkan zamannya,.
be^tuju^e^'darikritikusnya. Dalahi jajaran itu bukan suatu hsd yang bain bila akan miembaca puisi s^sbk pembaba akan mampu meniahami anaToini
bunyi itu.Dalam halini muncul
tiga keteg^g^ gmvitasi yang beigulirsepanj^ Yakni: (1) pemerintah,(2) pmyair (sastrawan),(3)kh^aj^ : Fenomena itulah y^g iner
keran^daii penguraiafi bang-
wamai perubahan.wajah "se
kaiyahgdisimpan.Apakah puisi
jarah"secara dominan.Memang puisi tidak rhehgubah masya-
tersebut dilahirkan di negara
otorit^atau demokrattanpa se-'
rakat secara kongkriet, tetapi
dikit pirn dapat disembunyikan?
semua orang dapat memahami
P^dsi yang lahir di n^ara-
bahwa secara spiritualia mengubah sistem.beipikir dan sUmp
negara^ptoriter bukan berarti menganiit sistem otoriter dan menyuarakah'ideolb^ pemerintadmya.Sebag^anabanyak
pandang khalay^ tanpa dapat dibuktikan secara kpngkret. Bukan tidak mungldn inilah yangpalingberbahaya kaiena ia
memimgldnkansd:^ akan ada
dapatdipahamisebagaiprajuiit istimewa yang tidaik terlmat.
oerontak terhbdap realitas ter-^
I rahan pemikiran dan mengubs^
puisi yangmen^u^tdanmemsebut Apala^dunia puisi dunia iSangat aubjektif sekali, dan sdalu haidir dalam realitas metafora. " •' ' ■ • ' • "f :
Pada'pihak lain, kekua^an teiiiadapibaldia pi^ mt hubiingamj^dengamm^taH
kebuda^^ dan sisti^^^litik. y^b^ku^^hadap^ Dikar^al^duma po^ negara'erat hubuhgahnya dengan sistem kekuasaahnya tCThadap babiasa. pleh sebab itu
Karena ia mdakukan pence-
dengaj> sentuhan.yaiig melur
luhk^ nurani yang keras yaiig seumpama baja pun,d^ia merambatke pusat-pusatsarafker manusiaah. ■ f- ; V . Di antara begitu banyak
realilas dunia puisi di negara-' negara berkemDang, ada i^omena yang menaiik,yabaiidunia
puisi yang didominasi oleh ketegaiigan antara budaya'de^' moferat dan otokrat,begitu juga di^tara kedua dunia itu.Suatu
s^akin baiksebueh kekuasa^
m^an tarik-menarik beberapa
monoseniistik^ad^ah dengan seihakin^baiknya ia men^uasai
gravitasi sistem kebudayaan, dan dalam bentuk yang cukup
kekuatiwbaha^ khalayakseba-
^kekiiatan tersembunyi,dan
fenomena itu dipahami dengan baik-baik..^tu saja dapat di-
berbeda akan ada kaiya-k^a sentripugalyangsebelumnya ti
dakt^uga.Dikarenakansetiap
mengertikenapaduniasakra
gugusan akan meUnigkar ddam garis evolusi dan rotasi yang
lah-satu dunia yang cukup dita-.
berbeda.
kuti oleh pemeiintmi di negaranegara monoseinistik. .
Realitas DrZhivago sebagai salah satu fenomena sejarah sastra dunia,dan begitujuga ke-
,
*)Dosen Ivor biasa Fakidtas Sastra Unand dan IKIP UMMY
Batusangkar, Sumatra Barat, anggota The Club ofPoetica.
Media Undonesia, 25 Februarl 1996
:-z.iz z,: :•:
116
i^astra-pilsapat
3
Sastra dan Filsafat:
Perpisahan yang Dirujukkan KembaH Oleh JAMAL D RAHMAN
Punda.hgan dikotorhis ini secara ekspresi dan refleksi dari, sublimitas
implisit mcniscayakan dipisahkan- kehidupan. Keduanya berusaha DALAM melihat hubungan sastra nya sastra'dari filsafat Pemisahan ini menangkap denyut kehidup^ yang dan filsafat, saatu hal yang hanis mungkin penting setidaknya untuk bagi kebanyakan orang.menipak^
diandaikan adalah perlunya pandan- tidak menjatuhkan filsafat menjadi suatu hal biasa. Seorahg sastrawan, gan dikotomis tentang sastra dan fil karya seni belaka, sehingga intensi- sebagaimahaseorang filsuf, mencosafat itu sendiri. Pengandaian ini tas kontemplasi filosofisnya tereduk-; ba melihat "dunia-lain" dari sisi-sisi berlaku mengingat bahwa keduanya. si menjadi sekadar bercorak imaji- kehidupan yang kompleks, Kemudian menawark^ya (baca: mengl^ mempakan ^tivitas yang berbeda, ^ natif, atau bahkan mitis. Lebih dari itu, subliinitas kebe-' munik^ikannya) kepada orang lain. meskipun pada titik terfentu memiliki kesamaan. Perbedan itu relatif naran yang ditawarkan sastra tam-
jauh sehingga keduanya menuntut paknya mehambah mwet pei^o^an
eksplorasi radikal dengan metpde pendekatan masing-masing dan cara pengungkapannya seridiii : sastra menuntut eksplorasi imajinatif-intu-
Dengan alasan-alasan ini, secara ihu-T
ddiUta dapat niembantt^ peniyat^^
George Boas s^ra dikutip di at^J kan dengan, misalnya, kebenaran Apdagi ketflca ^yak fakta irienunyang ditawkkan sastra. Juga, ke- jukkan baJiwa banyak karya sas^
kebenaran itu sendiri bila dibanding-
curigaan dan pandangan negatif ter- justru.mampu "berbicaia".puluh^
bahkan latus^ f^un,kemudi^. itif, sedangl(^ filsafat menuntut ek hadap sastra seniakin besar. George- atau '.V Atas'dasar ini juga, pembicafhn
^ splorasi rasiohal-spekulatif; sastra. Boas • bahkari mengatakan, menuntut refleksi personal yang pemikiran dalam puisi biastmya basij iftehgenai hubungan sastra'dan fjl-
bersifitt literer-estetis,sedanglum fil ■ dan seringkai salah, dan tidak ada -safat—bahvia sastra tidak l^as dari safat menuntut refleksi personal yang ' orang di a^ enam belas lahun yang - in^sit^ kontemplasi filosbfis da-
bersifat koheren/sisteniatis, dan ^- . menganggap piiisi.bemilai karena. pM mehenipatkan karya sastra dalam .- « • ' ' j kerahgkanya sendiri, apa^ adanya, gumentatif.Pandangah dikotomis ini isinya.'.' - .
mendapat pembenarah secara hiis- , Tehtu saja,.semua itu tidak haiiis ■ -sesiiai dengan prosM krratif dan nitoris,temtama dengm.dipisahkannya .menutup mata terhadap kenyatan ; lai-nil» yang dikandungnya. P^■para penyair Yunani dari jajaran para banyaknya p^ filsuf-sastrawan ^ dangah demikian ini tentu saja pcirifilsuf-awal Yunani sendiri.
seperti Empidokles, atau Jean-Paul tmg teiTitamadi teng^ terasingnya
C. de Vogel mempertegas pan- Sartre, "Albert Camus, Iqbal; Nietr ^
karya s^tra dari anggapian intensitas
dangan dikotomis ini dengaii menge- zsche, dan laimlaimTetapi, pandan-> • filosofisnya, di mana sastra dalqm
mukakan ialasan pemisahan sastra
gan negatif terhadap sastra^ dalaiiT batas-batas terientu tidak bisa dip-
'' dan filsafat, atau tepatnya, dimu- kerangka kefilsafataiinya bisa jadi isald^ dari filsafat. lainya sejarah filsafat dari Thales, tidak berubah, misalnya dengan me • ."Bahwa antara sastra dan filsaiat bukan dari Homerus atau Hesiodus. ngatakan bahwa bakat bersastrabagi; "terdapat periaedan, sebagaimana
Katanya, I'Kebias^ untuk memulai para filsuf itu hanydah suatu ekstra, dikatrdcan antia lajn oleh C. deVofilsafat Yunani dengan Thales van suatu kelebihan, atau keadaan kebe- ;, gel tadi, tentu tak perlu diperdeMilete mempunyai dasanyang be- tulan ~ meskipun diakui positif dan' batkan. Tetapi, dalam konteks jni yang perlu dilihat adalah pada tamf nar, oleh karena Thales-lah yang per- brharga.
apa perbedan. itii terjadi. Gerard tam^ali mengajukan pertanyan • Betapa pun demikian, haras diakui Beekm^n," dengan mengutip W. mengenai asal-usul, prinsip dasar jiiga bahwa antara sastra dan filsafat dari segala sesuatu, dengan cara terdapat : hubungan, • bahkan Kaufmaiin, mengatakaii bahwa a^a teoritis yang mumi, yaitu cara yang sedemikiaixeramya sehingga sastra yarig membedakan filsafat "darf sas spekulatif. Yang Iain-lain sebelum sulit dipisahkan dan filsafat. Lafca- tra adalah usaha yang tetap.uhtiik dia, mengajukan dan menjawab per dio Hearn, misaliiya, mengatakan meng^alisa kesiinpulan-kesimpukeberatan-keberatan dan altertanyan itu dalam cara khayalari bahwa kar^a sastra yang baik adalah lanj iiatif-rJtematif..Perbedaan ini, hentet puitis. Perbedan yang tel^ dibuat orang sejak dahulu kala'antara sikap kejiwaan ini -- y^g dimiliki oleh penyair-penyair mitologis -- dan sikap Thales dan sekolahnya, adalah pjmtM: ini adalah mengenai perbe
. karya sastra yang ditopang oleh fil
safat Karena itu, pengandaian dip-, saya, benar kalau analira kesastraan. isahkahnya sastra dari filsafat meru- harus disejajaukan dengan analisa ke-
pakan suatu hal yang musrahil, filsafat^. Tetapi, s^anjang andisa meskipun pemisahan filsafat dari sas keduaiiya membuka kemungkinan tra dalam beberapa hal merupakan bentuk analisa yang beibeda, sesuaid
engan kodrateksisfensialnya, perbe Baik sastra maupun filsafat sebe- dan itu bisa dinafikan. Sebab, b'ulran bung^ ini, Rene Wellek & Austin Warren juga mengatakan bahwa hu • nariiya berusaha menawarkan Sesu tidak inungkin sebuah kaiya sastra bungan yang padu aiitara filsaiat dan atu yang bersifat fundamental dan - dengan caranya .sendiri -- 41^3
dan yang sangat asasi." Dalam hu- suatu hal y^g mungkin.
sastra senng hsmya iherup^an ilusi 'radikal, sebagai $olusi altematif basaja. - if ' ■ gi, atau seku'ratig-kurangnya sebagai
Fikiran Rakyat^ 5 Pebruari 1996
perbatasan a^u b^an seiurunnya
berada di sebelab lain dari batas-
batas cara berpikir rkisiohal.' Dan, ini
persis sepehi dilakukan para sastrawan ddam prOses kreatif mere-
.ka. Dengan demikian, mer^ roem-
i liielalcukan anaU^ terbadapkesim- ses perenungan kefilsafat^, saya; jukkan kembali sastra dan filsafat
pulan-kesimpulw,ar^mentasi-M-; -jneiihat ;"sangat befdekatan atau setelahkeduanyadipisahkan dalam
gumentasi, dan alteriiatif-alteniatify bahkan memang^aina: dari adanya'! rentang sejjuah yang sangat panjwg: Dengan meiigudp JeanWahldi ■yanigada. ■'■■hr-""' ' perhatian yang terkonsentrasikan
I^ena; perb^aan yang hin^ miinculnyaiasa heran daii k&-.: atas, tentu saja tidak ada ambisi apa mun^dn dilib^ ant^ d^ lil-' lAudiah yerifi^i atau falsivikasL pun untiik mem^akan ahggapan safat adalah apa yang dikataloin: y ban uraiw di atas dapat disim-; bbbwa filsafiit adalab sastra atau se-
Rudolf Unger.'bahwa sastra bukan- pulkan, bahwa baik s^tra maupun baliknya Babkan kdberatan untuk itu
lab fllsafat yang .diteijem'abkan ; filsiafat, deiigan apbla pendekatan pun dapat diajukan: memaksakan
dalam bbntuk pencitraan dan sajaJc, ■ dan metode refleksihya masing-ma- anggapan di atas tidak cukup ber'mdaiiikah ekspi^i suatii sikap yang . ^g, atau babkan tidak mungldn alasan niengingat bahwa sastra lebiiiunum terfaadaptebidupan. Penyair,~/dipisabkan. Padatidkirii kitamdibat ah mierupak^ estetik-imajinatif - di
ilanjutUnger, bias^ya menjawab ^ .bub^giii s^tra dan filsafatbe^tu;
samping kekuatan moral dan keku-
dengaii cara yang tidak sistematis 4; dekat. Jadi, jpdda titik substansl iii- atan kontempladf — sement^ fil ' permasal^an yang juga mempakaii' tehsit^ kdntemplaisi filbsofis kedu- safat lebih mefupakw kekuat^.raj teina-teiiia fiiosb&, tetapi nien- >- -anya, antara sa^ dan filsafat ^alin . siohal-spekulatif.. . • I jawabnyaber^t puitis dan'berbeda , bubungan yahg-b^onis dan kon- . Tetapi, adanya anggapan bahwa i jpadasetiap sitiiasi dan zamM,^^'" ^ s^ktif. ■ Sedangkan perbedaain-; sastra adalah filsafat bukan tidak i Jadi, baik proses kreatif i^tra l^ibed wtaia kedu^ya, seperti cukup beralasmi, ddain aiti bahwa : maupun proses kefil^fatan ddak biM|^ ditunjukl^ di a^s, bwya pada pada kad^.intensi^,kotntemplasi lepas dari,4tt^^l^ tui^f metodisnyasaja (pola analir - fildsofis tdrtenui sa^nien^g tidak filosofiy/'xT^p^ ketiika hasil^^ tisVpbnd^i^ t^ objek, dani bisa dipisahkan dari rentingan-re; konteniplaisi ibiba^ dieksprbsiki^^ 'refleksl!akd\nt^"^^^ jpen-. nungan filosofis16156^(101. Kbd^a^
sastra d^ iilsaf^k^udian meimlih'^ gungkapkab). Sam
•man perenuri^ fflo^fis itti^
mkan kekuatan sebu^ l^a^ba,
' m samping
dangkan.fijs^ beiteb)^ l(pb^ren|^^
vyang
: at^' bahira fils^V^d^ V ytdig malsuk-^^
^ bul^ isnam
juga bisa dililut di^aiii pola pend^;^;^;Sd
di
ilmiab; dan
i^tr^ henktma
hendaklah dipal^im ^amkier^gka 'katah sasb^dan fili^t te^dajps&C^'r^^^^elst^mlb^ jpetcid& keduany^ b^bietodp pen buah persbiilan: ' sasba inehcoW ? 'sasfta d^ fUs&t dekatan maupub metode.ekspresi. • melakukan pendekataii'melalui in^^pa^ tedatas kbntra^laa iBlbsobs deng^ -nanli^^ #ya^inebgutip- Jean W^.;: : Renungan-renun^ filosofis di sir:m'i dimaluiidkan'J.'sebagai'I'ipraxis, kefcu^tfiniiii&jinasi yan;i'ntuini'se4 ^ilsU^^^ d^jgk^ pordekat^ yang dildloildan j^'-tidsk'fneng^i^ poibedaan berfilsafat yakni lenungan filqwfis'sebagai ki^fiisaiat bercofak eksplorbtif st^ara - dengan' menyan.; Pandangan im ja kreatif, d^ bukan sekadar stimiulasi tertenhi yang rnend^ari kerja r^dikalteHia^rasio. Peibeda^po-y'bukup.be^ngafuhdi Ero^
la pendekatain ini tdn^saja fhbtnpu^ y ^pa hlsuf atau tokob Idn^ walaupun ' kreatif tadi. Dehgab demikian, reny^ konsel^ensir yaitu siemakin' tidak seiektreib Wabl antara lain Karl nungan filosofis merupakan kenis-
tegas'nya as^k esteds kafyn sastra Jaspers, Gabriel Marcel, Jeanne Her; cayaan pto^ kreatif ^tra. Karetia
dan aspek a^men^i kpberbn fU-v' scb, dan WJF. Hqinahs. Mereka dan safiaL .
4- V;
iui, sastra hendaklah dikeluatican dari
para pendukun^ya beranggapan anggapan'yaiiig men^ingkan asp^
Titik pebamaaii antara sastra'^dan ? bahwa bidang filsafat terletak ^ luar kefils^atannya.
filsafat tenitama. terletak' dalam - atau tepatnya di atas - segala sesu-
.. i • Akhimya; seba^ai j«nutup, perke-
tihgkat substansi intensitas kbntemr ahi yang berslfat rasion^. Karena itu, nankan saya inengutip Aristoteles: plasi filorofisnya. Bersaihaah dengan ddam proses perenungan kefilsafa- puisi lebih filosofis dari sejarab, ka itu baik sasda maupun filsafat — 'tan yang dibiitubkan bukan banya rena puisi berkaitan dengan bal-hal
Ijerbeda dengan ilmupengetabuan — eksplorasi r^io secara radikal ine- yang bi^ teijadi, yaitu bal-bd yang ddak dimasukkan ke dalam wilayab- ngeniai sebuab ^rsoalan, melainkan umum dan yang mungkin. -wilayab terbatas dengan objek keija selunib potensi insaniaba lainnya: in- Salam.*** /
tertentu, ^)al^ terb^. Kecuali itu, pada dn^t metodis tertentu; yaitu
tuisi, naluri,'perasaan, kemauan, dan
Jamal D. Riahman, anggiotd De-
imajinasi; Bagi mereka, berfilsafat wan Redaksi Majdlak Horis'on dan dalam proses kreadf sastra.dan pro- merupakan "caiaberpildr puids" di RedakturPelaksandJurnallslamika.
L\r\r
'< p.
SASTRA JAWA-ULASAN
KlbUNG TERJEMAHAN^ilJf#!:-
SastriLclaii Biiclaya i!
/
.■
»
I
..
•.
•-
^OLEH: SUSTAI^MUIYADI •o>wbragan:itu\cukup 'mehyen-i
gatrka^na hadiijn terhenvak karenanya, inungkin merupakan. suiprise ateupun ^ajian pener-'
jem^an aj^at-ayat suci Alquran
Hineksoa saldng godha Iblis,
1
■
sytikur,^hameir^di mring iman-j
ingkang tansah angreridhu jalma. nya;*^lah Miaha^nampi^mring, \ Lan mbangkang mring panger- kekalihipuh, pepaese!iwohgl^g ane,,ndhihinken sadhengsmlmm, - iman, Allah Maha i^'daneni". i engetv rnring Kang^^^khniah-: Jenis tembang liedn didehdan-
rokmm, tege^ kang mmffoeng W(^: gkan oleh Muh Dainin' deiigscp: las, sadheiigah pra makhluq, nora palaran 4,tembang jiMLsilaturahmi Jama^ah Haji. ken kabehkambah; tambem asih mengambil Sinom: sebagai -pehgantar'pula diad^an.pada.tapggal 20- mring kawul'ane kang bekti, haii- untuk' masuk . • ke - tembang 21 Januan 1996 di Graha Bhakti tuk piwalfes swaiCT" (Dhemdhangdolanan: Hir-iliF.'• W?^»Yasa dengan pembicara gula teijemah A1Fatikhah bait I). Dalam .kesempatan -lainnya Ibu I® Tuty AlaWij^ Bp KH "Puji-puja \konjuk marang Muh Damiri ' masih juga M^d Mas'ud, Bp DR Muh Atnin Gustif.kang miyara sagung jagad berpalaran dengan menyqjikani Raies; dalam acara ssyian keseni- raya, anibeg acfil ing akhire, dhuh tembang Sinora, hanya melan-! ^ Laraa Madya JPaniti Wasita i Gusti kula mituhu, Padiika dzat jutkan bait Sinom Kidung Ter-j Jata.dari Nitikah Yogyakarta di 1 kangpantes pinundhi, pasiah ku jemahan Alqurau dari awalSuredi; yanglam dari yangIain:-
' t v Demikian bula dalam penga-
samii^mg sajianTmarapat dalam la ndedonga,. nyadhong margi
bentujc. larag madya dari Serat
Wulangreh ibaupun dari Serat '\yedhatama, maka di sana diper-
runtutjV kadya kang siniram
rokhmat, Mnes margi inglcMg' paduka bandohi lan sanes kane
dehgarkan.pula ssyian'tembang kelakiuit" (B^t n). dolanah, misalnya 'Ilir-ilir' dan \ Dalamjepi^^terdengarpula tak ketinggldai\ dalam sajian jenis tembang Pangkur (j^alaran) ^alaran' ataupuh dalam sajian yang juga dikemas dari teijema-
laras madya dipentaskan :pula han^ayat Alquran misalnya yang didendangkaq Harbandi dengan KidungTeriemahaii Alquran., 'y^vik jelasnya, perhatikaidah mengambil ayat terakhir dari syair-^air t^bangini dari Sekar
Kumudasmara yang bersambima
Surah'Al-Kahfi dengan kidimg teijemah ' Al-Qturan
sebagai
dengan\ laras madya dengan berikut: V^Dhub^ pra jalma
sajian Dnandhanggula teijema-
han Svuah Al-Fatikhah.
kawruhana^ syarat loro kanggo
ngadhep marmg Grusti, tumindak
laku kangbagus>^edhasar imari Ziilfan, dari pengajian Ngudi mring Aflah, tai^ putra tanpa Ya!ng Tbawa' kala itu adalah Ibu
Lestari yang ^rlibat ikiit d^am! bapa tanpa ibu, mwgerani jagad pentas laras madya itu..
raya, nqra ana kangmadhani.
gula teijemahan Surah
Teijemah-
Dalam pentas hari.berikutnya Sekar Kumudasmara yang bersambung dengan Dhandhang dikumandangkan pula Kidung Fatikhah itu sebae^ berikut:
quran ini dan Har-
A1 Baqoroh, menyajikan Sinom
baitke-2.
Merilah kite perhatikan dua bait tembang Sinom tadi yapg
menipakan bagian dari tembang yang diangkat dari teijemahan ayat .^quran.".°Alif lam mim
kawiwitan, _
• ana kang!
mangerteni, jati surasaning mak-! na, _ kejaba- Allah pribadi,'-
ngelingke kite sami, pra ma-'
nungsa datan luput, sal^g sifat'
kekurangan, laku' salah tuwin' lali, wus dadya saiidhanganing para manun^" (Bait D. . "Alquran jejere cetha, tan ana kang mamang malih, pituduh
tumrap wong teqwa, ngyakinake .mring Kang ghoib; luneuigwektu
den udi, sifat loman tansah subur, nafkahake saperangan, rejeki ,
:Mkha sud', L^-lila tandha jjing Alla*\-v ' •
bancu^asihlnengimjaadangkanT' ^ SastraJaTjteMotifBaru Hamurwakani tingluih ing sad- Pangkur dengan "cakepan" tef-! V Kalau kite bicarakah Kidung hengah jalmi, tan p^at enget jem'ah lain yaitu teijem^ Surah; Teijemah Alquran (KTA) sebemring Allah kang Rokhman- AnNisa* 147 dengan,syam^bagai namya hal itu tetaplah meru rokhim, den hanyawabi suka tinberikut: "Allah datan parpig sik- i
dak laku becik, mrih hantuk sa, mhng sadhengah btah ingja-^ berkah rahayu nir sambekala" gad iki, lamun titah samva (Kumudasmara).
pakan keberangkatan dengan ke-
beradaan . macapat, vwalaupim
bentuk penyajiaiinya berbeda
kareha merupakan' s^'ian seni
1
119 s
iX4
-.'i iv:;
ra ;.*s:;r:rz;;z.'.z:u
maka pada tahiin 1984 lalu di"
i'iah. .\^ak-anaik. keluarga
I pengertian l^agi kita semua bah-: Timur mendendangkan Kidun^
jeihah' ^Surah ^^Ma^ ayat
j tradisiohal dalam ^ntuk laras
mgiatah KTA'ini pernah pula mad3ra. ' • ;Seni Sono pemah. diadakah i Namuh kalau kita pierhatikan kegiatan serup^a yang* kala itu I dilounandangkah di rumah dmas •isi dan syaimya kita pandang dari Muslim Studi Group,'ngundhuh' itu dengan meneijeinahkah. ba-^ sisi sastra dan budaya Jawa ma- {Suradji Seputra dari pondpk pe- 'caah Al-QuPan dengan lantiinan |ka hal itu I akan memberikan 'santren Pacalan, Magetan,Jawa wa KTA merupakan bentuk
karangan dengan motifbaiii. ■
Kita akul banyak 'cakepan' . dalam tembang-temb^g macap-
P^a Sejati Qstilah dfari Suradji '18.19.20.21,'22.sebagai berialmt:
dan bapakIw^ya)yahgkemudi-
"Sagungjalma kang mukmin se-
an Muslim Studi Group membeii
jati, suamdya ..mring. dhawuhe
i Pangeran, iku dadi Tambarahej at yang islajmi, namuh tethplal\ Kidung Qui'ani. . j mrih utamaning laku,sartai ngudi belum merupakan syair yang ! Dialam tulisan itu penulis iien- ing pamawas dhiri.ng^dahakke
langsimg diambil dari te^emahan
ayat-ayatAl[Qur'an; - /
Penjelas£mnya, walaiipun isi dari ayat Al-Qutr'an ataupun A1 Hadis banyak diambil sebagai pengisian'<mkepan'tembang,hamun masih terselubung, bukan
merupakan bengambilan secara keseluruhani Bila kita tatap peijalanah sas tra dan budaya Jawa yailg KTA
nama. lain dehg^\.sebutap
derung menamakannya dengan: Kidung Teijemahan Alquran
; : 'piwsdes niring pra sami; ye^ tan Keberadaannya telah mendap^ .bakal cid^1(ayatl8).: at lampu hliah dari para ulama| I ."Poma sira kudu tansah eling, yang sebelum pentas Suradji I mrpig Allah Pangeran kang s.anybersama Bp KH . Spehaijo I'afa, masesani jagad kaben, ywa menyempatkan bertemu bebera- Ikohgsisira limpu^ awitikubakal
(KTA).
pa ulama'di Yogyakarta.
Suara Suraqji yang;Suaranya
cukup Tcong' mehggema melan-
ini belum pemah kita t^ui pada ,tunkan bait-bait KTA yang kala periode tatum enam puluhan misalnya, maka dapatlah kita
itu' gebragannya cukup;"n^en-
jadil^ media massa mepgeksposnya setelah penahipilanhya !sastra Jawa Islami dengan motif serupa di pendapa kabupaten ibaru. • Magetan dalam acara penutupan I Mem^g tidak kita'dapati iMI^'seirnwa'llmuf kala itu;
'katal^ bahwa KTA merupakaii
kreasi'''baru
'cakepannya
dalam . wvgud
karena
niasih
..mehggelayut padajenis ma(aipat,
!hdSoun keberadaaimya tidak lep-
I kautamah, sumadya.ing.besuk,
i anane dina akhera^ Allah pcEuig
i - Dalam pada.jtU^ bila kita per-
indarawasi, nggegeret mring 'kanisthan, Ian laku keblasuk,
jurip tansah gentayangan,tanpa ipandom wusanane dadi fasiq, dlakaning dlaka".(ayat 19).
"Ahli swarga yekti nora sami,
tinandhing Ian pra ahli neraka, wus mesthi adoh bedane,- yen.ahli swarga iku, wus ginolong jalma
kang utami/.ki^g tansah ngestu pa(^ bekti mring Hyang Agung,
ndhedhebe mring Gusti AU^ so-'
,haM daerah ihisalhya^bekerapa ,wakto sebeluinnya telah'pula kita
lah-tinigkah tansah'deh ati-ati, yekujahna kang begja".(ayat 20).
dapat dalam majalah mihgguan
ci,. iiiaraiig. ^ihimg-nggermiya
k as kaitcmnya den^m sosialisasi
'daj^ti E^A ini misalnya yang ter-
pemiahamE^.'ay^
ih^a Hal i1u;8angat pehtin^^
{Parikes\t terbitah tahun 1979. Di
jpend^^^ kepriba£mi:k^tannya den'i^ sumber daya mahh-
korijem Saita haD^:^gkemehyandarl^ tulisan ydng ,: tan^di bi, mundhi l^kti mringiul^,ikii imuat itu dari teijemah Surah 'dadi'.Seinu,' hgemu ■. pepeiiget |AJ-Ma'uh sebagaimaha berikut: pihlambang, UMirig run^ng laik ;°Tandha 'nggorqgken agama,
ta^ya^deijga^^
isi^. ■' • "-A:', I
•Yen te IQtab;^quranl^g sii-
katuruhhya,mesthi bae handhoi-
hepe;kan^.laku l^g.khusyu',
V.-- •" ■
Muiigldn akan menipakan sut
lansah mlengos tah wnih pia'dh-
;atu hal yang mei^tang pula ba^ I traka peldr, simgkan asuhg sih para i)eimnatsa^a Jawa^ apala^. j Ian tulung,.mring sHolal! mung 'sahib'at wagah,'can.yatim kelangi bagi merelu^ yang bera^una Is^ lam,terlebih ba^ ppa ihuballi^
'ma^h ^qhr'aifldLn"Al Hhditf' merupakan modal utam'a'alani penyainpaiannya.
Dalam pada itu kalau kita perhatikan pema^arakafan KTA ini
tar datan kepaelii, shblatnya inuhg sesembranah, mung hgqja sukapribadi."'
*
: Di rumah dinas Wali kota
wangfed Watetdng jalmi, sira pad-
ha mulada". (ajmt21).
"Gusti, Allah pangeraii,.sejati,
nosa rni'a kang pantes dnempahi:
hiya mung Pai^enengarie, (Justi
Allah ■•"suwau, Mana wikan
wuninga kang ghoib, aph maneh kang nyata, wuninga sadarum,.
kang kagungan sifat ro^man,
nora keri uga sifat rokhiih, Ian yang kala itu mengadakan temu' sifat kasempuman" (ayat 22). Ke mukei dengan wali santri Penga- lima bait itu menipakan wqjud
inadya Yogyakarta,Tunas Melati.
ICTA yang pemah berkuihahdand
di rumab dinas 'WaUkota'YogyaJ karta; -b . ' ' _ i
Kedaulatan Rakyat, 11 Pebruari 1996
120
SASTRA-ULASAH
PENdANTAR^ D^am perspektif sastra, Al^uraii punya pesona Haw kekuatan
yang sai^t anggun dan inengah-' ngan yiwg mereka lakukan tapi
diing keindahan. . Keindahan- mampu memberikan pesona yang keindahhn itu tidak saja di-' jauh lebih dalan 'dibanding apa
rasakah pleli satu generasi tetapi yang mereka buai.Sehingga,se dirasak^'sejak Alqu^itu ditu- waktu ada ayat turun.^pada ruhkan sampai'kini.'Keindahan- Muhafhmad,.orang berebut untuk. Coi/v Univeraiiy Mesir niiin-. yang terdapat.dalam Alquran ini mendapatkanny& Sebagiahhesar pmabat Depag KI yang tentu'sqja hanya bisa ditangkap dari mereka,oirang yang Jhk perkini -J^ktbr Ull banyak oleh orang-orang yang meTnahaini cayh kepada Muh^mad, tapi Bahasa Arab. Alqiuah yang su-'.
yahcf besar ^ak abad keli-
ma ningga saat ird. Pi^bf H Zauit Danlan MA alumiius
meng^anati' dan mengkmi sastra Islam telah'menubs
biikii Fqjc^ Islam, dan AlFatdipa,Pria kelabiran Ta*. numggung iJawa Teni^i25
berebut-karena ingin bentuk-ben-| d^. diteq'emahkMt temyatoj tuk luah dari satu wabyu yang inImihSlhaifsastiiu^a ta£^ld9a di-^ dah ;tapi tak ..biara. nqeireka tangkap karena t^'eodahan tak Iakukan»; Sehihg^/kbnon, dua mungkin membawa' semangat orang sahaKat yMg memang aan. dan. janjgkauah yang dihiiTiTci
Desembar 1926 bii mamaparkan tantang sastra dan' ..^(}u^;sebagaimana bahasa ashnya.- ;V v/j •
Alquran kapada wartawmi Keaaulatm Rakyat' Abu Sairi 'di. kantomyaL Rabu (Sl/DJladaksL
•Darisegi histoiis/Alquran tii-
gat.hiehehtahg fepad'a MiihaTn-l mad selsdu meugihtm-mtai km
nya;Dua oimig itu, AlS^^^b'
run sewaktu bangSa Arab inempunyai ,kegb.iharah 'dah 'Sangait dah Abu Sofyan yang-bei^umpa teithrik kepada!seni sastrh. Se- dalam-suatu wakhi di sahh sarna-)
belum Ayat^ayat Alquran dateng, TEHDAPAT pesoria dan keku'- ohwg Arab sudah'miempunyai samg niengingihken h^yuyang' atan sastra yahg luar biasa dalam strategi untuk melakukw kon- dwtang^iffflktp^l^ itareha terAlquran. Pesona dan'kekuatan t^.kestisaStraan di kalangani
tersebut selain karena keiridflVifln yang diiadakan setiap adai kat'yahg memahg c^ta kemda-' bahasa Alquranjuga di dalamnya' ^ereka pertemuan perdsgahgan di l^an-j hah'sasi^-ineieka Tnm^afarifnn
terdapat semangat yang membu-' gan ihereka. Para konies^ inii aph-aipa ywg datang dari Allah; wahyii itu.'^la yang karena ter-" at pembacanya ^ bertaiik dan
datang dari suku-suku'daii sekimen^iayati sekaligus menikmati tar Mshkah dan kemudian diperkeindahan serta kebenaran kan-'
iuga^ di; ant^.^m^ kairena!
tandingkan di sekitar Kalsah. ha^ya .yan'g belum terbuka' dungannya—terutaina bagi yang' Sastra atau puisi yang masuk paham bahasa Arab dan tmsir dalam katejgon yangbs^ kemudi mereka ^hiengahggap .ayat-ayat Alqurw.
^^yan^^aa^ Dim Sdl^iai^ad
an digantungk^.pada dinding. Alquran adalah wah3iu yang di- Kahah se^gai pqp^dnhatan turunkan Allah- kepada Nabii terhadap'pehdptanj^PEHusi-ptum dihnggap seorang pensihir'yang' Muhammad sebagai petunjuk ba- yang di^ntungkw'dan dapat ulung karena.'mampu mendp-! takan -Alquian. yang deniikiahi fi yang brangnirangyaiig berimaii nominasi tertinggi pada kontes memi epada-Nya. Di dalam Alquran pada waktu itu dinflmnTren terdapat peraturan-peraturan, Mu'aUaqa.Istilah ini artinya puisi petuqjiik--petuiyiik,imbauim dan
teraantung pada Kahah. juga perintah serta beberapa pe- yang Sewaktu Alquran datahg, barumpamaan, hikayat-hiWyat hasa yang dipakaibleh iMqUran. para nabi yahg semuanya itu di- sangat sedernana yang inampu arahkan agar/manusia percaya diangkat lapisan baikj kepa(^ Allah yahg Maha dan lapisan seluruh sasbrawan- maupun
bleh Nabi Muhammad diberi'tu-
gas mencatat.ayat-ayat Alquran
secara langsung dan melarang pencatatan selain Alquran. Dan mi berlangsung- sampai Nabi Muhammad meninggal.Pada za-
mengikuti kehidupannya sesuai' lapisan awam.Dan ini mengan- man rAbju.l^akar, Umar sudah mengmgatkah untuk mencatat Alquran ini. Tapi, Abu Bakar hingga menarik perhatian para belum bersedia untuk 'melak-i maupun sebagai khalifahnya di peminat sastra saat itu.. Juga sanakah karena hanti khawatirj bumi. susiman kalimat,kalau pada saat Dalam menarik perhatian ma- itu mdreka inengguaakan bentuk terbaur dengan yang lain., syarakat atau maniisia, Alquran puisi maka Alquraa tidak meng- Gagasan jni bahi duaksanakanj pada znman Umar.Kemudian pa kodrat insanii dan'melaksanakan' tugas baik sebagai hamba Tuhan' dung keindahan tersendiri se
memberikan beberapa kiat; kiat gunakan bent^ itu. Bentukhya renungan, kiat filsafat'dan yang prosa yang tak berpuisi tapi yang da eaman Usmah ditulis dalam i paling be^Idat sastra: hii bukan mempunyai tekanan-tek^an 'sua^..mazhah tersendiri. Jadi berarti 'iAlquran. adalah sastra yang sangat indah sehingga bagi: sampai setengah abad, Alquran
atau duatu hasil kesusastraan. pengamat sastra saat itu merasa' baira ditulis dan masih banysdc Alquran kalau dilihat dalam kaca- sangat tertarik pada behtuk itu.' orang yang hafal Alquran secara mata sastra merupakan suatuhal Suatu bentuk yang berbeda de-i .utuh.sehingga keasuan dan ke-
muman.Alquran bisa dipelihara. i
1
121
:..;;;:;5
''*• ^*5 -J-r w^.-. v/,',
.::
idaya pmyembuh terhadap manu- ihadap ayat'itu masih satu yaitu Menggugah . Mengeii^ Alquran dilihat deiri sia. Lalu banyak-yang nen^rai ■ dari ayat'yang"pqrtama sampai sastra memang sangat menyen- lapa isi madu itu. Tenhasuk di yang terakhir sama. Tapi kalau
tuh. Selain mampu ditangkap !dalamnya
tentang''kejadiani membacahya,itu bobot dan jmaniisia,selain ind^ dalam'hni jkita muatannya ^ndiri-«endiri. Bobot mempunyai pandqpgan yang san thasanya temyata berhubimgaq nya tak sama antara ayat yang. gat pendek atau terbatas maupun dengan ilmu peii^iatahuan.Dal^ !satu dengan"lainnra, walau . v sastra pirn demikian, ^quran
oleh tiap orang baik orang yang
orang yang punya pengetahuan menengah dan tinggi. Alquran bisa diqalami setiap orang, yang kedalainannya tergantung'panjang tangan'dia meraihnya rada zaman kebesaran atau
k^masan Islam abad kedua dan
ketiga ^riah,orang Islam,mendalami ilmu-ilmu selain ilmu aga-
'mai^ baik itu filsafat, teologi dan kbsniografi. .Karena ' mereka
jmemahami bahasa Arab dengan
baik,. mampu menggabungkan ipemaham^ antara ilmu dan
1 tulisahnya sama. Sehihgga b :
ibelum teijangkau' semuanya * orang yang mampu menangkap karena memang pengetahuan m- I ayat-ayat surat Ar Bahman yang ta. dan.jangkaum kita belum diulang-iilangi ini ada terkesan |sampai Kepada pengertian yang I ayat yang demikian. punya se-
semestinya dalam Alquran. niangat dim bobot yang berbedaKaidahBahasa j 1 beda.Tergantung pada ayat-ayat Dalam kaidah-kaidah bahasa, yang mendahului dan yan'g iheng dua kata atau satu kata berurut-' ikutinya. Jadi begitu indahnya., unit sampailima atau lebih,akan Demikian pula, Al Fatihah, membuat kalimat.itu tak indah meskipun dibaca tiap hari, paling lagi. Tapi, dalam Alquran tak tidak 17 kali sesuai rakaat seludemikian. Ada huruf yang, ruh salatfardu namun tak ioiembersusuiisam^enam,mistihya' bosahkan..Padahal hanya 7 ayat, membikin sulit lintuk meng^g tapi 7 ayat ini mempunyai peng kapkannya Tapi dalam Alquran 'eiiian yang sangat luas seKedi.
ajaraif agama.Saling inenungang. I^alnya suatu ayat, wakana orsyuhu 'alal ma'(Ai^ya,'Tahta jmalah indah. Sepeiii ayat. Wo j Kalau tems dibaca akan ada sesu* 'atu penghayatan terhadap ayat Tuhan di atas air.'Orang awam urnamwnrriirnjiicunmd'aKl ^ Juga ada ayat yang memer- tersebut. menggambarkan tahta T^an di
Kita saksikan, ayat pertmna atas air betul. Filosofi memikir dukan kemampuan^kita untuk [meqjang^unya,seperti yang ter- Iqra' bismi Raboikal laazi Khakan,kekuasaan Tuhan a^ air. Lalu ahli kimia mempelajari Idapat dalam surat Ar Rahman.' lag. Perintah membaca dan;tak imengapa air mempunyai ke- Dmam suratinii, mengulang-ulan- sekadar perintah ihembaca tapi Idudiikw yang ting^ dalam tahta 1 gi satu ayat yang sama bunyinya sekaligus manusia hariis beipros'Tuhahw Seja^ mana kekuatan- iyaitu fabiayyi ala irabbikurria? es. Prraesnya manusia tidak sqja air, dipeliSaii,Demikian pula ay-; \tukadzdziban. Sampai sekarang llewat fisiknya tapi ju^ lewat
at-ayat.t^tang madu yang ptoyg; jteijemahsm ayat Alquran ter-
jmembaca. . _
(SRTsSSSi
Pikiran Rakyat, 4 Pebruari 1996
:rt -7.-.
;rs
::.