16
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawahkecamatan medan baru dengan ketinggian tempat 41 m di atas permukaan laut pada titik koordinat 3.331810 LU dan 98.385300 BT dan dimulai pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2016. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi darivarietas Inpari 30 SUB, tanah sawah, sebagai media tanam padi sawah, pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk urea, Sp-36, KCl dan Dolomit sebagai pupuk yang akan di aplikasikan ke tanaman padi sawah, label digunakan sebagai penanda plot tanaman, dan untuk mengendalikan hama dan penyakit digunakan pestisida. Alat yang digunakan adalah cangkul digunakan untuk mengolah tanah dan membersihkan lahan penelitian, plastik untuk wadah media tanah, gunting untuk menggunting label, jaring untuk mencegah hama burung, knapsack digunakan untuk menyemprot hama, spanduk untuk membatasi lahan penelitian, meteran untuk mengukur luas lahan yang digunakan dalam penelitian, timbangan analitik untuk menimbang bahan pendukung penelitian, spidol/pensil sebagai alat tulis, kamera sebagai alat dokumentasi, dan sejumlah alat-alat yang digunakan dalam membantu proses penelitian. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan perlakuan sebagai berikut : 1. Faktor berdasarkan pemberian pupuk lengkap Urea, SP36, KCl, dan Dolomit.
Universitas Sumatera Utara
17
P1 =
121,36gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
P2 =
161,82 gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
P3 =
202,27 gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
P4 =
242,73 gram/Plot
(total dari ke empat dosis pupuk)
2. Faktor berdasarkan Indeks Hara Tanah B1 =
0,8
(Dosis pupukdikurang 20%)
B2 =
0,9
(Dosis pupuk dikurang 10%)
B3 =
1
(100% indeks hara standar)
B4 =
1,1
(Dosis pupukditambah 10%)
B5 =
1,2
(Dosis Pupukditambah 20%)
Jumlah kombinasi perlakuan 4 x 5 = 20 perlakuan : P1 B1
P2 B1
P3 B1
P4 B1
P1 B2
P2 B2
P3 B2
P4 B2
P1 B3
P2 B3
P3 B3
P4 B3
P1 B4
P2 B4
P3 B4
P4 B4
P1 B5
P2 B5
P3 B5
P4 B5
Jumlah Plot penelitian : 20 Petak dengan ukuran tiap petak 1 x 1 m yang diulang 2 kali sehingga diperoleh 40 petak. Analisis data yang digunakan sesuai dengan model linear sebagai berikut : Yijk = µ + ρi + αj + βk + (αβ) jk + εijk Yijk
: Hasil pengamatan faktor P pada taraf ke-i, faktor B pada taraf ke-jdan dalam ulangan ke-k
µ
: Rataan umum
αi
: Pengaruh faktor P pada taraf ke i
βj
: Pengaruh faktor B pada taraf ke j
(αβ) ij
: pengaruh interaksidari faktor P dan faktor B
Universitas Sumatera Utara
18
εijk
: Galat pada faktor P taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k Data-data yang diperoleh dianalisis secara statistik berdasarkan analisis
Varian pada setiap peubah amatan yang diukur dan diuji lanjutan bagi perlakuan yang nyata dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5% dan pada taraf 1%. Pelaksanaan penelitian Persiapan Lahan Tanah dibersihkan dari gulma yang ada di permukaan tanah, tanah diolah dengan
menggunakan
bajak
dengan
meratakan
tanah
pada
lahan
sawah.Selanjutnya dilakukan pemetakan 1 x 1 meter pada petak percobaan, diambil tanah yang dibuat petak dengan kedalaman 20 cm lalu dimasukkan kedalam plastik dengan membentuk ukuran plot 1x1 meter dengan jarak antar plot 50 cm. Persemaian Sebelum melakukan persemaian, benih direndam terlebih dahulu. Benih yang mengapung dibuang, benih yang tenggelam direndam selama 24 jam hingga berkecambah.Media persemaian dibuat dalam cup air mineral kemudian benih ditanam kedalam cup dengan jumlah satu benih per cup. Pemupukan Pemupukan dilakukan hanya satu kalisetelah pengolahan tanah. Pupuk diberikan sesuai dengan target produksi yang akan dicapai pada pertumbuhan vegetatif yakni 121,36 gram/ plot, 161,82 gram/Plot, 202,27 gram/Plot, 242,73 gram/Plot dan indeks hara tanah 0,8 , 0,9, 1 ,1,1 dan 1,2 dapat dilihat pada tabel 2.
Universitas Sumatera Utara
19
Tabel 2. Dosis Pupuk Dalam Penelitian Urea 25.78 29.00 32.22 35.44 38.67 34.37 38.67 42.96 47.26 51.56 42.96 48.33 53.70 59.07 64.45 51.56 58.00 64.45 70.89 77.34 966.75
P1B1 P1B2 P1B3 P1B4 P1B5 P2B1 P2B2 P2B3 P2B4 P2B5 P3B1 P3B2 P3B3 P3B4 P3B5 P4B1 P4B2 P4B3 P4B4 P4B5 Total
sp36 12.39 13.94 15.49 17.04 18.59 16.53 18.59 20.66 22.73 24.79 20.66 23.24 25.83 28.41 30.99 24.79 27.89 30.99 34.09 37.19 464.94
kcl 29.81 33.53 37.26 40.99 44.71 39.75 44.71 49.68 54.65 59.62 49.68 55.89 62.11 68.32 74.53 59.62 67.07 74.53 81.98 89.43 1117.98
dolomit 29.09 32.73 36.37 40.01 43.64 38.79 43.64 48.49 53.34 58.19 48.49 54.56 60.62 66.68 72.74 58.19 65.47 72.74 80.02 87.29 1091.24
TOTAL 97.09 109.22 121.36 133.50 145.63 129.45 145.63 161.81 178.00 194.18 161.81 182.04 202.27 222.50 242.72 194.18 218.45 242.72 267.00 291.27 3640.92
Penanaman Penanaman dilakukan dengan sistem tanam 25 x 25 cm.Jumlah bibit sebanyak 1 rumpun/lubang tanam ,dengan umur bibit 14 hari setelah semai. Pemeliharaan tanaman Penyiangan Penyiangan dilakukan apabila ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman padi.
Universitas Sumatera Utara
20
Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama penyakit dilakukan apabila ada tanaman yang terserang hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida sesuai gejala serangan yang ditemukan dilapangan. Parameter penelitian a. Tinggi tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai tanaman berumur 2 minggu setelah pindah tanam dengan interval waktu satu kali dalam 2 minggu hingga tanaman mengeluarkan bulir (umur 72 hari) setelah pindah tanam. Dengan cara mengukur tanaman mulai dari pangkal batang sampai ujung daun. b. Jumlah anakan per rumpun (batang) Jumlah anakan dihitung mulai tanaman berumur 2 minggu setelah pindah tanam dengan interval waktu satu kali dalam 2 minggu hingga tanaman mengeluarkan bulir (umur 72 hari) setelah pindah tanam. Dengan cara menghitung jumlah anakan yang muncul pada saat umur 2 minggu setelah tanam.
Universitas Sumatera Utara
21
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tinggi tanaman Tabel 1.Rata-rata tinggi tanaman pada pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B)pada umur pengamatan minggu setelah tanam. Pupuk indeks hara MST rataan Tanah P1 P2 P3 P4 B1 35,55 43,01 33,61 33,84 36,50 B2 38,21 33,00 38,65 35,23 36,27 2 MST B3 33,83 41,73 33,87 36,80 36,56 B4 35,68 36,84 33,07 36,03 35,41 B5 31,87 37,00 33,93 39,62 35,60 Rataan 35,03 38,32 34,62 36,30 36,07 B1 50,06 57,11 49,17 50,39 51,68 B2 54,27 49,72 54,01 51,45 52,36 4 MST B3 52,60 59,24 50,83 49,76 53,11 B4 51,41 54,73 46,71 48,10 50,24 B5 47,65 52,08 49,27 56,38 51,34 Rataan 51,20 54,58 50,00 51,22 51,75 69,24 74,02 72,85 79,28 73,84abA B1 75,62 77,35 75,29 78,58 76,71aA B2 6 MST B3 77,09 75,16 72,86 73,70 74,70aA 65,99 71,85 74,53 74,58 71,74bB B4 74,83 75,18 66,81 74,49 72,83bA B5 Rataan 72,56bA 74,71abA 73,97 72,47bA 76,13aA B1 80,66 89,73 82,23 92,71 86,33 B2 86,83 93,18 90,13 94,58 91,18 8 MST B3 91,85 89,58 89,18 83,15 88,44 B4 90,63 90,46 91,84 89,26 90,55 B5 89,53 89,55 86,53 95,84 90,36 Rataan 87,90 90,50 87,98 91,11 89,37 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris berarti tidak berbeda nyata (5% huruf kecil dan 1% huruf besar) menurut uji DMRT
Dari analisis ragam tinggi tanaman (cm) padi menunjukkan bahwa faktor efek pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara tanah (B) tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm) padi pada 2 MST, 4
Universitas Sumatera Utara
22
MST, dan 8 MST sedangkan pada umur 6 MST berpengaruh nyata. Pada efek nilai interaksi pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) tidak berpengaruh nyata pada setiap umur pengamatan minggu setelah tanam 2 MST, 4 MST, 6 MST dan 8 MST yang dapat dilihat pada Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 12. Berdasarkan Tabel 1 dari uji ganda Duncan dapat dilihat bahwa faktor efekpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara tanah memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 6 MST. Pada taraf 5% dapat dilihat bahwa perlakuan P4 (242,73 gram/Plot) yakni sebesar 76,12tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2 (121,36 gram/Plot) yakni sebesar 74,71tetapi berbeda nyata dengan P1 (161,82 gram/Plot) yakni sebesar 72,55 dan P3 (202,27 gram/Plot) yakni sebesar 72,54.Dapat dilihat bahwa pemberian dosis pupuk tertinggi pada tanaman padi mengakibatkan pertumbuhan vegetatif juga semakin tinggi pada perlakuan P4 (242,73 gram/Plot), namun dapat dilihat juga pertumbuhan tanaman pada P3(202,27 gram/Plot)
rendah
hal ini dapat
disebabkan karena keseragaman unsur hara pada tanah bahwa kandungan unsur hara di lokasi penelitian bervariasi dari sangat rendah sampai tinggi dan tingkat kesuburan tanahnya mempunyai tingkat sedang dan tinggi salah satunya dapat disebabkan karena pemupukan terdahulu yang diaplikasikan petani pada lahan sawah kurang merata. Berdasarkan Tabel 1 dari uji ganda duncandapat dilihat pada tinggi tanaman (cm) faktor efek indeks hara tanah (B) bahwa perlakuan B2 0,9 (dosis pupuk dikurangi 10%) yakni sebesar 76,71tidak berbeda nyata dengan perlakuan
Universitas Sumatera Utara
23
B3 1 (100% indeks hara standar) yakni sebesar 74,70, B1 0,8(dosis pupuk dikurangi 20%) yakni sebesar 73,84dan B5 1,2 (dosis pupuk ditambah 20%)yakni sebesar 72,82tetapi berbeda nyata dengan B4 1,1 (dosis pupuk ditambah 10%) yakni sebesar 71,73.Hal ini dapat disebabkan karena jumlah unsur hara yang terkandung dalam tanah memiliki jumlah hara yang banyak sehingga indeks hara yang dibutuhkan hanya sebesar 0,9 (dosis pupukdikurang 10%). Jumlah anakan Dari analisis ragam jumlah anakan (batang) padi menunjukkan bahwa faktor efekpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara tanah tidak berpengaruh nyata pada umur pengamatan 2 MST , 4 MST, 6 MST, dan 8 MST. Faktor efek nilai interaksipemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) tidak memberikan pengaruh yang nyata pada umur pengamatan, 4 MST, 6 MST dan 8 MST dan berpengaruh nyata pada umur 2 MST. Dapat dilihat pada Lampiran 13 sampai dengan Lampiran 24. Berdasarkan Tabel 2 dari uji ganda Duncan dapat dilihat bahwa interaksi efek nilai pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan faktor efek indeks hara tanah memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 2 MST.
Universitas Sumatera Utara
24
Tabel 2.Rata-rata jumlah anakan pada pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) pada umur pengamatan minggu setelah tanam. Umur Pengamatan Minggu Setelah Tanam (MST) Perlakuan 2 4 6 8 P1B1 3,50bcdABC 8,67 13,17 14,08 P1B2 3,67bcdABC 10,92 16,92 19,67 P1B3 3,75abcdABC 9,75 17,08 19,08 P1B4 3,83abcdABC 10,42 17,33 19,50 P1B5 3,33cdABC 9,17 17,17 20,00 P2B1 4,67aA 12,25 17,75 20,50 P2B2 3,17dABC 9,50 18,25 19,25 P2B3 4,33abcABC 10,25 18,50 19,75 P2B4 3,83abcdABC 10,42 15,67 17,25 P2B5 3,17dABC 8,25 15,92 17,75 P3B1 3,50bcdABC 8,83 14,33 16,50 P3B2 4,42abAB 11,83 17,67 19,75 P3B3 3,58bcdABC 9,42 17,58 18,75 P3B4 3,00dC 8,67 17,33 19,42 P3B5 3,00dC 9,50 17,83 18,83 P4B1 3,83abcdABC 8,58 19,75 21,33 P4B2 3,25dABC 9,25 16,00 18,33 P4B3 3,83abcdABC 8,92 17,42 19,08 P4B4 3,67bcdABC 8,08 18,50 20,33 P4B5 4,08abcdABc 10,92 20,33 22,08 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris berarti tidak berbeda nyata (5% huruf kecil dan 1% huruf besar) menurut uji DMRT
Pada taraf 5 % dapat dilihat bahwa perlakuan P2B1 (129,45 gram/ plot) yakni sebesar 4,67 tidak berbeda nyata dengan P3B2 (182,04 gram/plot) yakni sebesar 4,42, P2B3 (161,81 gram/ plot) yakni sebesar 4,33 , P4B5 ( 291,27 gram/ plot) yakni sebesar 4,08 , P1B4 (133,50 gram/ plot) yakni sebesar 3,83, P2B4 (178, 00 gram/ plot) yakni sebesar 3,83, P4B1 (194,18 gram/ plot) yakni sebesar 3,83 , P4B3 (242,72 gram/ plot) yakni sebesar 3,83, P1B3 (121,36 gram/ plot) yakni sebesar 3,75 tetapi berbeda nyata dengan P1B2 (109, 22 gram / plot) yakni sebesar 3,67 , P4B4 (267, 00 gram / plot) yakni sebesar 3,67 , P3B3 (202,27 gram/ plot) yakni sebesar 3,58, P1B1 (97,09 gram/ plot) yakni sebesar 3,50 , P3B1
Universitas Sumatera Utara
25
(161,81 gram/ plot) yakni sebesar 3,50 , P1B5 ( 145,66 gram / plot) yakni sebesar 3,33 , P4B2 ( 218,42 gram/ plot) yakni sebesar 3,25 , P2B2 (145, 63 gram/ plot) yakni sebesar 3,17 , P2B2 (145, 63 gram / plot) yakni sebesar 3,17 ,P2B5 (194,18 gram / plot) yakni sebesar 3,17 , P3B4 (222,50 gram / plot) yakni sebesar 3,00, P3B5 (242,72 gram / plot) yakni sebesar 3,00. Pada interaksi perlakuan P3B2 (182,04 gram / plot) yakni sebesar 4,42 tidak berbeda nyata dengan P2B3 (161,18 gram / plot) yakni sebesar 4,33 , P4B5 (291,27 gram / plot) yakni sebesar 4,08 , P1B4 (133,50 gram / plot) yakni sebesar 3,83 , P2B4 (177, 00 gram / plot) yakni sebesar 3,83 , P4B1 (194, 18 gram / plot) yakni sebesar 3,83 , P4B3 (242,72 gram / plot) yakni sebesar 3,83 , P1B3 (121, 36 gram / plot) yakni sebesar 3,75, P1B2 ( 109, 22 gram / plot) yakni sebesar 3,67 , P4B4 (267 gram/ plot) yakni sebesar 3,67, P3B3 (202,27 gram/ plot) yakni sebesar 3,58, P1B1 (97,09 gram / plot) yakni sebesar 3,50 dan P3B1 (161, 81 gram / plot) yakni sebesar 3,25, tetapi berbeda nyata dengan
P1B5 (145,63 gram/ plot) yakni sebesar 3,33, P4B2
(218,45 gram/ plot) yakni sebesar 3,25 , P2B2 (145, 63 gram / plot) yakni sebesar 3,17, P2B5 (194,18 gram / plot) yakni sebesar 3,17, P3B4 (222,50 gram / plot) yakni sebesar 3,00 , P3B5 (242,72 gram / plot) yakni sebesar 3,00. Pada 2 MST dapat dilihat rata rata jumlah anakan (batang) tertinggi pada faktor efek nilai interaksi pemberian pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) terdapat pada perlakuan P2B1 (129,45 gram / plot) yakni sebesar 4,67 dan interaksi pemberian pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) terendah terdapat perlakuan P3B4(222,50 gram/Plot) yakni sebesar3,15 dan P3B5 (242,72 gram/ plot) yakni sebesar 3,00. Hal ini dapat dilihat secara rata rata efek nilai interaksi pupuk lengkap N, P, K,
Universitas Sumatera Utara
26
Mg (P) dan indeks hara tanah (B) apabila semakin tinggi pemberian interaksi pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) semakin tinggi juga dosis pemupukan pada tanaman padi sawah namun pemupukan dengan dosis yang semakin meningkat pertumbuhan tanaman tidak menunjukkan
semakin
meningkat juga, interaksi terbaik hanya terdapat pada perlakuan P2B1 (129,45 gram/ plot) yakni sebesar 4,67 dikarenakan beberapa jumlah unsur hara yang ada didalam tanah dalam keadaan minimum atau jumlah unsur lain kelebihanhal ini terkait dengan hukum minimum Liebig bahwa salahsatu unsur hara yang berasal dari tanah atau udara tersedia dalam keadaan minimum, maka pertumbuhan tanaman akan terganggu meskipun unsur lainnya tersedia dalam jumlah banyak. Pembahasan Tinggi tanaman Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dilihat faktorpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg setelah dilakukan uji ganda Duncan memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 6 MST.Pada 6 MST dapat dilihat bahwa faktorpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) optimum yang dibutuhkan tanaman mencapai dosis P4(242,73 gram/Plot) karena pada tanah tersebut . Dilihat bahwa faktor pupuk lengkap N, P,K, Mg yang optimum pada P4. Hal ini sesuai dengan literatur Aak (1990) yang menyatakan bahwa unsur hara yang tersedia di dalam tanah memberikan kemampuan awal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, namun sebaliknya apabila tanah hanya tersedia unsur hara dalam jumlah sedikit dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak normal. Terjadi perbedaan yang
Universitas Sumatera Utara
27
nyata terhadap pemberian pupuk anorganik pada parameter tinggi tanaman padi disebabkan oleh dosis yang diberikan mampu menyediakan kebutuhan unsur hara bagi tanaman dalam melangsungkan pertumbuhan fase vegetatif. Hal ini sejalan dengan literatur Hakim (1986) dalam Rover (2009) yang menyatakan bahwa untuk menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman maka perlu dilakukan pemupukan yaitu pemberian zat hara tanaman kedalam tanah yang bertujuan untuk memacu perkembangan tanaman. Faktor pemberian indeks hara tanah (B) setelah dilakukan uji ganda Duncan memberikan pengaruh yang nyata pada taraf 5% dan tidak berpengaruh nyata pada taraf 1% terhadap tinggi tanaman (cm) yang terdapat pada umur 6 MST. Hal ini terjadi karena kebutuhan unsur hara cukup tersedia dalam jumlah yang banyak dalam tanah dan tersedia sehingga pada umur tanaman fase tersebut mampu mensuplai unsur hara sebesar 0.9% (100% dikurangi 10%). Hal ini sesuai dengan literatur Abdulrachman, et al (2008) yang menyatakan bahwa bila tanah tidak dicukupi dengan hara yang berasal dari pupuk , maka hara yang berasal dari tanah saja akan menentukan tingkat hasil. Apabila hara tertentu yang diuji dalam tanah cukup tersedia, maka hasil gabah akan tinggi atau normal, sebaliknya bila jumlah hara yang tersedia rendah, maka hasil gabah akan rendah, dan hal itu menggambarkan status hara tersebut. Secara kuantitatif besarnya penyediaan hara dari tanah diukur dari besarnya serapan hara oleh tanaman pada petak petak yang tidak diberi satu macam hara. Faktor interaksi faktorpemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) pada tinggi tanaman (cm) tidak berpengaruh nyatasetelah dilakukan uji duncan.Hal ini dapat disebabkan karena pertumbuhan tanaman
Universitas Sumatera Utara
28
terganggu meskipun unsur lainnya terpenuhi . Hal ini juga sejalan dengan Abdulrachman et al (2008) yang menyatakan bahwa faktor pembatas dalam melaksanakan petak omisi atau petak percobaan pada pertumbuhan tanaman padi disebabkan oleh beberapa hal yakni : kekurangan air, adanya serangan hama dan penyakit, atau keracunan besi, mangan, atau cara budi daya yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang mengevalusi status hara tanah pada tanaman padi. Syahri dan utami (2013) juga
menyatakan
Perbedaan dosis
pemupukan tanaman padi memberikan pengaruh terhadap serangan OPT, pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Jumlah Anakan Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan
dapat
dilihatefek
nilai
interaksipemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan indeks hara tanah (B) berpengaruh nyata terhadap jumlah anakandengan perlakuan interaksi terbaik terdapat pada P2B1 (129,45 gram / plot) yakni sebesar 4,67 dan terendah terdapat pada P3B4 (222,50 gram/ plot) yakni sebesar 3,00 dan P3B5 (242,72 gram/ plot) yakni sebesar 3,00 terjadi karena salah satu unsur hara yang berasal dari tanah atau udara dalam keadaan minimum dan defisiensi hara tepenuhi. Hal tersebut sesuai dengan literatur Musa (2006) yang mengatakanPerimbangan jumlah unsur hara ini terkait dengan hukum minimum Liebig dimana jika salah satu unsur hara yang berasal dari tanah atau udara tersedia dalam keadaan minimum, maka pertumbuhan tanaman akan terganggu meskipun unsur lainnya tersedia dalam jumlah banyak. Jika defisiensi hara tesebut terpenuhi, maka pertumbuhan tanaman akan meningkat dan jika penambahan unsur lainnya melebihi kebutuhan, maka
Universitas Sumatera Utara
29
tidak lagi membantu pertumbuhan selagi keadaan unsur lainnya berada sebagai pembatas. Faktor efek pupuk lengkap N, P, K, Mg dan faktor efek indeks hara tanah (B) setelah dilakukan uji ganda Duncan memberikan pengaruh yang tidak nyata pada terhadap jumlah anakan. Hal ini dapat disebakan oleh faktor lingkungan yang
menyebabkan
serangan
hama
dan
penyakit
meningkat
sehingga
pertumbuhan jumlah anakan terhadap perlakuan pupuk, dan perlakuan indeks hara tanah tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hal ini sejalan dengan literatur AAK (1990) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi anakan tersebut, antara lain jarak tanam, musim tanam, lingkungan dan pemupukan. Menurut Sugito (1999) pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan juga dipengaruhi oleh sifat keturunan dan jenis tanaman itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
30
KESIMPULAN 1. Pemberian pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) pada pertumbuhan vegetatif tanaman padi memberikan pengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan terhadap tinggi tanaman (cm) dengan rata rata tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan P4 (242,73 gram/Plot). 2. Indeks hara tanah (B) pada pertumbuhan vegetatif tanaman padi memberikan pengaruh yang nyata meningkatkan pertumbuhan terhadap tinggi tanaman dengan rata rata tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan indeks hara tanah B2 (dosis pupuk dikurangi 10%) 3. Interaksi pupuk lengkap N, P, K, Mg (P) dan Indeks hara tanah (B) pada pertumbuhan vegetatif tanaman
memberikan pengaruh nyata
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman padi terhadap jumlah anakan (batang) terdapat pada interaksi P2B1 (129,45 gram/ plot). Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan lokasi yang berbeda dengan dosis yang sama untuk melihat hasil produsi pada tanaman padi
Universitas Sumatera Utara