BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 31/05/21/Th. VI, 5 Mei 2011
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2011
TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEBESAR 7,04 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2011 mencapai 836.609 orang, meningkat sebanyak 10.074 orang (1,22 persen) dibandingkan dengan keadaan Agustus 2010, atau bertambah sebanyak 132.868 orang (18,88 persen) jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2010. Jumlah penduduk yang bekerja pada bulan Februari 2011 sebesar 777.726 orang, meningkat sebanyak 8.240 orang (1,07 persen) jika dibandingkan dengan keadaan pada bulan Agustus 2010; atau meningkat sebanyak 124.714 orang (19,10 persen) jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2010. Untuk pertama kalinya dalam perkembangan ketenagakerjaan Kepulauan Riau, pekerja sektor industri tidak lagi mendominasi struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha. Pada bulan Februari 2011, persentase penduduk yang bekerja di sektor industri menurun secara drastis dari 32,9 persen pada bulan Agustus 2010 menjadi 19,2 persen. Adapun sektor yang kini mendominasi struktur ketenagakerjaan yaitu sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi, dengan proporsi sebesar 24,3 persen. Penurunan pekerja sektor industri ternyata diikuti dengan meningkatnya jumlah pekerja pada sektor-sektor lainnya, khususnya sektor perdagangan. Hal inilah yang menyebabkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kepulauan Riau menjadi relatif stabil, yaitu dari 6,90 persen pada Agustus 2010 menjadi 7,04 persen pada Februari 2011. Pada Februari 2011, TPT untuk semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan, kecuali TPT untuk jenjang SMK dan Sarjana, yang masing-masing meningkat dari 9,14 persen menjadi 7,72 persen dan dari 5,18 persen menjadi 3,38 persen.
Berita Resmi Statistik No. 31 /05/21/Th VI, 5 Mei 2011
http://kepri.bps.go.id
1
1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Februari 2010 menunjukkan perkembangan yang relatif stabil dari segi indikator ketenagakerjaan. Namun, terdapat fenomena yang tidak biasa dalam perkembangan ketenagakerjaan Kepulauan Riau, yaitu bergesernya dominasi pekerja sektor industri yang digantikan dengan sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi. Jumlah angkatan kerja pada bulan Februari 2011 mencapai 836.609 orang, yang berarti terdapat penambahan angkatan kerja sebanyak 10.074 orang dibandingkan keadaan bulan Agustus 2010, atau bertambah sebanyak 132.868 orang jika dibandingkan keadaan setahun yang lalu (Februari 2010). Kondisi ini mengakibatkan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) relatif stabil keadaannya jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2010 dan meningkat daripada keadaan setahun yang lalu. Tabel 1. Angkatan Kerja Menurut Klasifikasinya, Kepulauan Riau: Agustus 2009 – Februari 2011 URAIAN
AGT 2009
(1)
Angkatan Kerja
FEB 2010
(2)
Bekerja
(3)
AGT 2010
FEB 2011
(4)
(5)
626.456
653.012
769.486
777.726
55.313
50.729
57.049
58.883
681.769
703.741
826.535
836.609
64,58
64,95
68,85
68,14
8,11
7,21
6,90
7,04
Pekerja Tidak Penuh
84.245
96.462
105.435
169.615
Setengah Pengangguran
39.294
44.433
39.310
93.530
Pekerja Paruh Waktu
44.951
52.029
66.125
76.085
Pengangguran Jumlah AK Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Agt. 2009, Feb. 2010, Agt. 2010, dan Feb. 2011
Peningkatan jumlah angkatan kerja disebabkan oleh besarnya peningkatan jumlah penduduk yang bekerja dan jumlah pengangguran. Pada Februari 2011, jumlah penduduk yang bekerja mengalami perubahan dari 769.486 orang pada Agustus 2010 menjadi 777.726 orang pada Februari 2011, atau meningkat sebanyak 8.240 orang. Jika dibandingkan dengan keadaan setahun yang lalu (Februari 2010), jumlah penduduk yang bekerja meningkat sebanyak 124.714 orang. Demikian pula dengan pengangguran, jumlahnya meningkat dari 50.729 orang pada Februari 2010, menjadi 57.049 orang pada Agustus 2010, kemudian meningkat lagi menjadi 58.883 orang pada Februari 2011. 2
Berita Resmi Statistik No.31/05/21/Th.VI, 5 Mei 2011
http://kepri.bps.go.id
Peningkatan jumlah penduduk yang bekerja dan jumlah pengangguran ternyata tidak hanya meningkatkan jumlah angkatan kerja, tetapi juga meningkatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari Februari 2010 ke Februari 2011. Adapun perkembangan TPAK dari Agustus 2010 ke Februari 2011 keadaannya relatif stabil, karena perbedaannya tidak terlalu signifikan. TPAK yang relatif stabil tersebut memberikan dampak pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang juga relatif stabil, yaitu dari 6,90 persen pada Agustus 2010 menjadi 7,04 persen pada Februari 2011. Angka tersebut memberikan pengertian bahwa dalam setiap 100 orang angkatan kerja, terdapat penduduk yang menganggur sekitar 7 orang. TPT Februari 2011 tersebut baru menunjukkan penurunan apabila dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu. TPT setahun yang lalu (Februari 2010) yaitu sebesar 7,21 persen. Dari 777.726 orang yang bekerja, ternyata terdapat 169.615 orang yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam seminggu, sehingga mereka dikategorikan sebagai Pekerja Tidak Penuh. Sebanyak 93.530 orang di antaranya tergolong sebagai Setengah Pengangguran, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih mau menerima pekerjaan lainnya, sedangkan sebanyak 76.085 orang termasuk Pekerja Paruh Waktu, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal dan tidak lagi mencari pekerjaan lainnya atau tidak mau menerima pekerjaan lainnya.
2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Indikator-indikator ketenagakerjaan yang menunjukkan keadaan yang relatif stabil, bukan berarti memberikan gambaran keadaan ketenagakerjaan yang statis. Dinamika ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Riau akan tampak ketika dilihat penyerapannya dari sektor-sektor usaha. Komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama memperlihatkan beberapa fenomena yang menarik untuk dicermati. Sektor industri yang biasanya menjadi sektor yang paling banyak menyerap pekerja, kini posisinya bergeser digantikan oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor industri pada Februari 2011 hanya mampu menyerap pekerja sebanyak 19,2 persen, menurun secara signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya (Agustus 2010) yang mampu menyerap pekerja sebanyak 32,9 persen. Di sisi lain, sektor-sektor lainnya mengalami peningkatan dalam hal penyerapan tenaga kerja, terutama sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi
Berita Resmi Statistik No. 31 /05/21/Th VI, 5 Mei 2011
http://kepri.bps.go.id
3
yang penyerapan pekerjanya mencapai 24,3 persen (sebelumnya mampu menyerap pekerja sebesar 20,0 persen). Tidak beroperasinya lagi beberapa perusahaan besar dan sedang di daerah Bintan dan Batam diduga turut memberikan andil dalam penurunan jumlah pekerja sektor industri di Kepulauan Riau. Kondisi ini juga diperkuat dengan menurunnya indeks produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV tahun 2010 dan triwulan I tahun 2011. Perubahan komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha ini menyebabkan bergesernya dominasi penyerapan tenaga kerja per sektor. Secara berturut-turut dominasi penyerapan pekerja di Kepulauan Riau menurut sektor usaha adalah sebagai berikut: Perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi (24,3 persen); Industri pengolahan (19,2 persen); Jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (19,1 persen); dan Pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan (16,3 persen). Tabel 2. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2010 LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA
FEB 2010
AGT 2010
(1)
(2)
(3)
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Perikanan
(5)
88.439 (13,5)
98.091 (12,8)
128.433 (16,5)
4.786 (0,7)
11.855 (1,5)
11.059 (1,4)
208.080 (31,9)
252.753 (32,9)
149.311 (19,2)
3.341 (0,5)
3.301 (0,4)
1.937 (0,2)
29.932 (4,6)
50.833 (6,6)
58.211 (7,5)
122.627 (18,8)
153.505 (20,0)
188.628 (24,3)
Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi
42.557 (6,5)
55.979 (7,3)
70.910 (9,1)
Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan
18.227 (2,8)
16.626 (2,2)
20.497 (2,6)
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
135.023 (20,7)
126.543 (16,5)
148.740 (19,1)
Penduduk Usia Kerja yang Bekerja
653.012 (100,0)
769.486 (100,0)
777.726 (100,0)
Pertambangan dan Penggalian Industri Listrik, Gas, & Air Minum Bangunan Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi
Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2010 dan Februari 2011
4
FEB 2011
Berita Resmi Statistik No.31/05/21/Th.VI, 5 Mei 2011
http://kepri.bps.go.id
3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sedangkan status yang lain termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada Februari 2011 terdapat 517.056 orang (66,5 persen) pekerja formal dan 260.670 orang (33,5 persen) pekerja informal. Dari 777.726 orang yang bekerja pada Februari 2011, pekerja di Kepulauan Riau yang terbanyak berstatus sebagai buruh/karyawan, yaitu sebesar 488.533 orang (62,8 persen). Kemudian diikuti oleh pekerja dengan status berusaha sendiri sebanyak 161.969 orang (20,8 persen). Adapun yang paling sedikit yaitu pekerja dengan status pekerja bebas di pertanian yang hanya sebesar 3.969 orang (0,5 persen).
Tabel 3. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011 STATUS PEKERJAAN UTAMA
FEB 2010
AGT 2010
FEB 2011
(1)
(2)
(3)
(4)
Berusaha Sendiri
147.006 (22,5)
177.147 (23,0)
161.969 (20,8)
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/ Buruh Tidak Dibayar
23.274 (3,6)
49.865 (6,5)
37.616 (4,8)
Berusaha Dibantu Buruh Tetap
15.623 (2,4)
23.611 (3,0)
28.523 (3,7)
Buruh/Karyawan/Pegawai
407.592 (62,4)
475.718 (61,8)
488.533 (62,8)
Pekerja Bebas di Pertanian
8.304 (1,3)
7.237 (0,9)
3.969 (0,5)
Pekerja Bebas di non Pertanian
13.238 (2,1)
14.591 (1,9)
11.594 (1,5)
Pekerja Keluarga/Pekerja Tidak Dibayar
37.238 (5,7)
21.317 (2,8)
45.522 (5,9)
653.012 (100,0)
769.486 (100,0)
777.726 (100,0)
Penduduk Usia Kerja yang Bekerja
Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2010 dan Februari 2011
Berita Resmi Statistik No. 31 /05/21/Th VI, 5 Mei 2011
http://kepri.bps.go.id
5
Dalam periode setahun terakhir (Februari 2010 – Februari 2011), terdapat penambahan pekerja dengan status buruh/karyawan sebesar 80.941 orang, dan berusaha sendiri sebesar 14.963 orang. Sementara itu, pekerja dengan status pekerja bebas di pertanian mengalami penurunan sebesar 4.335 orang dan pekerja bebas di non pertanian turun sebesar 1.644 orang.
4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja per minggu terdapat perubahan dalam setahun terakhir. Pekerja penuh waktu, yaitu pekerja dengan jam kerja 35 jam ke atas, jumlahnya mengalami peningkatan dari 556.550 orang menjadi 608.111 orang. Namun, proporsinya mengalami penurunan dari 85,2 persen menjadi 78,2 persen. Hal ini disebabkan karena laju pertambahan pekerja dengan jam kerja kurang dari 34 jam per minggu lebih besar, khususnya pada kelompok jam kerja 25-34 jam.
Tabel 4. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011 JUMLAH JAM KERJA PER MINGGU
FEB 2010
AGT 2010
FEB 2011
(1)
(2)
(3)
(4)
1–7
4.972 (0,8)
5.953 (0,8)
5.035 (0,6)
8 – 14
17.776 (2,7)
18.373 (2,4)
20.153 (2,6)
15 – 24
27.904 (4,3)
36.554 (4,8)
54.001 (6,9)
25 – 34
45.810 (7,0)
44.555 (5,8)
90.426 (11,6)
35+ *)
556.550 (85,2)
664.051 (86,3)
608.111 (78,2)
653.012 (100,0)
769.486 (100,0)
777.726 (100,0)
Penduduk Usia Kerja yang Bekerja
*) Termasuk sementara tidak bekerja Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2010 dan Februari 2011
6
Berita Resmi Statistik No.31/05/21/Th.VI, 5 Mei 2011
http://kepri.bps.go.id
5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Pada Februari 2010, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada umumnya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2010, kecuali untuk jenjang pendidikan SD ke bawah dan SMP yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 91.948 orang dan 7.622 orang. Dengan meningkatnya jumlah pekerja yang berpendidikan SD atau di bawahnya, menjadikan pekerja dengan pendidikan SD ke bawah mendominasi komposisi pekerja menurut tingkat pendidikan, yang sekaligus menggeser dominasi pekerja berpendidikan SMA. Pada Februari 2011 ini, pekerja berpendidikan SD ke bawah sebesar 283.086 orang (36,4 persen) dan pekerja berpendidikan SMA sebesar 204.962 orang (26,4 persen), sedangkan pekerja yang berpendidikan sarjana hanya sebesar 35.376 orang (4,6 persen).
Tabel 5. Penduduk Usia Kerja yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011 PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
FEB 2010
AGT 2010
FEB 2011
(1)
(2)
(3)
(4)
SD ke Bawah
184.732 (28,3)
191.138 (24,8)
283.086 (36,4)
SMP
82.056 (12,6)
109.613 (14,2)
117.235 (15,1)
SMA
178.815 (27,4)
236.264 (30,7)
204.962 (26,4)
SMK
132.071 (20,2)
149.615 (19,4)
102.965 (13,2)
Diploma I/II/III
44.681 (6,8)
38.225 (5,0)
34.102 (4,4)
Universitas
30.657 (4,7)
44.631 (5,8)
35.376 (4,6)
653.012 (100,0)
769.486 (100,0)
777.726 (100,0)
Penduduk Usia Kerja yang Bekerja
Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2010 dan Februari 2011
Berita Resmi Statistik No. 31 /05/21/Th VI, 5 Mei 2011
http://kepri.bps.go.id
7
5. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Jumlah pengangguran di Kepulauan Riau pada Februari 2011 mencapai 58.883 orang atau 7,04 persen dari seluruh angkatan kerja. Secara umum, tingkat pengangguran terbuka di Kepulauan Riau mengalami penurunan dari keadaan setahun yang lalu, yaitu dari 7,21 persen menjadi 7,04 persen, dan relatif stabil jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2010, yaitu dari 6,90 persen menjadi 7,04 persen. Meskipun relatif stabil dari keadaan Agustus 2010, jika dilihat menurut tingkat pendidikan pekerja, tampak bahwa terdapat kenaikan TPT untuk semua golongan pendidikan, kecuali untuk jenjang pendidikan SMK dan Sarjana. Penurunan TPT untuk jenjang pendidikan SMK adalah sebesar 1,42 persen (dari 9,14 persen menjadi 7,72 persen), dan untuk jenjang Sarjana, TPT mengalami penurunan sebesar 1,80 persen (dari 5,18 persen menjadi 3,38 persen).
Tabel 6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Kepulauan Riau: Februari 2010 – Februari 2011 PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
FEB 2010
AGT 2010
FEB 2011
(1)
(2)
(3)
(4)
5,50 6,05 6,14 8,67 8,82 16,69
5,13 6,99 7,03 9,14 7,52 5,18
6,65 7,66 7,27 7,72 8,29 3,38
TPT KEPRI 7,21 6,90 Sumber : BPS, Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2009 dan Februari 2010
7,04
SD ke Bawah SMP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas
8
Berita Resmi Statistik No.31/05/21/Th.VI, 5 Mei 2011
http://kepri.bps.go.id