Laborato ri um Eko no mi Pertani an
BAB1 PENgantar statistika
A. PENGERTIAN STATISTIK 1. Dalam arti sempit, Statistik merupakan sekumpulan angka-angka yang menerangkan sesuatu. 2. Dalam arti luas, Statistik merupakan kumpulan cara atau metode dan aturan-aturan mengenai pengumpulan, pengolahan, penyajian, penganalisisan serta menginterpretasikan data untuk mengambil keputusan. Jadi dalam statistik ada tiga unsur pokok, yaitu: a. Cara atau metode dan aturan-aturan untuk menyimpulkan dan membuat tabel atau grafik dari sebuah data. Misal : grafik batang (bar), grafik garis (line). b. Suatu cara atau metode dalam pengambilan keputusan. c. Merupakan keterangan-keterangan tentang sesuatu. 3. Dua bagian statistik : a. Statistik Deskriptif adalah statistik yang membahas mengenai pengumpulan, pengolahan, penyajian serta penghitungan nilai-nilai dari suatu data lalu digambarkan ke dalam tabel atau grafik b. Statistik Induktif(Statistik Inferen) adalah statistik yang mempelajari tentang bagaimana pengambilan keputusan dilakukan dan sekaligus menginterpretasikan data yang sudah ada. B. STATISTIK DAN STATISTIKA Pengertian statistik dibedakan sebagai berikut: 1. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan, data, bilangan dan non bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram yang menggambarkan suatu persoalan. 2. Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara pengumpulan data, pengolahan dan penganalisisannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan data dan penganalisisan yang dilakukan. Dua cara dalam mempelajari statistika yaitu: 1. Segi teoritis dan matematis yang memfokuskan pada rumus-rumus dan metode atau darimana dalil tersebut berasal. 2. Segi manfaat dimana rumus atau dalil statistik digunakan untuk menganalisis data pada penelitian dengan tujuan memecahkan permasalahan, sehingga dari segi manfaat tidak mempelajari darimana asal rumus tersebut ditemukan. C. DATA STATISTIK Data Mentah adalah data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami proses pengolahan apapun. Data Statistik adalah keterangan mengenai sesuatu persoalan baik berbentuk ciri khas, kategori, maupun berbentuk bilangan atau angka. Jenis Data Statistik ada dua yaitu: 1. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan angka-angka, meliputi a. Data diskrit adalah data kuantitatif yang mempunyai satuan bulat atau utuh. b. Data kontinyu adalah data kuantitatif yang mempunyai satuan pecahan dan satuan utuh. 2. Data kualitatif adalah data berupa kategori, sifat, atau ciri khas tertentu, yang diperoleh melalui: 1. Mengumpulkan sendiri (data intern) yaitu data yang diperoleh dari sumber dalam obyek penelitian dan mengenai obyek yang diteliti tersebut.
1
Laborato ri um Eko no mi Pertani an 2. Memperoleh data dari sumber yang lain (data ekstern) yaitu data dari sumber di luar obyek penelitian, dibedakan menjadi: a. Data ekstern primer adalah data yang dikumpulkan dan dikeluarkan oleh badan atau lembaga yang sama. b. Data ekstern sekunder adalah data yang dikumpulkan dan dikeluarkan oleh badan/lembaga/perseorangan yang berbeda. D. POPULASI DAN SAMPEL Penyebab kesulitan menggunakan data populasi yaitu:Data-data yang harus dikumpulkan untuk bahan penelitian, besarnya biaya yang diperlukan, lamanya waktu penelitian, tenaga dan pikiran serta kesempatan/peluang untuk berusaha di bidang lain menjadi terganggu. Keuntungan penelitian menggunakan sampel yaitu: 1. Data lebih cepat dikumpulkan. 2. Biaya/pendanaan relatif kecil. 3. Waktu yang digunakan lebih cepat. 4. Tenaga dan pikiran relatif lebih ringan. 5. Kesempatan atau peluang untuk berusaha/bekerja yang lain masih terbuka. 6. Hasil lebih cepat diketahui dan relatif sama dengan penelitian menggunakan populasi. 7. Dapat mengambil keputusan dan pelaksanaan lebih cepat dilakukan. Populasi adalah totalitas semua nilai yang dihasilkan dari penghitungan secara kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari. Sampel adalah sebagian data yang merupakan objek yang diambil dari populasi. Gambar proses analisis data dalam pengambilan keputusan. Populasi yang akan diteliti
Sampel diambil dari populasi (bersifat representatif)
Hasil kesimpulan dapat menggambarkan keadaan sebenarnya/mendekati dari populasiyang diteliti
Data diolah. disajikan, dianalisis
Kesimpulan/interpretasi
Alat analisis data
Pengambilan kesimpulan
Tindakan/pelaksanaan
2
Laborato ri um Eko no mi Pertani an
Latihan 1. 2. 3.
4. 5.
Penelitian terhadap obyek tertentu sering menggunakan sampel. Sebutkan alasan-alasan seorang peneliti menggunakan data sampel dalam penelitiannya! Apa prinsip utama penggunaan sampel dalam suatu penelitian? Secara umum, terdapat 2 bentuk sampel yaitu: a. Non Random Sample b. Random Sample Jelaskan maksud dari kedua bentuk sampel tersebut! Bagaimana teknik pengambilan sampel dengan non random? Uraikan secara singkat keuntungan dan kerugian menggunakan non random sampel dalam penelitian! Sebutkan beberapa contoh cara pengambilan sampel dengan metode random sampling! Uraikan secara singkat masing-masing cara tersebut!
3
Laborato ri um Eko no mi Pertani an
BAB 2 DISTRIBUSI FREKUENSI (ukuran penyebaran & UKURAN PEMUSATAN) UKURAN PENYEBARAN A. PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI Data mentah adalah data yang dikumpulkan yang diatur secara numerik.Pada waktu meringkas sejumlah besar data dalam kelas atau kelompok dan menetapkan banyaknya individu yang termasuk dalam setiap kelas yang disebut frekuensi kelas.Suatu penyusunan tabulasi data memakai kelas bersama dengan frekuensi kelas yang berhubungan disebut distribusi frekuensi. B. BAGIAN-BAGIAN DISTRIBUSI FREKUENSI Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian sebagai berikut. 1) Kelas-kelas (class) Kelas adalah kelompok nilai data atau variabel. 2) Batas kelas (class limits) Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat dua batas kelas, yaitu: a) Batas kelas bawah (lower class limits), terdapat di deretan sebelah kiri setiap kelas; b) Batas kelas atas (upper class limits), terdapat di deretan sebelah kanan setiap kelas. Batas kelas merupakan batas semu dari setiap kelas, karena di antara kelas yang satu dengan kelas yang lain masih terdapat lubang tempat angka-angka tertentu. 3) Tepi kelas (class boundary/real limits/true class limits) Tepi kelas disebut juga batas nyata kelas, yaitu batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat dua tepi kelas, yaitu: a) Tepi bawah kelas atau batas kelas bawah sebenarnya; b) Tepi atas kelas atau batas kelas atas sebenarnya. Penentuan tepi bawah kelas dan tepi atas kelas bergantung pada keakuratan pencatatan data. Misalnya, data dicatat dengan ketelitian sampai satu desimal, maka rumus tepi bawah kelas dan tepi atas kelas ialah: a) Tepi bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5 b)
Tepi atas kelas
= batas atas kelas + 0,5
4) Titik tengah kelas atau tanda kelas ( class mid point, class marks) Titik tengah kelas adalah angka atau nilai data yang tepat terletak di tengah suatu kelas.Titik tengah kelas merupakan nilai yang mewakili kelasnya. Titik tengah kelas = ½ (batas atas + batas bawah) kelas. 5) Interval kelas (class interval) Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lain. 6) Panjang interval kelas atau luas kelas (interval size) Panjang interval kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas. 7) Frekuensi kelas (class frequency) Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu.
4
Laborato ri um Eko no mi Pertani an
Contoh : TABEL 3.1 MODAL PERUSAHAAN “MAJU JAYA” Modal (jutaan Rp) 70 – 72 73 – 75 76 – 78 79 – 81 82 - 84 Jumlah
Frekuensi (f) 5 18 42 27 8 100
Dari distribusi frekuensi diatas: (1) Banyaknya kelas adalah 5 (2) Batas kelas-kelas adalah 70, 72, 73, 75, .................... (3) Batas bawah kelas-kelas adalah 70, 73, 76, ........................... (4) Batas atas kelas-kelas adalah 72, 75, 78, ........................ (5) Batas nyata kelas-kelas adalah 69,5; 72,5; 74.5; 75,5; ................... (6) Tepi bawah kelas-kelas adalah 69,5; 72,5; 75,5; 78,5; 82,5. (7) Tepi atas kelas-kelas adalah 72,5; 75,5; 78,5; 81,5; 84,5. (8) Titik tengah kelas-kelas adalah 71; 74; 77; 80; 83. (9) Interval kelas-kelas adalah 70 – 72, 73 – 75, 76 – 78, 79 – 81, 82 – 84 . (10) Panjang interval kelas-kelas masing-masing 3. (11) Frekuensi kelas-kelas adalah 5, 18, 42, 27, 8. C. PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI Distribusi frekuensi dapat dibuat dengan mengikuti pedoman berikut : a. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar. b. Menentukan jangkauan (R) dari data. Jangkauan = data terbesar – data terkecil c. Menentukan banyak kelas (K) yang dilakukan dengan rumus sturgess k bulat k = 1 + 3,3 log n; keterangan : k = banyaknya kelas n = banyaknya data d. Menentukan panjang interval kelas.(i) Menentukan batas bawah kelas pertama Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil f. Menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai banyaknya data. e.
Contoh soal: 1. Dari hasil pengukuran diameter pipa-pipa yang dibuat oleh sebuah mesin (dalam mm terdekat), diperoleh data sebagai berikut. 75
74
72
68
78
72
74
79
74
71
73
74
65
72
72
73
72
74
75
74
74
72
79
71
66
75
80
69
82
73
75
76
77
67
70
75
71
70
70
70
Buatlah distribusi frekuensi dari data tersebut! 5
Laborato ri um Eko no mi Pertani an
D. JENIS-JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI 1. Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi frekuensi biasa adalah distribusi frekuensi yang hanya berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data atau kelas.Ada dua jenis distribusi frekuensi biasa, yaitu distribusi frekuensi numerik dan distribusi frekuensi peristiwa atau kategori. a. Distribusi frekuensi numeric, pembagian b. Distribusi frekuensi peristiwa, pembagian kelasnya dinyatakan dalam angka. kelasnya dinyatakan berdasarkan data yang ada. TABEL 1.3. HASIL PELEMPARAN DADU TABEL 1.2. PELAMAR PERUSAHAAN “TAK GENTAR” SEBANYAK 30 KALI Umur (tahun) 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 Jumlah
Frekuensi 15 20 9 4 2 50
Angka Dadu (x) 1 2 3 4 5 6 Jumlah
Banyaknya Peristiwa (f) 6 4 8 3 5 4 30
2. Distribusi Frekuensi Relatif Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam kumpulan data yang berdistribusi tertentu. Pada distribusi frekuensi relatif ini, frekuensi relatifnya dirumuskan:
f relatif =
, i = 1, 2, 3, ……
Misalkan distribusi frekuensi memiliki k buah interval kelas dengan frekuensi masing-masing: f1, f2,....,fk maka distribusi yang terbentuk adalah : Interval kelas
Frekuensi
Interval kelas ke-1
f1
Interval kelas ke-2
f2
Interval kelas ke-k Jumlah
fk
Frekuensi relative
f1 n f2 n
f n
Σf
N
=1
Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk perbandingan, desimal, ataupun persen. Contoh :TABEL 1.4. DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF Interval kelas (tinggi (cm))
Frekuensi (Banyak Murid)
140-144 145-149 150-154 155-159 160-164 165-169 170-174 Jumlah
Frekuensi Relatif
2 4 10 14 12 5 3
Perbandingan 2/50 4/50 10/50 14/50 12/50 5/50 3/50
Desimal 0,04 0,08 0,20 0,28 0,24 0,10 0,06
Persen 4 8 20 28 24 10 6
50
1
1
100
3. Distribusi Frekuensi Kumulatif 6
Laborato ri um Eko no mi Pertani an Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif.Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan.Distribusi frekuensi kumulatif memiliki grafik atau kurva yang disebut ogif.Pada ogif dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan digunakan nilai batas kelas.Ada dua macam distribusi frekuensi kumulatif, yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari. a. Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nilai batas kelas suatu interval tertentu. Contoh :TABEL 1.5. DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari
Distribusi frekuensi biasa Tinggi (cm)
Frekuensi
140-144 145-149 150-154 155-159 160-164 165-169 170-174
2 4 10 14 12 5 3
Tinggi (cm)
Frekuensi kumulatif
< 140 < 145 < 150 < 155 < 160 < 165 < 170 < 175
=0 0+2 =2 0+2+4 =6 0+2+4+10 = 16 0+2+4+10+14 = 30 0+2+4+10+14+12 = 42 0+2+4+10+14+12+5 = 47 0+2+4+10+14+12+5+3 = 50
b. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai lebih dari nilai batas kelas suatu interval tertentu. Contoh :TABEL 1.6. DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI Distribusi frekuensi biasa Tinggi (cm)
Frekuensi
140-144 145-149 150-154 155-159 160-164 165-169 170-174
2 4 10 14 12 5 3
Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari Tinggi (cm) > 140 > 145 > 150 > 155 > 160 > 165 > 170 > 175
Frekuensi kumulatif = 50 50 – 2 50 – 2 – 50 – 2 – 50 – 2 – 50 – 2 – 50 – 2 – 50 – 2 –
4 4 4 4 4 4
– 10 – 10 – 10 – 10 – 10
= 48 = 44 = 34 – 14 = 20 – 14 – 12 = 8 – 14 – 12 – 5 = 3 – 14 – 12 – 5 – 3 = 0
Contoh soal: 1. Berikut ini adalah data 50 mahasiswa semester II dalam perolehan nilai statistik pada Fakultas Pertanian Universitas Jember tahun 2008. 70 95 86 80 57
a. b. c. d.
Berapa Berapa Berapa Berapa
71 87 68 53 65
92 80 92 71 93
38 80 93 77 83
70 79 35 81 74
91 49 83 70 73
93 48 73 74 68
82 74 74 97 72
78 81 43 95 85
56 84 76 63 86
orang yang mendapat nilai antara 71 – 79 dan 89 – 97 ? % orang yang mendapat nilai antara 53 – 61 dan 89 – 97 ? banyak orang yang nilainya kurang dari 44 ? banyak orang nilainya kurang dari 71 ?
E. GRAFIK DAN TABEL FREKUENSI, FREKUENSI RELATIF, DAN KUMULATIF 7
Laborato ri um Eko no mi Pertani an Dalam
berapa hal seringkali data dari tabel disajikan dalam bentuk : Histrogram / grafik batangan Frekuensi poligon Kurva ogive
Histrogram / grafik batangan (berdasarkan tabel 1.2)
frekuensi
25 20 15 10 5 0 20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
umur
frekuensi
Frekuensi poligon (berdasarkan tabel 1.2) 25 20 15 10 5 0 20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
umur
60 50 40 Series1 30 20 10 0
170-174
165-169
160-164
155-159
150-154
Series1
145-149
170-174
165-169
160-164
155-159
150-154
145-149
140-144
0 - 139
60 50 40 30 20 10 0
Kurva ogive lebih dari (Berdasarkan tabel 1.6)
140-144
Kurva ogive Kurva ogive kurang dari (berdasarkan tabel 1.5)
UKURAN PEMUSATAN A. PENGERTIAN NILAI SENTRAL Nilai sentral adalah suatu nilai yang dapat mewakili atau bersifat representatif dari sekumpulan data atau distribusi frekuensi yang dapat mewakili keseluruhan data atau populasi.Pengukuran nilai sentral atau gejala pusat, data dibagi dua, yaitu: 1. Data yang tidak dikelompokkan, adalah data yang nilainya diperhitungkan secara individual dan tidak perlu menyusun tabel distribusi frekuensi. 2. Data yang dikelompokkan adalah data yang nilainya diperhitungkan secara berkelompok dengan interval tertentu dan perlu menyususn tabel istribusi frekuensi.Biasanya dilakukan bila semakin banyak data, akan relatif semakin sulit dan kompleks permasalahannya. guna mempermudah penilaian, penganalisisan serta pengambilan kesimpulan dan keputusan. B. MACAM PENGUKURAN NILAI SENTRAL Nilai sentral dapat diukur melalui enam cara, yaitu: rata-rata hitung/Arit 8
Laborato ri um Eko no mi Pertani an hmetic Mean atau hanya disebut Rata-Rata (Mean), Modus/mode (mo), Median (Me), Rata-rata kuadrat/Quadratic Mean (RK), Rata-rata Harmoni/Harmonic Mean (RH), dan Rata-rata ukur/Geometric Mean (RU).
Berikut ini akan dibahas satu persatu dari keenam cara pengukuran nilai sentral tersebut: 1. Rata-Rata a. Rata-Rata Hitung/Arithmetic Mean/Mean Dalam penerapan istilah rata-rata hitung/arithmetic mean dapat juga disederhanakan menjadi ratarata/mean saja, karena maksudnya sama. Simbol/notasi rata-rata/mean yang dipergunakan dalam buku ini adalah X (baca X bar) jika itu sampel dan U (baca: My) jika populasi. i. Data yang tidak dikelompokkan/Data Tunggal Data ini berarti nilainya diperhitungkan secara individual dan tidak diperlukan distribusi frekuensi.
Xi
X =
N
atau
1 X = N
Xi
Dimana: Xi = nilai data ke-i i = mewakili bilangan 1,2,3,4, 5..., n. N = banyaknya data
Kebaikan: Mudah diingat, dimengerti, dipahami dan dihitung. Tingkat perubahan data tidak terlalu mempengaruhi prosedur perhitungan. Berdasarkan populasi/sampel yang ada Kelemahan: Nilai ekstrim besar pengaruhnya. Kelas terbuka sulit ditentukan rata-ratanya ii. Data yang dikelompokkan Biasanya bila data yang diukur relatif banyak (< 30 data) perlu dikelompokkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Namun dalam buku ini, tidak diberikan batasan-batasan tertentu atau tidak mempermasalahkan batasan tersebut, hanya tergantung kebutuhan saja.
X =
FiMi N
b. Rata-Rata Geometrik Data tunggal Antilog 1 Σ log xi n
c. Rata-rata Harmonis Data tunggal H=
n 1
atau
1 X = N
Dimana : Fi = frekuensi kelas interval ke-i Mi = titik tengah kelas interval ke-i i = mewakili bilangan 1,2,3,….n
FiMi
Data Kelompok
fi. log mi fi
Antilog
Data Kelompok H=
n
fi fi mi
d. Rata-Rata Kuadrat Qm=
Dimana : Fi = frekuensi kelas interval ke-i Mi = titik tengah kelas interval ke-i i = mewakili bilangan 1,2,3,….n
9
Laborato ri um Eko no mi Pertani an
fi.mi
2
n 2. Median (Me) Pengertian median (Me) adalah nilai suatu data yang tepat berada di tengah-tengah nilai data yang lain. Berarti 50% nilai data lebih besar dari median (50%>Me) dan 50% nilai data lebih kecil dari median (50%<Me). Kebaikan dan kelemahan median Kebaikan: tidak tergantung banyak sedikitnya data, dan nilai-nilai ekstrim tidak berpebgaruh. Kelemahan: tidak dapat dihunakan untuk menghitung banyak data yang genap secara pasti. a. Data yang tidak dikelompokkan Men ganjil = n+1 Men genap = 1 (Xk + Xk+1) 2 2 b.
Data yang dikelompokkan
Me=Lm
N - Fm 2
m
Ci
Me Lmd N Fmd fmd C
= Median = tepi bawah kelas median = Banyaknya data = Fr kumulatif diatas kelas median = Frekuensi kelas median = Panjang kelas
3. Modus/Mode (Mode) Pengertian Modus/Mode (Mo) adalah data yang mempunyai frekuensi kemunculan tersering/terbanyak dibandingkan dengan frekuensi kemunculan data yang lain atau disebut juga data yang banyak muncul. Kebaikan dan Kelemahan Modus : Kebaikan : Dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kejadian/peristiwa tanpa menghitung terlebih dahulu dan grafiknya mudah dibaca. Kelemahan : Jumlah data/peristiwa atau kejadian harus relatif banyak jika sedikit penyimpangan relatif besar dan tidak semua peristiwa atau kejadian mempunyai modus, sehingga menimbulkan kesulitan dalam menganalisis atau membaca Rumus dari modus adalah; Mo = Lmo +d1
Ci
d1 d 2
Lmo d1 d2 C
= Tepi bawah kelas modus = Selisih frekuensi modus dengan frekuensi di atas kelas modus (fmo – fmi) = Selisih frekuensi modus dengan frekuensi modus di bawah kelas modus (fmo – fm2) = panjang kelas interval
Contoh: PT. JAMU MANJURmemproduksi jamu dengan memperkerjakan karyawan sebanyak 75 orang untuk bagian poduksi. Gaji yang didistribusikan sebagai berikut: GAJI KARYAWAN 80 – 89 90 – 99 100 – 109 110 – 119 120 – 129 130 – 139
JUMLAH KARYAWAN 5 15 3 25 10 7
a. Hitunglah rata-rata yang diterima seluruh karyawan PT. JAMU MANJUR! b. Hitunglah rata-rata harmoni dari seluruh gaji yang diterima karyawan PT. JAMU MANJUR! c. Hitunglah median dan modusnya! 10
Laborato ri um Eko no mi Pertani an
Latihan 1. Tes penilaian lari 100 m disuatu sekolah untuk menentukan siswa yang berhak mewakili sekolah dalam suatu kompetisi serta untuk mengetahui tingkat level kecepatan lari tiap siswa. Skor dari 50 siswa tes tersebut adalah sebagai berikut : 47 55 44 47 48
52 56 42 45 52
43 52 46 58 54
59 41 56 54 48
41 51 46 51 42
43 53 46 46 53
40 57 50 43 48
60 58 44 52 56
59 47 41 41 43
51 48 52 51 55
Hitunglah : a. Berapakah jumlah kelas yang anda sarankan ? b. Berapa panjangnya interval yang baik menurut anda ? c. Berapa batas kelas bawah yang anda rekomendasikan ? d. Buatlah distribusi frekuensi ! e. Buatlah distribusi frekuensi relatif ! f. Kurva histrogram, dan kurva ogive, dan frekuensi poligon ! 2.
Data dibawah ini menunjukkan hasil rata-rata gula tebu dalam kuintal per hektar selama periode 2009/2010 di 50 negara. 455 459 468 472 445 460 458 462 467 463
451 448 468 454 464 452 455 450 467 453
453 467 457 448 451 457 461 467 462 470
471 465 469 466 455 451 447 452 449 462
462 448 45 451 465 447 453 467 456 450
Hitunglah : a. Berapa jumlah kelas yang baik menurut anda ? b. Berapa panjang kelas (interval kelas) yang anda sarankan ? c. Berapa batas kelas terendah yang anda rekomendasikan untuk kelas pertama ? d. Buatlah distribusi frekuensi dari sekelompok nilai diatas! e. Tentukan pula distribusi frekuensi relatifnya! 3. Hasil perhitungan jumlah karyawan pada perusahaan Sinar Jaya diperoleh data sebagai berikut : Usia 16 – 18 19 – 21 22 – 24 25 – 27 28 – 30 31 – 33 34 – 36 37 – 39 40 – 42 43 -45 Jumlah
Jumlah karyawan 60 128 56 59 56 35 77 64 68 52 655
Hitunglah : a. Tentukan rata-rata harmoni dari distribusi frekuensi tersebut! b. Hitunglah rata-rata geometrik! c. Tentukan median dan modusnya!
11
Laborato ri um Eko no mi Pertani an
4. Distribusi frekuensi hasil produksi padi kering per hektar dalam kuintal dari 350 tempat observasi di 100 desa daerah Jember dan Bondowoso adalah sebagai berikut : Hasil Produksi 0 – 14 15 – 29 30 – 44 45 – 59 60 – 74 75 – 89 90 – 104 105 – 119 120 – 134 135 – 149 Jumlah
Jumlah Tempat Observasi 31 36 58 33 65 56 64 76 32 69 520
Hitunglah Rata-ratanya (hitung, geometrik, harmoni), modus, serta median dari hasil produksi padi kering tersebut!
12