Nama : Rini Mistiaroh Nim : 1402408126
BAB VIII SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK Studi linguistik telah mengalami tiga tahap perkembangan, yaitu dari tahap pertama disebut tahap spekulasi, merupakan pernyataanpernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada bukti empiris, melainkan pada dongeng atau cerita rekaan belaka. Tahap kedua disebut tahap observasi dan klasifikasi, dimana para ahli bahasa mengadakan pengamatan dan penggolongan terhadap bahasabahasa yang diselidiki, tetapi belum sampai pada merumuskan teori. Karena itu, perkerjaan mereka belum dapat dikatakan bersifat ilmiah. Penyelidikan bersifat ilmiah dilakukan pada tahap ketiga, dimana bahasa yang diteliti itu bukan hanya diamati dan di klasifikasi, tetapi juga dibuatkan teori teorinya.
8.1 Linguistik Tradisional Istilah tradisional dalam linguistik sering dipertentangkan dengan istilah struktural, sehingga dalam pendidikan formal ada istilah tata bahasa tradisional dan tata bahasa struktural. Adapun perbedaan dari tata bahasa tradisional dengan tata bahasa struktural, yaitu : a. Tata bahasa tradisional menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan sematik, sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan struktur atau cirriciri formal dalam suatu bahasa tertentu.
b. Dalam merumuskan kata kerja tata bahasa tradisional mengatakan kata kerja adalah kata yang menyatakan tindakan atau kejadian, sedangkan tata bahasa struktural menyatakan kata kerja adalah kata yang berdistributif dengan fase “dengan…”. 8.1.1
Linguistik Zaman Yunani
Studi bahasa pada zaman Yunani lebih kurang abad ke5 S.M sampai kurang abad ke2 M. jadi, kurang lebih sekitar 600 tahun.masalah pokok kebahasaanyang menjadi pertentangan para linguis adalah : a. Pertentantangan antara fisis (bersifat alamiah) dan nomos (bersifat konvensi). b. Pertentangan antara anomali dan analogi. Bersifat alamatau fisis maksunya bahasa memounyai hubungan asalusul, sumber dalam prinsipprinsip abadi dan tidak dapat diganti diluar manusia itu sendiri. Dalam bidang sematik kelompok yang menganut paham ini, yaitu kaum naturalis. Sedangkan kelompok kaum konvensional berpendapat bahwa bahasa bersifat konvensi, artinya maknamakna kata itu diperoleh dari hasilhasil tradisi atau kebiasaankebiasan, yang mempunyai kemungkinan bisa berubah. Pertentangan analogi dan anomali menyangkut masalah bahasa itu sesuatu yang teratur atau tidak teratur. Kaum analogi, antara lain Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa bahasa itu bersifat teratur. Karena adanya keteraturan itulah orang dapat menyusun tata bahasa. Dari keterangan diatas tampak bahwa kaum anomali sejalan dengan kaun naturalis, dan kaum analogi sejalan dengan kaum konvensional. Pertentangan kedua kelompok itu, anomali dan nalogi masih berlangsung sampai sekarang,terutama jika orang berbicara mengenai filsafat bahasa.
Berikut ini beberapa nama kaum atau tokoh yang mempunyai peranan besar dalam studi bahasa pada zaman Yunani
8.1.1.1 Kaum Sophis Kaum sophis munculpada abad ke5 S.M. Mereka dikenal dalamstudi bahasa,antara lain, karena mereka melakukan kerja secara empiris, secara pasti menggunakan ukuran ukuran tertentu, sangat mementingkan bidang retorika, membedakan tipetpie kalimat berdasarkan isi dan makna. Ada dua tokoh Sophis yaitu Protogoras dan Georgias.
8.1.1.2 Plato (429 329 S.M) Dalam studi bahasa dikenal karena : 1. Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya “Dialog”. Juga mengemukakan masalah bahasa alamiah dan bahasa konvensianal, 2. Menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya bahasa adalah pernyataan pikiran manusia dengan perantaraan onomata dan rhemata. 3. Merupakan orang yang pertama kali membedakan kata dalam onomata dan rhemata.
8.1.1.3 Aristoteles (384 – 322 S.M) Aristoteles adalah salah seorang murid Plato. Dalam studi bahasa dia terkenal karena menambahkan satu kelas kata yang telah dibuat gurunya, yaitu dengan syndesmoi. Jadi, ada 3 kelas kata, yaitu onoma, rhema dan syndesmoi. Selanjutnya membedakan jenis kelamin kata ( gender) mejadi 3 yaiti maskulin, feminim dan neutrum.
8.1.1.4 Kaum Stoik
Kaum Stoik adalah kelompok ahli filsafat yang berkembang pada permulaan abad ke4 S.M. Mereka terkenal karena membedakan studi bahasa secara logika dan tata bahasa, menciptakan istilahistilah khusus untuk studi bahasa, membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa, membedakan kegein dan propheretal, membagi kata menjadi 4 yaitu kata benda, kata kerja, syndeS.Moi dan athoron, terakhir membedakan adanya kata kerja komplet dan takkomplet, serta kata kerja aktif dan pasif.
8.1.1.5 Kaum Alexandrian Kaum Alexsandrian menganut paham analogi dalam studi bahasa. Mereka mewariskan sebuah buku tata bahasa yang desebut Tata Bahasa Dionysius Thrax sebagai hasil penyelidikan kereguleran bahasa Yunani. Buku ini lahir lebih kurang tahun 100 S.M dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika.
8.1.2
Zaman Romawi
Studi bahasa pada zaman Romawi merupakan kelanjutan dari zaman Yunani, sejalan dengan jatuhnya Yunani, dan munculnya Kerajaan Romawi. Tokoh pada zaman Romawi yang terkenal, antara lain, Varro (11627 S.M.) dengan karyanya De Lingua Latina dan Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae.
8.1.2.1 Varro dan “De Lingua Latina” Dalam buku De Lingua Latina, Varro membagi buku ini ke dalam tiga bidang, antara lain: a. Etimologi, adalah cabang linguistik yang menyelidiki asal usul kata beserta artinya,
b. Morfologi, adalah cabang linguistik yang mempelajari kata dan pembentukannya, c. Sintaksis, bidang sintaksis membicarakan hal yang disebut oratio, yaitu tata susun kata yang berselaras dan menunjukkan kalimat itu selesai. 8.1.2.2 Institutiones Grammaticae atau Tata Bahasa Priscia Dalam sejarah studi bahasa, buku Tata Bahasa Priscia dianggap sangat penting karena: a. Merupakan buku Tata Bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan oleh pembicara aslinya, b. Teoriteori tata bahasanya merupakan tonggaktonggak utama pembicaraan bahasa secara tradisional. Akhirnya dapat dikatakan bahwa buku Institutiones Gramaticae ini telah menjadi dasar Tata Bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan.
8.1.3
Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan di Eropa mendapat perhatian oleh para filsuf Skolastik, dan bahasa Latin menjadi Lingua Franca, karena dipakai sebagai bahasa gereja, bahasa diplomasi, dan bahasa ilmu pengetahuan.
8.1.4
Zaman Reanisans
Zaman Reanisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad moderen karena menguasai bahasa latin serta sarjanasarjananya menguasai bahasa Yunani, bahasa Ibrani dan bahasa Arab.
8.1.5
Menjelang Lahirnya Linguistik Moderen
Masa antara lahirnya linguistik moderen dengan masa berakhirnya zaman reanisans ada satu tonggak yang dianggap pentingyaitu dinyatakannya adanya hubungan kekerabatan antara bahasa sansekerta dengan bahasabahasa Yunani, Latin dan bahasa bahasa Jerman lainnya.
8.2 Linguistik Strukturalis Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu. Pandangan ini sebagai akibat dari konsep atau pandangan baru terhadap bahasa dan studi bahasa yang dikemukakan oleh Bapak Linguistik Modern, yaitu Ferdinand de Saussure.
8.2.1
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure (18511913) dianggap sebagai Bapak Linguistik Moderen berdasarkan pandanganpandangan yang dimuat dalam bukunya Course de Linguistique Generale. 8.2.2
Aliran Praha
Aliran Praha terbentuk pada tahun 1926 atas prakarsa Vilem Mathesius (18821945). Tokoh lainnya Nikolai S. Trubetskoy, Roman Jakobson, Morris Halle. Pengaruh mereka sangat besar dalam bidang Fonologi. Di bidang Fonologi aliran Praha dengan tegas membedakan fonetik dan fonologi. Fonetik mempelajari bunyibunyi itu sendiri, sedang gonologi mempelajari fungsi bunyi tersebut dalam suatu system.
8.2.3
Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahir di Denmark, tokohnya Louis Hjemslev (18991965), yang meneruskan ajaran Ferdinand de Sassure . Namanya terkenal karena usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu yang alin, dengan peralatan, metodologis dan terminologis sendiri. Hjemsev menganggap bahasa sebagai suatu system hubungan, dan mengakui adanya hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik.
8.2.4
Aliran Firthian
John R. Frith (18901960) guru besar Universitas London terkenal dengan teorinya mengenai fonologi prosodi . karena itulah, aliran yang dikembangkanya dikenal dengan nama aliran Prosodi, aliran Frith, atau Aliran Frithian, atau Aliran London. Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis.
8.2.5
Linguistik Sistemik
Tokoh dari aliran Linguistik Sistematik Yaitu M.A.K Halliday, seorang murid Frith yang mengembangkan teori Frith mengenai bahasa, khususnya berkenaan dengan segi kemasyarakatan bahasa.
8.2.6
Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Leonard Bloomfield (18771949) terkenal dengan bukunya yang berjudul Language dan selalu dikaitkan dengan aliran struktural Amerika. Aliran ini berkembang pesat di Amerika pada tahun tigapuluhan sampai akhir tahun lima puluhan. 8.2.7
Aliran Tagmemik
Aliran Tagmemik dipelopori oleh Kenneth L. Pike, seorang tokoh dari Summer Institute of Linguistics, yang mewarisi pandangan Bloomfield, sehingga aliran ini bersifat strukturalis, tetapi juga antropologis.
8.3 Linguistik Transformasional dan AliranAliran Sesudahnya Orang merasa model struktural mempunyai banyak kelemahan, sehingga mencoba merevisi model struktural yang agak beda meski masih banyak persamaannya dengan model struktural semula. Perubahan total terjadi dengan lahirnya linguistic transformasional. 8.3.1
Tata Bahasa Transformasi
Dalam bahasa Indonesia, tata bahasa transformasi disebut juga dengan tata bahasa generatif. Lahir dengan terbitnya buku Noam Chomsky yang berjudul Syntactic Stuktur pada tahun 1957.
8.3.2
Semantik Generatif
Kelompok Lakoff terkenal dengansebutan Kaum Semantik generatif. Mereka memisahkan diri karena ketidakpuasan terhadap teori guru mereka Chomsky.
8.3.3
Tata Bahasa Kasus
Tata bahasa kasus atau teoripertama kali diperkenlkan oleh Charles J. Fillmore dalam karangannya berjudul “The Case for Case” tahun 1968. Persamaan antara teori semantik generatif dengan teori kasus yaitu samasama menumpukkan teorinya pada predikat atau verba.
8.3.4
Tata Bahasa Relasional
Tata bahasa relasional muncul pada tahun 1970an sebagai tantangan langsung terhadap asumsi teori sintaksis yang dicangkan oleh aliran tata bahasa transformasi. Tokohtokoh aliran ini, David M. Perlmutter dan Paul M. Postal.
8.4 Tentang Linguistik di Indonesia Studi linguistic di Indonesia belum ada catatan yang lengkap, meskipun studi linguistikdi Indonesia sudah berlangsung lama dan cukup semarak.
8.4.1 Sebagai negeri yang sangat luas yang dihuni oleh beberapa suku bangsa dengan berbagai bahasa daerah yang berbeda pula, maka Indonesia sudah lama menjadi medan penelitian linguistik.
8.4.2 Bahasa adalah bunyi dan bukan tulisa hingga kini masih cukup rawan, terbukti dengan masih banyaknya orang yang belum dapat membedakan konsep fonem dan huruf.
8.4.3 Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) dibentuk pada tanggal 15 November 1975 atas prakarsa sejumlah linguis senior dengan anggota para linguis yang bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan lembagalembaga penelitian kebahasaan.
8.4.4 Penyelidikan terhadap bahasabahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional Indonesia, banyak pula dilakukan orang diluar Indonesia. Universitas Leiden di Negeri Belanda telah mempunyai sejarah panjang dalam penelitian bahasabahasa Nusantara.
8.4.5 Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa Negara, maka bahasa Indonesia menduduki tempat sentral dalam kajian linguistic, baik di dalam maupun di luar negeri.