Modul ke:
Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Psikologi Kognitif
Fakultas
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Program Studi
Psikologi
Dra. Anna Amanah, Psi., MSi.
Perkembangan Teori • Teori Tolman B = f (S, A). • Hubungan antara behavior, dg Situasi dan Antecedent/ peristiwa yg mendahului. Jadi ada proses yg terjadi dlm diri (Organisme). • S – R menjadi S – O – R • Teori psikologi lingkungan berkembang. • Kemudian berkembang teori psi. kognitif.
Arti Psikologi Kognitif • Kognisi artinya kesadaran, tapi yang dipelajari psikologi kognitif ad sikap, ide, harapan dsb. • Psikologi Kognitif mempelajari bagaimana arus informasi yang ditangkap indra, diproses dlm jiwa sebelum diendapkan dalam kesadaran, atau diwujudkan dalam tingkah laku. • Reaksi thd rangsang tidak selalu keluar berupa tingkah laku nyata (overt), tapi dpt mengendap berupa ingatan atau diproses menjadi gejolak perasaan (gelisah, kepuasan, kekecewaan dsb) atau sikap (suka, tdk suka).
Beda Behaviorisme & Psi Kognitif • Behav berkaitan dg kondisioning dan proses belajar, sedang Psikologi Kognitif lebih banyak mempelajari pembentukan konsep, proses berpikir, dan membangun pengetahuan. • Behav mempelajari perilaku nyata sedang Psi Kognitif membicarakan konsep2 mentalistik, yt proses kejiwaan yg tidak selalu nyata dari luar. • Behav mementingkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan (reinforcement), sedangkan Psikologi Kognitif tanpa kebutuhan tertentu, proses belajar dapat tetap terjadi.
Tokoh-Tokoh: • F. Heider • L. Festinger 1919 - 1989
F. Heider • Tulisan pertama yg dipublikasikan “Attitudes and Cognitive Organization”. • Teori yang berpangkal pada perasaan2 yg ada pada seseorang terhadap orang lain dan sesuatu hal lain (pihak ketiga) yg menyangkut orang pertama dan orang kedua. – Orang pertama yg mengalami perasaan dilambangkan dg P. – Orang kedua yg berhub dg P dilambangkan O. – Pihak ketiga (uang, benda, situasi dll.) lambang X.
• Hubungan tiga pihak disebut hubungan P-O-X
Hubungan P-O-X P - - - - - O Hubungan P-O-X dapat bersifat: \ / - saling memiliki (sangat erat)= hub U, \ / - saling tidak memiliki= hub bukan U. X Hubungan ini dipengaruhi prinsip persepsi psikologi gestalt spt kesamaan, kedekatan,kelangsungan,set &pengalaman lalu. Hubungan P-O-X dapat bersifat: - Positif(menyukai,memuja,menyetujui)=Hub L(like) - Negatif (mencela,tdk menyukai,tdk menyetujui) =
Hubungan DL (dislike)
Kombinasi Hub P-O-X thd Kognisi P • Keadaan Seimbang (balance), yg menimbulkan rasa puas, senang & mendorong P mempertahankan hubungan ini. • Keadaan Tidak Seimbang (imbalance), yg menimbulkan rasa tidak senang, tidak puas, penasaran & mendorong P untuk mengubah hubungan sehingga mendekati seimbang. • Keadaan Tidak Relevan (irrelevant), yang tidak berpengaruh apa-apa terhadap P, sehingga P tidak terdorong untuk berbuat apa-apa.
Variasi Hubungan P-O-X +
Supervisor(P) suka bawahan(O) &
• P ---------- O menyukai nilai prestasi baik (X) +\ /+ Hubungan P-O ad hubungan L \ / Hubungan P-X ad hubungan L X Bawahan suka nilai prestasi baik(X) Hubungan O-X ad hubungan tipe U Jadi hubungan P-O-X bersifat saling memiliki, sangat erat yg disebut hubungan tipe U
Variasi Hubungan P-O-X lanjutan -
Supervisor(P) tdk suka bawahan(O)
P ------- O & tidak suka nilai prestasi buruk (X). -\ /+ Hubungan P-O, P-X = DL \ / Nilai jelek ad hasil prestasi O, X Hubungan O-X = hubungan tipe U, maka supervisor P mengalami keadaan kognitif yang seimbang.
Variasi Hubungan P-O-X lanjutan +
Supervisor (P) suka bawahan (O) &
P -------- O tidak suka nilai prestasi jelek (X). -\ /+ Hubungan P-O ad hubungan L, \ / Hubungan P-X ad hubungan DL, X Nilai jelek itu ad hasil prestasi O, Hubungan O-X ad hubungan tipe U. Akibatnya timbul perasaan tidak seimbang dalam diri P.
Variasi Hubungan P-O-X lanjutan +
Supervisor (P) suka bawahan (O) &
P -------- O tidak suka nilai prestasi jelek (X). -\ /- Hubungan P-O ad hubungan L, \ / Hubungan P-X ad hubungan DL, X tapi nilai jelek itu bukan hasil prestasi O jadi hubungan O-X ad hubungan tipe bukan U. Dalam hal ini, dalam diri P tidak timbul apa-apa, terjadi keadaan tidak relevan.
Leon Festinger 1919 - 1989 • Dlm buku “A Theory of Cognitive Dissonance”, 1957, mengemukakan bahwa sektor-sektor dlm lapangan kesadaran yg disebut elemen kognisi saling berhubungan satu sama lain. Ada tiga jenis hubungan, yaitu: – Hubungan tidak relevan. – Hubungan disonan. – Hubungan konsonan.
Hubungan Tidak Relevan • Semua orang tahu bahwa saat ini banyak terjadi kebakaran hutan di Sumatera, dan mereka juga mengetahui bahwa akan diselenggarakan pertandingan final sepak bola memperebutkan piala presiden Jokowi di Jakarta. • Hubungan kedua elemen kognisi itu tidak relevan sehingga tidak terjadi reaksi apaapa pada diri mereka.
Hubungan Disonan & Konsonan • Perasaan disonan menimbulkan perasaan tidak senang, janggal, penasaran, aneh, tidak puas dsb. sehingga mendorong seseorang berbuat sesuatu untuk mencapai keadaan konsonan. • Hubungan konsonan menimbulkan rasa puas, senang, bisa mengerti dsb. Mis, Kita tahu seseorang berdiri saat hujan (elemen pertama), ia akan basah (elemen kedua). Melihat hal tsb, maka kita merasakan suatu keadaan yg bisa dimengerti sbg akibat adanya hubungan yg konsonan antara elemen-elemen kognisi. Æ
Hub Disonan & Konsonan - lanjutan • Tetapi kalau orang yg berdiri saat hujan itu tidak basah, maka kita yg melihatnya akan merasa heran, aneh, curiga dsb. sebagai akibat adanya hubungan yang disonan antara elemen kognisi yg kedua (tidak basah) yg menyangkal elemen kognisi pertama (berdiri saat hujan). • Hubungan disonan juga dapat disebabkan oleh nilai-nilai budaya dan pendapat umum. Mis, makan dg tangan di restoran internasional, bule bicara jawa, kakek menyanyi lagu rock.
Tiga Cara Mengurangi Disonansi • Mengubah elemen tingkah laku. Mis, Rudi membeli baju mahal, tetapi teman2 mencela bajunya jelek. Ia merasa disonan krn baju mahal tapi tidak bagus. Reaksi Rudi dapat menjual kembali atau memberikan pd orang. • Mengubah elemen kognisi dr lingkungan. Mis, Rudi mencoba meyakinkan teman2 bahwa baju itu sedang digemari banyak artis. • Mengubah elemen kognisi baru. Mis, mencari pendapat teman2 lain yg mendukung pendapat bahwa baju itu cantik sehingga penyangkalan oleh elemen kedua dapat dinetralkan.
Terima Kasih Dra. Anna Amanah, Psi., MSi.