Modul ke:
Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Behaviorisme
Fakultas
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Program Studi
Psikologi
Dra. Anna Amanah, Psi., MSi.
Tokoh – Tokoh: • • • •
Ivan P. Pavlov 1849 – 1936 John Broadus Watson 1878 – 1958 Edward Chase Tolman 1886 – 1959 Skinner 1904 - 1990
Ivan P. Pavlov 1849 - 1936 • • • •
Tokoh Behavioristik Rusia. Peletak dasar psikologi behavioristik. Classical Conditioning - Percobaan: Anjing. Tujuan: Memahami terbentuknya perilaku dg pendekatan conditioning (pembiasaan).
Konsep Teori • Perilaku manusia dipelajari melalui proses conditioning. – Perilaku yang tidak disadari: Refleks.
• Perilaku adalah respon yang muncul akibat proses conditioning terhadap stimulus. – Pemasangan S-R adalah sangat penting.
• Untuk menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan, dengan proses extinction
Proses Conditioning • Belum Conditioning – Makanan (Daging) Æ Air Liur UCS UCR • Proses Conditioning – Bel + Daging Æ Air Liur melimpah (++) CS UCS CR CS & UCS dipasangkan beberapa kali • Setelah Conditioning – Bel Æ Air Liur Melimpah (++) CS CR
Keterangan: • UCS = Unconditioning stimulus, stimulus yang tidak dipelajari. • CS = Conditioning stimulus, stimulus yang dipelajari. • UCR = Unconditioning response, respon yang tidak dipelajari. • CR = Conditioning response, respon yang dipelajari.
Prinsip Belajar yang terjadi • Association, hubungan antara stimulus (S) dan respon (R) yang terjadi karena pengalaman (faktor belajar). • Stimulus Generalization, menyamakan stimulus yang hampir mirip (bel jenis apapun). • Stimulus Discrimination, membedakan stimulus yang berbeda (bel dan bunyi gitar). • Extinction, penghapusan, tidak melakukan respon lagi krn beberapa kali tdk ada CS.
Prinsip Belajar yang terjadi -2 • Spantaneous Recovery, respon kembali terjadi secara spontan karena masih ada jejak-jejak ingatan. • Reconditioning, respon terjadi kembali, yang biasanya respon lebih cepat, karena masih ada jejak-jejak ingatan.
Conditioning Respon Emosional • Pengkondisian respon emosional, terutama emosi negatif dapat memunculkan gejala patologis, spt fobia. • Fobia adalah ketakutan yang irrasional terhadap suatu stimulus tertentu. • Proses terjadinya: Suara sgt keras + melihat Tikus Æ Ketakutan suara UCS CS CR Æ Takut pada Tikus
Teknik Terapi • Systematic Desensitization • Flooding • Aversive Therapy
Systematic Desensitization • Perasaan yang menyenangkan dan relaksasi dipelajari sebagai respon yang dikondisikan terhadap stimulus yang memicu kecemasan. • Relaksasi digunakan untuk mengontrol tingkat kecemasan. • Tujuannya adalah memperlemah reaksi yang mencemaskan secara bertahap. • Contoh: Agorafobia, ditemani saat menghadapi keramaian
Flooding • Stimulus yang menimbulkan kecemasan dihadirkan berulang-ulang, baik secara nyata maupun hanya imajinasi. • Tujuannya untuk mengurangi tingkat kecemasan terhadap stimulus.
Aversive Therapy • Pemberian stimulus yang tidak menyenangkan, sesudah terjadi perilaku yang tidak di kehendaki. • Menggunakan stimulus yang tidak menyenangkan. • Tujuannya adalah menghadirkan perasaan- perasaan tertentu terkait dengan stimulus yang memicu perilaku yang tidak dikehendaki.
John Broadus Watson 1878 - 1958 • Lahir di Greenville, meninggal di New York. • 1903 Ph.D filsafat di Univ. Chicago. • 1908 Profesor psi.eksperimen & psi.komparatif John Hopkins Univ. Di Baltimore. • 1920-1945 meninggalkan univ., ke bid psi konsumen. • Pendiri behaviorisme di USA. • Pendapat: metode introspeksi tdk obyektif mk tdk ilmiah • Pendapatnya ekstrim dan argumentasi dalam mempertahankan pendapat sering kekanak2an sehingga disebut sebagai “Naive Behaviorist” • Pendapatnya tidak orisinal, namun tetap penting karena mengembangkan metode2 obyektif dalam psikologi.
Edward Chase Tolman 1886 - 1959 • Tingkah laku manusia dis TL Molar (TL makan), yg td dr TL yg lebih kecil yg disebut TL molekular (mengangkat sendok, mengambil piring). • Formulasi Tingkah laku: B = f (S,A) B = Behavior (tingkah laku) f = Fungsi S = Situasi A = Antecedent (hal-hal yang mendahului suatu situasi) Jadi, Tingkah laku adalah fungsi dari situasi dan hal-hal yang mendahului situasi tersebut. Psikologi, mempelajari hubungan B dg S dan A, maka psikologi mencapai obyektivitas maksimal.
Skinner 1904 - 1990 • Percobaan dengan Tikus. • Operant Conditioning atau Instrumental Conditioning. • Proses: Ketika terjadi perilaku yang diharapkan diberikan reinforcement (penguatan dr lingkungan) atau diberikan punishment saat terjadi perilaku yang tidak dikehendaki.
Prinsip Umum: • Setiap respon yang diikuti dengan reward atau reinforcement akan cenderung diulangi. • Reward atau reinforcement akan meningkatkan kecepatan terjadinya respon.
Reinforcement • Terdapat dua macam Reinforcement: – Reinforcement Positif, akan meningkatkan probabilitas terjadinya respon. – Reinforcement Negatif, jika dihilangkan akan meningkatkan probabilitas terjadinya respon.
Positive Reinforcement • Positive Reinforcement menyebabkan terjadinya penguatan pada respon berikutnya, artinya meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku yang diharapkan. • Contoh: pujian dari orang tua ketika nilai ujian A akan meningkatkan perilaku belajar di waktu berikutnya.
Negative Reinforcement • Penghapusan (dihilangkan) stimulus yang tidak disukai, akan meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku yang dikehendaki. • Contoh: Ketika omelan terhadap perilaku menaruh baju sembarangan dihentikan, menimbulkan perilaku menaruh baju di tempatnya.
Punishment • Perlakuan tidak menyenangkan terhadap respon yang tidak diharapkan diterapkan untuk mengurangi frekuensi perilakunya. • Macam perlakuan punishment: – Pemberian stimulus yang tidak menyenangkan. – Penghapusan stimulus yang menyenangkan.
Shaping • Pembentukan perilaku yang kompleks dari bagian-bagian respon dengan memberikan penguatan secara berturut-turut terhadap setiap respon yang menghasilkan ketepatan yang dikehendaki. • Contoh: Supervisor memuji perakit sparepart mobil ketika tepat menyatukan bagian pintu, bagian belakang dan kaca depan secara harmoni. Dan tidak memuji ketika terjadi ketidaktepatan.
Terima Kasih Dra. Anna Amanah, Psi., MSi.