BAB VIII Kesimpulan dan Saran
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Tinjauan Umum Setelah melaksanakan kegiatan Kerja Praktik selama dua bulan yaitu mulai dari 15 Agustus sampai dengan 15 Oktober 2016 di Proyek Pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran Blok D10-3 yang dijalankan oleh Kontraktor WIKA-CAKRA KSO sangatlah banyak memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman secara nyata di lapangan mengenai kegiatan pelaksanaan dan pembangunan proyek tersebut. Dengan adanya Kerja Praktik ini penulis dapat mempelajari bahwa secara menyeluruh teori dalam bidang teknik sipil yang didapat tidak semua sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Pada kenyataannya ketidak sempurnaan ini mungkin saja terjadi pada setiap proyek dengan kondisi yang berbeda-beda. Namun hal tersebut memberikan manfaat bagi mahasiswa, yaitu dengan, pemahaman, perbandingan dan mengaplikasikan kesesuaian ilmu yang dipelajari selama masa pembelajaran dalam perkuliahan dan penerapan di lapangan, serta mampu menyajikan Laporan Kerja Praktik dari kegiatan tersebut.
8.2. Kesimpulan Ada berbagai hal yang dapat disimpulkan selama kegiatan Kerja Praktik ini berlangsung, diantaranya ialah :
VIII - 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB VIII Kesimpulan dan Saran
1. Dalam pelaksanaan suatu proyek diperlukan adanya organisasi pelaksana yang merupakan tata kerja untuk menunjang keberhasilan proyek tersebut. Organisasi yang dimaksud ini merupakan badan yang dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang bekerjasama dalam suatu kelompok-kelompok kerja yang saling berkaitan, bertanggung jawab dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan. 2. Pada pekerjaan suatu proyek konstruksi dimulai dengan tiga hal sebagai dasar dan sangat penting bagi pelaksanaan proyek tersebut kedepannya, yaitu penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal dan pengendalian serta pengawasan pelaksanaan pekerjaan proyek. 3. Bahan bangunan yang digunakan pada proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran Blok D10-3 ini merupakan bahan yang telah disesuaikan mutunya dengan spesifikasi yang ditentukan. Ada beberapa bahan penting yang ketersediaannya harus lah dipenuhi setiap harinya pada pekerjaan Plat Lantai Precast Half Slab, yaitu :
Beton Ready Mix (Beton Siap Pakai)
Baja Tulangan Ø 10 BJTP
Alat-alat berat yang disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang akan dilakukan. Pada proyek ini, semua item pekerjaan di lapangan hampir seluruhnya dikerjakan dengan bantuan alat untuk mempermudah pelaksanaannya, mempercepat waktu penyelesaian dan menjadikan efektifitas dalam hal pendanaan serta efisiensi tenaga kerja. 4. Metode pelaksanaan pekerjaan pada suatu proyek konstruksi disesuaikan dengan kondisi wilayah proyek tersebut. Dimana pabrikasi beton precast ini dilakukan di dalam area proyek karena area yang cukup luas.
VIII - 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB VIII Kesimpulan dan Saran
5. Selama pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi ini berlangsung, perlu diadakannya pengendalian, controlling dan evaluasi kemajuan proyek untuk memastikan pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan sejak awal. 6. Dalam proyek ini, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan berdasarkan pada perencanaan yang ditentukan sebelumnya. Dimana selama kerja praktik berlangsung, proyek ini sedang dalam pekerjaan Struktur Atas yaitu Shearwall, Kolom, Balok dan Pelat. Dengan metode pekerjaan pada Shearwall, Kolom, Balok dan Pelat lantai dasar sampai lantai 3 dilakukan dengan cor konvensional. Semantara pada pekerjaan Pelat lantai 4 sampai 32 dilakukan dengan metode precast half slab.
8.3. Saran Dalam pelaksanaan pekerjaan di proyek pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran Blok D10-3, banyak ditemui hambatan-hambatan yang terjadi diluar dugaan sehingga mengakibatkan penurunan efektifitas pekerjaan. Berikut hal- hal yang perlu diperhatikan menurut penulis ialah sebagai berikut : 1. Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam proyek hendaknya dipahami secara jelas dan terperinci, sehingga pihak yang terlibat mengetahui secar pasti tugas, wewenang dan kepada siapa harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya. 2. Perlu dipahami mengenai unsur- unsur dalam proyek yang berkaitan dengan lintasan kritis yaitu pekerjaan-pekerjaan yang waktu pelaksanaannya tidak boleh melebihi target dalam
VIII - 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB VIII Kesimpulan dan Saran
perencanaan, sehingga tidak mengakibatkan keterlambatan bagi pekerjaan selanjutnya dan secara menyeluruh. 3. Gambar proyek yang dibutuhkan harus tersedia dengan jelas dan pasti karena gambar tersebut digunakan sebagai acuan bagi pengawas, pelaksana maupun kepala pekerja di lapangan. Sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan gambar rencana dan tanpa pengulangan desain gambar juga pembongkaran pekerjaan akibat kesalahan dalam pembacaan gambar proyek. 4. Alat-alat yang akan dipakai untuk pelaksanaan berbagai pekerjaan konstruksi harus dalam keadaan baik dan prima, karena jika tidak dapat terjadi kerusakan dan mengakibatkan progres pekerjaan terhambat. Seperti baja tulangan yang berkarat, hal ini terjadi bisa dikarenakan hujan, atau peletakan baja yang langsung terhadap tanah maupun penyimpanan yang terlalu lama. Maka sebaiknya material apapun yang baru datang segera digunakan dan tidak dibiarkan terlalu lama dalam gudang. 5. Penyigapan saat terjadi hujan besar yang mengakibatkan banjir di area pekerjaan. Hal ini jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi alat maupun bahan di proyek sehingga dapat mengakibatkan kerusakan atau pengurangan mutu. Maka sebaiknya bagi alat ditaruh lebih tinggi dari permukaan yang mungkin akan terkena banjir, penutupan precast menggunakan terpal dan pengurasan air banjir yang menggenang untuk dilimpahkan ke kali sunter (tepat disamping proyek). 6. Mobilisasi beton ready mix diusahakan datang tepat pada waktunya, agar tidak terjadi pengunduran dan penghambatan pekerjaan pengecoran. Hal ini biasa terjadi dikarenakan pada saat perjalanan mengalami kemacetan maka alangkah baiknya koordinasi dari pihak
VIII - 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB VIII Kesimpulan dan Saran
kontraktor terhadap supplier dapat mengestimasi waktu perjalanan dengan menghubungi sekurang-kurangnya 2 jam sebelum keberangkatan untuk memastikan. 7. Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan harus mengutamakan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3). Seperti halnya penggunaan atribut Alat Pelindung Diri (APD bagi setiap orang yang berada dalam lingkup area wajib APD, tidak melakukan hal- hal yang jelas-jelas tidak boleh dilakukan seperti makan, minum, merokok, buang air kecil atau besar, tidur dan memainkan alat komunikasi. Karena hal tersebut dapat mengganggu kelangsungan pekerjaan dan terutama membuat area pekerjaan menjadi kotor karena sampah.
VIII - 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/