BAB VII. PETUNJUK-PETUNJUK UNTUK MENGUKUR DAN MENGGAMBAR CONTOH-CONTOH.
Dalam banyak hal, model adalah suatu susunan bagian-mesin atau suatu spendase; oleh karena itu orang memberikan petunjuk-petunjuk sbb. : ke 1. Bongkarlah contoh dan periksalah, apakah semua bagian ada. ke 2. Usahakanlah kegunaan dari seluruhnya atau dari tiap bagian diperiksa terpisah. ke 3. Buatlah dalam sudut-bawah sebelah kanan dari kertas-gambar suatu daftar-bagian sementara dan catat di sini berturut-turut menurut kepentingannya, jumlah bagian, nomorbagian, nama-nama dan bahan (gambar 197). § 1. BAGIAN UKURAN Buatlah bagian sedapat mungkin dengan tangan bebas, dari semua bagian-bagian, dimulai dari bagian yang penting, jumlah pandangan yang diperlukan dan/atau penampang, dalam kedudukan yang baik satu sama lain. Cobalah mendekati perbandingan-pebandingan yang tepat. Gambarlah df sini untuk tiap-tiap bagian, garis-garis-sumbu yang diperlukan dan gambarlah pandangan dengan garis tipis. Pada benda-benda cekung, yang ha:us dibuat penampangnya, kita gambar setelah itu ben-tuk-dalam dalam pandangan, di mana setelah itu kita dapat menghapus garis-garis yang tidak diperlukan dan selebihnya dapat sedikit diperbaiki. Yang terakhir ini hanya dibuat, apabila ada cukup waktu untuk itu. Oleh karena pada waktu ujian, waktu untuk bagan-ukuran telah termasuk dalam jumlah waktu yang diberikan untuk gambar-kerja, adalah diharapkan supaya pada bagan-ukuran semua penyederhanaan yang mungkin dikerjakan. Demikianlah dalam bagan-ukuran dalam penutup yang siku, rumah-penutup digambar dalam penampang dan selanjutnya flens-flens itu dibentangkan (gambar 197). Apabila waktu yang diberikan untuk keperluan gambar-kerja ditentukan sangat terbatas, maka adalah tidak salah, kalau gambar-perincian rumah pada gambar kerja dilakukan dengan cara demikian juga. Berhubung dengan pertimbangan penghematan maka cara menggambar semacam itu sangat diharapkan. Dari tutup, bagian-jembatan, penekan, roda-tangan dan tingkap-wartel, kita gambar suatu penampang dan setengah pandangan-atas ; untuk tingkap satu penampang sudahlah cukup. Batang-tingkap, batu-batu-kolom dan ujung-ujung-tap, kita gambar dengan sendirinya hanya dalam pandangan. Setelah semua bagian digambar, maka digambarlah garis-garis ukuran, setelah mana kita dapat mulai dengan mengukur ukuran-ukuran. § 2. CARA MENGUKUR UKURAN-UKURAN Sebelum kita beralih pada cara mengukur ukuran, kita tetapkan lebih dahulu, dari benda-benda-ukur apa bagian itu dibuat dan bagaimana benda-benda ini dicampurkan. Sebagai contoh kita ambil rumah-penutup yang menyiku dari gambar 197. Rumah ini dibentuk kerucut terpancung, yang pada sisi-atas mempunyai suatu flens segi-empat dan dua cerat silindris dengan flens-flens-bulat. Rumah yang berbentuk-kerucut sekarang
telah ditentukan, baik di dalam maupun di luar, dengan diameter terbesar dan terkecil dan tingginya, sedang kedua cerat adalah ditentukan dengan diameter-dalam dan diameter-luar, diameter-flens dan tebalnya. Kita tetapkan sekarang lebih dahulu ukuran-ukuran pokok dari rumah ; ini dengan tidak ragu-ragu adalah jarak A dan B (gambar 198). Ukuran ini, yang tak dapat diukur dengan teliti secara langsung kita tetapkan dengan cara tidak langsung sebagai yang berikut ini. Dengan segitiga-segitiga dan mistar-ukuran kita ukur jarak C dan diameter D dari flens. Jarak B didapatkan sebagai selisih dari C dan i D, jadi B = C — i D. Dengan cara demikian kita tetapkan jarak A. Diameter-luar dan diameter-dalam dari kedua cerat, diameter-flens dan tebalnya, seperti ukuran-ukuran dari flens segi-empat dari rumah, dengan tidak sukar dapat diukur dengan mistar-ukuran dan jangka-bundar atau mistar-ingsut. Untuk mengukur diameter-dalam D dari cerat tegak kita dapat memakai jangka-dalam berpcgas (gambar 199). Dengan murpengatur kita setel jangka itu pada diameter yang betul. Lalu kita tekan kaki-kaki jangka bersama-sama, di mana mur-pengantar itu tetap pada tempatnya, dan singkirkan jangka itu ke luar cerat. Selanjutnya kita biarkan jangka itu mengembang lagi, setelah mana kita dapat mengukur diameter yang dikehendaki. 108 Untuk mengukur jarak-jarak-sumbu atau diamcter-lingkaran-jarak dari lubang-lubang-baut, kita fikiikan, bahwa ini juga sama dengan jarak dari tepi-dalam lu-bang yang satu sampai tepi-luar lubang yang lain, itupun apabila lubang-lubang-baut mempunyai diameter sama. Ini adalah memang hal yang biasa (gambar 200).
Gambar 198 Gambar 199
Setelah itu kita ukur dengan segitiga-segitiga dan mistar-pengukur, ukuranukuran tinggi G.H.K. dan L Igambar 201). Gambar 200 Untuk pemeriksaan kita hitung, apakah jumlah tinggi F = G+H+K + L. Jika tidak cocok, maka ukurlah sekali la&i untuk menentukan, di mana telah di buat kesalahan. Bentuk luar dari rumah yang berbentuk kerucut itu seperti telah kita ketahui, ditentukan oleh diameter X dan Y dan tingginya H. Diameter-diameter X dan Y tidak dapat diukur langsung, sehingga kita harus mengambil jalan lain sampai berupa ukuran-pertolongan, yang tidak dituliskan dalam gambar-kerja. Untuk mengambil ukuranpertolongan kita ambil X,' Y/ G/ dan H' X' adalah diameter rumah yang terkecil yang diukur dalam keadaan sebenarnya, itu adalah diameter di tempat, di mana pembulatan mulai dari rumah ke flens segi-empat. Y' adalah diameter rumah terbesar yang Gambar 201 110 diukur dalam keadaan sebenarnya, itu adaiah diameter di tempat, di mana pembulatan mulai dari bidar^g-fccrucut ke bidang-dasar dari kerucut,
Juga kita ukur ukuran-ukuran pertolongan G' dan H'. Dengan bantuan bahan-bahan ini adaiah mungkin menggambar garisgaris-pelukis Z—2! dalam gambar-kerja, setelah mana kita dapat mengukur ukuran X dan Y dalam gambar-kerja. Jari-jari pembulatan bidang kerucut ke bidang-dasar kerucut adaiah sekarang telah ditentukan dengan : R = (G + H) - (G' + H'). Selanjutnya kita tentukan ukuran-ukuran dalam, dimulai dengan ukurantinggi N, O dan P, di mana kita periksa, apakah jumlah tinggi F = N + O + P, (gam-bar 202). Tinggi M dari pinggiran ditulis terpisah, karena untuk menyelesaikan menurut ukuran dari bidang T, tukang-bubut mengukur seluruh-tinggi N dari bidang S. Gambar 202 Bidang-tutup dari tingkap biasanya diselesaikan dalam sudut 45° dan dibuat paling tinggi 2 mm. Bentuk dalam dari rumah ditentukan dengan diameter V dan W dan tingginya N — M. Diameter yang sebenarnya tidak dapat diukur, tetapi jika kita dapat menentukan tebal dinding rumah, kita dapat menggambar garis-pelukis Q—Q' sejajar dengan keliling-luar, iietelah mana kita dapat mengukur dalam gambar-kerja diameter V dan W. Tebal dinding U dari rumah dapat ditentukan dengan memakai jangka-bundar dan mistar-pengukur dengan menyetel mulut jangka-bundar dengan
ukuran bulat sedemikian rupa, umpamanya 30 mm, hingga lubang-mulut dengan mudah dapat meliwati flens segiempat. Tempatkan kemudian jangka-bundar dan mistar-pengukur seperti dinyatakan dalam gambar 202. Jika sekarang kita baca pada mistarpengukur 25 mm, maka tebal dinding U = 30 - 25 = 5 mm. Untuk bagian-bagian lainnya, yang dapat diukur dengan cara demikian, kumi masih memberikan petuhjuk-petunjuk sebagai berlkut : Kahjp baru katup lama Gambar 203 Gambar 204 Perhatikan, bahwa bagian-bagian yang sudah tua karena pemakaian menjadi aus dan karena pemeliharaan berubah bentuk. Jadi gambar-kerja untuk bagian baru janganlah merupakan turunan dari bagian yang sudah tua, sudah aus. Sebagai contoh kita ambil tingkap penutup, yang telah kerapkali dihaluskan dan digosok, sehingga bidang-penutup makin menjadi besar (gambar 203a). Tingkap baru harus dilaksanakan lagi dengan bidang-tutup yang kurang lebar, seperti dijelaskan dalam gambar 203b. Suatu contoh yang lain ialah batang-tingkap. Bagian A yang selalu berjalan dalam kamar-paking dapat menjadi aus. Oleh karena itu kita dapat mengukur bagian ini sebaiknya pada B, karena di sana tidak ada kemungkinan aus (gambar 204). Juga untuk mengukur ulir-sekerup tidak diambil bagian C, yang selalu berjalan dalam bagian-jembatan, tetapi bagian D yang tidak ada kemungkinan aus. Ill S 3. PETUNJUK UNTUK MENGUKUR DAN MEMINDAHKAN PENUTUPLURUS DALAM GAMBAR Rumah penutup-lurus terdiri dari benda-perputaran dan tiga cerat silindris biasanya dengan flens-flens bulat (gambar 205). Semua penampanglintang dari benda-perputaran itu tegaklurus pada garis-sumbu E—F adalah lingkaran-lingkaran. Lingkaran terbesar terdapat pada garis-sumbu-tegak C—D. penampang A-B penampang memandjang penampang C-D penampang melintang
Gambar 205 Diameter-luar terbesar Dl ini dapat mudah ditentukan. Diameter dalam D2 = Dl — 2 X tebalnya dindmg rumah. Tebalnya dinding dapat lagi ditentukan seluruhnya dengan cara sebagaimana dinyatakan dalam gambar 202. Ukuran-pokok L didapat dari : L = K — i Dl, sedang ukuran-ukuran dari cerat-tegak dan flens yang termasuk padanya dapat ditentukan dengan cara yang sederhana. Dinding-pemisah mempunyai bentuk istimewa, seperti dinyatakan dalam gambar 206 dan terdiri dari bagian tengah mendatar yang silindris, terhaclap mana pada kedua sisi dihubungkan bagian bidang-kerucut. Sebagai penjelasan maka dinding-pemisah dipotong memanjarig, dilukiskan dalam gambar paling bawah gambar 206 sedang gambar 207 melukiskan dinding seluruhnya. Dalam kedua gambar dindingnya diangkat dari penutup. Bagian mendatar dari dinding-pemisah ditempatGambar 206 Gambar 207 112 kan simetris terhadap garis-sumbu G—H. Jika ukuran-pokok L telah ditemukan dan ukuran M telah diukur maka ternyatalah : N = 2 X (L—M). Dengan petunjuk-jpetunjuk ini kita gambar dulu pcnampang-melintang dari rumah itu. Untuk menggambar penampang-memanjang diperlukan jumlah panjang P dari rumah, juga diameter dan tebalnya flens-flens-tegak. Setelah dengan petunjuk-pc tunjuk ini digambar kedua flens tegak, maka dengan diameterdiameter D3 dan D4, yang mudah dapat di tentukan, kita dapat menggambar bagian-bagian silindris dari rumah ; cerat-tegak yang silindris dapat digambar dari penampang-lintang yang telah dilukiskan.
Gambar 208 Garis-garis-keliling luar dan dalam dari benda-perputaran adalah bagianbagian busur-lingkaran dengan jari-jari Rl dan R2, dimana titik-titik-tengah
biasanya berada dalam Ml dan M2. Kedua titik-tengah ini du-duk simetris terhadap garis-sumbu E—F, sedang jarak Ml dan M2 = D2. Dengan jari-jari R3, yang kirakira sama dengan i bagian dari Ml — M2, kita bulat-kan peralihanperalihannya dari garis-garis-keliling ke bagian silindris rumahnya. Bagian mendatar dan dinding-pemisah, dapat digambar dari penampang-lintang. Dari titik-titik-potong T dan S (jarak T — S = B) kira gambar penampang bagian berbentuk-kerucut dinding-pemisah di bawah 60° dengan garissumbu E—F. Tebalnya dinding C dari bagian-bagian ini adalah sama dengan yang dari rumah. Ketika menggambar kita harus memperhatikan : ke 1. Bagian mendatar kita dinding-pemisah terletak simetris terhadap garis-sumbu mendatar. ke 2. Baris-baris-keliling-luar dan dalam, rumah (benda perputaran) adalah busur-busur-lingkaran titiktengah Ml dan M2, yang terletak pada titik-titik-Gambar 209 potong gairissumbu tegak dan garis-garis-keliling dalam. Titik-titik ini diambal dari penampang-melintang. kc 3. Penampang-penampang bagian berbentuk-kerucut dafi dinding-pisah membuat sudut 60° dengan garis-sumbu mendatar. 113 Dalam gambar-kerja kita tulis ukuran-ukuran rurnah, sebagaimana dijclaskan pada gambar 208. Dinding-pemisah tidak selamanya mempunyai bentuk, yang dilukiskan dalam gambar 206 dan 207. Ada-kalanya kita sederhanakan dinding-pisah, seperti dijelaskan pada gambar 209. Di sini bagian-bagian berbcn-tuk kerucut itu diganti dengan dinding-dinding merata, yang juga membuat sudut kira-kira 60° bagian-tengah. 5 4. PETUNJUKPETUNJUK UNTUK MENGUKUR DAN MENGGAMBAR KERAN LURUS. Ini akan kami bicarakan untuk keran lurus, yang digambarkan lengkap dalam gambar 44. Lebih dahulu kita tentukan bentuk-bentuk kedudukan bagian-bagian, yang rumah-kerannya itu telah dibuat. Rumah-sumbat adalah suatu kerucut terpancung dengan flens bulat-panjang pada sisiatas, sedang flens-flens-sambungan rumah-keran adalah silinder-silinder. Diantaranya terdapatlah cerat-cerat, yang beralih dari suatu penampang bulat pada flens-flens sambungan ke dalam penampang berbentuktrapesium pada rumah-sumbat.
Yang paling mudah kita gambar penampang me-manjang tegak, apabila kita mulai menggambar rumah-sumbat, lalu menggambar flens-flens sambungan dan kemudian menempatkan cerat-cerat diantaranya. Ukuranukuran pokok yang diperlukan untuk ini adalah jumlah atau panjang bangunan A dan ukuran-ukuran p dan q. Ukuran A dapat diukur langsung, tetapi ukuran p dan q tidak. Dari gambar 210 ternyata, bahwa p = i di — a dan q = i di — b. Setelah bidang-atas dan bawah dari rumah-sumbat digambar maka kita ukur ukuran c dan s. (ukuran s dapat mudah diukur dari sumbat). Tebal-dinding f dari dasar dibuat sama dengan tebal-dinding m dari rumah-sumbat. Kita ukur ini sebagaimana dijelaskan dalam gambar 202. Tinggi e dari jalankeluar juga telah ditentukan. Lalu kita ukur dia-meter-diameter-dalam g, h dan k. Diameter jalan-keluar dibuat beberapa mm lebih besar daripada ukuran k. Setelah bentuk-dalam rumah-sumbat itu digambar, maka kita ukurkan tebal-dinding m pada kedua sisi dan menggambarkan sisi-luar rumah-sumbat sejajar dengan sisi-dalam. Dengan tebal 1 dan lebar n dari flens, kita dapat menggambar bentuk-luar rumah-sumbat dengan lengkap. Selanjutnya kita gambar flens-flens penghubung dengan ukuran-ukuran dl, dan d2 en o. Lubang-lubang rumah-sumbat biasanya ditempat-kan simetris terhadap garis-sumbat yang mendatar. Jika kita telah menentukan tinggi r dari lubang itu ukuran ini juga mudah diukur pada sumbat (ukuran ini dapat juga diukur dengan mudah pada sumbat), maka kita ukurkan i r di atas dan di bawah garis-sumbu. Sekarang kita dapat menggambar bentuk dalam dari cerat dan setelah mengukurkan tebal-dinding m kita gambar bentuk luar sejajar dengan yang didalam Potongan-memanjang tegak sekarang hampir seluruhnya selesai kecuali pembulatan-pembulatan dan garis-garis potong lubang dalam rumah. Penampang-lintang tegak dapat ditentukan dari penampang-memanjang, seperti pandangan-atas. Untuk penampang-penampang mendatar dan garis-garis potong dalam rumah-sumbat, kami tunjukkah pada bab ,,Garisgaris-potong istimewa" (gambar 189). Cara mengukur sumbat dan penekan tidak akan menghadapi kesukarankesukaran. Gambar 210 114
Tuas-ekspansi. Untuk tiap busur-gunting maka pada sumbu-pengubah pada mesin-uapkapal bertorak terdapat suatu tuas scmacam itu. Dalam rangka tuas terdapat suatu blok, yang pada kedua sisi dari tuas diadakan pena-penghubung untuk batang-tarik ke busur-guntjng. Blok itu dengan bantuan suatu batang-ukiran dapat dikisarkan ke dalam rangka. Maksud daripada tuas ini ada dua : ke 1. Penyalutan busur-gunting, agar supaya mesin dapat berputar, baik ke depan maupun ke belakang. ke 2. Tiap busur gunting dengan bantuan blok yang dapat dikisarkan dapat ditempatkan demikian rupa, sehingga periode-ekspansi dalam silinder, waktu mesin berputar ke depan, antara batas-batas tertentu dapat diubah. Tuas itu mempunyai antara mata dengan rangka suatu penampang bentuk I, sehingga suatu kekuatan yang bcsar diberikan pada potongan-bahan kecil. .Mata itu diseliling alur pasak dipertebal, untuk mengimbangi kelemahan, disebabkan karena alur-pasak. 121
Sengkang-pipa. Pipa-saluran buat bermacam tujuan dalam kamar-paking dan ruang ketel harus disangga menurut keperluan dan mengikatnya dengan teratur, untuk menjaga jangan sampai putus dan bocor pada sambungan-sambungan-f lens. Oleh ka-rena itu pipa-pipa-saluran selamanya digantung atau disangga dengan bantuan sengkang-pipa dari sangat banyak macam bentuk. Sengkang-pipa yang digambar dibuat dari potongan-potongan pelatbaja 5 mm dan seluruhnya dilas dengan listrik. Untuk menyatakan sambungan-sambungan-las kami persilahkan melihat lembaran N 854 dan 855.
Lemari- tingkap. Jika kita ingin menahan pengaliwn-kembali dari gas atau zat-cair dalam saluran, kita tempatkan di dalam sesuatu yang dinamakan lemari-tingkaplangkah-kembali (nomor bagian 1), seperti dijelaskan dalam gambar. Tempat-masuk adalah dibawah tingkap (nomor bagian 3), sehingga ia ketika gas atau zat-cair mengalir tertekan-membuka. Jika pemasukan dihentikan, maka tingkap turun pada tempat duduknya (nomor bagian 4) dan menghalangi pengaKran kembali. Kecuali hantaran dengan sayap-tingkap, maka tingkap juga mempunyai suatu jarum penghantar yang mendapat saluran dalam rumah, yang dituangkan pada tu-tup (nomor bagian 4). Pada sisi atas dari rumah mi diadakan suatu lubang, melalui mana gas atau zat-cair dapat mengalirhilang, jika tingkap terangkat, sehingga ia ketika membuka tidak mengalami rintangan. Bidang-bidang-penutup tingkap dan tempat duduk diserongkan dalam sudut 45° dan untuk penutupan yang baik digo-sokkan -satu sama lain. Lubang-ulir-sekeru-p dalam jarum-penghanrar perlu untuk menempatkan baut-mata, yang bekerja sebagai pegangan-tangan, waktu menggosok tingkap pada tempat duduknya.
Kursi sumbu Kursi ini yartg dibubuhi metal perunggu lepas, aaaiah untuk menyangga suatu poros. Oleh karena metal itu terdiri dari dua belah dan pada kursi diadakan tutup-lepas, maka porosnya dengan mudah dapat dipasang. Dalam banyak hal orang meniadakan pelat-pelat-pengisi pada metal-metal kecil ini, sehingga ruangan bebas, yang disebabkan karena aus, hanya dapat dikilangkan dengan mengikir penampang-penampang dari bagianbagian-metal. Pada tutup dan metal-atas terdapat lubang-pelumas. Lubang-lubang dari 8 mm dalam bagian-kaki diperlukan untuk memasang pena-pengatur yang sesuai betul dengan dimungkinkan, setelah pembongkaran kursi dapat dipasang lagi ditempat itu juga dengan telitf.
130