BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rasio Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Jenis ratio profitabilitas diantaranya : 1. Gross Profit Margin (GPM) 2. Return on total Asset (ROA) Profitabilitas merupakan jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi/modal yang ditanamkan dalam suatu usaha. Profitabilitas merupakan kriteria penilaian secara luas dan dianggap paling valid untuk dipakai sebagai alat pengukur tentang hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi atau penanaman modal. Secara umum dapat dikatakan apabila semakin besar resiko suatu penanaman modal atau investasi, maka semakin tinggi pula profitabilitasnya begitu pula sebaliknya. b. Profitabilitas mampu menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan menurut jumlah modal yang ditanamkan/investasinya, karena profitabilitas dinyatakan dalam angka relatif atau presentase. Penggunaan profitabilitas sebagai kriteria penilaian terhadap hasil pelaksanaan operasi perusahaan, menitikberatkan pada aspek ekonominya,
1
2 sedangkan efektivitas operasi perusahaan menentukan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Kota Sukabumi merupakan perusahaan daerah di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi mempunyai karakteristik yang khas karena mempunyai 2 (dua) fungsi yaitu fungsi bisnis yang harus menghasilkan laba, dan dilain pihak mengemban fungsi sosial yaitu memberikan pelayanan Air bersih kepada masyarakat. Sebagai gambaran performance keuangan pada PDAM kota Sukabumi, berikut tersaji pada tabel 1.1 data rasio profitabilitas Gross Profit Margin (GPM) untuk kurun waktu tahun 2003 sampai dengan 2008.
TABEL 1.1. RASIO PROFITABILITAS GROSS PROFIT MARGIN PADA PDAM KOTA SUKABUMI TAHUN 2003-2008
Tahun
Laba Kotor
Penjualan
GPM (%)
2003
3,581,069,903
6,113,160,418
58.58
2004
4,647,578,305
7,169,930,660
64.82
2005
6,073,742,334
8,629,589,740
70.38
2006
7,547,561,285 10,535,390,455
71.64
2007
8,744,811,350 11,946,253,158
73.20
2008
8,937,330,670 13,115,515,585
68.14
Dari tabel tersebut dapat dideskripsikan bahwa untuk kurun waktu tahun 2003 sampai dengan 2007 Gross Profit Margin meningkat, namun pada
3 tahun 2008 menurun hampir 5 % dari tahun sebelumnya, dilihat dari angka penjualan tidak ada masalah karena menunjukan peningkatan yang signifikan setiap tahunnya, namun ketika hasil penjualan diproses menjadi laba kotor yaitu dengan pengurangan oleh biaya langsung terdapat peningkatan yang kurang signifikan, hal ini dimungkinkan ada pengaruh yang harus diperhitungkan dari biaya produksi sebagai biaya langsung usaha pada PDAM kota Sukabumi. Selanjutnya dilihat dari data rasio profitabilitas Return on Asset (ROA) sebagaimana tersaji pada tabel 1.2 selama kurun waktu tahun 2003 sampai dengan 2008 pada PDAM Kota Sukabumi, adalah sebagai berikut :
TABEL 1.2. RASIO PROFITABILITAS RETURN ON ASSET PADA PDAM KOTA SUKABUMI TAHUN 2003-2008
Tahun
Laba bersih
Total Asset
ROA (%)
2003
-1,713,512,544
32,519,949,914
-5.27
2004
115,496,680
33,231,368,308
0.35
2005
316,541,506
34,638,631,711
0.91
2006
691,028,013
36,400,717,970
1.90
2007
737,652,490
38,353,516,838
1.92
2008
-6,524,463.00
39,801,537,549
-0.02
Dari tabel tersebut dapat dideskripsikan, bahwa pada tahun 2003 total aset belum bisa menghasilkan laba bersih, baru pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 kinerja perusahaan membaik dengan memberikan laba
4 bersih perusahaan yang signifikan, namun pada tahun 2008 kembali kemampuan mencetak laba bersih menurun tajam dibanding dengan tahun sebelumnya. Hal ini diindikasikan bahwa ada biaya lain diluar biaya langsung usaha yang mempengaruhi perolehan laba bersih perusahaan. Fluktuasi dari data rasio profitabilitas diatas, diindikasikan sangat erat adanya pengaruh dari biaya operasional pada PDAM Kota sukabumi baik yang bersifat biaya langsung usaha maupun biaya tidak langsung. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai pada PDAM Kota Sukabumi, dikelompokan menjadi dua golongan yaitu : a. Biaya langsung usaha (direct cost ) b. Biaya tidak langsung (indirect cost ) berdasarkan uraian diatas bahwa terdapat biaya langsung usaha dan biaya tidak langsung
yang
perkembangan
mempengaruhi beberapa
profitabilitas,
biaya
pokok
yang
berikut
dibawah
diindikasikan
ini
diulas
berpengaruh,
diantaranya adalah : 1. Biaya Produksi Biaya produksi
merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan menjadi produk jadi yang siap untuk dijual, pada PDAM Kota Sukabumi biaya produksi ini mencakup biaya-biaya untuk pengelolaan sumber air baku, biaya pengolahan air dan biaya transmisi dan distribusi. Perkembangan biaya operasi selama enam tahun terakhir adalah :
5
Tabel. 1.3 Biaya Produksi PDAM Kota Sukabumi Tahun 2003 – 2008
Tahun
Biaya Produksi Rp.
Total Biaya Rp.
Persentase
2003
2.532.090.514
8.092.524.067
31,26
2004
2.522.352.354
7.256.743.343
34,76
2005
2.555.847.405
8.462.973.740
30,20
2006
2.987.829.169
10.040.036.254
29,76
2007
3.201.441.807
11.484.884.014
27,88
2008
4.178.184.914
13.363.835.847
31,26
Berdasakan data diatas, secara rata-rata pada PDAM kota Sukabumi biaya produksi ini berfluktuasi antara 27 % sampai dengan 34 % dari total biaya operasional perusahaan, dengan rata-rata pengalokasian biaya selama kurun waktu tahun 2003 – tahun 2008 adalah sebesar 30,85 % atau sekitar Rp. 2,99 milyar pertahunnya. Dilihat dari besaran rupiah untuk tahun 2003-2005 hampir dikatakan konstan, namun sejak tahun 2006 terjadi peningkatan signifikan, yaitu sebesar 16,9 % untuk tahun 2006, 7,1 % untuk tahun 2007, dan peningkatan 30,52 % untuk tahun 2008 dibandingkan terhadap biaya tahun sebelumnya. Biaya produksi ini menjadikan tulang punggung PDAM Kota sukabumi dalam meningkatkan hasil penjualan air bersih secara fungsi bisnis,
6 dan berdasar fungsi sosial merupakan kegiatan strategis bagi memenuhi kebutuhan pelayanan air bersih bagi pelanggannya. 2. Biaya Pegawai Biaya pegawai merupakan biaya tidak langsung pada PDAM Kota Sukabumi yang dianggap cukup strategis pada keberlangsungan kinerja perusahaan dilihat dari fungsinya, dan cukup signifikan bila dilihat dari pengalokasian anggarannya, berikut perkembangan biaya pegawai pada PDAM kota Sukabumi pada kurun waktu Tahun 2003 – Tahun 2008
sebagaimana
tersaji pada tabel 1.4 dibawah ini :
Tabel. 1.4 Biaya Pegawai PDAM Kota Sukabumi Tahun 2003 – 2008
Tahun
Biaya Pegawai Rp.
Total Biaya Rp.
Persentase
2003
2.210.650.725
8.092.524.067
27,32
2004
2.289.736.785
7.256.743.343
31,55
2005
2.653.884.995
8.462.973.740
31,20
2006
3.132.179.350
10.040.036.254
31,20
2007
3.216.765.912
11.484.884.014
28,01
2008
3.538.125.980
13.363.835.847
26,48
Dari data diatas dapat dideskripsikan bahwa biaya pegawai selama enam tahun terakhir berkisar antara 26% sampai dengan 31 % atau secara ratarata pertahunnya sekitar 29,3 % dari total anggaran, atau sekitar 2,8 milyar
7 rupiah pertahunnya dialokasikan oleh perusahaan. Biaya pegawai pada tahun 2008 hampir meningkat sekitar 160 % dibanding biaya pegawai pada tahun 2003 ini menunjukan bahwa pengalokasian biaya pegawai membutuhkan porsi yang signifikan dan hampir mendekati kebutuhan biaya langsung usaha. Pada Perusahaan Daerah Air Minum kota Sukabumi biaya pegawai ini meliputi : (a) Gaji dan honor pegawai (b) Insentif dan bonus (c) Iuran Pensiun (d) Pembinaan pegawai (e) Tunjangan pakaian dinas (f) Tunjangan natura (g) Biaya kesehatan (i) Pendidikan dan latihan.
3. Biaya Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Biaya penelitian dan pengembangan (Litbang) dapat dianggap biaya strategis karena melalui pengalokasian biaya ini walaupun mungkin skala pembiayaannya masih relatif kecil, melalui kegiatan ini dapat dihasilkan inovasiinovasi produk yang sesuai tuntutan perkembangan jaman dan teknologi, selain itu Litbang ini dapat membantu manajemen dalam menilai dan mengevaluasi efisiensi perusahaan pada setiap tingkatan manajemennya.
8 Berikut perkembangan biaya litbang selama kurun waktu tahun 2003 – tahun 2008 pada PDAM kota Sukabumi, sebagaimana tersaji pada tabel dibawah ini. Tabel. 1.5 Biaya Litbang PDAM Kota Sukabumi Tahun 2003 – 2008
Tahun
Biaya Litbang Rp.
Total Biaya Rp.
Persentase
2003
14.175.590
8.092.524.067
0,18
2004
33.196.600
7.256.743.343
0,46
2005
63.436.900
8.462.973.740
0,75
2006
125.733.550
10.040.036.254
1,25
2007
195.096.000
11.484.884.014
1,70
2008
162.144.000
13.363.835.847
1,25
Dari data diatas dapat dideskripsikan bahwa biaya litbang selama enam tahun terakhir berkisar antara 0,18 % sampai dengan 1,70 % atau secara rata-rata pertahunnya sekitar 0,93 % dari total anggaran, atau sekitar 99 juta rupiah pertahunnya dialokasikan oleh perusahaan. Biaya litbang pada tahun 2008 hampir meningkat sekitar 1157 % dibanding biaya Litbang pada tahun 2003 ini menunjukan ada peningkatan kesadaran perusahaan akan pentingnya eksistensi penelitian dan pengembangan bagi kemajuan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
9 4. Biaya Pemasaran Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Sedangkan biaya pemasaran pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Sukabumi meliputi biaya kegiatan : (a) Biaya hubungan langganan (b) Biaya pencetakan brosur / Pamflet (c) Biaya sosialisasi kepada calon pelanggan (d) Biaya pemeriksaan/perawatan meteran air pelanggan (e) Biaya operasional petugas (j) Biaya Promosi lain-lain. Berikut perkembangan biaya Pemasaran selama kurun waktu tahun 2003 – tahun 2008 pada PDAM kota Sukabumi, sebagaimana tersaji pada tabel dibawah ini. Tabel. 1.6 Biaya Pemasaran PDAM Kota Sukabumi Tahun 2003 – 2008
Tahun
Biaya Pemasaran Rp.
Total Biaya Rp.
Persentase
2003
186.027.040
8.092.524.067
2,30
2004
186.835.580
7.256.743.343
2,57
2005
141.030.579
8.462.973.740
1,67
2006
350.669.309
10.040.036.254
3,41
2007
351.039,969
11.484.884.014
3,41
2008
386.854.525
13.363.835.847
2,89
10 Dari data diatas dapat dideskripsikan bahwa biaya pemasaran selama enam tahun terakhir berkisar antara 1,67 % sampai dengan 3,41 % atau secara rata-rata pertahunnya sekitar 2,7 % dari total anggaran, atau sekitar 267 juta rupiah pertahunnya dialokasikan oleh perusahaan. Biaya pemasaran pada kurun waktu enam tahun meningkat sekitar 207 % dibanding biaya pemasaran pada tahun 2003 ini menunjukan bahwa biaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pelanggan air bersih pada PDAM kota Sukabumi masih relatif kecil yaitu peningkatannya hanya sekitar 35 % pertahunnya terhadap tahun sebelumnya, hal ini terlihat pengaruhnya pada perkembangan data pelanggan selama enam tahun terkahir pada tabel 1.7 dibawah ini.
Tabel 1.7 Data Pelanggan PDAM Kota Sukabumi Tahun 2003 – 2008
TAHUN
JUMLAH PELANGGAN
2003
22.066 SL
2004
22.002 SL
2005
22.345 SL
2006
21.883 SL
2007
21.593 SL
2008
21.554 SL
Dari tabel perkembangan data pelanggan diatas, terlihat bahwa jumlah pelanggan dari tahun ke tahun menurun, posisi pada tahun 2008 kehilangan pelanggan sebesar 512 SL atau 3 % dibanding posisi tahun 2003.
11 Dari data kuantitatif diatas, terlihat bahwa kinerja perusahaan Daerah Air Minum kota Sukabumi dalam kurun waktu enam tahun terakhir yaitu periode tahun 2003 – 2008 masih sangat minim, hal ini dilihat dari beberapa penilaian sebagai berikut : a. Efisiensi sebagai reperesentasi dari laba perusahaan yang mampu dihasilkan masih relatif kecil yaitu berkisar antara 1,59 % sampai dengan 6,42 %, bahkan pada tahun 2008 mengalami kerugian sekitar 0,5 %. Sedangkan dilain pihak kebutuhan biaya operasional dari tahun ke tahun meningkat 10% sampai dengan 15%. b. Ratio profitabilitas untuk indikator Gross Profit Margin (GPM) meningkat dari tahun ke tahun ini berarti dari sisi penjualan terjadi peningkatan yang signifikan, namun dari indikator Return of Asset (ROA) menunjukan 4 tahun terakhir ada peningkatan namun pada tahun 2008 menurun tajam, ini mengindikasikan bahwa kemampuan mencetak laba bersih perusahaan menurun.
Kondisi ini tentunya dapat dianggap belum proposional apalagi dikatakan menguntungkan meskipun fungsi sosial dapat dijadikan alasan perusahaan dalam meningkatkan laba, terlihat disini bahwa Perusahaan Daerah Air minum Kota Sukabumi masih belum mampu memaksimalkan fungsi bisnis yang ada sehingga ke depannya bukan saja pelayanan kepada masyarakat makin menurun, namun konstribusi keuntungan kepada Pemerintah Daerah khususnya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak ada.
12 Dari pembahasan diatas, khususnya indikator rasio Gross Profit Margin (GPM) mengindikasikan bahwa tingkat penjualan dari tahun ke tahun meningkat, namun kemampuan mencetak laba bersih sebagaimana yang diindikasikan oleh rasio return of Asset (ROA) menurun, berdasarkan pendapat penulis fluktuasi yang terjadi pada rasio profitabilitas sebagaimana diuraikan diatas sangat signifikan dipengaruhi oleh faktor biaya.
Selanjutnya faktor biaya yang diindikasikan memberikan konstribusi pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan profitabilitas menurut pendapat penulis dibatasi pada empat biaya pokok yaitu biaya produksi sebagai biaya langsung usaha, biaya pegawai, biaya pemasaran dan biaya litbang.
Untuk itu penulis dalam penelitian ini mengambil judul “PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA PEGAWAI, BIAYA PEMASARAN DAN BIAYA LITBANG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PDAM KOTA SUKABUMI”.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan diatas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana pengaruh Biaya Produksi, Pegawai, Pemasaran, serta biaya Litbang secara simultan terhadap Profitabilitas perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi.
13 b. Bagaimana pengaruh biaya produksi terhadap profitabilitas perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi ; c. Bagaimana pengaruh biaya Pegawai terhadap profitabilitas perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi ; d. Bagaimana pengaruh
biaya Pemasaran terhadap profitabilitas perusahaan
pada PDAM Kota Sukabumi ; e. Bagaimana pengaruh biaya Penelitian dan Pengembangan (Litbang) terhadap profitabilitas perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi ;
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah ingin mengkaji bagaimana pengaruh biaya produksi, biaya pegawai, biaya pemasaran dan biaya litbang terhadap profitabilitas perusahaan, sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : a. Pengaruh Biaya Produksi, Pegawai, Pemasaran, serta biaya Litbang secara simultan terhadap Profitabilitas perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi. b. Pengaruh biaya produksi terhadap profitabilitas perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi ; c. Pengaruh biaya Pegawai terhadap profitabilitas perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi ; d. Pengaruh biaya Pemasaran terhadap profitabilitas perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi ;
14 e. Pengaruh
biaya
Penelitian
dan
Pengembangan
(Litbang)
terhadap
profitabilitas perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi ;
1.4. Kegunaan Penelitian Manfaat penelitian adalah hasil dari penelitian yang dapat digunakan oleh berbagai pihak, manfaat dalam penelitian ini dibedakan menjadi manfaat teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis Adapun teoritis dalam penelitian ini adalah: a. Memberikan sumbangan terhadap dunia pendidikan khususnya mata kuliah manajemen keuangan ; b. Dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan sebagai bahan acuan pertimbangan, perbandingan, dan pemyempurnaan bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah : a. Sebagai bahan pertimbangan bagi Perusahaan Daerah Air Minum Kota Sukabumi dalam menentukan kebijakan efisiensi pembiayaan yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan ; b. Sebagai sumbangan pemikiran untuk diadakannya penelitian lebih lanjut dan memperkaya wawasan.