51
BAB VII OPINI KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK “DERINGS” TRANS TV DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
7.1
Opini Khalayak Langsung Acara Musik “Derings” Opini responden sebagai khalayak langsung acara musik “Derings” dapat
dinilai dari apa yang disajikan oleh acara tersebut yang meliputi aspek presenter, bintang tamu, setting panggung/tempat, dan penayangan. Keempat aspek opini tersebut dikembangkan ke dalam pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan keempat aspek tersebut. Aspek presenter dikembangkan menjadi delapan pernyataan, aspek bintang tamu menjadi tujuh pernyataan, aspek setting panggung/tempat menjadi lima pernyataan, dan aspek penayangan menjadi lima pernyataan. Jumlah skor dikelompokkan menjadi motivasi rendah dan tinggi tergantung pada jumlah pernyataan pada masing-masing aspek opini. Hasil opini responden secara keseluruhan dapat dilihat lebih lengkap pada Tabel 19. Tabel 19. Opini Khalayak Langsung terhadap Acara Musik “Derings” Opini
Persentase (%) Opini Kurang 15,0
Presenter
Rataan Skor*
Baik 85,0
3,10
Bintang Tamu
0,5
95,0
3,16
Setting Tempat
2,0
80,0
3,10
37,5
62,5
2,85
Penayangan
Ket: * 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju
Berdasarkan Tabel 19, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar opini responden
sudah
baik
tentang
presenter,
bintang
tamu,
dan
setting
panggung/tempat acara musik “Derings”. Sedangkan aspek penayangan dinilai kurang baik (rataan skor 2,85). Presenter merupakan orang yang memandu jalannya suatu program acara di televisi dalam hal ini merupakan presenter acara musik “Derings”. Acara musik “Derings” memiliki empat orang presenter tetap yang berasal dari kalangan selebritis, yaitu Sandra Dewi, Oki Lukman, Azis “Gagap”, dan Adul. Salah satu faktor yang mendukung baik atau tidaknya suatu program adalah dengan
52
kehadiran presenter, baik yang dilihat dari penampilan fisik maupun keahlian mereka dalam membawakan acara tersebut agar disukai oleh penonton. Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa opini responden terhadap penampilan keempat presenter acara musik “Derings” ketika membawakan program tersebut adalah sebagian besar menyatakan setuju bahwa presenter acara musik “Derings” baik dalam membawakan program tersebut. Opini responden menyatakan setuju dengan komposisi presenter berdasarkan jenis kelamin, jumlah presenter, penguasaan materi, gaya bahasa, penampilan fisik, partisipasi dengan khalayak, dan dapat menghibur khalayak. Selain opini tersebut, terdapat pula opini yang menyatakan suka dengan presenter yang dapat akrab dengan penontonnya serta membuat khalayak langsung nyaman dalam menonton acara tersebut. Namun terdapat juga opini yang kurang mengenai aspek tersebut. Menurut mereka
keempat
presenter
tersebut
kurang
baik
dalam
berkolaborasi
membawakan acara tersebut karena tiga diantara mereka merupakan komedian dan satu bukan merupakan komedian. Sehingga sering terlihat kaku di panggung. Bintang Tamu adalah penyanyi yang mengisi acara musik ‘Derings” baik penyanyi solo maupun grup musik. Opini responden mengenai bintang tamu meliputi lima indikator, yaitu komposisi bintang tamu berdasarkan jenis kelamin, daya tarik bintang tamu yang dihadirkan, popularitas bintang tamu, dan kemampuan menghibur. Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa hampir semua responden memiliki opini baik mengenai hal tersebut. Pihak acara musik “Derings” memiliki kebijakan tertentu dalam menetapkan bintang tamu yang dihadirkan setiap episodenya. Pada setiap episodenya dihadirkan bintang tamu laki-laki dan perempuan baik yang merupakan penyanyi solo maupun grup musik. Pada acara ini tidak hanya mengahadirkan bintang tamu yang berasal dari kalangan penyanyi solo maupun grup musik yang sudah terkenal saja, namun juga dihadirkan bintang tamu yang berasal dari kalangan penyanyi solo maupun grup musik yang merupakan pendatang baru yang belum terkenal. Mereka menjadikan acara musik “Derings” sebagai media promosi dari album mereka.
53
Setting Tempat atau panggung merupakan kebijakan dari pihak acara musik “Derings” mengenai panggung dalam menyelenggarakan acara tersebut. Acara musik “Derings” memilih setting panggung/tempat di dalam studio, namun kadang-kadang dilaksanakan di lobi Gedung Trans TV. Hal tersebut dilakukan agar khalayak tidak merasa bosan dengan setting panggung/tempat yang sama setiap harinya. Setting panggung/tempat pelaksanaan acara musik “Derings” telah mengalami tiga kali perubahan. Pada pertama kali acara musik “Derings” ditayangkan memiliki dua lokasi, yaitu presenter berada di dalam studio dan bintang tamu menampilkan aksinya di panggung yang berada di halaman gedung Trans TV. Kemudian dilakukan perubahan setting panggung/tempat yaitu hanya di panggung yang berada di halaman gedung Trans TV saja. Disana presenter dan bintang tamu menampilkan aksinya. Sekarang setting panggung/tempat acara musik “Derings” berada di dalam studio dan kadang-kadang dilaksanakan di lobi gedung Trans TV (indoor). Opini responden mengenai setting panggung/tempat acara musik “Derings” dilihat dari beberapa aspek, yaitu pemilihan tempat baik indoor maupun outdoor, dekorasi panggung, dan view disekitar panggung. Tabel 20 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menilai baik mengenai pemilihan setting panggung/tempat indoor, karena jika dilakukan diluar studio (outdoor) memiliki resiko yang lebih tinggi seperti panas dan hujan yang akan mengakibatkan acara tersebut kurang berjalan dengan baik. Pemilihan setting tempat indoor dianggap lebih tepat untuk mengurangi resiko tersebut. Beberapa responden yang memiliki opini yang kurang mengenai hal tersebut. Pemilihan tempat indoor itu dinilai tidak tepat. Setting panggung/tempat outdoor lebih dipilih, agar bebas berekspresi tanpa harus berdesak-desakan di dalam studio. Selain itu, sebagian responden juga menilai bahwa ukuran panggung juga terlalu kecil sehingga tidak semua bisa beraksi diatas panggung menikmati pertunjukkan para bintang tamu. Penayangan adalah proses menyiarkan suatu tayangan acara, dalam hal ini merupakan acara musik “Derings” Trans TV. Indikator penayangannya meliputi frekuensi penayangan, jam tayang, durasi, dan proporsi iklan. Acara
54
musik “Derings” ditayangkan lima kali dalam seminggu, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jum’at. Acara tersebut ditayangkan pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB dengan durasi 120 menit termasuk iklan. Sebagian besar opini responden mengenai penayangan acara musik “Derings” sudah baik. Namun jika dibandingkan dengan aspek opini lainnya, responden yang memiliki opini yang kurang baik mengenai penayangan memiliki jumlah yang paling banyak yaitu sekitar 37,5 persen dan memiliki rataan skor 2.85. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya sasaran acara musik “Derings” adalah semua kalangan tidak dibedakan berdasarkan tingkatan ekonomi maupun tingkatan umur, dengan kata lain siapapun dapat menonton acara ini. Acara musik “Derings” ditayangkan di pagi hari yang merupakan jam kerja dan jam sekolah, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat menyaksikan dan menikmati acara tersebut. Khalayak yang bisa menonton acara tersebut hanyalah khalayak yang tidak memiliki pekerjaan atau “pengangguran”, pelajar yang memiliki jam sekolah pada siang hari, dan karyawan maupun wiraswasta yang dapat mengatur jadwal kerjanya sendiri. Responden yang menilai penayangn acara musik “Derings” kurang baik berpendapat penayangan acara musik “Derings” sebaiknya dirubah menjadi sore hari, agar khalayak langsung yang memiliki kesibukan pada pagi hari dapat menonton acara musik “Derings” setiap episodenya. Selain itu terdapat juga opini responden yang kurang baik mengenai durasi acara. Durasi acara 120 menit termasuk iklan tersebut terlalu lama. Slot iklan yang terlalu lama membuat mereka bosan menunggu. 7.2
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Opini terhadap Acara Musik “Derings” Hipotesa kedua dan ketiga dari penelitian ini menyatakan bahwa ada
hubungan antara faktor intrinsik, faktor ekstrinsik, dan aspek motivasi menonton dengan opini tentang acara musik “Derings”. Berdasarkan analisis hubungan aspek-aspek tersebut, hipotesis ke-tiga tersebut dapat diterima karena terbukti ada hubungan nyata antara salah satu faktor ekstrinsik dengan beberapa aspek opini. Sub bab ini membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan
55
penilaian khalayak langsung terhadap aspek presenter, bintang tamu, setting panggung/tempat, dan penayangan acara musik “Derings”. 7.2.1 Faktor Intrinsik yang Berhubungan dengan Aspek Opini Khalayak Langsung Hubungan antara faktor intrinsik yang meliputi usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, asal etnis dengan aspek opini khalayak
langsung
terhadap
acara
musik
“Derings”
dianalisis
dengan
menggunakan uji Chi-Square dan uji Rank Spearman. Hal tersebut dilakukan karena faktor intrinsik maupun aspek opini merupakan data ordinal dan data nominal. Faktor intrinsik yang berhubungan dengan opini menonton, dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Hubungan Faktor Intrinsik dengan Opini Khalayak Langsung Faktor Intrinsik
Opini Setting Tempat -0,03
rs
0,42
Bintang Tamu 0,17
2
Jenis Kelamin
χ C
2,09 0,22
0,09 0,05
2,11 0,22
0,44 0,11
Jenis Pekerjaan
χ2 C
1,06 0,16
3,06 0,27
0,12 0,06
1,08 0,16
rs
0,02
-0,07
-0,02
-0,12
rs
0,14
0,17
0,07
0,04
χ2 C
6,70 0,38
3,02 0,27
7,52 0,39
6,88 0,38
Usia
Tingkat Pendapatan Tingkat Pendidikan Asal Etnis
Koefesien Presenter
Penayangan 0,12
Ket: * (nyata pada p = 0.05) ** (sangat nyata pada p = 0.01)
Pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun hubungan nyata antara faktor intrinsik dengan semua aspek opini khalayak langsung terhadap acara musik “Derings” Trans TV. Namun pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa terdapat beberapa aspek yang meskipun tidak nyata tetapi memiliki hubungan
56
yang berarti (nilai korelasi 0,2-0,4). Kasus-kasus tersebut dijelaskan dalam uraian berikut: 1) Hubungan Usia dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor usia dan aspek opini tentang presenter dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai rs = 0.42 yang berarti anatara usia dan opini terhadap presenter memiliki hubungan yang berarti. Tabel 21. Opini Responden tentang Presenter menurut Usia Presenter Usia
Total (orang)
Persen (%)
23
26
65,0
3
11
14
35,0
6
34
40
100,0
Kurang (skor 8-20)
Baik (skor 21-32)
< 20 tahun
3
> 20 tahun Total
Dalam menilai aspek presenter acara musik “Derings” secara keseluruhan tidak dipengaruhi oleh tingkatan usia responden. Berapapun usia responden, memiliki hak yang sama dalam menilai penampilan presenter acara musik “Derings”. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa seseorang dapat menilai sesuatu dan mengeluarkannya lewat suatu pendapat dipengaruhi usia. Anak kecil tidak akan bisa menilai dan mengeluarkan pendapatnya tanpa ada pengaruh dari lingkungan sekitar. Pada umumnya seseorang telah bisa menilai sesuatu dan mengungkapkan lewat pendapatnya adalah manusia yang telah menginjak masa remaja serta orang dewasa. Jika dilihat dari rentangan usia, responden bisa dikelompokkan menjadi remaja dan orang dewasa sehingga memiliki kesempatan yang sama dalam menilai dan mengeluarkan pendapat mengenai aspek presenter acara musik “Derings”. Usia tidak berhubungan nyata dengan penilaian terhadap presenter namun memiliki hubungan yang berarti.
57
2) Hubungan Jenis Kelamin dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor jenis kelamin dan aspek presenter dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.22 yang berarti antara jenis kelamin dan opini terhadap presenter tidak berhubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Artinya adalah baik responden perempuan maupun laki-laki memiliki hak yang sama dalam menilai hal-hal yang berhubungan dengan penampilan presenter secara keseluruhan. Tabel 22. Opini Responden tentang Presenter menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Presenter Buruk Baik (skor 8-20) (skor 21-32) 4 12 2 22 6 34
Total (orang)
Persen (%)
16 24 40
40,0 60,0 100,0
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden baik lakilaki dan perempuan memiliki penilaian yang baik terhadap aspek presenter. Presenter acara musik “Derings” terdiri dari empat orang yaitu dua orang perempuan dan dua orang laki-laki. Responden perempuan akan lebih menilai baik presenter laki-laki begitu juga sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin responden memiliki hubungan yang berarti dengan penilaian menganai aspek presenter acara musik “Derings”. 3) Hubungan Jenis Kelamin dengan Opini tentang Setting Tempat Hubungan antara faktor jenis kelamin dan aspek setting panggung/tempat dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.22 yang berarti antara jenis kelamin dan opini terhadap setting panggung/tempat tidak berhubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Artinya adalah baik responden prempuan maupun laki-laki memiliki hak
yang
sama
dalam
menilai
hal-hal
yang
berhubungan
dengan
panggung/tempat dimana acara musik “Derings” ditampilkan seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
58
Pada Tabel 23 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden baik perempuan maupun laki-laki memiliki opini yang baik mengenai setting panggung/tempat acara musik ”Derings”. Hal tersebut membuktikan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi responden dalam memberikan opini mengenai aspek pemilihan panggung/tempat berlangsungnya acara musik “Derings”. Tabel 23. Opini Responden tentang Setting Tempat menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Setting Tempat Buruk Baik (skor 5-13) (skor 14-20) 5 11 3 21 8 32
Total (orang)
Persen (%)
16 24 40
40,0 60,0 100,0
4) Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Opini tentang Bintang Tamu Hubungan antara faktor jenis pekerjaan dan aspek bintang tamu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.27 yang berarti antara jenis pekerjaan dan opini terhadap bintang tamu tidak berhubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Setiap responden memiliki kesempatan yang sama dalam menyampaikan opini mengenai bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik “Derings” tanpa dibedakan oleh jenis pekerjaannya. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Opini Responden tentang Bintang Tamu menurut Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Penonton langsung/ Figuran Karyawan/wiraswasta Pelajar/ Mahasiswa Total
Bintang Tamu Buruk Baik (skor 7-18) (skor 19-28)
Total (orang)
Persen (%)
1
21
22
55,0
1 0 2
4 13 38
5 13 40
12,5 32,5 100,0
59
Pada Tabel 24 dapat dilihat bahwa hampir semua responden memiliki opini yang baik mengenai bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik “Derings”. Tanpa dibedakan oleh jenis pekerjaannya karena walaupun pekerjaan mereka berbeda namun bisa saja terjadi diantara mereka memiliki penilaian yang sama terhadap bintang tamu yang dihadirkan.
5) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor asal etnis dan aspek presenter dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.38. Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap penampilan presenter secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Opini Responden tentang Presenter menurut Asal Etnis
Asal Etnis Melayu Jawa Minang Sunda Betawi Batak Total
Presenter Buruk Baik (Skor 8-20) (skor 21-32) 1 5 1 8 0 1 1 12 2 8 1 0 6 34
Total (orang)
Persen (%)
6 9 1 13 10 1 40
15,0 22,5 2,5 32,5 25,0 2,5 100,0
Pada Tabel 25 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dengan yang berasal dari latar belakang etnis manapun memiliki opini yang baik terhadap aspek presenter. Asal etnis responden tidak mempengaruhi dalam memberikan opini mengenai penampilan responden. Setiap responden memiliki hak yang sama dalam memberikan opini tanpa dibedakan dari asal etnisnya. 6) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentangBintang Tamu Hubungan antara faktor asal etnis dan opini mengenai bintang tamu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.27. Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap penampilan
60
bintang tamu secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 26. Pada Tabel 26 dapat dilihat bahwa hampir semua responden dengan berbagai etnis memiliki opini yang baik mengenai bintang tamu yang dihadirkan oleh pihak acara musik “Derings” Trans TV. Penilaian seorang responden tergantung kepada diri sendiri, tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis. Namun, walaupun begitu kedua aspek tersebut memiliki hubungan yang berarti. Responden dengan asal etnis melayu menyukai artis dengan aliran pop melayu, namun bukan berarti mereka menyukai aliran tersebut semata-mata karena mereka berasal dari etnis melayu, tetapi juga disebabkan oleh hal utama lainnya. Begitu juga dengan etnis yang lainnya. Tabel 26. Opini Responden tentang Bintang Tamu menurut Asal Etnis Asal Etnis Melayu Jawa Minang Sunda Betawi Batak Total
Bintang Tamu Buruk Baik (skor 7-18) (skor 19-28) 1 5 0 9 0 1 1 12 0 10 0 1 2 38
Total (total)
Persen (%)
6 9 1 13 10 1 40
15,0 22,5 2,5 32,5 25,0 2,5 100,0
7) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentang Setting Tempat Hubungan
antara
faktor
asal
etnis
dan
opini
tentang
setting
tempat/panggung dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.39. Artinya adalah antara asal etnis dan opini
terhadap
pemilihan
panggung/tempat
secara
keseluruhan
tidak
berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Opini Responden tentang Setting Tempat menurut Asal Etnis Asal Etnis
Setting Tempat Buruk Baik
Total (orang)
Persen (%)
61
Melayu Jawa Minang Sunda Betawi Batak Total
(skor 5-13) 2 2 0 3 0 1 8
(skor 14-20) 4 7 1 10 10 0 32
6 9 1 13 10 1 40
15,0 22,5 2,5 32,5 25,0 25 100,0
Pada dasarnya setiap orang memiliki penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Dalam hal ini adalah penilaian terhadap setting tempat/panggung acara musik “Derings” yang telah ditetapkan. Namun hal tersebut tidak dibedakan oleh darimana orang tersebut berasal. Seorang responden dengan etnis melayu bisa saja memiliki penilaian yang sama dengan responden dengan suku Betawi dalam menilai setting panggung/tempat penayangan acara musik “Derings”. Hal tersebut terjadi karena setiap etnis memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan opini terhadap sesuatu hal. 8) Hubungan Asal Etnis dengan Opini tentang Penayangan Hubungan antara faktor asal etnis dan aspek penayangan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut menunjukkan nilai C = 0.38. Artinya adalah antara asal etnis dan opini terhadap penayangan acara musik ‘Derings” secara keseluruhan tidak berhubungan nyata. Namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Opini Responden tentang Penayangan menurut Asal Etnis Asal Etnis Melayu Jawa Minang Sunda Betawi Batak Total
Penayangan Buruk Baik (skor 5-13) (skor 14-20) 1 5 5 4 1 0 3 10 4 6 1 0 15 25
Total (orang)
Persen (%)
6 9 1 13 10 1 40
15,0 22,5 2,5 32,5 25,0 2,5 100,0
62
Pada Tabel 28 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dengan berbagai etnis memiliki opini yang baik mengenai penayangan acara musik “Derings” Trans TV yang meliputi frekuensi penayangan, durasi dan slot iklan. Namun tidak sedikit juga responden yang memiliki opini kurang terhadap aspek tersebut. Penilaian seorang responden tergantung kepada diri mereka sendiri, tidak dipengaruhi oleh latar belakang etnis mereka. Namun, walaupun begitu kedua aspek tersebut memiliki hubungan yang berarti. 7.2.2 Faktor Ekstrinsik yang Berhubungan dengan Aspek Opini Khalayak Langsung Hubungan antara faktor ekstrinsik responden dengan aspek-aspek opini terhadap acara musik ‘Derings” dianalisi menggunakan uji Chi-Square karena data kedua aspek tersebut merupakan data ordinal. Faktor ekstrinsik terdiri dari sumber informasi acara dan pola pengambilan keputusan untuk menjadi khalayak langsung acara musik “Derings’. Hasil analisis hubungan antara faktor ekstrinsik dengan aspek opini khalayak langsung, dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 29. Hubungan Faktor Ekstrinsik dengan Opini Khalayak Langsung Faktor Ekstrinsik Sumber Informasi Acara Pola Pengambilan Keputusan
Opini Setting Tempat
Koefesien
Presenter
Bintang Tamu
χ2 C
6.36* 0.37
19.79** 0.58
4.27 0.31
1.53 0.19
χ2 C
0.00 0.00
0.00 0.00
0.63 0.12
0.11 0.05
Penayangan
Ket: * (nyata pada p = 0.05) ** (sangat nyata pada p = 0.01)
Berdasarkan Tabel 29, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang nyata antara beberapa variabel faktor ekstrinsik responden dengan aspek opini mengenai acara musik “Derings”. Hipotesis yang mengungkapkan tentang ada hubungan antara faktor ektrinsik responden dengan opini responden dapat diterima. Pada Tabel 29 ditunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel yang terbukti berhubungan nyata dengan aspek-aspek tertentu dari opini, yaitu sumber informasi acara dengan opini terhadap presenter, dan sumber informasi acara
63
dengan bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik ‘Derings” Trans TV. Kasus-kasus korelasi tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Hubungan Sumber Informasi Acara dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara faktor sumber informasi acara dan opini tentang presenter dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis tersebut didapatkan nilai C = 0,37. Artinya adalah antara sumber informasi acara dan opini terhadap presenter acara musik ‘Derings” memiliki hubungan nyata (p < 0,05). Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 30. Berdasarkan Tabel 30 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki opini yang baik mengenai presenter jika ditinjau dari sumber informasi acara musik “Derings”. Jumlah responden yang paling banyak memiliki opini baik terhadap hal tersebut adalah responden yang mengetahui acara musik “Derings” pertama kalinya dari informasi teman sesama khalayak langsung yang telah terlebih dahulu menonton. Tabel 30. Opini Responden Informasi Acara Sumber Informasi Acara Iklan Televisi Keluarga Teman Total
tentang
Presenter
Presenter Buruk Baik (skor 8-20) (skor 21-32) 1 13 1 0 4 21 6 34
menurut
Sumber
Total (orang)
Persen (%)
14 1 25 40
35,0 2,5 62,5 100,0
Hal tersebut dapat dipahami karena informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut dari seseorang yang telah terlebih dahulu menjadi khalayak langsung kepada teman yang belum pernah menjadi khalayak langsung lebih rinci dan mendalam. Responden yang telah pernah menonton terlebih dahulu akan menginformasikan mengenai bagaimana menjadi khalayak langsung, suasananya, konsep acara dan informasi lainnya termasuk menceritakan tentang para presenter acara tersebut. Sehingga memiliki acuan dalam menilai penampilan presenter acara tersebut. Berbeda dengan sumber informasi yang berasal
dari
iklan
karena
iklan
ditelevisi
hanya
bertujuan
untuk
64
menginformasikan tentang keberadaan dan penayangan acara tersebut, informasinya tidak terlalu rinci. 2) Hubungan Sumber Informasi Acara dengan Opini tentang Bintang Tamu Hubungan antara faktor sumber informasi acara dan opini tentang bintang tamu dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai C = 0,58. Artinya adalah antara sumber informasi acara dan opini terhadap bintang tamu acara musik ‘Derings” memiliki hubungan nyata (p < 0,05). Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 31. Berdasarkan Tabel 31 dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki opini baik mengenai bintang tamu yang dihadirkan pada acara musik “Derings” adalah responden yang mendapatkan informasi pertama kali dari iklan dan dari teman. Baik melalui iklan maupun melalui teman dapat diinformasikan mengenai bintang tamu yang akan dihadirkan. Jika seseorang telah mendapatkan informasi mengenai suatu acara dan apa saja yang akan ditampilkan, maka orang tersebut akan menonton acara tersebut dan dapat menilai tentang apa yang dihadirkan dalam acara tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumber informasi acara sangat berpengaruh terhadap opini seseorang responden mengenai bintang tamu yang dihadirkan dalam acara musik “Derings”. Tabel 31. Opini Responden tentang Bintang Tamu menurut Sumber Informasi Acara Sumber Informasi Acara Iklan Televisi Keluarga Teman Total
Bintang Tamu Buruk Baik (skor 7-18) (skor 19-28) 0 14 1 0 1 24 2 38
Total (orang)
Persen (%)
14 1 25 40
35,0 2,5 62,5 100,0
Satu kasus korelasi lainnya yang meskipun tidak nyata namun memiliki hubungan yang berarti, yaitu hubungan antara sumber informasi acara dengan opini tentang setting tempat. Hubungan antara faktor sumber informasi acara dan opini tentang setting tempat dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis
65
tersebut menunjukkan nilai C = 0,31. Artinya adalah antara sumber informasi acara dan opini terhadap setting panggung/tempat acara musik ‘Derings” tidak memiliki hubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan kedua aspek tersebut dapat dapat dilihat pada Tabel 32.
Tabel 32. Opini Responden tentang Setting Tempat menurut Sumber Informasi Acara Sumber Informasi Acara Iklan Televisi Keluarga Teman Total
Setting Tempat Buruk Baik (skor5-13) (skor14-20) 3 11 1 0 4 21 8 32
Total
Persen (%)
14 1 25 40
35,0 2,5 62,5 100,0
Pada Tabel 32 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang mengetahui acara musik “Derings” pertama kali dari iklan televisi maupun dari teman memiliki opini yang baik terhadap aspek presenter. Dapat disimpulkan bahwa sumber informasi acara responden tidak mempengaruhi mereka dalam memberikan opini mengenai setting panggung/tempat diselenggarakannya acara musik “Derings”. Setiap responden memiliki hak yang sama dalam memberikan opini tanpa dibedakan darimana mereka pertama kali mengetahui acara tersebut. 7.2.3 Motivasi yang Berhubungan dengan Aspek Opini Khalayak Langsung tentang acara musik “Derings” Hubungan antara motivasi menonton responden dengan aspek-aspek opini terhadap acara musik “Derings” dianalisi menggunakan uji rank Spesrman karena terdiri dari data ordinal dan nominal. Motivasi menonton terdiri dari motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, hiburan, dan ekonomi. Hasil analisis hubungan antara motivasi menonton dengan aspek opini khalayak langsung, dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 33. Hubungan Motivasi Menonton dengan Aspek Opini
66
Jenis Motivasi
Aspek Opini Setting Tempat
Presenter
Bintang Tamu
0,23
-0,05
0,17
0,06
-0,09
-0,05
-0,12
0,06
-0,07
-0,04
-0,08
0,21
Hiburan
konstan
konstan
Konstan
konstan
Ekonomi
0,15
-0,07
-0,14
-0,03
Informasi Identitas Pribadi Integrasi dan Interaksi Sosial
Penayangan
Pada Tabel 33 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun hubungan nyata antara motivasi menonton dengan semua aspek opini khalayak langsung terhadap acara musik “Derings” Trans TV. Artinya, tidak ada perbedaan yang nyata tentang opini terhadap acara musik “Derings” diantara responden yang berbeda motivasinya. Namun pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat beberapa kasus korelasi yang meskipun tidak nyata tetapi memiliki hubungan yang berarti (nilai korelasi 0,2-0,4). Kasus-kasus tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Hubungan Motivasi Informasi dengan Opini tentang Presenter Hubungan antara aspek motivasi informasi dan opini tentang presenter dianalisis menggunakan uji rank Spearman. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai rs = 0,23. Artinya adalah antara aspek motivasi informasi dan opini terhadap presenter acara musik “Derings” tidak memiliki hubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Walaupun motivasi informasi terbukti tidak berhubungan nyata dengan opini terhadap presenter tetapi keduanya memiliki hubungan yang berarti. Motivasi informasi responden dalam menjadi khlayak langsung acara musik “Derings” salah satunya adalah untuk mengetahui siapa presenter acara tersebut. Jika responden telah mengetahui siapa saja presenter acara tersebut, maka mereka akan bisa memberikan penilaian terhadap para presenter acara tersebut. Dapat dibuktikan bahwa kedua aspek itu berhubungan walaupun tidak nyata. 2) Hubungan Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial dengan Opini tentang Penyangan
67
Hubungan antara aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial dan opini tentang penayangan acara musik “Derings” dianalisis menggunakan uji rank Spearman. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai rs = 0,21. Artinya adalah antara aspek motivasi integrasi dan interaksi sosial dan opini terhadap penayangan acara musik ‘Derings” tidak memiliki hubungan nyata namun memiliki hubungan yang berarti. Hubungan yang berarti tersebut data ditunjukkan bahwa seorang responden yang memiliki keinginan untuk berintegrasi dan berinteraksi dengan sesama khlayak langsung menyukai durasi penayangan yang lama, frekuensi penayangan lima kali seminggu dan slot iklan yang lama.karena pada saat tersebut mereka bisa saling mengenal dan menambah keakraban. Jika mereka dapat berintegrasi dan berinteraksi dengan sesama khlayak langsung, maka mereka akan menyenangi durasi penayangan yang lama, frekuensi penayangan lima kali seminggu dan slot iklan yang lama.