BAB VI PENGGAJIAN ( pay roll ) A. UPAH KOTOR Upah kotor adalah jumlah total uang – sebelum dikenakan potongan – yang akan dibayarkan pengusaha / majikan yang pada umumnya ditentukan melalui
negosiasi
antara
pengusaha
dan
pekerja/karyawannya.
Bagaimanapun ketentuan ini harus sesuai dengan peraturan pemerintah dan undang-undang (upah minimum, dll). Dalam pelaksanaannya
pengertian upah dan gaji dibedakan. Gaji
diartikan sebagai sejumlah pembayaran yang diberikan kepada karyawan setiap bulannya
dengan tidak memperhitungkan jumlah hari masuk yang
dibukukannya, sementara upah adalah sejumlah pembayaran pendapatan yang diberikan kepada buruh / tenaga kerja yang dihitung berdasarkan jam kerja atau hari yang dibukukannya. Upah kotor untuk penerima upah pada umumnya dihitung dengan menggunakan kartu jam kerja yang dimiliki tiap-tiap karyawan (time card). Seperti pada tabel 6.1 berikut ini : Nama ____________
tarip upah/jam ________
Akhir minggu _______ Masuk
keluar
jam
Senin
__________
___________
__________
Selasa
__________
___________
__________
Rabu
__________
___________
__________
Kamis
__________
___________
__________
Jum’at
__________
___________
__________
Pengawas
__________
total jam per minggu __________
90
Modul Matematika Bisnis
Contoh 6.1. Nona Lina memiliki kartu jam kerja yang dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini Nama Lina Arliana Akhir minggu 3/1/2001 Masuk Senin 8.00 Selasa 8.00 Rabu 8.00 Kamis 8.00 Jum’at
8.00
Pengawas
Mirza
tarip upah/jam Rp.5000,00 keluar 16.00 16.00 15.00 14.00
jam 8 8 7 6
16.00
6
total jam per minggu
35
.
Dari kartu waktu, kita dapat memasukkan ke komputer untuk menghitung upah kotor sebagai berikut: Upah kotor = Jam kerja x jam rata-rata = 35 jam
x Rp.5000,00
= Rp. 175.000,00
Contoh 6.2. Dela bekerja 35 jam per minggu dan tarip upah per jamnya Rp. 10.000,00. berapa upah kotornya? Upah kotor = Jam kerja x tarip upah per jam = 35 jam x Rp.10.000,00 = Rp. 350.000,00
Contoh 6.3. Pada minggu terakhir bulan Maret Maya bekerja 40 jam dengan tarip upah per jam Rp.7.500,00.Berapa upah kotornya di minggu tersebut? Jam kerja x tarip upah per jam = upah kotor 40 jam x Rp. 7.500,00
= Rp. 300.000,00
Contoh 6.4. Dari daftar karyawan yang bekerja di perusahaan “KITA”, tentukan total jam kerjanya dan upah kotornya 91
Modul Matematika Bisnis
Nama
Hari Senin
Selas
Tarip upah/jam
Rabu
Kamis
Jum’at
a Ani
6
7
6,5
8
9
Rp.9.500,00
Beli
7,5
6,5
6
9
7
Rp.8.000,00
Citra
7,5
8,5
7,5
7
9,5
Rp.6.500,00
Danu
8,5
6,5
8,5
8
0
Rp.7.000,00
Eko
9
6
5
8,5
9
Rp.8.500,00
Jawab Nama
jam/minggu x
taripupah/jam
= upah
kotor
Ani
36,5
x
Rp.9.500,00
= Rp. 346.750,00
Beli
36
x
Rp. 8.000,00
= Rp. 288.000,00
Citra
40
x
Rp. 6.500,00
= Rp. 260.000,00
Danu
31,5
x
Rp. 7.000,00
= Rp. 220.500,00
Eko
37,5
x
Rp. 8.500,00
= Rp. 318.750,00
B. RATA-RATA HARI KERJA DAN JAM KERJA Kita dapat menulis rumus upah kotor untuk mencari jam kerja dan tarip upah per jam Jam kerja x tarip upah per jam = upah kotor Contoh 6.5. Yoga menerima upah kotor sebesar Rp.15.000,00 untuk 3 jam kerja. Berapa tarip upah per jamnya? Jawab tarip upah perjam
gaji kotor jam ker ja Rp.15.000,00 Rp.5.000,00 3
92
Modul Matematika Bisnis
C. LEMBUR Pada umumnya yang dimaksud dengan lembur adalah kelebihan jam kerja dari standart jam yang biasanya. Atau bekerja lebih dari 8 jam dalam 1 hari atau lebih dari 40 jam dalam 1 minggu. Sebagai contoh apabila Lani kemarin bekerja 10 jam, dia akan menerima lembur untuk 2 jam (10-8=2). Bila Rina bekerja 43 jam dalam satu minggu, ia akan menerima lembur untuk yang 3 jam (43-40=3). Pembayaran lembur bervariasi , tergantung kemampuan perusahaan, biasanya 1,5 kali tarip upah upah reguler. Sebagai contoh jika tarip upah seseorang adalah Rp. 7.000,00 per jam, maka tarip upah lembur sebesar 1,5 x Rp. 7.000,00 = Rp. 10.500,00. Bekerja pada hari minggu atau hari libur lainnya, juga akan diberikan lembur dengan nilai yang disesuaikan kemampuan perusahaan juga, biasanya dibayar 2 kali tarip upah reguler. Misalkan jika tarip upah regulernya Rp. 7.000,00, maka jika bekerja pada hari minggu atau hari libur, tarip upah lemburnya adalah 2 x Rp. 7.000,00 = Rp. 14.000,00. Contoh 6.6. Farida mempunyai kartu waktu selama bekerja Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
8 ,30 menit
9,15 menit
7,45 menit
7 ,30 menit
10 menit
Upah Farida rata-rata Rp.8.500,00 ditambah satu setengah kali untuk setiap jamnya jika bekerja lebih dari 40 jam per minggu. Tentukan (a) Total jam kerjanya dan (b) upah kotornya. Jawab (a) jam kerja = total jam kerja 8,30 + 9,15 + 7,45 + 7,30 + 10 = 43 jam (b) Upah kotornya adalah jumlah upah/upah reguler dan upah lemburnya. Upah regulernya adalah: jam reguler x tarip upah per jam = upah reguler 93
Modul Matematika Bisnis
40 x Rp.8.500,00 = Rp.340.000,00 Untuk menghitung upah lembur, kita harus menentukan
jam kerja
lembur dan tarip upah lembur Jam lembur = 43 jam kerja – 40 jam = 3 jam Tarip lembur = Rp. 8.500 x 1,5 = Rp. 12.750,00 Upah lembur : Jam lembur x tarip lembur = upah lembur 3 x Rp. 12.750,00 = Rp. 38.250,00 Jadi, upah Farida untuk minggu ini adalah upah reguler + upah lembur = upah/upah kotor Rp. 340.000,00 + Rp. 38.250,00 = Rp. 378.250,00 Contoh 6.7 Seorang pekerja yang bekerja selama satu minggu mempunyai jam kerja dibawah ini: Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
8 jam
9 jam
8.30 menit
10 jam
7.30 menit
Hitunglah upah yang diterima bila upah per jam Rp.6.300,00 ditambah satu setengah kali upah reguler, jika dia bekerja lebih dari 40 jam per minggu. Jawab. Jam kerja reguler x tarip upah/jam = upah reguler 40 x Rp. 6.300,00 = Rp. 252.000,00 Jam lembur* x tarip upah lembur** = upah lembur 2.5 x Rp. 9.450,00
= Rp. 23.625,00
upah reguler + upah lembur = upah kotor Rp. 252.000,00 + Rp.23.625 = Rp. 275.625,00 *
Jam lembur = 42,5-40 = 2,5
** Tarip lembur = 1,5 x Rp. 6.300,00 = Rp. 9.450,00
94
Modul Matematika Bisnis
D. GAJI (SALARY) Seperti pada pengertian di atas, selain upah atau pembayaran yang dihitung berdasar pada jam, terdapat juga pekerja yang menerima upah per minggu, bulanan, atau tahunan, yang disebut dengan “gaji” (salary). Contoh 6.8 Gaji Alisia per minggu Rp. 500.000,00, berapa gaji tahunannya? Jika dalam satu tahun ada 52 minggu, maka total gaji pertahun adalah Rp. 500.000,00 x 52
= Rp. 26.000.000,00/ tahun.
Dalam kondisi yang lain, misalkan yang diketahui adalah gaji tahunannya akan dicari berapa hak gaji yang diperoleh untuk setiap bulannya Contoh 6.9 Pendapatan Reinold adalah Rp 24.000.000 / tahun. Berapakah yang akan diterimanya untuk setiap bulan ? Rp 24.000.000 / 12
= Rp 2.000.000 / bulan
E. KOMISI Dengan berkembangnya jaman dan model bisnis, pembayaran pendapatan atau upah juga semakin bervariasi. Sistem pemasaran MLM (Multilevel Marketing
) misalnya lebih banyak menggunakan metode
pembayaran komisi atau sering disebut dengan bonus untuk setiap penjualan yang dibukukan oleh seorang marketing. Cara – cara ini dianggap cukup efektif untuk beberapa usaha yang lain seperti asuransi, perusahaan obat dan sebagainya, karena mampu memberikan motivasi kepada tenaga kerja/ karyawan untuk mendongkrak nilai penjualan.
Yang dimaksud dengan
komisi adalah sejumlah pembayaran yang diberikan apabila seseorang (sales, marketing , agen dan lain – lain ) mampu membukukan sejumlah penjualan tertentu. Penentuan komisi
atau sering disebut fee diberikan
dalam bentuk persen yang nilai maupun angkanya ditetapkan sesuai dengan kemampuan perusahaan. 95
Modul Matematika Bisnis
Contoh 6.10 Perusahaan Amanah Profesional menetapkan seorang pekerja akan mendapat 25 % komisi untuk penjualan minimal Rp. 800.000 dan 10% untuk setiap kelebihan penjualan yang dibukukannya, Berapa bayaran untuk penjualan sebesar Rp 1.200.000 Komisi yang dibayar = Tarip komisi x Penjualan = 0,25 x Rp. 800.000 = Rp 200.000,= 0,10 x Rp. 400.000 = Rp. 40.000,Total pembayaran = Rp. 240.000,Perusahaan – perusahaan lain memberikan sistem pengupahan yang merupakan penggabungan antara gaji pokok dan komisi. Sistem ini diharapkan akan bisa memberikan stimulan bagi pekerja untuk lebih banyak membukukan keuntungan bagi perusahaan. Contoh 6.10 Perusahaan Asuransi “Semoga Selamat”, memberikan sistem penggajian sebagai berikut : Gaji pokok sebesar Rp 350.000,Uang Transport Rp 5.000,- per hari masuk Komisi – komisi 0,5 % dari nilai polis yang berhasil di jual 2 % dari nilai premi yang dibukukan bulan ini Berapakah pendapatan yang diperoleh
Anton sebagai agen asuransi
tersebut bila pada bulan ini ia masuk sebanyak 25 hari dan berhasil menjual polis Rp 64.000.000 serta membukukan premi Rp 7.500.000 ? Jawab Gaji pokok
Rp 350.000,-
Uang transport
Rp 5.000 x 25 hari
Rp 125.000,-
Komisi Polis
Rp 64.000.000 x 0,5%
Rp 320.000,-
Komisi premi
Rp 7.500.000 x 2%
Rp 150.000,- +
Total pendapatan
Rp 945.000,96
Modul Matematika Bisnis
Jadi Total pendapatan Anton bulan ini adalah Rp 945.000,F. Upah bersih Dalam
kenyataannya,
upah
yang
diberikan
biasanya
masih
merupakan upah kotor, terdapat berbagai potongan yang akan mengurangi pendapatan. Sebagai contoh misalnya pendapatan kotor akan dikurangi dengan potongan untuk pajak , cicilan, arisan dan sebagainya. Jumlah pendapatan bersih yang dibawa pulang atau disebut take home pay akan lebih sedikit setelah dikurangi dengan potongan-potongan yang sah. Contoh 6.11 Pendapatan kotor Ali adalah Rp. 300.000,- dan dipotong Rp10.000,- untuk iuran seragam dan Rp. 30.000,- untuk pajak, berapa pendapatan bersih yang diterima Ali ? Total potongan : Rp. 10.000,- + Rp. 30.000,Upah Bersih
= Rp. 40.000,-
= Total Pendapatan – Total Potongan = Rp. 300.000,- – Rp. 40.000,= Rp. 260.000,-
Contoh 6.12 Upah kotor Narita untuk Minggu ini adalah Rp 236.870,-. Pajak daerah yang dikenakan adalah Rp 17.560,-/ minggu sementara pajak nasional adalah sebesar 7 % dari upah kotornya. Berapakah Pendapatan bersih yang akan diterima oleh Nabila minggu ini Jawab Upah kotor
Rp 236.870,-
Pajak daerah Pajak nasional
Rp 17.560,( Rp 236.870,00 x 7 % )
Rp 16.580,-
Total pengurangan
Rp 34.140,-
Upah bersih
Rp 202.730,-
Jumlah take home pay atau upah bersih yang diterima oleh Narita adalah sebesar Rp 202.730,97
Modul Matematika Bisnis
G. PENGELUARAN UPAH Selain upah untuk perseorangan atau yang dikeluarkan untuk setiap pekerja, maka akan dibahas upah yang dikeluarkan oleh perusahaan secara keseluruhan. Pengeluaran upah merupakan komponen utama dalam biaya perusahaan. Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan pengupahan selain UMK ( Upah Minimum Kabupaten / Kota ) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, juga terdapat beberapa faktor yang lain diantaranya jumlah tenaga kerja, jumlah jam kerja, jumlah lembur, dan potongan yang dikenakan atas pembayaran upah tersebut. Rumus yang digunakan di sini Pengeluaran Upah =
( Upah reguler x jam kerja x tenaga kerja ) + ( upah lembur x jumlah jam lembur x tenaga kerja )
Beberapa perusahaan yang bergerak dalam pembuatan barang, terkadang juga menggunakan sistem target jumlah barang yang berhasil dibuat untuk menentukan besarnya upah seorang pekerja. Sehingga dalam kasus ini, total pengeluaran upah perusahaan dirumuskan sebagai berikut : Pengeluaran Upah = Total barang yang dibuat x upah per barang. Dalam kasus ini terdapat juga perusahaan
yang menetapkan
kombinasi antara gaji pokok dengan upah terhadap total barang yang dibuat.
Contoh 6.13 Sebuah perusahaan mempekerjakan 2.500 tenaga kerja dengan ratarata jam kerja perhari 8 jam dan lama kerja per minggu 6 hari. Upah per jam ditentukan Rp 1.500,-. Upah lembur dihitung 1,5 kali upah reguler a. Berapa pengeluaran upah pada minggu ini apabila diasumsikan tidak terdapat lembur ? b. Apabila lemburnya sebanyak 20% dari total jam kerja, berapa jumlah pengeluaran upahnya ? 98
Modul Matematika Bisnis
Jawab : a. Pengeluaran Upah minggu ini adalah = ( 2.500 x 8 x 6 x 1.500 ) = Rp 180.000.000,b. Pengeluaran upah dengan asumsi lembur 20 % Diketahui upah lembur
= 1,5 x 1500
jam kerja lembur = ( 8 x 6 x 2.500) x 20%
= Rp 2.250,= 24.000 jam kerja
Pengeluaran upah untuk lembur = ( 24.000 x 2.250 ) = Rp 54.000.000 Sehingga total pengeluaran apabila lembur diasumsikan 20% adalah = Rp 180.000.000 + Rp 54.000.000 = Rp 234.000.000,-
Contoh 6.14 Perusahaan tas
hand made ANEKARIA, menetapkan sistem
pengupahan sebagai berikut : Gaji pokok
: Rp 225.000,- / pekerja/ bulan
Upah per unit tas
: Rp 1.500,-
Uang makan
: Rp 1750,- / orang / hari
Berapakah total pengeluaran upah perusahaan tersebut apabila jumlah tenaga kerja adalah 25 orang dengan total produksi tas bulan ini sebanyak 1650 unit tas, dan hari masuk adalah 25. Jawab : Gaji pokok
= Rp 225.000 x 25 orang
= Rp 5.625.000,-
Upah tas
= Rp
1.500 x 1650 tas
= Rp 2.475.000,-
Uang makan
= Rp
1.750 x 25 orgx 25 hari
= Rp 1.093.750,- +
Total pengeluaran upah
= Rp 9.193.750,-
Jadi total pengeluaran upah perusahaan ANEKA RIA adalah Rp 9.193.750
99
Modul Matematika Bisnis
Pada kasus
selanjutnya biaya gaji ini akan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap harga barang yang akan ditetapkan oleh perusahaan. Itulah sebabnya ketika terjadi tuntutan
kenaikan upah maka
perusahaan akan mengkompensasikannya dengan menaikkan harga barang yang diproduksi.
100
Modul Matematika Bisnis