BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa, didapatkan faktor-faktor pembentuk karakter fisik ruang jalan dan kualitas karakter fisik pada Perempatan Ring Road Condong Catur yang dapat disimpulkan sebagai berikut: Faktor-faktor apa sajakah yang berperan membentuk karakter fisik ruang jalan di Perempatan Ring Road Condong Catur? 1. Faktor-faktor yang berperan membentuk karakter fisik ruang jalan di Perempatan Ring Road Condong Catur terdiri atas bangunan dan pengisi ruang jalan (signage, street furniture yang berupa tiang dan vegetasi). a. Faktor pembentuk “dinding” jalan berupa bangunan dan pengisi ruang jalan (signage, street furniture yang berupa tiang dan vegetasi) b. Faktor pembentuk “lantai” jalan berupa setback bangunan dan ruang jalan 2. Elemen pembentuk karakter fisik ruang jalan pada Perempatan Ring Road Condong Catur masih belum menunjukkan adanya keteraturan baik dari segi perletakkan, sebaran maupun ketinggian, terutama untuk faktor pembentuk karakter fisik yang berupa bangunan, signage, dan vegetasi. 3. Elemen pembentuk karakter fisik ruang jalan Perempatan Ring Road Condong Catur yang belum menunjukkan adanya keteraturan baik dari segi perletakkan, sebaran maupun ketinggian tersebut secara tidak langsung juga belum menunjukkan identitas suatu wilayah perkotaan.
102
4. Perempatan Ring Road Condong Catur didominasi oleh fungsi komersial, ditemukan adanya kecenderungan deretan bangunan dengan tinggi bangunan yang sama. Sehingga, secara spesifik ditemukan karakteristik khusus pembentuk karakter fisik ruang jalan berdasarkan ketinggian bangunan.
Gambar 6.1. Ketinggian Bangunan pada Perempatan Ring Road Condong Catur Sumber: Analisis Penulis, 2015
103
Bagaimanakah kualitas karakter fisik ruang jalan di Perempatan Ring Road Condong Catur? 1. Kualitas enclosure, dengan menghitung perbandingan antara jarak (D) dengan tinggi (H) bangunan didapatkan bahwa secara umum masih menunjukkan ruang jalan dengan daya keruangan yang kurang. a. Hasil perhitungan perbandingan antara jarak antar bangunan dengan tinggi bangunan ditemukan bahwa rata – rata skala ruang jalan dengan D/H=1 sampai 5, dengan dominasi ruang jalan memiliki D/H= 4 sampai 5 terutama pada ruang jalan dengan pelingkup ruang deretan bangunan komersial berlantai 2, sedangkan ruang jalan dengan skala D/H= 1 sampai 3 hanya pada beberapa ruang jalan saja terutama pada ruang jalan dengan pelingkup ruang deretan bangunan berlantai 1, yang apabila diterjemahkan dalam deskripsi kualitas ruang, ruang jalan Perempatan Ring Road Condong Catur ini memiliki karakter yang secara proporsi ruang berkesan jauh atau nilai ruangnya tidak terasa. b. Hasil perhitungan perbandingan antara jarak antar pengisi ruang jalan (signage, vegetasi dan street furniture) dengan tinggi pengisi ruang jalan tersebut ditemukan bahwa rata – rata skala ruang jalan dengan D/H<1 yang terjadi baik pada ruang jalan dengan pelingkup ruang deretan bangunan lantai 1, lantai 2 maupun lantai 3. Sedangkan ruang jalan dengan skala D/H>1 hanya pada ruang jalan tertentu terutama di ruang jalan yang menjauhi persimpangan jalan, yang apabila diterjemahkan dalam deskripsi kualitas ruang, ruang jalan pada perempatan ring road condong catur ini memiliki karakter yang secara proporsi ruang terasa kuat dan berkesan tertekan.
104
Gambar 6.2. Hasil Perhitungan Perbandingan Jarak Antar Bangunan (Db) Dengan Tinggi Bangunan (Hb) Sumber: Analisis Penulis, 2015
Gambar 6.3. Hasil Perhitungan Perbandingan Jarak Pengisi Ruang jalan (Dnb) Dengan Tinggi Pengisi Ruang Jalan (Hnb) Sumber: Analisis Penulis, 2015
105
2. Kecenderungan karakter pembentuk ruang memberikan pengaruh terhadap ruang jalan, baik efek positif maupun negatif. Efek positif dimana karakter fisik pembentuk ruang jalan tersebut berkontribusi memberikan kesan ruang jalan yang luas, lega, menarik dan teratur, sedangkan efek negatif disini dimana karakter fisik pembentuk ruang jalan tersebut berkontribusi memberikan kesan ruang jalan yang sempit, memberikan rasa tertekan, cenderung dihindari dan tidak teratur. a. Pembentuk ruang jalan pada deretan bangunan 2-3 lantai memberikan pengaruh positif terhadap ruang jalan b. Pembentuk ruang jalan pada deretan bangunan 1 lantai memberikan pengaruh negatif terhadap ruang jalan
106
B. Rekomendasi
Hal – hal yang menjadi pertimbangan dalam pemberian rekomendasi berupa arahan yaitu: 1. Arahan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil temuan penelitian a. Faktor pembentuk karakter fisik ruang jalan pada Perempatan Ring Road Condong Catur masih belum menunjukkan adanya keteraturan baik dari segi perletakkan, sebaran maupun ketinggian, terutama untuk faktor pembentuk karakter fisik yang berupa bangunan, signage, dan vegetasi. b. Elemen-elemen pembentuk karakter fisik ruang jalan pada Perempatan Ring Road Condong Catur ini masih belum menunjukkan karakter suatu wilayah perkotaan. c. Kualitas karakter fisik ruang jalan masih menunjukkan ruang jalan dengan daya keruangan yang kurang. d. Karakter fisik pembentuk ruang jalan masih memberikan efek negatif terhadap ruang jalan. 2. Arahan dilakukan dengan mempertimbangkan fungsi ruang jalan, dimana Perempatan Ring Road Condong Catur secara klasifikasi ruang jalan sebagai jalan arteri. 3. Arahan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lokasi penelitian bagi kota Yogyakarta. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi DIY 2005-2014 dijelaskan bahwa, zona inti perkotaan DIY adalah kawasan perkotaan Yogyakarta yang berada di dalam ring road dan wilayah perkotaan diluar ring road berkembang sebagai wilayah sub-urban. Wilayah penelitian Perempatan Ring Road Condong Catur ini berada tepat di ringroad, maka dapat dikatakan bahwa ruang jalan ini termasuk dalam wilayah perkotaanYogyakarta.
107
C. Arahan Pembentuk karakter fisik ruang jalan diarahkan dapat meningkatkan kualitas karakter fisik ruang jalan. - Pembentuk elemen-lemen fisik ruang jalan menunjukkan karakter Perempatan Ring Road Condong Catur sebagai bagian wilayah perkotaan Yogyakarta dan mempertimbangkan status fungsi jalan sebagai jalan arteri. - Pengarahan karakter fisik pembentuk ruang yang dapat memberikan pengaruh ruang jalan yang nyaman. 1. Arahan Ruang Jalan a. Ruang Jalan Struktur ruang Perempatan Ring Road Condong Catur ini sebaiknya sesuai dengan struktur ruang jalan arteri dan jalan di daerah perkotaan, dengan pembagian ruang jalan dibedakan atas: 1) Jalur 2 arah, dengan lebar minimal 9 meter 2) Ruang jalan didukung oleh area untuk fasilitas umum seperti jalur pedestrian dan parkir
b. Pengisi Ruang Jalan Pengisi ruang jalan antara lain berupa vegetasi, signage dan street furniture. 1) Pengisi ruang jalan berfungsi sebagai pembentuk dinding & atap jalan. 2) Pengisi ruang jalan meningkatkan kualitas karakter fisik ruang jalan. 3) Perletakkan dan ketinggian (minimum – maksimum) pengisi ruang jalan menciptakan proporsi ruang yang seimbang dan berkesan harmonis D/H=1 sampai D/H=3. 4) Karakter pengisi ruang jalan menunjukkan karakter daerah perkotaan
108
2. Arahan Vegetasi Pengadaan atau penambahan unsur vegetasi pada ruang jalan Perempatan Ring Road Condong Catur sebagai pembentuk “dinding” jalan dan sekaligus meningkatkan kualitas karakter fisik ruang jalan dengan kriteria vegetasi padadaerah perkotaan. a) Perletakkan dan ketinggian vegetasi menciptakan ruang yang seimbangdan berkesan harmonis perbandingan jarak antar dengan tinggi vegetasi (minimum – maksimum) yaitu D/H=1 sampai 3. b) Dianjurkan vegetasi jenis sedang (tinggi 5 – 10 meter). c) Perletakkan pada area yang disediakan untuk fasilitas publik. d) Sebaran menerus dengan jarak tiap vegetasi teratur dan berkerapatan sedang.
3. Arahan Signage Pengaturan perletakkan, ketinggian dan sebaran signage dengan jenis signage yang berdiri diatas tanah. a) Perletakkan dan ketinggian maksimun signage memberikan kesan ruang yang harmonis dan proporsi ruang jalan yang seimbang. Perbandingan jarak signage (minimum – maksimum) dengan tinggi signage (minimum– maksimum) yaitu D/H=1 sampai 3. b) Perletakkan sebaiknya pada area yang disediakan untuk fasilitas publik dan dapat pula dengan type signage melintang. c) Orientasi signage ditujukkan untuk pejalan kaki dan kendaraan. d) Ketinggian maksimun setinggi 2 lantai, jika lebih sebaiknya menggunakan jenis signage yang diletakkan diatas (atap).
109
4. Arahan Street Furniture Pengaturan perletakkan, ketinggian dan sebaran street furniture a) Perletakkan, sebaran dan ketinggian tiang jaringan utilitas sebaiknya teratur. b) Street furniture sebaiknya tidak pada ruang milik jalan, tetapi pada area yang disediakan untuk fasilitas umum. c) Street lamp berkarakter daerah perkotaan, memiliki sedikit ornamen.
5. Arahan Bangunan 1) Ketinggian Bangunan Ketinggian bangunan dapat meningkatkan kualitas karakter fisik ruang jalan dan menunjukkan karakter daerah perkotaan umum. a) Sebaiknya bangunan bukan merupakan bangunan tinggi. b) Bangunan berketinggian sedang, 1 hingga 3 lantai. c) Olahan ketinggian bangunan dapat dilakukan dengan : - Olahan muka bangunan. - Penambahan elemen (cover tambahan) ataupun double facade. 2) Setback Bangunan Pengarahan garis mundur bangunan maksimum dan minimum yang dapat meningkatkan kualitas karakter fisik ruang jalan dan menunjukkan karakter daerah perkotaan. Arahan kemunduran bangunan antara lain sebagai berikut: a) Setback bangunan sesuai Garis Sempadan Bangunan yang berlaku pada kawasan b) Setback bangunan minimum merupakan batas antara area publik dan privat. c) Garis pagar sama dengan Setback bangunan minimum. d) Penggunaan material pada area setback bangunan dengan penggunaan tekstur yang halus.
110
Tabel 6.1.Arahan Tiap Segmen pada Ruang Jalan Kawasan Perempatan Ring Road Condong Catur Ruang Jalan Segmen A
Ruang Jalan Segmen B
Ruang Jalan Segmen C
Ruang Jalan Segmen D
111