BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN DAN EKUITAS MEREK 6.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan, Tingkat Kepedulian, dan Ekuitas Merek 6.1.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan Pada karakteristik individu terdapat lima variabel yang diuji hubungannya dengan tingkat pengetahuan, tingkat kepedulian, dan ekuitas merek. Hubungan karakteristik jenis kelamin responden dengan tingkat pengetahuan Crosstab chisquare. Uji ini dilakukan untuk menganalisis apakah jenis kelamin yang berbeda mempengaruhi
hubungan
dengan
tingkat
pengetahuan
responden
akan
sertifikasi halal. Tabel 18. Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Jenis Kelamin
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Perempuan
1
10
45
56
Laki-laki
0
15
29
44
Total
1
25
74
100
Keterangan: nilai Asymp. Sig. 0,130
Berdasarkan Tabel di atas diketahui sebanyak satu orang responden perempuan memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, sebanyak 10 orang memiliki pengetahuan yang sedang dan 45 orang wanita memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi akan sertifikasi halal. Sedangkan untuk responden lakilaki tidak ada yang memiliki tingkat pengetahuan rendah, dalam Tabel ditunjukkan bahwa 15 orang laki-laki memiliki tingkat pengetahuan yang sedang dan 29 orang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi.
Berdasarkan
probabilitasnya didapat nilai Asymp. Sig. sebesar 0,130 (lebih besar dari 0,05) menandakan bahwa tidak adanya hubungan antara jenis kelamin responden dengan tingkat pengetahuan responden akan sertifikasi halal. Bagi laki-laki maupun perempuan memiliki tingkat pengetahuan yang relatif sama. Responden laki-laki tidak memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan responden perempuan.
Fenomena ini dapat dipahami karena
akses untuk menerima ilmu/ pendidikan di Kelurahan Balumbang Jaya tidak hanya diprioritaskan untuk laki-laki saja, selain itu akses terhadap media
50
komunikasi
juga
sangat
mudah
diperoleh
responden
laki-laki
maupun
perempuan. 6.1.2 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Kepedulian Hubungan
karakteristik
jenis
kelamin
responden
kepedulian diuji menggunakan Crosstab Chi-square.
dengan
tingkat
Uji ini dilakukan untuk
menganalisis apakah jenis kelamin yang berbeda mempengaruhi hubungan dengan tingkat kepedulian responden terhadap peran sertifikasi halal.
dalam
produk pangan. Data hubungan tersebut secara ringkas tersaji dalam Tabel 19. Tabel 19.
Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Kepedulian Responden Tingkat Kepedulian Jenis Kelamin
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Perempuan
0
9
47
56
Laki-laki
0
12
32
44
Total
0
21
79
100
Keterangan: nilai Asymp. Sig. 0,172
Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kepedulian responden, karena berdasarkan probabilitasnya didapat nilai Asymp. Sig. Sebesar 0,172 (lebih besar dari 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki tingkat kepedulian yang relatif sama. Dari Tabel 7 juga dapat dipastikan bahwa tingkat kepedulian responden laki-laki dan perempuan kepada peran sertifikasi halal sudah baik, karena tidak ada seorang pun yang memiliki tingkat kepedulian yang rendah terhadap peran sertifikasi halal.
Kesadaran akan pentingnya peran
sertifikasi halal tercermin pula dalam Tabel 7, kesadaran warga Balumbang Jaya tidak hanya baik tetapi juga merata antara laki-laki dan perempuan.
6.1.3 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Ekuitas Merek Tujuan utama dalam menguji hubungan ini ialah untuk mengetahui apakah jenis kelamin yang berbeda berpengaruh terhadap nilai tambah yang diberikan terhadap produk pangan bersertifikasi halal.
Uji ini menggunakan
Crosstab chi-square. Data hubungan tersebut tersaji dalam Tabel 20.
51
Tabel 20. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Ekuitas Merek Tingkat Ekuitas Merek Jenis Kelamin
Sedang
Tinggi
Total
Perempuan
26
30
56
Laki-laki
26
18
44
Total
52
48
100
Keterangan: nilai Asymp. Sig. 0,208
Berdasarkan Tabel 20 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat ekuitas merek, karena berdasarkan probabilitasnya didapat nilai Asymp.
Sig.
Sebesar 0,208 (lebih
besar dari 0,05). Baik laki-laki maupun perempuan tidak ada yang memiliki nilai rendah dan untuk perempuan cenderung memberikan nilai tambah yang lebih baik terhadap produk pangan yang bersertifikasi halal dibandingkan dengan lakilaki. Ketiga uji hubungan di atas mengatakan bahwa antara jenis kelamin dengan ketiga aspek tersebut tidak memiliki hubungan yang nyata. Baik laki-laki maupun perempuan cenderung memiliki hasil yang sama dalam tingkat pengetahuan, tingkat kepedulian akan sertifikasi halal, dan ekuitas merek yang diberikan kepada produk yang bersertifikasi halal. Terkait dengan kegiatan sosialisasi yang dilakukan LPPOM MUI untuk menyatakan pentingnya mengonsumsi produk yang bersertifikasi halal, maka dari karakteristik jenis kelamin ini hal tersebut sudah cukup berhasil dengan baik. Hal ini tercermin dari hanya terdapatnya satu hasil dengan tingkat rendah, yaitu dari tingkat pengetahuan. Sedangkan dari dua aspek lainnya hasil rendah tidak ditemukan.
6.2 Hubungan
antara
Usia
dengan
Tingkat
Pengetahuan,
Tingkat
Kepedulian dan Ekuitas Merek 6.2.1 Hubungan antara Usia dengan Tingkat Pengetahuan Uji hubungan ini dilakukan untuk mengetahui apakah tingkatan usia turut mempengaruhi tingkat pengetahuan responden akan sertifikasi halal. Untuk usia dibagi menjadi tiga kategori yaitu muda, dewasa, dan tua. Sedangkan tingkat
52
pengetahuan dibagi kedalam tiga tingkatan yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Uji ini menggunakan Crosstab chi-square. Tabel 21. Hubungan antara Usia dengan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Usia
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Muda (16-33 tahun)
0
14
48
62
Dewasa (34-51 tahun)
0
7
17
24
Tua (52-66 tahun)
1
4
9
14
Total Keterangan: nilai Asymp. Sig. 0,145
1
25
74
100
Berdasarkan Tabel 21 dapat dilihat bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan, karena berdasarkan probabilitasnya didapat nilai Asymp. Sig. Sebesar 0,145 (lebih besar dari 0,05). Pada golongan usia muda dan dewasa tidak terdapat responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah, sedangkan pada usia tua terdapat seorang yang memiliki tingkat pengetahuan rendah akan sertifikasi halal. Selain itu pada Tabel 21 juga terlihat bahwa ketiga golongan usia memiliki hasil yang relatif sama, yaitu dominan pada tingkat pengetahuan tinggi.
6.2.2 Hubungan antara Usia dengan Tingkat Kepedulian Uji hubungan ini menggunakan Crosstab chi-square, adapun tujuan melakukan uji hubungan ini ialah untuk mengetahuai apakah usia seseorang berpengaruh terhadap tingkat kepeduliannya terhadap peran sertifikasi halal dalam produk pangan. Berikut merupakan data uji hubungan yang tersaji ringkas dalam Tabel 22.
53
Tabel 22. Hubungan Antara Usia dengan Tingkat Kepedulian Tingkat Kepedulian Usia
Sedang
Muda (16-33 tahun)
Tingggi
Total
14
48
62
Dewasa (34-51 tahun)
7
17
24
Tua (52-66 tahun)
0
14
14
21
79
100
Total Keterangan: nilai Asymp. Sig. 0,092
Berdasarkan Tabel 22 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kepedulian warga Balumbang Jaya terhadap peran sertifikasi halal cukup baik. Golongan tua hanya memiliki tingkat kepedulian yang tinggi, sedangkan golongan usia muda dan dewasa tidak memiliki tingkat kepedulian yang buruk serta didominasi oleh tingkat kepedulian yang tinggi. Tabel 10 juga mengisyaratkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kepedulian terhadap peran sertifikasi halal dengan usia seseorang, karena berdasarkan probabilitasnya didapat nilai Asymp. Sig. Sebesar 0,092 (lebih besar dari 0,05).
6.2.3 Hubungan antara Usia dengan Tingkat Ekuitas Merek Tujuan dari uji hubungan ini ialah untuk mengetahui apakah usia seseorang mempengaruhi ekuitas merek yang diberikan terhadap produk yang berlabel sertifikasi halal. Uji hubungan ini menggunakan Crosstab chi-square. Berikut disajikan data uji hubungan usia dengan ekuitas merek dalam Tabel 23. Tabel 23. Hubungan antara Usia dengan Tingkat Ekuitas Merek Tingkat Ekuitas Merek Usia
Sedang
Tinggi
Total
Muda (16-33 tahun)
30
32
62
Dewasa (34-51 tahun)
14
10
24
8
6
14
52
48
100
Tua (52-66 tahun) Total Keterangan: nilai Asymp. Sig. 0,691
54
Berdasarkan Tabel 23 dapat dilihat bahwa tidak terdapat hubungan antara usia responden dengan nilai tambah/ ekuitas merek yang diberikan terhadap produk yang bersertifikasi halal, karena berdasarkan probabilitasnya didapat nilai Asymp. Sig. Sebesar 0,691 (lebih besar dari 0,05). Dapat dilihat bahwa tingkat pemberian ekuitas merek sudah sangat baik, didasarkan kepada tidak adanya nilai rendah yang muncul. Hal ini menunjukkan bahwa apresiasi yang diberikan warga Kelurahan Balumbang Jaya terhadap produk pangan bersertifikasi halal seudah baik, satu keberhasilan pula bagi sosialisasi LPPOM MUI. Ketiga uji hubungan di atas mengatakan bahwa antara usia dengan ketiga aspek tersebut tidak memiliki hubungan yang nyata. Baik golongan usia muda, dewasa, maupun tua cenderung memiliki hasil yang sama dalam tingkat pengetahuan, tingkat kepedulian akan sertifikasi halal, dan ekuitas merek yang diberikan kepada produk yang bersertifikasi halal.
6.3 Hubungan antara Agama dengan Tingkat Pengetahuan, Tingkat Kepedulian, dan Ekuitas Merek 6.3.1 Hubungan antara Agama dengan Tingkat Pengetahuan Sertifikasi halal identik dengan kebutuhan orang yang beragama Islam, tetapi dengan segala kelebihannya sertifikasi halal seolah telah memiliki standar tersendiri. Uji hubungan ini dilakukan untuk mengetahui apakah agama yang dianut oleh seseorang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan mereka akan sertifikasi halal. Uji hubungan ini menggunakan Crosstab chi-square, Tabel 24 akan menyajikan data ringkas seperti di bawah ini. Tabel 24. Hubungan antara Agama dengan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Agama
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Non-Islam
0
2
2
4
Islam
1
23
72
96
Total
1
25
74
100
Keterangan: nilai Asymp. Sig. 0,495
55
Berdasarkan Tabel 24 dapat dilihat bahwa tidak ada hubungan antara tingkat
pengetahuan
dengan
agama
responden,
karena
berdasarkan
probabilitasnya didapat nilai Asymp. Sig. Sebesar 0,495 (lebih besar dari 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa responden telah memiliki pengetahuan yang baik akan sertifikasi halal tanpa melihat dari sudut pandang agama. Hasil ini juga menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilakukan LPPOM MUI akan sertifikasi halal telah menghasilkan hasil yang cukup baik.
6.3.2 Hubungan antara Agama dengan Tingkat Kepedulian Uji hubungan ini bertujuan untuk mengetahui apakah agama yang dianut oleh seseorang memiliki hubungan dengan tingkat kepedulian akan peran sertifikasi halal yang sebetulnya identik dengan salah satu agama tertentu, yaitu Islam. Uji hubungan ini menggunakan Crosstab chi-quare. Data secara ringkas tersaji dalam Tabel 25.
Tabel 25. Hubungan antara Agama dengan Tingkat Kepedulian Tingkat Kepedulian Agama Non-Islam
Sedang
Tinggi
Total
3
1
4
Islam
18
78
96
Total
21
79
100
Nilai Asymp. Sig.: 0,007
Berdasarkan Tabel 25 dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara agama dengan tingkat kepedulian seorang responden terhadap peran sertifikasi halal dalam produk pangan, karena berdasarkan probabilitasnya didapat nilai Asymp.
Sig.
Sebesar 0,007 (lebih kecil dari 0,05).
Tabel 25 menunjukkan
bahwa baik Islam maupun non-Islam tidak memiliki tingkat kepedulian yang rendah terhadap peran sertifikasi halal. Jika responden non-Islam didominasi oleh tingkat kepedulian yang sedang, maka responden yang beragama Islam didominasi oleh tingkat kepedulian yang tinggi akan peran dari sertifikasi halal.
56
6.3.3 Hubungan antara Agama dengan Ekuitas Merek Uji hubungan ini bertujuan untuk mengetahui apakah agama yang dianut oleh seseorang memiliki hubungan dengan ekuitas merek/ nilai tambah yang diberikan seseorang kepada
produk pangan yang bersertifikasi halal.
hubungan ini menggunakan Crosstab chi-quare.
Uji
Tabel 26 akan membantu
menyajikan data secara ringkas seperti di bawah. Tabel 26. Hubungan antara Agama dengan Ekuitas Merek Tingkat Ekuitas Merek Agama Non-Islam
Sedang
Tinggi
Total
3
1
4
Islam
49
47
96
Total
52
48
100
Nilai koefiisien kontingensi: 0,347
Berdasarkan Tabel 26 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara agama dengan tingkat ekuitas merek, karena berdasarkan probabilitasnya didapat nilai Asymp. Sig. Sebesar 0,347 (lebih besar dari 0.05). Pemberian ekuitas merek kepada produk pangan yang bersertifikasi halal seseorang yang beragama Islam ternyata didominasi oleh hasil sedang, tidak jauh berbeda dari responden yang beragama non-Islam.
6.4 Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan, Tingkat Kepedulian, dan Ekuitas Merek 6.4.1 Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan saat ini. Pendidikan memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi suatu hal yang baru. Uji hubungan ini akan mencoba untuk mencari tahu apakah tingkat pendidikan seseorang memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang akan sertifikasi halal.
Uji ini menggunakan Crosstab dan Rank
Spearman. Tabel 27 akan membantu menyajikan data secara ringkas seperti di bawah ini.
57
Tabel 27. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pendidikan
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Rendah (tamat/ tidak tamat SD)
1
9
14
24
Sedang (SLTP/ SMA)
0
6
18
24
TInggi (Perguruan TInggi)
0
10
42
52
Total 1 25 Nilai Sig. (2-tailed): 0,046; nilai correlation coefficient : 0,200
74
100
Berdasarkan Tabel 27 maka dapat disimpulkan bahwa antara tingkat pendidikan seseorang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat pengetahuan seseorang akan sertifikasi halal. Sedangkan nilai correlation coefficient: 0,200 menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi tidaklah terlalu erat, karena tidak mendekati satu. Satu-satunya hasil rendah dalam tingkat pengetahuan diperoleh oleh tingkat pendidikan yang rendah pula. Sedangkan tingkat pendidikan sedang dan tinggi, tidak terdapat hasil rendah dalam tingkat pengetahuan.
Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan seseorang akan sertifikasi halal.
6.4.2 Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Kepedulian Uji hubungan ini akan mencoba untuk mencari tahu apakah tingkat pendidikan
seseorang
memiliki
seseorang akan sertifikasi halal.
hubungan
dengan
tingkat
pengetahuan
Uji ini menggunakan Crosstab dan Rank
Spearman. Tabel 28. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Kepedulian Tingkat Kepedulian Tingkat Pendidikan
Sedang
Tinggi
Total
Rendah (tamat/ tidak tamat SD)
4
20
24
Sedang (SLTP/ SMA)
7
17
24
10
42
52
Total 21 79 Nilai Sig. (2-tailed): 0,927; nilai correlation coefficient: 0,009
100
TInggi (Perguruan TInggi)
58
Berdasarkan Tabel 28 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kepedulian responden akan peran sertifikasi halal dalam produk pangan. Hasil yang diperoleh ialah tidak adanya tingkat kepedulian rendah walaupun empat orang responden berpendidikan rendah. Tingkat kepedulian tinggi selalu mendominasi di setiap lapisan tingkat pendidikan.
6.4.3 Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Ekuitas Merek Tingkat pendidikan yang digolongkan menjadi tiga bagian akan diuji dengan nilai tambah yang diberikan responden terhadap produk bersertifikasi halal.
Uji hubungan ini akan mencoba untuk mencari tahu apakah tingkat
pendidikan seseorang memiliki hubungan dengan tingkat pemberian nilai tambah/ekuitas merek kepada produk pangan yang bersertifikasi halal. Uji ini menggunakan Crosstab dan Rank Spearman. Tabel 29. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Ekuitas Merek Tingkat Ekuitas Merek Tingkat Pendidikan
Sedang
Tinggi
Total
Rendah (tamat/ tidak tamat SD)
12
12
24
Sedang (SLTP/ SMA)
13
11
24
TInggi (Perguruan TInggi)
27
25
52
Total 52 48 Nilai Sig. (2-tailed): 0,940, nilai correlation coefficient: -0,008
100
Berdasarkan Tabel 29 maka dapat dikatakan bahwa antara tingkat pendidikan seseorang dengan nilai tambah/ekuitas merek yang diberikan kepada produk bersertifikasi halal tidak memiliki hubungan. Ketiga uji hubungan di atas mengatakan bahwa hanya terdapat satu hubungan antara agama dengan ketiga aspek tersebut, yaitu hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan walaupun hubungan yang terjadi tidak terlalu erat.
59
6.5 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Pengetahuan, Tingkat Kepedulian, dan Ekuitas Merek 6.5.1 Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Pengetahuan Tingkat pendapatan erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Baik kebutuhan pangan, sandang, maupun papan. Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk melanjutkan hidup seseorang. Islam mutlak diperlukan.
Syarat halal untuk seseorang yang beragama
Sertifikasi halal yang tertera pada produk pangan
mengindikasikan bahwa produk tersebut sudah terjamin kehalalannya, dengan tingkat pendapatan seseorang yang berbeda-beda maka menarik untuk diteliti apakah tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan akan sertifikasi halal.
Uji ini menggunakan Crosstab dan Rank Spearman.
Data
secara ringkas disajikan dalam Tabel 30. Tabel 30. Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pendapatan
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Rendah (< Rp1.000.000,00/ bulan)
1
21
59
81
Sedang (Rp1.000.000,00 – Rp3.000 .000,00/ bulan)
0
2
12
14
TInggi (> Rp3.000.000,00/ bulan)
0
2
3
5
1 25 Nilai Sig. (2-tailed): 0,647; nilai correlation coefficient: 0,046
74
100
Total
Berdasarkan Tabel 30 dapat dilihat bahwa antara tingkat pendapatan seseorang tidak memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang. Tabel 30 juga menunjukkan bahwa warga Balumbang Jaya memiliki tingkat pengetahuan akan sertifikasi halal yang cukup baik, hal ini terlihat dari hanya ada seorang dari total 100 responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah.
6.5.2 Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Kepedulian Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan seseorang memiliki hubungan dengan tingkat kepedulian seseoran akan peran dari sertifikasi halal. Uji ini menggunakan Crosstab dan Rank Spearman.
60
Tabel 31. Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Kepedulian Tingkat Kepedulian Tingkat Pendapatan
Sedang
Rendah (< Rp1.000.000,00/ bulan)
Tingggi
Total
18
63
81
Sedang (Rp1.000.000,00 – Rp3.000 .000,00/ bulan)
1
13
14
TInggi (> Rp3.000.000,00/ bulan)
2
3
5
79
100
Total
21 Nilai Sig. (2-tailed): 0,640; nilai correlation coefficient: 0,047
Berdasarkan Tabel 31 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat kepedulian.
Selain itu warga
Balumbang Jaya memiliki tingkat kepedulian yang baik terhadap peran sertifikasi halal pada produk pangan, hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya hasil rendah dalam tingkat kepedulian, serta dominannya hasil tinggi pada tingkat kepedulian di setiap penggolongan tingkat pendapatan.
6.5.3 Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Ekuitas Merek Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan seseorang memiliki hubungan dengan nilai tambah/ ekuitas merek yang diberikan kepada produk pangan bersertifikasi halal.
Uji ini menggunakan Crosstab dan Rank
Spearman. Data secara ringkas disajikan dalam Tabel 32. Tabel 32. Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Ekuitas Merek Tingkat Ekuitas Merek Tingkat Pendapatan Rendah (< Rp1.000.000,00/ bulan)
Sedang
Tinggi
Total
44
37
81
Sedang (Rp1.000.000,00 – Rp3.000 .000,00/ bulan)
4
10
14
TInggi (> Rp3.000.000,00/ bulan)
4
1
5
Total
52 48 Nilai Sig. (2-tailed): 0,445; nilai correlation coefficient: 0,077
100
Berdasarkan Tabel 32 dapat dilihat bahwa antara tingkat pendapatan dengan tingkat ekuitas merek tidak memiliki hubungan. Kesimpulan lainnya ialah warga Balumbang Jaya telah memiliki tingkat ekuitas merek yang baik.