BAB VI ANALISIS DAN INTERPRETRASI
6.1
Depan Kantor Bribin Teknik VLF-EM-vGRAD digunakan untuk menginterpretasi keberadaan
sungai bawah permukaan baik yang sudah terpetakan secara geodetik, maupun yang belum, dengan cara memanfaatkan respon data inphase gradien, quadrature gradien, total-field gradien dan titl-angle gradien. Hasil overlay data tilt-angle gradien pada lintasan sungai bawah permukaan yang telah diketahui (Gambar 6.1) bertujuan mengetahui respon anomali yang disebabkan oleh aliran sungai bawah permukaan. Informasi ini selain digunakan untuk menginterpretasi anomali akibat aliran sungai bawah permukaan, juga membandingkan respon dari dataVLF lainnya: inphase, quadrature dan total terhadap keberadaan
sungai bawah
permukaan tersebut (Gambar 6.2).
100 m
U
Gambar 6.1 Tilt-angle gradien (kotak bergaris hitam) di atas aliran sungai bawah permukaan (garis biru) .
54
Gambar 6.2 Respon anomali data inphase gradien, quadrature gradien, total field gradien, dan tilt anglegradien terhadapt aliran sungai bawah permukaan.
Sesuai dengan pemodelan
ke depan yang telah dilakukan, diketahui
bahwa anomali VLF-EM-vGRAD akibat sungai bawah permukaan akan bernilai positif untuk data : inphase gradien, total-field radien dan tilt-angle gradien; dan bernilai negatif untuk data quadrature gradien. Berdasarkan Gambar 6.2 bisa dilihat bahwa aliran sungai bawah permukaan terdeteksi dengan baik pada data inphase gradien (yang dicirikan dengan anomali positif berwarna merah), dan lebih baik lagi pada data tilt gradien. Anomali akibat sungai bawah permukaan pada data quadrature yang pada pemodelan sebelumnya seharusnya dicirikan dengan anomali negatif berwarna biru, terlihat kurang baik dalam mendeteksi keberadaan sungai bawah permukaan. Demikian halnya juga pada data total-field gradien yang pada pemodelan seharusnya dicirikan dengan anomali positif
55
berwarna merah tidak menunjukan pola yang sama dengan aliran sungai bawah permukaan.. Berdasarkan data permukaan tersebut
IWRM diketahui bahwa arah aliran sungai bawah
menuju titik bor UK-1, dimana jumlah masukan airnya
dititik
terbesar (Jaya et all, 2006). Data inphase gradien memperlihatkan
kontras anomali paling besar (150%) dititik bor tersebut, jika dibandingkan titik anomali disekitarnya (sekitar 50 %). Sedangkan titik-titik anomali pada data tilt gradien bernilai sama yaitu sekitar 40%. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa data inphase gradien dapat dengan baik memperlihatkan anomali benda konduktif yang mempunyai internsitas yang lebih besar dan lebih kecil dibandingkan dengan data VLF lainnya. Dari hasil pemodelan ke belakang kita bisa memperkirakan kedalaman dari sungai bawah permukaan tersebut sekaligus memperkirakan hubungan titik anomali yang belum diketahui dengan sungai bawah permukaan yang telah diketahui. Berdasarkan Gambar 6.3 diperkirakan sungai bawah permukaan itu berada pada kedalaman 100-120 meter. Sementara itu titik anomali yang belum diketahui (titik E, F, G dan H) diinterpretasi sebagai berikut: titik E dan F merupakan anomali sungai bawah permukaan yang alirannya berkumpul pada sungai bawah permukaan di titik B, sedangkan titik H diinterpretasi sebagai aliran lanjutan dari titik D dan titik G sungai bawah permukaan yang tidak satu aliran dengan sungai bawah permukaan yang telah diketahui. Hasil interpretasi ini diperkuat oleh data VES yang telah dilakukan oleh Warnana dan Bahri (2004) disekitar lubang bor Sungai Bribin. Hasil VES (Gambar 6.4) menunjukkan bahwa sungai bawah permukaan diperkirakan terletak pada kedalaman 110 -115 meter.
56
150
-150 (%)
0
10000 ohm-,m
Gambar 6.3 Interpretasi kedalaman sungai bawah permukaan dari hasil pemodelan ke belakang.garis merah adalah aliran sungai bawah permukaan yang telah diketahui sedangkan garis putusputus adalah interpretasi titik-titik anomali yang belum diketahui.
Bor UK-1
Gambar 6.4 Hasil profil resistivitas dengan menggunakan metode VES (Warnana dan Bahri, 2004).
57
6.2
Belakang Kantor Bribin Daerah pengukuran di Belakang Kantor Bribin tidak memiliki informasi
pendukung sebagai informasi pengikat untuk membantu hasil interpretasi. Pengukuran pada daerah ini dilakukan untuk aplikasi metode VLF-EM-vGRAD pada daerah yang benar-benar baru. Hasil VLF-EM-vGRAD ditunjukkan pada Gambar 6.5.
N
S
Gambar 6.5 Hasil VLF-EM-vGRAD data inphase pada daerah
Belakang Kantor Bribin.
Berdasarkan model yang telah dilakukan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa pada daerah terdapatnya anomali yang disebabkan benda konduktif, data VLF EM-vGRAD
akan mengecil di satu titik sementara untuk daerah yang
58
lainya memiliki kisaran nilai yang hampir sama. Gambar 6.5 memperlihatkan hal yang sebaliknya, dimana hasil
VLF-EM-vGRAD tidak memfokus, bahkan
menjadi besar. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa pada daerah belakang Kantor Bribin
tidak dilewati oleh sungai bawah permukaan. Hal ini
juga
diperkuat dengan hasil pemodelan ke belakangnya (Gambar 6.6).
Gambar 6.6
Model Resistivitas hasil pemodelan ke belakang
daerah Belakang Kantor Bribin.
Model resistivitas hasil pemodelan ke belakang memperlihatkan bahwa nilai resisitivitas rendah
yang ditandai dengan warna biru (anomali benda
konduktif) hanya terdapat pada daerah disekitar permukaan. Anomali tersebut tidak ditemukan pada kedalaman
dibawahnya. Hal tersebut berbeda dengan
anomali yang diperlihatkan pada daerah depan Kantor Bribin, dimana kedalaman sungai bawah permukaan berada pada kisaran kedalaman 100-120 meter. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa didaerah belakang Kantor Bribin tidak
59
dilewati aliran sungai bawah permukaan. Anomali yang ada hanyalah berupa aliran air dari permukaan ke bawah permukaan.
6.3.1 Hubungan Aliran Sungai Bawah Permukaan DepanBelakang Kantor Bribin Aliran sungai bawah permukaan yang pada awalnya mengalir dari utara ke selatan, kemudian pada
data VLF-EM-vGRAD diketahui bahwa aliran
berbelok ke arah timur. Setelah dilakukan pengukuran VLF di daerah Belakang Kantor Bribin yang berjarak kira-kira sekitar 120 meter dari arah timur daerah Depan Kantor Bribin, diketahui bahwa kemungkinan
pada daerah Belakang
Kantor Bribin tidak ditemukan anomali yang dicurigai sebagai aliran sungai bawah permukaan. Sehingga kemungkinan aliran lanjutan dari daerah Depan Kantor Bribin berbelok ke arah selatan (Gambar 6.7).
Oleh karena itu perlu
dilakukan pengukuran pada arah barat-timur di dekat ujung ahir aliran sungai bawah permukaan di Depan Kantor Bribin yang telah diketahui.
Gambar 6.7 Hasil interpretasi aliran sungai bawah permukaan Depan-Belakang Kantor Bribin
60