BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS FOXY SALATIGA
Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti. Pada dasarknya akan melihat strategi komunikasi yang akan digunakan oleh komuntitas FOXY, terkhusus pembahasanya akan di jelaskan pada konteks mempertahankan nilai. Untuk itulah sebelum membahas lebih jauh akan di paparkan tentang nilai-nilai yang dianut oleh komunitas FOXY. 5.1. Nilai yang Dianut Komunitas FOXY. Nilai sangat penting dalam berkomunitas, tanpa nilai-nilai yang dianutnya maka komunitas itu tidak akan mempunyai tujuan dan semangat yang jelas. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Faturahman (2008), menganggap nilai sebagai harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori sehingga bermakna secara fungsional. Begitu juga hasil temuan dalam penelitian ini, komunitas FOXY mempunyai nilai yang dianut, tidak hanya sebagai tataran ide melainkan sampai pada tahaf fungsional yang diterapkan dalam berkomunitas. Pada dasarnya nilai yang dianut oleh komunitas FOXY Salatiga adalah nilai kekeluargaan, dimana persaudaraan menjadi keutamaan. Dalam setiap kondisi nilai persaudaraan dan kekeluargaan ini selalu di kedepankan oleh mereka. Nilai ini lah yang membedakan komunitas FOXY dengan komunitas mobil lainya. Sikap saling menghormati dalam komunitas ini juga penting sebagaimana diungkapkan oleh Vandi sebagai ketua komunitas berikut ini : “ya pada dasarnya nilai yang dianut itu kekeluargaan sich, kami selalu bilang ke anggota komunitas kami supaya saling menghormati dan berfikir positif itu berlaku buat waktu ketemu sesama anggota maupun ke anggota komunitas lain.”
23
Nilai-nilai persaudaraan dan kekeluargaan itu juga jelas termuat dalam visi misi mereka. Namun, nilai itu tidak hanya berlaku dan tertulis dalal visi-misi komunitas FOXY Salatiga, nilai ini juga terasa dalam kehidupan sehari-sehari mereka. Seperti misalnya jika ada yang sakit mereka berbondong-bondong untuk menjenguk. Tidak hanya itu jika ada anggota yang kesulitan juga mereka tak segan-segan untuk mengulurkan bantuan. Selain itu di berbagai even mereka diwajibkan untuk ikut serta, bahkan jika hanya salah satu saja anggota yang ikut perlombaan. Sebagimana diungkapkan oleh Vandi dalam wawancara yang dilakukan pada 16-Februari-2016 berikut ini : “kita itu wajib dukung anggota kita mbak, baik mereka yang mau ikut kontes kita juga harus ikut juga buat dukung dia. Jadi dia tak sendirian, mereka masih punya sodara-sodara komunitas mereka. Kami juga saling merangkul jika ada anggota yang sedang terkena masalah” Perilaku yang saling membantu inilah tercermin nilai-nilai kekeluargaan dalam komunitas FOXY Salatiga. Mereka semakin solid dan percaya satu dengan yang lain. Selain itu kegiatan-kegiatan mereka juga mencerminkan jika mereka terus menjaga nilai yang dianut. Seperti mengadakan pertemuan yang wajib setiap jum’at pukul 20.00. jika terdapat anggota yang kerap tidak hadir dalam pertemuan itu pun ditegur, dan dilakukan komunikasi secara personal. Mereka tidak langsung di keluarkan begitu saja. Komunitas FOXY juga kerap kali mengadakan kegiatan sosial dengan tujuan agar anggotanya mempunyai rasa keperdulian terhadap sesama. Dengan begitu mereka dapat terus memupuk persodaraan antar anggota dengan orang sekitar juga. Nilai kekeluargaan itu juga tercermin pada saat terjadi permasalahan di dalam komunitas. Mereka mengadakan komunikasi secara personal dengan anggota yang sedang bermasalah. Kemudian mereka di mediasi dan dicarikan solusi secara bersama-sama. Tidak hanya itu dalam menjaga nilai kekeluargaan mereka, komunitas FOXY Salatiga tidak mau sembarangan merekut anggota.
24
Mereka sangat selektif. Setiap orang tidak serta merta bisa bergabung dalam komunitas FOXY, mereka akan menyeleksi dengan mencari informasi berkaitan dengan karakter orang tersebut. Jika karakternya sesuai dengan karakter FOXY maka mereka dapat bergabung menjadi anggota FOXY. Nilai kekeluargaan itu tidak hanya sebagai retorika belaka di dalam komunitas FOXY Salatiga. Mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan tersebut. Bahkan anggota pun merasakan bahwa nilai kekeluargaan inilah yang mereka rasakan selama menjadi anggota FOXY Salatiga. Sebagaimana diungkapkan oleh Angga salah satu anggota yang sudah lama ikut keanggaotaan FOXY Salatiga sebagaimana wawancara yang dilakukan pada tanggal 24-Februari-2016 sebagai berikut: “ikut FOXY itu banyak
Positifnya, seperti bisa merasakan
kekeluargaan, solidaritasnya juga terjaga, tidak merendahkan satu sama lain, ada juga ga membeda-bedai antara satu anggota sama anggota lain. Mereka mau pake mobil apa aja bisa di terima di sini.” Nilai inilah yang menjadikan FOXY berbeda dengan komunitas lain. Mereka merasa tidak hanya sekedar kumpul-kumpul bareng tapi ada sesuatu yang bisa mereka lakukan bersama Nilai yang dianut ini terbentuk secara natural, dimana awal terbentuknya terdiri dari lima orang yang memang sudah memiliki kedekatan. Dari situ interaksi yang semakin intens. Diskusi-diskusi mulai di lakukan secara terus menerus untuk membangun komunitas Foxy Salatiga. dari sanalah mulai muncul rasa kekeluargaan yang akhirnya disepakati sebagai nilai yang dianut oleh komunitas. Dan hingga kini terus ditularkan oleh anggota yang baru. Niai tersebut terus dipertahankan sampai sekarang. Ternyata nilai kekeluargaan ini lah yang membuat komunitas FOXY Salatiga tetap bertahan sampai sekarang.
25
5.2. Strategi Rekruitmen Komuntias Foxy salatiga Rekrutimen dalam komunitas Foxy juga tidak sembarangan. Meski awalnya mereka asal dalam merekruit orang-orang dekat dengan pengurus dan anggota. Pada perkembanganya mereka melakukan seleksi. Seleksi dilakukan dengan cara menanyai yang ingin menjad anggota Foxy. Tidak hanya itu mereka juga mencari informasi mengenai calon anggota mereka. tentu saja di Salatiga yang merupakan kota yang secara geografis tidak terlampau luas dengan mudah dapat memperoleh informasi mengenai orang yang akan menjadi anggota. Informasi yang ingin dicari lebih kepada karakter orang yang akan memasuki menjagi anggota Foxy. Disesuaikan dengan karakter dan nilai yang dimiliki oleh Foxy. Selain karakter informasi di cari untuk mengetahui calon anggota tersebut pernah mempunyai masalah di luaran. Anggota foxy biasanaya mengajak temannya untuk bergabung dengan komunitas. Pada acara pertemuan rutin calon anggota ini diperkenalkan pada seluruh anggota. Baru setelah seminggu sesudah melakukan perkenalan baru mereka ditetapkan diterima atau tidak sebagai anggota Foxy. Jeda seminggu tersebut mereka gunakan untuk mencari informasi mengenai orang yang akan menjadi anggota Foxy salatigai. Seminggu setelah mereka diterima sebagai anggota Foxy baru dibagikan atribut foxy. Komunitas Foxy Salatiga tidak mempunyai peraturan secara tertulis. Namun untuk mempertahankan komunitas ini tentu mempunyai batas-batas yang harus di sepakati bersama seperti saling menghormati, tidak boleh saling menyinggung satu dengan yang lain. “komunitas ini lebih menekankan saling menghormati mbak. Jadi yang kami tananmkan itu ya saling menghormati aja. Tidak mempunyai aturan-aturan tertulis juga. Ya itu yang penting saling menghormati dan bersikap positif” Untuk anggota yang sudah berkali-kali tidak mengikuti kegiatan rutin dilakukan upaya untuk menayai masih mau menjadi anggota. Pendekatan yang
26
digunakan menggunakan komunikasi personal. jika tidak ingin lanjut menjadi anggota seluruh atribut yang dimiliki diminta kembali. Atribut tersebut berupa baju, stikernya diminta dan jika sudah menempel di mobil milik anggota juga harus dilepas. Komunitas Foxy salatiga juga bertindak tegas pada anggota yang sering kali membuat masalah. Jika attitudenya tidak baik maka mereka dengan keras akan mengeluarkan anggota tersebut dari keanggotaan. 5.3 Konflik dan Pemecahan Masalah di Komunitas FOXY Setiap komunitas tentu mempunyai masalahnya sendiri-sendiri. interaksi yang terus menerus dan mulai satu permasalahan, beda pendapat, dan tujuan. Sebagaimana Tubbs (2008) mengungkapkan bahwa konflik bisa terjadi disebebakan karena tujuan yang berbeda, adanya interfensi terhadap tujuan. Begitu pula dengan komunitas FOXY Salatiga mempunyai konflik yang dialami mereka. Konflik yang terjadi biasanya masalah personal antar anggota. Dimana mereka berbeda pendapat beradu argumen. Permasalahan yang dialami pun masalah persolan seperti misalnya permasalahan asmara antar anggota FOXY Salatiga.
Dua anggota laki-laki
memperebutkan satu anggota perempuan. Masalah tersebut dapat dipahami karena memang sebagian anggota FOXY Salatiga merupakan pemuda yang sedang mencari pasangan hidup. Dan beberapa masalah yang dihadapi lebih kepada karakter personal masing-masing anggota. Seperti yang diungkapkan oleh Vandi sebagai ketua FOXY Salatiga: “masalah biasanya dikarenakan masalah cewek, biasa ada yang merebutin satu cewek.. bisa juga karena ada yang suka reseh dengan anggota lainya.” Jika dengan komunitas lain relatif tidak ada permasalahan. Karena keyakinan mereka bahwa mereka harus saling menjaga hubungan baik dengan komonitas lain. Sehingga mereka tidak pernah terlibat konflik dengan komunitas lain
27
Berbagai pemecahan permasalahan masalah mereka lakukan. Mereka menggunakan pendekatan kekeluargaan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Komunitakasi personal tetap diutamakan supaya tidak melebar masalah yang terjadi. Semua anggota dapat terlibat dalam penyelesaikan konflik tersebut. Bahkan terkadang penasihat ibu Endang Wardiningsih ikut terlibat dalam penyelesaian konflik tersebut. Ibu endang yang merupakan ibu dari Vandi, ketua komunitas FOXY salatiga merupakan tokoh yang dituakan dalam anggota FOXY Salatiga “ya kita datang ke yang sedang ngadepin masalah kita tanya satusatu masalahnya apa. Baru setelah itu kita ketemu sama keduanya, malahan ibu saya kadang ikut ngasih nasehat-nasehaat buat mereka yang lagi ada masalah.” Bukan berarti Komunitas FOXY Salatiga tidak tegas dalam menghadapi masalah. Bahkan mereka tidak segan untuk mengeluarkan anggotanya yang terlalu sering menyebabkan konflik. Meski cara mereka mengeluarkan juga masih dengan cara-cara kekeluargaan dengan menggunakan pendekatan interpersonal yang baik. Sebagaimana diungkapkan Vandi “kami pernah mengeluarkan anggota kami yang terlalu reseh. Sering jadi sumber konflik. Caranya kita tanyai sama orangnya langsung maunya seperti apa. Kalo emang terlalu sering buat reseh bagaimana kalo keluar saja.” Sebagaimana Liliweri (2004) konflik diselesaikan dengan mengadakan kontak. Kontak yang dimaksud lebih kepada mengutamakan tujuan yang lebih besar. Tujuan yang lebih besar yang dimaksud adalah nilai kekeluargaan yang dianut mereka. Dimana penyelesaian konflik menggunakan cara-cara kekeluargaan. Dengan begitu bagi para anggota yang sedang terlibat konflik dapat disadarkan kembali untuk memahami nilai yang dianutnya. Permasalahan tidak hanya dihadapi didalam internal Komunitas Foxy sendiri. mereka juga mempunyai permasalahan-permasalahan yang dihadapi
28
dengan lingkungan luar. Seperti misalnya terdapat komunitas Foxy yang mempunyai mobil dengan suara knalpot kencang, dari komunitas lain protes terhadap suara itu karena pernah dari komunitas lain melihat mereka mengendarai dengan kencang. Setelah ditegur mulai muncul konflik sehingga semua komunitas Foxy terkena dampaknya. Mengingat nilai yang mereka anut yaitu kekeluargaan mereka melakukan pendekatan terhadap komunitas lain. Vandi sebagai ketua di dampingi oleh para pengurus dan orang yang kenal dengan salah seorang anggota komunitas lain datang untuk melakukan komunikasi tersebut. komunitas Foxy datang terlebih dahulu untuk melakukan pendekatan. Pelan-pelan mereka mennjelaskan permasalahan tersebut. karena bagaimanapun mereka tidak tinggal sendiri khususnya di Salatiga ini. mereka juga berdampingan dengan komunitas lain. Untuk itu, dirasa perlu untuk menjalin komunikasi dengan komunitas lain. Jelas lah bahwa dari segi apapun kekeluargaan tetap digunakan sebagai dasar. Terlihat dari pendekatan yang mereka gunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Mereka tidak mau lepas dari nilai kekeluargaan tersebut. untuk itu mereka terus menggunakan metode secara personal dan menitik beratkan kepada kekeluargaan juga. Permasalahan baik diinternal maupun di eksternal mereka menggunakan pendekatan yang hampir sama. Meski secara teknis agak berbeda ketika menghadapi antar permasalahan di internal mereka sendiri dengan eksternal yang notabenya mereka tidak mengenal secara mendalam. 5.4 Strategi Komunikasi FOXY Salatiga. selain strategi keorganisasian setiap kemunitas tentu mempunyai strategi komunikasi agar semua tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Liliweri (2004) yang mencoba mengingatkan pentingnya strategi komunikasi dalam setiap organisasi. Begitu pula dengan komunitas FOXY Salatiga mempunyai serangkaian strategi dalam mengkomunikasikan tujuanya. Strategi yang mereka lakukan adalah dengan menetapkan nilai yang mereka anut bersama. Nilai inilah yang mereka gunakan sebagai dasar dalam menjalankan setiap aktifitasnya. Nilai yang mereka anut
29
adalah nilai kekeluargaan. Pada tataran nilai inilah mereka dapat terus bertahan meski ditengah komunitas otomotif yang kian merebak khususnya di Salatiga. Ketika terjadi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dikembalikan pada tataran nilai yang mereka anut bersama. Mereka tidak hanya mau menjadi komunitas yang sekedar kumpul-kumpul, hura-hura, tapi mereka juga dapat melakukan hal positif secara bersama-sama. Pada perkembanganyanya mereka telah menetapkan serangkaian visi misi yang akan mereka gunakan baik dalam tataran praktis. Visi Misi yang mereka susun telah tertuang secara tertulis dengan tegas dan jelas. Pada prinsipnya visi misi yang mereka susun mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan persaudaraan yang mereka anut selama ini. Sebagai implikasi visi misi Komunitas Foxy Salatiga tentu mempunyai kegiatan yang mendukung strategi untuk mempertahankan eksistensinya. Diantaranya adalah dengan melakukan kegitan-kegiatan yang mencerminkan komunitas Foxy sendiri seperti kegiatan kumpul rutin, kegiatan touring, dan kegiatan sosial. Sebagaimana yang diungkapkan Vandi sebagai ketua FOXY Salatiga. “ya kegiatan kami kayak touring, sama kumpul-kumpul setiap hari jum’at itu. Ya buat biar bahas permasalahan, bahas kegiatan-kegiatan. Ya biasanya si sama nekanin ke mereka buat ngasih tau kalo kita semua keluarga.” Kegiatan kumpul rutin dilakukan setiap hari jum’at jam 18.00-22.00 dengan tujuan agar merekatkan anggotanya juga memupuk nilai kekeluargaan yang mereka anut. Kegiatan rutin ini diadakan dengan berbagai tujuan, yang utama adalah agar merekatkan antar anggotanya. Selain itu kegiatan ini untuk membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga dapat di pecahkan secara bersama-sama, kegiatan pertemuan rutin ini juga untuk membahas mengenai program dan kegiatan yang akan diadakan atau kegiatan yang akan diikuti oleh foxy. Misalnnya terdapat salah satu anggota Foxy yang akan
30
mengikuti kontes mobil, maka akan diberitahukan kepada seluruh anggota agar para anggota lain mendukung. Selain tujuan tersebut kegiatan ini juga bertujuan agar anggotanya dapat mengungkapkan uneg-uneg, atau permasalahan yang dialami dalam internal. Selain itu juga dapat sebagai ajang untuk menuangkan semua ide yang dimiliki oleh anggotanya. Sebelum pertemuan dibuka semua anggota baik yang menjadi pengurus maupun tidak mereka dibebaskan untuk saling berinteraksi satu dengan yang lain. Di sanalan mulai muncul-muncul kedekatan, bahkan komunikasi tidak hanya dilakukan secara verbal, secara inverbal juga mereka lakukan. Kedekatan mereka terasa ketika mereka saling becanda satu dengan yang lain, bahkan terjadi kontak fisik misalnya saling cubit satu dengan yang lain seperti sudah menjadi satu keluarga. Selain itu kegiatan touring juga kerap mereka lakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kedekatan dalam anggotanya. Kegiatan tersebut bersigat wajib juga. Jadi setiap anggotanya harus mengikutinya, jikapun tidak mengikuti harus memberi informasi yang jelas. Dengan begitu kegiatan dapat berjalan kondusif. Jika terdapat anggota yang tidak mengikuti maka besoknya akan ditegur oleh pengurus. Teguran tersebut masih bersifat personal, jadi komunikasi interpersonal tetap dibutuhkan. Kegiatan touring dipersiapkan dengan matang. Sebelumnya pengurus mempersiapkan seluruh kebutuhan dari kegitan touring ini. mereka mempersiapkan mulai dari pendataan peseta yang ikut tempat mereka singgah, hingga ke konsumsi. Sebelumnya berangkat mereka mengecek kondisi mobil apakah siap untuk berangkata atau tidak, jika terdapat mobil yang belum siap untuk berangkat mereka membawa ke bengkel yang menjadi langganan komunitas Foxy ini. dengan ditemani anggota lain mobil yang belum siap tersebut dibawa ke bengkel guna diperbaiki dan dipersiapkan. Komunitas foxy tidak hanya sekedar sebagai ajang kumpul-kumpul dan hura-hura, seperti touring, mereka juga melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial ini ditujukan untuk internal keluarganya misal jika ada keluarga dari anggota yang sakit para pengurus dan anggota yang lain akan menjenguknya. Selain itu juga jika terdapat anggota yang sedang mengalami permasalahan maka sebisa mungkin
31
komunitas Foxy salatiga akan membantu. Kegiatan sosial juga mereka lakukan di lingkungan eksternal diantaranya adalah kegiatan buka bersama dengan panti asuhan. Kegiatan sosial ini diadakan dengan tujuan agar dapat memupuk nilai kekeluargaan dengan Salatiga cara berbagi dengan sesama. Kegiatan buka bersama bersama ini juga diadakan tiap tahun. Kegiatan ini bertujuan agar mereka dapat merasakan kekurangan yang dialamami oleh anak-anak dipanti asuhan. Sebagaimana diungkapkan oleh Vandi: “selain kegiatan kumpul rutin dan touring ada juga kegiatan sosial, kayak kemaren kita ada kegiatan di panti asuhan. Itu rutin tiap tahun.” Gambar 5.1 Kegiatan Sosial Komunitas FOXY
Sumber: Dokumentasi Komunitas FOXY Salatiga Di sela-sela acara resmi tersebut mereka dibebaskan untuk bercengkrama dengan para anak-anak panti. Selain mereka bercengkrama dengan sesama anggota mereka juga dibebaskan untuk bercengkrama. Secara naluriah mereka inilah yang membentuk mereka saling akrab dengan yang lain. Selain mengakrabkan dengan sesama anggota yang notabenya sudah saling kenal. Berkomunitas FOXY Salatiga tidak mau asal-asalan. Selain mereka mempunyai nilai mereka ingin terus mengembangakn komunitas ini menjadi lebih besar. Kini FOXY telah berkembang tidak hanya di Salatiga, FOXY telah berdiri di berbagai kota seperti ti Boyolali, Semarang, bahkan dalam waktu dekat ingin
32
mendirikan FOXY di Kudus, dan Surabaya. Pada ahirnya FOXY ingin mengembangkan
komunitasnya
hingga
di
seluruh
Indonesia.
Untuk
mengembangkan cara komunikasi mereka. Disetiap kota terdapat ketua harian yang mengurusi setiap kota dimana mereka berada. Sebagaimana ungkap Vandi: “kami memberikan kebebasan kepada semua anggota dan pengurus yang
ada
di
kota
lain.
Mereka
diberi
kewenangan
untuk
mengembangkan FOXY sesuai dengan karakter daerahnya. Kayak misalnya disemarang misalanya ndak bisa kita samakan sama Salatiga malah ndak jalan.” FOXY sendiri mempunyai divisi khusus yang menyebarkan komunikasi mereka. Divisi tersebut adalah devisi publikasi. Pesan yang mereka sampaikan juga pesan singkat. Media yang mereka gunakan adalah undangan resmi secara tertulis. Gambar 5.2 Pesan Undangan Komunitas FOXY Salatiga
Sumber: Dokumentasi Komunitas Foxy Salatiga Selain tertulis Foxy Salatiga juga menggunakan media sosial seperti BBM, Facebook, dan Tweeter. Khusus untuk pengurus FOXY yang tersebar di berbagai kota, mereka mempunyai gruop BBM. Adanya Group BBM ini mereka gunakan untuk berkoordinasi, memberi informasi, dan memberi pengarahan. Tidak lupa
33
mereka juga mengkomunkasikan segala sesuatunya melalui kegiatan rutin yang mereka lakukan setiap hari jum’at. Komunitas Foxy tentu tidak sendiri dilingkungan otomotif salatiga ini. mereka berdampingan dengan komunitas lain. Untuk itulah perlu adanya strategi khusus untuk tetap menjaga komunikasi dengan komunitas lain. Komunitas Foxy melakukan serangkaian pendekatan dengan komunitas lain. Diantaranya adalah dengan melakukan kegiatan anjang sana. Mereka berkunjung ke komunitas lain untuk memperkenalkan komunitas mereka. anjang sana ini dilakukan dengan tujuan agar tetap menjaga hubungan baik dengan kmunitas lain. Anjang sana biasanya diisi dengan serangkaian kata-kata dari masing-masing ketua sambil memperkenalkan
komunitas
masing-masing,
saling
berkomunikasi
antar
komunitas. Sebagaimana yang diungkapkan vandi berikut ini: “ya untuk menjalin komunikasi ada mbak dengan komunitas lain. Jadi kami saling memperkenalkan komunitas Foxy, begitu juga mereka.” Kegiatan anjang sana ini rutin dilakukan. Kegiatan anjang sana ini setidaknya mereka melakukan sekali dalam setahun. biasaya diadakan pas komunitas lain sedang kumpul. Begitu juga dengan komunitas Foxy pada acara kumpul rutin kadang di gunakan untuk mengundang komunitas lain. 5.5 Komunikasi dalam Mempertahankan Nilai. Mempertahankan nilai bukan hal yang mudah, terlebih organisasi yang semakin
membesar.
Perlu
upaya-upaya
yang
harus
dilakukan
dalam
mempertahankan nilai (Fefani,2009). Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan melalui stategi yang matang dan dilakukan secara terus menerus. Selain itu bagaimana komunikasi berperan dalam mempertahankan nilai tersebut menjadi penting. Dalam komunikasi juga memerlukan strategi yang sesuai untuk mempertahankan nilai yang dianutnya.
34
Bagi Komunitas FOXY Salatiga juga mempunyai strategi dalam mengkomunkasikan nilai yang dianutnya.
komunikasi dalam mempertahankan
nilai mereka lakukan pada saat pertemuan rutin pada hari Jum’at. Disitulah mereka tidak hanya membagikan berbagai hal yang penting baik sifatnya memberi informasi, maupun membahas berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi. Dalam pertemuan rutin tersebut mereka tidak lupa untuk selalu menyisipkan nilainilai dalam berkomunikasi. Sebagaimana diungkapkan oleh Vandi sebagai ketua: “ya nilai itu kita sampaikan secara terus menerus, terlebih melalui pertemuan rutin setiap hari jum’at itu. Kita sisipkan, bagaimana kita sebagai satu sodara harus saling mendukung satu dengan yang lain, jika ada kesusahan kita bantu.” Banyak cara lain dalam mempertahankan nilai yang dianut. Mereka tidak hanya melalui pengurus, tapi seluruh anggota juga turut aktif dalam memberi pengertian tentang nilai-nilai yang mereka anut. Bahkan pertemuan itu bersifat wajib bagi seluruh anggota. Jika beberapa pertemuan mereka tidak ikut maka akan ditanya mengapa tidak pernah datang waktu pertemuan, apakah mereka mereka masih mau bergabung dengan FOXY atau mau keluar. Dalam pertemuan rutin tersebut mereka diberikan waktu bebas untuk saling berkomunikasi satu dengan yang lain, harapanya mereka dapat membagikan dan bertukar fikiran tidak hanya masalah mobil tapi juga membagikan tentang nilai kekeluargaan yang mereka anut. Memang mereka melakukan sesuai yang diharapkan. Sebagaimana angga mengungkapkan berikut ini: “ya kita saling sharing aja, waktu-waktu kita kumpul kita cerita-cerita soal nilai yang, siapa-siapa yang sedang merasa kesusahan, apa yang bisa kita lakukan." Tidak hanya waktu berkumpul rutin saja nilai kekeluargaan mereka sampaikan tetapi juga waktu-waktu diluar itu. Bahkan untuk memupuk tali persoadaraan mereka kerap membuat acara yang sifatnya spontan dan diluar
35
agenda resmi FOXY Salatiga. yang diikuti oleh anggota FOXY. Seperti misalnya ingin bermain bareng, berkumpul bersama. Mereka mengajak anggota FOXY untuk bergabung. Gambar 5.3 Kegiatan Arum Jeram Sebagai Agenda Luar
Tidak hanya itu dalam memupuk kepedulian mereka juga mengadakan acara bakti sosial. Mereka percaya bahwa dengan adanya kegiatan sosial ini mereka dapat merasan beban sodara-sodara yang kekuaranga, dengan begitu nilai kekeluargaan antar mereka juga dapat terus dipupuk. Gambar 5.4
Acara bakti Sosial di panti asuhan Alitihad
36
Media komunikasi tidak hanya melalui komunikas langsung tatap muka namun juga melalui media sosial. Itulah yang mereka manfaatkan untuk Khusus bagi para pengurus FOXY mereka membuat group di BBM (Blacbarry Masanger) dengan tujuan selain memberikan informasi penting, mereka juga saling memotivasi, memberi dukungan, dan juga mengingatkan tentang pentingnya kekeluargaan. Pada intinya dalam berkomunkasi komunitas foxy ini tidak hanya dilakukan secara verbal namun juga secara non verbal. Mereka saling bercandabecanda dan berinteraksi langsung dengan sesama mereka. layaknya sebuah keluarga mulailah timbul gesekan-gesekan dan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi. Namun semua permasalahan tersebut dapat diatasi dengan segera hal ini karena mereka menekankan pada nilai kekeluargaan yang mereka anut.
37