BAB. V SIMPULAN DAN SARAN
V. 1. Simpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya , maka penulis dapat memberikan suatu kesimpulan dari Perusahaan PI, sebagai berikut: 1. Perusahaan PI belum dapat sepenuhnya menerapkan perhitungan Pajak Penghasilan khususnya perkiara-perkiraan biaya. 2. Perusahaan PI belum menggunakan jasa konsultan apapun, dan belum mengevaluasi
Pajak
Penghasilannya
secara
optimal
dalam
meminimalkan beban pajak terutang. 3. Perusahaan PI melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan Undang-Undang
Kewajiban
Perpajakan.
Bukti-bukti
kewajiban
perpajakan sudah cukup lengkap dan tidak melewati tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan. 4. Perusahaan PI masih belum melakukan koreksi-koreksi dalam menyesuaikan Laporan Keuangan Komersial dengan Laporan Keuangan Fiskal. 5. Koreksi fiskal yang ada pada Laporan Laba Rugi Perusahaan PI adalah:
65
•
Biaya Jamuan Makan menurut akuntansi Rp 67.750.000, ada koreksi fiskal sebesar Rp 67.750.000, sehingga Biaya Jamuan Makan menurut perpajakan adalah Rp 0
•
Biaya Sumbangan dikoreksi fiskal karena Biaya Sumbangan menurut Peraturan Perpajakan yang berlaku, tidak bisa menjadi pengurang penghasilan bruto.
•
Biaya Perawatan Kendaraan mengalami koreksi fiskal sebesar 50% . Biaya
Perawatan
Kendaraan
menurut
akuntansi
sebesar
Rp15.750.000. Sehingga Biaya Perawatan Kendaraan menurut perpajakan adalah sebesar Rp 7.875.000. Peraturan perhitungan ini telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. •
Biaya Entertainment sebesar Rp 6.279.150 dilakukan koreksi secara keseluruhan.
•
Biaya Lain-Lain juga mengalami koreksi secara keseluruhan, yaitu sebesar Rp 40.782.075, karena tidak didukung bukti-bukti yang cukup dan tidak diperinci.
•
Biaya Penyusutan Kendaraan dilakukan koreksi fiskal sebesar 50%. Penyusutan Kendaraan menurut akuntansi sebesar Rp 42.233.958. Sehingga Biaya Penyusutan Kendaraan sebesar Rp 21.116.979 menurut perpajakan. Perhitungan ini sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
66
6. Adanya Ketentuan yang berbeda antara akuntansi komersial dan akuntansi fiskal, maka didapat dua macam laba yaitu: •
Laba Komersial Perusahaan PI pada tahun 2006 memperoleh Laba (Rugi) Sebelum Pajak adalah sebesar Rp (90.052.889).
•
Laba Fiskal Perusahaan PI pada tahun 2006 memperoleh Laba Sebelum Pajak adalah sebesar Rp 59.709.000
7. Bila melakukan perencanaan pajak yang diusulkan, Perusahaan PI dapat menghasilkan
penghematan
beban
pajak
penghasilan
sebesar
Rp5.874.350.
V. 2. SARAN Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah diuraikan, terdapat beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk Perusahaan PI dalam usaha meminimalkan beban pajak penghasilan badan, yaitu: 1. Koreksi yang berkaitan dengan Biaya Jamuan Makan dapat dihindari apabila perusahaan membuatkan daftar nominatif yang lengkap dan jelas sebagai bukti transaksi jamuan makan tersebut, sehingga Biaya Jamuan makan tersebut dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. 2. Sama halnya dengan koreksi yang berkaitan dengan Biaya Entertainment, dapat dihindari dengan cara perusahaan membuatkan daftar nominatif yang
67
lengkap dan jelas sebagai bukti transaksi entertainment tersebut juga sebagai bukti pihak yang diberikan entertainment tersebut, sehingga Biaya Entertainment tersebut dapat mengurangi penghasilan bruto. 3. Biaya Lain-Lain dapat juga dihindari koreksinya apabila perusahaan memperinci unsur biaya-biaya yang tercatat dalam Biaya Lain-Lain. Pengeluaran perusahaan dalam rangka pembelian makanan dan minuman untuk karyawan, dapat dipisahkan dan dimunculkan sebagai akun biaya tersendiri yaitu Biaya Makan dan Minum Karyawan. Dengan dilengkapi bukti-bukti pendukung yang lengkap yang wajar, Biaya Makan dan Minum karyawan yang diberikan dalam bentuk uang, dapat dijadikan pengurang penghasilan bruto. 4. Selain itu, unsur dari Biaya Lain-Lain berupa pengeluaran untuk tip bagi supir dan kurir, dapat dipisahkan juga dan dimunculkan sebagai akun biaya tersendiri, yaitu Biaya Komisi. Dengan disertai bukti-bukti yang cukup dan jelas, Biaya Komisi ini dapat dijadikan pengurang penghasilan bruto. 5. Peruashaan hendaknya lebih teliti dalam mengisi SPT, sehingga tidak ada koreksi fiskal yang terlewat. Kemudian, untuk menghindari resiko sanksi administrasi, sebaiknya perusahaan menyampaikan SPT tepat waktu. 6. Perusahaan Harus mengikuti perkembangan dari peraturan-peraturan perpajakan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar pengehtahuan serta pemahaman direksi dan para karyawan khususnya yang menangani perpajakan semakin bertambah.
68
7.
Perusahaan harus lebih memaksimalkan perencanaan pajaknya. Hal ini dimaksudkan agar beban pajak yang ditanggung perusahaan dapat lebih ringan. Untuk itu, perusahaan harus memiliki seseorang yang ahli dalam bidang perpajakan, dengan harapan perusahaan bisa mendapatkan saran yang tepat mengenai perencanaan pajak yang dapat diterapkan oleh perusahaan.
8. Apabila perusahaan mengetahui bahwa Penghasilan Kena Pajak perusahaan besar, sebaiknya perusahaan membelanjakan sebagian labanya untuk halahal yang bermanfaat secara langsung untuk perusahaan. Namun, biaya yang dikeluarkan harus biaya yang dapat dikurangkan (deductible) dalam penghitungan Penghasilan Kena Pajak.
69