BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan seperti yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Periode sebelum krisis Subprime Mortgage (Januari 1998 – November 2001) a. Indeks saham AS memiliki hubungan kausal Granger dengan indeks saham Hong Kong. b. Indeks saham Inggris tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun. c. Indeks saham Jerman dipengaruhi oleh indeks saham Perancis. d. Indeks saham Perancis mempengaruhi indeks saham Jerman. e. Indeks saham Jepang tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun. f. Indeks saham Hong Kong memiliki hubungan kausal Granger dengan indeks saham AS, dan mempengaruhi indeks saham Indonesia. g. Indeks saham Indonesia dipengaruhi oleh indeks saham Hong Kong. 2. Periode I krisis Subprime Mortgage (Desember 2001 – Juni 2007) a. Indeks saham AS memiliki hubungan kausal Granger dengan indeks saham Inggris, mempengaruhi indeks saham Hong Kong, Indonesia, dan dipengaruhi oleh indeks saham Jerman dan Perancis. b. Indeks saham Inggris memiliki hubungan kausal Granger dengan indeks saham AS, mempengaruhi indeks saham Jerman, Perancis, Jepang, Hong Kong, dan Indonesia.
90
91
c. Indeks saham Jerman mempengaruhi indeks saham AS, Jepang, Hong Kong, Indonesia, dan dipengaruhi oleh indeks saham Inggris. d. Indeks saham Perancis mempengaruhi indeks saham AS, Jepang, Hong Kong, Indonesia, dan dipengaruhi oleh indeks saham Inggris. e. Indeks saham Jepang mempengaruhi indeks saham Indonesia, Inggris, Jerman, dan Perancis. f. Indeks saham Hong Kong mempengaruhi indeks saham Indonesia, dan dipengaruhi oleh indeks AS, Inggris, Jerman, Perancis. g. Indeks saham Indonesia dipengaruhi oleh indeks saham AS, Inggris, Jerman, Perancis, Jepang, dan Hong Kong. 3. Periode II krisis Subprime Mortgage (Juli 2007 – Januari 2010) a. Indeks saham AS tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun. b. Indeks saham Inggris tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun. c. Indeks saham Jerman mempengaruhi indeks saham Hong Kong. d. Indeks saham Perancis tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun. e. Indeks saham Jepang tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun. f. Indeks saham Hong Kong dipengaruhi oleh indeks saham Jerman. g. Indeks saham Indonesia tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun.
92
4. Periode setelah krisis Subprime Mortgage (Februari 2010 – Desember 2012) a. Indeks saham AS memiliki hubungan kausal Granger dengan indeks saham Inggris. b. Indeks saham Inggris memiliki hubungan kausal Granger dengan indeks saham AS, dan dipengaruhi oleh indeks saham Jepang. c. Indeks saham Jerman tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun. d. Indeks saham Perancis dipengaruhi oleh indeks saham Jepang. e. Indeks saham Jepang mempengaruhi indeks saham Inggri, dan Perancis. f. Indeks saham Hong Kong tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun. g. Indeks saham Indonesia tidak memiliki hubungan dengan indeks saham manapun. 5. Hasil prediksi dari model VAR periode setelah krisis yang terbentuk menunjukkan a.
Hasil prediksi terbaik dengan MSE terendah untuk indeks saham AS didapat dari model yang dipengaruhi oleh Perancis. Sedangkan hasil prediksi terburuk dengan MSE tertinggi didapat dari model yang dipengaruhi oleh Jepang.
b.
Hasil prediksi terbaik dengan MSE terendah untuk indeks saham Inggris didapat dari model yang dipengaruhi oleh Indonesia. Sedangkan hasil prediksi terburuk dengan MSE tertinggi didapat dari model yang dipengaruhi oleh Jepang.
c.
Hasil prediksi terbaik dengan MSE terendah untuk indeks saham Jerman didapat dari model yang dipengaruhi oleh Inggris. Sedangkan hasil
93
prediksi terburuk dengan MSE tertinggi didapat dari model yang dipengaruhi oleh Jepang. d.
Hasil prediksi terbaik dengan MSE terendah untuk indeks saham Perancis didapat dari model yang dipengaruhi oleh Indonesia. Sedangkan hasil prediksi terburuk dengan MSE tertinggi didapat dari model yang dipengaruhi oleh Jepang.
e.
Hasil prediksi terbaik dengan MSE terendah untuk indeks saham Jepang didapat dari model yang dipengaruhi oleh Jerman. Sedangkan hasil prediksi terburuk dengan MSE tertinggi didapat dari model yang dipengaruhi oleh AS.
f.
Hasil prediksi terbaik dengan MSE terendah untuk indeks saham Hong Kong didapat dari model yang dipengaruhi oleh Inggris. Sedangkan hasil prediksi terburuk dengan MSE tertinggi didapat dari model yang dipengaruhi oleh Indonesia.
g.
Hasil prediksi terbaik dengan MSE terendah untuk indeks saham Indonesia didapat dari model yang dipengaruhi oleh Inggris. Sedangkan hasil prediksi terburuk dengan MSE tertinggi didapat dari model yang dipengaruhi oleh Jepang.
5.2.
Saran Berdasarkan hasil penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya yang dapat
dilakukan adalah: 1. Penggunaan indeks saham dan periode waktu tidak terpaku kepada indeks saham yang dipakai pada penelitian ini, sehingga dapat dikembangkan dengan pemakaian indeks saham dan periode waktu lain.
94
2. Mencari fenomena atau kejadian ekonomi lainnya yang dapat dianalisis dengan menggunakan Granger Causality. 3. Mencari metode lain untuk menganalisis hubungan antar pasar saham. 4. Penggunaan metode Granger Causality tidak terbatas pada topik ekonomi saja, dapat dikembangkan ke topik-topik lain.