110
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan temuan penelitian, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada siswa yang tidak mengalami kesulitan membaca, pengaruh komponen kesadaran linguistik baik secara keseluruhan maupun parsial terhadap akurasi dan fluency berpengaruh signifikan. Adapun pengaruh komponen kesadaran linguistik serta akurasi dan fluency secara keseluruhan terhadap reading comprehension berpengaruh signifikan. Akan tetapi, secara parsial yang berpengaruh signifikan terhadap reading comprehension hanya aspek akurasi. Pada siswa yang mengalami kesulitan membaca, pengaruh komponen kesadaran linguistik baik secara keseluruhan maupun parsial tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap akurasi dan fluency. Akan tetapi, secara keseluruhan komponen kesadaran linguistik serta akurasi dan fluency signifikan berpengaruh terhadap reading comprehension. Sementara secara parsial yang berpengaruh signifikan terhadap reading comprehension hanya fonem. 2. Pada siswa yang tidak mengalami kesulitan membaca, kontribusi komponen kesadaran linguistik terhadap akurasi besarannya sebagai berikut : fonem (33,7%), morfem (14,4%), semantik (11,0%) dan sintaksis (11,3%). Untuk
111
kontribusi komponen kesadaran linguistik terhadap fluency besarannya sebagai berikut : fonem (29,9%), morfem (13,7%), semantik (17,9%) dan sintaksis (12,3%). Sedangkan kontribusi komponen kesadaran linguistik terhadap reading comprehension besarannya sebagai berikut : fonem (-4,6%), morfem (1,9%), semantik (5,4%) dan sintaksis (4,4%), sementara itu aspek akurasi (61,2%) dan fluency (13,3%). Dengan kata lain, fonem merupakan komponen kesadaran linguistik yang paling besar pengaruhnya terhadap akurasi dan fluency, sedangkan
akurasi merupakan komponen kesadaran
linguistik yang paling besar pengaruhnya terhadap reading comprehension. Pada siswa yang mengalami kesulitan membaca, kontribusi komponen kesadaran linguistik terhadap akurasi besarannya sebagai berikut : fonem (2.1%), morfem (4.8%), semantik (4.9%) dan sintaksis (0.2%). Untuk kontribusi komponen kesadaran linguistik terhadap fluency besarannya sebagai berikut : fonem (2.3%), morfem (-0.021%), semantik (10.6%) dan sintaksis (9.0%). Sedangkan kontribusi komponen kesadaran linguistik terhadap reading comprehension besarannya sebagai berikut : fonem (19.0%), morfem (12.4%), semantik (3.8%) dan sintaksis (0.6%), sementara itu aspek akurasi (7.9%) dan fluency (1,0%). Dengan kata lain, morfem merupakan komponen kesadaran linguistik yang paling besar pengaruhnya terhadap akurasi, sementara kesadaran linguistik yang paling besar pengaruhnya
112
terhadap fluency adalah semantik. Sedangkan kesadaran linguistik yang paling besar pengaruhnya terhadap reading comprehension adalah fonem.
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan dikemukakan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian. Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Implikasi Terhadap Pengajaran Membaca a. Hasil pengolahan dan analisis data pada siswa yang mengalami kesulitan membaca menunjukkan bahwa pengaruh komponen kesadaran linguistik terhadap keterampilan membaca pada aspek akurasi dan fluency memberikan kontribusi yang tidak signifikan, kecuali pada aspek reading comprehension memberikan kontribusi yang signifikan sebesar 2,1%. Kontribusi ini dirasa kecil, penelitian akan berimplikasi terhadap upaya peningkatan keterampilan membaca pada siswa yang mengalami kesulitan membaca perlu mendapat perhatian sebelum pengajaran membaca dimulai. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat memastikan tingkat penguasaan siswanya secara memadai sebelum proses belajar membaca dimulai. Dalam pengertian lain siswa yang belum secara memadai perlu segera diberikan latihan kesadaran linguistik khususnya yang berkaitan dengan penguasaan fonem karena hal ini menjadi keterampilan prasyarat (prerequisite skills) sebelum membaca.
113
b. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa pengaruh komponen kesadaran linguistik terhadap keterampilan membaca pada aspek fluency memberikan kontribusi yang tidak signifikan yaitu sebesar 0.021%. Kontribusi ini sangat kecil sekali terhadap membaca. Implikasinya terhadap membaca perlu ada penguasaan prasyarat yang harus
diupayakan
dalam
meningkatkan
keterampilan
membaca
sebelumnya pada kesadaran linguistik morfem sebagai keterampilan prasyarat (prerequisite skills) kedua setelah penguasaan fonem.
2. Implikasi Terhadap Penelitian Selanjutnya a. Subjek penelitian ini adalah siswa yang tinggal dimana lingkungannya menggunakan bahasa Sunda, sedangkan di sekolah menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan yang subjek penelitiannya menggunakan bahasa Indonesia baik di
rumah
maupun di sekolah. b. Perlu dilakukan penelitian yang sama pada subjek-subjek yang mengalami hambatan penglihatan, pendengaran, disleksia, autis dan lain-lain. c. Perlu dilakukan penelitian yang sama dalam jangka panjang mengenai pengaruh kesadaran linguistik terhadap keterampilan membaca baik pada siswa yang tidak mengalami kesulitan membaca maupun pada siswa yang mengalami kesulitan membaca.
114
d. Perlu dilakukan penelitian terhadap keterampilan membaca yang diawali dengan latihan kesadaran linguistik fonem dan morfem.