152
BAB V PENUTUP
Dalam bab kelima ini merupakan bab penutup dari penulisan laporan hasil kerja praktek yang sebelumnya penulis laksanakan di Televisi Edukasi ( TV.E ) PUSTEKKOM Depdiknas Jakarta selama kurang lebih satu bulan sejak 01 April sampai 30 Juni 2011. Dalam bab ini, penulis akan menghadirkan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan terapan baik secara teori dan praktik dengan perbandingan menurut yang penulis jalani selama belajar di kampus Universitas Indonusa Esa Unggul dan praktek di Televisi Edukasi ( TV.E ) PUSTEKKOM Depdiknas Jakarta, demikian beberapa kesimpulan dan saran yang yang akan penulis paparkan menurut kajian ilmu komunikasi jurusan kepenyiaran/ broadcasting sebagai subyek perkuliahan yang penulis ambil :
5.1 Kesimpulan Setelah satu bulan melakukan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Sertifikasi Guru Channel 2 Pada Stasiun Televisi Edukasi, banyak yang bisa penulis pahami, bahwa untuk menjadi salah satu crew di divisi sertifikasi guru tidaklah mudah, dibutuhkan keahlian dan kemampuan yang lebih, sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
153
Didalam melakukan proses suatu produksi program acara televisi tidaklah mudah, semua crew yang bersangkutan harus teliti dan kerja keras dalam bekerja agar dapat menghasilkan suatu program Live siaran Interaktif yang menarik dan banyak digemari oleh pemirsa Terutama untuk para guru-guru dan para siswa tersebut. Dalam proses produksi tersebut, terdapat proses pra produksi, produksi dan pasca produksi, dimana dalam semua pelaksanaan tersebut dituntut tenaga yang professional agar menghasilkan sesuatu yang memuaskan dan program siaran Interaktif Pendidikan Bahasa Inggris SMA. menjadi program yang disukai oleh para Guru-guru disekolah SMA dan para siswa-siwa tersebut.
5.1.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Program ini jika dilihat dari sisi komunikasi, Dapat dinilai sebagai salah satu cara untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, berdasarkan unsur-unsur
komunikasi
diantaranya. KOMUNIKATOR-MEDIA-PESAN-
KOMUNIKAN-EFEK. Penjelasan secara terperinci mengenai unsur komunikasi seperti uraian diatas terhadap karya program acara pendidikan interaktif bahasa inggris SMA. dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Komunikator : Tve disini bertindak sebagai komunikator, karena Tve selaku TV menyebarluaskan informasi pada masyarakat luas. 2. Pesan : Proses Program Acara Pendidikan Interaktif Bahasa Inggris Untuk SMA. disini
bertindak
sebagai
pesan,
Karena
Program Acara
154
Pendidikan Interaktif Bahasa Inggris SMA. berisikan tentang informasi pendidikan yang ditujukan kepada masyarakat. 3. Media : Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan adalah televisi. Jadi dengan menggunakan media televisi menyiarkan program Acara Pendidikan Interaktif Bahasa Inggris SMA pada masyarakat luas. 4. Komunikan : Masyarakat
yang
menyaksikan
tayangan Acara
Pendidikan Interaktif Bahasa Inggris SMA Dari Tv-e bertindak sebagai komunikan. 5. Efek : Efek yang didapat masyarakat adalah bertambahnya ilmu sesuai dengan pokok bahasan yang diberikan di setiap episodenya.
5.1.2 Kajian dari Ilmu Broadcasting Kesimpulan dari kajian menurut Ilmu Broadcasting dapat di jabarkan menurut pengalaman penulis adalah sebagai berikut : 1. Televisi Edukasi ( TVE ) merupakan salah satu televisi yang menyajikan dan memberikan layanan siaran pendidikan berkualitas untuk menunjang program penuntasan wajib belajar terutama di daerah – daerah pinggiran dan terpencil yang tidak mempu dijangkau oleh layanan pendidikan secara konvensional. 2. Dalam memproduksi suatu produk audio visual khususnya Program Acara Pendidikan Interaktif Bahasa Inggris Untuk SMA ternyata diperlukan profesionalitas dan loyalitas tinggi dalam bekerja sama dalam tim sehingga pada masing – masing personal dapat memahami betul apa saja tugas dan
155
tanggung jawabnya dalam produksi suatu program atau bentuk audio visual lainnya. Diantara salah satu peran yang sangat menentukan dalam suatu produksi adalah seorang kameraman yang disini merupakan salah satu peran yang cukup menentukan dalam menunjang suksesnya suatu proyek produksi audio visual. 3. Kameraman sebagai suatu bagian dari tim produksi dalam hal ini program sertifikasi Acara Pendidikan Interaktif Bahasa Inggris Untuk SMA harus mengerti terhadap sisi gambar sebagai suatu materi produksi yang akan di tayangkan, baik secara konsep atau tematis, kebutuhan produksi, inisiatif dalam pengambilan gambar, kualitas, maupun sudut pengambilan serta makna yang ditimbulkan. 4. Begitu pula dalam produksi di studio seorang kameraman pun harus bisa berkoodinasi dengan tim dalam menyusun konsep dari materi yang didapat. 5. Setelah dikaitkan antara pengalaman yang dijalani dengan teori yang penulis dapatkan di kampus penulis, maka telah dijabarkan sesuai dengan format penulisan dan literatur yang telah ditetapkan sebagai mana penulis ikuti secara sistematis.
5.2 Saran 5.2.1 Saran Untuk Televisi Edukasi Selama penulis PKL di TVE, Penulis merasakan bahwa TVE lebi Lebih mengutamakan kebersamaan sehingga tercipta rasa saling kekelua
156
Rgaan. Satu sama lain diantara mereka bahkan dengan anak- anak PKL, Mereka tidak membedakan status ataupun derajat,namun mereka tetap meMenghormati atasannya. Karena sudah tercipta rasa kekelurgaan, didalam proses produksi meMereka menjadi tim yang solid, selepas dari tanggung jawabnya,mereMereka tidak segan untuk membantu rekan-rekannya. Dan merekapun Selalu sedia mengajari anak-anak PKL sebatas mereka ketahuinya.
Adapun kesalahan atau ketidaksiapan dalam proses pra produksi da Dan produksi, mereka selalu berusaha untuk menanggulanginya. Karena TVE siaran melalui parabola, seiring sekali gangguan teknis yang datang Dari satelit, sehingga pada saat siaran, gambar yang diterima kurang bagus Penulis berharap rasa saling kekeluargaan antar sesama diTVE tetap Terjaga bahkan dengan anak-anak PKL sekalipun. Karena penulis merasaKan sendiri bahwa dengan rasa kekeluargaan, pembelajaraan yang dapat Akan lebih baik. Dan semoga saja gangguan-gangguan teknis yang ada Pada saat siaran, dapat teratasi seiring berjalannya waktu.
5.2.2 Untuk Universitas Indonusa Esa Unggul 1. Untuk pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) kiranya pihak kampus sebagai suatu institusi yang mewajibkan pada mahasiswanya untuk melakukan praktek kerja hendaknya memberikan semacam poins atau bimbingan terarah pada saat mahasiswa/i melakukan praktek di tempat magang terutama berkaitan dengan apa - apa saja yang meski kita perdalam
157
proses pembelajaran di lapangan dan apa saja yang meski kita persiapkan untuk bahan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ). 2. Penulis kira mata kuliah praktek di Universitas Indonusa Esa Unggul masih perlu ditingkatkan seperti mengadakan kunjungan - kunjungan ke stasiun televisi atau radio - radio swasta supaya mahasiswanya tidak merasa canggung ataupun kaget pada saat melakukan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) karena telah memiliki bayangan tantang apa – apa saja yang mesti dilakukan saat magang atau Praktek Kerja Lapangan ( PKL ). 3. Kiranya para dosen di fakultas komunikasi UIEU lebih berpengalaman dan terbuka dalam proses pembelajaranya seperti lebih diaktifkannya forum forum diskusi dan pembahasan materi perkuliahan, bukan hanya berorientasi pada tugas - tugas atau modul bahan perkuliahan saja. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis lampirkan, kiranya agar dapat memberi masukan yang positif untuk kemajuan bersama dan bukan bermaksud untuk mengkritik atau mengutarakan kekurangan kedua belah pihak tetapi merupakan wujud rasa terima kasih penulis atas bantuan semua pihak yang ada di kedua instansi tersebut, yaitu kampus UIEU tercinta dan Televisi Edukasi ( TV.E ) PUSTEKKOM Depdiknas Jakarta. Selebihnya penulis juga sadar bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan bahkan mungkin kerancuan, oleh karena itu mohon saran dan kritik serta dukungan semangat untuk menuju ke arah yang lebih baik.
158
4. Penulis memberikan saran, agar peralatan yang telah ada diperbaharui karena tidak mendukung lagi dalam melaksanakan proses perkuliahan, seperti Jumlah kamera yang terbatas peralatan yang sering rusak, kamera pun sudah ketinggalan zaman. Penulis berharap kedepannya Universitas Indonusa Esa Unggul memperhatikan hal tersebut agar bisa menjaga kualitas mahasiswanya.