79
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan, kontribusi penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. 5.1.
Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang perilaku berbagi pengetahuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku berbagi pengetahuan dalam tim. Tujuan penelitian ini secara detail adalah: 1) Menguji pengaruh positif kepercayaan tim pada pemimpin tim terhadap berbagi pengetahuan dalam tim, 2) menguji pengaruh positif imbalan dan umpan balik yang saling tergantung pada berbagi pengetahuan dalam tim, 3) menguji peran pemoderasian tujuan pembelajaran tim pada pengaruh kepercayaan tim pada pemimpin tim terhadap berbagi pengetahuan dalam tim, dan 4) menguji peran pemoderasian tujuan pembelajaran tim pada pengaruh imbalan dan umpan balik yang saling tergantung terhadap berbagi pengetahuan dalam tim. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, peneliti melakukan penelitian cross-sectional untuk mendapatkan data primer menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut digunakan untuk mengukur 4 variabel dalam model yang saling berhubungan. Skala pengukuran dalam kuesioner dikembangkan dari berbagai riset keperilakuan management sebelumnya. Total 24 item pertanyaan digunakan dalam penelitian ini.
80
Unit analisis dalam penelitian ini adalah tim. Tim-tim ini berasal dari tim-tim kreatif stasiun TV dan Radio Yogyakarta. Tim-tim kreatif yang dijadikan responden berasal dari 20 stasiun Radio dan 1 stasiun TV di Yogyakarta yaitu radio Unisi FM, radio Petra Jogya FM, RRI, radio Delta FM, radio Megaswara FM, radio Rakosa Female FM, radio Suara Istana, radio Prambors FM, radio Sasando FM, radio Sonora FM, radio MBS FM, radio JIZ FM, radio Pratama FM, radio Gerenimo FM, radio Yasika FM, radio Unisi FM, radio EMC FM, radio Swaragama FM, radio Pelita Swaranusa FM, radio Ria Kencana, radio Retjo Buntung, dan ADI TV. Prosedur pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 233 kuesioner terkumpul (dari 45 tim kreatif) untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Dari empat hipotesis yang diajukan, sebanyak dua hipotesis terdukung, sedangkan dua hipotesis dinyatakan tidak terdukung. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting, di antaranya: 1. Berbagi pengetahuan dalam tim dipengaruhi oleh kepercayaan tim pada pemimpin tim. Seberapa besar kepercayaan tim kreatif pada pemimpin timnya maka akan mempengaruhi terciptanya perilaku berbagi pengetahuan dalam tim tersebut. 2. Meskipun imbalan dan umpan balik yang saling tergantung ditemukan tidak signifikan berpengaruh terhadap berbagi pengetahuan, akan tetapi dalam penelitian ini memberikan kondisi yang mana pengaruh tersebut dapat didukung atau diperkuat dengan faktor lain (yaitu tujuan pembelajaran tim).
81
3. Tujuan pembelajaran tim memoderasi pengaruh kepercayaan tim pada pemimpin tim terhadap berbagi pengetahuan dalam tim. Perusahaan dapat menciptakan kondisi atau sistem yang dapat memperkuat terciptanya perilaku berbagi pengetahuan dalam tim yaitu dengan menciptakan tujuan tim yang spesifik untuk mengembangkan kompetensi (tujuan pembelajaran tim). 4. Tujuan pembelajaran tim tidak signifikan memoderasi pengaruh kepercayaan tim pada pemimpin tim terhadap berbagi pengetahuan dalam tim. Meskipun perusahaan telah menciptakan kondisi yang dapat memfasilitasi pengaruh imbalan dan umpan balik yang saling tergantung terhadap berbagi pengetahuan, namun kondisi ini tetap tidak bisa berperan. Hal ini disebabkan karena imbalan dan umpan balik yang saling tergantung tidak berpengaruh langsung terhadap berbagi pengetahuan. 5.2.
Kontribusi Penelitian Hasil penelitian memberikan kontribusi penting bagi perusahaan bisnis
khususnya yang memiliki tim-tim kreatif didalamnya. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa untuk menciptakan perilaku berbagi pengetahuan dalam tim kreatif maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan karena memiliki pengaruh terhadap perilaku tersebut yaitu kepercayaan tim pada pemimpin tim dan tujuan pembelajaran tim itu sendiri. Kepercayaan tim pada pemimpin tim memberikan stimuli kepada tim untuk berbagi pengetahuan karena tim yang percaya pada pemimpinnya akan merasa nyaman untuk berbagi pengetahuan dan keahlian dalam tim tanpa rasa takut dan curiga. Tim dapat mempercayakan pada tindakan atau perkataan pemimpin tim, dan pemimpin tim mempunyai maksud
82
yang baik untuk tim. Perusahaan yang memiliki tim yang percaya kepada pemimpin timnya juga merupakan konsep kunci untuk keefektifan kepemimpinan dan diakui penting bagi kesuksesan sebuah organisasi maupun perusahaan. Selain kepercayaan tim pada pemimpin tim, kontribusi lain dalam penelitian ini adalah tujuan pembelajaran tim. Tim kreatif yang berada dalam suatu kondisi yang dituntut untuk mengembangkan kompetensi dan belajar akan termotivasi mencari, menukar dan memproses informasi tersebut. Ini penting menjadi perhatian bagi perusahaan yang berada dalam industri kreatif yang dituntut untuk menghasilkan hal-hal kreatif untuk memenangkan kompetisi. Baik kepercayaan tim pada pemimpin tim maupun tujuan pembelajaran tim merupakan dua hal penting bagi perusahaan-perusahaan dalam industri kreatif yang mengalami pertumbuhan sangat kompetitif. Secara teoritis, penelitian ini turut berkontribusi dalam mendukung teori-teori dan bukti-bukti empiris terkait perilaku berbagi pengetahuan dalam tim dan kaitannya dengan faktor yang mempengaruhinya, serta validasi terhadap konstruk kepercayaan tim pada pemimpin tim dan tujuan pembelajaran tim. Selain itu, penelitian ini juga semakin memperkuat hasil penelitian lain yang menguji pengaruh kepercayaan tim pada pemimpin tim sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku berbagi pengetahuan dalam tim kreatif. Sebagai tambahan, penelitian ini menguji dua faktor organisasional yang berbeda dengan penelitian terdahulu dan menghasilkan temuan baru bagi pengembangan teori keperilakuan management. Penelitian ini menambah penelitian pada tingkat tim dan memberikan kontribusi spesifik pada tim kreatif.
83
5.3.
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan atau kelemahan antara
lain: 1. Sampel dalam penelitian ini terbatas pada tim kreatif stasiun TV dan Radio lokal di Yogyakarta sehingga generalisasi dilakukan secara berhati-hati. Samplingnya sebaiknya diperluas pada tim kreatif stasiun TV dan Radio Nasional ataupun di perusahaan yang lain (misalnya manufaktur) yang memiliki tuntutan berbagi pengetahuan yang tinggi. 2. Penelitian ini memasukkan variabel imbalan dan umpan balik yang saling tergantung sebagai faktor yang mempengaruhi berbagi pengetahuan dalam tim, namun memberikan hasil yang tidak signifikan. Berdasarkan Wageman dan Baker (1997), imbalan dan umpan balik yang saling tergantung tidak berpengaruh langsung terhadap berbagi pengetahuan dalam tim, sehingga diperlukan variabel lain yang akan mendukung pengaruh tersebut. 5.4. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya Adapun saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Penelitian berikutnya diharapkan dapat menguji model penelitian pada sampel yang lebih luas dengan menggunakan tim-tim kreatif dari stasiun Radio dan TV nasional atau tim kreatif dari perusahaan-perusahaan lain di industri yang sama untuk mendapatkan validitas eksternal yang lebih baik. Atau, bisa juga melakukan
perbandingan
hasil
penelitian
perusahaan dari berbagai sektor industri.
menggunakan
perusahaan-
84
2. Penelitian berikutnya dapat melakukan replikasi model penelitian untuk diuji pada tipe tim yang berbeda (misalnya tim manajemen). Selain itu, penelitian berikutnya dapat menggunakan variabel kepuasan tim (team satisfaction) sebagai pemediasi pengaruh imbalan dan umpan balik yang saling tergantung terhadap berbagi pengetahuan dalam tim (Wageman dan Baker, 1997).