BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan selama kurang lebih 2 bulan atau 8 minggu bertempat di Kantor Advokat Arqom & CO., yang dimulai dari tanggal 2 Maret 2015 dan diakhiri 30 April 2015 memberikan manfaat bagi penulis. Hal-hal yang selama ini penulis tidak dapatkan di bangku kuliah, penulis dapatkan saat menjalani kegiatan PKL. Selama menjalani PKL banyak kegiatan yang dilakukan baik kegiatan administratife maupun non administratife atau kegiatan di dalam kantor maupun di luar kantor. Dalam menjalankan tugasnya seorang Advokat dituntut bekerja cepat dan mengerti segalanya mengenai hukum. Berdasarkan hasil kegiatan PKL, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan administrasi sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan keadvokatan. Kegiatan yang dimaksud adalah seperti membuat perjanjian jasa layanan hukum antara klien dan advokat, membuat surat kuasa, membuat time organizer dan lain-lain; 2. Advokat dalam menjalankan profesinya disebut sebagai profesi yang mulia atau disebut sebagai officium nobile, karena advokat dalam menjalankan profesinya wajib memberikan bantuan hukum kepada para pencari keadilan yang tidak mampu. Dedikasi yang diberikan para Advokat di Kantor Hukum Arqom, Dony & CO., kepada masyarakat
61
pencari keadilan diberikan dengan sepenuh hati dan sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kejujuran dan keseriusan dalam mengerjakan setiap perkara yang diterima sangat dijunjung. Penulis dapat merasakan manfaat yang berimbas pada personality penulis, bahwa suatu kejujuran dan membela orang-orang yang perlu dibela dimana hak-haknya ditelantarkan dan tidak perlu dijunjung tinggi. Dalam menjalankan kegiatan PKL selama kurang lebih 2 bulan penulis dituntut untuk membuat suatu tulisan sebagai syarat kelulusan demi mendapatkan gelar Ahli Madya Hukum. Penulis memilih judul “Perjanjian Layanan Hukum Antara Advokat Dengan Klien”. Advokat sendiri adalah pekerjaan yang mulia dan terhormat. Advokat memberikan layanan jasa hukumnya dengan menjaga etika profesi, menjaga rahasia serta kepentingan dan martabat kliennya setinggitingginya, sehingga masyarakat yang memakai jasa bantuan dari advokat ini. Dalam hubungan antara advokat dengan klien sendiri kepercayaan merupakan hal pokok yang menjadi dasar hubungannya. Klien mempercayakan masalah hukumnya kepada advokat, agar advokat dapat mewakili mereka mengurus segala kepentingan hukum guna memenuhi rasa keadilan bagi klien. Hubungan kepercayaan klien ini diwujudkan dalam beberapa hal yang harus dipenuhi oleh klien terhadap advokatnya dalam menyelesaikan 62
suatu kasus. Pertama, pemberian surat kuasa, dimana surat kuasa ini sebagai dasar bagi advokat untuk bertindak mewakili kepentingan hukum kliennya dalam berhubungan dengan pihak ketiga. Surat kuasa ini menjabarkan batasan-batasan yang dapat dilakukan seorang advokat. Kedua, klien berkewajiban memberikan segala informasi yang benar, yang berhubungan dengan permasalahan hukum yang dihadapi kepada advokatnya agar advokat dapat mengurus masalah tersebut secara maksimal sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh Advokat. Ketiga kewajiban bagi klien untuk membayar honorarium kepada advokat yang telah melaksanakan tugasnya. Dalam hal tertentu seorang advokat tidak membebankan biaya apapun kepada kliennya bila kliennya itu berasal dari golongan masyarakat yang tidak mampu dan memerlukan bantuan hukum. Kesadaran untuk menolong masyarakat tidak mampu inilah yang membuat profesi pengacara merupakan profesi yang mulia di mata masyarakat (officium nobile). Hubungan antara klien dengan advokat biasanya dituangkan dalam bentuk suatu kontrak. Kontrak ini menjelaskan hak dan kewajiban kedua belah pihak serta lingkup kerja yang harus dilakukan oleh advokat. Didalam Kontrak tersebut juga bisa diatur mengenai penyelesaian sengketa yang mungkin timbul di kemudian hari antara klien dengan advokatnya, tentang uang jasa dan kerugian yang mungkin ditanggung oleh klien.
63
Dalam hubungan antara advokat dengan kliennya itu mungkin saja tidak selalu berjalan dengan baik. Mungkin akan ada wanprestasi yang dilakukan antara kedua pihak. Mungkin bisa terjadi karena klien tidak membayar honorarium sesuai dengan kesepakatan, ataupun advokatnya yang lalai dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya kepada klien. Kedua belah pihak yang merasa dirugikan pun bisa saling menuntut, dari mulai memberi somasi, sampai menggugat ke pengadilan. Untuk itu kepercayaanlah yang sangat penting dalam hubungan antara advokat dengan klien, dan yang tidak kalah penting adalah adanya perjanjian kontrak antara advokat dan kliennya, yang bertujuan untuk mencegah potensi ribut di kemudian hari B. Saran Selama menjalani kegiatan PKL di Kantor Advokat Arqom, Dony & CO., selama kurang lebih 2 bulan, penulis banyak menghabiskan waktu untuk belajar di kantor tersebut dan berinteraksi dengan orang-orang yang ada di kantor tersebut. PKL yang penulis jalani merupakan salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Hukum. Dalam melaksanakan kegiatan PKL ini tidak lepas dari Program Studi Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Oleh karena itu penulis memberikan saran kepada: 1. Tempat PKL a. Hendaknya untuk meningkatkan kebersihan dan kerapian di kantor. Menurut penulis kebersihan dan kerapian akan menimbulkan 64
kenyamanan dalam bekerja dan kenyamanan dalam bekerja akan memberikan hasil yang baik. 2. Program Studi a. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai prosedur dalam memilih tempat PKL jauh-jauh hari sebelum PKL dilaksanakan, sehingga mahasiswa bisa mempersiapkan kegiatan PKL dengan baik. b. Hendaknya Program studi untuk memajukan pelaksanaan kegiatan PKL, agar kegiatan PKL bisa selesai lebih capat. Hal itu bertujuan agar mahasiswa bisa mengejar kelulusan dan mengikuti periode wisuda pada bulan Agustus.
65