BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA 5.1
Pembahasan 5.1.1
Produk FG sebuah buku renungan harian yang ditujukan bagi
para pemuda remaja, FG mengemas dirinya dengan visualisasi yang sesuai dengan karakter para pemuda dan remaja pada umumnya. Dengan target usia remaja usia 13 – 21 tahun. Dari segi fisik, dapat digambarkan FG meyerupai majalah dengan tebal 40 halaman. Yang menjadi cirikhas dari produk FG ini adalah cover depan yang menarik dengan disertai tema serta ilustrasi gambar yang sesuai dengan judul edisi. Cover depan dari buku renungan harian FG lebih bergaya retro1 maupun vintage2. Oleh Desainer grafis dalam pemilihan gambar cover, biasanya disesuaikan dengan tema yang sedang dibicarakan. Selain itu ditentukan gambar ilustrasi pendukung serta tipografi yang cocok dan menarik. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan Adi Kusrianto dalam bukunya “Berkarier di Dunia grafis”, desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Desain grafis mencakup kemampuan
1
Retro adalah sebuah tren yang dikehendaki bisa mengulang tren yang pernah santer pada masa lampau. 2 Desainer menggunakan teknik tipografi klasik, warna kalem dan tekstur kotor untuk mensimulasikan desain dari abad terakhir.
50
kognitif (Ilmu pengetahuan) dan keterampilan (skill) termasuk di dalamnya computer graphic, photographic, illustration, dan tipografi. FG rupanya sangat memperhatikan tampilan dari cover depan maupun content, karena FG menyadari desain cover dan content akan mempengaruhi konsumen, dan akan berdampak pada pengambilan keputusan konsumen dalam membeli produk FG. Cover depan FG, selalu dibuat fullcolour, tujuannya untuk mempertegas pesan dari pada desain cover supaya lebih terlihat jelas. Sedangkan untuk desain content, FG lebih memilih warna BW (Black and White) dengan disertai ilustrasi – ilustrasi gambar yang diperlukan. Sedangkan untuk desain MMX, FG memilih warna – warna cerah, dengan tata layout yang menyerupai majalah. Desainer grafis juga kreatif dalam menentukan tipografi, sehingga muncul tampilan font yang tidak membosankan tetapi mampu menarik perhatian mata para pembaca. Pada bagian atas terdapat logo “Future Generation” serta jargon yang dimiliki oleh FG yakni „be funky „n gaul‟. Cover depan FG dibuat colourful dengan tujuan untuk menarik perhatian sekaligus menjadi cirikhas FG yang selalu tampil dengan warna – warna cerah pada bagian covernya.
51
Gambar 4.5 Cover Depan FG Februari 2014
Gambar 4.7 Desain halaman depan
52
Gambar 4.6 Cover Depan FG Maret 2014 Desain dan tipografi menunjukkan desain vintage
Gambar 4.8 Desain halaman content FG
Dalam penulisannya FG menggunakan bahasa yang „gaul‟. Banyak istilah – istilah yang dipakai oleh anak muda jaman sekarang. Seperti contoh, FG sering menyebutkan kata „sob‟ yang merupakan kepanjangan dari kata „sobat‟, „guys‟, „brosist‟ kata – kata tersebut merupakan panggilan yang FG gunakan untuk menyapa pembacanya. Kisah – kisah ilustrasi selalu ada dalam setiap penulisan renungan. Ilustrasi – ilustrasi yang sering muncul disampaikan dengan gaya bahasa santai, biasanya dengan menambahkan istilah – istilah anak muda saat ini. Pemilihan judul pun tidak asal ditentukan, karena judul merupakan hal yang juga penting untuk menarik minat baca para pembaca. Judul – judul renungan seringkali memakai istilah anak muda jaman sekarang, tak jarang juga menggunakan kata – kata dalam bahasa Inggris. Hal tersebut semakin menambah rasa penasaran anak muda karena judul yang dicantumkan menarik dan tentunya judul renungan tetap menggambarkan isi dari renungan itu sendiri. Berikut ada beberapa judul renungan menarik yang diambil dari renungan FG edisi Juni 2014 seperti: “Smile up!!”, “ Aku Rapopo”, “Eksis Yukk!!”, “Creativity Is A Habit”, “Get Fresh”, dll. Dari segi content renungan, dapat dirasakan bahwa FG tidak sekedar menyajikan tulisan saja. Dalam setiap penulisan renungan, dilakukan perenungan dan pengkajian yang dalam terhadap Alkitab sehingga penulis FG mampu memberikan tulisan yang tidak sekedar kata – kata motivasi tetapi tulisan yang seakan mampu menenangkan serta memberi penguatan secara rohani bagi para pembacanya.
53
Dari kesemua elemen – elemen yang menggambarkan mengenai produk FG, menggambarkan adanya kekuatan dari daya kreatifitas baik dari penulis, maupun desainer dalam menyajikan tampilan yang catchy serta content yang berkualitas.
5.1.1.1
Price (Harga)
Dalam realita pemasaran, harga dari sebuah produk menjadi strategi dalam menarik minat pembeli. Seperti yang dilakukan FG yang mematok harga Rp 5.000,- untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali. Sedangkan untuk wilayah luar Jawa dan Bali dipatok harga jual sebesar Rp 5.500. Dengan harga jual Rp 5.000.- FG sudah mendapatkan keuntungan. FG merupakan renungan harian anak muda dengan harga yang paling murah. Kompetitor FG yakni “Youth” mematok harga jual sebesar Rp 8000,- dan renungan “Spirit” mematok harga Rp 7000,-. Dengan
penentuan
harga
sekian,
tentunya
telah
diperhitungkan oleh Tim Marketing Rehobot Publishing. Dimana dengan harga sekian FG menjadi renungan yang mampu dijangkau oleh berbagai kalangan tetapi juga tetap mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. 5.1.3
Place (Penempatan)
FG merupakan buku renungan harian yang memiliki jangakauan yang luas. Hampir seluruh kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Pontianak, Lampung, Yogyakarta, Solo, Klaten, Magelang, Semarang, Salatiga, Kupang, Balik papan, Banjarmasin, Manado dan Papua. Bahkan pendistribusian FG hingga saat ini masih terus dikembangkan untuk menjangkau daerah – daerah pelosok Indonesia. 54
Penulis juga mencatat, bahwa pada bulan Mei – Oktober 2013 lalu FG berhasil menembus pasar Internasional yakni di Malaysia. FG juga melakukan pendekatan ke pasar Internasional lainnya yakni ke Korea. Hingga saat ini, FG masih konsisten menjangkau lokasi – lokasi tersebut dengan wujud fisik berupa buku renungan. Diketahui bahwa FG hingga saat ini tidak mengemas dirinya secara digital (renungan online). 5.1.4
Promotion (Promosi)
Promosi penjualan FG terbagi dalam beberapa kegiatan promosi. Kegiatan – kegiatan tersebut antara lain : a. Advertising (Periklanan) Menurut data yang penulis kumpulkan, FG tidak melakukan kegiatan promosi advertising secara above the line (ATL). FG tidak beriklan di televisi, iklan di koran, menyebarkan pamflet, spanduk maupun balihoo. Tetapi FG lebih menjalankan kegiatan promosi secara below the line (BTL). Below the line adalah kegiatan promosi yang menitik beratkan pada aktivitas di darat, bukan melalui udara maupun cetakan. Misalnya aktivitas yang dilakukan seperti pembagian sampel langsung kepada konsumen, pengenalan produk melalui event - event di Mal. Seperti pada tanggal 10 – 14 Desember 2013 diadakan pengenalan produk FG kepada khalayak di Hartono Mal Solo Baru. Tim Marketing membagi – bagikan FG secara gratis serta bekerja sama dengan „Out Of The Box‟ produsen kaos Rohani dengan memberikan potongan harga. Selain itu acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan band dan musisi – musisi rohani Solo untuk menghibur serta menarik perhatian khalayak. 55
Selain mengadakan promosi di Mal, FG juga melakukan presentasi langsung kepada calon pelanggan. Seperti yang dilakukan oleh pimpinan Rehobot Publishing, dimana ia mempromosikan secara langsung FG kepada calon pelanggannya pada waktu itu yakni salah satu penerbit di Malaysia. Kemudian pimpinan Rehobot Publishing Bapak Pdt. Abednego Agus Effendy, S.Th juga melakukan presentasi langsung dengan salah satu penerbit di Korea. Presentasi tersebut bertujuan untuk menjangkau pasar anak muda di Korea. Selain itu, promosi below the line yang dilakukan oleh FG adalah dengan memberikan sampel kepada calon pelanggan. Pemberian sampel ini dilakukan secara kontinyu sejak FG muncul pertama kalinya. Setiap bulannya FG mengirimkan sampel renungan harian FG kepada Gereja, Lembaga, Toko Buku maupun perorangan baik di Pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa. Tim Marketing setiap bulannya akan mencari ladang – ladang baru baik Gereja, Lembaga maupun toko buku. Pencarian biasa dilakukan dengan media internet, kemudian akan dicari alamat calon pelanggan. Tim Marketing yang dipimpin saudara Ferry Hartanto akan segera mengirimkan sampel renungan harian FG yang dikemas dalam sebuah amplop coklat serta berisi surat penawaran untuk berlangganan. Pengiriman sampel tersebut dilakukan setiap bulannya, sampel biasanya didapat dari sisa penjualan FG yang kemudian dijadikan untuk sampel dan sebagai bendel tahunan maupun sebatas untuk kepentingan misi.
56
Sebagai effect dari pemberian sampel yang diberikan FG adalah munculnya fenomena Word of Mouth. Fenomena Word of Mouth adalah komunikasi dari mulut ke mulut yang bisa jadi dilakukan dengan tidak sengaja oleh seseorang yang puas dalam menggunakan produk FG. Komunikasi Word of Mouth ini, beberapa terjadi karena pengiriman sampel yang rutin dilakukan oleh FG. Word of Mouth biasa terjadi karena Tim Marketing Rehobot Publishing sengaja menembak calon pelanggan yang berpotensi sebagai opinion leader untuk mendapat kiriman sampel.
b. Sales promotion (promosi penjualan) FG melakukan promosi penjualan dengan cara memberikan potongan harga kepada distributor sebesar 10%, bagi distributor yang memiliki nilai faktur penjualan yang tinggi. Kepada pembacanya, FG memberikan bonus halaman sebanyak lima lembar. Bonus halaman sisipan ini diletakkan ditengah – tengah halaman utama yang diberi nama „miniMax‟. Terdapat tujuh tema yang dibahas dalam halaman sisipan „miniMax‟ yakni „MiniTheme‟ yang berisi cerita – cerita menarik di Alkitab, artikel mengenai tema yang sedang dibahas yang ditulis oleh salah
seorang
penulis
FG.
„MiniLifestyle‟
yang
berisi
pembahasan tentang gaya hidup anak muda jaman sekarang. Hal – hal yang sering bersentuhan dengan para kaum muda, seperti teknologi, fashion, Internet, Pacaran, dll. Dimana dalam „MiniLifestyle‟ ini dibahas dampak positif maupun negatif dari kebiasaan – kebiasaan yang dimiliki kaum muda. „MiniProfile‟ mengangkat mengenai profil – profil orang yang dapat dijadikan 57
inspirasi bagi kaum muda. „MiniTips‟ berisi tentang tips – tips ringan misalnya, „cara jitu melawan udara panas‟. „MiniQuotes‟ sebuah halaman khusus yang berisi tentang quotes3 yang berhubungan dengan tema FG bulan tersebut. Tetapi terkadang „MiniQuotes‟ tidak selalu ada dalam MMX, dan sebagai penggantinya biasanya ada halaman untuk „MiniTrend‟. Sama halnya dengan „MiniLifestyle‟ „MiniTrend‟ juga mengangkat tentang hal – hal yang sedang populer di kalangan anak muda. ‟MiniHumor‟ berisi mengenai humor – humor ringan yang mampu membuat pembaca FG tertawa. Yang terakhir adalah „miniFacebook‟ yakni berisi tentang profil pelanggan setia FG yang menuliskan kata – kata yang menarik pada akun Facebook mereka kemudian di post ke facebook FG untuk dimuat di halaman „miniMax‟
c.
Public relation (Hubungan masyarakat) Public relation yang di bangun oleh tim marketing FG adalah dengan cara membangun hubungan yang baik dengan para distributor di kota – kota. Membangun hubungan ini biasa dilakukan via SMS (Short Message Service). Seperti yang dikatakan pimpinan marketing Sdr. Ferry Hartanto “ Kalau selama ini untuk meningkatkan penjualan kita membangun hubungan lewat distributornya, saya mendekati dulu distributornya sehingga produk saya diprioritaskan, contohnya distributor Salatiga malah yang telfon karena hubungan kita sudah dekat dia malah yang menawarkan produk FG”4 3
Quotes adalah kata-kata atau kalimat kutipan, yang diambil dari buku, film, atau kata-kata seorang publik figur yang dianggap dapat memberi pengaruh baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 4 Berdasarkan Wawancara dengan Sdr. Ferry Hartanto tanggal 12 Oktober 2013
58
d. Personal selling (Penjualan personal) Dari data yang telah penulis kumpulkan, diketahui bahwa FG tidak melakukan personal selling (penjualan personal).
e.
Direct marketing (Pemasaran langsung) FG memiliki pemasaran dengan sasaran yang sangat jelas dan untuk membangun hubungan pelanggan yang lebih personal FG melakukan direct marketing. Direct marketing yang dilakukan FG adalah dengan menjual produk secara langsung melalui surat penawaran yang dikirimkan kepada calon pelanggan. Surat penawaran tersebut biasanya dikirim via pos ke gereja – geraja, toko buku Kristen maupun lembaga. Contoh surat penawaran (terlampir).
f. Internet FG juga melakukan promosi melalui internet. Promosi ini tidak berupa penjualan langsung tetapi lebih kepada sarana untuk membangun hubungan dengan para pelanggan FG. Promosi melalui internet ini dapat ditemukan melalui alamat akun facebook
[email protected] serta di fan page FG. FG juga mempunyai akun twitter yang memiliki alamat @FgenerasiDepan. Baik di Facebook maupun twitter FG cukup rajin menyapa penggemarnya. FG sering menulis di akun facebook maupun twitter mereka mengenai kutipan – kutipan Alkitab, kata – kata motivasi atau mempromosikan produk terbaru renungan FG.
59
5.2
Analisisa Data Produk
5.2.1
Produk merupakan obyek yang sangat vital yang mempengaruhi
penjualan
yang
akan
berdampak
pada
keuntungan perusahaan. Produk yang ditawarkan oleh FG merupakan produk barang yang memiliki segmentasi, sifat dan karakteristik yang jelas. FG sebuah buku renungan harian dengan target usia remaja usia 13 – 21 tahun. Usia 13 – 21 tahun merupakan usia tumbuh kembangnya remaja, masa transisi serta pencarian jati diri. Tentunya dengan target yang disasar FG tersebut, mempengaruhi terhadap karakteristik FG itu sendiri. Karakteristik tersebut berupa tampilan fisik FG yang meliputi cover, isi, gaya bahasa, gambar, serta desain. Disinilah peran designer akan sangat mempengaruhi. Karena desainer grafis adalah ibarat komunikator dalam membuat pesan yang jelas demi tercapainya tujuan – tujuan komunikasi. Karena itu diperlukan strategi dalam merancang pesan. Dalam dunia graphic design , kebebasan ide sangat dihargai. Maka dari itu untuk setiap cover renungan harian FG, semaksimal mungkin designer
membuat
menggambarkan
cover
tema
yang
yang
kreatif
diangkat.
serta
mampu
Sebagai
materi
pendukung, designer mengambil gambar – gambar dari internet atau gambar – gambar yang pernah dipakai maupun hasil pemotretan dengan pengeditan yang seperlunya. Dalam hal ini, sangat dibutuhkan kreatifitas, baik dari penulis naskah renungan maupun graphic designer. Kreativitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau ide baru. Kreativitas dapat membantu periklanan
dalam
memberi 60
informasi,
membujuk,
mengingatkan, meningkatkan nilai, dan dapat “meledakkan “ periklanan. (Suyanto : 2004) Di Rehobot Publishing, penulis melihat adanya strategi kreatif yang dikembangkan. Salah satunya adalah melalui desain grafis. Desain grafis memiliki peluang yang besar dalam menciptakan identitas, pencitraaan maupun daya tarik secara visual. Desain – desain yang dibuat oleh desainer grafis FG merupakan hasil dari kreatifitas. Gaya – gaya desain yang diangkat lebih bergaya simpel serta menarik, disesuaikan dengan segmentasi usia – usia remaja yang lebih tertarik pada tampilan yang menarik mata. Selain itu juga mampu merepresentasikan jiwa kawula muda. Produk FG dibalut dengan jiwa muda yang begitu kental. Saat melihat cover depan buku renungan FG, para kaum muda akan tertarik karena dengan sentuhan desain yang bergaya vintage maupun retro yang sampai saat ini tetap „kece’5 di mata kaum muda. Cover depan merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk menembak sasaran pada pandangan pertama. Menurut pimpinan Marketing Rehobot Publishing, tampilan itu sangat penting terlebih cover depan. Biasanya saat produk berada pada display di toko – toko buku, pengunjung akan melihat secara sekilas semua buku. Kesempatan itulah yang berusaha dimaksimalkan oleh Rehobot dan Tim untuk menciptakan ‘love at first sight’
pada produk FG. Dengan
tampilan yang menarik, jiwa muda yang kental baik dalam 5
Kece adalah kata slang yang diambil dari kata bahasa Inggris yaitu catchy yang berarti keren atau mudah untuk mendapat perhatian.Digunakan untuk memberi tanggapan kepada sesuatu, tetapi dominan pada tanggapan penampilan.
61
bentuk font, pemilihan kata, serta gambar – gambar ilustrasi pendukung yang sangat merepresentasikan jiwa kaum muda yang „funky‟ dan gaul. Maka tak jarang dalam pemilihan kata untuk cover depan, FG menggunakan bahasa Inggris. Seperti pada bulan Januari “Reborn” bulan Februari “ Reflection” bulan Maret “Trust and Obey”. Content dari buku renungan FG terdapat 32 halaman utama. Pada halaman muka, terdapat halaman khusus dari redaksi yang menuliskan mengenai kata pengantar yang memberikan gambaran kepada pembaca mengenai hal yang akan dibahas. Dalam setiap edisinya FG memiliki tema khusus yang diangkat. Tetapi tidak semua isi tulisan dibuat sesuai dengan tema, hanya sekitar 20% tulisan yang memang dibuat sesuai tema. Hal itu memang disengaja untuk membuat tulisan tidak monoton, sehingga mencegah kebosanan pembaca. Selain itu juga dikarenakan untuk tidak menghalangi kekreatifitasan para penulis. Mengenai kualitas tulisan renungan, FG didukung dengan para penulis yang memiliki SDM tinggi. Semua penulis di Rehobot Publishing telah mendapatkan pelatihan, seminar dalam penulisan buku renungan. Ditambah dengan mentor yakni Pdt. Abednego Agus Effendy yang selalu memantau dan memeriksa hasil tulisan para penulis. Sehingga dalam setiap produksinya, content renungan mengalami proses editing dimana bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan renungan. 62
5.2.2
Harga Dalam pemasarannya saat ini FG mencapai harga Rp
5000,- untuk distribusi wilayah pulau Jawa dan Bali. Sedangkan untuk luar pulau jawa dan Bali, FG dibandrol harga sebesar Rp 5.500,-. Untuk saat ini, harga yang sudah ditetapkan oleh FG tersebut merupakan harga yang bisa dibilang murah. Apabila dibandingkan dengan pesaingnya sesama renungan harian anak muda yakni „Youth‟ yang mematok harga Rp 8000.- dan „Spirit Next‟ yang mematok harga Rp 6.000,- untuk wilayah distribusi pulau Jawa dan Bali dan Rp 7.000,- untuk luar pulau Jawa dan Bali. Harga tentunya akan sangat mempengaruhi penjualan. Dengan harga Rp 5000,- akan sesuai dengan kantong pelajar maupun
mahasiswa.
Tanpa
mengesampingkan
kualitas
penulisan, maupun kualitas kertas yang dipakai, FG berani mengambil resiko untuk dapat menghasilkan keuntungan serta tetap dapat menutup biaya produksi. Penetapan harga ini tentunya sudah dianialisis dengan matang oleh Tim marketing sehingga dipastikan dengan harga sekian, FG tetap memperoleh keuntungan. Hal ini sama dengan apa yang diutarakan oleh pimpinan Marketing yang mengatakan bahwa harga merupakan salah satu strategi yang dipakai FG untuk membuat pelanggan tidak beralih pada produk lain. Dalam
penelitian
yang
penulis
lakukan,
penulis
menemukan bahwa Tim marketing FG sangat cermat dan cerdas dalam memilih distributor, percetakan, dan sarana ditribusi. Tim marketing mencari distributor – distributor yang dapat dipercaya serta mampu untuk membayar secara cash. Dengan hal tersebut 63
maka akan sangat berpengaruh pada lancarnya distribusi barang dan meminimalisir penipuan. Selanjutnya tim marketing telah memiliki link yang baik dengan sebuah percetakan buku di kota Klaten yakni Intan Pariwara. Dengan adanya hubungan baik tersebut tentunya ada harga khusus yang ditawarkan oleh pihak percetakan, dimana penulis tidak bisa mendapatkan data yang pasti karena merupakan rahasia perusahaan. Tetapi lepas dari itu, Tim Marketing tetap berusaha meminimalisir ongkos produksi dan memilih distribution channel yang tepat. Karena distribusi merupakan bagian vital dari strategi pemasaran. Sekalipun suatu produk memiliki kualitas yang sangat bagus tetapi apabila sistem distribusi kacau, maka pelanggan akan tetap kecewa. Selain itu dengan pemilihan distribution channel yang tepat dalam hal ini tidak terlalu mahal serta memiliki proses yang tidak rumit ternyata sangat membantu FG dalam menekan biaya produksi. Kemudian untuk memastikan distribusi berjalan normal serta tercapainya kepuasan konsumen FG memilih untuk mengirim barang minimal dua bulan sebelum bulan terbitnya. Semisal untuk bulan Mei ini, tim marketing sudah mengirim produk FG untuk bulan Agustus dan begitu untuk seterusnya. Dengan adanya strategi – strategi tersebut jelas berpengaruh pada penetapan harga jual FG yakni dalam kisaran Rp 5.000,- sampai Rp 5.500,- dan telah berhasil membuat keuangan dalam keadaan stabil.
64
5.2.3
Penempatan Saat ini pendistribusian renungan harian produksi Rehobot
Publishing FG sudah tersebar lebih dari 15 kota besar di Indonesia. Sepeti Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogja, Solo, Semarang, Salatiga Purwokerto, Magelang Manado, Makasar, Medan, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, Kupang, Papua dll. Faktor yang membuat renungan – renungan harian tersebar ke banyak wilayah adalah karena peran marketing serta kerjasama yang apik dengan para distributor. Pada awal mulanya marketing mencari link melalui internet yakni toko – toko buku di berbagai kota. Selain itu, sebelumnya Rehobot Publishing pernah bekerja sama dengan Gloria yang juga merupakan penerbitan buku renungan harian di Jogjakarta. Seiring berjalannya waktu Gloria serta Rehobot Publishing tidak lagi menjalin kerja sama. Gloria tidak lagi menyebarkan renungan harian Future Generation, karena hal itu Rehobot Publishing diuntungkan dengan lahan – lahan dari Gloria. Pendistribusian
FG
hingga
saat
ini
masih
terus
dikembangkan, setelah pada tahun 2013 lalu FG berhasil menembus pasar Internasional yakni Malaysia. Kerjasama dengan salah satu penerbit di Malaysia hanya berjalan selama lima bulan karena adanya kendala teknis yakni masalah penulisan. Sampai penelitian ini dilakukan, pimpinan Rehobot Publishing
mengaku
bahwa
pihaknya
masih
terus
mengusahakan untuk dapat kembali menjalin kersama dengan Malaysia.
65
Selain itu pimpinan Rehobot Publishing Pdt. Agus Effendi, pada Oktober 2013 mengadakan presentasi ke Korea untuk menembus pasar anak muda di Korea. Prestasi ini tentunya membanggakan, karena FG merupakan satu – satunya renungan harian anak muda yang berhasil go International. Meskipun demikian, tim Marketing selalu mengusahakan untuk juga dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, pelosok Nusantara. FG merupakan satu – satunya renungan harian yang memiliki distributor di wilayah – wilayah pelosok Indonesia seperti di Sorong, Merauke, Manado, Tobelo dll. Wilayah – wilayah yang jarang di hampiri oleh renungan harian anak muda yang lainnya. Kerelaan untuk mengupayakan pendistribusian hingga ke wilayah – wilayah yang sulit di jangkau merupakan strategi yang dilakukan oleh tim marketing.
5.2.4
Kegiatan Promosi
a. Advertising (Periklanan) Dari data yang penulis kumpulkan, dapat diketahui bahwa FG tidak memiliki konsep komunikasi terpadu. Hingga kini FG tidak memasang iklan secara above the line. Karena menurut pimpinan Marketing, hal tersebut kurang efektif dan memakan biaya yang mahal. Meski demikian FG lebih berupaya memaksimalkan periklanan secara below the line. Hal ini tampak dari event – event yang diselenggarakan oleh FG. Kerap kali FG sering mengadakan kegiatan promosi secara offline di beberapa Mall maupun Universitas di kota Solo. Mall maupun
66
Universitas dipilih sebagai tempat yang dirasa cocok untuk beriklan. Di kota Solo sendiri terdapat banyak universitas Kristen, negeri maupun swasta. Tetapi yang bebarapa kali menjadi pilihan FG adalah univeritas – universitas Kristen seperti STT Inri, UKS, Sekolah – sekolah tinggi Teologia. Biasanya FG masuk ke Universitas – universitas tersebut melalui suatu event musik rohani, dan di dalamnya terdapat selipan untuk mempromosikan produk FG. Hal ini cukup efektif untuk membuat orang mengenal produk FG. Demikian juga dengan promosi – promosi yang dilakukan di Mall. Meskipun event – event seperti ini tidak memiliki jadwal rutin dalam penyelenggaraannya, tetapi hal ini lebih efektif bila dibanding dengan promosi secara above the line, karena dapat menyentuh langsung para konsumen. Sedangkan untuk menjangkau luar kota maupun luar pulau, promosi below the line harus mampu menjangkau konsumen yang terpencar secara geografis, baik melalui penggunaan teknologi maupun event – event yang kedepan akan diadakan oleh FG yakni gathering. Gathering merupakan acara berkumpulnya seluruh penggemar FG di berbagai belahan Nusantara. Dengan adanya acara gathering tersebut akan dapat memfasilitasi terjalinnya hubungan yang baik antara Tim dari FG dan para penggemar setia FG. Saat ditemui, pimpinan Marketing mengatakan, acara gathering tersebut bukan sekedar wacana, tetapi akan ada realisasinya, hanya saja memang belum ditetapkan tanggal yang pasti kapan acara tersebut akan digelar. Tetapi lepas dari pada itu, acara gathering ini akan menjadi
67
kesempatan yang besar dalam FG membangun kepercayaan serta kesetiaan konsumen. Keputusan untuk tidak menggunakan promosi secara above the line ini juga karena dipengaruhi oleh segmentasi secara demografis. Yang mencakup di dalamnya mengenai usia serta mengenai agama. FG memiliki segmentasi yang jelas, seperti yang disebutkan sebelumnya target usia remaja usia 13 – 21 tahun beragama Kristen serta memiliki kebutuhan akan nilai – nilai spiritual. Lingkungan demografis yang seperti itu banyak ditemukan di komunitas – komunitas seperti Gereja, Oikumene, KTBK, PPA dll. Hal itu akan lebih mudah dijangkau melalui promosi yang sifatnya lebih mengarah pada kontak personal dan perilaku empati yang memicu terjadinya fenomena WOM (Word Of Mouth). Oleh Marketing
dengan memaksimalkan
WOM, promosi dari mulut ke mulut secara otomatis membentuk hubungan timbal balik antara konsumen dan perusahaan maupun dari para distributor ke perusahaan. Sehingga dapat mengembangkan pemasaran yang berbasis pada relationship, dan membangun suasana keakraban dan terjalinnya hubungan yang lebih luas. Promosi dari mulut – ke mulut ini menjangkit bak virus saat dipengaruhi oleh orang – orang yang mempunyai pengaruh cukup kuat, yang dapat mempengaruhi banyak orang untuk mengambil keputusan. Dalam fenomena ini Tim marketing FG mencari
opinion
leader
yang
dirasa
berpotensi
untuk
menyebarkan informasi mengenai FG. Alur mekanisme terjadinya WOM pada penyebaran FG adalah: Marketing Mencari Lahan
Kirim Sampel renungan FG
68
Membangun Hubungan
Feedback
Proses alur WOM seperti yang sering terjadi pada lahan gereja adalah pada saat Gereja mendapat kiriman sample FG tersebut, akhirnya mulai tersebar pada para anggota Gereja. Sample yang berupa buku renungan FG tersebut, selanjutnya dengan cepat tersebar pada anggota Gereja. Di Gereja – Gereja terdapat persekutuan anak muda yang aktif, maka tidak heran jika banyak kaum muda yang tertarik untuk membaca renungan. Selain itu karena memang FG sering digunakan sebagai bahan perenungan dalam persekutuan – persekutuan maupun PPA kaum muda. Tim Marketing juga memiliki opinion leader yang kebanyakan adalah para pengusaha Kristen. Menurut pengkauan Ferry Hartanto, selaku pimpinan Marketing pihaknya memang sengaja memilih para pengusaha tersebut karena dirasa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi para karyawannya untuk membaca dan membeli produk FG. Dari pihak Marketing sendiri dalam menjaga supaya WOM tetap menjadi senjata yang ampuh, Tim Marketing memanfaatkan penggunaan teknologi untuk merambah pada terbangunnya hubungan yang lebih personal kepada para opinion leader maupun para distriutor FG. Dengan terjalinnya relationship yang baik antara FG dengan para distributor membuat hubungan terjalin dengan baik, sehingga membuat para distributor dengan sendirinya lebih merekomendasikan FG pada para konsumen.
b. Sales Promotion (Promosi Penjualan) Yang termasuk dalam aktivitas promosi penjualan FG adalah ketika FG memberikan potongan harga kepada para 69
distributornya, potongan tersebut nilainya bisa mencapai 20 – 30% dari total barang yang diorder. Potongan harga yang diberlakukan
untuk
menguntungkan
bagi
para
distributor
distributor.
FG
Sedangkan
ini
sangatlah
untuk
para
pelanggannya FG memberikan bonus insentif berupa halaman sisipan sebanyak lima lembar. Halaman sisipan merupakan halaman tambahan diluar dari halaman utama yakni isi renungan. Halaman sisipan menyajikan informasi yang menarik, informatif serta inovatif. Dalam buku renungan FG, halaman sisipan ini bernama „MiniMax‟. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, „MiniMax‟ menjadi nilai tambah bagi FG, dimana „MiniMax‟ merupakan bagian dari aktivitas promosi penjualan. Dengan adanya „MiniMax‟ ini membuat FG tidak terlihat monoton, serta membosankan. Karena „MiniMax‟ mengusung tujuh tema berbeda setiap edisinya. Bagi para pembaca, kehadiran MMX sangat dinantikan, bahkan beberapa remaja pembaca FG mengaku, mereka akan membuka halaman MiniMax terlebih dahulu dan membacanya sebelum mereka membuka halaman renungan. Rupanya MMX menjadi magnet yang mumpuni dalam menarik minat baca konsumen terhadap FG. Karena MMX selalu menyajikan informasi yang up to date dan dikemas dalam balutan layout yang memanjakan mata para remaja dan pemuda. Layout dari MMX dibuat menyerupai majalah remaja, dengan dipenuhi warna – warna cerah, serta tipografi yang apik. Selain itu promosi penjualan yang dilakukan FG adalah pada bulan Mei 2014 lalu diadakan kontes „foto selfie‟6. 6
Selfie adalah jenis foto potret diri yang diambil menggunakan kamera digital atau telepon kamera.
70
sendiri
dengan
Dimana dalam kontes tersebut memperebutkan hadiah gratis berlangganan FG selama tiga bulan, serta foto pemenang akan dimuat di renungan FG. Foto selfie memang sedang menjadi tren anak – anak muda sekarang ini. Dalam strategi promosi penjualan, kontes merupakan ajang untuk menarik perhatian konsumen untuk terus setia dalam menggunakan produk FG. Menurut Hermawan,
(2012 : 135) kontes berbeda dengan
undian, dimana kontes membutuhkan partisipasi konsumen dengan melakukan sesuatu keahlian atau keterampilan untuk mendapatkan hadiah. Karena itulah pada bulan Mei ini FG mengadakan kontes „foto Selfie‟ dimana pembaca FG diminta untuk berpose baik sendiri maupun bersama teman sambil memperlihatkan FG edisi Mei 2014. Kontes ini diberi nama ‘Selfie with FG’. Tentunya Marketing menargetkan akan adanya partisipasi yang besar dari para pembaca FG untuk mengikuti kontes ini. Foto selfie dapat kita jumpai dengan mudah di jejaring – jejaring sosial facebook dan twitter. Melalui kontes „Selfie with FG‟ ini, peserta kontes juga diminta untuk mengunggah hasil foto mereka ke jejaring sosial yakni facebook dan twitter. Dengan adanya kontes foto selfie ini, akan membuat para pembaca FG tidak sedang merasa dimanfaatkan, tetapi memang karena foto selfie saat ini telah menjadi bagian dari gaya hidup kawula muda masa kini.
71
c. Analisis Public Relation ( Hubungan Masyarakat) Menurut Hermawan : 2012, Public Relation merupakan aktivitas komunikasi perusahaan yang menyeluruh yang mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok mengenai perusahaan tersebut. Bernays, Lesly mengemukakan bahwa public relation adalah komunikasi dua arah antara organisasi dan publik. Dari sisi pemasaran, public relation merupakan berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau mengenai suatu produk. Aktivitas hubungan masyarakat yang dibangun FG adalah menjalin hubungan komunikatif dan interaktif dengan para distributor dan pembaca FG. Pimpinan Marketing, Sdr. Ferry Hartanto sering membangun hubungan melalui SMS, BBM maupun telepon. Sehingga citra positif serta keakraban menjadi pendorong bagi para distributor untuk tetap setia dan sungguh – sungguh dalam memasarkan FG. Hubungan masyarakat juga dibangun melalui hubungan komunitas. Menurut Hermawan : 2012, hubungan komunitas merupakan program keberlanjutan (sustainability program) untuk mendapatkan citra positif dari komunitas masyarakat. Dalam
hal
ini
FG
memaksimalkan
kesempatan
untuk
meningkatkan citra positif bagi komunitas mereka. FG merupakan produk dari sebuah denominasi Gereja, yang memiliki banyak komunitas salah satunya komunitas anak – anak muda. Karena itu FG aktif masuk ke dalam komunitas di Gereja yang menaungi FG, dimana Gereja Pantekosta tempat FG bernaung memiliki cabang di beberapa tempat. Seperti cabang Gereja di kota Malang yang beberapa waktu lalu 72
mengajak komunitas anak mudanya untuk berkunjung ke Gereja Pantekosta Imanuel Solo tempat FG bernaung. Pada waktu itu, secara natural pimpinan FG langsung memberikan sambutan yang sangat welcome dan tak lupa memberikan buku renungan FG untuk anak – anak muda yang datang dalam kunjungan tersebut. Selanjutnya dalam memaksimalkan public relation, FG juga memelihara hubungan yang baik serta bersahabat dengan para karyawan. Tidak ada tirai yang memisahkan antara atasan dan bawahan, tetapi ada hubungan yang sangat baik antar karyawan maupun karyawan dan pimpinan. FG begitu memperhatikan karyawannya, karena karyawan merupakan aset yang
penting
dalam
produktivitas
perusahaan
Rehobot
Publishing. Hubungan yang baik itu, sangatlah nyata dapat dilihat ketika pimpinan dari Rehobot Publishing memberikan kebebasan untuk dapat mengambil makan siang di rumah pimpinan secara langsung. Setiap harinya karyawan, tak perlu repot memikirkan tentang makan siang, karena dari pihak atasan telah menyediakan makan siang setiap harinya dimana itu dilakukan di rumah pimpinan langsung sehingga hubungan yang dekat itu makin terjalin. Tidak hanya itu saja, pihak perusahaan juga membekali para penulis FG dalam mempertinggi kualitas SDM dalam penulisan renungan dengan memberikan pelatihan penulisan di Jogjakarta.
d. Personal Selling ( Penjualan personal) Menurut William G Nickels (1991) personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka dengan 73
pembeli yang diciptakan untuk menjajaki peluang pembelian. Dari penelitian yang penulis lakukan, ditemukan bahwa FG tidak melakukan personal selling.
e. Direct Marketing (Pemasaran langsung) Seperti yang sudah dijelaskan dalam sub bab sebelumnya bahwa FG melakukan direct selling. Pemasaran langsung yang dilakukan FG adalah dengan memfokuskan komunikasi secara langsung kepada konsumen melalui surat langsung. Surat merupakan bagian dari media pemasaran langsung. Direct mail yang dikirim oleh FG ditujukan langsung kepada calon pembeli maupun calon distributor. Surat langsung tersebut biasanya ditujukan kepada Gereja – gereja, Toko buku Kristen, maupun lembaga. FG memberikan surat penawaran khusus kepada konsumen dengan memberikan promosi dan penawaran khusus melalui surat pos. Data biasa dikumpulkan berdasarkan segmentasi demografi tempat maupun pencarian yang dilakukan melalui internet. Direct mail tentu akan menjadi jurus jitu yang akan terus dipertahankan oleh FG. Karena dengan adanya direct mail, FG akan mampu menjangkau tempat – tempatpelosok yang sulit dijangkau. Hal ini dikarenakan tim marketing FG mencari sendiri alamat – alamat toko buku, Gereja – gereja, lembaga maupun perorangan di seluruh pelosok nusantara melalui pencarian data di internet. Direct mail tersebut berupa surat penawaran untuk berlangganan FG, selain itu juga disertakan sampel dari renungan FG. Sehingga calon pelanggan mendapat gambaran langsung mengenai produk FG. 74
Dengan
adanya
pemasaran
langsung
ini
tentunya
membuat para konsumen tak perlu repot melakukan aktivitas pembelian FG ke toko – toko buku. Terlebih bagi konsumen yang berada di daerah pelosok yang tidak memiliki akses mudah untuk bertandang ke toko buku. Mereka diberikan kesempatan untuk meresponi direct mail tersebut dengan mengambil keputusan untuk berlangganan FG. Bagi FG sendiri, direct mail seperti ini memiliki keuntungan karena dapat menjangkau pembeli yang memiliki keterbatasan tetapi ingin tetap berlangganan. f. Internet Pemasaran yang dilakukan via internet lebih mengarah pada penggunaan media sosial. Media sosial adalah teknologi yang bersifat mobile yang sering digunakan masyarakat untuk berinteraksi. FG lebih memaksimalkan penggunaan jejaring sosial facebook dan twitter. Menyadari tentang keunggulan jejaring sosial, FG tidak semata – mata berfokus pada pesan komersial tetapi FG lebih banyak bertukar konten dengan masyarakat dunia maya mengenai sesuatu yang bernilai secara rohani yang di post melalui status facebook maupun twitter. Tetapi juga tidak menutup kemungkinan terkadang FG mempromosikan edisi terbarunya dengan mengunggah foto cover edisi terbaru tersebut. FG memilih jejaring sosial sebagai media pendukung promosi adalah hal yang tepat karena mampu menghubungkan pelanggan dengan perusahaan secara lebih intensif dan lebih murah. Sekaligus media sosial digunakan sebagai cara untuk mendistribusikan konten dan meraih khalayak baru.75