BAB V KESIMPULAN, TEMUAN, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN 5.1. Kesimpulan Setelah
melakukan analisa atas konstruk kualitas website, keamanan
bertransaksi, reputasi persepsian, kepercayaan, norma subyektif, terhadap niat berbelanja dan perilaku eWOM terhadap konsumen online pengguna akun facebook. Maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut. Bahwa reputasi persepsian
dipengaruhi oleh kualitas informasi yang
dibuat oleh vendor, karena konsumen lebih melihat informasi yang disampaikan oleh vendor untuk mengetahui jenis produk, kualitas produk akan dibelinya serta cara bertransaksi. sedangkan kualitas sistem di jejaring sosial seperti facebook tidak berpengaruh terhadap reputasi karena adanya ekspertasi yang tidak terpenuhi dari konsumen sehingga setiap konsumen memiliki lebih dari
akun jejaring
facebook. Namun reputasi justru mempengaruhi kepercayaan dari konsumen dan perilaku eWOM di jejaring sosial. Hal ini karena di jejaring sosial, komunitaskomunitas online sudah menjadi tempat yang popular untuk pengguna online mencari dan mengumpulkan informasi mengenai pengalaman-pengalaman berbelanja serta kualitas dari suatu produk yang dapat mengurangi resiko dari konsumen. Untuk Kepercayaan di Jejaring sosial
justru lebih dipengaruhi oleh
reputasi persepsian, keamanan bertransaksi, serta norma subyektif karena reputasi yang baik
dapat
mengurangi resiko dan
kecemasan
dalam bertransaksi,
126
sedangkan keamanan bertransaksi memberikan kenyamanan dan untuk norma subyektif dapat mempengaruhi keyakinan seseorang terutama di jejaring sosial. kepercayaan yang dipengaruhi oleh reputasi yang baik dan norma subyektif dapat mempengaruhi konsumen untuk niat berbelanja serta menyampaikannya ke konsumen lainnya dalam bentuk informasi positif di jejaring sosial serta dapat mempengaruhi kembali terhadap
reputasi. Sedangkan kualitas informasi dan
kualitas sistem tidak akan mempengaruhi lagi kepercayaan konsumen online yang sudah pernah berhasil melakukan transaksi berbelanja online karana ada pengalaman masalalu yang membuatnya kepercaya mereka terhadap vendor sehingga kepercayaan konsumen lebih dipengaruhi oleh keamanan bertansaksi. Niat berbelanja dijejaring sosial ditentukan oleh kepercayaan konsumen terhadap vendor, atas kenyaman yang didapat pada saat bertansaksi ini juga dipengaruhi oleh norma subyektif dalam bentuk referensi eWOM yang didapat baik dari kolega, teman atau keluarga. Umumnya referensi yang didapat dari anggota keluarga umumnya lebih mempengaruhi kepercayaan seseorang ketimbang informasi lain yang didapat dari pihak penjual dalam berbentuk iklan, reklamen dan sebagainya. Perilaku eWOM di Jejaring sosial dipengaruhi oleh reputasi persepsian, niat berbelanja dan kepercayaan karena reputasi yang baik serta kepercayaan dan niat berbelanja dapat menyebabkan perilaku eWOM di Jejaring sosial. Sebab reputasi yang baik akan menghasilkan eWOM positif, sedangkan kepercayaan dapat menyebabkan seseorang
atau
individu untuk bertukar informasi atau
information share seputar pengalaman mereka. Sedangkan niat berbelanja akan 127
mempengaruhi perilaku eWOM karena didorong dari keinginan untuk mencari informasi yang lebih jelas untuk mengurangi resiko dan kecemasan pembeli. 5.2. Temuan Temuan penelitian ini mendukung point penting bahwa keamanan bertansaksi, reputasi persepsian dan norma subyektif merupakan hal yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen online pada saat bertransaksi di jejaring sosial serta berdampak kepada niat berbelanja dan perilaku eWOM. Hasil penelitian menemukan juga bahwa konsumen online percaya akan keamanan bertransaksi di situs jejaraing sosial seperti facebook dibandingkan kualitas informasi dan kualitas sistem. Selain itu, kualitas informasi dan kualitas sistem memiliki hubungan yang berkorelasi dengan keamanan bertransaksi di situs jejaring sosial. Model penelitian ini dianggap cukup fit untuk menjelaskan fenomenan niat berbelanja dan perilaku e-WOM di situs jejaring sosial terutama untuk studi kasus di Indonesia yang merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki keberagamanan adat istiadat serta budaya yang memperngaruhi perspektif dari setiap individu. 5.3. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang ditemukan oleh penulis, antara lain:
128
1. Penelitian ini hanya menggunakan SJS Facebook, sehingga
adanya
kemungkinan temuan penelitian ini tidak dapat di generalisasikan untuk SJS lainnya seperti twitter, histogram dan lain-lain. 2. Responden penelitian hanya terbatas di Indonesia. Hasil penelitian mungkin mencerminkan pengguna facebook di Indonesia saja. Secara umum, hasil dari penelitian di luar Indonesia mungkin akan mendapatkan hasil yang berbeda dari penelitian ini. 3. Masih didapatkan nilai-nilai yang tidak memenuhi kriteria pada saat pengujian validitas serta distribusi normal namun reliabilitasnya terdukung. Dimana dari segi vaditas kurang terdukungnya, dimungkinkan karena adanya kejenuhan dari responden dalam menjawab pertanyaan kuesioner sehingga jawabannya menjadi tidak konsisten dan sesuai dengan pertanyaannya. Sedangkan untuk data yang tidak berdistribusi normal data dimungkinkan terjadi karena pengambilang sampel yang lebih beragam di jejaring sosial yang berasal dari berbagai konsumen toko online sehingga persepsinya menjadi sangat berbeda antara satu responden dan responden lainnya. 5.4. Saran 5.4.1. Bagi Dunia Bisnis Penelitian mengenai perilaku konsumen perilaku eWOM di jejaring sosial seperti
terutama niat berbelanja dan
facebook
di Indonesia
sangatlah
penting terutama untuk pertimbangan market yang lebih berkompetitif. Banyak
129
hal bisa saja mempengaruhi dunia bisnis baik karena kurangnya kenyamana dalam bertransaksi dapat berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen yang dapat menurunkan niat berbelanja yang berdampak dengan menurunnya omset penjualan dari suatu toko online. terutama bagi jenis-jenis toko online
yang
termasuk dalam usaha Kecil dan menengah (UKM) yang memanfaatkan facebook sebagai market dalam bisnis mereka. Untuk vendor mengupayakan dan menyediakan sistem yang mampu menjaga keamanan dan kenyamanan bagi konsumen adalah hal yang sangat penting karena berhubungan dengan kepercayaan mereka serta niat berbelanja dari konsumen online dan perilaku eWOM di situs jejaring sosial. Terutama hambatan terbesar yang dirasakan konsumen adalah pada saat melakukan pembelian dengan memanfaatkan kartu kredit, menyebabkan kebocoran informasi privasi mereka serta kualitas produk tidak sesesuai. Sehingga
kepercayaan konsumen serta
tanggapan–tanggapan berupa eWOM negative yang dapat mempengaruhi reputasi vendor dalam bisnis dapat dihindari. Hal ini semuanya menjadi sangat penting dan perlu menjadi perhatian bagi vendor di Indonesia. 5.4.2. Bagi Dunia Akademik Penelitian ini memberikan sejumlah implikasi antara praktis dan teori dalam bidang sistem informasi dan marketing, terutama dalam hal memahami perilaku pengguna situs jejaring sosial. Untuk memperkarya kajian dari ilmu sistem informasi dan perilakuan konsumen terutama konsumen online dalam
130
penggunaan teknologi informsi dari situs jejaring sosial serta faktor-faktor yang berupa variabel laten yang memperngaruhinya. Niat berbelanja dan perilaku eWOM dari konsumen online di facebook masih dapat dieksplorasi lebih luas lagi. Serta sesungguhnya dapat dikembangkan lagi
dengan menambah konstruk lainnya seperti loyalitas,kepuasan, kualitas
layanan, dan pengalaman. Serta dapat dikembangkan dengan mengunakan teori keperilaku lainnya seperti: teori perilaku berencana atau TPB, flow theory, social cognitive theory dan lain-lain. Penelitian dalam bidang ini sangat bermanfaat terutama di bidang marketing serta menambah referensi dan teori dari penelitian empiris tentang sosial commerce yang masih sangat jarang dibahas dan eWOM.
131