BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Penelitian ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan mengenai perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengujian dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi kerja dan kompensasi terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Selain itu, peneliti juga menambahkan variabel gaya kepemimpinan sebagai variabel moderasi yang akan memperkuat hubungan variabel-variabel tersebut. Hal ini menjadi pembeda terhadap penelitian yang dilakukan Salanova dalam International journal bussiness and social science (2011) dan Patricia (2012). Variabel gaya kepemimpinan ditambahkan berdasarkan teori Anikmah (2008) dan Tiyaningsih (2012) yang dalam penelitian masing-masing gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Setelah melakukan analisis dan pengujian hipotesis mengenai pengaruh motivasi kerja dan kompensasi terhadap perilaku etis kerja karyawan dalam sistem penggajian dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating, sehingga peneliti mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:
68
1. Motivasi kerja, kompensasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hal ini berarti bahwa motivasi kerja, kompensasi dan gaya kepemimpinan dapat bersama-sama mempengaruhi perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hasil penelitian ini memberi kontribusi terhadap teori yang dikemukakan Susanti (2013) yang mengatakan bahwa kompensasi, lingkungan kerja, gaya kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi dan keuangan. 2. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi kerja karyawan, maka semakin tinggi juga perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hasil penelitian ini memberi kontribusi terhadap teori yang dikemukakan Anikmah (2008) yang mengatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan perilaku karyawan. 3. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kompensasi yang diberikan kepada karyawan, maka akan semakin tinggi juga perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hasil penelitian ini memberi kontribusi terhadap teori yang dikemukakan Patricia (2012) dan Tiyasiningsih (2012) yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Glifandi (2011)
69
menyatakan bahwa kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku etis karyawan. 4. Moderasi gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengaruh motivasi kerja terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hal ini dikarenakan hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja karyawan akan mempengaruhi perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hasil penelitian ini memberi kontribusi terhadap teori yang dikemukakan Susanti (2013) yang mengatakan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi dan keuangan. 5. Moderasi gaya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengaruh kompensasi terhadap perilaku etis karyawan dalam sistem penggajian. Hasil penelitian
ini
memberi
kontribusi
terhadap
teori
yang
dikemukakan
Tiyasiningsih (2012) yang mengatakan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku karyawan.
70
V.2 Keterbatasan Penelitian ini meskipun penelitian ini telah dilakukan dengan baik, akan tetapi peneliti menyadari keterbatasan yang dimiliki peneliti, yaitu: 1. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel pada bulan Juni 2014 pada karyawan PT. Telkom Indonesia Area Yogyakarta yang yang memiliki berhubungan dalam sistem penggajian. Hal ini dikarenakan besarnya biaya dan sulitnya untuk melakukan survei kepada karyawan yang berada di lapangan. 2. Peneliti memiliki keterbatasan waktu untuk dapat melakukan survei PT. Telkom Indonesia diluar D.I. Yogyakarta, seperti dikantor pusat di Bandung. Hal ini mengakibatkan responden dalam penelitian sedikit. 3. Keterbatasan bawaan dalam melakukan survei dengan cara kuesioner sebagai alat mengumpulkan data adalah responden yang sungguh-sungguh mengisi kuesioner yang diberikan.
V.3 Saran Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, beberapa saran yang dapat diberikan untuk peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini, yaitu: 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja khususnya karyawan dalam akuntansi dan keuangan dan yang berkaitan dengan penggajian. Oleh
71
karena itu, disarankan kepada PT. Telkom Indonesia Area Yogyakarta dapat benar-benar memilih seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang dapat bekerja sama dan memotivasi karyawan dalam bekerja. 2. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan, agar dapat menggunakan statistik dengan PLS (Partial Least Square). Dikarenakan model penelitian yang digunakan tidak terlalu rumit dan jumlah sampel yang relatif kecil, sehingga hubungan antar variabel dapat lebih rinci diketahui. Serta juga dapat menambahkan variabel independennya seperti penngendalian intern.
72