BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN 1. Kesimpulan Umum Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di SMAN Situraja kabupaten Sumedang, maka setiap pelanggaran-pelanggaran aturan sekolah yang dilakukan oleh siswa akan diberikan sanksi atau hukuman. Hukuman yang diberikan sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Sampai saat ini, pelaksanaan pemberian hukuman terhadap pelanggaran yang terjadi di SMAN Situraja merupakan cara yang cukup efektif dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah. Hukuman yang diberikan dapat menciptakan suasana sekolah lebih tertib dan kondusif. 2. Kesimpulan Khusus Secara khusus, penelitian ini dapat merumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Kedisiplinan siswa di SMAN Situraja sudah baik, hal ini terbukti dengan sedikitnya pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan oleh siswa, dan kedisiplinan di SMAN Situraja sudah disosialisasikan kepada siswa semenjak siswa memasuki lingkungan sekolah pada saat masa orientasi, serta tata tertib dan sanksi yang diterapkan terhadap pelanggaran tata tertib dibuat atas kesepakatan siswa, orang tua siswa dan pihak sekolah.
140
141
b. Pelanggaran yang banyak dilakukan oleh siswa SMAN Situraja adalah datang
terlambat, diluar kelas pada saat jam pelajaran, pelanggaran PSAS, rambut tidak rapi atau bolos sekolah. Penyebabnya selain karena kurangnya kesadaran dari dalam diri siswa itu sendiri, ketidakdisiplinan ini juga disebabkan karena pengaruh temannya, adanya masalah di dalam keluarga, ingin menjadi pusat perhatian, dan mengkuti kakak kelasnya. c. Cara pemberian hukuman di SMAN Situraja terhadap pelanggaran kedisiplinan
adalah diberikan peringatan, teguran, nasihat, pemahaman, pemberian hukuman baik fisik maupun non fisik, diberikan surat perjanjian dan yang terakhir dikembalikan kepada orang tua. Tujuan dari pemberian hukuman itu sendiri adalah setiap hukuman yang diberikan atas pelanggaran yang dilakukan diberikan dalam jalinan kasih sayang bukan karena balas dendam atau karena guru membenci anak didik yang melakukan pelanggaran. Selain itu hukuman yang diberikan haruslah sesuai dengan aturan yang ada di SMAN Situraja. d. Bentuk hukuman yang mendidik yang diterapkan pada siswa yang melanggar
kedisiplinan sekolah di SMAN Situraja adalah hukuman fisik dan nonfisik. Hukuman fisik terdiri dari lari mengelilingi lapangan, membersihkan lingkungan sekolah, push-up atau scout-jump, dan dicubit. Sedangkan hukuman non fisik terdiri dari peringatan, teguran, nasehat, dipanggil orang tua, di skorsing dan dikembalikan pada orang tua (dikeluarkan). e. Hukuman yang diberikan atas pelanggaran yang dilakukan dapat menimbulkan
dampak positif dan negatif. Dampak positif, seperti tidak mengulangi lagi kesalahannya, patuh pada peraturan sekolah atau guru, instropeksi dan berjanji
142
tidak melanggar peraturan lagi, menjaga ketertiban sekolah dan membantu mendisiplinkan siswa lain. Sedangkan dampak negatif, seperti : bersifat acuh pada peringatan sekolah (guru), selalu mengulangi kesalahan yang sama, tetap tidak mentaati peraturan sekolah, memprovokasi teman-temannya untuk melanggar aturan sekolah, cenderung bersikap kearah criminalitas, dendam kepada guru, adanya protes dari orang tua siswa dan membentuk gank-gank supaya ditakuti siswa lain. Di SMAN Situraja sendiri hukuman sangat efektif untuk meningktkan kedisiplinan siswa dan dampak negatif sangat jarang terjadi karena tata tertib dan hukuman yang berlaku dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah
B. Saran 1. Kepada Pihak Sekolah a. Guru dan pihak sekolah harus selalu mengingatkan kepada siswa tentang arti pentingnya kedisiplinan, sehingga pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dapat dikurangi atau bahkan tidak terjadi pelanggaran. b. Guru dan pihak sekolah agar sesering mungkin memberikan pemahamanpemahaman tentang kedisiplinan siswa. c. Guru dan pihak sekolah agar lebih memantau kehadiran siswa. d. Guru dan pihak sekolah lainnya agar bekerjasama untuk meningkatkan kedisiplinan yang sudah dilaksanakan saat ini. e. Rencana disiplin yang sudah dilaksanakan harus tetap dipertahankan agar kedisiplinan siswa lebih meningkat.
143
f. Keteladanan yang diberikan hendaknya dipertahankan oleh guru, karena siswa senantiasa meniru apa yang dilakukan oleh guru. g. Perlu
menigkatkan
Perhatian
mengenai
batasan-batasan
dalam
memberikan hukuman sehingga hukuman itu sesuai dengan tujuannya yaitu untuk memperbaiki.
2. Kepada siswa a. Siswa diharapkan dapat memahami bahwa pelanggaran yang dilakukan merupakan perbuatan yang tidak terpuji. b. Kebiasaan siswa yang suka bolos sekolah hendaknya jangan dilakukan lagi. c. Siswa diharapkan lebih memahami akan pentingnya pendidikan bagi dirinya, sehingga siswa termotivasi untuk bersekolah. d. Siswa dapat memahami akan arti pentingnya disiplin bagi dirinya sendiri dan bagi sekolah demi tercapainya tujuan sekolah. e. Segenap sikap dan perilaku teladan yang diberikan oleh guru hendaknya dapat ditiru oleh siswa. f. Peraturan tata tertib yang ada di sekolah agar selalu ditaati oleh semua siswa untuk terciptanya suatu kedisiplinan.
144
3. Orangtua dan Masyarakat a. Orangtua siswa agar lebih menekankan kepada anaknya akan pentingnya pendidikan. b. Orangtua siswa agar lebih mendidik anaknya untuk lebih berdisiplin dalam kehidupan sehari-hari. c. Orangtua agar lebih memantau anaknya agar mereka rajin sekolah. d. Masyarakat diharapkan dapat mendukung segala kegiatan yang dilakkukan sekolah yang berhubungan dengan kedisiplinan. e. Masyarakat diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak sekolah dalam mendukung suasana sekolah yang tertib, aman dan damai.