BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Pembelajaran
dengan
menerapkan
Pendekatan
Inkuiri
Terbimb ing
Terbimbing yang diterapkan pada pembelajaran kimia dengan materi pokok Hidrolisis Garam peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kupang. Secara rinci dapat disimpulkan sebagai berikut: a.
Guru
mampu
dalam
mengelola
kegiatan
pembelajaran
dengan
menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Terbimbing pada materi pokok Hidrolisis Garam yang ditunjukkan oleh skor rata-rata 3,69 termasuk dalam kategori baik. b.
Ketuntasan Indikator hasil belajar dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Terbimbing meliputi: 1) Ketuntasan indikator hasil belajar sikap spiritual (KI-1) diperoleh dari rata-rata angket dan observasi sebesar 0.88 dan 0.87 dinyatakan tuntas. 2) Ketuntasan indikator hasil belajar sikap sosial (KI-2) diperoleh dari rata-rata angket dan observasi sebesar 0,90 dan 0,86 dinyatakan tuntas.
3) Ketuntasan indikator hasil belajar kognitif (KI-3) dinyatakan tuntas dengan proporsi rata-rata sebesar 0,83. 4) Ketuntasan indikator hasil belajar ketrampilan (KI-4) diperoleh dari rata-rata indikator psikomotor, presentasi, portofolio dan THB proses sebesar 0,85, 0,95, 0,92, dan 0,85 dinyatakan tuntas. c.
Ketuntasan hasil belajar
dengan menerapkan Pendekatan Inkuir i
Terbimbing Terbimbing meliputi: 1) Ketuntasan hasil belajar sikap spiritual (KI-1) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 87,7. 2) Ketuntasan hasil belajar sikap sosial (KI-2) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 87,8. 3) Ketuntasan hasil belajar pengetahuan (KI-3) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 83,9. 4) Ketuntasan hasil belajar keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 87,6. 2.
Kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kupang dengan presentase rata-rata tes berpikir kritis sebesar 78,1% termasuk dalam kategori cukup tinggi.
3.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kupang dengan presentase rata-rata tes Kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) sebesar 82,3% termasuk kategori cukup tinggi.
4.
a. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar kimia yang menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimb ing Terbimbing pada materi pokok Hidrolisis Garam peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2015/2016 dengan korelasi pearson product moment diperoleh nilai rx1y = 0,53. b. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking)
dengan hasil belajar kimia yang menerapkan
Pendekatan Inkuiri Terbimbing Terbimbing pada materi pokok Hidrolis is Garam peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 5 Kupang tahun ajaran 2015/2016 dengan korelasi Pearson Product Moment rx2y = 0,57. c. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) belajar
kimia
yang
menerapkan
Pendekatan
Inkuiri
terhadap hasil Terbimb ing
Terbimbing pada materi pokok Hidrolisis Garam peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2015/2016 dengan korelasi ganda diperoleh nilai rx1x2y = 0,57. 5.
a. Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimb ing Terbimbing pada materi pokok Hidrolisis Garam peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2015/2016 yang diperoleh dari persamaan garis regresi sederhana 𝑌̂ = 49,87303333 + 0.573𝑋
b. Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking)
terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan
Pendekatan Inkuiri Terbimbing Terbimbing pada materi pokok Hidrolis is Garam peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2015/2016 yang diperoleh dari persamaan regresi sederhana 𝑌̂ = 42,06 + 0,565𝑋. c. Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan Kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) belajar kimia
dengan
menerapkan
Pendekatan
Inkuiri
terhadap hasil Terbimb ing
Terbimbing pada materi pokok Hidrolisis Garam peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Kupang tahun ajaran 2015/2016 yang diperoleh dari persamaan garis regresi ganda 𝑌̂ = 45,062 + 0,124𝑋1 + 0,380𝑋2.
1.2. Saran 1.
Bagi guru perlu memperhatikan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking)
agar peserta
didik memiliki kemampuan yang kritis, kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya akan mendukung dalam meningkatkan hasil belajar. 2.
Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Terbimbing dalam mata pelajaran kimia materi Hidrolisis Garam, sangat baik dan efektif dalam pembelajaran sehingga dapat diterapkan untuk materi pokok lain yang sesuai.
3.
Dalam rangka penyempurnaan perangkat pembelajaran yang menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Terbimbing dalam mata pelajaran yang menerapkan mata pelajaran kimia materi koloid, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan pokok bahasan yang sesuai dengan pendekatan yang digunakan atau pendekatan lainnya.
4.
Bagi para pengajar atau guru kimia, untuk materi Hidrolisis Garam sebaiknya diterapkan pendekatan yang sesuai agar terciptanya pembelajaran yang berkualitas dan bermutu.
DAFTAR PUSTAKA Anam,
Khoirul.
2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Asumta, Maria. 2015. Pengaruh Kepercayaan Diri Dan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Kimia Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Materi Pokok Sistem Koloid Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi Sarjana yang Tidak Dipublikasikan, Kupang : Universitas Katolik Widya Mandira. Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Dhiu, Margaretha. 2012. Pengantar Pendidikan. Kupang : Nusa Indah. Fisher, Alec. 2008. Berpkir Kritis. Jakarta: PT. Erlangga. Gunawan, W. Adi. 2006. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Liyana, Ida dan Putra, Amiruddin. 2015. Penerapan Model PBM Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Konsep Daur Ulang Limbah. Jurnal Pendidikan Hayati, Volume 1, Nomor 1, ISSN : 2443-3608. Nurbaeti, dkk. 2015. Hubungan Gaya Belajar Dengan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas X
SMKN 1 Bungku Tengah. E-Jurnal Mitra Sains, Volume 3, Nomor 2, ISSN : 2302-2027. Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Purwanto, Joko. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Tipe Pictorial Riddle Dengan Konten Integrasi-Interkoneksi Pada Materi Suhu dan Kalor Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. J. Kaunia, Volume X, Nomor 2, ISSN : 2301-8550. Riduwan dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfa Beta. Syah, Muhibin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rajawali Pers. Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Surabaya: Prestasi Pustaka. , 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Surabaya: Kencana. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Wicaksono, Chandra. 2014. Hubungan Keterampilan Metakognitif dan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA Pada Pembelajaran Biologi Dengan Strategi Reciprocal Teaching. Jurnal Pendidikan Sains, Volume 2, Nomor 2, ISSN : 2338-9117.