BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning efektif diterapkan pada pembelajaran kimia dengan materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang. Secara rinci dapat disimpulkan sebagai berikut: a.
Guru mampu dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia yang ditunjukkan oleh skor rata-rata 3,62 termasuk dalam kategori baik.
b.
Ketuntasan Indikator hasil belajar dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning meliputi: 1) Ketuntasan indikator hasil belajar sikap spiritual (KI-1) diperoleh dari rata-rata angket dan observasi sebesar 0,92 dan 0,92 dinyatakan tuntas. 2) Ketuntasan indikator hasil belajar sikap sosial (KI-2) diperoleh dari rata-rata angket dan observasi sebesar 0,90 dan 0,90 dinyatakan tuntas.
1
3) Ketuntasan indikator hasil belajar kognitif (KI-3) dinyatakan tuntas dengan proporsi rata-rata sebesar 0,91. 4) Ketuntasan indikator hasil belajar keterampilan (KI-4) diperoleh dari rata-rata indikator psikomotor, presentasi, portofolio dan THB proses sebesar 0,90, 0,89, 0,87, dan 0,83 dinyatakan tuntas. c.
Ketuntasan hasil belajar dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning meliputi: 1) Ketuntasan hasil belajar sikap spiritual (KI-1) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 92,88651. 2) Ketuntasan hasil belajar sikap sosial (KI-2) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 90,28783. 3) Ketuntasan hasil belajar pengetahuan (KI-3) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 82,64145. 4) Ketuntasan hasil belajar keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 87,33075.
2. Keterampilan proses siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang baik dengan presentase rata-rata tes keterampilan proses sebesar 78,66%. 3. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tinggi dengan presentase rata-rata tes Kemampuan berpikir kritis sebesar 76,86%. 4. a. Ada hubungan yang signifikan antara keterampilan proses dengan hasil belajar kimia yang menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada 2
materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 dengan korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai rX1Y = 0,468 dan nilai thitung ≥ ttabel (3,177 > 2,021). b.
Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan kritis dengan hasil belajar kimia yang menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 dengan korelasi Pearson Product Moment rX2Y= 0,397 dan nilai thitung ≥ ttabel (3,367 > 2,021).
c.
Ada hubungan yang signifikan antara keterampilan proses dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia yang menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 dengan korelasi ganda diperoleh nilai rX1X2Y = 0,514 dan nilai Fhitung ≥ Ftabel (6,297 > 3,23).
5. a. Ada pengaruh yang signifikan antara keterampilan proses terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 yang diperoleh dari persamaan garis regresi sederhana Ῡ = 45,690 + 0,5191X1 dan nilai Fhitung ≥ Ftabel (
> 4,08).
3
b.
Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 yang diperoleh dari persamaan regresi sederhana Ῡ = 59,468+ 0,351X2 dan nilai Fhitung ≥ Ftabel (
> 3,23).
c. Ada pengaruh yang signifikan antara keterampilan proses dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan Pendekatan Discovery Learning pada materi pokok termokimia siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun pelajaran 2016/2017 yang diperoleh dari persamaan garis regresi gandan Ῡ = 38,646 + 0,403X1 + 0,210X2 dan nilai Fhitung ≥ Ftabel (
>
)
B. Saran 1. Bagi guru perlu memperhatikan dan meningkatkan keterampilan proses dan kemampuan berpikir kritis agar siswa memiliki kemampuan yang kritis, kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya akan mendukung dalam meningkatkan hasil belajar. 2. Penerapan Pendekatan Discovery Learning dalam mata pelajaran kimia materi termokimia, sangat baik dan efektif dalam pembelajaran sehingga dapat diterapkan untuk materi pokok lain yang sesuai.
4
3. Dalam rangka penyempurnaan perangkat pembelajaran yang menerapkan Pendekatan Discovery Learning dalam mata pelajaran yang menerapkan mata pelajaran kimia termokimia, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan pokok bahasan yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan atau model pembelajaran lainnya. 4. Bagi para pengajar atau guru kimia, untuk materi termokimia sebaiknya diterapkan model pembelajaran yang sesuai agar terciptanya pembelajaran yang berkualitas dan bermutu.
5
DAFTAR PUSTAKA Amalia,nunug dan Susiakiningsih Endang.Pengembangan Instrumen Penilaian Berpikir Kritis pada Materi termokimia.Semarang : Universitas Negeri Semarang. Asmara,stella,et al. Pengaruh Metode Konsep Bertingkat Berbantuan Question Box Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis.ISSN : 2252 – 6609 (diakses 20 -08 -2016) Asummta, Maria. 2015. Pengaruh Kepercayaan Diri Dan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Kimia Dengan Menerapkan Pendekatan Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Materi Pokok Sistem Koloid Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi Sarjana yang Tidak Dipublikasikan, Kupang : Universitas Katolik Widya Mandira. Dahar,silis Ratna.2011.Teori –Teori Belajar dan Pembelajaran.Bandung : Erlangga Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Dhiu, Margaretha. 2012. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Nusa Indah Dimyati dan Mudjiono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Eggen,paul dan Kauchak Don.2012. Strategi dan Model Pembelajaran.Jakarta : Indeks 6
Ekawati,risma,et.al.Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Model
Pembelajaran
Cooperative Intergrated Reading
and
Composition (CIRC).ISSN : 242 – 3750 (diakses 08 – 07 – 2016) Feldman A. Daniel. 2010. Berpikir Kritis Strategi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Indeks Fisher, Alec. 2008. Berpkir Kritis. Jakarta: PT. Erlangga. Gunawan, W. Adi. 2006. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kalsum, Siti, dkk. 2009. Kimia 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kemendikbud.
2014.
Materi
Pelatihan
Guru
Implementasi
Kurikulum
2013.Kemendikbud. Jakarta. Kemendikbud. 2015. Model-model Pembelajaran SMA. Kemendikbud. Jakarta Khodijah,nyanyu.2014.Psikologi Pendidikan.Jakarta : Grafindo Persada. Prayoga,zumisa.2013.Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Pengelolaan
Lingkungan
dengan
Pendekatan
Proses.Semarang:Universitas Negeri Semarang.
7
Keterampilan
Rahayu, et al.2013.Pembelajaran Sains dengan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa.ISSN : 1693 – 1246 (diakses 20-02-2016) Redhan,wayan.2002.Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pembelajaran Kooperative dengan Strategi Pemecahan Masalah. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Riduwan dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfa Beta. Sukestiyarno. 2013. Statistika Dasar. Semarang: PT. Andi. Suryabrata,sumandi.2004.Psikologi Pendidikan.Jakarta : Grafindo Persada Sudjana,nana.1989.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdakrya. Sugiyono.2012.Metode Penilitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta Semiawan,conny dkk.1985.Pendekatan Keterampilan Proses.Jakarta : Gramedida
8
Soyomukti,Nurani.2010.Teori – Teori Pendidikan.Yogyakarta : Ar – Ruzz Media Group. Watoni,haris.2015.Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI.Bandung : Yrama Widya. Wibowo, ayu aranda rosela.2014.Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar IPA Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kiyaran II Cangkringan Sileman Yogyakrta.Yogyakrta : Universitas Negeri Yogyakarta. Yuniastuti,Euis.2012.Peningkatan Keterampilan Proses, Motivasi dan Hasil Belajar Biologi dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas Vii SMP Kartika Balikpapan.Balikpapan : Universitas Mulawarman.
9
10
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : XI Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, lajureaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Perubahan entalpi reaksi - Kalorimeter - Hukum Hess - Energi ikatan
Mengamati (Observing) Menggali informasi dengan cara membaca/ mendengar/mengamati/sistem dan lingkungan, perubahan suhu, kalor yang dihasilkan pada pembakaran bahan bakar, dan dampak pembakaran tidak sempurna dari berbagai bahan bakar
Tugas Merancang percobaan reaksi eksoterm, reaksi endoterm dan mengkaitkannya dengan peristiwa sehari-hari Merancang percobaan penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan mengkaitkannya dengan peristiwa sehari-hari Merancang percobaan kalor pembakaran
Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan: reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana menentukan perubahan entalpi reaksi Mengumpulkan data (Eksperimenting) Mendiskusikan pengertian sistem dan lingkungan 11
Alokasi Waktu 3 mgg x 4 jp
Sumber Belajar - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya
Kompetensi Dasar demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan 3.1 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 3.2 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. 4.1 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 4.2 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi.
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Mendiskusikan macam-macam perubahan entalpi Merancang dan mempresentasikan rancangan percobaan - Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm - Penentuan Perubahan Entalpi dengan Kalorimeter - Penentuan Kalor Pembakaran Bahan Bakar Melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm; penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter dan penentuan kalor pembakaran bahan bakar Mengamati dan mencatat hasil percobaan
bahan bakar Observasi Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: melihat skala volume dan suhu, cara menggunakan pipet, cara menimbang, keaktifan, kerja sama, komunikatif, dan peduli lingkungan, dsb)
Mengasosiasi (Associating) Menganalisis data untuk membuat diagram siklus dan diagram tingkat Mengolah data untuk menentukan harga perubahan entalpi (azas Black) Membandingkan perubahan entalpi pembakaran sempurna dengan pembakaran tidak sempurna melalui perhitungan Menghubungkan perubahan entalpi reaksi dengan energi ikatan Menghitung perubahan entalpi berdasarkan hukum Hess dan energi ikatan Mengkomunikasikan (Communicating) Membuat laporan hasil percobaan dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Mempresentasikan hasil percobaan dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
12
Portofolio Laporan percobaan Tes tertulis uraian Pemahaman reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Membuat diagram siklus dan diagram tingkat berdasarkan data Menentukan perubahan entalpi ( H) reaksi
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Lampiran 2a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)
Satuan Pendidikan
: SMAN 5 Kupang
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/I (Ganjil)
Materi Pokok
: Termokimia
Pertemuan ke-
:I
Alokasi Waktu
: 1 x pertemuan (3 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti ` KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator KD dari KI 1 1.1 Menyadari
adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan pengetahuan tentang struktur
194
Lampiran 2a
partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Indikator : Sikap Spiritual
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME menurut keyakinan dan kep ercayaanya masing-masing
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan
Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya dalam proses pembelajaran.
Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran.
Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative.
KD dari KI 2 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Indikator : Sikap Sosial:
Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Termokimia
195
Lampiran 2a
Jujur dalam mengerjakan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen.
Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum.
Proaktif dalam diskusi dengan mencari tahu informasi yang dibutuhkan dalam kelompok
Dapat
bekerja
sama
dengan
baik
antara
teman
dalam
menyelesaikan tugas kelompok.
Dapat menunjukkan sifat peduli lingkungan saat kegiatan pembelajaran.
Menunjukkan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
KD dari KI 3 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi Indikator : 1. Menjelaskan pengertian energi 2. Menjelaskan pengertian entalpi 3. Menjelaskan pengertian sistem pada reaksi eksoterm dan endoterm 4. Menjelaskan pengertian lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm 5. Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan 6. Membandingkan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi 7. Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi KD dan KI 4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Indikator: 196
Lampiran 2a
Proses 1. Merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Melakukan eksperimen 4. Mengumpulkan data 5. Menganalisis data percobaan 6. Membuat kesimpulan Psikomotor 1. persiapan percoabaan 2. pelaksanaan percobaan 3. kegiatan akhir percobaan C. Tujuan pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME menurut keyakinan dan keperc ayaanya masing-masing
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan
Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya dalam proses pembelajaran.
Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran.
Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative.
Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran.
Jujur dalam mengerjakan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen.
Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alatalat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum. 197
Lampiran 2a
Toleransi dengan cara menerima masukkan, kritik dan saran dari kelompok lain.
Gotong royong dengan cara membantu teman dalam melakukan praktikum dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
Santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi.
Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian tentang hidrokarbon).
Menjelaskan pengertian energi
Menjelaskan pengertian entalpi
Menjelaskan pengertian sistem pada reaksi eksoterm dan endoterm
Menjelaskan pengertian lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm
Membandingkan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi
Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi
D. MATERI PEMBELAJARAN
Asas Kekekalan Energi
Entalpi Molar
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Discovery Learning
Metode
: Diskusi, Tanya jawab dan eksperimen.
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Buku kimia untuk SMA dan MA kelompok peminatan Kelas XI Michael Purba, Penerbit: Erlangga.
LKPD.
Alat dan bahan percobaan
LCD
198
Lampiran 2a
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Model –model
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Discovery Learning Pendahuluan
waktu Guru memberi salam kemudian 10 menit
stimulation (pemberian
menyuruh salah satu peserta didik
rangsangan)
untuk memimpin doa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME. Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan
topik, sub
topik dan tujuan pembelajaran Guru
menyampaikan
penilaian
otentik yang akan diambil saat pembelajaran kepada peserta didik. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru
mengajukan
pertanyaan
“Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang dihasilkan kayu atau minyak
tanah
yang
terbakar
mengakibatkan keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam keadaan akan menjadi normal kembali. Kemanakah kalor yang
dihasilkan
dari
proses
pembakaran kayu atau minyak iotu tadi? Apakah kalor itu hilang?” Jawab:
Asas
kekekalan
menyatakan
199
bahwa
energi energi
Lampiran 2a
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,
tetapi
dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu
atau
minyak
tanah,
bukannya hilang tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau
benda-benda
disekitarnya
dan
lain diubah
menjadi bentuk energi lainnya misalnya
menjadi
energi
kinetik. Peserta didik menerima informasi kompetensi dari materi Termokimia yang akan dilaksanakan. Guru membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok
minimal 5
kelompok (1 kelompok 7 atau 8 orang), untuk melakukan percobaan serta menjelaskan LKPD tentang reaksi eksoterm dan endoterm (Pada tahap ini, guru mengarahkan Peserta didik agar tetap berada di dalam kelompok, memusatkan perhatian pada diskusi mengenai materi dalam LKPD).
200
Lampiran 2a
Kegiatan Inti
Problem
Mengamati (Observing)
statement
70 menit
Guru mendemonstrasikan tentang
(identifikasi
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
masalah)
NaOH
NaHCO3 (s)
(s)
HCl
CH3COOH
1
2
Guru meminta Peserta didik yang lain mengamati yang
demonstrasi/infomasi
dilakukan
menumbuhkan
guru
rasa
(untuk
ingin
tahu
Peserta didik) dari kegiatan tersebut.
Menanya (Questioning): Peserta
didik
diminta
mengemukakan sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya. Contoh pertanyaan:
Mengapa pada gelas kimia 1 terasa panas sedangkan pada gelas kimia 2 terasa dingin?
Dari
kedua
reaksi
tersebut
mana yang merupakan reaksi eksoterm
reaksi
endoterm?Peserta
didik
menjawab
yang
diberikan
201
dan
pertanyaan
Lampiran 2a
Data
collection
Mengumpulkan data (eksperimen) Guru memperkenalkan praktikum
/pengumpulan
yang akan dilakukan.
data.
Guru
memperkenalkan
alat
dan
bahan dan bahan yang ada dalam LKPD. Guru menjelaskan dan mempertegas prosedur kerja yang terdapat pada LKPD. Guru meminta perwakilan dari setipa kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang sudah ada dalam LKPD. Guru membimbing Peserta didik untuk melakukan praktikum untuk mengidentifikasi
reaksi
eksoterm dan endoterm berdasarkan langkah-langkah
pada LKPD
(Peserta didik diharapakan
aktif
melakukan praktikum dan tanggung jawab
dalam
menjaga
keselamatan alat praktikum, dalam kegiatan alat praktikum. Guru membimbing Peserta didik dalam melakukan pengamatan. Peserta
didik
mencatat
hasil
percobaan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku jujur dan teliti dalam
mencatat
pengamatan,
data
disiplin
hasil selama
kegiatan praktikum, serta dalam kegiatan
202
ini
guru
menilai
Lampiran 2a
keterampilan Peserta didik).
Data
procesing
Mengasosiasi (Associating)
/pengolahan data. Peserta
didik
menganalisis
data
pengamatan tentang mengindentifika si
reaksi
eksoterm
dan
endoterm.dan membandingklan teori dalam bahan ajar atau sumber lain untuk menjawab dan membuktikan kebenaran hipotesis (Peserta didik diharapkan dapat bekerjasama dan aktif dalam menyelesaikan soal-soal pada LKPD). Peserta
didik
menyimpulkan
pengamatan tentang mengindentifika si reaksi eksoterm dan endoterm. Peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompoknya Peserta didik menghubungkan hasil diskusi kelompoknya dengan dasar teori.
Verifikasi
Mengkomunikasikan Peserta
(pembuktian)
didik
membuat
laporan
sementara. Pada tahap ini Peserta didik diharapkan pro-aktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman. Guru
memberikan
kesempatan
kepada masing-masing kelompok
203
Lampiran 2a
diwakili oleh seorang Peserta didik untuk maju ke depan membacakan hasil diskusi di depan kelas (Peserta didik
diharapkan
bertanggung
jawab mempresentasikan data hasil pengamatan dengan menggunakan bahasa yang baku dala presentasi hasil percobaan serta dalam kegiatan ini guru menilai presentasi Peserta didik). Guru
memberikan
kepada
kelompok
kesempatan lain
untuk
mendengar dan menanggapi hasil diskusi
kelompok
mempresentasikan diharapkan
yang
(Peserta
menunjukan
didik
perilaku
pro-aktif) Guru memberikan pengahargaan kepada
kelompok
berkinerja baik dan
yang
sudah
memberikan
motivasi kepada Peserta didik yang belum berkinerja baik Guru
memberikan
penegasan
kembali atas jawaban yang telah disampaikan oleh Peserta didik. Guru mempersilakan Peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi dengan menggunakan media PPT.
204
Lampiran 2a
“Menilai” Guru
memberikan
peserta
didik
waktu
untuk
untuk
membaca
kembali bahan ajar yang telah diberikan Guru memberikan kuis. Penutup
Generalization(
Guru melakukan refleksi tentang 10 menit kegiatan yang telah dilaksanakan
membuat
Guru membimbing peserta didik
kesimpulan)
untuk membuat kesimpulan akhir. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik Guru mengingatkan Peserta didik untuk
mempelajari
pembelajaran
untuk
materi pertemuan
berikutnya
Guru mengakhiri pertemuan dengan doa penutup dan meminta salah satu peserta
didik
untuk
memimpin
doa (guru mengajarkan Peserta didik untuk mengagungkan kebesa ran TYME melalui berdoa sesudah kegiatan
pembelajaran,berdoa
dengan sikap santun, dan berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianut).
205
Guru menberikan salam penutup
Lampiran 2a
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN 1. Penilaian Sikap KI 1 : Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Sikap Spiritual, Kisi – Kisi dan Angket Penilaian Diri Sikap Spiritual 2. Penilaian Sikap KI 2 : Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Sikap Sosial, Kisi - Kisi dan Angket Penilaian Sikap Sosial. 3. Penilaian Pengetahuan (KI 3) : Tugas individu,kuis 4. Penialaian Keterampilan (KI 4) : Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Portofolio ,Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Presentasi Kelas , Kisi – Kisi Penilaian Keterampilan Kisi – Kisi dan THB Proses.
206
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02)
Satuan Pendidikan
: SMAN 5 Kupang
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/I (Ganjil)
Materi Pokok
: Termokimia
Pertemuan ke-
:2
Alokasi Waktu
: 1 x pertemuan (2 x 45 menit)
I. Kompetensi Inti ` KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Lampiran 2a
J. Kompetensi Dasar dan Indikator KD dari KI 1 1.2 Menyadari
adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Indikator : Sikap Spiritual
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME menurut keyakinan dan kep ercayaanya masing-masing
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan
Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya dalam proses pembelajaran.
Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran.
Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative.
KD dari KI 2 2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.4 Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
208
Lampiran 2a
Indikator : Sikap Sosial:
Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Termokimia
Jujur dalam mengerjakan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen.
Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum.
Proaktif dalam diskusi dengan mencari tahu informasi yang dibutuhkan dalam kelompok
Dapat
bekerja
sama
dengan
baik
antara
teman
dalam
menyelesaikan tugas kelompok.
Dapat menunjukkan sifat peduli lingkungan saat kegiatan pembelajaran.
Menunjukkan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
KD dari KI 3 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. Indikator : 1. Menjelaskan persamaan termokimia 2. Menjelaskan perbedaan persamaan termokimia dan stoikiometri 3. Menuliskan persamaan termokimia 4. Menjelaskan jenis-jenis perubahan entalpi reaksi ( H) 5. Menjelaskan kalor jenis air 6. Menjelaskan kapasitas kalor 7. Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter 8. Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum hess 9. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar
209
Lampiran 2a
Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data energi ikatan
10.
KD dan KI 4 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi. Indikator: Proses 1. Merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Melakukan eksperimen 4. Mengumpulkan data 5. Menganalisis data percobaan 6. Membuat kesimpulan Psikomotor 1. persiapan percoabaan 2. pelaksanaan percobaan 3. kegiatan akhir percobaan K. Tujuan pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME menurut keyakinan dan keperc ayaanya masing-masing
Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan
Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya dalam proses pembelajaran.
Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran.
Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative.
210
Lampiran 2a
Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran.
Jujur dalam mengerjakan menganalisis data selama diskusi dan eksperimen.
Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alatalat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum.
Toleransi dengan cara menerima masukkan, kritik dan saran dari kelompok lain.
Gotong royong dengan cara membantu teman dalam melakukan praktikum dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
Santun dalam menanggapi dan memberikan saran ketika teman lain mempresentasikan hasil diskusi serta santun dalam memberikan ide selama diskusi.
Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian tentang hidrokarbon).
Menjelaskan persamaan termokimia
Menjelaskan perbedaan persamaan termokimia dan stoikiometri
Menuliskan persamaan termokimia
Menjelaskan jenis-jenis perubahan entalpi reaksi ( H)
Menjelaskan kalor jenis air
Menjelaskan kapasitas kalor
Menentukan kapasitas kalor suatu reaksi berdasarkan data percobaan
Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter
Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum Hess
Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar
Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data energi ikatan
211
Lampiran 2a
L. MATERI PEMBELAJARAN
M.
Penentuan Entalpi reaksi
Energi Bahan Bakar
PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Discovery Learning
Metode
: Diskusi, Tanya jawab dan eksperimen.
N. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Buku kimia untuk SMA dan MA kelompok peminatan Kelas XI Michael Purba, Penerbit: Erlangga.
LKPD.
Alat dan bahan percobaan
LCD
O. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Model –model
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Discovery Learning Pendahuluan
waktu Guru memberi salam kemudian 10 menit
stimulation (pemberian
menyuruh salah satu peserta didik
rangsangan)
untuk memimpin doa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME. Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan
topik, sub
topik dan tujuan pembelajaran Guru
menyampaikan
penilaian
otentik yang akan diambil saat pembelajaran kepada peserta didik. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan “Pada pertemuan
212
sebelumnya,
kita
telah
Lampiran 2a
mempelajari mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi
reaksi
endoterm
eksoterm jika
ataupun
dilihat
dari
perubahan entalpinya (∆H). Dimana jika ∆H positif berarti reaksi endoterm dan jika negatif berarti reaksi eksoterm. Bagaimanakah cara menentukan nilai perubahan
entalpi
suatu
reaksi
berdasarkan jumlah mol atau koefisien reaksinya?”
Peserta didik menerima informasi kompetensi dari materi Termokimia yang akan dilaksanakan. Guru membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok
minimal 5
kelompok (1 kelompok 7 atau 8 orang), untuk melakukan percobaan serta menjelaskan LKPD tentang reaksi eksoterm dan endoterm (Pada tahap ini, guru mengarahkan Peserta didik agar tetap berada di dalam kelompok, memusatkan perhatian pada diskusi mengenai materi dalam LKPD).
Kegiatan Inti
Problem
Mengamati (Observing)
statement
Guru menuliskan beberapa reaksi
(identifikasi
1. 2C + H2 → C2H2 ∆H= + 227 kJ
masalah)
2. 2H2O → 2H2 + O2 ∆H= - 571,1 kJ 3. H2O (s) → H2O (l)
213
∆H= - 36,4 kJ
70 menit
Lampiran 2a
4. C + O2 → CO2
∆H= - 393,52 kJ
Guru meminta Peserta didik yang lain mengamati guru
(untuk
ingin
tahu
reaksi yang dituliskan menumbuhkan
rasa
Peserta
dari
didik)
kegiatan tersebut.
Menanya (Questioning): Peserta
didik
diminta
mengemukakan sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatannya. Contoh pertanyaan: Termasuk reaksi apakah reaksi tersebut? Apakah reaksi stoikiometri atau reaksi termokimia? Mengapa demikian? Dan reaksi nomor berapakah yang termasuk dalam entalpi pembentukan, penguraian, pembakaran dan entalpi pelarutan? Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan Data
collection
Mengumpulkan data (eksperimen) Guru memperkenalkan praktikum
/pengumpulan data.
yang akan dilakukan. Guru
214
memperkenalkan
alat
dan
Lampiran 2a
bahan dan bahan yang ada dalam LKPD. Guru menjelaskan dan mempertegas prosedur kerja yang terdapat pada LKPD. Guru meminta perwakilan dari setipa kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang sudah ada dalam LKPD. Guru membimbing Peserta didik untuk melakukan praktikum untuk menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan langkah-langkah pada LKPD
(Peserta
didik
diharapakan
aktif
melakukan praktikum dan tanggung jawab
dalam
menjaga
keselamatan alat praktikum, dalam kegiatan alat praktikum. Guru membimbing Peserta didik dalam melakukan pengamatan. Peserta
didik
mencatat
hasil
percobaan (Peserta didik diharapkan menunjukan perilaku jujur dan teliti dalam
mencatat
pengamatan,
data
disiplin
hasil selama
kegiatan praktikum, serta dalam kegiatan
ini
guru
keterampilan Peserta didik).
215
menilai
Lampiran 2a
Data
procesing
Mengasosiasi (Associating)
/pengolahan data. Peserta
didik
pengamatan
menganalisis
data
tentang menentukan
perubahan
entalpi
reaksi
dan
membandingkan dengan teori dalam bahan ajar atau sumber lain untuk menjawab
dan
membuktikan
kebenaran hipotesis (Peserta didik diharapkan dapat bekerjasama dan aktif dalam menyelesaikan soal-soal pada LKPD). Peserta
didik
menyimpulkan
pengamatan tentang menentukan perubahan entalpi reaksi. Peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompoknya Peserta didik menghubungkan hasil diskusi kelompoknya dengan dasar teori.
Verifikasi
Mengkomunikasikan Peserta
(pembuktian)
didik
membuat
laporan
sementara. Pada tahap ini Peserta didik diharapkan pro-aktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman. Guru
memberikan
kesempatan
kepada masing-masing kelompok diwakili oleh seorang Peserta didik untuk maju ke depan membacakan
216
Lampiran 2a
hasil diskusi di depan kelas (Peserta didik
diharapkan
bertanggung
jawab mempresentasikan data hasil pengamatan dengan menggunakan bahasa yang baku dala presentasi hasil percobaan serta dalam kegiatan ini guru menilai presentasi Peserta didik). Guru
memberikan
kepada
kelompok
kesempatan lain
untuk
mendengar dan menanggapi hasil diskusi
kelompok
mempresentasikan diharapkan
yang
(Peserta
menunjukan
didik
perilaku
pro-aktif) Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok
berkinerja baik dan
yang
sudah
memberikan
motivasi kepada Peserta didik yang belum berkinerja baik Guru
memberikan
penegasan
kembali atas jawaban yang telah disampaikan oleh Peserta didik. Guru mempersilakan Peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi dengan menggunakan media PPT.
217
Lampiran 2a
“Menilai” Guru
memberikan
peserta
didik
waktu
untuk
untuk
membaca
kembali bahan ajar yang telah diberikan Guru memberikan kuis. Penutup
Generalization(
Guru melakukan refleksi tentang 11 menit kegiatan yang telah dilaksanakan
membuat
Guru membimbing peserta didik
kesimpulan)
untuk membuat kesimpulan akhir. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik Guru mengingatkan Peserta didik untuk
mempelajari
pembelajaran
untuk
materi pertemuan
berikutnya
Guru mengakhiri pertemuan dengan doa penutup dan meminta salah satu peserta
didik
untuk
memimpin
doa (guru mengajarkan Peserta didik untuk mengagungkan kebesa ran TYME melalui berdoa sesudah kegiatan
pembelajaran,berdoa
dengan sikap santun, dan berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianut).
218
Guru memberikan salam penutup
Lampiran 2a
P. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN 1. Penilaian Sikap KI 1 : Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Sikap Spiritual, Kisi – Kisi dan Angket Penilaian Diri Sikap Spiritual 2. Penilaian Sikap KI 2 : Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Sikap Sosial, Kisi - Kisi dan Angket Penilaian Sikap Sosial. 3. Penilaian Pengetahuan (KI 3) : Tugas individu,kuis 4. Penialaian Keterampilan (KI 4) : Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Portofolio ,Kisi – Kisi dan Lembar Observasi Presentasi Kelas , Kisi – Kisi Penilaian Keterampilan Kisi – Kisi dan THB Proses.
219
Lampiran 03
1. Energi dan Entalpi Dalam setiap materi terkandung energi dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Misalnya energi yang terkandung dalam suatu materi digunakan untuk menggerakkan partikel-partikel atau energi digunakan untuk mengadakan interaksi dalam suatu molekul. Dengan demikian energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Melalui proses kimia, energi dapat diudah menjadi energi bentuk lain, tetapi energi tidak dapat dimusnakan atau diciptakan sebagaimana hukum kekekalan energi. Contohnya energi listrik yang dapat diubah menjadi energi gerak, ataupun energi gerak yang dapat diubah menjadi energi cahaya. Jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi disebut juga dengan entalpi yang dinyatakan dengan notasi H (heat contents), yang didefinisikan sebagai kandungan kalor suatu zat. Besarnya entalpi yang terkandung dalam setiap zat tidak dapat diukur, tetapi perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksilah yang dapat diukur. Perubahan entalpi standar yang menyertai suatu reaksi ditanyakan dengan notasi ∆H (delta H). Dengan kata lain ∆H merupakan penambahan atau pengurangan energi suatu zat dalam proses perubahan energi yang berlangsung pada tekanan tetap. Untuk hal ini berlaku rumus: ∆Hreaksi = Hhasil – H reaktan Contoh: 1. H2O(s) → H2O (l) ∆H reaksi = H hasil – H reaktan ∆H reaksi = H H2O(l) – H H2O(s) 2. CH4 (g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g) ∆H reaksi = H hasil – H reaktan ∆H reaksi = (H CO2(g) + 2. H H2O (g) ) – (H CH4 (g) + 2. H O2(g) ) 2. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm a. Sistem dan Lingkungan Energi dapat dapat mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang diteliti perubahan energinya. Sementara lingkungan merupakan segala sesuatu diluar 220
Lampiran 03
sistem. Contohnya ialah air panas yang berada dalam gelas. Air panas merupakan sistem, sementara gelas sebagai wadahnya termasuk lingkungan. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan sistem digolongkan menjadi jenis berikut ini 1) Sistem Terbuka Merupakan suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan. Contohnya air panas dalam gelas atau wadah yang tidak tertutup. 2) Sistem Tertutup Merupakan suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi. Contohnya air panas dalam gelas atau wadah yang tertutup. 3) Sistem Terisolasi atau Tersekat Merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem
dan
lingkungan. Contohnya air panas dalam termos. b. Reaksi Eksoterm Dalam reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kalor dilepas atau dibebaskan ke lingkungan sehingga lingkungan menjadi lebih panas. Dengan demikian, reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan atau menghasilkan kalor. Reaksi eksoterm akan membebaskan energi atau mengalami penurunan energi kimia sehingga entalpi sistem berkurang. Oleh karena itu, ∆H reaksi eksoterm bertanda negatif (_). Contoh reaksi eksoterm ialah reaksi antara kalsium (CaO) dan air yang menghasilkan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) melalui persamaan berikut: CaO + H2O → Ca(OH)2 + panas 221
sistem Kalor
Kalor
sistem
Kalor
Kalor
Lampiran 03
Jika reaksi dilakukan pada tabung reaksi, tangan Anda dapat merasakan panas yang dilepaskan oleh reaksi ini. Dimana tangan Anda yang merupakan lingkungan akan menerima panas dari sistem yang bereaksi tersebut. c. Reaksi Endoterm Dalam reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kalor diserap atau diterima oleh sistem sehingga suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Dengan demikian, reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap atau menerima kalor. Reaksi endoterm akan menyerap sejumlah energi sehingga entalpi sistem bertambah. Oleh karena itu, ∆H reaksi endoterm bertanda positif (+). Contoh reaksi endoterm ialah reaksi antara barium hidroksida (Ba(OH)2) dan kristal amonium klorida (NH4Cl) dengan beberapa tetes air yang menghasilkan barium klorida (BaCl2) dan amonium hidroksida (NH4OH) melalui persamaan berikut:
Kalor
Ba(OH)2 + 2NH4Cl → BaCl2 + NH4OH Jika reaksi dilakukan pada tabung reaksi,
Kalor
sistem
Kalor
tangan Anda dapat merasakan dinginnya tabung karena Kalor
sistem menyerap kalor dari tangan Anda yang merupakan lingkungan. d. Diagram Reaksi
Perubahan entalpi dapat digambarkan melalui diagram reaksi. Diagram reaksi untuk reaksi eksoterm dapat dilihat pada gambar berikut: H Reaktan ∆H= -a
Panas dilepas oleh sistem ke lingkungan
Produk
∆H reaktan > ∆H produk
222
Lampiran 03
Pada diagram reaksi eksoterm di atas dapat dijelaskan bahwa, entalpi hasil reaksi (produk) lebih kecil daripada entalpi pereaksi (reaktan). Diagram untuk reaksi endoterm dapat dilihat pada gambar dibawah ini: H
Produk ∆H= +a
Panas diserap oleh sistem dari lingkungan
Reaktan
∆H produk > ∆H reaktan Pada diagram reaksi endoterm di atas dapat dijelaskan bahwa, entalpi hasil reaksi (produk) lebih besar daripada entalpi pereaksi (reaktan). Contoh A
→
Pereaksi
B
produk
∆H = H produk - H pereaksi ∆H = HB – HA Ini berarti diagram untuk reaksi eksoterm ialah ∆H = HB - HA = X – Y = - Z y
A
x
X < Y, Maka ∆H < 0
B
Dan diagram untuk reaksi endoterm ialah
y
B
∆H = HB - HA = Y – X = +Z Y > X, Maka ∆H > 0
x
A
223
Lampiran 03
3. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm a. Sistem dan Lingkungan Energi dapat dapat mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya. Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang diteliti perubahan energinya. Sementara lingkungan merupakan segala sesuatu diluar sistem. Contohnya ialah air panas yang berada dalam gelas. Air panas merupakan sistem, sementara gelas sebagai wadahnya termasuk lingkungan. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan sistem digolongkan menjadi jenis berikut ini 1. System terbuka Merupakan suatu system yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antar system ke lingkungan. Contohnya air panas dalam gelas atau wadah yang tidak tertutup.
2. System tertutup 3. System terisolasi atau tersekat b. Persamaan Termokimia Persamaan termokimia berbeda dengan persamaan kimia stoikiometri. Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi kimia yang melibatkan kalor. Pada persamaan termokimia, koefisien reaksi menunjukkan perbandingan jumlah molekul dan juga menyatakan jumlah mol yang bereaksi. Dan pada persamaan ini, juga disertai nilai perubahan entalpinya. Sedangkan pada persamaan kimia stoikiometri, koefisien reaksinya hanya menunjukkan perbandingan jumlah molekul. Perhatikan persamaan reaksi berikut: a. 2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g) b. 2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g) ∆H = - 484 kJ Persamaan reaksi a, merupakan persamaan reaksi stoikiometri. Hal ini disebabkan karena perbandingan jumlah mol H2 : jumlah mol O2 : jumlah mol H2O = 2 : 1 : 2. Yang dapat dinyatakan sebagai berikut: 2 mol H2 : 1 mol O2 : 2 mol H2O Atau 224
Lampiran 03
Ketika reaksinya diubah menjadi H2 (g) +
O2 (g) → H2O (g) , perbandingan jumlah mol
H2 : jumlah mol O2 : jumlah mol H2O tetaplah 2 : 1 : 2. Yang dapat dinyatakan sebagai berikut: 1 mol mol H2 : mol O2 : 1 mol H2O Persamaan reaksi b, merupakan persamaan reaksi termokimia. Hal ini disebabkan karena pada persamaan reaksi b memiliki makna bahwa 2 mol gas H2 bereaksi dengan 1 mol gas O2 menghasilkan 2 mol H2O dalam bentuk gas dan melepaskan kalor sebesar 484 kJ. Dan ketika koefisien reaksi b diubah menjadi setengah dari koefisien awal (koefisien dibagi 2) sebagaimana reaksi berikut: H2 (g) + O2 (g) → H2O (g) maka ∆H =
= - 242 kJ
Hal ini berarti, 1 mol gas H2 bereaksi dengan
mol gas O2 menghasilkan 1 mol H2O
dalam bentuk gas dan melepaskan kalor sebesar 242 kJ Penulisan dan interpretasi persamaan termokimia diatur dalam pedoman sebagai berikut: Koefisien stoikiometri menunjukkan jumlah mol suatu materi 2 CaCO3 → 2 CaO + 2 CO2
∆H = +357 kJ
(huruf tebal dan tercetak miring merupakan koefisien stoikiometri) Jika letak reaktan dan produk pada persamaan dibalik, tanda ∆H-nya berubah menjadi kebalikannya Jika koefisien persamaan digandakan atau dibagikan, nilai ∆H juga harus digandakan atau dibagikan sesuai dengan perubahan koefisien persamaan Demikian halnya jika koefisien persamaan yang menunjukkan jumlah mol dibagikan maka nilai ∆H juga harus dibagikan 4. Jenis – Jenis Entalpi Reaksi (∆H) Perubahan entalpi selalu dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Semakin tinggi suhu suatu zat, semakin besar perubahan entalpinya. Data termokimia pada umumnya ditetapkan pada tekanan 1 atm dan suhu 250C. Kondisi ini dikenal dengan kondisi standar. a. Entalpi Pembentukan Standar (∆Hof)
225
Lampiran 03
Merupakan perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar. Yang dinotasikan dengan ∆Hof. f berasal dari kata formation yang berarti pembentukan. b. Entalpi Penguraian Standar ( Hod) Merupakan perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar. Yang dinotasikan dengan ∆Hod. d berasal dari kata decomposition yang berarti peguraian. c. Entalpi pembakaran standar ( Ho c) Merupakan perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada pembakaran 1 mol senyawa dengan oksigen diudara pada suhu dan tekanan standar. Yang dinotasikan dengan ∆Hoc. c berasal dari kata combustion yang berarti pembakaran. d. Entalpi pelarutan standar ( Ho s) Merupakan perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan pada pelarutan 1 mol zat pada suhu dan tekanan standar. Yang dinotasikan dengan ∆Hos. s berasal dari kata sovation yang berarti pelarutan. 5. Penentuan Nilai Perubahan Entalpi a. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor Kalor jenis merupakan kalor yang dibutuhkan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhunya sebesar 10C Kapasitas kalor merupakan kalor yang dibutukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 10C Hubungan kapasitas kalor dan kalor jenis antara lain: C=mxc Dimana, C merupakan kapasitas kalor (J.0C-1); m merupakan massa zat (gram); dan c merupakan kalor jenis (J. g-1.0C-1 ) Jika suatu reaksi terjadi perubahan suhu (∆t), perubahan kalor atau entalpi yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut: q= m x c x ∆t q= C x ∆t
Dimana, q merupakan kalor yang dibebaskan atau diserap (Joule), dan ∆t merupakan perubahan suhu (t akhir – t awal ) 0C. b. Penentuan ∆H Reaksi Menggunakan Kalorimeter Tekanan Tetap
226
Lampiran 03 Kalorimeter marupakan suatu sistem terisolasi sehingga tidak terjadi pertukaran
energi dan meteri antara sistem dan lingkungan. Pada tekanan tetap terjadi perpindahan kalor antara sistem dan lingkungan Kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter disebut dengan kapasitas kalor kalorimeter (Ckalorimeter). Yang secara keseluruhan dirumuskan: q reaksi + q kalorimeter + q air = q sistem q reaksi + q kalorimeter + q air = 0 atau q reaksi = - (q kalorimeter + q air) q kalorimeter = Ckalorimeter x ∆t
Dengan: Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J 0C-1 atau J K-1) ∆t = perubahan suhu (0C atau K) Jumlah perubahan entalpi (∆H) dapat dihitung menggunakan kalorimeter dengan
persamaan:
∆H=
c. Penentuan ∆H Reaksi Menggunakan Hukum Hess Selain melalui percobaan, entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan data entalpi suatu reaksi. Perhitungan perubahan entalpi pada suatu reaksi dari data entalpi reaksi yang berhubungan dilakukan menggunakan hukum Hess.Hukum Hess berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat dilakukan dua/ lebih cara. Hukum Hess dikemukakan oleh Germain Hendry Hess (1802-1805), seorang ahli kimia berkebangsaan Swiss, Germain Henry Hess (1802-1850). Bunyi Hukum Hess: Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi atau dengan kata lain Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik langsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap. d. Penentuan ∆H Reaksi Menggunakan Data Pembentukan Standar
227
Lampiran 03
Cara lain untuk menghitung nilai perubahan entalpi reaksi adalah berdasarkan perubahan entalpi pembentukan dasar. Pada cara ini data entalpi yang diketahui harus berupa data entalpi pembentukan. Zat-zat pereaksi dianggap mengalami reaksi penguraian dan zat-zat hasil reaksi dianggap mengalami reaksi pembentukan. Entalpi penguraian suatu zat sama dengan entalpi pembentukannya tetapi memiliki tanda berlawanan. Perhatikan penjelasan berikut : ΔH1 = ΔHdo C3H8(g)
C3H0 (g)→ 3C3 + 4H2(g) 3C(3) + 3O2(g)
→ 3CO2
ΔH2 = 3 x ΔHof CO2(g)
4H2(g) + 2O2(g)
→ 4H2O(l)
ΔH3 = 4 x ΔHof H2O(s)
C3H8(s) + SO2(g) ΔHreaksi
→ 3CO2(g) + 4H2O(l) ΔHr = ΔH1 + ΔH2 + ΔH3
+
= ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 = ΔHdo C3H8(g) + 3 x ΔHof CO2(g) + 4 x ΔHof H2O(s) = (3 x ΔHof CO2 + 4 ΔHof H2O) – (4Hof C3H8)
CO2(g) dan H2O merupakan hasil reaksi sedangkan C3H8(g) merupakan pereaksi. Maka : ΔHreaksi = ΔH of reaksi - ΔH of pereaksi ΔHf o O2 diikutsertakan dalam perhitungan entalpi sebab entalpi unsur dalam bentuk yang paling stabil sama dengan nol. Secara umum perhitungan dapat dilakukan sebagai berikut : pA + qB → rC + sD ; ΔH = …. ? ΔHreaksi = ΔHof hasilreaksi - ΔHof pereaksi = (rΔHof C + 2 s ΔHfo D) – (rΔHof A + 2 s ΔHof B) e. Penentuan ∆H Reaksi Menggunakan Data Energi Ikatan Suatu unsur atau senyawa kimia terbentuk melalui ikatan antar atom penyusunnya. Ikatan-ikatan antara atom ini memiliki harga energi ikatan tertentu. Biasanya energi ini berbanding lurus dengan kekuatan ikatan. Makin kuat ikatan, makin makin besar energi untuk memisahkan atom-atom dalam molekul. Energi Ikatan
228
Lampiran 03
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan suatu molekul dalam bentuk gas sebanyak 1 mol. Energi ikatan dinyatakan dengan satuan kJ mol-1 dan dilambangkan dengan huruf “D”. Misalkan Reaksi : CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)
ΔHr = …. ?
Reaksi pemutusan ikatan pada CH4(g) dan 2O2(g) adalah :
Reaksi (2) :
ΔH2 = 2 x DO = O
2O=O
Reaksi pembentukan ikatan pada senyawa CO2(g) dan 2 H2O(l) adalah
Reaksi(3) : C = 2 O
Reaksi(4) : 4 H + 2 O
O=C=O 2H–O–H
ΔH3 = 2 x DC = O ΔH4 = 4 x DO – H
Jadi :
Secara umum, perhitungan ΔH reaksi menggunakan data energi ikatan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Energi Ikatan Rata-Rata Jika molekul terdiri atas tiga atau lebih atom, maka digunakan energi ikatan ratarata. Energi ikatan rata-rata adalah energi rata-rata yang diperoleh dari hasil pemutusan ikaan 1 mol senyawa dalam wujud gas. Energi ikatan rata-rata dihitung dari energi ikatan molekul senyawa yang memiliki beberapa struktur ikatan yang sama. Misalnya : energi ikatan rata-rata C – H merupakan harga nilai-nilai rata-rata dari empat ikatan
C – H pada senyawa CH4. Demikian pula
halnya energi ikatan rata-rata C – Cl (pada senyawa CCl4) dan C – Br (pada senyawa CBr4).
229
Lampiran 03
Energi ikatan rata-rata dihitung dengan membagi ΔH reaksi dengan jumlah ikatannya. Misalkan reaksi penguraian gas NH3 menjadi atom-atom bebasnya adalah :
Pada reaksi tersebut terjadi pemutusan ikatan dan tidak terjadi pembentukan ikatan. Dalam molekul NH3 terdapat tiga ikatan N – H sehingga : E N H
H reaksi 1176 kJ 392 kJ mol 1 3 mol 3 mol
Jadi, ikatan rata-rata N – H adalah 392 kJ mol.
230
Lampiran 4 Kuis 01 Azas Kekekalan energi dan Entalpi Molar
1. Jelaskan pengertian dari sistem dan lingkungan! 2. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan entalpi! 3. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm! Jawaban kuis 01 No.
Jawaban
Skor
1.
Pengertian dari: a. Sistem merupakan sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau pusat pengamatan. b. Lingkungan merupakan daerah diluar system atau segala sesuatu yang berada disekitar system yaitu dengan apa system tersebut berinteraksi. Yang dimaksudkan dengan entalpi adalah jumlah total energy kalor yang terkandung dalam suatu materi. Yang dimaksudkan dengan: a. Reaksi eksoterm merupakan reaksi kimia yang menghasilkan kalor. b. Reaksi endoterm merupakan reaksi kimia yang menyerap atau menerima kalor.
10
2. 3.
5 10
Lampiran 4 Kuis 2 Penentuan Entalpi Reaksi dan Energi Bahan Bakar
1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan energi ikatan! 2. Tuliskan bunyi Hukum Hess! Jawaban kuis 02 No. 1.
2.
Jawaban Yang dimaksud dengan energy ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan satu mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Bunyi Hukum Hess : “Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi”.
Skor 5
15
Lampiran 4 Tugas 01 Azas Kekekalan energi dan Entalpi Molar
1. Jelaskan pengertian dari energi? 2. Jelaskan pengertian dari entalpi? 3. Dari reaksi berikut, tentukan persamaan perubahan entalpinya! a. S (s) + O2 (g) → SO2 (g) b. CH4 (g) + 2 O2 (g) → CO2(g) + 2 H2O(g) 4. Jelaskan pengertian dari sistem dan lingkungan dalam suatu reaksi termokimia! 5. Dari gambar berikut ini manakah yang merupakan sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi? Jelaskan! Gambar A:
Gambar B:
Gambar C:
6. Jelaskan perbedaan dari reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 7. Tentukan nilai ∆H dan jenis reaksi berdasarkan grafik tingkat energi: P→R Q→P H
80
Q
40
P
8. Termasuk reaksi apakah reaksi berikut, Jelaskan! I2 (s) → I2 (g)
∆H = +62,66 kJ
H2 (g) + Cl2 (g) → HCl2 (g)
∆H = - 92,31 kJ
Lampiran 4 Jawaban No. Jawaban 1. Energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau
Skor 5
kerja 2.
Entalpi merupakan jumlah total energi kalor yang terkandung dalam
5
suatu materi yang dinyatakan dengan notasi H (heat contents) 3.
Persamaan perubahan entalpinya
10
a. S (s) + O2 (g) → SO2 (g) ∆H = H produk - H pereaksi ∆H = H SO2 (g) – ( H S(s) + H O2(g) ) b. CH4 (g) + 2 O2 (g) → CO2(g) + 2 H2O(g)
4.
5.
6.
7.
∆H = H produk - H pereaksi ∆H = ( H CO2 (g) + 2 H H2O(g) ) – ( H CH4(s) + 2 H O2(g) ) a. Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang diteliti perubahan energinya. b. Lingkungan merupakan segala sesuatu diluar system Gambar A, merupakan sistem terisolasi. Karena tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan. Gambar B, merupakan sistem terbuka. Karena memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan lingkungan Gambar C, merupakan sistem tertutup. Karena memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi. Perbedaannya ialah Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang membebaskan atau menghasilkan kalor, dalam reaksi ini terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan oleh karena itu, ∆H reaksi eksoterm bertanda negatif (_). Sedangkan Reaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap atau menerima kalor, dalam reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem Oleh karena itu, ∆H reaksi endoterm bertanda positif (+). a. P → R ∆H = H produk - H pereaksi
10
15
10
10
Lampiran 4 ∆H = H R - H P = 120 – 40 = +80 Karena ∆H > 0, Maka merupakan reaksi endoterm b. Q → P ∆H = H produk - H pereaksi ∆H = H P - H Q = 40 – 80 = -40 Karena ∆H < 0, Maka merupakan reaksi eksoterm 8 a. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm, Karena menyerap sejumlah energi sehingga entalpi sistem bertambah yang ditandai dengan tanda positif (+) b. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm, Karena membebaskan sejumlah energi sehingga entalpi sistem berkurang yang ditandai dengan tanda negatif (-)
10
Lampiran 4 Tugas 02 Penentuan Entalpi Reaksi dan Energi Bahan Bakar
1. Jelaskan perbedaan reaksi termokimia dan reaksi stoikiometri! 2. Penguraian 2 mol aluminium oksida (Al2O3) menjadi aluminium (Al) dan oksigen (O2) memerlukan kalor sebesar 1682,1 kJ Tuliskan persamaan termokimia dari reaksi tersebut!! 3. Tentukan persamaan reaksi termokimia dari: a. Pembentukan 1 mol magnesium klorida (MgCl2) dari 1 mol magnesium (Mg) dan 1 mol gas klor (Cl2) yang melepaskan kalor sebesar 644,28 kJ. b. Pembakaran 1 mol batu bara (C) menjadi gas karbon dioksida (CO 2) yang membebaskan kalor sebesar 394 kJ. c. Penguraian 2 mol C6H6 menjadi unsur-unsurnya (karbon dan hidrogen) jika diketahui entalpi penguraian 1 mol C6H6 ialah sebesar 48,99 kJ. d. Pada reaksi pembentukan 72 gram H2O
(s)
dibebaskan kalor 1168 kJ (Ar
H=1; O=16)
Jawaban No . 1.
Jawaban soal
Skor
Pada persamaan termokimia:
15
Selalu disertai dengan data perubahan entalpinya, Koefisien reaksi menyatakan jumlah perbandingan mol dan jumlah mol yang ikut bereaksi serta
mempengaruhi
nilai
perubahan
entalpinya.
Pada
reaksi
stoikiometri tidak disertai dengan data perubahan entalpinya dan
Lampiran 4 Koefisien reaksi menyatakan jumlah perbandingan mol 2. 3.
2Al3O3 → 4 Al + 3 O2 ∆H = +1682,1 kJ a. Entalpi pelarutan b. Entapi pembakaran c. Entalpi pembentukan d. Entalpi penguraian
10 15
Lampiran 4
LKPD 01 Azas Kekekalan Energi dan Entalpi Molar
Nama Anggota Kelompok : 1. ……………………………………………………….
5. ……………………………………………………….
2. ……………………………………………………….
6. ……………………………………………………….
3. ……………………………………………………….
7. ……………………………………………………….
4. ……………………………………………………….
8. ……………………………………………………….
A. Judul Praktikum : Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm B. Tujuan Praktikum : Membedakan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. C. Perhatikan wacana berikut. Wacana : Lemus dan Bunga adalah murid kelas XI IPA 2 di SMAN 5 Kupang. Mereka berdua sangat menyukai mata pelajaran kimia. Saat pelajaran kimia, mereka mendapat tugas dari Ibu Feli untuk membedakan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm menggunakan bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh Ibu Feli seperti Natrium Hidrokarbonat, asam asetat, asam klorida, dan pita
Lampiran 4 magnesium. Akan tetapi setelah mereka mempraktekkannya, mereka masih bingung untuk membedakan larutan mana yang termasuk dalam Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. Maukah kalian membantu Kalsium dan Neon? D. Rumusan Masalah: …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… E. Hipotesis: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… F. Alat dan Bahan Praktikum: Alat yang digunakan antara lain sebagai berikut: No Alat
Bahan
1
Natrium
Tabung reaksi
Hidrokarbonat 2
Spatula
Asam asetat
3
Pipet Tetes
Asam Klorida
4
Pita magnesium
G. Prosedur Kerja Langkah 1 1. Masukkan larutan HCl dalam tabung reaksi 2. Masukkan potongan pita magnesium kedalam tabung tersebut lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya
Langkah 2
Lampiran 4 1. Masukkan NaHCO3 dalam tabung reaksi yang lain 2. Masukkan CH3COOH dalam tabung reaksi tersebut, lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya H. Data Pengamatan No.
Langkah
1.
I
2.
II
Reaksi Eksoterm
Reaksi Endoterm
I. Analisis 1. Apa perbedaan antara langkah 1 dan 2 jika ditinjau dari perubahan suhunya? 2. Bagaimana perpindahan kalor yang terjadi pada langkah 1 dan 2? 3. Termasuk jenis reaksi apakah kedua langkah tersebut?
Jawab:…………………………………………………………………………………………....................................... ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 4. Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………
Lampiran 4
LKPD 02 Penentuan Entalpi Reaksi dan Energi Bahan Bakar
Nama Anggota Kelompok : 9. ………………………………………………………. 10.
…………………………………………………
……. 11.
…………………………………………………
…….
…………………………………………………
……. 15.
…………………………………………………
…………………………………………………
……. 14.
……. 12.
13.
…………………………………………………
……. 16.
…………………………………………………
…….
J. Judul Praktikum : Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. K. Tujuan Praktikum : Mengamati Perubahan entalpi suatu reaksi kimia L. Perhatikan wacana berikut. Wacana :
Lampiran 4 Saat mengikuti pembelajaran kimia di sekolah, Berto dan Feni beserta kawankawan sudah masuk dalam materi Penentuan Entalpi Reaksi. Saat memulai pelajaran mereka di tanya oleh gurunya, apakah yang dimaksudkan dengan perubahan entalpi?. Bagaimana cara menentukan suatu larutan mengalami perubahan entalpi?. Maukah kalian membantu Berto dan Feni beserta temanteman yang lain untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru mereka?. M. Rumusan Masalah: …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… N. Hipotesis: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… O. Alat dan Bahan Praktikum: Alat yang digunakan antara lain sebagai berikut: No Alat
Bahan
1
Gelas Kimia
4 gram Natrium Hidroksida (NaOH)
2
Gelas Ukur
100 mL Larutan Asam Klorida (HCl) 1 M
3
Kalorimeter
50 mL larutan HCl 0,5 M
4
Stopwatch
5
Termometer
P. Prosedur Kerja Reaksi 1 1. Masukkan 50 mL air ke dalam kalorimeter dan catat suhunya sebagai suhu awal
Lampiran 4 2. Masukkan 2 gram NaOH padat kedalam kalorimeter tersebut dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rata-ratanya sebagai suhu akhir.
Reaksi 2 1. Pindahkan larutan NaOH dari reaksi 1 ke dalam suatu gelas kimia. Masukkan 50 mL larutan HCl 1 M ke dalam gelas kimia lain. Letakkan kedua gelas kimia itu ke dalam bejana berisi air sampai suhu kedua larutan itu sama. Catat suhu itu sebagai suhu awal 2. Tuangkan
kedua
larutan
kedalam
kalorimeter
kemudian
aduk
menggunakan pengaduk pada kalorimeter dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rata-ratanya sebagai suhu akhir. Reaksi 3 1. Masukkan 100 mL larutan HCl 0,5 M ke dalam kalorimeter dan catat suhunya sebagai suhu awal 2. Masukkan 2 gram NaOH padat kedalam kalorimeter tersebut dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rata-ratanya sebagai suhu akhir. Catatan Perhitungan perubahan entalpi pada reaksi ini dianggap bahwa: 1. Volume larutan = volume air 2. Kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2 J/g 0C 3. Pertukaran enaergi pada kalorimeter tidak terjadi
Lampiran 4 Q. Data Pengamatan Jumlah NaOH yang digunakan Reaksi 1
Reaksi 2
...................gram
...................gram
...................gram
....................mol
....................mol
....................mol
I
Reaksi 3
II
III 2gram NaOH
2 gram NaOH
50 cm3
50 cm3
50 cm3
3
50 cm
HCl 1 M HCl 0,5 M
NaOH 1 M air
NaOH (s)
Air
Suhu awal =
NaOH (aq) + HCl (aq)
NaOH (s) + HCl (aq)
Suhu NaOH = .............0C
............. C
Suhu HCl = ............. C
Suhu akhir (0C)
Suhu awal = .............0C
0
0
Suhu awal = .............0C Suhu Akhir (0C)
Suhu Akhir (0C) 1
1
2
1
2
3
2
3
4
3
4
5
4
5
Rata-Rata
5
Rata-Rata
Rata-Rata Q = m x c x ∆t
Q = m x c x ∆t
............................................. .................................................
Q = m x c x ∆t ............................................
Lampiran 4 Mol NaOH = ......................
Mol HCl = ...........................
Mol HCl = ..........................
Mol NaOH = ...................
Mol NaOH = .....................
∆H1 reaksi
∆H2 reaksi
∆H3 reaksi
............................................
.................................................
.............................................
R. Analisis 1. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis? 2. Apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor? 3. Jelaskan hubungan kapasitas kalor dengan kalor jenis dalam suatu reaksi! 4. Buatlah diagram tingkat energi berdasarkan ketiga reaksi pada percobaan tersebut! 5. Buatlah laporan praktikum dengan baik dan benar!
Jawab:…………………………………………………………………………………………....................................... ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 5. Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………
Lampiran 5
Kisi-Kisi dan Lembar Observasi Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik : Termokimia Kisi-Kisi No 1
Aspek Yang Dinilai Berdoa
Item a
Pernyataan Berdoa
sebelum
memulai
kegiatan
pembelajaran b
Berdoa setelah memulai kegiatan pembelajaran
c
Berdoa
dengan
cara
yang
baik
berkonsentrasi d
Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya
dan
Lampiran 5
Lembar Observasi Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik : Termokimia Aspek Yang Dinilai 1. Berdoa a. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran b. Berdoa setelah memulai kegiatan pembelajaran c. Berdoa dengan cara yang baik dan berkonsentrasi sebelum memulai kegiatan pembelajaran d. Berdoa dengan cara yang baik dan berkonsentrasi sesudah memulai kegiatan pembelajaran
Lampiran 5
Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spritual peserta didik. Berilah angka 1 bila aspek yang dinilai dapat teramati atau teridentifikasi dengan baik. Dan beri nilai 0 bila aspek yang dinilai tidak teramati. Pengamatan Observasi Sikap Spritual (KI1) No.
Nama Siswa
Aspek Pengamatan Berdoa a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
b
c
d
Jumlah
Nilai
Ket
Lampiran 5
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai =
x 100
Lampiran 6
Kisi-Kisi dan Lembar Angket Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik
: Termokimia
Kisi-Kisi angket sikap Spiritual No
Aspek yang dinilai
Pernyataan
Nomor item
1
Mengucap syukur
Saya selalu mengucap syukur ketika saya berhasil mengerjakan tugas Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang tinggi Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang jelek Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh dapat berubah kapan saja.
1
Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan perkembangan IPTEK Saya menyadari bahwa Termokimia bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Saya menyadari bahwa sumber belajar yang digunakan untuk mempelajari materi Termokimia adalah bagian dari kebesaran Tuhan Saya menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran materi Termokimia
5
2
Menyadari pengetahuan yang bersifat tentatif
3
Menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2 3 4
6 7
8
Lampiran 6
Lembar Angket Sikap Spiritual (KI 1) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA/2 Sub Topik
Nama sekolah
:
Nama siswa
:
Kelas
:
Hari/tanggal
:
: Termokimia
Petunjuk: 1. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali tidak mempengaruhi pada nilai sekolahmu. Atas partisipasinya diucapkan terima kasih. 2. Berilah tanda cek (√) pada kolom pilihan sesuai kebiasaanmu sehari-hari! No
Pernyataan
1.
Saya selalu mengucap syukur ketika saya berhasil mengerjakan tugas Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang tinggi Saya selalu mengucap syukur ketika saya mendapat nilai ulangan yang jelek Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh dapat berubah kapan saja. Saya menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan perkembangan IPTEK Saya menyadari bahwa Termokimia bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Saya menyadari bahwa sumber belajar yang digunakan untuk mempelajari materi Termokimia adalah bagian dari kebesaran Tuhan
2. 3 4 5 6 7
S
SR
KK
TP
Lampiran 6
8
Saya menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran materi Termokimia
Lampiran 6
Petunjuk Penskoran Angket Spiritual (KI) a. Skor jawaban angket yang diberikan: Selalu
:4
Sering
:3
Kadang-kadang
:2
Tidak pernah
:1
b. Penilaian Jawaban 1. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 3. Kadang-kadang, apabila melakukan sesuai pernyataan dan sering tidak melakukan 4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan c. Penskoran
Lampiran 7
Kisi-Kisi dan Lembar Observasi Sikap Sosial (KI 2 ) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/2
Kisi-Kisi Lembar Observasi No
1
2
3
4
5
Indikator
Menunjukan sikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran
Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran
Aspek yang dinilai Disiplin
Item
a
Mengumpulkan tugas tepat waktu
b
Sudah berada dalam kelas saat kegiatan pembelajaran dimulai Tidak keluar masuk kelas saat pembelajaran berlangsung Tetap berada dalam kelompok selama kegiatan praktikum atau diskusi berlangsung
c d Jujur
Menunjukan Kerja perilaku kerja sama sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran
Proaktif
Dapat
Bertang
Pernyataan
a
Jujur dalam mengerjakan tugas individu
b c
Jujur dalam menjawab soal kuis Jujur dalam mengambil data/ informasi dalam menjawab pertanyaan
d
Jujur dalam mengolah data praktikum
a
Saling membantu dalam mengumpulkan data praktikum ataupun diskusi kelompok.
b
Bekerja sama dalam memecahkan masalah
c
Bekerja sama dalam menjawab pertanyaan
d
Bekerja sama dalam meyelesaikan diskusi tepat waktu
a
Aktif mengumpulkan data
b
Aktif bertanya
c
Aktif memberi saran dan masukan
d
Aktif dalam kegiatan praktikum ataupun diskusi kelompok
a
Mengerjakan tugas individu dengan baik.
Lampiran 7
bertanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran.
gung jawab
b
Mengembalikan alat dan bahan praktikum yang digunakan pada tempatnya
c
Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
d
Tidak menyalakaan atau menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
Lampiran 7
Lembar Observasi Sikap Sosial (KI 2) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1
Aspek yang diamati 1. Disiplin a. b. c. d.
Mengumpulkan tugas tepat waktu Mengumpulkan laporan praktikum tepat waktu Tidak keluar masuk kelas saat pembelajaran berlangsung Tetap berada dalam kelompok selama kegiatan praktikum atau diskusi berlangsung 2. Jujur a. Jujur dalam mengerjakan tugas individu b. Jujur dalam menjawab soal kuis c. Jujur dalam mengambil data/ informasi dalam menjawab pertanyaan d. Jujur dalam mengolah data pratikum 3. Kerja sama a. Saling membantu dalam mengumpulkan data praktikum ataupun diskusi kelompok. b. Bekerja sama dalam memecahkan masalah c. Bekerja sama dalam menjawab pertanyaan d. Bekerja sama dalam meyelesaikan diskusi tepat waktu 4. Proaktif a. Aktif mengumpulkan data b. Aktif bertanya c. Aktif memberi saran dan masukan d. Aktif dalam kegiatan praktikum ataupun diskusi kelompok 5. Bertanggung Jawab a. Mengerjakan tugas individu dengan baik. b. Mengembalikan alat dan bahan praktikum yang digunakan pada tempatnya c. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan d. Tidak menyalakaan atau menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
Lampiran 7
Beri skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa beri skor 1 jika aspek yang dinilai teramati dan 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No.
Nama Siswa
Aspek yang diamati Disiplin a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
b c
Jujur d a
b c
Kerjasama d a
b c
d a
Proaktif b c
Bertanggu ng Jawab d
a
b c
d
Jmlh Skor
Nilai
Lampiran 7
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai =
x 100
Lampiran 8
Kisi-Kisi dan Lembar Angket Sikap Sosial (KI 2) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 1/1 Materi Pokok
: Termokimia
Kisi-Kisi Penilaian diri sikap Sosial No
Indikator
Aspek yang
Peryataan
dinilai 1
Menunjukan
sikap
Disiplin
disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran 2
Menunjukan sikap
Jujur
jujur dalam setiap kegiatan
Nomor item
Saya selalu datang sekolah tepat waktu Saya selalu mengikuti semua mata pelajaran sesuai dengan jam pelajarannya
1
Saya selalu jujur dalam menjawab soal kuis dan ulangan Saya selalu jujur mengerjakan tugas dengan kemampuan yang saya miliki
3
Saya sering bekerja sama dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok Saya sering membantu teman menyelesaikan tugas kelompok
5
Saya selalu aktif dalam menjawab pertanyaan dalam kelompok Saya selalu aktif dalam bertanya saat kegiatan pembelajaran.
7
Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam kegitan pembelajaran Termokimia Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengelola sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam
9
2
4
pembelajaran 3
Menunjukan perilaku kerja
sama
anggota
Kerja sama
antara
kelompok
selama
kegiatan
6
pembelajaran 4
Menunjukan sikap
Proaktif
proaktif dalam setip kegiatan
8
pembelajaran 5
Menunjukan
sikap
Rasa ingin
rasa
tahu
tahu
dalam tugas.
ingin
mengerjakan
10
Lampiran 8
kegiatan pembelajaran materi Termokimia 6
Saya bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan alat-alat praktikum, Saya bertanggung jawab dalam mengerjakan laporan praktikum.
11
Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data hasil praktikum
13
Saya teliti dalam mengerjakan tugas, kuis dan ulangan soal materi Termokimia
14
Saya selalu membersihkan ruangan kelas sebelum memulai pembelajaran
15
Saya selalu membersihkan alat dan bahan setelah selesai percobaan Saya selalu membuang sampah pada pembelajaran. tempatnya Saya selalu merapikan meja dan kursi setelah selesai kegiatan pembelajaran Mampu Membedakan Saya mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran membedakan fakta fakta dan materi Termokimia dan opini dalam opini Saya mampu membedakan fakta dan kegiatan opini dalam membuat hipotesis (kesimpulan sementara) pembelajaran.
16
Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan
Bertanggung jawab
pembelajaran. 7
Teliti saat mengikuti
Teliti
kegiatan pembelajaran.
8
tentang
Dapat menunjukan sifat peduli lingkungan saat
Peduli lingkungan
12
kegiatan
9
17 18
19
20
Lampiran 8
Lembar Penilaian Diri Sikap Sosial (KI 2) (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Materi Pokok
Nama sekolah
:
Nama siswa
:
Kelas
:
Hari/tanggal
:
: Termokimia
Petunjuk: 3. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali tidak mempengaruhi pada nilai sekolahmu. Atas partisipasinya diucapkan terima kasih 4. Berilah tanda cek (√) pada kolom pilihan sesuai kebiasaanmu sehari-hari! No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pernyataan Saya selalu datang sekolah tepat waktu Saya selalu mengikuti semua mata pelajaran sesuai dengan jam pelajarannya Saya selalu jujur menjawab soal kuis dan ulangan Saya selalu jujur mengerjakan tugas dengan kemampuan yang saya miliki Saya sering bekerja sama dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok Saya sering membantu menyelesaikan tugas kelompok Saya selalu aktif dalam menjawab pertanyaan dalam kelompok Saya selalu aktif dalam bertanya saat kegiatan pembelajaran. Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam kegitan pembelajaran Termokimia
S
SR KK TP
Lampiran 8
10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Saya menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengelola sumber informasi dari buku sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Termokimia Saya bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan alatalat praktikum, Saya bertanggung jawab dalam mengerjakan laporan praktikum. Saya teliti dalam mengolah dan menganalisis data hasil praktikum Saya teliti dalam mengerjakan tugas, kuis dan ulangan soal materi Termokimia Saya selalu membersihkan ruangan kelas sebelum memulai pembelajaran Saya selalu membersihkan alat dan bahan setelah selesai percobaan Saya selalu membuang sampah pada tempatnya Saya selalu merapikan meja dan kursi setelah selesai kegiatan pembelajaran Saya mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran materi Termokimia Saya mampu membedakan fakta dan opini dalam membuat hipotesis (kesimpulan sementara)
Lampiran 8
Petunjuk Penskoran Angket Sosial (KI 2) d. Skor jawaban angket yang diberikan: Selalu
:4
Sering
:3
Kadang-kadang
:2
Tidak pernah
:1
e. Penilaian Jawaban 5. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 6. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 7. Kadang-kadang, apabila melakukan sesuai pernyataan dan sering tidak melakukan 8. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan f. Penskoran
Lampiran 9
KISI-KISI SOAL THB URAIAN TERMOKIMIA Satuan Pendidikan : SMAN 5 KUPANG Kelas : XI IPA 2 Kompetensi Dasar : KI 1 KD dari KI 1
Indikator
1.3 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel Sikap Spiritual materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan 1.1.1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa sebelum menjalankan proses pengetahuan tentang struktur partikel materi pembelajaran sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang 1.1.2. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME kebenarannya bersifat tentatif. dengan berdoa sesudah menjalankan pembelajaran 1.1.3. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME men urut keyakinan dan kepercayaanya masingmasing 1.1.4. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan sikap yang sopan 1.1.5. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya dalam proses pembelajaran. 1.1.6. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang terbaik bagi kita melalui pembelajaran. 1.1.7. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan lewat pengetahuan yang diperoleh bersifat tentative.
Lampiran 9
KI 2
KD dari KI 2
Indikator
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin Sikap Sosial: tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu 2.1.2. Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, dan sumber informasi dari buku sumber bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, lainnya dalam kegiatan pembelajaran demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan tentang materi Termokimia melakukan percobaan serta berdiskusi yang 2.1.3. Jujur dalam mengerjakan menganalisis data diwujudkan dalam sikap sehari-hari. selama diskusi dan eksperimen. 2.1.4. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok, menjaga keselamatan alat-alat praktikum, dan mengerjakan laporan praktikum. 2.1.5. Proaktif dalam diskusi dengan mencari tahu informasi yang dibutuhkan dalam kelompok 2.2.Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, 2.2.1 Dapat bekerja sama dengan baik antar teman cinta damai dan peduli dalam menyelesikan tugas kelompok. lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan 2.2.2 Dapat menunjukan sifat peduli lingkungan saat sumber daya alam. kegiatan pembelajaran. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif 2.3.1 Menunjukan sikap proaktif dalam serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan memecahkan masalah dan membuat keputusan KI 3 KD dari KI 3 Indikator 3.4.Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 3.5.Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan.
3.4.1. Menjelaskan pengertian energi 3.4.2. Menjelaskan pengertian entalpi 3.4.3. Menjelaskan pengertian sistem pada reaksi eksoterm dan endoterm 3.4.4. Menjelaskan pengertian lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm 3.4.5. Membandingkan reaksi eksoterm dan endoterm
Lampiran 9
berdasarkan diagram tingkat energi 3.4.6. Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energy 3.5.7. Menjelaskan persamaan termokimia 3.5.8. Menjelaskan perbedaan persamaan termokimia dan stoikiometri 3.5.9. Menuliskan persamaan termokimia 3.5.10. Menjelaskan jenis-jenis perubahan entalpi reaksi ( H) 3.5.11. Menjelaskan kalor jenis air 3.5.12. Menjelaskan kapasitas kalor 3.5.13. Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter 3.5.14. Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum hess 3.5.15. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar 3.5.16. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data energi ikatan
KI 4
KD dari KI 4
Indikator
4.4.Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 4.5.Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi
4.4.1. Merancang percobaan tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm 4.4.2. Melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm 4.4.3. Mengamati proses yang terjadi pada percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm 4.4.4. Menganalisis proses yang terjadi pada reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil pengamatan 4.4.5. Menyimpulkan proses yang terjadi pada reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil
Lampiran 9
pengamatan 4.4.6. Mengolah data hasil percobaan 4.4.7. Menyajikan hasil percobaan dalam bentuk laporan 4.5.8. Merancang percobaan untuk menentukan H suatu reaksi 4.5.9. Melakukan percobaan untuk menentukan H suatu reaksi. 4.5.10.Mengamati proses yang terjadi pada percobaan penentuan H pada suatu reaksi. 4.5.11.Menganalisis proses yang terjadi pada percobaan penentuan H suatu reaksi berdasarkan hasil pengamatan 4.5.12.Menyimpulkan proses yang terjadi pada percobaan penentuan H suatu reaksi berdasarkan hasil pengamatan 4.5.13.Mengolah data hasil percobaan 4.5.14.Menyajikan hasil percobaan dalam bentuk laporan
Lampiran 9
IPK Menjelaskan pengertian energi
Indikator soal
Soal
Siswa dapat menjelaskan pengertian energi Siswa dapat menjelaskan pengertian entalpi
Jelaskan pengertian dari energi
Menjelaskan pengertian sistem pada reaksi eksoterm dan endoterm
Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem
Jelaskan pengertian dari sistem dalam suatu reaksi termokimia
Menjelaskan pengertian lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan
Siswa dapat menjelaskan pengertian lingkungan
Jelaskan pengertian dari lingkungan dalam suatu reaksi termokimia
Menjelaskan pengertian entalpi
Siswa dapat membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan
Jelaskan pengertian dari entalpi
1. Jelaskan reaksi apa yang terjadi, apabila HCl direaksikan dengan pita magnesium. 2. Jelaskan reaksi apa yang terjadi, apabila NaHCO3 direaksikan
Jawaban
Skor
Total
Energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja Entalpi merupakan jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi yang dinyatakan dengan notasi H (heat contents) Sistem merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang diteliti perubahan energinya.
5
5
Karakteristik soal C1
5
5
C1
5
5
C1
Lingkungan merupakan segala sesuatu diluar system
5
5
C1
1. Hasil reaksi apabila HCl direaksikan dengan pita magnesium maka
10
10
C1
Ket
Lampiran 9
hasil percobaan
dengan CH3COOH
reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm. Karena reaksi yang berlangsung disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi tergolong reaksi eksoterm. 2. Hasil reaksi apabila NaHCO3 direaksikan dengan CH3COOH reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm. Karena reaksi yang berlangsung menyebabkan dinding gelas
Lampiran 9
kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara NaHCO3 dengan CH3COOH tergolong dalam reaksi endoterm. Membandingkan Tentukan nilai ∆H dan jenis reaksi c. P →R Siswa dapat reaksi eksoterm Membandingkan berdasarkan grafik tingkat energi: ∆H = H produk - H dan endoterm reaksi eksoterm a. P → R pereaksi berdasarkan dan endoterm b. Q → P ∆H = H R - H P diagram tingkat berdasarkan = 120 – 40 = energi diagram tingkat +80
10
10
C1
Lampiran 9
energi
H
80
Q
40
P
Karena ∆H > 0, Maka merupakan reaksi endoterm d. Q → P ∆H = H produk - H pereaksi
∆H = H P - H Q = 40 – 80 = 40 Karena ∆H < 0, Maka merupakan reaksi eksoterm Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi
Siswa dapat membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan diagram tingkat energi
a. Pada gambar a, diagram tingkat energi tersebut merupakan reaksi eksoterm. Karena pada diagram a. tersebut reaksi berlangsung disertai dengan pelepasan kalor b. Pada gambar b, diagram tingkat energy tersebut merupakan reaksi b. endoterm. Karena pada diagram Berdasarkan gambar diagram tingkat
10
10
C1
Lampiran 9
energi diatas, jelaskan manakah yang merupakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Menjelaskan persamaan termokimia
Siswa
Menjelaskan perbedaan persamaan termokimia stoikiometri
Siswa
dapat Termasuk reaksi apakah reaksi berikut, Jelaskan! a. I2 (s) → I2 (g) ∆H = +62,66 kJ b. H2 (g) + Cl2 (g) → HCl2 (g) ∆H = 92,31 kJ
Menjelaskan persamaan termokimia
dapat Jelaskan perbedaan reaksi termokimia dan
reaksi stoikiometri! Menjelaskan perbedaan dan persamaan termokimia dan stoikiometri
tersebut reaksi disertai berlangsung disertai dengan penyerapan kalor. c. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm, Karena menyerap sejumlah energi sehingga entalpi sistem bertambah yang ditandai dengan tanda positif (+) d. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm, Karena membebaskan sejumlah energi sehingga entalpi sistem berkurang yang ditandai dengan tanda negatif (-) Pada persamaan termokimia: Selalu disertai dengan data perubahan entalpinya, Koefisien reaksi
10
10
C1
5
5
C1
Lampiran 9
Menuliskan persamaan termokimia
Siswa dapat Menuliskan persamaan termokimia
Menjelaskan jenis- Siswa dapat jenis perubahan Menjelaskan entalpi reaksi ( H) jenis-jenis perubahan entalpi reaksi ( H)
Penguraian 2 mol aluminium oksida (Al2O3) menjadi aluminium (Al) dan oksigen (O2) memerlukan kalor sebesar 1682,1 kJ Tuliskan persamaan termokimia dari reaksi tersebut! Tentukan persamaan reaksi termokimia dari: e. Pembentukan 1 mol magnesium klorida (MgCl2) dari 1 mol magnesium (Mg) dan 1 mol gas klor (Cl2) yang melepaskan kalor sebesar 644,28 kJ. f. Pembakaran 1 mol batu bara (C) menjadi gas karbon dioksida (CO2) yang membebaskan kalor sebesar 394 kJ. g. Penguraian 2 mol C6H6 menjadi unsurunsurnya (karbon dan hidrogen) jika diketahui entalpi penguraian 1 mol C6H6
menyatakan jumlah perbandingan mol dan jumlah mol yang ikut bereaksi serta mempengaruhi nilai perubahan entalpinya. Pada reaksi stoikiometri Tidak disertai dengan data perubahan entalpinya dan Koefisien reaksi menyatakan jumlah perbandingan mol 2Al3O3 → 4 Al + 3 O2 ∆H = +1682,1 kJ
e. Entalpi pelarutan f. Entapi pembakaran g. Entalpi pembentukan h. Entalpi penguraian
5
5
C1
20
20
C1
Lampiran 9
ialah sebesar 48,99 kJ. h. Pada reaksi pembentukan 72 gram H2O (s) dibebaskan kalor 1168 kJ (Ar H=1; O=16) Menjelaskan kalor Siswa dapat jenis air Menjelaskan kalor jenis air
Jelaskan apa yang dimaksud dengan kalor jenis!
Menjelaskan kapasitas kalor
Siswa dapat
Jelaskan apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor
Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter
Siswa dapat
Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum hess
Siswa dapat
Menjelaskan kapasitas kalor
Menentukan nilai H reaksi menggunakan kalorimeter
Menentukan nilai H reaksi menggunakan hukum hess
Jika 10 gram serbuk seng dimasukkan ke dalam 100 gram larutan CuSO4 terjadi kenaikan suhu 10 K menurut reaksi: Zn(s) + Cu2+ (aq) → Zn2+ (aq) + Cu (s) Jika kalor jenis larutan 4,2 J g-1K-1 dan kapasitas kalor kalorimeter diabaikan, tentukan ∆H reaksi tersebut! (Ar Zn = 65; Cu = 63,5; S = 32 dan O = 16) Diketahui diagram siklus energi berikut C (s) + 2H2 (g) + 2O2 (g)
CH4 (g) + 2O2 (g) ∆H2= .....?
∆H1= -965 kJ
∆H3= -890 kJ CO2 (g) + 2H2O (g)
Hitunglah:
Kalor jenis merupakan kalor yang dibutuhkan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhunya sebesar 10C Kapasitas kalor merupakan kalor yang dibutukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 10C
5
5
C1
5
5
C1
q = m.c.∆t = 100 x 4,2 x 10 = 4200 J = 4,2 kJ ∆H = -q/n mol = - 4,2 / 0,15 = -28 kJ/mol
5
5
C1
a. ∆H2 = ∆H1 - ∆H3 = (-965) – (- 890) = 75 kJ
10
10
C1
Lampiran 9
a. ∆H2
C + 2H2 + 2O2
b.Buatlah diagram tingkat energinya C H4 + 2O2
C O2 + 2H2O
b. Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar
Siswa dapat Menentukan nilai H reaksi berdasarkan data H pembentukan standar
Diketahui: 2P (s) + O2 (s) + 3Cl2 (g) → 2POCl3 (g) ∆H= -1150 kJ
∆H reaksi =
H2 (g) + Cl2 (g) → 2HCl (g) ∆H= -184 kJ
= 320 + 241 – 575 – 184 = - 198 kJ
5
5
C1
5
5
C1
2P (g) + 5Cl2 (g) → 2PCl5(g) ∆H= -640 kJ 2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g) ∆H= -482 kJ Hitunglah ∆H untuk reaksi: PCl5 (g) + H2O (g) → POCl3 (g) + 2HCl (g)
Menentukan nilai Siswa dapat H reaksi Menentukan berdasarkan data nilai H reaksi energi ikatan berdasarkan data energi ikatan
Diketahui energi ikatan (kJ/mol) C – C = 348 C – H = 413 C=C = 614 C – Br = 276 H – Br = 366 Tentukan ∆H reaksi: C4H8 + HBr → C4H9Br
∆Hreaksi = ∆Hpenguraian ∆Hpembentukan = 4980 kJ – 5037 kJ = - 57 kJ
Total Skor
125
Lampiran 9
Lampiran 10 Kisi-kisi dan Lembar Observasi Sikap Psikomotorik (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik
Judul Praktikum
: Termokimia
: Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Tujuan Praktikum : Untuk membedakan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm.
No
1 2 3 4
Nama Siswa
…………………. ………………….. …………………. ………………….
Aspek yang dinilai
Skor Total
Persiapan
Pelaksanaan
Kegiatan Akhir
Praktikum
Praktikum
Praktikum
Nilai
Lampiran 10 Rubrik Penilaian No
Aspek yang
Skor
Prasyarat Penilaian
dinilai 1
Persiapan
10
Bahan-bahan yang dibutuhkan lengkap dan tertata
Praktikum
2
Pelaksanaan
Alat-alat yang dibutuhkan lengkap dan tertata rapih
5
Memenuhi 1 prasyarat penilaian
20
Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat Mengamati
Praktikum
percobaan dan waktu secara cermat
Mengamati percobaan dengan teliti
3
Kegiatan
10
Memenuhi 2 prasyarat penilaian
5
Memenuhi 1 prasyarat penilaian
30
Membuang larutan pada ketempatnya
akhir
Membuang sampah pada tempatnya
praktikum
Membersihkan alat-alat yang digunakan dengan baik Membersihkan meja praktikum Mengembalikan alat ke tempat semula Kebersihan laboratorium tetap terjaga 25
Memenuhi 5 prasyarat penilaian
20
Memenuhi 4 prasyarat penilaian
15
Memenuhi 3 prasyarat penilaian
10
Memenuhi 2 prasyarat penilaian
5
Memenuhi 1 prasyarat penilaian
Lampiran 10 Kisi-kisi dan Lembar Observasi Sikap Psikomotorik (RPP 01) Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Sub Topik
Judul Praktikum
: Termokimia
: Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi.
Tujuan Praktikum : Mengamati Perubahan entalpi suatu reaksi kimia.
No
1 2 3 4
Nama Siswa
…………………. ………………….. …………………. ………………….
Aspek yang dinilai
Skor Total
Persiapan
Pelaksanaan
Kegiatan Akhir
Praktikum
Praktikum
Praktikum
Nilai
Lampiran 10 Rubrik Penilaian No
Aspek yang
Skor
Prasyarat Penilaian
dinilai 1
Persiapan
10
Bahan-bahan yang dibutuhkan lengkap dan tertata
Praktikum
2
Pelaksanaan
Alat-alat yang dibutuhkan lengkap dan tertata rapih
5
Memenuhi 1 prasyarat penilaian
20
Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat Mengamati
Praktikum
percobaan dan waktu secara cermat
Mengamati percobaan dengan teliti
3
Kegiatan
10
Memenuhi 2 prasyarat penilaian
5
Memenuhi 1 prasyarat penilaian
30
Membuang larutan pada ketempatnya
akhir
Membuang sampah pada tempatnya
praktikum
Membersihkan alat-alat yang digunakan dengan baik Membersihkan meja praktikum Mengembalikan alat ke tempat semula Kebersihan laboratorium tetap terjaga 25
Memenuhi 5 prasyarat penilaian
20
Memenuhi 4 prasyarat penilaian
15
Memenuhi 3 prasyarat penilaian
10
Memenuhi 2 prasyarat penilaian
5
Memenuhi 1 prasyarat penilaian
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI IPA 2/1
Tahun Pelajaran : 2016/2017 Judul Portofolio : Penyusunan Laporan Praktikum Tujuan: Peserta didik dapat menyusun laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. Ruang lingkup: 1. Karya portofolio yang dikumpulkan adalah hasil laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. 2. Laporan hasil praktikum dikumpulkan selambat-lambatnya satu minggu setelah peserta didik melaksanakan praktikum. Uraian tugas portofolio: 1. Buatlah laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. 2. Penilaian laporan praktikum meliputi: kerangka laporan, pembahasan, dan hasil praktik.
Lampiran 11 Kriteria, skor dan indikator portofolio laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. No
Aspek yang dinilai Skor
Prasyarat Penilaian
1
Judul
5
Sesuai dengan kegiatan praktikum
2
Tujuan
5
Sesuai dengan kegiatan praktikum
3
Dasar Teori
10
Membahas tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. Membahas cara membedakan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm.
4
Alat dan Bahan
5
Memenuhi 1 prasyarat nilai
5
Menulis alat dan bahan secara terpisah Menulis alat dan bahan dengan lengkap
5
Prosedur Kerja
3
Memenuhi 1 prasyarat penilaian
5
Menggunakan kalimat aktif
3
Tidak memenuhi prasyarat penilaian
6
Data Pengamatan
5
Sesuai dengan data yang diperoleh saat praktikum
7
Pembahasan
15
Menjelaskan data pengamatan yang diperoleh Menjelaskan data pengamatan dengan kesesuaian dasar teori Membuat kesimpulan keterkaitan data pengamatan dengan dasar teori
10
Memenuhi 2 prasyarat nilai
5
Memenuhi 1 prasyarat nilai
8
Jawab Pertanyaan
10
Menjawab dengan baik dan benar
9
Kesimpulan
5
Menjawab tujuan praktikum
10
Daftar Pustaka
5
Minimal 3 Lebih dari 3 Penulisannya tepat dan sesuai
11
Kerapian Penulisan
3
Memenuhi 2 prasyarat
2
Memenuhi 1 prasyarat
5
Kesesuaian penulisan dengan format penulisan laporan Rapi dalam penulisan
3
Memenuhi 1 prasyarat nilai
Lampiran 11 LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI IPA 2/1
Tahun Pelajaran : 2016/2017 Judul Portofolio : Penyusunan Laporan Praktikum Tujuan: Peserta didik dapat menyusun laporan praktikum tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. Ruang lingkup: 1. Karya portofolio yang dikumpulkan adalah hasil laporan praktikum tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. 2. Laporan hasil praktikum dikumpulkan selambat-lambatnya satu minggu setelah peserta didik melaksanakan praktikum. Uraian tugas portofolio: 1. Buatlah laporan praktikum tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. 2. Penilaian laporan praktikum meliputi: kerangka laporan, pembahasan, dan hasil praktik.
Lampiran 11 Kriteria, skor dan indikator portofolio laporan praktikum tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. No
Aspek yang dinilai Skor
Prasyarat Penilaian
1
Judul
5
Sesuai dengan kegiatan praktikum
2
Tujuan
5
Sesuai dengan kegiatan praktikum
3
Dasar Teori
10
Membahas tentang Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi. Membahas cara untuk menentukan Perubahan Entalpi Reaksi.
4
Alat dan Bahan
5
Memenuhi 1 prasyarat nilai
5
Menulis alat dan bahan secara terpisah Menulis alat dan bahan dengan lengkap
5
Prosedur Kerja
3
Memenuhi 1 prasyarat penilaian
5
Menggunakan kalimat aktif
3
Tidak memenuhi prasyarat penilaian
6
Data Pengamatan
5
Sesuai dengan data yang diperoleh saat praktikum
7
Pembahasan
15
Menjelaskan data pengamatan yang diperoleh Menjelaskan data pengamatan dengan kesesuaian dasar teori Membuat kesimpulan keterkaitan data pengamatan dengan dasar teori
10
Memenuhi 2 prasyarat nilai
5
Memenuhi 1 prasyarat nilai
8
Jawab Pertanyaan
10
Menjawab dengan baik dan benar
9
Kesimpulan
5
Menjawab tujuan praktikum
10
Daftar Pustaka
5
Minimal 3 Lebih dari 3 Penulisannya tepat dan sesuai
11
Kerapian Penulisan
3
Memenuhi 2 prasyarat
2
Memenuhi 1 prasyarat
5
Kesesuaian penulisan dengan format penulisan laporan Rapi dalam penulisan
3
Memenuhi 1 prasyarat nilai
Lampiran 12 Lembar Observasi Penilaian Presentasi Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 2/1 Topik
No
1 2 3 4
: Termokimia
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor
Sistema-
Komuni
Keberani
Wawas
tika Penyampaian
kasi
an
an
Antusias
………………….. ………………….. ………………….. …………………..
Rubrik Penilaian : Skor 1 = Kurang Baik Skor 2 = Cukup Skor 3 = Sangat Baik Pedoman penilaian sikap untuk setiap peserta didik dengan menggunakan rumus :
Penam pilan
Total
Nilai
Lampiran 12
Aspek yang
Rubrik Penilaian
dinilai
1
2
3
Sistematika
Menunjukkan
Menunjukkan sistematika
Menunjukkan
Penyampaian
sistematika
penyampaian sudah agak
sistematika
penyampaian yang
baik dalam kegiatan
penyampaian sudah
kurang baik dalam
pembelajaran tetapi belum
sangat baik dalam
kegiatan pembelajaran konsisten perihal presentasi
kegiatan
perihal presentasi di
menyelesaikan tugas
di kelas
kelas
secara terus menerus dan ajeg/konsisten perihal presentasi di kelas
Komunikasi
Sama sekali tidak
Menunjukkan sedikit usaha
Menunjukkan adanya
berusaha untuk
untuk berkomunikasi
usaha untuk
berkomunikasi
dengan teman kelompok
berkomukasi dengan
dengan teman
dalam kegiatan diskusi
teman kelompok dalam
kelompok dalam
kelompok tetapi masih
kegiatan diskusi
kegiatan diskusi
belum konsisten
kelompok secara terus
kelompok Keberanian
menerus dan konsisten
Menunjukkan
Menunjukkan keberanian
Menunjukkan
keberanian yang
sudah agak baik dalam
keberanian sudah
kurang baik dalam
kegiatan pembelajaran
sangat baik dalam
kegiatan pembelajaran tetapi belum konsisten
kegiatan
perihal presentasi di
menyelesaikan tugas
perihal presentasi di kelas
kelas.
secara terus menerus dan konsisten perihal presentasi di kelas
Wawasan
Sama sekali tidak
Menunjukkan sedikit usaha
Menunjukkan sudah
berpartisipasi dalam
untuk berpartisipasi dalam
ada usaha untuk
memberikan pendapat
memberikan pendapat atau
berpartisipasi dalam
Lampiran 12 atau wawasannya
wawasannya terhadap
memberikan pendapat
terhadap proses
proses pemecahan masalah
atau wawasannya
pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif
terhadap proses
yang berbeda dan
tetapi masih belum
pemecahan masalah
kreatif
konsisten
yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten
Antusias
Sama sekali tidak
Menunjukkan sedikit usaha
Menunjukkan adanya
berusaha untuk
untuk antusias dengan
usaha untuk antusias
antusias dengan
teman kelompok dalam
dengan teman
teman kelompok
kegiatan diskusi kelompok
kelompok dalam
dalam kegiatan
tetapi masih belum
kegiatan diskusi
diskusi kelompok
konsisten
kelompok secara terus menerus dan konsisten
Penampilan
Sama sekali tidak
Menunjukkan sedikit
Menunjukkan
mendukung terhadap
penampilan baik terhadap
penampilan sangat baik
proses pembelajaraan
proses pembelajaran di
terhadap proses
di kelas
kelas tetapi masih belum
pembelajaran di kelas
konsisten
secara terus menerus dan konsisten
Lampiran 13
Lembar Penilaian Kinerja Proses (KI 4) (RPP 01) Sub topik
: Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Kelas/ semester
: XI IPA 2/1
Aspek yang dinilai: A. Rumusan masalah a. Dalam bentuk kalimat Tanya/pertanyaan b. Pertanyaannya sesuia dengan wacana yang ditampilkan c. Memungkinkan untuk dibuktikan dengan melakukan eksperimen B. Rumusan Hipotesis a. Kalimat sederhana dan dalam bentuk kalimat pernyataan b. Dapat diuji dengan melakukan eksperimen c. Berdasarkan pada teori/konsep yang relevan d. Merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah C. Rumusan Tujuan a. Dalam bentuk kalimat pernyataan b. Tujuan yang dirumuskan menunjukkan kesesuaian dengan wacana yang ditampilkan c. Tujuan yang dirumuskan sesuai dengan rumusan masalah
Lampiran 13
D. Merumuskan Prosedur Kerja Rumusan prosedur kerja memenuhi prosedur berikut : Langkah 1 3. Masukkan larutan HCl dalam tabung reaksi 4. Masukkan potongan pita magnesium kedalam tabung tersebut lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya Langkah 2 3. Masukkan NaHCO3 dalam tabung reaksi yang lain 4. Masukkan CH3COOH dalam tabung reaksi tersebut, lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya E. Data Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan relevan dengan prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut : Dari percobaan yang dilakukan yang termasuk dalam reaksi eksoterm adalah reaksi I (reaksi antara asam klorida dengan pita magnesium) dan yang termasuk dalam reaksi endoterm adalah reaksi II (reaksi antara asam asetat dengan Natrium Hidrogen Karbonat). F. Menganalisis Data Hasil Pengamatan Hasil analisis data disesuaikan dengan pernyataan berikut : a. Hasil reaksi larutan asam Klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena jika pita magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida (HCl) maka pita magnesium akan segera larut atau bereaksi dengan asam Klorida (HCl) disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara asam klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. b. Hasil reaksi larutan natrium hydrogen karbonat dengan asam karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. Karena jika larutan asam asetat (CH3COOH) dimasukkan ke dalam larutan natrium hydrogen karbonat (NaHCO3) maka asam asetat akan bereaksi dengan natrium hydrogen karbonat dimana setelah asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat dicampurkan ke dalam gelas kimia maka dinding gelas kimia terasa dingin
Lampiran 13
hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. G. Kesimpulan a. Reaksi antara pita magnesium dengan asam klorida termasuk dalam reaksi eksoterm. b. Reaksi antara asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat termasuk dalam reaksi endoterm.
Lampiran 13
Lembar Penilaian Kinerja Proses (KI 4) (RPP 02) Sub topik
: Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi.
Kelas/ semester
: XI IPA 2/1
Aspek yang dinilai: H. Rumusan masalah d. Dalam bentuk kalimat Tanya/pertanyaan e. Pertanyaannya sesuia dengan wacana yang ditampilkan f. Memungkinkan untuk dibuktikan dengan melakukan eksperimen I. Rumusan Hipotesis e. Kalimat sederhana dan dalam bentuk kalimat pernyataan f. Dapat diuji dengan melakukan eksperimen g. Berdasarkan pada teori/konsep yang relevan h. Merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah J. Rumusan Tujuan d. Dalam bentuk kalimat pernyataan e. Tujuan yang dirumuskan menunjukkan kesesuaian dengan wacana yang ditampilkan f. Tujuan yang dirumuskan sesuai dengan rumusan masalah
Lampiran 13
K. Merumuskan Prosedur Kerja Rumusan prosedur kerja memenuhi prosedur berikut : Reaksi 1 2. Masukkan 100 mL larutan HCl 0,5 M ke dalam kalorimeter dan catat suhunya sebagai suhu awal 3. Masukkan 2 gram NaOH padat kedalam kalorimeter tersebut dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rataratanya sebagai suhu akhir. Reaksi 2 3. Masukkan 50 mL air ke dalam kalorimeter dan catat suhunya sebagai suhu awal 4. Masukkan 2 gram NaOH padat kedalam kalorimeter tersebut dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rataratanya sebagai suhu akhir. Reaksi 3 1. Pindahkan larutan NaOH dari reaksi 2 ke dalam suatu gelas kimia. Masukkan 50 mL larutan HCl 1 M ke dalam gelas kimia lain. Letakkan kedua gelas kimia itu ke dalam bejana berisi air sampai suhu kedua larutan itu sama. Catat suhu itu sebagai suhu awal 2. Tuangkan kedua larutan kedalam kalorimeter kemudian aduk menggunakan pengaduk pada kalorimeter dan catat suhu setiap 2 menit sebanyak 5 kali kemudian hitung rata-ratanya sebagai suhu akhir. L. Data Hasil Pengamatan ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
Lampiran 13
M. Menganalisis Data Hasil Pengamatan Hasil analisis data disesuaikan dengan pernyataan berikut : ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………….. N. Kesimpulan ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
Lampiran 13
SOAL TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01
Suatu percobaan dilakukan untuk dapat mengidentifikasi reaksi manakah yang termasuk dalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Tuliskan: 1. Rumusan masalah percobaan. _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ 2. Alat dan bahan yang digunakan untuk mengidentifikasi reaksi manakah yang termasuk dalam: a. Reaksi eksoterm b. Reaksi endoterm 3. Langkah-langkah melakukan percobaan _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________
4. Data hasil pengamatan No. Langkah 1.
I
2.
II
Reaksi Eksoterm
Reaksi Endoterm
Lampiran 13
5. Analisis data hasil pengamatan _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ 6. Kesimpulan
Lampiran 13
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01
No . 1.
2.
Indikator Menyajikan pertanyaan atau masalah
Merumukan hipotesis
Bunyi Soal
Kunci
a. Suatu percobaan dilakukan 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah untuk mengidentifikasi reaksi a. Apa yang dimaksudkan dengan reaksi eksoterm manakah yang termasuk dalam dan reaksi endoterm? reaksi eksoterm dan reaksi b. Dari reaksi I dan reaksi II manakah yang tergolong endoterm. dengan alat dan kedalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? bahan yang disediakan seperti c. Bagaimana cara untuk mengidentifikasi reaksi berikut: tabung reaksi, spatula, manakah yang tergolong kedalam reaksi eksoterm pipet tetes, asam klorida, pita dan reaksi endoterm? magnesium, asam asetat dan 2. Hipotesis: c. Reaksi eksoterm merupakan reaksi kimia yang natrium hydrogen karbonat. menghasilkan kalor. Reaksi endoterm merupakan Tuliskanlah: reaksi kimia yang menyerap atau menerima kalor. 1. Rumusan masalah d. Yang termasuk dalam reaksi eksoterm adalah 2. Hipotesis reaksi I dan yang termasuk dalam reaksi endoterm 3. Menentukan langkah-langkah adalah reaksi II. kerja e. Hasil reaksi larutan asam Klorida dengan pita 4. Melakukan percobaan magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena jika pita magnesium dimasukkan ke dalam 5. Mengumpulkan data hasil larutan asam klorida (HCl) maka pita magnesium percobaan dan menganalisis akan segera larut atau bereaksi dengan asam 6. Membuat kesimpulan Klorida (HCl) disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa
Skor
2 3 3
2
3 10
Lampiran 13
3.
4.
Menentukan langkah-langkah kerja Melakukan percobaan
reaksi antara asam klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. Hasil reaksi larutan natrium hydrogen karbonat dengan asam karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. Karena jika larutan asam asetat (CH3COOH) dimasukkan ke dalam larutan natrium hydrogen karbonat (NaHCO3) maka asam asetat akan bereaksi dengan natrium hydrogen karbonat dimana setelah asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat dicampurkan ke dalam gelas kimia maka dinding gelas kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. 3. Prosedur kerja Langkah 1 5. Masukkan larutan HCl dalam tabung reaksi 6. Masukkan potongan pita magnesium kedalam tabung tersebut lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya Langkah 2 5. Masukkan NaHCO3 dalam tabung reaksi yang lain
5
Lampiran 13
6. Masukkan CH3COOH dalam tabung reaksi tersebut, lalu sentuh dinding tabung reaksi dan rasakan suhunya 5.
Mengumpulkan data dan menganalisis data hasil pengamatan
4. Data hasil pengamatan: No. Langkah Reaksi Eksoterm 1.
I
2.
II
Reaksi Endoterm
5. Analisis data hasil pengamatan c. Hasil reaksi larutan asam Klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena jika pita magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida (HCl) maka pita magnesium akan segera larut atau bereaksi dengan asam Klorida (HCl) disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi antara asam klorida dengan pita magnesium termasuk dalam reaksi eksoterm.
3
Lampiran 13
d. Hasil reaksi larutan natrium hydrogen karbonat dengan asam karbonat termasuk dalam reaksi endoterm. Karena jika larutan asam asetat (CH3COOH)
dimasukkan
ke
dalam
larutan
natrium hydrogen karbonat (NaHCO3) maka asam asetat akan bereaksi dengan natrium hydrogen karbonat dimana setelah asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat
dicampurkan ke
dalam gelas kimia maka dinding gelas kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi
antara
hydrogen
asam
karbonat
asetat termasuk
dengan
natrium
dalam
reaksi
endoterm. 6.
Membuat kesimpulan
6. Kesimpulan: c. Reaksi antara pita magnesium dengan asam klorida termasuk dalam reaksi eksoterm.
Lampiran 13
d. Reaksi antara asam asetat dengan natrium hydrogen karbonat termasuk dalam reaksi endoterm.
Lampiran 13
SOAL TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01
Suatu percobaan dilakukan untuk dapat menentukan perubahan entalpi reaksi dari suatu larutan. Tuliskan: 1. Rumusan masalah percobaan. _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ 2. Alat dan bahan yang digunakan untuk dapat menentukan perubahan entalpi reaksi dari suatu larutan. 3. Langkah-langkah melakukan percobaan _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________
4. Data hasil pengamatan Jumlah NaOH yang digunakan Reaksi 1
Reaksi 2
Reaksi 3
...................gram
...................gram
...................gram
....................mol
....................mol
....................mol
Lampiran 13
I
II
III 2gram NaOH
2 gram NaOH
50 cm3
50 cm3
50 cm3
3
50 cm
HCl 1 M HCl 0,5 M
NaOH 1 M air
NaOH (s)
Air
Suhu awal =
NaOH (aq) + HCl (aq)
NaOH (s) + HCl (aq)
Suhu NaOH = .............0C
............. C
Suhu HCl = ............. C
Suhu akhir (0C)
Suhu awal = .............0C
0
0
Suhu awal = .............0C Suhu Akhir (0C)
Suhu Akhir (0C) 1
1
2
1
2
3
2
3
4
3
4
5
4
5
Rata-Rata
5
Rata-Rata
Rata-Rata
Lampiran 13
Q = m x c x ∆t
Q = m x c x ∆t
Q = m x c x ∆t
............................................. .................................................
............................................
Mol NaOH = ......................
Mol HCl = ...........................
Mol HCl = ..........................
Mol NaOH = ...................
Mol NaOH = .....................
∆H1 reaksi
∆H2 reaksi
∆H3 reaksi
............................................
.................................................
.............................................
5. Analisis data hasil pengamatan _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ 6. Kesimpulan
Lampiran 13
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR (THB) PROSES 01
No. 1.
2.
Indikator Bunyi Soal Kunci Skor a. Suatu percobaan dilakukan 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah Menyajikan untuk dapat menentukan a. Bagaimana perbedaan terhadap campuran gula pertanyaan atau 2 perubahan entalpi reaksi dari pasir + aquadest, minyak goreng + aquadest, susu masalah suatu larutan dengan alat dan + aquadest, detergen + aquadest, kopi + aqudest, bahan yang disediakan seperti tepung terigu + aquadest, santan + aquadest, cuka berikut: gelas kimia, gelas ukur, + aquadest? kalorimeter, stopwatch, b. Dari beberapa campuran, manakah yang 3 thermometer, NaOH, HCl 1M termaksud suspensi, larutan sejati dan koloid”? dan HCl 0,5 M. c. Bagaimana sifat koloid yang ada dalam campuran yang telah dibuat? Tuliskanlah: 3 2. Hipotesis: 1. Rumusan masalah a. Campuran gula pasir + aquadest, susu + aquadest, 2. Hipotesis Merumukan detergen + aquadest, santan + aquadest, cuka + 3. Menentukan langkah-langkah hipotesis 2 aquadest, dan tepung terigu + aquadest menyatu kerja sedangkan minyak goreng + aquadest, kopi + 4. Melakukan percobaan aquadest tidak menyatu. 5. Mengumpulkan data hasil b. Yang merupakan suspensi adalah minyak gorengpercobaan dan menganalisis aquadest dan kopi + aquadest, koloid adalah susu6. Membuat kesimpulan aquadest, detergen-aquadest, aquadest, santan + 3 aquadest, dan tepung terigu + aquadest, larutan sejati adalah gula pasir-aquadest dan cuka + aquadest. 3. Prosedur kerja a. Siapkan eman buah tabung reaksi
dan masing-
Lampiran 13
3.
4.
Menentukan langkahlangakah kerja Melakukan percobaan
masing diisi dengan aquadest sebanyak 100 mL b. Masukkan masing-masing 1 spatula: gula pasir kedalam tabung reaksi pertama, minyak goreng ke dalam tabung reaksi ke dua, susu bubuk ke dalam tabung reaksi ketiga, deterjen ke dalam tabung reaksi keempat, kopi ke dalam tabung reaksi kelima, tepung terigu ke dalam tabung reaksi keenam, santan + aquadest tabung reaksi ketujuh dan cuka + aquadest tabung reaksi kedelapan. c. Kedelapan campuran diaduk sampai merata dan a mati kelarutannya d. Diamkan campuran-campuran tersebut. Perhatikan dan catat apakah campuran tersebut be ning atau keruh. e. Saringlah kedelapan campuran menggunakan kert assaring dan amati ada tidaknya residu pada kertas saring.
3
4. Data hasil pengamatan: Campuran a. Gula 5.
Mengumpulkan data dan menganalisis data hasil
larut
dalam
aquadest,
disaring
tidak
meninggal residu, sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase. b. Minyak
goreng,
kopi,
dan
tepung
terigu
4
Lampiran 13
pengamatan
merupakan pasir tidak larut dalam aquadest, disaring meninggalkan residu, sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase . c. Susu dan detergen larut dalam air, disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. 5. Analisis data hasil pengamatan Campuran a. Gula, cuka merupakan larutan sejati karena dari hasil pengamatan gula larut sempurnah dalam aquadest, ketika disaring tidak meninggal residu karena partikel-partikel gula tersebar mengecil, kemudian sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase.. b. Minyak goreng, kopi dan tepung terigu merupakan suspensi karena dari hasil pengamatan minyak goreng tidak larut dalam air, ketika disaring meninggalkan residu dan sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase . c. Susu, santan dan detergen merupakan koloid
3
Lampiran 13
karena dari hasil pengamatan susu larut dalam air, ketika disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase. d. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil. 6. Kesimpulan: 7. Campuran antara minyak goreng, kopi dan tepung terigu dan aquadest disebut sebagai suspensi 6.
Membuat kesimpulan
karena kedua larutan tersebut tidak larut, terdapat residu. 8. Campuran antara susu bubuk, santan dan deterjen dan aquadest disebut sebagai koloid karena ketiga larutan tersebut larut, dan tidak terdapat residu. 9. Campuran antara larutan gula dan cuka dan aquadest disebut sebagai larutan karena kedua larutan tersebut larut, dan tidak terdapat residu. 10. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan
Lampiran 13
yang telah di lakukan diatas ada yang bersifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil.
Lampiran 14
Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran Model Pembelajaran Discovery Learning (RPP 01) :………...........................
Materi Pelajaran
: KIMIA
Nama Guru
Kelas/ Semester
: XI IPA 2/1
Pertemuan ke :……….
Materi Pokok
: Termokimia
Waktu
Hari/Tanggal
: ……………..
:……….
Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No
Aspek Yang Diamati
Keterlaksanaan Ya
I
Pendahuluan Stimulation (pemberian rangsangan) Guru memberi salam kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyampaikan topik, sub topik dan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan penilaian otentik yang akan diambil saat pembelajaran kepada peserta didik. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan “Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang dihasilkan kayu atau minyak
tanah
yang
terbakar
mengakibatkan
keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam keadaan akan menjadi normal kembali. Kemanakah kalor yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu atau minyak iotu tadi? Apakah kalor itu hilang?” Jawab: Asas kekekalan energi menyatakan bahwa
Tidak
Penilaian 1,00 – 1,99
2,00– 2,99
3,003,49
3,504,00
Lampiran 14 energi
tidak
dapat
diciptakan
atau
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu atau minyak tanah, bukannya hilang tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain disekitarnya dan diubah menjadi bentuk energi lainnya misalnya menjadi energi kinetik. Peserta didik menerima informasi kompetensi dari materi Termokimia yang akan dilaksanakan. 1. Guru membagi peserta didik
dalam beberapa
kelompok minimal 5 kelompok (1 kelompok 7 atau 8 orang), untuk melakukan percobaan serta menjelaskan LKPD tentang reaksi eksoterm dan endoterm (Pada tahap ini, guru mengarahkan Peserta didik agar tetap berada di dalam kelompok, memusatkan perhatian pada diskusi mengenai materi dalam LKPD). II
Kegiatan inti 1. Fase
1:
Problem
statement
(identifikasi
masalah) a. Mengamati (Observing) Guru mendemonstrasikan tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm NaOH
NaHCO3 (s)
(s)
HCl
CH3COOH
1
2
Guru meminta Peserta mengamati
didik
yang
demonstrasi/infomasi
lain yang
dilakukan guru (untuk menumbuhkan rasa ingin tahu Peserta didik) dari kegiatan tersebut. b. Menanya (Questioning) Peserta
didik
diminta
mengemukakan
Lampiran 14 sebanyak
mungkin
pertanyaan
yang
berkaitan dengan hasil pengamatannya. Contoh pertanyaan:
Mengapa pada gelas kimia 1 terasa panas sedangkan pada gelas kimia 2 terasa dingin? Dari kedua reaksi tersebut mana yang merupakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm?
Peserta
didik
menjawab
pertanyaan yang diberikan 2. Fase 2: Data collection /pengumpulan data Mengumpulkan data (eksperimen) Guru memperkenalkan praktikum yang akan dilakukan. Guru memperkenalkan alat dan bahan dan bahan yang ada dalam LKPD. Guru
menjelaskan
dan
mempertegas
prosedur kerja yang terdapat pada LKPD. Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang sudah ada dalam LKPD. Guru membimbing Peserta Didik untuk melakukan
praktikum
mengidentifikasi
reaksi
endoterm
berdasarkan
untuk
eksoterm
dan
langkah-langkah
pada LKPD (Peserta didik diharapakan aktif melakukan praktikum dan tanggung jawab
dalam
menjaga
keselamatan alat praktikum, dalam kegiatan alat praktikum. Guru membimbing Peserta
didik dalam
melakukan pengamatan. Peserta
didik
percobaan (Peserta
mencatat didik
hasil
diharapkan
menunjukan perilaku jujur dan teliti dalam mencatat data hasil pengamatan, disiplin
Lampiran 14 selama kegiatan praktikum, serta dalam kegiatan ini guru menilai keterampilan Peserta didik). 3. Fase 3: Data procesing /pengolahan data
Mengasosiasi (Associating) Peserta
didik
menganalisis
data
pengamatan tentang mengindentifikasi reaksi
eksoterm
dan
endoterm
dan membandingklan teori dalam bahan ajar atau sumber lain untuk menjawab dan membuktikan kebenaran hipotesis (Peserta didik diharapkan dapat bekerjasama dan aktif dalam menyelesaikan soal-soal pada LKPD). Peserta
didik
menyimpulkan
pengamatan tentang mengindentifikasi reak si eksoterm dan endoterm. Peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompoknya 4. Fase 4: Verifikasi (pembuktian) a. Mengkomunikasikan Peserta didik membuat laporan sementara. Pada tahap ini Peserta didik diharapkan pro-aktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman. Guru
memberikan
kesempatan
kepada
masing-masing kelompok diwakili oleh seorang Peserta didik untuk maju ke depan membacakan hasil diskusi di depan kelas (Peserta didik diharapkan bertanggung jawab
mempresentasikan
data
hasil
pengamatan dengan menggunakan bahasa yang baku dala presentasi hasil percobaan serta dalam kegiatan ini guru menilai presentasi Peserta didik).
Lampiran 14 Guru
memberikan
kelompok
lain
kesempatan
untuk
kepada
mendengar
dan
menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan
(Peserta
didik
diharapkan menunjukan perilaku pro-aktif) Guru memberikan pengahargaan
kepada
kelompok yang sudah berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada Peserta didik yang belum berkinerja baik Guru memberikan penegasan kembali atas jawaban yang telah disampaikan oleh Peserta didik. Guru mempersilakan Peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Guru
memberikan
penjelasan
singkat
tentang materi dengan menggunakan media PPT. b. Menilai Guru memberikan waktu untuk peserta didik untuk membaca kembali bahan ajar yang telah diberikan Guru memberikan kuis. III
Kegiatan penutup Generalization( membuat kesimpulan) Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan akhir. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik Guru mengingatkan Peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
Guru mengakhiri pertemuan dengan doa penutup dan meminta salah satu peserta didik
untuk
memipin
doa
(guru
Lampiran 14 mengajarkan
peserta
didik
untuk
mengagungkan kebesaran TYME melalui berdoa sesudah kegiatan pembelajaran, berdoa dengan sikap santun dan berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianut).
Guru memberikan salam penutup.
IV
Pengelolaan waktu
V
Suasana kelas 1. Peserta didik antusias 2. Guru antusias.
Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : Cukup Baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang,
2016
Pengamat
(____________________)
Lampiran 14
Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelolah Pembelajaran Model Pembelajaran Discovery Learning (RPP 02) :………...........................
Materi Pelajaran
: KIMIA
Nama Guru
Kelas/ Semester
: XI IPA 2/1
Pertemuan ke :……….
Materi Pokok
: Termokimia
Waktu
Hari/Tanggal
: ……………..
:……….
Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini: No
Aspek Yang Diamati
Keterlaksanaan Ya
I
Pendahuluan Stimulation (pemberian rangsangan) Guru memberi salam kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebagai wujud kebesaran Tuhan YME. Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru menyampaikan topik, sub topik dan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan penilaian otentik yang akan diambil saat pembelajaran kepada peserta didik. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan “Pada
pertemuan
sebelumnya,
kita
telah
mempelajari mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi eksoterm ataupun reaksi endoterm jika dilihat dari perubahan entalpinya (∆H). Dimana jika ∆H positif berarti reaksi endoterm dan jika negatif berarti reaksi eksoterm. Bagaimanakah cara menentukan nilai perubahan entalpi suatu reaksi berdasarkan jumlah mol atau koefisien reaksinya?”
Tidak
Penilaian 1,00 – 1,99
2,00– 2,99
3,003,49
3,504,00
Lampiran 14 Peserta didik menerima informasi kompetensi dari materi Termokimia yang akan dilaksanakan. Guru membagi peserta didik
dalam beberapa
kelompok minimal 5 kelompok (1 kelompok 7 atau 8 orang), untuk melakukan percobaan
serta
menjelaskan LKPD tentang reaksi eksoterm dan endoterm (Pada tahap ini, guru mengarahkan Peserta didik agar tetap berada di dalam kelompok, memusatkan perhatian pada diskusi mengenai materi dalam LKPD). II
Kegiatan inti 1. Fase
1:
Problem
statement
(identifikasi
masalah) a. Mengamati (Observing) Guru menuliskan beberapa reaksi 5. 2C + H2 → C2H2 ∆H= + 227 kJ 6. 2H2O → 2H2 + O2 ∆H= - 571,1 kJ 7. H2O (s) → H2O (l) 8. C + O2 → CO2
Guru meminta Peserta mengamati
∆H= - 36,4 kJ ∆H= - 393,52 kJ didik
yang
lain
reaksi yang dituliskan guru
(untuk menumbuhkan rasa ingin tahu Peserta didik) dari kegiatan tersebut. b. Menanya (Questioning) Peserta
didik
sebanyak
diminta
mungkin
mengemukakan
pertanyaan
yang
berkaitan dengan hasil pengamatannya. Contoh pertanyaan: Termasuk reaksi apakah reaksi tersebut? Apakah reaksi stoikiometri atau reaksi termokimia? Mengapa demikian? Dan reaksi nomor berapakah yang termasuk dalam entalpi pembentukan, penguraian, pembakaran dan entalpi pelarutan? Peserta didik menjawab pertanyaan yang
Lampiran 14 diberikan 2. Fase 2: Data collection /pengumpulan data Mengumpulkan data (eksperimen) Guru memperkenalkan praktikum yang akan dilakukan. Guru memperkenalkan alat dan bahan dan bahan yang ada dalam LKPD. Guru
menjelaskan
dan
mempertegas
prosedur kerja yang terdapat pada LKPD. Guru meminta perwakilan dari setipa kelompok untuk mengambil alat dan bahan yang sudah ada dalam LKPD. Guru membimbing Peserta didik untuk melakukan praktikum untuk menentukan perubahan entalpi reaksi berdasarkan langkah-langkah pada LKPD (Peserta
didik
diharapakan
aktif melakukan praktikum dan tanggung jawab
dalam
menjaga
keselamatan alat praktikum, dalam kegiatan alat praktikum. Guru membimbing Peserta didik dalam melakukan pengamatan. Peserta
didik
percobaan (Peserta
mencatat didik
hasil
diharapkan
menunjukan perilaku jujur dan teliti dalam mencatat data hasil pengamatan, disiplin selama kegiatan praktikum, serta dalam kegiatan ini guru menilai keterampilan Peserta didik). 3. Fase 3: Data procesing /pengolahan data Mengasosiasi (Associating) Peserta didik menganalisis data pengamatan tentang menentukan
perubahan
entalpi
reaksi dan membandingkan dengan teori dalam bahan ajar atau sumber lain untuk
Lampiran 14 menjawab dan membuktikan kebenaran hipotesis (Peserta didik diharapkan dapat bekerjasama
dan
aktif
dalam
menyelesaikan soal-soal pada LKPD). Peserta
didik
menyimpulkan
pengamatan tentang menentukan perubahan entalpi reaksi. Peserta didik mencatat semua hasil diskusi kelompoknya 4. Fase 4: Verifikasi (pembuktian) a. Mengkomunikasikan Peserta didik membuat laporan sementara. Pada tahap ini Peserta didik diharapkan pro-aktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman. Guru
memberikan
kesempatan
kepada
masing-masing kelompok diwakili oleh seorang Peserta didik untuk maju ke depan membacakan hasil diskusi di depan kelas (Peserta didik diharapkan bertanggung jawab
mempresentasikan
data
hasil
pengamatan dengan menggunakan bahasa yang baku dala presentasi hasil percobaan serta dalam kegiatan ini guru menilai presentasi Peserta didik). Guru
memberikan
kelompok
lain
kesempatan
untuk
kepada
mendengar
dan
menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan
(Peserta
didik
diharapkan menunjukan perilaku pro-aktif) Guru memberikan penghargaan
kepada
kelompok yang sudah berkinerja baik dan memberikan motivasi kepada Peserta didik yang belum berkinerja baik Guru memberikan penegasan kembali atas
Lampiran 14 jawaban yang telah disampaikan oleh Peserta didik. Guru mempersilakan Peserta didik untuk duduk kembali ke tempat semula. Guru
memberikan
penjelasan
singkat
tentang materi dengan menggunakan media PPT. b. Menilai Guru memberikan waktu untuk peserta didik untuk membaca kembali bahan ajar yang telah diberikan Guru memberikan kuis. III
Kegiatan penutup Generalization( membuat kesimpulan) Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan akhir. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik Guru mengingatkan Peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
Guru mengakhiri pertemuan dengan doa penutup dan meminta salah satu peserta didik
untuk
mengajarkan
memipin peserta
doa didik
(guru untuk
mengagungkan kebesaran TYME melalui berdoa sesudah kegiatan pembelajaran, berdoa dengan sikap santun dan berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianut).
Guru memberikan salam penutup.
IV
Pengelolaan waktu
V
Suasana kelas c. Peserta didik antusias d. Guru antusias.
Lampiran 14
Keterangan: Nilai 1,00-1,99 : Tidak Baik Nilai 2,00-2,99 : KurangBaik Nilai 3,00-3,49 : Cukup Baik Nilai 3,50-4,00 : Baik
Kupang,
2016
Pengamat
(____________________)
Lampiran 15
KISI-KISI DAN SOAL TES KETERAMPILAN PROSES Nama Sekolah
: SMAN 5 Kupang
Mata Pelajaran
: KIMIA
Kelas/Semester
: XI IPA 2/1
Kompetensi Dasar
: 3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 3.5. Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data
energi ikatan. Alokasi Waktu
Indikator Keterampilan Proses Observasi
: 2 x 45 menit
No. Soal 1
Butir Soal
Perhatikan data hasil percobaan berikut. No. Reaksi Menyerap Melepas Kalor Kalor 1. I 2. II Berdasarkan data hasil percobaan di atas, reaksi manakah yang tergolong reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? Jelaskan!
Kunci jawaban
Hasil reaksi pada reaski I termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena reaksi yang berlangsung disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi tergolong reaksi eksoterm. Hasil reaksi pada reaksi II termasuk dalam reaksi endoterm. Karena reaksi yang berlangsung menyebabkan dinding gelas kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas
Skor
10
Lampiran 15
Mengklasifikasikan
2
Perhatikan berbagai hasil percobaan berikut :
kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi II tergolong dalam reaksi endoterm. Berdasarkan data diatas yang termasuk dalam pengaruh :
10
Serbuk NH4Cl + serbuk Ca(OH)2, timbul gas berbauh tidak sedap disertai penurunan suhu Pita magnesium + larutan H2SO4, pita magnesium larut disertai kenaikan suhu Pipa tembaga + serbuk belerang, tidak terjadi perubahan tetapi berubah menjadi zat padat hitam setelah dipanaskan; reaksi berlanjut ketika pemanasan dihentikan. Gas N2O4 yang tidak berwarna berubah menjadi coklat jika dipanaskan; jika pemanasan dihentikan perlahan-lahan kembali tidak berwarna. Berdasarkan data di atas klasifikasikan manakah yang termasuk dalam reaksi endoterm dan reaksi eksoterm?
Menginferensi
3
Diketahui diagram siklus energi berikut C (s) + 2H2 (g) + 2O2 (g)
CH4 (g) + 2O2 (g) ∆H2= .....?
∆H1= -965 kJ
∆H3= -890 kJ CO2 (g) + 2H2O (g)
Hitunglah:
Serbuk NH4Cl + serbuk Ca(OH)2, timbul gas berbauh tidak sedap disertai penurunan suhu tergolong reaksi eksoterm. Pita magnesium + larutan H2SO4, pita magnesium larut disertai kenaikan suhu tergolong reaksi endoterm Pipa tembaga + serbuk belerang, tidak terjadi perubahan tetapi berubah menjadi zat padat hitam setelah dipanaskan; reaksi berlanjut ketika pemanasan dihentikan tergolong reaksi eksoterm. Gas N2O4 yang tidak berwarna berubah menjadi coklat jika dipanaskan; jika pemanasan dihentikan perlahan-lahan kembali tidak berwarna tergolong reaksi endoterm.
a. ∆H2 = ∆H1 - ∆H3 = (-965) – 75 kJ
(- 890) = -
10
Lampiran 15 a. ∆H2
C + 2H2 + 2O2
b.Buatlah diagram tingkat energinya C H4 + 2O2
C O2 + 2H2O
b.
Meramalkan
4
Mengkomunikasikan 5
Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang dihasilkan kayu atau minyak tanah yang terbakar mengakibatkan keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam keadaan akan menjadi normal kembali. Kemanakah kalor yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu atau minyak iotu tadi? Apakah kalor itu hilang?
Asas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu atau minyak tanah, bukannya hilang tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain disekitarnya dan diubah menjadi bentuk energi lainnya misalnya menjadi energi kinetik.
Diketahui: 2P (s) + O2 (s) + 3Cl2 (g) → 2POCl3 (g)
∆H reaksi = 320 + 241 – 575 – 184 = - 198 kJ
∆H= -1150 kJ
H2 (g) + Cl2 (g) → 2HCl (g)
∆H= -184 kJ
2P (g) + 5Cl2 (g) → 2PCl5(g)
∆H= -640 kJ
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (g)
∆H= -482 kJ
Hitunglah ∆H untuk reaksi: PCl5 (g) + H2O (g) → POCl3 (g) + 2HCl (g)
10
= 10
Lampiran 15
Jumlah
55
50
Pedoman Penskoran =
x 100
Lampiran 16
KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Nama Sekolah
: SMAN 5 Kupang
Mata Pelajaran
: KIMIA
Kelas/Semester
: XI IPA 2/1
Kompetensi Dasar
: Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram
tingkat energi dan menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Petunjuk. Tes Keterampilan Berpikir Kritis ini disusun berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis menurut Facione, et al . No.
Indikator Berpikir Kritis
Sub-Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Butir Soal Tes dan Kunci Jawaban
Skor
1
Interpretasi
Menguraikan Manfaat
1. Coba teteskan sedikit bensin di atas telapak tangan kalian. Setelah beberapa menit, apa yang terjadi? Apa yang dapat kalian rasakan? Mengapa hal itu bisa terjadi? Termasuk reaksi eksoterm atau endoterm peristiwa tersebut? Apa yang dapat kalian simpulkan? Jawaban: Yang terjadi adalah bensin akan menguap dan tangan kita akan terasa dingin. Hal ini dapat terjadi karena bensin bersifat volatile atau mudah menguap dan memiliki titik uap yang sangat rendah. Dimana saat bensin diteteskan di telapak tangan panas tubuh sudsah cukup untuk mengubah wujudnya. Dengan demikian, panas dari tubuh mengalir ke alcohol. Sewaktu aliran panas dari tubuh terjadi disaat itulah telapak tangan terasa dingin. Peristiwa ini tergolong dalam reaksi eksoterm.
10
Lampiran 16
2
Inferensi
Menarik Kesimpulan
Perhatikan data hasil percobaan berikut. No. Reaksi Menyerap Melepas Kalor Kalor 1. I 2. II
10
Berdasarkan data hasil percobaan di atas, reaksi manakah yang tergolong reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? Jelaskan! Jawaban:
3
Inferensi
Hasil reaksi pada reaski I termasuk dalam reaksi eksoterm. Karena reaksi yang berlangsung disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan gelas kimia beserta isinya menjadi panas hal ini yang menunjukan bahwa reaksi tergolong reaksi eksoterm. Hasil reaksi pada reaksi II termasuk dalam reaksi endoterm. Karena reaksi yang berlangsung menyebabkan dinding gelas kimia terasa dingin hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada dinding gelas kimia terasa dingin. Hal ini yang menunjukan bahwa reaksi II tergolong dalam reaksi endoterm. Menduga Alternatif 3. Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang dihasilkan kayu atau minyak tanah yang terbakar mengakibatkan keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam keadaan akan menjadi normal kembali. Kemanakah kalor yang dihasilkan dari proses pembakaran kayu atau minyak iotu tadi? Apakah kalor itu hilang? Jawaban: Asas kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu atau minyak tanah, bukannya hilang tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain disekitarnya dan diubah menjadi bentuk energi lainnya misalnya menjadi energi kinetik. Skor total
15
35
Tabel: 3.11 MATRIKS METODE PENELITIAN Tujuan 1
a. Mengetahui kemampuan guru . dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017.
b .
Mengetahui ketuntasan indikator dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017.
Karakteristik Yang Diamati Kemampuan Guru
Ketuntasan indikator
Definisi Operasional Karakteristik Yang diamati Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah skor yang diperoleh guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan discovery learning yang diukur menggunakan lembar pengelolaan pembelajaran yang sesuai. Rentangan skor rata-rata 3,50-4,00 adalah rentangan skor terhadap kemampuan guru yang baik. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar (IHB) adalah proporsi yang diperoleh dan diukur dengan lembar observasi dan angket penilaian diri sikap spiritual untuk Ki 1, lembar dan angket penilaian diri untuk sikap sosial KI 2, tes Hasil Belajar (THB) untuk aspek pengetahuan pada KI 3, dan lembar observasi psikomotor dan lembar penilaian portofolio, lembar tes hasil belajar proses, lembar penilaian hasil karya untuk aspek keterampilan KI 4. Suatu Indikator Hasil Belajar (IHB) dikatakan tuntas, apabila skor yang diperoleh 0,75, sedangkan kelas dikatakan tuntas apabila 80 % siswa mendapat proporsi jawaban 0,75
Instrumen Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran
Lembar penilaian aspek sikap KI 1, KI 2, aspek pengetahuan berupa tes hasil belajar (THB) aspek keterampilan KI 4
Sumber Data Guru
Pengambilan Data Observasi
Siswa
Observasi, angket, tes
Analisis Deskriptif
Deskriptif
c .
Mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2015/2016
Hasil belajar siswa
2 .
Mengetahui keterampilan proses siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi termokimia siswa Kelas XI IPA 2SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017.
Keterampilan proses
3 .
Mengetahui berpikir kritis siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017. a. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara keterampilan proses dengan
. 4
Ketuntasan hasil belajar adalah nilai yang didapat dari jumlah secara keseluruhan aspek sikap spiritual untuk KI 1, sikap sosial untuk KI 2, aspek pengtahuan untuk KI 3 dan aspek keterampilan KI 4. Hasil belajar siswa dikatakan tuntas bila nilai yang diperoleh memenuhi KKM. Kriteria ketuntasan untuk aspek sikap spiritual spiritual KI 1, aspek sikap sosial KI 2 dan aspek keterampilan KI 4 adalah 75 sedangkan untuk aspek pengetahuan KI 3 adalah 77. Ketuntasan hasil belajar secara keseluruhan dikatakan tuntas apabila nilai ketuntasan hasil belajar ≥ 75. Kelas dikatakan tuntas belajar bila 80% dari seluruh siswa di kelas mempunyai N ≥ 75. Keterampilan proses merupakan skor dari total setiap skor pengamatan dan tes dengan skor yang diperoleh/skor total X 100%. Keterampilan proses dikatakan tinggi apabila skor yang diperoleh ≥ 75%
Lembar penilaian aspek sikap KI 1, KI 2, aspek pengetahuan berupa tes hasil belajar (THB) aspek keterampilan KI 4
Siswa
KI 1 : Lembar angket aspek pengetahuan spiritual KI 2: Lembar Observasi aspek pengetahuan sikap sosial KI 3: tes KI 4: lembar penilaian keterampilan
Deskriptif
Test dan Lembar observasi keterampilan proses
Siswa
Deskriptif
Berpikir Kritis
Untuk tes berpikir kritis merupakan skor total setiap jawaban soal tes dengan skor yang diperoleh/skor total X 100%. Berpikir kritis dikatakan sangat tinggi apabila skor yang diperoleh ≥ 75%
Tes
Siswa
KI 1 : Lembar angket aspek pengetahuan spiritual KI 2: Lembar Observasi aspek pengetahuan sikap sosial KI 3: tes KI 4: lembar penilaian keterampilan Lembar Kisi-Kisi Tes Berpikir Kritis
Hubungan keterampilan proses dengan
Keterampilan proses diri dengan hasil belajar adalah derajat hubungan yang dinyatakan dengan koefisien korelasi ( r).
Tes keterampilan proses dan THB
Siswa
Lembar tes dan THB
Statistik korelasi sederhana
Deskriptif
hasil belajar kimia yang menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimis siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017 b.
c.
5
Mengetahui ada tidaknya hubungan antara berpikir kritis dengan hasil belajar kimia yang menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok larutan termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017.
Mengetahui ada tidaknya hubungan antara keterampilan proses dan berpikir kritis dengan hasil belajar kimia yang menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia, siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017
a. Mengetahui ada tidaknya pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI
hasil belajar
Hubungan berpikir kritis dengan hasil belajar
Hubungan berpikir kritis dengan hasil belajar adalah derajad hubungan yang dinyatakan dengan koefisien korelasi ( r)
Hubungan ketrampilan proses dan berpikir kritis dengan hasil belajar
Hubungan ketrampilan proses dan berpikir kritis terhadap hasil belajar adalah derajad hubungan yang dinyatakan dengan koefisien korelasi berganda:
Pengaruh ketrampilan proses terhadap hasil belajar
Pengaruh ketrampilan proses terhadap hasil belajar adalah besar pengaruh yang dinyatakan dengan persamaan regresi linear sederhana.
Ry
Siswa Lembar tes soal berpikir kritis dan THB
Lembar tes keterampilan proses, lembar observas i dan lembar tes soal berpikir kritis dan THB
Siswa
Lembar tes ketrampilan proses dan THB
Siswa
Angket, Tes soal dan THB
Statistik korelasi sederhana
Tes soal dan THB
Statistik korelasi berganda
Soal tes dan THB
Statistik Regresi sederhana
IPA 2 4 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017. b. Mengetahui ada tidaknya pengaruh berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 3 Kupang tahun ajaran 2016/2017. c. Mengetahui ada tidaknya pengaruh antara keterampilan proses dan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan pendekatan discovery learning pada materi pokok termokimia siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 5 Kupang tahun ajaran 2016/2017
Pengaruh berpikir kritis terhadap hasil belajar
Pengaruh ketrampilan proses dan berpikir kritis terhadap hasil belajar
Pengaruh berpikir kritis terhadap hasil belajar adalah besar pengaruh yang dinyatakan dengan persamaan regresi linear sederhana.
Pengaruh keterampilan proses dan berpikir kritis terhadap hasil belajar adalah besar pengaruh yang dinyatakan dengan persamaan regresi linear ganda.
Lembar tes soal berpikir kritis dan THB
Siswa
Tes soal dan THB
Statistik Regresi sederhana
Lembar tes keterampilan proses dan lembar tes soal berpikir kritis dan THB
Siswa
Tes soal dan THB
Statistik Regresi ganda
CAKARAN STATISTIK
a. Uji Persyaratan 1) Uji Normalitas Data Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak maka digunakan data nilai akhir keseluruhan hasil belajar siswa
No
Kode Siswa
Nilai Hasil Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
ANB AMS ACWR BMM DT DB DSN DBL EN EBB EOT FN TN IAD JFS JSRN KYM LFL MYP MDK MRS MN MLG MK PNL RNN YDN YN IKR FH ADR
84 83 84 88 85 86 84 88 90 87 88 84 90 82 88 91 87 88 84 89 86 90 81 84 88 88 83 91 91 86 82
32 33 34 35 36 37 38
91 91 87 84 85 82 88
FN ARA IE LMN TVN RD YEB
Data terbesar
= 91
Data terkecil
= 81
n
= 38
R
= = = 10
Banyaknya kelas (k)
= = = = =
Interval Kelas (i)
= = = Tabel Distribusi Frekuensi
Kelas 81-82 83-84 85-86 87-88 89-90 91-92
F 4 7 5 12 4 6 38
Keterangan : Kolom 1: Kelas
xi 81,5 83,5 85,5 87,5 89,5 91,5 519
f.xi 326 584,5 427,5 1050 358 549 3295
Kolom 2: Frekuensi Kolom 3: Rumus untuk menghitung Mean dari data bergolong adalah:
Dimana: Me : Mean untuk data tergolong f f.xi
: Jumlah data atau sampel : Produk perkalian antara fi pada tiap interval data rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data. Misalnya xi untuk interval pertama
Berdasarkan tabel penolong di atas, maka Mean dari data di atas adalah
Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui standar deviasi atau simpangan baku dari data dengan rumus sebagai berikut:
Untuk data interval nilai tes kimia dari sampel sebanyak 38 orang siswa, standar deviasi dapat dihitung dengan rumus di atas, setelah terlebih dahulu menyusun tabel penolong. Pada pengujian sebelumnya telah diketahui rata-rata nilai tes sampel adalah 86,71. Tabel Penolong untuk Menghitung Standar Deviasi dari Sampel Kelas 81-82 83-84 85-86 87-88 89-90 91-92
F 4 7 5 12 4 6 38
xi 81,5 83,5 85,5 87,5 89,5 91,5 -
-5,21 -3,21 -1,21 0,79 2,79 4,79 -
27,1441 10,3041 1,4641 0,6241 7,7841 22,9441 -
108,5764 72,1287 7,3205 7,4892 31,1364 137,6646 364,3158
Berdasarkan rumus untuk menghitung standar deviasi data bergolong, maka standar deviasi atau simpangan baku dari sampel adalah:
Jadi, standar deviasi nilai tes kimia dari sampel sebanyak 38 orang siswa adalah 3,14. Berdasarkan data sebelumnya, diketahui n = 38, k = 6, maka pengujian selanjutnya adalah uji dengan chi kuadrat. Tabel Kerja Pengujian Normalitas dengan Rumus Chi Kuadrat No
Kelas
Batas
z-score
Kelas
Batas
Luas
Fe
Fo
luas
daerah
2,4966
4
0,0455
1,729
7
0,4315
16,397
5
0,1918
7,2884
12
0,1692
6,4296
4
0,0822
3,1236
6
daerah 1
81-82
80,5
-1,97
0,4756
2
83-84
82,5
-1,34
0,4099
3
4
5
6
85-86
84,5
87-88
86,5
89-90
88,5
91-92
7
-1,70
-0,06
0,57
0,0657
0,4554
0,0239
0,2157
90,5
1,20
0,3849
92,5
1,84
0,4671
Keterangan: Kolom 2: Kelas Interval Kolom 3: Batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5 Kolom 4:
Kolom 5:
Lihat tabel berdasarkan harga Z-score setiap kelas
Kolom 6:
Luas daerah = batas luas daerah yang lebih besar – batas luas daerah yang lebih kecil
Kolom 7: Kolom 8:
Frekuensi observasi yaitu banyaknya data yang termasuk pada suatu kelas interval
Selanjutnya dengan rumus
untuk menghitung
masing-masing kelas interval.
Dengan membandingkan
dengan nilai
derajat kebebasan (dk) = kuadrat didapat a) Jika
untuk α = 0,05 dan
, maka dicari pada tabel chidengan kriteria pengujian sebagai berikut: , artinya data berdistribusi normal, maka
akan dilanjutkan dengan analisis korelasi dan regresi berganda. b) Jika Kesimpulan: karena
, artinya distribusi data tidak normal atau
9,49, maka data
berdistribusi normal sehingga analisis korelasi dan regresi dapat dilanjutkan.
b. Uji Korelasi 1) Pengujian Hipotesis Hubungan X1 dengan Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: a. Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. b. H0: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r ≠ 0 Ho : r = 0 Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM: No
X1
1
76
Y 84
2
78
3
X12
Y2
X1 Y
5776
7056
6156
83
6084
6889
6630
75
84
5625
7056
6225
4
80
88
6400
7744
7200
5
78
85
6084
7255
7176
6
80
86
6400
7396
6400
7
75
84
5625
7056
6600
8
76
88
5776
7744
6688
9
78
90
6084
8100
7176
10
76
87
5776
7569
6384
11
79
88
6241
7744
6873
12
80
84
6400
7056
6560
13
80
90
6400
8100
7200
14
75
82
5625
6724
6450
15
79
88
6241
7744
6952
16
78
91
6084
8281
6708
17
82
87
6724
7569
7544
18
75
88
5625
7744
6675
19
76
84
5776
7056
6232
20
80
89
6400
7921
7360
21
84
86
7056
7396
7812
22
82
90
6724
8100
7380
23
78
81
6084
6561
6942
24
76
84
5776
7056
6536
25
80
88
6400
7744
7040
26
76
88
5776
7744
6688
27
82
83
6724
6889
7380
28
86
91
7396
8281
7740
29
80
91
6400
8281
7360
30
78
86
6084
7396
6552
31
78
82
6084
6724
6396
32
82
91
6724
8281
7216
33
84
91
7056
8281
7728
34
78
87
6084
7569
6786
35
76
84
5776
7056
6460
36
80
85
6400
7225
6640
37
75
82
5625
6724
6675
38
78
88
6084
7744
6240
Statistik
X
X2
Y2
XY
Jumlah
2989
235399
284856
260760
Y 3288
Langkah 4. Mencari rhitung dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:
0,429
Langkah 5. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X1 terhadap Y dengan rumus: KP = r2 x 100% = 0,4292 x 100% = 18,40% Artinya kemampuan berpikir kritis memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 18,40% dan sisanya 81,6% ditentukan oleh variabel lain.
Langkah 6. Menguji signifikan dengan rumus thitung: thitung
r n
2 r2
0
2 0
2
0
Kaidah pengujian: Jika thitung ≥ ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan thitung ≤ ttabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 38, uji dua pihak; dk =
sehingga diperoleh ttabel = 2,021
Langkah 7. Membuat kesimpulan 1. Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 38, uji dua pihak; 2. dk =
sehingga diperoleh ttabel = 2,021
3. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel, atau 2,850 > 2,021, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar.
2) Pengujian Hipotesis Hubungan X2 dengan Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H0: Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi
pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r ≠ 0 Ho : r = 0 Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi PPM: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
X2 75 74 78 78 78 78 74 76 82 72 70 70 78 74 78 76 82 74 74 82 80 78 76 74 80 80 78 82
Y 81 85 83 90 92 80 88 88 92 84 87 82 90 86 88 86 92 89 82 92 93 90 89 86 88 88 90 90
X22 5625 5476 6084 6084 6084 6084 5476 5776 6724 5184 4900 4900 6084 5476 6084 5776 6724 5476 5476 6724 6400 6084 5776 5476 6400 6400 6084 6724
Y2 6561 7225 6889 8100 8464 6400 7744 7744 8464 7056 7569 6724 8100 7396 7744 7396 8464 7921 6724 8464 8649 8100 7921 7396 7744 7744 8100 8100
X2Y 6075 6290 6474 7020 7176 6240 6512 6688 7544 6048 6090 5740 7020 6364 6864 6536 7544 6586 6068 7544 7440 7020 6764 6364 7040 7040 7020 7380
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Statistik Jumlah
82 78 78 72 82 80 72 72 76 78 X2 2921
92 84 82 88 92 87 85 83 89 80 Y 3313
6724 6084 6084 5184 6724 6400 5184 5184 5776 6084 X22 224989
8464 7056 6724 7744 8464 7569 7225 6889 7921 6400 Y2 289359
7544 6552 6396 6336 7544 6960 6120 5976 6764 6240 X2Y 254923
Langkah 4. Mencari rhitung dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:
Langkah 5. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X1 terhadap Y dengan rumus: KP = r2 x 100% = 0,532 x 100% = 28,09%
Artinya kreativitas memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 28,09% dan sisanya 71,91% ditentukan oleh variabel lain.
Langkah 6. Menguji signifikan dengan rumus thitung:
Kaidah pengujian: Jika
thitung ≥ ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan thitung ≤ ttabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan
Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 38, uji dua pihak; dk =
sehingga diperoleh ttabel = 2,021
Langkah 7. Membuat kesimpulan Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0,05 dan n = 38, uji dua pihak; dk =
sehingga diperoleh ttabel = 2,021
Ternyata thitung lebih besar dari ttabel, atau 3,75 > 2,021, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thiniking) dengan hasil belajar. 3) Pengujian Hipotesis Hubungan X1, X2 dengan Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thiniking) siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H0: Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thiniking) siswa dengan hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016.
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r ≠ 0 Ho : r = 0
Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung Korelasi Ganda:
76
75
81
5329
6561
5913
5625
6075
5700
78
74
85
5184
7225
6120
5476
6290
5772
75
78
83
5625
6889
6225
6084
6474
5850
80
78
90
6400
8100
7200
6084
7020
6240
78
78
92
6084
8464
7176
6084
7176
6084
80
78
80
6400
6400
6400
6084
6240
6240
75
74
88
5625
7744
6600
5476
6512
5550
76
76
88
5329
7744
6424
5776
6688
5776
78
82
92
5184
8464
6624
6724
7544
6396
76
72
84
5776
7056
6384
5184
6048
5472
79
70
87
6241
7569
6873
4900
6090
5530
80
70
82
6400
6724
6560
4900
5740
5600
80
78
90
6400
8100
7200
6084
7020
6240
75
74
86
5625
7396
6450
5476
6364
5550
79
78
88
6241
7744
6952
6084
6864
6162
78
76
86
5476
7396
6364
5776
6536
5928
82
82
92
6724
8464
7544
6724
7544
6724
75
74
89
5625
7921
6675
5476
6586
5550
76
74
82
5776
6724
6232
5476
6068
5624
80
82
92
6400
8464
7360
6724
7544
6560
84
80
93
7056
8649
7812
6400
7440
6720
82
78
90
6724
8100
7380
6084
7020
6396
78
76
89
6084
7921
6942
5776
6764
5928
76
74
86
5184
7396
6192
5476
6364
5624
80
80
88
6400
7744
7040
6400
7040
6400
76
80
88
5776
7744
6688
6400
7040
6080
82
78
90
6724
8100
7380
6084
7020
6396
86
82
90
7396
8100
7740
6724
7380
7052
80
82
92
6400
8464
7360
6724
7544
6560
78
78
84
6084
7056
6552
6084
6552
6084
78
78
82
6084
6724
6396
6084
6396
6084
82
72
88
6724
7744
7216
5184
6336
5904
84
82
92
7056
8464
7728
6724
7544
6888
78
80
87
5476
7569
6438
6400
6960
6240
76
72
85
5776
7225
6460
5184
6120
5472
80
72
83
6400
6889
6640
5184
5976
5760
75
76
89
5184
7921
6408
5776
6764
5700
78
78
80
5184
6400
5760
6084
6240
6084
X1
X2
X12
Y2
X22
X2 Y
X1X2
235399
289359
254923
229920
2989
Y 2921 3313
X1Y
260760 224989
a. Menghitung nilai korelasi X1 dan X2 Ringkasan Statistik X1 dengan X2 Simbol Statistik N X1 X2 X12 X22 X1X2
Nilai Statistik 38 2989 2921 235399 224989 229920
Langkah 4. Mencari nilai korelasi antar variabel dan korelasi ganda (RX1.X2.Y) Ringkasan Hasil Korelasi Simbol Statistik
Nilai Statistik 0,429 0,53 0,440 Dari hasil korelasi kemudian dimasukkan pada rumus korelasi ganda (R) dengan rumus:
Kontribusi secara simultan R2 x 100% = 0,5732 x 100% = 32,833 dan sisanya 67,167% ditentukan oleh variabel lain.
Langkah 5. Menguji signifikansi dengan rumus Fhitung:
Kaidah pengujian signifikan: Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel, terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Mencari nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:
Langkah 6. Membuat kesimpulan
Setelah dihitung ternyata Fhitung > Ftabel atau 8,554 > 3,23, maka tolak Ho dan terima Ha artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) dengan hasil belajar. c. Uji Regresi 1) Pengaruh X1 terhadap Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat: Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H0: Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016.
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r ≠ 0 Ho : r = 0 Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik: No
X1
1
76
Y 81
2
78
3
X12
Y2
X1 Y
5776
6561
6156
85
6084
7225
6630
75
83
5625
6889
6225
4
80
90
6400
8100
7200
5
78
92
6084
8464
7176
6
80
80
6400
6400
6400
7
75
88
5625
7744
6600
8
76
88
5776
7744
6688
9
78
92
6084
8464
7176
10
76
84
5776
7056
6384
11
79
87
6241
7569
6873
12
80
82
6400
6724
6560
13
80
90
6400
8100
7200
14
75
86
5625
7396
6450
15
79
88
6241
7744
6952
16
78
86
6084
7396
6708
17
82
92
6724
8464
7544
18
75
89
5625
7921
6675
19
76
82
5776
6724
6232
20
80
92
6400
8464
7360
21
84
93
7056
8649
7812
22
82
90
6724
8100
7380
23
78
89
6084
7921
6942
24
76
86
5776
7396
6536
25
80
88
6400
7744
7040
26
76
88
5776
7744
6688
27
82
90
6724
8100
7380
28
86
90
7396
8100
7740
29
80
92
6400
8464
7360
30
78
84
6084
7056
6552
31
78
82
6084
6724
6396
32
82
88
6724
7744
7216
33
84
92
7056
8464
7728
34
78
87
6084
7569
6786
35
76
85
5776
7225
6460
36
80
83
6400
6889
6640
37
75
89
5625
7921
6675
38
78
80
6084
6400
6240
Statistik
X
X2
Y2
XY
Jumlah
2989
235399
289359
260760
Y 3313
Langkah 4. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus: (1) Menghitung rumus b
(2) Menghitung rumus a
langkah 5. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg [a]):
Langkah 6. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg [b│a]):
Langkah 7. Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JKRes): │
Langkah 8. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKReg[a]):
Langkah 9. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat regresi (RJKReg [b│a])
Langkah 10. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKRes):
Langkah 11. Menguji signifikansi:
Kaidah pengujian signifikansi: Jika
Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan
Dengan taraf signifikan: α = 0,05 Mencari Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:
Langkah 12. Membuat kesimpulan: Setelah dihitung ternyata Fhitung > Ftabel atau
> 4,08, maka
tolak Ho dan terima Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar.
Menguji Linieritas: Langkah 1. Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE):
Tabel Penolong Variabel X1 dan Y untuk mencari (JKE) No.
X1
Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
76 78 75 80 78 80 75 76 78 76 79 80 80 75 79 78 82 75 76 80 84 82 78 76
81 85 83 90 92 80 88 88 92 84 87 82 90 86 88 86 92 89 82 92 93 90 89 86
MENJADI
Diurutkan dari data terkecil ke data terbesar (X) 75 75 75 75 75 76 76 76 76 76 76 76 78 78 78 78 78 78 78 78 78 79 79 80
Kelompok
n
Y
Kelompok 1
5
Kelompok 2
7
Kelompok 3
9
Kelompok 4 Kelompok
2
83 88 86 89 89 81 88 84 82 86 88 85 85 92 92 86 89 84 82 87 80 87 88 90
8
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
80 76 82 86 80 78 78 82 84 78 76 80 75 78
88 88 90 90 92 84 82 88 92 87 85 83 89 80
80 80 80 80 80 80 80 82 82 82 82 84 84 86
5
Kelompok 6
4
Kelompok 7 Kelompok 8
2 1
80 82 90 92 88 92 83 92 90 90 88 93 92 90
Langkah 2. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC):
Langkah 3. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC):
Langkah 4. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE):
Langkah 5. Mencari nilai Fhitung:
Langkah 6. Menentukan keputusan pengujian linieritas Kaidah pengujian signifikansi: Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka tolak Ho artinya data berpola Linier dan Fhitung ≥ Ftabel, maka terima Ho artinya data berpola tidak linier Dengan taraf signifikan (α) = 0,05
Langkah 7. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel Ternyata Fhitung ˂ Ftabel atau
˂ 2,42, maka tolak Ho artinya data
berpola linier.
Langkah 8. Kesimpulan Variabel kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar berpola linier. 2) Pengaruh X2 terhadap Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat:
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016.
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik: Ha : r ≠ 0 Ho : r = 0
Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
X2 75 74 78 78 78 78 74 76 82 72 70 70 78 74 78
Y 81 85 83 90 92 80 88 88 92 84 87 82 90 86 88
X22 5625 5476 6084 6084 6084 6084 5476 5776 6724 5184 4900 4900 6084 5476 6084
Y2 6561 7225 6889 8100 8464 6400 7744 7744 8464 7056 7569 6724 8100 7396 7744
X2Y 6075 6290 6474 7020 7176 6240 6512 6688 7544 6048 6090 5740 7020 6364 6864
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Statistik Jumlah
76 82 74 74 82 80 78 76 74 80 80 78 82 82 78 78 72 82 80 72 72 76 78 X2 2921
86 92 89 82 92 93 90 89 86 88 88 90 90 92 84 82 88 92 87 85 83 89 80 Y 3313
5776 6724 5476 5476 6724 6400 6084 5776 5476 6400 6400 6084 6724 6724 6084 6084 5184 6724 6400 5184 5184 5776 6084 X22 224989
7396 8464 7921 6724 8464 8649 8100 7921 7396 7744 7744 8100 8100 8464 7056 6724 7744 8464 7569 7225 6889 7921 6400 Y2 289359
6536 7544 6586 6068 7544 7440 7020 6764 6364 7040 7040 7020 7380 7544 6552 6396 6336 7544 6960 6120 5976 6764 6240 X2Y 254923
Langkah 4. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus: (1) Menghitung rumus b
(2) Menghitung rumus a
langkah 5. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg [a]):
Langkah 6. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg [b│a]):
Langkah 7. Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JKRes):
Langkah 8. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKReg[a]):
Langkah 9. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat regresi (RJKReg [b│a])
Langkah 10. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKRes):
Langkah 11. Menguji signifikansi:
Kaidah pengujian signifikansi: Jika
Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan
Dengan taraf signifikan: α = 0,05 Mencari Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:
Langkah 12. Membuat kesimpulan: Setelah dihitung ternyata Fhitung > Ftabel atau
> 3,23, maka tolak
Ho dan terima Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) terhadap hasil belajar. Menguji Linieritas: Langkah 1. Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE):
Tabel Penolong Variabel X2 dan Y untuk mencari (JKE) No.
X2
Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9
75 74 78 78 78 78 74 76 82
81 85 83 90 92 80 88 88 92
Diurutkan dari data terkecil ke data terbesar (X) 70 70 72 72 72 72 74 74 74
MENJADI
Kelompok
n
Y
Kelompok 1 Kelompok 2
2
Kelompok 3
6
87 82 84 88 85 83 85 88 86
4
10 11 12 13
72 70 70 78
84 87 82 90
74 74 74 75
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
74 78 76 82 74 74 82 80 78 76 74 80 80 78 82 82 78 78 72 82 80 72 72 76 78
86 88 86 92 89 82 92 93 90 89 86 88 88 90 90 92 84 82 88 92 87 85 83 89 80
76 76 76 76 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 80 80 80 80 82 82 82 82 82 82
Kelompok 4 Kelompok 5
1
Kelompok 6
11
Kelompok 7
4
Kelompok 8
6
4
89 82 86 81 88 86 89 89 83 90 92 80 90 88 90 90 84 82 80 93 88 88 87 92 92 92 90 92 92
292,014
Langkah 2. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC):
Langkah 3. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC):
Langkah 4. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE):
Langkah 5. Mencari nilai Fhitung:
Langkah 6. Menentukan keputusan pengujian linieritas
Kaidah pengujian signifikansi: Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka tolah Ho artinya data berpola Liniear dan Fhitung ≥ Ftabel, maka terima Ho artinya data berpola tidak linier Dengan taraf signifikan (α) = 0,05
Langkah 7. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel Ternyata Fhitung ˂ Ftabel atau
˂ 2,42, maka tolak Ho artinya data
berpola linier.
3) Pengaruh X1, X2 terhadap Y Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat Ha :Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) siswa terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) siswa terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan Inkuiri Terbimbing pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2015/2016.
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik Ha: R ≠ Ho: R = 0
Langkah 3. Membuat tabel penolong Ringkasan Statistik untuk X1 terhadap Y Simbol Nilai N 38 2989 X1 3313 Y 235399 X12 289359 Y2 260760 X1Y
Ringkasan Statistik untuk X2 terhadap Y Simbol Nilai N 38 2921 X2 3313 Y 224989 X22 289359 Y2 254923 X2Y
Ringkasan Statistik untuk X1 terhadap X2 Simbol Nilai N 38 2989 X1 2921 X2 235399 X12 224989 X22 229920 X1X2
Langkah 4. Menghitung nilai-nilai persamaan b1, b2 dan a: a. b. c. d. e. f.
Langkah 5. Mencari Korelasi Ganda:
Langkah 6. Mencari Nilai Kontribusi Korelasi Ganda:
Langkah 7. Menguji signifikansi dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel:
Kaidah pengujian signifikan: Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf sigifikan: α = 0,05
Langkah 8. Membuat kesimpulan Ternyata Fhitung > Ftabel atau
>
, maka tolak Ho dan terima Ha
artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) terhadap hasil belajar siswa.
X1 TERHADAP Y Correlations
Keterampilan proses
Keterampilan
Hasil
proses
belajar
Pearson Correlation
1
.489
Sig. (2-tailed)
.002
Sum of Squares and Cross-products Covariance N Hasil belajar
**
Pearson Correlation
290.553
150.842
7.853
4.077
38
38
**
1
.489
Sig. (2-tailed)
.002
Sum of Squares and Cross-products Covariance N
150.842
327.474
4.077
8.851
38
38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b
Model Summary
Model 1
R .489
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.239
a. Predictors: (Constant), keterampilan proses b. Dependent Variable: hasil belajar
.218
2.63082
Durbin-Watson 2.309
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
78.311
1
78.311
Residual
249.163
36
6.921
Total
327.474
37
F
Sig.
11.315
.002
a
a. Predictors: (Constant), keterampilan proses b. Dependent Variable: hasil belajar
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) keterampilan
a. Dependent Variable: hasil belajar
Std. Error 45.691
12.148
.519
.154
Coefficients Beta
95% Confidence Interval for B t
.489
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
3.761
.001
21.054
70.327
3.364
.002
.206
.832
X2 TERHADAP Y Correlations Kemampuan
Hasil
berpikir kritis
belajar
Kemampuan Pearson Correlation berpikir kritis
1
Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance N
Hasil belajar Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance N
.416
**
.009 456.342
160.632
12.334
4.341
38
38
**
1
.416
.009 160.632
327.474
4.341
8.851
38
38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b
Model Summary
Model
R
1
.416
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.173
.150
Durbin-Watson
2.74333
2.280
a. Predictors: (Constant), kemampuan berpikir kritis b. Dependent Variable: hasil belajar
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
F
56.542
1
56.542
Residual
270.932
36
7.526
Total
327.474
37
Sig.
7.513
.009
a
a. Predictors: (Constant), kemampuan berpikir kritis b. Dependent Variable: hasil belajar
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Kemampuan berpikir kritis
Std. Error 59.469
9.881
.352
.128
Coefficients Beta
95% Confidence Interval for B t
.416
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
6.018
.000
39.428
79.509
2.741
.009
.092
.612
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
59.469
9.881
.352
.128
Kemampuan berpikir kritis
95% Confidence Interval for B t
.416
Sig. .000
39.428
79.509
2.741
.009
.092
.612
X1, X2 TERHADAP Y Correlations
proses
Pearson Correlation
Keterampilan
Kemampuan
Hasil
proses
berpikir kritis
belajar
1
Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts
290.553
.440
**
Upper Bound
6.018
a. Dependent Variable: hasil belajar
Keterampilan
Lower Bound
.489
**
.006
.002
160.289
150.842
Covariance
7.853
4.332
4.077
38
38
38
**
1
N Kemampuan
Pearson Correlation
berpikir kritis
Sig. (2-tailed)
.440
.006
Sum of Squares and Crossproducts
160.632
4.332
12.334
4.341
38
38
38
**
**
1
Pearson Correlation
.489
Sig. (2-tailed)
products
.009 456.342
N
Sum of Squares and Cross-
**
160.289
Covariance
Hasil belajar
.416
.416
.002
.009
150.842
160.632
327.474
4.077
4.341
8.851
38
38
38
Covariance N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b
Model Summary
Model 1
R .537
R Square a
.289
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .248
2.57944
a. Predictors: (Constant), keterampilan proses, kemampuan berpikir kritis b. Dependent Variable: hasil belajar
b
ANOVA
Durbin-Watson 2.367
Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
94.600
2
47.300
Residual
232.873
35
6.654
Total
327.474
37
F
Sig.
7.109
.003
a
a. Predictors: (Constant), keterampilan proses, kemampuan berpikir kritis b. Dependent Variable: hasil belajar
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Kemapuan berpikir kritis Keterampilan proses
Std. Error 38.647
12.733
.210
.134
.403
.169
Coefficients
95% Confidence Interval for B
Beta
t
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
3.035
.005
12.798
64.496
.248
1.565
.127
-.063
.483
.380
2.392
.022
.061
.745
a. Dependent Variable: hasil belajar
UJI LINERITAS XI
ANOVA Table Sum of Squares Hasil belajar * keterampilan proses
Between Groups
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined)
89.746
7
12.821
1.618
.169
Linearity
78.311
1
78.311
9.882
.004
Deviation from Linearity
11.435
6
1.906
Within Groups
237.728
30
7.924
Total
327.474
37
.241
.959
UJI LINEARITAS X2 ANOVA Table Sum of Squares Hasil belajar *
Between Groups
Mean Square
F
Sig.
112.762
7
16.109
2.251
.058
Linearity
56.542
1
56.542
7.900
.009
Deviation from Linearity
56.220
6
9.370
1.309
.283
Within Groups
214.712
30
7.157
Total
327.474
37
kemapuan
(Combined)
df
berpikir kritis