BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dalam penelitian ini terdapat selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada PD. Taru Martani Yogyakarta, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengendalian Biaya Produksi a. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku 1) Selisih harga bahan baku terjadi
pada tahun 2007 adalah sebesar
Rp 43.443.938,00 (efisien), pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 29.412.273,00 (efisien), pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 14.716.783,00 (efisien), pada tahun 2010 adalah
sebesar
Rp 41.660.913,00 (efisien), pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 16.239.137,00 (efisien). 2) Selisih kuantitas bahan baku terjadi pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 358.009.125,00 (tidak efisien), pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 79.521.682,00 (efisien), pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 524.910.790,00 (tidak efisien), pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 73.147.865,00 (efisien), pada tahun 2011 adalah selisih sebesar Rp 267.850.385,00 (efisien). b. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung 127
128
1) Selisih tarif upah langsung terjadi pada tahun 2007 terjadi selisih sebesar Rp 750.992,00 (tidak efisien), pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 371.488,00 (efisien), pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 307.520,00 (efisien), pada tahun 2010 adalah sebesar Rp.149.568,00 (efisien), pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 363.584,00 (efisien). 2) Selisih efisiensi upah langsung terjadi pada tahun 2007 terjadi selisih sebesar Rp 34.280,00 (efisien), pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 171.400,00 (efisien), pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 137.120,00 (efisien), pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 206.400,00 (efisien), pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 172.000,00 (efisien). c. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik 1) Selisih anggaran pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 71.772.361,00 (efisien), pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 17.758.490,00 (efisien), pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 113.559.383,00 (tidak efisien), pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 47.628.410,00 (efisien), pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 148.393.940,00 (tidak efisien). 2) Selisih kapasitas pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 7.216.560,00 (efisien), pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 9.437.040,00 (efisien), pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 8.881.920,00 (efisien), pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 9.992.160,00 (efisien), pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 9.437.040,00 (efisien).
129
3) Selisih efisiensi BOP total yang terjadi pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 4.777.920,00 (efisien), pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 23.889.600,00 (efisien), pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 19.111.680,00 (efisien), pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 28.667.520,00 (efisien), pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 23.889.600,00 (efisien). 2. Sebab-sebab Terjadinya Selisih Biaya Produksi a. Selisih Biaya Bahan Baku 1) Selisih Harga Bahan Baku Tahun 2007 sampai 2011 Penyebab terjadinya selisih harga bahan baku PD. Taru Martani karena adanya fluktuasi harga pasar bahan baku lokal maupun manca negara sehingga menyebabkan harga yang tidak stabil. Pada tahun 2007 hingga tahun 2011 terjadi selisih efisien karena baiknya departemen pembelian dalam menetapkan standar harga bahan baku sehingga selisih yang terjadi masih dalam batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan. 2) Selisih Kuantitas Bahan Baku Tahun 2007 sampai 2011 Selisih kuantitas bahan baku dapat terjadi karena berbagai hal seperti keadaan cuaca, karena kuantitas dan kualitas bahan baku pada musim penghujan cenderung menurun, penetapan standar, dan pemakaian bahan baku. Faktor penyebab terjadinya selisih yang efisien tahun 2008, 2010 dan 2011 karena penetapan standar kuantitas bahan baku
130
yang baik dan pemakaian kuantitas bahan baku yang tepat sedangkan faktor penyebab terjadinya selisih yang tidak efisien tahun 2007 dan 2009 karena penetapan standar kuantitas bahan baku yang kurang tepat dan terjadi pemborosan dalam penggunaan bahan baku. b. Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung 1) Selisih Tarif Upah Langsung Tahun 2007 sampai 2011 Selisih tarif upah langsung terjadi karena kenaikan upah pegawai dari tahun ke tahun. Faktor penyebab terjadinya selisih yang efisien tahun 2008 hingga 2011 karena tepatnya penetapan standar tarif upah yang dilakukan perusahaan sehingga selisih yang terjadi tidak melebihi batas toleransi sedangkan faktor penyebab terjadinya selisih yang tidak efisien tahun 2007 karena penetapan standar tarif upah yang dilakukan perusahaan dinilai terlalu tinggi. 2) Selisih Efisiensi Upah Langsung Tahun 2007 sampai 2011 Faktor penyebab terjadinya selisih yang efisien pada tahun 2007 hingga 2011 karena jam kerja standar yang ditentukan oleh manajemen perusahaan telah mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi kerja, tersedianya bahan baku, kelelahan pegawai, kesalahan (human error), serta penundaan pekerjaan yang tidak dapat dihindari sehingga standar yang ditetapkan tepat dan selisih yang terjadi tidak melebihi batas toleransi.sehingga selisih yang terjadi tidak melebihi batas toleransi.
131
c. Selisih Biaya Overhead Pabrik 1) Selisih Anggaran Tahun 2007 sampai 2011 Faktor penyebab terjadinya selisih yang efisien pada tahun 2007, 2008 dan 2010 karena tepatnya penetapan mengenai tarif standar overhead pabrik dan kapasitas normal sehingga selisihnya tidak melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan. Faktor penyebab terjadinya selisih yang tidak efisien pada tahun 2009 dan 2011 karena tidak tepatnya penetapan tarif standar overhead pabrik dan kapasitas normal sehingga selisihnya melebihi batas toleransi yang ditetapkan. 2) Selisih Kapasitas Tahun 2007 sampai 2011 Faktor penyebab terjadinya selisih efisien pada tahun 2007 hingga 2011 karena tepatnya penetapan standar yang terdiri dari tarif tetap standar dan kapasitas normal, sehingga selisih yang terjadi tidak melebihi batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan. 3) Selisih Efisiensi Total Tahun 2007 sampai 2011 Faktor penyebab terjadinya selisih efisien pada tahun 2007 sampai 2011 karena tepatnya penetapan standar yang terdiri dari tarif total standar dan kapasitas standar, sehingga selisih yang terjadi tidak melebihi batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan.
132
B. Saran 1. Harga pokok standar yang ditetapkan oleh PD. Taru Martani selama beberapa periode akuntansi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan biaya produksi, hal ini dimaksudkan agar penyimpangan biaya produksi dapat diminimalkan. 2. Selisih yang semakin besar pada biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung yang disebabkan karena naiknya harga bahan baku dan tarif upah langsung hendaknya dijadikan pertimbangan bagi manajemen PD. Taru Martani untuk merubah atau menyesuaikan standar pada harga bahan baku dan tarif upah langsung dari tahun ke tahun. 3. Jumlah kapasitas normal yang ditetapkan oleh perusahaan terlalu tinggi jika dibandingkan dengan kapasitas normal, sebaiknya dalam menetapkan kapasitas normal disesuaikan dengan kebutuhan produksi. Dalam hal ini perusahaan sebaiknya menurunkan jumlah kapasitas normal karena penetapan tersebut belum sesuai dan mengakibatkan selisih yang tidak efisien pada tahun 2007 dan 2009. 4. PD. Taru Martani sebaiknya mempertahankan pengawasan yang sudah berjalan dengan baik, sehingga proses produksi berjalan efisien. Selisih tidak efisien pada tahun 2007 dan 2009 menunjukkan pengawasan terhadap proses produksi berjalan dengan tidak baik. Tetapi pada tahun 2008, 2010 dan 2011 berjalan efisien karena selisih yang terjadi masih dalam batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abas Kartadinata. 1981. Akuntansi dan Analisis Biaya Suatu Pendekatan Terhadap Tingkah Laku Biaya. Jakarta : Bina Aksara. Abdul Halim dan Bambang Supomo. 2005. Akuntansi Manajemen. BPFE : Yogyakarta. Abdul Halim. 2010. Dasar-dasar Akuntansi Biaya Edisi 4. Yogyakarta : BPFE. Anthony, N. Robert. 2009. Management Control System Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Blocher, Chen Lin. 2001. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik, Buku 2, Terjemahan Susty Ambarriani. Jakarta : Salemba Empat. Carter Usry. 2005. Akuntansi Biaya Edisi 13 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat. Gugup Kismono. 2001. Bisnis Pengantar.Yogyakarta : BPFE. Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Ibnu Subyianto. 1993. Seri Teori, Soal dan Penyelesaian Akuntansi Biaya. Yogyakarta : STIE YKPN. IBK Bhayangkara. 2008. Audit Manajemen. Yogyakarta : BPFE. Ismani, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Tugas Akhir Jurusan Pendidikan Akuntansi. Universitas Negeri Yogyakarta. Lili M. Sadeli. 2004. Auntansi Manajemen Sistem, Proses dan Pemecahan Soal. Bumi Aksara : Jakarta. Pinasih. (2005). Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio Profit Margin (Studi kasus pada perusahaan meubel PT. Jaya Indah FurnitureKabupaten Jepara). Skripsi Versi Elektronik. Universitas Negeri Semarang. Lilis Sundari. (2007). Analisis Selisih Biaya Produksi Sebagai Alat pengendalian Biaya pada CV. Dwi Tunggal Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
133
134
Maria Wulansari. (2005). Evaluasi Biaya Standar dalam Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kasus pada PT. PINDAD).Skripsi Versi Elektronik. Universitas Widyatama. Munandar. 1991. Budgeting Perencanaan Pengawasan Kerja. Yogyakarta : BPFE.
Kerja
Pengkoordinasian
Kerja
Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Nur Indriantoro. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Manajemen dan Akuntansi. Yogyakarta : BPFE. PD. Taru Martani. 2003. Taru Martani 1918 Cigar Van Java. Yogyakarta : PD. Taru Martani, Ltd. Peraturan Pemerintah. 2009. Peraturan Gubernur DIY Nomor 13. Tahun 2009, Tentang Skala Gaji PD. Taru Martani. Ralph S. Polimeni. 1985. Akuntansi Biaya 1 edisi kedua. Jakarta : Erlangga. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian.Bandung : CV. Alfabeta. Supriyono. 1989. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok.Yogyakarta : BPFE. Yana Karyana. 2008. Teori Ringkas Latihan Soal & Pembahasan Ekonomi SMA.Yogyakarta : Intersolusi Pressindo. Zaki Baridwan. 2008. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE.
LAMPIRAN I A. Perhitungan Selisih Harga dan Kuantitas Bahan Baku Tahun 2007 TABEL 1 Perhitungan Selisih Harga Bahan baku Tahun 2007 Tahun 2007 Harga Harga Jenis Bahan Baku Sesungguhnya Standar 96.264 97.000 Deckbald 45.625 46.000 Omblad 25.571 26.000 Filler Besuki 23.750 24.500 Filler Jember 21.200 21.500 Filler Asepan 128.192 129.500 Filler Havana 130.200 134.000 Filler Brasil 126.000 126.000 Filler Connectitut TOTAL
Kuantitas Sesungguhnya 11.876,84 12.238,30 9.686,73 9.594,89 9.887,26 3.041,80 3.109,63 3.253,70
Selisih Harga BB (Hst-Hss) Kss 8.741.354 4.589.363 4.155.607 7.196.168 2.966.178 3.978.674 11.816.594 43.443.938
R/L M M M M M M M (-) M
TABEL 2. Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku Tahun 2007 Tahun 2007 Kuantitas Jenis Bahan Baku Sesungguhnya 11.876,84 Deckbald 12.238,30 Omblad 9.786,73 Filler Besuki 9.594,89 Filler Jember 10.887,26 Filler Asepan 3.041,80 Filler Havana 3.109,63 Filler Brasil 3.253,70 Filler Connectitut
Kuantitas Standar 13.000 13.500 12.500 12.000 13.500 3.100 3.050 3.300
135
Harga Standar 97.000 46.000 26.000 24.500 21.500 129.500 134.000 126.000
(Kss-Kst) Hst
R/L
108.946.520 M 58.038.200 M 70.545.020 M 58.925.195 M 56.173.910 M 7.536.900 M (7.990.420) (TM) 5.833.800 M 358.09.125 M
136
B. Perhitungan Selisih Harga dan Kuantitas Bahan Baku Tahun 2008 TABEL 3. Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku Tahun 2008 Jenis bahan baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut Total selisih BB
Harga Harga Sesungguhnya Standar 96.593 97.000 45.775 46.000 25.803 26.000 23.950 24.500 21.450 21.500 128.500 129.500 131.000 134.000 126.125 126.000
Kuantitas Sesungguhnya 12.817.60 13.284.10 11.501.62 12.162.70 13.251.42 3.201.35 2.926.30 3.132.30
(Hss-Hst) Kss 5.216.763 2.988.923 2.265.819 6.689.485 662.571 3.201.350 8.778.900 (391.538) 29.412.273
R/L M M M M M M M (TM) M
TABEL 4. Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku Tahun 2008 Jenis Bahan Baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut TOTAL
Kuantitas Kuantitas Sesungguhnya Standar 12.817,60 13.000 13.284,10 13.500 11.501,62 12.500 12.162,70 12.000 13.251,42 13.500 3.201,35 3.100 2.926,30 3.050 3.132,30 3.300
Harga Standar 97.000 46.000 26.000 24.500 21.500 129.500 134.000 126.000
(KSt-KS) HSt 17.692.800 9.931.400 25.957.880 (3.986.150) 5.344.577 (13.124.825) 16.575.800 21.130.200 79.521.682
R/L M M M (TM) M (TM) M M M
137
C. Perhitungan Selisih Harga dan Kuantitas Bahan Baku Tahun 2009 TABEL 5. Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku Tahun 2009 Jenis Bahan Baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut TOTAL
Harga Sesungguhnya 96.569 46.014 25.243 24.617 21.372 129.900 132.262 126.222
Harga Standar 97.000 46.000 26.000 24.500 21.500 129.500 134.000 126.000
Kuantitas Sesungguhnya 10.657 12.194,3 9.779,65 11.359,32 10.876,43 3.002,35 2.715,22 3.108,62
(Hss-Hst) Kss
R/L
4.593.167 (170.720) 7.403.195 (1.329.040) 1.392.183 (1.200.940) 4.719.052 (690.114) 14.716.783
M (TM) M (TM) M (TM) M (TM) M
TABEL 6. Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku Tahun 2009 Jenis Bahan Baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut
Kuantitas Kuantitas Sesungguhnya Standar 10.657 13.000 12.194,3 13.500 9.779,65 12.000 11.359,32 12.000 10.876,43 13.500 3.002,35 3.250 2.715,22 3.100 3.108,62 3.300
Harga Standar 97.000 46.000 26.000 24.500 21.500 129.500 134.000 126.000
(KSt-KS) HSt 227.271.000 60.062.200 57.729.100 15.696.660 56.406.755 32.070.675 51.560.520 24.113.880 524.910.790
R/L M M M M M M M M M
138
D. Perhitungan Selisih Harga dan Kuantitas Bahan Baku Tahun 2010 TABEL 7. Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku Tahun 2010 Jenis bahan baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut Total selisih BB
Harga Sesungguhnya 97.025 46.058 26.349 24.757 21.833 129.698 134.000 126.515
Harga Kuantitas Standar Sesungguhnya 97.000 13.123 46.000 14.016,3 26.000 12.554,7 24.500 13.733,8 21.500 14.825,6 129.500 3.078,5 134.000 3.009,2 126.000 3.185,4
(Hss-Hst) Kss
R/L
(328.076) (812.946) (4.381.573) (3.529.579) (4.936.925) (609.547) (1.640.491) (16.239.137)
(TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (-) (TM) (TM)
(KSt-KSs) HSt
R/L
(11.934.880) (23.750.260) (1.420.900) (30.227.365) (28.500.400) 2.781.660 5.467.200 14.437.080 (73.147.865)
(TM) (TM) (TM) (TM) (TM) M M M (TM)
TABEL 8. Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku Tahun 2010 Jenis Bahan Baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut
Kuantitas Kuantitas Sesungguhnya Standar 13.123 13.000 14.016,3 13.500 12.554,7 12.500 13.733,8 12.500 14.825,6 13.500 3.078,5 3.100 3.009,2 3.050 3.185,4 3.300
Harga Standar 97.000 46.000 26.000 24.500 21.500 129.500 134.000 126.000
139
E. Perhitungan Selisih Harga dan Kuantitas Bahan Baku Tahun 2011 TABEL 9. Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku Tahun 2011 Jenis bahan baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut Total selisih BB
Harga Sesungguhnya 97.243 46.161 26.578 25.290 21.973 130.859 134.500 127.117
Harga Standar 97.000 46.000 26.000 24.500 21.500 129.500 134.000 126.000
Kuantitas Sesungguhnya 13.718,50 14.427,62 13.721,76 14.425,55 14.752,20 3.246,90 3.176,43 3.311,16
(Hss-Hst) Kss (3.333.596) (2.322.847) (7.931.177) (11.396.185) (6.977.791) (4.412.537) (1.588.215) (3.698.566) (41.660.913)
R/L (TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (TM)
TABEL 10. Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku Tahun 2011 Jenis Bahan Baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut
Kuantitas Kuantitas Sesungguhnya Standar 13.718,50 13.000 14.427,62 13.500 13.721,76 12.500 14.425,55 12.000 14.752,20 13.500 3.246,90 3.100 3.176,43 3.050 3.311,16 3.300
Harga Standar 97.000 46.000 26.000 24.500 21.500 129.500 134.000 126.000
(KSt-KSs) HSt
R/L
(69.694.500) (42.670.520) (31.765.760) (59.425.975) (26.922.300) (19.023.550) (16.941.620) (1.406.160) (267.850.385)
(TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (TM) (TM)
140
LAMPIRAN II TABEL 11. Rekapitulasi Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku (Hss-Hst) Kss Jenis Bahan Baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut TOTAL
2007 8.741.354 4.589.363 4.155.607 7.196.168 2.966.178 3.978.674 11.816.594 (-) 43.443.938
2008 5.216.763 2.988.923 2.265.819 6.689.485 662.571 3.201.350 8.778.900 (391.538) 29.412.273
2009 4.593.167 (170.720) 7.403.195 (1.329.040) 1.392.183 (1.200.940) 4.719.052 (690.114) 14.716.783
2010 (3.333.596) (2.322.847) (7.931.177) (11.396.185) (6.977.791) (4.412.537) (1.588.215) (3.698.566) (41.660.913)
2011 (328.076) (812.946) (4.381.573) (3.529.579) (4.936.925) (609.547) (-) (1.640.491) (16.239.137)
TABEL 12. Rekapitulasi Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku (KSt-KSs) HSt Jenis Bahan Baku Deckbald Omblad Filler Besuki Filler Jember Filler Asepan Filler Havana Filler Brasil Filler Connectitut TOTAL
2007 108.946.520 58.038.200 70.545.020 58.925.195 56.173.910 7.536.900 (7.990.420) 5.833.800 358.009.125
2008 17.692.800 9.931.400 25.957.880 (3.986.150) 5.344.577 (13.124.825) 16.575.800 21.130.200 79.521.682
2009 227.271.000 60.062.200 57.729.100 15.696.660 56.406.755 32.070.675 51.560.520 24.113.880 524.910.790
2010 2011 (11.934.880) (69.694.500) (23.750.260) (42.670.520) (1.420.900) (31.765.760) (30.227.365) (59.425.975) (28.500.400) (26.922.300) 2.781.660 (19.023.550) 5.467.200 (16.941.620) 14.437.080 (1.406.160) (73.147.865) (267.850.385)
141
LAMPIRAN III TABEL 13. Perhitungan Selisih Tarif Upah Langsung Tahun
Tarif Upah Sesungguhnya (dalam rupiah)
2007 2008 2009 2010 2011
Jam kerja langsung sesungguhnya (dalam jam)
Tarif upah standar (dalam rupiah)
3.911 4.097 4.130 4.376 4.484
4.285 4.285 4.285 4.300 4.300
2008 1976 1984 1968 1976
R/L Selisih tarif upah langsung (dalam rupiah) (750.992) M (371.488) M (307.520) M 149.568 (TM) 363.584 (TM)
TABEL 14. Perhitungan Selisih Efisiensi Upah Langsung Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Jam kerja langsung sesungguhnya (dalam jam) 2008 1976 1984 1968 1976
Jam kerja langsung standar (dalam jam) 2016 2016 2016 2016 2016
Tarif upah Selisih efisiensi standar upah langsung (dalam rupiah) (dalam rupiah) 4.285 (34.280) 4.285 (171.400) 4.285 (137.120) 4.300 (206.400) 4.300 (172.000)
R/L M M M M M
LAMPIRAN IV TABEL 15. Perhitungan Selisih Anggaran Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
BOP Sesungguhnya (dalam rupiah) 1.134.702.119 1.171.824.790 1.080.246.697 1.232.988.890 1.337.977.220
KN (dalam jam) 285120 285120 285120 285120 285120
KPss (dalam jam) 271080 266760 267840 265680 266760
TTst (dalam rupiah) 514 514 514 514 514
TVst (dalam rupiah) 3910 3910 3910 3910 3910
Selisih R/L Anggaran (dalam rupiah) 71.772.361 M 17.758.490 M 113.559.383 M (47.628.410) (TM) (148.393.940) (TM)
142
TABEL 16. Perhitungan Selisih Kapasitas Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
KN (dalam jam) 285120 285120 285120 285120 285120
KPss TTst (dalam jam) (dalam rupiah) 271080 514 266760 514 267840 514 265680 514 266760 514
Selisih (dalam rupiah) (7.216.560) (9.437.040) (8.881.920) (9.992.160) (9.437.040)
R/L (TM) (TM) (TM) (TM) (TM)
TABEL 17. Perhitungan Selisih Efisiensi Total Tahun
KPss (dalam jam)
2007 2008 2009 2010 2011
271080 266760 267840 265680 266760
KPst (dalam jam)
Tst (dalam rupiah)
272160 272160 272160 272160 272160
4424 4424 4424 4424 4424
Selisih (dalam rupiah) 4.777.920 23.889.600 19.111.680 28.667.520 23.889.600
R/L M M M M M
TABEL 18. Perhitungan Selisih Efisiensi Tetap Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
KPss (dalam jam) 271080 266760 267840 265680 266760
KPst (dalam jam) 272160 272160 272160 272160 272160
TTst (dalam rupiah) 514 514 514 514 514
Selisih (dalam rupiah) 555.120 2.775.600 2.220.480 3.330.720 2.775.600
TABEL 19. Perhitungan Selisih Efisiensi Variabel Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
KPss (dalam jam) 271080 266760 267840 265680 266760
KPst (dalam jam) 272160 272160 272160 272160 272160
Tst Selisih (dalam rupiah) (dalam rupiah) 3910 4.222.800 3910 21.114.000 3910 16.891.200 3910 25.336.800 3910 21.114.000
R/L M M M M M
143
LAMPIRAN V TABEL 20. Rekapitulasi Selisih Biaya Produksi (dalam rupiah) Tahun Jenis Selisih S. Harga BB S. Kuantitas BB S. Tarif upah langsung S. Efisiensi upah langsung S. Anggaran S. Kapasitas S. Efisiensi BOPt S. Efisiensi BOPv Total Selisih Biaya Produksi
2007
2008
2009
2010
2011
43.443.938 356.776.998
29.412.273 79.454,407
14.716.783 530.512.120
(16.239.137) (73.147.865)
(41.660.913) (267.850.385)
750.992
371.488
307.520
(149.568)
(363.584)
34.280
171.400
137.120
206.400
172.000
71.772.361 (7.216.560) 555.120
17.758.490 (9.437.040) 2.775.600
113.559.383 (8.881.920) 2.220.480
(47.628.410) (9.992.160) 3.330.720
(148.393.940) (9.437.040) 2.775.600
4.222.800
21.114.000
16.891.200
25.336.800
21.114.000
470.339.929 141.620.618
669.462.686
(118.283.220)
(443.644.262)