Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.39792/PP/M.X/15/2012
Jenis Pajak
: Pajak Penghasilan Badan
Tahun Pajak
: 2005
Pokok Sengketa
: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2005 sebesar Rp. 47.223.822.951,00 yang terdiri dari : Pos yang Dikoreksi 1. Peredaran Usaha Retur Penjualan Seng cfm lampiran 1195 A1 SPM PPN Faktur Pajak Sederhana A1 Penjualan Seng Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk Seng A2 Faktur Standar Al seng tidak dilaporkan pada SPM PPN Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 Retur Penjualan kapas cfm lampiran 1195 Al SPM PPN Retur Penjualan kapas cfm lampiran 1195 A2 SPM PPN Faktur Standar A2 kapas tidak dilaporkan pada SPM PPN 2. Pengurangan Penghasilan Bruto Biaya gudang Biaya angkutan Biaya Packing Biaya promosi Biaya kantor lainnya 3. Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha Biaya Bunga Biaya diskonto Selisih Kurs Pengurangan piutang klaim asuransi kebakaran atas stock opname kapas e. Pengurangan piutang klaim asuransi atas biaya resiko sendiri f. Equalisasi Pendapatan Lain-lain dengan Penyerahan Jumlah
Jumlah Koreksi (Rp) 15.848.761.662,00 2.508.619.958,00 3.376.018.988,00 161.848.067,00 16.380.000,00 3.888.638.110,00 2.952.243.638,00 2.567.944.974,00 377.067.927,00 7.961.153.000,00 301.200.000,00 3.860.220.000,00 3.323.133.000,00 126.200.000,00 350.400.000,00 23.413.908.289,00 600.005.156,00 5.380.262.865,00 3.216.558.375,00 7.937.317.345,00 5.639.809.485,00 639.955.063,00 47.223.822.951,00
bahwa hasil pembahasan atas tiap pokok sengketa tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Peredaran Usaha Rp. 15.848.761.662,00 bahwa koreksi Peredaran usaha sebesar Rp. 15.848.761.662,00 terdiri dari : a. Retur Penjualan Seng cfm lampiran 1195 A1 SPM PPN Rp. 2.508.619.958,00, b. Faktur Pajak Sederhana A1 Penjualan Seng Rp. 3.376.018.988,00, c. Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk Seng A2 Rp. 161.848.067,00, d. Faktur Standar Al seng tidak dilaporkan pada SPM PPN Rp. 16.380.000,00 e. Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 Rp. 3.888.638.110,00, f. Retur Penjualan kapas cfm lampiran 1195 Al SPM PPN Rp. 2.952.243.638,00, g. Retur Penjualan kapas cfm lampiran 1195 A2 SPM PPN Rp. 2.567.944.974,00, h. Faktur Standar A2 kapas tidak dilaporkan pada SPM PPN Rp. 377.067.927,00. a. Retur Penjualan Seng cfm lampiran 1195 A1 SPM PPN Rp. 2.508.619.958,00 Menurut Terbanding: bahwa Retur Penjualan Seng cfm Lampiran 1195 Al Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai yang tidak diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Seng dan penerimaan kembali barang pada Stock Seng sebesar Rp. 2.508.619.958,00.
Menurut Pemohon : bahwa Terbanding belum pernah menyerahkan rincian retur penjualan mana saja yang dijadikan sebagai dasar koreksi peredaran usaha Seng, memang benar bahwa atas penerbitan seluruh retur penjualan Seng tidak pernah diikuti dengan koreksi pada Harga Pokok Penjualan dan penerimaan kembali pada persediaan Seng. Pendapat Majelis : bahwa menurut Terbanding, Retur Penjualan Seng cfm Lampiran 1195 Al Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai yang tidak diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Seng dan penerimaan kembali barang pada persediaan Seng sebesar Rp. 2.508.619.958,00. bahwa dalam lampiran 1195 Al Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Januari sampai dengan Desember 2005, Retur Penjualan Seng adalah sebesar Rp. 5.951.904.389,00 yang diakui karena telah diterbitkan Faktur Pajak Penggantinya (sehubungan dengan adanya perubahan/kesalahan kuantitas dan harga) adalah sebesar Rp. 3.443.284.431,00 sedangkan Nota Retur yang tidak diakui sebesar Rp. 2.508.619.958,00. bahwa menurut Terbanding atas Retur Penjualan Seng Tahun 2005 sebesar Rp. 2.508.619.958,00 tersebut Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti retur berupa laporan penerimaan barang, kartu gudang dan kartu persediaan sehingga koreksi dipertahankan. bahwa menurut Pemohon Banding, Terbanding belum pernah menyerahkan rincian retur penjualan mana saja yang dijadikan sebagai dasar koreksi peredaran usaha Seng, memang benar bahwa atas penerbitan seluruh retur penjualan Seng tidak pernah diikuti dengan koreksi pada Harga Pokok Penjualan dan penerimaan kembali pada persediaan Seng, hal itu dapat terjadi disebabkan: bahwa atas retur penjualan tersebut diikuti penerbitan Faktur Pajak Standar penggantinya, karena penerbitan retur tersebut semata-mata dilakukan dalam rangka untuk melakukan pembetulan harga satuan barang dan/atau uraian jenis barang dan/atau kuantitas barang, yang sebelumnya tercantum salah pada Faktur Pajak Standar awal. bahwa terdapat juga retur penjualan untuk membatalkan Faktur Pajak Standar yang penyerahannya berupa penerimaan Uang Muka, dalam hal ini tentunya tidak diikuti dengan koreksi pada harga Pokok Penjualan dan penerimaan pada persediaan Seng. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Peredaran usaha diperoleh berdasarkan Retur Penjualan Seng cfm lampiran 1195 A1 SPT Masa PPN sebesar Rp. 2.508.619.958,00 yang tidak diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Seng dan penerimaan kembali barang pada persediaan Seng. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan dibantah Pemohon Banding, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010.
bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding - Nota Retur yang dibuat oleh Pemohon Banding berfungsi sebagai alat pembatalan / penggantian Faktur PPN, - Penerbitan Retur tersebut tidak sesuai ketentuan pembuatan Nota Retur (Kep Dirjen Pajak Nomor : 596/KMK.04/1994), Nota Retur diterbitkan hanya untuk sarana administrasi Pengembalian Barang Kena Pajak, - Dalam sistem akuntansi yang lazim digunakan, Nota Retur : adalah suatu sarana untuk pencatatan akuntansi yang mengurangi HPP karena terdapat pengembalian barang yang dijual, - Terbanding tetap mempertahankan koreksi. Menurut Pemohon Banding - Rincian koreksi dari Terbanding yang hanya berupa softcopy baru diterima Pemohon Banding tanggal 6 Mei 2011 dan permintaan fotokopi Faktur Pajak (FP) dan nota retur terkait baru disampaikan tanggal 27 Mei 2011, - Pemohon Banding mengakui adanya penerbitan nota retur yang tidak sesuai ketentuan, akan tetapi bukan berarti itu dapat menunjukkan adanya peyerahan yang tidak dilaporkan, - Seperti yang telah dijelaskan Pemohon Banding, bahwa pada saat penerbitan nota retur diikuti dengan penerbitan Faktur Pajak sebagai pengganti dan Faktur Pajak pengganti tersebut dilaporkan oleh Pemohon Banding sebagai penyerahan bersamaan dengan pelaporan nota retur, oleh karena itu memang tidak seharusnya terjadi penerimaan kembali seng secara fisik dan koreksi pada harga pokok penjualan, - Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, Pemohon Banding tidak mengelola seng secara fisik, karena hanya berfungsi sebagai agen tunggal dari pabrikan seng yang bernama PT.XYZ, - Berdasarkan pengujian Arus Piutang yang telah dilakukan Pemeriksa, dihasilkan kesimpulan tidak terdapat selisih, hal ini membuktikan bahwa tidak ada penyerahan yang tidak dilaporkan, - Oleh karena itu, koreksi penyerahan sebesar Rp. 2.508.619.958 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : -
SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, SPT Masa PPN lawan transaksi, Rekapitulasi Nota Retur seng selama tahun 2005, Faktur Pajak awal dan Faktur Pajak Pengganti FP No.4853, FP No.4852, FP No.5626, FP No.6226, FP No.6103, FP No.7155, FP No.7698, FP No.7705, FP No.8139, FP No.9269, FP No.8463, FP No.10126, FP No.10269, FP No.11163. - Nota Retur No. 001, Nota Retur No. 002, Nota Retur No. 004, Nota Retur No. 014, Nota Retur No. 013, Nota Retur No. 018, Nota Retur No. 019, Nota Retur No. 021, Nota Retur No. 025, Nota Retur No. 048, Nota Retur No. 050, Nota Retur No. 053, Nota Retur No. 054, Nota Retur No. 055, - FP No.6274, FP No.6273, FP No.7492, FP No.7937, FP No.7960, FP No.8259, FP No.9012, FP No.10347, FP No.1342, FP No.10938, FP No.11414, - Dan Faktur Penjualan dan Surat Pengantar Barang yang berkaitan dengan Faktur Pajak di atas.
bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, SPT Masa PPN lawan transaksi, Rekapitulasi Nota Retur seng selama tahun 2005, Faktur Pajak awal dan Faktur Pajak Pengganti, diketahui Nota Retur seng selama tahun 2005 sejumlah Rp. 6.708.637.000,00 yang terdiri dari 37 Nota Retur yang dibuat oleh Pemohon Banding dan telah diketahui serta ditandatangani oleh pihak pembeli, dengan rincian sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
RETUR PENJUALAN NAMA PEMBELI AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT SWADANA INTI PERKASA PT INTISUMBER BAJASAKTI PT PUSAKTAMA SENGINDO PT PUSAKTAMA SENGINDO PT BATARA SURYA PD BATARA SURYA PD INDOPUTRA ADIPERSADA SENTOSA PT PERINCO KURNIA DWIPERKASA UTAMA PT ADIPUTRA CATUR ABADI PT SWADANA INTI PERKASA PT TIMUR MAS ABADI PT AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT PUSAKTAMA SENGINDO PT PUSAKTAMA SENGINDO PT AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT DASATRIA UTAMA PT CENTRAL BUANA INDOMALAY EKATANA ROOFING IND PT BATU DUA PRIMA PT BATU DUA PRIMA PT BATU DUA PRIMA PT BATU DUA PRIMA PT GARINDO CV PRIMA LESTARI CV PULAU INTAN BAJAPERKASA KONSTRUKSI PT SINAR MEGAH SUKSES PT BINATAMA AKRINDO PT WIDYA KUSUMA LAWRENZI CENTRAL BUANA TIGA BHAKTI CV BUMIMEGAH INDUSTRIES PT PRIMA INDO STEEL PT GORDO AZUMA PT
016737330043000 016737330043000 016737330043000 016737330043000 018079400011000 013491162041000 016732034606000 016732034606000 041542440037000 041542440037000 022882427411000 019699776026000 019572932026000 018079400011000 019810811402000 016737330043000 016732034606000 016732034606000 016737330043000 013154042035000 012445128509000 010813400402000 018391094036000 018391094036000 018391094036000 018391094036000 012161790723000 020401055811000
NO. 002/I/ACC/2005 001/I/ACC/2005 003/I/ACC/2005 004/I/ACC/2005 009/II/ACC/2005 011/III/ACC/2005 014/IV/ACC/2005 013/IV/ACC/2005 015/V/ACC/2005 016/V/ACC/2005 017/V/ACC/2005 018/V/ACC/2005 019/V/ACC/2005 020/V/ACC/2005 021/V/ACC/2005 021/V/ACC/2005 022/VI/ACC/2005 024/VI/ACC/2005 025/VII/ACC/2005 026/VII/ACC/2005 034/VIII/ACC/2005 041/VIII/ACC/2005 042/IX/ACC/2005 043/IX/ACC/2005 044/IX/ACC/2005 045/IX/ACC/2005 046/IX/ACC/2005 047/IX/ACC/2005
NOTA RETUR TGL. 31/01/2005 31/01/2005 31/01/2005 31/01/2005 28/02/2005 25/03/2002 30/04/2005 30/04/2005 31/05/2005 31/05/2005 31/05/2005 31/05/2005 31/05/2005 31/05/2005 31/05/2005 13/06/2005 30/06/2005 30/06/2005 31/07/2005 31/07/2005 31/08/2005 31/08/2005 30/09/2005 30/09/2005 30/09/2005 30/09/2005 30/09/2005 30/09/2005
015660442036000 022935944033000 013658869004000 041157892021000 012445128509000 011221488616000 016061194402000 24358186411000 13683438041000
048/IX/ACC/2005 049/X/ACC/2005 050/X/ACC/2005 052/X/ACC/2005 051/X/ACC/2005 053/XI/ACC/2005 054/XI/ACC/2005 055/XII/ACC/2005 056/XII/ACC/2005
30/09/2005 30/09/2005 31/10/2005 31/10/2005 31/10/2005 30/11/2005 30/11/2005 31/12/2005 31/12/2005
NPWP
NILAI (Rp) 340.572.910,00 510.638.190,00 87.200.000,00 413.153.600,00 164.700.000,00 481.090.900,00 175.416.810,00 129.072.680,00 36.869.040,00 32.070.420,00 15.940.730,00 109.534.200,00 38.873.390,00 81.337.500,00 401.912.340,00 10.316.370,00 372.474.682,00 339.331.637,00 50.465.960,00 32.378.840,00 215.417.273,00 127.690.900,00 211.363.630,00 211.363.630,00 211.363.630,00 5.909.090,00 254.545.450,00 680.018.180,00 135.227.270,00 344.686.091,00 6.971.320,00 11.904.000,00 33.715.900,00 117.993.180,00 26.049.090,00 105.668.180,00 185.400.000,00 6.708.637.013,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut di atas, Nota Retur yang dikoreksi Terbanding sebagai penjualan adalah sebesar Rp. 2.508.619.958,00 namun Terbanding tidak bisa memberikan rincian dari koreksi tersebut, sehingga Terbanding dan Pemohon Banding melakukan Uji Bukti atas Nota Retur Seng secara keseluruhan. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut di atas, diketahui Nota Retur tersebut diterbitkan disebabkan karena terdapat kesalahan mengenai harga satuan barang dan/atau uraian jenis barang dan/atau kuantitas barang pada Faktur Pajak awal maka diterbitkan Faktur Pajak Pengganti yang membatalkan Faktur Pajak awal, sehingga harga jual pada Nota Retur sama dengan harga jual pada Faktur Pajak awal.
NO.
RETUR PENJUALAN
FAKTUR PAJAK AWAL
NAMA PEMBELI
NO. SERI
TGL.
1
AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT
CWAWZ-091-0004853
26/10/2004
2
AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT
CWAWZ-091-0004852
26/10/2004
3
AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT
CWAWZ-091-0004854
4
AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT
5
SWADANA INTI PERKASA PT
6
FAKTUR PAJAK PENGGANTI NILAI (Rp)
NO. SERI
TGL.
NILAI (Rp)
340.572.910,00
CWAWZ-091-0006274
31/01/2005
1.076.425.670,00
510.638.190,00
CWAWZ-091-0006274
31/01/2005
26/10/2004
87.200.000,00
CWAWZ-091-0006274
31/01/2005
CWAWZ-091-0005626
26/10/2004
413.153.600,00
CWAWZ-091-0006273
31/01/2005
413.153.600,00
CWAWZ-091-0004863
27/10/2004
164.700.000,00
UANG MUKA
INTISUMBER BAJASAKTI PT
CWAWZ-091-0006537
21/02/2005
481.090.900,00
CWAWZ-091-0006537
21/02/2008
481.090.900,00
7
PUSAKTAMA SENGINDO PT
CWAWZ-091-0006226
31/01/2005
175.416.810,00
CWAWZ-091-0007492
21/04/2005
340.574.810,00
8
PUSAKTAMA SENGINDO PT
CWAWZ-091-0006103
27/01/2005
129.072.680,00
CWAWZ-091-0007492
21/04/2005
9
BATARA SURYA PD
CWAWZ-091-0007634
26/04/2005
36.869.040,00
CWAWZ-091-0007834
16/05/2005
37.051.560,00
10
BATARA SURYA PD
CWAWZ-091-0007633
26/04/2005
32.070.420,00
CWAWZ-091-0007833
16/05/2005
31.887.905,00
11
INDOPUTRA ADIPERSADA SENTOSA PT
CWAWZ-091-0007677
28/04/2005
15.940.730,00
CWAWZ-091-0007833
16/05/2005
12
PERINCO KURNIA DWIPER. UTAMA PT
CWAWZ-091-0007155
29/03/2005
109.534.200,00
CWAWZ-091-0007937
19/05/2005
234.057.000,00
13
ADIPUTRA CATUR ABADI PT
CWAWZ-091-0007698
30/04/2005
38.873.390,00
CWAWZ-091-0007960
20/05/2005
46.432.984,00
14
SWADANA INTI PERKASA PT
CWAWZ-091-0007746
30/04/2005
81.337.500,00
CWAWZ-091-0007979
20/05/2005
165.222.046,00
15
TIMUR MAS ABADI PT
CWAWZ-091-0006679
21/02/2005
401.912.340,00
CWAWZ-091-0008048
30/05/2005
399.285.140,00
16
AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT
CWAWZ-091-0007705
13/09/2005
10.316.370,00
CWAWZ-091-0008536
30/05/2005
13.954.056,00
17
PUSAKTAMA SENGINDO PT
CWAWZ-091-0007719
21/06/2005
372.474.680,00
CWAWZ-091-0008355
21/06/2005
327.630.546,00
18
PUSAKTAMA SENGINDO PT
CWAWZ-091-0008073
31/05/2005
339.331.630,00
CWAWZ-091-0008474
30/06/2005
339.331.630,00
19
AGUNG SURYA PERDANA MANDIRI PT
CWAWZ-091-0008139
31/05/2005
50.465.960,00
CWAWZ-091-0009021
26/07/2005
36.644.411,00
20
DASATRIA UTAMA PT
CWAWZ-091-0008414
23/06/2005
32.378.840,00
CWAWZ-091-0009088
28/07/2005
32.328.920,00
21
CENTRAL BUANA
CWAWZ-091-0008834
18/07/2005
215.417.270,00
CWAWZ-091-0009391
15/08/2005
215.417.273,00
22
INDOMAL. EKATANA ROOFING IND PT
CWAWZ-091-0009077
27/07/2005
127.690.900,00
CWAWZ-091-0009610
24/08/2005
124.945.455,00
23
BATU DUA PRIMA PT
CWAWZ-091-0009919
31/08/2005
211.363.630,00
CWAWZ-091-0010068
13/09/2005
213.181.819,00
24
BATU DUA PRIMA PT
CWAWZ-091-0009918
31/08/2005
211.363.630,00
CWAWZ-091-0010067
13/09/2005
213.181.819,00
25
BATU DUA PRIMA PT
CWAWZ-091-0009921
31/08/2005
211.363.630,00
CWAWZ-091-0010070
13/09/2005
211.363.637,00
26
BATU DUA PRIMA PT
CWAWZ-091-0009920
31/08/2005
5.909.090,00
CWAWZ-091-0010069
13/09/2005
5.909.091,00
27
GARINDO CV
CWAWZ-091-0007744
30/04/2005
254.545.450,00
CWAWZ-091-0010310
26/09/2005
245.454.546,00
28
PRIMA LESTARI CV
CWAWZ-091-0007874
17/05/2005
680.018.180,00
CWAWZ-091-0010309
26/09/2005
657.547.091,00
29
PULAUINTAN BAJAPERK. KONST. PT
CWAWZ-091-0009269
30/07/2005
135.227.270,00
CWAWZ-091-0010347
27/09/2005
134.956.819,00
30
SINAR MEGAH SUKSES PT
CWAWZ-091-0009584
22/08/2005
344.686.090,00
CWAWZ-091-0010512
30/09/2005
298.254.455,00
31
BINATAMA AKRINDO PT
CWAWZ-091-0008463
30/06/2005
6.971.320,00
32
WIDYA KUSUMA LAWRENZI
CWAWZ-091-0010166
16/09/2005
11.904.000,00
CWAWZ-091-0010684
17/10/2005
11.904.000,00
33
CENTRAL BUANA
CWAWZ-091-0010463
30/09/2005
33.715.900,00
CWAWZ-091-0010661
14/10/2005
33.715.909,00
34
TIGA BHAKTI CV
CWAWZ-091-0010126
15/09/2005
117.993.180,00
CWAWZ-091-0010938
11/11/2005
116.606.820,00
35
BUMIMEGAH INDUSTRIES PT
CWAWZ-091-0010269
20/09/2005
26.049.090,00
36
PRIMA INDO STEEL PT
CWAWZ-091-0011163
30/11/2005
105.668.180,00
CWAWZ-091-0011414
31/12/2005
101.904.546,00
37
GORDO AZUMA PT
CWAWZ-091-0011416
19/12/2006
185.400.000,00
UANG MUKA
6.708.637.000,00
UANG MUKA
UANG MUKA
6.559.414.458,00
bahwa menurut Majelis, Nota Retur tersebut diterbitkan untuk melakukan pembetulan kesalahan mengenai harga satuan barang dan/atau uraian jenis barang dan/atau kuantitas barang pada Faktur Pajak awal sehingga tidak ada pengembalian barang dan pembatalan tersebut juga tidak diikuti dengan koreksi pada Harga Pokok Penjualan Seng. bahwa Pemohon Banding sebagai distributor tunggal apabila terjadi pengembalian barang secara fisik maka barang tersebut langsung dikembalikan kepada pabrikan sehingga tidak dilakukan pencatatan persediaan barang atau Stock Seng. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap SPT PPN lawan transaksi, diketahui Nota Retur telah dilaporkan oleh pihak pembeli sebagai pengurang kredit Pajak Masukan.
bahwa Majelis berkesimpulan Retur Penjualan Seng cfm Lampiran 1195 Al SPT PPN sebesar Rp. 2.508.619.958,00 tidak perlu diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Seng dan tidak ada pengembalian barang secara fisik, dengan demikian Retur Penjualan tidak dapat dikoreksi sebagai penjualan yang belum dilaporkan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Peredaran Usaha atas Retur Penjualan Seng cfm Lampiran 1195 Al SPT PPN sebesar Rp. 2.508.619.958,00 tidak dapat dipertahankan. b. Faktur Pajak Sederhana A1 Penjualan Seng Rp. 3.376.018.988,00 Menurut Terbanding: bahwa Faktur Pajak Sederhana atas Penjualan Seng sebesar Rp. 3.376.018.988,00 tersebut Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti retur berupa laporan penerimaan barang, kartu gudang dan kartu persediaan maupun Faktur Pajak Standard yang diterbitkan untuk menggantikan Faktur Pajak Sederhana, sehingga koreksi Pemeriksa dipertahankan. Menurut Pemohon : bahwa berdasarkan rincian, menunjukkan bahwa tidak terdapat penyerahan Seng dengan Faktur Pajak Sederhana yang tidak dilaporkan penjualannya, atau dengan kata lain seluruh penyerahan Seng dengan Faktur Pajak Sederhana telah dilaporkan seluruhnya sebagai penjualan. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding, terdapat Faktur Pajak Sederhana Al atas penjualan seng yang tidak dilaporkan di Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp. 3.376.018.988,00. bahwa berdasarkan rekap atas bukti fisik Faktur Pajak Sederhana yang diterbitkan oleh Pemohon Banding dalam Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2005 adalah sebesar Rp. 17.659.266.930,00 yang mana Pemohon Banding melaporkan Faktur Pajak Sederhana dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Januari sampai dengan Desember 2005 sebesar Rp. 9.488.366.140,00, Faktur Pajak Sederhana yang diganti menjadi Faktur Pajak Standar cfm Pemeriksa sebesar Rp. 4.794.881.802,00 sehingga selisihnya adalah Faktur Pajak Sederhana yang belum dilaporkan oleh Pemohon Banding sebesar Rp. 3.376.018.988,00. bahwa Faktur Pajak Sederhana atas Penjualan Seng sebesar Rp. 3.376.018.988,00 tersebut Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti retur berupa laporan penerimaan barang, kartu gudang dan kartu persediaan maupun Faktur Pajak Standard yang diterbitkan untuk menggantikan Faktur Pajak Sederhana, sehingga koreksi dipertahankan. bahwa menurut Pemohon Banding, Terbanding belum pernah menyerahkan rincian Faktur Pajak Sederhana mana saja yang dijadikan sebagai dasar koreksi peredaran usaha Seng, menurut Pemohon Banding Faktur Pajak Sederhana yang ada secara fisik adalah sebesar Rp. 17.373.886.166,00 dan tidak terdapat penyerahan Seng dengan Faktur Pajak Sederhana yang tidak dilaporkan penjualannya, atau dengan kata lain seluruh penyerahan Seng dengan Faktur Pajak Sederhana telah dilaporkan seluruhnya sebagai penjualan. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha sebesar Rp. 3.376.018.988,00 diperoleh karena terdapat Faktur Pajak Sederhana Al atas penjualan seng yang tidak dilaporkan di SPT Pajak Pertambahan Nilai.
bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan dibantah Pemohon Banding, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding bahwa Terbanding melakukan koreksi karena terdapat Faktur Pajak (FP) Sederhana A1 atas penjualan seng yang tidak dilaporkan oleh Pemohon Banding sebesar Rp. 3.376.018.988,00 dengan perhitungan sebagai berikut: -
FP Sederhana yang tidak dilaporkan ....................................... Rp. 8.170.900.790,00 FP Sederhana yang diganti menjadi FP Standar Cfm PemohonRp. 4.881.935.464,00 FP Sederhana yang diganti menjadi FP Standar (Koreksi) ..... (Rp. 87.053.662,00) FP Sederhana yang diganti menjadi FP Standar cfm PemeriksaRp. 4.794.881.802,00 FP Sederhana yang belum diganti menjadi FP Standar ........... Rp. 3.376.018.988,00
-
PB menyampaikan bahwa jumlah FP Sederhana adalah ........ Rp.17.373.886.166,00 FP Sederhana yang dilaporkan ............................................... Rp. 9.488.366.191,00 Selisih ...................................................................................... Rp. 7.885.519.979,00 Selisih tersebut terdiri atas: FP Batal .................................................................................... Rp. 5.199.979.434,00 FP Retur ................................................................................... Rp. 2.685.540.541,00 Rp. 7.885.519.979,00
bahwa Pemohon Banding menjelaskan bahwa Faktur Pajak Sederhana Batal merupakan penerbitan Faktur Pajak Sederhana pada awalnya, namun diganti menjadi Faktur Pajak Standar, atas Faktur Pajak Sederhana tersebut belum dilaporkan di dalam SPT Masa PPN. bahwa sementara Faktur Pajak Sederhana yang di Retur merupakan penerbitan Faktur Pajak Sederhana pada awalnya, dan telah dilaporkan di dalama SPT Masa PPN, namun pembeli minta Pemohon Banding untuk menerbitkan Faktur Pajak Standar sebagai pengganti atas Faktur Pajak Sederhana tersebut, sehingga Pemohon Banding melakukan Retur atas Faktur Pajak Sederhana pada masa diterbitkannya Faktur Pajak Standar, tidak sesuai dengan masa yang seharusnya diterbitkan Faktur Pajak. bahwa berdasarkan data dan keterangan yang disampaikan oleh Pemohon Banding dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut: - Atas retur Faktur Pajak Sederhana, - Pemohon Banding tidak dapat membuktikan adanya retur barang yang dijual, - Atas retur Faktur Pajak Sederhana tersebut Pemohon Banding tidak dapat membuktikan adanya dokumen Nota Retur, dan tidak dapat memberikan data dari pihak pembeli mengenai adanya permintaan dari pembeli untuk mengganti Faktur Pajak Sederhana menjad Faktur Pajak Standar, - Atas Faktur Pajak Batal, - Pemohon Banding tidak dapat membuktikan adanya pembatalan dari pihak pembeli,
- Atas pembatalan Faktur Pajak tersebut tidak ada dokumen yang membuktikan telah terjadi pembatalan Faktur Pajak, - Di dalam Faktur Pajak Standar yang diterbitkan oleh Pemohon Banding yang menurut penjelasan Pemohon Banding merupakan pengganti atas Faktur Pajak Sederhana, terdapat tanggal Faktur Pajak Standar tersebut lebih awal / dahulu dibanding tanggal di Faktur Pajak Sederhana;=. bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang wajar dimana seharusnya Faktur Pajak pengganti tanggalnya adalah sama atau setelah tanggal Faktur Pajak yang digantikan. bahwa oleh karena itu atas Faktur Pajak pengganti yang tanggal Faktur Pajak nya lebih dahulu dari Faktur Pajak yang digantikan tersebut tidak dapat menunjukkan antara Faktur Pajak yang digantikan dengan Faktur Pajak awalnya. bahwa berdasarkan hal tersebut diatas Terbanding tetap mempertahankan koreksi. Menurut Pemohon Banding - Terbanding menjumlahkan dokumen Faktur Pajak (FP) Sederhana secara fisik yang pernah dibuat oleh Pemohon Banding, jumlah berdasarkan dokumen secara fisik tersebut sebesar Rp.17.373.886.166,00 , Pemohon Banding berkesimpulan bahwa jumlah tersebut seluruhnya merupakan Penjualan/Penyerahan, - Pemohon Banding membantah kesimpulan tersebut, karena terdapat Faktur Pajak Sederhana yang tidak jadi digunakan karena pada bulan yang sama digantikan dengan penerbitan Faktur Pajak Standar dan terdapat Faktur Pajak Sederhana yang diretur karena pada bulan selanjutnya digantikan dengan penerbitan Faktur Pajak Standar, - Jumlah Faktur Pajak Sederhana menurut Pemohon Banding yang seharusnya adalah : - FP Sederhana secara fisik dokumen =Rp. 17.373.886.166,00 - FB Batal =(Rp 5.199.979.434,00) - FP Retur =(Rp. 2.685.540.541,00) - FP merupakan penjualan =Rp. 7.885.519.979,00 - FP cfm SPT PPN =Rp. 7.885.519.979,00 - Selisih =Rp. 0,00 - Berdasarkan dokumen yang ada dan penjelasan yang diberikan, maka tidak terdapat selisih, sehingga seharusnya tidak ada koreksi Penjualan dan Penyerahan yang berasal dari Faktur Pajak Sederhana yang pernah dibuat oleh Pemohon Banding, - Oleh karena itu, koreksi Penjualan/Penyerahan sebesar Rp. 3.376.018.988,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : -
SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, Rekapitulasi Faktur Pajak Sederhana secara fisik selama tahun 2005, Faktur Pajak Sederhana, Faktur Pajak Standar Pengganti, FP Sdhn No. 958, FP Sdhn No. 961, FP Sdhn No. 963, FP Sdhn No. 964, FP Sdhn No. 968, FP Sdhn No. 970, FP Sdhn No. 971, FP Sdhn No. 1014, FP Sdhn No. 1015, FP Sdhn No. 1050, FP Sdhn No. 1004, FP Sdhn No. 1051, FP Sdhn No. 1005, FP Sdhn No. 988, FP Sdhn No. 1064, FP Sdhn No. 1093, FP Sdhn No. 1094, FP Sdhn No. 1095, FP Sdhn No. 1097, FP Sdhn No. 1101, FP Sdhn No. 1111, FP Sdhn No. 359, FP Sdhn No. 1147, FP Sdhn No. 1186, FP Sdhn No. 1201, FP Sdhn No. 1083, FP Sdhn No. 1084, FP Sdhn No. 1103, FP Sdhn No. 1212, FP Sdhn No. 1213, FP Sdhn
No. 1216, FP Sdhn No. 1218, FP Sdhn No. 1219, FP Sdhn No. 1220, FP Sdhn No. 1228, FP Sdhn No. 1203, FP Sdhn No. 1336; - FP STD No. 6207, FP STD No. 6217, FP STD No. 6227, FP STD No. 6217, FP STD No. 6228, FP STD No. 5980, FP STD No. 5981, FP STD No. 6185, FP STD No. 6180, FP STD No. 6372, FP STD No. 6373, FP STD No. 6790, FP STD No. 6791, FP STD No. 6793, FP STD No. 6792, FP STD No. 6533, FP STD No. 6791, FP STD No. 6792, FP STD No. 7175, FP STD No. 7176, FP STD No. 7263, FP STD No. 7264, FP STD No. 7302, FP STD No. 7303, FP STD No. 7304, FP STD No. 7616, FP STD No. 7658, FP STD No. 7659, FP STD No. 7820, FP STD No. 7319, FP STD No. 7320, FP STD No. 7321, FP STD No. 7322, FP STD No. 7323, FP STD No. 7272, FP STD No. 7273, FP STD No. 7329, FP STD No. 6948, FP STD No. 7687, FP STD No. 7688, FP STD No. 7559, FP STD No. 7532, FP STD No. 7537, FP STD No. 7538, FP STD No. 8708, FP STD No. 8528, FP STD No. 8376, FP STD No. 7964, FP STD No. 7966, FP STD No. 8195, FP STD No. 7815, FP STD No. 10871, - Faktur Penjualan danSurat Pengantar Barang yang berkaitan dengan Faktur Pajak di atas, - Rincian Faktur Pajak Sederhana yang pernah dibuat dan yang telah dilaporkan. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, Rekapitulasi Faktur Pajak Sederhana secara fisik selama tahun 2005, Faktur Pajak Sederhana, Faktur Pajak Standar Pengganti, dan Nota Penjualan dan Surat Pengantar Barang, diketahui Faktur Pajak Sederhana atas penjualan seng secara fisik selama tahun 2005 adalah sejumlah Rp. 17.373.886.166,00. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, Faktur Pajak Sederhana secara fisik selama tahun 2005 menurut Terbanding adalah sebesar Rp. 17.659.266.930,00 yang mana selisihnya sebesar Rp. 285.380.764,00 karena atas Faktur Pajak Sederhana dilakukan dua kali penghitungan oleh Terbanding dan terdapat Faktur Pajak yang belum diperhitungkan oleh Terbanding, yang terdiri dari: NO. 1 2 3 4 5
Faktur Pajak NO. TGL. 975
20/01/2005
1046 1102
29/03/2005 31/03/2005
1203
30/04/2005
001424
23/12/2005
Menurut Terbanding DPP PPN belum dihitung 26.599.100,00 263.636.364,00
2.659.910,00 26.363.636,00
belum dihitung 4.564.865,00 294.800.329
456.486,00 29.480.032,00
Menurut Pemohon Banding DPP PPN 2.191.928,00 ganda ganda
219.192,00
2.662.500,00
266.250,00
4.565.137,00
456.513,00
9.419.565,00 285.380.764,00
941.955,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, Faktur Pajak Sederhana secara fisik selama tahun 2005 adalah sebesar Rp. 17.373.886.166,00 terdiri dari : 1. Penyerahan FP Sederhana yang dilaporkan pada Lampiran 1195 A1 Rp. 9.488.366.191,00 2. FP Sederhana yang batal/tidak digunakan/tidak dilaporkan Rp. 5.199.979.434,00 3. FP Sederhana yang diretur/dikembalikan Rp. 2.685.540.541,00 4. Faktur Pajak (FP) Sederhana yang ada secara fisik Rp. 17.373.886.166,00 FP Sederhana yang 5.199.979.434,00
batal/tidak
digunakan/tidak
dilaporkan
Rp.
NO. 1 2 3 4 5
NO. 1014 1015 1050 1051 1064
FP SEDERHANA TGL. NILAI (Rp) 15/02/2005 7.788.508,00 15/02/2005 22.927.704,00 28/02/2005 241.818.182,00 28/02/2005 201.513.637,00 29/03/2005 559.898.269,00
KET. BATAL BATAL BATAL BATAL BATAL
6
1093
31/03/2005
290.181.819,00
BATAL
7
1094
31/03/2005
681.818.182,00
BATAL
8
1095
31/03/2005
477.045.455,00
BATAL
9
1097
31/03/2005
1.505.956.364,00
BATAL
10
1101
31/03/2005
240.909.091,00
BATAL
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1111 1147 1186 1201 1212 1213 1216 1218 1219 1220 1228 1366
31/03/2005 29/04/2005 29/04/2005 30/04/2005 12/05/2005 12/05/2005 12/05/2005 12/05/2005 12/05/2005 13/05/2005 13/05/2005 26/10/2005 Jumlah
1.998.100,00 6.044.571,00 3.055.000,00 177.272.728,00 90.995.655,00 140.008.320,00 145.496.720,00 127.272.728,00 140.000.000,00 351.819,00 133.838.182,00 3.788.400,00 5.199.979.434,00
BATAL BATAL BATAL BATAL BATAL BATAL BATAL BATAL BATAL BATAL BATAL BATAL
FP STANDAR NO. TGL. 6372 16/02/2005 6373 16/02/2005 6791 28/02/2005 6793 28/02/2005 7175 30/03/2005 7176 30/03/2005 7263 31/03/2005 7264 31/03/2005 7302 31/03/2005 7303 31/03/2005 7304 31/03/2005 7616 25/04/2005 7658 26/04/2005 7659 26/04/2005 7820 13/05/2005 7319 31/03/2005 7320 31/03/2005 7321 31/03/2005 7322 31/03/2005 7272 31/03/2005 7273 31/03/2005 7329 31/03/2005 7687 30/04/2005 7688 30/04/2005 7559 25/04/2005 8708 14/07/2005 8528 30/06/2005 8376 23/06/2005 7964 20/05/2005 7966 20/05/2005 7967 20/05/2005 8195 31/05/2005 10871 26/10/2005
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Faktur Pajak Sederhana yang batal, diketahui Faktur Pajak Sederhana tersebut tidak jadi digunakan karena pada bulan yang sama telah diterbitkan Faktur Pajak Standar sebagai penggantinya, sehingga Faktur Pajak Sederhana tersebut tidak jadi digunakan dan tidak jadi dilaporkan. bahwa Faktur Pajak Sederhana yang tidak jadi digunakan karena pada bulan yang sama terdapat Wajib Pajak sebagai pembeli yang sudah dikukuhkan sebagai PKP meminta Faktur Pajak Standar. bahwa Majelis berkesimpulan Faktur Pajak Sederhana yang tidak jadi digunakan bukan merupakan penjualan seng yang belum dilaporkan. FP Sederhana yang diretur/dikembalikan Rp. 2.685.540.541,00 NO. 1 2 3 4 5
NO. 0958 0961 0963 0964 0968
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0970 0971 0988 1004 1005 0359 1083 1084 1103 1203
FP SEDERHANA TGL. NILAI (Rp) 31/12/2004 31/12/2004 31/12/2004 31/12/2004 31/12/2004 31/12/2004 31/12/2004 31/01/2005 31/01/2005 31/01/2005 28/12/2004 31/03/2005 31/03/2005 31/03/2005 30/04/2005 Jumlah
2.685.540.541,0
KET. RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR RETUR
FP STANDAR NO. TGL. 6207 31/01/2005 6227 31/01/2005 6217 31/01/2005 6228 31/01/2005 5980 19/01/2005 5981 19/01/2005 6185 31/01/2005 6180 31/01/2005 6533 25/02/2005 6790 28/02/2005 6792 28/02/2005 6948 23/03/2005 7532 25/04/2005 7537 25/04/2005 7538 25/04/2005 7815 13/05/2005
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Faktur Pajak Sederhana yang diretur/ dikembalikan, diketahui Faktur Pajak Sederhana tersebut telah dilaporkan dalam SPT Masa PPN namun pada bulan berikutnya Wajib Pajak sebagai pembeli yang sudah dikukuhkan sebagai PKP meminta Faktur Pajak Standar, sehingga Faktur Pajak Sederhana yang telah dilaporkan tersebut harus dibatalkan dengan cara penerbitan retur. bahwa Majelis berkesimpulan Faktur Pajak Sederhana yang diretur/dikembalikan bukan merupakan penjualan seng yang belum dilaporkan. bahwa Majelis berpendapat penjualan seng yang menggunakan Faktur Pajak Sederhana adalah sebesar Rp. 9.488.366.191,00 sesuai dengan yang dilaporkan pada Lampiran 1195 oleh Pemohon Banding, sehingga koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha berdasarkan Faktur Pajak Sederhana A1 Penjualan Seng yang tidak dilaporkan di Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp. 3.376.018.988,00 tidak dapat dipertahankan. c. Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk Seng A2 Rp. 161.848.067,00 Menurut Terbanding: bahwa Pokok sengketa dalam permohonan keberatan adalah senilai Rp. 7.302.153,00 sedangkan dalam permohonan bandingnya Pemohon Banding menyampaikan nilai yang berbeda yakni Rp. 167.372.412,00, sehingga apa yang disampaikan Pemohon Banding melebihi yang telah diputus dalam Keputusan Keberatan. Menurut Pemohon : bahwa menurut Pemohon Banding, pihak Terbanding telah melakukan kesalahan dalam melakukan sortir/pengelompokkan untuk mendapatkan jumlah penjualan Seng dan Kapas, serta untuk mendapatkan jumlah penyerahan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai, akibat dari kesalahan sortir tersebut, menimbulkan koreksi ganda, yaitu koreksi peredaran usaha pada satu sisi dan koreksi obyek Pajak Pertambahan Nilai (penyerahan) pada sisi lainnya. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding, berdasarkan equalisasi Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan dengan SPM Pajak Pertambahan Nilai diketahui bahwa terdapat selisih Rp.161.848.067,00 dan Pemohon Banding tidak dapat memberikan penjelasan atas selisih tersebut sehingga dikoreksi sebagai Peredaran Usaha. bahwa menurut Terbanding, pokok sengketa dalam permohonan keberatan adalah senilai Rp. 7.302.153,00 sedangkan dalam permohonan bandingnya Pemohon Banding menyampaikan nilai yang berbeda yakni Rp. 167.372.412,00, sehingga apa yang disampaikan Pemohon Banding melebihi yang telah diputus dalam Keputusan Keberatan. bahwa menurut Pemohon Banding, dalam melakukan equalisasi antara Peredaran Usaha cfm Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan dengan Penyerahan cfm Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai, Terbanding memisahkan antara Seng dengan Kapas dan selanjutnya memisahkan antara penyerahan yang Terutang Pajak Pertambahan Nilai dengan Tidak Terutang Pajak Pertambahan Nilai. bahwa menurut Pemohon Banding, Terbanding juga harus melakukan sortir/pengelompokkan pada masing-masing Ledger Penjualan Seng dan Kapas untuk mendapatkan jumlah penjualan Seng yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai, serta penjualan Kapas yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai, hal tersebut harus dilakukan karena baik
penjualan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai, tidak dipisahkan ledgernya (tercatat dalam satu ledger). bahwa selanjutnya untuk Lampiran 1195 A1 dan 1195 A2, Terbanding harus melakukan sortir/ pengelompokkan untuk mendapatkan jumlah penyerahan Seng dan Kapas pada masing-masing Lampiran tersebut, hal tersebut harus dilakukan karena pada masing-masing Lampiran tersebut sudah mencakup penyerahan Seng dan Kapas. bahwa Terbanding belum pernah menyerahkan rincian penjualan Kapas dan Seng serta rincian penyerahan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai yang mendasari equalisasi menurut Terbanding. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha sebesar Rp. 161.848.067,00 diperoleh berdasarkan Equalisasi peredaran usaha Seng A2 cfm SPT PPh Badan dengan penyerahan cfm SPT Masa PPN sebagai berikut : Peredaran Usaha Seng A2 cfm SPT PPh Badan Rp. 74.302.687,00 Retur Penjualan (Rp. 7.772.644,00) Peredaran Usaha Seng A2 cfm SPT PPh Badan Rp. 66.530.043,00 Penyerahan Seng A2 cfm SPT Pajak Pertambahan NilaiRp.228.378.110,00 Koreksi Equalisasi Rp.161.848.067,00 bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding bahwa terdiri dari 3 (tiga) permasalahan, terdapat salah sortasi DPP Faktur, seharusnya A2 namun direklas/ digolongkan ke A1 dengan perincian : - DPP Faktur PPN No. 8749 = Rp. 148.249.440,00 - DPP Faktur PPN No. 10935 = Rp. 5.826.600,00 - Koreksi Ledger A2 (fiskus) = Rp. 7.772.027,00 - Salah sortasi = Rp. 161.848.067,00 - Jumlah saat keberatan = Rp . 73.021.528,00 - Jumlah yang diterima Pb = Rp. 88.826.539,00 Menurut Pemohon Banding - Selisih peredaran Kapas A2 sebesar Rp. 161.848.067,00 disebabkan kesalahan sortasi yang dilakukan Terbanding, kesalahan tersebut mengakibatkan peredaran Kapas A2 dihitung terlalu rendah sebesar Rp.
161.848.067,00 sebaliknya peredaran Kapas A1 dihitung terlalu tinggi sebesar Rp. 161.848.067,00, - Walaupun seharusnya seluruh koreksi sebesar Rp. 161.848.067,00 dibatalkan, tetapi karena jumlah yang ditolak Pemohon Banding pada saat keberatan hanya sebesar Rp. 73.021.528,00 maka koreksi sebesar Rp. 88.826.539,00 diterima Pemohon Banding. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Equalisasi menurut Pemohon Banding, - Sortasi Faktur Pajak menurut Pemohon Banding, - Sortasi penjualan menurut Pemohon Banding, - KKP Pemeriksa Ledger A2, - Faktur PPN No. 0008749, - Faktur PPN No. 00010975. bahwa menurut Majelis, Pemohon Banding mengajukan keberatan hanya sebesar Rp. 73.021.528,00 karena menurut Pemohon Banding pihak Terbanding tidak memberikan rincian penjualan Kapas dan Seng serta rincian penyerahan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai yang mendasari equalisasi menurut Terbanding. bahwa sesuai Pasal 31 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, menyatakan bahwa Pengadilan Pajak dalam hal banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan. bahwa menurut Majelis oleh karena Pemohon Banding mengajukan keberatan hanya sebesar Rp. 73.021.528,00, maka atas koreksi sisanya sebesar Rp. 88.826.539,00 tidak dapat diajukan banding dan dianggap diterima Pemohon Banding. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk Seng A2 menurut Terbanding dan menurut Pemohon Banding adalah sebagai berikut : NO. A. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. C.
URAIAN Peredaran Usaha cfm SPT PPh Badan Penyerahan cfm SPT PPN Penyesuaian : -/- Penjualan Des' 2004 - Faktur Jan' 2005 +/+ Penjualan Des' 2005- Faktur Jan' 2006 Sub-Jumlah +/+ Saldo Awal Uang Muka Penjualan -/ Saldo Akhir Uang Muka Penjualan Jumlah Selisih ( A-B )
Terbanding (Rp) 66.530.043,00 228.378.110,00
228.378.110,00 228.378.110,00
Selisih (Rp) 161.848.067,00 0,00
0,00 0,00 228.378.110,00 0,00 0,00 228.378.110,00 161.848.067,00
0,00 0,00 228.378.110,00 0,00 0,00 228.378.110,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 161.848.067,00
P B (Rp)
bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Equalisasi menurut Pemohon Banding, Sortasi Faktur Pajak menurut Pemohon Banding, Sortasi penjualan menurut Pemohon Banding, KKP Pemeriksa Ledger A2, Faktur PPN No. 0008749 dan Faktur PPN No. 00010975, diketahui nilai peredaran usaha seng secara keseluruhan (A1 dan A2) antara Terbanding dan Pemohon Banding sudah sama yaitu sebesar Rp. 654.734.122.903,00 namun Terbanding melakukan kesalahan dalam pemisahan menjadi kelompok A1 dan A2 sebagai berikut : Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Perbedaan
A1 (Rp) 654.667.592.860,00 654.505.744.793,00 161.848.067,00
A2 (Rp) 66.630.043,00 228.378.110,00 (161.848.067,00)
Jumlah 654.734.122.903,00 654.734.122.903,00 0,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut, diketahui dalam melakukan sortir/ pengelompokkan atas penjualan seng di SPT PPh Badan yang terutang PPN (A1), Terbanding terlalu tinggi sebesar Rp. 161.848.067,00 sedangkan untuk A2 Terbanding hanya mengakui sebesar Rp. 66.630.043,00 sehingga terlalu rendah sebesar Rp. 161.848.067,00. bahwa penjualan seng (A2) ke Kawasan Berikat sesuai data pendukung sebesar Rp. 228.378.110,00 yang terdiri dari : No
PKP Pembeli
NPWP
No. Faktur
Tanggal
Jumlah (Rp)
1
DENKO WAHANA INDUSTRIES PT
010695898413001
CWAWZ
091
0006697
28/Feb/05
6.600.000,00
2
DENKO WAHANA INDUSTRIES PT
010695898413001
CWAWZ
091
0007132
29/Mar/05
13.200.000,00
3
DENKO WAHANA INDUSTRIES PT
010695898413001
CWAWZ
091
0007135
29/Mar/05
16.969.520,00
4
DENKO WAHANA INDUSTRIES PT
010695898413001
CWAWZ
091
0007136
29/Mar/05
6.600.000,00
5
GRAND TEXTILE INDUSTRY
01118497429000
CWAWZ
091
0008749
14/Jul/05
148.249.440,00
6
DENKO WAHANA INDUSTRIES PT
010695898413001
CWAWZ
091
0009764
30/Aug/05
23.826.000,00
7
XXX PT
010010189092000
CWAWZ
091
0009957
31/Aug/05
7.107.150,00
8
DENKO WAHANA INDUSTRIES PT
010695898055000
CWAWZ
091
0010935
11/Nov/05
5.826.000,00 228.378.110,00
bahwa Majelis berkesimpulan Terbanding melakukan kesalahan dalam pemisahan penjualan seng menjadi kelompok A1 dan A2, sehingga koreksi di A1 sebesar Rp. 161.848.067,00 juga menjadi koreksi di A2 sebesar Rp. 161.848.067,00 yang saling menghilangkan. bahwa Majelis berkesimpulan, Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 adalah sebagai berikut : Peredaran Usaha Seng A2 cfm SPT PPh Badan ...................................... Rp 236.150.754,00 Retur Penjualan ........................................................................... (Rp. 7.772.644,00) Peredaran Usaha Seng A2 cfm SPT PPh Badan ..................................... Rp 228.378.110,00 Penyerahan Seng A2 cfm SPT Pajak Pertambahan Nilai ........................ Rp. 228.378.110,00 Koreksi Equalisasi .................................................................................... Rp. 0,00
bahwa menurut Majelis, oleh karena Pemohon Banding dalam Surat Keberatannya atas koreksi peredaran usaha berdasarkan Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk Seng A2 hanya mengajukan keberatan sebesar Rp. 73.021.528,00 maka koreksi sebesar Rp. 88.826.539,00 tidak dapat diajukan banding dan diakui oleh Pemohon Banding. bahwa Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Peredaran usaha atas Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk Seng A2 Rp. 161.848.067,00 yang tidak dapat dipertahankan sebesar Rp. 73.021.528,00 dan yang tetap dipertahankan sebesar Rp. 88.826.539,00. d. Faktur Standar Al seng tidak dilaporkan pada SPM PPN Rp. 16.380.000,00 Menurut Terbanding: bahwa berdasarkan rekap atas bukti fisik, Faktur Pajak Standar yang diterbitkan oleh Pemohon Banding dalam Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2005 diketahui terdapat Faktur Standar Al yang tidak dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai. Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding memang pernah membuat Faktur Pajak Standar dengan nomor seri : CWAWZ-091-006369 tanggal 15 Februari 2005 dengan nilai penyerahan Rp. 16.380.000,00 atas nama PT. Adhidaya Ciptakharisma, akan tetapi faktur tersebut tidak jadi dipergunakan/ diterbitkan/ dilaporkan karena penyerahannya batal, seharusnya Terbanding mempunyai kemampuan untuk membuktikan apakah memang benar faktur tersebut dibatalkan, dengan melakukan pengecekan apakah memang faktur tersebut dipergunakan sebagai
Pajak Masukan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai oleh PT. XXX. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding berdasarkan rekap atas bukti fisik, Faktur Pajak Standar yang diterbitkan oleh Pemohon Banding dalam Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2005 diketahui terdapat Faktur Standar Al yang tidak dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai yaitu penyerahan kepada PT. Adhidaya Ciptakharisma atas Faktur Pajak Nomor: CWAWZ-091-006369 tanggal 15 Februari 2005 dengan jumlah Rp. 16.380.000,00. bahwa Pemohon Banding memang pernah membuat Faktur Pajak Standar dengan nomor seri : CWAWZ-091-006369 tanggal 15 Februari 2005 dengan nilai penyerahan Rp. 16.380.000,00 atas nama PT. Adhidaya Ciptakharisma, akan tetapi faktur tersebut tidak jadi dipergunakan/ diterbitkan/ dilaporkan karena penyerahannya batal. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha sebesar Rp. 16.380.000,00 diperoleh karena terdapat 1 Faktur Pajak Standar penjualan Seng Al yang tidak dilaporkan dalam SPT Pajak Pertambahan Nilai. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding bahwa Pemohon banding hanya memliki faktur PPN Lembar ke 3 hal ini berarti faktur PPN tersebut sudah berada di pembeli, pembatalan tidak disertai dokumen pemberitahuan dari pembeli, 1) Berita acara pembetulan tidak dibuat oleh Pemohon Banding selaku penjual, 2) Lembar Ke-1 dari Faktur PPN sebagai hak pembeli tidak dapat diketahui apakah sudah dikreditkan atau belum, 3) Terbanding tetap mempertahakan koreksi. Menurut Pemohon Banding - Pemohon Banding memang hanya dapat menunjukkan Faktur Pajak lembar ke-3, karena ada kemungkinan lembar lainnya memang hilang atau memang tidak disimpan demi kepraktisan penyimpanan dokumen, - Pemohon Banding mengakui adanya kekurangtertiban dalam pengelolaan Faktur Pajak, dimana tidak membuat Berita Acara atas Faktur Pajak yang tidak jadi/batal digunakan, akan tetapi hal itu tidak dapat dijadikan dasar adanya koreksi penyerahan, karena fakta yang sebenarnya penyerahan tersebut tidak ada,
- Koreksi yang ditetapkan Pemeriksa hanya semata-mata berdasarkan bukti administratif tanpa didukung dengan bukti material dan fakta yang sebenarnya, - Oleh karena itu, koreksi penyerahan sebesar Rp. 16.380.000,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, - Faktur Pajak secara fisik - Pengujian Arus Piutang, - FP : 0006369 yang batal. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, Faktur Pajak secara fisik, diketahui terdapat 1 (satu) Faktur Pajak Standar kepada PT. Adhidaya Ciptakharisma sebesar Rp. l6.380.000,00 yang telah ditulis batal. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan tidak dapat menyampaikan bukti pendukung yang menyatakan Faktur Pajak tersebut dibatalkan. bahwa dengan demikian Majelis tidak dapat meyakini bahwa atas Faktur Pajak Standar kepada PT. XXX sebesar Rp. l6.380.000,00 tersebut dibatalkan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha atas 1 Faktur Pajak Standar Penjualan Seng Al yang tidak terdapat/belum dilaporkan dalam SPT PPN Rp.16.380.000,00 tetap dipertahankan. e. Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 Rp. 3.888.638.110,00 Menurut Terbanding: bahwa koreksi positip atas hasil Equalisasi Peredaran Usaha Kapas A2 cfm Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan dengan Penyerahan cfm Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp. 3.888.638.110,00 berdasarkan hasil Equalisasi Peredaran Usaha Kapas A2 cfm Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan dengan Penyerahan cfm Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai diketahui bahwa terdapat selisih. Menurut Pemohon : bahwa dalam melakukan equalisasi antara Peredaran Usaha cfm Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan dengan Penyerahan cfm Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai, Terbanding memisahkan antara Seng dengan Kapas dan selanjutnya memisahkan antara penyerahan yang Terutang Pajak Pertambahan Nilai dengan Tidak Terutang Pajak Pertambahan Nilai. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding, koreksi positip atas hasil Equalisasi Peredaran Usaha Kapas A2 cfm Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan dengan Penyerahan cfm Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp. 3.888.638.110,00 berdasarkan hasil Equalisasi Peredaran Usaha Kapas A2 cfm Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan dengan Penyerahan cfm Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pemohon Banding tidak dapat memberikan penjelasan atas Rp. 3.888.638.110,00 tersebut sehingga dikoreksi sebagai Peredaran Usaha. bahwa menurut Pemohon Banding, dalam melakukan equalisasi antara Peredaran Usaha cfm Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan dengan Penyerahan cfm Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai, Terbanding memisahkan antara Seng dengan Kapas dan selanjutnya memisahkan antara
penyerahan yang Terutang Pajak Pertambahan Nilai dengan Tidak Terutang Pajak Pertambahan Nilai. bahwa menurut Pemohon Banding, Terbanding juga harus melakukan sortir/pengelompokkan pada masing-masing Ledger Penjualan Seng dan Kapas untuk mendapatkan jumlah penjualan Seng yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai, serta penjualan Kapas yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai, hal tersebut harus dilakukan karena baik penjualan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai, tidak dipisahkan ledgernya (tercatat dalam satu ledger). bahwa selanjutnya untuk Lampiran 1195 A1 dan 1195 A2, Terbanding harus melakukan sortir/ pengelompokkan untuk mendapatkan jumlah penyerahan Seng dan Kapas pada masing-masing Lampiran tersebut, hal tersebut harus dilakukan karena pada masing-masing Lampiran tersebut sudah mencakup penyerahan Seng dan Kapas. bahwa Terbanding belum pernah menyerahkan rincian penjualan Kapas dan Seng serta rincian penyerahan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai dan yang tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai yang mendasari equalisasi menurut Terbanding. bahwa menurut Pemohon Banding “cash collateral” tersebut dikembalikan kembali kepada pembeli kapas, maka penerimaan tersebut bukan merupakan uang muka penjualan dan tidak boleh diperhitungkan dalam Equalisasi. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha sebesar Rp. 3.888.638.110,00 diperoleh berdasarkan Equalisasi peredaran usaha kapas A2 cfm SPT PPh Badan dengan penyerahan cfm SPT Masa PPN sebagai berikut : Peredaran Usaha Kapas A2 cfm SPT PPh Badan Retur Penjualan Peredaran Usaha Kapas A2 cfm SPT PPh Badan Jumlah penyerahan Kapas A2 cfm SPT PPN Retur Penjualan Sub Jumlah -/- Penyerahan Non PPN Des' 2004 - Faktur Jan' 2005 +/+ Penyerahan Non PPN Des' 2005 - Faktur Jan' 2006 Sub Jumlah. +/+ Saldo awal Uang Muka Penjualan -/- Saldo akhir Uang Muka Penjualan Penyerahan Kapas A2 cfm SPT PPN Koreksi Equalisasi
Rp. 331.300.135.079,00 (Rp. 10.330.691.030,00) Rp. 320.969.444.049,00 Rp. 329.902.673.631,00 (Rp. 4.734.485.840,00) Rp. 325.168.187.791,00 (Rp. 2.665.735.800,00) Rp. 0,00 Rp. 322.502.451.991,00 Rp. 2.355.630.168,00 Rp. 0,00 Rp. 324.858.082.159,00 Rp. 3.888.638.110,00
bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut :
Menurut Terbanding a. Jumlah Rp. 1.533.020.299,00 terdiri dari 2 nota retur yaitu DPP: 1. Rp. 1.138.687.206,00 2. Rp. 394.323.099,00 Rp. 1.533.010.305,00 Awalnya retur tersebut atas posting faktur A2, kemudian dilakukan adjusment oleh Pemohon Banding sendiri (cfm PPN 2005); b. 1. 2. 3.
Jumlah Rp. 2.355.630.168,00 terdiri dari: Pengembalian uang via BII Rp. 1.207.680.000,00 Kompensasi uang titipan Rp. 118.604.930,00 Kompensasi uang titipan Rp. 1.029.345.238,00 Rp. 2.355.630.168,00 1&2&3 ke PT XXX Pengecekan Uang Muka : Uang muka jual Seng .............................Rp. 2.563.356.230,00 Jumlah Adjusment Uang Muka Seng ... Rp. 167.438.690,00 Uang muka jual Kapas .......................... Rp. 2.355.630.168,00 (neraca Pos UM) Rp. 4.751.547.708,00 Menurut Pemohon Banding -
-
-
-
-
Selisih sebesar Rp. 1.533.010.305,00 merupakan kesalahan sortasi yang dilakukan Terbanding, kesalahan sortasi tersebut mengakibatkan jumlah Penjualan Seng A1 terlalu tinggi sebesar Rp. 1.533.010.305,00 sebaliknya jumlah Penjualan Seng A2 terlalu rendah sebesar Rp. 1.533.010.305,00, Kesalahan tersebut terjadi pada saat pensortiran 2 Nota Retur sebagai berikut : 1. NR No. 027 = Rp. 1.138.687.206,00 2. NR No. 028 = Rp. 394.323.099,00 Selisih sebesar Rp. 2.355.630.168,00 merupakan uang muka titipan yang dibukukan dalam ledger uang muka penjualan, uang muka titipan tersebut seluruhnya telah dikembalikan sehingga tidak menjadi penjualan; Pengembalian uang titipan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pengembalian uang via BII Rp. 1.207.680.000,00 2. Kompensasi uang titipan Rp. 118.604.930,00 3. Kompensasi uang titipan Rp. 1.029.345.238,00 Oleh karena itu, koreksi peredaran usaha sebesar Rp. 3.888.638.110,00 harus dibatalkan.
bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : Jurnal Adjusment, - Nota Retur No. 027/VIII/ACC/2005 tanggal 31-8-2005, - Nota Retur No. 028/VIII/ACC/2005 tanggal 31-8-2005, - Perincian sebesar uang titipan sebesar Rp. 2.355.630.168,00 - Jurnal Uang Muka Seng & Kapas, - Laporan keuangan 2004, - Voucher jurnal, - Rekening koran. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 menurut Terbanding dan menurut Pemohon Banding adalah sebagai berikut :
NO. A. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. C.
URAIAN Peredaran Usaha cfm SPT PPh Badan Penyerahan cfm SPT PPN Penyesuaian : -/- Penjualan Des' 2004 - Faktur Jan' 2005 +/+ Penjualan Des' 2005- Faktur Jan' 2006 Sub-Jumlah +/+ Saldo Awal Uang Muka Penjualan -/ Saldo Akhir Uang Muka Penjualan Jumlah Selisih ( A-B )
Terbanding (Rp) 320.969.444.049,00 325.168.187.791,00
Pemohon Banding (Rp) 322.502.454.354,00 325.168.187.791,00
Selisih (Rp) (1.533.010.305,00) 0,00
2.665.735.800,00 0,00 322.502.451.991,00 2.355.630.168,00 0,00 324.858.082.159,00 3.888.638.110,00
2.665.735.800,00 0,00 322.502.451.991,00 0,00 0,00 322.502.451.991,00 2.363,00
0,00 0,00 0,00 2.355.630.168,00 0,00 2.355.630.168,00 3.888.640.473,00
bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Jurnal Adjusment, Nota Retur No. 027/VIII/ACC/2005 tanggal 31-8-2005, Nota Retur No. 028/VIII/ACC/2005 tanggal 31-8-2005, Perincian sebesar uang titipan sebesar Rp. 2.355.630.168,00, Jurnal Uang Muka Seng & Kapas, Laporan keuangan 2004, Voucher jurnal, dan Rekening koran, diketahui koreksi peredaran usaha sebesar Rp. 3.888.638.110,00 terdiri dari : - Nota Retur Rp. 1.533.010.305,00 Nilai peredaran usaha kapas secara keseluruhan (A1 dan A2) antara Terbanding dan Pemohon Banding sudah sama yaitu sebesar Rp. 380.178.897.920,00 namun Terbanding melakukan kesalahan dalam pemisahan menjadi A1 dan A2 sebagai berikut : Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding Perbedaan
A1 (Rp) 59.209.453.877,00 57.676.443.572,00 1.533.010.305,00
A2 (Rp) 320.969.444.049,00 322.502.454.348,00 (1.533.010.299,00)
Jumlah 380.178.897.920,00 380.178.897.920,00 0,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut, diketahui dalam melakukan sortir/ pengelompokkan atas penjualan kapas di SPT PPh Badan yang terutang PPN (A1), Terbanding terlalu tinggi sebesar Rp. 1.533.010.305,00 sedangkan untuk A2 Terbanding terlalu rendah sebesar Rp. 1.533.010.305,00. bahwa Majelis berkesimpulan Terbanding melakukan kesalahan dalam pemisahan penjualan seng menjadi kelompok A1 dan A2, sehingga koreksi di A1 sebesar Rp. 1.533.010.305,00 juga menjadi koreksi di A2 sebesar Rp. 1.533.010.305,00 yang saling menghilangkan. bahwa Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Peredaran usaha atas Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 Rp. 1.533.010.305,00 tidak dapat dipertahankan. - Uang muka Rp. 2.355.630.168,00 bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut, Pemohon Banding dalam pelaksanaan impor kapas mendapatkan fasilitas pembiayaan dari bank, sehingga bank memberikan persyaratan kewajiban calon pembeli kapas harus menyerahkan “cash collateral” sebesar 5% s/d 15% dari nilai kapas yang akan dibeli, dengan demikian penerimaan uang tersebut bukan merupakan uang muka penjualan, tetapi merupakan “cash collateral” yang diserahkan calon pembeli kapas kepada Pemohon Banding, yang pada akhirnya, “cash collateral” tersebut akan dikembalikan kepada pembeli kapas. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut, diketahui uang muka sebesar Rp. 2.355.630.168,00 merupakan uang titipan yang dibukukan pada Ledger uang muka penjualan, seluruh uang titipan tersebut tidak menjadi bagian dari penjualan tetapi telah dikembalikan, oleh karena itu uang titipan
tersebut meskipun dibukukan pada ledger uang muka penjualan tetapi telah dikembalikan seluruhnya. No. Urut 1 2 3
No. Bukti 73 AJP 41 AJP 76
Tgl. Bukti 23-09 30-11 31-12
Uraian Transaksi Pengembalian uang titipan via BII kepada PT. XXX Kompensasi uang titipan dgn piutang lain PT. XXX Kompensasi uang titipan dgn piutang dagang PT. XXX Jumlah
Nilai (Rp) 1.207.680.000,00 118.604.930,00 1.029.345.238,00 2.355.630.168,00
bahwa Majelis berkesimpulan oleh karena pencatatan uang muka penjualan adalah berupa “cash collateral” yang disyaratkan oleh bank kepada calon pembeli yang akan dikembalikan sehingga penerimaan tersebut sesungguhnya bukan merupakan uang muka penjualan dan tidak dapat diperhitungkan dalam Equalisasi. bahwa Majelis berkesimpulan, Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 adalah sebagai berikut : Peredaran Usaha Kapas A2 cfm SPT PPh Badan ......................... .Rp. 332.833.145.384,00 Retur Penjualan ..............................................................................(Rp. 10.330.691.030,00) Peredaran Usaha Kapas A2 cfm SPT PPh Badan ...........................Rp. 322.502.454.354,00 Jumlah penyerahan Kapas A2 cfm SPT PPN ..................................Rp. 329.902.673.631,00 Retur Penjualan ............................................................................. (Rp. 4.734.485.840,00) Sub Jumlah ......................................................................................Rp. 325.168.187.791,00 -/- Penyerahan Non PPN Des' 2004 - Faktur Jan' 2005 ................ (Rp. 2.665.735.800,00) +/+ Penyerahan Non PPN Des' 2005 - Faktur Jan' 2006 ............... Rp. 0,00 Sub Jumlah ......................................................................................Rp. 322.502.451.991,00 +/+ Saldo awal Uang Muka Penjualan ............................................Rp. 0,00 -/- Saldo akhir Uang Muka Penjualan ..............................................Rp. 0,00 Penyerahan Kapas A2 cfm SPT PPN ...............................................Rp. 322.502.451.991,00 selisih (pembulatan) ………...................................................... Rp. 2.363,00
bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha atas Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 sebesar Rp. 2.355.630.168,00 tidak dapat dipertahankan. bahwa dengan demikian koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha atas Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 sebesar Rp. 3.888.638.110,00 = (Rp. 1.533.010.305,00 + Rp. 2.355.630.168,00) tidak dapat dipertahankan. f. Retur Penjualan kapas cfm lampiran 1195 Al SPM PPN Rp. 2.952.243.638,00 Menurut Terbanding: bahwa menurut Pemeriksa, Nota Retur yang diakui karena telah diterbitkan Faktur Pajak Penggantinya (sehubungan dengan adanya perubahan/kesalahan kuantitas dan harga) adalah sebesar Rp. 1.138.687.200,00 sedangkan Nota Retur yang tidak diakui sebesar Rp. 2.952.243.638,00. Menurut Pemohon : bahwa atas penerbitan ketiga Nota Retur tersebut memang tidak diikuti dengan koreksi Harga Pokok Penjualan dan penerimaan kembali pada persediaan Kapas, karena tujuan penerbitan ketiga Nota Retur tersebut adalah untuk membatalkan penerbitan Faktur Pajak Standar yang ganda (Faktur Pajak tersebut diterbitkan atas suatu penyerahan yang sudah pernah diterbitkan Faktur Pajaknya). Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding dalam lampiran 1195 Al Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Januari sampai dengan Desember 2005 bahwa Retur Penjualan Kapas adalah sebesar Rp. 4.090.930.838,00 yang diakui karena telah diterbitkan Faktur Pajak Penggantinya (sehubungan dengan adanya perubahan/kesalahan kuantitas dan harga) adalah sebesar
Rp. 1.138.687.200,00 sedangkan Nota Retur yang tidak diakui sebesar Rp. 2.952.243.638,00 karena tidak diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Kapas dan penerimaan kembali barang pada Stock Kapas, dan Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti retur berupa laporan penerimaan barang, kartu gudang dan kartu persediaan sehingga koreksi dipertahankan. bahwa menurut Pemohon Banding atas penerbitan ketiga Nota Retur tersebut memang tidak diikuti dengan koreksi Harga Pokok Penjualan dan penerimaan kembali pada persediaan Kapas, karena tujuan penerbitan ketiga Nota Retur tersebut adalah untuk membatalkan penerbitan Faktur Pajak Standar yang ganda (faktur pajak tersebut diterbitkan atas suatu penyerahan yang sudah pernah diterbitkan faktur pajaknya). bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha sebesar Rp. 2.952.243.638,00 diperoleh berdasarkan Retur Penjualan Kapas cfm Lampiran 1195 A1 Surat PemberitahuanSPT Pajak Pertambahan Nilai yang tidak diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Kapas dan penerimaan kembali barang pada Stock Kapas. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding Koreksi Retur Penjualan kapas sebesar Rp. 2.952.243.638,00 point a) Rp. 568.249.863,00 a) Ada 2 ( dua ) faktur PPN yang mempunyai kode pengawasan penerbit faktur PPN yang berbeda hal ini dapat memberikan keyakinan bahwa 2 (dua) faktur PPN tersebut merupakan 2 ( dua ) transaksi yang berbeda. - Pembetulan faktur tidak menggunakan retur, - Pengakuan Pemohon Banding bahwa terdapat pengawasan penerbit faktur PPN dengan menggunakan fasilitas foxpro, dengan adanya pengawasan tersebut adanya faktur PPN yang diterbitkan secara ganda tidak dapat diterima oleh Terbanding, - Berita Acara pembatalan tidak ada, - Terbanding tetap mempertahankan koreksi karena retur tersebut tidak didukung dengan dokumen pegembalian barang. Koreksi Retur Penjualan kapas sebesar Rp. 2.952.243.638,00 point b) Rp. 394.323.099,00
b) Terhadap Retur Penjualan Rp. 394.323.099,00 Pemohon Banding menyatakan bahwa Retur tersebut dipergunakan untuk membatalkan Faktur Pajak (FP) yang penerbitannya double, FP 1 adalah No. 0007896 0007897 a.n. Sugih Brothers FP 2 adalah No. 0008638 a.n. Pancacitra Wirabrothers
Rp. Rp. Rp. Rp.
233.636.003,00 157.928.728,00 391.564.731,00 394.323.099,00
Berdasarkan penjelasan Pemohon Banding atas Faktur Pajak No. 0008638 tersebut dibatalkan karena double dengan Faktur Pajak No. 0007896 dan 0007897, sehingga diterbitkanlah Nota Retur. Berdasarkan data / yang disampaikan Pemohon Banding pada saat uji bukti bahwa: - Atas Faktur Pajak No. 0007896 dan 0007897 tersebut diterbitkan a.n. PT Sugih Brothers, berdasarkan invoice No. RL-521-1 BL/INV/SB/V/2005 tanggal 10-5-2005 dan Invoice No RL-521-1 DP/CTN/INV/SB/V/2005 tanggal 10-5-2005, - Faktur Pajak No. 0008638 diterbitkan atas nam PT Panca Citra Wira Brothers berdasarkan Invoice No. RL-521-1 BL/ CTN/INV/PC/IV/2005, - Berdasarkan D/O diketahui bahwa: - Atas Faktur Pajak No. 0007896 dan 0007897, BKP telah dikirim kepada PT. Sugih Brothers melalui D/O No. R-L-521/CTN/DO/SB/V/2005 tanggal 10-5-2005 dan telah dikirim oleh pihak PT. Sugih Brothers sebagaimana tercantum dalam tanda terima dalam D/O tertera tanda tangan dan stempel a.n. PT Sugih Brothers, - Atas Faktur Pajak No. 0008638 BKP tersebut telah dikirim kepada PT. Pancacitra Wirabrothers melalui D/O No. RL-521-1/CTN/DO/PC/IV/2005 tanggal 29-4-2005 dan telah diterima oleh PT. Pancacitra Wirabrothers sebagaimana tercantum dalam tanda terima dalam D/O. Berdasarkan hal tersebut di atas disimpulkan bahwa: 1. Tata cara penerbitan Nota Retur tersebut tanpa diikuti adanya pengembalian barang yang diretur, 2. Prosedur pembatalan Faktur Pajak dengan melalui penerbitan Nota Retur tersebut tidak sesuai dengan ketentuan mengenai tata cara pembatalan Faktur Pajak yang berlaku, 3. Bahwa terhadap penjualan kepada PT. Sugih Brothers dan kepada PT. Pancacitra Wirabrothers tersebut, merupakan penjualan yang dilakukan kepada kedua belah pihak dan penyerahan BKP juga telah diterima oleh kedua belah pihak dengan bukti tertera dalam tanda terima di D/O yang menyatakan kedua pihak telah menerima pengiriman barang dari Pemohon Banding. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka koreksi Terbanding tetap dipertahankan; Koreksi Retur Penjualan kapas sebesar Rp. 2.952.243.638,00 point c) Rp. 1.989.670.676,00 c. Pemohon Banding menyatakan bahwa terdapat pengawasan dalam penerbitan faktur PPN dengan fasilitas Fox Pro, dengan adanya pengawasan tersebut, penerbitan atas Faktur PPN yang ganda tentunya tidak ada, - Pemohon Banding tidak membuat Berita Acara Pembetulan Faktur PPN, - Tanggal penerbitan kedua faktur PPN berbeda, tentunya berasal dari 2 (dua) transaksi yang berbeda,
- Pembatalan Faktur PPN yang dilakukan oleh Pemohon Banding seharusnya tidak dengan melakukan retur, Retur tidak dapat dibuktikan dokumen pengembalian barangnya, - Terbanding tetap mempertahankan koreksi; Menurut Pemohon Banding Koreksi Retur Penjualan kapas sebesar Rp. 2.952.243.638,00 point a) Rp. 568.249.863,00 - Ternyata atas transaksi yang menjadi dasar penerbitan Faktur Pajak No. 5881 telah diterbitkan Faktur Pajak No. 5788, sehingga atas satu transaksi diterbitkan dua Faktur Pajak, oleh karena itu Faktur Pajak No. 5881 dibatalkan dan pembatalan tersebut dilakukan dengan penerbitan Nota Retur No. 002, - Berdasarkan kartu stock, dapat dibuktikan bahwa pada saat penerbitan Faktur Pajak yang kedua (Faktur Pajak No. 5881) tidak terdapat pengeluaran kapas, - Berdasarkan pengujian Arus Piutang yang telah dilakukan Pemeriksa, dihasilkan kesimpulan tidak terdapat selisih, hal ini membuktikan bahwa memang atas Faktur Pajak tersebut tidak terjadi penyerahan, - Koreksi yang ditetapkan Pemeriksa hanya semata-mata berdasarkan bukti administratif, tanpa didukung dengan bukti material dan fakta yang sebenarnya, - Dalam pengawasan penerbitan Faktur Pajak, Pemohon Banding sudah berusaha agar administrasi dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan FoxPro, akan tetapi karena Pemohon Banding baru mulai menggunakan FoxPro untuk penerbitan Faktur Pajak kapas pada akhir tahun 2004, maka pada awalnya masih terjadi beberapa kali kesalahan dalam penerbitan Faktur Pajak kapas, termasuk penerbitan Faktur Pajak yang ganda untuk satu penyerahan, - Oleh karena itu, koreksi penyerahan sebesar Rp. 568.249.863 harus dibatalkan. Koreksi Retur Penjualan kapas sebesar Rp. 2.952.243.638,00 point b) Rp. 394.323.099,00 - Ternyata atas transaksi yang menjadi dasar penerbitan Faktur Pajak No. 8638 telah diterbitkan Faktur Pajak No. 7896 dan No. 7897, sehingga atas satu transaksi diterbitkan dua kali Faktur Pajak,oleh karena itu Faktur Pajak No. 8638 dibatalkan dengan penerbitan Nota Retur No. 028, - Berdasarkan kartu stock, dapat dibuktikan bahwa pada saat penerbitan Faktur Pajak yang kedua (Faktur Pajak No. 8638) tidak terdapat pengeluaran kapas, - Berdasarkan pengujian Arus Piutang yang telah dilakukan Pemeriksa, dihasilkan kesimpulan tidak terdapat selisih, hal ini membuktikasn bahwa memang atas Faktur Pajak tersebut tidak terjadi penyerahan, - Koreksi yang ditetapkan Pemeriksa hanya semata-mata berdasarkan bukti administratif, tanpa didukung dengan bukti material dan fakta yang sebenarnya, - Oleh karena itu, koreksi penyerahan sebesar Rp. 394.323.099,00 harus dibatalkan. Koreksi Retur Penjualan kapas sebesar Rp. 2.952.243.638 point c) Rp. 1.989.670.676 - Ternyata atas transaksi Faktur Pajak No. 7730 telah diterbitkan Faktur Pajak No. 1717, sehingga atas satu transaksi diterbitkan dua kali Faktur Pajak, oleh karena itu Faktur Pajak No. 7730 dibatalkan dengan penerbitan Nota Retur No. 012,
- Berdasarkan kartu stock, dapat dibuktikan bahwa pada saat penerbitan Faktur Pajak yang kedua (Faktur Pajak No. 0007730) tidak terdapat pengeluaran kapas, - Berdasarkan pengujian Arus Piutang yang telah dilakukan Pemeriksa, dihasilkan kesimpulan tidak terdapat selisih, hal ini membuktikan bahwa memang atas Faktur Pajak tersebut tidak terjadi penyerahan, - Koreksi yang ditetapkan Pemeriksa hanya semata-mata berdasarkan bukti administratif, tetapi didukung dengan bukti material dan fakta yang sebenarnya, - Oleh karena itu, koreksi penyerahan sebesar Rp. 1.989.670.676,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, - SPT Masa PPN lawan transaksi, - Rekapitulasi Nota Retur Kapas selama tahun 2005, - Faktur Pajak pertama dan Faktur Pajak kedua. Koreksi Retur Penjualan kapas sebesar Rp. 2.952.243.638,00 point a) Rp. 568.249.863,00 - Nota Retur No. 002/NR-SB I/05, - Faktur PPN : 0005788 kode faktur penjualan : KP12R0578J, - Invoice : RL -287-3 BT, - Faktor PPN : 0005881 kode faktur penjualan : KP12R0592J, - Delivery Order, - Packing list, - Surat perintah pengeluaran barang. Koreksi Retur Penjualan Kapas sebesar Rp. 2.952.243.638,00 point b) Rp. 394.323.099,00 - Nota Retur No. 028/VIII/ACC/2005, - Faktur PPN: 0008638, - Invoice.: RL-521-1 BL, - Delivery Order, - Packing List, - Faktur PPN : 0007896, - Faktur PPN : 0007897. Koreksi Retur Penjualan kapas sebesar Rp. 2.952.243.638,00 point c) Rp. 1.989.670.676,00 - Retur No. 012/III/ACC/2005 tanggal 31-03-2005, - Faktur PPN : 0001717 Kode Faktur Penjualan : KP03R00795 tanggal 30-32004, - Invoice : RL 071-BL/CTN/INV/LW/III/04, - Delivery Order : RL 071/CTN/DO/III/04, - Packing List, - Faktur PPN : 0007730 Kode Faktur Penjualan : KP03R00795 tanggal 30-32004, - Surat Perintah Pengeluaran Barang. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, SPT Masa PPN lawan transaksi, Rekapitulasi Nota Retur Kapas selama tahun 2005, Faktur Pajak pertama dan Faktur Pajak kedua, diketahui Nota Retur Kapas selama tahun 2005 sejumlah Rp. 12.469.651.880,00 yang terdiri dari 16 Nota Retur yang dibuat oleh Pemohon Banding dan telah diketahui serta ditandatangani oleh pihak pembeli yang terdiri dari :
PEMBELI KAPAS A1
No.
Nota Retur
Tanggal
Nilai (Rp)
1
SUGIH BROTHERS PT
007/I/ACC/2005
31/Jan/05
568.249.860,00
2
LAWE ADYAPRIMA SPINNING MILLS PT
012/III/ACC/2005
31/Mar/05
1.989.670.670,00
3
LAWE ADYAPRIMA SPINNING MILLS PT
027/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
1.138.687.200,00
4
PANCACITRA WIRABROTHERS PT
028/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
394.323.090,00
5
MITRA CITA PRIMA PT
040/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
1.076.290.250,00
Sub Total
5.167.221.070,00 KAPAS A2
1
XXX PT
005/I/ACC/2005
31/Jan/05
520.191.790,00
2
XXX PT
3
XXX PT
006/I/ACC/2005
31/Jan/05
2.047.753.180,00
029/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
4
687.282.990,00
XXX PT
030/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
1.260.664.170,00
5
XXX PT
031/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
335.867.120,00
6
XXX PT
032/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
436.384.690,00
7
XXX PT
033/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
307.145.590,00
8
XXX PT
035/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
228.561.490,00
9
XXX PT
036/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
479.201.080,00
10
XXX PT
037/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
699.547.470,00
11
XXX PT
038/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
299.831.240,00
Sub Total
7.302.430.810,00
TOTAL
12.469.651.880,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut di atas, Nota Retur yang dikoreksi Terbanding sebagai penjualan sebesar Rp. 2.952.243.638,00 adalah sebagai berikut : NO. 1
PEMBELI SUGIH BROTHERS PT
2
LAWE ADYAPRIMA SPINNING MILLS PT
4
PANCACITRA WIRABROTHERS PT
Nota Retur
Tanggal
007/I/ACC/2005
31/Jan/05
568.249.860,00
Nilai (Rp)
012/III/ACC/2005
31/Mar/05
1.989.670.670,00
028/VIII/ACC/2005
31/Aug/05
394.323.090,00 2.952.243.620,00
bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut di atas, diketahui Nota Retur tersebut diterbitkan disebabkan karena terdapat penerbitan Faktur Pajak dua kali atas suatu transaksi yang sama. NO. 1 2
FAKTUR PAJAK KEDUA
NAMA PEMBELI SUGIH BROTHERS PT PANCACITRA WIRABROTHERS PT
NO. SERI CWAWZ091-0005881 CWAWZ091-0008638
TGL.
NILAI (Rp)
31/12/2004
568.249.863,00
30/06/2005
394.323.099,00
FAKTUR PAJAK PERTAMA NO. SERI CWAWZ091-0005788 CWAWZ091-0007896 CWAWZ091-0007897
TGL.
NILAI (Rp)
31/12/2004
568.249.863,00
18/05/2005
233.636.003,00
18/05/2005
157.928.728,00 391.564.731,00
3
LAWEE ADYAPRIMA SPINNING MILLS PT
CWAWZ091-0007330
31/03/2005
1.989.670.676,00 2.952.243.638,00
CWAWZ091-0001717
30/04/2004
1.989.670.676,00 2.949.485.270,00
bahwa menurut Majelis, oleh karena Nota Retur tersebut disebabkan karena terdapat penerbitan Faktur Pajak dua kali atas suatu transaksi yang sama, maka pembatalan tersebut tidak diikuti dengan pengembalian barang secara fisik. bahwa penerbitan Faktur Pajak yang kedua tidak disertai penyerahan barang karena barang telah diserahkan pada saat penerbitan Faktur Pajak yang pertama, sehingga tidak diikuti dengan koreksi pada Harga Pokok Penjualan Kapas. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, Faktur Pajak Pengganti yang dimaksudkan dalam Surat Keberatan adalah Faktur Pajak yang kedua (ganda). bahwa berdasar pemeriksaan Majelis tersebut di atas, Pemohon Banding melakukan impor kapas dan melakukan pencatatan persediaan barang atau
Stock Kapas, sehingga apabila terjadi pengembalian barang secara fisik maka barang akan dikembalikan kepada Pemohon Banding. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap SPT PPN lawan transaksi, diketahui Nota Retur atas Faktur Pajak yang kedua telah dilaporkan oleh pihak pembeli sebagai pengurang kredit Pajak Masukan. bahwa Majelis berkesimpulan Retur Penjualan Kapas cfm Lampiran 1195 Al SPT PPN sebesar Rp. 2.952.243.638,00 tidak perlu diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Kapas dan tidak ada pengembalian barang secara fisik, dengan demikian Retur Penjualan tidak dapat dikoreksi sebagai penjualan yang belum dilaporkan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Peredaran Usaha atas Retur Penjualan Kapas cfm Lampiran 1195 Al SPT PPN sebesar Rp. 2.952.243.638,00 tidak dapat dipertahankan. g.
Retur Penjualan kapas cfm lampiran 1195 A2 SPM PPN Rp. 2.567.944.974,00
Menurut Terbanding: bahwa dalam lampiran 1195 A2 Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Januari sampai dengan Desember 2005 bahwa Retur Penjualan Kapas adalahsebesar Rp. 7.302.430.873,00, menurut Pemeriksa Nota Retur yang diakui karena telah diterbitkan Faktur Pajak Penggantinya (sehubungan dengan adanya perubahan/kesalahan kuantitas dan harga) adalah sebesar Rp. 4.734.485.899,00 sedangkan Nota Retur yang tidak diakui sebesar Rp. 2.567.944.974,00. Menurut Pemohon : bahwa atas penerbitan kedua Nota Retur tersebut memang tidak diikuti dengan koreksi Harga Pokok Penjualan dan penerimaan kembali pada persediaan Kapas, karena tujuan penerbitan kedua Nota Retur tersebut adalah untuk membatalkan dua Faktur Pajak Standar yang telah diterbitkan sebelumnya, tetapi mengandung kesalahan perhitungan, pada saat bersamaan dengan penerbitan kedua Nota Retur tersebut, diterbitkan lagi dua Faktur Pajak Standar sebagai pengganti dengan memuat perhitungan yang seharusnya, kedua Faktur Pajak Standar yang dibatalkan, karena mengandung kesalahan perhitungan dan kedua Faktur Pajak Standar yang diterbitkan kembali. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbandig dalam lampiran 1195 A2 Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai Januari sampai dengan Desember 2005 bahwa Retur Penjualan Kapas adalah sebesar Rp. 7.302.430.873,00, menurut Pemeriksa Nota Retur yang diakui karena telah diterbitkan Faktur Pajak Penggantinya (sehubungan dengan adanya perubahan/kesalahan kuantitas dan harga) adalah sebesar Rp. 4.734.485.899,00 sedangkan Nota Retur yang tidak diakui sebesar Rp. 2.567.944.974,00 karena tidak diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Kapas dan penerimaan kembali barang pada Stock Kapas sebesar Rp. 2.567.944.974,00 dan Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti-bukti terkait dengan adanya kesalahan penghitungan tersebut. bahwa menurut Pemohon Banding atas penerbitan kedua Nota Retur tersebut memang tidak diikuti dengan koreksi Harga Pokok Penjualan dan penerimaan kembali pada persediaan Kapas, karena tujuan penerbitan kedua Nota Retur tersebut adalah untuk membatalkan dua Faktur Pajak Standar yang telah diterbitkan sebelumnya, tetapi mengandung kesalahan perhitungan, pada saat bersamaan dengan penerbitan kedua Nota Retur tersebut, diterbitkan lagi dua Faktur Pajak Standar sebagai pengganti dengan memuat perhitungan yang seharusnya, kedua Faktur Pajak Standar yang dibatalkan, karena mengandung kesalahan perhitungan dan kedua Faktur Pajak Standar yang diterbitkan kembali dengan memuat perhitungan yang seharusnya.
bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha sebesar Rp. 2.567.944.974,00 diperoleh berdasarkan Retur Penjualan kapas cfm Lampiran 1195 A2 SPT Pajak Pertambahan Nilai yang tidak diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan kapas dan penerimaan kembali barang pada Stock kapas. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding bahwa berdasarkan data yang di sampaikan, Pemohon Banding menjelaskan bahwa Faktur Pajak awal (0005631 & 0005632) dibatalkan dan diganti dengan Faktur Pajak kedua (No. 0006323 & 0006324) untuk pembatalan tersebut diterbitkan Nota Retur 005/I/ACC/2005 & 006/I /ACC/2005; Pemohon Banding menyatakan : 1) Penggantian Faktur Pajak tersebut dikarenakan adanya kesalahan perhitungan, 2) Pada tanggal 21 Des 2004 Pemohon Banding menerbitkan Faktur Pajak No 0005631 Rp 520.191.792,00 dan Faktur Pajak No. 00005632 senilai Rp. 2.947.753.182,00 yang ditulis batal, 3) Pada tanggal 31 Januari 2005 Pemohon Banding menerbitkan Nota Retur No. 005 dan 006 yang ditandatangani atas pembeli. 1) Dalam N/R No 005/I/ACC/2005 tertera FP yang diretur CWAWZ -091 0005631 tanggal 31 Desember 2004, berdasarkan data Faktur Pajak No. CWAWZ-091-005631 bahwa Faktur Pajak tertanggal 21 Desember 2004. Berdasarkan hal tersebut terdapat ketidaksesuaian antara tanggal Faktur Pajak Keluaran dengan tanggal Faktur Pajak yang diretur dalam N/R. 2) Dalam N/R No. 006/I/ACC /2005 tertera harga jual yang di kembalikan Rp. 2.567.944.974,00 PPN yang di kurangkan Rp. 204.775.318,00, sehingga nilai PPN tidak sesuai dengan harga jual yang di kembalikan Apabila di jumlahkan N/R : 005 Harga jual yang dikembalikan 006 Harga jual yang dikembalikan Jumlah Harga Jual
Rp. Rp. Rp.
520.191.792,00 2.567.944.974,00 3.088.136.766,00
Hal tersebut tidak sesuai dengan harga jual barang di Faktur Pajak awal yaitu Rp. 2.567.944.974,00
1) Ada Faktur Pajak No. 0005632 terdapat Faktur Pajak 2 Buah, yang satu nilai Rp. 2.947.753.182,00 yang ditulis batal dan ada Faktur Pajak No. 0005632 dengan nilai Rp. 2.047.753.182,00 Pemohon Banding tidak menyampaikan bukti mengenai dasar ada penerbitan Faktur Pajak satu nomor untuk 2 penyerahan yang selanjutnya ditulis batal salah satunya, 2) Terhadap Faktur Pajak No. 0005632 senilai Rp. 2.947.753.182,00 yang ditulis batal tersebut, Pemohon Banding tidak dapat menyampaikan data/dokumen yang menjadi dasar adanya pembatalan tersebut, 3) Terhadap Faktur Pajak tersebut juga tidak dapat ditelusuri apakah Faktur Pajak telah diterima oleh pembeli atau belum hanya atas 1 Lembar. Berdasarkan hal tersebut di atas di sampaikan : 1) Bahwa retur penerbitan nota retur penjualan tersebut tanpa di ikuti dengan ada retur atas barang yang di kembalikan, 2) Bahwa Pemohon Banding menyatakan nota retur tersebut tidak sesuai dengan tata cara mengenai pembatalan Faktur Pajak yang berlaku, 3) Bedasarkan data / dokumen yang disampaikan tidak dapat diyakini mengenai adanya retur penjualan tersebut karena ketidaksesuaian diantara data / dokumen yang di sampaikan oleh Pemohon Banding. Menurut Pemohon Banding - Faktur Pajak (FP) No. 6323 dan 6324 diterbitkan semata-mata untuk menggantikan Faktur Pajak No. 5631 dan 5632, karena pada Faktur Pajak No. 5631 dan 5632 terjadi kesalahan perhitungan dalam mengkonversikan nilai USD ke Rupiah, - Nota retur No. 005 dan 006 diterbitkan untuk membatalkan Faktur Pajak No. 5631 dan 5632, - Berdasarkan Kartu Stock dapat dibuktikan bahwa pada saat penerbitan Faktur Pajak Pengganti No. 6323 dan 6324 tidak terdapat pengeluaran kapas terkait dengan kedua Faktur Pajak tersebut, - Berdasarkan pengujian arus piutang yang telah dilakukan Pemeriksa, dihasilkan kesimpulan tidak terdapat selisih, hal ini membuktikan bahwa memang atas kedua Faktur Pajak tersebut tidak terjadi penyerahan, - Dari Faktur Pajak yang ada, dapat dibuktikan memang terjadi kesalahan perhitungan pada saat melakukan konversi nilai dari USD ke Rupiah, baik pada Faktur Pajak yang pertama dan kedua, nilai penyerahan dalam USD sudah sama yaitu USD 382,859.90, sedang yang berbeda dalam nilai rupiahnya, dimana Faktur Pajak pertama sebesar Rp. 2.567.944.974,00 dan yang kedua sebesar Rp. 3.467.944.974,00 yang benar adalah Rp. 3.467.944.974,00 yang berasal dari perkalian USD 382,859.90 kali kurs pajak pada saat itu sebesar Rp. 9.058,00, - Faktur Pajak No. CWAWZ-091- 0005631 adalah tertanggal 31 Desember 2004, tidak terdapat Faktur Pajak No. CWAWZ-091- 0005631 yang bertanggal 21 Desember 2004, pada Nota Retur No. 005/I/ACC/2005 terjadi kesalahan ketik, dari seharusnya 31 Desember 2004 terketik 21 Desember 2004, - Maksudnya pada Nota Retur No. 6/I/ACC/2005 tercantum harga jual yang dikembalikan sebesar Rp. 2.567.944.974,00 adalah harga jual sebelum dikurangi Uang Muka, apabila setelah dikurangi Uang Muka sebesar Rp. 520.191.792,00 maka harga jual netonya menjadi sebesar Rp. 2.047.753.182,00, - Koreksi yang ditetapkan Pemeriksa hanya semata-mata berdasarkan bukti administratif. tetapi tidak didukung dengan bukti material dan fakta yang sebenarnya, - Terbanding dalam Uraian Hasil Uji Bukti menyebutkan bahwa penerbitan Nota Retur tersebut tanpa diikuti dengan adanya retur atas barang yang dikembalikan, akan tetapi dalam hal ini Terbanding mengkesampingkan fakta bahwa pada saat penerbitan Faktur Pajak pengganti, tanpa diikuti adanya pengeluaran barang,
- Oleh karena itu, koreksi penyerahan sebesar Rp. 2.567.944.974,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, - SPT Masa PPN lawan transaksi, - 2 Nota Retur kapas, - 2 Faktur Pajak awal dan 2 Faktur Pajak Pengganti - FP : CWAW Z-091-0005631 senilai Rp. 520.191.792,00 - FP : CWAW Z-091-0005632 senilai Rp. 2.047.753.182,00 Rp. 2.567.944.974,00 - Nota Retur No. 005/I/ACC/2005 senilai Rp. 520.191.792,00 - Nota Retur No. 006/I/ACC/2005 senilai Rp. 2.047.944.974,00 - FP : CWAWZ-091-0006323 senilai Rp. 520.191.792,00 - FP : CWAWZ-091-0006324 senilai Rp. 2.947.753.182,00 Rp. 3.467.944.974,00 - FP : CWAW Z-091-0005632 senilai Rp. 2.047.753.182,00 - FP : CWAW Z-091-0005632 senilai Rp. 2.947.753.182,00 bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, SPT Masa PPN lawan transaksi, 2 Nota Retur kapas, 2 Faktur Pajak awal dan 2 Faktur Pajak Pengganti, diketahui 2 Nota Retur kapas yang dibuat oleh Pemohon Banding dan telah diketahui serta ditandatangani oleh pihak pembeli; bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut di atas, 2 Nota Retur yang dikoreksi Terbanding sebagai penjualan adalah sebagai berikut : No. Nota Retur
Tgl. Nota Retur
005/I/ACC/05 006/I/ACC/05
31-01-05 31-01-05
Nama Perusahaan PT. XXX PT. XXX Jumlah
Harga Jual yang Dikembalikan (Rp) 520.191.792,00 2.047.753.182,00 2.567.944.974,00
bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut di atas, diketahui Nota Retur tersebut diterbitkan untuk membatalkan Faktur Pajak awal karena terdapat kesalahan hasil perkalian nilai kurs dikalikan harga jual dalam USD, maka selanjutnya diterbitkan Faktur Pajak Pengganti sesuai hasil perkalian yang seharusnya, yang mana harga jual pada Nota Retur sama dengan harga jual pada Faktur Pajak awal yaitu sebagai berikut : Faktur Pajak Standar yang dibatalkan : No. 1 2
No. Seri Faktur CWAWZ-091-0005631 CWAWZ-091-0005632
Tgl. Faktur Nama Perusahaan 21-12-04 PT. XXX 21-12-04 PT. XXX
DPP (Rp) 520.191.792,00 2.047.753.182,00 2.567.944.974,00
Faktur Pajak Standar pengganti : No.
No. Seri Faktur
1 2
CWAWZ-091-0006223 CWAWZ-091-0006324
Tgl. Faktur Nama Perusahaan 31-01-05 PT. XXX 31-01-05 PT. XXX
DPP (Rp) 520.191.792,00 2.947.753.182,00 3.467.944.974,00
bahwa menurut Majelis, oleh karena Nota Retur tersebut disebabkan kesalahan hasil perkalian nilai kurs dikalikan harga jual dalam USD pada Faktur Pajak awal maka pembatalan tersebut tidak diikuti dengan pengembalian barang secara fisik, dengan demikian juga tidak diikuti dengan koreksi pada Harga Pokok Penjualan Kapas. bahwa berdasar pemeriksaan Majelis tersebut di atas, Pemohon Banding melakukan impor kapas dan melakukan pencatatan persediaan barang atau Stock Kapas, sehingga apabila terjadi pengembalian barang secara fisik maka barang akan dikembalikan kepada Pemohon Banding. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap SPT PPN lawan transaksi, diketahui Nota Retur telah dilaporkan oleh pihak pembeli sebagai pengurang kredit Pajak Masukan. bahwa Majelis berkesimpulan Retur Penjualan Kapas cfm Lampiran 1195 Al SPT PPN sebesar Rp. 2.567.944.974,00 tidak perlu diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Kapas dan tidak ada pengembalian barang secara fisik, dengan demikian Retur Penjualan tidak dapat dikoreksi sebagai penjualan yang belum dilaporkan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Peredaran Usaha atas Retur Penjualan Cotton cfm Lampiran 1195 A2 SPT PPN yang tidak diikuti koreksi pada Harga Pokok Penjualan Cotton dan penerimaan kembali barang pada Stock Cotton (Kapas) sebesar Rp. 2.567.944.974,00 tidak dapat dipertahankan. h. Faktur Standar A2 kapas tidak dilaporkan pada SPM PPN Rp. 377.067.927,00 Menurut Terbanding: bahwa berdasarkan rekap atas bukti fisik, Faktur Pajak Standar yang diterbitkan oleh Pemohon Banding dalam Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2005 diketahui terdapat Faktur Standar A2 atas penjualan kapas yang tidak dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai. Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding memang pernah membuat Faktur Pajak Standar dengan nomor seri : CWAWZ-091-007317 tanggal 31 Maret 2005 dengan nilai penyerahan Rp. 377.067.927,00 atas nama PT. XXX, akan tetapi faktur tersebut tidak jadi dipergunakan/diterbitkan/dilaporkan karena penyerahannya batal, seharusnya Terbanding mempunyai kemampuan untuk membuktikan apakah memang benar faktur tersebut dibatalkan, dengan melakukan pengecekan apakah memang faktur tersebut dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai oleh PT. XXX. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding berdasarkan rekap atas bukti fisik, Faktur Pajak Standar yang diterbitkan oleh Pemohon Banding dalam Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2005 diketahui terdapat Faktur Standar A2 atas penjualan kapas yang tidak dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai penyerahan kepada PT. XXX atas Faktur Pajak Nomor : CWAWZ-091-007317 dengan jumlah sebesar Rp. 377.067.927,00 dan Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti-bukti adanya pembatalan Faktur Pajak tersebut. bahwa Pemohon Banding memang pernah membuat Faktur Pajak Standar dengan nomor seri : CWAWZ-091-007317 tanggal 31 Maret 2005 dengan nilai penyerahan Rp. 377.067.927,00 atas nama PT. XYZ, akan tetapi faktur tersebut tidak jadi dipergunakan/diterbitkan/dilaporkan karena penyerahannya batal.
bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap peredaran usaha sebesar Rp. 377.067.927,00 diperoleh karena terdapat 1 Faktur Pajak Standar penjualan kapas A2 yang tidak dilaporkan dalam SPT Masa PPN. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010; bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding - Bahwa pada saat uji bukti Pemohon Banding tidak ada dokumen yang disampaikan terkait dengan koreksi penyerahan yang PPN-nya tidak pungut sebesar Rp 377.067.920,00, - Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya Faktur Pajak No. CWAWZ-091-007317 atas nama PT. XYZ sebesar Rp. 377.067.927,00 yang belum/ tidak dilaporkan Pemohon Banding didalam SPT Masa PPN, - Karena Pemohon Banding tidak dapat memberikan data/dokumen pada saat Uji Bukti, maka terhadap koreksi penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut sebesar Rp. 377.067.927,00 tetap dipertahankan. Menurut Pemohon Banding - Pemohon Banding pernah membuat mengetik Faktur Pajak No. 7317, akan tetapi Faktur Pajak tersebut tidak jadi digunakan karena transaksi penjualan tidak jadi dilaksanakan, - Berdasarkan kartu stock dapat dibuktikan bahwa atas Faktur Pajak tersebut tidak ada pengeluaran barangnya, - Pengujian arus piutang yang telah dilakukan oleh Terbanding memperlihatkan tidak terdapat selisih, hal ini membuktikan tidak terdapat penjualan yang belum dilaporkan, - Koreksi yang diterapkan hanya berdasarkan bukti adminstratif saja, tanpa didukung oleh bukti material dan fakta yang ada, - Oleh karena itu koreksi penyerahan sebesar Rp. 377.067.920,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, - Faktur Pajak secara fisik, - Kartu stock kapas, - Pengujian Arus Piutang, - FP : 0007317 yang batal. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari SPT Masa PPN Januari sampai dengan Desember 2005, Faktur Pajak secara fisik, diketahui
terdapat 1 (satu) Faktur Pajak Standar kepada PT. XYZ sebesar Rp. 377.067.927,00 yang telah ditulis batal. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan tidak dapat menyampaikan bukti pendukung yang menyatakan Faktur Pajak tersebut dibatalkan. bahwa dengan demikian Majelis tidak dapat meyakini bahwa atas Faktur Pajak Standar kepada PT. XXX sebesar Rp. 377.067.927,00 tersebut dibatalkan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Peredaran Usaha atas 1 Faktur Pajak Standar penjualan Cotton A2 yang tidak terdapat/belum dilaporkan dalam SPT PPN sebesar Rp. 377.067.927,00 tetap dipertahankan. 2. Pengurangan Penghasilan Bruto Rp. 7.961.153.000,00 bahwa koreksi Pengurang Penghasilan Bruto sebesar Rp. 7.961.153.000,00 terdiri dari : a. Biaya gudang Rp. 301.200.000,00 b. Biaya angkutan Rp. 3.860.220.000,00 c. Biaya Packing Rp. 3.323.133.000,00 d. Biaya promosi Rp. 126.200.000,00 e. Biaya kantor lainnya Rp. 350.400.000,00 Menurut Terbanding: bahwa pada dasarnya merupakan biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Menurut Pemohon : bahwa untuk persediaan Kapas, Pemohon Banding memakai gudang yang terletak di Cibitung, selama tahun 2005, penjualan Kapas berjumlah Rp. 380.178.897.926,00, biaya gudang yang terjadi pada tahun 2005 sebesar Rp. 313.200.000,00 atau hanya 0,08 % dari jumlah penjualan Kapas, dari jumlah biaya biaya gudang tersebut, Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 301.200.000,00 sehingga biaya gudang yang diakui hanya sebesar Rp. 12.000.000,00, adalah sangat tidak wajar apabila biaya gudang yang terjadi hanya sebesar Rp. 12.000.000,00. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding koreksi Biaya Gudang sebesar Rp. 301.200.000,00 pada dasarnya merupakan biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i UndangUndang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa menurut Terbanding atas biaya gudang tersebut merupakan biaya yang dibebankan/ dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern berupa perjanjian, kontrak, invoice dan bukti pengeluaran bank misal : nota debit, slip cek/giro ataupun slip bukti pembayaran baik dalam proses pemeriksaan maupun keberatan), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa untuk persediaan Kapas, Pemohon Banding memakai gudang yang terletak di Cibitung, selama tahun 2005, penjualan Kapas berjumlah Rp. 380.178.897.926,00, biaya gudang yang terjadi pada tahun 2005 sebesar Rp. 313.200.000,00 atau hanya 0,08 % dari jumlah penjualan Kapas, dari jumlah biaya biaya gudang tersebut, Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp.
301.200.000,00 sehingga biaya gudang yang diakui hanya sebesar Rp. 12.000.000,00, adalah sangat tidak wajar apabila biaya gudang yang terjadi hanya sebesar Rp. 12.000.000,00. bahwa Pemohon Banding menolak keterangan Terbanding yang menyatakan pengeluaran tersebut tidak didukung oleh bukti ekstern, karena pada kenyataannya semua pengeluaran tersebut ada tanda terimanya dari pihak ekstern dan seluruh pembayarannya tercatat pada Buku Bank dan Rekening Bank, Pemohon Banding juga menyanggah Terbanding yang menganggap pengeluaran tersebut merupakan pengeluaran bagi kepentingan pribadi Pemohon Banding, itu hanya asumsi Terbanding yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, Terbanding harus membuktikan bahwa pengeluaran tersebut memang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Pengurang Penghasilan bruto berupa Biaya Gudang sebesar Rp. 301.200.000,00 karena merupakan biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding - Tidak ada perincian yang matching, - Kuitansi tidak valid karena tidak jelas pihak penerima uang, - Bukti tagihan eksternal tidak ada, - Kuitansi bentuknya seragam (dibuat internal), - Tetap mempertahankan koreksi; Menurut Pemohon Banding - Seluruh pembayaran telah dilengkapi dengan kuitansi pembayaran dan voucher transaksi, - Seluruh pembayaran dilakukan melalui bank, - Memang tidak seluruh rincian atas biaya-biaya dapat diperlihatkan pada saat uji bukti, semata-mata disebabkan terdapat rincian yang datanya tidak dapat ditemukan kembali, - Alasan Terbanding mengkoreksi biaya-biaya tersebut karena biaya-biaya tersebut dibebankan/ dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak, akan tetapi Terbanding tidak dapat menunjukkan bukti bahwa biaya-biaya tersebut memang dikeluarkan bagi kepentingan pribadi Wajib Pajak,
- Seluruh biaya tersebut sebenarnya memang harus dikeluarkan dalam rangka Pemohon Banding menjalankan kegiatan usahanya, - Biaya tersebut digunakan untuk keperluan Gudang Kapas Pemohon Banding, seperti pemeliharaan, perbaikan dan kebersihan; - Jumlah biaya Gudang yang terjadi hanya sebesar 0,08% dari peredaran usaha Kapas, - Oleh karena itu, seluruh koreksi Biaya Gudang sebesar Rp. 301.200.000,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Ledger, - Kuitansi pembayaran sesuai sampling dari Terbanding, - Voucher transaksi sesuai sampling dari Terbanding, - Rekening Bank Mandiri, - Rincian pengeluaran untuk biaya gudang. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Ledger, beberapa kuitansi pembayaran, Voucher transaksi, Rekening Bank Mandiri, dan Rincian pengeluaran untuk biaya gudang, diketahui Pemohon Banding berdasarkan tagihan yang disampaikan bagian gudang melakukan pembayaran Biaya Gudang yang terletak di Cibitung untuk penyimpanan persediaan kapas yang dibuktikan dengan kuitansi dan voucher serta rekening koran disertai dengan rincian atas pembayaran biaya gudang. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut, biaya gudang untuk tahun 2005 sebesar Rp. 313.200.000,00 dan Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 301.200.000,00 sehingga biaya gudang yang diakui hanya sebesar Rp. 12.000.000,00 sedangkan untuk tahun 2005 jumlah penjualan kapas sebesar Rp. 380.178.897.926,00 sehingga jumlah biaya gudang tersebut sebesar 0,08 % dari jumlah penjualan kapas masih dalam batas wajar. bahwa keterangan Terbanding yang menyatakan pengeluaran tersebut tidak didukung oleh bukti ekstern termasuk kontrak, namun Pemohon Banding dapat membuktikan bahwa atas pengeluaran tersebut ada tanda terimanya dari pihak ekstern dan seluruh pembayarannya tercatat pada Buku Bank dan Rekening Bank. bahwa berdasarkan uraian diatas Majelis berkesimpulan Biaya Gudang sebesar Rp. 301.200.000,00 merupakan biaya dalam rangka menjalankan kegiatan usaha untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Pengurangan Penghasilan Bruto atas Biaya gudang sebesar Rp. 301.200.000,00 tidak dapat dipertahankan. b. Biaya Angkutan Rp. 3.860.220.000,00 Menurut Terbanding: bahwa pada dasarnya Biaya Angkutan Rp. 3.860.220.000,00 merupakan biaya yang dibebankan/ dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Menurut Pemohon : bahwa Pemohon banding merupakan distributor tunggal atas produk Seng dari PT. XYZ yang berlokasi di Semarang, seluruh produk Seng dikirimkan langsung kepada Pembeli dari PT. XYZ atas perintah/order Pemohon
Banding, harga beli produk Seng adalah harga di lokasi gudang XYZ, sehingga biaya pengiriman sampai kepada pembeli menjadi urusan dan tanggung jawab Pemohon Banding, selama tahun 2005, penjualan Seng berjumlah Rp. 654.734.122.903,00, biaya angkutan yang terjadi pada tahun 2005 sebesar Rp. 6.255.696.176,00 atau hanya 0,95 % dari jumlah penjualan Seng, dari jumlah biaya angkutan tersebut, Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 3.860.220.000,00, sehingga biaya angkutan yang diakui hanya sebesar Rp. 2.395.476.176,00, adalah tidak wajar apabila biaya angkutan yang terjadi hanya sebesar Rp. 2.395.476.176,00. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding koreksi Biaya Angkutan sebesar Rp. 3.860.220.000,00 pada dasarnya merupakan biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biayabiaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan dokumen pendukung berupa perjanjian, kontrak, invoice dan bukti pengeluaran bank (misal : nota debit, slip cek/giro ataupun slip bukti pembayaran) baik dalam proses pemeriksaan maupun keberatan. bahwa Pemohon banding merupakan distributor tunggal atas produk Seng dari PT. XYZ yang berlokasi di Semarang, seluruh produk Seng dikirimkan langsung kepada Pembeli dari PT. XYZ atas perintah/order Pemohon Banding, harga beli produk Seng adalah harga di lokasi gudang XYZ, sehingga biaya pengiriman sampai kepada pembeli menjadi urusan dan tanggung jawab Pemohon Banding, selama tahun 2005, penjualan Seng berjumlah Rp. 654.734.122.903,00, biaya angkutan yang terjadi pada tahun 2005 sebesar Rp. 6.255.696.176,00 atau hanya 0,95 % dari jumlah penjualan Seng, dari jumlah biaya angkutan tersebut, Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 3.860.220.000,00, sehingga biaya angkutan yang diakui hanya sebesar Rp. 2.395.476.176,00, adalah tidak wajar apabila biaya angkutan yang terjadi hanya sebesar Rp. 2.395.476.176,00. bahwa Pemohon Banding menolak keterangan Terbanding yang menyatakan pengeluaran tersebut tidak didukung oleh bukti ekstern, karena pada kenyataannya semua pengeluaran tersebut ada tanda terimanya dari pihak ekstern dan seluruh pembayarannya tercatat pada Buku Bank dan Rekening Bank, biaya angkutan yang dikeluarkan merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf a UndangUndang Pajak Penghasilan di atas; bukan biaya yang dikeluarkan bagi kepentingan pribadi Pemohon Banding. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Pengurang Penghasilan Bruto berupa Biaya Angkutan sebesar Rp. 3.860.220.000,00 karena merupakan biaya yang dibebankan/ dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i UndangUndang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas
pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding -
Jumlah perincian dengan rekapitulasi tidak sama, Bukti tagihan eksternal tidak ada, Kuitansi (seragam internal) tidak valid, Kuitansi tidak ada penerima uang, Tetap mempertahankan koreksi;
Menurut Pemohon Banding - Seluruh pembayaran telah dilengkapi dengan kuitansi pembayaran dan voucher transaksi, - Seluruh pembayaran dilakukan melalui bank, - Memang tidak seluruh rincian atas biaya-biaya dapat diperlihatkan pada saat uji bukti, semata-mata disebabkan terdapat rincian yang datanya tidak dapat ditemukan kembali, - Alasan Terbanding mengkoreksi biaya-biaya tersebut karena biaya-biaya tersebut dibebankan / dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak, akan tetapi Terbanding tidak dapat menunjukkan bukti bahwa biaya-biaya tersebut memang dikeluarkan bagi kepentingan pribadi Wajib Pajak, - Seluruh biaya tersebut sebenarnya memang harus dikeluarkan dalam rangka Pemohon Banding menjalankan kegiatan usahanya, - Biaya tersebut digunakan untuk pembayaran biaya angkutan seng ke alamat pembeli, - Jumlah biaya Angkutan yang terjadi hanya sebesar 0,95% dari peredaran usaha Seng, - Oleh karena itu, seluruh koreksi Biaya Angkutan sebesar Rp. 3.860.220.000,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Ledger, - Kuitansi pembayaran sesuai sampling dari Terbanding, - Voucher transaksi sesuai sampling dari Terbanding, - Rekening Bank Mandiri, - Rincian biaya untuk setiap transaksi pembayaran. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Ledger, beberapa kuitansi pembayaran, Voucher transaksi, Rekening Bank Mandiri, dan Rincian pengeluaran untuk biaya angkutan, diketahui Pemohon Banding berdasarkan tagihan yang disampaikan bagian penjualan/pemasaran melakukan pembayaran Biaya Angkutan kepada jasa angkutan untuk mengangkut penjualan seng dan dalam Rincian pengeluaran untuk biaya angkutan tersebut tercantum nama pembeli, alamat pembeli dan nomor Faktur Penjualan yang juga nomor tersebut tercantum dalam Faktur Pajak, beserta nilai biaya angkut per pengiriman yang besarnya tergantung volume dan jarak pengiriman dilengkapi Surat Pengantar Barang. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut dan berdasarkan keterangan Pemohon Banding dalam persidangan, diketahui Pemohon
Banding merupakan distributor tunggal atas produk Seng dari PT. XYZ yang berlokasi di Semarang, seluruh produk Seng dikirimkan langsung kepada Pembeli dari PT. XYZ atas perintah/order Pemohon Banding, harga beli produk Seng adalah harga di lokasi gudang XYZ, sehingga biaya pengiriman sampai kepada pembeli menjadi urusan dan tanggung jawab Pemohon Banding. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut, biaya angkutan untuk tahun 2005 sebesar Rp. 6.255.696.176,00 dan Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 3.860.220.000,00 sehingga biaya angkutan yang diakui hanya sebesar Rp. 2.395.476.176,00 sedangkan selama tahun 2005 jumlah penjualan seng sebesar Rp. 654.734.122.903,00 sehingga jumlah biaya angkutan tersebut sebesar 0,08 % dari jumlah penjualan seng masih dalam batas wajar. bahwa keterangan Terbanding yang menyatakan pengeluaran tersebut tidak didukung oleh bukti ekstern termasuk kontrak, namun Pemohon Banding dapat membuktikan bahwa atas pengeluaran tersebut ada tanda terimanya dari pihak ekstern dan seluruh pembayarannya tercatat pada Buku Bank dan Rekening Bank. bahwa berdasarkan uraian diatas Majelis berkesimpulan Biaya Angkutan sebesar Rp. 3.860.220.000,00 merupakan biaya dalam rangka menjalankan kegiatan usaha untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Pengurangan Penghasilan Bruto atas Biaya Angkutan sebesar Rp. 3.860.220.000,00 tidak dapat dipertahankan. c.
Biaya Packing Rp. 3.323.133.000,00
Menurut Terbanding: bahwa pada dasarnya merupakan biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Menurut Pemohon : bahwa harga beli Seng adalah harga dilokasi gudang PT. Fumira, sebelum barang tersebut dikirim ke pembeli, harus ada pekerjaan pengepakan yang harus dilakukan, pekerjaan pengepakan yang harus dilakukan tergantung dari lokasi pembeli, jenis seng yang akan dikirim, kuantitas atau berat seng yang akan dikirim, dan sering juga memenuhi permintaan pembeli bagaimana barang tersebut harus dikemas, biaya pengepakan yang terjadi pada tahun 2005 sebesar Rp. 4.501.197.980,00 atau hanya 0,69 % dari jumlah penjualan Seng, dari jumlah biaya pengepakan tersebut, Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 3.323.133.000,00 sehingga biaya pengepakan yang diakui hanya sebesar Rp. 1.178.064.980,00, adalah tidak wajar apabila biaya pengepakan yang terjadi hanya sebesar Rp. 1.178.064.980,00. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding koreksi Biaya Packing sebesar Rp. 3.323.133.000,00 pada dasarnya merupakan biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biayabiaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan dokumen pendukung berupa perjanjian, kontrak, invoice dan bukti pengeluaran bank (misal : nota debit, slip cek/giro ataupun slip bukti pembayaran) balk dalam proses pemeriksaan maupun keberatan.
bahwa menurut Pemohon Banding harga beli Seng adalah harga dilokasi gudang PT. Fumira, sebelum barang tersebut dikirim ke pembeli, harus ada pekerjaan pengepakan yang harus dilakukan, pekerjaan pengepakan yang harus dilakukan tergantung dari lokasi pembeli, jenis seng yang akan dikirim, kuantitas atau berat seng yang akan dikirim, dan sering juga memenuhi permintaan pembeli bagaimana barang tersebut harus dikemas, biaya pengepakan yang terjadi pada tahun 2005 sebesar Rp. 4.501.197.980,00 atau hanya 0,69 % dari jumlah penjualan Seng, dari jumlah biaya pengepakan tersebut, Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 3.323.133.000,00 sehingga biaya pengepakan yang diakui hanya sebesar Rp. 1.178.064.980,00, adalah tidak wajar apabila biaya pengepakan yang terjadi hanya sebesar Rp. 1.178.064.980,00. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Pengurang Penghasilan Bruto berupa Biaya Packing sebesar Rp. 3.323.133.000,00 karena merupakan biaya yang dibebankan/ dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i UndangUndang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding - Jumlah perincian dengan rekapitulasi tidak sama, - Kuitansi tidak valid karena dibuat internal (seragam bentuknya) dan tidak ada pihak penerima, - Bukti tagihan eksternal tidak ada, - Tetap mempertahankan koreksi. Menurut Pemohon Banding - Seluruh pembayaran telah dilengkapi dengan kuitansi pembayaran dan voucher transaksi, - Seluruh pembayaran dilakukan melalui bank, - Memang tidak seluruh rincian atas biaya-biaya dapat diperlihatkan pada saat uji bukti, semata-mata disebabkan terdapat rincian yang datanya tidak dapat ditemukan kembali, - Alasan Terbanding mengkoreksi biaya-biaya tersebut karena biaya-biaya tersebut dibebankan / dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak, akan tetapi Terbanding tidak dapat menunjukkan bukti bahwa biaya-biaya tersebut memang dikeluarkan bagi kepentingan pribadi Wajib Pajak,
- Seluruh biaya tersebut sebenarnya memang harus dikeluarkan dalam rangka Pemohon Banding menjalakan kegiatan usahanya, - Biaya tersebut digunakan untuk pembayaran biaya packing seng yang akan dikirim ke pembeli, - Jumlah biaya Packing yang terjadi hanya sebesar 0,69% dari peredaran usaha Seng, - Oleh karena itu, seluruh koreksi Biaya Packing sebesar Rp. 3.323.133.000,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Ledger, - Kuitansi pembayaran sesuai sampling dari Terbanding, - Voucher transaksi sesuai sampling dari Terbanding, - Rekening Bank Mandiri, - Rincian biaya untuk setiap transaksi pembayaran. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Ledger, beberapa kuitansi pembayaran, Voucher transaksi, Rekening Bank Mandiri, dan Rincian pengeluaran untuk biaya pengepakan, diketahui Pemohon Banding berdasarkan tagihan yang disampaikan bagian penjualan/pemasaran melakukan pembayaran Biaya Packing kepada jasa pengepakan untuk mengangkut penjualan seng dan dalam Rincian pengeluaran untuk biaya pengepakan tersebut tercantum nama pembeli, alamat pembeli dan nomor Faktur Penjualan yang juga nomor tersebut tercantum dalam Faktur Pajak, beserta nilai biaya angkut per pengiriman yang besarnya tergantung volume dan jarak pengiriman dilengkapi Surat Pengantar Barang. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut dan berdasarkan keterangan Pemohon Banding dalam persidangan, diketahui harga beli Seng adalah harga dilokasi gudang PT. Fumira, sebelum barang tersebut dikirim ke pembeli, harus ada pekerjaan pengepakan yang harus dilakukan tergantung dari lokasi pembeli, jenis seng yang akan dikirim, kuantitas atau berat seng yang akan dikirim, dan sering juga memenuhi permintaan pembeli bagaimana barang tersebut harus dikemas. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut, biaya packing atau biaya pengepakan untuk tahun 2005 sebesar Rp. 4.501.197.980,00 dan Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 3.323.133.000,00 sehingga biaya pengepakan yang diakui hanya sebesar Rp. 1.178.064.980,00 sedangkan selama tahun 2005 jumlah penjualan seng sebesar Rp. 654.734.122.903,00 sehingga jumlah biaya pengepakan tersebut sebesar 0,69 % dari jumlah penjualan seng masih dalam batas wajar. bahwa keterangan Terbanding yang menyatakan pengeluaran tersebut tidak didukung oleh bukti ekstern termasuk kontrak, namun Pemohon Banding dapat membuktikan bahwa atas pengeluaran tersebut ada tanda terimanya dari pihak ekstern dan seluruh pembayarannya tercatat pada Buku Bank dan Rekening Bank. bahwa berdasarkan uraian diatas Majelis berkesimpulan Biaya Packing sebesar Rp. 3.323.133.000,00 merupakan biaya dalam rangka menjalankan kegiatan usaha untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Pengurangan Penghasilan Bruto atas Biaya Packing sebesar Rp. 3.323.133.000,00 tidak dapat dipertahankan.
d. Biaya Promosi Rp. 126.200.000,00 Menurut Terbanding: bahwa pada dasarnya merupakan biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Menurut Pemohon : bahwa jumlah biaya promosi yang dikeluarkan selama tahun 2005 adalah sebesar Rp. 934.308.000,00 atau hanya sebesar 0,09% dari jumlah penjualan yang berjumlah Rp. 1.034.913.020.829,00, kegiatan promosi adalah kegiatan yang tidak mungkin tidak dilakukan oleh Pemohon Banding dalam menjalankan kegiatan usaha, dilihat dari jumlah penjualan yang terjadi, maka biaya promosi yang dikeluarkan adalah sangat wajar, Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 808.108.000,00, sehingga biaya promosi yang diakui hanya sebesar Rp. 126.200.000,00, adalah tidak wajar apabila biaya promosi yang terjadi hanya sebesar Rp. 126.200.000,00. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding koreksi Biaya Promosi sebesar Rp. 126.200.000,00 pada dasarnya merupakan biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i UndangUndang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan dokumen pendukung berupa perjanjian, kontrak, invoice dan bukti pengeluaran bank (misal : nota debit, slip cek/giro ataupun slip bukti pembayaran) baik dalam proses pemeriksaan maupun keberatan. bahwa menurut Pemohon Banding jumlah biaya promosi yang dikeluarkan selama tahun 2005 adalah sebesar Rp. 934.308.000,00 atau hanya sebesar 0,09% dari jumlah penjualan yang berjumlah Rp. 1.034.913.020.829,00, kegiatan promosi adalah kegiatan yang tidak mungkin tidak dilakukan oleh Pemohon Banding dalam menjalankan kegiatan usaha, dilihat dari jumlah penjualan yang terjadi, maka biaya promosi yang dikeluarkan adalah sangat wajar, Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 808.108.000,00, sehingga biaya promosi yang diakuihanya sebesar Rp. 126.200.000,00, adalah tidak wajar apabila biaya promosi yang terjadi hanya sebesar Rp. 126.200.000,00. bahwa Pemohon Banding menolak keterangan Terbanding yang menyatakan pengeluaran tersebut tidak didukung oleh bukti ekstern, karena pada kenyataannya semua pengeluaran tersebut ada tanda terimanya dari pihak ekstern dan seluruh pembayarannya tercatat pada Buku Bank dan Rekening Bank, Pemohon Banding juga menyanggah Terbanding yang menganggap pengeluaran tersebut merupakan pengeluaran bagi kepentingan pribadi Pemohon Banding, itu hanya asumsi Terbanding yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, Terbanding harus membuktikan bahwa pengeluaran tersebut memang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding. bahwa pada kenyataannya, biaya promosi yang dikeluarkan merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sesuai Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan di atas, bukan biaya yang dikeluarkan bagi kepentingan pribadi Pemohon Banding. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Pengurang Penghasilan Bruto berupa Biaya Promosi sebesar Rp. 126.200.000,00 karena merupakan biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding (Biaya-biaya tersebut tidak didukung dengan bukti ekstern), sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding - Jumlah perincian dengan rekapitulasi tidak sama, - Kuitansi tidak valid karena dibuat internal (seragam bentuknya) dan tidak ada pihak penerima (tidak jelas), - Bukti tagihan eksternal tidak ada, - Tetap mempertahankan koreksi. Menurut Pemohon Banding - Seluruh pembayaran telah dilengkapi dengan kuitansi pembayaran dan voucher transaksi, - Seluruh pembayaran dilakukan melalui bank, - Memang tidak seluruh rincian atas biaya-biaya dapat diperlihatkan pada saat uji bukti. Semata-mata disebabkan terdapat rincian yang datanya tidak dapat ditemukan kembali, - Alasan Terbanding mengkoreksi biaya-biaya tersebut karena biaya-biaya tersebut dibebankan / dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak, akan tetapi Terbanding tidak dapat menunjukkan bukti bahwa biaya-biaya tersebut memang dikeluarkan bagi kepentingan pribadi Wajib Pajak, - Seluruh biaya tersebut sebenarnya memang harus dikeluarkan dalam rangka Pemohon Banding menjalakan kegiatan usahanya, - Biaya tersebut digunakan untuk pembayaran biaya promosi sehubungan penjualan seng, - Jumlah biaya Promosi yang terjadi hanya sebesar 0,09% dari peredaran usaha Seng, - Oleh karena itu, seluruh koreksi Biaya promosi sebesar Rp. 126.200.000,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Ledger, - Kuitansi pembayaran sesuai sampling dari Terbanding, - Voucher transaksi sesuai sampling dari Terbanding, - Rekening Bank Mandiri, - Rincian biaya untuk setiap transaksi pembayaran. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Ledger, beberapa kuitansi pembayaran, Voucher transaksi, Rekening Bank Mandiri, dan Rincian pengeluaran untuk biaya promosi, diketahui diketahui Pemohon
Banding berdasarkan tagihan yang disampaikan bagian penjualan/pemasaran melakukan pembayaran Biaya promosi untuk mengenalkan produk yang dipasarkan oleh Pemohon Banding yang dibuktikan dengan kuitansi dan voucher serta rekening koran disertai dengan rincian atas pembayaran biaya promosi. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut dan berdasarkan keterangan Pemohon Banding dalam persidangan, diketahui kegiatan promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pemohon Banding dalam menjalankan kegiatan usaha dalam rangka mengenalkan produk yang dipasarkan Pemohon Banding. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut, biaya promosi untuk tahun 2005 sebesar Rp. 934.308.000,00 dan Terbanding melakukan koreksi sebesar Rp. 126.200.000,00 sehingga biaya pengepakan yang diakui sebesar Rp. 808.108.000,00, sedangkan selama tahun 2005 jumlah penjualan sebesar Rp. 1.034.913.020.829,00 sehingga jumlah biaya promosi tersebut sebesar 0,09% dari jumlah penjualan masih dalam batas wajar. bahwa keterangan Terbanding yang menyatakan pengeluaran tersebut tidak didukung oleh bukti ekstern termasuk kontrak, namun Pemohon Banding dapat membuktikan bahwa atas pengeluaran tersebut ada tanda terimanya dari pihak ekstern dan seluruh pembayarannya tercatat pada Buku Bank dan Rekening Bank. bahwa Majelis berkesimpulan Biaya Promosi sebesar Rp. 126.200.000,00 merupakan biaya dalam rangka menjalankan kegiatan usaha untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan, sehingga pengeluaran tersebut bukan merupakan pengeluaran untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Pengurangan Penghasilan Bruto atas Biaya Promosi sebesar Rp. 126.200.000,00 tidak dapat dipertahankan. e. Biaya Kantor Lainnya Rp. 350.400.000,00 Menurut Terbanding: bahwa koreksi Biaya Kantor Lainnya Rp. 350.400.000,00 antara lain disebabkan karena adanya penghapusan biaya Program Oracle sebesar Rp. 350.400.000.00 dan biaya-biaya lainnya berupa sumbangan serta biaya-biaya yang tidak didukung dengan pembuatan dan pelaporan daftar nominatif, sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf g Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Menurut Pemohon : bahwa pada tahun 2004, Pemohon Banding mengadakan suatu perjanjian dengan PT. ZZZ untuk penyusunan program dengan basis Oracle bagi kepentingan Pemohon Banding, perjanjian tersebut dituangkan dalam suatu Perjanjian Layanan Nomor : 2116/SME-JATIS-IS/RL/III/2004 tanggal 10 Maret 2004, sampai dengan awal tahun 2005, Pemohon Banding telah melakukan pembayaran sebesar Rp. 350.400.000,00 dan dibukukan pada perkiraan 15.04C – Biaya Dibayar Dimuka Cotton, pada tahun 2005, sesuai dengan Agreement Termination Nomor : 3166/JPS-JS/AP-AU/PT. RAGAM LOGAM/TRMT/IX/2005 tanggal 26 September 2005, kedua belah pihak sepakat menghentikan perjanjian layanan di atas, di dalam kesepakatan penghentian di atas, kedua belah pihak sepakat untuk tidak saling menuntut atas semua yang telah pernah dikeluarkan sebelumnya dan sepakat tidak akan pernah membawa masalah ini ke jalur hukum.
Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding Biaya Kantor Lainnya sebesar Rp. 350.400.000,00 disebabkan karena adanya penghapusan biaya Program Oracle sebesar Rp. 350.400.000.00 dan biaya-biaya lainnya berupa sumbangan serta biaya-biaya yang tidak didukung dengan pembuatan dan pelaporan daftar nominatif, sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf g UndangUndang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan dokumen pendukung berupa perjanjian, kontrak, invoice dan bukti pengeluaran bank (misal : nota debit, slip cek/giro ataupun slip bukti pembayaran) baik dalam proses pemeriksaan maupun keberatan. bahwa Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan atas koreksi positif biaya kantor lainnya, namun dalam Surat Bandingnya Pemohon Banding menyatakan bahwa Pemohon Banding menerima koreksi pengeluaran lainnya sebesar Rp. 44.831.056,00, dengan kata lain Pemohon Banding mengajukan banding atas penghapusan biaya program oracle sebesar Rp. 350.400.000,00. bahwa Pemohon Banding melakukan penghapusan atas pembayaran yang pernah dilakukan kepada PT. ZZZ terkait dengan perjanjian layanan di atas, jumlah penghapusan Biaya Dibayar Dimuka Cotton sebesar Rp. 350.400.000,00 dibukukan sebagai beban tahun berjalan dan dicatat pada perkiraan 55.17C – Biaya Kantor Lainnya Cotton. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Pengurang Penghasilan Bruto berupa Biaya Kantor Lainnya sebesar Rp. 350.400.000,00 karena adanya penghapusan biaya program oracle, sesuai ketentuan Pasal 9 (1) huruf i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, atas pengeluaran tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding Terhadap koreksi biaya kantor lainnya sebesar disampaikan:
Rp. 350.400.000,00
a. Atas sengketa biaya kantor lainnya tersebut, Pemohon Banding tidak menyampaikan bantahan dalam Surat Bantahannya, b. Atas beban Rp. 350.400.000,00 (atau USD 40,000.00) tersebut tidak dapat ditelusuri mengenai dasar atas pembayaran tersebut (tidak sesuai dengan kontrak/agreement),
c. Bahwa atas pengeluaran/beban yang dibebankan Pemohon Banding sebesar Rp. 350.400.000,00 tersebut merupakan Uang Muka atas program Oracle, sehingga tidak ada manfaat yang diterima Pemohon Banding, karena atas program oracle tersebut tidak dilanjutkan, sehingga atas biaya tersebut, merupakan penghapusan piutang/biaya dibayar dimuka program oracle, d. Karena atas biaya kantor lainnya sebesar Rp. 350.400.000,00 tersebut tidak diajukan keberatan dan Pemohon Banding tidak menyampaikan bantahannya di dalam Surat Bantahan, maka Terbanding tetap mempertahankan koreksinya. Menurut Pemohon Banding - Bahwa tidak benar atas Biaya Kantor Lainnya sebesar Rp. 350.400.000,00 Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan, sesuai dengan pengajuan keberatan yang telah disampaikan Pemohon Banding, maka atas Biaya kantor Lainnya tersebut, Pemohon Banding mengajukan keberatan, - Pemohon Banding dalam Surat Bantahannya tidak menyampaikan bantahannya, karena Terbanding dalam Surat Uraian Bandingnya tidak memuat masalah biaya kantor lainnya tersebut, Pemohon Banding menyampaikan bantahan sesuai dengan Surat Uraian Banding (SUB) yang dibuat oleh Terbanding, - Atas Biaya Kantor Lainnya tersebut telah didukung dengan : a. Surat Perjanjian / Kontrak, b. Bukti pembayaran bank, c. Rekening Koran Bank, d. Surat Penghentian Perjanjian - Oleh karena Terbanding dalam SUB nya tidak menguraikan masalah Biaya Kantor Lainnya tersebut, sehingga dapat dianggap Terbanding menerimanya, serta biaya tersebut telah didukung dengan bukti-bukti yang lengkap, maka koreksi Biaya Kantor Lainnya sebesar Rp. 350.400.000,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Ledger, - Bukti pembayaran uang muka, - Voucher transaksi, - Rekening Bank Mandiri, - Surat Perjanjian Pekerjaan - Surat Perjanjian Penghentian. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Surat Keberatan, diketahui Pemohon Banding mengajukan keberatan atas Biaya Kantor Lainnya sebesar Rp. 350.400.000,00. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Ledger, bukti pembayaran uang muka, Voucher transaksi, Rekening Bank Mandiri, dan Perjanjian, diketahui diketahui Pemohon Banding pada tahun 2004 mengadakan suatu perjanjian dengan PT. ZZZ untuk penyusunan program dengan basis Oracle yang dituangkan dalam suatu Perjanjian Layanan Nomor: 2116/SME-JATIS-IS/RL/III/2004 tanggal 10 Maret 2004, sampai dengan awal tahun 2005 Pemohon Banding telah melakukan pembayaran sebesar Rp. 350.400.000,00 dan dibukukan pada perkiraan 15.04C – Biaya Dibayar Dimuka Cotton. bahwa pada tahun 2005 sesuai dengan Agreement Termination Nomor : 3166/JPS-JS/AP-AU/PT.XXX/TRMT/IX/2005 tanggal 26 September 2005 kedua belah pihak sepakat menghentikan perjanjian layanan di atas, sepakat untuk tidak saling menuntut atas semua yang telah pernah dikeluarkan
sebelumnya dan sepakat tidak akan pernah membawa masalah ini ke jalur hukum. bahwa berdasarkan perjanjian di atas, Pemohon Banding melakukan penghapusan atas pembayaran yang pernah dilakukan kepada PT. ZZZ terkait dengan perjanjian layanan di atas dengan jumlah penghapusan Biaya Dibayar Dimuka Cotton sebesar Rp. 350.400.000,00 dibukukan sebagai beban tahun berjalan dan dicatat pada perkiraan 55.17C – Biaya Kantor Lainnya Cotton. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut di atas, pencatatan yang dilakukan oleh Pemohon Banding adalah sebagai berikut : Dr. Biaya Dibayar Dimuka Cotton Rp. 350.400.000,00 Cr. Bank Rp. 350.400.000,00 Mencatat pembayaran uang muka atas penyusunan program dengan basis Oracle sampai dengan awal tahun 2005 Dr. Biaya Kantor Lainnya Cotton Rp. 350.400.000,00 Cr. Biaya Dibayar Dimuka Cotton Rp. 350.400.000,00 Mencatat pembebanan penyusunan program dengan basis Oracle yang dihentikan pada tahun 2005 bahwa menurut Majelis, Biaya Kantor Lainnya sebesar Rp. 350.400.000,00 merupakan pencatatan pembebanan atas penyusunan program dengan basis Oracle yang sebelumnya masih dicatat dalam pos biaya dibayar dimuka. bahwa Majelis berkesimpulan Biaya Kantor Lainnya sebesar Rp. 350.400.000,00 bukan merupakan pengeluaran untuk kepentingan pribadi Pemohon Banding, namun atas biaya tersebut dikeluarkan tidak ada manfaat yang diterima Pemohon Banding karena penyusunan program dengan basis Oracle dihentikan, sehingga biaya tersebut bukan dalam rangka menjalankan kegiatan usaha untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Pengurangan Penghasilan Bruto atas Biaya Kantor Lainnya sebesar Rp. 350.400.000,00 tetap dipertahankan. 3.
Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha Rp. 23.413.908.289,00
bahwa koreksi Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha sebesr Rp. 23.413.908.289,00 terdiri dari : a. Biaya Bunga Rp. 600.005.156,00 b. Biaya Diskonto Rp. 5.380.262.865,00 c. Selisih Kurs Rp. 3.216.558.375,00 d. Pengurangan piutang klaim asuransi kebakaran atas stock opname kapas Rp. 7.937.317.345,00 e. Pengurangan piutang klaim asuransi atas biaya resiko sendiri Rp. 5.639.809.485,00 f. Equalisasi Pendapatan Lain-lain dengan Penyerahan Rp. 639.955.063,00 a.
Biaya Bunga Rp. 600.005.156,00
Menurut Terbanding: bahwa Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan terhadap koreksi bunga atas pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa sebesar Rp. 600.005.156,00, dalam permohonan keberatannya Pemohon Banding hanya mengajukan keberatan atas diskonto pencairan SKBDN sebesar Rp. 5.380.262.865,00.
Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding menolak koreksi biaya bunga sebesar Rp. 600.005.156,00 yang didasarkan adanya pinjaman kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding koreksi positif atas biaya bunga sebesar Rp. 5.980.268.021,00 terdiri dari : - Koreksi positif atas biaya bunga sehubungan dengan adanya pemberian pinjaman kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 600.005.156,00, - Koreksi positif atas biaya bunga karena adanya pembebanan biaya diskonto sebagai akibat dari pencairan SKBDN yang belum jatuh tempo dimana SKBDN tersebut merupakan pelunasan piutang usaha dari pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, pencairan SKBDN tersebut dilakukan oleh Pemohon Banding dan biaya diskonto yang timbul atas pencairan SKBDN tersebut dibukukan sebagai pengurang piutang usaha sebesar Rp. 5.380.262.865,00. bahwa menurut Terbanding, Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan terhadap koreksi bunga atas pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa sebesar Rp. 600.005.156,00, dalam permohonan keberatannya Pemohon Banding hanya mengajukan keberatan atas diskonto pencairan SKBDN sebesar Rp. 5.380.262.865,00. bahwa Pemohon Banding menolak koreksi biaya bunga sebesar Rp. 600.005.156,00 yang didasarkan adanya pinjaman kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan alasan merupakan hal yang lazim dan wajar apabila antara perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, untuk memberi atau menerima pinjaman diantara sesamanya tanpa adanya pembebanan bunga, dan pinjaman yang diberikan Pemohon Banding kepada perusahaan afiliasi masih terkait dengan kegiatan usaha Pemohon Banding dan jumlah pinjaman yang diberikan masih dalam batas kewajaran, sebagian dari pinjaman tersebut merupakan bawaan dari tahun-tahun sebelumnya. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha atas Biaya Bunga sebesar Rp. 600.005.156,00 sehubungan dengan adanya pemberian pinjaman kepada pihak-pihak yang memepunyai hubungan istimewa. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Berita Acara Uji Bukti tidak terdapat hasil Uji Bukti atas Biaya Bunga sebesar Rp. 600.005.156,00.
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Surat Keberatan, Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan terhadap koreksi bunga atas pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa sebesar Rp. 600.005.156,00. bahwa sesuai Pasal 31 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, menyatakan bahwa Pengadilan Pajak dalam hal banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan. bahwa Majelis berkesimpulan oleh karena atas koreksi Biaya Bunga sebesar Rp. 600.005.156,00 tidak diajukan keberatan, maka atas koreksi tersebut tidak ada keputusan keberatannya, dengan demikian Majelis tidak dapat memeriksa dan memutus sengketa tersebut. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Biaya Bunga sebesar Rp. 600.005.156,00 tetap dipertahankan. b. Biaya Diskonto Rp. 5.380.262.865,00 Menurut Terbanding: bahwa Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan rincian perhitungan atas biaya bunga sebesar Rp. 5.380.268.021,00 dan bukti-bukti terkait dengan biaya tersebut berupa surat perintah diskonto, nota debet/kredit dari bank maupun SKBDN sehingga tidak dapat diyakini bahwa biaya bunga tersebut merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sebagaimana diatur pada ketentuan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan, oleh karena itu koreksi Pemeriksa atas biaya bunga sebesar Rp. 5.380.268.021,00 dipertahankan. Menurut Pemohon : bahwa pada saat pemeriksaan, seluruh bukti yang berkaitan dengan biaya diskonto tersebut telah diserahkan kepada Terbanding, termasuk rekening fasilitas pinjaman dari bank dan nota perhitungan diskonto setiap SKBDN, pada saat pembahasan hasil pemeriksaan, Terbanding menjelaskan bahwa seharusnya diskonto tersebut menjadi beban dari pembeli Kapas, bukan beban Pemohon Banding, dan Pemohon Banding menolak anggapan tersebut, karena sudah hal lazim, pelunasan pembayaran ada jangka waktunya, hasil pelunasan dipercepat langsung diperhitungkan oleh bank mengurangi saldo hutang pembiayaan dan ini tentunya akan mengurangi biaya bunga bank yang harus dipikul oleh Pemohon Banding. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding koreksi positif atas biaya bunga berupa Biaya Diskonto sebesar Rp. 5.380.262.865,00 karena adanya pembebanan biaya diskonto sebagai akibat dari pencairan SKBDN yang belum jatuh tempo dimana SKBDN tersebut merupakan pelunasan piutang usaha dari pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, pencairan SKBDN tersebut dilakukan oleh Pemohon Banding dan biaya diskonto yang timbul atas pencairan SKBDN tersebut dibukukan sebagai pengurang piutang usaha sebesar Rp. 5.380.262.865,00. bahwa menurut Pemohon Banding, dalam melakukan pembelian impor Kapas, Pemohon Banding memperoleh fasilitas pembiayaan dari Bank BII dan Bank Niaga, Bank mensyaratkan, pembeli Kapas harus menyerahkan SKBDN sebagai pembayaran pembelian Kapas dari Pemohon Banding, SKBDN tersebut umumnya berjangka waktu 180 hari dan langsung diserahkan kepada bank, pihak bank berhak melakukan percepatan pencairan SKBDN tersebut dengan membebankan biaya diskonto kepada Pemohon Banding, pencairan dipercepat atas SKBDN dengan membebankan adanya biaya diskonto, merupakan praktek yang lazim dalam dunia usaha, tingkat bunga diskonto yang dibebankan bank adalah tingkat bunga pasar untuk diskonto yang berlaku pada saat itu. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap
Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha atas Biaya Bunga sebesar Rp. 5.380.262.865,00 karena adanya pembebanan biaya diskonto sebagai akibat dari pencarian SKBDN yang belum jatuh tempo dimana SKBDN tersebut merupakan pelunasan piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pencairan SKBDN tersebut dilakukan oleh Pemohon Banding dan biaya diskonto yang timbul atas pencairan SKBDN tersebut dibukukan sebagai pengurang piutang usaha. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding - Pembeli kapas PT. XYZ (group), biaya bunga seharusnya tidak terjadi, biaya bunga tersebut adalah fasilitas yang dinikmati oleh pembeli, - Adanya transaksi antara September dan Oktober yang menyebabkan biaya diskonto tidak sama dengan pernyataan Pemohon Banding, - Perhitungan biaya diskonto dengan jumlah ledger berbeda, - Argumentasi Pemohon Banding tidak dapat diyakini, - Terbanding tetap bertahan pada pada koreksi Pemeriksa; Menurut Pemohon Banding - Timbulnya biaya diskonto telah didukung dengan bukti-bukti yang lengkap, berupa : a. Perjanjian Hutang Promes dengan BII dimana didalamnya dicantumkan klausul BII dapat mendiskontokan SKBDN hasil penjualan Kapas, b. Nota Perhitungan besarnya Diskonto dari Bank atas setiap pelaksanaan pendiskontoan SKBDN, c. Rekening Koran Bank dimana setiap penerimaan hasil pendiskontoan langsung digunakan untuk pelunasan Hutang Promes. - Adanya pendiskontoan SKBDN memang menimbulkan adanya Biaya Diskonto, akan tetapi karena hasil pendiskontoan langsung digunakan untuk melunasi Hutang Promes, maka dilain sisi Biaya Bunga Hutang Promes menjadi berkurang, - Tidak terdapat perbedaan antara Ledger bulan September dan Oktober seperti pernyataan Pemohon Banding, secara keseluruhan jumlah biaya Diskonto selama satu tahun pada Ledger sesuai dengan perincian transaksi biaya diskonto yang telah disampaikan Pemohon Banding kepada Terbanding, - Oleh karena itu koreksi biaya bunga yang berasal dari biaya diskonto sebesar Rp. 5.380.268.021,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Perincian biaya Diskonto Bank BII, Bank ANZ Panin,
- Fasilitas kredit BII, - Jurnal, dan Bukti biaya diskonto dari Bank BII (Jan s/d Agt), Bank ANZ Panin (Nov s/d Des), - Perjanjian kredit Bank Niaga, - Bukti biaya diskonto dari Bank. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Perincian biaya Diskonto Bank BII, Bank ANZ Panin, Fasilitas kredit BII dan Bank Niaga, Jurnal, dan Bukti biaya diskonto dari Bank BII (Jan s/d Agt), Bank ANZ Panin (Nov s/d Des), diketahui Pemohon Banding dalam melakukan pembelian impor kapas memperoleh fasilitas pembiayaan dari Bank BII dan Bank Niaga, yang mana Bank BII mensyaratkan bahwa pembeli kapas harus menyerahkan SKBDN sebagai pembayaran pembelian kapas dari Pemohon Banding, umumnya berjangka waktu 180 hari dan langsung diserahkan kepada bank. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, pihak Bank BII berhak melakukan percepatan pencairan SKBDN tersebut dengan membebankan biaya diskonto kepada Pemohon Banding yang merupakan praktek yang lazim dalam dunia usaha, tingkat bunga diskonto yang dibebankan bank adalah tingkat bunga pasar untuk diskonto yang berlaku pada saat itu. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Perjanjian Hutang Promes dengan BII, diketahui di dalam perjanjian tersebut dicantumkan klausul BII yang dapat mendiskontokan SKBDN hasil penjualan kapas, yang atas setiap pelaksanaan pendiskontoan SKBDN dibuat Nota Perhitungan besarnya Diskonto dari Bank BII dan Bank ANZ Panin, dan setiap penerimaan hasil pendiskontoan langsung digunakan untuk pelunasan Hutang Promes sesuai Rekening Koran Bank, dan oleh karena Biaya Diskonto digunakan untuk melunasi Hutang Promes maka Biaya Bunga Hutang Promes menjadi berkurang. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap data yang disampaikan oleh Pemohon Banding dalam persidangan, diketahui Pemohon Banding melakukan pembelian impor kapas selama tahun 2005 adalah sebesar Rp. 258.827.679.405,00 sedangkan penjualan kapas selama Tahun Pajak 2005 adalah sebesar Rp. 380.178.897.926,00. bahwa Majelis berkesimpulan, Biaya Diskonto timbul karena adanya percepatan pencairan SKBDN yang diserahkan pembeli kapas ke Bank sebagai pembayaran pembelian kapas dari Pemohon Banding, karena bank tersebut telah memberikan fasilitas pembiayaan pembelian impor kapas kepada Pemohon Banding, sehingga biaya diskonto sebesar Rp. 5.380.262.865,00 merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sebagaimana diatur pada ketentuan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Biaya Diskonto sebesar Rp. 5.380.262.865,00 tidak dapat dipertahankan. c. Selisih Kurs Rp. 3.216.558.375,00 Menurut Terbanding: bahwa dalam proses penelitian keberatan, Terbanding telah dua kali melakukan permintaan dokumen pendukung keberatan berupa perjanjian, kontrak, invoice dan bukti pengeluaran bank (misal : nota debit, slip cek/giro ataupun slip bukti pembayaran) melalui surat Nomor : S-6321/ PJ.071/2009 tanggal 24 Juli 2009 dan S-242/PJ.07/2010 tanggal 11 Januari 2010, namun Pemohon Banding tidak menyampaikan tanggapan beserta bukti pendukung, sehingga penelitian lebih lanjut terkait dengan koreksi peredaran usaha dan kebenaran alasan keberatan Pemohon Banding tidak dapat dilakukan.
Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding mengakui adanya kesalahan penghitungan penyesuaian saldo akhir hutang promes, sehingga saldo akhir hutang promes yang seharusnya sebesar Rp. 7.858.997.356,00 (USD 799,491.08 x Rp. 9.830,00) dihitung sebesar Rp. 9.221.247.858,00, terlalu tinggi sebesar Rp. 1.362.250.502,00, hal tersebut mengakibatkan rugi selisih kurs dihitung terlalu tinggi sebesar Rp. 1.362.250.502,00. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding koreksi positif atas biaya selisih kurs sebesar Rp. 3.216.558.375,00 terdiri dari : - koreksi positif atas biaya selisih kurs karena Pemohon Banding terlalu besar menghitung kerugian selisih kurs sebesar Rp. 1.362.250.503,00 dan Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan perhitungan selisih kurs tersebut dan bukti pendukungnya, - penghapusan piutang PT. Mitra Cita Prima sebesar Rp. 1.854.307.872,00 dan Pemohon Banding tidak dapat memberikan syaratsyarat penghapusan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih. bahwa menurut Pemohon Banding koreksi positif atas biaya selisih kurs sebesar Rp. 3.216.558.375,00 terdiri dari : - Kesalahan perhitungan saldo akhir Hutang Promes bahwa Pemohon Banding mengakui adanya kesalahan penghitungan penyesuaian saldo akhir hutang promes, sehingga saldo akhir hutang promes yang seharusnya sebesar Rp. 7.858.997.356,00 (USD 799,491.08 x Rp. 9.830,00) dihitung sebesar Rp. 9.221.247.858,00, terlalu tinggi sebesar Rp. 1.362.250.502,00, hal tersebut mengakibatkan rugi selisih kurs dihitung terlalu tinggi sebesar Rp. 1.362.250.502,00. - Penghapusan piutang usaha PT. Mitra Cita Prima bahwa pencatatan selisih kurs sebesar Rp. 1.854.307.872,00 memang sebenarnya merupakan transaksi penyesuaian nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, atas piutang dagang PT. LFC dari penjualan Kapas. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha atas biaya selisih kurs sebesar Rp. 3.216.558.375,00 karena Pemohon Banding terlalu besar menghitung kerugian selisih kurs sebesar Rp. 1.362.250.503,00 dan merupakan penghapusan piutang PT Mitra Cita Prima sebesar Rp. 1.854.307.872,00. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. a. Koreksi positif atas biaya selisih kurs sebesar Rp. 1.362.250.503,00 bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut :
Menurut Terbanding bahwa berdasarkan data / dokumen pendukung yang disampaikan Pemohon Banding diketahui: - Bahwa saldo akhir hutang promes dalam audit report Rp. 9.211.247.858,00 atau equivalen dengan USD 799,491.08.00 Berdasarkan hal tersebut, bahwa Pemohon Banding menghitung saldo akhir hutang promes dengan Kurs : Rp. 9.211.247.858,00 = Rp. 11.533,90/USD USD 799,491.08 - Berdasarkan kurs tengah BI yang berlaku per 31 Desember 2005 adalah Rp. 9.830,00/USD - Pemohon Banding mengakui adanya saldo akhir hutang promes dicatat terlalu tinggi sebesar Rp.1.362.250.502,00 (cfm Surat Banding Pemohon Banding) - Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka Pemohon Banding melakukan pembebanan selisih kurs atas hutang promes terlalu besar, dengan perhitungan sebagai berikut: Saldo hutang cfm Pemohon Banding Saldo hutang cfm Terbanding
Rp.9.221.247.858,00 Rp.7.858.997.355,00 Rp.1.362.250.503,00
bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Pemohon Banding terlalu besar mencatat/membebankan selisih kurs atas promes untuk tahun 2005 sebesar Rp. 1.362.250.503,00 sehingga koreksi tetap dipertahankan. Menurut Pemohon Banding - Pemohon Banding mengakui terjadi kesalahan dalam perhitungan penyesuaian Saldo Hutang Promes dalam USD ke Rupiah per 31 Desember 2005, - Pemohon Banding setuju dengan perhitungan Terbanding, bahwa Saldo Hutang Promes per 31 Desember 2005 seharusnya sebesar Rp. 7.858.997.355,00 yang berasal dari perhitungan : USD 799,491.08 x Rp. 9.830,00, - Kesalahan tersebut mengakibatkan : a. Saldo Hutang Promes per 31 Desember 2005 dinilai terlalu tinggi sebesar Rp.1.362.250.503,00 dan b. Rugi selisih kurs untuk tahun 2005 dicatat terlalu tinggi Rp. 1.362.250.503,00. - Terbanding melakukan koreksi positif atas Rugi Selisih Kurs tahun 2005 sebesar Rp. 1.362.250.503,00, - Akan tetapi Terbanding tidak konsisten, dimana tidak melakukan koreksi atas nilai terlalu tingginya Saldo Hutang Promes per 31 Desember 2005 sebesar Rp. 1.362.250.503,00, - Pada hakikatnnya penyesuaian nilai kurs atas saldo akhir dalam valuta asing merupakan penyesuaian yang bersifat Sementara/Temporer (Timing Difference), - Pencatatan yang terlalu tinggi atas Saldo Akhir Hutang Promes per 31 Desember 2005, mengakibatkan pencatatan Rugi Selisih Kurs tahun 2006 terlalu rendah (Laba Selisih Kurs tahun 2006 terlalu tinggi) sebesar Rp. 1.362.250.503,00, - Pada saat bersamaan, Terbanding melakukan pemeriksaan pajak atas Pemohon Banding untuk tahun 2006, Akan tetapi, Terbanding tidak melakukan koreksi negatif atas terlalu tingginya pencatatan Saldo Akhir Hutang Promes per 31 Desember 2005.
- Ketidakkonsistenan dari Terbanding menimbulkan ketidakadilan, oleh karena itu, koreksi Rugi Selisih Kurs sebesar Rp. 1.362.250.503,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Rekapitulasi perhitungan selisih kurs promes, - Laporan Keuangan Audited. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan oleh Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Rekapitulasi perhitungan selisih kurs promes dan Laporan Keuangan Audited, diketahui Saldo Hutang Promes per 31 Desember 2005 seharusnya sebesar Rp. 7.858.997.355,00. bahwa Pemohon Banding mengakui terjadi kesalahan dalam perhitungan penyesuaian Saldo Hutang Promes dalam USD ke Rupiah per 31 Desember 2005, dan Pemohon Banding setuju dengan perhitungan Terbanding bahwa Saldo Hutang Promes per 31 Desember 2005 seharusnya sebesar Rp. 7.858.997.355,00 yang berasal dari perhitungan USD 799,491.08 x Rp. 9.830,00 dan Saldo Hutang Promes per 31 Desember 2005 dinilai terlalu tinggi sebesar Rp.1.362.250.503,00 dengan demikian Rugi selisih kurs untuk tahun 2005 dicatat terlalu tinggi sebesar Rp. 1.362.250.503,00. bahwa menurut Majelis, meskipun penyesuaian nilai kurs atas saldo akhir dalam valuta asing merupakan penyesuaian yang bersifat Sementara/Temporer (Timing Difference), namun pembebanan tersebut sesuai dengan prinsip cost matching again revenue merupakan beban untuk Tahun Pajak 2006, sehingga pencatatan Rugi Selisih Kurs tahun 2006 yang terlalu rendah sebesar Rp. 1.362.250.503,00 dapat dilakukan melalui pembetulan SPT. bahwa Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding terhadap koreksi positif atas biaya selisih kurs sebesar Rp. 1.362.250.503,00 tetap dipertahankan. b. Koreksi Selisih Kurs Rp. 1.854.307.872,00 bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding - Bahwa koreksi sebesar Rp. 1.854.307.872,00 merupakan penghapusan piutang atas PT. LFC, - Pemohon Banding tidak setuju dan mengajukan banding dengan alasan bahwa jumlah Rp. 1.854.307.872,00 merupakan penyesuaian nilai tukar rupiah, - Berdasarkan General Ledger yang disampaikan Pemohon Banding, bahwa Pemohon Banding mencatat sebagai koreksi piutang PT. Mitra Citra USD 200,292.49 x Rp. 9.258,00, - Pemohon Banding tidak dapat memberikan data mengenai: - Kartu piutang atas nama PT LFC, - Dokumen pendukung berupa voucher, perhitungan selisih kurs atas PT. LFC, - Dokumen pendukung dari pembentukan piutang sampai dengan saldo per 31 Oktober 2005,
- Untuk itu Pemohon Banding tidak dapat membuktikan bahwa koreksi Rp. 1.854.307.872,00 bukan merupakan penghapusan piutang, tetapi merupakan selisih kurs, - Terbanding tetap mempertahankan koreksi. Menurut Pemohon Banding - Terhadap koreksi selisih kurs sebesar Rp. 1.854.307.872,00 yang oleh Terbanding dikoreksi karena dianggap sebenarnya merupakan penghapusan piutang usaha, pihak Pemohon Banding masih belum bisa menemukan dikumen dasar yang menjadi pendukung pencatatan tersebut, - Pemohon Banding masih meminta waktu untuk mencari dokumen dasar yang menjadi pendukung pencatatan tersebut. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan tidak menyampaikan data pendukung. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Berita Acara Uji Bukti, diketahui Terbanding melakukan koreksi selisih kurs sebesar Rp. 1.854.307.872,00 yang merupakan penghapusan piutang atas PT. LFC, sedangkan menurut Pemohon Banding hal tersebut merupakan selisih kurs atas koreksi piutang PT. Mitra Citra USD 200,292.49 x Rp. 9.258,00. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan sampai dengan pemeriksaan sengketa pajak ini dinyatakan cukup oleh Majelis tidak dapat menyampaikan bukti yang dapat meyakinkan Majelis bahwa biaya tersebut merupakan selisih kurs atas koreksi piutang PT. Mitra Citra USD 200,292.49 x Rp. 9.258,00. bahwa Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding terhadap Biaya Selisih Kurs sebesar Rp.1.854.307.872,00 tetap dipertahankan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat seluruh koreksi Terbanding terhadap Biaya selisih kurs sebesar Rp. 3.216.558.375,00 = (Rp. 1.362.250.503,00 + Rp.1.854.307.872,00) tetap dipertahankan. d. Pengurangan piutang klaim asuransi kebakaran atas stock opname kapas Rp. 7.937.317.345,00 Menurut Terbanding: bahwa dalam proses penelitian keberatan, Terbanding telah dua kali melakukan permintaan dokumen pendukung keberatan berupa perjanjian, kontrak, invoice dan bukti pengeluaran bank (misal : nota debit, slip cek/giro ataupun slip bukti pembayaran) melalui surat Nomor : S-6321/ PJ.071/2009 tanggal 24 Juli 2009 dan S-242/PJ.07/2010 tanggal 11 Januari 2010, namun Pemohon Banding tidak menyampaikan tanggapan beserta bukti pendukung, sehingga penelitian lebih lanjut terkait dengan koreksi peredaran usaha dan kebenaran alasan keberatan Pemohon Banding tidak dapat dilakukan. Menurut Pemohon : bahwa pada tanggal 22 April 2004, gudang persediaan Kapas Pemohon Banding yang terletak di Cibitung mengalami kebakaran, persediaan kapas tersebut telah dilindungi dengan asuransi kerugian dari perusahaan asuransi PT. Asuransi Rama Satria Wibawa dengan Polis Nomor : 71PR.3.00867.1203 dan 71PR.3.00858.1203, setelah kebakaran terjadi, Pemohon Banding melakukan perhitungan sementara atas nilai persedian Kapas yang terbakar. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding koreksi positip atas hasil stock opname persediaan kapas bulan Desember 2004 (AJP nomor 70 tanggal 31 Januari 2005) yang tidak dibukukan sebagai pendapatan, tetapi dibukukan sebagai pengurang piutang klaim asuransi kebakaran persediaan kapas sebesar Rp. 7.937.317.345,00.
bahwa koreksi positif atas Biaya Lain-Lain sebesar Rp. 13.577.126.830,00 dipertahankan karena Piutang Klaim Asuransi kebakaran per 1 Januari 2005 sesuai dengan Laporan Akuntan Publik adalah sebesar Rp. 25.331.506.639,00 (sesuai dengan Ledger Piutang Klaim Asuransi tahun 2004), jumlah tersebut adalah saldo Piutang Klaim Asuransi yang telah disetujui oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa untuk mengganti kerugian atas kebakaran kapas yang dimiliki oleh Pemohon Banding yang terjadi pada bulan April tahun 2004 sehingga koreksi dilakukan atas biaya lain-lain Rp. 5.639.809.485,00 dan hasil stock opname persediaan kapas Rp. 7.937.317.345,00 yang dibukukan oleh Pemohon Banding sebagai pengurang piutang klaim asuransi kebakaran persediaan kapas. bahwa menurut Pemohon Banding, pada tanggal 22 April 2004, gudang persediaan Kapas Pemohon Banding yang terletak di Cibitung mengalami kebakaran, persediaan kapas tersebut telah dilindungi dengan asuransi kerugian dari perusahaan asuransi PT. Asuransi Rama Satria Wibawa dengan Polis Nomor : 71PR.3.00867.1203 dan 71PR.3.00858.1203, setelah kebakaran terjadi, Pemohon Banding melakukan perhitungan sementara atas nilai persedian Kapas yang terbakar. bahwa atas perhitungan sementara persediaan Kapas yang terbakar, Pemohon Banding melakukan pencatatan dengan AJP nomor 57 tanggal 30 April 2004, selanjutnya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan PT. Cunningham Lindsey Indonesia, perhitungan sementara yang telah dilakukan Pemohon Banding harus disesuaikan kembali persediaan Kapas yang ternyata tidak ikut terbakar sebanyak 2.606 bales dengan nilai seluruhnya Rp. 7.937.317.345,00, dan atas persediaan Kapas tersebut seluruhnya telah terjual dan dicatat sebagai penjualan Kapas pada tahun 2005. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha atas biaya lain-lain sebeesar Rp. 7.937.317.345,00 berdasarkan hasil stock opname persediaan kapas bukan Desember 2004 (AJP No.70 tanggal 31 Januari 2005) yang tidak dibukukan sebagai pendapatan tetapi dibukukan sebagai pengurang piutang klaim asuransi kebakaran persediaan kapas. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding bahwa berdasarkan data pendukung yang disampaikan Pemohon Banding, disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa dalam polis, surat claim, dan laporan dari adjuster tidak dapat diketahui berapa bagian klaim atas nama Pemohon Banding, dikarenakan
polis, surat klaim, dan laporan adjuster tersebut adalah atas pertanggungan barang milik Pemohon Banding dan pihak lainnya, 2. Pemohon Banding tidak dapat menyampaikan data pendukung berupa : a. Laporan dari asuransi yang menyatakan adanya nilai kerugian yang menjadi tanggungan Pemohon Banding adalah USD 3,807,499.00 b. Kartu stok kapas yang tersedia sebelum terjadi kebakaran, c. Bukti yang terkait dengan persediaan kapas yang tidak terbakar, d. Dasar mengenai pembagian nilai pertanggungan antara Pemohon Banding dan XXX, e. Laporan dari pihak penilai mengenai berapa nilai yang diganti oleh pihak asuransi. 3. Karena tidak dapat dilakukan penelusuran terhadap bukti-bukti pendukung mengenai pengurang klaim asuransi sebesar Rp. 7.937.317.345,00 maka koreksi dipertahankan; Menurut Pemohon Banding - Merupakan nilai Kapas yang semula dianggap ikut terbakar, sehingga dimasukkan dalam perhitungan awal Klaim Asuransi yang harus ditagih. Jurnalnya sbb : - Klaim Asuransi YMH Diterima (D) - Persediaan Kapas (K) - Sesuai dengan jurnal di atas, tidak ada pengakuan biaya, - Akan tetapi, pada saat pengecekan ulang ternyata Kapas tersebut ditemukan tidak terbakar, sehingga dilakukan jurnal sbb : - Persediaan Kapas (D)' - Klaim Asuransi YMH Diterima (K) - Sesuai dengan jurnal di atas, tidak ada pengakuan pendapatan, Ini konsisten dengan jurnal sebelumnya, - Pencatatan Kapas yang ternyata tidak ikut terbakar tersebut sesuai AJP Nomor 70 tanggal 31 Januari 2005, pencatatan inilah yang dijadikan dasar koreksi oleh Terbanding, seluruh kapas yang ditemukan kembali tersebut telah dimasukkan kembali kedalam Kartu Stock Kapas, - Dan terhadap Kapas tersebut sudah terjual pada tahun 2005 dan telah dicatat sebagai penjualan tahun 2005, - Polis asuransi atas nama PT. XXX, tetapi didalam polis tersebut dicantumkan bahwa kapas yang diasuransikan merupakan milik Pemohon Banding (PT. Ragam Logam), sedangkan aktiva milik PT. XXX yang diasuransikan adalah untuk bangunannya, - Sedangkan kenapa atas Kapas yang terbakar ada yang menjadi hak PT. XXX, karena terdapat Kapas yang sudah dijual kepada PT. XXX, tetapi secara fisik masih ada dalam gudang dan ikut terbakar, maka atas bagian kapas yang sudah terjual tersebut, penggantian asuransinya menjadi hak PT. XXX, - Koreksi tersebut menyebabkan adanya pencatatan ganda atas penghasilan, yaitu pertama pada saat pengakuan penjualan kapas dan kedua pengakuan penghasilan lain-lain sesuai koreksi Terbanding, - Oleh karena itu, koreksi Penghasilan Lain-lain sebesar Rp. 7.937.317.345,00 harus dibatalkan. bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Polis asuransi, - Laporan dari Cunningham & Lindsey (Adjuster), - Surat klaim a.n. XXX, - Surat keterangan kebakaran, - Laporan stok kapas yang tidak terbakar, - Laporan stok kapas, - Jurnal pemindahbukuan.
bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Polis asuransi, Laporan dari Cunningham & Lindsey (Adjuster), Surat klaim a.n. XXX, Surat keterangan kebakaran, Laporan stok kapas yang tidak terbakar, Laporan stok kapas, dan Jurnal pemindahbukuan, diketahui pada tanggal 22 April 2004 gudang persediaan Kapas Pemohon Banding yang terletak di Cibitung mengalami kebakaran, persediaan kapas tersebut telah dilindungi dengan asuransi kerugian dari perusahaan asuransi PT. Asuransi Rama Satria Wibawa dengan Polis Nomor : 71PR.3.00867.1203 dan 71PR.3.00858.1203, dan Pemohon Banding melakukan perhitungan sementara atas nilai persedian Kapas yang terbakar setelah kebakaran terjadi. bahwa Piutang Klaim Asuransi kebakaran per 1 Januari 2005 sesuai dengan Laporan Akuntan Publik adalah sebesar Rp. 25.331.506.639,00 (sesuai dengan Ledger Piutang Klaim Asuransi tahun 2004), jumlah tersebut adalah saldo Piutang Klaim Asuransi yang telah disetujui oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa untuk mengganti kerugian atas kebakaran kapas yang dimiliki oleh Pemohon Banding yang terjadi pada bulan April tahun 2004. bahwa atas perhitungan sementara persediaan Kapas yang terbakar, Pemohon Banding melakukan pencatatan dengan AJP nomor 57 tanggal 30 April 2004, selanjutnya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan PT. Cunningham Lindsey Indonesia, perhitungan sementara yang telah dilakukan Pemohon Banding harus disesuaikan kembali persediaan Kapas yang ternyata tidak ikut terbakar sebanyak 2.606 bales dengan nilai seluruhnya Rp. 7.937.317.345,00, dan atas persediaan Kapas tersebut seluruhnya telah terjual dan dicatat sebagai penjualan Kapas pada tahun 2005, serta pengurangan piutang Klaim Asuransi karena tidak disetujuinya tagihan klaim asuransi sebesar Rp. 5.639.809.485,00, termasuk didalamnya 10% tanggungan sendiri atau sebesar Rp. 2.743.435.670,00 dan sisanya sebesar Rp. 2.896.373.815,00 adalah selisih perhitungan antara Pemohon Banding dengan pihak adjuster dan perusahaan asuransi. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Ledger dan pencatatan Pemohon Banding atas asuransi kerugian dalam pembukuannya, diketahui jurnalnya sebagai berikut : Dr. Klaim Asuransi YMH Diterima (Piutang) Cr. Persediaan Kapas
Rp. 35.371.674.043,00 Rp. 35.371.674.043,00
merupakan pencatatan sementara dari pihak Pemohon Banding atas piutang klaim asuransi sebesar perhitungan sementara jumlah kapas yang terbakar pada bulan April tahun 2004 Dr. Bank Dr. Klaim Asuransi YMH Diterima
Rp. 10.040.167.404,00 Rp. 10.040.167.404,00
Mencatat peneriman klaim asuransi kebakaran selama tahun 2004, sehingga saldo Piutang Klaim Asuransi kebakaran per 1 Januari 2005 sesuai dengan Laporan Akuntan Publik adalah sebesar Rp. 25.331.506.639,00 Dr. Persediaan Kapas Cr.Klaim Asuransi YMH Diterima
Rp. 7.937.317.345,00 Rp. 7.937.317.345,00
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan PT. Cunningham Lindsey Indonesia, perhitungan sementara yang telah dilakukan Pemohon Banding harus disesuaikan kembali pada tahun 2005 atas persediaan kapas yang ternyata tidak ikut terbakar sebanyak 2.606 bales dengan nilai seluruhnya Rp. 7.937.317.345,00,
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap pembukuan Pemohon Banding, diketahui Pemohon Banding melakukan pencatatan atas kebakaran persediaan kapas dengan mencatat piutang klaim asuransi sebesar Rp. 35.371.674.043,00 melalui account neraca bukan account Laba Rugi, sehingga tidak ada pencatatan biaya kerugian. bahwa menurut Majelis, perhitungan sementara yang telah dilakukan Pemohon Banding harus disesuaikan kembali dengan persediaan Kapas yang ternyata tidak ikut terbakar sebanyak 2.606 bales dengan nilai seluruhnya Rp. 7.937.317.345,00 berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan PT. Cunningham Lindsey Indonesia, yaitu dalam pembukuannya dilakukan pencatatan dengan menjurnal balik atas jurnal semula yang telah dilakukan dalam account neraca, sehingga tidak ada pencatatan dalam account Laba Rugi atau tidak ada pencatatan pendapatan. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut di atas, diketahui persediaan Kapas yang ternyata tidak ikut terbakar tersebut sesuai AJP nomor 70 tanggal 31 Januari 2005 dimasukkan kembali kedalam Kartu Stock Kapas dan sudah terjual pada tahun 2005 dan telah dicatat sebagai penjualan tahun 2005.
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis tersebut di atas, diketahui Polis asuransi atas nama PT. XXX, tetapi didalam polis tersebut dicantumkan bahwa kapas yang diasuransikan merupakan milik PT. XXX, sedangkan aktiva milik PT XXX yang diasuransikan adalah untuk bangunannya, namun demikian atas Kapas yang terbakar ada yang menjadi hak PT XXX, karena terdapat Kapas yang sudah dijual kepada PT XXX, tetapi secara fisik masih ada dalam gudang dan ikut terbakar, maka atas bagian kapas yang sudah terjual tersebut, penggantian asuransinya menjadi hak PT XXX. bahwa Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding terhadap Pengurangan piutang klaim asuransi kebakaran atas stock opname kapas sebesar Rp. 7.937.317.345,00 merupakan persediaan kapas yang ternyata tidak ikut terbakar, namun pencatatannya tidak melalui account Laba Rugi atau sebagai biaya tetapi melalui account neraca yaitu piutang klaim asuransi, dengan demikian oleh karena pencatatan semula tidak ada pembebanan biaya maka persediaan yang tidak ikut terbakar tidak dicatat sebagai pendapatan. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap penghasilan lain-lain atas Pengurangan piutang klaim asuransi kebakaran atas stock opname kapas sebesar Rp. 7.937.317.345,00 tidak dapat dipertahankan. e. Pengurangan piutang klaim asuransi atas biaya resiko sendiri Rp. 5.639.809.485,00 Menurut Terbanding: bahwa dalam proses penelitian keberatan, Terbanding telah dua kali melakukan permintaan dokumen pendukung keberatan berupa perjanjian, kontrak, invoice dan bukti pengeluaran bank (misal : nota debit, slip cek/giro ataupun slip bukti pembayaran) melalui surat Nomor : S-6321/ PJ.071/2009 tanggal 24 Juli 2009 dan S-242/PJ.07/2010 tanggal 11 Januari 2010, namun Pemohon Banding tidak menyampaikan tanggapan beserta bukti pendukung, sehingga penelitian lebih lanjut terkait dengan koreksi peredaran usaha dan kebenaran alasan keberatan Pemohon Banding tidak dapat dilakukan. Menurut Pemohon : bahwa pengurangan piutang Klaim Asuransi adalah karena tidak disetujuinya tagihan klaim asuransi sebesar Rp. 5.639.809.485,00, termasuk didalamnya 10% tanggungan sendiri atau sebesar Rp. 2.743.435.670,00 dan sisanya adalah selisih perhitungan antara Pemohon Banding dengan pihak adjuster dan perusahaan asuransi.
Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding koreksi positip atas biaya lain-lain (AJP Nomor 118 tanggal 31 Desember 2005) yang dibukukan sebagai pengurang piutang klaim asuransi kebakaran persediaan kapas sebesar Rp. 5.639.809.485,00 dan merupakan biaya yang tidak terdapat bukti-bukti pendukungnya. bahwa koreksi positif atas Biaya Lain-Lain sebesar Rp. 13.577.126.830,00 dipertahankan karena Piutang Klaim Asuransi kebakaran per 1 Januari 2005 sesuai dengan Laporan Akuntan Publik adalah sebesar Rp. 25.331.506.639,00 (sesuai dengan Ledger Piutang Klaim Asuransi tahun 2004), jumlah tersebut adalah saldo Piutang Klaim Asuransi yang telah disetujui oleh PT. Asuransi Rama Satria Wibawa untuk mengganti kerugian atas kebakaran kapas yang dimiliki oleh Pemohon Banding yang terjadi pada bulan April tahun 2004 sehingga koreksi dilakukan atas biaya lain-lain Rp. 5.639.809.485,00 dan hasil stock opname persediaan kapas Rp. 7.937.317.345,00 yang dibukukan oleh Pemohon Banding sebagai pengurang piutang klaim asuransi kebakaran persediaan kapas. bahwa menurut Pemohon Banding pengurangan piutang Klaim Asuransi adalah karena tidak disetujuinya tagihan klaim asuransi sebesar Rp. 5.639.809.485,00, termasuk didalamnya 10% tanggungan sendiri atau sebesar Rp. 2.743.435.670,00 dan sisanya adalah selisih perhitungan antara Pemohon Banding dengan pihak adjuster dan perusahaan asuransi. bahwa perhitungan yang dilakukan Pemohon Banding atas persediaan Kapas yang terbakar adalah perhitungan sementara, dan Pemohon Banding belum memperhitungkan adanya tanggungan sendiri sebesar 10% dari nilai klaim yang disetujui oleh perusahaan asuransi dengan dasar penilaian yang dilakukan oleh pihak Adjuster, sehingga pencatatan pengurangan tagihan Klaim Asuransi tersebut bukan merupakan penghapusan piutang. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha atas biaya lain-lain sebesar Rp. 5.639.809.485,00 sesuai AJP No.118 tanggal 31 Desember 2005 yang dibukukan sebagai pengurang piutang klaim asuransi kebakaran persediaan kapas. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding bahwa berdasarkan data pendukung yang disampaikan Pemohon Banding, disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa dalam polis, surat claim, dan laporan dari adjuster tidak dapat diketahui berapa bagian klaim atas nama Pemohon Banding, dikarenakan polis, surat klaim, dan laporan adjuster tersebut adalah atas pertanggungan barang milik Pemohon Banding dan pihak lainnya,
2. Pemohon Banding tidak dapat menyampaikan data pendukung berupa: a. Laporan dari asuransi yang menyatakan adanya nilai kerugian yang menjadi tanggungan Pemohon Banding adalah USD 3,807,499.00 atau Rp. 35.371.674.043,00, b. Kartu stok kapas sebelum terbakar, c. Bukti yang terkait dengan persediaan kapas yang tidak terbakar, d. Dasar mengenai pembagian nilai pertanggungan antara PB dan Argo Pantes, e. Laporan dari pihak penilai mengenai berapa nilai yang diganti oleh pihak asuransi, f. Bukti mengenai Other's insured's liability sebesar Rp.2.102.642.081,00. 3. Pemohon Banding tidak dapat membuktikan nilai barang yang tidak terbakar yang awalnya dimasukkan sebagai bagian dari nilai klaim asuransi sebesar Rp. 7.937.317.345,00, 4. Karena Pemohon Banding tidak dapat menyampaikan laporan dari penilai yang menyatakan nilai kerugian adalah sebesar Rp. 35.371.674.043,00 dan nilai insured'sli ability sebesar Rp. 3.537.167.404,00 serta other's insured's liability sebesar Rp. 2.102.642.081,00 maka koreksi pengurang biaya klaim sebesar Rp. 5.639.309.485,00 Terbanding tetap mempertahankan koreksi. Catatan : bahwa terdapat satu paragraf yang tidak ditulis oleh Pemohon Banding yaitu : pihat Terbanding meminta kartu stock kapas sebelum terbakars, sampai dengan Berita Acara ini dibuat, Pemohon Banding belum bisa memberikannya karena datanya terselip. Menurut Pemohon Banding -
-
-
-
-
Terbanding melakukan koreksi atas adanya pencatatan penurunan Klaim Asuransi sebesar Rp. 5.639.809.485,00 sesuai pencatatan yang dilakukan Pemohon Banding dengan jurnal AJP No. 118 tangal 31 Desember 2005, pencatatan ini dilakukan untuk mencatat perhitungan Insured’s Liability dan Others Insured’s Liability, Sesuai dengan klausul yang tercantum dalam Polis Asuransi, ada Tanggungan Sendiri (Insured’s Liability) sebesar 10% dari nilai klaim yang disetujui. Dan besarnya tanggungan sendiri adalah 10% x Rp. 35.371.674.043,00 (USD 380,749.99) = Rp. 3.637.167.404,00 Selanjutnya pihak asuransi membebankan lagi Other’s Insured’s Liabiltiy Rp. 2.102.642.081,00 (USD 226,333.92), terhadap pembebanan ini tidak ada rumusan perhitungannya, tetapi jumlah ini terjadi berdasarkan negosiasi antara Pemohon Banding dengan pihak asuransi, Kejadian terbakarnya kapas adalah tanggal 30 April 2004, Untuk Tahun Pajak 2004, Terbanding telah melakukan pemeriksaan pajak dan pada saat pemeriksaan data-data terkait dengan kebakaran kapas sudah diminta oleh pemeriksa, Seharusnya pihak Terbanding dapat memperoleh data-data tersebut dari Kertas Kerja Pemeriksaan tahun 2004, Berdasarkan uraian di atas, sudah jelas bahwa biaya tersebut memang terjadi dan sudah didukung dengan penjelasan yang bukti yang cukup, Oleh karena itu, koreksi Biaya Lain-lain sebesar Rp. 5.639.809.485,00 harus dibatalkan.
bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Polis asuransi, - Laporan dari Cunningham & Lindsey (Adjuster), - Surat klaim a.n. Argo Pantes, - Surat keterangan kebakaran, - Laporan stok kapas per 31-1-2005, - Laporan stok kapas yang tidak terbakar,
-
Jurnal pemindahbukuan.
bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap data yang disampaikan Pemohon Banding dalam persidangan yang terdiri dari Polis asuransi, Laporan dari Cunningham & Lindsey (Adjuster), Surat klaim a.n. Argo Pantes, Surat keterangan kebakaran, Laporan stok kapas per 31-1-2005, Laporan stok kapas yang tidak terbakar, dan Jurnal pemindahbukuan, diketahui penurunan Klaim Asuransi sebesar Rp. 5.639.809.485,00 dalam pembukuan Pemohon Banding dilakukan pencatatan dengan jurnal AJP No. 118 tanggal 31 Desember 2005 untuk mencatat sesuai dengan klausul yang tercantum dalam Polis Asuransi yang terdiri dari : - Tanggungan Sendiri (Insured’s Liability) sebesar 10% dari nilai klaim yang disetujui atau 10% x (Rp. 35.371.674.043,00 - Rp. 7.937.317.345,00) = Rp. 2.743.435.670,00 dan - Other’s Insured’s Liabiltiy sebesar Rp. 2.102.642.081,00 merupakan biaya tetap sesuai negosiasi antara Pemohon Banding dengan pihak asuransi. bahwa Majelis berkesimpulan Insured’s Liability yang merupakan tanggungan sendiri yang dapat dibebankan adalah sebesar Rp. 2.743.435.670,00 dan Other’s Insured’s Liabiltiy yang merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan dalam rangka klaim asuransi yang dapat dibebankan adalah sebesar Rp. 2.102.642.081,00, sehingga Biaya lain-lain yang berasal dari penurunan piutang klaim asuransi yang dapat dibebankan adalah sebesar Rp.4.846.077.751,00. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Pengurangan piutang klaim asuransi atas biaya resiko sendiri sebesar Rp. 5.639.809.485,00 yang tidak dapat dipertahankan Rp.4.846.077.751,00 dan yang tetap dipertahankan sebesar Rp. 793.731.734,00 = (Rp. 5.639.809.485,00- Rp.4.846.077.751,00). f. Equalisasi Pendapatan 639.955.063,00
Lain-lain
dengan
Penyerahan
Rp.
Menurut Terbanding: bahwa Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan terhadap koreksi Equalisasi pendapatan lain-lain dengan penyerahan sebesar Rp. 639.955.063,00 namun Pemohon Banding mengajukan banding, dengan demikian koreksi Equalisasi pendapatan lain-lain dengan penyerahan sebesar Rp. 639.955.063,00 tidak termasuk dalam sengketa banding, karena Pemohon Banding mengajukan banding atas sengketa yang tidak diputus dalam Keputusan Keberatan. Menurut Pemohon : bahwa berdasarkan dokumen Faktur Pajak Standar yang telah diterbitkan/dilaporkan Pemohon Banding, Terbanding menemukan 14 buah faktur pajak dengan jumlah nilai penyerahan sebesar Rp. 639.955.063,00, seluruhnya merupakan penerimaan jasa yang diperoleh Pemohon Banding, oleh karena pada perkiraan Pendapatan Lain-lain tidak ditemukan adanya pencatatan atas seluruh penerimaan jasa di atas, maka Terbanding menyimpulkan bahwa seluruh penerimaan jasa di atas belum dilaporkan dan menetapkan adanya koreksi Pendapatan Lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00. Menurut Majelis
: bahwa menurut Terbanding, Pemohon Banding mengajukan banding atas Equalisasi pendapatan lain-lain dengan penyerahan sebesar Rp. 639.955.063,00 namun Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan dengan demikian koreksi Equalisasi pendapatan lain-lain dengan penyerahan sebesar Rp. 639.955.063,00 tidak termasuk dalam sengketa banding, karena Pemohon Banding mengajukan banding atas sengketa yang tidak diputus dalam Keputusan Keberatan.
bahwa berdasarkan dokumen Faktur Pajak Standar yang telah diterbitkan/dilaporkan Pemohon Banding, Terbanding menemukan 14 buah faktur pajak dengan jumlah nilai penyerahan sebesar Rp. 639.955.063,00, seluruhnya merupakan penerimaan jasa yang diperoleh Pemohon Banding, oleh karena pada perkiraan Pendapatan Lain-lain tidak ditemukan adanya pencatatan atas seluruh penerimaan jasa di atas, maka Terbanding menyimpulkan bahwa seluruh penerimaan jasa di atas belum dilaporkan dan menetapkan adanya koreksi Pendapatan Lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00. bahwa Pemohon Banding menolak koreksi tersebut, karena atas seluruh penerimaan jasa tersebut sudah dicatat pada perkiraan Penjualan Seng karena jasa yang diberikan berkaitan dengan penjualan Seng, bukan pada perkiraan Pendapatan Lain-lain. bahwa Majelis melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Penelitian Keberatan, diketahui koreksi Terbanding terhadap Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha atas biaya lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00 diperoleh berdasarkan Equalisasi Pendapatan Lain-lain cfm SPT PPh Badan dengan Penyerahan cfm SPT PPN. bahwa pernyataan Terbanding mengenai Pemohon Banding tidak menyampaikan data pendukung pada saat pemeriksaan maupun proses keberatan, untuk mendukung hal tersebut dibuktikan oleh Pemohon Banding bahwa data tersebut telah disampaikan sesuai surat permintaan data dengan bukti berupa tanda terima peminjaman berkas pada saat pemeriksaan sebanyak 18 tanda terima mulai tanggal 24 September 2007 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 8 Juni 2009 sd 21 Juli 2009 sebanyak 5 tanda terima, serta tanda terima peminjaman berkas pada saat proses keberatan sebanyak 3 tanda terima mulai tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 24 Agustus 2009 termasuk tanda terima pengembaliannya tanggal 21 Juni 2010. bahwa Majelis memberikan kesempatan kepada Terbanding dan Pemohon Banding untuk melakukan Uji Bukti dalam persidangan. bahwa berdasarkan hasil Uji Bukti antara Terbanding dan Pemohon Banding dalam persidangan diperoleh hasil sebagai berikut : Menurut Terbanding bahwa atas koreksi pendapatan lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00 tersebut Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan, sehingga atas koreksi pendapatan lain-lain sebesar Rp.639.955.063,00 tersebut tidak menjadi sengketa banding, oleh karena itu Terbanding tetap mempertahankan koreksi; Menurut Pemohon Banding - Koreksi Pendapatan Lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00 seharusnya tidak ada, karena atas pendapatan tersebut seluruhnya telah dicatat Pemohon Banding dalam Ledger Penjualan Seng, - Hasil pengujian yang dilakukan dalam Uji Bukti membuktikan bahwa pendapatan sebesar Rp. 639.955.063,00 tersebut sebenarnya telah dicatat dalam Ledger Seng, - Karena kekurangtelitian pihak Terbanding dalam pemeriksaan, maka koreksi tersebut ditetapkan, - Akan tetapi, karena dalam keberatan yang telah diajukan Pemohon Banding tidak mencantumkan untuk menolak koreksi Pendapatan Lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00 maka Pemohon Banding menerima koreksi tersebut.
bahwa Pemohon Banding dalam persidangan menyampaikan data pendukung yang terdiri dari : - Rekapitulasi pendapatan jasa, - Faktur Pajak atas pendapatan jasa. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Berita Acara Uji Bukti tidak terdapat hasil Uji Bukti atas Pendapatan Lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00. bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap Surat Keberatan, Pemohon Banding tidak mengajukan keberatan terhadap koreksi Pendapatan Lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00. bahwa sesuai Pasal 31 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, menyatakan bahwa Pengadilan Pajak dalam hal banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan. bahwa Majelis berkesimpulan oleh karena atas koreksi Pendapatan Lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00 tidak diajukan keberatan, maka atas koreksi tersebut tidak ada keputusan keberatannya, dengan demikian Majelis tidak dapat memeriksa dan memutus sengketa tersebut. bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Terbanding terhadap Pendapatan Lain-lain sebesar Rp. 639.955.063,00 tetap dipertahankan; bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap koreksi Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2005 sebesar Rp. 47.223.822.951,00 dapat diikhtisarkan sebagai berikut : Uraian Koreksi 1. Peredaran Usaha a. Retur Penjualan Seng cfm lampiran 1195 A1 SPM PPN b. Faktur Pajak Sederhana A1 Penjualan Seng c. Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk Seng A2 d. Faktur Standar Al seng tidak dilaporkan pada SPM PPN e. Equalisasi SPT PPh Badan dengan SPM PPN untuk kapas A2 f. Retur Penjualan kapas cfm lampiran 1195 Al SPM PPN g. Retur Penjualan kapas cfm lampiran 1195 A2 SPM PPN h. Faktur Standar A2 kapas tidak dilaporkan pada SPM PPN 2. Pengurangan Penghasilan Bruto a. Biaya gudang b. Biaya angkutan c. Biaya Packing d. Biaya promosi e. Biaya kantor lainnya 3. Penghasilan (Beban) dari Luar Usaha a. Biaya Bunga b. Biaya diskonto c. Selisih Kurs d. Pengurangan piutang klaim asuransi kebakaran atas stock opname kapas e. Pengurangan piutang klaim asuransi atas biaya resiko sendiri f. Equalisasi Pendapatan Lain-lain dengan Penyerahan Jumlah Total Koreksi
Jumlah koreksi (Rp) 15.848.761.662,00 2.508.619.958,00 3.376.018.988,00 161.848.067,00 16.380.000,00 3.888.638.110,00 2.952.243.638,00 2.567.944.974,00 377.067.927,00 7.961.153.000,00 301.200.000,00 3.860.220.000,00 3.323.133.000,00 126.200.000,00 350.400.000,00 23.413.908.289,00 600.005.156,00 5.380.262.865,00 3.216.558.375,00 7.937.317.345,00 5.639.809.485,00 639.955.063,00 47.223.822.951,00
Koreksi yang tetap dipertahankan (Rp)
88.826.539,00 16.380.000,00
Koreksi yang tidak dapat dipertahankan (Rp) 2.508.619.958,00 3.376.018.988,00 73.021.528,00 3.888.638.110,00 2.952.243.638,00 2.567.944.974,00
377.067.927,00 301.200.000,00 3.860.220.000,00 3.323.133.000,00 126.200.000,00 350.400.000,00 600.005.156,00 5.380.262.865,00 3.216.558.375,00 793.731.734,00 639.955.063,00 6.082.924.794,00
7.937.317.345,00 4.846.077.751,00 41.140.898.157,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan bukti-bukti, penjelasan dan dokumen yang disampaikan Pemohon Banding dan Terbanding di dalam persidangan serta data yang ada dalam berkas banding, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti dan alasan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap keputusan Terbanding Nomor : KEP-268/ PJ/2010 tanggal 16 Juni 2010 tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2005 Nomor : 00002/206/05/091/09 tanggal 11 Mei 2009, sehingga Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2005 dihitung kembali menjadi sebagai berikut :
Penghasilan Neto menurut Terbanding Koreksi yang tidak dapat dipertahankan Penghasilan Neto menurut Majelis
Rp. 53.924.897.843,00 Rp. 41.140.898.157,00 Rp. 12.783.999.686,00
Memperhatikan
: Surat Permohonan Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan serta hasil pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan.
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. 2. Ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini.
Memutuskan
: Menyatakan mengabulkan seluruhnya permohonan gugatan Penggugat terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-263/PJ/2010 tanggal 16 Juni 2010 tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2005 Nomor : 00002/206/05/091/09 tanggal 11 Mei 2009, dengan perhitungan menjadi sebagai berikut : Penghasilan Neto ............................................. Penghasilan Kena Pajak (pembulatan) ............ Pajak Penghasilan yang terutang .................... Kredit Pajak Jumlah PPh yang kurang dibayar ................... Sanksi Administrasi Bunga Pasal 13 (2) KUP ................................. Jumlah PPh yang masih harus dibayar ...........
Rp. 12.783.999.686,00 Rp. 12.783.999.000,00 Rp. 3.817.699.700,00 Rp. 1.839.584.600,00 Rp. 1.978.115.100,00 Rp. 949.495.248,00 Rp. 2.927.610.348,00