BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi yang memisahkan antara fungsi operasi dengan penyimpanan dari fungsi akuntansi yang berfungsi sebagai pengecekan intern. Adapun pemisahan fungsi pada struktur organisasi di Yayasan Sosial Kristen Salib Putih, mencakup: a. Pengelolaan keuangan yang dikelola langsung oleh Kantor Pusat telah dipisahkan antara fungsi operasi dengan penyimpanan dari fungsi akuntansi melalui bukti transaksi yang dibuat dan dicatat oleh Bendahara Pelaksana. Bukti tersebut kemudian akan dilegkapi, dicatat dan dibukukan oleh Bagian Pembuku. Proses tersebut merupakan pelaksanaan pengecekan intern yang dilaksanakan Bendahara Pelaksana dan Bagian Pembuku. b. Pengelolaan keuangan sumbangan dalam bentuk natura dan Unit Ekonomi Produktif masih dilaksankan oleh satu bagian dari struktur organisasi, sehingga belum ada pemisahan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi, maka pelaksanaan pengecekan intern belum dilaksanakan.
65
2. Yayasan Sosial Kristen Salib Putih telah menetapkan sistem wewenang dan prosedur pencatatan melalui pemberian wewenang kepada karyawan yang berhak menandatangani atau menyetujui bukti transaksi, maka pengendalian intern pengeluaran bukti telah dilaksanakan. 3. Pelaksanaan praktik yang sehat dilaksanakan Yayasan Sosial Kristen Salib Putih untuk menghindari atau meminimalkan terjadinya resiko yang mungkin terjadi. Paktik sehat dilaksanakan dengan cara transaksi keuangan melibatkan lebih dari satu unit organisasi, perputaran jabatan, adanya pencocokan saldo kas yang ada dalam pencatatan dengan uang tunai yang dibawa Bendahara Pelaksana dan yang disimpan di Bank serta Pengawas yang berperan untuk verifikasi data dengan catatan dan memeriksa kesesuaian laporan dengan data dan saldo yang sebenarnya. 4. Yayasan Sosial Kristen Salib Putih mempunyai karyawan yang bermutu dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya, maka unsur terpenting dalam sistem pengendalian intern telah dimiliki melalui hal berikut: a. Seleksi karyawan dibedakan menjadi 2, yaitu seleksi Staff Pelaksana serta Pengawas dan Pengurus. Seleksi dalam proses perekrutan Staff Pelaksana dilakukan oleh Pengurus melalui beberapa tahap yaitu seleksi administrasi, tes tertulis dan wawancara, sedangkan proses perekrutan Pengawas dan Pengurus dilaksanakan oleh Pembina. Pembina akan merekrut calon Pengawas dan Pengurus dengan pertimbangan kemampuan, kapabilitas serta waktu yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaanny sebagai karyawan di Yayasan Sosial Kristen Salib Putih.
66
b. Pelatihan keryawan ditujukan utuk meningkatkan kualitas pekerjaan dilaksanakan oleh lembaga yang sama maupun dari pemerintah diberikan kepada Staff Pelaksana di Panti atau Pengasuh Panti. 5. Selain 4 unsur sistem pengendalian intern masih terdapat satu unsur pengendalian lain di Yayasan Sosial Kristen Salib Putih yaitu lingkungan pengendalian yang melekat pada tubuh Yayasan, sehingga sistem pengendalian intern akan menjadi lebih kuat. Lingkungan pengendalian yang ada di Yayasan yang meliputi: penanaman nilai-nilai etika dan Iman melalui kegiatan yang diadakan yaitu berdasarkan Iman Kristen, komitmen akan kompetensi dijunjung dalam menjalankan pekerjaan, adanya Dewan komisaris di Yayasan yaitu Pembina dan komite audit yang bekerja dalam Yayasan yaitu Pengawas, falsafat manajemen dan gaya operasinya berkaitan dengan maksud dan tujuan Yayasan yaitu dibidang sosila dan keagamaan dengan sloglan “Melayani dengan Kasih”, struktur organisasi, pendelegasian wewenang dan tanggungjawab oleh karyawan dilaksanakan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta kebijakan prakting tentang SDM
67
5.2 Saran Berdasarkan temuan penelitian menunjukan bahwa Yayasan Sosial Kristen Salib Putih telah memiliki sistem pengendalian intern, namun masih ada kelemahan dalam pelaksanaannya, untuk itu peneliti menyarankan: 1. Pengelolaan sumbangan dalam bentuk natura dan Unit Ekonomi Prodiktif masih dilaksanakan oleh satu bagian, maka pelaksanaan pengendalian intern dalam fungsi akuntansi tidak dapat dilaksanakan sehingga dapat meningkatan adanya resiko penyimpagan dan penyalangunaan fungsi akuntansi. Pemisahan bagian dalam pengelolaan sumbangan dalam bentuk natura dan Unit Ekonomi Produktif dalam struktur organisasi perlu dilaksanakan untuk menghindari atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi. 2. Pelaksanaan pratik yang sehat yang telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan keamanan dalam pengelolaan kegiatan Yayasan, mencakup: a. Perlu dilaksanakan pemberian nomor yang tercetak secara komputerisasi pada
bukti
transaksi
agar
pengunaan
bukti
dapat
lebih
dipertanggungjawabkan. b. Perlu dilaksanakan pemeriksaan mendadak untuk menguji kesiapan pekerjaan dari karyawan. c. Pengambilan waktu cuti yang menjadi hak karyawan perlu diwajibkan untuk dapat diambil oleh semua karyawan.
68
d. Pencocokan fisik perlu dilaksanakan tidak hanya pada saldo kas saja, namun diadakan untuk kekayaan lain seperti tanah, bangunan, dll agar diketahui nilai aset yang sebenarnya. e. Pengawasan yang dilaksanakan Pengawas sebaiknya juga mencakup pemeriksaan efektifitas unsur-unsur sistem pengendalian intern lainnya agar kelemahan dari sistem pengendalian intern dapat dipebaiki. 3.
Mutu karyawan merupakan unsur paling penting dalam sistem pengendalian intern maka perlu ditingkatkan melalui pelatihan karyawan yang mencakup semua karyawan dan juga diadakannya pendidikan lanjut untuk karyawan dengan catatan bila Yayasan telah mempunyai dana yang cukup.
69