BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Hasil dari penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat menjawab permasalahan yang telah di bahas sebelumnya. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Indikator yang dihasilkan adalah 19 variabel seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.2.1. Setelah dilakukan Uji Reliabilitas dan Uji Validitas, maka indikator yang dapat
digunakan
sebanyak
19
variabel
karena
memiliki
nilai
rhitung > r-tabel. 2. Berdasarkan alur aliran Causal Loops Diagram (CLD) dan Stock Flow Diagram (SFD) pada grafik 4.3.1 dan grafik 4.4.1 dan simulasi yang dilakukan maka dapat dikatakan bahwa: 2.1. Variabel awal dalam pengukuran kepadatan lalu lintas penerbangan terhadap kecelakaan transportasi penerbangan adalah Laju Jumlah Penumpang,
Pertumbuhan
Maskapai
dan
Produktivitas
Industri
Penerbangan. 2.2. Variabel awal dalam pengukuran tingkat rekomendasi yang dikeluarkan KNKT terhadap kecelakaan transportasi penerbangan adalah Laju Kecelakaan, Jumlah Kecelakaan, Jumlah Serious Incident dan
Rate
Accident Incident. 2.3. Setelah dilakukan strategi intervensi, maka dihasilkan 6 (enam) variabel baru, antara lain Sharing Best Practice, Kinerja Investigator, Antisipasi
70
Kecelakaan, Rekomendasi dan Safety Actions, Kontribusi Kecelakaan dan Investigasi Kecelakaan. 2.4. Penjelasan dari ke-6 (enam) variabel baru di atas, sebagai berikut: 1. Variabel pertama adalah Sharing Best Practice Kegiatan Sharing Best Practices bermanfaat untuk menambah pengalaman dan memperkaya knowledge, sehingga apabila ada data/informasi kecelakaan yang dibutuhkan, dapat disampaikan secara akurat. 2. Variabel kedua adalah Kinerja Investigator Knowledge Management System dapat mempermudah dalam pencarian dan penyebaran data/informasi, sehingga kinerja investigator akan semakin efektif. 3. Variabel ketiga adalah Antisipasi Kecelakaan Knowledge Management System bisa digunakan sebagai tindakan antisipasi kecelakaan dari bentuk pengetahuan berdasarkan pengalaman menjadi pengetahuan yang tersistem, sehingga diharapkan terjadi penurunan jumlah kecelakaan transportasi kecelakaan penerbangan. 4. Variabel keempat adalah Rekomendasi dan Safety Actions Investigator bertangggung jawab atas data dan informasi kecelakaan transportasi, pemberian rekomendasi serta safety actions kepada regulator dan operator.
71
5. Variabel kelima adalah Kontribusi Kecelakaan Rekomendasi dan safety actions diharapkan dapat mengelompokkan faktor penyebab kecelakaan sehingga tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama. 6. Variabel keenam adalah Investigasi Kecelakaan Dalam mencapai zero accident, dilakukan investigasi untuk memahami penyebab kecelakaan sehingga penyebab yang sama tidak terulang.
4.1.REKOMENDASI Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan masukan, antara lain: 1. Variabel-variabel
pengukuran
dijadikan
dasar
dalam
mengambil
keputusan dan pengambilan kebijakan dalam pengembangan KMS 2. Melakukan pengembangan berdasarkan variabel pengukuran sesuai dengan kebutuhan investigasi kecelakaan transportasi 3. Mensederhanakan format sistem yang dapat memudahkan investigator dalam memperoleh data/informasi yang dibutuhkan. 4. Melakukan sosialisasi pengimplementasian tacit knowledge dan explicit knowledge. 5. Penambahan
fasilitas
yang
dibutuhkan
untuk
mempermudah
pengumpulan data/informasi/bukti pada saat investigasi di lapangan 6. Penyediaan data secara online dapat mempermudah dan mempercepat penyampaian informasi kecelakaan.
72
7. Meningkatkan fungsi pengawasan terhadap operator dan regulator penerbangan terkait dengan implementasi Knowledge Management System sesuai dengan Standar Internasional (ICAO, CASR dan manual yang diterbitkan oleh pabrikan dan disesuaikan dengan keadaan lingkungan).
5.3.IMPLIKASI MANAJERIAL Implikasi manajerial yang dapat diimplementasikan dalam memberikan rekomendasi dan safety actions oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam melakukan investigasi kecelakaan transportasi antara lain: a. Awal berdirinya KNKT merupakan hasil dari JAA (Joint Aviation Authorities) yang merekomendasikan agar Indonesia memiliki lembaga independent untuk menangani kecelakaan pesawat udara, maka sesuai dengan Doc ICAO 9859 Tahun 2009, ICAO Annex 13, ICAO Doc 9756, maka pemerintah melalui Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengharapkan adanya tindak lanjut dari rekomendasi dan saftey actions yang telah dikeluarkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memonitoring tindak lanjut dari hasil laporan awal sampai laporan akhir investigasi kecelakaan transportasi yang di keluarkan KNKT, menerapkan Safety Management System (SMS) sebagai salah satu tindakan pencegahan kecelakaan transportasi penerbangan. b. Hasil rekomendasi dan satefy actions yang sudah ada diharapkan dapat diterapkan dengan menggunakan Knowledge Management System (KMS), sehingga semua data dan informasi yang masih dalam bentuk tacit knowledge
73
(pengalaman, skill, atau pemahaman dari seseorang yang sulit dibagikan kepada orang lain) dapat di implemantasikan dalam bentuk explicit knowledge (pengetahuan yang tertulis, terarsip, dan terdokumentasi yang dapat dibagi dan dijelaskan kepada orang lain). c. Kehandalan dalam memelihara data dan informasi yang berupa explicit knowledge sehingga kemungkinan rekomendasi dan safety actions yang berulang dapat dihindari. d. Melakukan pelatihan pada investigator agar aktif dalam mendapatkan data dan informasi dari pabrikan pesawat ataupun dari operator dan regulator sehingga data dan informasi yang dimiliki dapat tetap sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.
74