[BAB V KESIMPULAN DAN SARAN]
2016
BAB V KESIMPULAN 5.1
Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian pada masyarakat baik pengguna moda eksisting seperti damri dan Xtrans serta masyarakat umum lainnya yang penulis jumpai di sekitar BSD maupun di Bandara Soekarno-Hatta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a.
Dari Segi Tingkat Kebutuhan Moda LRT berdasarkan permintaan Masyarakat dari BSD menuju Bandar Udara Soekarno – Hatta, berdasarkan uji signifikan yang telah dilakukan dengan hasil yang menunjukan bahwa t hitung sebesar dan t tabel sebesar. Hal ini berarti bahwa t hitung > t tabel, dengan kata lain maka terbukti bahwa kebutuhan transportasi berbasis LRT memang dibutuhkan, khususnya karena sebagian responden merasa bahwa moda eksisting menuju bandara yang selama ini ada belum sepenuhnya memuasakan. Hubungan antara tingkat kepuasan moda eksiting dengan alternatif moda yang peneliti ajukan dalam hal ini LRT, berdasarkan uji korelasi Rank spearman adalah sebesar 0.784. korelasi sebesar itu menunjukan bahwa antara variabel (X) yaitu tanggapan responden mengenai moda eksisiting dengan variabel (Y) yaitu kebutuhan moda alternative LRT tergolong kedalam huungan yang kuat atau tinggi. Tanda positif pada angka 0.784 menunjukan bahwa terdapat V-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[BAB V KESIMPULAN DAN SARAN]
2016
hubungan searah atau korelasi positif antara kurang puasnya moda eksisiting dengan kebutuhan LRT. Hal ini juga menunjukan bahwa 60.84 % adalah kebutuhan armada, rute serta frekuensi yang lebih baik, dan 39.16% adalah faktor lainnya b.
Besarnya frekuensi, Load Factor,dan kapasitas pada moda eksiting, dalam hal ini Xtrans dan Bus Damri dengan rute BSD menuju Bandar Udara SoekarnoHatta, berdasarkan apa yang telah diperhitungkan dan diolah pada bab 4 diperoleh hasil bahwa frekuensi armada Bus Damri dengan rute BSD-Bandara dalam sehari sebanyak 17. Dengan kapasitas rencana angkut sebanyak 391 orang. Sementara frekuensi armada Xtrans dengan rute BSD-Bandara dalam sehari sebanyak 16 Dengan kapasitas rencana angkut sebanyak 150 orang.
c.
Sebagai evaluasi terhadap kinerja moda eksisting serta memberikan alternative moda lain, moda eksisting yang selama ini ada harus dikembangkan lagi karena masih belum dirasa cukup oleh masyarakat khususnya pengguna jasa tersebut. Perbaikan tersebut bukan hanya harus dilakukan dari segi pelayanan tetapi juga dari armada, rute serta frekuensi masing-masing. Selain itu Hasil dari penyebaran kuesioner tertutup pada 30 responden menyatakan khususnya pada point pertanyaan inti pada no. 13 yang menyatakan bahwa “Transportasi/moda umum yang tersedia selama belum memuaskan” menunjukan 93.33% responden setuju, serta pada pertanyaan V-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[BAB V KESIMPULAN DAN SARAN]
2016
no.17 dengan kalimat penyataan “Jika Pemerintah maupun pihak swasta bersedia menyediakan LRT, maka saya akan lebih memilih berbasis LRT” sebanyak 90% responden setuju. Hal ini menunjukan bahwa 90% responden yang menyatakan bahwa moda eksisiting yang selama ini ada masih dirasa kurang dan berharap pemerintah/pihak swasta dapat menyediakan alternatife moda berupa LRT. d.
Bahwa LRT adalah salah satu solusi yang tepat untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas moda efektif menuju Bandar Udara Soekarno–Hatta, LRT dianggap peneliti sebagai moda alternative yang cukup efektif dan telah disetujui oleh 21 responden dalam tugas akhir ini. Sehingga kebutuhan dan keperluan disediakan LRT memang cukup nyata dan jelas, khususnya untuk Rute BSD menuju Bandar Udara Soekarno Hatta yang belum dijangkau oleh kereta jenis ini.
e.
Menambah informasi dan pengetahuan mengenai kereta api khususnya jenis LRT (Light Rail Transit), LRT merupakan jenis kereta api yang mungkin tidak asing khususnya masyarakat di Jakarta, namun penyebaran informasi dan pengenalan moda ini belum banyak dilakukan oleh pihak yang terkait sehingga masih begitu banyak orang yang belum paham dengan kereta jenis ini. LRT merupakan kereta ringan yang di sediakan hanya dengan 3-4 Gerbong.
V-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[BAB V KESIMPULAN DAN SARAN]
f.
2016
Serta sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola Jasa Kereta Api di Jakarta dan sekitarnya, peneliti dan sebagian besar responden mengharapkan hasil penelitian ini bukan hanya dijadikan sebagai bahan untuk menyelesaikan tugas akhir melainkan juga dapat dijadikan bahan pertimbangan baik bagi pemerintah, pemda maupun pengelola jasa kereta api untuk menjadikan serta membangun alternative transportasi dengan rute dari BSD menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta.
5.2
Saran Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang peneliti lakukan, berikut beberapa saran yang peneliti dapat rangkum dan ajukan,diantaranya adalah: a. Karena jumlah dan asal penumpang yang beragam maka seharusnya pihak LRT nantinya dapat memperhatikan stasiun pemberhentian yang merata, mudah diakses/dijangkau serta tak lupa dari segi keamanan. Selain itu Kepadatan penduduk menjadi salah satu
faktor prioritas angkutan umum. Kepadatan
penduduk yang tinggi, yang pada umumnya merupakan wilayah yang mempunyai potensi permintaan yang tinggi. Maka Rute maupun stasiun LRT yang direncanakan harus diusahakan sedekat mungkin menjangkau wilayah itu b. Pemerintah, pemda maupun pihak swasta khususnya yang bertanggung jawab pada transportasi umu dari BSD menuju Bandar udara Soekarno – Hatta perlu melakukan kajian ulang serta terus memantau perkembangan transportasi yang ada secara rutin
V-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[BAB V KESIMPULAN DAN SARAN]
2016
c. Alternative disediakannya LRT dengan rute BSD menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta Perlu dipertimbangkan dan dikaji secara mendetail agar benar bisa direalisasikan demi transportasi yang lebih tertib dan lancar. d. Selain itu berdasarkan penelitian ini, peneliti juga menyarankan moda eksisting baik itu Xtrans, Damri maupun moda lainnya untuk tetap mempertahankan dan melanjutkan upayanya untuk terus melaporkan kegiatan pengoperasian setiap bulan kepada pemberi ijin (laporan tersebut meliputi kode trayek, nama trayek,
panjang
trayek,)
jumlah
kendaraan
yang
melayani (jumlah
kendaraan SO), jumlah rit yang ditempuh, jumlah penumpang yang diangkut untuk setiap trayek tiap bulan. Hal ini sesuai pedoman
teknis
Penyelenggaraan angkutan penumpang umum di wilayah perkotaan dalam trayek tetap dan teratur yang dibuat oleh Departemen Perhubungan RIDirektoral Jenderal perhubungan darat. Ha ini juga dimaksudkna agar modamoda umum ini dapat terus terpantau dan diakses informasinya untuk ditinjau dari segi kebutuhan, maupun pelayanan.
V-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/