BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon rate sebesar 93,75%) dan seluruh kuesioner yang kembali layak untuk dianalisis. Jumlah sampel dan tingkat pengembalian dapat dilihat pada Tabel 5.1 sebagai berikut: Tabel 5.1 Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner yang disebar Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang kembali Tingkat kembalian Kuesioner yang tidak dapat digunakan Kuesioner yang layak dianalisis
48 3 45 93,75% 45
Sumber: data diolah
5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan data yang data yang dikumpulkan diperoleh karakteristik responden yang dibedakan atas usia, jenis kelamin pendidikan dan lama bekerja di KAP disajikan pada Tabel 5.2 di Halaman 47 sebagai berikut:
47
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Keterangan Usia
20-25 Tahun > 25 Tahun
Jumlah Jenis Kelamin Jumlah Pendidikan
Jumlah Pengalaman Kerja di Kap
Jumlah
Pria Wanita D3 S1 S2 < 1 Tahun 1-2 Tahun > 2 Tahun
Frekuensi 33 12 45 17 28 45 13 31 1 45 8 32 5 45
% 73,33 26,67 100,00 37,78 62,22 100,00 28,89 68,89 2,22 100,00 17,78 71,11 11,11 100,00
Sumber: data diolah Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dilihat dari usia sebagian besar responden berusia antara 20-25 tahun (73,33%), sisanya (26,67%) berusia lebih dari 25 tahun. Sebanyak 37,78% responden berjenis kelamin pria, dan 62,22% berjenis kelamin wanita. Dilihat dari pendidikan, sebagian responden berpendidikan S1 (68,89%), sebanyak 28,89% berpendidikan D3, dan sisanya sebanyak 2,22% berpendidikan S2. Sebanyak 71,11% responden memiliki pengalaman kerja di KAP antara 1 sampai 2 tahun, sebanyak 17,78% memiliki pengalaman kerja kurang dari 1 tahun, dan sebanyak 11,11% memiliki pengalaman kerja lebih dari 2 tahun.
48
5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas, merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan obyek pengujian berbeda (Ikhsan, 2008). Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ditentukan dengan nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka instrumen penelitian adalah valid. Selain dengan membandingkan nilai signifikansi tersebut, pengolahan validitas dapat menggunakan pearson correlation. Apabila nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0,30 maka item tersebut dinyatakan valid. Hasil uji validitas disajikan pada Tabel 5.3 sebagai berikut: Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas Variabel Direktif Suportif Internal Eksternal Kinerja
N 45 45 45 45 45
Signifikansi Pearson Correlation Keterangan Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi 0,000 0,000 0,502 0,863 Valid 0,000 0,007 0,396 0,859 Valid 0,000 0,013 0,350 0,750 Valid 0,000 0,000 0,597 0,793 Valid 0,000 0,015 0,360 0,668 Valid
Sumber: data diolah (Lampiran 5) Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel lebih kecil dari 0,05 dan nilai pearson correlation masing-masing variabel lebih besar dari 0,30 yang berarti bahwa alat ukur dalam penelitian ini adalah valid. Hasil uji reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel atau andal jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari
49
0,6 (Ghozali, 2002). Hasil uji reliabilitas disajikan pada Tabel 5.4 di Halaman 49 berikut: Tabel 5.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Direktif Suportif Internal Eksternal Kinerja
N 45 45 45 45 45
Cronbach Alpha 0,843 0,830 0,658 0,836 0,657
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: data diolah (Lampiran 5) Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel lebih besar dari 0,6, yang berarti bahwa alat ukur dalam penelitian ini adalah reliabel atau andal.
5.4 Analisis Deskriptif Deskripsi jawaban responden yang disajikan pada Tabel 5.5 menunjukkan bahwa skor rata-rata jawaban responden terhadap variabel gaya kepemimpinan direktif sebesar 3,05, variabel gaya kepemimpinan suportif sebesar 2,92, variabel locus of control internal sebesar 2,83, dan variabel kinerja sebesar 2,87 yang artinya bahwa terhadap variabel-variabel tersebut rata-rata responden memberikan jawaban setuju, sedangkan untuk variabel locus of control eksternal skor rata-rata responden sebesar 2,31 yang artinya bahwa rata-rata responden memberikan jawaban tidak setuju.
50
Tabel 5.5 Statistik Deskriptif N Directive External Supportive Internl Kinerja Valid N (listwise)
45 45 45 45 45 45
Minimum 2,00 1,29 2,00 2,13 2,42
Maximum 3,71 3,57 4,00 3,38 3,42
Mean 3,0476 2,3051 2,9156 2,8333 2,8744
Std. Deviation ,44556 ,50264 ,40506 ,33286 ,27047
Sumber: data diolah (Lampiran 6)
5.5 Uji Asumsi Klasik Sebelum diuji dengan analisis regresi, dilakukan uji asumsi klasik yaitu: 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas, keduanya memiliki distribusi normal (Ghozali, 2002). Asumsi klasik yang pertama diuji adalah normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji analisis statistik Kolmogorov-Smirnov. Normalitas data dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi di atas α maka distribusi data adalah normal. Dari hasil uji statistik yang dapat dilihat pada Lampiran 6, nilai signifikansi dari hasil uji analisis statistik Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,647 lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan terdistribusi normal.
51
2) Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas melihat nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Jika tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10 maka dikatakan tidak ada multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 5.6, nilai tolerance variabel bebas tidak kurang dari 10% dan nilai VIF semuanya kurang dari 10 yang berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel independen. Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolinearitas Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 (Constant) Direktif Eksternal Moderat1 Suportif Internal Moderat2
0,612 0,553 0,442 0,687 0,522 0,504
1,634 1,808 2,260 1,455 1,917 1,985
Sumber: data diolah (Lampiran 6) 3) Uji Heteroskedastisitas Pengujian
Heteroskedastisitas
pada
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan uji Glejser. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dikatakan model bebas dari heteroskedastisitas. Pada Tabel 5.7 terlihat nilai signifikansi masing-masing variabel dalam persamaan regresi di atas 0,05, hal ini berarti data bebas dari heteroskedastisitas.
52
Tabel 5.7 Hasil Uji Glejser Unstandardized Coefficients
Model
B 0,047 0,172 -0,034 0,004 -0,166 -0,076 0,013
1 (Constant) Direktif Eksternal Moderat1 Suportif Internal Moderat2
Standardized Coefficients
Std. Error 0,224 0,119 0,129 0,017 0,154 0,167 0,016
t
Sig.
0,212 1,445 -0,266 0,240 -1,078 0,456 0,816
0,833 0,157 0,791 0,812 0,288 0,651 0,419
Beta 0,279 -0,054 0,054 -0,197 -0,095 0,174
Sumber: data diolah (Lampiran 6)
5.6 Pengujian Hipotesis Hipotesisi diuji dengan menggunakan analisis regresi moderasian sebagaimana dijelaskan pada Bab IV. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows. Hasil analisis regresi diamati goodnes of fitnya. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai goodnes of fit pada tingkat signifikansi 5%. Hasil uji statistik F dan Adjusted R2 disajikan pada Tabel 5.8 berikut: Tabel 5.8 Hasil Uji Statistik F dan Adjusted R2
Model
R 1
0,643
Std. Error of the Estimate 0,321 0,377
Adjusted R Square R Square 0,414
Sumber: data diolah (Lampiran 6)
F 4,468
Sig. 0,002
53
Tabel 5.8 di atas menunjukkan Fhitung sebesar 4,468 dengan signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukkan model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai observasinya sehingga layak dipakai untuk analisis selanjutnya. Adjusted R2 sebesar 0,321 hal ini berarti bahwa 32,1% variabel kinerja auditor dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan direktif, locus of control eksternal, interaksi antara gaya kepemimpinan direktif dan locus of control eksternal, gaya kepemimpinan suportif, locus of control internal dan interaksi antara gaya kepemimpinan suportif dan locus of control internal sedangkan sisanya sebesar 67,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model.
5.6.1
Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama penelitian ini menguji apakah auditor dengan locus of
control eksternal mampu meningkatkan hubungan antara gaya kepemimpinan direktif dan kinerja auditor. Hasil uji staistik t yang disajikan pada Tabel 5.9 menunjukkan bahwa interaksi antara variabel gaya kepemimpinan direktif dan variabel locus of control eksternal memiliki nilai signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan locus of control eksternal mampu memoderasi hubungan antara gaya kepemimpinan direktif dan kinerja auditor sehingga hipotesis pertama diterima.
54
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Model 1 (Constant) Direktif Eksternal Moderat1
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error 1,935 0,406 0,249 0,216 0,104 0,234 0,095 0,031
t
Sig.
Beta 0,183 0,074 0,567
4,769 1,155 0,446 3,039
0,000 0,255 0,658 0,004
Sumber: data diolah (lampiran 6)
5.6.2
Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua penelitian ini menguji apakah auditor dengan locus of
control
internal mampu meningkatkan hubungan antara gaya kepemimpinan
suportif dan kinerja auditor. Hasil uji staistik t yang disajikan pada Tabel 5.10 menunjukkan bahwa interaksi antara variabel gaya kepemimpinan suportif dan variabel locus of control internal memiliki nilai signifikansi sebesar 0,050. Hasil ini menunjukkan locus of control internal tidak mampu memoderasi hubungan antara gaya kepemimpinan suportif dan kinerja auditor sehingga hipotesis kedua ditolak.
55
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Model 1 (Constant) Suportif Internal Moderat2
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error 1,935 0,406 0,305 0,279 -0,289 0,303 0,058 0,029
Sumber: data diolah (Lampiran 6)
t
Sig.
Beta 0,164 -0,164 0,355
4,769 1,092 -0,954 2,029
0,000 0,282 0,346 0,050