BAB V HASIL DAN ANALISA
5.1
Perbandingan Total Biaya Pemesanan Sebelum dan Sesudah Menggunakan EOQ Multi Item Dari masalah yang diangkat oleh penulis yaitu “Pengaruh EOQ Multi Item
Terhadap Pengendalian Persediaan Bahan Baku PCB di PT Katolec Indonesia”. Maka perlu adanya analisa lebih lanjut untuk mendeteksi pengolahan data yang telah dilakukan oleh penulis. Adapun besarnya pengaruh sistem EOQ Multi Item ini terhadap pengendalian persediaan bahan baku PCB di PT Katolec dapat dideteksi sebagai berikut:
Tabel 5.2 Perbandingan Total Biaya Pemesanan Bahan Baku PCB Sebelum dan Sesudah Menggunakan EOQ Multi Item
MODEL PCB ALESI KYODEN (D1) CELADON KYODEN (D2)
Permintaan
Simulasi BIAYA BIAYA PESAN SIMPAN
(pcs)
(Rp/pesan) (Rp/bulan)
FREKUENSI BIAYA PESAN PEMESANAN (kali)
(Rupiah)
9000
100000
37800
63
6300000
MANN (D3)
16200 8500
100000 100000
30240 34020
75 56
7500000 5600000
SAGAN (D4)
8550
100000
32760
54
5400000
TOTAL
42250
400000
134820
248
24800000
MODEL PCB
Permintaan
EOQ Multi Item BIAYA BIAYA PESAN SIMPAN
FREKUENSI BIAYA PESAN PEMESANAN
Lanjutan Tabel 5.2 (pcs) 9000
(Rp/pesan) (Rp/bulan) 100000 37800
(kali) 41,1
(Rupiah) 4110000
ALESI KYODEN (D1) CELADON KYODEN (D2) MANN (D3)
16200 8500
100000 100000
30240 34020
49,5 39,2
4950000 3920000
SAGAN (D4)
8550
100000
32760
37,5
3750000
TOTAL
42250
400000
134820
167,3
16730000
Sumber : Internal yang diolah penulis
Dari tabel perbandingan tersebut, dapat dilihat terdapat perbedaan total biaya pemesanan sebelum dan sesudah menggunakan EOQ Multi Item sebesar Rp 8.070.000 atau berkisar 33% dapat menghemat dari biaya sebelumnya. Hal ini disebabkan karena simulasi perusahaan kurang mengoptimalkan jumlah pesanan sehingga otomatis menimbulkan biaya pemesanan yang cukup besar, sedangkan teknik EOQ Multi Item mampu memaksimalkan jumlah pesanan sehingga biaya pemesanannya lebih ekonomis. Perbedaan yang mempengaruhi adalah frekuensi pesannya. Frekuensi pesan yang menjadi kecil disebabkan karena EOQ Multi Item memaksimalkan kuantitas pengiriman pesanan sehingga frekuensi pesan akan berkurang, sementara
simulasi tidak
memperhatikan
hal yang demikian
sehingga
menimbulkan besarnya perbedaaan antara keduanya, seperti yang dapat dijelaskan dengan diagram berikut ini.
Gambar 5.4 Diagram Perbandingan Biaya Total Pemesanan Bahan Baku PCB Sebelum dan Sesudah Menggunakan EOQ Multi Item
Gambar 5.5 Kurva Biaya Total Pemesanan
Jika dapat disimpulakn, EOQ Multi Item dapat memberikan dampak yang cukup baik dalam meminimalis biaya pemesanan yang harus dikeluarkan perusahaan. Hal ini dikarenakan sistem ini mampu mengoptimalkan jumlah pesanan sehingga memperkecil frekuensi pengiriman pesanannya. Secara umum, kekurangan dari simulasi perusahaan terletak pada lot pengirimannya yang kecil dan frekuensi pengirimannya yang besar. Untuk itu diharapkan perusahaan mau mengembangkan simulasi yang sebelumnya digunakan untuk memperitungkan jumlah pesanan menjadi sistem Economis Order Quantity Multi Item. Adapun perencanaan yang mungkin dapat membantu pengendalian persediaan perusahaan yaitu: • Mengevaluasi waktu pemesanan bahan baku kepada pihak supplier dengan menggunakan perhitungan Economic Order Quantity Multi Item ini. Apakah waktu pesannya sudah tepat? Karena sebelum adanya EOQ Multi Item yang memperhitungkan waktu pemesanan bahan bakunya, perusahaan melakukan pemesanan setiap hari. Hal ini menimbulkan biaya yang besar untuk total pemesanan jumlah Qi* dalam 1 periode. Dengan EOQ Multi Item didapatlah waktu pemesanan 2 hari per pesan untuk jumlah Qi* yang dipesan dalam 1 periode. • Setelah mengevaluasi waktu pesnan, selanjutnya perusahaan melakukan pesanan bahan bakunya. Sebelumnya, diperlukan berapa perhitungan
untuk menentukan berapa jumlah yang optimal untuk dipesan oleh perusahaan. Mengapa hal ini perlu? Penentuan
jumlah
pesanan
akan
menentukan
berapa
frekuensi
pemesanannya. Semakin optimal jumlah pesanan yang didapat, maka semakin perusahaan mampu memperkecil kemungkinan terjadinya biaya berlebih untuk Ni tiap kali pesan selama 1 periode. • Setelah menentukan jumlah pemesanan bahan bakunya, selanjutnya menginformasikan kepada supplier berapa lot pemesanan, lot pengiriman, frekuensi pengiriman yang diinginkan perusahaan. Informasi yang diberikan dapat berupa purchase order yang ditujukan kepada pihak supplier. Dalam hal ini, kemungkinan terjadinya kelebihan persediaan akan diminimalisasi dengan adanya perhitungan terhadap jumlah pesanan yang sebelumnya telah dilakukan. Kalaupun terjadinnya kemungkinan terburuk bahwa persediaan perusahaan lebih besar dibanding dengan permintaan pesanan maka dilakukan backorder atau pengembalian pesanan pada saat supplier mengirimkan pesanan kepada perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya biaya pemesanan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Selain itu, perlu juga adanya pencegahan kesalahan dalam penerimaan barang yang didatangkan dari supplier. Hal ini diupayakan agar perusahaan lebih mengendalikan kualitas juga kuantitas persediaannya. Adapun alasan perlunya penanganan penerimaan barang disebabkan karena adanya beberapa faktor penyebab yakni:
Kualitas Persediaan Terkadang perusahaan menerima barang-barang yang rusak yang didatangkan dari supplier. Tentu hal ini mengakibatkan kerugian apabila barang tersebut tidak terdeteksi pada saat barang diterima. Kuantitas Persediaan Bicara mengenai kuantitas disini dimaksudkan adalah jumlah barang yang diterima perusahaan dari supplier. Terkadang perusahaan menerima barang yang tidak sesuai jumlah yang dipesan dengan yang diterima. Tentu saja hal ini merugikan perusahaan apabila kondisi ini tidak terdeteksi pada saat barang diterima. Hal ini mendorong penulis juga untuk mencari solusi dari permasalahan yang pernah dihadapi oleh perusahaan. Untuk itu, beberapa intruksi kerja yang perlu dijelaskan yang mungkin dapat membantu perusahaan dalam penanganan penerimaan barang dari supplier, seperti dibawah ini: 1. Periksa surat jalan, check request, kanban dan schedule permintaan barang. Verifikasi Pengendalian : Pastikan barang yang datang sesuai permintaan, bila tidak sesuai jangan diterima. 2. Turunkan barang dengan forklift Verifikasi Pengendalian : Pastikan barang tidak jatuh dan rusak. 3. Periksa pallet condition / packing system Verifikasi Pengendalian : Pastikan pallet dalam keadaan baik, jika ada yang rusak segera di report / difoto
4. Periksa jumlah barang yang tertulis disurat jalan dengan actual barang. Verifikasi Pengendalian : -
Beri tanda, jika hasil pemeriksan OK.
-
Apabila jumlah tidak sesuai, lakukan revisi surat jalan, dengan paraf supir,
-
Buat corrective action report bila ada ketidaksesuaian dalam pengiriman / keterlambatan.
5. Tanda tangani surat jalan apabila pemerikasaan sudah selesai. Verifikasi Pengendalian : -
Ambil copy surat jalan dan input data ke computer
-
Filling / simpan surat jalan di folder yang sudah ditentukan.
6. Simpan barang pada tempat yang telah ditentukan. Verifikasi Pengendalian : Pastikan penempatan sesuai layout. Instruksi penanganan penerimaan barang diatas bisa diaplikasikan untuk penerimaan semua jenis barang lokal maupun eksport.