BAB V ANALISIS DATA
V.1. Pendahuluan Berdasarkan data yang diperoleh dari data sekunder (data dari feasibility study jalan tol Solo – Kertosono) dan data primer yang berupa pendapat dari responden, kemudian dilakukan analisis lanjutan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, tahapan analisis yang dilakukan adalah: 1. Deskripsi masing – masing alternatif kebijakan usulan responden, yang kemudian disaring alternatif yang akan digunakan dalam simulasi adalah alternatif kebijakan yang digunakan dalam perhitungan analisis kelayakan finansial pada saat awal investasi. 2. Simulasi pelaksanaan PPPs terhadap masing – masing skenario yang sudah ditetapkan pada tahap 1 dengan analisis kelayakan finansial, yaitu melakukan perhitungan BCR (Benefit Cost Ratio), NPV (Net Present Value) dan IRR (Internal Rate of Return). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan bentuk pelaksanaan PPPs yang paling sesuai dengan kondisi jalan tol Solo – Kertosono, serta dukungan pemerintah yang dapat diterapkan agar jalan tol tersebut menarik investor. Pada sub bab selanjutnya akan dijelaskan mengenai analisis lanjutan tersebut. V. 2. Analisis Berdasarkan Faktor Risiko Dari hasil survey primer terhadap responden, didapat empat risiko pembangunan infrastruktur jalan tol, yaitu sebagai berikut: 1. Risiko Pembebasan lahan 2. Risiko Konstruksi
62
3. Risiko Biaya uang (cost of money) 4. Risiko Volume Lalulintas Implementasi risiko – risiko tersebut pada studi kasus, dijelaskan pada sub bab – sub bab berikut ini. V. 2. 1 Risiko Pembebasan Lahan Alternatif kebijakan risiko pembebasan lahan dari hasil survei adalah: •
Land Capping
•
Harus ditegaskan oleh pemerintah dalam PPJT, kapan lahan akan dibebaskan.
•
Penerapan secara efektif Undang-Undang Pencabutan Hak Atas Tanah
Permasalahan yang umumnya muncul dari risiko pembebasan lahan adalah: •
Permasalahan mengenai kepastian biaya pembebasan lahan, permasalahan ini sangat sering muncul dalam proyek Infrastruktur, biaya awal pembebasan lahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah akan membengkak pada saat pembebasan lahan dilakukan.
•
Permasalahan mengenai waktu tersedianya lahan, permasalahan ini muncul dikarenakan sulitnya mencapai kesepakatan harga pembebasan lahan. Pemilik tanah umumnya meminta harga di atas harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), sehingga menghambat proses pembebasan lahan.
Responden diminta untuk memberikan masukan alternatif kebijakan yang mungkin dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan – permasalahan tersebut. Land Capping, Filosofi dasar dari land capping ini adalah pembagian risiko yang adil antara Pemerintah dan swasta (investor), yang bertujuan untuk memberikan kepastian investasi atau beban biaya tanah yang harus ditanggung investor. Dalam konsep dukungan ini, Pemerintah akan menanggung perubahan harga tanah di atas 110% dari nilai yang disepakati dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) (Permen PU No. 12 Tahun 2008), yaitu pemerintah
63
menetapkan besaran biaya pembebasan lahan dalam suatu proyek infrastruktur jalan tol, jika pada saat pembebasan lahan dilakukan ternyata besaran biayanya melebihi apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka kelebihan biaya yang terjadi 10% ditanggung oleh pihak investor dan sisanya akan ditanggung oleh pemerintah. Kebijakan ini menunjukkan seriusnya komitmen pemerintah untuk mendorong tumbuh kembangnya investasi jalan tol. Alternatif kebijakan ini berbentuk jaminan yang diberikan oleh pemerintah kepada investor, dan tidak terkait dengan cashflow sehingga tidak digunakan dalam simulasi. Harus
ditegaskan
oleh
pemerintah
dalam
PPJT
(Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol) kapan lahan akan dibebaskan. Dalam PPJT, apabila pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah, maka pemerintah harus dapat memberikan kepastian mengenai waktu selesainya proses pembebesan tanah, agar tidak terjadi keterlambatan pembangunan jalan tol. Karena alternatif kebijakan ini tidak terkait dengan perhitungan análisis kelayakan pada saat investasi maka tidak digunakan dalam simulasi skenario. Penerapan secara efektif Undang-Undang Pencabutan Hak Atas Tanah. Karena alternatif kebijakan ini tidak terkait dengan perhitungan análisis kelayakan pada saat investasi, maka tidak digunakan dalam simulasi skenario. V. 2. 2 Risiko Konstruksi Alternatif Kebijakan Risiko Konstruksi dari hasil survei adalah: •
Recalculate cost sebelum inplementasi konstruksi
•
Sosialisasi/public relationship (PR)
•
Dibangun setelah lahan bebas
Permasalahan yang umumnya muncul dari risiko konstruksi adalah:
64
•
Permasalahan
mengenai
kepastian
waktu
pelaksanaan
konstruksi,
permasalahan ini pada umumnya muncul diakibatkan dari proses pembebasan lahan yang berlarut – larut, sehingga jadual pelaksanaan konstruksi pembangunan jalan tol juga ikut mengalami keterlambatan. •
Permasalahan mengenai kepastian biaya konstruksi
Dari tiap detail permasalahan yang ada, responden diminta untuk memberikan masukan berupa alternatif kebijakan yang mungkin dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan – permasalahan tersebut. Recalculate cost sebelum implementasi konstruksi, hendaknya sebelum
proses
konstruksi
dilaksanakan,
investor
melakukan
perhitungan kembali biaya konstruksi. Alternatif kebijakan ini tidak digunakan dalam simulasi pelaksanaan PPPs, karena sepenuhnya dilaksanakan oleh investor sebelum kontrak. Sosialisasi/public relation (PR), pemerintah perlu melakukan proses sosialisasi kepada masyarakat sekitar rencana jalan tol, mengenai rencana ruas jalan yang akan dibangun, kepentingan dibangunnya ruas jalan tol tersebut dan mengenai proses pembebasan lahan yang akan dilakukan, hal ini untuk menghindari terjadinya protes dari masyarakat ketika proses konstruksi sedang berlangsung. Alternatif kebijakan ini tidak digunakan dalam simulasi pelaksanaan PPPs karena bersifat sosialisasi dan tidak terkait dengan perhitungan analisis kelayakan finansial. Dibangun setelah lahan bebas, hal ini akan mengurangi risiko konstruksi terkait dengan permasalahan waktu konstruksi. Dengan telah bebasnya tanah di seluruh ruas yang ditentukan maka pembangunan akan berjalan lancar. Karena hal ini tidak terkait dengan perhitungan kelayakan finansial dari maka tidak diperhitungkan dalam simulasi.
65
V. 2. 3 Risiko Biaya Uang (Cost of Money) Alternatif Kebijakan Risiko Konstruksi dari hasil survei adalah: •
Hedge/fixed rate
•
Perlu goverment guarantee agar besar bunga kecil
•
Perlu tenor pinjaman yang lebih panjang
•
Pemerintah melalui Indonesia Infrastructure Fund Facility (IIFF) akan membantu pembiayaan infrastruktur
Permasalahan yang umumnya muncul dari risiko biaya uang (cost of money) adalah: •
Permasalahan mengenai besarnya bunga pinjaman yang harus dibayarkan oleh investor.
•
Permasalahan mengenai kapan bunga tersebut mulai dibayar.
Untuk risiko biaya uang (cost of money), alternatif kebijakan yang diusulkan oleh responden adalah sebagai berikut: Hedge/fixed rate yaitu bunga pinjaman flat selama tenor pinjaman, hal ini tergantung pada negosiasi antara investor dengan bank. Perlu goverment guarantee agar besar bunga kecil, mengenai besar bunga pinjaman adalah kebijakan sektor perbankan, sehingga hal ini terkait dengan negosiasi, alternatif kebijakan ini tidak digunakan dalam simulasi pelaksanaan PPPs. Perlu tenor pinjaman yang lebih panjang setidaknya sampai payback period tercapai. Mengenai tenor pinjaman investor terhadap bank, perlu negosiasi antara pihak bank dan investor, sehingga alternatif ini tidak dapat digunakan dalam simulasi. Risiko mengenai besar bunga yang harus dibayar oleh investor merupakan
risiko
investor,
hal
tersebut
seharusnya
diperhitungkan sebelum badan usaha mengajukan penawaran.
66
telah
Dalam risiko biaya uang (cost of money), alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh responden sangat tergantung kepada negosiasi antara bank dengan investor, serta tidak terrkait dengan perhitungan analisis kelayakan finansial, sehingga tidak digunakan dalam simulasi kebijakan. V. 2. 4 Risiko Volume Lalulintas Alternatif Kebijakan Risiko volume lalulintas dari hasil survei adalah: •
Kepastian implementasi pembangunan jaringan jalan.
•
Traffic guarantee. Jika berdasarkan studi kelayakan, volume lalu lintas jalan tol tersebut memang baik, maka pemerintah dapat memberikan dukungan Pemerintah atas risiko demand tersebut
•
Kejelasan masterplan jaringan jalan
•
Pemerintah harus membantu memberikan akses dan tidak membangun jalan kompetitor,
Permasalahan yang umumnya muncul dari risiko volume lalu lintas adalah: •
Risiko volume lalulintas yang terkait dengan ruas jalan tol lain. Dalam pengoperasian jalan tol, pendapatan yang diperoleh oleh investor sangat tergantung dengan volume lalulintas yang melalui tol yang dibangun tersebut, dan volume lalulintas tersebut dipengaruhi oleh jaringan jalan tol lain yang terkait dengan jalan tol yang dibangun.
•
Akses dan jalan alternatif, volume lalulintas jalan tol selain terkait dengan jaringan jalan tol yang terkait dengan jalan tol yang dibangun, juga dipengaruhi oleh jalan akses dan jalan alternatif yang dapat menjadi feeder jalan tol
•
Volume lalulintas yang tidak sesuai dengan prediksi, seringkali hasil prediksi volume lalulintas pada studi kelayakan tidak sesuai dengan volume lalulintas yang sebenarnya, hal ini mengakibatkan kerugian pada pihak investor.
Untuk risiko volume lalulintas, alternatif kebijakan yang diusulkan oleh responden adalah sebagai berikut: 67
Kepastian implementasi perkembangan jaringan jalan. Pemerintah harus dapat memberikan kepastian mengenai pembangunan jaringan jalan disekitar rencana proyek jalan tol, sehingga volume lalulintas yang telah diprediksi yang terkait dengan ruas jalan tol lain dapat terwujud. Alternatif kebijakan ini tidak terkait dengan investasi, sehingga tidak digunakan dalam simulasi pelaksanaan PPP. Traffict guarantee, yaitu jaminan volume lalulintas oleh pemerintah. Jika berdasarkan studi kelayakan, volume lalu lintas jalan tol tersebut memang baik, maka pemerintah dapat memberikan dukungan Pemerintah atas risiko demand tersebut. Dukungan pemerintah yang dimaksud adalah traffic guarantee yang diwujudkan dalam minimum revenue guarantee. Alternatif kebijakan minimum revenue guarantee tidak digunakan dalam simulasi pelaksanaan PPPs, karena hanya bersifat jaminan dari pemerintah. Kejelasan rencana induk pembangungan jaringan jalan. Pemerintah harus membantu memberikan akses dan tidak memberikan jalan kompetitor, diluar perencanaan pembangunan infrastruktur daerah yang ditetapkan saat pelelangan. Karena menghitung lalulintas saat lelang berdasarkan planning pemerintah ke depan (yaitu 5 thn sampai dengan 20thn). Untuk alternatif kebijakan pada risiko volume lalulintas yang terkait dengan ruas jalan tol lain dan jaringan jalan tidak digunakan dalam simulasi, karena tidak diperhitungankan dalam analisis kelayakan finansial. Sedangkan untuk traffic guarantee, karena berwujud sebagai jaminan dari pemerintah saja maka tidak digunakan dalam simulasi.
68
V. 3
Analsisi Dukungan Pemerintah Untuk Pembangunan Jalan Tol
Dari hasil survey primer terhadap responden, didapat empat bentuk dukungan pemerintah yang dapat diberikan pada pembangunan infrastruktur jalan tol, yaitu sebagai berikut: 1. Dukungan pembebasan lahan 2. Dukungan subsidi modal 3. Dukungan minimum revenue guarantee 4. Dukungan pembebasan pajak Implementasi bentuk – bentuk dukungan pemerintah tersebut pada studi kasus, dijelaskan pada sub bab – sub bab berikut ini. V.3.1 Dukungan Pembebasan Lahan Alternatif Kebijakan dukungan pembebasan lahan dari hasil survei adalah: •
Pembebasan lahan oleh pemerintah sebelum lelang
•
Revolving fund (BLU dana tanah bergulir)
Masing – masing bentuk dukungan pemerintah yang diusulkan oleh responden dijelaskan sebagai berikut: Pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah. Agar proyek infrastruktur jalan tol menjadi layak secara finansial, maka pemerintah dapat melakukan pembebasan lahan seluruhnya sebelum dilaksanakan lelang proyek tersebut, hal ini dapat dilaksanakan juga untuk mengatasi permasalahan mundurnya waktu pembangunan atau konstruksi yang diakibatkan dari tidak jelasnya masalah pembebasan lahan. Revolving Fund (Dana Tanah Bergulir) yang dikelola BLU (Badan Layanan Umum), yaitu pemerintah memberikan bantuan pinjaman kepada investor berupa dana talangan untuk biaya pembebasan lahan. Revolving fund dapat membantu investor pada tahap awal investasi. Dengan model ’prepaid’ ini, dana talangan harus dikembalikan kepada Pemerintah setelah tanah satu seksi 69
dari ruas jalan tol bersangkutan selesai dibebaskan ditambah bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ditambah 1% (KPS, Oktober 2008). Alternatif kebijakan ini dapat diterapkan oleh pemerintah. Alternatif kebijakan yang digunakan dalam simulasi adalah Pembebasan lahan oleh pemerintah dan revolving fund. V.3.2 Dukungan Subsidi Modal Proyek infrastruktur jalan tol adalah proyek yang membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga modal investor terkadang tidak mencukupi untuk mengikuti lelang, sehingga pemerintah dapat memberikan dukungan berupa subsidi modal. Alternatif Kebijakan dukungan subsidi modal dari hasil survei adalah: •
Upfront subsidy/cash money
•
Pembangunan sebagian oleh Pemerintah
•
Investasi Pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah 1/2008
Masing – masing bentuk dukungan pemerintah yang diusulkan oleh responden dijelaskan sebagai berikut: Upfront subsidy. Pemerintah memberikan dukungan pembayaran tunai di muka sebagai subsidi pembangunan jalan tol kepada investor. Pembangunan sebagian oleh Pemerintah. Dukungan ini dapat diberikan agar proyek layak secara finansial, pemerintah melakukan sebagian proses konstruksi sesuai dengan perjanjian antara pemerintah dan investor. Investasi pemerintah sesuai dengan PP 1/2008. Dalam Peraturan Pemerintah no 1 tahun 2008 telah dijelaskan bagaimana investasi oleh pemerintah secara detail. Terkait dengan pelaksanaan PPPs, investasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain adalah melalui BLU dana bergulir dan pembangunan oleh pemerintah.
70
Alternatif kebijakan yang digunakan dalam simulasi adalah upfront subsidy dan Pembangunan sebagian oleh Pemerintah. V.3.3 Dukungan Minimum Revenue Guarantee Dukungan pemerintah yang berupa minimunn revenue guarantee, diterapkan untuk memberikan kepastian pendapatan kepada investor, terkait dengan volume lalulintas pada jalan tol yang akan dibangun. Alternatif Kebijakan dukungan minimum revenue guarantee dari hasil survei adalah: •
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 38 Tahun 2006/clawback principle
•
Dengan pemasangan alat deteksi lalulintas disetiap gerbang tol
Masing – masing bentuk dukungan pemerintah yang diusulkan oleh responden dijelaskan sebagai berikut: Pemerintah menanggung sejumlah pendapatan tol tertentu. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 38/2006, pemerintah dapat memberikan dukungan Pemerintah terhadap demand, yang berdampak langsung pada minimum revenue guarantee. Dengan pemasangan alat deteksi lalulintas disetiap gerbang tol untuk mengetahui volume lalulintas pada jalan tol terkait. Alternatif kebijakan ini bersifat teknis. Alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh responden yang berupa Minimum revenue guarantee tidak digunakan dalam simulasi, karena kebijakan ini bersifat menjamin dan tidak mempengaruhi cashflow. Sedangkan untuk alternatif kedua yaitu pemasangan alat deteksi lalulintas bersifat teknis maka juga tidak disertakan dalam simulasi.
71
V.3.4 Dukungan Berupa Pembebasan Pajak Salah satu kewajiban investor kepada negara adalah dengan membayar pajak, sehingga pemerintah bisa memberikan dukungan kepada investor dalam proyek infrastruktur jalan tol dengan memberikan pembebasan pajak. Alternatif Kebijakan dukungan berupa pembebasan pajak dari hasil survei adalah: •
Pengurangan tarif pajak (meskipun tidak sampai dengan 100%).
Masing – masing bentuk dukungan pemerintah yang diusulkan oleh responden dijelaskan sebagai berikut: Pengurangan tarif pajak, pembebasan pajak tentunya tidak mungkin dilaksanakan mengingat pajak adalah kewajiban setiap individu/ warga negara, tetapi pengurangan tarif pajak (meskipun tidak sampai dengan 100%), pemerintah dapat melaksanakannya tetapi dengan seijin Menteri Keuangan. Alternatif kebijakan yang digunakan dalam simulasi adalah pengurangan tarif pajak. V. 3. 5 Alternatif Kebijakan Dalam Pemberian Dukungan Pemerintah Alternatif kebijakan hasil survey dalam pemberian dukungan pemerintah yang dapat digunakan untuk simulasi adalah: Tabel V.1 Alternatif Kebijakan Dukungan Pemerintah Yang Digunakan Dalam Simulasi Item
Alternatif Kebijakan
Pembebasan Lahan
Revolving fund dengan BLU dana tanah bergulir Pembebasan lahan oleh pemerintah
Subsidi Modal
Upfront Subsidy Sebagian ruas jalan dibangun oleh Pemerintah
Pembebasan Pajak
Pengurangan tarif pajak
Dari alternatif kebijakan dalam hal dukungan Pemerintah yang diusulkan sesuai dengan Tabel V.1 tersebut, dilakukan simulasi pelaksanaan PPPs untuk masing – masing alternatif dengan menggunakan perhitungan kelayakan finansial, kemudian
72
dari nilai BCR, NPV dan IRR yang dihasilkan dari analisis kelayakan finansial tersebut akan diketahui alternatif kebijakan yang sesuai dengan jalan tol Solo – Kertosono. V.4
Analisis Tentang Pilihan Pembagian Pendapatan
Dari jajak pendapat dengan para responden, didapatkan hasil bahwa pendapatan tol adalah hak investor sepenuhnya selama masa konsesi, apabila tidak ada dukungan pemerintah terhadap proyek jalan tol tersebuk. Terkait dengan pelaksanaan PPPs, apabila ternyata penerimaan yang diterima oleh investor melebihi penerimaan yang telah disepakati, maka akan dilakukan pembagian keuntungan antara pemerintah – investor, dan hal ini diatur dalam PPJT (clawback principle). Konsep Clawback Principle adalah bahwa pemerintah memberikan jaminan mengenai jumlah pendapatan yang akan diperoleh investor dari jalan tol tersebut, apabila ternyata jumlah pendapatan yang diperolah investor lebih kecil dari yang telah dijamin oleh pemerintah maka pemerintah akan memberikan kompensasi finansial kepada investor, akan tetapi apabila jumlah pendapatan lebih besar daripada yang telah dijamin oleh pemerintah, maka pemerintah akan mendapatkan manfaat finansial dari penerimaan tersebut. Clawback principle tidak digunakan dalam simulasi karena tidak terkait dengan cashflow. V. 5
Simulasi Pelaksanaan PPPs Jalan Tol Solo - Kertosono
Pada simulasi pelaksanaan PPPs ini, data yang digunakan adalah berupa: 1. Data primer hasil survey. 2. Data sekunder dari feasibility study jalan tol Solo – Kertosono yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum (2006) dan The Study On Public Private Partnership for Trans Java Toll Road in The Republic Of Indonesia oleh JICA(2007). Dalam perhitungan simulasi penelitian ini, diasumsikan pemerintah mengeluarkan sunk cost, agar proyek layak secara finansial. Sunk cost merupakan biaya investasi 73
yang hilang sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan kelayakan finansial dari proyek publik. Pemberian sunk cost berupa pendanaan awal, dianggap lebih menguntungkan dibandingkan pemerintah harus menanggung seluruh biaya investasi pada ruas tol yang tidak menguntungkan secara finansial. Untuk simulasi pelaksanaan PPPs ini, dilakukan perhitungan nilai kelayakan finansial untuk masing – masing skenario yang diusulkan oleh para responden untuk mendapatkan nilai benerfit – cost ratio (BCR), net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR). Dari nilai – nilai tersebut diketahui skenario yang memiliki nilai IRR yang paling tinggi, yang dianggap sebagai alternatif kebijakan yang sesuai dengan pelaksanaan PPPs di tol Solo – Kertosono. Nilai BCR, NPV dan IRR didapatkan dengan menggunakan rumus berikut: n
BCR =
Bt
∑ (1 + r ) t =0 n
t
Ct ∑ t t = 0 (1 + r ) n
NPV = ∑ t =0
Bb − Ct (1 + r )t
………………………………………….…(V.1)
………………………………………….…(V.2)
IRR = rate of return (tingkat suku bunga) yang memenuhi kondisi berikut: n
Bt − Ct
∑ (1 + r ) t =0
t
=0
.............................................................(V.3)
Keterangan : B
: Benefit/keuntungan, didapat dari perhitungan pendapatan/revenue
C
: Cost/biaya, total investasi
R
: Ratio
Sebelum dilakukan perhitungan nilai kelayakan finansial, maka dilakukan perhitungan revenue (pendapatan) dan cost (biaya). Besarnya biaya investasi (cost) diambil dari hasil studi kelayakan oleh Ditjen Bina Marga Dept. Pekerjaan Umum tahun 2006 yang meliputi biaya pembebasan lahan, detailed engineering design 74
(DED), konstruksi, peralatan tol, supervisi, eskalasi, kontingensi, PPN 10%, overhead, financial cost dan IDC (Interest During Construction). Dalam analisis kelayakan finansial, biaya investasi proyek jalan tol Solo – Kertosono yang digunakan dapat dilihat pada Tabel V. 2
Tabel V.2 Biaya Investasi Jalan Tol Solo – Kertosono Solo – Ngawi
Ngawi – Kertosono
Rp. 4.438,63 M
TOTAL
Rp. 3.609,51 M
Besarnya revenue (pendapatan) dihitung dengan menggunakan asumsi – asumsi. Sebelumnya dilakukan perhitungan penetapan tarif, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan pendapatan. Dalam analisis biaya – manfaat harus diperhatikan batasan atau asumsi yang dipergunakan, sehingga dasar perhitungan yang dipergunakan dapat dibenarkan. Asumsi analisis finansial yang digunakan dalam perhitungan kelayakan finansial pembangunan jalan tol Solo - Kertosono adalah sebagai berikut (Studi kelayakan jalan tol Solo – Kertosono, Ditjen Bina Marga, Dept. Pekerjaan Umum, 2006): •
Tahun dasar operasi : 2010
•
Masa konsesi
: 35 tahun
•
Tingkat harga
: 2006
•
Pertumbuhan Lalin
: 7%
•
Discount rate
: 13%
•
Perkiraan inflasi
: 7%
•
Biaya desain
: 1% dari biaya konstruksi
•
Biaya supervisi
: 1% dari biaya konstruksi
•
Biaya peralatan tol
: 1% dari biaya konstruksi
•
Biaya overhead
: 2% dari biaya konstruksi
•
Biaya tak terduga
: 5% dari biaya konstruksi
•
Financial cost (provisi dan Komitmen)
75
: 1.25% dari biaya konstruksi
•
IDC (interest during construction)
•
Revenue dihitung dengan menggunakan 5 Golongan (didapatkan dari data
: 14% dari keseluruhan biaya
traffic counting) V.5.1 Penetapan Tarif Awal Penentuan tarif awal pada ruas – ruas Solo – Mantingan, Mantingan – Ngawi dan Ngawi – Kertosono dilakukan satu nilai tarif tol. Hal ini didasarkan pada karakteristik sosial – ekonomi pada wilayah – wilayah yang dilalui oleh ruas – ruas jalan tol tersebut memiliki persamaan sehingga akan lebih baik menetapkan tarif awal yang sama pada ruas – ruas jalan tol yang saling berhubungan ini. Untuk itu, penentuan tarif awal pada ruas – ruas ini merupakan hasil analisa dari usulan tarif tol rata – rata ruas tersebut. Perhitungan tarif awal dilakukan dengan menyesuaikan tarif tahun 2005 (hasil Studi Kelayakan Jalan Tol Solo – Kertosono oleh Dirjen Bina Marga, 2006) menjadi tarif tahun 2009 dengan eskalasi inflasi 7%. Secara ringkas dapat dilihat pada Tabel V.3 Tabel V.3 Tarif Tol yang Diadopsi Ruas
Tarif Th. 2005
Tarif Th. 2010
Solo – Mantingan
357
500.711
Mantingan – Ngawi
339
475.465
Ngawi – Kertosono
339
475.465
Tarif Awal Rata – rata
483.8803
Berdasarkan perhitungan rata – rata didapat nilai tarif awal di tahun 2010 untuk golongan 1 adalah Rp. 484. Dipertimbangkan tarif awal Rp. 500/km. V.5.2 Estimasi Pendapatan Tol
76
A.
Penyesuaian Pendapatan Tol
Kenaikan tarif tol diasumsikan terjadi per 2 tahun. Evaluasi dan penyesuaian tarif diusulkan mengikuti laju inflasi 7% yang diterapkan untuk seluruh tahun perhitungan. B.
Sistem Operasi Jalan Tol
Tarif yang diterapkan pada system operasi ini adalah tarif distance proportional, yaitu tarif dasar dengan pendekatan berdasarkan tarif rata – rata tertimbang pada ruas jalan tol eksisting tersebut. Tarif dasar rata – rata tertimbang didapat dari rata – rata tarif per jarak (Rp/km) setiap asal tujuan pada cabang jalan tol tersebut. Pendapatan ruas jalan tol dengan sistem operasi tertutup, dihitung berdasarkan volume lalulintas cross sectional dikalikan panjang perjalanan yang ditempuh dikalikan tarif tol per-kilometer, atau secara rumus adalah: Pendapatan system tertutup = kendaraan-km x tarif (Rp./km)…(V.4) C.
Estimasi Pendapatan Tol
Volume lalulintas jalan tol Solo – Kertosono untuk masing – masing ruas adalah:
Lalulintas awal
Solo – Ngawi
Ngawi – Kertosono
7.725 kend/hari (2010)
9.320 kend/hari (2010)
Pada perhitungan estimasi pendapatan tol/revenue, digunakan 5 penggolongan kendaraan berdasarkan hasil survey traffic count yang dilakukan pada feasibility study Bina Marga (2006) serta tingkat pertumbuhan lalulintas sebesar 8,5%. Berikut adalah prosentase penggolongan kendaraan: •
Golongan 1:
72.54%
•
Golongan 2:
20.48%
•
Golongan 3:
3.70%
•
Golongan 4:
3.28%
•
Golongan 5:
0%
77
Berdasarkan volume lalulintas dan asumsi tarif seperti disebutkan diatas, maka dapat dihitung estimasi pendapatan Jalan Tol. Tabel V.4 menunjukkan volume lalulintas pertahun dan hasil perhitungan revenue/pendapatan untuk ruas jalan tol Solo - Ngawi, Tabel V.5 menunjukkan volume lalulintas pertahun dan hasil perhitungan revenue/pendapatan untuk ruas jalan tol Ngawi – Kertosono. Perhitungan cashflow untuk ruas Solo – Ngawi tanpa skenario tersaji pada Tabel V.6, sedangkan perhitungan cashflow untuk ruas Ngawi – Kertosono tanpa skenario tersaji pada Tabel V.7. Kemudian sebagai dasar perbandingannya, maka dihitung analisis kelayakan jalan tol Solo – Kertosono dengan analisis finansial, yang mana hasil perhitungannya dirangkum pada Tabel V.8 berikut: Tabel V.8 Tol Solo – Kertosono Tanpa Dukungan Pemerintah
Ruas
Panjang (km)
Biaya Investasi Total
LHR
IRR on Project
Tarif (2010) (Rp/km)
(Rp. M) Solo – Ngawi
90.10
4,438.63
7,725
13.60%
500
Ngawi – Kertosono
87.02
3,609.51
9,320
14.17%
500
Setelah dilakukan perhitungan revenue, dilanjutkan dengan analisis kelayakan finansial berdasarkan skenario alternatif kebijakan, masing – masing perhitungan tersebut dijelaskan secara detail pada sub bab berikutnya.
78
Tabel V.4 Perhitungan Revenue Jalan Tol Solo – Ngawi
TAHUN LHR 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
7725 8382 9094 10282 11310 12441 13685 15054 16559 18215 20037 22040 24244 26669 29336 32269 35496 39046 42950 47245 51970 57167 62884 69172 76089 83698 92068 101275 111402 122542 134797 148276 163104 179414 197356
Golongan 1
Golongan 2
Golongan 3
Golongan IV
92,143,286,673.75 101,357,615,341.13 111,493,376,875.24 122,642,714,562.76 134,906,986,019.04 170,657,337,314.08 187,723,071,045.49 237,469,684,872.55 261,216,653,359.80 330,439,066,500.15 363,482,973,150.16 459,805,961,034.96 505,786,557,138.45 639,819,994,780.14 703,801,994,258.15 890,309,522,736.57 979,340,475,010.22 1,238,865,700,887.93 1,362,752,270,976.72 1,723,881,622,785.55 1,896,269,785,064.11 2,398,781,278,106.10 2,638,659,405,916.71 3,337,904,148,484.64 3,671,694,563,333.10 4,644,693,622,616.37 5,109,162,984,878.01 6,463,091,175,870.69 7,109,400,293,457.75 8,993,391,371,224.06 9,892,730,508,346.47 12,514,304,093,058.30 13,765,734,502,364.10 17,413,654,145,490.60 19,155,019,560,039.70
39,021,805,440.00 42,923,985,984.00 47,216,384,582.40 51,938,023,040.64 57,131,825,344.70 72,271,759,061.05 79,498,934,967.16 100,566,152,733.45 110,622,768,006.80 139,937,801,528.60 153,931,581,681.46 194,723,450,827.05 214,195,795,909.75 270,957,681,825.83 298,053,450,008.42 377,037,614,260.65 414,741,375,686.71 524,647,840,243.69 577,112,624,268.06 730,047,469,699.09 803,052,216,669.00 1,015,861,054,086.29 1,117,447,159,494.92 1,413,570,656,761.07 1,554,927,722,437.18 1,966,983,568,883.03 2,163,681,925,771.33 2,737,057,636,100.74 3,010,763,399,710.81 3,808,615,700,634.18 4,189,477,270,697.59 5,299,688,747,432.46 5,829,657,622,175.70 7,374,516,892,052.26 8,111,968,581,257.49
9,399,783,862.50 10,339,762,248.75 11,373,738,473.63 12,511,112,320.99 13,762,223,553.09 17,409,212,794.65 19,150,134,074.12 24,224,919,603.76 26,647,411,564.14 33,708,975,628.63 37,079,873,191.50 46,906,039,587.24 51,596,643,545.97 65,269,754,085.65 71,796,729,494.21 90,822,862,810.18 99,905,149,091.20 126,380,013,600.37 139,018,014,960.41 175,857,788,924.91 193,443,567,817.40 244,706,113,289.02 269,176,724,617.92 340,508,556,641.66 374,559,412,305.83 473,817,656,566.88 521,199,422,223.56 659,317,269,112.81 725,248,996,024.09 917,439,979,970.47 1,009,183,977,967.52 1,276,617,732,128.91 1,404,279,505,341.80 1,776,413,574,257.38 1,954,054,931,683.12
10,415,976,712.50 11,457,574,383.75 12,603,331,822.13 13,863,665,004.34 15,250,031,504.77 19,291,289,853.54 21,220,418,838.89 26,843,829,831.19 29,528,212,814.31 37,353,189,210.11 41,088,508,131.12 51,976,962,785.86 57,174,659,064.45 72,325,943,716.53 79,558,538,088.18 100,641,550,681.55 110,705,705,749.71 140,042,717,773.38 154,046,989,550.72 194,869,441,781.66 214,356,385,959.83 271,160,828,239.18 298,276,911,063.10 377,320,292,494.82 415,052,321,744.30 525,041,187,006.54 577,545,305,707.19 730,594,811,719.60 803,654,292,891.56 1,016,622,680,507.82 1,118,284,948,558.60 1,414,630,459,926.63 1,556,093,505,919.30 1,968,458,284,987.91 2,165,304,113,486.70
79
Golongan V -
TOTAL 150,980,852,688.75 166,078,937,957.63 182,686,831,753.39 200,955,514,928.73 221,051,066,421.60 279,629,599,023.32 307,592,558,925.66 389,104,587,040.95 428,015,045,745.05 541,439,032,867.49 595,582,936,154.24 753,412,414,235.11 828,753,655,658.62 1,048,373,374,408.15 1,153,210,711,848.97 1,458,811,550,488.95 1,604,692,705,537.84 2,029,936,272,505.37 2,232,929,899,755.90 2,824,656,323,191.22 3,107,121,955,510.34 3,930,509,273,720.58 4,323,560,201,092.64 5,469,303,654,382.19 6,016,234,019,820.41 7,610,536,035,072.82 8,371,589,638,580.10 10,590,060,892,803.80 11,649,066,982,084.20 14,736,069,732,336.50 16,209,676,705,570.20 20,505,241,032,546.30 22,555,765,135,800.90 28,533,042,896,788.20 31,386,347,186,467.00
Tabel V.5 Perhitungan Revenue Jalan Tol Ngawi - Kertosono TAHUN LHR 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Golongan 1
Golongan 2
Golongan 3
9320 107,368,135,477.20 45,469,384,089.60 10,952,911,532.00 10117 116,548,111,060.50 49,357,016,429.26 11,889,385,467.99 10982 126,512,974,556.17 53,577,041,333.96 12,905,927,925.50 11921 137,329,833,880.73 58,157,878,368.02 14,009,384,763.13 12940 149,071,534,677.53 63,130,376,968.48 15,207,187,160.38 14046 186,089,723,526.33 78,807,227,829.18 18,983,511,911.98 15247 202,000,394,887.83 85,545,245,808.57 20,606,602,180.45 16551 252,162,142,948.35 106,788,268,973.99 25,723,736,666.91 17966 273,722,006,170.43 115,918,665,971.27 27,923,116,151.93 19502 341,694,023,352.70 144,704,168,698.58 34,857,123,970.36 21170 370,908,862,349.36 157,076,375,122.31 37,837,408,069.83 22980 463,014,805,592.26 196,082,365,974.56 47,233,382,428.77 24944 502,602,571,470.40 212,847,408,265.38 51,271,836,626.43 27077 627,411,355,030.79 265,702,740,922.88 64,003,915,456.68 29392 681,055,025,885.92 288,420,325,271.79 69,476,250,228.23 31905 850,178,015,189.04 360,042,302,544.90 86,728,940,066.16 34633 922,868,235,487.70 390,825,919,412.49 94,144,264,441.81 37594 1,152,039,490,065.18 487,877,765,850.60 117,522,638,909.32 40809 1,250,538,866,465.76 529,591,314,830.83 127,570,824,536.07 44298 1,561,078,930,480.87 661,102,078,086.19 159,249,849,538.99 48085 1,694,551,179,036.98 717,626,305,762.56 172,865,711,674.58 52197 2,115,350,600,571.34 895,830,858,141.05 215,792,589,526.16 56659 2,296,213,076,920.19 972,424,396,512.11 234,242,855,930.65 61504 2,866,420,189,246.40 1,213,901,684,775.98 292,411,213,129.63 66762 3,111,499,115,426.96 1,317,690,278,824.32 317,412,371,852.21 72471 3,884,162,133,265.36 1,644,905,717,313.37 396,233,799,092.41 78667 4,216,257,995,659.55 1,785,545,156,143.66 430,111,788,914.82 85393 5,263,260,262,431.71 2,228,940,657,043.04 536,919,298,897.09 92694 5,713,269,014,869.62 2,419,515,083,220.22 582,825,898,952.79 100619 7,132,016,542,987.11 3,020,341,166,260.88 727,556,140,310.24 109222 7,741,803,957,412.51 3,278,580,335,976.18 789,762,190,306.76 118561 9,664,287,425,136.97 4,092,733,797,907.47 985,879,886,214.69 128698 10,490,583,999,986.20 4,442,662,537,628.56 1,070,172,616,486.05 139701 13,095,658,271,782.70 5,545,886,712,285.17 1,335,923,231,474.94 151646 14,215,337,054,020.20 6,020,060,026,185.55 1,450,144,667,766.05
80
Golongan IV 12,137,010,076.00 13,174,724,437.50 14,301,163,376.90 15,523,912,845.63 16,851,207,393.93 21,035,783,470.03 22,834,342,956.72 28,504,681,171.44 30,941,831,411.60 38,625,461,696.89 41,927,938,671.97 52,339,694,042.69 56,814,737,883.34 70,923,257,668.22 76,987,196,198.85 96,105,041,694.93 104,322,022,759.85 130,227,789,061.68 141,362,265,026.46 176,466,049,489.15 191,553,896,720.48 239,121,518,123.59 259,566,407,923.15 324,023,236,170.67 351,727,222,863.26 439,069,885,480.78 476,610,360,689.39 594,964,628,507.58 645,834,104,244.98 806,210,858,181.62 875,141,886,556.14 1,092,461,495,535.20 1,185,866,953,403.46 1,480,347,364,607.37 1,606,917,064,281.30
Golongan V -
TOTAL 175,927,441,174.80 190,969,237,395.25 207,297,107,192.54 225,021,009,857.50 244,260,306,200.32 304,916,246,737.51 330,986,585,833.57 413,178,829,760.69 448,505,619,705.23 559,880,777,718.53 607,750,584,213.46 758,670,248,038.27 823,536,554,245.54 1,028,041,269,078.57 1,115,938,797,584.78 1,393,054,299,495.03 1,512,160,442,101.85 1,887,667,683,886.79 2,049,063,270,859.11 2,557,896,907,595.20 2,776,597,093,194.59 3,466,095,566,362.14 3,762,446,737,286.10 4,696,756,323,322.67 5,098,328,988,966.76 6,364,371,535,151.93 6,908,525,301,407.42 8,624,084,846,879.41 9,361,444,101,287.60 11,686,124,707,739.80 12,685,288,370,251.60 15,835,362,604,794.30 17,189,286,107,504.20 21,457,815,580,150.20 23,292,458,812,253.10
Tabel V.6 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo – Ngawi Tanpa Skenario Tahun
81
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Tanah DED Konstruksi 164,720.00 22,269.00 411,800.00 556,725.00 247,080.00 1,113,450.00 556,725.00
Peralatan 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Supervisi 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Kontingensi
Biaya IDC
22,269.00 66,807.00 22,269.00
177,545.20 266,317.80 177,545.20
Overhead
Finansial Cost
11,134.50 22,269.00 11,134.50
5,567.25 16,701.75 5,567.25
150,980.85 166,078.94 182,686.83 200,955.51 221,051.07 279,629.60 307,592.56 389,104.59 428,015.05 541,439.03 595,582.94 753,412.41 828,753.66 1,048,373.37 1,153,210.71 1,458,811.55 1,604,692.71 2,029,936.27 2,232,929.90 2,824,656.32 3,107,121.96 3,930,509.27 4,323,560.20 5,469,303.65 6,016,234.02 7,610,536.04 8,371,589.64 10,590,060.89 11,649,066.98 14,736,069.73 16,209,676.71 20,505,241.03 22,555,765.14 28,533,042.90 31,386,347.19
PPN
Eskalasi
O-M
133,158.90 24,110.85 177,545.20 24,110.85 133,158.90 24,110.85 127,478.89 136,402.41 145,950.58 156,167.12 167,098.82 178,795.74 191,311.44 204,703.24 219,032.47 234,364.74 250,770.27 268,324.19 287,106.88 307,204.37 328,708.67 351,718.28 376,338.56 402,682.26 430,870.02 461,030.92 493,303.08 527,834.30 564,782.70 604,317.49 646,619.71 691,883.09 740,314.91 792,136.95 -
81
Periodik (5 thn)
382,622.88
536,648.38
752,677.12
1,055,668.60
1,480,629.82
2,076,659.91
2,912,622.95
Total Biaya 186,989.00 1,353,445.20 1,956,550.60 941,645.20 135,027.93 144,706.36 155,084.92 166,214.90 393,675.43 181,080.30 194,175.37 210,766.67 226,103.99 563,720.33 248,811.61 272,035.36 292,207.96 320,742.86 810,337.65 360,047.46 387,439.00 430,205.49 463,364.77 1,196,901.41 531,694.66 599,207.72 647,048.03 734,496.10 1,781,441.52 873,829.88 946,413.78 1,094,285.74 1,186,770.84 2,813,463.40 1,457,103.55 1,717,145.14 1,868,103.16 2,218,789.10 4,481,940.31
Selisih ManfaatBiaya (186,989.00) (1,353,445.20) (1,956,550.60) (941,645.20) 15,952.92 21,372.58 27,601.91 34,740.62 (172,624.37) 98,549.30 113,417.19 178,337.92 201,911.05 (22,281.30) 346,771.32 481,377.05 536,545.70 727,630.51 342,873.06 1,098,764.09 1,217,253.70 1,599,730.79 1,769,565.13 1,627,754.91 2,575,427.30 3,331,301.55 3,676,512.17 4,734,807.55 4,234,792.50 6,736,706.15 7,425,175.86 9,495,775.15 10,462,296.15 11,922,606.34 14,752,573.16 18,788,095.89 20,687,661.97 26,314,253.80 26,904,406.88
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 186,989.00 1,197,739.12 1,532,266.11 652,607.36 92,599.38 82,815.16 90,140.99 78,540.81 87,747.87 74,490.16 85,418.28 70,651.41 83,150.54 148,084.90 93,084.45 60,278.89 90,613.18 57,201.80 101,438.65 54,946.38 98,745.59 52,163.52 110,542.63 115,091.68 107,607.87 44,954.42 120,463.68 43,495.94 117,265.53 41,346.33 131,275.13 40,162.75 127,789.95 89,795.39 143,056.89 35,307.69 139,258.92 33,622.85 155,896.04 33,039.13 151,757.21 31,491.78 169,887.50 71,987.02 165,377.21 28,299.56 185,134.66 28,223.85 180,219.58 26,971.00 201,750.24 27,093.90 196,394.04 58,153.41 219,857.04 25,243.64 214,020.13 24,195.12 239,588.91 24,757.06 233,228.14 23,760.56 261,091.68 49,848.56 254,160.04 22,846.69 284,524.30 23,826.57 276,970.55 22,939.13 310,059.96 24,110.91 301,828.28 43,100.79
Tabel V.7 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi – Kertosono Tanpa Skenario Tahun
82
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Tanah DED Konstruksi 113,020.00 18,754.00 282,550.00 468,850.00 169,530.00 937,700.00 468,850.00
Peralatan 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Supervisi 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Kontingensi 18,754.00 56,262.00 18,754.00
Biaya IDC 75,016.00 112,524.00 75,016.00
Overhead 9,377.00 18,754.00 9,377.00
175,927.44 190,969.24 207,297.11 225,021.01 244,260.31 304,916.25 330,986.59 413,178.83 448,505.62 559,880.78 607,750.58 758,670.25 823,536.55 1,028,041.27 1,115,938.80 1,393,054.30 1,512,160.44 1,887,667.68 2,049,063.27 2,557,896.91 2,776,597.09 3,466,095.57 3,762,446.74 4,696,756.32 5,098,328.99 6,364,371.54 6,908,525.30 8,624,084.85 9,361,444.10 11,686,124.71 12,685,288.37 15,835,362.60 17,189,286.11 21,457,815.58 23,292,458.81
Finansial Cost 4,688.50 14,065.50 4,688.50
PPN 108,285.30 144,380.40 108,285.30
Eskalasi
O-M
111,506.83 111,506.83 111,506.83 107,357.27 114,872.28 122,913.34 131,517.28 140,723.49 150,574.13 161,114.32 172,392.32 184,459.78 197,371.97 211,188.01 225,971.17 241,789.15 258,714.39 276,824.39 296,202.10 316,936.25 339,121.79 362,860.31 388,260.53 415,438.77 444,519.49 475,635.85 508,930.36 544,555.48 582,674.37 623,461.57 667,103.88 -
82
Periodik (5 thn)
322,228.64
451,942.33
633,872.50
889,038.97
1,246,923.15
1,748,874.22
2,452,886.56
Total Biaya 131,774.00 1,088,404.63 1,583,476.73 805,854.63 116,153.65 124,420.74 133,278.20 142,768.33 334,441.65 155,969.30 167,123.46 181,773.26 194,817.60 479,936.37 214,847.31 235,305.48 252,364.83 277,373.23 689,669.44 311,441.86 334,322.41 371,207.78 398,655.27 1,016,933.82 455,766.10 512,426.57 550,982.65 623,098.35 1,501,839.60 733,657.35 789,945.75 906,840.09 977,002.56 2,333,180.45 1,178,819.90 1,374,442.50 1,482,925.88 1,739,994.66 3,617,509.50
Selisih ManfaatBiaya (131,774.00) (1,088,404.63) (1,583,476.73) (805,854.63) 59,773.80 66,548.49 74,018.91 82,252.68 (90,181.35) 148,946.95 163,863.13 231,405.57 253,688.02 79,944.41 392,903.27 523,364.77 571,171.72 750,668.04 426,269.36 1,081,612.44 1,177,838.03 1,516,459.90 1,650,408.00 1,540,963.09 2,320,830.99 2,953,669.00 3,211,464.09 4,073,657.97 3,596,489.39 5,630,714.19 6,118,579.55 7,717,244.76 8,384,441.54 9,352,944.25 11,506,468.47 14,460,920.11 15,706,360.23 19,717,820.92 19,674,949.31
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 131,774.00 963,189.94 - 1,240,094.55 558,497.68 107,899.59 71,239.21 103,650.45 67,530.60 99,568.64 64,015.99 95,647.58 60,685.20 91,880.92 125,803.53 101,501.99 51,919.81 97,504.79 49,232.62 107,714.75 47,387.86 103,472.89 44,945.57 114,307.78 97,985.97 109,806.28 38,817.87 121,304.36 37,623.17 116,527.33 35,708.68 128,729.18 34,732.10 123,659.76 76,423.87 136,608.47 30,541.23 131,228.75 29,013.27 144,970.03 28,508.20 139,261.03 27,093.91 153,843.39 61,162.96 147,784.95 24,258.25 163,259.87 24,136.29 156,830.61 22,966.69 173,252.72 22,984.69 166,429.93 49,026.08 183,857.21 21,194.27 176,616.81 20,195.00 195,110.78 20,516.30 187,427.22 19,560.75 207,053.17 41,338.97 198,899.31 18,483.34 219,726.53 19,071.33 211,073.58 18,209.39 233,175.60 18,908.00 223,993.02 34,787.95
V.5.3 Simulasi Analisis Kelayakan Finansial Untuk Bentuk Dukungan Pemerintah A.
Skenario 1:
Revolving Fund (BLU dana tanah bergulir)
Pada skenario ini, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 2008, pemerintah memberikan pinjaman/dana talangan kepada investor untuk keperluan pembebasan lahan, dan investor berkewajiban mengembalikan dana tersebut setelah pembebasan lahan satu seksi dari ruas jalan tol bersangkutan selesai dilakukan ditambah dengan bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ditambah 1% (KPS, Oktober 2008). Keuntungan skenario ini adalah investor tidak perlu mengeluarkan biaya pembebasan lahan pada saat awal investasi. Sedangkan untuk pemerintah, walaupun pemerintah harus menyediakan dana pembebasan lahan di awal proyek, akan tetapi dana tersebut akan terus digunakan untuk pembebasan lahan proyek yang lainnya setelah dikembalikan oleh investor. Dalam skenario ini asumsi pembayaran investor kepada pemerintah adalah 100% yang dimulai setelah tanah 1 ruas selesai dibebaskan (asumsi waktu pembebasan lahan adalah 2 tahun). Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel V.9, untuk ruas Ngawi – Kertosono hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel V.10. Dari Tabel V.9 dan Tabel V.10 dapat dilihat bahwa dalam perhitungan simulasi, biaya pembebasan lahan ditiadakan, dan dibayar oleh investor, tiap ruas masing – masing pada tahun ke-3 setelah pembebasan lahan 1 ruas selesai dilaksanakan. Hasil analisis kelayakan finansial yang berupa parameter finansial dapat dilihat pada Tabel V.11 dan 5.12
Tabel V.11 Parameter Finansial ruas Solo - Ngawi Dengan Skenario Revolving Fund PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
BCR (i=13%)
1.11
NPV (i=13%)
562,324.78
IRR
13.63%
83
Tabel V.12 Parameter Finansial ruas Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Revolving Fund PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
BCR (i=13%)
1.19
NPV (i=13%)
839,671.84
IRR
B.
14.21%
Skenario 2:
Pembebasan Lahan Oleh Pemerintah
Dalam skenario ini biaya pembebasan lahan seluruhnya ditanggung oleh pemerintah. Dengan skenario Pemerintah memerlukan anggaran yang cukup besar. Skenario seperti ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 2008. Hasil perhitungan analisis kelayakan finansial tersaji pada Tabel V.13 dan Tabel V.14 Dari Tabel V.13 dan Tabel V.14 dapat dilihat bahwa dalam skenario ini biaya pembebasan lahan sama sekali ditiadakan untuk masing – masing ruas. Berikut adalah hasil analisis kelayakan finansial jalan tol Solo – Ngawi dan Ngawi Kertosono dengan skenario pembebasan lahan dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah.
Tabel V.15 Parameter Finansial Ruas Solo – Ngawi Dengan Skenario Pembebasan Lahan Sepenuhnya Oleh Pemerintah PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
BCR (i=13%)
1.24
NPV (i=13%)
1,262,149.36
IRR
14.47%
Tabel V.16 Parameter Finansial Ruas Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Pembebasan Lahan Sepenuhnya Oleh Pemerintah PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
BCR (i=13%)
1.30
NPV (i=13%)
1,319,845.31
IRR
15.10%
84
Tabel V.9 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Revolving Fund Tahun
85
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Tanah DED Konstruksi 22,269.00 556,725.00 893,606.00 1,113,450.00 556,725.00
Peralatan 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Supervisi 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Kontingensi
Biaya IDC Overhead
22,269.00 177,545.20 66,807.00 266,317.80 22,269.00 177,545.20
Finansial Cost
11,134.50 22,269.00 11,134.50
150,980.85 166,078.94 182,686.83 200,955.51 221,051.07 279,629.60 307,592.56 389,104.59 428,015.05 541,439.03 595,582.94 753,412.41 828,753.66 1,048,373.37 1,153,210.71 1,458,811.55 1,604,692.71 2,029,936.27 2,232,929.90 2,824,656.32 3,107,121.96 3,930,509.27 4,323,560.20 5,469,303.65 6,016,234.02 7,610,536.04 8,371,589.64 10,590,060.89 11,649,066.98 14,736,069.73 16,209,676.71 20,505,241.03 22,555,765.14 28,533,042.90 31,386,347.19
5,567.25 16,701.75 5,567.25
PPN
Eskalasi
O-M
133,158.90 24,110.85 177,545.20 24,110.85 133,158.90 24,110.85 127,478.89 136,402.41 145,950.58 156,167.12 167,098.82 178,795.74 191,311.44 204,703.24 219,032.47 234,364.74 250,770.27 268,324.19 287,106.88 307,204.37 328,708.67 351,718.28 376,338.56 402,682.26 430,870.02 461,030.92 493,303.08 527,834.30 564,782.70 604,317.49 646,619.71 691,883.09 740,314.91 792,136.95 -
85
Periodik (5 thn)
382,622.88
536,648.38
752,677.12
1,055,668.60
1,480,629.82
2,076,659.91
2,912,622.95
Total Biaya 22,269.00 941,645.20 2,603,076.60 941,645.20 135,027.93 144,706.36 155,084.92 166,214.90 393,675.43 181,080.30 194,175.37 210,766.67 226,103.99 563,720.33 248,811.61 272,035.36 292,207.96 320,742.86 810,337.65 360,047.46 387,439.00 430,205.49 463,364.77 1,196,901.41 531,694.66 599,207.72 647,048.03 734,496.10 1,781,441.52 873,829.88 946,413.78 1,094,285.74 1,186,770.84 2,813,463.40 1,457,103.55 1,717,145.14 1,868,103.16 2,218,789.10 4,481,940.31
Selisih ManfaatBiaya (22,269.00) (941,645.20) (2,603,076.60) (941,645.20) 15,952.92 21,372.58 27,601.91 34,740.62 (172,624.37) 98,549.30 113,417.19 178,337.92 201,911.05 (22,281.30) 346,771.32 481,377.05 536,545.70 727,630.51 342,873.06 1,098,764.09 1,217,253.70 1,599,730.79 1,769,565.13 1,627,754.91 2,575,427.30 3,331,301.55 3,676,512.17 4,734,807.55 4,234,792.50 6,736,706.15 7,425,175.86 9,495,775.15 10,462,296.15 11,922,606.34 14,752,573.16 18,788,095.89 20,687,661.97 26,314,253.80 26,904,406.88
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 22,269.00 833,314.34 2,038,590.81 652,607.36 92,599.38 82,815.16 90,140.99 78,540.81 87,747.87 74,490.16 85,418.28 70,651.41 83,150.54 148,084.90 93,084.45 60,278.89 90,613.18 57,201.80 101,438.65 54,946.38 98,745.59 52,163.52 110,542.63 115,091.68 107,607.87 44,954.42 120,463.68 43,495.94 117,265.53 41,346.33 131,275.13 40,162.75 127,789.95 89,795.39 143,056.89 35,307.69 139,258.92 33,622.85 155,896.04 33,039.13 151,757.21 31,491.78 169,887.50 71,987.02 165,377.21 28,299.56 185,134.66 28,223.85 180,219.58 26,971.00 201,750.24 27,093.90 196,394.04 58,153.41 219,857.04 25,243.64 214,020.13 24,195.12 239,588.91 24,757.06 233,228.14 23,760.56 261,091.68 49,848.56 254,160.04 22,846.69 284,524.30 23,826.57 276,970.55 22,939.13 310,059.96 24,110.91 301,828.28 43,100.79
Tabel V.10 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Revolving Fund Tahun
86
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Biaya Tanah DED Konstruksi Peralatan - 18,754.00 468,850.00 4,688.50 613,133.50 937,700.00 9,377.00 468,850.00 4,688.50
Supervisi 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Kontingensi 18,754.00 56,262.00 18,754.00
IDC 75,016.00 112,524.00 75,016.00
Overhead
Finansial Cost
9,377.00 18,754.00 9,377.00
4,688.50 14,065.50 4,688.50
175,927.44 190,969.24 207,297.11 225,021.01 244,260.31 304,916.25 330,986.59 413,178.83 448,505.62 559,880.78 607,750.58 758,670.25 823,536.55 1,028,041.27 1,115,938.80 1,393,054.30 1,512,160.44 1,887,667.68 2,049,063.27 2,557,896.91 2,776,597.09 3,466,095.57 3,762,446.74 4,696,756.32 5,098,328.99 6,364,371.54 6,908,525.30 8,624,084.85 9,361,444.10 11,686,124.71 12,685,288.37 15,835,362.60 17,189,286.11 21,457,815.58 23,292,458.81
PPN 108,285.30 144,380.40 108,285.30
Eskalasi
O-M
111,506.83 111,506.83 111,506.83 107,357.27 114,872.28 122,913.34 131,517.28 140,723.49 150,574.13 161,114.32 172,392.32 184,459.78 197,371.97 211,188.01 225,971.17 241,789.15 258,714.39 276,824.39 296,202.10 316,936.25 339,121.79 362,860.31 388,260.53 415,438.77 444,519.49 475,635.85 508,930.36 544,555.48 582,674.37 623,461.57 667,103.88 -
86
Periodik (5 thn)
322,228.64
451,942.33
633,872.50
889,038.97
1,246,923.15
1,748,874.22
2,452,886.56
Total Biaya 18,754.00 805,854.63 2,027,080.23 805,854.63 116,153.65 124,420.74 133,278.20 142,768.33 334,441.65 155,969.30 167,123.46 181,773.26 194,817.60 479,936.37 214,847.31 235,305.48 252,364.83 277,373.23 689,669.44 311,441.86 334,322.41 371,207.78 398,655.27 1,016,933.82 455,766.10 512,426.57 550,982.65 623,098.35 1,501,839.60 733,657.35 789,945.75 906,840.09 977,002.56 2,333,180.45 1,178,819.90 1,374,442.50 1,482,925.88 1,739,994.66 3,617,509.50
Selisih ManfaatBiaya (18,754.00) (805,854.63) (2,027,080.23) (805,854.63) 59,773.80 66,548.49 74,018.91 82,252.68 (90,181.35) 148,946.95 163,863.13 231,405.57 253,688.02 79,944.41 392,903.27 523,364.77 571,171.72 750,668.04 426,269.36 1,081,612.44 1,177,838.03 1,516,459.90 1,650,408.00 1,540,963.09 2,320,830.99 2,953,669.00 3,211,464.09 4,073,657.97 3,596,489.39 5,630,714.19 6,118,579.55 7,717,244.76 8,384,441.54 9,352,944.25 11,506,468.47 14,460,920.11 15,706,360.23 19,717,820.92 19,674,949.31
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 18,754.00 713,145.69 - 1,587,501.16 558,497.68 107,899.59 71,239.21 103,650.45 67,530.60 99,568.64 64,015.99 95,647.58 60,685.20 91,880.92 125,803.53 101,501.99 51,919.81 97,504.79 49,232.62 107,714.75 47,387.86 103,472.89 44,945.57 114,307.78 97,985.97 109,806.28 38,817.87 121,304.36 37,623.17 116,527.33 35,708.68 128,729.18 34,732.10 123,659.76 76,423.87 136,608.47 30,541.23 131,228.75 29,013.27 144,970.03 28,508.20 139,261.03 27,093.91 153,843.39 61,162.96 147,784.95 24,258.25 163,259.87 24,136.29 156,830.61 22,966.69 173,252.72 22,984.69 166,429.93 49,026.08 183,857.21 21,194.27 176,616.81 20,195.00 195,110.78 20,516.30 187,427.22 19,560.75 207,053.17 41,338.97 198,899.31 18,483.34 219,726.53 19,071.33 211,073.58 18,209.39 233,175.60 18,908.00 223,993.02 34,787.95
Tabel V.13 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Pembebasan Lahan Dilakukan Seluruhnya Oleh Pemerintah Tahun
87
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Tanah -
DED 22,269.00
Konstruksi 556,725.00 1,113,450.00 556,725.00
Peralatan 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Supervisi 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Kontingensi
Biaya IDC Overhead
22,269.00 177,545.20 66,807.00 266,317.80 22,269.00 177,545.20
11,134.50 22,269.00 11,134.50
Finansial Cost 5,567.25 16,701.75 5,567.25
150,980.85 166,078.94 182,686.83 200,955.51 221,051.07 279,629.60 307,592.56 389,104.59 428,015.05 541,439.03 595,582.94 753,412.41 828,753.66 1,048,373.37 1,153,210.71 1,458,811.55 1,604,692.71 2,029,936.27 2,232,929.90 2,824,656.32 3,107,121.96 3,930,509.27 4,323,560.20 5,469,303.65 6,016,234.02 7,610,536.04 8,371,589.64 10,590,060.89 11,649,066.98 14,736,069.73 16,209,676.71 20,505,241.03 22,555,765.14 28,533,042.90 31,386,347.19
PPN
Eskalasi
133,158.90 177,545.20 133,158.90
24,110.85 24,110.85 24,110.85
O-M
127,478.89 136,402.41 145,950.58 156,167.12 167,098.82 178,795.74 191,311.44 204,703.24 219,032.47 234,364.74 250,770.27 268,324.19 287,106.88 307,204.37 328,708.67 351,718.28 376,338.56 402,682.26 430,870.02 461,030.92 493,303.08 527,834.30 564,782.70 604,317.49 646,619.71 691,883.09 740,314.91 792,136.95 -
87
Periodik (5 thn)
382,622.88
536,648.38
752,677.12
1,055,668.60
1,480,629.82
2,076,659.91
2,912,622.95
Total Biaya 22,269.00 941,645.20 1,709,470.60 941,645.20 135,027.93 144,706.36 155,084.92 166,214.90 393,675.43 181,080.30 194,175.37 210,766.67 226,103.99 563,720.33 248,811.61 272,035.36 292,207.96 320,742.86 810,337.65 360,047.46 387,439.00 430,205.49 463,364.77 1,196,901.41 531,694.66 599,207.72 647,048.03 734,496.10 1,781,441.52 873,829.88 946,413.78 1,094,285.74 1,186,770.84 2,813,463.40 1,457,103.55 1,717,145.14 1,868,103.16 2,218,789.10 4,481,940.31
Selisih ManfaatBiaya (22,269.00) (941,645.20) (1,709,470.60) (941,645.20) 15,952.92 21,372.58 27,601.91 34,740.62 (172,624.37) 98,549.30 113,417.19 178,337.92 201,911.05 (22,281.30) 346,771.32 481,377.05 536,545.70 727,630.51 342,873.06 1,098,764.09 1,217,253.70 1,599,730.79 1,769,565.13 1,627,754.91 2,575,427.30 3,331,301.55 3,676,512.17 4,734,807.55 4,234,792.50 6,736,706.15 7,425,175.86 9,495,775.15 10,462,296.15 11,922,606.34 14,752,573.16 18,788,095.89 20,687,661.97 26,314,253.80 26,904,406.88
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 22,269.00 833,314.34 1,338,766.23 652,607.36 92,599.38 82,815.16 90,140.99 78,540.81 87,747.87 74,490.16 85,418.28 70,651.41 83,150.54 148,084.90 93,084.45 60,278.89 90,613.18 57,201.80 101,438.65 54,946.38 98,745.59 52,163.52 110,542.63 115,091.68 107,607.87 44,954.42 120,463.68 43,495.94 117,265.53 41,346.33 131,275.13 40,162.75 127,789.95 89,795.39 143,056.89 35,307.69 139,258.92 33,622.85 155,896.04 33,039.13 151,757.21 31,491.78 169,887.50 71,987.02 165,377.21 28,299.56 185,134.66 28,223.85 180,219.58 26,971.00 201,750.24 27,093.90 196,394.04 58,153.41 219,857.04 25,243.64 214,020.13 24,195.12 239,588.91 24,757.06 233,228.14 23,760.56 261,091.68 49,848.56 254,160.04 22,846.69 284,524.30 23,826.57 276,970.55 22,939.13 310,059.96 24,110.91 301,828.28 43,100.79
Tabel V.14 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Pembebasan Lahan Dilakukan Seluruhnya Oleh Pemerintah Tahun
88
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Biaya Tanah -
DED Konstruksi 18,754.00 468,850.00 937,700.00 468,850.00
Peralatan 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Supervisi 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Kontingensi 18,754.00 56,262.00 18,754.00
IDC 75,016.00 112,524.00 75,016.00
Overhead
Finansial Cost
9,377.00 18,754.00 9,377.00
175,927.44 190,969.24 207,297.11 225,021.01 244,260.31 304,916.25 330,986.59 413,178.83 448,505.62 559,880.78 607,750.58 758,670.25 823,536.55 1,028,041.27 1,115,938.80 1,393,054.30 1,512,160.44 1,887,667.68 2,049,063.27 2,557,896.91 2,776,597.09 3,466,095.57 3,762,446.74 4,696,756.32 5,098,328.99 6,364,371.54 6,908,525.30 8,624,084.85 9,361,444.10 11,686,124.71 12,685,288.37 15,835,362.60 17,189,286.11 21,457,815.58 23,292,458.81
4,688.50 14,065.50 4,688.50
PPN 108,285.30 144,380.40 108,285.30
Eskalasi
O-M
111,506.83 111,506.83 111,506.83 107,357.27 114,872.28 122,913.34 131,517.28 140,723.49 150,574.13 161,114.32 172,392.32 184,459.78 197,371.97 211,188.01 225,971.17 241,789.15 258,714.39 276,824.39 296,202.10 316,936.25 339,121.79 362,860.31 388,260.53 415,438.77 444,519.49 475,635.85 508,930.36 544,555.48 582,674.37 623,461.57 667,103.88 -
88
Periodik (5 thn)
322,228.64
451,942.33
633,872.50
889,038.97
1,246,923.15
1,748,874.22
2,452,886.56
Total Biaya 18,754.00 805,854.63 1,413,946.73 805,854.63 116,153.65 124,420.74 133,278.20 142,768.33 334,441.65 155,969.30 167,123.46 181,773.26 194,817.60 479,936.37 214,847.31 235,305.48 252,364.83 277,373.23 689,669.44 311,441.86 334,322.41 371,207.78 398,655.27 1,016,933.82 455,766.10 512,426.57 550,982.65 623,098.35 1,501,839.60 733,657.35 789,945.75 906,840.09 977,002.56 2,333,180.45 1,178,819.90 1,374,442.50 1,482,925.88 1,739,994.66 3,617,509.50
Selisih ManfaatBiaya (18,754.00) (805,854.63) (1,413,946.73) (805,854.63) 59,773.80 66,548.49 74,018.91 82,252.68 (90,181.35) 148,946.95 163,863.13 231,405.57 253,688.02 79,944.41 392,903.27 523,364.77 571,171.72 750,668.04 426,269.36 1,081,612.44 1,177,838.03 1,516,459.90 1,650,408.00 1,540,963.09 2,320,830.99 2,953,669.00 3,211,464.09 4,073,657.97 3,596,489.39 5,630,714.19 6,118,579.55 7,717,244.76 8,384,441.54 9,352,944.25 11,506,468.47 14,460,920.11 15,706,360.23 19,717,820.92 19,674,949.31
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 18,754.00 713,145.69 - 1,107,327.69 558,497.68 107,899.59 71,239.21 103,650.45 67,530.60 99,568.64 64,015.99 95,647.58 60,685.20 91,880.92 125,803.53 101,501.99 51,919.81 97,504.79 49,232.62 107,714.75 47,387.86 103,472.89 44,945.57 114,307.78 97,985.97 109,806.28 38,817.87 121,304.36 37,623.17 116,527.33 35,708.68 128,729.18 34,732.10 123,659.76 76,423.87 136,608.47 30,541.23 131,228.75 29,013.27 144,970.03 28,508.20 139,261.03 27,093.91 153,843.39 61,162.96 147,784.95 24,258.25 163,259.87 24,136.29 156,830.61 22,966.69 173,252.72 22,984.69 166,429.93 49,026.08 183,857.21 21,194.27 176,616.81 20,195.00 195,110.78 20,516.30 187,427.22 19,560.75 207,053.17 41,338.97 198,899.31 18,483.34 219,726.53 19,071.33 211,073.58 18,209.39 233,175.60 18,908.00 223,993.02 34,787.95
C.
Skenario 3:
Upfront Subsidy
Pada skenario ini, keseluruhan proyek ditawarkan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya kepada investor, investor membangun jalan tol dimana sebagian dana pembangunan disubsidi Pemerintah dalam bentuk pembayaran tunai di muka. Dalam simulasi ini, sebagian dana subsidi tunai yang diberikan pemerintah diasumsikan 50% dari biaya konstruksi masing – masing ruas dan dimasukkan sebagai revenue/pendapatan pada tahun 2008. Mengenai skenario ini, belum ada aturan yang memperkenankan subsidi tunai langsung kepada investor. Hasil perhitungan analisis finansial dapat dilihat pada Tabel V.17 dan Tabel V.18 Dari Tabel V.17 dan 5.18 dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 investor mendapatkan subsidi tunai dari pemerintah sebesar 40% dari biaya konstruksi masing – masing ruas, biaya ini dimasukkan dalam pendapatan. Parameter finansial untuk skenario ini tersaji pada Tabel V.19 dan V.20 Tabel V.19 Parameter Finansial Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Upfront Subsidy PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
BCR (i=13%)
1.26
NPV (i=13%)
1,237,100.44
IRR
14.53%
Tabel V.20 Parameter Finansial Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Upfront Subsidy PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
BCR (i=13%)
1.34
NPV (i=13%)
1,411,499.52
IRR
15.24%
89
Tabel V.17 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Upfront Subsidy Tahun
90
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
890,760.00
Biaya Tanah DED Konstruksi 164,720.00 22,269.00 411,800.00 556,725.00 247,080.00 1,113,450.00 556,725.00
Peralatan 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Supervisi 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Kontingensi
IDC
22,269.00 177,545.20 66,807.00 266,317.80 22,269.00 177,545.20
Overhead
Finansial Cost
11,134.50 22,269.00 11,134.50
5,567.25 16,701.75 5,567.25
150,980.85 166,078.94 182,686.83 200,955.51 221,051.07 279,629.60 307,592.56 389,104.59 428,015.05 541,439.03 595,582.94 753,412.41 828,753.66 1,048,373.37 1,153,210.71 1,458,811.55 1,604,692.71 2,029,936.27 2,232,929.90 2,824,656.32 3,107,121.96 3,930,509.27 4,323,560.20 5,469,303.65 6,016,234.02 7,610,536.04 8,371,589.64 10,590,060.89 11,649,066.98 14,736,069.73 16,209,676.71 20,505,241.03 22,555,765.14 28,533,042.90 31,386,347.19
PPN 133,158.90 177,545.20 133,158.90
Eskalasi
O-M
24,110.85 24,110.85 24,110.85 127,478.89 136,402.41 145,950.58 156,167.12 167,098.82 178,795.74 191,311.44 204,703.24 219,032.47 234,364.74 250,770.27 268,324.19 287,106.88 307,204.37 328,708.67 351,718.28 376,338.56 402,682.26 430,870.02 461,030.92 493,303.08 527,834.30 564,782.70 604,317.49 646,619.71 691,883.09 740,314.91 792,136.95 -
90
Periodik (5 thn)
382,622.88
536,648.38
752,677.12
1,055,668.60
1,480,629.82
2,076,659.91
2,912,622.95
Total Biaya 186,989.00 1,353,445.20 1,956,550.60 941,645.20 135,027.93 144,706.36 155,084.92 166,214.90 393,675.43 181,080.30 194,175.37 210,766.67 226,103.99 563,720.33 248,811.61 272,035.36 292,207.96 320,742.86 810,337.65 360,047.46 387,439.00 430,205.49 463,364.77 1,196,901.41 531,694.66 599,207.72 647,048.03 734,496.10 1,781,441.52 873,829.88 946,413.78 1,094,285.74 1,186,770.84 2,813,463.40 1,457,103.55 1,717,145.14 1,868,103.16 2,218,789.10 4,481,940.31
Selisih ManfaatBiaya (186,989.00) (1,353,445.20) (1,065,790.60) (941,645.20) 15,952.92 21,372.58 27,601.91 34,740.62 (172,624.37) 98,549.30 113,417.19 178,337.92 201,911.05 (22,281.30) 346,771.32 481,377.05 536,545.70 727,630.51 342,873.06 1,098,764.09 1,217,253.70 1,599,730.79 1,769,565.13 1,627,754.91 2,575,427.30 3,331,301.55 3,676,512.17 4,734,807.55 4,234,792.50 6,736,706.15 7,425,175.86 9,495,775.15 10,462,296.15 11,922,606.34 14,752,573.16 18,788,095.89 20,687,661.97 26,314,253.80 26,904,406.88
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 186,989.00 1,197,739.12 697,595.74 1,532,266.11 652,607.36 92,599.38 82,815.16 90,140.99 78,540.81 87,747.87 74,490.16 85,418.28 70,651.41 83,150.54 148,084.90 93,084.45 60,278.89 90,613.18 57,201.80 101,438.65 54,946.38 98,745.59 52,163.52 110,542.63 115,091.68 107,607.87 44,954.42 120,463.68 43,495.94 117,265.53 41,346.33 131,275.13 40,162.75 127,789.95 89,795.39 143,056.89 35,307.69 139,258.92 33,622.85 155,896.04 33,039.13 151,757.21 31,491.78 169,887.50 71,987.02 165,377.21 28,299.56 185,134.66 28,223.85 180,219.58 26,971.00 201,750.24 27,093.90 196,394.04 58,153.41 219,857.04 25,243.64 214,020.13 24,195.12 239,588.91 24,757.06 233,228.14 23,760.56 261,091.68 49,848.56 254,160.04 22,846.69 284,524.30 23,826.57 276,970.55 22,939.13 310,059.96 24,110.91 301,828.28 43,100.79
Tabel V.18 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Upfront Subsidy Tahun
91
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Tanah DED Konstruksi 113,020.00 18,754.00 282,550.00 468,850.00 937,700.00 750,160.00 169,530.00 468,850.00 175,927.44 190,969.24 207,297.11 225,021.01 244,260.31 304,916.25 330,986.59 413,178.83 448,505.62 559,880.78 607,750.58 758,670.25 823,536.55 1,028,041.27 1,115,938.80 1,393,054.30 1,512,160.44 1,887,667.68 2,049,063.27 2,557,896.91 2,776,597.09 3,466,095.57 3,762,446.74 4,696,756.32 5,098,328.99 6,364,371.54 6,908,525.30 8,624,084.85 9,361,444.10 11,686,124.71 12,685,288.37 15,835,362.60 17,189,286.11 21,457,815.58 23,292,458.81
Biaya Peralatan 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Supervisi 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Kontingensi 18,754.00 56,262.00 18,754.00
IDC 75,016.00 112,524.00 75,016.00
Overhead
Finansial Cost
9,377.00 18,754.00 9,377.00
4,688.50 14,065.50 4,688.50
PPN 108,285.30 144,380.40 108,285.30
Eskalasi
O-M
111,506.83 111,506.83 111,506.83 107,357.27 114,872.28 122,913.34 131,517.28 140,723.49 150,574.13 161,114.32 172,392.32 184,459.78 197,371.97 211,188.01 225,971.17 241,789.15 258,714.39 276,824.39 296,202.10 316,936.25 339,121.79 362,860.31 388,260.53 415,438.77 444,519.49 475,635.85 508,930.36 544,555.48 582,674.37 623,461.57 667,103.88 -
91
Periodik (5 thn)
322,228.64
451,942.33
633,872.50
889,038.97
1,246,923.15
1,748,874.22
2,452,886.56
Total Biaya 131,774.00 1,088,404.63 1,583,476.73 805,854.63 116,153.65 124,420.74 133,278.20 142,768.33 334,441.65 155,969.30 167,123.46 181,773.26 194,817.60 479,936.37 214,847.31 235,305.48 252,364.83 277,373.23 689,669.44 311,441.86 334,322.41 371,207.78 398,655.27 1,016,933.82 455,766.10 512,426.57 550,982.65 623,098.35 1,501,839.60 733,657.35 789,945.75 906,840.09 977,002.56 2,333,180.45 1,178,819.90 1,374,442.50 1,482,925.88 1,739,994.66 3,617,509.50
Present Value (i = 13%) Selisih ManfaatBiaya Manfaat Biaya (131,774.00) 131,774.00 (1,088,404.63) 963,189.94 (833,316.73) 587,485.32 1,240,094.55 (805,854.63) 558,497.68 59,773.80 107,899.59 71,239.21 66,548.49 103,650.45 67,530.60 74,018.91 99,568.64 64,015.99 82,252.68 95,647.58 60,685.20 (90,181.35) 91,880.92 125,803.53 148,946.95 101,501.99 51,919.81 163,863.13 97,504.79 49,232.62 231,405.57 107,714.75 47,387.86 253,688.02 103,472.89 44,945.57 79,944.41 114,307.78 97,985.97 392,903.27 109,806.28 38,817.87 523,364.77 121,304.36 37,623.17 571,171.72 116,527.33 35,708.68 750,668.04 128,729.18 34,732.10 426,269.36 123,659.76 76,423.87 1,081,612.44 136,608.47 30,541.23 1,177,838.03 131,228.75 29,013.27 1,516,459.90 144,970.03 28,508.20 1,650,408.00 139,261.03 27,093.91 1,540,963.09 153,843.39 61,162.96 2,320,830.99 147,784.95 24,258.25 2,953,669.00 163,259.87 24,136.29 3,211,464.09 156,830.61 22,966.69 4,073,657.97 173,252.72 22,984.69 3,596,489.39 166,429.93 49,026.08 5,630,714.19 183,857.21 21,194.27 6,118,579.55 176,616.81 20,195.00 7,717,244.76 195,110.78 20,516.30 8,384,441.54 187,427.22 19,560.75 9,352,944.25 207,053.17 41,338.97 11,506,468.47 198,899.31 18,483.34 14,460,920.11 219,726.53 19,071.33 15,706,360.23 211,073.58 18,209.39 19,717,820.92 233,175.60 18,908.00 19,674,949.31 223,993.02 34,787.95
D.
Skenario 4:
Konstruksi Sebagian Oleh Pemerintah
Skenario ini, cukup memberikan kepastian atas apa yang ditanggung oleh pemerintah dalam proyek jalan tol, dan tidak dan telah diatur dalam peraturan pemerintah yang ada, yaitu Pasal 21 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005, memungkinkan subsidi dalam bentuk Pemerintah membangun konstruksi jalan tol sebagian dengan dana yang berasal dari APBN, untuk kemudian operation and maintenance diserahkan kepada investor pemenang tender Pada simulasi skenario ini, konstruksi untuk sebagian ruas jalan dilakukan oleh pemerintah, yaitu sebesar 40% dari nilai konstruksi masing – masing ruas dibangun oleh pemerintah. Analisis kelayakan dihitung untuk tiap ruas, yaitu ruas Solo – Ngawi sebagian dibangun oleh pemerintah, kemudian ruas Ngawi – Kertosono sebagian dibangun oleh Pemerintah. Perhitungan analisis finansial disajikan pada Tabel V.21 dan Tabel V.22 Dari Tabel V.21 dan V.22 dapat dilihat bahwa nilai konstruksi masing – masing ruas adalah 40% dari nilai konstruksi total masing – masing ruas. Parameter finansial hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel V.23 dan Tabel V.24
Tabel V.23 Parameter Finansial Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Konstruksi Sebagian oleh Pemerintah PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
BCR (i=13%)
1.27
NPV (i=13%)
1,239,708.71
IRR
14.55%
Tabel V.24 Parameter Finansial Tol Ngawi - Kertosno Dengan Skenario Konstruksi Sebagian oleh Pemerintah PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
BCR (i=13%)
1.38
NPV (i=13%)
1,413,696.09
IRR
15.28%
92
Tabel V.21 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Konstruksi Sebagian oleh Pemerintah Tahun
93
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Tanah 164,720.00 411,800.00 247,080.00
DED Konstruksi 22,269.00 334,035.00 668,070.00 334,035.00
Peralatan 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Supervisi 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Kontingensi 22,269.00 66,807.00 22,269.00
Biaya IDC 177,545.20 266,317.80 177,545.20
Overhead
Finansial Cost
11,134.50 22,269.00 11,134.50
5,567.25 16,701.75 5,567.25
150,980.85 166,078.94 182,686.83 200,955.51 221,051.07 279,629.60 307,592.56 389,104.59 428,015.05 541,439.03 595,582.94 753,412.41 828,753.66 1,048,373.37 1,153,210.71 1,458,811.55 1,604,692.71 2,029,936.27 2,232,929.90 2,824,656.32 3,107,121.96 3,930,509.27 4,323,560.20 5,469,303.65 6,016,234.02 7,610,536.04 8,371,589.64 10,590,060.89 11,649,066.98 14,736,069.73 16,209,676.71 20,505,241.03 22,555,765.14 28,533,042.90 31,386,347.19
PPN 133,158.90 177,545.20 133,158.90
Eskalasi
O-M
24,110.85 24,110.85 24,110.85 127,478.89 136,402.41 145,950.58 156,167.12 167,098.82 178,795.74 191,311.44 204,703.24 219,032.47 234,364.74 250,770.27 268,324.19 287,106.88 307,204.37 328,708.67 351,718.28 376,338.56 402,682.26 430,870.02 461,030.92 493,303.08 527,834.30 564,782.70 604,317.49 646,619.71 691,883.09 740,314.91 792,136.95 -
93
Periodik (5 thn)
382,622.88
536,648.38
752,677.12
1,055,668.60
1,480,629.82
2,076,659.91
2,912,622.95
Total Biaya 186,989.00 1,130,755.20 1,511,170.60 718,955.20 135,027.93 144,706.36 155,084.92 166,214.90 393,675.43 181,080.30 194,175.37 210,766.67 226,103.99 563,720.33 248,811.61 272,035.36 292,207.96 320,742.86 810,337.65 360,047.46 387,439.00 430,205.49 463,364.77 1,196,901.41 531,694.66 599,207.72 647,048.03 734,496.10 1,781,441.52 873,829.88 946,413.78 1,094,285.74 1,186,770.84 2,813,463.40 1,457,103.55 1,717,145.14 1,868,103.16 2,218,789.10 4,481,940.31
Selisih ManfaatBiaya (186,989.00) (1,130,755.20) (1,511,170.60) (718,955.20) 15,952.92 21,372.58 27,601.91 34,740.62 (172,624.37) 98,549.30 113,417.19 178,337.92 201,911.05 (22,281.30) 346,771.32 481,377.05 536,545.70 727,630.51 342,873.06 1,098,764.09 1,217,253.70 1,599,730.79 1,769,565.13 1,627,754.91 2,575,427.30 3,331,301.55 3,676,512.17 4,734,807.55 4,234,792.50 6,736,706.15 7,425,175.86 9,495,775.15 10,462,296.15 11,922,606.34 14,752,573.16 18,788,095.89 20,687,661.97 26,314,253.80 26,904,406.88
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 186,989.00 1,000,668.32 1,183,468.24 498,272.02 92,599.38 82,815.16 90,140.99 78,540.81 87,747.87 74,490.16 85,418.28 70,651.41 83,150.54 148,084.90 93,084.45 60,278.89 90,613.18 57,201.80 101,438.65 54,946.38 98,745.59 52,163.52 110,542.63 115,091.68 107,607.87 44,954.42 120,463.68 43,495.94 117,265.53 41,346.33 131,275.13 40,162.75 127,789.95 89,795.39 143,056.89 35,307.69 139,258.92 33,622.85 155,896.04 33,039.13 151,757.21 31,491.78 169,887.50 71,987.02 165,377.21 28,299.56 185,134.66 28,223.85 180,219.58 26,971.00 201,750.24 27,093.90 196,394.04 58,153.41 219,857.04 25,243.64 214,020.13 24,195.12 239,588.91 24,757.06 233,228.14 23,760.56 261,091.68 49,848.56 254,160.04 22,846.69 284,524.30 23,826.57 276,970.55 22,939.13 310,059.96 24,110.91 301,828.28 43,100.79
Tabel V.22 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Konstruksi Sebagian oleh Pemerintah Tahun
94
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Biaya Tanah DED Konstruksi 113,020.00 18,754.00 282,550.00 281,310.00 169,530.00 562,620.00 281,310.00
Peralatan 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Supervisi 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Kontingensi 18,754.00 56,262.00 18,754.00
IDC 75,016.00 112,524.00 75,016.00
Overhead 9,377.00 18,754.00 9,377.00
175,927.44 190,969.24 207,297.11 225,021.01 244,260.31 304,916.25 330,986.59 413,178.83 448,505.62 559,880.78 607,750.58 758,670.25 823,536.55 1,028,041.27 1,115,938.80 1,393,054.30 1,512,160.44 1,887,667.68 2,049,063.27 2,557,896.91 2,776,597.09 3,466,095.57 3,762,446.74 4,696,756.32 5,098,328.99 6,364,371.54 6,908,525.30 8,624,084.85 9,361,444.10 11,686,124.71 12,685,288.37 15,835,362.60 17,189,286.11 21,457,815.58 23,292,458.81
Finansial Cost 4,688.50 14,065.50 4,688.50
PPN
Eskalasi
108,285.30 144,380.40 108,285.30
111,506.83 111,506.83 111,506.83
O-M
107,357.27 114,872.28 122,913.34 131,517.28 140,723.49 150,574.13 161,114.32 172,392.32 184,459.78 197,371.97 211,188.01 225,971.17 241,789.15 258,714.39 276,824.39 296,202.10 316,936.25 339,121.79 362,860.31 388,260.53 415,438.77 444,519.49 475,635.85 508,930.36 544,555.48 582,674.37 623,461.57 667,103.88 -
94
Periodik (5 thn)
322,228.64
451,942.33
633,872.50
889,038.97
1,246,923.15
1,748,874.22
2,452,886.56
Total Biaya 131,774.00 900,864.63 1,208,396.73 618,314.63 116,153.65 124,420.74 133,278.20 142,768.33 334,441.65 155,969.30 167,123.46 181,773.26 194,817.60 479,936.37 214,847.31 235,305.48 252,364.83 277,373.23 689,669.44 311,441.86 334,322.41 371,207.78 398,655.27 1,016,933.82 455,766.10 512,426.57 550,982.65 623,098.35 1,501,839.60 733,657.35 789,945.75 906,840.09 977,002.56 2,333,180.45 1,178,819.90 1,374,442.50 1,482,925.88 1,739,994.66 3,617,509.50
Selisih ManfaatBiaya (131,774.00) (900,864.63) (1,208,396.73) (618,314.63) 59,773.80 66,548.49 74,018.91 82,252.68 (90,181.35) 148,946.95 163,863.13 231,405.57 253,688.02 79,944.41 392,903.27 523,364.77 571,171.72 750,668.04 426,269.36 1,081,612.44 1,177,838.03 1,516,459.90 1,650,408.00 1,540,963.09 2,320,830.99 2,953,669.00 3,211,464.09 4,073,657.97 3,596,489.39 5,630,714.19 6,118,579.55 7,717,244.76 8,384,441.54 9,352,944.25 11,506,468.47 14,460,920.11 15,706,360.23 19,717,820.92 19,674,949.31
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 131,774.00 797,225.34 946,351.89 428,523.06 107,899.59 71,239.21 103,650.45 67,530.60 99,568.64 64,015.99 95,647.58 60,685.20 91,880.92 125,803.53 101,501.99 51,919.81 97,504.79 49,232.62 107,714.75 47,387.86 103,472.89 44,945.57 114,307.78 97,985.97 109,806.28 38,817.87 121,304.36 37,623.17 116,527.33 35,708.68 128,729.18 34,732.10 123,659.76 76,423.87 136,608.47 30,541.23 131,228.75 29,013.27 144,970.03 28,508.20 139,261.03 27,093.91 153,843.39 61,162.96 147,784.95 24,258.25 163,259.87 24,136.29 156,830.61 22,966.69 173,252.72 22,984.69 166,429.93 49,026.08 183,857.21 21,194.27 176,616.81 20,195.00 195,110.78 20,516.30 187,427.22 19,560.75 207,053.17 41,338.97 198,899.31 18,483.34 219,726.53 19,071.33 211,073.58 18,209.39 233,175.60 18,908.00 223,993.02 34,787.95
E.
Skenario 5:
Pengurangan Pajak
Pada skenario ini, pemerintah memberikan pengurangan pajak kepada investor, yaitu meliputi pengurangan PPN di awal proyek, dalam simulasi ini investor dikenakan PPN sebesar 0% dari total nilai investasi awal. Untuk saat ini mengenai dukungan pemerintah yang berupa pengurangan pajak ini belum diatur dalam peraturan perundang – undangan, sehingga Pemerintah harus membantu investor melakukan negosiasi dan memintakan izin kepada Departemen Keuangan mengenai pengurangan pajak ini, karena perpajakan terkait dengan pendapatan negara. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel V.25 dan Tabel V.26 Dari Tabel V.25 dan Tabel V.26 dapat dilihat bahwa pembebasan biaya pajak tidak dilakukan pada keseluruhan proyek, hanya dilakukan pada tahap awal investasi saja, yaitu dengan ditiadakannya pajak PPN. Hasil analisis kelayakan finansial yang berupa parameter finansial dapat dilihat pada Tabel V.27 dan Tabel V.28 Tabel V.27 Parameter Finansial Tol Solo - Ngawi Dengan Skenario Pengurangan Pajak PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
BCR (i=13%)
1.18
NPV (i=13%)
888,674.16
IRR
14.05%
Tabel V.28 Parameter Finansial Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Pengurangan Pajak PARAMETER FINANSIAL
Nilai Parameter
1.27 1,107,960.08 14.67%
BCR (i=13%) NPV (i=13%) IRR
95
Tabel V.25 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Solo – Ngawi Dengan Skenario Pengurangan Pajak Tahun
96
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Tanah 164,720.00 411,800.00 247,080.00
DED Konstruksi 22,269.00 556,725.00 1,113,450.00 556,725.00
Peralatan 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Supervisi 5,567.25 11,134.50 5,567.25
Kontingensi 22,269.00 66,807.00 22,269.00
Biaya IDC 177,545.20 266,317.80 177,545.20
Overhead
Finansial Cost
11,134.50 22,269.00 11,134.50
5,567.25 16,701.75 5,567.25
150,980.85 166,078.94 182,686.83 200,955.51 221,051.07 279,629.60 307,592.56 389,104.59 428,015.05 541,439.03 595,582.94 753,412.41 828,753.66 1,048,373.37 1,153,210.71 1,458,811.55 1,604,692.71 2,029,936.27 2,232,929.90 2,824,656.32 3,107,121.96 3,930,509.27 4,323,560.20 5,469,303.65 6,016,234.02 7,610,536.04 8,371,589.64 10,590,060.89 11,649,066.98 14,736,069.73 16,209,676.71 20,505,241.03 22,555,765.14 28,533,042.90 31,386,347.19
PPN
Eskalasi -
O-M
24,110.85 24,110.85 24,110.85 127,478.89 136,402.41 145,950.58 156,167.12 167,098.82 178,795.74 191,311.44 204,703.24 219,032.47 234,364.74 250,770.27 268,324.19 287,106.88 307,204.37 328,708.67 351,718.28 376,338.56 402,682.26 430,870.02 461,030.92 493,303.08 527,834.30 564,782.70 604,317.49 646,619.71 691,883.09 740,314.91 792,136.95 -
96
Periodik (5 thn)
382,622.88
536,648.38
752,677.12
1,055,668.60
1,480,629.82
2,076,659.91
2,912,622.95
Total Biaya 186,989.00 1,220,286.30 1,779,005.40 808,486.30 135,027.93 144,706.36 155,084.92 166,214.90 393,675.43 181,080.30 194,175.37 210,766.67 226,103.99 563,720.33 248,811.61 272,035.36 292,207.96 320,742.86 810,337.65 360,047.46 387,439.00 430,205.49 463,364.77 1,196,901.41 531,694.66 599,207.72 647,048.03 734,496.10 1,781,441.52 873,829.88 946,413.78 1,094,285.74 1,186,770.84 2,813,463.40 1,457,103.55 1,717,145.14 1,868,103.16 2,218,789.10 4,481,940.31
Selisih ManfaatBiaya (186,989.00) (1,220,286.30) (1,779,005.40) (808,486.30) 15,952.92 21,372.58 27,601.91 34,740.62 (172,624.37) 98,549.30 113,417.19 178,337.92 201,911.05 (22,281.30) 346,771.32 481,377.05 536,545.70 727,630.51 342,873.06 1,098,764.09 1,217,253.70 1,599,730.79 1,769,565.13 1,627,754.91 2,575,427.30 3,331,301.55 3,676,512.17 4,734,807.55 4,234,792.50 6,736,706.15 7,425,175.86 9,495,775.15 10,462,296.15 11,922,606.34 14,752,573.16 18,788,095.89 20,687,661.97 26,314,253.80 26,904,406.88
Present Value (i = 13%) Manfaat Biaya 186,989.00 1,079,899.38 1,393,222.18 560,321.56 92,599.38 82,815.16 90,140.99 78,540.81 87,747.87 74,490.16 85,418.28 70,651.41 83,150.54 148,084.90 93,084.45 60,278.89 90,613.18 57,201.80 101,438.65 54,946.38 98,745.59 52,163.52 110,542.63 115,091.68 107,607.87 44,954.42 120,463.68 43,495.94 117,265.53 41,346.33 131,275.13 40,162.75 127,789.95 89,795.39 143,056.89 35,307.69 139,258.92 33,622.85 155,896.04 33,039.13 151,757.21 31,491.78 169,887.50 71,987.02 165,377.21 28,299.56 185,134.66 28,223.85 180,219.58 26,971.00 201,750.24 27,093.90 196,394.04 58,153.41 219,857.04 25,243.64 214,020.13 24,195.12 239,588.91 24,757.06 233,228.14 23,760.56 261,091.68 49,848.56 254,160.04 22,846.69 284,524.30 23,826.57 276,970.55 22,939.13 310,059.96 24,110.91 301,828.28 43,100.79
Tabel V.26 Analisis Kelayakan Finansial Jalan Tol Ngawi - Kertosono Dengan Skenario Pengurangan Pajak Tahun
97 95
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044
Manfaat
Biaya Tanah 113,020.00 282,550.00 169,530.00
DED Konstruksi 18,754.00 468,850.00 937,700.00 468,850.00
Peralatan 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Supervisi 4,688.50 9,377.00 4,688.50
Kontingensi 18,754.00 56,262.00 18,754.00
IDC 75,016.00 112,524.00 75,016.00
Overhead
Finansial Cost
9,377.00 18,754.00 9,377.00
175,927.44 190,969.24 207,297.11 225,021.01 244,260.31 304,916.25 330,986.59 413,178.83 448,505.62 559,880.78 607,750.58 758,670.25 823,536.55 1,028,041.27 1,115,938.80 1,393,054.30 1,512,160.44 1,887,667.68 2,049,063.27 2,557,896.91 2,776,597.09 3,466,095.57 3,762,446.74 4,696,756.32 5,098,328.99 6,364,371.54 6,908,525.30 8,624,084.85 9,361,444.10 11,686,124.71 12,685,288.37 15,835,362.60 17,189,286.11 21,457,815.58 23,292,458.81
4,688.50 14,065.50 4,688.50
PPN
Eskalasi -
O-M
111,506.83 111,506.83 111,506.83 107,357.27 114,872.28 122,913.34 131,517.28 140,723.49 150,574.13 161,114.32 172,392.32 184,459.78 197,371.97 211,188.01 225,971.17 241,789.15 258,714.39 276,824.39 296,202.10 316,936.25 339,121.79 362,860.31 388,260.53 415,438.77 444,519.49 475,635.85 508,930.36 544,555.48 582,674.37 623,461.57 667,103.88 -
97
Periodik (5 thn)
322,228.64
451,942.33
633,872.50
889,038.97
1,246,923.15
1,748,874.22
2,452,886.56
Total Biaya 131,774.00 980,119.33 1,439,096.33 697,569.33 116,153.65 124,420.74 133,278.20 142,768.33 334,441.65 155,969.30 167,123.46 181,773.26 194,817.60 479,936.37 214,847.31 235,305.48 252,364.83 277,373.23 689,669.44 311,441.86 334,322.41 371,207.78 398,655.27 1,016,933.82 455,766.10 512,426.57 550,982.65 623,098.35 1,501,839.60 733,657.35 789,945.75 906,840.09 977,002.56 2,333,180.45 1,178,819.90 1,374,442.50 1,482,925.88 1,739,994.66 3,617,509.50
Selisih Manfaat- Present Value (i = 13%) Biaya Manfaat Biaya (131,774.00) 131,774.00 (980,119.33) 867,362.24 (1,439,096.33) - 1,127,023.52 (697,569.33) 483,450.54 59,773.80 107,899.59 71,239.21 66,548.49 103,650.45 67,530.60 74,018.91 99,568.64 64,015.99 82,252.68 95,647.58 60,685.20 (90,181.35) 91,880.92 125,803.53 148,946.95 101,501.99 51,919.81 163,863.13 97,504.79 49,232.62 231,405.57 107,714.75 47,387.86 253,688.02 103,472.89 44,945.57 79,944.41 114,307.78 97,985.97 392,903.27 109,806.28 38,817.87 523,364.77 121,304.36 37,623.17 571,171.72 116,527.33 35,708.68 750,668.04 128,729.18 34,732.10 426,269.36 123,659.76 76,423.87 1,081,612.44 136,608.47 30,541.23 1,177,838.03 131,228.75 29,013.27 1,516,459.90 144,970.03 28,508.20 1,650,408.00 139,261.03 27,093.91 1,540,963.09 153,843.39 61,162.96 2,320,830.99 147,784.95 24,258.25 2,953,669.00 163,259.87 24,136.29 3,211,464.09 156,830.61 22,966.69 4,073,657.97 173,252.72 22,984.69 3,596,489.39 166,429.93 49,026.08 5,630,714.19 183,857.21 21,194.27 6,118,579.55 176,616.81 20,195.00 7,717,244.76 195,110.78 20,516.30 8,384,441.54 187,427.22 19,560.75 9,352,944.25 207,053.17 41,338.97 11,506,468.47 198,899.31 18,483.34 14,460,920.11 219,726.53 19,071.33 15,706,360.23 211,073.58 18,209.39 19,717,820.92 233,175.60 18,908.00 19,674,949.31 223,993.02 34,787.95
V.5.5 Hasil Simulasi Pelaksanaan PPPs Jalan Tol Solo – Kertosono Dari simulasi yang dilakukan pada seluruh skenario, hasil simulasi tersebut masing – masing ditunjukkan pada Tabel V.29 Tabel V.29 Rangkuman Hasil Simulasi Pelaksanaan PPPs Untuk Dukungan Pemerintah Skenario No
Skenario
Revolving fund Ruas Solo - Ngawi 1
BCR
NPV
i=13%
i=13%
IRR
1.11
562,324.78 13.63%
-
1.19
839,671.84 14.21%
Pembebasan Lahan Solo – Ngawi oleh Pemerintah
1.24
1,262,143.36 14.47%
Pembebasan Lahan Ngawi Kertosono oleh Pemerintah
1.30
1,319,845.31 15.10%
Upfront subsidy Ruas Solo – Ngawi
1.26
1.237,100.44 14.53%
Upfront subsidy Ruas Ngawi Kertosono
1.34
1,411,499.52 15.24%
Konstruksi Sebagian Ruas Solo – Ngawi oleh Pemerintah
1.27
1,239,708.71 14.55%
Konstruksi Sebagian Ruas Ngawi – Kertosono oleh Pemerintah
1.38
1,413,696.09 15.28%
Pengurangan Pajak Ruas Solo – Ngawi
1.18
888,674.16 14.05%
Pengurangan Pajak Ruas Ngawi Kertosono
1.27
1,107,960.67 14.67%
Revolving fund Kertosono
Ruas
Ngawi
2
3
–
4
5
Dari data pada Tabel V.8 dan Tabel V.29 dapat dilihat bahwa skenario dukungan pemerintah yang diberikan mampu menaikkan nilai kelayakan dari proyek jalan tol
98
Solo – Kertosono. Dari Tabel V.29 dapat dilihat bahwa terdapat 3 bentuk dukungan pemerintah yang memberikan nilai kelayakan cukup besar, yaitu pembebasan lahan oleh pemerintah, upfront subsidy dan konstruksi sebagian dari pemerintah. Masing – masing bentuk dukungan pemerintah tersebut menaikkan nilai kelayakan untuk ruas Solo – Ngawi dari IRR = 13.60% dengan pembebasan lahan oleh pemerintah menjadi 14.47%, untuk bentuk dukungan upfront subsidy menjadi 14.53% dan konstruksi sebagian oleh pemerintah IRR menjadi 14.55%. Untuk ruas Ngawi – Kertosono dari IRR = 14.17% dengan pembebasan lahan oleh pemerintah menjadi 15.10%, untuk bentuk dukungan upfront subsidy menjadi 15.24% dan konstruksi sebagian oleh pemerintah IRR menjadi 15.28%. Dukungan pemerintah yang memberikan pengaruh kecil terhadap nilai kelayakan adalah revolving fund melalui Badan Layanan Umum dana tanah bergulir, yaitu hanya menaikkan nilai IRR untuk ruas Solo – Ngawi dari 13.60 menjadi 13.63% dan untuk ruas Ngawi – Kertosono dari 14.17% menjadi 14.21%. Skenario pengurangan pajak mampu menaikkan nilai kelayakan untuk ruas Solo – Ngawi dari 13.63% menjadi 14.05%, dan untuk ruas Ngawi – Kertosono nilai IRR naik dari 14.17% menjadi 14.67%. Jalan tol Solo – Kertosono saat ini telah selesai ditenderkan dengan skenario PPPs pembebasan lahan seluruhnya untuk kedua ruas (Solo – Ngawi dan Ngawi – Kertosono) dilakukan oleh pemerintah, serta konstruksi sebagian ruas dilaksanakan oleh pemerintah dengan dana APBN, besarnya dukungan pemerintah dengan PPPs dapat dilihat pada Tabel V.30. Tabel V.30 Dukungan Pemerintah Pada Jalan Tol Solo Kertosono Ruas
Biaya Investasi Total
IRR On
Tarif
(Rp M)
Project
(2010)
Pemerintah
1,430.60
17.40%
500
Pemerintah
1,248.10
17.50%
500
Panjang
Porsi
Solo – Ngawi
90.1
Ngawi –
87.02
Kertosono
99
Berdasarkan Tabel V.8 dan Tabel V.30, nilai kelayakan untuk ruas Solo – Ngawi yang semula 13.60% dengan dukungan pemerintah menjadi 17.40%, sedangkan untuk ruas Ngawi – Kertosono dari nilai kelayakan 14.17% menjadi 17.50%. Dari semua skenario yang telah dilakukan, dapat dirangkum besar dukungan pemerintah dan IRR yang dihasilkan pada Tabel V.31 Pada Gambar V.1 dan Gambar V.2 disampaikan hubungan besarnya dukungan pemerintah dan kenaikan nilai IRR, pada grafik tersebut Revolving fund tidak disertakan karena hanya berwujud pinjaman dari pemerintah.
Tabel V.31 Dukungan Pemerintah dan IRR
Kasus Awal Revolving Fund
Pembebasan Lahan
Upfront Subsidy
Konstruksi Pajak
Realisasi Pelaksanaan
Besar Dukungan (Rp Ruas M) Solo - Ngawi Ngawi - Kertosono
IRR
Keterangan
13.60% 14.17%
Tanpa dukungan pemerintah
823,600.00 Solo - Ngawi
13.63%
565,100.00 Ngawi - Kertosono
14.21%
823,600.00 Solo - Ngawi
14.47%
565,100.00 Ngawi - Kertosono
15.10%
890,760.00 Solo - Ngawi
14.53%
750,160.00 Ngawi - Kertosono
15.24%
890,760.00 Solo - Ngawi
14.55%
750,160.00 Ngawi - Kertosono 443,863.00 Solo - Ngawi 360,951.00 Ngawi - Kertosono
15.28% 14.05% 14.67%
1,430,600.00 Solo - Ngawi
17.40%
1,248,100.00 Ngawi - Kertosono
17.50%
100
Pinjaman pembebasan Lahan Pembebasan lahan oleh pemerintah 40% dari nilai konstruksi 40% konstruksi oleh Pemerintah PPN 0% Pembebasan lahan oleh pemerintah dan konstruksi sebagian oleh pemerintah
Besar Dukungan Pemerintahdan IRR Ruas Solo - Ngawi 20 18
IRR
16 14
Base Case
12
Pembebasan Pajak
10
Pembebasan Lahan
8
Upfront Subsidy
6
Konstruksi Sebagian
4
PPP Case
2 0 -
500.00 1,500.00 1,000.00 Besar Dukungan Pemerintah
2,000.00
Gambar V. 1 Besar Dukungan Pemerintah dan IRR Ruas Solo – Ngawi
Besar Dukungan Pemerintahdan IRR Ruas Ngawi - Kertosono 20 18
IRR
16 14
Base Case
12
Pembebasan Pajak
10
Pembebasan Lahan
8
Upfront Subsidy
6
Konstruksi Sebagian
4
PPP Case
2 0 -
500.00
1,000.00 1,500.00 Besar Dukungan Pemerintah
Gambar V. 2 Besar Dukungan Pemerintah dan IRR Ruas Ngawi – Kertosono
101