54 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PT. Antam Tbk merupakan produsen dan sekaligus distributor yang melakukan pendistribusian dan penjualan Nikel. Dalam kegiatan pemasaran agar kegiatan penjualan dapat dicapai semaksimal mungkin maka perusahaan akan melakukan berbagai usaha untuk mencapainya. Usaha tersebut bisa berupa produk, harga, distribusi dan promosi (marketing mix). Dalam penelitian ini strategi yang akan di ahas adalah strategi produk dan strategi harga. Produk yang di hasilkan dalam hal ini berupa feronikel dan biji nikel, Penetapan harga dalam hal ini harga jual feronikel dan biji nikel. Berikut ini disajikan pembahasan mengenai startegi produk dan harga, yaitu sebagai berikut :
5.1.1 Produk Produk merupakan sekelompok sifat yang berwujud dan tidak berwujud dengan keragaman kualitas guna memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sebagaimana PT. Antam Tbk yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu produk yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing. Antam memproduksi dua jenis bijih nikel serta komoditas feronikel yang merupakan komoditas olahan dari bijih nikel.
55 Pada tahun 2009, komoditas bijih nikel ditambang di empat lokasi yakni Pomalaa yang berlokasi di Sulawesi Tenggara serta Mornopo, Gee dan Tanjung Buli yang ketiganya berlokasi di Maluku Utara. Kegiatan penambangan bijih nikel menggunakan metode tambang terbuka dengan peralatan backhoe untuk penggalian dan truk untuk transportasi. Antam memanfaatkan buldoser untuk memisahkan bijih nikel kadar tinggi dan kadar rendah. Letak bijih nikel kadar tinggi berada di bawah bijih nikel kadar rendah. Overburden kemudian digunakan sebagai backfill untuk menutup kembali area tambang yang sudah dibuka setelah kegiatan penambangan selesai serta untuk kegiatan reklamasi. Setelah ditambang, bijih nikel kemudian diangkut dengan truk ke tempat penyimpanan (stockpile) untuk kemudian diangkut ke kapal untuk diekspor atau digunakan sebagai umpan bijih untuk memproduksi feronikel. Komoditas bijih nikel kadar tinggi diekspor ke Jepang dan Eropa, sementara bijih nikel kadar rendah diekspor ke China dan Jepang. Komoditas feronikel diproduksi melalui proses peleburan dan pemurnian bijih nikel kadar tinggi. Antam memiliki tiga pabrik feronikel yakni pabrik FeNi I yang telah beroperasi sejak tahun 1976, pabrik FeNi II yang beroperasi mulai tahun 1995 dan pabrik FeNi III yang beroperasi sejak tahun 2007. Kapasitas terpasang total produksi feronikel Antam adalah 45.000.000 TNi per tahun. Antam menggunakan proses phyrometallurgy untuk mengolah bijih nikel menjadi feronikel. Proses ini membutuhkan temperatur tinggi yang mencapai 1.400 derajat untuk mengekstraksi feronikel dari bijih nikel. Oleh karena itu, proses ini membutuhkan energi listrik yang sangat besar dan berasal dari Pembangkit Tenaga Listrik Diesel (PLTD) milik Antam yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) berkekuatan 102MW. Komoditas feronikel dijual ke konsumen di Eropa, China dan Korea.
56 Berikut ini akan diperlihtkan volume penjualan Nikel selama 5 tahun terkahir yaitu dari tahun 2004 – 2009 : Tabel 5.1 Penjualan Nikel PT. Antam Tbk (TNi) Tahun
Penjualan Feronikel
Penjualan Biji Nikel
Total Penjualan
2005
15.405.885
4.086.081
19.491.966
2006
29.517.657
4.309.134
33.826.791
2007
39.072.480
6.907.367
45.979.847
2008
37.535.860
5.342.964
42.878.824
2009
31.285.762
4.901.699
36.187.461
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penjualan Nikel yang di lakukan oleh PT. Antam Tbk mengalami peningkatan hingga pada tahun 2007 kemudian pada tahun 2008 penjualannya mengalami penurunan hingga tahun 2009. Pada tahun 2008 penjualan Nikel turun sebesar 3.101.023 TNi. Penurunan permintaan nikel yang merupakan bahan baku baja nirkarat di sebabkan oleh memburuknya kondisi perekonomian global, sehingga industri utama pengguna baja nirkarat seperti otomotif dan konstruksi terpaksa harus memangkas produksi. Volume penjualan feronikel Antam turun 17% dibandingkan tahun 2008 menjadi 31.285.762 ton nikel dalam feronikel (TNi) pada tahun 2009. Pencapaian ini lebih besar dibandingkan target internal sebesar 30.000.000 TNi. Penurunan penjualan feronikel disebabkan penurunan permintaan yang disebabkan krisis perekonomian global. Pada tahun 2009, produksi feronikel Antam sebesar 31.285.762 TNi melebihi target internal sebesar
57 30.000.000 TNi. Terlewatinya proyeksi internal ini disebabkan oleh stabilnya load pabrik FeNi III setelah Antam selesai melakukan optimasi pabrik tersebut. Besarnya penjualan tersebut di atas, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.2 Kenaikan/Penurunan Volume Penjualan Nikel PT. Antam Tbk Tahun
Total Penjualan (TNi)
Perubahan (TNi)
2005
19.491.966
-
2006
33.826.791
14.334.825
2007
45.979.847
12.153.056
2008
42.878.824
-3.101.023
2009
36.187.461
-6.691.363
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: 1) Pada tahun 2006 penjualan meningkat dari 19.491.966 TNi menjadi 33.826.791 TNi dengan perubahan kenaikan sebesar 14.334.825 TNi. 2) Pada tahun 2007 penjualan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 33.826.791 TNi menjadi 45.979.847 TNi dengan perubahan kenaikan sebesar 12.153.056 TNi. 3) Pada tahun 2008 penjualan mengalami penurunan dari 45.979.847 TNi menjadi 42.878.824 TNi dengan perubahan penurunan yang cukup besar yaitu -3.101.023 TNi. 4) Pada tahun 2009 penjualan perusahaan kembali mengalami penurunan yaitu sebesar -6.691.363 TNi.
58 Untuk mengetahui besarnya produksi setiap tahun, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.3 Poduksi Hasil Pertambangan Nikel (Ton Ni) Tahun
Produksi Feronikel
Produksi Biji Nikel
Total Produksi
2005
16.177.502
4.080.800
20.258.302
2006
31.909.670
4.353.832
36.263.502
2007
40.856.018
7.112.870
47.968.888
2008
38.726.355
6.571.764
45.298.119
2009
27.667.981
5.851.329
33.519.310
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa volume produksi dari tahun ke tahun mengalami kanaikan hingga tahun 2007. Pada tahun 2008 jumlah produksi perusahaan mengalami penurunan karena penrunan jumlah permintaan yang di sebabkan oleh krisis perekonomian global. Besarnya perubahan volume produksi tersebut di atas dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 5.4 Kenaikan/Penurunan Volume Produksi Nikel PT. Antam Tbk Tahun
Total Produksi (TNi)
Perubahan (TNi)
2005
20.258.302
-
2006
36.263.502
16.005.200
2007
47.968.888
11.705.386
2008
45.298.119
-2.670.769
2009
33.519.310
-11.778.809
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
59 Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa: 1) Pada tahun 2005 volume produksi mencapai 20.258.302 TNi. 2) Pada tahun 2006 volume produksi mencapai 36.263.502 TNi atau mengalami peningkatan sebesar 16.005.200 TNi di banding dengan volume produksi pada tahun 2005. 3) Pada tahun 2007 volume produksi mengalami peningkatan yaitu sebesar 11.705.386 TNi dari 36.263.502 TNi pada tahun 2006 menjadi 47.968.888 TNi pada tahun 2007. 4)
Pada tahun 2008 volume produksi mengalami penurunan sebesar -2.670.769 TNi menjadi 45.298.119 TNi di banding volume produksi pada tahun 2007.
5)
Pada tahun 2009 perusahaan hanya mampu memproduksi nikel sebesar 33.519.310 TNi atau produksi juga mengalami penurunan sebesar -11.778.809 TNi di bandingkan dengan besarnya produksi pada tahun 2008.
Untuk mengetahui besarnya selisih vulome produksi dan volume penjualan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.5 Selisih Volume Produksi dengan Volume Penjualan (TNi) Tahun
Volume Produksi
Volume Penjualan
Selisih
2005
20.258.302
19.491.966
766.336
2006
36.263.502
33.826.791
2.436.711
2007
47.968.888
45.979.847
1.989.041
2008
45.298.119
42.878.824
2.419.295
2009
33.519.310
36.187.461
-2.668.151
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
60 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penjualan pada tahun 2005 lebih kecil di bandingkan dengan besarnya volume produksi yaitu sebesar 766.336 TNi. Pada tahun 2006 besarnya volume produksi lebih tinggi di bandingkan dengan volume penjualan yaitu sebesar 2.436.711 TNi. Pada tahun 2007 volume produksi masih lebih besar bila di bandingkan dengan volume penjualan dengan perbandingan sebesar 1.989.041 TNi. Pada tahun 2008 meskipun volume produksi dan volume penjualan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, volume produksi masih tetap lebih besar di banding volume penjualan yaitu sebesar 2.419.295 TNi. Dan pada tahun 2009 volume produksi masih tetap lebih tinggi di bandingakn dengan volume penjualan dengan perbandingan sebesar -2.668.151 TNi.
5.1.2 Harga Harga merupakan alat ukur untuk menentukan nilai suatu produk atau jasa yang dihasilkan yang dinyatakan dalam satuan mata uang. Harga juga menentukan permintaan atas suatu jenis barang atau jasa yang dihasilkan. Selain itu, harga juga merupakan factor yang menjadi penentu dalam usaha untuk memenangkan persaingan. Dalam suatu persaingan harga di tetapkan sefleksibel mungkin dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi. Oleh karena itu pengambilan keputusan terhadap penentuan harga jual harus di sesuaikan dengan harga yang di tetapkan oleh pesaing agar produk yang dihasilkan laku terjual. Namun demikian kebijakan penetapan harga setiap perusahaan berbeda-beda. Harga pokok penjualan Nikel PT. Antam Tbk di pengaruhi oleh lima biaya produksi yaitu biaya pemakaian bahan, jasa penambangan bijih, bahan bakar, gaji karyawan serta depresiasi. Berikut ini akan di perlihatkan besarnya harga penjualan nikel selama lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 :
61 Tabel 5.6 Harga Jual Nikel (US$) Harga Penjualan
Harga Penjualan Biji
Feronikel
Nikel
2005
6,45
38,00
22,23
2006
10,12
50,19
30,16
2007
16,16
78,84
47,50
2008
9,91
58,78
34,35
2009
6,61
33,86
20,24
Tahun
Rata-Rata (US$)
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa harga nikel terus mengalami peningkatan hingga tahun 2007, kemudian akibat krisis global sejak tahun 2008 harga nikel terus mengalami penurunan hingga tahun 2009. Harga jual tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar US$ 16,16 untuk feronikel dan US$ 78,84 untuk biji nikel. Sedangkan pada tahun 2009 harga jual nikel jatuh menjadi US$ 6,61 untuk feronikel dan US$ 33,86 untuk biji nikel.
5.2 PENGUJIAN PENGARUH STRATEGI PEMASARAN PRODUK DAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN NIKEL 5.2.1 Analisis Regresi Linear Brganda Untuk membuktikan hipotesa yang telah diajukan dalam penulisan ini, maka dalam pengujian empiris penulis menggunakan metode regresi linear berganda. Metode ini merupakan suatu analisa kuantitatif yang digunakan untuk menghitung koefisien regresi. Berdasarkan hasil penelitian yang dikumpulkan baik untuk variabel dependen (Y) maupun variabel independen (X1 dan X2) yang diolah dengan batuan program SPSS 1 for Windows pada komputer, maka diperoleh hasil perhitungan regresi linear berganda sebagai berikut :
62 Tabel 5.7 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda Variabel Dependent Terhadap Variabel Independent a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) produk harga
B
Std. Error
2102053,640
3808902,605
1,079
,176
-97024,096
88271,987
Coefficients Beta
t
Sig. ,552
,636
1,151
6,142
,025
-,206
-1,099
,038
a. Dependent Variable: volume penjualan
Sumber: Data diolah SPSS 19, 2011
Dari tabel di atas maka dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 2102053,640 + 1,079X1 - 97024,096X2
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a = 2102053,640, merupakan nilai konstanta, jika nilai variable X1 dan X2 adalah nol, maka volume penjualan (Y) sebesar 2102053,640. b1 = 1,079, artinya apabila kenaikan X2 konstan dan X1 sebesar 1 satuan maka volume penjualan akan mengalami peningkatan sebesar 1,079. b2 = -97024,096, artinya apabila kenaikan X1 konstan dan X2 sebesar 1 satuan maka volume penjualan akan mengalami penurunan sebesar 97024,096. Persamaan regresi ini menunjukkan bahwa variabel produk (X1) dan variabel harga (X2) berpengaruh positif terhadap peningkatan volume penjualan pada PT. Antam Tbk. Ini
63 berarti bahwa setiap kenaikan yang terjadi pada variabel harga dan produksi akan diikuti oleh kenaikan volume penjualan. Begitupun sebaliknya penurunan yang terjadi pada variabel harga dan produk akan berdampak pada menurunnya volume penjualan.
5.2.2 Analisis Korelasi Tabel 5.8 Model Summary
Model 1
R .969a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .939
.878
2200271.644
a. Predictors: (Constant), harga, produk
Sumber: Data diolah SPSS 19, 2011
Hasil analisis pengaruh produk dan harga terhadap volume penjualan seperti yang dapat dilihat pada table 5.8 diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi(R) = 0,969. Hal ini berarti hubungan antara produk dan harga terhadap volume penjualan bersifat signifikan karena nilai R = 0.969 mendekati 1.
5.2.3 Koefisien Determinasi Tabel 5.8 juga memperlihatkan nilai koefisien determinasi ( R-Square) yang digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) sebesar 0,939. Hal ini berarti bahwa peningkatan volume penjualan dipengaruhi oleh faktor produk dan harga sebesar 93,9% dan sisanya yaitu 6,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti situasi promosi, distribusi, politik, hukum, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah dan lain-lain.
64 5.2.4 Uji Simultan (Uji F) Sebagaimana telah dikemukakan dalam hipotesis penelitian ini bahwa diduga terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara harga dan produk terhadap volume penjualan nikel pada PT. Antam Tbk. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji-F (uji fhiser) untuk mengetahui tingkat signifikansi secara bersama-sama antara variabel independent (produk dan harga) dengan variabel dependent (volume penjualan). Uji-F dilakukan dengan membendingkan Fhitung dengan Ftabel dalam perhitungan regresi linear berganda yang dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 19 pada computer. Uji-F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Uji-f ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
4,140E14
2
2,070E14
Residual
9,682E12
2
4,841E12
Total
4,237E14
4
F 42,755
Sig. ,023b
a. Predictors: (Constant), harga, produk b. Dependent Variable: volume hpenjualan
Sumber: Data diolah SPSS 19, 2011
Tabel 5.9 tersebut memperlihatkan hasil dari uji-f yang menghasilkan F hitung = 42,755 lebih besar dari F tabel = 19,00. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel produk dan harga secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan PT. Antam Tbk. Hal ini dibuktikan dengan nilai probability 0,023 < 0,05.
65 5.2.5 Uji Parsial (Uji-t) Uji-t digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas (independen) yaitu produk(X1) dan harga (X2) terhadap variabel dependent yaitu volume penjualan (Y). Dengan Uji-t diperoleh informasi mengenai variable mana yang memiliki pengaruh paling dominan. Uji-t dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dan ttabel pada tingkat signifikansi α = 5%. Sampel yang digunakan sebanyak 5 tahun, sehingga pengujian menggunakan uji-t dengan df = n – 2 atau df = 3 dengan tingkat signifikansi (α) = 5% maka diperoleh ttabel sebesar 2,353. Dengan kriteria pengujian : -
Jika thitung > ttabel, maka variabel X mempunyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel Y.
-
Jika thitung < ttabel, maka variabel X tidak mempunyai keeratan hubungan yang signifikan dengan variabel Y. Berdasarkan pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan dari uji t untuk
produk yang menghasilkan t hitung = 6,142 lebih besar dari nilai t tabel = 2,353. Sedangkan hasil perhitungan untuk harga yang menghasilkan thitung = 1,099 lebih kecil dari nilai t
tabel =
2,353.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara produk terhadap volume penjualan, dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap volume penjualan PT. Antam Tbk .
5.3 PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan starategi pemasaran produk PT. ANTAM Tbk, dalam kategori sangat baik. Dimana dalam hal ini dapat diketahui bahwa para volume penjualan akan meningkat sesuai dengan peningkatan volume produksi. Pelaksanaan
66 strategi pemasaran harga dalam kategori baik. Dimana penetapan harga nikel di tentukan berdasarkan harga nikel dunia. Hasil temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan yang kuat satu sama lain antara variabel independen dan variabel dependen. Hal ini dapat di lihat melalui selisih antara hasil produksi dan volume penjualan. Pada uji F, dimana diperoleh F
hitung =
42,755 lebih besar dari F
tabel
= 19,00, dengan nilai
probability 0,023 < 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel strategi pemasaran prduk dan harga berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Antam Tbk. Untuk hubungan antara strategi pemasaran produk dan harga diperoleh nilai R = 0.969. nilai ini termasuk dalam korelasi tinggi. Dari hasil perhitungan uji t untuk produk yang menghasilkan t
hitung =
6,142 lebih besar dari nilai t tabel = 2,353. Sedangkan hasil perhitungan
untuk harga menghasilkan t
hitung
= 1,099 lebih kecil dari t tabel = 2,353. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara produk terhadap volume penjualan dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap volume enjualan pada PT. Antam Tbk.