BAB V ANALISA DATA
5.1 Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2% yang diperoleh dari kuesioner perbandingan berpasangan untuk mencari tingkat kepentingan dari perspektif Balanced Scorecard.Dalam perspektif keuangan ,tolok ukur ROA memiliki bobot 27,6%. Kenaikan atau penurunan ROA dari satu periode akutansi ke periode akutansi berikutnya dapat dijadikan ukuran pertumbuhan dan pendapatan perusahaan.Jika tolok ukur ini dirata-ratakan untuk beberapa periode akan dihasilkan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata (average growth rate). Dalam perspektif keuangan ini tolok ukur Net Margin (laba setelah pajak) dengan bobot 48,7%. Mempunyai pengaruh yang paling besar. Salah satu keberhasilan factory adalah kemampuan dalam meningkatkan pendapatan bunga bersih dan laba bersih. Laba bersih terhadap penjualan adalah penting karena mampu menggambarkan kesuksesan dari suatu perusahaan dan rasio ini biasa digunakan untuk memperkirakan atau memproyeksikan profitabilitas dalam suatu rencana bisnis, semakin tingginya nilai persentase keuntungan bersih dibandingkan penjualan bersih menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik. Sedangkan bobot kuesioner Revenue Mix atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bauran pendapatan lebih rendah dibandingkan ROA dan Net Margin yaitu sebesar 23,5%.
5.2 Perspektif Pelanggan Tingkat kepentingan perspektif pelanggan terhadap kinerja perusahaan diperoleh sebesar 35,8%. Berdasarkan survey tingkat kepentingan, perspektif pelanggan adalah perspektif yang paling berpengaruh atau memiliki tingkat kepentingan paling tinggi terhadap kinerja perusahaan. Dalam perspektif pelanggan, tolak ukur kepuasan pelanggan memiliki bobot paling besar yaitu 31,3% karena jika pelanggan sudah merasa puas terhadap product factory maka pelanggan akan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap factory, sehingga pelanggan lebih mudah dipertahankan untuk tidak pindah ke factory lain.Disamping itu jika pelanggan lama merasa puas maka akan ada kemungkinan mereka memberikan referensi untuk mendapatkan pelanggan baru. Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh bobot customer retention atau kemampuan mempertahankan pelanggan lama sebesar 26%
dan
customer acquisition atau kemampuan memperoleh pelanggan baru yaitu sebesar 15,4% Bobot kuesionernya paling kecil dibandingkan yang lainnya, hal ini dimungkinkan pihak managemen sedang memfokuskan aspek pelanggan pada kepuasan pelanggan dan market share, karena dengan menguasai market share maka memperoleh pelanggan baru akan lebih mudah, bobot kuesioner dari market share itu sendiri di dapat 27,1%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.3 Perspektif Proses Bisnis Internal Bobot kuesioner dari perspektif proses bisnis internal diperoleh sebesar 27,7% tolok ukur ini
terdiri dari Prose Inovasi yaitu mengupayakan terciptanya
produk baru yang bisa di terima di pasaran dengan baik yang dilakukan oleh team research and development (RND). Ketika produk baru di terima dengan baik oleh pelanggan, maka permintaan pelanggan akan meningkat dan mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah produksi yang akan dihasilkan. Hasil kuesioner didapat 40%. Proses operasional adalah proses untuk membuat dan menyampaikan produk/jasa.Aktivitas di dalam proses operasional terbagi ke dalam dua bagian yaitu proses pembuatan produk dan proses penyampaian produk kepada pelanggan. Peningkatan efektivitas di proses operasional dilakukan dengan melakukan efesiensi di waktu proses dan mengurangi tingkat cacat produk dimana akhirnya biaya produksi akan dapat di tekan, untuk tolok ukur proses
operasional didapat 34,3%.
Untuk tolok ukur proses pelayanan purnajual mendapat bobot terkecil yaitu 25,5% proses ini merupakan jasa pelayanan kepada pelanggan setelah penjualan produk atau jasa tersebut dilakukan,aktivitas yang terjadi dalam tahapan ini misalnya, penanganan garansi dan perbaikan penanganan atas barang rusak dan yang dikembalikan, serta pemrosesan pembayaran pelanggan. Tolok ukur ini memiliki bobot terkecil dibandingkan dengan tolok ukur proses inovasi dan proses operasional, bobot ini memiliki peranan penting ketiga karena pertumbuhan pendapatan terbesar dan langsung perusahaan di dapat dari hasil proses inovasi dan proses operasional.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Terdapat dua sasaran strategis dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yaitu meningkatkan profesionalisme pegawai dan meningkatkan budaya patuh pada aturan. Bobot kuesioner dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diperoleh sebesar 11,2%.Tolok ukur tingkat kepuasan karyawan atau employee satisfaction dapat ditentukan melalui survey terhadap karyawan secara periodik dan melalui wawancara saat pelaksanaan penilaian prestasi kerja. Hakikat kepuasan karyawan adalah ukuran seberapa banyak harapan – harapan karyawan dapat terpenuhi dibandingkan dengan persepsi mereka terhadap apa yang telah diperoleh dari perusahaan,termasuk kompensasi,iklim kerja,dan budaya kerja. Aspek-aspek untuk mendukung kepuasan karyawan dapat dilihat dari kenaikan gaji, tunjangan karyawan, komunikasi karyawan baik dengan atasan atau sesame rekan kerja, pemberian penghargaan terhadap karyawan berprestasi dan lain sebagaianya,tolok ukur ini mempunyai pengaruh 20,8%. Tolok ukur kapabilitas karyawan memiliki bobot 35,1%, tolok ukur ini berguna utk menilai seberapa pentingnya peranan kemampuan karyawan dalam melakukan proses produksi, hal ini dapat dilihat misalnya dari rata-rata tingkat pencapaian sasaran kerja individu atau personal goal yang telah dirancang untuk diselaraskan dengan sasaran strategi perusahaan atau personal goal alignment. Semakin tinggi rata- rata presentasi pencapaian strategi personal goal karyawan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menandakan makin tingginya kualiatas profesionalisme sumber daya manusia terutama dalam hal pekerjaan. Infrastruktur teknologi memiliki bobot 29,2% yang merupakan bobot tertinggi ke dua setelah kapabilitas karyawan, hal ini maksudnya adalah bahwa kefektifan dan peningkatan proses produksi sangat ditentukan oleh kondisi infrastruktur perusahaan yang baik dan lengkap, seperti pemanfaatan teknologi informasi, ketersidiaan alat – alat yang menunjang proses produksi dan waktu down time yang singkat, misalnya untuk mesin laser cutting. Bobot kultur perusahaan sebesar 14,7% merupakan bobot terendah di perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, kultur perusahaan tercipta dan didukung dari kebiasaan – kebiasaan yang tetap terjaga dan berkembang di sekitar perusahaan, yaitu disiplin pegawai, budaya dating tepat waktu. Kebiasaan – kebiasaan baik dan efektif diharapkan tetap terjaga dan berkembang baik yang pada akhirnya akan menjadi sebuah kultur atau budaya perusahaan.
5.5 Analisa Hubungan Sebab Akibat Sebuah strategi adalah sekumpulan hipotesis tentang hubungan sebab- akibat. Hubungan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan suatu urutan pernyataan jika-maka (if-then), (Kaplan dan Norton). Balanced Scorecard yang telah tersusun menjadi sebuah peta ini sangat berguna bagi perusahaan sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan strategi secara jelas menunjukkan hubungan sebab akibat, visi, misi dan strategi perusahaan serta berbagai sasaran strategis dan tolok ukur dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
setiap perspektif. Peta strategi ini sangat berguna bagi perusahaan sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan strategi kepada seluruh pegawai dalam bentuk ukuran aktifitas operasional.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ukuran Strategis Sasaran Strategis
Indikator Akibat/Lag Indicator
Perspektif Keuangan ; 1. Meningkatkan Pendapatan
ROA
Indikator Sebab/Lead Indicator Bauran Pendapatan (Revenue Mix)
O NetMargi n
Perspektif Pelanggan;
1. Meningkatkan Mutu pelayanan 2. Meningkatkan Jumlah produksi
Kepuasaan Pelanggan Market Share
Survei Kepuasan Pelanggan Retensi Pelanggan Akusisi Pelanggan
Perspektif Internal Bisnis;
1. Pengembangan Produk Baru 2. Pengembangan teknologi informasi dan kerjasama
Pendapatan Produk Baru Service Error Rate
Waktu Proses
Proses Inovasi Proses Pelayanan Purnajual
Proses Operasional
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
1. Meningkatkan Profesionalisme Pegawai 2. Meningkatkan Pengawasan dan budaya patuh aturan
Kepuasan Pegawai
Kapabilitas Karyawan Infrastruktur Teknologi Employee Compliance Index
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebuah scorecard yang disusun secara semestinya seharusnya mampu menjelaskan strategi perusahaan melalui urutan hubungan sebab-akibat seperti itu. Sistem pengukuran harus membuat hipotesis diantara berbagai tujuan dan ukuran didalam berbagai perspektif menjadi eksplisit sehingga dapat dikelola dan divalidasi. Peningkatan performansi perusahaan disusun oleh empat perspektif Balanced Scorecard yang saling mempengaruhi. Perspektif pengetahuan dan pembelajaran serta perspektif proses bisnis internal mempengaruhi perspektif pelanggan dan perspektif keuangan. Peningkatan performansi perusahaan dan upaya pengembangan jangka panjang diawali dengan mempersiapkan sumber daya manusia,kemampuan, dan pengetahuan perusahaan melalui Learning and growth perspektif. Implikasi peningkatannya berakibat positif pada kemampuan proses bisnis internal, baik efisiensi maupun efektivitasnya. Kepuasan pelanggan-pun dapat tercapai dengan perbaikan pelayanan,factor responsiveness dan timeliness yang pada akhirnya berdampak pada prestasi keuangan perusahaan. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan,terdapat indicator tingkat keberhasilan peningkatan kapabilitas karyawan yang dikembangkan melalui training – training dengan melakukan test dan survey secara berkala dan pengurangan tingkat service error karna adanya peningkatan infrastruktur teknologi yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan pelanggan dimana tujuan akhirnya akan terciptanya kultur perusahaan yang baik. Terciptanya pen ingkatan dalam kepuasan karyawan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pada akhirnya akan meningkatkan keberhasilan di perspektif keuangan yaitu ROA dan Net Margin. Indikator akses informasi, peningkatan kemampuan karyawan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan tingkat loyalitas pelanggan yang tinggi pada perspektif pelanggan dapat meningkatkan efisiensi biaya pada proses utama dan pendukung perusahaan yang pada akhirnya berdampak meningkatnya indicator Net Margin dan Return on Asset pada perspektif keuangan. Pada setiap peningkatan kapabilitas karyawan diharapkan dapat membantu peningkatan prestasi di perspektif keuangan yaitu dengan meningkatnya kapabilitas karyawan dan infrastruktur perusahaan maka akan mempengaruhi peningkatan di siklus pengembangan produk dan menurangi tingkat rijek dalam proses produksi serta kecepatan proses dalam proses produksi juga akan terjadi peningkatan. Kepuasan Pelanggan merupakan salah satu outcome perusahaan yang dapat menstimulasi sales growth. Apabila didukung dengan efisiensi biaya serta potensi perusahaan maka akan menjadi bekal bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan dengan hasil keuangan yang berorientasi pada pengembangan jangka panjang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PERSPEKTIF KEUANGAN http://digilib.mercubuana.ac.id/