BAB V ANALISA DAN HASIL
5.1
Hasil Pengolahan REBA Pada bab ini akan dilakukan analisa hasil dari pengolahan data terhadap pengukuran resiko kerja dengan menggunakan metode REBA dari semua proses kerja yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini. Tabel 5.1 Hasil pengukuran REBA
No
Proses kerja
Variabel 1 Postur leher 2 Postur Punggung 3 Kaki 4 Beban 5 Postur lengan atas 6 Postur lengan bawah 7 Postur pergelangan tangan 8 Pegangan (coupling) 9 Jenis aktivitas Skor REBA Akhir
Penurunan TBS dari Pohon (Egrek)
Pengumpulan TBS ke TPH
3 2 1 0 5 2 1 1 1 9
2 3 1 2 3 2 1 1 1 9
Pengumpulan Bji TBS ke karung Skor 3 4 1 0 3 2 2 2 2 11
(Sumber: Hasil Pengukuran Peneliti,2017)
75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penimbangan TBS di TPH
Pengangkut TBS ke Truk
2 3 1 2 2 2 1 1 1 7
2 5 1 2 4 2 2 1 1 11
76
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa:
Penurunan TBS dari Pohon memiliki skor REBA akhir 9 yaitu tingkat risiko tinggi. Sehingga investigasi dan implementasi perubahan segera atau secepatnya untuk meminimalisir cidera pada pekerja.
Pengumpulan TBS ke TPH memiliki skor REBA akhir 9 yaitu tingkat risoko tinggi. Sehingga investigasi dan implementasi perubahan segera untuk meminimalisir cidera pada pekerja.
Pengumpulan Bji TBS ke karung memiliki skor REBA akhir 11 yaitu tingkat risoko sangat tinggi. Sehingga investigasi dan implementasi perubahan secepatnya dan saat itu juga untuk meminimalisir cidera pada pekerja.
Penimbangan TBS di TPH memiliki skor REBA akhir 7 yaitu tingkat risoko sedang, investigasi lebih lanjut dan perubahan nanti, guna meminimalisir cidera pada pekerja.
Pengangkut TBS ke Truk memiliki skor REBA akhir 11 yaitu tingkat risoko sangat tinggi. Sehingga investigasi dan implementasi perubahan secepatnya dan saat itu juga untuk meminimalisir cidera pada pekerja.
5.2
Analisa Potensi penyakit pada Hasil Kuisioner Nordic Body Map Setelah diperoleh data berdasarkan kondisi aktual pada masing-masing pekerjaan, kemudian dilakukan analisa untuk mengetahui potensi penyakit yang mungkin terjadi. Persentasi mengalami keluhan akan semakin besar jika pekerjaan ini dilakukan dengan waktu yang berkepanjangan tanpa adanya perubahan metode kerja dalam pekerjaan maupun usulan perbaikan dalam segi desain alat. Berikut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
penjelasan yang menunjukkan bagian-bagian otot dan rangka yang berpotensi mengalami keluhan pada masing-masing proses pekerjaan dalam pemanenan TBS.
5.2.1 Analisa Potensi Penyakit pada pekerja Penurunan TBS dari Pohon Data pada tabel 5.2 dihasilkan berdasarkan persentase tertinggi dari keluhan Musculoskeletal Dissorders
dengan kondisi aktual pada proses
penurunan TBS dari pohon. Kemudian, akan di analisa untuk mengetahui potensi penyakit yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2. Persentase Keluhan Terbesar pada Pekerja bagian Penurunan TBS dari Pohon
No 0 1 3 6 13 16 24 25 26 27
jenis Keluhan Sakit Kaku pada dibagian Leher Atas Sakit Kaku pada dibagian Leher Bawah Sakit di bahu kanan Sakit di lengan atas kanan Sakit lengan bawah kanan Sakit pada tangan kiri Sakit pada pergelangan kaki kiri Sakit pada pergelangan kaki kanan Sakit pada kaki kiri Sakit pada kaki kanan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
S n 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3
% 80% 100% 60% 80% 80% 80% 80% 80% 60% 60%
78
Stiffnes s Tendenitis
Fasitis plantaris Gambar 5.1 Postur Pekerja Bagian Penurunan TBS
Penyakit yang mungkin terjadi pada posisi kerja dari pekerja penurunan TBS dari pohon kelapa sawit yaitu pertama, stifness yaitu kekakuan pada otot leher. Tendenitis merupakan peradangan pada jaringan tendon seperti pada bagian bahu, siku, pergelangan tangan dan tumit. Ketiga, Fasitis plantaris merupakan peradangan pada plantar fascia (telapak kaki) atau dapat disebabkan karena saraf terjepit. gejala ini dapat menyerang dua kaki dan dalam keadaan kronis dapat mengganggu pada kaki, lutut, pinggul dan punggung. (Iridiastadi,2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
5.2.2
Analisa Potensi Penyakit pada Proses Pengumpulan TBS ke TPH Data pada tabel 5.3 dihasilkan berdasarkan persentase tertinggi dari keluhan Musculoskeletal Dissorders
dengan kondisi aktual pada proses
pengumpulan TBS ke TPH. Kemudian, akan di analisa untuk mengetahui potensi penyakit yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3. Persentase Keluhan Terbesar pada pekerja bagian Pengumpulan TBS ke TPH No
Jenis Keluhan
S n
%
4
Sakit lengan atas kiri
3
60%
11
Sakit pada siku kanan
4
80%
12
Sakit lengan bawah kiri
4
80%
16
Sakit pada tangan kiri
4
80%
17
Sakit pada tangan kanan
3
60%
20
Sakit pada lutut kiri
4
80%
26
Sakit pada kaki kiri
4
80%
27
Sakit pada kaki kanan
5
100%
Tennis Elbow
Bursitis
Fasitis plantaris
Gambar 5.2. Postur Pekerja bagian Pengangkutan TBS ke TPH
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
5.2.3 Analisa Potensi Penyakit pada Proses Pengumpulan Biji TBS ke karung Data pada tabel 5.4 dihasilkan berdasarkan persentase tertinggi dari keluhan Musculoskeletal Dissorders
dengan kondisi aktual pada proses
pengumpulan TBS ke TPH. Kemudian, akan di analisa untuk mengetahui potensi penyakit yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut: Tabel 5.4 Persentase keluhan pada Pengumpulan TBS dan Biji TBS ke Karung No
Jenis Keluhan
S n
0 1 2 3 4 5 6 7 12 14 23 27
Sakit Kaku pada dibagian Leher Atas Sakit Kaku pada dibagian Leher Bawah Sakit di bahu kiri Sakit di bahu kanan Sakit lengan atas kiri Sakit di punggung Sakit di lengan atas kanan Sakit pada pinggang Sakit lengan bawah kiri Sakit pada pergelangan tangan kiri Sakit pada betis kanan Sakit pada kaki kanan
SS %
n
4 3
80% 60%
4 3 4 3
80% 60% 80% 60%
4 3 4 4 3
80% 60% 80% 80% 60%
%
3
60%
Stiffnes s Spondilosis Tendenitis Carpal tunnel syndrome
Gambar 5.3 Postur Pekerja Bagian Pengumpulan TBS ke karung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
Penyakit yang mungkin terjadi pada posisi kerja pengumpulan biji TBS ke karung yaitu pertama, Carpal tunner syndrome (CTS) merupakan gangguan syaraf pada pergelangan tangan. kedua stifness yaitu kekakuan pada otot leher. Ketiga, Spondilosis merupakan kerusakan sendi pada tulang belakang. Keempat, Tendenitis merupakan peradangan pada jaringan tendon seperti pada bagian bahu, siku, pergelangan tangan dan tumit
5.2.4 Analisa Potensi Penyakit pada Proses Penimbangan TBS dan Biji TBS di TPH Data pada tabel 5.4 dihasilkan berdasarkan persentase tertinggi dari keluhan Musculoskeletal Dissorders
dengan kondisi aktual pada proses
pengumpulan TBS ke TPH. Kemudian, akan di analisa untuk mengetahui potensi penyakit yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.5. Persentase keluhan pada Penimbangan TBS di PTH No 1 2 3 6 12 13 14 16 17
Jenis Keluhan Sakit Kaku pada dibagian Leher Bawah Sakit di bahu kiri Sakit di bahu kanan Sakit di lengan atas kanan Sakit lengan bawah kiri Sakit lengan bawah kanan Sakit pada pergelangan tangan kiri Sakit pada tangan kiri Sakit pada tangan kanan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
S N 3 4 4 4 4 4 4 4 4
% 60% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
82
Stiffnes s Tendenitis
Carpal tunnel syndrome Gambar 5.4 Postur Pekerja bagian Penimbangan TBS
Penyakit yang mungkin terjadi pada posisi kerja penimbangan TBS dan biji TBS di TPH yaitu pertama stifness yaitu kekakuan pada otot leher. Kedua, Carpal tunner syndrome (CTS) merupakan gangguan syaraf pada pergelangan tangan. ketiga, Tendenitis merupakan peradangan pada jaringan tendon seperti pada bagian bahu, siku, pergelangan tangan dan tumit. Keempat
5.2.5 Analisa Potensi Penyakit pada Proses Pengangkutan TBS ke Truk Data pada tabel 5.6 dibawah ini, dihasilkan berdasarkan persentase tertinggi dari keluhan Musculoskeletal Dissorders dengan kondisi aktual pada proses pengumpulan TBS ke TPH. Kemudian, akan di analisa untuk mengetahui potensi penyakit yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
No 0 2 3 4 6 10 12 13 14 21
Tabel 5.6. Persentase keluhan pada Pengangkutan TBS ke Truk Jenis Keluhan S SS N % n % Sakit Kaku pada dibagian Leher Atas 4 80% Sakit di bahu kiri 4 80% Sakit di bahu kanan 3 60% Sakit lengan atas kiri 4 80% Sakit di lengan atas kanan 4 80% Sakit pada siku kiri 4 80% Sakit lengan bawah kiri 4 80% Sakit lengan bawah kanan 4 80% Sakit pada pergelangan tangan kiri 3 60% Sakit pada lutut kanan 4 80%
Stiffnes s Tendenitis Sindrom Nyeri Bahu Tennis Elbow Carpal tunnel syndrome Gambar 5.5 Postur Pekerja bagian Pengangkutan TBS ke Truk
Bursitis
Penyakit yang mungkin terjadi pada posisi kerja pengangkutan biji TBS ke karung yaitu pertama, stifness yaitu kekakuan pada otot leher. Kedua, Tendenitis merupakan peradangan pada jaringan tendon seperti pada bagian bahu, siku, pergelangan tangan dan tumit. Ketiga, Tennis elbow merupakan bentuk peradangan pada otot-otot ekstensor lengan yang menyebabkan nyeri pada sisi literal siku. Keempat Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
gangguan syaraf pada pergelangan tangan. Kelima, Bursitis atau housemaid’s knee merupakan peradangan pada cairan sendi yang terjadi pada lutut. Keenam, Sindrom nyeri bahu merupakan nyeri pada bahu yang hamper didahului atau ditandai dengan adanya rasa nyeri pada bahu terutama pada saat melakukan aktifitas gerakan yang melibatkan sendi bahu sehingga yang bersangkutan ketakutan menggerakkan sendi bahu.
5.3
Solusi perbaikan Dari hasil pengolahan data dihasilkan skor REBA akhir pada masing-masing proses pada pekerja panen TBS maka peneliti akan memberikan solusi perbaikan guna meminimalisir dalam paparan tingkat risiko ergonomi untuk pekerja panen TBS diperkebunan kelapa sawit di PT. XYZ. 5.3.1 Design Alat kerja Selain perbaikan yang dilakukan terhadap manuasia, perbaikan yang harus dilakukan adalah perbaikan dalam desain alat kerja guna mempermudah proses pada saat bekerja. Berdasarkan kuesioner diketahui bahwa terdapat beberapa macam keluhan pada masing-masing proses sehingga peneliti me-redisign alat dalam masing-masing proses pekerjaan dalam pemanenan TBS. berikut adalah perhitungan-perhitungan yang dipertimbangkan dalam menentukan dimensi desain alat dalam pemanenan TBS di PT. XYZ. Dalam perancangan design ini peneliti menggunakan data antropometri tubuh pekerja panen TBS didaerah sumatera.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
A. Rancangan Fiber (Egrek) 1. Rancangan Fiber (Egrek) Kondisi Sekarang Penulis dalam melakukan penelitian ini melihat dan mengamati model alat fiber atau egrek yang sekarang digunakan. Adapun rancangan fiber akan disesuaikan dengan data antropometri pekerja dalam pembuatan desain galah (egrek) yang baru.
Gambar 5.6 Alat yang sekarang digunakan
2. Perancangan Fiber Ergonomis Dalam melakukan perancangan fiber (Pipa besi/ alumunium) di asumsikan untuk pengguna panen TBS yang berdasarkan data antropometri pekerja, Komponen yang dirancang adalah: a.
Panjang fiber
b.
Lebar Fiber
3. Fiber Rancangan Baru Rancangan fiber yang baru ini fiber yang menggunakan bahan
alumunium.
Data
yang
digunakan
berdasarkan
data
antropometri pekerja panen. Fiber ini mampu digunakan untuk satu pekerja selama dalam menyelesaikan pekerjaanya ketika berada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
didalam pertanian kelapa sawit. Adapun gambar hasil autocad yang sudah jadi dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 5.7 Dimensi Rancangan Fiber yang Baru
Dibawah ini dapat dilihat keterangan ukuran dari gambar 5.7 rancangan fiber terbaru, pada tabel 5.7 sebagai berikut:
Tabel 5.7 Keterangan Ukuran Gambar Rancangan Fiber yang Baru
No
Item
Ukuran
Percentl yang Digunakan
1
Tinggi Fiber
18m 68 cm
P95 + 5cm + 3 cm
2
Lebar Fiber
10 cm
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Tinggi desain fiber dihasilkan dari jumlah tinggi badan berdiri P95 (160 cm) ditambah allowance 5 cm, dengan diameter genggam P95 (49mm) dan diameter lebar fiber 10 cm, tebal sepatu boot rata-rata 3 cm, dan tinggi maksimal pohon kelapa sawit adalah 18 m, sehingga total tinggi desain galah menjadi 18 m 68 cm.
B. Rancangan alat Pengumpul Biji TBS (Brondol) 1. Rancangan alat pengumpul Biji TBS Kondisi Sekarang Penulis dalam melakukan penelitian ini melihat dan mengamati proses pekerjaan serta alat yang sekarang digunakan. Dalam proses pekerja mengumpulkan biji TBS, alat yang digunakan hanya ember atau karung. Pekerjaan ini dilakukan secara manual, yaitu mengumpulkan biji TBS yang berada disekeliling pohon kelapa sawit menggunakan tangan, kemudian dikumpulkan ke karung. Setelah
karung
terisi
penuh,
kemudian
biji
TBS
tersebut
dikumpulkan menjadi satu bersama TBS di PTH. 2. Rancangan alat pengumpul Biji TBS Ergonomis Dalam melakukan perancangan alat pengumpul biji TBS diasumsikan untuk pengguna pada pekerjaan pengumpulan biji TBS pada saat pemanenan dilakukan. Komponen yang dirancang adalah: a. Panjang tangkai galah b. Lebar tangkai galah c. Lebar Tempat Biji TBS, dan Jarak antar Ruas tempat Biji TBS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
3. Rancangan alat pengumpul Biji TBS terbaru Rancangan alat pengumpul biji TBS yang baru ini menggunakan bahan alumunium. Data yang digunakan berdasarkan data antropometri pekerja panen. Alat ini mampu digunakan untuk banyak pekerja selama dalam menyelesaikan pekerjaanya ketika berada didalam pertanian kelapa sawit. Adapun gambar hasil autocad yang sudah jadi dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 5.8 Dimensi alat pengumpul biji TBS
Dibawah ini dapat dilihat keterangan ukuran dari gambar 5.9 rancangan fiber terbaru, pada tabel 5.8 sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Tabel 5.8 Keterangan Ukuran Gambar Rancangan Alat Pengumpul Biji TBS Baru
No
Item
Ukuran
Percentil yang Digunakan
1
Panjang Galah
141 cm
P95 + 3 cm
2
Lebar Pegangan Galah
47 mm
P95
3
Jarak antar Ruas lingkaran
1.5 cm
4
Diameter
Lingkaran
30 cm
Tempat Pengumpul Biji
Tinggi desain alat pengumpul biji kelapa sawit, terdiri
dari
jumlah tinggi bahu berdiri P95 (141 cm) tebal sepatu boot rata-rata 3 cm diameter genggam P95 (48 mm) dengan allowance 2 cm sehingga total keseluruhannya adalah 7 cm, dan total tinggi desain alat menjadi 144 cm.
C. Rancangan alat Pengumpulan TBS ke TPH 1. Rancangan alat pemuatan TBS ke truk Kondisi Sekarang Penulis dalam melakukan penelitian ini melihat dan mengamati proses pekerjaan serta alat yang sekarang digunakan. Dalam proses pekerja dalam pengumpulan TBS dengan mengangkut TBS serta biji TBS ke tempat pengumpulan hasil, alat yang digunakan yaitu angkong (sejenis gerobak), gancu dan kapak. Adapun rancangan alat akan disesuaikan dengan data antropometri pekerja dalam pembuatan desain yang baru.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
Gambar 5.9 Alat yang sekarang digunakan
2. Rancangan alat pengangkutan TBS dan biji TBS Ergonomis Dalam melakukan perancangan alat pengangkutan TBS dan biji TBS diasumsikan untuk pengguna pada pekerjaan pada saat pemanenan dilakukan. Komponen yang dirancang adalah: 1. Panjang Keranjang 2. Lebar Keranjang 3. Tinggi Keranjang 4. Volume Keranjang 3. Rancangan alat pengangkutan Biji TBS terbaru Rancangan alat pengumpul biji TBS yang baru ini menggunakan data yang digunakan berdasarkan data antropometri pekerja panen. Alat ini mampu digunakan untuk satu pekerja selama dalam menyelesaikan pekerjaanya ketika berada didalam pertanian kelapa sawit. Adapun gambar hasil autocad yang sudah jadi dapat dilihat pada gambar berikut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
Gambar 5.10 Dimensi Alat Pengangkutan TBS
Dibawah ini dapat dilihat keterangan ukuran dari gambar 5.10 rancangan alat terbaru, pada tabel 5.9 sebagai berikut:
Tabel 5.9 Keterangan gambar rancangan alat pengangkut TBS baru
No
Item
Ukuran
Percentil Digunakan
1
Panjang
161 cm
Keranjang 2
Lebar
55 cm
Keranjang 3
Tinggi
572 mm
Keranjang 4
Volume
55 cm x 60 cm
Keranjang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
P95 + 3 cm
yang
92
Tinggi desain keranjang sawit terdiri dari 161 cm, dimana satu keranjang terdiri dari 2 tempat pengangkut denga ukuran 55 cm x 60 cm dan lebar sepeda motor adalah 40cm, sehingga total keseluruhan panjang desain keranjang adalah 1,5 cm. D. Rancangan alat Pengangkutan TBS dan Buah Kelapa Sawit ketruk 1. Rancangan alat pengangkutan Kondisi Sekarang. Penulis dalam melakukan penelitian ini melihat dan mengamati proses pekerjaan serta alat yang sekarang digunakan. Dalam proses pekerja dalam pengangkutan TBS dengan serta biji TBS ketruk menggunakan alat yang digunakan yaitu bernama tojok, guna tojok sendiri adalah untuk menancapkan TBS agar bias ditopang oleh tangan dan lengan agar TBS disa diangkat sampai ke bak truk.
Gambar 5.11 Alat yang sekarang digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
2. Rancangan alat pengangkutan TBS dan biji TBS Ergonomis Dalam melakukan perancangan alat pengangkutan TBS dan biji TBS ke truk, diasumsikan untuk pengguna pada pekerjaan pada saat pemanenan dilakukan. Komponen yang dirancang adalah: 1. Tinggi Bucket Elevator 2. Lebar Bucket Elevator 3. Lebar Mangkuk Bucket Elevator 3. Rancangan Alat Pengangkutan TBS ke Truk terbaru Rancangan
alat
pengangkutan
TBS
yang
baru
ini
menggunakan data yang digunakan berdasarkan data antropometri pekerja panen. Alat ini mampu digunakan untuk satu pekerja selama dalam menyelesaikan pekerjaanya ketika berada didalam pertanian kelapa sawit. Adapun gambar hasil autocad yang sudah jadi dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 5.12 Dimensi Alat Pengangkut TBS ke Truk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
Dibawah ini dapat dilihat keterangan ukuran dari gambar 5.12 rancangan alat terbaru, pada tabel 5.10 sebagai berikut: Tabel 5.9 Keterangan gambar rancangan alat pengangkut TBS baru
No
Item
Ukuran
1
Panjang Cnveyor Lebar Konveyor Tinggi Atas Konveyor Tinggi Bawah Konveyor Tinggi Kaki Konveyor
2.4 m
2 3 4
55 cm
Percentil Digunakan
yang
65cm + 5 cm
2.5 m 558 mm
P95
2.5 m
Tinggi konveyor di estimasikan dari jumlah tinggi maksimal truk tronton; 2.5.
Lebar konveyor dihasilkan dari jumlah lebar
maksimal TBS + allowance 5 cm, sehingga dihasilkan lebar keseluruhan sebanyak 65cm, tinggi atas konveyor berdasarkan tinggi maksimal pada kendaraan truk tronton dan tinggi bawah konveyor dihasilkan dari P95 tinggi lutut responden.
http://digilib.mercubuana.ac.id/