/BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Berdasarkan PERDA
nomor tahun 2013 tentang perubahan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), maka BPIJ digabung dengan Sub Dinas Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo , sehingga Rencana Strategis (Renstra) Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo periode 2012-2017 mengalami perubahan menyesuaikan dengan nama SKPD baru yaitu Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo. Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo Tahun 2013-2017 berisikan visi dan misi, tujuan dan sasaran jangka menengah, serta strategi dan kebijakan untuk menjadi pedoman, arah, dan tujuan yang jelas untuk masa lima tahun mendatang. Renstra ini disusun berdasarkan program dan kegiatan yang terencana, terukur, dan diharapkan dapat memenuhi kehendak, aspirasi, dan kebutuhan masyarakat (stakeholders). Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo Tahun 2013-2017 secara umum memiliki tujuan memberikan arah, pedoman yang terencana dalam mengarahkan seluruh potensi sumberdaya manusia dan potensi lain yang dimiliki dalam rangka mewujudkan visi, misi dan strategi yang mampu menjawab kemajuan, perkembangan dan tantangan zaman. Sedangkan secara khusus dirumuskan untuk memberikan gambaran potensi riil yang dimiliki, melalui faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, menetapkan program dan sasaran kerja yang terarah dan terukur yang akan dijadikan pedoman pada masa lima tahun mendatang, memprediksi hambatan-hambatan yang terjadi dan sekaligus mencari jalan keluar (solusi), serta memberikan arah dalam upaya menjalin hubungan yang baik dengan berbagai pihak.
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
1
1.2. Landasan Hukum Sesuai yang diamanatkan dalam Undang Undang No.25 Tahun 2004, maka kedudukan dan peran Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo Tahun 2013-2017 adalah: 1. Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo, 2. Merupakan penjabaran dan pendalaman dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo 2016-2017. Selanjutnya, Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) periode 2013-2017mengacu kepada : 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo 2. Undang Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (SPPN); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang tahapan,tatacara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencanapembangunan 5. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo. 6. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo
1.3. Maksud Dan Tujuan 1.3.1 Maksud Sebagai suatu dokumen perencanaan resmi, renstra disusun dengan maksud sebagai berikut: 1. Sebagai acuan dalam merencanakan dan merumuskan rencana program dan kegiatan 2. Mendorong tercapainya sasaran pembangunan yang ditetapkandalam jangka waktu 5 ( Lima ) Tahun ke depan, 3. Sebagai penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5(lima) tahun. Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
2
4. Mengetahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, potensi yang ada dan harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi Visidan Misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan 1.3.2. Tujuan Tujuan Renstra adalah sebagai berikut: 1. Sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ; 2. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012– 2017 dengan Renstra SKPD terkait untuk menciptakan visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BKPPIJ Provinsi Gorontalo; 3. Memberikan pedoman dan alat pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo pada tahun 2013-2017. Penyusunan dokumen Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo ini sangat terkait dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Oleh karena itu penyusunan Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) diharapkan sebagai pengisi dan pengawal visi, misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo selama lima tahun kedepan.
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
3
1.4. Sistematika Penulisan Penyusunan Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo Tahun 2013-2017 disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut: BAB I.
PENDAHULUAN Pada Bab ini diuraikan Latar Belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dansistematika penulisan.
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN BPIJ Pada Bab II diuraikan tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya, kinerjapelayanan, tantangan dan peluang pengembanganpelayanan SKPD. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsipelayanan BKPPIJ Provinsi Gorontalo diuraikan padaRencana Strategis Tahun 2013– 2017 Pada Bab ini dikaitkan dengan telaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo Periode 2012-2017 dan Penetuan Isu-isu Strategis. BAB
IV.
VISI,
MISI,
TUJUAN,
DAN
SASARAN,
STRATEGI
DANKEBIJAKAN Pada Bab ini diuraikan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah. BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN. INDIKATORKINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAANINDIKATIF. Pada bab ini diuraikan Isi Rancangan Renstra yang mengacu pada RPJMD 2012-2017. BAB VI. INDIKATOR KINERJA BPIJ YANG MENGACU PADATUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bab ini diuraiakan Indikator yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII. PENUTUP Pada Bab Penutup diuraikan kesimpulan dan saran yangdiambil dalam rangka penyempurnaan penyusunan dokumenperencanaan..berikutnya.
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BPIJ Berdasarkan Peraturan Gubernur Gorontalo No. 19 Tahun 2009 tentang tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo mempunyai tugas membantu Gubernur menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang ketahanan pangan dan Pusat Informasi Jagung. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut
Badan Ketahanan Pangan dan Pusat
Informasi Jagung Provinsi Gorontalo menjalankan fungsi sebagai berikut : 1. Pengelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang ketahanan pangan dan Pusat Informasi Jagung 2. Penyelenggaraan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang ketahanan pangan dan Pusat Informasi Jagung meliputi kesekretariatan, Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Keamanan Pangan , Bidang Pengkajian, dan Informasi Jagung 3. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dari tupoksi dan kewenangan tersebut diatas lebih lanjut dijabarkan secara operasional dan terinci pada masing-masing Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dalam
pelaksanaan penyelenggaraan
Ketahanan Pangan dan Informasi Jagung
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
5
Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Dan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo
Selanjutnya berdasarkan Perda Provinsi Gorontalo No. 7 Tahun 2008 telah menetapkan susunan organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo yang terdiri dari : A. Kepala Badan B. Sekretaris C. Bidang Ketersediaan ,Distribusi dan Cadangan Pangan D. Bidang Konsumsi , Penganekaragaman dan Keamanan Pangan E. Bidang Pengkajian, dan Informasi Jagung
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
6
A. Kepala Badan Kepala
Badan
mempunyai
tugas
membantu
Gubernur
dalam
menyelenggarakan sebagian tugas Pemerintahan Daerah di Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Badan mempunyai fungsi sebagai berikut : -
Penyusunan Program dan Kegiatan Badan;
-
Pengawasan pelaksanaan Program dan Kegiatan di lingkungan Badan;
-
Pengendalian, evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan Program dan Kegiatan di lingkungan Badan;
-
Memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur tentang kebijakan bidang Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung ;
-
Melaksanakan koordinasikan dengan instansi terkait baik tingkat Pusat maupun tingkat Daerah.
-
Mencari peluang kerja sama dalam bidang riset, kebijakan dan pengembangan komoditas unggulan;
B. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian, dan mengkoordinasikan penyusunan program / kegiatan serta Keuangan Badan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Sekretaris mempunyai Fungsi sebagai berikut : -
Mengkoordinasikan penyusunan rencana program / kegiatan Badan bersama Sub bidang-Sub bidang;
-
Mengkoordinasikan pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan, surat menyurat, dan kearsipan;
-
Membina penataan administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian, dan perencanaan;
-
Mengkoordinasikan penyusunan laporan tahunan Badan;
-
Mengkoordinasikan pengelolaan, penggunaan, dan pengawasan barang inventaris Badan;
-
Mengkoordinasikan pengelolaan dan pelayanan urusan kepegawaian.
-
Mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi program / kegiatan Badan;
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
7
-
Menjalankan kebijakan pelaksanaan dan pengelolaan keuangan SKPD berdasarkan kebijakan kepala daerah selaku PPKD
-
Pembinaan pengelolaan keuangan di lingkungkungan SKPD berdasarkan perundang-undangan
-
Memberikan masukan dan telaahan kepada Kepala Badan untuk kelancaran dan pelaksanaan tugas Badan sesuai bidang tugasnya;
-
Melaksanakan konsultasi dan koordinasi untuk kelancaran pelaksanaan bidang tugasnya;
-
Melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Sekretariat Badan;
Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan. a.
Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan administrasi dan mengkompilasi perencanaan program / kegiatan Badan yang disusun oleh Sub Bidang, menghimpun, mengolah dan menyajikan data ketahanan pangan dan informasi jagung, serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, Sub Bagian Program mempunyai fungsi sebagai berikut : -
Menghimpun/mengkompilasi perencanaan program / kegiatan yang disusun oleh Sub Bidang;
-
Mempersiapkan bahan / materi perencanaan Badan untuk diajukan sebagai usulan Badan hingga tahap penganggaran;
-
Menyusun rencana dan melaksanakan monitoring, supervisi, dan evaluasi pelaksanaan program / kegiatan;
-
Menyusun laporan realisasi pelaksanaan program / kegiatan Badan baik bulanan, triwulan, dan tahunan;
-
Mengkoordinasikan penyajian data dan statistik ketahanan pangan serta informasi jagung;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penataan
administrasi
umum,
pengelolaan
barang
inventaris
dan
perlengkapan, penyelenggaraan pelayanan umum, dan pengelolaan urusan kepegawaian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai Fungsi sebagai berikut : Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
8
-
menyelenggarakan pengelolaan administrasi urusan rumah tangga, urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan barang inventaris kekayaan milik Daerah / Negara, dan pengelolaan administrasi urusan kepegawaian;
-
melaksanakan urusan surat menyurat, pengarsipan dan keprotokoleran;
-
melaksanakan urusan perlengkapan dan rumah tangga Badan;
-
menyelenggarakan dan mengatur pemanfaatan barang inventaris Badan dengan efektif dan efisien;
-
melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan, dan penata-usahaan aset milik negara/daerah;
-
menyusun rencana kebutuhan dan penghapusan barang inventaris;
-
pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi pengembangan karir, kenaikan pangkat berkala, mutasi intern dan kesejahteraan pegawai;
-
mencatat seluruh barang milik daerah yang berada dalam pengelolaan Badan yang berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI)
-
an Buku Induk Inventaris (BII), sesuai kodefikasi dan pengglongan barang milik daerah;
-
melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara/diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan;
-
menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta laporan invetaris 5 (lima tahunan) yang berada di Badan kepada pengelola;
-
menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak berat atau tidak efisien lagi untuk digunakan;
-
membuat laporan kepegawaian secara periodik;
c. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penataanusahaan, penyelenggaraan dan pengelolaan keuangan, Dalam menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut -
menjalankan pengelolaan keuangan berdasarkan kebijakan kepala daerah selaku PPKD;
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
9
-
menyusun anggaran keuangan tahunan berdasarkan rencana kerja SKPD;
-
mengendalikan pelaksanaan penerimaan PAD, penerimaan pajak-pajak negara, penerimaan pihak ketiga serta penyetoran ke Kas Daerah, Kas Negara atau ke kas pihak ketiga;
-
mengendalikan pelaksanaan pembayaran SKPD yang membebani APBD;
-
mengendalikan penatausahaan pelaksanaan Anggaran SKPD;
-
menyelenggarakan pengarsipan bukti-bukti keuangan;
-
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan interim dan tahunan SKPD kepada PPKD;
-
menyusun analisa kinerja keuangan SKPD berdasarkan prinsip-prinsip kewirausahaan;
-
membantu BUD mengendalikan kekayaan daerah yang dikuasakan kepada pengguna barang
C. Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam melaksanakan pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, dan pemantapan Ketersediaan ,distribusi dan cadangan pangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai fungsi : -
Menyusun rencana kegiatan Bidang ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
-
Melaksanakan
perumusan
rencana
dan
pelaksanaan
pengkajian,
pengembangan, pemantauan dan pemantapan Ketersediaan pangan; -
Melaksanakan
perumusan
rencana
dan
pelaksanaan
pengkajian,
pengembangan, pemantauan dan pemantapan distribusi pangan; -
Melaksanakan
perumusan
rencana
dan
pelaksanaan
pengkajian,
pengembangan, pemantauan dan pemantapan cadangan pangan; -
Menyiapkan perumusan kebijakan teknis pengembangan pola distribusi pangan;
-
Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pemantapan cadangan pangan;
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
10
-
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai perumusan kebijakan;
-
Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan terdiri dari : a. Sub Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan b. Sub Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan a. Sub Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi distribusi dan kebijakan stabilitas dan
cadangan
pangan.
Dalam
sebagaimana dimaksud dalam
menyelenggarakan
tugas
pokok
pasal ini, sub Bidang Distribusi dan
Cadangan Pangan mempunyai fungsi : -
menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Distribusi dan Harga Pangan;
-
menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis operasional distribusi dan pengendalian harga pangan;
-
menyelenggarakan pengkajian sistem distribusi dan pengendalian harga pangan;
-
menyelenggarakan
pengkajian
bahan
penyusunan
pedoman
pengembangan distribusi dan pengendalian harga pangan; -
menyelenggarakan fasilitasi dan supervise kegiatan distribusi dan pengendalian harga pangan;
-
menyelenggarakan koordinasi kegiatan distribusi dan pengendalian harga pangan;
-
menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
yang
berkaitan dengan tugas Bidang Distribusi dan Harga Pangan; -
Melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi akses pangan perkotaan dan pedesaan
-
menyelenggarakan
koordinasi
dengan
Badan
Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
11
-
menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
-
menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
b. Sub Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan ketersediaan dan akses pangan, serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal ini Sub Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut: -
Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
-
Melaksanakan perumusan rencana dan pelaksanaan pengkajian, pengembangan, pemantauan dan pemantapan produksi pangan;
-
Melaksanakan perumusan rencana dan pelaksanaan pengkajian, pengembangan, pemantauan dan pemantapan akses pangan;
-
Melaksanakan
perumusan
pengkajian,pengembangan,
rencana
dan
pemantauan
pelaksanaan
dan
penanggulangan
teknis
pengembangan
kerawanan pangan; -
Menyiapkan
perumusan
kebijakan
ketersediaan dan akses pangan; -
Menyiapkan
perumusan
kebijakan
teknis
pencegahan
dan
penanggulangan kerawanan pangan; -
Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan ketersediaan, dan pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan;
-
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Sub Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai peumusan kebijakan;
D. Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Bidang Konsumsi Penganekaragaman dan Keamanan Pangan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam pengkajian, penyiapan perumusan, pemantauan dan pemantapan konsumsi dan keamanan pangan; Untuk melaksanakan tugas pokok Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
12
tersebut Kepala Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Keamanan Pangan mempunyai fungsi ; -
Menyusun rencana kegiatan Bidang Konsumsi Penganekaragaman Pangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
-
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk megetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
-
Membuat konsep, mengoreksi dan/atau manandatangani naskah dinas ;
-
Melaksanakan
perumusan
rencana
dan
pelaksanaan
pengkajian,
pengembangan, pemantauan dan pemantapan konsumsi pangan; -
Melaksanakan
perumusan
rencana
dan
pelaksanaan
pengkajian,
pengembangan, pemantauan dan pemantapan penganekaragaman pangan; -
Menyiapkan perumusan kebijakan teknis pengembangan pola konsumsi pangan;
-
Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pemantapan konsumsi pangan;
-
Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas..
Bidang Konsumsi Penganekaragaman dan Keamanan Pangan terdiri : a. Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan b. Sub Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Keamanan Pangan a.
Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan dan mengoordinasikan pelaksanaan pengembangan konsumsi pangan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal ini Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut : -
Menyusun
rencana
kegiatan
Sub
Bidang
Konsumsi
dan
Penganekaragaman Pangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; -
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
13
-
Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan pengkajian pemantapan pola konsumsi pangan dan kebutuhan konsumsi pangan;
-
Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan pengembangan pemantapan pola konsumsi pangan dan kebutuhan konsumsi pangan;
-
Melakukan penyiapan bahan pemantauan pemantapan dan evaluasi pola konsumsi pangan dan kebutuhan konsumsi pangan ;
-
Melakukan
penyiapan
bahan
penyusunan
kebijakan
teknis
pengembangan pola konsumsi pangan dan kebutuhan konsumsi pangan ; -
Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
b.
Sub Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Keamanan Pangan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan dan mengoordinasikan pelaksanaan pemantauan keamanan pangan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal ini Sub Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Keamanan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut sebagai berikut: -
Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Kelembagaan dan Pengawasan
Keamanan
Pangan
sebagai
pedoman
dalam
melaksanakan tugas; -
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan;
-
Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan pengkajian pemantapan keamanan pangan; bahan pemantauan dan evaluasi keamanan pangan;
-
Melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan penanganan keamanan pangan
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
14
-
Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
E. Bidang Pengkajian, dan Informasi Jagung terdiri dari : dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Badan dalam melaksnakan melaksanakan pengkajian, penyiapan
perumusan
kebijakan,
pengembangan,
pemantauan,
dan
pemantapan Komoditas Strategis, serta analisis kebijakan dan penerapan teknologi informasi jagung Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud , Kepala Bidang Pengkajian, dan Pusat Informasi Jagung mempunyai fungsi sebagai berikut : -
mengkoordinasikan penyusunan rencana program / kegiatan Pengkajian, Rekomendasi Pengembangan Komoditas Unggulan;
-
Perumusan rencana dan pelaksanaan kegiatan analisis kebijakan dan penerapan teknologi komoditas unggulan yang akan dikembangkan;
-
Penyiapan dan Perumusan rekomendasi teknis pengembangan komoditas unggulan;
-
Melaksanakan Diseminasi dan informasi jagung;
-
Pelaksanaan evaluasi kegiatan kebijakan penerapan teknologi pada komoditas unggulan di lapangan ;
-
Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya
Bidang Pengkajian, dan Pusat Informasi Jagung terdiri dari : a. Sub Bidang Bidang Pengkajian dan Pengembangan b. Sub Bidang Diseminasi dan Informasi a. Sub Bidang Bidang Pengkajian dan Pengembangan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan , serta analisis kebijakan dan penerapan teknologi Komodtas unggulan. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Sub Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai fungsi sebagai berikut :
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
15
-
Menyusun
rencana
kegiatan
sub
Bidang
Pengkajian
dan
Pengembangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; -
Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehinggaa pelaksanaan tugas berjalan lancar;
-
Memantau
dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; -
Melaksanakan perumusan rencana dan pelaksanaan penelitian, pengkajian, pengembangan, pemantauan dan kebijakan strategis; pada pengembangan komoditas pangan unggulan;
-
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
b. Sub Bidang Diseminasi dan Informasi dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan diseminasi dan informasi jagung. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Sub Bidang Diseminasi dan Informasi mempunyai fungsi sebagai berikut : -
menyusun rencana program / kegiatan teknis diseminasi dan Informasi jagung dan pengembangan komoditas unggulan lainnya;
-
melaksanakan pelayanan diseminasi dan informasi jagung serta pengembangan Komoditas unggulan;
-
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan Diseminasi dan Informasi jagung dan komoditas unggulan;
-
menyiapkan
bahan
konsultasi
dan
koordinasi
pengembangan
diseminasi dan informasi jagung -
Membuat laporan secara berkala.
-
2.2. Sumberdaya BKPPIJ A. Sumberdaya Manusia Dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo secara terintegrasi dan komprehensif akan sangat Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
16
menentukan, maka karena itu peningkatan profesionalisme serta pengembangan budaya
kerja
diharapkan
dilaksanakan
secara
terus-menerus
dan
berkesinambungan. Mengenai keadaan SDM (Aparat Personil) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1 : Keadaan Pegawai BPIJ tahun 2012 No
Pangkat
Laki
Perempuan
Jumlah
1
IV b
2
1
3
2
IV a
1
1
2
3
III d
2
4
6
4
III c
3
2
5
5
III b
2
6
8
6
III a
5
3
8
7
II d
-
1
1
8
II c
1
1
2
9
II b
-
-
-
10
II a
2
1
3
JUMLAH
18
20
38
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
17
Gbr1 :Persentase Keadaan Pegawaimenrut jenis kelamin Laki-laki - , 0%
Perempuan 2 , 11% 2 , 11%
IV b
1 , 5%
1 , 6%
IV a
- , 0%
1 , 5%
III c
3 , 17%
1 , 5%
IV b 1 , 5%
1 , 5%
IV a III d
III d
2 , 11% 5 , 28%
1 , 5% , 0%
3 , 15%
4 , 20%
III c III b
III b
6 , 30%
III a
2 , 10%
III a 2 , 11%
II d
Tabel 2 :Formasi Pegawai Menurut Eselonisasi tahun 2012 No
Eselon
Laki
Perempuan
Jumlah
1
II
1
-
1
2
III
2
2
4
3
IV
5
6
11
4
Staf
10
12
22
JUMLAH
18
20
38
Gbr 2 :Persentase Eselonisasi Laki-Laki - , 0%
Perempuan
6 , 30% 12 , 60%
1 , 5% 2 , 11%
2 , 10% Es II
Es II
Eselon III
Eselon III
Eselon IV
10 , 56%
Staf
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
5 , 28%
Eselon IV Staf
18
Tabel 3 : Formasi Pegawai Menurut Kepangkatan, Pendidikan dan Penjejangan tahun 2012 Pendidikan
Kepangkatan
Penjenjangan
Tingkat Eselon
B.
Tingkat
Jumla h(Org)
Jumla SMA
D3
S1
S2
S
PI
h(Org)
3
LEMHANAS
M I
Jumla
PIM II
PI
PI
M
M
III
IV
h (Org)
II/ a (Kepala)
1
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
III/ a (Kabid/Kabag/Sek)
4
-
4
-
4
-
-
-
3
-
2
IV /a (Kasubbag/Kasubbid)
11
4
3
-
11
-
-
-
-
9
9
Jumlah
16
4
7
1
16
-
-
-
3
9
11
3
1
Asset/Modal Untuk menunjang kegiatan pelayanan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa tanah, bangunan kantor, kendaraan, inventaris, dan fasilitas lainnya.Sarana dan prasarana tersebut sebagian dalam kondisi baik dan sebagiandalam kondisi kurang baik/rusak. Untuk lebih jelasnya keseluruhan pengelolaan sarana dan prasaranatersebut dapat dilihat bawah ini :
Tabel 4. Rekapitulasi Asset Tetap Kenderaan Bermotor No Urut 1 1 2 3 4 5
Nama Barang/Jenis Barang
Merk/Model
2
3 TOYOTA INNOVA G DAIHATSU PICK UP YAMAHA JUPITER SUZUKI SHOGUN SUZUKI SHOGUN
KENDARAAN RODA EMPAT KENDARAAN RODA EMPAT MOTOR MOTOR MOTOR
Tahun Sumber Pembuatan/P Dana embelian 5 2009 2006 2006 2008 2008
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
6 APBD APBD APBD APBD APBD
Jumlah Barang/ Register 1 1 1 1 1
Keadaan Barang
7 Unit Unit Unit Unit Unit
8 Baik Baik Baik Baik Baik
19
Tabel 5. Rekapitulasi Belanja Modal (Asset Tetap) Tahun Pengadaan 2011
JENIS BARANG / NAMA BARANG
MERK / TYPE
TAHUN PEMBELIAN
1
2
3
Alat Pengolahan Pertanian Mes in Pembuat Biofuel
Dis c Mill / FFC - 23
Alat Panen Jagung
Mat Sumoto / CG 430 F
Alat Tugal Mekanik
Mekanik
Alat Pemipil Jagung Sederhana Mes in Pompa Air
Juli 2011 Sept 2011 Juli 2011 Nov 2011
Submers ible
Okt 2011
Mes in Tik Elektronik
Brother / GX 6759
Feb '2011
Mes in Pemotong Rumput
Honda / UMR-435
Feb '2011
Mes in Abs ens i
Solution / X 302
Feb 2011
Vacum Cleaner
WP-2018
Okt 2011
Peralatan Kantor
Perlengkapan Kantor AC Portable
LG / LPC-508 TAO
Juni 2011
Ac Bank Gen
Sharp / Plas ma Clus ter
Sept 2011
Ac Bank Gen
LG / SN 12 LFG
Sept 2011
Komputer Komputer / PC
Acer / As pire M 1900
Feb 2011
Komputer / PC
Aoc / Core 2 Duo
April 2011
Komputer / PC
Axioo / MIMO PPT-A615
Feb 2011
Note book
As us / Intel Core i3-350
Note Book
Tos hiba / Satelite L630-1078 Feb 2011
Komputer Tablet
Galaxi Tab / HSDPA 7,2
Mei 2011
Printer
Canon / IP-100
Feb 2011
Printer
Canon / Pixma MP-258
Feb 2011
Printer
Canon / MX-366
Oktober 2011
Hardis k Eks ternal
Seagate /PN 9 ZF2A
Maret 2011
Agus tus 2011
Meubelair Kurs i Auditorium
Tipe LL 509 R2+T+G
Juni 2011
Rak Benih
-
Sept 2011
Meja Ins truktur
-
April 2011
Rak Buku / Dis play
-
Feb 2011
Kurs i Pimpinan Rapat
-
Okt 2011
Tos hiba/ Glacio XD7
Mei 2011
Modena
Mei 2011
Vertikal Blind
-
Jan 2011
Karpet Ruang Kepala Badan
-
dan Ruang Auditorium
-
Juli 2011
LCD/Proyektor dan Layar Auditorium
Panas onic / PT-D-6000
Juli 2011
Kamera SLR
Canon / D-3000
Maret 2011
Touch Screen
Acer / As pire Z 5751
Sound Sys tem Auditorium
Joyful / D-1000
Okt 2011
Parabola
Golds at
Feb 2011
Komunikas i Mobile (Handy Talkie)
Rick Icom / 2200
Telepon Fax
Panas onic / TES 824
Peralatan Dapur Kulkas Freezer Penghias Ruangan Rumah Tangga
Alat - alat Studio
Maret 2011
Alat - alat Komunikas i
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
Maret 2011 Okt 2011
20
2.3.
Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Dengan digabungnya subdin Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Badan Pusat Informasi Jagung menjadi Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung, maka Kinerja BKPPIJ adalah menyusun dan melaksanakan kebijakan dibidang pemantapan Ketahanan Pangan daerah dengan melaksanakan fungsi koordinasi dalam upaya meningkatkan sejahteraan petani serta nantinya diharapkan menjadi pusat informasi dan pembelajaran jagung dengan kegiatan utama berupa pengumpulan dan penyebaran informasi, pembelajaran, serta pelatihan pengembangan tanaman jagung. Adapun kinerja pelayanan sebelum digabungnya Subdin Ketahanan pangan dan Badan Pusat Informasi Jagung adalah sebagai berikut : 2.3.1. Perkembangan Ketersediaan Pangan Intervensi kebijakan dan program Ketahanan Pangan selama periode 2003-2011 telah menaikkan tingkat ketersediaan energy (kalori/kapita/hari) dan protein (gr/hari), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 dan 8 walaupun fluktuatif.
Tetapi
ketersediaan lemak (gr/kapita/hari) cenderung menurun seperti yang ditujukkan pada Gambar 9. Penyebab utama berfluktuasinya ketersediaan tersebut, antara lain disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya secara arif dan adanya gangguan iklim, dan juga di pengaruhi oleh jumlah permintaan terhadap pangan yang merupakan dampak dari peningkatan pendapatan masyarakat. Terkait dengan penurunan ketersediaan lemak, antara lain disebabkan oleh produksi pangan hewani tidak mengalami peningkatan produksi yang cukup besar, serta pertambahan penduduk tiap tahun semakin bertambah.
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
21
Gambar 7. Perkembangan Ketersediaan Energi (Kal/Kap/Hari)
Sumber : Dinas Pertanian dan ketahanan pangan, 2011 Produksi pangan cenderung naik yang menunjukkan besarnya kecukupan penyediaan pangan yang dipenuhi dari produksi dalam negeri. Untuk ketersediaan energy pada tahun 2003-2007 cenderung naik, sedangkan periode tahun 2008-2010 kecenderungannya menurun. Hal ini dipengaruhi oleh semaikin bertambahnya jumlah penduduk sedangkan produksi stagnan. Akan tetapi secara nasional angka ketersediaan energy di Provinsi Gorontalo telah melebihi angka ketersediaan energy yang diamanatkan pada pertemuan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi IX Tahun 2008, bahwa tingkat ketersediaan energ di Indonesia adalah 2200 kkal. Gambar 8. Ketersediaan Protein (Gram/Hari)
Sumber : Dinas Pertanian dan ketahanan pangan, 2011. Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
22
Sedangkan ketersediaan protein yang diamanatkan pada WNPG tahun 2008 adalah 57 gram/hari. Untuk kondisi di Provinsi Gorontalo, ketersediaan protein masih melebihi angka nasional yaitu berkisar 65,45-194,45 gram/hari atau 114,8% 341% diatas angka nasional. Pada tahun 2003-2008 ketersediaan protein cenderung naik, akan tetapi pada tahun 2009-2010 ketersediaannya cenderung turun. hal ini dipengaruhi oleh produksi pangan hewani tidak mengalami peningkatan produksi yang cukup besar, apa bila dibandingkan dengan pertambahan penduduk setiap tahun. Gambar 9. Ketersediaan Lemak (Gram/Kap/Hari)
Sumber : Dinas Pertanian dan ketahanan pangan, 2011.
Ketersediaan lemak kecenderungannya turun, hal diakibatkan oleh produksi pangan hewani tidak mengalami peningkatan produksi yang cukup besar, serta pertambahan penduduk tiap tahun semakin bertambah. 2.3.2. Perkembangan PPH Ketersediaan dan Konsumsi Pola Pangan Harapan (PPH) adalah komposisi kelompok pangan utama yang bila dikonsumsi
dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya.
Apabila skor PPH tinggi, maka ketersediaan dan konsumsinya semakin beragam. PPH ketersediaan di Gorontalo, mengalami naik turun, kondisi ini diakibatkan oleh tidak dinamisnya peningkatan produksi. PPH ideal yang diharapkan pada tahun 2020 adalah 100, sedangkan PPH aktualnya berkisar antara 60,8-68,3 seperti ditunjukkan pada Gambar berikut
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
23
Gambar 10. Grafik Perkembangan dan Sasaran PPH
Sumber : Dinas Pertanian dan ketahanan pangan, 2011. Pada Gambar diatas, performance PPH konsumsi yang menggambarkan keberagaman tingkat konsumsi masyarakat selang 2004-2010 belum mencapai sasaran sampai pada angka 80,2. Ketidakberagaman ini disebabkan oleh dominannya tingkat konsumsi kelompok pangan padi-padian khususnya beras dan masih rendahnya konsumsi untuk kelompok pangan umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan serta sayur dan buah. Oleh karena itu telah dilakukan upaya penganekaragaman pola konsumsi pangan melalui program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) dan kampanye “ One day no rice “.
Gambar 11. Grafik Perkembangan dan Sasaran PPH
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
24
Sumber : Dinas Pertanian dan ketahanan pangan, 2011.
Hasil analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi tahun 2012, yang diolah berdasarkan data ketersediaan produksi pangan pokok (padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar) menunjukkan, bahwa wilayah Provinsi Gorontalo secara total berada pada status aman, kecuali wilayah Kota Gorontalo. Hal ini disebabkan karena lahan produktif sangat sedikit jumlahnya dan pertambahan penduduk yang meningkat secara signifikan sehingga menjadikan wilayah Kota Gorontalo sebagai wilayah Rawan pangan secara Kualitatif. Selain itu, wilayah (desa, kecamatan, kabupaten) menjadi rawan pangan apabila terbatasnya sumberdaya pertanian, jumlah penduduk dan pertumbuhannya yang tinggi serta aksesibilitas pangan yang sulit untuk menjangkau wilayah-wilayah tersebut. Menjadi skala prioritas selain ketahanan pangan adalah keamanan pangan (food and bio security) juga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, karena keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh masyarakat. Oleh karena itu industri pangan yang berperan sebagai pengedar pangan ke konsumen harus memenuhi standar mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa tahun terakhir ini keamanan pangan selalu menjadi pertimbangan pokok dalam perdagangan, baik perdagangan nasional maupun perdagangan internasional. Di seluruh dunia kesadaran dalam hal keamanan pangan semakin meningkat. Pangan semakin penting dan vital peranannya dalam perdagangan dunia. Berkaitan dengan keamanan pangan sampai saat ini belum ada sinergitas yang mantap antara pemerintah daerah dengan lembaga-lembaga internasional, regional, sub regional, dan antar daerah guna memperkuat ketahanan pangan serta masih terbatasnya pusat-pusat riset untuk mendukung food and bio-security.
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
25
Tabel 15. Situasi Pangan dan Gizi Di Provinsi Gorontalo Tahun 2012
Skor Ketersediaan Pangan
Indeks Skor Skor Akses Skor Komposit Pemanfaatan Pangan Komposit Tahun 2012 Pangan (IKT)
No
Kecamatan
1
KABUPATEN BOALEMO
1
3
1
5
3
2
KABUPATEN GORONTALO
1
3
1
5
3
3
KABUPATEN POHUWATO
1
3
1
5
3
4
KABUPATEN BONE BOLANGO
1
3
1
5
3
5
KABUPATEN GORONTALO UTARA
1
3
1
5
3
6
KOTA GORONTALO
3
2
1
6
3
Provinsi Gorontalo
1
3
1
5
3
Sumber data : Hasil Olahan Subdinas Ketahanan Pangan Tahun 2012 Keterangan : Rasio 3≤r≤4 5≤r≤6 5≤r≤9
Skor 1 2 3
Warna Hijau Kuning Merah
* Tanpa ada Bobot 3 * Ada Bobot 3
Mengacu pada Tabel 15, hanya Kota Gorontalo yang skor ketersediaan pangannya dikategorikan rawan, sementara seluruh kabupaten dipandang relative aman, tetapi dari aspek skor akses pangan seluruh kabupaten dinilai rawan. Untuk skor pemanfaatan pangan seluruh kabupaten/kota dikategorikan aman dan indeks komposit (IKT) seluruh wilayah kabupaten/kota dinilai rawan. Situasi Pangan dan Gizi, adalah penggambaran dari kondisi pangan dan gizi (Tingkat kerawanan dan Kewaspadaan Pangan) di masyarakat Provinsi Gorontalo, sesuai dengan amanat Undang-Undang No 7 Tahun 2006 tentang Pangan yaitu pelaksanaan pemantauan kondisi pangan dan gizi berdasarkan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi yang harus dilaksanakan oleh institusi ketahanan pangan disetiap tingkatan wilayah. Hasil analisa Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi tahun 2012, yang diolah berdasarkan data ketersediaan produksi pangan pokok (padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar) menunjukkan, bahwa wilayah Provinsi Gorontalo secara total berada pada status aman, kecuali wilayah Kota Gorontalo. hal ini disebabkan karena lahan produktif sangat sedikit jumlahnya (alih fungsi lahan sangat tinggi) Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
26
untuk menopang produksi yang akan menjadi bahan pangan pada wilayah tersebut. Disamping itu pula jumlah penduduk pada wilayah Kota Gorontalo, setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini tidak sejalan dengan peningkatan dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan produktif, sehingga menjadikan wilayah Kota Gorontalo sebagai wilayah Rawan pangan secara Kualitatif. Analisa akses pangan, yang datanya dikumpulkan dari status keluarga prasejahtera dan sejahtera I (BKKBN Provinsi), di Provinsi Gorontalo berdasarkan skor dari rasio sistem kewaspadaan pangan dan gizi, termasuk pada skor merah (rawan pangan) kecuali Kota Gorontalo dalam kondisi waspada.
Hubungan
kondisi aman dan waspada pada akses pangan di wilayah Provinsi Gorontalo, lebih kearah jumlahdari keluarga pras sejahtera dan sejahtera I, apabila pada suatu wilayah jumlahnya melebihi 40% dari total jumlah keluarga yang berada pada wilayah tersebut, berarti wilayah tersebut berada pada kondisi kesulitan mengakses pangan (rawan Pangan), sedangkan untuk skor pada suatu wilayah apabila jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera I bekisar antara 20 – 40%, dan apabila jumlahnya kurang dari 20% dapat diartikan wilayah tersebut dari aspek akses pangan berada pada kondisi Aman. Aspek pemanfaatan pangan digambarkan dengan skor pemanfaatan pangan. Standar yang di gunakan adalah standar berdasarkan sistem kewaspadaan pangan dan gizi yaitu Indikator status gizi balita yang dinilai dengan prevalensi gizi kurang dan buruk pada balita di masing-masing yang dikumpulkan sekali setahun melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) dengan skor <15 % dikatagorikan pemanfaatan pada wilayah tersebut rawan terhadap pangan, 15 < 20 % waspada terhadap pemanfaatan pangan dan > 20% di katagorikan pada wilayah tersebut termasuk pemanfaatan pangannya sangat kurang (rawan Pangan). Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisa terhadap data PSG untuk wilayah gorontalo relatif sudah berada pada wilayah aman terhadap pemanfaatan pangan. Hal ini tergambar dari skor pada semua wilayah Kabupaten dan Kota berada pada kondisi aman (skor 1). Secara komposit indeks tahun 2012, Provinsi Gorontalo masih termasuk katagori wilaah yang rawan pangan. Hal ini, bukan disebabkan oleh tingginya faktor produksi komoditi pangan (aspek ketersediaan) kecuali Kota Gorontalo, melainkan Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
27
dari aspek akses atau kondisi jumlah keluarga Prasejahtera dan Sejahtera I masih ditas 40% dari total jumlah keluarga di Provinsi Gorontalo. 2.3.3. Perkembangan Informasi dan Pembelajaran Jagung Kinerja pelayanan SKPD Badan Pusat Informasi Jagung mempunyai rasio antara 100 % sampai dengan 140 %. Hal ini menunjukan bahwa target yang telah ditetapkan, telah dicapai malah ada yang dilampaui. Sedangkan untuk Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD bahwa ratio realisasi anggaran berkisar antara 96,9 % sampai dengan 98,18 %. Adapun tabel pencapaian kinerja pelayanan dan anggaran dan realisasi pendanaan SKPD dapat dilihat Tabel dibawah ini :
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
28
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BKPPIJ 2.4.1. Tantangan Tantangan yang ada pada Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung adalah : 1. Kuranganya pelatihan terhadap Penyuluh/Pendamping dalam menjalankan setiap program untuk pembinaan masyarakat. 2. Belum terlaksananya dengan baik diversifikasi produksi dan konsumsi pangan. 3. Belum meratanya pengendalian harga gabah pada tingkat petani disaat panen raya. 4. Terbatasnya tenaga/sumber daya aparatur baik kualitas maupun kuantitas 5. Adanya kecenderungan masyarakat makanan cepat saji dari bahan impor. 6. Perilaku masyarakat yang masih cenderung sulit merubah pola makan (pangan alternatif yang berasal sumber pangan lokal) dalam hal ini karena kebiasaan sejak kecil. 7. Kurangnya kesadaran masyarakat khusunya Kelompok Afinitas dalam pengembalian dana Bansos guna meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan Lembaga Keuangan Desa (LKD). 9. Adanya dukungan dan kesempatan yang luas dari pemerintah daerah dan Pusat terhadap pengembangan TI 10. Kebutuhan akan data dan informasi yang diolah secara elektronik cukup tinggi baik oleh masyarakat dan akademisi ataupun stakeholders lainnya. 11. Belum tersedianya data potensi daerah yang terintegrasi 12. Masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan masyrakat terhadap agribisnis jagung 13. Sektor pertanian merupakan program unggulan
2.4.2. Peluang Peluang yang ada pada Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung adalah : 1. Tersedianya anggaran dari APBD maupun APBN untuk menunjang terselenggaranya kegiatan penyuluhan. 2. Adanya
koordinasi
dengan
Badan
POM,
dinas
Kesehatan,
DinasPerindustrian dan Perdagangan Ketahanan Pangan daerah dan MUI Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
29
melakukan berbagai upaya agar terdapat standar pangan yang sehat serta halal. 3. Pekarangan masyarakat yang tersedia untuk dilaksanakan penanaman pangan lokal yang berkualitas serta dapat meningkatkan pendapatan. 4. Adanya harga pembelian pemerintah yang dilaksanakan oleh Bulog, LDPM dan Kelompok Lumbung Masyarakat. 5. Terbentuknya Kelompok Afinitas pada daerah rawan pangan yang dapat mendorong peningkatan pendapatan masyarakat miskin. 6. Adanya kebijakan Nasional percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). 7. Tersedianya teknologi budidaya informasi dan komunikasi. 8. Adanya kebijakan pemerintah bahwa ketahanan pangan merupakan urusan wajib. 9. Makin tingginya tuntutan terhadap perbaikan kualitas hasil jagung 10. Kurangnya komitmen atas pengembangan Teknologi
Informasi
di
lingkungan Pemerintahan Kabupaten kota 11. Masih rendahnya kenginan stakeholder dalam mendapatkan informasi melalui sistim teknologi informasi.
Rencana Strategik Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo 2013-2017
30
BAB III 3.1.
ISU-ISU STRATEGIS
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan BPIJ a. Terbatasnya tenaga/sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas sehingga kinerja belum maksimal sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan. b. Data produksi pangan masih merupakan data agregat kabupaten dan belum rinci data kecamatan dan desa sehingga kualitas dan validitas hasil analisis/pelaporan FSVA dan SKPG belum sesuai dengan yang diharapkan. c. Data ekspor dan impor pangan masih terbatas pada data pangan tertentu, dan belum merupakan data pangan secara menyeluruh, sehingga sangat menghambat dalam penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Analisis Ketersediaan Pangan Wilayah. d. Penanganan daerah rawan pangan khususnya pemberdayaan masyarakat desa miskin belum maksimal. e.
Sarana dan Prasarana untuk keamanan pangan belum ada.
f.
Masih rendahnya kepedulian masyarakat tentang keamanan pangan karena terbatasnya pengetahuan dan daya beli terhadap produk pangan yang aman
g. Masih kurangnya ragam informasi dan teknologi jagung/komoditi unggulan daerah yang disajikan berbasis teknologi informasi. h. Masih kurangnya media dan materi informasi yang aktual dan terbaru serta SDM yang punya kompeten. i.
Masih terbatasnya informasi/promosi terhadap kelembagaan pembelajaran, sarana dan prasarana mengakibatkan akses informasi stakeholders masih rendah.
3.2.
Telaahan Visi, Misi Dan Gubernur Dan Wakil
Gubernur Gorontalo Tahun
2012-2017 Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Provinsi Gorontalo pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017, maka untuk Lima Tahun kedepan telah disusun Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih sebagai berikut: A.VISI TERWUJUDNYA
PERCEPATAN
PEMBANGUNAN
BERBAGAI
BIDANG SERTA PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT YANG BERKEADILAN DI PROVINSI GORONTALO. Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
31
Dengan penjelasan sebagai berikut 1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan diberbagai bidang: Merupakan suatu target dari kinerja pemerintah Provinsi untuk sebuah konteks pembangunan lebih merata, melalui optimalisasi segala sumber daya yang ada artinya semua pihak harus lebih berinovasi, sekaligus membangun sinkronisasi antar daerah Kabupaten/Kota guna mengjar target pertumbuhan pembangunan, dengan membandingkan hasil sekarang dengan hasil sebelumnya. 2. Peningkatan Ekonomi Masyarakat Yang Berkeadilan: Merupakan suatu tindakan yang mengedepankan produktivitas dan nilai tambah masyarakat, dengan menyediakan tuntutan kebutuhan dasar, membangkitkan etos kerja wirausaha, meningkatkan sector unggulan daerah, meningkatkan laju investasi, mengurangi pengangguran, serta peningkatan infrastruktur ekonomi. Dan semua itu semata dikaryanyatakan untuk kesjahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo tercinta. Untuk mewujudkan Visi tersebut maka Misi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: B. MISI 1) Memfokuskan peningkatan ekonomi atas dasar optimalisasi potensi kewilayahan,
mendorong
laju
investasi,
percepatan
pembangunan
infrastruktur pedesaan, sekaligus mengembangkan potensi unggulan dengan mengakselerasi secara cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat. 2) Meningkatkan
kualitas
Sumberdaya
Manusia
melalui
pendekatan
kesesuaian keahlian serta pemenuhan mutu kualitas penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan. 3) Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumberdaya Kelautan, Pertanian, Peternakan, kehutanan, Danau Limboto dan potensi lingkungan lainnya yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran masyarakat. 4) mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan beragama yang rukun penuh kesejukan sekaligus memelihara keragaman budaya. Serta memperkuat peran Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan terhadap anak, termasuk issue kesetaraan Gender dalam Pembangunan. Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
32
5) Menciptakan sinergitas diantara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk meningkatkan kinerja pelayanan public, menurunkan \angka kemiskinan serta menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
Penjelasan misi sebagai berikut: Misi Pertama ini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dalam hal pencapaian peningkatan produktivitas ekonomi masyarakats serta laju investasi
yang
disesuaikan
dengan
kondisi
masing-masing
daerak
Kabupaten/Kota sehingga rakyat Provinsi Gorontalo lebih cepat keluar dari belenggu kemiskinan, pengangguran, minimnya sandang, pangan dan papan, sekaligus pemenuhan keterbatsan infrastruktur dasar Jalan, Jembatan, Air Bersih, Listrik yang selama nini dikeluhkan oleh khususnya masyarakat pedesaan. Konteks ini termasuk menindaklanjuti agenda sector unggulan daerah berupa Konsep Agropolitan dimana jagung sebagai “Branding Gorontalo” yang diintegrasikan melalui Pengelolaan Peternakan Sapi, sekaligus meningkatkan manajemen Pertanian dan Perkebunan dengan pola One Village One Production, sehingga secara nyata dapat meningkatkan kemakmuran rakyat. Disamping itu hal yang didorong berupa membangkitkan industri dan usaha kecil menengah, koperasi, kepariwisataan dan kenudahan dalam akses permodalan diantaranya melalui Kredit Usaha Rakyat yang mudah serta tidak berbelit-belit. Misi Kedua ini ditargetkan pemenuhan akan ketersediaan sumber daya manusia dengan tingkat kualitas siap pakai, sekaligus bertujuan memberikan jaminan yang memadai melalui layanan “Gartis” terhadap penyelenggaraan pendidikan dasar hingga menengah, termasuk dibidang kesehatan melalui pola insentif yang diistilahkan Universal Total Covverage. Hal ini menjadi peran strategis unutk memastikan pemerintah daerah menciptakan sistem yang berkeadilan dari askes maupun mutu layanan yang baik khususnya bagi wanita miskin. Misi Ketiga diarahkan bagaiman meningkatkan produktivitas terhadap potensi sumber daya alam Kelautan, Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Danau Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
33
Limboto termasuk sumber daya pesisir yang termasuk dalam satu kesatuan wilayah Daerah Aliran Sungai, yang dikelola secara terpadu dan berkelanjutan tanpa
merusak
daya
dukung
lingkungan
alamnya.
Sekaligus
dapat
berkontribusi secara linear dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Misi Keempat Berorientasi pada pengembangan kemandirian dengan menumbuhkembangkan semangat partisipasi dan gotong royong, pencerahan terhadap nilai-nilai Agama, sekaligus mempertahankan nilai-nilai Adat Istiadat yang toleran antar sesame. Serta mengembangkan pemberdayaan perempuan dibidang ekonomi, social dan politik dan Perlindungan Anak, termasuk penghapusan terhadap segala bentuk tindakan kekerasan rumah tangga dan lingkungannya yang juga mengembangkan aspek kesetaraan Gender dalam Pembangunan Daerah. Misi Kelima Meningkatkan kinerja pemerintah yang dirahkan
dalam
perspektif otonomi daerah desentralisasi, dekonsentrasi maupun tugas pembantuan untuk saling bekerjasama dalam sistem koordinasi yang baik guna mewujudkan terhadap target kinerja pembangunan, pemenuhan hak-hak dasar diantaranya penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan yang baik, terjangkau dan non diskriminasi antara si kaya dan si Miskin. Sekaligus terus mengembangkan sistem tata pemerintahan yang baik demi kepentingan Good Public Service untuk Rakyat Provinsi Gorontalo. Sesuai penjelasan visi dan misi tersebut di atas maka BKPPIJ dalam melaksanakan
tugas
dan
fungsinya
mendukung
misi
ke-3
yaitu
Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumberdaya Kelautan, Pertanian, Peternakan, kehutanan, Danau Limboto dan potensi lingkungan lainnya yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran terinformasinya
masyarakat teknologi
yang
diarahkan
jagung.komoditi
uuntuk
unggulan
mengupayakan daerah
sekaligus
melakukan diseminasi inovasi teknoloogi serta pelatihan dan pembelajaran. 3.3.
Telaah Renstra K/L dan Renstra SKPD Berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi, maka RENSTRA Kementerian yang ditelaah yaitu RENSTRA Kementerian Pertanian yang antara lain :
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
34
(1)
Perakitan varietas tanaman pangan umur ultra genjah, toleran terhadap cekaman biotik/abiotik, dan adaptif untuk daerah tropis. Selain itu, juga dirakit inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas benih F1 hibrida padi dan jagung serta akselerasi penyebaran benih sumber untuk mempercepat adopsi varietas unggul baru.
(2)
Pengkayaan, pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya genetik pertanian; Perbaikan sifat unggul (produktivitas, adaptabilitas, tahan cekaman biotik, dan mutu) ternak, tanaman dan mikroba pertanian melalui teknik kultur in vitro, rekayasa genetik, dan marka molekuler serta pemanfaatan bioteknologi untuk pembentukan varietas, perbanyakan bibit, pengolahan produk dan limbah pertanian.
(3)
Menghasilkan pengetahuan, data dan informasi, serta analisis yang berkaitan dengan hasil: (1) pengkajian kebijakan penguatan dan perlindungan usaha pertanian, (2) pengkajian kebijakan sumberdaya alam, infratruktur dan investasi pertanian, (3) pengkajian kebijakan kelembagaan dan regulasi pertanian, (4) pengkajian kebijakan ekonomi makro, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan dan pembangunan pedesaan, (5) penelitian dinamika ekonomi pertanian dan pedesaan, (6) pelaksanaan evaluasi dan tanggap cepat atas isu kebijakan aktual.
(4)
Pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertanian diharapkan dapat dikembangkan masyarakat untuk percepatan diseminasi inovasi pertanian
(5)
Peningkatan kualitas pengkajian dan perumusan kebijakan pembangunan ketahanan pangan.
(6)
Pengembangan dan pemantapan ketahanan pangan masyarakat, daerah, dan nasional
(7)
Pengembangan kemampuan kelembagaan ketahanan pangan daerah;
(8)
Peningkatan koordinasi dalam perumusan kebijakan, dan pengembangan ketahanan pangan, serta pemantaauan dan evaluasi pelaksanaanya
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
35
3.4
Telaahan Rencanan Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 1
Menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis Provinsi untuk memanfaatkan
sumberdaya
alam
untuk
mewujudkan
keseimbangan
pemanfaatan ruang wilayah; 2
Mengembangkan kegiatan budidaya unggulan di dalam kawasan beserta prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian kawasan, ekonomi setempat;
3
Mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya pertanian dan perikanan untuk mewujudkan ketahanan pangan Provinsi, sebagai daerah pendukung lahan pertanian pangan berkelanjutan;
4
Pembangunan lumbung pangan dalam rangka menampung gabah pada waktu musim panen raya (tunda jual) dan menampung gabah antisipasi pada musimmusim tertentu.
5
Pembangunan lumbung pangan masyarakat dibangun di wilayah/daerah sentra produksi dan daerah rawan pangan. Oleh karena itu lumbung pangan dibangun (lokasi) pada daerah pemukiman sesuai dengan tata ruang wilayah
1.6.
Penentuan Isu-Isu Strategis Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang.Adapun issue-isue strategis adalah sebagai berikut :: 3.5.1. Strategis yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang antara lain dengan : a. Mengsinkronkan dan mengintegrasikan program kegiatan ketahanan pangan yang meliputi sub sistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dalam rangka mendukung percepatan penganekaragaman pangan. b. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi dalam pengembangan pangan berbasis potensi pangan lokal. c. Mengembangkan kelembagaan Ketahanan Pangan dan peningkata sumber daya aparatur dalam upaya pembinaan kepada petani/peserta pada desa mandiri pangan.
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
36
d. Mendorong tumbuhnya industri olahan pangan berbasis potensi lokal. 3.5.2. Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman antara lain dengan: a. Meningkatkan pemberdayaan aparatur ketahanan pangan baik secara kuantitas maupun kualitas, gabungan kelompok tani, kelompok tani sebagai kemitraan pelaksanaan P-LDPM dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan bertumpu pada sumber daya lokal. b. Meningkatkan fasilitasi petugas ketahanan pangan dalam sosialisasi pola konsumsi pangan yang memenuhi azas 3B dan aman, terutama yang berbasis potensi lokal. c. Menjaga stabilitas harga pangan. 3.5.3. Strategi yang menggunakan kelemahan untuk memanfaatkan peluang antara lain : a. Mengoptimalkan fungsi kelembagaan ketahanan pangan dan operator. b. Meningkatkan sumberdaya aparatur guna mewujudkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga berbasis pangan lokal. c. Meningkatkan kerjasama dengan institusi terkait dan pihak swasta dalam integrasi dan sinkronisasi kegiatan bidang konsumsi dan penganekaragaman pangan. d. Memfasilitsi permodalan petani. e. Mendorong terwujudnya kemandirian pangan masyarakat. 3.5.3. Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman antara lain dengan : a. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pertanian penghasil pangan olahan dan pangan alternatif. b. Memanfaatkan media informasi untuk mendukung ketahanan pangan pemasyarakatan melalui produk pangan dalam negeri/pangan lokal. c. Melakukan kampanye dan promosi tentang pola konsumsi dan diversifikasi pangan secara terus menerus melalui berbagai media. d. Mengembangkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman. e. Membangun cadangan pangan masyarakat.
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
37
Pembangunan ketahanan pangan merupakan salah satu faktor kunci dalam pembangunan suatu bangsa. Setidaknya ada beberapa isu strategis yang terkait dengan ketahanan pangan dan Informasi jagung yaitu : 1.
Pangan merupakan suatu kebutuhan dasar manusia, yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap individu;
2.
Pangan merupakan basis bagi pengembangan sumberdaya manusia berkwalitas, baik dalam arti biologis maupun intelektual;
3.
Pemantapan kebutuhan pangan merupakan basis pembangunan ekonomi, dan kebutuhan nasional bagi suatu negara yang berdaulat.
4.
Ketersediaan SDM yang yang kurang dalam hal rekayasa piranti lunak (Software) dan dalam mendesain dan mengupdating Website
5.
Belum optimalnya penyebaranluasan informasi
6.
Masih kurangnya materi informasi
7.
Belum optimalnya sarana lokasi kebun show windows
8.
Terbatasnya sarana penyimpanan koleksi plasma nutfah
9.
Masih terbatasnya koleksi-koleksi plasma nutfah
10.
Masih kurangnya informasi kajian tentang teknologi terapan jagung
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
38
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,
BAB IV
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi BKPPIJ Dengan memperhatikan prioritas pembangunan di Provinsi Gorontalo dan lingkungan strategis pembangunan pertanian, maka visi Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo periode 2013-2017 dirumuskan sebagai berikut: “Menjadi Institusi yang Handal dan Inovatif dalam Pemantapan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung Menuju Gorontalo yang Sejahtera”. Untuk mewujudkan visi pembangunan yang telah ditetapkan setiap instansi pemerintah harus mempunyai misi yang jelas. Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai, pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus kerja. Untuk mencapai visi trsebut, maka Badan Ketahanan
Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi
Gorontalo periode 2013-2017 mengemban misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan pangan 2. Meningkatkan distribusi dan penguatan cadangan pangan secara berkelanjutan 3. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan,
dengan
mengandalkan produksi dan potensi pangan lokal 4. Melakukan pengkajian, pengembangan, diseminasi dan informasi jagung yang komprehensif dari hulu sampai hilir 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.2.1. Tujuan 1.
Meningkatkan kinerja pelayanan SKPD yang didukung oleh SDM Aparatur yang berkualitas
2.
Meningkatkan kualitas data, perencanaan ,monitoring dan evaluasi
3.
Menyediakan pangan dalam jumlah yang cukup, beragam, aman dan sehat
4.
Terjaminnya sistem distribusi pangan yang baik, untuk menjamin stabilitas harga dan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
39
5.
Meningkatnya konsumsi pangan yang beragam, bermutu dan aman dengan memanfaatkan sumber pangan lokal
6.
Meningkatkan jumlah dan ragam informasi inovasi teknologi jagung yang disajikan berbasis teknologi informasi
4,2,2 Sasaran Sedangkan sasaran dari tujuan yang ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kinerja pelayanan aparatur sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD 2. Meningkatnya kualitas data, perencanaan ,monitoring dan evaluasi 3. Terpeliharanya ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan konsumsi masyarakat. 4. Terlaksananya distribusi pangan dengan harga yang terjangkau. 5. Terciptanya keseimbangan pola konsumsi pangan beragam dan bermutu melalui pengembangan pangan lokal. 6. Tersedianya informasi teknologi jagung.
4.3 Strategi 1. Pengembangan desa mandiri pangan dalam rangka pemberdayaan masyarakat miskin. 2. Menjaga stabilisasi harga pangan dalam rangka menjamin akses masyarakat terhadap pangan 3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dalam rangka pencapaian pola pangan beragam, berzi, seimbang dan aman. 4. Pengembangan Sistem Informasi Dini dan Penyediaan cadangan pangan yang cukup oleh pemerintah dan masyarakat. 5. Optimalisasi peran Dewan Ketahanan Pangan sebagai lembaga koordinasi ditingkat provinsi dan kabupaten/kota 6. Memperbanyak pengkajian teknologi jagung dalam rangka untuk menghasilkan berbagai macam informasi yang nantinya untuk didesiminasikan kepada stakeholders.
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
40
4.4 Kebijakan 1. Meningkatkan kemampuan membangun ketersediaan dan cadangan pangan dalam jumlah, mutu, dan keragaman yang cukup serta optimalisasi sumberdaya lokal diseluruh wilayah. 2. Meningkatkan kemampuan lembaga Pemerintah dan masyarakat dalam mengelola distribusi dan membina stabilitas harga pangan strategis 3. Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi pengembangan pangan lokal dan pengembangan kemitraan industri pengolahan pangan 4. Meningkatkan junlah ragam informasi inovasi teknologi, melalui kajian komoditi ungulan strategis daerah
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
41
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
BAB V
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Sebagai perwujudan dari beberapa strategi dan kebijakan dalam rangka mencapai setiap misi, maka langkah operasional harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti ketentuan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang merupakan konstribusi bagi pencapaian visi dan misi organisasi. Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang diarahkan untuk memenuhi sasaran, tujuan , dan misi organisasi. Sementara itu yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan suatu program dan kegiatan, baik kuatitatif maupun kualitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang dapat menggambarkan skala atau tingkat yang digunakan sebagai alat kegiatan pemantauan dan evaluasi, baik kinerja input, proses ,output, outcomes maupun impacts sesuai dengan sasaran rencana Adapun Program dan Kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1.
Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Sarana Prasarana dan SDM Aparatur -
Kegiatan Pelayanan jasa Administrasi Perkantoran
-
Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
-
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pertanian
2. Program Peningkatan perencanaan, monitoring dan evaluasi -
Penyusunan Rencana Program, Data monitoring dan evaluasi
-
Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan SKPD
3. Program Pengembangan Ketersediaan dan Kerawanan Pangan -
Analisis Ketersediaan dan Penanganan kerwanan pangan
4. Program Pengembangan Distribusi dan Cadangan Pangan -
Pengembangan Distribusi harga dan Cadangan Pangan
5. Program pengembangan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
42
-
Optimalisasi diversifikasi pangan lokal
-
Pengawasan Keamanan Pangan Segar
6. Program Pengkajian dan Informasi -
Pengakajian dan Pengembangan teknologi Inovasi jagung
-
Diseminasi dan Informasi Hasil Pengkajian dan Pengembangan inovasi teknologi jagung Pengembangan Kerjasama kelembagaan Adapun Tabel 10 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif sebagai terlampir.
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
43
INDIKATOR KINERJA
BAB VI
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG
Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indicator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Adapun tabel 11 indicator kinerja sebagaimana Terlampir
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
44
BAB VII
PENUTUP
Rencana strategi (renstra) adalah merupakan dokumen perencanaantaktis strategis dari organisasi Badan Ketahanan Pamgan dan Pusat Informasi jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo yang dapat di pedomani oleh seluruh anggota organisasi dalam rangka pencapaianvisi, misi serta tujuan dan sasaran organisasi sehingga dapat dijadikan sebagai instrumen kontrol dalam menghadapi peluang dan tantangan serta kecenderungan dimasa akan datang.Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo sebagai institusi pelaksanateknis pembangunan daerah dihadapkan pada sejumlah isu-isu pembangunan baik tingkat lokal, regional, nasional, dan global yang semakin kompleks.Renstra ini diharapkan dapat mengantisipasi berbagai perubahan yang tengah terjadi. Untuk implementasi renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Informasi Jagung (BKPPIJ) Provinsi Gorontalo ini, maka dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak akan dapat membantu dan mendorong tercapainya tujuan kita bersama.
Rencana Strategik Badan Pusat Informasi Jagung (BPIJ) Provinsi Gorontalo 2012-2017
45