BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pernbangunan
pertanian telah
mengalami
pergeseran
pendekatan produksi kepada pendekatan agribisnis.
dan
Pembangunan
agribisnis ini rnerupakan tanggapan terhadap perubahan lingkungan strategis
internasiondl
yaitu
meningkatnya
tekanan
implexantasi
kesepakatan GATTMO, globalisasi gerakan rehabilitasi dan konsewasi sumber daya ala~n, globalisasi perlindungan hak asasi manusia dan gerakan perbaikan kualitas produk. Perubahan lingkungan strategis domestik turut pula mempengaruhi perubahan pendekatan tersebut yang antara lain berllpa dinamika ekonomi makro, dinamika sosio-kultural politis dan dinamika struktur dernografi dan masalah kemisnlrsn. Perubahan lingkungan strategis seperti globi.!isasi
perdagangan
menyebhkan penjual komoditas pertanian, baik di pasar internasional maupun domestik, semakin bertambah banyak dan bersaing ketat, sementara kekuatan pembeli semakin dominan. Dengan demikian di sisi produsen diperlukan upaya untuk meningkatkac daya saing. Salah satu bentuk upaya mengantisipasi daya saing tersebu? adalah jaminan mutu produk (preference guaranfee) bagi konsumen dan biaya produk yang rendah. Mempertahankan keberadaan sektor pertanian Indonesia adalah sangat strategis bukan hanya untuk mernasok produksi pangan tetapi juga
untuk n;c;,ghidupi
berjuta-juta petani rniskin. Oleh karena iiu diperlukan
upaya untiik rnernbaiigun sosok agribisnis yang rnampu bersaing dalarn era perdagangan bebas. Untuk rnernberikan jarninan mutu atas produk tertentu bagi konsurnen dengan biaya rendah, diperiukan pengembangan sistern agribisnis yang terpadu. Dalarn mernbangun keterpaduan sistern agribisnis nasional, kendala utarna yang dihadapi adalah belurn terkonsolidasinya sistern usaha tani. Upaya konsolidasi usaha tani periu dilakukan untuk itiernbangun sosok ag~ibknisyang kornersial ddn mods;;;
yang rnampu
rnengikuti dinarnika perubahan permintaan dan bertahan dalam persaingan perdagangan dunia. Sebagai suatu sistern produksi, kegiatan produksi agribisnis tergantung dari berbagai rnasukan (inpuf) yang digunakan dalarn aktifitas tersebut. Berbagai rnasukan yang secara urnun terdapat dalam proses sistern produl(si agribisnis adalah luasan lahan, bibii juenih), jur~~iah penggunaan tenaga kerja dan tekndogi, 6;;i;~k serta obat-obatan (pestisida). Dengan kornbinasi tertentu atas penggunaan rnasukan tersebut diharapkan akan dihasilkan produk yang optimal dengan rnutu produk yang baik (Mubyarto, 1998). Seluruh aktifitas rnanusia, terrnasuk aktifitas agribisnis, diharapkan untuk
tetap
memperhatikan
wawasan
lingkungan
yaitu
tanpa
rnengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Ditinjau dari ekologi, kegiatan rnanusia harus berkesinarnbungan (susfainable) yaiiu rnenciptakan suatu kesetirnbangan antara ekologi, sosio ekonorni dan kearnanan sumberdaya (rnanusia dan alarn). Dengan rnernberi perhatian pada lingkungan,
kesinarnbungan kegiatan rnanusia diharapkan aka:! dapat berlangsung dalam waktu yang lama (Beroya, 2000). Dewasa ini telah terjadi perubahan yang sznga: cepat terhadap lingkungan bisnis yang sernakin turbulen dan kornpleks. Kondisi tersebut rnengharuskan sejurnlah pelaku bisnis di segala industri untuk rnenata kernbali, bahkan merevisinya, untuk rnenggali sejurnlah kompetensi dalarn rneraih keunggulan dan mengantisipasi kegagalan. Perlunya perusahaan untuk menata kembali perencanaan strategisnya, dalarn rnenghadapi perubahan lingkungan usaha pada akhirnya berrnuara pada tujuan untuk rneraih laba (Rangkuti, 2000). Pada kegiatan agribisnis dijurnpai fenornena seperti adanya percepatan inovasi produk-produk baru, pasar dan persaingan produk yang cenderung berubah lebih cepat daripada sub sektor industri lainnya dan agribisnis turut dipengaruhi oersaingan antar perusahaan. Perkernb~r~gan pula oleh lingkungan alarn, kebijakan pernerintah, orientasi sosial dan sistern nilai tentang pettanian serta perubahan struktur industri. Salah satu faktor produksi y a g turut berperan dalarn aktifitas dan keberhasiia~~sistem agribisnis adalah penggunaan pestisida. Peran pestisida sebagai zat aktif pelindung narnpak rnanakala sebuah kegiatan agribisnis terganggu oleh organisasi perusak sepetti hama (serangga) dan penyakit (bakteri dan virus). Di sisi lain keberadaan pestisida ternyata juga berperan dalarn rnerusak kornposisi unsur-unsur hara pada tanah, air dan bahkan udara (Sudarrno, 1992). Di banyak negara rnaju, penggunaan pestisida telah mendapat tentangan yang hebat. Mereka telah rnelakukan proteksi dan pelarangan
atas
beberapa jenis
pestisida tertentu.
Konsumen mereka juga
menunjukkan kecenderungan untuk menghindari produk yang teresidu oleh k:han
aMif pestisida. Di Indonesia, pemerintah telah melarang penggunaan
12 jenis pestisida sejak tahun 1990.
Seiring dengan munculnya fenornena era globalisasi, perubahan kondisi di atas akan rnenyebabkan industri penghasil dan pengolah pestisida seolah tidak lagi menarik. Yang paling tarnpak adalah rnenurunnya pangsa pasar yang selarna ini dibangun perusahaan. Untuk itu industri diharapkan mampu rnernberikan tanggapan yang cepat atas perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnisnya. Dengan dernikian diperlukan suatu inovasi yang rnendasar untuk mengantisipasi dan mengirnbangi perubahanperubahan yang terjadi.
!
B. ldentifikasi Masalah PT Petrosida Gresik sebagai penghasil pestisida di lndonesia
1
dituntut untuk selalu tanggap terhadap perubahan lingkungan usaha yang
1
cepat. Responsifitas pasar dan sentirnen negatif sebagian konsurnen atas
I
penggunaan pestisida berpengaruh pada eksistensi pesikida di pasaran, yang pada gilirannya berpengaruh terhadap kernarnpulabaan perusahaan. Beberapa respons negatif (penolakan) konsumen ditunjukkan antara lain oleh negara-negara ind!!stri rnaju (yang rnelarang penggunaan pestisida), peraturan pernerintah Indonesia (yang
rnelarang
dan
rnembatasi
penggunaan pestisida) serta transforrnasi perilaku masyarakat untuk "kernbali ke alarn" dan rnengkonsurnsi produk bebas pestisida.
" Apakah perencanaan strategi yang dirumuskan oleh manajemen telah sanggup rnengantisipasi perubahan lingkungan usaha yang terjadi, dan adakah relevansinya dengan tindakan atas keberhasilan yang telah dicapai selama ini ? 3. Bagaimana kemungkinan diterapkannya rekayasa ulang proses bisnis
perencanaan strategis PT Petrosida Gresik dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha ?
D. Tujuan dan Manfaat Peneliiian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengkaji penerapan perencanaan strategis yang disusun manajernen
dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha; 2. Merumuskan dan menyusun kembali suatu perencanaan strategis
melalui konsep rekayasa ulang proses bisnis, rlan 3. Mengkaji relevansi ysng rnuncul dari tindakan yang telah dilakukan oleh
PT Petrosida Gre-ik atas keberhasilan yang telah dicapai selama ini.
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan berrnanfaat sebagai berikut. I.Sebagai bahan kajian bagi rnanajemen untuk mempertirnbangkan dan
menilai kinerja PT Petrosida Gresik dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha; 2. Ssbagai bahan evaluasi atas penerapan perencanaan strategisnya, dan
3. Sebagai bahan pemikiran mengenai kemungkinan diterapkannya rekayasa ulang proses bisnis dalam perencanaan strategis PT Petrosida guna mengantisipasi perubahan lingkungan.
Sebagai salah satu BUMN yang berada di bawah group usaha PT Petrokimia Gresik, PT Petrosida memili~i beberapa kendala dalam merespons perubahan seperti yang umum terdapat pada beberapa BUMN lainnya. Kemampuan BUMN diharapkan untuk dapat mengalokasikan segenap sumberdaya yang sesuai dengan tujuan pembangunan, sementara sebagai suatu badan usaha harus juga menkrminkan etisiensi produksi dan etisiensi teknis. Peran ganda tersebut relatif menyulitkan perumusan strategi usahailya da11c-~nderl.!ngresisten terhadap perchahan.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan kondisl yang terjadi saat ini terutama terjadinya perubahan pada lingkungan ekstern perusahaan, PT Petrosida Gresik dituntut untuk selalu mampu mengantisipasi perubahan yang sedang terjadi. Dengan membuat perencana-n strategis berarti perusahaan akan membuat langkah-langkah alternatif yang lebih sesuai dengan perkembangan yang mungkin akan dihadapi pada rrasa mendatang. Perencanaan strategis merupakan suatu proses berpikir yang menuntut suatu kebizsaan dan keharusan untuk bekerja berdasarkan perkiraan masa depan yang dimulai dengan menggariskan sasaran, merumuskan strategi dan kebijaksanaan yang diperlukan dan mengembangkan program sesuai dengan strategi untuk mencapai hasil yang diharapkan. Masalah yang kemudian muncul dan dihadapi oleh PT Petrosida Gresik adalah sebagai berikut. 1. Sejauh mana perusahaan mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
pada lingkungan usaha ?
E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup
penelitian ini dibatasi
pada
evaluasi atas
perencanaan strategis yang telah disusun oleh PT ~etrosidaGresik dan perlunya dilakukan upaya rekayasa ulang proses bisnisnya.