DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN C. Ringkasan Informasi Tentang Kinerja
Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok yang disusun untuk tahun 2014 terdapat 6 (empat) sasaran yang telah dijabarkan melalui 14 (empat belas) indikator kinerja. Adapun capaian kinerja sasaran selama 1 tahun sebagai berikut;
Sasaran I :
Peningkatan
Mengoptimalkan
Produksi dan Produktifitas Pendekatan
Intensifikasi,
Pertanian
dengan
Ekstensifikasi
dan
Diversifikasi. Pada Sasaran I capaian kinerja di ukur melalui 5 indikator kinerja realisasinya 1 ( satu ) indikator kinerja mencapai 100% dan 4 ( empat ) indikator kinerja kurang 100% sesuai dengan yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Jumlah Kecamatan Yang Terkendali Serangan Organisme Penganggu Tanaman
pada
Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk Tanaman Perkebunan, Produk Pertanian
telah melaksanakan Sosialisasi dan Penyuluhan tentang pentingnya
Pengendalian OPT Tahun 2014 dengan realisasi capaian kinerja 70,70%. Pada Kegiatan ini telah dilaksanakan Sosialisasi pada tujuh Nagari antara lain : 1. Nagari Sungai Janiah 2. Nagari Cupak. 3. Nagari Talang. 4. Nagari Batu Banyak. 5. Nagari Kinari. 6. Nagari Koto Hilalang. 7. Nagari Koto Sani. Dan Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman telah dilaksanakan pada 2 ( dua ) Nagari yaitu : 1.
Nagari Kinari.
2.
Nagari Koto Gaek Guguk.
Permasalahan yang dihadapi masih kurangnya pemahaman Petani / Aparat Pemerintahan Nagari tentang pentingnya Pengendalian OPT. Tahun 2014 realisasi capaian kinerja keadaan 30 Oktober 2015 dengan Capaian Kinerja 74,14%
2. Jumlah Unit Pelaksanaan SL-PHT dan Temu Lapang
Tahun 2014 dengan capaian kinerja
100 %. Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna yang dilaksanakan sebanyak 4 ( empat ) Unit yang terdiri dari 2 ( dua ) Unit untuk SL-PHT dan 2 ( dua ) Unit Temu Lapang. Pada SL-PHT untuk 2
( dua ) lokasi yaitu :
1. Nagari Surian Kecamatan Pantai Cermin Komoditi Tanaman Kopi dengan peserta 20 orang. 2. Nagari Muaro Paneh Kecamatan Bukit Sundi Komoditi Tanaman Kakao dengan peserta 20 orang. Untuk Kegiatan Temu Lapang pada 2 ( dua ) lokasi yaitu : di Nagari Koto Gadang Guguak dengan Komoditi Tanaman Kelapa dengan jumlah peserta 20 orang, dan di Nagari Aio Luo dengan Komoditi Tanaman Karet dengan jumlah peserta 20 orang realisasi keadaan 30 Oktober 2015 dengan capaian kinerja 100%.
3. Luas Lahan Kebun Entres Karet
Pada Kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian /
Perkebunan Pembuatan Kebun Entres Karet dengan jumlah 2.000 batang ( 0,2 ) Ha yang terletak pada 2 ( dua ) Nagari yaitu di Nagari Sariak Alahan Tigo sebanyak 1.000 batang ( 0,1 ) Ha Kelompok Tani Bungo Lansano dan Nagari Aripan Kelompok Tani Bukik Lumuk sebanyak 1.000 batang
( 0,1 ) Ha ditambah dengan 20.000 biji untuk batang
bawah, karet okulasi sebanyak 7.000 batang dan bibit cengkeh sebanyak 8.000 batang pada masing – masing kelompok tani tersebut Tahun 2014 dengan Capaian Kinerja 90,98%. Tahun 2015 dengan target 100% realisasi keadaan 30 Oktober 2015 57,84 %.
4. Jumlah Kelompok Tani Yang Mendapatkan Penyuluhn
dapat disimpulkan bahwa persentase
pelaksanaan penyuluhn ditargetkan 100% dengan capaian kinerja 99,71%.
Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan dilaksanakan pada 7 ( tujuh ) Nagari yaitu : 1. Nagari Surian ( 2 Kelompok ) Komoditi Kopi. 2. Nagari Talang Babungo ( 2 Kelompok ) Komoditi Tebu. 3. Nagari Supayang ( 2 Kelompok ) Komoditi Kakao. 4. Nagari Alahan Panjang ( 1 Kelompok ) Komoditi Kopi. 5. Nagari Bukit Bais ( 1 Kelompok ) Komoditi Kakao. 6. Nagari Selayo ( 1 Kelompok ) Komoditi Kakao. 7. Nagari Cupak ( 1 Kelompok ) Komoditi Kopi. Untuk tahun 2015 target 10 Kelompok realisasi keadaan 30 Oktober 2015 dengan capaian kinerja 87,08%.
5. Luas Lahan Yang Dimanfaatkan Untuk Perkebunan Tembakau
Kegiatan Pembinaan
Kelembagaan Petani Tembakau berupa diadakan pertemuan dan Pelatihan terhadap kelompok tani tembakau serta pemberian benih tembakau, bibit kopi dan bibit cengkeh pemakaian pestisida, pupuk organik dan pupuk an organik yang tujuannya untuk meningkatkan penadapatan petani tembakau seluas 5 Ha yang terdapat pada 5 ( lima ) lokasi yaitu : 1. Nagari Surian. 2. Nagari Talang Babungo. 3. Nagari Sibarambang. 4. Nagari Sirukam. 5. Nagari Koto Hilalang. Permasalahan yang dihadapi tidak direalisasi 1 Unit Pengadaan Alat Mesin Perajang Tembakau, karena alat tersebut juga direncanakan dan telah dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Sumatera Barat. Tahun 2014 dengan capaian kinerja 90% dan Tahun 2015 realisasi keadaan 30 Oktober 2015 dengan capaian kinerja 61,38%.
Sasaran 2 : Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Strategis Daerah Pada Sasaran 2 capaian Indikator kinerja di ukur melalui 2 ( dua ) indikator kinerja, sesuai dengan yang telah ditetapkan sebagai berikut;
1. Panjang Jalan Produksi Yang Dibangun
sepanjang 7 Km yang dibangun pada Tahun
2014 pada 7 ( tujuh ) lokasi antara lain : 1.
Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak sepanjang 1 Km Pelaksana CV.Saniba Konstruksi.
2.
Nagari Paninggahan Kecamatan Junjung Sirih sepanjang 1 Km Pelaksana CV. Dua Putra Sejati.
3.
Nagari Katialo Kecamatan X Koto Diatas sepanjang 1 Km pelaksana CV. Dian Abadi.
4.
Nagari Sungai Jambur Kecamatan IX Koto Sungai Lasi sepanjang 1 Km pelaksana CV. Karya Guma.
5.
Nagari Aie Batumbuk Kecamatan Gunung Talang sepanjang 1 Km pelaksana CV. Cosa Nastra.
6.
Nagari Sariak Alahan Tigo Kecamatan Tigo Lurah sepanjang 1 Km pelaksana CV. Lugas Konstruksi.
7.
Nagari Selayo Kecamatan Kubung sepanjang 1 Km pelaksana CV. Ihsan.
Pada Tahun 2014 permasalahan yang dihadapi pada Kegiatan Pembuatan Jalan Produksi Perkebunan pada CV. Saniba Konstruksi pada lokasi Koto Sani tidak tercapai 100%, dengan tingkat capaian indikator kinerja 64%. Terkendala kondisi medan yang cukup berat dan jauh serta cuaca yang tidak mendukung.
Serta Rekanan memilih untuk
melakukan pemutusan kontrak dan penghitungan bobot.
2. Tersedianya
Dana
Pendamping
Kegiatan
TP-PSP
Kegiatan
Pendamping
Dana
Pembantuan Kegiatan TP-PSP dengan target 1 Tahun dengan keluaran terlaksananya pendampingan kegiatan TP-PSP dengan hasil dapat meningkatkan pendapatan petani. Permaslahan yang dihadapi terkendala masalah pelaksanaan fisik Kegiatan TP-PSP dilapangan, waktu pelaksanaannya hanya 3 bulan, kurangnya personil pelaksana kegiatan. Solusinya telah dilakukan koordinasi ke Kelompok, Nagari dan Propinsi. Untuk Tahun 2014 dengan capaian kinerja 75%.
Sasaran 3 : Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Pada Sasaran 3 capaian indikator kinerja di ukur melalui 5 ( lima ) indikator kinerja terdapat 4 ( empat ) indikator kinerja yang realisasinya
mencapaii target 100% dan 1 (satu)
indikator kinerja yang realisasinya yang tidak mencapai target 100% sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1.
Luas Cakupan Hutan dikelola KPH Kabupaten Solok
Kegiatan Pembentukan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi, yang dikelola oleh KPH Model Solok seluas 130.346 Ha dengan Jumlah Kecamatan 8 Kecamatan antara lain : 1. Kecamatan Hiliran Gumanti. 2. Kecamatan Lembah Gumanti. 3. Kecamatan Tigo Lurah. 4. Kecamatan Pantai Cermin. 5. Kecamatan Gunung Talang. 6. Kecamatan Payung Sekaki. 7. Kecamatan Lembang Jaya. 8. Kecamatan Danau Kembar. Dengan terkelolanya hutan secara efektif dan lestari maka akan terciptanya ketatalaksanaan kesatuan pengelolaan hutan, pengamanan
hutan dan hasil hutan.
Untuk Tahun 2014 dengan capaian kinerja 100% dan Tahun 2015 realisasi keadaan 30 Oktober 2015 dengan capaian kinerja 63,17%.
2.
Jumlah Kecamatan Dalam Proses Perizinan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan pada tingkat indikator sasaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu melaksanakan proses perizinan kehutanan dan non kehutanan, serta izin pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu sehingga dapat
terlaksananya
pengelola
dan
pemanfaatan
hutan
secara
lestari
dan
berkesinambungan. Untuk Tahun 2014 dengan capaian kinerja 100% dan Tahun 2015 realisasi keadaan 30 Oktober 2015 dengan capaian kinerja 79,56%.
3.
Luas Hutan dan Lahan Yang Direhabilitasi
Kegiatan Pembuatan Tanaman Reboisasi,
Persemaian Reboisasi, Hutan Rakyat, KBN, UP-UPSA, sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu melaksanakan pembuatan tanaman reboisasi pada kawasan hutan ( Hutan Produksi Terbatas ), dan juga bantuan bibit kehutanan kepada masyarakat, serta berkurangnya lahan kritis baik didalam maupun diluar kawasan hutan. Permasalahan
yang dihadapi kesalahan rekening penganggaran UPSA sebanyak Rp.80.000.000,-, Pakaian Kerja Pemadam Kebakaran tak sesuai anggaran ( dana kurang ) sebanyak Rp. 5.575.000.- sisa angggaran tender sebesar Rp. 424.043.523.-. Untuk Tahun 2014 dengan capaian kinerja 100% dan Tahun 2015 realisasi keadaan 30 Oktober 2015 dengan capaian kinerja 36,83%.
4.
Persentase Kawasan Hutan Lindung Yang Disurvey
Kegiatan Survey Lapangan Kawasan
Hutan Lindung, Permasalahan yang dihadapi pada Tahun 2014 pelaksanaan kegiatan tidak mencapai target kegiatan, karena adanya koordinasi dengan Tingkat Propinsi dan Kemeterian Kehutanan. Koordinasi pelaksanaan terhambat karena adanya perubahan Nomen Klatur Kementerian Kehutanan menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Solusinya beberapa pelaksanaan kegiatan diundur pelaksanaannya pada Tahun Berikutnya. Pelaksanaan Survey Lapangan Kawasan Hutan Lindung dengan 3 ( tiga ) lokasi yaitu : Kecamatan Tigo Lurah, Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Pantai Cermin. Untuk Tahun 2014 dengan tingkat capaian indikator kinerja 68% dan Tahun 2015 realisasi keadaan 30 Oktober 2015 dengan capaian kinerja 13,55%.
5.
Persentase Kasus Kerusakan Hutan Yang Ditangani Dalam Upaya Perlindungan dan Pengamanan Hutan
Kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan. Dalam upaya
meningkatkan Perindungan dan Pengamanan Hutan maka dilakukan Patroli Pengamanan dan Perlindungan Hutan terdapt barang bukti penebangan kayu liar sebanyak ± 16 m3, Belanja Sertifikasi Pengurusan SIM dan Senjata Api karena Anggaran tidak mencukupi. Untuk pengamanan hutan yang terdapat pada 20 Kenagarian di Kabupaten Solok perlu ditingkatkan kerusakan dan pengawasan hutan. Dilaksanakan operasional pengamanan hutan agar jangan terjadinya kerusakan hutan seperti penebangan liar ( Illegal Loging ). Untuk Tahun 2014 dengan tingkat capaian indikator kinerja 100% dan Tahun 2015 realisasi keadaan 30 Oktober 2015 dengan capaian kinerja 74,50%.
Sasaran 5 : Memperlancar Pengangkutan Hasil Pertanian dan Perkebunan dari Sentra Produksi Ke Jalan Kabupaten Pada Sasaran 4 capaian indikator kinerja di ukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yang realisasinya mencapai target 100% dari realisasi yang telah ditetapkan. Tahun 2014 telah terlaksana pemutakhiran data melalui Sistim Aplikasi Kepagawaian (SAPK) target dengan target 6869 orang terealisasi 6869 orang dengan capaian kinerja 100%. Tahun 2015 target 6869 orang realisasi keadaan 30 Oktober 2015 sebanyak
Sasaran 6 : Tercegahnya Kerusakan Hutan Pada Sasaran 4 capaian indikator kinerja di ukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yang realisasinya mencapai target 100% dari realisasi yang telah ditetapkan. Tahun 2014 telah terlaksana pemutakhiran data melalui Sistim Aplikasi Kepagawaian (SAPK) target dengan target 6869 orang terealisasi 6869 orang dengan capaian kinerja 100%. Tahun 2015 target 6869 orang realisasi keadaan 30 Oktober 2015 sebanyak