PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN 4.1
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Untuk menciptakan kondisi hidup yang sehat maka diperlukan program dan kegiatan yang menyentuh langsung pada peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat baik bagi tatanan rumah tangga maupun tatanan sekolah. Program ini bertujuan mewujudkan lingkungan hidup yang sehat, agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan, sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Sasaran yang ingin dicapai dalam program ini meliputi : 1. Meningkatnya porsentase keluarga penghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 56 %, persentase keluarga pengguna air bersih 100 % dari jumlah keluarga yang diperiksa (59,640 KK), Persentase keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan 62 % dan persentase tempat – tempat umum ( TTU ) yang memenuhi syarat menjadi 61%. 2. Meningkatnya pola hidup bersih dan sehat di masyarakat yang salah satunya dipresentasikan sebagai Desa Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan atau yang disebut sebagai desa ODF sebanyak 8 desa dari target 12 desa (66,7%). 3. Tersedianya dan tersosialisasikannya kebijakan dan pedoman, serta hukum yang menunjang program yang terdistribusi, penanggulangan KLB hingga ke desa. 4. Tersedianya alat, bahan, dan reagen untuk pengendalian faktor risiko dan pendukung penyelenggara program lingkungan sehat. Berdasarkan data yang ada, bahwa pada tahun 2011 angka kematian ibu di Dompu dilaporkan sekitar 175 kematian per 100.000 kelahiran hidup, Angka ini masih jauh lebih tinggi dari target nasional sebesar 125/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu yang tinggi sangat erat kaitannya dengan ditolong tidaknya persalinan oleh tenaga kesehatan/medis dan keterlambatan pertolongan disebabkan oleh kurangnya informasi dan buruknya Perilaku baik petugas maupun masyarakat. Yang dimakud dengan perilaku petugas adalah pemahaman petugas terhadap K1 (Kunjungan Pertama Ibu Hamil), K4 (Kunjungan Ibu Hamil 4 kali), Persalinan Nakes dan masa nifas. Sementara Angka Kematian Bayi (AKB) dilaporkan 3,7 kematian per 1.000 kelahiran hidup tahun 2011 dan 31 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2011. Penyebab langsung kematian bayi terbanyak disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran premature dan berat badan bayi lahir rendah. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah kurangnya ibu yang memberi ASI secara eksklusif, sehingga banyak bayi yang mudah terkena penyakit infeksi seperti Diare dan ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) sehingga menyebabkan kematian. Jumlah kasus DBD di Kabupaten Dompu pada tahun 2011 187 kasus dengan angka kesakitan 85,99, sementara jumlah kasus diare 7.392 kasus dan jumlah diare pada balita 3.411 kasus. Jumlah penderita penyakit malaria pada tahun yang sama 6.869 kasus malaria klinis atau 32 kasus per 1000 penduduk dan positif 618 kasus. Disisi lain jumlah rumah tangga yang telah dipantau kegiatan PHBSnya pada tahun 2011 sejumlah 8.183 atau 15,2% dari total Rumah Tangga di Kabupaten Dompu, yang telah ber PHBS sebesar 37,6% atau 3.078 Rumah Tangga. Kondisi ini masih sangat jauh dari harapan. Permasalahan diatas dapat dicegah dengan melaksanakan p o l a Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah tindakan yang dilakukan oleh
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
1
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
perorangan, kelompok atau masyarakat yang sesuai dengan norma-norma kesehatan, menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Disamping itu, dalam PHBS masyarakat diharapkan dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi dalam gerakan kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan PHBS, ada beberapa indikator yang dilihat dan dianlisa yakni: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan; Memberikan ASI ekslusif; Menimbang bayi dan balita setiap bulan; Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun; Menggunakan air bersih; Menggunakan jamban keluarga; Memberantas jentik nyamuk; Makan sayur dan buah setiap hari.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PHBS di Kabupaten Dompu 1. Tingkat sosialisasi yang masih kurang 2. Koordinasi Lintas sektor yang sangat minim 3. Akses terhadap informasi yang masih minim karena peran media yang belum optimal 4. Partisipasi masyarakat masih belum optimal dalam ber PHBS 5. Masih minimnya anggaran PHBS. 6. Belum adanya aturan yang mengatur tentang pelaksanaan PHBS di tatanan rumah tangga maupun tatanan sekolah 7. Monitoring dan evaluasi kegiatan PHBS pada tatanan Sekolah, Rumah Tangga dan Tempat-tempat Umum (TTU) 8. Komitmen para pengambil kebijakan yang masih rendah Untuk meningkatkan Kondisi PHBS di Kabupaten Dompu, diperlukan beberapa strategi yang efektif dan terpadu sehingga semua pihak secara sadar akan meningkatkan kondisi kesehatannya secara mandiri dan berkelanjutan. Oleh karena itu, beberapa hal di bawah ini dapat ditempuh antara lain yakni: 1. Sosialisasi penerapan PHBS di Lingungan Rumah Tangga, Institusi Kesehatan Sekolah, Tempat Kerja dan Tempat-tempat Umum yang ada di Kabupaten Dompu. 2. Mekanisme dan saluran PHBS di Lingkungan Rumah Tangga, Institusi Kesehatan Sekolah, Tempat Kerja dan Tempat-tempat Umum yang ada di Kabupaten Dompu. 3. Pelatihan bagi pengelola PHBS di di Lingungan Rumah Tangga, Institusi Kesehatan Sekolah, Tempat Kerja dan Tempat-tempat Umum yang ada di Kabupaten Dompu. 4. Membentukan Pokja PHBS di di Lingungan Rumah Tangga, Institusi Kesehatan Sekolah, Tempat Kerja dan Tempat-tempat Umum yang ada di Kabupaten Dompu. 5. Mengingat pola pelaksanaan PHBS yang belum merata dan belum optimal, maka perlu ada regulasi tentang penanggung jawab dan pengawasan PHBS di Lingkungan Rumah Tangga, Institusi Kesehatan, Sekolah, Tempat Kerja dan Tempat- tempat Umum yang ada di Kabupaten Dompu. Bisa dalam bentuk Surat Keputusan kepala daerah atau surat edaran kepala daerah.
4.1.1 Rencana Program dan Kegiatan PHBS dan Promosi Higieni Tahun 2013 Dengan melihat kondisi dan kendala telah diuraikan diatas serta mengingat pentingnya PHBS baik bagi tatanan rumah tangga maupun tatanan sekolah, beberapa program PHBS dalam dokumen Renstra dan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, telah merumuskan beberapa program terutama pada
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
2
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
peningkatan kegiatan Penyuluhan dan pelatihan tentang PHBS. Total dana yang direncanakan Rp 1.664.000.075 yang berasal dari berbagai sumber. Tabel di bawah ini beberapa rencana program dan kegiatan pada tahun 2013.
Tabel 4.1 Rencana program dan kegiatan PHBS dan Promosi Higieni tahun 2013 No.
Nama Program/Kegiatan
Satuan
Volume
Indikasi Biaya (Rp.)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan
1. 2.
Survei PHBS Sosialisasi hasil Survei PHBS Survei PHBS Tatanan Sekolah Survei PHBS Tatanan Sekolah untuk SLTP Survei PHBS Tatanan Sekolah SMU Penyuluhan Kelompok Masyarakat Pembinaan KK yang telah disurvei
Kgt Kec.
81
405.000.000 80.000.000
APBD II, APBD I, APBN APBD II
SKPD Penanggung jawab Dikes Dikes
250.000.000
APBD II, APBD I
Dikes
Sumber Dokumen Perencanaan Renstra Dikes Hasil Musrenbang Renstra Dikes
100.000.000
APBD II, APBD II
Dikes
Renstra Dikes
75.00.0000
APBD II, APBD I
Dikes
Renstra Dikes
45.000.0000
APBD II
Dikes
Renstra Dikes
45.000.000
APBD II
Dikes
Renstra Dikes
Dikes
Renstra Dikes
Dikes
Renstra Dikes
Dikes Plan
Renstra Dikes Renja Plan
Plan
Project Outline
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kali Kali Kali Kgt Kgt
8 50 20 15 9 9
Pemberian Sertifikasi Kgt 9.000.000 APBD II Rumah Tangga Ber 9 PHBS Lomba Rumah TanggaKgt 90.000.000 APBD II Desa Sehat Tingkat 9 Kecamatan Pelatihan Kader PHBS Kgt 9 135.000.000 APBD II,APBD I Deklarasi ODF di 33 Kgt 50.000.000 Donor 33 Desa Monitoring CLTS di 4 Kgt 50.000.000 Donor 4 kecamatan Jumlah 1.664.000.075 Sumber: Renstra & Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Tahun 2012 Project Outline Plan Dompu, 2013
4.1.2 Kegiatan PHBS dan Promosi Higinie Tahun 2012- teliti dan dipertajam Mengingat minimnya anggaran yang dietapkan oleh Pemerintah Daerah terhadap kegiatan PHBS, maka pada tahun 2012, Program PHBS di Kabupaten Dompu yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu hanya terdapat 2 kegiatan inti yakni a. Penyuluhan PHBS di Sekolah Dasar yang dilaksanakan di 9 Puskesmas pada 8 Kecamatan; dan b. Penyuluhan PHBS di Tatanan Rumah Tangga yang dilaksanakan di 9 Puskesmas pada 8 kecamatan Rincian kegiatan dan pendanaannya dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
3
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
Tabel 4.2 Kegiatan PHBS dan Promosi Higinie Yang Sedang Berjalan Tahun 2012. No.
Nama Program/Kegiatan
1.
Penyuluhan PHBS di SD
2.
Penyuluhan PHBS di Tatanan RT Pelatihan Community Lead Total Sanitation (CLTS)
3 4 5 6
Satuan Kgt Kgt Kgt
Kampanye CTPS
Kgt
Deklarasi ODF
Kgt
Monitoring CLTS
Kgt
Volume 9 9 1 9 4 4
Jumlah Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, 2012. Laporan Plan Dompu 2012.
Biaya (Rp.) 7.760.000 8.380.000 18.755.500 51.000.000
Sumber Dana APBD II APBD II Plan Dompu Plan Dompu
50.000.000 50.000.000
Plan Dompu
Lokasi kegiatan 8 Kecamatan 8 Kecamatan
Pelaksana kegiatan Dikes Kab Dompu Dikes Kab Dompu
Kec. Hu’u
Plan
9 Desa
Plan Dompu
4 Kecamatan
Plan Dompu
4 Kecamatan
Plan Dompu
185.895.500
4.2 Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Penyediaan prasarana dan sarana sanitasi di Kabupaten Dompu masih sangat terbatas, seperti keberadaan instalasi pengolah air limbah (IPAL) hanya terdapat pada bangunan-bangunan tertentu Rumah Sakit, Hotel, dan sebagian kecil industri. Sedangkan sebagian masyarakat membuang air limbah rumah tangganya dihuniannya masing-masing dan di beberapa lokasi secara komunal. Untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk di kawasan perkotaan di Kabupaten Dompu diperlukan sarana Sanitasi yang memadai khususnya kaitan dengan limbah Domestik. Akibat dari belum adanya sistem IPAL yang memadai menyebabkan masyarakat membuang limbah masih tergabung dengan drainase dan saluran irigasi. Pada sisi lain, pertumbuhan penduduk semakin meningkat, sementara lahan permukiman dimasa yang akan datang semkin berkurang, sehingga kabupaten dompu sangat memerlukan adanya Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT). Pemberian sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi lingkungan bagi kesehatan dan penyediaan sarana dan parasarana sanitasi pada lingkungan padat penduduk. Untuk skala kabupaten, perlunya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPKT) untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Dompu. Disamping itu, perbaikan sanitasi lingkungan juga perlu dilakukan khususnya pada kawasan padat penduduk dengan lahan dan ruang yang terbatas. Sistem sanitasi komunal menjadi salah satu alternatif pada lokasi-lokasi yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi atau pada kawasan kumuh. Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, maka idealnya pada setiap hunian rumah tangga atau kawasan permukiman harus memiliki sistem penanganan air limbahnya. Sistem Prasarana yang Direncanakan Sistem prasarana dan sarana pengelolaan air limbah di Kabupaten Dompu yang dapat direncanakan, antara lain: Pengembangan sanitasi lingkungan yang berbasis masyarakat, yang diharapkan masyarakat turut berperan serta aktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan. Peningkatan sarana sanitasi
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
4
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
yang menggunakan sistem pengolahan air limbah setempat (on-site system) baik secara individu maupun komunal. Penyiapan lahan untuk lokasi IPLT untuk skala kabupaten yang diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED).Sesuai dengan RPIJM 2011. Kegiatan yang sedang dan akan dilakukan untuk sub bidang limbah cair dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4. Sistem Off Site Saat ini Kabupaten Dompu belum memiliki sistem off site (terpusat), banyak kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Dompu dalam mewujudkan sistem terpusat. Selain itu kondisi topografi juga membuat pembuatan sanitasi terpusat akan menelan banyak biaya dan juga tidak efektif. Sebagai contoh Kota Dompu dibelah oleh 3 sungai besar dengan kedalaman mencapai 15 meter. Kondisi ini yang menyebabkan akan lebih efektif jika diterapkan sistem komunal ataupun terpusat sekala kawasan. Sistem On Site Sistem on site merupakan sistem yang banyak dikembangkan di Kabupaten Dompu dalam pengelolaan sanitasi secara individu dengan penggunaan septiktank. Selain itu direncanakan pula sistem komunal dengan pola Sanimas. Sistem ini dianggap lebih sesuai dengan kontur dan topografi Kabupaten Dompu.
4.2.2
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2013
Untuk melanjutkan kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya pada kegiatan pengelolaan Air Limbah Domestik, maka pada tahun 2013 telah direncanakan program/kegiatan untuk meningkatkan pengelolaan Air Limbah Domestik dengan memperioritaskan pada pembangunan Sarana dan Prasarana
Tabel 4.3 Rencana Program dan Kegiatan Pengolalaan Air Limbah Domestik Tahun 2013 No.
Nama Program/Kegiatan
1.
Penyusunan Masterplan Air Limbah Domestik Pembangunan IPAL Komunal Kota Kecamatan Dompu, kecamatan Woja) Pelatihan OM
2.
3 4 5 6 7 8
Advokasi, Sosialisasi dan Promosi Pembangunan MCK Plus Pembangunan Septiktenk Komunal Pengadaan Mobil Tinja Pembangunan IPLT (Kel Potu dan Bada)
Satuan
Volume
Indikasi Biaya (Rp.)
Kgt
1
250.000.000
Kgt
2
Sumber Pendanaan/Pembiayaan
SKPD Penanggung jawab PU Cipta Karya
Sumber Dokumen Perencanaan RPIJM
APBD II, APBDI, APBN
PU Cipta Karya, Dikes, Bappeda
RPIJM
APBD II
PU Cipta Karya, Dikes, Bappeda PU Cipta Karya, Dikes, Bappeda PU Cipta Karya Pu Cipta Karya PU Cipta Karya PU Cipta Karya
RPIJM
APBD II
1.800.000.000
kgt
1
150.000.000
Kgt
1
150.000.000
Kgt
4
1.200.000.000
Kgt
2
125.000.0000
unit
2
500.000.000
Kgt
1
1.500.000.000
APBD II APBDII, APBN APBII, APBN APBD II APBD II, APBN
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
RPIJM RPIJM RPIJM RPIJM RPIJM
5
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
No.
Nama Program/Kegiatan
Satuan
Volume
Total Sumber: Renja Dinas PU & RPIJM.2012.
Indikasi Biaya (Rp.)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan
SKPD Penanggung jawab
Sumber Dokumen Perencanaan
6.800.000.000
4.2.2 Kegiatan Air Limbah Domestik Tahun 2012 Mengingat minimnya anggaran untuk subsektor Air Limbah menyebabkan tidak terlalu banyak program yang menyentuh secara langsung terhadap pengelolaan Air Limbah. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahun 2012 yang tertuang dokumen RKA Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya adalah melalui pembangunan MCK Plus yang dilaksanakan secara bertahap di beberapa kecamatan. Pada tahun 2012 jumlah MCK Plus yang dibangun adalah 3 unit dengan total biaya Rp. 900.000.000, pembangunan septik tenk Komunal berlokasi di kecamatan Dompu dan Woja 2 unit dengan menelan anggaran Rp 125.000.000. Rinciannya tergambar pada tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4 Kegiatan Pengolahan Air Limbah Domestik Yang Sedang Berjalan Tahun 2012
No. 1 2 3
Satuan
Volume
Biaya (Rp)
Sumber Dana
Pembersihan Sedimen (Lumpur)
Kgt
1
5.000.000
Swadaya
Pembangunan MCK Plus
Kgt
3
900.000.000
APBN
2
125.000.000
APBN
Nama Program/Kegiatan
Pembangunan Septik Tank Kgt Komunal Jumlah Sumber: RKA Dinas PU Kab. Dompu, 2012.
Lokasi Kegiatan Kelurahan Bali I Kecmatan Dompu dan Woja Kec. Dompu dan Woja
Pelaksana Kegiatan Masyarakat PU Cipta karya PU Cipta Karya
1.030.000.000
4.3 Peningkatan Pengelolaan Persampahan Aktivitas masyarakat Dompu yang cukup tinggi saat ini, terutama di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Woja dan Kecamatan Dompu, berpengaruh yang cukup besar terhadap peningkatan volume dan jenis sampah yang di hasilkan. Berdasarkan data yang ada, rata-rata volume sampah yang di hasilkan setiap hari adalah 150 m3/hari, di angkut oleh 4 unit truk pengangkut sampah dan 3 unit truck armroll. Volume sampah yang cukup besar ini, oleh truck pengangkut akan di timbun dan di buang di TPA, dengan besar timbulan sampah yang ditangani per tahun hanya sepertiga dari keseluruhan timbulan, yaitu ± 454.425 m3/tahun, dari jumlah total timbulan sampah sebesar 1.361.450 m3/tahun. Belum tersedianya sistem pengolahan sampah yang baik, mengingat kondisi TPA Bara yang berlokasi di Kecamatan Woja Desa yang masih belum ditata dengan baik sehingga pengelolaan sampah dikabupaten Dompu khususnya di daerah perkotaan belum terlaksana dengan baik. Seperti telah diuraikan bab 3.3 tentang pengelolaan persampahan di Kabupaten Dompu, terbatasnya alat pengangkut sampah,sehingga cakupan layanannya masih terbatas pada perkotaan dan pasar. Oleh karena itu, kedepan beberapa agenda penting yang akan dituangkan dalam program perioritas SKPD (Dinas Pekerjaan Umum) antara lain: a. Penyusunan Masterplan Persampahan b. Revitalisasi TPA “ Bara” .
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
6
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
c. d. e. f. g.
Peningkatan sarana kebutuhan armada pengangkutan sampah Penambahan sarana dan prasarana TPS di tiap kecamatan khususnya diwilayah perkotaan Peningkatan peran masyarakat, gender dalam pengelolaan persampahan Peningkatan sosialisasi secara berkala untuk pengembangan pola penanganan sampah melalui 3R Pembangunan Prasarana Persampahan 3 R Skala kawasan.
Secara ringkas program yang sedang dan akan dilaksankan oleh Pemerintah Kabupaten Dompu untuk sub bidang persampahan dapat disimak pada Tabel 4.5 dan 4.6.
4.3.1
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2013
Untuk mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Dompu, terutama mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana, maka pada tahun 2013 Kabupaten Dompu menetapkan beberapa program dan kegiatan perioritas pengelolaan Persampahan. Program dan kegiatan tersebut akan direncanakan dari berbagai sumber pendanaan antara lain APBD II, APBD I dan APBN. Di bawah ini beberapa program dan kegiatan yang telah direncanakan tercantum dalam tabel 4.5.
Tabel 4.5 Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2013 No. 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10.
Nama Program/Kegiatan Penyusunan Masterplan Persampahan Pengadaan Gerobak Sampah Pemeliharaan Gerobak Sampah Pengadaan Container Sampah Pemeliharaan Container Sampah Pengadaan Truck Sampah Pemeliharaan Truck Sampah Sewa Alat Berat Gusur TPA Pengadaan Truck Amroll Pengadaan Alat Berat (Eksavator) Pengadaan Buldozer
Satuan
Volume
Indikasi Biaya (Rp.)
Sumber Pendanaan/Pembiayaa n
SKPD Penanggung Jawab
Sumber Dokumen Perencanaan
Kgt
1
250.000.000
APBD II
Dinas PU
Renja SKPD
Unit
11
82.500.000
APBD II
Dinas PU
Unit
50
50.000.000
APBD II
Unit
5
175.000.000
APBD II
Unit
19
95.000.000
APBD II
Unit
4
1.600.000.000
APBD II, I, APBN
Unit
8
40.000.0000
APBD II
Kgt
1
60.000.0000
APBD II
RenjaRenstra Dinas RenjaRenstra Dinas RenjaRenstra Dinas RenjaRenstra Dinas RenjaRenstra Dinas RenjaRenstra Dinas RenjaRenstra
Unit
2
700.000.000
APBD II, APBN
Unit
1
1.500.000.000
APBD II, APBN
Unit
1
1.000.000.000
APBD II, APBN
Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU
Dokumen usulan Dokumen Usulan
Dinas PU Dinas PU
6.452.500.000 Sumber: Dinas PU Kabupaten Dompu, 2012.
4.3.2 Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2012
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
7
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
Pada tahun 2012, pemerintah Kabupaten Dompu melalui Dinas Pekerjaan Umum Bidang Tata Ruang Seksi Kebersihan Kota dan Pemadam Kebakaran telah menyusun beberapa kegiatan untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan persampahan termasuk meningkatkan peran masyarakat dalam iuran persampahan sesuai dengan Perda Nomor 15 Tahun 2002 tentang Retribusi Kebersihan sebagaimana telah direvisi dengan Perda Nomor 18 Tahun 2011 tentang Retribusi Kebersihan. Di bawah ini beberapa kegiatan yang sedang dilaksanakan dibidang pengelolaan persampahan di Kabupaten Dompu tahun 2012.
Tabel 4.6 Kegiatan Pengolalaan Persampahan Yang Sedang Berjalan Tahun 2012 No.
Nama Program/Kegiatan Kontainer
Satuan
Volume
Biaya (Rp.)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Institusi Pelaksana
Unit
3
99.000.000
APBN
Kab Dompu
KLH
1
Pengadaan Sampah
2
Revitalisasi TPA “Bara”
Unit
1
5.000.000.000
APBN
TPA Bara
2. 3
Pengadaan Tong Sampah Pengadaan Gerobak Sampah
Unit Unit
26 16
78.000.000 97.606.000
APBN APBN
Kab Dompu Kab Dompu
4
Pemeliharaan Gerobak Sampah
Unit
35
35.000.0000
APBD II
Kab Dompu
5
Pemeliharaan Kontainer Sampah
Unit
15
75.000.000
APBD II
Kab Dompu
6
Sewa Alat Berat Gusur TPA
Tahun
1
60.000.000
APBD II
Kab. Dompu
7
Pembelian Obat Penyemprotan TPA
Tahun
1
15.000.000
APBD II
Kab. Dompu
Total
PU Bidang Tata Ruang KLH KLH Dinas PU Bidang Tata Ruang Dinas PU Bidang Tata Ruang Dinas PU Bidang Tata Ruang Dinas PUBidang Tata Ruang
5.774.606.000
Sumber: Dinas PU & KLH Kab. Dompu. 2012.
4.4
Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Pengelolaan Drainse lingkungan di Kabupaten Dompu dilingkupi oleh beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius antara lain: (1) banyak saluran drainase yang ada dalam kondisi rusak, sehingga kurang berfungsi secara optimal ; (2) masterplan sistem drainase untuk kabupaten Dompu belum tersedia; (3) saluran drainase sering dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat disekitar. Berangkat dari kondisi tersebut, maka sangat diperlukan program dan kegiatan perioritas untuk menangani persolaan drainase di Kabupaten Dompu. Untuk itu, beberapa program dan kegiatan yang perlu segera ditndaklanjuti adalah Penyusunan Masterplan Drainase serta penanganan drainase perkotaan khususnya di kawasan Kota Dompu dan Woja dengan mengoptimalkan Drainase Kota yang telah ada dengan melakukan perbaikan-perbaikan saluran yang telah rusak, dimensi saluran yang telah disesuaikan dengan kondisi di lapangan, pembuatan bak-bak kontrol dan memperhatikan elevasi saluran. Selain itu peran serta masyarakat dalam menjaga dan memelihara Drainase Perkotaan antara lain dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah dibadan saluran dan memelihara serta membersihkan saluran yang ada disekitarnya
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
8
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
secara berkala. Hal ini dapat dilakukan dengan sosialisasi secara intensif, koordinasi lintas sektor dan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat agar mau dan mampu untuk memelihara kondisi drainase dilingkungan mereka. Penanganan Drainase Perkotaan di Kota Dompu untuk mengurangi atau bahkan meniadakan genangan air pada suatu kawasan direncanakan dengan cara : (1) Pengangkatan dan pembersihan endapan dan sampah pada badan saluran; (2) Pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan saluran /drainase; (3) Rehabilitasi/ perbaikan diameter/dimensi saluran/ drainase; (4) Penyediaan dan perbaikan bak kontrol; (5) Penyesuaian elevasi saluran/ drainase; (6) Tidak mempergunakan saluran irigasi sebagai drainase kota; dan (7) Pembuatan sistem drainase kota dan desa yang terintegrasi.
4.4.1 Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Tahun 2013 Mengingat minimnya anggaran pembangunan drainase kabupaten Dompu, sehingga berakibat pada kondisi dan jumlah drainase yang belum memenuhi standar sehingga, pada tahun 2013 pemerintah daerah Kabupaten Dompu melalui Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta karya menyusun program dan kegiatan dengan anggaran yang diperkirakan sebesar RP. 13.081.323.000. Program dan kegiatan tersebut merupakan rekomendasi untuk memperbaiki kondisi drainase kabupaten Dompu. Secara rinci rencana program dan kegiatan pengelolaan Drainase Kabupaten Dompu pada tahun 2013 tergambar pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Rencana Program Kegiatan Pengelolaan Drainase Tahun 2013 No 1.
2. 3 4
Nama Program/Kegiatan
Satuan
Volume
Indikasi Biaya (Rp)
Masterplan Drainse Perkotaan Kgt 1 250.000.000 (Kecamatan Woja dan Dompu) Penanganan 13.079.673.000.000 Drainse & Trotoar Meter 5024 Jaringan Jalan Penanganan Drainse Kelurahan Kgt 1 700.000.000 Kandai II Penanganan Drainase Desa Kgt 1 700.000.000 Baka Jaya Total 13.081.323.000.000 Sumber: Dinas PU Bidang Cipta Karya. 2012.
SKPD Sumber Sumber Penanggung Dokumen pendanaan/pembiayaan jawab Perencanaan APBD II
Pu Cipta Karya
RPIJM, RTRW
APBN
PU & Bappeda
RPIJM
APBD II
PU Cipta Karya
RPIJM
APBD II
PU Cipta Karya
RPIJM
4.4.2 Kegiatan Pengelolaan Drainase Tahun 2012 Sedangkan program dan kegiatan yang sedang berjalan tahun 2012 adalah pembangunan drainase di desa Soro kecamatan Kempo 1 unit, pembangunan drainase di desa Mangge Asi 1 unit, pembangunan drainase Desa Nusa Jaya 1 unit, dan pembangunan drainase di kelurahan Bali kecamatan Dompu 1
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
9
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
unit. Gambaran secara umum kegiatan pengelolaan Drainse di Kabupaten Dompu tahun 2012 terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Kegiatan Pengelolaan Drainase Yang Sedang Berjalan No. 1. 2. 3 4
Nama Program/Kegiatan
Satuan
Pembangunan Drainse Desa Soro
Kgt
Pembangunan Drainase Desa mangge Asi
Kgt
Pembangunan Drainse Desa Nusa Jaya
Kgt
Pembangunan Drainse Kel Bali I
Kgt
Volume
Total
1 1 1 I
Biaya (Rp)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
85.000.000
APBD II
85.000.000
APBD II
85.000.000
APBD II
Desa Soro Kecamatan Kempo Desa Manggeasi Kecamatan DOmpu Desa Nusa jaya Kec.Manggelewa
85.000.000
APBD II
Kelurahan Bali Kec. Dompu
Pelaksana Kegiatan Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PU Bidang Cipta Karya
340.000.000
Sumber: RKA PU Bidang Cipta Karya 2012.
4.5 Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi 4.5.1 Air Minum/Air Bersih Dari 79 Desa dan Kelurahan yang ada di kabupaten Dompu, pelayanan air bersih yang dikelola PDAM mencakup 3 kecamatan yang letak desanya berada pada Induk Kota Kecamatan (IKK) dan selebihnya dikelola oleh Badan Pengelola Air Berish yang ada ditiap desa. Walaupun wilayah pelayanan air bersih telah cukup luas akan tetapi belum seluruh masyarakat memperoleh pelayanan air bersih. Untuk Kota Dompu, cakupan layanan air bersih dari PDAM baru mencapai 28%. Sementara ditingkat pedesaan yang dikelola langsung oleh Badan Pengelola Desa setempat baru mencapai 32%. Hal ini bisa terjadi karena keterbatasan jaringan perpipaan atau sebagian masyarakat enggan menjadi pelanggan PDAM karena telah menggunakan sumber air minum lainnya, seperti: sumur gali yang ada di setiap rumah tangga atau lingkungan serta sumber mata air yang dikelola oleh warga serta banyak sumber mata air yang ada di wilayah Kabupaten Dompu yang belum dimanfaatkan, yang dapat diartikan bahwa masih terbatasnya jaringan perpipaan ke permukiman atau sebagian masyarakat belum memanfaatkan jasa pelayanan PDAM karena masih menggunakan sumur gali atau sumber mata air untuk kebutuhan sehari-harinya. Penyediaan air minum di pedesaan sebagian besar telah diusahakan secara swadaya oleh masyarakat maupun pemerintah kabupaten Dompu dengan memanfaatkan sumber mata air yang telah ada. Secara umum permasalahan yang sering dihadapi dalam penyediaan sarana air minum di Kabupaten Dompu, antara lain: (1) Cakupan layanan sarana air minum masih relatif rendah; (2) terjadi benturan kepentingan pemanfaatan air untuk air minum dan irigasi pada sumber air baku yang digunakan oleh PDAM; (3) Debit air pada sumber mata air yang ada terjadi penurunan; (4) Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber-sumber mata air yang ada di kabupaten Dompu. Untuk mengatasi persoalan tersebut diatas, beberapa agenda penting yang harus segera dilaksanakan untuk meningkatkan c a k u pa n pelayanan air minum baik yang berada dikawasan perkotaan dan perdesaan antara lain:
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
10
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
a) Menambah jaringan perpipaan dan pemasangan baru dalam layanan jaringan PDAM ke permukiman warga; b) Memanfaatkan sumber mata air yang ada untuk peningkatan pelayanan air minum kepada masyarakat, khususnya masyarakat di kawasan rawan kekeringan dan air minum Khususnya mata air saneo dan rababaka untuk mendukung sumber mata air rora yang ada saat ini; c) Mencari titik pengambilan air baku yang pas dari segi elevasi dan debit sehingga tidak terjadi benturan sosial dengan masyarakat petani. d) Peningkatan kualitas air melalui Pengolan IPA (Instalasi Pengolahan Air) e) Penambahan sistem perpipaan pada desa-desa yang belum terlayani ai bersih Sistem Prasarana yang Direncanakan - Sistem Non Perpipaan, pada kawasan perdesaan dan kawasan rawan air minum dengan didukung mesin pompa dan bak penampungan serta mobil tangki air sebagai pemasok air saat warga mengalami krisis air minum pada saat musim kemarau tiba. - Sistem Perpipaan, penambahan jaringan perpipaan pada kawasan permukiman yang telah ada. Program yang sedang dilaksanakan diantaranya: Pengadaan dan pembangunan prasarana air bersih /air minum di pedesaan dengan dana APBD II, APBD I dan APB N yang rincian kegiatannya: (1) Pemantauan Uji petik kualitas air minum, (2) Pemasangan pipa distribusi jalur Kamudi Rababaka sepanjang 16.000 m’., (3) Membangun instalasi IPA di wilayah Sumber Air Baku Rababaka dan Saneo Kecamatan Woja. Beberapa program yang sedang direncanakan oleh PDAM/Dinas PU Cipta Karya diantaranya: 1. Pemanfaatan Mata Air Rababaka dan Saneo sebagai sumber air baku PDAM; 2. Peningkatan SR dan layananan distribusi perpipaan hingga 24 jam; Membentuk System Zona di wilayah pelayanan dan melakukan pemasangan baru sebanyak 3000 SR (Sambungan Rumah) yang merupakan bagian program MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) kerjasama Kabupaten Dompu dengan AUSAID. 3. Melakukan pergantian water meter pelanggan yang berumur diatas 10 tahun; Melakukan investasi untuk penambahan sambungan baru dengan melakukan kerjasama dengan pihak III. Secara garis besar, program yang sedang berjalan 2012 dan yang akan dikembangkan untuk sub sektor air bersih dapat dilihat pada Tabel 4.10 4.5.1 Rencana Program kegiatan Sanitasi Subsektor Air Minum/Air Bersih Tahun 2013 Tabel 4.9 adalah indikasi program sanitasi Kabupaten Dompu sub sektor Air Minum/Air Bersih yang dilaksanakan pada tahun 2013. Program /kegiatan tersebut lebih ditekankan pada pengembangan infrastruktur mengingat kondisi infrastruktur Air Minum/Air Bersih di Kabupaten Dompu belum memadai dibandingkan kebutuhan akan air minum yang semakin meningkat dari tahun ketahun. Mengingat kondisi tersebut, maka di Kabupaten Dompu memerlukan penyediaan air minum yang memenuhi standar kesehatan.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
11
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
Tabel 4.9 Rencana Program Kegiatan Sanitasi Subsektor Air Minum/Air Bersih Tahun 2013 No.
Nama Program/Kegiatan
1.
Pembangunan Sumber Air Baku Rora (Monggolenggo) Pemasangan Pipa Induk untuk Penggantian Pipa Lama
2.
3 4
5
6
Pembangunan Lab Uji Kualitas Air Pelatihan dan Pembekalan Tenaga (SDM) PDAM Kab. Dompu Pemasangan Pipa Untuk IKK Kilo Pemasangan Pipa Untuk IKK Hu’u
Satuan
Volume
Indikasi biaya (Rp.)
Sumber Pendanaan/Pembiayaan
Kgt
1
32.000.000.000
APBDII, APBD II, APBN
Meter
10.000
34.000.0000
APBD II, APBD I, APBN
Kgt
Kgt
Kgt
Kgt
1
1
1
1
7
1.500.000.000
350.000.000
4.000.000.000
8.000.000.000
APBD II, APBN
APBD II
APBN
APBN
6.000.000.000 Pemasangan Pipa IKK Pekat
Kgt
1
Total Sumber: Dinas PU Kab. Dompu 2012.
APBN
SKPD Penanggung jawab Dinas PUBidang Cipta karya Dinas PUBidang Cipta Karya Dinas PUBidang Cipta karya PU Cipta Karya, Bappeda Dinas PUBidang Cipta karya Dinas PUBidang Cipta karya Dinas PUBidang Cipta karya
Sumber Dokumen Perencanaan DED
DED
DED RPIJM, Masterplan Infrastrukutr PDT RPIJM, Masterplan Infrastrukutr PDT RPIJM, Masterplan Infrastrukutr PDT RPIJM, Masterplan Infrastrukutr PDT
52.190.000.000
4.5.2 Kegiatan Sanitasi Subsektor Air Minum/Air Bersih Tahun 2012 Pada tahun 2012, untuk memenuhi kebutuhan Air Minum/Air Bersih bagi masyarakat Kabupaten Dompu, Pemda Kabupaten Dompu melalui Dinas Pekerjaan Umm Bidang Cipta Karya, mencanangkan 9 jenis program dan kegiatan dikhususkan untuk pembangunan jaringan air bersih dengan total dana sebesar Rp. 13.636.330.000 ( Tiga Belas Milyar Enam Ratus Tiga Puluh Enam Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah). Pembangunan jaringan infrastruktur Air Minum tahun 2012 merupakan kelanjutan dari program dan kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga diharapkan pada tahun 2015 Kabupaten Dompu dapat mencapai target MDGs sebesar .................%.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
12
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU KELOMPOK KERJA AMPL-BM JL. SOEKARNO-HATTA NO. 29 TELP. 0373-21415
Tabel 4.10 Kegiatan Subsektor Air Minum/Air Bersih Yang Sedang Berjalan Tahun 2012 No.
Nama Program/Kegiatan
Satuan
Volume
1
Pembangunan Jaringan Air Bersih Desa Serakapi/Saneo
Kgt
1
2
Pembangunan Jaringan Air Bersih Desa Sori Tatanga
Kgt
1
3
Pembangunan Jaringan Air Bersih Desa so Tompo
Kgt
1
4
Pembangunan Jaringa Air Bersih Desa Doropeti Dusun Samada Pembangunan Jaringan Air Bersih Saneo Sori Sakolo
Kgt
1
Kgt
1
5 6
Pembangunan Jaringan Air Bersih Rababaka
Kgt
1
7
Pembangunan WTP Sumber Air Bersih Rababaka
Kgt
1
Pembangunan Jaringan Air Bersih Bakajaya Bara
Kgt
1
8 9
Pembangunan Jaringan Air Bersih IKK Kilo Total
Kgt
1
Biaya (Rp) 500.000.000
Sumber Dana APB II
Lokasi Kegiatan Desa Serakapi dan Saneo
200.000.000
APB II
136,233.000
APBD II
Desa Sori Tetanga Kec. Pekat Desa So Tompo
136.233.000
APBD II
700.000.000
APBD I
2.600.000.000
APBN
6.500.000.000
APBD I
1.000.000.000
APBD I
2.000.000.000
APBN
Desa Doropeti Dusun Samada Desa Saneo Desa Rababaka Kec.Woja Desa Rababaka Kec. Woja Desa Baka Jaya kec. Woja Kecamtan Kilo
Pelaksana Kegiatan Dinas PU Bidang Cipta Karya Dinas PUBidang Cipta Karya Dinas PUBidang Cipta Karya Dinas PUBidang Cipta Karya Dinas PUBidang Cipta Karya Dinas PUBidang Cipta Karya Dinas PUBidang Cipta Karya Dinas PUBidang Cipta Karya Dinas PUBidang Cipta Karya
13.636.233.000
Sumber: PU Cipta Karya, 2012.
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN DOMPU. 2012-2015
13