BAB IV PENGUJIAN ALAT
Dalam uji coba ini penulis akan melakukan simulasi alat dari kerja rangkaian sistem pengeruk sampah secara otomatis ini. Pengujian ini dilakukan untuk menguji sekaligus membuktikan alat yang telah dirancang oleh penulis. Alat tersebut bisa dioperasikan secara otomatis, dimana ada 2 motor yaitu motor roller dan motor up / down. Prinsip kerja alat ini terdiri dari dua pilihan yaitu system manual dan auto. Ketika system manual diaktifkan maka, push button roller, up / down, akan berjalan secara manual berdasarkan trigger melalui box operation.
Gambar 4.1. Simulasi Sistem Pengeruk Sampah Otomatis.
55
56
Langkah-langkah pengujian alat tersebut adalah sebagai berikut : 4.1
Proses pengujian sistem manual :
4.1.1 Taruh beberapa sampah ditempat simulasi -
Sampah disini sebagai media untuk menjalankan sistem manual pengeruk sampah berdasarkan penekanan push button. Penulis memakai beberapa contoh sampah yang akan digunakan yaitu kertas, gambus.
4.1.2 -
Nyalakan power 220 Vac
Power on dinyalakan untuk catu daya PLC, Power Supply, Motor DC. Power PLN yang digunakan adalah 220 Vac. Power on diaktifkan maka, PLC, Power Supply dalam keadaan run, maka system on bekerja mengaktifkan bagian hardware dan software secara countinue.
Gambar 4.2. Monitoring System On Pada Software CX-Programmer.
57
4.1.3 Pilih selector ke posisi manual -
Ketika system manual (Ch 0.03) diaktifkan maka, push button roller (Ch 0.00), up / down (Ch 0.01), akan berjalan secara manual berdasarkan trigger melalui box operation.
4.1.4 Tekan push button roller -
Tekan push button roller, maka akan berjalan untuk mengeruk sampah ditempat simulasi alat, setelah itu timer (delay) tercapai maka motor up (Ch 10.01) bergerak keatas menuju tempat penampungan sampah (daratan).
Gambar 4.3. Simulasi Alat Pada System Manual.
58
Gambar 4.4. Monitoring System Manual Pada Software CXProgrammer.
4.1.5 Trigger dari limit switch posisi atas -
Input limit switch posisi atas (In 0.05) detect maka akan mengaktifkan timer (delay) tercapai motor down (Ch 10.02) bergerak ke bawah media simulasi, hingga limit switch posisi bawah (Ch 0.06) terdeteksi maka motor down off , pas menuju posisi motor roller (Ch 10.00). Bila limit switch tidak deteksi, maka harus di by pass melalui push button up/down. Dari proses sebelumnya, berikut ini penulis buatkan table pengujianya
supaya dalam proses pembacaanya akan lebih mudah untuk dimengerti, dalam hal ini mulai dari proses pengerukan sampah hingga motor up / down, mengangkut sampah ke tempat penampungan (daratan), hingga kembali ke posisi semula.
59
Tabel 4.1. Pengujian system pengeruk sampah secara manual Pengujian
Pengamatan
Keterangan
System berjalan secara manual, Pilih selector manual
sesuai penekanan push button
Sesuai rencana
Motor pengangkut bergerak Tekan push button dari atas ke bawah, mengambil down (Pengangkut
Sesuai rencana sampah dari dasar tempat
sampah) simulasi Limit switch posisi Motor down off
Sesuai rencana
down detect Tekan push button
Motor pengeruk bergerak,
roller (Pengeruk
mengangkut sampah dari
sampah)
tempat simulasi
Timer internal tercapai
Delay on aktif, sekitar 7 detik
Sesuai rencana
Sesuai rencana
Motor pengangkut bergerak dari bawah ke atas, Tekan push button up mengangkut sampah dari dasar
Sesuai rencana
(Pengangkut sampah) tempat simulasi ke tempat penampungan Limit switch posisi up Motor up off detect (Sebagai trigger)
Sesuai rencana
60
Timer internal tercapai
Delay on aktif, sekitar 7 detik
Sesuai rencana
lalu kembali ke posisi home pos Tekan push button
Tidak sesuai Bila terjadi masalah
emergency stop
4.2
rencana
Proses pengujian sistem auto :
4.2.1 Taruh beberapa sampah ditempat simulasi Sampah disini sebagai media untuk menjalankan sistem auto, misal sensor detect, motor roller (pengeruk sampah) bergerak untuk mengeruk sampah ditempat simulasi. Penulis memakai beberapa contoh sampah yang akan digunakan yaitu kertas, gambus. 4.2.2 -
Nyalakan power 220 Vac
Power on dinyalakan untuk catu daya PLC, Power Supply, Motor DC. Power PLN yang digunakan adalah 220 Vac. Power on diaktifkan maka, PLC, Power Supply dalam keadaan run, maka system on bekerja mengaktifkan bagian hardware dan software secara countinue.
4.2.3 -
Pilih selector ke posisi auto
Ketika system auto input (Ch 0.03) diaktifkan maka kondisi dalam keadaan auto on.
61
4.2.4 -
Sensor detect suatu sampah (Sebagai trigger sistem auto)
Bila sensor mendeteksi adanya sampah maka motor roller (Ch 10.00) akan bergerak mengeruk sampah, berdasarkan counting setelah itu timer internal PLC (delay) tercapai maka motor up (Ch 10.01) akan bergerak mengangkut sampah dari media simulasi, sampai ke permukaan atas (daratan).
4.2.5 -
Limit switch up/down (Sebagai trigger sistem auto)
Limit switch up (Ch 0.05) detect, motor up off dan akan mengaktifkan timer internal PLC (delay) tercapai, motor down (Ch 10.02) bergerak menuju ke posisi bawah sampai tersentuh limit switch down (Ch 0.06), maka motor down off.
4.2.6. -
Motor Dalam Keadaan Posisi Turun
Motor down (Ch 10.02) bergerak dari posisi atas menuju ke posisi bawah, untuk mengambil sampah di media simulasi, sampai tersentuh limit switch down (Ch 0.06), maka motor down off lalu motor roller (Ch 10.00) bergerak berdasarkan counting internal PLC. Setelah tercapai motor up running.
4.2.7 -
Motor Dalam Keadaan Posisi Naik
Motor Up (Ch 10.01) bergerak dari posisi bawah menuju ke posisi atas, untuk membawa sampah dari media simulasi ke atas permukaan, sampai tersentuh limit switch up (Ch 0.05), maka motor up off.
62
Gambar 4.5. Simulasi Alat Pada System Auto.
Gambar 4.6. Monitoring System Auto Pada Software CX-Programmer.
63
4.2.8 Kembali ke posisi awal (Home) -
Input limit switch posisi atas (In 0.05) detect maka akan mengaktifkan timer (delay) tercapai motor down (Ch 10.02) bergerak ke bawah media simulasi, hingga limit switch posisi bawah (Ch 0.06) terdeteksi maka motor down off , pas menuju posisi motor roller (Ch 10.00). Disamping itu penulis juga menambahkan Water Level Controller (WLC) untuk memantau ketinggian level air ditempat simulasi untuk dua status yaitu status normal dan siaga, Sesuai dengan program yang dibuat oleh penulis.
Tabel 4.2. Pengujian system pengeruk sampah secara auto Pengujian
Pengamatan
Keterangan
System auto on, maka system bergerak Pilih selector
secara otomatis yang di control oleh PLC
auto
Omron
Sensor detect
Maka motor roller (pengeruk) bergerak
suatu sampah
sesuai dengan counting internal PLC
Sesuai rencana
Sesuai rencana
Timer internal Delay on aktif, sekitar 7 detik tercapai
Sesuai rencana
64
Motor pengangkut bergerak dari bawah ke Limit switch
atas permukaan, mengangkut sampah dari Sesuai rencana
down detect
dasar tempat simulasi ke tempat penampungan sampah
Limit switch up Motor up off
Sesuai rencana
detect Timer internal
Delay on aktif, sekitar 7 detik lalu kembali
tercapai
ke posisi home pos
Sesuai rencana
Tekan push Tidak sesuai button
Bila terjadi masalah rencana
emergency stop
4.3 Proses pengujian bila terjadi emergency stop : Bila dalam pengetesan sistem, terjadi suatu masalah pada alat simulasi, maka antisipasi untuk menghentikan sistem sesaat harus menekan push button emergency stop. Coba perhatikan pilot lamp warna : 1. Merah
=> Sebagai indicator pada emergency stop.
2. Buzzer
=> Sebagai indikasi suara pada emergency stop.
65
Gambar 4.7. Simulasi Alat Pada Saat Terjadi Emergency Stop.
4.4
Proses pengujian sistem water level control :
4.4.1 Status normal pada water level control - Taruh air ditempat simulasi, stick wlc akan mendeteksi keadaan update level air. Kondisi saat ini untuk level ketinggian air, dalam keadaan normal. Coba perhatikan Led warna : 1. Hijau
=> power on.
2. Kuning
=> Status normal, untuk ketinggian level air.
66
Gambar 4.8. Simulasi Alat Pada Saat WLC Dalam Status Normal.
4.4.2 Status siaga pada water level control - Taruh air ditempat simulasi, stick wlc akan mendeteksi kondisi update level air. Kondisi saat ini untuk level ketinggian air, dalam keadaan siaga. Coba perhatikan Led warna : 1. Hijau
=> power on.
2. Merah
=> Status siaga, untuk ketinggian level air.
Gambar 4.9. Simulasi Alat Pada Saat WLC Dalam Status Siaga.
67
4.5.
Hasil pengujian alat Dari hasil pengujian alat diatas maka penulis bisa menyimpulkan bahwa,
proses sistem pengeruk sampah otomatis, sangat berguna dan bermaanfaat untuk operator dinas kebersihan di Ibukota Jakarta. Dengan system diatas sangatlah mudah dan efisien untuk digunakan disetiap pintu air yang dianggap penting. Karena sistem ini sangat membantu operator dinas kebersihan, untuk mengeruk atau mengangkut sampah dari dasar sungai sampai kepermukaan (daratan).
4.6.
Analisa alat Dari hasil pengujian diatas mengindikasikan bahwa alat berjalan dengan
normal dan sesuai dengan rencana, baik pengujian secara manual ataupun auto berdasarkan pengamatan saat alat simulasi dijalankan sebagai berikut : Ketika system manual input (Ch 0.03) diaktifkan maka, push button roller (Ch 0.00), up / down (Ch 0.01), akan berjalan secara manual berdasarkan trigger melalui box operation. Misal tekan push button roller akan berjalan untuk mengeruk sampah ditempat simulasi alat, setelah itu timer (delay) tercapai maka motor up (Ch 10.01) bergerak keatas menuju tempat penampungan sampah (daratan). Selain itu bila system auto input (Ch 0.03) diaktifkan maka auto on, saat sensor terdeteksi adanya sampah maka motor roller (Ch 10.00) akan bergerak mengeruk sampah, berdasarkan counting setelah itu timer internal PLC (delay) tercapai maka motor up (Ch 10.01) akan bergerak mengangkut sampah dari media simulasi, sampai ke permukaan atas (daratan). Limit switch up (Ch 0.05) detect,
68
motor up off dan akan mengaktifkan timer internal PLC (delay) tercapai motor down (Ch 10.02) bergerak menuju ke posisi bawah sampai tersentuh limit switch down (Ch 0.06), maka motor down off. Disamping itu penulis juga menambahkan Water Level Controller (WLC) untuk memantau ketinggian level air ditempat simulasi untuk dua status yaitu status normal dan siaga, Sesuai dengan program yang dibuat oleh penulis.