BAB IV PENGUJIAN ALAT
Tahap terakhir dari perancangan alat ini adalah tahap pengujian. Ada beberapa pengujian yang akan dilakukan.
4.1 Pengujian Sensitivias Sensor Suhu DHT11 Modul DHT11 merupakan modul sensor suhu yang mempunyai sensitivitas tinggi. Dalam pengujian dilakukan pengukuran suhu ruangan menggunakan DHT11 dan menggunakan Fluke 179 sebagai pembanding. Pengujian dilakukan selama 1 jam dengan interval pengukuran setiap 10 menit. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini . Tabel 4.1 Perbandingan pengukuran suhu dengan DHT11 dan Fluke 179 Waktu (menit)
Sensor Suhu
10
20
30
40
50
60
Fluke 179
20,08o
21,1o
20o
19,1o
19,1o
19,1o
DHT11
21o
21o
20o
19o
19o
19o
Dari tabel di atas, suhu rata-rata yang terukur oleh tiap alat : ܶܪܦ11 ∶
21 + 21 + 20 + 19 + 19 + 19 119 = = 19.8333 6 6
݁݇ݑ݈ܨ179 ∶
21 + 21 + 20 + 19 + 19 + 19 18.48 = = 19.74667 6 6
Perbedaan suhu rata-rata : 19.8333-19.74667 = 0.08663 atau 0.4378%
1
2
Pengukuran suhu ruangan dengan fluke 179 dan DHT11 dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini :
Gambar 4.1 Pengukuran suhu ruangan menggunakan modul DHT11 dan Fluke 179
4.2 Pengujian Jarak Jangkau IR Digital Transmitter Untuk menguji jarak jangkau dari pemancar infra merah modul IR Digital Transmitter akan disimulasikan dengan emergency lamp merek Aoki ak320. Dalam emergency lamp ini terdapat receiver infra red. Sebelumnya kita harus mengetahui kode remote dari emergency lamp ini, untuk kemudian dimasukan ke dalam program. Percobaan dilakukan dengan cara menyalakan dan mematikan lampu menggunakan IR Digital Transmitter. Foto emergency lamp Aoki ak320, dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut.
3
Gambar 4.2 Emergency lamp aoki ak320 Hasil percobaan pengukuran jarak ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2 Pengujian jarak jangkau IR Digital Transmitter Jarak (cm)
On/Off Lampu
10
OK
20
OK
30
OK
40
OK
50
OK
60
OK
70
OK
80
OK
90
OK
100
OK
101
OK
102
NOT
4
4.3 Pengujian Lebar Sudut IR Digital Transmitter Selain dari sisi jarak jangkauannya, perlu juga diuji lebar sudut dari modul IR Digital Transmitter. Pengujian sama halnya dengan pengujian jarak jangkau yaitu dengan menggunakan emergency lamp merek Aoki ak320. Adapaun hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut : Tabel 4.3 Pengujian lebar sudut IR Digital Transmitter Lebar Sudut
On/Off Lampu
10
OK
20
OK
30
OK
35
NOT
-10
OK
-20
OK
-30
OK
-35
NOT
4.4 Pengujian Sistem Time Clock DFRduino Dalam perancangan sistem kendali otomatis air conditioner ini, bila suhu aktual diantara suhu maksimum dan minimum, maka air conditioner akan mati dan nyala secara bergantian. Dalam uji coba ini, program disetting selama 5 detik untuk menyalakan dan mematikan air conditioner tersebut. Simulasi menggunakan emergency lamp merek Aoki ak320. Akan dihitung jeda waktu antara pergantian on/off lampu 1 dengan lampu 2. Pengamatan dapat dilakukan juga dengan melihat serial monitor pada program software arduino nya. Gambar 4.3 sebelah kiri
5
merupakan capture program arduino yang diseting selama 5 detik, dan sebelah kanan tampilan serial monitor untuk kondisi AC1 dan AC2 on/off bergantian.
Gambar 4.3 Capture program arduino dan tampilan serial monitor Hasil pengukuran jeda waktu perpindahan AC1 ke AC2 dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini.
Gambar 4.4 Hasil penghitungan jeda pergantian on/off AC1 dan AC2
6
4.5 Pengujian Sistem Kendali Otomatis Seperti telah dijelaskan sebelumnya, perancangan alat ini untuk mengontrol suhu ruangan dengan cara mematikan/menyalakan air conditioner melalui infra merah sebagai pengganti remote control. Suhu aktual dilambangkan dengan T. Ada 3 kondisi yang akan di uji : 1. Jika T > suhu max, maka AC1 dan AC2 off (IR Digital Transmitter 1 & 2) tidak mengirimkan data. 2. Jika T < suhu min, AC1 dan AC2 on (IR Digital Transmitter 1 & 2) akan mengirimkan data. 3. Jika suhu min ≤ T ≤ suhu max, maka AC1 dan AC2 akan on/off secara bergantian (IR Digital Transmitter 1 & 2) akan mengirimkan data secara bergantian.
Kondisi default : Ketika perangkat di power on setingan suhu minimum adalah 40° dan setingan suhu maksimum adalah 45°. Kondisi ini disebut kondisi default. Setingan default tidak dapat diubah melalui keypad tetapi harus diubah langsung dari bahasa program nya. Setingan default terjadi setiap perangkat pertama kali di power on atau setiap kita baru menampilkan serial monitor pada program arduino. Setingan suhu default ditunjukan pada gambar 4.5 berikut.
7
Gambar 4.5 Seting default Gambar 4.6 di bawah ini memperlihatkan kondisi lampu 1 dan 2 mati saat setingan default.
Gambar 4.6 Lampu 1 dan 2 mati Kondisi T > suhu maksimum Pada kondisi ini AC1 dan AC2 harus nyala. Simulasi akan dilakukan dengan 2 buah lampu emergency lamp merek Aoki ak320 sebagai pengganti AC1 dan AC2. Suhu aktual dan setingan suhu dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini.
8
Gambar 4.7 Seting suhu Hasil percobaan dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut, di mana lampu 1 dan lampu 2 menyala ketika suhu diseting seperti pada gambar 4.6 di atas.
Gambar 4.8 Lampu 1 dan 2 nyala
Kondisi T < suhu minimum Pada kondisi ini AC1 dan AC2 harus mati. Simulasi akan dilakukan dengan 2 buah lampu emergency lamp merek Aoki ak320 sebagai AC1 dan AC2. Setingan suhu diperlihatkan pada gambar 4.8 berikut :
ERROR: stackunderflow OFFENDING COMMAND: ~ STACK: