29 BAB IV PEMBAHASAN PENGEMBANGAN DECISION SUPPORT SYSTEMS BERBASIS KEY PERFORMANCE INDICATOR DI DIVISI TENANT RELATION MANAGEMENT 4.1. Studi Kebutuhan 4.1.1. Kondisi Divisi Tenant Relation Management Saat ini Laporan KPI merupakan laporan yang sangat penting bagi divisi Tenant Relation Management untuk landasan dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap 3 departemen di bawahnya, yaitu : a. Departemen Tenancy b. Departemen Marketing & Leasing c. Departemen Customer Service Secara garis besar, semua informasi yang digunakan dalam melakukan proses formulasi KPI sudah tersedia dalam dokumentasi general manager, tapi sistem yang selama ini digunakan belum terintegrasi antar ketiga departemen baik laporan KPI maupun formula KPI belum termasuk dalam sistem, sehingga mengakibatkan formulasi KPI tersebut belum dilakukan dengan baik dan benar. Laporan KPI merupakan salah satu elemen dari laporan divisi TRM. Laporan KPI harus tersedia setiap bulannya yang digunakan sebagai informasi kinerja divisi tersebut dihadapan manajemen. Laporan KPI dari divisi TRM berisi berbagai macam informasi mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh personil / karyawan di Divisi TRM, seperti service level penanganan keluhan, persentase nilai hunian dan lain-lain. Laporan KPI yang ada sekarang di divisi Tenant Relation Management masih dilakukan secara sistem yang tidak terintegrasi, dengan menggabungkan informasi masing-masing departemen dengan menggunakan laporan Microsoft Excell. Kecepatan pembuatan laporan yang berbasis KPI sangatlah dibutuhkan oleh divisi TRM untuk pelaporan kepada pihak manajemen. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lokasi, terdapat beberapa harapan manajemen terhadap pengembangan KPI sebagai salah satu faktor peningkatan kinerja perusahaan, harapan-harapan tersebut adalah sebagai berikut :
30 a. Mengetahui secara real time total jumlah keluhan/permintaan setiap bulannya. b. Mengetahui secara real time persentase keluhan yang sudah terselesaikan dan belum terselesaikan per minggunya. c. Mengetahui secara cepat dan tepat persentasi kategori tenant (Platinum, gold dan silver). d. Mengetahui secara global total luasan yang masing available / tersedia untuk disewakan (net lettable area). e. Mengetahui nilai occupancy rate / persentase hunian secara real time. f.
Mengetahui rata-rata harga sewa / m2 per bulan.
g. Mengetahui secara cepat dan tepat tenant-tenant yang akan habis masa kontraknya dalam periode minimal 1 tahun sebelum masa kontrak tersebut habis. h. Mengetahui informasi sisa budget TRM yang digunakan sebagai kontrol terhadap proses pembelian yang dilakukan oleh divisi TRM. i.
Mengetahui informasi pendapatan atas event (pameran, pernikahan, bazaar) secara real time per bulan beserta target pendapatan yang harus dicapai. Dengan adanya laporan KPI, terpenuhinya harapan manajemen dalam membantu memberikan suatu pandangan dan pengambilan keputusan buat
manager di divisi Tenant Relation Management. 4.1.2. Sistem Divisi Tenant Relation Management di Bidang Properti Divisi Tenant Relation Management merupakan pintu masuk hubungan antara manajemen gedung dan pihak luar, baik itu tenant ataupun non tenant. Secara garis besar divisi Tenant Relation Management terdiri atas 3 departemen, yaitu : a. Departemen Tenant Relation b. Departemen Customer Service / Call Center c. Departemen Marketing
31 Ketiga departemen tersebut secara fungsional memiliki pekerjaan yang saling berhubungan satu sama lain, secara garis besar fungsi atas ketiga departemen tersebut adalah sebagai berikut : 1. Departemen Tenant Relation Departemen Tenant Relation merupakan departemen yang difungsikan untuk melakukan hubungan dengan tenant yang ada baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung departemen Tenancy akan melakukan beberapa aktivitas yang dapat mempererat hubungan komunikasi antara tenant dan pengelola, secara tidak langsung departemen Tenancy
melakukan beberapa
aktivitas sosial yang dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh semua penghuni yang ada di dalam gedung. Secara garis besar aktivitas dari departemen Tenancy adalah sebagai berikut :
Melakukan update informasi tenant. Aktivitas ini merupakan proses update data atau informasi penting yang berhubungan dengan tenant dan memiliki efek terhadap departemen lainnya seperti, perubahan nama direksi, perubahan No NPWP, perubahan atau penambahan fasilitas layanan yang disediakan oleh pengelola gedung dan lain sebagainya.
Melakukan reguler visit / kunjungan rutin. Aktivitas ini merupakan aktivitas dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, dimana setiap tenant akan dilakukan kunjungan oleh pihak manajemen yang dikoordinasikan oleh Departemen Tenancy untuk mendengarkan masukan atau keluhan secara langsung dari tenant tersebut.
Melakukan event / acara olahraga. Aktivitas ini merupakan aktivitas rutin tahunan yang dilakukan oleh Departemen Tenancy untuk menjalin hubungan sesama tenant.
Melakukan sosialisasi kebijakan atau informasi. merupakan aktivitas yang dilakukan oleh Departemen Tenancy untuk mensosialisasikan informasi yang berhubungan dengan proses sewa menyewa ataupun informasi yang berhubungan dengan layanan-layanan yang disediakan oleh pihak manajemen dari pihak ketiga, seperti informasi jadwal SIM keliling, jadwal donor darah dan lain sebagainya.
32
Melakukan pembuatan laporan untuk Departemen Tenancy dengan waktu yang sudah disepakati baik itu untuk harian, mingguan ataupun bulanan yang
dikirimkan ke Manager Divisi TRM. 2. Departemen Customer Service / Call Center Departemen Customer Service merupakan departemen melakukan fungsi sebagai pintu utama dalam proses permintaan dan keluhan baik itu dari tenant ataupun dari non tenant. Departemen Customer Service melakukan distribusi ke departemen terkait terhadap permintaan atau keluhan yang datang baik itu dari tenant ataupun dari non tenant seperti pengunjung. Secara garis besar aktivitas yang dilakukan oleh Departemen Customer Service adalah sebagai berikut :
Melakukan penanganan pertama terhadap keluhan dan/atau permintaan. Aktivitas harian yang dilakukan oleh Departemen Customer Service untuk menerima permintaan dan/atau keluhan dari tenant ataupun bukan tenant yang diteruskan ke departemen terkait. Seperti untuk keluhan yang berhubungan dengan fasilitas gedung (lift, AC dan lain-lain), Departemen Customer Service mendistribusikan keluhan tersebut ke Divisi Engineering, kebersihan didistribusikan ke divisi General Affair and Personal, permintaan untuk invoice atau perpanjangan parkir didistribusikan ke divisi Finance and Accounting dan sebagainya.
Melakukan registrasi lembur. Aktivitas yang dilakukan oleh Departemen Customer Service untuk melakukan proses pendaftaran lembur yang terdiri dari overtime AC, overtime Lift Service dan overtime listrik yang datang dari tenant ataupun kontraktor. Dimana semua informasi overtime tersebut didistribusikan ke Departemen Control Room (Departemen Operations).
Melakukan pembuatan laporan untuk Departemen Customer Service dengan waktu yang sudah disepakati baik itu untuk harian, mingguan ataupun
bulanan yang dikirimkan ke Manager Divisi TRM. 3. Departemen Marketing Departemen Marketing merupakan departemen yang selalu berhubungan dengan pihak luar (non tenant) yang menjalankan fungsinya sebagai fasilitator
33 terhadap proses penyewaan area yang terdapat dalam gedung. Aktivitas yang dilakukan oleh Departemen Marketing adalah sebagai berikut :
Melakukan proses prospecting calon tenant. Aktivitas ini merupakan proses mendata calon-calon tenant yang pernah melakukan hubungan dengan pihak marketing untuk penyewaan area kantor. Aktivitas ini berguna bagi pihak marketing ketika melakukan proses penawaran terhadap area yang kosong di kemudian hari.
Mempersiapkan dan membuat kontrak sewa. Seluruh kontrak sewa harus dibuat dengan jelas dan memuat seluruh isi perjanjian yang harus ada di dalamnya sehingga tidak menimbulkan potensi konflik di kemudian hari. Misalnya kapan mulai dan berakhirnya suatu kontrak, apa yang menjadi kewajiban dan hak masing-masing pihak, sangsi dan lain sebagainya.
Melakukan pemasaran dan negosiasi harga sewa. Aktivitas ini sangat menentukan keberhasilan suatu properti yang di kelola. Dengan kemampuan yang dimiliki diharapkan dapat memaksimalkan tingkat hunian (occupancy rate) dan meminimalisasi tingkat kekosongan (vacancy rate).
Melakukan proses renewal / perpanjangan sewa tenant. Aktivitas ini sangatlah berhubungan dengan proses mempertahankan occupancy rate. Aktivitas ini merupakan proses yang harus dilakukan terhadap tenant apabila waktu sewa atas penyewa tersebut akan habis. Dalam proses ini
terdapat
beberapa perubahan dari sisi kontrak sebelumnya diantaranya adalah : Perubahan terhadap harga sewa Perubahan terhadap harga rental Perubahan masa akhir sewa
Proses penambahan security deposit / uang jaminan
Melakukan pembuatan laporan untuk Departemen Marketing dengan waktu yang sudah disepakati baik itu untuk harian, mingguan ataupun bulanan yang dikirimkan ke Manager Divisi TRM. Hubungan ketiga departemen tersebut sangat menentukan kinerja dan
peningkatan citra dari pengelolaan gedung di dunia pengelolaan gedung dan properti. Dalam proses peningkatan kinerja divisi TRM terdapat beberapa kendala atau kekurangan yang dihadapi seperti tercantum di dalam identifikasi masalah.
34 Untuk meningkatkan kinerja divisi TRM dengan mengatasi permasalahan dan kendala sehingga cepat dilakukan tindakan oleh Manager, maka diperlukan laporan KPI. Laporan KPI merupakan pengembangan Decision support Systems (DSS) yang berdasarkan dari parameter-parameter KPI yang ada dan sudah diformulasikan oleh manajer divisi TRM. Proses pembuatan laporan KPI ini yang dikembangkan, analisis dan desain dalam penelitian ini. 4.1.3 Key Performance Indicator Tenant Relation Management Systems Parameter KPI yang sudah diformulasikan akan digunakan sebagai pembandingan hasil dari proses laporan KPI pengembangan DSS yang terjadi pada Divisi Tenant Relation Management. Parameter KPI ini dibagi menjadi kelompok faktor internal dan faktor eksternal bagi perusahaan. a. Faktor Internal KPI faktor internal ini dikelompokan berdasarkan dari kebutuhan atau tujuan perusahaan dilihat dari segi pendapatan perusahaan atau aspek perekonomian dalam perusahaan. 1. Rata-rata Rental Rate Deskripsi KPI
: Rata-rata Rental Rate untuk setiap bulannya.
Parameter Target : 15 USD Formula
: Rental = Area x RentalRate RR = sum(Rental) / sum(Area) IF RR >= Target Rate (15 USD) Then ‘Achieve’ Else ‘Not Achieve’
Dengan
:
- Rental : Sewa setiap tenant - Area : Area yang di sewa tenant - RentalRate : Harga sewa/m2 - RR : Rata-rata Rental Rate 2. Persentase Occupancy Rate Deskripsi KPI
: Persentase Occupancy rate terhadap total luasan yang di bagi menjadi Platinum , Gold dan Silver.
35 Parameter Target : Platinum 55 %, Gold, 30% dan Silver 15% Formula Dengan
: %OCC= (Sum(Tipe) / NLA)x100% :
- OCC = % Occupancy - Tipe = Masing-masing tipe (Platinum, Gold & Silver) - NLA = Total Area yang dapat disewakan 3. Persentase Letter Of Offer / LOO Deskripsi KPI
: Persentase LOO terhadap total renewal tenant yang habis masa kontraknya.
Parameter Target : 90% LOO Formula
: LOO=(Count(RN)/Count(EX))x 100% IF LOO >= Target Renewal (90 % LOO) Then ‘Achieve’ Else ‘Not Achieve’
Dengan
:
- LOO : % Keberhasilan - RN : Total Renewal - EX : Total tenant renewal 4. Total pendapatan Rental/Sewa dan Event divisi TRM Deskripsi KPI
: Total pendapatan Rental/Sewa per bulan yang
dibandingkan dengan budget pendapatan Rental/Sewa. Achieve jika pendapatan >= budget, Not Achieve jika pendapatan < budget. Total pendapatan event dibandingkan dengan budget yang ada setiap bulannya. Parameter Target : Data Budget untuk total pendapatan sewa per bulan, Budget pendapatan Event di divisi TRM Formula Dengan
: If PA >=PB Then ‘Achieve’ Else ‘Not Achieve’ :
- PA : Pendapatan Actual - PB : Pendapatan Budget
36 5. Total biaya divisi TRM Deskripsi KPI
: Total Biaya divisi TRM dibandingkan dengan budget yang ada setiap bulannya.
Parameter Target : Budget Biaya divisi TRM Formula Dengan
: If BA >=BB Then ‘Not Achieve’ Else ‘Achieve’ :
- BA : Biaya Actual - BB : Biaya Budget b. Faktor Eksternal KPI faktor eksternal ini dikelompokan berdasarkan dari kebutuhan atau tujuan peningkatan kualitas pelayanan terhadap tenant dilihat dari lebih cepat, lebih baik dalam proses penanganan keluhan dan permintaan tenant atau aspek pelayanan jasa. 6. Persentase total keluhan Deskripsi KPI
: Persentase total keluhan yang terselesaikan.
Parameter Target : 95 % Formula
: %KK=Count(KL)/Count(PL)x100% IF Done Complaint/KK >= Target Complaint Status (95%) Then ‘Achieve’ Else ‘Not Achieve’
Dengan
:
- KK : % keberhasilan - KL : Keluhan selesai (DateTime) - PL : total Keluhan 7. Rata-rata response time terhadap keluhan Deskripsi KPI
: Rata-rata response time terhadap keluhan yang datang dari tenant.
Parameter Target : 15 Menit per keluhan Formula
: Time = RT – KL AvRT = Sum(Time) / Count(KL)
37 IF Avg Complaint Response/AvRT >= Target Complaint Response / Avg Respons (15 minutes) Then ‘Achieve’ Else ‘Not Achieve’ Dengan
:
- RT : Response Time (DateTime) - KL : Keluhan Time (DateTime) - Time : Waktu Response (Time) - AvRT : Average RT (Time) 8. Persentase Inquiry/permintaan Event dan Leasing Deskripsi KPI
: Persentase inquiry / Permintaan Event dan Leasing yang terealisasi berbanding dengan total inquiry yang masuk per bulan.
Parameter Target : 90% Inquiry menjadi Realisasi Formula
: SC=(Count(TR)/count( IQ))x 100% IF Done Inquiry/SC >= Target Inquiry (90%) Then ‘Achieve’ Else ‘Not Achieve’
Dengan
:
- SC : % Keberhasilan - TR : Total Realisasi Inquiry - IQ : Total Inquiry 9. Rata-rata response time terhadap inquiry Deskripsi KPI
: Rata-rata response time terhadap inquiry / permintaan dalam 1 bulan.
Parameter Target : 24 Jam dari inquiry / permintaan masuk Formula
: Time = RT – IQ AvRT = Sum(Time) / Count(IQ) IF Avg Response/AvRT >= Target Response
/ Avg Respons
‘Achieve’ Else ‘Not Achieve’ Dengan
:
Inquiry
(24 jam) Then
38 - RT : Response Time (DateTime) - IQ : Inquiry (DateTime) - Time : Waktu Response (Time) - AvRT : Average RT (Time) 4.2 Analisis Proses Divisi Tenant Relation Management 4.2.1 Keputusan Manager Divisi Tenant Relation Management Pengembangan Decision Support Systems ini menghasilkan suatu laporan report KPI dari hasil transaksi-transaksi sistem informasi Divisi Tenant Relation Management yang memberikan informasi dan gambaran buat Manager dalam mengambil keputusan dalam : 1. Kapan melakukan review operasional Engineering, House Keeping dan Security dari hasil laporan KPI Call Center untuk transaksi Complaint dan Complaint Response Time. 2. Kapan melakukan review operasional Marketing dari hasil laporan KPI Call Center untuk transaksi Inquiry dan Inquiry Response Time. 3. Hasil laporan KPI Marketing untuk Transaksi Rental Rate dan Occupancy Rate menghasilkan keputusan yang diambil dalam : a. Kapan menentukan kenaikan dan penurunan Service Charge b. Kapan menentukan kenaikan Rental Charge c. Kapan fokus terhadap penjualan area Platinum 4. Kapan Marketing harus mencari tenant baru / Prospecting baru dari hasil laporan KPI Marketing untuk transaksi Renewal. 5. Hasil laporan KPI Expense menghasilkan keputusan untuk perubahan budget tahun depan berdasarkan trend pengeluaran yang over budget pada bulan-bulan tertentu. 6. Hasil laporan KPI Income menghasilkan keputusan untuk perubahan budget income tahun depan berdasarkan trend pendapatan yang di bawah budget pada bulan-bulan tertentu.
39 4.2.2 Identifikasi Pelaku Bisnis Proses identifikasi pelaku bisnis dapat dilakukan pada saat observasi ke lingkungan kerja. Proses identifikasi pelaku dapat memudahkan dalam menyaring dan mendefinisikan lebih lanjut
lingkup dan batasan sistem. Pelaku juga
menentukan kelengkapan persyaratan sistem (Whitten, Bentley dan Dittman, 2004). Dalam penentuan pelaku bisnis dapat diketahui dari hal-hal berikut : 1. Siapa yang menyediakan input kedalam sistem 2. Siapa yang menerima output dari sistem 3. Antarmuka apa yang dibutuhkan bagi sistem yang lain 4. Apakah ada kejadian yang di picu secara otomatis pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya 5. Siapa yang akan mengurusi informasi dari sistem. Dalam divisi Tenant Relation Management dapat diidentifikasi pelaku- pelaku bisnis seperti yang ada di dalam tabel berikut; Tabel 2. Daftar Pelaku-pelaku Bisnis Divisi Tenant Relation Management No 1
Deskripsi Aktivitas
Pelaku Call Centre
Jabatan yang melakukan proses penginputan data- data keluhan dan permintaan baik itu dari tenant ataupun non tenant. Melakukan penginputan permintaan lembur dari tenant dan kontraktor yang melakukan pekerjaan.
2
Marketing Leasing
Jabatan yang melakukan proses prospecting tenant baru, negosiasi, perpanjangan kontrak da n melakukan proses letter of offer (LOO) untuk proses tenant baru atau pun perpanjangan kontrak sewa. Merespon semua permintaan dan keluhan
3
Marketing Event
yang ditujukan ke departemen marketing leasing. Jabatan yang melakukan proses prospecting terhadap penyewaan ruang-ruang event, negosiasi dan melakukan proses LOO (letter of offer) untuk
40
proses penyewaan ruang-ruang event. Merespon
semua permintaan dan keluhan yang ditujukan ke departemen marketing event. 4
Tenancy
Jabatan p
yang
bertanggung
jawab terhada
perubahan-perubahan data dari tenant da n mendaftarkan fasilitas-fasilitas apa saja yang digunakan oleh tenant. Bertanggung jawab untuk pembuatan permintaan pembelian untuk divisi 5
Account Recievable
Tanggung jawab organisasi dalam melakukan proses penagihan atas kontrak event ataupun kontrak leasing yang sudah disetujui.
6
Account Payable
Tanggung
organisasi dalam melakukan
jawab
proses pembayaran atas permintaan pekerjaan ataupun barang. 7
Control Room
Bagian yang melakukan proses approval terhadap permintaan lembur.
8
TRM Manager Melakukan proses review terhadap laporan-laporan / dari divisi Tenant Relation Management. General Manager Melakukan entry parameter penentuan target.
9
Tenant
Individu n
atau
perusahaan
yang
memberika
informasi keluhan terhadap fasilitas dan pelayanan serta memberikan informasi permintaan pelayanan / permintaan fasilitas yang disediakan oleh gedung. 10 Non-Tenant
Individu atau perusahaan yang memberika n informasi permintaan mengadakan sua tu
11 Admin
Individu atau suatu bagian yang melakuka n
41 penambahan master data dan update terhadap data yang sudah ada. 4.2.2 Identifikasi Use-Case Persyaratan Bisnis Dalam proses menganalisa persyaratan bisnis dapat mengenali dan mendokumentasikan hanya hal yang paling kritis, kompleks dan penting karena pertimbangan waktu dan biaya. Proses Use-Case persyaratan bisnis diharapkan dapat menangkap interaksi dengan pengguna menggunakan cara yang bebas dari detail teknologi dan implementasi. Untuk mencari use-case persyaratan bisnis adalah dengan menyelidiki para pelaku dan
bagaimana mereka akan
menggunakan sistem. Dalam mendefinisikan persyaratan bisnis, beberapa hal yang perlu diketahui adalah sebagai berikut : 1. Tugas utama dari masing-masing pelaku 2. Informasi apa yang dibutuhkan oleh pelaku sistem 3. Informasi apa saja yang disediakan pelaku untuk sistem 4. Apakah sistem tersebut perlu menginformasikan kepada pelaku tentang segala perubahan atau kejadian yang telah terjadi 5. Apakah ada kebutuhan para pelaku untuk menginformasikan segala perubahan yang terjadi atau kejadian-kejadian yang muncul Diagram konteks merupakan sumber yang bagus untuk menganalisa para pelaku dan mencari use-case potensial. Diagram konteks dapat mengidentifikasi use-case potensial dan mengidentifikasi input dan output utama sistem dan kelompok eksternal. Input utama yang ditujukan untuk kejadian bisnis dengan perusahaan yang menggunakan use-case dan kelompok eksternal yang menyajikan input primer yang melibatkan para pelaku (Whitten, Bentley dan Dittman, 2004). Diagram konteks untuk menentukan use case dari semua proses yang terjadi di dalam divisi Tenant Relation Management dapat dilihat pada Gambar 5.
42 Gambar 5 Diagram Konteks Divisi Tenant Relation Management Pembacaan diagram konteks terkadang tidak terperinci dalam menjelaskan proses sistem karena terlalu banyak dan akan mengacaukan diagram tersebut dan membuatnya sulit untuk di baca. Analisa sistem bertanggung jawab untuk melakukan riset dengan stakeholder yang tepat mengenai tipe output yang mereka terima dan segala karakteristiknya. Tabel 3 di bawah ini merupakan daftar use case yang digunakan untuk mendokumentasikan use case. Daftar ini berisi daftar use case dan pelaku dalam Tenant Relation Management Systems yang teridentifikasi dari diagram konteks.
43 Tabel 3. Daftar Use Case dalam Divisi Tenant Relation Management Nama Use-Case
Deskripsi Use-case
Pelaku dan perannya
Entry Keluhan
Mendeskripsikan pencatatan keluhan dari tenant yang berhubungan dengan fasilitas gedung, operasional gedung. Misalnya keluhan tenant terhadap kebersihan, kebisingan dan sebagainya
Entry Permintaan
1. Call Center (primer) 2. Control Room (eksternal)
Mendeskripsikan permintaan 1. Call Center - (primer) permintaan baik itu dari tenant seperti 2. Marketing event permintaan penambahan daya listrik, ijin pekerjaan, dan lain sebagainy
(eksternal)
a serta dari bukan tenant seperti permintaan brosur untuk acara event,
3. Marketing Office (eksternal)
lokasi kosong untuk perkantoran dan Entry Lembur
Mendeskripsikan pencatata 1. Call Center n (Primer) permintaan lembur dari tenant dan kontraktor yang melakukan pekerjaan 2. Control Room (Eksternal)
di area gedung Prospecting
Mendeskripsikan pencatatan prospek
Event
individu atau perusahaan yan
Marketing event (primer)
g Prospecting
berencana melakukan suatu event Mendeskripsikan perkembangan Marketing event
Progress
prospecting event
LOO Event
Mendeskripsikan
(primer) pembuatan
LOO 1. Marketing Event
untuk prospekting event yang sudah setuju dengan syarat-syarat yang telah
(primer)
44
ditentukan
2. Account Receivable (eksternal)
Respon
Mendeskripsikan respons permintaan Marketing Event
Permintaan Event
event kepada tenant ataupun non
(primer)
tenant Prospecting
Mendeskripsikan pencatatan prospek
Office
perusahaan yang berencana melakukan
Marketing Leasing (primer)
penyewaan Prospecting
Mendeskripsikan
Progress
prospecting leasing
LOO Office
Mendeskripsikan
perkembangan Marketing Leasing (primer) pembuatan
LOO 1. Marketing office
untuk prospekting-prospekting office yang sudah setuju dengan syaratsyarat yang telah ditentukan seperti masa kontrak, harga sewa dan service
(primer) 2. Account Receivable (eksternal)
Respon
Mendeskripsikan respons permintaan Marketing Leasing
Permintaan
office kepada tenant
(primer)
Office Perubahan data Mendeskripsikan tenant
pencatatan
segala Tenancy
perubahan informasi dari tenants yang ada, seperti perubahan No NPWP, direksi dan lain sebagainya
Entry Layanan
Mendeskripsikan pencatatan layanan- 1. Tenancy (primer) layanan tambahan yang di minta oleh tenant seperti permintaan layanan TV Cable, pemasangan Lease Line dan
2. Account Receivable
lain sebagainya
Entry Formulir Mendeskripsikan permintaa n Pembelian Barang (FPB)
pembelian barang atau jasa dari divisi Tenant Relation Management
Target Divisi
Mendeskripsikan
penetapan
target
operasional untuk divisi Tenan t Relation Management Entry Master Mendeskripsikan penginputan master Data
data yang akan digunakan dalam sistem
Update Master Mendeskripsikan perubahan dan Data
pembaharuan terhadap master data
45 (eksternal) 1. Tenancy (primer) 2. Account Payable (eksternal) Manager / General Manager Admin (Primer) Admin (Primer)
4.3 Desain Proses Divisi Tenant Relation Management 4.3.1 Model Use Case Setelah use-case dan pelaku teridentifikasi, diagram model use-case pun dapat digunakan untuk menggambarkan secara visual lingkup dan batasan sistem. Diagram tersebut dibuat menggunakan Microsoft Visio 2010 dan menunjukan hubungan antar pelaku dan use-case. Selain itu use-case telah dikelompokan menjadi subsistem bisnis. Subsistem tersebut menyatakan area fungsional logika dari proses bisnis. Pembagian kelakuan sistem menjadi subsistem sangat penting untuk memahami arsitektur sistem dan merupakan kunci untuk mendefinisikan strategi pengembangan sistem. Secara garis besar Sistem
Tenant
Relation Management
digambarkan dalam use case diagram, seperti terlihat pada Gambar 6.
dapat
46 TRM System
Leasing Prospecting
Prospecting Progress
Tenant Update
«Include»
Marketing Leasing
Facility Aggrement
Tenancy
LOO Leasing
Tenant List Master «Include»
Request Update
Renewal
«Include»
Event Prospecting
«Include»
Request Handling
Prospecting Marketing Event
Progress
Complaint Handling
Call Centre
Overtime Requset
LOO Event
Overtime Update
Parameter Target
GM
Complaint Update
Report Generation
Overtime Approval
Control Room
Gambar 6 Diagram Use Case Pengembangan DSS Divisi Tenant Relation Management Dalam desain diagram use case Tenant Relation Management tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Marketing Leasing Dalam analisa, marketing Leasing melakukan beberapa aktivitas, yaitu : - Leasing Prospecting Use case dari marketing yang melakukan aktivitas pencatatan informasi- informasi calon tenant ke dalam sistem yang dimana informasi-informasi tersebut akan digunakan seluruhnya oleh use case LOO entry. - Prospecting Progress Use case dari marketing yang melakukan aktivitas pembaharuan status dari calon prospecting yang sesuai dengan kondisi saat ini. Perubahan status ini disertai dengan laporan aktivitas marketing yang telah dilakukan ke calon tenant.
47 - Letter Of Offer Leasing Use case yang dilakukan oleh marketing ketika calon tenant tersebut sudah menyetujui segala sesuatu yang ada di dalam penawaran marketing, seperti harga sewa dan service, masa sewa, dan lain sebagainya. - Renewal Use case yang dilakukan marketing untuk melakukan proses perpanjangan kontrak tenant yang akan habis masa penyewaannya. Proses Use case yang terdapat dalam departemen marketing sangatlah berhubungan satu sama lainnya, sehingga hampir semua use case semua informasi yang dilakukan akan digunakan seluruhnya untuk use case lainnya. b. Marketing Event - Event Prospecting Use case dari marketing Event yang melakukan aktivitas pencatatan informasi-informasi calon tenant lokasi event ke dalam sistem yang dimana informasi-informasi tersebut akan digunakan seluruhnya oleh use case LOO entry. - Prospecting Progress Use case dari marketing event yang melakukan aktivitas pembaharuan status dari calon prospecting event yang sesuai dengan kondisi saat ini. Perubahan status ini disertai dengan laporan aktivitas marketing yang telah dilakukan ke calon tenant. - Letter Of Offer Event Use case yang dilakukan oleh marketing event ketika calon tenant tersebut sudah menyetujui segala sesuatu yang ada di dalam penawaran marketing event, seperti harga sewa dan service, masa sewa, dan lain sebagainya. c. Tenancy Tenancy memiliki beberapa use case, yaitu : - Tenant Update Use case untuk menggambarkan aktivitas tenancy dalam melakukan proses perubahan data informasi tenant. - Facility Agreement
48 Use case yang digunakan untuk melakukan registrasi terhadap perubahan atau penambahan layanan tenant yang disediakan oleh pengelola gedung. Use case ini memiliki hubungan relasi terbatas dengan use case tenant list yang ada di bagian Tenancy. - Tenant List Master Use case untuk melakukan pendaftaran tenant baru yang prosesnya sudah secara otomatis dilakukan pada saat approval LOO dilaksanakan. - Request Update Use case yang melakukan proses update terhadap status permintaan tenant atau non tenant yang telah dilakukan respon oleh departemen terkait. d. Call Center Dalam proses analisis, call center atau customer service memiliki beberapa use case, yaitu : - Complaint Handling Use case yang digunakan untuk melakukan proses penginputan keluhan dari tenant yang berhubungan dengan fasilitas gedung, kebersihan dan keamanan ke dalam sistem informasi. - Overtime Request Use case yang digunakan untuk melakukan proses penginputan data-data overtime yang di minta oleh tenant. - Request Handling Use case yang ada di customer service yang melakukan proses pencatatan permintaan tenant ataupun bukan tenant yang berhubungan dengan divisi atau departemen lainnya. e. General Manager Dalam proses analisa GM hanya melakukan penerimaan laporan untuk semua departemen yang ada di bawah Divisi TRM. Aktivitas tersebut adalah : - Tenant Relation Management Report Generation Use case yang digunakan untuk melakukan proses pembuatan laporan divisi Tenant Relation - Parameter Target
49 Use case yang digunakan untuk menentukan nilai target suatu aktivitas untuk masing-masing departemen. f.
Control Room - Complaint Update Use case yang melakukan proses update terhadap status keluhan yang sudah diinformasikan oleh tenant sehingga pihak call center dapat mengetahui perubahan status untuk masing-masing keluhan. - Overtime Approval Use case yang melakukan proses persetujuan terhadap permintaan lembur yang akan dilakukan. - Overtime Update Use case yang melakukan proses update terhadap permintaan lembur yang secara sistem sudah diaktifkan. Dilihat dari Diagram Use Case Tenant Relation Management pada Gambar 6,
bahwa pekerjaan yang dilakukan setiap aktor memiliki tugas masing-masing. Sehingga dapat dibuatkan Diagram Use Case Pengembangan DSS SubSystems Tenant Relation Management supaya lebih jelas use case untuk setiap aktornya. Gambar Diagram Use Case Pengembangan DSS SubSystems Tenant Relation Management dapat dilihat pada Gambar 7.
50 Leasing SubSystem
Tenancy SubSystem
Leasing Prospecting
Prospecting Progress
Facility Aggrement
Tenant Update
Marketing Leasing
LOO Leasing
Tenant List Master
Renewal
Tenancy
Event SubSystem
Customer Service SubSystem
Event Prospecting
Request Update
Complaint Handling
Prospecting Progress
Marketing Event
Request Handling
Call Center
LOO Event
Complaint Update
Operational SubSystem
Overtime SubSystem
Parameter Target
Overtime Requset
Overtime Approval Report Generation
GM
Control Room
Overtime Update
Gambar 7 Diagram Use Case Pengembangan DSS SubSystems
Tenant Relation Management Dari diagram Gambar 7 dapat diketahui SubSystems – SubSystems yang digunakan dalam tahapan pengembangan sistem, SubSystems tersebut adalah sebagai berikut : a.
Leasing SubSystems
b.
Tenancy SubSystems
c.
Event SubSystems
d.
Customer Service SubSystems
51 e.
Operational SubSytem
f.
Overtime SubSystems
Dalam diagram tersebut dapat dilihat juga actor –actor yang terlibat di antara SubSystems – SubSystems yang ada melalui use case yang terdapat pada masing- masing SubSystems. 4.3.2 Model Activity Diagram Setelah didapatkan use case Tenant Relation Management maka desain selanjutnya adalah membuat model Activity Diagram yang menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem Tenant Relation Management. a. Call Center Activity Diagram Call Center Activity diagram pada divisi Tenant Relation Management memiliki aktivitas-aktivitas seperti terlihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 untuk : 1.
Use Case Complaint Handling Dimulai dari mendapatkan complaint information dari tenant atau non tenant baik melalui telepon, email atau website, proses open new complaint form entry dan menginput informasi keluhan, lalu melakukan proses pemeriksaan data tenant. Apakah termasuk tenant? Jika tidak maka melakukan proses entry non tenant information dan jika ya maka melakukan search tenant list yang sudah ada dan pilih tenant, kemudian melakukan proses pilih tipe complaint setelah itu proses entry complaint detail, proses selesai.
2.
Use Case Complaint Update Dimulai ketika Control Room akan melakukan perubahan status terhadap complaint yang sudah diselesaikan. Pihak control room atau departemen terkait akan membuka tampilan daftar semua complaint, melakukan pencarian terhadap complaint yang sudah selesai, kemudian melakukan update untuk status terakhir (Done, Pending, Cancel).
3.
Use case Request Handling Dimulai dari permintaan tenant ataupun non tenant terhadap pengelola gedung. Dalam hal ini call center akan membuka tampilan input Request
52 Handling, menentukan apakah pihak yang meminta adalah tenant atau non tenant, jika non tenant maka pihak call center akan mengisikan data-data informasi berdasarkan informasi yang di dapat. Jika tenant maka call center hanya memilih data tenant tersebut. Kemudian call center akan memilih tipe atau jenis permintaan yang diminta yang dilanjutkan dengan pengisian permintaan lebih detail. 4.
Use Case Request Update Dimulai ketika departmen yang bersangkutan akan melakukan perubahan status terhadap complaint yang sudah diselesaikan. Pihak control room atau departemen terkait akan membuka tampilan daftar semua permintaan, melakukan pencarian terhadap permintaan yang sudah diselesaikan, kemudian melakukan update untuk status terakhir (Done, Pending, Cancel). b. Marketing Leasing Activity Diagram Marketing Leasing Activity diagram pada divisi Tenant Relation
Management memiliki aktivitas-aktivitas seperti terlihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4 untuk : 1.
Use Case Leasing Prospecting Dimulai dengan adanya kebutuhan suatu perusahaan untuk melakukan penyewaan baik itu secara email, telpon ataupun kunjungan. Informasi tersebut akan dimasukan oleh call center dengan membuka tampilan input prospecting dan melakukan pencarian di sistem terhadap data yang sudah di terima dari calon tenant. Jika data yang diberikan sudah terdapat di dalam sistem maka call center dapat melakukan update informasi tehadap calon tenant tersebut dan jika informasi calon tenant tersebut tidak ada di dalam sistem, maka call center melakukan proses penginputan untuk data calon tenant baru.
2.
Use Case Prospecting Progress Proses ini bermula ketika terjadi interaksi antara marketing dan calon tenant. Marketing akan melakukan pencarian data calon tenant tersebut di dalam sistem kemudian marketing akan membuka tampilan untuk
53 prospecting progress dan memasukan informasi-informasi berdasarkan hasil interaksi dengan calon tenant ke dalam sistem beserta status dari masing-masing prospecting, status tesebut adalah : a. Inquiry, merupakan status awal dari calon tenant dimana ketertarikan calon tenant terhadap lokasi yang akan di sewa. b. On Going, merupakan status dari calon tenant dimana calon tenant tersebut sudah melakukan beberapa interaksi dengan marketing dan sudah melakukan kunjungan terhadap lokasi yang diminati. c. Reserved, merupakan status dari calon tenant dimana calon tenant sudah menyetujui harga, kondisi dan lain sebagainya. d. Lease Agreement, merupakan status dari calon tenant dimana calon tenant dalam proses pembuatan kontrak sewa menyewa. 3.
Use Case LOO Leasing Proses ini merupakan proses pembuatan kontrak dari calon tenant yang dalam status reserved. Marketing akan melakukan pencarian terhadap data-data calon tenant dengan status reserved. Setelah itu, marketing akan melakukan input kontrak sewa , pemilihan lokasi yang diinginkan, periode LCD dan LED, nilai rental dan service serta besaran security deposit.
4.
Use Case Renewal Merupakan proses perpanjangan kontrak, yang bermula dari penyeleksian dari daftar tenant yang akan habis masa kontraknya dalam 3 bulan ke depan. Setelah itu marketing akan memasukan periode sewa baru beserta informasi besaran rate sewa dan rental serta security deposit baru dan kemudian marketing melakukan proses persetujuan atas perpanjangan kontrak tersebut. c. Marketing Event Activity Diagram Marketing Event
Activity
diagram pada divisi Tenant
Relation
Management memiliki aktivitas-aktivitas seperti terlihat pada Lampiran 5 untuk : 1.
Use Case Event Prospecting Dimulai dengan adanya kebutuhan suatu perusahaan atau individu untuk melakukan suatu acara event ataupun wedding baik itu secara email, telpon
54 ataupun kunjungan. Informasi tersebut akan dimasukan oleh call center dengan membuka tampilan input prospecting event dan melakukan pencarian di sistem terhadap data-data yang sudah di terima dari calon tenant. Jika data yang diberikan sudah terdapat di dalam sistem maka call center dapat melakukan update informasi tehadap calon tenant tersebut jika terdapat perbedaan informasi dengan yang ada di sistem dan jika informasi calon tenant tersebut tidak ada di dalam sistem maka call center melakukan proses penginputan untuk data calon tenant baru. 2.
Use Case Prospecting Progress Event Proses ini bermula ketika terjadi interaksi antara marketing event dengan calon tenant event. Marketing akan melakukan pencarian data calon tenant event tersebut di dalam sistem kemudian marketing akan membuka tampilan untuk prospecting progress event dan memasukan informasi- informasi berdasarkan hasil interaksi dengan calon tenant ke dalam sistem beserta status dari masing-masing prospecting event, status tesebut adalah: a. Inquiry, merupakan status awal dari calon tenant event dimana ketertarikan calon tenant terhadap lokasi yang akan di sewa. b. On Going, merupakan status dari calon tenant dimana calon tenant tersebut sudah melakukan beberapa interaksi dengan marketing dan sudah melakukan kunjungan terhadap lokasi yang diminati. c. Reserved, merupakan status dari calon tenant dimana calon tenant sudah menyetujui harga, kondisi dan lain sebagainya. d. Lease Agreement, merupakan status dari calon tenant dimana calon tenant dalam proses pembuatan kontrak sewa menyewa.
3.
Use Case LOO Event Proses ini merupakan proses pembuatan kontrak dari calon tenant event yang dalam status reserved. Marketing akan melakukan pencarian terhadap data calon tenant dengan status reserved. Setelah itu, marketing akan melakukan input kontrak event, pemilihan lokasi yang diinginkan, periode LCD dan LED , nilai sewa serta besaran security deposit.
55 d. Tenancy Activity Diagram Tenancy Activity diagram pada
divisi Tenant Relation Management
memiliki aktivitas-aktivitas seperti terlihat pada Lampiran 6 adalah : 1.
Use Case Facility agreement Dimulai ketika tenant mengajukan untuk penambahan fasilitas yang disediakan oleh gedung. Tenancy akan melakukan pencarian terhadap tenant yang akan melakukan penambahan fasilitas, kemudian tenancy akan melakukan pemilihan tipe layanan berdasarkan kebutuhan dari tenant, memasukan periode layanan serta besaran sewa fasilitas. Setelah itu tenancy akan melakukan persetujuan terhadap fasilitas tersebut.
2.
Use Case Tenant Update Bermula ketika ada perubahan dari data tenant yang diinformasikan ke pihak tenancy. Kemudian pihak tenancy akan melakukan pencarian terhadap tenant tersebut,kemudian tenancy akan melakukan update terhadap data-data tenant berdasarkan informasi yang di dapat.
3.
Use Case Tenant List Master Bermula ketika tenancy akan menampilkan semua informasi-informasi tenant. Tenancy akan memilih periode kontrak, pemilihan tenant dan menampilan semua informasi mengenai tenant tersebut. e. Overtime Activity Diagram Overtime Activity diagram pada divisi Tenant Relation
Management
memiliki aktivitas-aktivitas seperti terlihat pada Lampiran 7 adalah : 1.
Use Case Event Overtime Request Bermula ketika tenant melakukan permintaan overtime baik itu dengan menggunakan email ataupun mengisi form yang sudah ada. Call center akan membuka tampilan input overtime kemudian memasukan tanggal dan jam awal overtime dan akhir overtime. Setelah itu call center akan melakukan pemilihan lokasi atas tenant tersebut, pemilihan tipe overtime.
2.
Use Case Overtime Approval Use case ini dimulai ketika pihak control room melakukan setup dengan BAS sistem atas permintaan overtime yang ada, setelah melakukan hal
56 tersebut pihak control room akan melakukan proses persetujuan atas overtime yang masuk. 4.3.3 Model Class Diagram Berdasarkan dari diagram-diagram aktivitas maka dapat dilihat kebutuhan atribut apa saja yang dikembangkan pada desain Class Diagram divisi Tenant Relation Management dan bagaimana hubungan di antara class. Class Diagram yang dilakukan pada Divisi Tenant Relation Management dapat dilihat pada gambar-gambar diagram di bawah ini. a. Complaint Handling Class Diagram Complaint Handling Class Diagram pada divisi Tenant Relation Management memiliki class-class seperti terlihat pada Gambar 8. Gambar 8 Complaint Handling Class Diagram Penjelasan dari Gambar 8 bahwa tenant atau non tenant dapat mengajukan complaint ke Call Center dengan maksud satu tenant atau non tenant dapat mengajukan satu atau lebih complaint yang diajukan kepada pengelola gedung. Pada complaint handling pihak call center dapat melakukan update terhadap status complaint untuk satu atau beberapa complaint dalam sekali proses. b. Request Handling Class Diagram Request Handling Class
Diagram pada divisi Tenant Relation
Management memiliki class-class seperti terlihat pada Gambar 9.
57 Gambar 9 Request Handling Class Diagram Penjelasan dari Gambar 9 memungkinkan tenant atau Non tenant menyampaikan permohonan permintaan dimana satu tenant atau Non tenant dapat menyampaikan lebih dari satu permintaan. Pihak atau departemen yang menangani keluhan tersebut dapat melakukan update terhadap permintaan tersebut secara bersamaan dimana permintaan tersebut lebih dari satu permintaan. c. Leasing Class Diagram Leasing Class Diagram pada divisi Tenant Relation Management memiliki class-class seperti terlihat pada Gambar 10.
58 Gambar 10 Leasing Class Diagram Gambar 10 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Add Activity, merupakan kondisi satu propsecting dapat memiliki lebih dari satu aktivitas yang dilakukan.
Reserved Status, merupakan kondisi dimana satu prospecting yang sudah dalam kondisi status reserved dapat dibuatkan satu LOO atas prospecting tersebut.
LOO Approved, merupakan kondisi satu LOO yang sudah lengkap yang akan disetujui.
Schedule Generate, merupakan kondisi pembuatan jadwal tagihan sewa, service dan deposit dimana satu buah LOO yang sudah disetujui dapat membentuk lebih dari satu jadwal penagihan yang ditentukan juga oleh periode sewa untuk tenant.
Schedule Processed, merupakan kondisi pembuatan invoice dari jadwal yang sudah terbentuk. Jumlah invoice yang terbentuk untuk periode tertentu, tergantung dari jumlah schedule yang akan dibuatkan invoicenya.
59
Invoice Posted, merupakan kondisi posting satu atau beberapa invoice ke dalam Journal yang akan terbentuk jurnal yang sesuai dengan jumlah invoice yang di posting.
Payment, merupakan kondisi dimana pembayaran satu invoice dapat dilakukan dengan satu atau lebih pembayaran dengan syarat bahwa invoice tersebut sudah dilakukan posting.
Posted, merupakan kondisi dimana satu pembayaran yang dilakukan akan di posting ke journal sebanyak satu transaksi journal d. Event Class Diagram Event Class Diagram pada divisi Tenant Relation Management memiliki
class-class seperti terlihat pada Gambar 11. Gambar 11 Event Class Diagram Gambar 11 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Add Activity, merupakan kondisi satu propsecting event dapat memiliki lebih dari satu aktivitas yang dilakukan.
60
Reserved Status, merupakan kondisi dimana satu prospecting event yang sudah dalam kondisi status reserved dapat dibuatkan satu LOO Event atas prospecting event tersebut.
LOO Approved, merupakan kondisi satu LOO Event yang sudah lengkap yang akan disetujui.
Schedule Generate, merupakan kondisi pembuatan jadwal tagihan sewa Event dan deposit Event yang dimana satu buah LOO Event yang sudah disetujui dapat membentuk lebih dari satu jadwal penagihan yang ditentukan juga oleh periode sewa event untuk tenant.
Schedule Processed, merupakan kondisi pembuatan invoice Event dari jadwal yang sudah terbentuk. Jumlah invoice Event yang terbentuk untuk periode tertentu tergantung dari jumlah schedule yang akan dibuatkan invoicenya.
Invoice Posted, merupakan kondisi posting satu atau beberapa invoice Event ke dalam Journal yang akan terbentuk jurnal yang sesuai dengan jumlah invoice Event yang di posting.
Payment, merupakan kondisi dimana pembayaran satu invoice event dapat dilakukan dengan satu atau lebih pembayaran dengan syarat bahwa invoice Event tersebut sudah dilakukan posting.
Posted, merupakan kondisi dimana satu pembayaran yang dilakukan akan di posting ke journal sebanyak satu transaksi journal. e. Overtime Class Diagram Overtime Class Diagram pada divisi Tenant Relation Management
memiliki class-class seperti terlihat pada Gambar 12.
61 Gambar 12 Overtime Class Diagram Gambar 12 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Overtime Register, merupakan kondisi dimana satu tenant dapat melakukan lebih dari satu permintaan overtime.
Overtime Status, merupakan kondisi persetujuan terhadap overtime dimana pihak terkait dapat melakukan persetujuan untuk lebih dari satu permintaan overtime dalam waktu yang bersamaan.
Schedule Generate, merupakan kondisi pembuatan jadwal tagihan overtime yang berawal dari class diagram Overtime approval untuk permintaan overtime yang telah disetujui dan membentuk jadwal sejumlah permintaan overtime yang sudah disetujui.
Schedule Processed, merupakan kondisi pembuatan invoice dari jadwal yang sudah terbentuk. Jumlah invoice yang terbentuk untuk periode tertentu tergantung dari jumlah schedule yang akan dibuatkan invoicenya
Invoice Posted, merupakan kondisi posting satu atau beberapa invoice overtime ke dalam Journal yang sesuai dengan jumlah invoice yang di posting.
Payment, merupakan kondisi dimana pembayaran satu invoice dapat dilakukan dengan satu atau lebih pembayaran dengan syarat bahwa invoice tersebut sudah dilakukan posting.
62
Posted, merupakan kondisi dimana satu pembayaran yang dilakukan akan di posting ke journal sebanyak satu transaksi journal. f. Tenant Relation Management Class Diagram Tenant Relation Management Class Diagram memiliki class-class seperti
terlihat pada Gambar 13. ActivityReserved
LOOEventClass
‐Prospecting_event_id
1
‐LOOApproval
1
1
‐LOO_event_no ‐LOO_event_date ‐Period_from ‐Period_to ‐Lot_event ‐rental_event__rate ‐Rental_event_deposit ‐Rental_event_currency ‐Rental_deposit_currency ‐charge_cycle ‐interval_charge +Search_prospecting_event() +Get_loo_Event_no() +Get_loo_event_date() +Calc_rental_event() +Calc_rental_event_deposit() +Edit() +Save()
1
‐ReservedStatus
1
+ E d i t ( )
‐Bill_date
‐GeneratedInvoice 1..*
‐base_amount ‐PPN_amount
1..*
‐due_date ‐Tenant_no ‐bill_type
‐Bill_sd ‐Bill_status
+get_invoice_no() +calc_total()
+Cacl_ppn_bill()
+posting_to_gl()
ss()
‐LOO_no
‐LOO_date
d
‐Lot
+get_tenant_id()
c
e
h
+Get_po_bo() +Get_date() +posting_to_gl()
1
1..*
‐po_id ‐Item_code ‐Item_desc ‐Measurement ‐qty_approved ‐item_prices ‐budget_code
+calc_total_po() +Calc_ppn() +calc_pph()
nt
OvertimeRegister
+Calc_pph_bill()
+schedule_proce ‐OvertimeStatus ‐SheduleGenerate
1..*
+Get_date() +Get_time() +Update()
D ‐T ena nt_ Na 1 me ‐PI C ‐RequestRegister ‐P hon e_n o ‐U nit_ +Get_date()
search_tenant()
Get_date_from()
‐Prospecting_i ‐Tenant_id
1
..*
‐Request_register ‐Request_dept_to ‐Request_detail
‐ ‐RequestStatus
RequestUpdate +
+
+Search_tenant_no_tenant() +Get_date() +Get_tim()
N
ena
1
nt e
e_id
G
e r a
+ U p d a
1
e _ s t a t u s _ p r o s p e c t i n g _ e v e n t )
B
i l l i n g S c h e d
1
t
(
n_t
n
e
‐No
..* ‐Overtime_status ena ‐Prospecting_id nt_i d ‐Na ‐Overtime_remarks me ‐Co mp any ‐Ph one _no ‐Cel lula r_n o ‐Em ail
e
t
‐Overtim
+Edit() +Get_request_id()
O
‐Request_id ‐Request_date ‐Request_time ‐Request_type
+Save()
1
onT
vertime Approal & Update
1..* 1..* 1..* +Get_date()
+
d
l
1..* 1..*
‐RequestRegister +Get_time() +
e
u
‐Complaint_register ‐Complaint_dept ‐Complaint_detail +Search_tenant()
Requesthandling
+
1..*
cod e
Get_overtime_id()
‐Approval_dat
1..*
‐ComplaintRegister +Get_date() +Get_time() +Save() ‐ 1..* +Edit() +Get_complaint_id() +StatusUpdate()
1
nt_I
ScheduleGenerate
Get_time_to()
‐Complaint_type
ena
Get_time_from()
‐LOOApproval +Get_time() +Update() ‐Period_from +Schedule_generation() ‐Period_to
‐Complaint_id ‐Complaint_id ‐Compalint_date ‐Status ‐Complaint_time ‐Remaks
‐ComplaintStatus
T
1
Overtime_time_from ‐
Complaint Handling Complaint Update
‐ComplaintRegister
ena
+Calc_total_bill()
1..*
LOOClass
S
‐Bill_pph
1
Purchase order Detail
+Save()
+Get_date_to()
+get_date()
ActivityReserved
‐
‐bill_curr
1
PurchaseOrder
‐PO_no ‐PO_date ‐request_id ‐Supplier ‐Supplier_tax_scheme
‐Approval_date
‐Period_from ‐Period_to 1 ‐bill_desc
1..*
‐Approved
‐T
.
LOOApproval
‐Overtime_id ‐Tenant_id ‐Overtime_date_from
‐Request_id ‐Item_code ‐Item_desc ‐Measurement ‐qty_requset ‐qty_approved ‐budget_code +Search_budget_code() +Search_item_code()
‐Schedule_id ‐Tenant_no ‐Bill_type
1..* Overtime
+get_schedule_id
()
1
1
*
1
‐Overtime_date_to ‐pph_amount ‐Overtime_time_to ‐Overtime_type
‐Bill_amount ‐Bill_ppn
‐status ‐Posting
.
1..*
1..* ule
1 1
‐Request_id ‐Request_approval +Get_date() +Update_purchase_Requisition()
Purchase Requisition Detail
‐Activity_event_id ‐Prospecting_event_id ‐Lot_event_selection
‐Invoice_no
‐PRApproval
+Get_request_id() +Get_date()
+Get_activity_event_id() +Get_date() +View_available_lot_event() +Add()
PRApproval
‐Request_id ‐Request_date ‐Request_user ‐Request_divisi ‐Requset_desc ‐status
1
Prospecting Event Progress
Purchase Requisition
‐Prospecting_event_id ‐activity_event_id ‐Prospecting_event_type ‐Activity_event_date ‐Prospecting_event_date ‐Activity_event_description ‐Prospecting_event_name +Add() ‐Prospecting_event_phone +Edit() ‐Prospecting_event_email +Save() ‐Prospecting_event_type ‐Prospecting_lcd ‐Prospecting_status 1..* +Search_tenant_event() +Get_date() +Get_time() +View_prospecting_event_status() +Edit() +Save()
‐AddActivity
LOOEventApproval
‐Prospecting_event_id ‐ T e+get_tenant_id() n a n t Invoice _ i ‐Schedule_id d ‐invoice_date
ProspectingEvent Progressing Event Detail
quest_id
‐Re
+Update()
‐Status ‐Remaks
Gambar 13 Tenant Relation Management Class Diagram 4.3.4 Model Sequence Diagram ‐rental_rate ‐Service_rate ‐Rental_deposit ‐Service_deposit ‐Rental_currency ‐Service_currency ‐Rental_deposit_currency ‐Service_deposit_currency ‐charge_cycle ‐interval_charge +Search_prospecting() +Get_loo_no() +Get_loo_date() +Calc_rental() +calc_service() +Calc_rental_deposit() +Calc_service_deposit() +Edit() +Save()
+Update_status_prospecting()
1
1
‐ReservedStatus
‐AddActivity
Prospecting
1
‐Prospecting_id ‐Prospecting_type ‐Prospecting_date ‐Prospecting_company ‐Business_line ‐Prospecting_phone ‐Prospecting_email ‐Prospecting_search_area ‐Prospecting_lcd ‐Prospecting_status
+Search_tenant() +Get_date() +Get_time() +View_prospecting_status() +View_business_line_category() +Edit() +Save()
1..*
1
Prospecting Progress
‐Activity_id ‐Prospecting_id ‐Lot_selection
+Get_activity_id() +Get_date() +View_available_lot() +Add() +Edit() +Save()
1
Progressing Detail
‐activity_id ‐Activity_date ‐Activitt_description
1..*
+Add() +Edit() +Save()
Model sequence diagram pada divisi Tenant Relation Management akan menggambarkan skenario atau serangkaian interaksi yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu yang dibutuhkan oleh aktor.
63 a. Call Center Sequence Diagram Call Center memiliki 4 aktivitas pekerjaan yang dapat dilihat seperti di bawah ini : 1. Complaint Handling Sequence Diagram Complaint Handling Sequence Diagram pada Call Center digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 8. 2. Complaint Update Sequence Diagram Complaint Update Sequence Diagram pada Call Center digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 9. 3. Request Handling Sequence Diagram Request Handling Sequence Diagram pada Call Center digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 10. 4. Request Update Sequence Diagram Request Update Sequence Diagram pada Call Center digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 11. b. Marketing Leasing Sequence Diagram Marketing Leasing memiliki 4 aktivitas pekerjaan yang dapat dilihat seperti di bawah ini : 1. Leasing Prospecting Sequence Diagram Leasing Prospecting Sequence Diagram pada Marketing Leasing digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 12. 2. Prospecting Progress Sequence Diagram Prospecting Progress Sequence Diagram pada Marketing Leasing digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 13. 3. LOO Leasing Sequence Diagram LOO Leasing Sequence Diagram pada Marketing Leasing digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 14. 4. Renewal Sequence Diagram Renewal Progress Sequence
Diagram pada Marketing
Leasing
digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 15.
64 c. Marketing Event Sequence Diagram Marketing Event memiliki 3 aktivitas pekerjaan yang dapat dilihat seperti di bawah ini : 1. Event Prospecting Sequence Diagram Event Prospecting Sequence Diagram pada Marketing Event digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 16. 2. Event Prospecting Progress Sequence Diagram Event Prospecting Progress Sequence Diagram pada Marketing Event digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 17. 3. LOO Event Sequence Diagram LOO Event Sequence Diagram pada Marketing Event digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 18. d. Tenancy Sequence Diagram Tenancy memiliki 2 aktivitas pekerjaan yang dapat dilihat seperti di bawah ini : 1. Facility Agreement Sequence Diagram Facility Agreement Sequence Diagram pada Tenancy digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 19. 2. Tenant Update & Tenant List Sequence Diagram Tenant Update & Tenant List Sequence Diagram pada Tenancy
e.
digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 20. Overtime Sequence Diagram Overtime memiliki 2 aktivitas pekerjaan yang dapat dilihat seperti di bawah ini : 1. Overtime Request Sequence Diagram Overtime Request Sequence Diagram pada Overtime digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 21. 2. Overtime Update & Approval Sequence Diagram Overtime Update Sequence Diagram pada Overtime digambarkan dengan langkah-langkah seperti terlihat pada Lampiran 22.
65 4.4 Implementasi Sistem Tenant Relation Management Berdasarkan analisis dan desain sistem Tenant Relation Management yang sudah dilakukan, maka dilakukan pengembangan sistem pada fase implementasi dengan menggunakan perangkat lunak Power Builder 11.5 dan database engine SQL Anywhere 8. 4.4.1 Menu Program Hasil dari analisis dan desain sistem berdasarkan parameter KPI yang ada pada divisi Tenant Relation Management setelah diimplementasikan dalam bentuk aplikasi maka menghasilkan tampilan-tampilan seperti gambar-gambar di bawah ini. a. Struktur Menu Program struktur menu program yang ada terdiri atas 2 tampilan, dimana transaksi- transaksi yang terjadi pada struktur menu aplikasi sistem informasi Tenant Relation Management akan mempengaruhi aplikasi report KPI pada TRM. Tampilan Aplikasi struktur menu program yang ada adalah : 1. Aplikasi Sistem Informasi Tenant Relation Management Struktur menu program ini merupakan struktur hirarki sistem Tenant Relation Management dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh 3 departemen di bawahnya yaitu : departemen Marketing, Customer Service dan Tenancy dalam tampilan program dan menu-menu apa saja yang ada. Struktur menu program aplikasi sistem Tenant Relation Management bisa terlihat seperti Gambar 14. Gambar 14 Struktur Menu Aplikasi TRM
66 Gambar 14 ini memperlihatkan struktur menu aplikasi dari sistem informasi pada divisi TRM untuk tampilan transaksi apa saja yang digunakan dan disediakan. 2. Aplikasi Report Key Performance Indicator pada Tenant Relation Management Struktur
menu program ini
merupakan struktur
aplikasi untuk
memperlihatkan hasil report dari transaksi-transaksi yang dilakukan pada aplikasi sistem informasi pada divisi TRM yang dibandingkan dengan parameter KPI yang sudah ada. Tampilan program yang ada akan digunakan oleh manager ataupun manajemen perusahaan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Struktur menu aplikasi Report Key Performance Indicator pada Tenant Relation Management terlihat seperti Gambar 15. Gambar 15 Struktur Menu Aplikasi Report Key Performance Indicator Gambar 15 memperlihatkan tampilan struktur menu aplikasi Report Key Performance Indicator yang terjadi pada divisi TRM berdasarkan transaksi- transaksi yang terjadi berdasarkan departemen-departemen yang terkait. Tampilan ini menampilkan sesuai kelompok dari parameter KPI di bagian Call Center, Marketing dan Expenses & Income. b. Menu Login Program dan Inputan Memperlihatkan dari tampilan login dan contoh tampilan input dari transaksi yang terjadi dari 3 departemen. 1. Menu Login Program Tampilan menu login program untuk aplikasi sistem informasi pada divisi Tenant Relation Management dapat dilihat pada Gambar 16.
67 Gambar 16 Tampilan Login Program pada Divisi TRM 2. Input Transaksi Departemen Marketing Proses input transaksi prospecting tenant pada departemen Marketing dapat dilihat pada tampilan Gambar 17. Gambar 17 Tampilan Input Proses Prospecting Tenant di Departemen Marketing
68 Gambar 17 menampilkan input proses prospecting tenant di departemen Marketing, dimana untuk prospecting ID dan date secara otomatis sudah terisi ketika akan menambahkan calon tenant. Aktivitas yang harus dilakukan oleh marketing adalah mengisi nama calon tenant, kontak person yang bisa bertanggungjawab dari perusahaan tenant, no telpon dan handphone, email tenant, untuk kategori apakah leasing atau event yang mau dipilih sesuai permintaan dari tenant, alamat calon tenant sebelum menyewa gedung, status dari tenant yaitu inquiry atau reserved, target rencana akan masuk gedung dan terakhir adalah mengisi luas area yang diinginkan tenant. Setelah proses input ini selesai proses selanjutnya adalah prospecting activity yang merupakan proses tindaklanjut dari marketing terhadap calon tenant yang masih inquiry, setelah itu proses selanjutnya adalah input contract atau agreement dimana proses ini pembuatan kontrak yang disetujui antara tenant dan pengelola gedung sampai penandatanganan surat kontrak. Maka tugas dari marketing selesai. 3. Input Transaksi Departemen Customer Service Proses input transaksi Complaint pada departemen Customer Service dapat dilihat pada tampilan Gambar 18. Gambar 18 Tampilan Input Proses Complaint di Departemen Customer Service Gambar 18 menampilkan Input Proses Complaint di Departemen Customer Service, dimana untuk tampilan ID, Date dan Time secara otomatis sudah ke isi sewaktu mau menambahkan complaint yang masuk, bagian Customer Service melakukan pengisian untuk kolom nama tenant dengan cara mencari data nama perusahaan tenant yang sudah ada, nama orang yang mengajukan complaint
69 dari perusahaan tenant, nama orang yang menerima dan menginput complaint ke sistem, pilih kategori yang akan di complaint, masukan departemen yang terkait dengan complaint, pilih status complaint yang masuk dan yang terakhir adalah mendeskripsikan complaint yang diminta oleh tenant. Setelah data complaint masuk, maka bagian control room akan memberitahukan ke bagian departemen terkait agar cepat merespon complaint tersebut. Setelah selesai di respons oleh departemen terkait baru dibuatkan laporan sudah dilakukan, untuk memastikan kerjaan complaint telah dilaksanakan maka bagian customer service mengecek kepada tenant yang complaint, lalu mengisi form laporan jika complaint sudah dilakukan, maka proses complaint selesai. Proses input transaksi Overtime pada departemen Customer Service dapat dilihat pada tampilan Gambar 19. Gambar 19 Tampilan Input Proses Overtime di Departemen Customer Service Gambar 19 menampilkan Input Proses Overtime di Departemen Customer Service, dimana untuk tampilan Overtime No. Sudah terisi secara otomatis oleh sistem, bagian Customer Service melakukan pengisian untuk kolom nama tenant dan lokasi dengan cara mencari data nama perusahaan tenant yang sudah ada, isi request date overtime, nama orang yang mengajukan overtime dari perusahaan tenant, tipe jenis fasilitas yang akan di overtime charges, date dan time mulai overtime dan masukan date dan time terakhir overtime. 4. Input Transaksi Departemen Tenancy Proses input transaksi data tenant pada departemen Tenant Relation dapat dilihat pada tampilan Gambar 20.
70 Gambar 20 Tampilan Input Proses Data Tenant di Departemen Tenancy Gambar 20 menampilkan Input dan Edit Proses data tenant di Departemen Tenancy. Setelah data di retrieve lalu pilih data tenant yang mau di edit maka akan tampil windows seperti gambar di atas. Bagian Tenancy tinggal mengedit data yang mau di ganti dan bisa mengisi bagian kolom yang masih kosong untuk melengkapi data tenant. Proses input transaksi Contract Facility pada departemen Tenant Relation dapat dilihat pada tampilan Gambar 21.
71 Gambar 21 Tampilan Input Proses Contract Facility di Departemen Tenancy Gambar 21 menampilkan Input dan Edit Proses Contract Facility di Departemen Tenancy. Setelah melakukan new contract untuk facility tambahan akan ada perubahan data tenant yang pertama pilih lot/unit no yang akan mengisi area secara otomatis, pilih tipe tambahan fasilitas yang diinginkan, cara pembayaran dan besaran harga sewa dalam kurs mata uang apa, pajak 10 % untuk pembayaran, masukan periode mulai sewa dan berakhir sewa, pilih cara pembayaran per bulan dengan interval waktu 3 bulan. 5. Input Target Parameter oleh Manager Proses input target parameter oleh Manager dapat dilihat pada tampilan Gambar 22. Gambar 22 Tampilan Input Proses Target KPI Gambar 22 menampilkan Input Proses target KPI yang dilakukan oleh Manager divisi TRM. Jika parameter KPI yang ada di edit maka akan mempengaruhi report KPI yang merupakan hasil transaksi yang terjadi di divisi
72 TRM karena parameter akan berubah sesuai editan baru, sehingga target parameter KPI menjadi baru. 4.4.2 Output / Report Program Menampilkan hasil dari transaksi-transaksi yang terjadi dari sistem informasi divisi TRM yang telah dilakukan oleh 3 departemen terhadap tenant. Hasil report ini akan dijadikan perbandingan dengan target parameter yang sudah ada. a. Output / Report Sistem Informasi Divisi TRM Report dari sistem informasi divisi TRM yang diambil hanya bagian hasil report dari transaksi-transaksi yang berhubungan dengan target KPI yang akan di capai. 1. Output Marketing a). Proses Prospecting Tenant Report proses Prospecting Tenant pada departemen Marketing dapat dilihat pada Gambar 23. Gambar 23 Tampilan Report Proses Prospecting Tenant Gambar 23 menampilkan list prospecting tenant yang harus di follow up oleh bagian departemen marketing, supaya menjadi tenant di divisi TRM.
73 b). Listing Renewal Report proses renewal pada departemen Marketing dapat dilihat pada Gambar 24. Gambar 24 Tampilan Report Proses Renewal Gambar 24 menampilkan list tenant yang mau habis masa kontraknya, maka tugas dari bagian departemen marketing untuk menawarkan dan negosiasi terhadap tenant tersebut supaya tetap menjadi tenant di divisi TRM, dengan cara memperpanjang kontrak sewa. 2. Output Customer Service a). Proses Complaint Report proses Complaint pada departemen Customer Service dapat dilihat pada Gambar 25.
74 Gambar 25 Tampilan Report Proses Complaint Gambar 25 menampilkan list complaint yang ada di bagian departemen Customer Service dan bagaimana status complaint tersebut. b). Proses Overtime Report proses Overtime pada departemen Customer Service dapat dilihat pada Gambar 26. Gambar 26 Tampilan Report Proses Overtime Gambar 26 menampilkan list Overtime yang ada di bagian departemen Customer Service dan berapa income dari transaksi tersebut sebagai masukan rental service.
75 3. Output Tenancy a). Tenant List Report proses Tenant List pada departemen Tenancy dapat dilihat pada Gambar 27. Gambar 27 Tampilan Report Proses Tenant List Gambar 27 menampilkan Tenant List
yang ada di bagian departemen
Tenancy, data tenant sudah yang terbaru dan lebih lengkap. b). Facility Agreement Report proses Facility Agreement pada departemen Tenancy dapat dilihat pada Gambar 28.
76 Gambar 28 Tampilan Report Proses Facility Agreement Gambar 28 menampilkan income yang dihasilkan dari proses Facility Agreement yang ada di bagian departemen Tenancy dan menggambarkan fasilitas tambahan apa saja yang diminta oleh tenant. b. Output / Report Key Performance Indicator Report dari hasil transaksi sistem informasi divisi TRM yang berhubungan dengan target KPI yang akan di capai. Laporan report KPI ini yang merupakan pengembangan DSS yang berbasis KPI, karena di report ini terjadinya perbandingan report transaksi kenyataan dengan target parameter KPI yang merupakan tujuan dari manajemen. 1. Report Customer Service / Call Center Pada departemen Call Center ini memiliki 4 laporan report yang dibandingkan dengan parameter target KPI, yaitu : a). Complaint Status Report KPI proses Complaint Status pada departemen Call Center dapat dilihat pada Gambar 29.
77 Gambar 29 Tampilan Report KPI Proses Complaint Status Gambar 29 menggambarkan persentase yang dihasilkan dari proses Complaint Status yang ada pada departemen Call Center. Data persentase yang di dapat menghasilkan simpulan bahwa kondisi Complaint status tidak mencapai target dari manajemen diperkuat dengan tampilan list complaint status, yang bisa ditampilkan dengan mengklik tombol tulisan detail. Manager dapat melihat target KPI tidak tercapai dengan melihat tulisan saja, jika warna merah tidak tercapai dan jika warna hijau maka target dari KPI tercapai. Report target Complaint status ini juga diperkuat dengan kondisi yang menyatakan jika target tidak tercapai ataupun tercapai. Report KPI complaint status ini menggambarkan berapa jumlah complaint yang masuk, yang sudah dikerjakan dan yang belum dengan memperlihatkan
persentase dari masing-masing
transaksi tersebut, lalu
dibandingkan dengan target parameter KPI. b). Complaint Response Time Report KPI proses Complaint Response Time pada departemen Call Center dapat dilihat pada Gambar 30.
78 Gambar 30 Tampilan Report KPI Proses Complaint Response Time Gambar 30 memperlihatkan kalkulasi yang dihasilkan dari proses Complaint Response Time yang ada pada departemen Call Center. Berdasarkan Complaint yang masuk dari tenant sebanyak 24 kasus, dari hasil simulasi ada 19 complaint yang kondisinya sudah dilakukan response. Data 19 complaint ini dapatnya bisa dilihat pada data detail yang tersedia dari hasil transaksi sistem informasi TRM pada departemen Call Center. Hasil rata-rata waktu response time yang di dapat dari transaksi dibandingkan dengan target rata-rata parameter KPI untuk Complaint response time, jika memenuhi target parameter maka kondisi target tercapai dengan melihat tulisan hijau di report KPI complaint response time. Report ini juga diperkuat dengan gambar grafik yang memperjelaskan kondisi jumlah complaint yang belum di response, jumlah complaint yang di response over dari 15 menit dan yang before dari 15 menit dengan memperlihatkan persentase dari total complaint. c). Inquiry Report KPI proses Inquiry pada departemen Call Center dapat dilihat pada Gambar 31.
79 Gambar 31 Tampilan Report KPI Proses Inquiry Gambar 31 memperlihatkan persentase yang dihasilkan dari proses Inquiry di bagian departemen Call Center. Berdasarkan Inquiry yang masuk dari tenant sebanyak 17 inquiry, dari hasil simulasi ada 15 inquiry yang kondisinya sudah dikerjakan LOO dan 2 inquiry yang belum dikerjakan LOO, dengan memperhitungkan persentase yang di dapat maka dilakukan perbandingan dengan target parameter KPI yang ada. Sehingga menghasilkan target KPI yang tercapai. Untuk melihat dari mana dapatnya persentase LOO yang sudah dilakukan, dapat dilihat untuk transaksi hasil sistem informasi TRM pada data detailnya. d). Inquiry Response Time Report KPI proses Inquiry Response Time pada departemen Call Center dapat dilihat pada Gambar 32.
80 Gambar 32 Tampilan Report KPI Proses Inquiry Response Time Gambar 32 memperlihatkan kalkulasi yang dihasilkan dari proses Inquiry Response Time yang ada pada bagian departemen Call Center. Berdasarkan gambar inquiry yang sudah di response ada 15 inquiry dari 17 inquiry yang masuk, dari hasil kalkulasi rata-rata inquiry response time yang masuk, ternyata lebih besar dari pada target parameter KPI, sehinggga hasil tujuan manajemen tidak tercapai. Untuk mengetahui bagaimana hasil rata-rata inquiry response time bisa lebih besar dari target parameter KPI, dapat dilihat pada detail data yang tersedia dari hasil transaksi sistem informasi TRM pada departemen Call Center. Report ini juga diperkuat dengan gambar grafik yang memperjelaskan kondisi jumlah inquiry yang belum di response, jumlah inquiry yang di response over dari 1 days dan yang before dari 1 days dengan memperlihatkan persentase dari total inquiry. 2. Report Marketing a). Rental Rate Report KPI proses Rental Rate pada departemen Marketing dapat di lihat pada Gambar 33.
81 Gambar 33 Tampilan Report KPI Proses Rental Rate Gambar 33 memperlihatkan kalkulasi yang dihasilkan dari proses Rental Rate yang ada pada bagian departemen Marketing. Berdasarkan gambar Rental Rate yang ada didapatkan rata-rata Rental Rate 13,71 USD, sedangkan untuk target parameter Rental Rate adalah 15 USD, sehingga menghasilkan target yang tidak tercapai. Untuk mengetahui dari mana mendapatkan total rental, total luasan area dan rata-rata Rental Rate dapat dilihat pada detail, yang merupakan report dari hasil transaksi yang terjadi di sistem informasi TRM. b). Occupancy Rate Report KPI proses Occupancy Rate pada departemen Marketing dapat dilihat pada Gambar 34.
82 Gambar 34 Tampilan Report KPI Proses Occupancy Rate Gambar 34 memperlihatkan persentase yang dihasilkan dari proses Occupancy Rate yang ada pada bagian departemen Marketing. Berdasarkan gambar Occupancy Rate yang ada hanya memperlihatkan persentase report dari hasil transaksi yang terjadi di sistem informasi TRM pada departemen Marketing. Disini dapat dilihat apakah target terpenuhi? Ternyata target tercapai, karena untuk class platinum melebihi dari target 55 %. c). Renewal Report KPI proses Renewal pada departemen Marketing dapat dilihat pada Gambar 35.
83 Gambar 35 Tampilan Report KPI Proses Renewal Gambar 35 memperlihatkan persentase yang dihasilkan dari proses Renewal yang ada pada bagian departemen Marketing. Berdasarkan gambar renewal ada 10 tenant yang masa kontraknya mau habis, sedangkan yang baru dilakukan renewal 6 tenant, sehingga menghasilkan persentase di bawah target parameter KPI yang membuat tujuan dari manajemen tidak akan tercapai. Untuk lebih jelas dan mendukung pengambilan simpulan tersebut bisa dilihat pada data detail. 3. Report Expense & Income a). Expense Expense merupakan pengeluaran buat divisi TRM, yang harus di bayar oleh bagian Finance Accounting, untuk melihat hasil Report KPI proses Expense yang dibandingkan antara expense actual dengan budget pada divisi TRM dapat dilihat pada Gambar 36.
84 Gambar 36 Tampilan Report KPI Proses Expense Gambar 36 menjelaskan kalkulasi yang dihasilkan dari proses Expense pada divisi TRM, yang membandingkan antara pengeluaran kenyataan dan pengeluaran rencana berdasarkan transaksi-transaksi yang terjadi pada sistem informasi TRM. b). Income Income merupakan pendapatan buat divisi TRM dari hasil rental leasing dan event, yang menjadi pemasukan buat manajemen perusahaan. Dimana pendapatan ini ada yang menjadi pendapatan bersih dan ada pendapatan yang akan digunakan lagi buat operasional perusahaan. Untuk melihat hasil Report KPI proses Income yang dibandingkan antara Income actual dengan budget
pada
divisi TRM dapat dilihat pada Gambar 37. Gambar 37 Tampilan Report KPI Proses Income Gambar 37 menjelaskan kalkulasi yang dihasilkan dari proses Income pada divisi TRM, yang membandingkan antara pendapatan Leasing dan Event berdasarkan transaksi-transaksi yang terjadi pada sistem informasi TRM, yang merupakan pendapatan actual, yang akan dibandingkan dengan pendapatan leasing dan event berdasarkan budget. Dari grafik ini dapat dilihat apakah target dari manajemen tercapai atau tidak.
85 4.5 Pengujian Sistem Tenant Relation Management Pengujian sistem merupakan tahapan dimana semua kebutuhan sistem pada proses requirement telah terpenuhi di dalam aplikasi yang ada. Tujuan utama dari pengujian sistem adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Metode pengujian yang diambil adalah metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dilakukan terhadap beberapa tahapan pengujian, yaitu : 1. Data Set Testing Data set testing merupakan pengujian yang dilakukan terhadap tipe data yang digunakan di dalam struktur database dengan proses, transaksi atau fungsi yang ada di dalam aplikasi sistem harus sama. 2. Unit dan Systems Testing Unit dan Systems test merupakan pengujian yang dilakukan terhadap proses, fungsi atau modul untuk keseluruhan informasi yang ada baik dari sisi tipe data, proses masing-masing unit dan proses sistem yang berhubungan dengan interaksi antara aplikasi dan database. 3. Integration Testing Integration test merupakan pengujian yang dilakukan untuk menguji relasi atau hubungan baik itu secara proses aplikasi ataupun dari sisi penggunaan data- data yang ada di dalam database antar proses atau modul dengan proses atau modul lainnya. 4. User Acceptance Testing User acceptance test merupakan pengujian akhir
yang dilakukan antara
pengembang sistem dengan user untuk melakukan pengujian sistem secara keseluruhan dari proses awal sampai proses akhir yang telah disepakati bersama pada tahap analisa kebutuhan.
86 4.6 Evaluasi Report Key Performance Indicator 1. Report Customer Service / Call Center Report Customer Service / Call Center yang berbasis target parameter merupakan tujuan dari pembuatan penelitian ini. Data-data transaksi yang terjadi pada sistem informasi divisi TRM, antara tenant dan Call Center, Control Room dan Marketing. Akan dibandingkan dengan target parameter KPI yang sudah ditetapkan oleh manajemen Gedung. Untuk departemen Call Center ada 4 kegiatan yang bisa dibuatkan laporan pengembangan DSS berbasis KPI yang akan digunakan oleh Manager divisi TRM atau Manajemen Perusahaan dalam memberikan target untuk kedepannya, kebijakan apa yang harus diperbaikan oleh Manager, melihat permasalah dan kendala yang ada. Untuk report Call Center yang berbasis KPI dapat dilihat pada Gambar 38. Gambar 38 Report KPI Dashboard Departemen Customer Service Gambar 38 memberikan pandangan dan informasi sehingga membantu dalam pengambilan keputusan bagi Manager divisi Tenant Relation Management untuk memberikan target dan perbaikan kinerja pada departemen Call Center. Terutama untuk aktivitas-aktivitas : a. Complaint Status Dengan melihat laporan KPI Complaint Status ini, Manager dapat mengetahui : 1. Apakah target parameter KPI Complaint status tercapai.
87 2. Berapa complaint yang masuk dalam sehari, sebulan ataupun setahun. 3. Berapa persentase complaint yang dapat ditangani oleh departemen- departemen terkait. 4. Service yang kurang baik dari departemen mana terhadap tenant. 5. Paling banyak complaint di bagian departemen mana. 6. Perbaikan kinerja departemen yang berhubungan dengan pelayanan. b. Complaint Response Time Dengan melihat laporan KPI Complaint Response Time ini, Manager memiliki Gambaran dalam : 1. Apakah pelayanan terhadap tenan sudah memuaskan. 2. Apakah target parameter KPI Complaint Response Time tercapai. 3. Berapa rata-rata waktu complaint yang dapat direspon oleh departemen-departemen terkait. 4. Seberapa baik kerja dari departemen-departemen terkait. 5. Kenapa complaint tidak cepat dilakukan response. c. Inquiry Dengan melihat laporan KPI Inquiry ini, Manager memiliki Gambaran dalam : 1. Apakah target parameter KPI Inquiry tercapai. 2. Berapa persentase inquiry yang dapat ditangani oleh departemen Marketing. 3. Mengetahui tenant yang berpontesi dan peminatnya dari kalangan apa. d. Inquiry Response Time Dengan melihat laporan KPI Inquiry Response Time ini, Manager memiliki Gambaran dalam : 1. Apakah target parameter KPI Inquiry Response Time tercapai. 2. Berapa rata-rata waktu Inquiry yang direspons oleh departemen Marketing. 3. Mengetahui tenant yang berpontesi dan peminatnya dari kalangan apa.
88 2. Report Marketing Report KPI departemen Marketing yang berbasis target parameter merupakan laporan pengembangan DSS yang akan mendukung Manager divisi TRM dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Data-data transaksi yang terjadi pada sistem informasi divisi TRM, antara tenant dan Marketing, akan dibandingkan dengan target parameter KPI yang sudah ditetapkan oleh manajemen Gedung. Untuk departemen Marketing ada 3 aktivitas yang bisa dibuatkan laporan pengembangan DSS berbasis KPI yang digunakan oleh Manager divisi TRM atau Manajemen Perusahaan dalam memberikan target untuk kedepannya, kebijakan apa yang harus diperbaikan oleh Manager, melihat permasalah dan kendala yang ada. Untuk report Marketing yang berbasis KPI dapat dilihat pada Gambar 39. Gambar 39 Report KPI Dashboard Departemen Marketing Gambar 39 memberikan pandangan dan informasi sehingga membantu dalam pengambilan keputusan bagi Manager divisi Tenant Relation Management untuk memberikan target dan perbaikan kinerja pada departemen Marketing. Terutama untuk aktivitas-aktivitas :
89 a. Rental Rate Dengan melihat laporan KPI Rental Rate ini, Manager dapat mengetahui : 1. Apakah target parameter KPI Rental Rate tercapai. 2. Berapa besaran rental rate yang baik untuk tenant. 3. Berapa besaran luas area yang paling banyak dibutuhkan oleh tenant. b. Occupancy Rate Dengan melihat laporan KPI Occupancy Rate ini, Manager dapat mengetahui : 1. Apakah target parameter KPI Occupancy Rate tercapai. 2. Group mana yang lebih banyak di pilih oleh tenant. c. Renewal Dengan melihat laporan KPI Renewal ini, Manager dapat mengetahui : 1. Apakah target parameter KPI Renewal tercapai. 2. Jumlah tenant yang sudah mau habis masa kontraknya. 3. Berapa persentase tenant melakukan renewal. 3. Report Expense & Income Report KPI Expenses & Income yang berbasis target parameter merupakan laporan pengembangan DSS yang mendukung Manager divisi TRM dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Data transaksi-transaksi yang berhubungan dengan keuangan terjadi pada sistem informasi divisi TRM baik sebagai pendapatan atau pengeluaran, antara tenant dengan Marketing, Call Center dan Tenancy akan dibandingkan dengan target parameter KPI budget yang sudah ditetapkan oleh manajemen Gedung. Untuk report KPI Expense dan Income bisa dibuatkan laporan pengembangan DSS berbasis KPI yang digunakan oleh Manager divisi TRM atau Manajemen Perusahaan dalam memberikan target untuk kedepannya, kebijakan apa yang harus diperbaikan oleh Manager. Untuk report Expense & Income yang berbasis KPI dapat dilihat pada Gambar 40.
90 Gambar 40 Report KPI Dashboard Expense & Income Gambar 40 memberikan pandangan dan informasi sehingga membantu dalam pengambilan keputusan bagi Manager divisi Tenant Relation Management untuk memberikan target dan perbaikan pendapatan dan pengeluaran. Informasi yang di dapat oleh Manager dari Report KPI Expense & Income adalah : a. Report KPI Expense Dengan melihat laporan KPI Expense ini, Manager dapat mengetahui : 1. Apakah target parameter KPI Expense tercapai. 2. Pengeluaran keuangan paling besar pada bulan apa. b. Report KPI Income Dengan melihat laporan KPI Income ini, Manager dapat mengetahui : 1. Apakah target parameter KPI Income tercapai. 2. Income terbesar pada bulan apa. 3. Besaran Income Leasing dan Income Event perbulannya. Dilihat dari informasi dan gambaran yang diberikan oleh sistem informasi divisi Tenant Relation Management dan sistem pengembangan DSS berbasis KPI, lebih mempermudah Manager dalam pengambilan keputusan. Dampak yang diberikan sistem adalah sebagai berikut : 1. Transaksi yang real-time yang terintegrasi ke semua department terkait.
91 2. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan KPI yang relative lebih cepat dan akurat. 3. Informasi yang berhubungan dengan departemen cepat di dapat, akurat dan dapat dipercaya. 4. Mempermudah sharing information antar departemen terkait. 5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja dari karyawan yang terlibat dalam operasional 4.7 Implikasi Manajerial di Divisi Tenant Relation Management Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengembangan Decision Support Systems ini sangat membantu sekali buat manager ataupun pihak Manajemen dalam pengambilan keputusan untuk mencapai target yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan dan response time yang cepat terhadap tenant merupakan target manajemen yang berdampak pada peningkatan kerja buat para karyawan khususnya di divisi TRM. Dengan adanya pengembangan
Decision
Support Systems
ini
memberikan implikasi manajerial para pengambil kebijakan, dalam : 1. Pengontrolan
kinerja para karyawan lebih
cepat diketahui dan
mendapatkan informasi yang akurat, sehingga mempercepat dalam pengambilan kebijakan dan keputusan untuk langkah selanjutnya. 2. Kontrol transaksi dilakukan dengan menggunakan aturan bahwa setiap transaksi yang ada harus sudah selesai dilakukan proses input ke dalam sistem pada hari yang sama (maksimal 1 hari). 3. Dokumen-dokumen yang ada sebagai pendukung proses yang dilakukan di dalam sistem harus diketahui
oleh pihak-pihak terkait
dengan
mencantumkan paraf pada dokumen tersebut, contoh dokumen kontrak penyewa, yang dimana setiap referensi dokumen atau nomor dokumen harus tercatat di dalam sistem sebagai sesuatu yang harus di input. 4. Tindak lanjut / follow up kepihak-pihak terkait terhadap transaksi atau proses yang memiliki target penyelesaian, seperti proses renewal, complaint handling lebih cepat di kontrol.