BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari 53 guru pria dan 78 guru wanita. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.1.1
Data Jumlah Guru Swasta kota Salatiga
No 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Sekolah SMA Kristen 1 SMA Kristen 2 SMA Kristen Satya Wacana SMA Theresiana SMA Muhammadiyah JUMLAH
Guru Pria 17 7 16 5 8 53
Guru Wanita 22 11 19 8 18 78
Jumlah Guru 39 18 35 13 26 131
Dalam penelitian ini juga memberikan data karakteristik usia guru laki-laki dan perempuan, rentang usia dimulai pada usia 25 sampai >58. Dan akan dijelaskan pada tabel 4.1.2 dibawah berikut ini.
Tabel 4.1.2 Distribusi responden menurut kelompok usia guru pria
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Usia 25 – 29 Tahun 30 – 33 Tahun 34 – 37 Tahun 38 – 42 Tahun 42 – 45 Tahun 46 – 49 Tahun 50 – 53 tahun 54 – 57 Tahun >58 Tahun Jumlah
Frekuensi 6 5 4 8 6 11 3 6 53
Persentase 11,3% 9,4% 7,5% 15,0% 11,3% 20,75% 7,5% 15,0% 15,0% 100%
Dari tabel 4.1.2 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru pria SMA Swasta se-kota Salatiga berusia antara 46-49 tahun dengan persentase 20,75%.
Tabel 4.1.3 Distribusi responden menurut kelompok usia guru wanita
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Usia 25 – 29 Tahun 30 – 33 Tahun 34 – 37 Tahun 38 – 42 Tahun 42 – 45 Tahun 46 – 49 Tahun 50 – 53 Tahun 54 – 57 Tahun >58 Tahun Jumlah
Frekuensi 5 9 7 11 12 17 10 6 1 78
Persentase 6,41% 11,53% 8,9% 14,10% 15,38% 21,79% 12,8% 15,0% 1,2% 100%
Dari tabel 4.1.3 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru wanita SMA Swasta se-kota Salatiga berusia antara 46-49 dengan persentase 21,79%.
Selain tabel jenis kelamin dan usia dalam penelitian ini juga akan ditunjukkan tabel pengalaman kerja guru di masing-masing SMA. Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.1.4 Distribusi responden menurut pengalaman kerja guru Pria
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pengalaman Kerja 0 – 5 Tahun 6 – 10 Tahun 11 – 15 Tahun 16 – 20 tahun 21 – 25 Tahun 26 30 Tahun >30 Tahun Jumlah
Frekuensi 22 6 6 6 8 4 1 53
Persentase 41,50% 11,32% 11,32% 11,32% 15,09% 7,54% 1,88% 100%
Dari tabel 4.1.4 diatas dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja guru pria di SMA Swasta Se-kota Salatiga sebagian besar berkisar 0-5 tahun dengan frekuensi 22 responden dan persentase 41,50%
Tabel 4.1.5 Distribusi responden menurut pengalaman kerja guru Wanita
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pengalaman Kerja 0 – 5 Tahun 6 – 10 Tahun 11 – 15 Tahun 16 – 20 tahun 21 – 25 Tahun 26 30 Tahun >30 Tahun Jumlah
Frekuensi 28 9 4 11 13 12 78
Persentase 35,89% 11,5% 5,10% 14,10% 16,6% 15,3% 100%
Dari tabel 4.1.5 diatas dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja guru wanita di SMA Swasta Se-kota Salatiga sebagian besar berkisar 0-5 tahun dengan frekuensi 28 responden dan persentase 35,89%.
4.2 Ketersediaan Komputer
Dari hasil observasi dan wawancara dengan pihak SMA Swasta se-kota Salatiga, diketahui bahwa didalam kantor guru tersedia komputer khusus untuk para guru baik untuk keperluan mengerjakan tugas sebagai pengajar, maupun pembuatan soal atau input berbagai data siswa.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Analisis Deskriptif Computer Anxiety
Skala penilaian Computer Anxiety diperoleh dengan mengadaptasi skala penilaian yang dikembangkan oleh Oeeting. Hasil penilaian tingkat Computer Anxiety pada guru pria dan wanita di SMA Swasta se-kota Salatiga, dapat dilihat dari tabel 4.3.1 berikut ini.
Tabel 4.3.1 Tingkat Computer Anxiety pada Guru Pria
No 1. 2. 3. 4. 5.
Interval 19 – 30 31 – 42 43 – 54 55 – 66 67 - 78
Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Guru Pria 35 12 6 53
Persentase 66,04% 22,64% 11,32%
100 %
Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat Computer Anxiety pada guru pria di SMA Swasta se-kota Salatiga tergolong kecemasan rendah dengan persentase Computer Anxiety 66,04%.
Tabel 4.3.2 Tingkat Computer Anxiety pada Guru Wanita
No 1. 2. 3. 4. 5.
Interval 19 – 30 31 – 42 43 – 54 55 – 66 67 - 78
Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Guru Wanita 49 26 3 78
Persentase 62,82% 33,33% 3,85%
100 %
Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat Computer Anxiety pada guru wanita di SMA Swasta se-kota Salatiga tergolong kecemasan rendah dengan persentase Computer Anxiety 62,82%.
4.4. Analisis Perbedaan
Hasil data menggunakan analisis Mann-Whitney U dengan bantuan SPSS 18.00 for windows
4.4.1. Hasil Rank ( Skor rata-rata)
Tabel 4.4.1
Tabel 4.4.1 Ranks ( skor rata-rata) computer anxiety guru pria dan wanita
Ranks GURU CAX
N
PRIA WANITA Total
Mean Rank
Sum of Ranks
53
68.78
3645.50
78
64.11
5000.50
131
Tabel 4.4.1 diatas memaparkan tentang nilai Mean Rank dan Sum of Rank guru pria dan wanita yang telah diubah ke dalam satuan ordinal. Adapun skor mean rank (skor rata-rata ) untuk guru pria adalah 68,78 dengan jumlah sum of rank (skor total) 3645.50. Untuk guru wanita skor mean rank (skor rata-rata) 64,11 dengan jumlah sum of rank (skor total) 5000,50.
4.4.2. Tabel Test Statistik Tabel 4.4.2 Tabel 4.4.2 Hasil Analisis uji perbedaan Computer anxiety guru pria dan wanita Test Statisticsa CAX Mann-Whitney U
1919.500
Wilcoxon W
5000.500
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: GURU
-.695 .487
Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa hasil analisis asymp. Sig. (2tailed) memiliki skor sebesar 0,487 yang artinya skor tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan signifikan computer anxiety pada sikap guru pria dan wanita dalam menggunakan komputer di SMA Swasta se-kota Salatiga.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan analisis data menggunakan analisis Mann-Whitney U yang merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk membedakan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama dengan bantuan SPSS 18.00 for windows, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan Computer Anxiety pada Perilaku Guru Pria dan Wanita Dalam Menggunakan Komputer di SMA Swasta se-kota Salatiga. Dapat dilihat pada tabel 4.3 Uji Mann-Whitney untuk hipotesis Ho memberikan nilai Z = - 0,695 dengan P – value = 0,478 > 0,05. Dari tabel 4.1.2 serta 4.1.3 yaitu tabel distribusi responden menurut usia guru menunjukkan bahwa frekuensi terbesar guru baik tabel guru pria maupun wanita terbesar ada pada jenjang usia 46-49 tahun
ini berarti bahwa frekuensi usia
guru SMA Swasta se-kota Salatiga
terbanyak ada pada jenjang usia 46-49 tahun dengan persentase skor untuk guru pria 20,75% dan persentase skor guru wanita sebesar 21,79%. Dan dari tabel 4.1.4 dan 4.1.5 yaitu tabel distribusi menurut pengalaman kerja menunjukkan bahwa frekuensi terbesar ada pada interval 0-5 tahun ini berarti bahwa sebagian guru SMA Swasta se-kota Salatiga memiliki pengalaman mengajar 0-5 tahun dengan
perolehan persentase skor untuk guru pria 41,50 % dan guru wanita sebesar 35,89%. Sedangkan pada tabel 4.3.1 dan tabel 4.3.2 yaitu tabel tingkat kecemasan komputer guru SMA se-kota Salatiga menunjukkan hasil bahwa sebagian besar guru baik pria maupun wanita mengalami kecemasan komputer yang sangat rendah dapat dilihat dari hasil persentase skor guru pria dengan interval 19 – 30 sebesar 66,04% dan guru wanita dengan persentase skor pada interval yang sama yaitu 19 – 30 sebesar 62,82%.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada nya hubungan computer anxiety pada guru pria dan wanita dipengaruhi oleh jenjang umur yang sama dengan pengalaman kerja yang sama pula membuktikan bahwa guru dengan pengalaman kerja yang sebagian besar pada interval 0-5 tahun mengalami kecemasan komputer (computer anxiety) yang sangat rendah ini disebabkan oleh usia pada jenjang 46 – 49 tahun para guru telah mengenal komputer sehingga para mampu mengoperasikan komputer dengan baik dalam tugas pekerjaannya sebagai pengajar, oleh sebab itu sebagian besar guru SMA Swasta se-kota Salatiga memiliki kecemasan komputer (computer anxiety) yang sangat rendah, dan tergolong State Anxiety karena dialami pada saat reaksi emosional sementara yang timbul pada situasi tertentu(saat menggunakan komputer) Ini berati bahwa hipotesis statistik penelitian diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Wijaya dan Johan (2005) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan Computer Anxiety pada dosen Pria dan Wanita.