25 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Botungobungo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara dengan sasaran penelitian adalah orang tua anak PAUD Pelangi. Desa Botungobungo adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Kwandang yang memiliki luas wilayah 11.05 km2. Sebelumnya Botungobungo merupakan salah satu dusun dari desa Molingkapoto. Dan pada tahun 2010 dusun ini dimekarkan oleh pejabat yang berwewenang menjadi satu desa, dan secara garis wilayah harus berpisah dengan desa induk yaitu desa Molingkapoto. Dan yang menjabatan kepala desa Botungobungo sekarang ini dijabat oleh Bapak ERI NANI. Desa Botungobungo yang sekarang dipimpin oleh Bapak ERNI NANI ini memiliki jumlah penduduk Desa Botungobungo sesuai data bulan April tahun 2013 dengan jumlah 913 jiwa yang terdiri dari laki-laki 464 jiwa dan perempuan 449 jiwa. Dengan jumlah penduduk seperti pada uraian di atas, memiliki mata pencaharian yang bermacam-macam terdiri dari petani, nelayan, buruh tani, pengrajin industri rumah tangga/tukang, PNS, TNI, polri, pedagang, swasta, seperti diuraikan pada tabel berikut.
25
26 Tabel 4.1 : Penduduk Desa Botungobungo Kabupaten Gorontalo Utara Menurut Jenis Mata Pencaharian No Jenis Mata Pencaharian 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PNS/TNI/Polri Nelayan Petani/Buruh Tani Tukang Pedagang Swasta Lain-lain Siswa, Mahasiswa, Manula Tidak/belum memiliki mata pencaharian tetap Jumlah
Jumlah (jiwa) 20 15 137 10 10 5 150 270 296 913
Persen (%) 2,20 1,64 15,00 1,10 1,10 0,54 16,43 29,57 32,42 100
Sumber data : Laporan Bulan April 2013 Dari tabel 4.1 di atas diperoleh gambaran bahwa mata pencaharian penduduk
Desa Botungobungo Kabupaten Gorontalo Utara menunjukkan
persentase terbesar adalah Tidak/belum memiliki mata pencaharian tetap. Berikut tingkat pendidikan
masyarakat Desa Botungobungo Kabupaten
Gorontalo Utara akan dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2 : Penduduk Desa Botungobungo Kabupaten Gorontalo Utara Menurut Tingkat Jenis Pendidikan No Jenis Mata Pencaharian 1 2 3 4 5 6
Tidak Tamat SD Tamatan SD/Sederajat Tamatan SMP/sederajat Tamatan SLTA/sederajat Perguruan Tinggi Belum Sekolah Jumlah
Sumber data : Laporan Bulan April 2013
Jumlah (Jiwa) 250 135 150 160 50 168
Persen (%) 27,38 14,79 16,63 17,52 5,48 18,40
913
100
27 Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa penduduk Desa Botungobungo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara adalah persentase terbanyak adalah Tidak Tamat SD sedangkan tertinggi berikutnya adalah belum sekolah. Desa Botungobungo Kabupaten Gorontalo Utara telah memiliki Lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang telah didirikan pada tahun 2007 yang memiliki nama “PAUD Pelangi” Awalnya lembaga pendidikan ini belum memiliki gedung yang tetap (sering berpindah-berpindah) namun berkat usaha dan kerja keras, serta partisipasi dari masyarakat pada akhirnya dibentuklah lembaga tersebut. PAUD Pelangi menitikberatkan pada peletakkan dasar anak yaitu pada pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, dan sosioemosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini. Berikut struktur organisasi periode 2007-2013: Penanggung Jawab PEMDA DESA
Pengelola NENCHI DJ HARIM Sekretaris ISMAIL POMU
Bendahara MUKMIN Tekhnis Medis MEYTI KAWENIAN
Pendidik : 1. MUKMIN TALUHUMALA 2. IRWIN A. MUSA PESERTA DIDIK
28 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya fokus penelitian ini adalah mengetahui peran orang tua terhadap pembentukan akhlak anak pada Paud Pelangi Kelompok B Desa Botungobungo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, disiapkan pedoman wawancara pada lampiran II. Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara antara peneliti dengan informan. Selanjutnya hasil dari wawancara ini dideskripsikan dalam peran orang tua terhadap pembentukan akhlak anak yang menjadi kajian, serta mengkonfirmasikan data hasil wawancara dengan informan. 1.
Keterlibatan Orang Tua Dalam Mencintai Dan Menyayangi AnakAnaknya Dalam Pembentukan Akhlak Anak. Guna mengetahui lebih jelas tentang keterlibatan orang tua dalam
mencintai dan menyayangi anak-anaknya sejak usia dini, peneliti dapat mengkonfirmasikan hal tersebut kepada informan. Untuk itu disiapkan beberapa butir pertanyaan yang menjadi pokok wawancara. Seperti kita ketahui bersama bahwa oedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Ketika anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari kedua orang tuanya, maka pada saat mereka berada di luar rumah dan menghadapi masalah-masalah baru mereka akan bisa menghadapi dan menyelesaikannya dengan baik. Sebaliknya jika kedua orang tua terlalu ikut campur dalam urusan mereka atau mereka memaksakan anak-anaknya untuk menaati mereka, maka perilaku kedua orang tua yang demikian ini akan menjadi penghalang bagi kesempurnaan kepribadian mereka.
29 Mencermati pandangan tersebut, maka wajib bagi orang tua untuk memberikan kecintaan dan kasih sayang kepada anak. Pada hakikatnya dimaksudkan untuk membentuk akhlak anak. Bentuk kecintaan kepada anak dapat dilaksanakan dengan memberikan perhatian. Hal ini searah dengan pendapat Ibu Warti Abas selaku PEMDES desa Botungobungo ini setelah diwawancara mengatakan bahwa : Menurut saya selama ini sebagai orang tua sudah memperhatikan dan memberikan kasih sayang serta selalu memperhatikan jiwa anak terutama dalam mewujudkan cinta dan rasa kasih sayang. Akan tetapi karena waktu kerja yang memaksakan kita berada di luar rumah dari pagi hingga menjelang sore hari perhatian itu tidak dapat dilakukan, karena waktu itu tidak dapat mendampingi anak dirumah. Memperhatikan pendapat di atas searah dengan pendapat Nana Syaodich Sukmadinata (2005:9) mengemukakan bahwa rasa cinta berkembang dari kesadaran manusia akan keterpisahannya dari yang lain, dan kebutuhan untuk mengatasi kecemasan karena keterpisahan tersebut. Dari pendapat Ibu Warti Abas dan Nana Syaodich maka terlihat bahwa perhatian, kasih sayang sebagai bentuk kecintaan terhadap anak dibatasi oleh kegiatan orang tua yang harus berada di luar rumah sehingga sedikit mengabaikan perhatian kepada anak. Akan tetapi disisi lain kewajiban orang tua menghidupi dan memberikan yang terbaik buat anak. Dari hasil kerja yang memaksakan orang tua harus berada dirumah semata-mata untuk keperluan anak, biaya kehidupannya sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab terhadap kehidupan anak. Masih pendapat Ibu Warti Abas ketika ditanya tentang bentuk wujud kecintaan anak. Ia menjawab :
30 Bentuk wujud kecintaan anak dengan memberikan perhatian dan memenuhi semua apa yang menjad kebutuhan keinginannya. Permintaan anak untuk mengadakan sesuatu yang menjadi keinginannya akan diupayakan dipenuhi oleh saya selaku orang tua. Pendapat tambahan yang dipaparkan oleh Ibu Warti Abas menunjukkan bahwa kecintaan anak yang ditunjukkan oleh Warti Abas adalah bentuk wujud kecintaan semua orang tua. Akan tetapi tidak semua yang menjadi keinginan anak bisa diwujudkan oleh orang tua tergantung tingkat manfaat dari keinginan tersebut. Apabila keinginan itu bermanfaat untuk membentuk pribadi, tingkah laku, akhlak anak maka wajib orang tua untuk mewujudkannya. akan tetapi apabila tidak bermanfaat alangkah baiknya orang tua tidak memenuhinya. Hal yang sama dinyatakan oleh Ibu Mukmin Taluhulawa
selaku ibu
pendidik PAUD Pelangi yang berhasil diwawancarai yang ditanya tentang kecintaan mereka terhadap anak dan bentuk wujud kecintaan terhadap anak. Ia menjawab : Sejak anak dilahirkan, sebagai orang tua harus menjalankan tugasnya dengan baik dalam mencintai dan membimbing anaknya dengan penuh cinta kasih sayang, memberi pelukan dan belaian. Pendapat Ibu Mukmin tentang kecintaan orang tua terhadap anak adalah bentuk kecintaan dan tanggung jawab semua orang tua terhadap anak. Searah dengan hal itu John B. Watson (1990:13) meyakini bahwa cinta itu ditimbulkan dari adanya rangsangan yang berkenaan dengan kulit pada wilayah erogenous. Pelukan, belaian, usapan dan kecupan halus seringkali digambarkan sebagai manifestasi dari rasa cinta. Dari dilahirkan anak wajib mendapatkan rasa cinta dan kasih sayang orang tua. Kewajiban orang tua adalah memberikan rasa cinta dan membimbing anak dengan kasi sayang. Tidak ada orang tua manapun yang tidak
31 memberikan kecintaan dan kasih sayang terhadap anak. Masih pendapat Ibu Mukmin ketika ditanya tentang wujud kecintaannya terhadap anak. Ia menjawab : Bahwa bentuk wujud kecintaan orang tua terhadap anak adalah dengan memberikan dia kesempatan untuk mengecap pendidikan, karena dengan pendidikan yang diberikan itu dapat membentuk pribadi yang baik dan dapat diterima dimasayarakat. Wujud kecintaan orang tua terhadap anak tidak hanya dengan memberikan mereka pendidikan dengan harapan dapat membentuk akhlak anak. Harus kita ketahui bersama bahwa dalam membentuk akhlak anak tidak hanya pendidikan akan tetapi peran orang tua dibutuhkan juga dalam proses pembentukan akhlak tersbut. Hal ini dikarenakan waktu yang didapatkan oleh anak lebih banyak berada dirumah dibandingkan di sekolah. Oleh karena itu perhatian terhadap anak oleh orang tua adalah salah satu syarat untuk membentuk akhlak anak. Dari pendapat informan di atas berbeda dengan pendapat Ibu Marta Rahman tentang kecintaan dan wujud kecintaan terhadap anak,diperoleh jawaban: Saya rasa orang tua dalam memberikan cinta dan kasih sayang akan memberikan hubungan yang baik antara anak dan kedua orang tua, rasa kecintaan orang tua yang diberikan kepada anak adalah dengan menjadikan dia teman dan sahabat. Dengan demikian kita selaku orang tua dapat mengontrol anak berada dimana, dengan siapa dan apa yang diperbuat. Manfaat yang didapatkan adalah keterbukaan antara anak dan orang tua. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Ibu Marta Rahman tentang kecintaannya terhadap anak adalah cara yang baik untuk mengikis batasan anak dan orang tua. Akan tetapi cara itu juga memiliki kelemahan-kelamahan dan san salah satunya adalah rasa hormat anak akan berkurang. Dengan kata lain kita menjadikan anak sebagai teman dan sahabat berarti kita tidak secara langsung
32 menyamakan kedudukan anak dengan orang tua. Oleh karena itu dengan menjadikan anak sebagai teman perlu tindakan khusus yang mengarahkan anak ke hal-hal yang baik. Masih mendapatnya Ibu Marta Rahman tentang wujud kecintaan orag tua terhadap anak. Ia menjawab : Wujud kecintaan orang tua terhadap anak menurut saya adalah dengan mengembangkan pengetahuannya, sehingga dia dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Pendapat yang dikemukakan oleh Ibu Marta Rahman di atas searah dengan pendapat Jalal (2002:15) bahwa “Fungsi PAUD adalah untuk mengajak anak berpikir, bereksplorasi, bergaul, berekspresi, dan berimajinasi tentang berbagai hal yang dapat merangsang pertumbuhannya”. Dengan kata lain harapan orang tua untuk mengembangkan pengetahuan anak khususnya membentuk perilaku dan watak anak dapat melalui jenjang Pendidikan PAUD. Memperhatikan uraian di atas jelaslah bahwa setiap orang tua dalam menjaga anak-anaknya selalu memberikan cinta dan kasih sayang yang cukup bagi kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya artinya secara mutlak bahwa orang tua harus berusaha memperlihatkan wujud kecintaannya dan berusaha memperlihatkan contoh-contoh tindakan yang positif untuk anakanaknya. Akan tetapi hal itu tidaklah cukup untuk memberikan kecintaan dan waujud dari kecintaan itu. Masih ada hal-hal yang belum sepenuhnya diperhatikan dan dilaksanakan oleh orang tua dalam memberikan kecintaan terhadap anak serta wujud dari kecintaan itu terhadap anak dalam kehidupan sehari-hari masih belum dapat sepenuhnya membentuk akhlak anak.
33 2.
Kedua Orang Tua Harus Menjaga Ketenangan Lingkungan Rumah Dan Menyiapkan Ketenangan Jiwa Anak-Anak. Untuk mengetahui lebih jelas gambaran orang tua dalam menjaga
ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak, peneliti menyiapkan beberapa butir pertanyaan pokok yang diajukan kepada informan. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu Ratna Abdullah tentang ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak : Ketenangan jiwa anak sangat berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya, peran orang tua dalam menciptakan situasi dan kondisi yang aman bagi keluarganya sangatlah penting. Anak mulai menjiwai nilai-nilai yang diterapkan oleh kedua orang tuanya sesuai dengan yang diajarkan oleh orang tuanya. Pendapat di atas jelas bahwa ketenangan jiwa anak sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Akan tetapi lingkungan juga bisa mengganggu ketenangan jiwa anak, seperti contoh jika anak itu hidup dalam lingkungan yang tidak mendukung membentuk akhlak anak, maka anak akan mengikuti lingkungan tersebut. Oleh karena itu diperlukan peran orang tua untuk mengawasi dan mengontrol aktivitas anak di lingkungannya. Pernyataan yang sama ditegaskan oleh Ibu Nolvia Djabila selaku orang tua di PAUD Pelangi, diperoleh jawaban : Setiap anak akan merasakan ketenangan jiwanya bila keadaan lingkungan rumah yang tercipta sangat kondusif, aman, dan tenteram. Lingkungan yang tidak kondusif akan menimbulkan pengaruh yang sangat signifikan terhadap perkembangan anak nantinya. Pernyataan oleh kedua orang tua tersebut ditegaskan oleh Bpk. Indrawati Duka orang tua yang berada di PAUD Pelangi Desa Botungobungo Kabupaten Gorontalo Utara sebagai berikut :
34 Setiap orang punya kepedulian yang sama terhadap anak-anaknya. Menjaga mental anak dengan selalu membimbingnya kearah yang positif akan mempengaruhi akhlak anak untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan disekitarnya. Pengaruh keluarga dalam pendidikan anak sangat besar dalam berbagai macam
sisi.
Keluargalah
yang
menyiapkan
potensi
pertumbuhan
dan
pembentukan kepribadian anak. Lebih jelasnya, kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya. Kedua orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kepribadian anak. Pernyataan tersebut ditegaskan kembali oleh Bpk. Abdullah Yani Rusmin Poe selaku orang tua yang berada di PAUD Pelangi Desa Botungobungo : Jika anak tumbuh dalam lingkungan yang tenang, maka anak-anak pun akan tumbuh kreativitas dan potensi sehingga akan tercipta keceredasan baik emosi dan kecerdasan intelegensi yang sempurna. Tidak hanya itu saja, mereka pun akan mempunyai kepribadian dan berakhlak yang mulia. Ketika ditanyakan apakah anak dapat menerima setiap perubahan yang ada dilingkungan sekitarnya, diperoleh jawaban : Setiap anak pada hakikatnya dalam situasi ataupun keadaan lingkungan rumah akan mempengaruhi proses perkembangan anak. Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari anak. Pernyataan oleh tokoh masyarakat sebagaimana diuraikan di atas ditegaskan ole Ibu Nunung Bau Hartin Angi orang tua PAUD Pelangi: Pada hakikatnya orang tua dalam perkembangan anak-anaknya semaksimal mungkin mendampingi buah hatinya, kedekatan orang tua dengan anak akan menimbulkan rasa aman dan menumbuhkan rasa percaya diri terhadap anak. Perkembangan anak dipengaruhi faktor bawaan dan faktor lingkungan. Memperhatikan hasil wawancara dengan informan jelaslah bahwa dalam perkembangan anak hendaklah orang tua dapat memahami kebutuhan anak dalam
35 masa-masa perkembangannya, hal ini dapat membantu anak untuk lebih menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang ada disekitarnya, jika keadaan lingkungannya baik maka akan sangat berpengaruh terhadap perilaku anak tersebut. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak. Khususnya lingkungan keluarga. Kedua orang tua adalah pemain peran ini. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang, baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Banyak hadis yang meriwayatkan pentingnya pengaruh keluarga dalam pendidikan anak dalam beberapa masalah seperti masalah aqidah, budaya, norma, emosional dan sebaginya. Keluarga menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini. Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua orang tua dan lingkungannya. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda, “Setiap anak yang dilahirkan berdasarkan fitrah, Kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya dia yahudi atau Nasrani atau majusi”. 3.
Saling Menghormati Antara Kedua Orang Tua Dan Anak-Anak. Untuk memperoleh gambaran tentang saling menghormati antar kedua
orang tua dan anak-anak disiapkan beberapa butir pertanyaan yang diajukan kepada informan.
36 Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak pada hakikatnya dimaksudkan untuk memberi andil dalam membentuk kepribadian anak dalan kehidupan
sehari-hari khususnya menanamkan
rasa
saling
menghormati antarsesama. Hal ini sejalan dengan pendapat Ibu Irwin A. Musa selaku pendidik PAUD Pelangi. Ia mengatakan bahwa : Orang tua yang pandai memberikan contoh yang baik pada anaknya adalah mengajarkan anak untuk saling menghormati orang lain baik dalam ruang lingkup keluarga maupun ruang limgkup yang lebih luas seperti masyarakat. Selanjutnya pernyataan yang sama dikemukakan oleh Ibu Mukmin Taluhumala seorang pendidik
juga selaku orang tua di PAUD Pelangi yang
berhasil diwawancarai : Sifat saling menghormati di lingkungan keluarga bisa direalisasikan dengan tidak adanya sifat saling mengkritik dan pembicaraan yang bersifat negatif yang berhubungan dengan kepribadian dan perilaku anggota kelurga. Dan orang tua sebaiknya mampu memberikan contoh bagaimana cara memberi kasih sayang pada orang lain.Dan nantinya sikap itulah yang akan ditiru oleh anak. Melihat pendapat di atas, sikap saling menghormati dapat dimulai dari ruang lingkup keluarga dalam hal ini adalah orang tua. Sikap orang tua yang ditunjukkan kepada anak akan menjadi contoh yang akan ditiru oleh anak, sehingga demikian tidak secara langsung kita telah menanam kepada anak sifat untuk saling menghormati sesama. Ketika ditanyakan, apakah orang tua selalu memperhatikan kondisi anak dalam kesehariannya berperilaku baik dan saling menghormati dilingkungan keluarganya Ibu Mukmin Taluhumala menjawab: Baik buruknya sikap dan tingkah laku anak tergantung pada orang tua. Orang tua harus menanamkan perilaku baik, sebaliknya jika orang tua menanamkan perilaku yang tidak baik sangat besar kemungkinan anak tidak dapat melakukan apa yang diinginkan oleh kedua orang tuanya.
37 Dalam kehidupan sehari-hari perlu kita untuk memberikan hal-hal yang baik kepada anak, semua sikap yang kita tunjukkan bagi anak merupakan contoh yang patut ditiru. Oleh karena itu baik buruknya tingkah laku anak tergantung sikap yang ditunjukkan oleh orang tua. Masih pendapat Ibu Mukmin Taluhumala Hal yang sama dikemukakan oleh pendidik juga selaku orang tua di PAUD Pelangi yaitu : Bahwa dalam lingkungan keluarga wujud saling menghormati antara orang tua dan anak terus dipupuk hingga nantinya dalam kehidupannya anak akan meniru menyadari betapa besarnya tanggung jawab orang tua. Dengan begitu anak akan menunjukkan sikap dan tingkah laku yang saling menghormati dan menghargai sesamanya. Ketika ditanyakan selama ini apakah sebagai orang tua memberikan contoh yang baik berkaitan sikap dan perilaku anak sehari-hari, Ibu Irwin A. Musa menjawab : Mewujudkan nilai-nilai moral, dan akhlak terhadap anak adalah contoh yang baik. Dengan demikian anak akan memahami dan mewujudkan halhal yang positif dalam dirinya. Dan orang tua sebaiknya mampu memberikan contoh bagaimana cara memberi kasih sayang pada orang lain yang nantinya akan ditiru oleh anak-anaknya. Memperhatikan hasil wawancara dengan informan, bahwa saling menghormati antara orang tua dan anak harus dipupuk sejak dini, agar anak kelak bisa, mampu menghargai dan menghormati orang lain. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikap saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak perlu digalakkan mulai dini. Karena dengan hal itu dengan sendirinya akhlak anak akan terbentuk dengan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tua. Dalam hal ini orang tua adalah contoh bijak bagi anak, baik buruknya perilaku anak tergantung perilakun orang tua terhadap anak.
38 4. Mewujudkan Kepercayaan Terhadap Anak Usia Dini Guna memperoleh gambaran tentang mewujudkan kepercayaan terhadap anak-anak disiapkan beberapa pertanyaan pokok yang diajukan kepada informan. Berikut ini adalah hasil wawancara. Dalam mewujudkan kepercayaan terhadap anak memang tidaklah mudah, diperlukan tahap-tahap yang perlu dilakukan oleh orang tua. Berikut pendapat Bpk. Alex Nani Nurlaila Lateka selaku orang tua anak PAUD Pelangi : Memberikan kepercayaan terhadap anak akan menjadikan anak berani dalam bersikap. Anak akan mengetahui dan mengerti bagaimana situasi dalam lingkungannya. Pendapat di atas menjelaskan betapa pentingnya kita menanamkan dan memberikan kepercayaan kepada anak. Dengan memberikan kepercayaan kepada anak akan berdampak positif terhadap anak dalam setiap mengambil keputusan. Masih pendapatnya Bpk. Alex Nani Nurlaila Lateka ketika ditanyakan cara orang tua mewujudkan rasa kepercayaan terhadap anak, diperoleh jawaban : Mengarahkan anak dalam membentuk mental kepribadian sesuai dengan nilai-nilai agama sehingga anak dapat berinteraksi dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Orang tua yang mula-mula dikenal anak yang menjadi temanya dan yang pertama untuk dipercayainya. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Bpk.Harun kumba Yusri selaku orang tua yang memberikan pendapatnya sebagai berikut. Memperkenalkan anaknya kedalam hal-hal yang terdapat di dunia ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak. Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak adalah dari orang tuanya. Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani si anak dan sebagai penyebab berkenalnya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian hari terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tuanya di permulaan hidupnya dahulu. Jadi, orangtua atau ibu dan bapak memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anak.
39
Dalam mewujudkan kepercayaan terhadap anak, banyak orang tua yang tidak peduli akan hal itu, sehingga berpengaruh pada perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari yang cenderung akan bersikap kasar dan berperilaku tidak baik. Berikut pendapat Bpk. Alex Nani Nurlaila Lateka ketika ditanyakan bagaimana pendapat anda tentang orang tua yang tidak memperdulikan perkembangan anaknya, mengeluarkan kata-kata kasar di hadapan anak, dan melakukan kekerasan terhadap anak, diperoleh jawaban : Setiap orang tua dalam membimbing anaknya karena kewajaran karena kodratnya dan selain itu karena cinta. Tujuan orang tua membimbing anaknya itu menjadi anak yang shaleh. Anak yang shaleh dan berprestasi dalam belajar dapat mengangkat nama baik orang tuanya yang telah membimbing anaknya dengan penuh kasih sayang. Oleh sebab itu orang tua harus mengawasi anak-anaknya dalam tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua yang tidak memperdulikan anaknya adalah orang tua yang tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih sayang yang mendalam terhadap anak-anaknya. Dalam diri anak tidak bisa berkembang dengan sendirinya melainkan harus dikembangkan dengan sungguh oleh orang tua. Jika orang tua berkata kasar ataupun melakukan kekerasan terhadap anaknya, hal ini akan mempengaruhi perkembangan jiwa anak, anak dengan sendirinya tidak akan mematuhi perintah orang tuanya dan suka melawan orang tuanya. Dari pendapat informan di atas dengan mengabaikan kewajiban orang tua terhadap anak dalam mewujudkan kepercayaan terhadap anak akan berdampai buruk terhadap perilaku anak. Orang tua di nilai gagal dalam mendidik dan membimbing anak. Orang seperti itu adalaj ciri orang tua yang tidak memberian rasa cinta dan kasi sayang terhadap anak, orang tua yang tidak peduli akan perkembangan anak dalam kehidupan sehari-hari. Dan akibatnya dalam diri anak tidak bisa berkembang yang akhirnya berpengaruh pada perkembangan jiwa anak, makanya tidak heran banyak kasus anak yang bangkang terhadap orang tua yang diakibatkan oleh ulah orang tua tersebut.
40 Hal yang sama dikemukakan oleh Ibu Warti Abas selaku PEMDES setempat yang menjelaskan bahwa : Pada dasarnya segala kepribadian anak tergantung dari orang tuanya. Jika orang tua memiliki karakter ataupun sikap baik atau positif sehingga dapat menjadi teladan bagi anaknya. ibarat pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kesuksesan orang tua dalam membimbing anaknya sejak usia dini akan menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan dimasa selanjutnya. Melihat ironi yang ada, Bpk.Harun kumba Yusri orang tua sekaligus tokoh masyarakat mengungkapkan bahwa : Saya sangat prihatin jika memang ada orang tua yang tega pada anaknya, saya akan berusaha untuk ketemu dengan orang tuanya dan memberikan arahan dan pengertian bahwa kita sebagai orang tua janganlah bertindak kekerasan apalagi mengeluarkan kata-kata kasar yang nantinya, tanpa kita sadari semua itu akan ditiru oleh anak tersebut. Memperhatikan hasil wawancara dengan informan sebagaimana telah diuraikan di atas jelaslah bahwa baik buruknya sikap dan tingkah laku seseorang di masa anak-anak, sangat banyak ditentukan oleh pengalaman mereka dalam melihat orang-orang disekitarnya terutama kedua orangtuanya. Itu semua merupakan bekal pendidikan bagi anak-anak nantinya. Hal yang paling penting adalah bahwa ayah dan ibu adalah satu-satunya teladan yang pertama bagi anakanaknya dalam pembentukan kepribadian, begitu juga anak secara tidak sadar mereka akan terpengaruh, maka kedua orang tua di sini berperan sebagai teladan bagi mereka. Disisi lain orang tua menjadi figur yang pertama dan utama sebagai panutan yang ditirukan oleh anak-anaknya. Sikap orang tua sehari-hari akan menjadi pelajaran penting bagi anaknya kelak. Oleh karena itu orang tua harus memahami dari segi ucapan dalam bentuk kata-kata dan tindakan yang dikeluarkan adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk. Dengan demikian anak dapat memahami memilih sesuatu yang baik yang harus diambil untuk dirinya.
41 5.
Mengadakan Perkumpulan Dan Rapat Keluarga (Kedua Orang Tua Dan Anak) Guna mengetahui perkumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan
anak), disiapkan beberapa pertanyaan pokok wawancara peneliti dengan informan. Tugas kedua orang tua adalah memberikan informasi tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan anak-anaknya terhadap mereka. Selain itu kedua orang tua harus mengenalkan mereka tentang masalah keyakinan, akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia. Searah dengan hal itu Bpk. Abdullah Yani Rusmin Poe berpendapat : Saya akui bahwa dalam rumah tangga yang sejahtera perlu mengadakan rapat keluarga antara orang tua dan anak,sehingga hubungan keharmonisan keluarga akan tercapai dan tetap terus terjaga. Dengan adanya komunikasi yang diciptakan oleh orang tua terhadap anak menimbulkan suasana keluarga yang menyenangkan dan saling terbuka. Masih pendapat Bpk. Abdullah Yani Rusmin Poe ketika ditanyakan bagaimana sebagai orang tua anda menyediakan waktu melakukan diskusi / tanya jawab berkaitan dengan persoalan yang di hadapi anak, diperoleh jawaban sebagai berikut : Diskusi ataupun tanya jawab dengan anak sangat penting dilakukan guna mengetahui masalah yang dihadapi oleh anak. Anak dengan sendirinya dapat mengemukakan segala masalah yang dihadapinya. Hal senada dikemukakan oleh Bpk. Alex Nani Nurlaila Lateka orang tua lain, dan diperoleh jawaban sebagai berikut : Dalam keseharian anak perlu diskusi dan tanya jawab tanpa adanya hal tersebut akan berakibat buruk terhadap perkembangan anak. Ketika anak dalam menghadapi masalah akan senantiasa memberitahukan kepada orang tuanya. orang tua tidak boleh membiarkan anaknya dalam menghadapi masalah. Untuk itu orang tua perlu memberikan pengertian
42 dari tutur kata yang baik. Dan mengarahkan anak tentang pemahaman kepribadian yang berakhlak dan mengajak anak untuk bertukar pikiran sehingga seberapa jauh anak memahami nilai-nilai moral yang tersebut. Dari tambahan pendapat oleh Bpk.Alex Nani Nurlaila Lateka di atas bahwa dengan adanya diskusi orang tua dengan anak maka tidak secara langsung kita menanamkan akhlak yang baik kepada anak. Semua keluh kesah yang dirasakan oleh anak akan diungkapkan lewat diskusi keluarga, sehingga orang cepat tanggap dengan permasalahan yang dihadapi oleh anak. Hal yang sama dikemukakan oleh Bpk. Harun Kumba Yusri Yusuf selaku orang tua sekaligus tokoh masyarakat menjelaskan bahwa: Biasanya setiap selesai makan atau disaat nonton bersama,saya sering bertanya pada anak apa saja yang dialaminya disekolah sehingga komunikasi antara orang tua dan anak terjalin setiap harinya. Dan dari hasil komunikasi itulah saya akan tau masalah apa saja yang dialami anak, saya sebagai orang tua juga akan menjadi sahabat untuk anak. Dengan begitu anak mampu mengatasi masalahnya dan mampu beradaftasi dengan lingkungannya. Memperhatikan seluruh wawancara di atas dengan informan
jelaslah
bahwa sebagai orang tua perlu menanamkan sikap moral dan akhlak yang baik dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Pembentukan akhlak ini sangat berpengaruh dalam keseharian anak di mana anak mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan akhlak anak adalah: kondisi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Untuk itu ciptakanlah lingkungan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Untuk itu peran orang tua sangat penting dalam pembentukan akhlak anak,
perhatian dan tanggung jawab
orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik saja tetapi lebih jauh dari itu
43 bahwa pendidikan Islam memandang pemenuhan ruhaniah lebih diutamakan dan ini diawali dengan peranan orang tua dalam mendidik anak melalui bimbingan, kesuritauladanan dan pendidikan. Peranan orang tua dalam pembentukan akhlak anak adalah dengan cara memberikan contoh peneladanan, arahan, serta perintah berakhlak yang baik yaitu dengan memberikan contoh bagaimana bertutur kata dan bersikap. Dan yang paling penting adalah bahwa ayah dan ibu adalah satusatunya teladan yang pertama bagi anak-anaknya dalam pembentukan kepribadian, begitu juga anak secara tidak sadar mereka akan terpengaruh, maka kedua orang tua di sini berperan sebagai teladan bagi mereka baik teladan pada tataran teoritis maupun praktis. Ayah dan ibu sebelum mereka mengajarkan nilainilai agama dan akhlak serta emosional kepada anak-anaknya, pertama mereka sendiri harus mengamalkannya. Sebagaimana Nabi Muhammad saw sebagai teladan bagi umatnya, pertama beliau sebagai pelakunya. Allah swt dalam alQuran berfirman, “Sesungguhnya ada pada kalian teladan yang baik dalam diri Rasulullah saw.’ Dalam ayat lain Allah swt berfirman, “Sesungguhnya ada pada kalian teladan yang baik dalam diri Nabi Ibrahim as dan orang-orang yang bersamanya”