BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1.
Gambaran Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X
SMK PGRI 2 Salatiga yang beralamat di Jl. Nakula-Sadewa I Kembangarum Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Salatiga saat ini memiliki siswa kelas X sebanyak 102 orang siswa, kebanyakan berasal dari kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Dari jumlah siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga tersebut terbagi kelas X Administrasi Perkantoran 20 siswa, Akutansi 42 siswa, Pemasaran 20 siswa dan Persiapan Grafika sebanyak 20 siswa. . 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Perijinan Sebelum melaksanakan penelitian penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada Kepala SMK PGRI 2 Salatiga, surat ijin tersebut dikeluarkan pada hari selasa tanggal 10 Mei 2016 dan penulis pada hari yang sama juga mengantarkan surat ijin tersebut kepada Kepala SMK PGRI 2 Salatiga. Berdasarkan surat ijin yang sesuai dengan prosedur dan telah diserahkan maka penulis mendapatkan ijin dari kepala SMK PGRI 2 Salatiga untuk melaksanakan penelitian di SMK PGRI 2 Salatiga mulai tertanggal 10 – 23 Mei 2016, dan pelaksanaan penelitian menyesuaikan dari pihak sekolah.
1
4.2.2. Pengumpulan Data Penelitian dilakukan pada tanggal 25 – 26 Mei 2016 dengan sampel yang digunakan adalah siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga dengan total sampel 96 orang siswa. Instrumen perhatian orang tua diberikan oleh penulis secara langsung kepada subjek penelitian, yaitu siswa kelas X secara klasikal sesuai jadwal layanan Bimbingan dan Konseling. Instrumen ini langsung dikerjakan pada jam itu juga, ditunggui oleh penulis. Hal ini dilakukan oleh penulis untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam pengisian angket, kesalahan persepsi siswa terhadap butir-butir pertanyaan, dan kelengkapan angket pada waktu dikembalikan.
4.3. Analisis Deskriptif Penelitian 4.3.1. Perhatian Orang Tua Untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga ditempuh dengan melakukan cara analyze – descriptive statistics untuk menentukan atau menggolongkan apakah perhatian orang tua termasuk Sangat Tinggi,
Agak Tinggi, Tinggi, Sedang, Agak Rendah, Rendah, dan Sangat
Rendah. Adapun hasil olahan SPSS pada analyze – descriptive statistics yaitu seperti dibawah ini : Suatu distribusi frekuensi perlu dilakukan tahapan penyusunan data. Pertama melakukan pengurutan data-data terlebih dahulu sesuai urutan besarnya nilai yang ada pada data, selanjutnya diakukan tahapan berikut ini (Hasan, 2001) :
2
1. Menentukan jangkauan (range) dari data. Jangkauan = data terbesar – data terkecil. R = Nilai Max – Nilai Min, sehingga Range perhatian orang tua sebesar : R = 111 – 63 = 48 2. Menentukan banyaknya kelas (k). Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess K = 1 + 3.3 log N; (Keterangan: K = banyaknya kelas, N = banyaknya populasi), sehingga banyaknya kelas pada perhatian orang tua yaitu: K = 1 + 3,3 log 96 = 1 + 3,3 x 1,9868 = 1 + 6,55644 = 7,55644 =7 3. Menentukan panjang interval kelas. Panjang interval kelas (i) = Jangkauan (R) / Jumlah Kelas (K), sehingga Panjang interval perhatian orang tua yaitu : I=R/K I = 48 / 7 3
I = 6,85 I=7 Adapun distribusi tingkat perhatian orang tua siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga adalah seperti berikut ini: Tabel 4.1. Distribusi Perhatian Orang Tua Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Salatiga No 1 2 3 4 5 6 7
Kategori (Interval Nilai) Sangat Rendah ( 63 -69 ) Rendah ( 70 – 76 ) Agak Rendah ( 77 – 83 ) Sedang ( 84 – 90 ) Agak Tinggi ( 91 – 97 ) Tinggi ( 98 – 104 ) Sangat Tinggi ( 105 – 111 ) Jumlah
Frekuensi 5 14 12 14 18 27 6 96
Prosentase (%) 5,2 14,6 12,5 14,6 18,8 28,1 6,3 100
Dari uraian distribusi frekuensi perhatian orang tua di atas maka dapat disimpulkan sebagaian besar siswa 28,1% (27 siswa) menyatakan tingkat perhatian orang tua berada pada kategori Tinggi. 4.3.2. Prestasi Belajar Siswa Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga ditempuh dengan melakukan cara analyze – descriptive statistics untuk menentukan atau menggolongkan apakah prestasi belajar termasuk “Sangat Tinggi,
Agak Tinggi, Tinggi, Sedang, Agak Rendah, Rendah, dan Sangat
Rendah. Adapun hasil olahan SPSS pada analyze – descriptive statistics, suatu distribusi frekuensi perlu dilakukan tahapan penyusunan data. Pertama melakukan
4
pengurutan data-data terlebih dahulu sesuai urutan besarnya nilai yang ada pada data, selanjutnya diakukan tahapan berikut ini (Hasan, 2001) : 1. Menentukan jangkauan (range) dari data. Jangkauan = data terbesar – data terkecil. R = Nilai Max – Nilai Min, sehingga Range prestasi belajar sebesar : R = 84 – 63 = 21 2. Menentukan banyaknya kelas (k). Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess K = 1 + 3.3 log N; (Keterangan: K = banyaknya kelas, N = banyaknya populasi), sehingga banyaknya kelas pada prestasi belajar yaitu: K = 1 + 3,3 log 96 = 1 + 3,3 x 1,9868 = 1 + 6,55644 = 7,55644 =7 3. Menentukan panjang interval kelas. Panjang interval kelas (i) = Jangkauan (R) / Jumlah Kelas (K), sehingga Panjang interval prestasi belajar yaitu : I=R/K 5
I = 21 / 7 I=3 Adapun distribusi tingkat prestasi belajar siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga adalah seperti berikut ini: Tabel 4.2. Distribusi Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Salatiga No 1 2 3 4 5 6 7
Kategori (Interval Nilai) Sangat Rendah ( 63 - 65 ) Rendah ( 66 – 68 ) Agak Rendah ( 69 – 71 ) Sedang ( 72 – 74 ) Agak Tinggi ( 75 – 77 ) Tinggi ( 78 – 80 ) Sangat Tinggi ( 81 – 84 ) Jumlah
Frekuensi 2 2 5 2 43 42 96
Prosentase (%) 2,1 2,1 5,2 2,1 44,8 43,7 100
Dari uraian distribusi frekuensi prestasi belajar siswa maka dapat disimpulkan sebagaian besar siswa 44,8% (43 siswa) menyatakan tingkat prestasi belajar siswa berada pada kategori tinggi.
4.4.
Analisis Hasil Penelitian Dari analisis deskriptif di atas diketahui bahwa tingkat perhatian orang tua
siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga adalah kategori tinggi yaitu sebanyak 27 siswa (28,1%) dan tingkat prestasi belajar siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga adalah kategori tinggi yaitu sebanyak 43 siswa (44,8%). Kemudian setelah seluruh data terkumpul, dilakukan pengelohan data dengan menggunakan teknik uji beda F one way anova dengan bantuan program SPSS for Window release 22.0 untuk
6
mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan perhatian orang tua dalam kegiatan belajar siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga. Dari hasil perhitungan atau pengolahan secara statistik diperoleh hasil sebagai berikut : 4.4.1. Komparasi Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Perhatian Orang Tua Tabel 4.3. Anova Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Perhatian Orang Tua Siswa ANOVA PrestasiBelajar Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
140.453
7
23.409
Within Groups
1287.537
89
14.467
Total
1427.990
96
F
Sig.
1.618 .151
MEANS TABLES=PrestasiBelajar BY Klasperhatian /CELLS MEAN COUNT STDDEV.
Diperoleh hasil uji one way anova prestasi belajar berdasarkan perhatian orang tua, dimana untuk membuktikannya perlu adanya uji hipotesis, yaitu; Hipotesis
: Ho : B1 = B2 = 0 Ha : ada Bi yang tidak nol
Pengambilan keputusan ; Jika F hitung < F tabel atau probabilitas > 0,05 maka Ho diterima. Jika F hitung > F tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. (Jan Jonker, dkk, 2011). Pada tabel Anova nilai F hitung yaitu 1,618, sedangkan F tabel pada taraf signifikan 0,05 yaitu 2,47. Karena F hitung (1,618) < F tabel (2,47) maka Ho diterima. Serta nilai signifikansi terlihat pada tabel sebesar 0,151, itu berarti nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya hasil ini menunjukkan bahwa tidak 7
ada perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan perhatian orang tua dalam kegiatan belajar siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga. Selanjutnya melihat nilai rata-rata prestasi belajar siswa berdasarkan perhatian orang tua, berdasarkan uji means didapatkan hasil sebagai berikut;
Means Report PrestasiBelajar Klasperhatian 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 Total
Mean 78.8000 81.0000 79.5833 79.7143 79.7778 79.4074 75.3333 79.4896
N 5 14 12 14 18 27 6 96
Std. Deviation 2.28035 2.51151 2.15146 3.66750 2.66912 4.70891 7.22957 3.87704
Pada tabel means didapatkan dominan ada 14 siswa perhatian orang tua yang rendah dan memiliki nilai rata-rata (mean) prestasi belajar sebesar 81,000, sedangkan kelompok perhatian orang tua yang sangat tinggi sebanyak 6 siswa justru memiliki nilai rata-rata (means) prestasi belajar sangat rendah yaitu sebesar 75,3333.
4.5.
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini ternyata mendukung penelitian terdahulu dari
penelitian Azizah (2009) tentang studi tidak adanya perhatian orang tua terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa kelas VIII SMPN 2 Temon Kulon Progo Tahun Pelajaran 2008/2009. Menyimpulkan bahwa tidak adanya perhatian yang diberikan orang tua dalam bentuk memberikan dorongan belajar di rumah, kurangnya memberi sarana dan fasilitas belajar, tidak membantu memecahkan masalah, tidak membantu memberikan petunjuk dan arahan kepada anak, serta 8
tidak mengontrol kegiatan anak di lingkungan bermain, yang mengakibatkan prestasi belajar anak menjadi rendah. Hasil ini menunjukkan tidak ada signifikan perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan perhatian orang tua dalam kegiatan belajar dimungkinkan bentuk-bentuk dari perhatian orang tua seperti yang diungkap dalam penelitian ini yaitu pertama bentuk penyediaan dan pengaturan waktu belajar anak dimana sebaik-baiknya jangan sampai waktu yang digunakan untuk belajar digunakan untuk yang lain, atau terganggu aktivitas lain, maka apabila ini terjadi akan mengganggu proses belajar anak dan pada akhirnya akan berdampak pada prestasi belajar anak. Kedua bentuk bantuan mengatasi masalah dimana mengatasi masalah yang dihadapi anak ketika belajar baik kesulitan-kesulitan anak dalam membaca, menulis, mengerjakan pekerjaan rumah, menyatakan pendapat baik tulis maupun lisan. Ketiga bentuk pengawasan belajar anak dimana mengawasi dan mendampingi anak dalam belajar. Anak yang tidak mendapatkan pengawasan dari orang tua akan banyak mengalami kesulitan belajar. Keempat bentuk penyediaan fasilitas belajar siswa dimana memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan praktikum laboraturium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar. Serta selain dari pada bentukbentuk perhatian orang tua alangkah lebih baiknya menambahkan faktor-faktor perhatian orang tua dalam pembentukan indikator instrumen perhatian orang tua.
9