BAB IV METODE PENELITIAN
4.1.
Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian
komparatif yakni penelitian yang dilakukan dengan maksud membandingkan keadaan variabel dari beberapa sampel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan yang signifikan atas ratio profitabilitas (ROA, ROE dan NPM) dan apakah terdapat peningkatan penerimaan pajak setelah dikeluarkannya Undang-Undang No 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat dengan mengambil data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2009 s/d 2010. 4.2.
Variabel Penelitian Sugiyono (2007:59) menyatakan bahwa variabel peneltian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Ada beberapa macam variabel penelitian menurut Sugiyono (2007:59) yakni Variabel independen, variable dependen, q moderator, variable intervening dan variable control. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah variable dengan dan tanpa Undang-Undang No 36 Tahun 2008 dan variabel tanpa menggunakan Undang-Undang No 36 Tahun 2008 yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Rata-rata Penerimaan. Rasio keuangan dalam hal ini ROA, ROE dan NPM merupakan variable independen yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (Sugiyono, 2007). Rasio keuangan diwujudkan dalam bentuk persentase, sedangkan penilaian profitabilitas perusahaan 44
2
merupakan variabel dependen (terikat) yakni variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Defenisi operasional variabel a. Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) merupakan rasio antara pendapatan bersih setelah pajak dibandingkan dengan total assets pada perusahaan sektor perdagangan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat untuk periode tahun 2009 s/d 2010. ROA menunjukkan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh laba atas seluruh aktiva yang ditanamkan pada perusahaan. Satuan pengukuran ROA adalah dalam persentase. Rasio Return On Assets dihitung dengan formula : ROA= Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) Total Aktiva b. Return On Equity (ROE)
Return on Equity merupakan rasio laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal sendiri
yang berarti juga merupakan ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat
pengembalian (%) dari modal sendiri yang diinvestasikan dalam usaha yang bersangkutan. ROE menunjukkan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh laba atas dana yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham. Satuan ukuran yang digunakan adalah persentase. Rasio Return On Equity dihitung dengan formula : ROE = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) Modal Sendiri
c. Net Profit Margin (NPM)
3
Net Profit Margin (NPM) merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak (net income after tax) dengan jumlah penjualan. Ratio ini mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan. Ratio ini memberikan gambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai persentase dari penjualan. Ratio Net Profit Margin dihitung dengan formula : NPM = Laba bersih setelah Pajak (EAT) Penjualan d. Rata-Rata Penerimaan Rata-rata penerimaan dihitung dari jumlah pajak terhutang tahun 2009 dan 2010. Pajak terhutang dihitung dari jumlah Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan tariff PPh sesuai Pasal 17 UU No 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. PPh Terutang = Tarif PPh Psl 17 x Penghasilan Kena Pajak (PKP) 4.3.
Prosedur Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder berupa laporan
keuangan khususnya neraca dan laporan laba rugi dari tahun 2009 s/d 2010. Data laporan keuangan ini diambil dari laporan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Penentu Penerimaan yang bergerak di sektor Perdagangan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat. Adapun populasi dari wajib pajak ini adalah sebanyak 560 perusahaan, sedangkan sampel data yang diambil sebanyak
30 perusahaan. Penentuan sample menggunakan cara
Purposive Sampling. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling menurut Sugiyono (2007 : 122) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel ini tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan sampel ini dilakukan atas perusahan
4
perdagangan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat yang memberikan kontribusi terbesar dalam hal pembayaran pajak. Peneliti mengambil data laporan keuangan untuk 2 tahun setelah berlakunya UndangUndang ini yakni tahun 2009 dan 2010. Secara garis besar jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Data kuantitatif yakni jenis data yang berbentuk angka yang bersumber dari laporan neraca dan laba rugi wajib pajak badan penentu penerimaan sektor perdagangan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
b.
Data kualitatif yakni data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, skema dan gambar seperti jenis usaha
dan gambaran umum
perusahaan
yang bersumber dari laporan
keuangan wajib pajak badan penentu penerimaan sektor perdagangan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat. Ada empat jenis metode pengumpulan data menurut Jonikriswanto (2008) yakni : kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara dokumentasi dan observasi nonpartisipasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data-data berupa laporan keuangan yakni laporan Neraca dan Laba Rugi dari Tahun 2009 s/d 2010 untuk perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat. Setelah itu baru dilakukan metode yang kedua yakni observasi yaitu dengan
mengamati, menelaah dan
melakukan penilaian atas unsur-unsur laporan keuangan dari 30 sampel perusahaan tersebut. Setelah dilakukan observasi kemudian dilakukan pengukuran atas profitabilitas dan terakhir dilakukan pengujian statistik untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Daftar Perusahaan yang dijadikan sampel dapat dilihat dalam lampiran 1 (Tabel 4.1).
5
4.4.
Instrumen Penelitian Penelian ini tidak menggunakan instrumen penelitian untuk memperoleh data berupa
laporan keuangan. Data dapat langsung diambil dari sistem yang ada di Seksi Pengolahan Data Informasi dan dari SPT Tahunan yang disampaikan oleh Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat.
4.5.
Metode Analisis Data Adapun periode observasi yang dilakukan adalah atas laporan keuangan perusahaan
sektor perdagangan dari tahun 2009 s/d 2010. Teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah uji beda dua rata-rata sampel berpasangan (paired sample t-test) yang artinya penelitian yang sama diberikan dua kali perlakuan dengan cara perhitungan menggunakan bantuan software SPSS for windows. Paired Sample T-Test dipilih karena data yang digunakan merupakan objek yang sama berupa laporan keuangan dengan wajib pajak yang sama, namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda (Santosa, 2003). Perbedaan profitabilitas perusahaan diukur dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) dengan dan tanpa UndangUndang No 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dengan menggunakan signifikansi (α) = 5 %. Apabila hasil perhitungan uji t (paired sample t test) dengan menggunakan level of significance 5% atau 0,05 diperoleh nilai asymptotic significance lebih kecil dari level of significance (p<α) maka Ho ditolak, artinya terdapat pebedaan nilai rata-rata yang signifikan antara kedua data sampel tersebut. Apabila nilai asymptotic significance lebih besar dari level of
6
significance (p>α) maka Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan nilai rata yang signifikan antara kedua sampel tersebut. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua variabel yang diuji, digunakan uji hipotesis selisih rata-rata (uji beda), karena data rata-rata berasal dari dua anggota yang sama. Adapun untuk menghitung tingkat perubahan profitabilitas yang akan dilakukan dengan menggunakan rumus :
d = Nilai rata-rata beda n pengamatan berpasangan Sd = Simpangan baku beda pengamatan berpasangan
a) Return on Assets (ROA)
Penghitungan dengan uji beda dua rata-rata atas profitabilitas perusahaan dengan rasio Return On Assets (ROA) dilakukan dengan taraf nyata (α ) sebesar 5 %. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : Tolak Ho , bila Sig. (1-tailed) < α, Terima Ho , bila Sig. (1-tailed) > α Data yang ada berupa jumlah sampel (n) sebanyak 30 perusahaan sampel dengan nilai ratarata (d) sebesar 19.24 % akan diperoleh besarnya nilai t tabel dan nilai to. Berdasarkan pengolahan data dapat diperoleh besarnya nilai to dan signifikansinya. Jika nilai to lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel, maka hipotesis ditolak. Jika nilai to lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel, maka hipotesis diterima.
7
b) Return on Equity (ROE)
Penghitungan dengan uji beda dua rata-rata atas profitabilitas perusahaan dengan rasio Return On Equity (ROE)dilakukan dengan taraf nyata (α ) sebesar 5 %. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : Tolak Ho , bila Sig. (1-tailed) < α, Terima Ho , bila Sig. (1-tailed) > α Data yang ada berupa jumlah sampel (n) sebanyak 30 perusahaan sampel dengan nilai ratarata (d) sebesar 12.92 % akan diperoleh besarnya nilai t tabel dan nilai to. Berdasarkan pengolahan data dapat diperoleh besarnya nilai to dan signifikansinya. Jika nilai to lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel, maka hipotesis ditolak. Jika nilai to lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel, maka hipotesis diterima.
c) Net Profit Margin (NPM)
Penghitungan dengan uji beda dua rata-rata atas profitabilitas perusahaan dengan rasio Net Profit Margin (NPM) dilakukan dengan taraf nyata (α ) sebesar 5 %. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : Tolak Ho , bila Sig. (1-tailed) < α, Terima Ho , bila Sig. (1-tailed) > α Data yang ada berupa jumlah sampel (n) sebanyak 30 perusahaan sampel dengan nilai ratarata (d) sebesar 6.58 % akan diperoleh besarnya nilai t tabel dan nilai to. Berdasarkan pengolahan data dapat diperoleh besarnya nilai to dan signifikansinya. Jika nilai to lebih
8
besar dibandingkan dengan nilai t tabel, maka hipotesis ditolak. Jika nilai to lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel, maka hipotesis diterima.
d) Rata-rata Penerimaan Pajak
Penghitungan dengan uji beda dua rata-rata atas atas penerimaan pajak dilakukan dengan taraf nyata (α ) sebesar 5 %. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : Tolak Ho , bila Sig. (1-tailed) < α, Terima Ho , bila Sig. (1-tailed) > α Data yang ada berupa jumlah sampel (n) sebanyak 30 perusahaan sampel dengan nilai ratarata (d) sebesar 6.58 % akan diperoleh besarnya nilai t tabel dan nilai to. Berdasarkan pengolahan data dapat diperoleh besarnya nilai to dan signifikansinya. Jika nilai to lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel, maka hipotesis ditolak. Jika nilai to lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel, maka hipotesis diterima.